ht
tp
://
po n
or o
go
ka b.
bp s.
go .
id
KATALOG BPS : 1101002.3502180
Terminal Seloaji, Desa Cekok – Babadan
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PONOROGO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BABADAN 2015 : 35020.1543 : 1101002.3502180
Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 17,6 cm x 25 cm : iv + 13 halaman
Naskah
: Risa Kusprianto Koordinator Statistik Kecamatan Babadan
Penyunting
: Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Gambar Kulit
: Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Diterbitkan oleh
: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo
ht
tp
://
po n
or o
go
ka b.
bp s.
go .
id
No. Publikasi Katalog BPS
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
Kata Pengantar
id
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015 dapat diterbitkan.
ka b.
bp s.
go .
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Babadan yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Babadan.
or o
go
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang telah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
tp
://
po n
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Babadan dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ht
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Babadan, September 2015 Koordinator Statistik Kecamatan Babadan,
KATA PENGANTAR RISA KUSPRIANTO NIP. 19740811 199401 1 001
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
iii
id
Daftar Isi
go .
Katalog .........................................................................................
bp s.
Kata Pengantar ............................................................................ Daftar Isi ......................................................................................
ii iii
Geografi
2.
Pemerintahan
3.
Penduduk
4.
Pendidikan
5.
Kesehatan
6.
Perumahan
7.
Pertanian
9
8.
Industri dan Jasa
10
Perdagangan
11
10. Transportasi
12
11. Keuangan
13
ht
tp
://
po n
or o
go
ka b.
1.
9.
iv
i
1 2 3 6 7 8
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
1
GEOGRAFI Kecamatan Babadan yang mempunyai luas wilayah 43,93 km² merupakan kecamatan yang terletak di ujung utara Kabupaten Ponorogo. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun di bagian utara, sementara di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Ponorogo dan di sebelah barat dengan Kecamatan Sukorejo serta di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Jenangan.
id go . bp s.
ka b.
Dilihat menurut topografinya, Kecamatan Babadan berada pada daerah dataran dengan ketinggian antara 84 sampai dengan 158 meter di atas permukaan laut.
PETA KECAMATAN BABADAN
po n
or o
go
Di kecamatan yang berhawa sedang ini tercatat memiliki jumlah hari hujan mencapai 68 hari pada tahun 2014. Jumlah curah hujan terbesar terjadi pada bulan November yang mencapai 289 mm.
ht
tp
://
Desa terluas adalah Desa Trisono yang mempunyai luas wilayah mencapai 4,61 km2. Sedangkan wilayah terkecil adalah Desa Gupolo dengan total luas wilayah 1,26 km2.
Persentase Luas Wilayah Per Desa Di Kecamatan Babadan
Pusat pemerintahan tingkat kecamatan berada di Desa Babadan yang berjarak sekitar 10 km dari ibukota Kabupaten. Desa yang letaknya paling jauh adalah Kelurahan Kertosari dengan jarak 10 km dari ibukota kecamatan.
Babadan; 8,24%
Purwosari; 8,69%
Trisono; 10,49%
Kertosari; 3,80% Cekok; 3,68%
Pondok; 4,33%
Patihan Wetan; 4,88%
Lembah; 9,68%
Sukosari; 10,31% Kadipaten; 8,40%
Ngunut; 8,32%
Bareng; 2,98%
Polorejo; 7,93%
Gupolo; 2,86%
Japan; 5,41%
Sumber : Kantor Kecamatan Babadan
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
1
2
PEMERINTAHAN Pada tahun 2014 secara administratif Kecamatan Babadan terbagi menjadi 12 desa dan 3 kelurahan serta 128 Rukun Warga, 488 Rukun Tetangga dan 56 Dusun.
Pembagian Wilayah Administratif Kecamatan Babadan
bp s.
go .
id
Jumlah total perangkat di 15 desa /kelurahan sebanyak 198 orang yang terdiri dari 15 Kepala Desa, 11 sekretaris desa, 45 Kaur, 13 staf desa/kelurahan, 40 Kaling/Kasun dan 74 Pembantu Kaling/Kasun.
or o
go
ka b.
Di antara 15 desa/kelurahan tersebut terdapat dua desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala desa/kepala kelurahan wanita yaitu Desa Cekok dan Kelurahan Patihan Wetan.
89,39%
ht
tp
85,35%
://
po n
Perangkat Desa Di Lingkungan Kecamatan Babadan Tahun 2014
64,14%
Sementara untuk posisi sekretaris desa/kelurahan masih ada kekosongan di 4 desa/kelurahan, yaitu Desa Polorejo, Desa Ngunut, Desa Sukosari dan Desa Trisono. Seyogyanya posisi tersebut segera diisi karena peranannya sangat strategis dalam tata pemerintahan desa. Akan tetapi karena adanya peralihan dari undang-undang desa lama ke baru, sehingga posisi tersebut belum terisi.
22,73% 10,61%
14,65%
12,63% 0,51%
Dari keseluruhan perangkat 14,65 persen berstatus PNS dan 85,35 persen berstatus Non PNS. Sementara bila dilihat berdasar tingkat pendidikannya, ternyata sebagian besar perangkat (64,14 persen) telah berpendidikan SLTA sederajat.
Sumber : Kantor Kecamatan Babadan
2
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
PENDUDUK Jumlah Penduduk Kecamatan Babadan Tahun 2014 LakiLaki
Perempu an
Jumlah
Menurut hasil Registrasi Penduduk Tahun 2014 jumlah penduduk Kecamatan Babadan berjumlah 70.767 jiwa yang terdiri dari 35.127 laki-laki dan 35.640 perempuan.
001. Kertosari
3.592
3.703
7.295
002. Cekok
1.969
1.857
3.826
003. Patihan Wetan
2.048
2.002
4.050
004. Kadipaten
3.306
3.391
6.697
005. Japan
1.555
1.463
3.018
006. Gupolo
1.255
1.225
2.480
007. Polorejo
2.535
2.567
5.102
008. Bareng
746
828
1.574
009. Ngunut
2.346
2.472
4.818
010. Sukosari
3.423
3.555
6.978
011. Lembah
2.927
3.066
go
Desa
012. Pondok
1.814
1.764
3.578
013. Babadan
2.351
2.358
4.709
014. Purwosari
2.581
015. Trisono
2.679
po n
or o
5.993
5.267
2.703
5.382
://
2.686
35.127
35.640
70.767
tp
TOTAL
Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2014
Trisono
Purw o…
Babadan
Pondok
Lembah
Su ko sari
Ngunu t
Bareng
Polorejo
Japan
Gu polo
Patiha…
Kadipa…
Cekok
Kertos…
2.365 1.891 1.815 1.270 1.973 1.464 1.203 1.318 1.540 1.409 1.881 1.301 1.380 1.168
4.365
ht
Kepadatan Penduduk Per Desa/Kelurahan Tahun 2014
3
bp s.
go .
id
Sex Ratio atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan adalah 98,56, yang berarti secara rata-rata di Kecamatan Babadan pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.
ka b.
Di antara 15 desa/kelurahan yang ada, Kelurahan Kertosari mempunyai penduduk yang terbanyak yaitu 7.295 jiwa atau sebesar 10,31 persen dari total penduduk di Kecamatan Babadan, disusul Desa Sukosari dan Kelurahan Kadipaten.
Kepadatan penduduk Kecamatan Babadan pada tahun 2014 tercatat 1.611 jiwa/Km2. Kelurahan Kertosari mempunyai kepadatan terbesar yaitu 4.365 jiwa/Km2, sedangkan kepadatan terkecil di Desa Trisono sebesar 1.168 jiwa/Km2. Perbedaan yang sangat jauh disebabkan Kelurahan Kertosari luas wilayah hanya 1,67 Km2 dengan jumlah penduduk 7.295 jiwa, sedangkan Desa Trisono luas wilayah 4,61 Km2 dengan jumlah penduduk 5.382 jiwa. Jumlah kepala keluarga yang tercatat pada Registrasi Penduduk 2014 di Kecamatan Babadan sebesar 19.391 rumah tangga. Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Babadan sebanyak 70.767 jiwa. Dengan demikian secara rata-rata setiap keluarga terdiri dari 3 orang anggota keluarga. Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
3
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam suatu wilayah dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk.
Piramida Penduduk Kecamatan Babadan Tahun 2014 Perempuan
75+
Perlu diperhatikan bahwa jumlah penduduk pada kelompok usia muda (0-14 th) dan usia tua (65 th ke atas) cukup besar mencapai 31,91 persen. Angka rasio ketergantungan tahun 2014 mencapai 46,87 persen (lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya). Hal ini berarti bahwa secara rata-rata pada setiap 100 orang penduduk yang produktif harus menanggung sekitar 46 orang penduduk yang tidak produktif.
70-74
Laki-laki
65-69
60-64 55-59 50-54 45-49
40-44
id
35-39
go .
30-34 25-29
bp s.
20-24
ka b.
Program KB merupakan salah satu cara mengatur pertumbuhan penduduk. Jenis alat kontrasepsi yang paling diminati oleh peserta KB aktif di Kecamatan Babadan adalah metode IUD dan Suntik (33,9 persen dan 46,6 persen). Namun persentase peserta KB Aktif terhadap pasangan usia subur tahun 2014 (72,05 persen) menurun dibanding tahun 2013 (78,56 persen).
10-14 5-9
0-4
2.000
1.000
0
1.000
2.000
3.000
Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2014
po n
or o
go
3.000
15-19
Sesuai dengan kondisi geografis yang ada, mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Babadan adalah di sektor pertanian yang mencapai 53 persen.
ht
tp
://
Persentase Penduduk Menurut Sektor Lapangan Usaha Tahun 2014
53%
Persentase Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur
3%
78,56% 75,74%
1% 72,05%
1% 34%
2012
2013
Sumber : PLKB Kecamatan Babadan
4
8%
Pertanian
Industri
Bangunan
Perdagangan
Jasa
Lainnya
2014 Sumber : Kantor Camat Babadan
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
Talak
Cerai
Rujuk
56
3
3
-
002. Cekok
23
-
-
-
003. Patihan Wetan
30
1
1
-
004. Kadipaten
62
3
1
-
005. Japan
27
-
1
-
006. Gupolo
19
1
2
-
007. Polorejo
38
2
3
-
008. Bareng
9
-
2
-
009. Ngunut
30
1
1
-
010. Sukosari
62
3
2
-
011. Lembah
40
3
2
-
012. Pondok
24
1
1
-
013. Babadan
28
1
-
1
015. Trisono
54
-
1
540
20
22
-
po n
or o
TOTAL
-
ht
tp
://
Persentase Rumah Tangga Sasaran Kecamatan Babadan Hasil PPLS 2011
Hampir Miskin 16% Miskin 12%
Sangat Miskin 7%
-
go
2
Sumber : KUA Kecamatan 014. Purwosari 38Babadan
Pasangan yang bercerai naik sangat drastis hingga mencapai 267 persen, dari 6 pasangan pada tahun 2013 menjadi 22 pasangan pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena banyaknya TKW/TKI luar negeri yang bertemu pasangan lain di negeri tempat bekerja, yang selanjutnya pasangan di negeri asal secara tiba-tiba menerima surat cerai, begitupun sebaliknya.
ka b.
001. Kertosari
id
Nikah
go .
Desa
Jumlah penduduk yang melakukan pernikahan selama tahun 2014 tercatat sebesar 540 pasangan. Angka ini menurun 11,6 persen dibanding tahun 2013 yang mencapai 611 pasangan. Berkurangnya jumlah pasangan yang menikah turut berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk, karena semakin lama seseorang menunda usia pernikahannya semakin berkurang pula peluang reproduksi yang dijalani.
bp s.
Jumlah Pasangan Nikah, Talak, Cerai, Rujuk Tahun 2014
Rentan Miskin 65%
-
Berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 tercatat 4.145 rumah tangga sasaran di Kecamatan Babadan. Kelompok rumah tangga yang paling dominan adalah rumah tangga rentan miskin sebanyak 65,21 persen. Sementara untuk kelompok rumah tangga hampir miskin sebanyak 15,51 persen serta rumah tangga miskin dan sangat miskin yang merupakan kelompok paling sedikit di wilayah Kecamatan Babadan sebanyak 11,77 persen dan 7,50 persen. Hal ini disebabkan karena di wilayah Kecamatan Babadan banyak TKI yang bekerja keluar negeri.
Sumber : BPS Kabupaten Ponorogo
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
5
4
PENDIDIKAN
TK/ Sederajat
34
68
111
1.657
SD/ Sederajat
43
257
430
4.711
SLTP/ Sederajat
10
111
286
3.188
SLTA/ Sederajat
8
133
318
4.324
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Sumber : Sekolah di Lingkungan Kecamatan Babadan
or o po n
25,83%
19,76%
ht
tp
://
22,12%
17,69%
12,85%
Sumber : Data Registrasi Penduduk 2014
Tamat PT
Tamat SLTA
Tamat SLTP
Tamat SD
Belum/ Tidak Tamat SD
Belum/ Tidak Sekolah
1,75%
6
Pada tahun 2014, sarana pendidikan tingkat SD yang tersedia sebanyak 43 sekolah dengan murid sejumlah 4.711 siswa dan guru sebanyak 430 orang. Di tingkat SLTP tersedia sarana pendidikan sebanyak 10 sekolah, 3.188 siswa dan 286 guru. Sedangkan pada tingkat SLTA, sarana pendidikan yang tersedia sebanyak 8 sekolah, 4.324 siswa dan 318 guru. Khususnya SMK PGRI 2 Ponorogo yang berlokasi di Kecamatan Babadan menerima murid dari wilayah kabupaten terdekat yaitu Kabupaten Magetan dan Kabupaten Pacitan sehingga jumlah murid meningkat.
go
Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2014
Ketersediaan sarana maupun prasarana pendidikan baik berupa fisik maupun non fisik yang memadai merupakan upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
id
Jumlah Kelas
go .
Jumlah Sekolah
bp s.
Tingkat Pendidikan
Sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi (Todaro, 1997). Salah satu usaha untuk membangun sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.
ka b.
Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Babadan Tahun 2014
Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk di Kecamatan Babadan hanya menamatkan pendidikan sampai tingkat SD (25,83 persen), bahkan persentase mereka yang belum/tidak sekolah dan belum/tidak tamat SD masih cukup besar mencapai 39,81 persen. Mencermati hal ini pembangunan di bidang pendidikan agaknya harus lebih ditingkatkan untuk menjamin tersedianya sumber daya manusia berkualitas di masa mendatang.
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
5
KESEHATAN Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Unit -
Rumah Bersalin
6
Poliklinik/Balai Pengobatan
5
go .
id
Rumah Sakit
Puskesmas
2
Puskesmas Pembantu
3
Polindes/Poskesdes
13
po n
or o
go
ka b.
Pada tahun 2014, jumlah Puskesmas yang juga melayani rawat inap sebanyak sebanyak 1 unit dan tanpa rawat inap 1 unit. Dalam operasionalnya dibantu Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit. Sementara Posyandu yang ada di Kecamatan Babadan sebanyak 56 buah. Di wilayah Kecamatan Babadan ada penambahan poliklinik baru sebanyak 1 unit yang terletak di Kelurahan Kertosari.
Jenis Fasilitas Kesehatan
bp s.
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat mutlak diperlukan sarana kesehatan maupun tenaga medis yang memadai.
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Babadan Tahun 2014
Posyandu
56
Apotik
5
Toko Obat
4
Sumber : Puskesmas Kecamatan Babadan
Sarana kesehatan tidak akan operasional tanpa didukung oleh tenaga medis yang memadai. Jumlah dokter yang ada di Kecamatan Babadan sebanyak 17 orang, terdiri dari dokter umum 10 orang dan dokter gigi 4 orang serta dokter specialis 3 orang. Sementara tenaga bidan yang ada 25 orang dan mantri kesehatan 43 orang.
://
Jumlah Tenaga Medis Yang Berdomisili di Kecamatan Babadan tahun 2014
ht
tp
43
25
10
Lainnya
Bidan
3
Dokter Spesialis
Dokter Gigi
4
Dokter Umum
Konsentrasi tenaga medis berada di Kelurahan Kertosari dengan jumlah 12 orang, sementara di desa lain seperti Ngunut, Purwosari masingmasing terdapat 10 tenaga medis. Desa/Kelurahan yang jumlah tenaga medisnya paling sedikit adalah Desa Japan sebanyak 1 tenaga medis lainnya.
Sumber : Puskesmas Kecamatan Babadan
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
7
6 PERUMAHAN Kondisi perumahan dengan segala fasilitas serta lingkungannya dapat menjadi gambaran kondisi sosial ekonomi serta kesehatan suatu masyarakat.
Persentase Rumah Menurut Kondisi Bangunan dan Jenis Lantai Tahun 2014
99,16%
Sebagian besar rumah di Kecamatan Babadan yaitu sekitar 99,16 persen merupakan rumah permanen/berdinding tembok. Namun demikian ternyata persentase rumah yang berdinding bambu masih ada walaupun sangat kecil yaitu hanya 0,48 persen.
tp
:// ht
Persentase Rumah Menurut Sumber Penerangan Tahun 2014
4,07%
Listrik ber-KwhListrik Non Kwh M eter
bp s.
or o
po n
Pada tahun 2014 sebanyak 89,35 persen Rumah di Kecamatan Babadan menggunakan Air bukan ledeng untuk minum/masak sehari-hari.
go
Sumber : Kantor Camat Babadan
95,18%
Sementara bila dirinci menurut jenis lantainya, 3,19 persen rumah di Kecamatan Babadan masih berlantai tanah dan sisanya yaitu 96,81 persen berjenis lantai keramik/tegel/semen. Hal ini menandakan bahwa dari segi kesehatan kondisi perumahan di Kecamatan Babadan sudah lebih baik.
ka b.
Keramik/ Tegel/ Semen
Tanah
3,19%
Dinding Bambu
Semi Permanen
Permanen
0,36% 0,48%
go .
id
96,81%
0,75%
Akses air bersih terutama sebagai sumber air minum merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Pada tahun 2014, sebagian besar rumah (89,35 persen) di Kecamatan Babadan menggunakan air bukan ledeng untuk keperluan memasak dan minum sehari-hari. Sejumlah 99,25 persen penduduk Kecamatan Babadan di tahun 2014 telah menggunakan listrik sebagai sumber penerangan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh penduduk Kecamatan Babadan telah memanfaatkan listrik untuk memenuhi kebutuhan penerangan mereka.
Lainnya
Sumber : Kantor Camat Babadan
8
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
7
PERTANIAN Sesuai dengan mata pencaharian utama penduduk, Kecamatan Babadan merupakan daerah yang cukup potensial di sektor pertanian. Pada tahun 2014 wilayah ini yang mempunyai luas lahan sawah 3.065,52 Ha, terdiri dari daerah irigasi teknis seluas 2.962,81 Ha dan non irigasi seluas 102,71 Ha.
Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013-2014 (kwintal)
402.061465.114
go .
id
21.708
bp s.
Padi
go
181,1
143,0 Kelapa
Tebu
po n
://
tp
2.212,0
ht
Untuk subsektor peternakan, ternak yang paling banyak diusahakan adalah kambing untuk ternak kecil dan ayam pedaging untuk ternak unggas. Tercatat 5.179 ekor kambing pada tahun 2014 dan 307.500 ekor ayam pedaging dipelihara pada tahun 2014. Sedangkan untuk ternak besar, populasi sapi di wilayah Kecamatan Babadan tahun 2014 sebanyak 1.273 ekor.
Jagung 2014
3.200,6
or o
Sementara produk potensial dari subsektor tanaman perkebunan adalah tebu dan kelapa. Produksi tanaman tebu mengalami kenaikan 44,69 persen pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan produksi tanaman kelapa hanya mengalami sedikit peningkatan yaitu 26,64 persen dibanding tahun 2013.
2013
21.869
Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2013-2014 (kwintal)
ka b.
Komoditi tanaman pangan yang menjadi andalan Kecamatan Babadan adalah tanaman padi dengan total produksi pada tahun 2014 mencapai 465.114 kwintal, mengalami kenaikan sebesar 15,68 persen dibanding tahun 2013 yang menghasilkan produksi sebanyak 402.061 kwintal.
2013
2014
Populasi Ternak Tahun 2013-2014 (ekor) 310.500 307.500
1.279 1.273 Sapi
5.180 5.179
Kambing
2013
Ayam Pedaging
2014
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
9
INDUSTRI & JASA
id Bahan Bangunan 16%
Lainnya 29%
Anyaman 7%
Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri di Kecamatan Babadan Tahun 2014
://
po n
or o
go
Industri makanan yang dominan adalah industri tempe. Selain itu juga terdapat industri makanan ringan dan anyaman serta industri meubel khususnya di Kelurahan Patihan Wetan yang sebagian besar merupakan industri rumah tangga. Akan tetapi sektor industri pada saat ini banyak yang mengeluh karena kurang lakunya hasil produksi di pasaran. Industri selep padi baik keliling maupun tetap juga banyak terdapat di Kecamatan Babadan dengan jumlah usaha mencapai 39 unit.
Makanan 48%
go .
Jumlah unit usaha industri yang ada pada tahun 2014 sebanyak 583 usaha dimana 47,86 persen diantaranya adalah industri makanan. Jumlah tenaga kerja yang diserap industri makanan ini sebesar 473 orang.
Persentase Unit Usaha Sektor Industri Di Kecamatan Babadan Tahun 2014
bp s.
Meski tidak cukup mendominasi, Kecamatan Babadan memiliki potensi industri kecil yang layak untuk dikembangkan. Ada berbagai jenis industri kecil yang terdapat di kecamatan ini, namun yang utama adalah industri tempe.
ka b.
8
318
ht
tp
Lainnya
Selain sektor industri, sektor jasa juga turut menyumbang dalam perekonomian Kecamatan Babadan. Usaha jasa yang paling banyak dijumpai adalah dukun pijat sebanyak 22 usaha. Diikuti jasa reparasi elektronik, sepeda dan sepeda motor dengan jumlah usaha masing-masing 19,15 dan 18 unit.
.
10
473
Makanan
Bahan Bangunan
Anyaman
165
48 Tenaga Kerja
Sumber : Kantor Camat Babadan
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
PERDAGANGAN
Usaha perdagangan dirinci menjadi 3 golongan berdasarkan besaran asset usaha. Usaha perdagangan dengan asset lebih dari 200 juta digolongkan menjadi usaha perdagangan besar, yang assetnya antara 50-200 juta digolongkan menjadi usaha perdagangan menengah, dan usaha dengan asset kurang dari 50 juta dikategorikan sebagai usaha perdagangan kecil. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang penting. Selain berguna membuka lapangan pekerjaan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Usaha Perdagangan Tahun 2014
268
273
443
453
22
22
17
23
87
100
Rumah Makan Warung
Usaha Perdagangan menurut Desa Tahun 2014
or o
300
go .
Pedagang Padi/Polowijo
bp s.
Toko Mracang
ka b.
Toko Kelontong
id
Tahun 2013
go
Jenis Usaha
po n
250
tp
://
200
ht
150
100
50
Trisono
Purwosari
Pondok
Babadan
Lembah
Sukosari
Bareng
Ngunut
Polorejo
Japan
Gupolo
Kadipaten
Cekok
Patihan Wetan
Kertosari
0
Sumber : Kantor Camat Babadan
9
Di Kecamatan Babadan usaha perdagangan didominasi oleh usaha perdagangan kecil seperti toko mracang dan toko kelontong yang diusahakan rumah tangga. Pada tahun 2014 semua jenis usaha perdagangan mengalami penambahan jumlah unit usaha, dengan persentase penambahan tertinggi pada jenis usaha rumah makan yang mencapai 35,29 persen. Jumlah pasar umum yang ada hanya 1 unit dan pasar hewan juga 1 unit yang keduanya terletak di Desa Sukosari. Wilayah Kecamatan Babadan yang sangat dekat dengan Kecamatan Ponorogo sebagai pusat perdagangan Kabupaten Ponorogo menyebabkan sarana perdagangan di Kecamatan Babadan kurang dikembangkan. Faktor yang lain juga disebabkan banyaknya pedagang sayur keliling sehingga mengurangi minat masyarakat belanja ke pasar.
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
11
TRANSPORTASI
Jenis Kendaraan
2013
2014
Sedan, Jeep dan Lainnya
76
79
Station Wagon/ Mini Bus
161
175
101
103
54
57
10
9
Bus
13
14
Bus Mini
3
3
Angkot / Angdes
13
12
id
Dalam kehidupan masyarakat tersedianya pelayanan transportasi merupakan salah satu penunjang dalam melaksanakan aktifitas harian. Untuk itu tentunya sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas transportasi untuk memenuhi kebutuhan setempat.
Banyaknya Kendaraan Bermotor
Pick-Up Truk
go .
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara.
bp s.
10
Truk Box
Sumber : Kantor Camat Babadan
ht
tp
://
po n
or o
go
ka b.
Dengan adanya terminal bus Seloaji di Desa Cekok berdampak pada kemudahan transportasi di beberapa desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Babadan yang dilalui sarana transportasi roda empat atau lebih. Namun sebagian besar masyarakat lebih memilih angkutan kendaraan pribadi karena hampir semua rumah tangga sudah memiliki kendaraan bermotor pribadi minimal roda 2 /sepeda motor yang dirasa lebih sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Mulai awal tahun 2015 perusahaan umum milik pemerintah dalam hal ini PERUM DAMRI melayani trayek Ponorogo-Sarangan, walaupun dalam hari-hari tertentu sepi penumpang yang melewati jalur wilayah Kecamatan Babadan (Polorejo-Gupolo-Ngunut-Sukosari).
Untuk menunjang kelancaran sarana komunikasi nirkabel di Kecamatan Babadan terdapat 10 BTS. Sedangkan warnet di wilayah Kecamatan Babadan hanya tersedia 18 unit pada tahun 2014 dimana sebagian besar digunakan game on line oleh konsumen. 12
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
Banyaknya Sarana Komunikasi Jenis Sarana Komunikasi
2013
2014
Base Transceiver Station (BTS)
10
10
Warnet
16
18
Stasiun Radio
5
5
Telepon Rumah
1.778
1.780
Antena Parabola
58
60
Sumber : Kantor Camat Babadan
KEUANGAN
Pengelolaan keuangan desa adalah unsur penting bagi desa karena mempunyai tujuan mensejahterakan rakyat dengan memaksimalkan pencarian sumber pendapatan sebagai modal atau dana didalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja desa.
Anggaran Pendapatan Desa Tahun 2014 (Juta Rupiah)
1.600
11
1.400
1.200 1.000
800 600 400
id
200
Selama tahun 2014 total anggaran pendapatan seluruh desa yang ada sebesar 7,495 milyar rupiah yang digunakan untuk belanja langsung sebesar 2.744 milyar dan belanja tidak langsung sebesar 4.751 milyar.
bp s.
go .
0
ka b.
Jumlah Pemasukan PBB Per Desa 2014 (Juta Rupiah)
or o
go
369
236
206
po n
185
165 163 173
186
145
133
131
49
ht
tp
76 70
://
146
Banyaknya Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Tahun 2014 Bank Umum
5
Koperasi
14
Bank Kredit Desa
12
Lembaga Keuangan Lainnya
10
Sumber : Kantor Camat Babadan
Sebagai salah satu sumber pendapatan desa, pajak berfungsi untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Jumlah pemasukan pajak bumi dan bangunan pada tahun 2014 mencapai 942 juta rupiah untuk wilayah perkotaan dan 1,49 milyar untuk wilayah perdesaan. Sehingga total pajak bumi dan bangunan Kecamatan Babadan mencapai 2,43 milyar. Pada tahun 2014 di Kecamatan Babadan terdapat 14 koperasi sebagai salah satu sarana menggerakkan perekonomian. Sedangkan jumlah bank umum di Kecamatan Babadan sebanyak 5 unit, serta di sebagian besar kantor desa wilayah Kecamatan Babadan disediakan Bank Kredit Desa bagi warga masyarakat desa setempat.
Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2015
13
id go .
go
ka b.
bp s.
DATA ht
tp
://
po n
or o
MENCERDASKAN BANGSA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo Jl. Letjend. Suprapto No. 14 Ponorogo Telp/Fax : 0352-481026 E-mail :
[email protected]