No.01/07/81/Th. XX,17 Juli 2017
PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2017 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang pengeluaran per bulannya berada dibawah
.id
Garis Kemiskinan) di Maluku pada bulan Maret 2017 sebanyak 320,51 ribu jiwa (18,45 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2016 sebanyak 331,79 ribu jiwa (19,26 persen), tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku turun sebesar 0,81 poin dan dari sisi jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 11.280 jiwa.
go
Apabila dibandingkan antara bulan yang sama pada tahun sebelumnya (Maret 2017 dan
u.
bp
s.
Maret 2016), maka tingkat kemiskinan Provinsi Maluku mengalami penurunan sebesar 0,73 poin, (Maret 2017 sebesar 18,45 persen, Maret 2016 sebesar 19,18 persen). Dari sisi jumlah, penduduk miskin berkurang sebanyak 7.210 jiwa (Maret 2017 sebanyak 320,51 ribu jiwa, Maret 2016 sebanyak 327,72 ribu jiwa).
tp
://
m
al
uk
Selama periode September 2016 s.d. Maret 2017, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 8.280 jiwa, daerah perkotaan berkurang sebanyak 3.000 jiwa. Sementara untuk periode Maret 2016 s.d. Maret 2017 penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 6.370 jiwa, daerah perkotaan berkurang 840 jiwa. Persentase penduduk miskin Maret 2017 di daerah perdesaan masih tinggi, yaitu sebesar 26,14 persen dibandingkan dengan daerah perkotaan yang mencapai 7,24 persen.
ht
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan Maret 2017, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 76,31 persen. Pada periode September 2016 s.d. Maret 2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan bahwa dalam periode satu tahun terakhir, rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin dekat di bawah garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga berkurang.
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
1
1.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Maluku, Maret 2013 – Maret 2017 Tingkat kemiskinan/persentase penduduk miskin pada periode 2013 – 2017 menunjukkan trend yang semakin menurun dari waktu ke waktu kecuali pada periode September 2014 – Maret 2015 dan Maret 2016 - September 2016. Namun, bila dibandingkan antara periode September 2016 ke Maret 2017 terjadi penurunan persentase kemiskinannya sebesar 0,81 poin. Dalam empat tahun terakhir (Maret 2013 s.d. Maret 2017), persentase penduduk yang rata-rata pengeluaran per bulannya di bawah Garis Kemiskinan atau yang disebut sebagai penduduk miskin berkurang sebanyak 1,04 poin. Gambar 1. Trend Tingkat Kemiskinan di Maluku Maret 2013 – Maret 2017 19,49
19,51
19,27
19,36
19,13
19,26
19,18
18,45
18,44
go
.id
Mar 2013 Sept 2013 Mar 2014 Sept 2014 Mar 2015 Sept 2015 Mar 2016 Sept 2016 Mar 2017
u.
bp
s.
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Maluku Menurut Daerah, Maret 2013 – Maret 2017
uk
al
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Ribuan Jiwa) Desa
m
Kota
Kota + Desa
ht
tp
://
Maret 2013 47,86 268,12 315,99 Sept 2013 49,95 265,26 315,21 Maret 2014 49,83 266,28 316,11 Sept 2014 47,58 259,44 307,02 Maret 2015 51,77 276,64 328,41 Sept 2015 51,60 276,17 327,77 Maret 2016 52,08 275,64 327,72 Sept 2016 54,24 277,55 331,79 Maret 2017 51,24 269,27 320,51 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Persentase Penduduk Miskin (Persen) Kota
Desa
Kota + Desa
7,93 7,96 7,80 7,35 7,91 7,83 7,66 7,86 7,24
26,34 26,30 26,28 25,49 26,90 26,70 26,82 26,88 26,14
19,49 19,27 19,13 18,44 19,51 19,36 19,18 19,26 18,45
Apabila dibedakan menurut daerahnya, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan selama periode Maret 2013 s.d. Maret 2017 meningkat sebanyak 1,15 ribu jiwa. Di daerah perkotaan, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin juga menunjukkan peningkatan sebanyak 3,38 ribu jiwa. Hal ini bisa terjadi karena memang jumlah penduduk baik di daerah perkotaan dan perdesaan sama-sama meningkat. Adapun jika dilihat dari segi persentase, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 masih tinggi, yaitu sebesar 26,14 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang hanya sebesar 7,24 persen. Selama periode Maret 2013 s.d. Maret 2017, persentase penduduk miskin di Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
2
perdesaan turun sebesar 0,20 poin sedangkan untuk daerah perkotaan, penurunannya mencapai 0,69 poin. 2.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan September 2016 – Maret 2017 Pada Maret 2017, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Maluku sebanyak sekitar 320,51 ribu jiwa, atau berkurang 11.280 jiwa jika dibandingkan pada bulan September 2016 sebanyak 331,79 ribu jiwa. Dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di Maluku pada Maret 2017 (18,45 persen) lebih rendah dibandingkan September 2016 yang tercatat sebesar 19,26 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan keadaan Maret 2016, jumlah penduduk miskin di Maluku pada bulan Maret 2017 berkurang sekitar 7.210 jiwa atau 0,73 poin.
.id
Penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2017 tercatat 269,27 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang 8.280 jiwa dibandingkan bulan September 2016 yang menunjukkan angka 277,55 ribu jiwa. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perdesaan di Provinsi Maluku pada Maret 2017 (26,14 persen) juga menurun dibandingkan September 2016 yang sebesar 26,88 persen. Adapun bila dibandingkan dengan periode Maret 2016, jumlah penduduk miskin daerah perdesaan Maret 2017 berkurang sekitar 6.370 jiwa atau mengalami penurunan 0,68 poin.
Perubahan Garis Kemiskinan September 2016 – Maret 2017
://
3.
m
al
uk
u.
bp
s.
go
Penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2017 tercatat 51,24 ribu jiwa. Jumlah ini menurun 840 jiwa dibandingkan periode Maret 2016 yang menunjukkan angka 52,08 ribu jiwa. Adapun bila dibandingkan dengan periode September 2016, jumlah penduduk miskin Maret 2017 di perkotaan juga mengalami penurunan sekitar 3.000 jiwa. Penurunan jumlah penduduk miskin di perkotaan ini ternyata sejalan dengan persentase penduduk miskin. Tingkat kemiskinan di perkotaan di Provinsi Maluku pada Maret 2017 (7,24 persen) lebih rendah dibandingkan September 2016 yang sebesar 7,86 persen dan Maret 2016 yang sebesar 7,66 persen.
ht
tp
Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama September 2016 – Maret 2017, Garis Kemiskinan Maluku naik sebesar 2,88 persen, yaitu dari Rp424.656,- perkapita perbulan pada September 2016 menjadi Rp436.865,perkapita perbulan pada Maret 2017. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri atas Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan BukanMakanan (GKBM), maka peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan Maret 2017, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 76,31 persen. Masih besarnya porsi makanan dalam struktur pengeluaran penduduk adalah karakteristik penduduk miskin, yaitu penghasilan penduduk lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar seperti makanan dan minuman daripada hal lain seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, pakaian, hiburan dan investasi. Adapun dari Tabel 2 terlihat bahwa garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih tinngi daripada perdesaan. Garis kemiskinan di perkotaan pada Maret 2017 sebesar Rp437.644,per kapita per bulan, sedangkan di perdesaan sebesar Rp435.787,- per kapita per bulan. Secara umum, nilai Garis Kemiskinan yang digunakan sebagai dasar penentuan status kemiskinan penduduk di Maluku pada Maret 2017 sebesar Rp436.865,- yang juga berarti, Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
3
untuk memenuhi kebutuhan dasar 2100 kkal makanan per hari dan pengeluaran dasar non makanan dalam satu bulan per jiwa di Maluku dibutuhkan uang sekitar Rp436.865,-. Dengan demikian, penduduk dengan jumlah pengeluaran per bulan di bawah nilai Garis Kemiskinan tersebut tergolong miskin. Tabel 2. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2013 – Maret 2017 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)
315.012 358.068 362.783 369.738 400.347 404.929 412.980 424.788 437.644
285.967 339.466 345.536 355.478 399.176 405.502 415.177 423.698 435.787
296.778 346.599 352.208 361.022 399.632 405.279 414.302 424.656 436.865
Persentase Penduduk Miskin (Persen) 19,49 19,27 19,13 18,44 19,51 19,36 19,18 19,26 18,45
u.
bp
Sumber: Diolah dari data Susenas
315,99 315,21 316,11 307,02 328,41 327,77 327,72 331,79 320,51
.id
Desa
go
Maret 2013 Sept 2013 Maret 2014 Sept 2014 Maret 2015 Sept 2015; Maret 2016 Sept 2016 Maret 2017
Kota
s.
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Kota + Desa Ribuan Jiwa)
285967
315012
Mar 2013
405279
414302
399176
405502
415177
424656
436865
361022
tp
296778
352208
ht
346599
399632
://
m
al
uk
Gambar 2. Trend Garis Kemiskinan Maluku, Maret 2013 – Maret 2017
423698
435787
339466
345536
355478
362783
369738
400347
404929
412980
424788
437644
358068
Sept 2013
Mar 2014
Sept 2014
Mar 2015
Sept 2015
Mar 2016
Sept 2016
Mar 2017
Kota
Desa
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
Kota+Desa
4
Tabel 3. Garis Kemiskinan Makanan dan Bukan Makanan Maluku, Maret 2013 – Maret 2017 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Makanan Bukan Makanan 227.238 65.133 265.760 68.728 269.700 69.540 277.002 80.839 306.768 82.507 310.278 95.001 318.165 96.137 324.381 100.275 333.357 103.508
Tahun Maret 2013 Sept 2013 Maret 2014 Sept 2014 Maret 2015 Sept 2015 Maret 2016 Sept 2016 Maret 2017
Total 296.778 346.599 352.208 361.022 399.632 405.279 414.302 424.656 436.865
Sumber: Diolah dari data Susenas
s.
go
.id
Gambar 3. Perbandingan Garis Kemiskinan Makanan dan Bukan Makanan Maluku, Maret 2013 s.d. Maret 2017
bp
450000
u.
400000 350000 300000
310278
318165
324381
333357
80839
al
69540
65133
227238
265760
269700
277002
306768
ht
150000
tp
://
200000
100000
100275
m
250000
68728
96137
103508
95001
uk
82507
50000 0
Mar 2013 Sept 2013 Mar 2014 Sept 2014 Mar 2015 Sept 2015 Mar 2016 Sept 2016 Mar 2017 Makanan
Non Makanan
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
5
4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu mengurangi jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Pada periode September 2016 – Maret 2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 3,76 pada September 2016 menjadi 3,50 pada Maret 2017. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 1,13 (September 2016) menjadi 0,99 pada Maret 2017. Begitu juga, jika dibandingkan dengan periode Maret 2016, kedua indeks ini menunjukan kecenderungan menurun. Penurunan nilai kedua indeks ini (September 2016 – Maret 2017) mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati di bawah garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit. Jika kita lihat lebih lanjut, penurunan terjadi baik di perdesaan maupun di daerah perkotaan.
uk
u.
bp
s.
go
.id
Menurunnya dua indikator ini merupakan indikasi yang cukup baik bagi usaha-usaha pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah. Ini menggambarkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan sudah menuju ke arah yang lebih baik karena peningkatan kesejahteraan penduduk miskin menuju ke arah yang lebih merata. Namun yang perlu diwaspadai adalah apabila rata-rata pengeluaran penduduk miskin menjadi semakin menjauh di bawah Garis Kemiskinan dan melebarnya ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin yang akan memperlambat penurunan tingkat kemiskinan dimasa yang akan datang.
m
al
Gambar 4. Trend P1 dan P2 Maluku, Maret 2013 – Maret 2017
tp
://
6
3,88 4
ht
5 3,52
3,8
4,79
4,11 3,52
3,63
3,76
0,99
1,13
3,5
3 2
1,16
0,93
1,11
1,65
1,37 0,92
0,99
1 0 Mar 2013 Sept 2013 Mar 2014 Sept 2014 Mar 2015 Sept 2015 Mar 2016 Sept 2016 Mar 2017
P1
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
P2
6
Tabel 4. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Maluku Menurut Daerah, Maret 2013 – Maret 2017 Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
1,49 1,13 1,53 1,14 1,36 1,98 1,47 1,25 1,22
5,30 5,00 5,22 5,99 4,89 6,57 5,06 5,44 5,07
3,88 3,52 3,80 4,11 3,52 4,79 3,63 3,76 3,50
0,41 0,24 0,52 0,26 0,33 0,66 0,37 0,37 0,28
1,61 1,36 1,49 2,08 1,30 2,29 1,40 1,65 1,47
1,16 0,93 1,11 1,37 0,92 1,66 0,99 1,13 0,99
IndeksKedalamanKemiskinan (P1) Maret 2013 September 2013 Maret 2014 September 2014 Maret 2015 September 2015 Maret 2016 September 2016 Maret 2017
uk
u.
go
bp
s.
Maret 2013 September 2013 Maret 2014 September 2014 Maret 2015 September 2015 Maret 2016 September 2016 Maret 2017
.id
IndeksKeparahanKemiskinan (P2)
al
Sumber: Diolah dari data Susenas
ht
tp
://
m
Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi dari pada perkotaan. Pada Maret 2017, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan hanya 1,22 sementara di daerah perdesaan mencapai 5,07. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan sebesar 0,28 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,47. Dapat disimpulkan bahwa jiwa miskin di perdesaan akan lebih sulit untuk keluar dari kemiskinan. Hal tersebut diperparah juga dengan masih tingginya kesenjangan diantara penduduk miskin itu sendiri yang tercermin dari nilai P2.
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
7
5.
Penjelasan Teknis dan Sumber Data
ht
tp
://
m
al
uk
u.
bp
s.
go
.id
a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran, Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Head Count Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri atas dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan BukanMakanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. e. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2017 adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas Konsumsi Pengeluaran bulan Maret 2017.
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
8
BPS PROVINSI MALUKU Informasi lebih lanjut hubungi:
.id
Ir. Ismail Rumata, M.Si. Kepala Bidang Statistik Sosial
go
e-mail :
[email protected]
ht
tp
://
m
al
uk
u.
bp
s.
Telepon: 0911-361319, 361320
Berita Resmi Statistik No. 01/07/81/th. XX, 17 Juli 2017
9