Kostumisasi Rancangan Sistem Informasi Manufaktur pada Impelementasi PowerMax (Studi Kasus PT. ALSTOM Power ESI) Pratama.W.Budiarta / 9107201306
Daftar Isi 1.
Pendahuluan
2.
Kajian Pustaka
3.
Metodologi Penelitian
4.
Analisa dan Pembahasan
5.
Kostumisasi Rancangan Sistem
6.
Kesimpulan
Pendahuluan Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia maupun global mendorong perusahaan untuk terus meningkatkankan sistem informasi manajemen yang sebaik-baiknya Dalam penelitian ini akan diadopsi terminologi yang ada pada SAP untuk diterapkan dalam perancangan sistem informasi manufaktur pada PowerMax Menurut Budisusetija selaku President Director dari PT. ALSTOM Power ESI, PowerMax akan menjadi sistem ERP baru PT. ALSTOM Power ESI, menggantikan sistem syteline yang sudah ada. Sangat diharapkan agar PowerMax bisa menjadi sistem informasi yang lebih baik bagi perusahaan
Pendahuluan Rumusan Masalah Bagaimana membuat kostumisasi basis data, rancangan proses dan desain user interface sistem informasi manufaktur pada sistem PowerMax untuk diterapkan di PT. ALSTOM Power ESI. Tujuan Penelitian Membuat kostumisasi basis data, rancangan proses dan desain user interface sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI yang dapat diadopsikan kedalam sistem PowerMax. Manfaat Penelitian Kostumisasi sistem informasi manufaktur ini akan mendukung proses implementasi PowerMax di PT. ALSTOM Power ESI.
Pendahuluan Batasan Masalah Kostumisasi sistem informasi difokuskan pada sistem informasi manufaktur pada PT. ALSTOM Power ESI. Produk yang akan digunakan dalam rancangan system informasi manufaktur adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Sistem ERP yang digunakan dalam PowerMax adalah SAP Kostumisasi sistem informasi dilakukan hanya sampai pada tahap desain user interface. Kostumisasi sistem informasi hanya pada sub sistem production planning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan pengamatan partisipatif.
Kajian Pustaka ERP ERP singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise ,Resource dan Planning. Tiga kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung pada kata kerja, yaitu ‘Planning’, yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perencanaan yang terintergrasi di suatu organisasi /perusahaan, bersifat lintas fungsional, terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien
Kajian Pustaka Manfaat penggunaan ERP ERP menawarkan system terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien ERP memungkinkan melakukan investigasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta mata uang, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekadar memonitor saja ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya
Kajian Pustaka PowerMax Powermax program merupakan sebuah sistem bisnis global yang terkontrol yang dikembangkan oleh ALSTOM yang berbasis SAP ERP dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing untuk bisa bertahan dan menjadi pemenang dalam kompetisi global. Terdapat tiga prinsip utama yang akan menjadi kunci pengembangan konsep system informasi manajemen: 1. Otomatisasi bisnis proses, 2. Integrasi bisnis proses dan integrasi data.
Kajian Pustaka PowerMax Core Business Process & Support Process
Metodologi Penelitian
Analisis dan Pembahasan Kebutuhan pengguna sistem informasi manufaktur Proses dalam sistem lama masih berjalan secara terpisah dengan menggunakan software yang berbeda. Terdapat beberapa proses yang masih dilakukan secara manual, seperti contohnya pada proses MRP dimana pengumpulan BOM dilakukan dengan membuka data satu persatu lalu melakukan copy-paste kedalam satu basis data. Production Planning Proses pada production planning ini meliputi MRP (Material Requirement Planning), capacity planning dan production scheduling.
Analisis dan Pembahasan MRP (Material Requirement Planning)
Analisis dan Pembahasan Capacity Planning
Analisis dan Pembahasan Production Scheduling
Kostumisasi Rancangan Sistem Context Diagram
Kostumisasi Rancangan Sistem DFD Level 1 for MRP
Kostumisasi Rancangan Sistem DFD Level 2 for MRP
Kostumisasi Rancangan Sistem DFD Level 1 for Capacity Planning
Kostumisasi Rancangan Sistem DFD Level 1 for Production Scheduling
Kostumisasi Rancangan Sistem DFD Level 2 for Production Scheduling
Kostumisasi Rancangan Sistem Entity Relationship Diagram
Kostumisasi Rancangan Sistem User Interface for MRP
Form Demand Data
Form Project Material Requirement
Form Production Master Data Form Material Master
Form Production Run MRP
Kostumisasi Rancangan Sistem User Interface for Capacity Planning
Form Capacity Analysis
Form Planned Order
Kostumisasi Rancangan Sistem User Interface for Production Scheduling
Form Material Availability Check
Form Production Order
Form Reschedule Production Plan
Kesimpulan Kesimpulan Integrasi aliran informasi pada modul production planning, khususnya pada proses MRP, capacity planning dan production schedulling, dapat dilakukan di PowerMax ini. Selain itu, metoda peramalan cara lama yang mengandalkan metode adjustment, pada sistem PowerMax ini digantikan dengan metode deret waktu Pada ERP yang digunakan PT. ALSTOM ESI selama ini belum mengakomodasi proses MRP, sedangkan proses capacity planning dan production scheduling masih menggunakan software terpisah, sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya human error ketika memindahkan data secara manual dari satu proses menuju proses lainnya. Kostumisasi sistem informasi ini telah disesuaikan dengan aturan SAP dan telah sesuaikan dengan kebutuhan pengguna sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI.
Kesimpulan Kesimpulan Evaluasi telah dilakukan oleh PT. ALSTOM ESI dengan sistem “Quick Check” dan kostumisasi sistem informasi ini akan menjadi masukan untuk tim PowerMax dalam implementasi PowerMax yang sedang berlangsung Desain user interface dilaksanakan user acceptance test sehingga sesuai dengan pengguna.
Kesimpulan Saran Tahapan memasukan data pada sub proses purchase request dan subcontractor request masih manual dan seharusnya bisa diotomatisasikan Tampilan menu laporan production capacity akan lebih baik jika disajikan dalam bentuk grafik. Desain user interface masih perlu dikembangkan lagi agar tidak terlihat kaku dan monoton Sistem informasi manufaktur ini masih bisa dikembangkan lagi sampai pada tahap subsistem production execution sehingga semua pergerakan informasi manufaktur di PT. ALSTOM ESI dapat terintegrasi secara keseluruhan
Kesimpulan Saran Dalam kostumisasi sistem informasi ini diperlukan adanya komitmen dan konsistensi dari semua pihak yang terkait untuk proses implementasi PowerMax ini, sehingga dapat memberikan hasil yang sesuai dengan diharapkan
END