DaftarIsi
Visi : ”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada Retail Banking”.
Misi : ”Meningkatkan bisnis Bank melalui optimalisasi pasar retail banking dan memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholders untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan”.
Profil ProfilBankGanesha BankGanesha
Bank Ganesha didirikan sejak tahun 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1992, tepatnya pada tanggal 30 April 1992. Pada tahun 1995, Bank Ganesha memperoleh izin untuk menjadi Bank Devisa. Di usianya yang ke-21 tahun pada tahun 2013, Bank Ganesha berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan pangsa pasar dengan fokus pada retail banking. Untuk lebih meningkatkan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada para nasabahnya, hingga Desember 2013, Bank Ganesha telah memiliki 17 jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 7 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, dan 3 Kantor Kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Serpong, Semarang dan Surabaya. Selain itu Bank Ganesha juga telah memiliki 16 buah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Ganesha yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama. Untuk kedepannya, Bank Ganesha akan terus meningkatkan dan mengembangkan usaha dan bisnisnya melalui komitmen dari manajemen dan karyawan, serta kepercayaan yang diberikan dari para stakeholders. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari loyalitas dan kepercayaan yang diberikan dari para nasabah, yang membuat Bank Ganesha bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan dengan Visi Bank Ganesha untuk
06
ProfilBankGanesha
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada retail banking”.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Mukhlis Rasyid
Wakil Presiden Komisaris (Independen) Sudarto Komisaris Independen
Wasito Pramono
Dewan Direksi Presiden Direktur
Abdul Salam
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirjakusuma
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Susunan pengurus perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha Nomor: 192 Tanggal 31 Oktober 2012, dibuat dihadapan Hannywati Gunawan, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroannya telah dilaporkan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor: AHU-AH.01.10-45177 Tanggal 20 Desember 2012.
Rincian Kepemilikan Saham Komposisi pemegang saham terakhir PT Bank Ganesha per Desember 2013, sesuai dengan RUPS yang terakhir dimuat dalam Akta Berita Acara No. 100 tanggal 28 Juli 2011 oleh Notaris Hannywati Gunawan, Susunan Pemegang Saham
Lembar
SH. adalah sebagai berikut: - Modal Dasar Rp 425.000 Juta - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp 351.609 Juta
Rp
%
PT Bintang Tunggal Gemilang
381.266.000
Rp 190.633 Juta
54.22%
PT Equity Development Investment Tbk
209.952.000
Rp 104.976 Juta
29.85%
Tan Enk Ee
112.000.000
Rp 56.000 Juta
15.93%
Total Modal Disetor
703.218.000
Rp 351.609 Juta
100%
Komposisi Susunan Pemegang Saham Tan Enk Ee 15.93% PT Bintang Tunggal Gemilang 54.22% PT Equity Development Investment Tbk 29.85%
Untuk kedepannya, Bank Ganesha akan terus meningkatkan dan mengembangkan usaha dan bisnisnya melalui komitmen dari manajemen dan karyawan, serta kepercayaan yang diberikan dari para stakeholders. Kantor Pusat PT Bank Ganesha Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120 Tel. (+62-21) 385 5345, 385 5888; Fax. (+62-21) 345 4880 Website: www.bankganesha.co.id
ProfilBankGanesha
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
07
StrukturKepemilikan
08
StrukturKepemilikan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Untuk kedepannya, Bank Ganesha akan terus meningkatkan dan mengembangkan usaha dan bisnisnya melalui komitmen dari manajemen dan karyawan, serta kepercayaan yang diberikan dari para stakeholders. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari loyalitas dan kepercayaan yangdiberikan dari para nasabah, yang membuat Bank Ganesha bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
IkhtisarDataKeuangan
Neraca
Dalam Jutaan Rp Tahun Buku
Penempatan pada BI dan Bank lain
2009
2010
2011
2012
2013
80,381
272,534
425,434
289,383
218,236
Kredit yang diberikan
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Surat berharga
386,079
213,985
149,628
260,108
196,689
1,274,645
1,324,622
1,645,289
1,745,338
1,685,478
Total Aset
1,411,461
1,502,806
1,839,778
1,982,750
1,991,762
Dana Pihak Ketiga
1,245,908
1,316,290
1,605,188
1,667,774
1,603,746
Jumlah Kewajiban
1,281,164
1,352,760
1,655,838
1,789,946
1,785,109
130,297
150,046
183,940
192,804
206,653
Aset Produktif
Jumlah Ekuitas Laporan Laba Rugi Komprehensif Tahun Buku
Dalam Jutaan Rp 2009
2010
2011
2012
2013
Pendapatan Bunga dan Provisi
156,978
141,331
147,510
172,643
178,621
Beban Bunga
100,041
76,674
81,859
84,432
83,066
Pendapatan Bunga - Bersih
56,937
64,657
65,651
88,211
95,555
Pendapatan Operasional Lainnya
10,339
22,701
15,111
14,379
16,770
Beban Personalia
29,122
34,916
45,525
54,473
55,568
Beban Administrasi dan Umum
18,987
19,897
21,115
23,451
26,314
7,526
7,202
7,320
9,844
11,217
55,635
62,015
73,960
87,768
93,099
Beban (Pend) Penyisihan Penghapusan Aktiva
2,993
1,696
305
3,799
377
Pendapatan (Beban) Non Operasional
(190)
352
5,621
925
(225)
Laba Rugi Sebelum Pajak
8,458
23,999
12,118
11,948
18,624
Laba Rugi Setelah Pajak
6,790
17,810
8,894
8,863
13,850
Beban Operasional Lainnya
Beban Lainnya Total Beban Operasional Lainnya
10
IkhtisarDataKeuangan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Rasio Keuangan Tahun Buku Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR
2009
2010
2011
2012
2013
19.95%
15.96%
15.29%
13.67%
13.81%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif
1.49%
1.10%
0.80%
1.37%
2.29%
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif
1.42%
1.04%
0.83%
1.42%
1.67%
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuanganterhadap aset produktif
1.10%
1.05%
0.93%
0.79%
0.71%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Gross
2.08%
1.40%
1.05%
1.95%
2.33%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Netto
1.62%
0.81%
0.79%
0.95%
1.46%
Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
0.60%
1.71%
0.78%
0.65%
0.99%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
5.67%
13.66%
5.74%
5.16%
7.85%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aktiva Produktif / NIM
4.42%
5.13%
4.86%
5.48%
5.97%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
94.85%
86.64%
96.34%
94.36%
90.82%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga/ LDR
63.41%
62.79%
65.59%
68.92%
72.88%
Persentase Pelanggaran BMPK
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
Persentase Pelampauan BMPK
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
GWM Rupiah
5.17%
8.69%
9.18%
8.68%
8.65%
GWM Valas
1.49%
1.59%
8.50%
8.05%
30.79%
Posisi Devisa Netto / PDN
0.61%
0.39%
1.09%
4.08%
0.53%
Cost Of Funds
Per 31 Desember Cost of Funds
2009
2010
2011
2012
2013
Rupiah
8.18%
6.69%
6.11%
5.70%
5.16%
Valas
1.73%
1.66%
0.78%
0.74%
0.46%
IkhtisarDataKeuangan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
11
LaporanPresidenKomisaris
Mukhlis Rasyid Presiden Komisaris Bank Ganesha
00
ProfilBankGanesha
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan sepanjang tahun 2013 dan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk kembali melaporkan pertumbuhan kinerja Bank Ganesha kepada para pemangku kepentingan yang kami hormati. Tahun 2013 merupakan tahun yang cukup berat bagi Indonesia, dimana realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 hanya mencapai 5.8%, lebih rendah daripada target, yakni 6,3%. Meskipun kondisi ekonomi makro Indonesia agak melambat kinerja Bank di tahun 2013 masih menunjukkan pertumbuhan aset menjadi Rp 1.991,76 milyar meningkat sekitar 0,45% dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan kredit meningkat 6,25% menjadi Rp 1.270,55 milyar, sedangkan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp 1.603,75 milyar, menurun -3,84%. Penurunan ini karena dalam periode semester kedua, terjadi peningkatan suku bunga, sehingga Bank Ganesha berupaya menjaga profitabilitas seraya menjaga rasio-rasio finansial. Sepanjang tahun 2013, pengembangan usaha Bank dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Hal tersebut memberi keyakinan kepada kami bahwa Bank akan tetap tumbuh dan berkembang secara wajar. Di tahun 2013, Komisaris dan Direksi menjaga komitmen untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Nasional. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris juga aktif melakukan pemantuan dan pengawasan melalui evaluasi secara berkala atas kinerja Bank, dan memberikan advis yang sesuai. Kami percaya manajemen Bank telah berupaya secara maksimal guna mewujudkan harapan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, di masa mendatang pertumbuhan Bank menjadi optimal dan tetap menjadi Bank yang sehat, pada aspek penerapan tata kelola (governance), manajemen risiko (risk profile), rentabilitas (earning) dan permodalan (capital).
risiko untuk menciptakan budaya risiko, budaya kepatuhan, dan budaya pengendalian internal yang lebih baik lagi. Dewan Komisaris juga memberikan perhatian dalam mendorong manajemen untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan, sebagaimana tertuang dalam rencana strategis, diantaranya: • Peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya untuk meningkatkan profitabilitas organisasi untuk • Restrukturisasi meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah • Pengembangan produk dan jasa untuk memperluas basis nasabah • Orientasi bisnis dengan fokus pada retail banking Sejalan dengan pertumbuhan Bank, Dewan Komisaris terus menjaga agar penerapan tata kelola perusahaan telah terlaksana dan berfungsi dengan baik pada aspek struktur, proses dan hasil. Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya juga dibantu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Aspek lain mewujudkan perusahaan yang sehat dan membangun reputasi adalah melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang telah dilakukan intens melalui pemberdayaan masyarakat berupa kegiatan sosial lingkungan. Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Direksi atas upaya terbaiknya untuk membangun kinerja sepanjang tahun 2013. Juga, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, mitra bisnis, dan seluruh karyawan atas kerja keras, kepercayaan, dan dukungan sepanjang tahun 2013. Saya yakin kerja keras yang telah kita bina akan membuat Bank Ganesha terus bertumbuh dan berkembang, serta memberikan dampak positif di masa mendatang.
Atas nama Dewan Komisaris, Dalam kerangka tersebut, Dewan Komisaris telah dan akan terus meningkatkan pengawasan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola dan mnajemen Mukhlis Rasyid Presiden Komisaris
LaporanPresidenKomisaris
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
13
LaporanPresidenDirektur
Abdul Salam Presiden Direktur Bank Ganesha
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan Kuasa-Nya, Bank Ganesha telah melewati tahun 2013 dengan kinerja yang baik. Pada kesempatan kali ini perkenankan saya untuk memaparkan sekilas kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2013. Kinerja Usaha Pada tahun 2013, kinerja Bank Ganesha mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Aset di tahun 2013 meningkat sebesar 9,01 milyar atau 0,45% menjadi sebesar Rp 1.991,76 milyar, dibandingkan dengan aset di 2012 yang sebesar Rp 1.982,75 milyar. Pemberian kredit meningkat sebesar Rp 74,7 milyar atau 6,25% menjadi sebesar Rp 1.270,55 milyar di 2013 dibandingkan dengan posisi kredit di 2012 yang sebesar Rp 1.195,85 milyar. Sedangkan Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan sebesar Rp 64,03 milyar atau -3,84% menjadi sebesar Rp 1.603,75 milyar di 2013 dibandingkan di 2012 sebesar Rp 1.667,77 milyar. Untuk menunjang komposisi dana murah pada Dana Pihak Ketiga Bank Ganesha, maka Bank Ganesha tetap menyelenggarakan undian berhadiah pada produk Tabungan yang telah berjalan sejak tahun 2012. Dengan total hadiah sekitar Rp 1 milyar selama setahun, Bank Ganesha telah menyelenggarakan empat kali periode program undian berhadiah yang diundi dua kali dalam setahun. Program undian berhadiah ini juga tetap berlanjut di tahun 2014 sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dana murah. Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar Tahun 2013 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia yang ditandai dengan melonjaknya harga BBM subsidi yang membuat meningkatnya angka inflasi yang mencapai 8,4%, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar hingga mencapai lebih dari 12.000/USD. Secara umum, di tahun 2013 juga ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,8%. Pertumbuhan ini cenderung menurun bila dibandingkan tahun lalu di tahun 2012 sebesar 6,2%, namun pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara peers yang diperkirakan rata-rata hanya sekitar 3,6%. Sepanjang tahun 2013, arah strategi bisnis yang telah dijalankan Bank Ganesha adalah fokus kepada bisnis retail yang tertuju kepada UMKM dan konsumer. Pencapaian kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2013 tidak terlepas dari dukungan seluruh insan yang menjadi bagian terpenting dalam perjalanan Bank Ganesha. Pencapaian tersebut tentunya tidak membuat Bank Ganesha berpuas diri atas apa yang telah dicapainya, melainkan tetap termotivasi untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Bank Ganesha akan selalu bersinergi untuk kemajuan pertumbuhan yang baik bagi perusahaan, nasabah, mitra, relasi, dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan Bank Ganesha. Oleh sebab itu Bank Ganesha merubah visinya Menjadi Bank Umum Pilihan Masyarakat yang Sehat dan Berkembang, serta fokus pada Retail Banking. Strategi dan Kebijakan Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Ganesha telah menetapkan strategi dan kebijakan usaha untuk mencapai misinya, diantaranya: • Penajaman bisnis dengan meningkatkan fokus ke retail banking dengan pemberian kredit kepada UMKM dan konsumer, serta captive market dengan korporasi sebagai penyeimbang. • Peningkatan layanan transaksi perbankan melalui optimalisasi jaringan kantor dan fee based income. • Peningkatan dan pengembangan infrastruktur, diantaranya: o Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting yang menjadi aset Bank Ganesha. Dalam rangka Pengembangan sumber daya manusia, maka peningkatan kompetensi serta integritas SDM dilakukan melalui penyempurnaan kebijakan sistem SDM melalui pelatihan dan pengembangan, rekrutmen, manpower planning, jalur karir, kompensasi, sistem penilaian
LaporanPresidenDirektur
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
15
kinerja karyawan, dan sistem informasi SDM. o Teknologi Informasi Teknologi informasi juga menjadi salah satu bagian terpenting dalam pengembangan infrastruktur Bank Ganesha, untuk mendukung kegiatan operasional Bank Ganesha, guna peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah dan guna memberikan informasi yang akurat kepada manajemen. Selain itu, Bank Ganesha senantiasa melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur yang dimiliki oleh Bank Ganesha telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, dengan memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank Ganesha tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Ganesha juga menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh pada setiap kegiatan usaha terhadap semua jenis risiko agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga budaya kepatuhan tetap terlaksana dengan baik. Bank Ganesha juga tetap menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan usaha Bank Ganesha di masa
16
LaporanPresidenDirektur
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
mendatang. Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, saya mengajak manajemen untuk mengelola Bank Ganesha menjadi yang terbaik dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Dalam praktek penerapan tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris melakukan pengawasan dengan dilengkapi oleh komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Selain itu, Bank Ganesha juga turut aktif melakukan berbagai macam pelatihan dan sosialisasi dengan memperkenalkan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagai kelanjutan dari program Know Your Customer, serta program Anti Fraud. Untuk tingkat eksekutif, Direksi juga telah membentuk komite-komite eksekutif yang terdiri dari komite ALCO, komite kredit, komite manajemen risiko, komite kebijakan kredit, dan komite pengarah teknologi informasi. Selanjutnya komite-komite tersebut memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk membantu dan menjamin keputusan yang diambil didasari informasi yang cukup dan pertimbangan yang matang.
Pencapaian kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2013 tidak terlepas dari dukungan seluruh insan yang menjadi bagian terpenting dalam perjalanan Bank Ganesha. Hal-hal Penting di Masa Mendatang Tahun 2014 mendatang merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi perekonomian Indonesia di tengah tahun politik. Namun seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013, kami percaya bahwa masih terdapat banyak kesempatan dan peluang bisnis yang terbuka lebar di tahun 2014 ini. Berbagai asumsi makro menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup meyakinkan. Untuk rencana ke depan, Bank Ganesha berupaya untuk memperkuat kompetensi, kapasitas usaha, dan potensi pengembangan bisnis di tahun 2014. Untuk itu kami bertekad untuk mempertahankan kegiatan usaha Bank yang telah tumbuh dengan baik seiring dengan perkembangan industri perbankan, sekaligus bekerja keras untuk dapat merealisasikan rencana strategis Bank Ganesha. Memasuki tahun 2014 yang penuh dengan tantangan, kami tetap akan melanjutkan pengembangan bisnis dengan lebih fokus kepada retail banking ke berbagai segmen pasar yang berpotensi. Fokus ke sektor retail banking tetap menjadi acuan dan pondasi kami di tahun 2014, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi tumbuh 5,8-6% di tahun 2014. Kami yakin di tahun 2014, kinerja Bank Ganesha akan terus tumbuh dan berkembang, terutama peningkatan mutu dan layanan yang lebih baik kepada
seluruh nasabah Bank Ganesha. Upaya tersebut tentunya tidak terlepas dari kontribusi seluruh insan Bank Ganesha yang terus berupaya bekerja keras demi kemajuan Bank Ganesha. Pada kesempatan ini saya juga sampaikan bahwa rencana pada tanggal 7 Mei 2014, saya akan serah terima jabatan Presiden Direktur kepada Sdr. Randy Pangalila melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, dan selanjutnya pemegang saham telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris. Semoga dengan adanya perubahan susunan pengurus ini akan membuat Bank Ganesha terus maju di masa-masa mendatang. Apresiasi Akhir kata, mewakili Direksi, saya ucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas segala masukan, motivasi, dan kerja sama yang baik dalam proses pengambilan keputusan. Kami sampaikan juga apresiasi yang tinggi kepada segenap karyawan yang telah berkontribusi terhadap keberhasilan Bank Ganesha secara keseluruhan. Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah, mitra bisnis dan masyarakat umum atas segala dukungan dan kepercayaannya terhadap Bank Ganesha. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih juga kepada Pengawas Otoritas Jasa Keuangan atas segala perhatian dan masukan demi kemajuan dan perkembangan Bank Ganesha.
Atas nama Dewan Direksi,
Abdul Salam Presiden Direktur
LaporanPresidenDirektur
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
17
Pembahasan&AnalisaManajemen
Sepanjang tahun 2013, industri perbankan menghadapi tantangan yang tidak mudah, namun secara umum Bank Ganesha dapat mempertahankan kinerja positif. Hal tersebut juga dialami oleh Bank Ganesha, dimana pertumbuhan Bank Ganesha dapat terlihat pada beberapa indikator kinerja keuangan, seperti pertumbuhan total aset, pinjaman kredit dan dana pihak ketiga Bank Ganesha yang masing-masing mencapai Rp 1.991,76 milyar, Rp 1.270,55 milyar dan Rp 1.603,75 milyar. Kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menjadi keberhasilan Bank Ganesha dalam meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis dengan menjunjung tinggi kepercayaan dan kenyamanan dari para nasabah. Bank Ganesha yakin melalui strategi bisnis yang telah disusun dan telah diterapkan sepanjang tahun 2013 membuat Bank Ganesha dapat mencapai kinerja yang lebih baik di masa mendatang guna mewujudkan visi dan misinya. Kinerja Keuangan Pembahasan kinerja keuangan pada bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan Bank Ganesha untuk tahun 2012 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu, Limited dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Total Aset Total Aset Bank Ganesha mengalami pertumbuhan sebesar Rp 9,01 milyar atau naik 0,45% menjadi sebesar Rp 1.991,76 milyar di tahun 2013 dari Rp 1.982,75 milyar di tahun 2012. Diharapkan pertumbuhan ini akan terus berlanjut di tahun mendatang sejalan dengan pertumbuhan bisnis, perbaikan infrastruktur dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
1,839,778 1,411,461
1,502,806
2009
2010
2011
1,982,750
1,991,762
2012
2013
Total Aset
Aset produktif mendominasi 84,62% dari total aset bank sebesar Rp 1.685,48 miliar atau menurun 3,43% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.745,34 miliar. Dari total aset produktif, komposisinya kredit diberikan naik menjadi 75,38% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 68,52%. Sementara komposisi surat berharga serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada kelompok aset produktif turun menjadi 11,67% dan 12,95% dari tahun sebelumnya sebesar 14,90% dan 16,58%. Dalam Jutaan Rp
Aset Produktif
2009
Penempatan pada BI dan Bank lain
80,381
2010
2011
2012
2013
272,534
425,434
289,383
218,236
Kredit yang diberikan
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Surat berharga
386,079
213,985
149,628
260,108
196,689
1,274,645
1,324,622
1,645,289
1,745,338
1,685,478
Total Aset Produktif
Tabel pertumbuhan aset produktif Surat Berharga 14.90%
Penempatan pada BI dan Bank lain 16.58%
Kredit yang diberikan 68.52%
Komposisi Aset Produktif 2012
Surat Berharga 11.67%
Penempatan pada BI dan Bank lain 12.95%
Kredit yang diberikan 75.38%
Komposisi Aset Produktif 2013
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
19
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan per 31 Desember 2013 mencapai Rp 1.270,55 milyar, mengalami pertumbuhan sebesar Rp 74,71 milyar atau naik 6,25% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 1.195,85 milyar. 1,195,847
1,270,553
1,070,227 808,185
838,103
2009
2010
2011
2012
2013
Tabel Kredit yang diberikan
Berdasarkan jenis kredit, kredit Modal Kerja yang merupakan pemegang
komposisi kredit terbesar mengalami pertumbuhan sebesar Rp 41,49 milyar atau naik 6,38% menjadi Rp 692,12 milyar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 650,63 milyar, sehingga komposisinya menjadi sebesar 54,47% atau naik dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 54,41%. Diperingkat kedua, kredit Investasi tumbuh sebesar Rp 9,91 milyar atau naik 3.07% menjadi Rp 332,49 milyar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 322,59 milyar, sehingga komposisinya turun menjadi sebesar 26,17% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 26,98%. Sedangkan kredit Konsumsi tumbuh sebesar Rp 23,31 milyar atau naik 10,47% menjadi Rp 245,94 milyar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 222,63 milyar, sehingga komposisinya menjadi 19,36% atau turun dibandingkan komposisi tahun sebelumnya sebesar 18,62%. Dalam Jutaan Rp
Kredit berdasarkan Jenis
2009
Modal Kerja
505,415
530,837
674,389
650,626
692,116
72,173
102,282
188,701
322,589
332,495
Investasi
2010
2011
2012
2013
Konsumsi
230,597
204,984
207,137
222,632
245,943
Total
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis kredit
Konsumsi 18.62%
Konsumsi 19.36%
Modal Kerja 54.41% Investasi 26.98%
20
Modal Kerja 54.47% Investasi 26.17%
Komposisi Kredit 2012
Komposisi Kredit 2013
Berdasarkan jenis usaha debitur, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan sebesar Rp 66,65 miliar atau naik 18,08% menjadi Rp 435,29 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 368,65 miliar, sehingga komposisinya menjadi 34,26% atau naik dibandingkan dengan komposisi tahun sebelumnya sebesar 30,83%. Kenaikan ini ditunjang oleh pertumbuhan kredit usaha Menengah sebesar Rp 83,76 miliar atau naik 30,33% menjadi Rp 359,91 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 276,15 miliar. Namun, kredit usaha Kecil juga mengalami penurunan sebesar Rp 14,42 miliar atau turun -17,75% menjadi Rp 66,85 miliar dari tahun
sebelumnya sebesar Rp 81,27 miliar. Demikian juga kredit usaha Mikro mengalami penurunan sebesar Rp 2,69 miliar atau turun -23,93% menjadi Rp 8,54 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,23 miliar. Sehingga untuk kredit usaha Mikro dan Kecil (UMK) komposisinya turun menjadi 5,93% dibandingkan komposisi tahun sebelumnya sebesar 7,73%. Walaupun pada tahun 2013 ini komposisi kredit non UMKM masih yang terbesar dan pertumbuhan menjadi sebesar Rp 8,06 miliar atau naik 0,97%, namun komposisinya menurun menjadi 65,74% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 69,17%.
PembahasandanAnalisaManajemen
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Dalam Jutaan Rp Kredit Berdasarkan Jenis Usaha Debitur
2009
Kredit Usaha Mikro
160,316
Kredit Usaha Kecil
2010
2011
1,529
2012
14,838
2013
11,226
8,540
97,962
11,125
40,855
81,273
66,848
Kredit Usaha Menengah
201,412
144,418
110,261
276,147
359,906
Kredit Non UMKM
348,495
681,031
904,273
827,201
835,259
Total
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis usaha Kredit Kecil 6.80%
Kredit Mikro 0.94%
Kredit Kecil 5.26%
Kredit Mikro 0.67%
Kredit Menengah 23.09% Kredit Non UMKM 69.17%
Kredit Menengah 28.33% Kredit Non UMKM 65.74%
Komposisi Kredit UMKM 2012
Komposisi Kredit UMKM 2013
Selain berdasarkan kriteria jenis usaha debitur di atas, berdasarkan kriteria besaran pinjaman (loan size), yaitu kredit Mikro sampai dengan Rp 200 juta, kredit Kecil sampai dengan Rp 2 milyar dan kredit Menengah sampai dengan Rp 10 milyar, pertumbuhan kredit UMKM berdasarkan loan size disalurkan dengan komposisi sebagai berikut: 1. Mikro sebesar 2,07% atau Rp 26,28 milyar, menurun sebesar Rp 2,89 milyar (-9,91%) dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 29,17 milyar. 2. Kecil sebesar 13,01% atau Rp 165,22
milyar, menurun sebesar Rp 29,97 milyar (-15,35%) dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 195,2 milyar. 3. Menengah sebesar 21,24% atau Rp 269,9 milyar, tumbuh sebesar Rp 31,11 milyar (13,03%) dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 238,78 milyar. 4. Non UMKM sebesar 63,68% atau Rp 809,15 milyar, tumbuh sebesar Rp 76,46 milyar (10,43%) dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 732,69 milyar.
Dalam Jutaan Rp Kredit berdasarkan Loan Size Mikro (x<=200jt)
2010 10,782
2011
2012
24,519
2013
29,174
26,284
Kecil (200<x<=2M)
102,586
121,801
195,196
165,225
Menengah (2M<x<=10M)
140,802
214,410
238,785
269,897
Non UMKM (x>10M)
583,933
709,496
732,691
809,147
Total
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan loan size Mikro (x<=200jt) 2.44%
Kecil (200<x<=2M) 16.32%
Non UMKM (x>10M) 61.27%
Komposisi Kredit Loan Size 2012
Menengah (2M<x<=10M) 19.97%
Mikro (x<=200jt) 2.07%
Kecil (200<x<=2M) 13.01%
Menengah (2M<x<=10M) 21.24%
Non UMKM (x>10M) 63.68%
Komposisi Kredit Loan Size 2013
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
21
Berdasarkan sektor ekonomi, pada tahun 2013 sektor ekonomi yang menyumbang pertumbuhan terbesar berturut-turut adalah sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebesar Rp 44,49 miliar atau naik 68,14%, dibandingkan dengan tahun 2012, sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp 34,31 miliar atau naik 19,78%, sektor Konstruksi sebesar Rp 23,41 milyar atau naik 106,49% dan sektor Rumah Tangga sebesar Rp 23,38 miliar atau naik 10,50%.
Sementara itu, sektor Perantara Keuangan masih merupakan sektor yang memiliki komposisi terbesar sebesar 20,18% ditengah upaya bank untuk menurunkan komposisinya dibandingkan dengan komposisi tahun sebelumnya sebesar 22,96%, diikuti oleh sektor Rumah Tangga sebesar 19,36%, perdagangan besar dan eceran sebesar 16,35% dan industri pengolahan sebesar 13,48%.
Dalam Jutaan Rp Sektor Ekonomi
2011
2012
2013
Perantara Keuangan
273,782
274,552
256,362
Rumah tangga
207,137
222,555
245,931
Perdagangan Besar dan Eceran
169,840
173,457
207,769
Industri Pengolahan
155,289
180,870
171,211
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
54,687
126,027
110,664
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
82,953
65,284
109,770
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
72,612
83,066
81,672
Konstruksi
37,755
21,982
45,391
46
20,049
16,821
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
4,909
8,967
8,366
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,104
6,318
6,191
Listrik, Gas, dan Air
5,628
7,258
6,047
Jasa Pendidikan
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
-
1,415
1,584
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
1,083
1,682
1,483
Pertambangan dan Penggalian
1,699
1,867
936
Perikanan
1,461
420
344
-
77
12
240
-
-
1,070,227
1,195,847
1,270,553
Bukan lapangan usaha lainnya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Total
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan Sektor Ekonomi
Sepanjang tahun 2013, industri perbankan menghadapi tantangan yang tidak mudah, namun secara umum Bank Ganesha dapat mempertahankan kinerja positif. Hal tersebut juga dialami oleh Bank Ganesha, dimana pertumbuhan Bank Ganesha dapat terlihat pada beberapa indikator kinerja keuangan
22
PembahasandanAnalisaManajemen
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan........
0.00%
Bukan lapangan usaha lainnya Perikanan
0.01% 0.04%
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Pertanian, perburuan dan Kehutanan Pertambangan dan Penggalian Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0.12% 0.14% 0.16%
Listrik, Gas, dan Air Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan... Jasa Pendidikan Konstruksi Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa ... Pedagang Besar dan Eceran Industri Pengolahan Rumah Tangga Perantara Keuangan 0.00%
0.53% 0.61% 0.75% 1.68% 1.84% 5.46% 6.59% 10.54% 14.50% 15.12% 18.61% 22.96% 5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
Komposisi Kredit Sektor Ekonomi 2012
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan........
0.00%
Bukan lapangan usaha lainnya Perikanan
0.00% 0.03%
Pertambangan dan Penggalian Pertanian, perburuan dan Kehutanan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Listrik, Gas, dan Air
0.07% 0.12% 0.12%
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan... Jasa Pendidikan Konstruksi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa ... Industri Pengolahan Pedagang Besar dan Eceran Rumah Tangga Perantara Keuangan 0.00%
0.48% 0.49% 0.66% 1.32% 3.57% 6.43% 8.64% 8.71% 13.48% 16.35% 19.36% 20.18% 5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
Komposisi Kredit Sektor Ekonomi 2013
Kualitas Aset Produktif dan Informasi lainnya Aset produktif bank selain kredit yang diberikan memiliki kualitas lancar. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 19,50% menjadi 2,33% dari tahun sebelumnya sebesar 1,95%. Sedangkan rasio NPL net tercatat sebesar 1,46% pada tahun 2013, mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar Rp 0,95%. Dalam hal ini manajemen telah berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit secara prudent dan meningkatkan pengawasan secara aktif. Bank berupaya untuk melakukan penyelesaian kredit bermasalah melalui berbagai penanganan, seperti: penagihan, restrukturisasi, eksekusi jaminan/agunan, dan langkah akhir dengan hapusbuku/hapustagih.
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
23
Dalam Jutaan Rp 31-Dec-13
Kualitas Kredit
DPK
KL
D
M
Jumlah
Debitur UMKM
411,365
12,382
1,266
2,195
8,086
435,294
Bukan debitur UMKM
794,823
24,769
40
32
15,596
835,260
1,206,188
37,151
1,306
2,227
23,682
1,270,554
122
-
-
-
427
549
100,457
2,552
-
19
4,088
107,116
Total Kredit
L
Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
Tabel Kualitas Kredit
Dalam Jutaan Rp 31-Dec-12
Kualitas Kredit
L
DPK
KL
M
Jumlah
Debitur UMKM
347,111
13,999
605
1,428
5,503
368,646
Bukan debitur UMKM
809,159
3,183
272
325
14,262
827,201
1,156,270
17,182
877
1,753
19,765
1,195,847
188
-
-
-
-
188
70,199
1,205
-
-
4,215
75,619
Total Kredit Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
Tabel Kualitas Kredit
24
D
PembahasandanAnalisaManajemen
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menjadi keberhasilan Bank Ganesha dalam meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis dengan menjunjung tinggi kepercayaan dan kenyamanan dari para nasabah.
Untuk mengantisipasi dampak kerugian atas penurunan nilai aset produktif yang bermasalah, maka pada tahun 2013 bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk kredit sebesar Rp 11,58 miliar atau turun -7,14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 12,47
miliar. Dalam rangka prinsip kehati-hatian, maka bank juga telah menghitung penyisihan penghapusan aset (PPA) yang wajib dibentuk sebesar Rp 29,57 miliar untuk tahun 2013 naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 21,05 miliar di tahun 2012. Dalam Jutaan Rp 31-Dec-13
POS-POS
CKPN
PPA wajib dibentuk
Individual
Kolektif
-
-
Penempatan pada bank lain Surat berharga
Umum
Khusus
1,622
-
-
-
828
-
5,970
5,611
11,082
15,778
Tagihan akseptasi
-
-
17
-
Transaksi rekening adminitratif
-
-
243
-
Kredit
Tabel CKPN dan PPAWD
Dalam Jutaan Rp 31-Dec-12 POS-POS
CKPN
PPA wajib dibentuk
Individual
Kolektif
Penempatan pada bank lain
-
-
1,259
-
Surat berharga
-
-
1,264
-
1,448
11,024
10,426
7,693
-
-
320
85
Kredit Transaksi rekening adminitratif
Tabel CKPN dan PPAWD
Umum
Khusus
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
25
Kewajiban dan Ekuitas
2012. Sementara jumlah ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp 13,85 milyar atau naik 7,18% menjadi Rp 206,65 milyar di tahun 2013 dari Rp 192,80 milyar di tahun 2012.
Jumlah kewajiban Bank Ganesha di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp 4,84 milyar atau -0,27% menjadi 1,785,11 milyar dari Rp 1.789,95 milyar di tahun
Dalam Jutaan Rp TAHUN BUKU Jumlah Kewajiban
2009
2010
2011
2012
2013
1,281,164
1,352,760
1,655,838
1,789,946
1,785,109
130,297
150,046
183,940
192,804
206,653
Jumlah Ekuitas
Tabel Pertumbuhan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Dana Pihak Ketiga
memiliki komposisi terbesar pada pada kelompok dana murah sebesar 27,61% atau naik 61,91% menjadi Rp 442,86 miliar naik dari komposisi tahun sebelumnya yang sebesar 16,40% atau Rp 273,52 miliar. Sementara itu di akhir tahun 2013, deposito masih menjadi sumber DPK terbesar dengan komposisi 61,15%, namun menurun dari tahun sebelumnya sebesar 72,42%. Deposito mengalami penurunan sebesar Rp 227,25 miliar atau turun -18,81% menjadi Rp 980,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.207,86 miliar.
Dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar Rp 64,03 milyar atau turun -3,84% di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 1.603,75 milyar dari Rp 1.667,77 milyar di tahun 2012. Porsi dana murah (CASA) naik menjadi 38,85% dari komposisi sebelumnya sebesar 27,58%. Porsi Tabungan mengalami penurunan sebesar Rp 6,12 miliar atau turun -3,28% menjadi Rp 180,27 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 186,39 miliar, sehingga komposisinya naik menjadi 11,24% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 11,18%. Sedangkan giro masih Giro 16.40%
Tabungan 11.18%
Giro 27.61% Deposito Berjangka 61.15%
Tabungan 11.24%
Deposito Berjangka 72.42%
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2012
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2013
Deposito Berjangka
Tabungan
Giro 2009 Deposito Berjangka
989,722
2010
2011
2012
1,035,838 1,164,017 1,207,861
Tabungan
86,239
101,221
134,908
186,395
180,274
Giro
169,947
179,231
306,263
273,518
442,861
Grafik Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
26
2013 980,611
PembahasandanAnalisaManajemen
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Rugi-Laba Pada tahun 2013, bank mencatat kinerja laba-rugi kotor sebesar Rp 18,62 miliar atau meningkat 55,87% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 11,95 miliar. Pertumbuhan laba tersebut disebabkan oleh beban operasional lainnya relatif terkendali dengan kenaikan
6,07% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 93,1 miliar. Pendapatan bunga bersih naik sebesar 8,32% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 95,55 miliar. Jadi, laba bersih setelah pajak di tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp 13,85 milyar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 8,86 milyar atau meningkat 56,26%. Dalam Jutaan Rp
POS - POS
2013
2012
+/-
%
178,621
172,643
5,978
3.46%
83,067
84,432
(1,365)
-1.62%
95,554
88,211
7,343
8.32%
3.1. Pendapatan provisi, komisi, fee
7,252
6,387
865
13.54%
3.2. Pendapatan transaksi valuta asing
5,372
2,953
2,419
81.92%
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3,099
2,699
400
14.82%
3.4. Lainnya
1,047
2,340
(1,293)
-55.26%
16,770
14,379
2,391
16.63%
377
3,799
(3,422)
-90.08%
0
0
-
-
Pendapatan dan Beban Operasional 1. Pendapatan bunga 2. Beban bunga Pendapatan Bunga Bersih 3. Pendapatan operasional lainnya
Jumlah pendapatan operasional lainnya 4. Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva 5. Beban Estimasi kerugian Komitmen dan Kontijensi 6. Beban Operasional Lainnya 6.1. Beban Administrasi dan Umum
26,314
23,451
2,863
12.21%
6.2. Beban Personalia
55,568
54,473
1,095
2.01%
6.3. Beban promosi
2,914
2,788
126
4.52%
6.4. Beban lainnya
8,303
7,056
1,247
17.67%
Jumlah Beban Operasional Lainnya
93,099
87,768
5,331
6.07%
Pendapatan (Beban) Operasional Bersih
18,848
11,023
7,825
70.99%
(225)
925
(1,150)
-124.32%
7. Laba/rugi sebelum pajak penghasilan
18,623
11,948
6,675
55.87%
8. Taksiran pajak
(4,774)
(3,085)
(1,689)
54.75%
9. Laba/rugi tahun berjalan
13,849
8,863
4,986
56.26%
Pendapatan (Beban) Non Operasional Bersih
Tabel Laporan Rugi-Laba
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
27
Pendapatan Bunga Bersih
menjadi masing-masing sebesar Rp 7,25 milyar, Rp 5,37 milyar dan Rp 3,1 miliar.
Pendapatan bunga bersih naik sebesar Rp 7,34 miliar atau naik 8,32% menjadi Rp 95,55 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 88,21 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh membaiknya struktur aset produktif, dimana komposisi kredit yang dimiliki naik dari 68,52% menjadi 75,38%. Selain itu, komposisi penyaluran kredit ke sektor UMKM juga meningkat signifikan dari 30,83% menjadi 34,26% sehingga memperbaiki struktur pendapatan bunga.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya naik sebesar 6,07% atau sebesar Rp 5,33 miliar menjadi Rp 93,1 miliar, disebabkan oleh peningkatan biaya administrasi dan umum sebesar 12,21%, beban tenaga kerja naik 2,01%, beban promosi naik 4,52% dan beban lainnya sebesar 17,67% menjadi masing-masing sebesar Rp 26,31 milyar, Rp 55,57 milyar, Rp 2,91 milyar dan Rp 8,30 milyar.
95,554 88,221
56,940
2009
64,658
2010
Analisa Rasio Keuangan Tertentu
65,651
2011
2012
2013
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya di tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar Rp 2,39 milyar atau naik 16,63% menjadi sebesar Rp 16,77 milyar dari Rp 14,38 milyar di tahun 2012 yang disebabkan oleh meningkatnya pendapatan provisi, komisi, fee, pendapatan transaksi valuta asing dan pendapatan kenaikan nilai surat berharga masing-masing sebesar Rp 865 juta, Rp 2,42 milyar dan Rp 400 juta atau meningkat masing-masing sebesar 13,54%, 81,92%, dan 14,82% dari tahun sebelumnya
28
PembahasandanAnalisaManajemen
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Dari tahun ke tahun, kecukupan modal bank dalam menghadapi risiko usaha yang tergambar pada rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) Bank Ganesha senantiasa berada di atas ketentuan dari Bank Indonesia, yakni di atas 8% dimana di akhir tahun 2013 rasio CAR sebesar 13,81% atau naik dibandingkan tahun 2012 sebesar 13,67%. Sementara rasio kredit yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga (LDR) masih berada di 72,88%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 68,92%. Rasio ROA naik dari 0,65% menjadi 0,99% dan rasio ROE naik dari 5,16% menjadi 7,85%. Sedangkan efiesiensi bank membaik, dimana margin pendapatan bunga bersih terhadap aset produktif (NIM) naik dari 5,48% menjadi 5,97% dan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 94,36% menjadi 90,82%.
Dalam Jutaan Rp Rasio Tertentu
2009
2010
2011
2012
2013
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR
19.95%
15.96%
15.29%
13.67%
13.81%
Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
0.60%
1.71%
0.78%
0.65%
0.99%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
5.67%
13.66%
5.74%
5.16%
7.85%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aset Produktif / NIM
4.42%
5.13%
4.86%
5.48%
5.97%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
94.85%
86.64%
96.34%
94.36%
90.82%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga/ LDR
63.41%
62.79%
65.59%
68.92%
72.88%
Tingkat Suku Simpanan
Bunga
Kredit
dan
baik rupiah maupun valas di tahun 2013 cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Tingkat suku bunga rata-rata kredit, DPK Suku Bunga Rata-Rata
2012
2013
Kredit Rupiah
13.41%
12.63%
7.04%
5.71%
Giro
2.17%
1.90%
Tabungan
2.72%
2.53%
Deposito
6.84%
6.40%
Giro
0.36%
0.25%
Deposito
1.25%
1.12%
Valas DPK Rupiah
DPK Valas
PembahasandanAnalisaManajemen
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
29
RangkaianPeristiwa
1| 14 Februari
3| 28 Februari
5| 14 Maret-10 Mei
8| 22-26 Mei
Bank Ganesha kembali menyelenggarakan acara undian Program Tabungan Berhadiah Periode ke-2 pada tanggal 14 Februari 2013 di Griya Ganesha, Komplek Industri Gajah Tunggal, Tangerang. Acara ini dihadiri oleh Jajaran Direksi dan Komisaris Bank Ganesha, Pimpinan KC dan KCP di Jabotabek, Pejabat dan karyawan Gajah Tunggal Grup. Hadiah Grand Prize berupa 1 buah mobil Toyota Kijang Innova dimenangkan oleh Bp. Tan Tjie Hauw, yang merupakan nasabah Bank Ganesha KC Semarang. Program Tabungan Undian Berhadiah ini memperebutkan total hadiah sekitar 500 Juta Rupiah dengan hadiah sebagai berikut: hadiah grand prize terdiri dari 1 buah mobil jenis Toyota Innova. Sedangkan hadiah lainnya 10 buah motor jenis Honda Beat, 12 buah Televisi LCD 32”, 35 buah handphone jenis Blackberry Davis, dan 80 rekening TabunganKu Bank Ganesha sebesar @ Rp 500.000,-
Selang dua hari setelah acara penyerahan hadiah undian Tabungan Bank Ganesha untuk wilayah Semarang, kembali Bank Ganesha menyelenggarakan acara yang sama dengan sederhana di wilayah Surabaya pada tanggal 28 Februari 2013 di KC Kertajaya, Surabaya. Undian Periode ke-2 tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2013 di Griya Ganesha, Komplek Industri Gajah Tunggal, Tangerang dan total dimenangkan oleh 138 pemenang. Khusus untuk wilayah Surabaya berhasil diraih oleh 36 pemenang, yang terdiri dari 2 pemenang sepeda motor Honda Beat, 2 pemenang TV LCD LG 32”. 9 pemenang Blackberry Davis dan 23 pemenang TabunganKu Bank Ganesha sebesar @Rp.500.000,-
Dalam rangka menyambut HUT Bank Ganesha ke-21 diadakan turnamen Bank Ganesha untuk seluruh kantor Bank Ganesha, Adapun turmamen yang diadakan bulutangkis, futsal dan tenis meja yang dimulai sejak 14 Maret 2013 – 10 Mei 2013. Turnamen ini diadakan di masing-masing wilayah di 3 tempat: Jakarta-Tangerang, Semarang dan Surabaya. Turnamen ini juga mulai rutin diadakan setiap tahunnya, sekaligus sebagai acara ramah tamah dan kebersamaan melalui kegiatan olah raga.
Bank Ganesha berpartisipasi dalam pameran Jatim Kreatif Bank dan UMKM Expo 2013 yang berlokasi di Grand City, Surabaya pada tanggal 22 – 26 Mei 2013 dengan Bank Indonesia sebagai penyelenggaranya. Pada acara tersebut, Bank Ganesha bertujuan untuk dapat meningkatkan aksebilitas UMKM kepada sumber-sumber pembiayaan secara luas dan meningkatkan kemitraaan Bank dan UMKM, selain itu juga memperoleh informasi tentang produk perbankan dan secara langsung dengan perbankan (kredit produktif, konsumtif dan jasa layanan bank lainnya) ”One Stop Banking Service”. Dalam acara tersebut, Bank Ganesha bekerjasama dengan salah satu debitur mikro kecil yang mempromosikan produk herbal merk ”MASHIKAMA”.
2| 26 Februari Bank Ganesha menyelenggarakan acara penyerahan hadiah undian Tabungan Bank Ganesha untuk wilayah Semarang pada tanggal 26 Februari 2013 di KC Semarang. Undian Periode ke-2 telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2013 di Griya Ganesha, Komplek Industri Gajah Tunggal, Tangerang dan total dimenangkan oleh 138 pemenang. Hadiah Grand Prize berupa 1 buah mobil Toyota Kijang Innova dimenangkan oleh Bp. Tan Tjie Hauw, yang merupakan nasabah Bank Ganesha KC Semarang dan ditambah 7 pemenang dari KC Semarang, yang terdiri dari 2 pemenang Blackberry Davis dan 5 pemenang TabunganKu Bank Ganesha sebesar @Rp.500.000,-
30
4| 27-28 Februari Dalam rangka konsolidasi internal untuk pencapaian target bisnis Bank Ganesha di tahun 2013 ini, Direksi Bank Ganesha, diwakili oleh Wakil Presiden Direktur, Bp. Hendri Wirjakusuma, pada tanggal 27-28 Februari 2013 melakukan kunjungan kerja ke setiap kantor Bank Ganesha yang ada di wilayah Surabaya. Kunjungan dimanfaatkan dengan melakukan tatap muka dan berkomunikasi interaktif dengan seluruh karyawan per kantor. Direksi menyampaikan pemaparan kembali target bisnis Bank secara umum, juga disampaikan kembali target per kantor. Selain itu, didampingi oleh Kabag. Corporate Secretary Muhammad Nur, juga disampaikan mengenai rencana penyempurnaan penilaian kinerja cabang, selain berdasarkan kinerja keuangan juga berbasis risiko. Juga disosialisasikan mengenai 4 pilar utama strategi anti fraud di Bank Ganesha.
RangkaianPeristiwa
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
6| 13 April Sebagai salah satu sponsor acara singing contest TK Taman Kecil, Bank Ganesha KCP Kapasan memberikan sponsorship berupa Tabungan Pelajar untuk pemenang setiap kategori. Acara tersebut dijadikan sebagai ajang promosi dan kerjasama antara Bank Ganesha dengan TK Taman Kecil. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 bertempat di Atrium East Cost Center Pakuwon City Laguna, Surabaya. Dalam acara tersebut dihadiri lebih dari 200 orang, melalui kerjasama ini pengunjung dapat lebih mengenal Bank Ganesha beserta dengan produk-produk yang dimilikinya.
7| 30 April Pada tanggal 30 April 2013, Bank Ganesha berusia ke-21 tahun. Memasuki usia kedewasaan tersebut, banyak hal penting dan secara fungsional menggambarkan banyak pengalaman yang trelah dilakukan, kontribusi, kapabilitas, komitmen, rasa tanggung jawab serta loyalitas terhadap nasabah. Perayaan ini diperingati secara serempak di Kantor Pusat dan Kantor Cabang/Capem masing-masing. Tampak acara seremonial digelar dengan sangat sederhana untuk mengenang Bank Ganesha yang telah berdiri selama 21 tahun dan telah melewati berbagai konsidi yang menerpa industri perbankan, sehingga menjadi yang sangat berharga dan menjadi bukti Bank Ganesha bisa bertahan dan tetap eksis. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama untuk menciptakan kekompakan dan keakraban di kalangan karyawan.
9| 5 Juni Bank Ganesha yang diwakili Wakil Presiden Direktur, Bp. Hendri Wirjakusuma bersama dengan 119 Direksi Bank lainnya pada tanggal 5 Juni 2013 mengikuti acara penandatanganan dan peresmian Bye Laws Nasional Transaksi Uang Kartal Antar Tabugan (TUKAB) bertempat di Bank Indonesia, Jakarta. TUKAB merupakan mekanisme transaksi uang kartal antar Bank dalam rangka mempercepat proses penyediaan uang kartal secara Nasional. Dalam aturan main yang telah ditetapkan, bahwa Bank yang kekurangan uang kartal (short position) tidak dapat melakukan penarikan uang dalam pecahan tersebut (long position). Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antar Bank untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan uang kartal, dalam hal ini ketersediaan uang kartal dalam kondisi yang layak edar, sesuai kebutuhan dan tepat waktu.
10| 11 Juni
13| 26 Juli
15| 22 Agustus
17| 27 September-5 Oktober
Pada tanggal 11 Juni 2013, Bank Ganesha melakukan relokasi Kantor Kasnya dari ITC Fatmawati ke Cipulir yang beralamat di Jl. Ciledug Raya No. 20-A, Cipulir, Kebayoran Lama. Adapun dari relokasi tersebut Bank Ganesha bermaksud untuk lebih menyasar kepada lingkungan sekitar yang lebih tepat sasaran untuk usaha bisnis mikro dan diharapkan melalui relokasi tersebut, Bank Ganesha dapat melayani kebutuhan perbankan masyarakat di Cipulir dan sekitarnya
Pada tanggal 26 Juli 2013, Bank Ganesha KC Mangga Dua mengadakan acara buka puasa bersama dengan mengundang 30 anak yatim dari panti asuhan Yayasan At-Tarbiyah Kedoya. Acara tersebut dilangsungkan di KC Mangga Dua dengan tema ”Berbagi Dengan Nasabah”. Dalam acara tersebut selain buka puasa bersama juga diisi dengan edukasi mengenai program Ayo ke Bank dengan memperkenalkan Bank Ganesha dan juga permainan tanya jawab dan bernyanyi. Acara buka puasa bersama dengan tema ”Berbagi Dengan Sesama” tersebut didanai dari terkumpulnya swadaya seluruh karyawan/wati KC Mangga Dua.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabahnya, Bank Ganesha kembali mengadakan penarikan undian program periode Februari – Juli 2013 pada tanggal 22 Agustus 2013 yang bertempat di Kantor Pusat Bank Ganesha. Hadir dalam acara tersebut Presiden dan Wakil Presiden Direktur Bank Ganesha, Bp. Abdul Salam dan Bp. Hendri Wirjakusuma yang juga disaksikan oleh pejabat dari Kementrian Sosial RI, Dinas Sosial DKI Jakarta, Notaris dan Kepolisian setempat. Adapun hadiah yang diundi terdiri dari 1 buah mobil jenis Toyota Avanza Veloz, dan 10 buah motor jenis Honda Beat. Sedangkan hadiah lainnya terdiri atas 12 buah Televisi LED 32”, 30 buah handphone jenis Blackberry Davis, dan rekening TabunganKu Bank Ganesha untuk 50 orang pemenang @ Rp 1.000.000,-
Bank Ganesha berpartisipasi menjadi sponsor dalam acara ”Sport, Education, and Arts in Ketapang” (SPEAK) yang diselenggarakan di SMA I Ketapang pada tanggal 27 September – 5 Oktober 2013 dengan tema ”Be Smart, Creative, Competitive”. Kegiatan acara tersebut antara lain seperti pertandingan olah raga, kreasi seni dan pameran pendidikan yang meliputi sekolah tingkat SD, SMP, SMA sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dan juga melibatkan lebih dari 20 perguruan tinggi se-Jabotabek. Bentuk kerjasama Bank Ganesha dalam acara ini antara lain berupa pencantuman logo Bank Ganesha dalam spanduk, logo Bank Ganesha di kaos panitia, logo Bank Ganesha di buku acara, serta tempat membuka stand. Melalui kegiatan tersebut dan sponsorship yang diberikan Bank Ganesha merupakan suatu keuntungan publikasi untuk meningkatkan brand image Bank Ganesha, serta pengenalan produk-produk Bank Ganesha.
11| 14 Juni Dalam memperingati HUT RI ke-68, PT Gajah Tunggal Group mengadakan Pesta Olah Raga (POR) yang diadakan mulai Juni – September 2013 yang berlokasi di pabrik PT Gajah Tunggal. Dalam acara tersebut Bank Ganesha ikut berpartisipasi dengan mengikuti 3 kegiatan cabang olah raga, yaitu: tenis meja, bulutangkis, dan sepakbola. Pembukaan acara tersebut berlangsung pada tanggal 14 Juni 2013 yang diadakan di lapangan sepak bola Gajah Tunggal, Tangerang. Dalam acara tersebut, Bank Ganesha mengirimkan sebanyak 20 karyawan untuk mengikuti kegiatan olah raga tersebut.
12| 19 Juni Pada tanggal 19 Juni 2013, Bank Ganesha memberikan sponsorship dalam acara Graduation IVY School 2013 yang ke-8 dengan tema ”The Great and the Glorious” yang bertempat di Zhang Palace, Jl. Lontar 127, Surabaya. Melalui sponsorship tersebut diharapkan dapat meningkatkan brand image Bank Ganesha sekaligus menjalin relasi dengan IVY School. Dalam sponsorhip tersebut, Bank Ganesha mendapatkan kompensasi berupa tercantumnya logo Bank Ganesha dalam buku tahunan IVY School.ut.
14| 1 Agustus Dalam rangka meningkatkan kerukunan beragama dan rasa kekeluargaan antar karyawan dan manajemen Bank Ganesha, maka pada tanggal 1 Agustus 2013 diselenggarakan acara buka puasa bersama di lingkungan kantor Bank Ganesha wilayah Jakarta dan Tangerang. Acara buka puasa tersebut juga mengundang penceramah Bp. Ustadz H. Ending yang menyampaikan perlunya SDM yang memiliki Emotional Quotient (EQ), yaitu kecerdasan emosi yang baik dan Spiritual Quotient (SQ), yaitu media yang membantu seseorang mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.
16| 21-22 September Pada tanggal 21 – 22 Sep 2013, Bank Ganesha mengadakan training motivasi untuk seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, Pimpinan KC/KCP dan seluruh karyawan di wilayah Jakarta dan Tangerang. Training dengan tema ”Success Principles Into Action” diselenggarakan pada tanggal 21 – 22 September 2013 di Darmawan Park, Sentul. Training yang dibawakan oleh Gratyo Action Coach dengan menampilkan pembicara Yohanes G. Pauly ditujukan untuk memberikan penyegaran kepada seluruh peserta agar dapat merealisasikan rencana atau tujuan dalam sebuah tindakan nyata. Dalam acara tersebut juga diadakan penyerahan hadiah secara simbolis kepada pemenang program Tabungan Undian Berhadiah Bank Ganesha berupa 1 buah mobil Toyota Avanza Veloz kepada Ibu Ng Tjui Lian, yang merupakan nasabah Bank Ganesha KC Kelapa Gading.
18| 19-23 Desember Untuk memberikan gambaran yang utuh kepada seluruh karyawan mengenai Rencana Bisnis Bank (RBB) di tahun mendatang, maka pada tanggal 19 – 23 Desember 2013 diselenggarakan sosialisasi RBB 2014-2016 di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Direktur Bank Ganesha, Bp. Hendri Wirjakusuma. Selain sosialisasi RBB, acara juga ditutup dengan acara kebersamaan sebagai acara tutup tahun 2013.
RangkaianPeristiwa
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
31
IktisarKeuangan PelayananPrima
Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan kompetitif, membuat industri perbankan sekarang tidak hanya mengandalkan produk dan program yang diandalkan, melainkan fasilitas berupa kemudahan akses transaksi melalui jaringan dan infrastruktur juga menjadi senjata industri perbankan untuk dapat bersaing merebut pangsa pasar. Selain produk dan fasilitas yang memadai, pelayanan yang prima juga menjadi suatu kewajiban yang harus diberikan perbankan sebagai industri jasa perbankan kepada para nasabahnya dan masyarakat luas. Bank Ganesha dalam hal ini juga terus untuk berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah.
32
Sikap dasar pelayanan Bank Ganesha adalah “SAYA SIGAP” S = Sambut customer dengan berdiri. A = Arahkan customer untuk menyampaikan kebutuhannya. Y = Yakinkan customer dengan menjelaskan produk/problem secara profesional, jelas, tepat dan mudah dipahami. A = Ajukan solusi pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan customer.
SIGAP merupakan slogan pelayanan prima Bank Ganesha yang memiliki makna “Kami tanggap dan siap melayani kebutuhan Anda dengan cepat, tepat, serta akurat”.
S = Siapkan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah customer. I = Ingat untuk melakukan konfirmasi atas pemecahan masalah. G = Galang komunikasi positif dengan customer agar didapat kesepakatan. A = Akhiri percakapan dengan menawarkan bantuan lain. P = Pastikan pelayanan tuntas dan masalah atau kebutuhan nasabah terpenuhi dengan baik.
S I G A P
Melalui pelayanan prima tersebut, diharapkan akan menjadi cerminan untuk mewujudkan misi Bank Ganesha untuk menjadi Bank yang terpercaya dalam pelayanan.
= Saya = Insan = Ganesha = Andal = Profesional
PelayananPrima
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
TeknologiInformasi
Pada tahun 2013, Bank Ganesha telah melakukan penyempurnaan teknologi informasi dengan melakukan penyempurnaan fitur-fitur dalam sistem, diantaranya: 1.Core Banking Sistem guna mendukung beberapa modul, seperti : a. Penyempurnaan Aplikasi Bank Ganesha untuk mendukung Pelaporan Bank Ganesha dengan melakukan, : - Otomatisasi secara bertahap pada beberapa laporan yang masih manual dan semi otomatis. - Enhancement terhadap aplikasi Laporan Bank Umum Bank Ganesha, agar dapat proses lebih cepat dan akurat sehingga dapat mengurangi jumlah human-touch dan error. b. Penyempurnaan middleware yang disesuaikan dengan aplikasi pinjaman konsumsi dan retail agar dapat mempercepat proses transaksi pinjaman khususnya UMKM (simplicity). 2. Enhancement interface Aplikasi Pinjaman agar dapat mendukung produk pinjaman Retail dan UMKM termasuk didalamnya aplikasi Credit Scoring yang terintergrasi dengan Aplikasi Pinjaman, serta melakukan
penyempurnaan Interface Core Banking terhadap proses Loan Review (simplicity). 3. Penyempurnaan dan implementasi Interface untuk kebutuhan BASEL-II. 4. Penyempurnaan Switching EDC agar dapat ter-integrasi dengan switching ATM dan interaksi realtime dengan corebanking sehingga Delivery Channel Payment dapat ter-akomodir baik secara OnLine maupun OFFLine. 5. Dari Intern IT dan Pihak Penyedia Jasa guna keperluan Penyempurnaan,Pengembangan dan Pemeliharaan terhadap modul - modul yang ada pada Aplikasi : - eTreasury - RTGS BI Gen-II - GRIPS - SWIFT - eLOAN - Credit scoring yang ter-integrasi dengan eLOAN dan LNAPP. 6.Network dan Security Hardening : - Backup Network cabang yang belum memadai akan menggunakan gprs akses point yang terbatas dan terdaftar hanya dapat meng-akses ke alamat dan ip yang sudah ditentukan. - Teknologi Koneksi dan enkripsi menggunakan VPN-Tunnel.
TeknologiInformasi
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
33
SumberDayaManusia Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang berharga. Oleh sebab itu, sejalan dengan persaingan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Ganesha berupaya tetap fokus untuk melakukan pengembangan potensi karyawan Bank Ganesha melalui beberapa tinjauan usaha SDM di sepanjang tahun 2013 diantaranya: • Mempersiapkan dan menyediakan kualitas SDM sejalan dengan perkembangan bisnis dan usaha Bank, serta menganalisa efektivitas kebutuhan dan kesesuaian penempatan SDM dengan bidang kerjanya. • Mempersiapkan proses rotasi,
mutasi dan promosi karyawan sesuai kebutuhan dan pengembangan organisasi. • Meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan pihak internal maupun eksternal dengan program pelatihan yang lebih efektif dan fokus. Untuk lebih menunjang efektivitas SDM Bank Ganesha di tahun 2013, maka terdapat penurunan jumlah karyawannya sebanyak 70 orang menjadi 414 orang di tahun 2013 dari sebelumnya berjumlah 484 orang di tahun 2012 dengan komposisi kepegawaian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Data Pegawai Berdasarkan Jenis Gender
Jenis Gender
2013 %
Jumlah
%
326
67.36%
271
65.46%
Wanita
158
32.64%
143
34.54%
Jumlah
484
100%
414
100%
Pria
34
2012 Jumlah
SumberDayaManusia
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Wanita 32.64%
Wanita 34.54%
Pria 67.36%
Pria 65.46%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2012
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2013
Untuk kepegawaian SDM berdasarkan status, di tahun 2013 Bank Ganesha menurunkan status tetap karyawannya ; sebanyak 17 orang dan menurunkan status kontrak karyawannya sebanyak
53 orang. Hal tersebut sejalan dengan penurunan jumlah karyawan dibandingkan tahun sebelumnya dengan komposisi penurunan pada tabel berikut ini.
Data Pegawai Berdasarkan Status
Status
2012 Jumlah
2013 %
Jumlah
%
Tetap
386
79.75%
369
89.13%
Kontrak
98
20.25%
45
10.87%
Jumlah
484
100%
414
100%
Sementara untuk tenaga Account Officer juga terdapat pengurangan sejalan dengan penurunan jumlah karyawan dibanding dengan tahun sebelumnya,
hanya saja Bank Ganesha lebih menambah komposisi peersentase di Account Officer Komersil.
SumberDayaManusia
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
35
Kontrak 10.87%
Kontrak 20.25%
Tetap 79.75%
Tetap 89.13%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status 2012
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status 2012
Data Jumlah Account Officer 2012
Account Officer
2013
Jumlah
%
Jumlah
%
66
64.71%
32
57.14%
Komersil
36
35.29%
24
42.86%
Jumlah
102
100%
56
100%
UMKM
Komersil 35.29%
Komersil 42.86%
UMKM 64.71%
UMKM 57.14%
Komposisi Account Officer 2012
Komposisi Account Officer 2013
Untuk kepegawaian berdasarkan usia, komposisinya cukup stabil dibanding tahun
sebelumnya. Rentang usia paling banyak masih di kisaran usia 36 – 45 tahun.
Data Pegawai Berdasarkan Usia
Usia <31
36
2012
2013
Jumlah
%
Jumlah
%
136
28.10%
92
22.22%
31 – 35
91
18.80%
73
17.63%
36 – 45
178
36.78%
153
37.92%
46 – 50
53
10.95%
60
14.49%
>50
26
5.37%
32
7.73%
Jumlah
484
100%
414
100%
SumberDayaManusia
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang berharga. Oleh sebab itu, sejalan dengan persaingan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Ganesha berupaya tetap fokus untuk melakukan pengembangan potensi karyawan Bank Ganesha melalui beberapa tinjauan usaha SDM di sepanjang tahun 2013
ProfilBankGanesha
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
00
>50 5.37%
<31 28.10%
46-50 10.95%
31-35 18.80%
36-45 36.78%
>50 7.73%
<31 22.22%
46-50 14.49%
36-45 37.92%
31-35 17.63%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2012
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2013
Dalam rangka pengembangan bisnis usaha Bank, di tahun 2013 Bank Ganesha membentuk Departemen baru dalam struktur organisasi Bank Ganesha yang
sekaligus menetapkan 1 (satu) orang Kepala Bagian yang baru, yakni: Departemen Konsumer dan Pendanaan yang berada di bawah Divisi Marketing.
Data Pegawai Berdasarkan Tingkatan Manajemen
Tingkatan Manajemen
2013 %
Jumlah
%
Komisaris
3
4.84%
3
5.17%
Direksi
3
4.84%
3
5.17%
Kepala Divisi
4
6.45%
3
5.17%
Kepala Bagian
19
30.65%
20
34.48%
Pimpinan Cabang/Capem
16
25.81%
14
24.14%
Kepala Seksi
17
27.42%
15
25.86%
62
100%
58
100%
Jumlah Komisaris 4.84%
Kepala Seksi 27.42%
PinCab/Capem 25.81%
38
2012 Jumlah
Direksi 4.84%
Komisaris 5.17% Kepala Divisi 6.45%
Direksi 5.17% Kepala Divisi 5.17%
Kepala Seksi 25.86%
Kepala Bagian 30.64%
PinCab/Capem 24.14%
Kepala Bagian 34.48%
Komposisi Berdasarkan Tingkat Manajemen 2012
Komposisi Berdasarkan Tingkat Manajemen 2013
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM, maka Bank fokus untuk mengembangkan SDM melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan kepada SDM diselenggarakan baik oleh pihak internal maupun eksternal, baik secara individual maupun berkelompok.
SumberDayaManusia
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
2012
2013
Jumlah
%
Jumlah
%
5
1.03%
5
1.21%
SD SMP
3
0.62%
2
0.48%
SMA
101
20.87%
98
23.67%
Diploma (D3)
89
18.39%
78
18.84%
Sarjana (S1)
265
54.75%
214
51.69%
Magister (S2)
20
4.13%
16
3.86%
1
0.21%
1
0.24%
484
100%
58
100%
Doktor (S3) Jumlah
S3 0.24%
S3 0.21% S2 4.13%
SD 1.03% SMP 0.62%
S2 3.86%
SD 1.21% SMP 0.48%
SMA 20.87%
SMA 23.67%
D3 18.39%
D3 18.84%
S1 54.75%
S1 51.69%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2012
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2013
Bank Ganesha juga mengembangkan portal Bank Ganesha yang merupakan suatu fasilitas yang dapat diakses oleh seluruh karyawan di seluruh kantor Bank Ganesha untuk mengetahui dan mempelajari berbagai macam peraturan dan kebijakan, naik eksternal maupun internal (Standard Operating Procedure –
SOP), seiring dengan upaya peningkatan dan pelatihan karyawan Bank Ganesha. Selain itu juga untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan, serta semangat kerja dalam aktivitasnya, Bank Ganesha juga melakukan berbagai acara, seperti outing/gathering, perayaan HUT Bank Ganesha, turnamen olah raga, dan sebagainya.
SumberDayaManusia
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
39
ManajemenRisiko Pengelolaan risiko yang konsisten merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi keberhasilan Bank Ganesha dalam mencapai target kinerja secara optimal sesuai target yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah, memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan.
Proses manajemen risiko diterapkan secara konsisten dalam setiap proses aktifitas bisnis maupun secara konsisten dalam setiap proses aktivitas bisbnis maupun operasional bank sehari hari.
Di tingkat operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit bisnis dan unit kerja terkait melakukan fungsi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi risiko dan pengendalian risiko.
Pengelolaan risiko yang konsisten merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi keberhasilan Bank Ganesha dalam mencapai target kinerja secara optimal sesuai target yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah, memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan.
Salah satu faktor keberhasilan penerapan manajemen risiko adalah adanya risk awareness dan kemampuan tehnis yang memadai yang merupakan tanggung jawab dari seluruh unit kerja. Untuk itu secara berkesinambungan dan rutin telah dilakukan upaya upaya untuk meningkatkan risk awareness dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan tehnis.
Pengelolaan risiko dilakukan secara terpadu yang meliputi pengelolaan terhadap risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko pasar, risko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko hukum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Penerapan manajemen risiko pada tahun 2013 menempatkan manajemen risiko sebagai salah satu bagian yang penting dalam mendorong kegiatan usaha bank. Penerapan manajemen risiko mencakup: - Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi - Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta informasi manajemen risiko - Pengendalian internal yang menyeluruh Pelaksanaan Manajemen Risiko Bank melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi. Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit pada tingkat Dewan Komisaris. Pada tingkat Direksi Bank telah membentuk 4 (tiga) komite yaitu ALCO (Assets and Liabilities Committee), Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijaksanaan Perkreditan dan Komite Pengarah Teknologi Informasi (IT Steering Committee). Pembentukan keempat komite tersebut dilakukan agar masing-masing komite dapat melakukan fungsinya dengan optimal dan sebagai perangkat dalam pengawasan aktif oleh Direksi.
Dalam rangka membekali pemahaman dan kemampuan tehnis terkait penerapan manajemen risiko, Pada tahun 2013 Bank telah mengikutsertakan sebanyak 58 karyawan dalam program sertifikasi manajemen risiko. Disamping hal tersebut dalam kaitan untuk mengelola risiko dalam aktifitas bisnis, bank juga telah menetapkan kebijakan penetapan limit untuk memudahkan proses pemantauan risiko. Pengelolaan Risiko Kredit Pengelolaan pada aktifitas perkreditan didasarkan pada Kebijakan Perkreditan Bank Ganesha dan Pedoman Perkreditan. Implementasi pelaksanaan manajemen risiko kredit selama tahun 2013 dapat terlihat pada : a. Penyempurnaan Pedoman Perkreditan antara lain Pedoman Pelaksanaan Kredit Mikro, Pedoman Pelaksanaan Kredit Kecil dan Pedoman Asuransi Perkreditan. Bank juga melakukan penyempurnaan pada proses penilaian jaminan. b. Penyesuaian limit memutus kredit dan penyempurnaan komite kredit khususnya di Kantor Pusat. c. Penetapan risk appetite dan risk tolerance pada risiko kredit. Bank juga melakukan kebijakan penetapan NPL per Account Officer untuk segmen kredit mikro dan kecil. d. Pelatihan tentang perkreditan bagi seluruh staff yang terkait proses kredit e. Dalam upaya mengelola kualitas kredit debitur, maka secara berkala dilakukan review terhadap debitur inti,
ManajemenRisiko
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
41
review secara portoflio kredit serta dilakukan stress test terhadap kemungkinan dampak dari kondisi makro yang kurang baik. f. Fungsi pengendalian internal dalam proses kredit telah dilakukan dengan adanya pemisahan tugas antara pemrakarsa dan fungsi review. g. Dalam pelaksanaan proses pemutusan kredit bank melakukan risk assesment yang melibatkan SKMR dan SKK untuk yang memastikan kepatuhan tehadap ketentuan yang berlaku untuk limit kredit yang diputus oleh Komite Kredit Direksi. h. Untuk memperbaiki NPL, maka pelaksanaan penanganan collection dan recovery terus dilakukan secara intensif. Dan untuk hal tersebut bank telah membentuk task force. i. Bank juga telah melakukan validasi terhadap perhitungan Probablity of Default (PD) serta Loss Given Default (LGD) terkait dengan penetapan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) . j. NPL nett per posisi Desember 2013 adalah 1,08%, jauh dibawah ketentuan BI yang maksimum sebesar 5%. Pengelolaan Risiko Pasar Pengelolaan Risiko Pasar dilakukan dengan menetapkan limit risiko pasar agar eksposur risiko pasar tetap sesuai dengan risk appetite bank melalui: a. Mencermati perkembangan ekonomi, tingkat inflasi dan perubahan kebijakan regulator yang dapat mempengaruhi cost of fund, net interest margin serta laba. b. Pelaksanaan rapat ALCO secara periodik untuk memantau perkembangan kinerja, struktur sumber dana serta realisasi kredit. c. Pemantauan terhadap suku bunga pasar, evaluasi penetapan suku bunga funding maupun lending serta penetapan SBDK yang juga dilakukan secara periodik melalui rapat ALCO. d. Pemantauan terhadap posisi devisa netto dan penempatan pada surat berharga secara berkala.
42
ManajemenRisiko
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Pengelolaan Risiko Likuiditas Dalam rangka mengendalikan risiko likuiditas, bank telah memiliki kebijakan yang memadai. Bank juga telah menetapkan limit pada Giro Wajib Minimum, penetapan LDR dan secondary reserve yang mengacu pada ketentuan regulator. Diversifikasi atas struktur dana dan sumber dana merupakan hal utama dalam pengelolaan risiko likuditas. Upaya implementasi pengelolaan risiko likuiditas tercermin sebagai berikut: a. Memperkuat struktur sumber dana khususnya sumber dana murah melalui program tabungan berhadiah serta captive market dari perusahaan /grup terkait b. Menurunkan secara berkelanjutan portofolio rasio deposan inti c. Menjaga rasio Asset likuid terhadap Non core deposit minimal: 50% d.Untuk menurunkan ratio deposan inti, bank telah berupaya meningkatkan porsi tabungan melalui tabungan berhadiah, peningkatan giro melalui kerjasama dengan grup (captive market) serta meningkatkan deposito retail. Pengelolaan Risiko Operasional Pada tahun 2013, dalam upaya meningkatkan effektifitas penerapan manajemen risiko operasional, bank telah melakukan hal hal sebagai berikut: a. Penyempurnaan pedoman dan kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia b. Penyempurnaan pedoman Know Your Employee c. Peningkatan kemampuan teknis melalui workshop manajemen risiko operasional d. Sosialisasi Risiko Operasional dikantor cabang dalam rangka mendukung penerapan budaya sadar risiko khususnya pada risiko operasional e. Penyempurnaan pedoman dan sosialisasi Business Continuity Plan (BCP) f. Pelaksanaan pemantauan terhadap risiko operasional dilakukan secara self assesment melalui ORSA
(Operational Risk Self Assestment) dan LED (Loss Event Database) yang melibatkan seluruh unit kerja baik di Kantor Cabang maupun Kantor Pusat. g. Bank telah melakukan perbaikan pada aktifitas operasional IT antara lain penyediaan UPS cadangan pada data center, penyempurnaan pedoman Pengadaan, Pengembangan dan Pemeliharaan TSI dan User Aplikasi Password. Pengelolaan Risiko Stratejik, Hukum, Kepatuhan dan Reputasi Disamping 4 risiko tersebut di atas, pengelolaan risiko juga dilakukan pada risiko Stratejik, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan dan risiko Reputasi. Dalam hal Risiko Stratejik, pelaksanaan penerapan manajemen risiko dilakukan melalui pengawasan aktif komisaris dan direksi melalui rapat rapat secara bulanan untuk mengevaluasi kinerja bank. Branch Performance review dilakukan secara triwulanan untuk mengevaluasi target masing masing kantor. Penyusunan RBB telah melibatkan unit kerja terkait dan dilakukan risk assesment terhadap aktifitas dan produk baru. Bank telah melakukan kajian terhadap tingkat persaingan usaha dengan peer group khususnya untuk tingkat suku bunga dan produk. Bank juga telah melakukan penajaman fokus bisnis yang disesuaikan dengan kondisi internal bank maupun kondisi eksternal. Untuk jangka pendek akan dilakukan hal-hal antara lain: meningkatkan kredit konsumer khususnya KPT dan kredit menengah plafon hingga Rp 10 milyar, pemberian kredit retail komersial disekitar jaringan kantor, optimalisasi kredit kepada captive market,
pemetaan kebutuhan SDM, optimalisasi dan penyempurnaan eLoan dan EDC. Dalam hal Risiko Hukum, bank secara berkala telah melakukan review terhadap perikatan serta perjanjian yang ada serta melakukan review atas perjanjian kerjasama dengan perusahaan asuransi terkait asuransi jiwa kredit atau pihak ketiga yang melakukan kerjasama dengan bank. Dalam hal mitigasi risiko hukum khususnya pada hal penyelesaian kredit bermasalah, bank juga telah menunjuk konsultan hukum guna menangani gugatan atau keberatan dari debitur atau pihak pihak lain dan permasalahan hukum lainnya. Dalam hal risiko kepatuhan, Bank telah memiliki unit kerja yang independen yaitu unit kepatuhan yang berfungsi melakukan compliance review yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Bank telah melakukan evaluasi secara berkala terhadap pedoman internal yang ada agar sejalan dengan kondisi bank dan regulasi Bank Indonesia. Bank telah menindak lanjuti komitmen atas hasil pemeriksaan BI dan telah melaporkan progress report kepada Bank Indonesia setiap bulan atas Rencana Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia. Pelaksanaan sosialisasi APU dan PPT telah dilakukan secara berkala termasuk evaluasi penerapan APU dan PPT. Dalam hal risiko reputasi, bank senantiasa merespon dengan cepat setiap keluhan nasabah. Selain itu terus dikembangkan program Corporate Social Responsibilty yang dilaksanakan melalui program donor darah, santunan kepada Panti Asuhan, mendukung kegiatan keagamaan, olahraga serta hal lain yang memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Pengelolaan risiko yang konsisten merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi keberhasilan Bank Ganesha dalam mencapai target kinerja secara optimal sesuai target yang telah ditetapkan.
ManajemenRisiko
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
43
TanggungJawabSosial No.
Tanggal
Berita
1
Bank Ganesha bekerja sama dengan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah bagi karyawannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2013 di Kantor Pusat Bank Ganesha, Jl. Hayam Wuruk No. 28 jam 14.00-17.00 yang diikuti sebanyak 71 orang. Dengan tema Donor Darah Bersama, kegiatan donor darah tersebut juga merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank 25 Oktober 2013 Ganesha. Sumbangan diberikan langsung oleh Presiden Direktur Bank Ganesha, Bp. Abdul Salam kepada perwakilan PMI yang diwakilkan oleh Wakil Ketua Bidang PST, Bp. Supenda. Melalui kegiatan donor darah tersebut, diharapkan Bank Ganesha dapat membantu sesama yang membutuhkan pertolongan darah dan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kemanusiaan. Para peserta tidak hanya dari karyawan Bank Ganesha saja, melainkan karyawan perusahaan yang berada satu gedung dengan Bank Ganesha.
2
Dalam rangka untuk memenuhi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Ganesha memberikan sumbangan sponsorship kepada Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) Pengurus Daerah (Pengda) DKI Jakarta, dimana akan mengikuti Kejuaraan Nasional INKANAS yang akan diselenggarakan akhir bulan Juni di Bengkulu. Sumbangan diberikan Kabag. Corporate Secretary Bank Ganesha, Bp. Muhammad Nur pada acara pelepasan kontingen bersamaan dengan penyelenggaraan Ujian Kenaikan Tingkat KYU INKANAS DKI Jakarta di GOR Bulungan, Jakarta.
3
23 Juni 2013
Juli-November 2013
44
Bank Ganesha juga melakukan beberapa sumbangan keagamaan di Semester II tahun 2013, seperti sumbangan keagamaan ke klenteng Kwan Sing Bio, Masjid Hayam Wuruk, Masjid Jami Batu Ceper, Masjid Baiturrahim Surabaya, Masjid An Nur Surabaya, dan Masjid Al Munawaroh Kramat jati.
TanggungJawabSosial
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Dokumentasi
Bank Ganesha berkeyakinan bahwa dengan memberi dukungan kepada semua elemen masyarakat, akan tercipta sebuah kesuksesan bersama. Aktivitas dan program tanggung jawab sosial Bank Ganesha yang berkesinambungan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan komunitas dan bantuan sosial memiliki sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
StrukturOrganisasi
46
StrukturOrganisasi
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
StrukturOrganisasi
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
47
ProfilDewanKomisaris
48
ProfilDewanKomisarisdanDireksi
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Mukhlis Rasyid – Presiden Komisaris Lahir di Lubuk Linggau pada 31 Juli 1939. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1966 dan menyandang gelar Pasca Sarjana S-2 (Master) di bidang “Development Economics” pada tahun 1976, serta gelar Master di bidang “Political economics” pada tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau pernah meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1970 hingga 1998 dengan posisi terakhir sebagai anggota Direksi Bank Indonesia. Dari tahun 1998 hingga pertengahan tahun 2006, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Indover. Kemudian sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris Bank Ekspor Indonesia (Persero). Sejak tahun 2008 hingga sekarang, beliau ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Bank Ganesha.
Sudarto – Wakil Presiden Komisaris Independen Lahir di Tangerang pada 7 Februari 1951. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1999. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau sempat meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1971 hingga 2006 dengan posisi terakhir sebagai Investigator Bank Indonesia. Dari tahun 2007 sampai dengan Juni 2008 beliau ditunjuk menjadi Direktur Kepatuhan Bank INA sebelum menjabat sebagai Komite Audit di Asuransi Binagriya pada tahun 2009. Sejak September 2008 hingga Juni 2010, beliau menjabat sebagai Komite Audit PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2009 sebagai Komisaris Independen dan pada tahun 2010 hingga sekarang, beliau ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris Independen.
Wasito Pramono – Komisaris Independen Lahir di Blitar pada 18 Agustus 1956. Beliau menyandang Insinyur dari Institut Pertanian Bogor tahun 1980 dan Magister Manajemen dari tempat yang sama tahun 1994.Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 1980 sebagai Pengembangan BRI Unit, dan menduduki berbagai posisi, seperti Kepala Bagian Operasional Mikro, Kepala Divisi Bisnis Mikro hingga terakhir sebagai Inspektur Kanins BRI di Yogyakarta. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2012 dan hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen.
ProfilDewanKomisarisdanDireksi
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
49
Profil
ProfilDireksi DewanDireksi
50
ProfilDewanKomisarisdanDireksi
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Abdul Salam – Presiden Direktur Lahir di Kudus pada 28 Agustus 1948. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, gelar Magister Manajemen dari IPPM Jakarta dan gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada.Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di Bank Indonesia dari tahun 1975 hingga 2003 dengan menduduki berbagai posisi hingga terakhir menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengawasan Bank. Sejak tahun 2003 hingga 2006, beliau menjabat sebagai Direktur dan Direktur Utama PT PNM. Kemudian di bulan Juni 2006 hingga 2009 beliau ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak Desember 2009 hingga Mei 2010. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada Desember 2010, dan hingga sekarang ditunjuk sebagai Presiden Direktur Bank Ganesha. Hendri Wirjakusuma – Wakil Presiden Direktur Lahir di Teluk Betung pada 22 Juni 1962. Beliau menyandang gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1987. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau pernah berkarir di Bank Dagang Nasional Indonesia sejak tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi hingga posisi terakhir menjabat sebagai FX Dept. Head pada tahun 1995. Kemudian beliau juga sempat berkarir di Bank Marshill Utama pada tahun 1995 hingga 1996 dengan posisi terakhir menjabar sebagai Treasury Manager. Beliau juga sempat berkarir di Bank Umum Nasional dan Bank Pos Nusantara sejak tahun 1996 hingga 2000 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Treasury. Sejak Mei 2000, beliau bergabung dengan Bank Harda Internasional sebagai Kepala Divisi Treasury, kemudian ditunjuk menjadi Direktur Operasional pada Juni 2004, hingga terakhir menjabat sebagai Direktur Utama pada September 2009. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha sejak Juli 2011 dan hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur. Sugiarto Surjadi – Direktur Kepatuhan Lahir di Jakarta pada 23 Januari 1960. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta.Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau mulai meniti karir pada tahun 1983 di Bank Umum Nasional. Pada tahun 1986 beliau bergabung dengan Bank Dagang Nasional Indonesia dengan menjabat di berbagai posisi. Pada tahun 1999, beliau bergabung dengan Bank UIB (sekarang BCA Syariah) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada April 2010 dan menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) hingga pada Desember 2010 hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan.
ProfilDewanKomisarisdanDireksi
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
51
Randy Pangalila – Presiden Direktur (aktif menjabat mulai 7 Mei 2014) Lahir di Medan pada 20 Februari 1967. Beliau menyandang gelar Insinyur Tenik Mesin dari Institut Sains dan Teknologi Nasional pada tahun 1989, dan gelar MBA (Finance & Marketing) dari National & San Diego State University tahun 1993. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di Citibank di tahun 1995 sebagai Management Associate Development Program. Kemudian beliau sempat berkarir di Cigna Internasional Indonesia pada tahun 1995 hingga 1999 dan menjabat sebagai Head of Accident & Health Division. Beliau juga sempat berkarir di CGU Insurance pada tahun 1999 hingga 2001 sebagai Country Business Manager. Kemudian beliau juga juga sempat berkarir di Bank Danamon pada tahun 2001 hingga 2005 dan menjabat sebagai Senior Vice President & Group Head Liabilities Bancassurance Asset & Investment. Beliau juga sempat berkarir di Trimegah Securities pada tahun 2005 hingga 2006 sebagai Marketing Director hingga kembali berkarir di Citibank pada tahun 2007 hingga 2011 sebagai Director Global Consumer Banking. Kemudian sejak 2011 hingga 2014 beliau menjabat sebagai CEO Western Union Indonesia. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha efektif mulai tanggal 7 Mei 2014 sebagai Presiden Direktur.
52
ProfilDewanKomisarisdanDireksi
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
ProfilPejabatEksekutif M. Adrianto Setio – Kepala Divisi Marketing Lahir di Palembang pada 2 Juni 1951. Beliau menyandang gelar Drs dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dan Magister Manajemen dari Asian Institute of Management, Filipina. Beliau memulai karir di Bank Umum Nasional sebagai Account Officer tahun 1980 hingga menjadi Koordinator Wilayah Kerja di tahun 1995 dan pernah menjabat sebagai Kepala Cabang hingga Kepala Kredit Komersial. Beliau kemudian bergabung dengan Bank Halim Indonesia di Surabaya tahun 1998 dan menjabat sebagai Direktur, kemudian bergabung dengan Bank NISP tahun 2001 sebagai Kepala Satuan Kerja Kredit hingga menjadi Asisten Direksi hingga tahun 2008. Beliau juga pernah bergabung dengan Bank Harda Internasional tahun 2010 dan menjabat sebagai Direktur Kredit dan Marketing. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2012 dan ditunjuk sebagai Kepala Divisi Kredit Komersial.
Johannes – Kepala Divisi Operasi Lahir di Jakarta pada 26 Juni 1967. Beliau menyandang gelar Bachelor of Business Administration dan Master of Business Administration dari Armstrong University, Amerika Serikat. Beliau memulai karir tahun 1993 hingga 1994 di PT Arya Jauhari Mandiri sebagai Finance Officer. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha tahun 1994 sebagai Account Officer hingga diangkat menjadi Pimpinan Cabang Kantor Cabang Utama pada tahun 1998. Sejak tahun 2001 beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury, hingga terakhir di tahun 2012 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi dan SDM.
Eddy Warman – Kepala SKAI Lahir di Riau pada 24 November 1962. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan dari Universitas Borobudur, Jakarta. Beliau memulai karir di Bank Swaguna sebagai Kepala Unit Audit dan Control pada tahun 1990 hingga 1993. Beliau mulai bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1994 sebagai Control Department Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Glodok dan Kantor Cabang Kelapa Gading hingga tahun 1999. Pada tahun 1999, beliau ditunjuk sebagai Assistant Manager Inspectorate Department hingga menjadi Inspectorate Manager pada tahun 2002. Sejak tahun 2011 beliau menjabat sebagai Kepala SKAI.
ProfilPejabatEksekutif
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
53
ProfilPejabatEksekutifLainnya PEJABAT KANTOR PUSAT ARIEF DHITA WIBAWA Kepala Bagian SKMR Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1997 sebagai Assistant Manager Analis Kredit. Sejak November 2000 menjabat sebagai Kepala Bagian Credit Analyst & Adm dan menjabat sebagai Kepala Bagian SKMR sejak Juli 2010. HASWAN DJUNAIDI Kepala Bagian SKK Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1994 sebagai Accounting/Giro. Sejak April 2004 menjabat sebagai Kepala Seksi Bagian FAOS. Menjabat sebagai Dept. Head Compliance sejak Juli 2006 dan Dept. Head Sytem & Procedure sejak Februari 2010. Menjabat sebagai Kepala Bagian SKK sejak Maret 2011. PAULUSMAN WIBOWO Kepala Bagian IT Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2008 sebagai Section Head IT Support hingga diangkat sebagai Kepala Bagian IT sejak Juli 2010. BUDIANTO HALIM Kepala Bagian Administrasi Kredit & Remedial Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2011 sebagai Kepala Bagian Administrasi Kredit & Remedial. HENDRA RIZAL Kepala Bagian Treasury Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2000 sebagai staff Bagian Treasury hingga menjadi Section Head Bagian Treasury sejak November 2008 dan diangkat menjadi Kepala Bagian Treasury sejak November 2009. MUHAMMAD NUR Kepala Bagian Corporate Secretary Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1996. Pada tahun 2007 menjabat sebagai Kepala Bagian Financial Analysis & Operating Support dan sejak Oktober 2012 menjabat sebagai Kepala Bagian Corporate Secretary.
54
ProfilPejabatEksekutif
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
RISWANTO Kepala Bagian Analis Kredit Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2013 dan menjabat sebagai Kepala Bagian Analis Kredit. TB. RIKI FARIKI ISMET Kepala Bagian Sistem & Prosedur Bergabung dengan Bank Ganesha Tahun 2000 sebagai staff Internal Control Kantor cabang Utama Jakarta. Menjabat sebagai Internal Control Head sejak Maret 2001. Menjabat sebagai Section Head RM Dept sejak Januari 2007 hingga menjabat sebagai Kepala Bagian System & Procedure sejak Mei 2012. WARNIYANI Kepala Bagian SDM Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1992 sebagai Sekretaris Presiden Direktur. Sejak September 1998 menjabat sebagai Staff Personel Adm. Dept. hingga diangkat menjadi Personal Adm Manager sejak Juni 2000. Menjabat sebagai Kepala Bagian SDM Sejak September 2013. PIMPINAN CABANG NICOLAUS DENNY HALIM WIJAYA Branch Manager Kantor Cabang Utama Hayam Wuruk, Jakarta. Bergabung dengan Bank Ganesha sejak Februari 2012 dan menjabat sebagai Branch Manager Kantor Cabang Utama, Jakarta. KRISTANTO ADITYA Branch Manager Kantor Cabang Kertajaya, Surabaya Bergabung dengan Bank Ganesha sejak Juni 1996 dan menjabat sebagai Branch Operation Manager di KC Kertajaya, Surabaya. Sejak Agustus 2004 merangkap sebagai CT Branch Manager di KC Kertajaya, Surabaya dan sempat menjabat Sub Branch Manager di KCP Jemursari, Surabaya sejak Januari 2012. Sejak Oktober 2012 menjabat sebagai Branch Operation Manager di KC Kertajaya, Surabaya hingga diangkat menjadi Branch Manager KC Kertajaya, Surabaya pada Desember 2013.
ANDY PRABOWO Branch Manager Kantor Cabang Semarang Bergabung dengan Bank Ganesha sejak Mei 2012 dan menjabat sebagai Branch Manager Kantor Cabang Semarang. HIU MAN LIE Branch Manager Kantor Cabang Mangga Dua, Jakarta Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1994 sebagai Customer Service dan bagian custodian pada Cabang Kelapa Gading. Sejak Juni 1997 menjabat sebagai Act ASD Head Kantor Cabang Utama dan menjadi Account Officer sejak tahun 2003. Menjabat sebegai Kepala kantor Kas Sunter Mall dan Kepala Kantor Kas Muara Karang sejak tahun 2006. Menjabat sebagai Marketing Manager Cabang Kelapa Gading sejak tahun 2007 dan menjabat sebagai BM Mangga Dua sejak Desember 2009. VIRNANDO LIE Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading, Jakarta Bergabung dengan Bank Ganesha sejak April 2011 sebagai Branch Marketing Manager Kelapa Gading. Sejak Juli 2012 diangkat menjadi Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading.
SUGI NURHAYATI Branch Manager Kantor Cabang Tangerang Bergabung dengan Bank Ganesha sejak Juni 1993 sebagai Deputy Sub Branch Manager KCP Kelapa Gading. Sejak September 1995 sempat menjabat sebagai Branch Operation Manager di Kantor Cabang Utama, KC Glodok, KC Mangga Dua, KC Kelapa Gading hingga KC Tangerang. Sejak Agustus 2013 diangkat menjadi Branch Manager KC Tangerang. SISCA MALCORPS Branch Manager Kantor Cabang Sudirman, Jakarta Bergabung dengan Bank Ganesha sejak Januari 1996 sebagai Account Officer. Sejak Maret 2006 menjabat sebagai Head Customer Service di Kantor Cabang Utama. Sempat juga menjadi Kepala Kantor Kas di Muara Karang dan Sunter hingga diangkat menjadi Branch Manager KC Sudirman sejak Agustus 2013.
ProfilPejabatEksekutif
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
55
MitraUsaha MitraUsaha PT. Gajah Tunggal, Tbk
Perusahaan yang mulai berdiri sejak tahun 1951 ini merupakan pabrikan ban terintegrasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Memproduksi dan mendistribusikan ban dengan kualitas tinggi untuk mobil penumpang, SUV, kendaraan komersial, off the road, industri dan kendaraan roda dua. PT Gajah Tunggal merupakan captive market strategis Bank Ganesha, dimana kerjasama dilakukan mulai dari payroll dan pinjaman karyawan (KPT Ganesha).
PT. Lumbung Sari Merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang pialang kerugian. Kerjasama yang dilakukan dengan Bank Ganesha adalah sebagai broker asuransi dengan perusahaan asuransi lain untuk penutupan asuransi kerugian atas jaminan kredit nasabah pinjaman bank, seperti pinjaman kendaraan dan pinjaman perumahan. PT. Equity Life Indonesia
Merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Bank Ganesha bekerja sama secara inklusif dengan PT. Equity Life Indonesia dalam penutupan asuransi jiwa kredit bagi nasabah kredit Bank Ganesha. Bank Ganesha juga menempatkan dana pensiun karyawan PT. Bank Ganesha termasuk asuransi kesehatan ke PT. Equity Life Indonesia.
56
MitraUsahadanJaringanKantor
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
MitraUsaha BankKoresponden
Munich New York
Uni Credit Bank
Standard Chartered Bank Wells Fango Bank
Tokyo Mizuho Corporate Bank
Hong Kong Standard Chartered Bank
Singapore Standard Chartered Bank
Sydney Commonwealth Bank
Standard Chartered Bank, New York - USA One Madison Avenue New York, NY 10010-3603, USA Standard Chartered Bank, Hong Kong 4 - 4 A Des Voeux Road Central, Hong Kong Standard Chartered Bank, Singapore 6 Battery Road # 23 – 00, Singapore 049909 Wells Fargo Bank, New York - USA 11 Penn Plaza, 4th Floor New York, NY 10001, USA Uni Credit Bank, AG, Munich - Germany Am Eisbach 4 80538 Munich, Germany Mizuho Corporate Bank, Tokyo - Japan 4-6-13, Tsukishima Chuo-ku, Tokyo 104 – 0052, Japan Commonwealth Bank, Sydney - Australia Level 10, 133 – 141 Liverpool St Sydney NSW 115, Australia
58
MitraUsahadanJaringanKantor
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
JaringanKantor
Pulau Jawa
Jakarta 4 Cabang 3 Capem 2 Kantor Kas
Tangerang & Serpong 1 Cabang 1 Capem 1 Kantor Kas
Semarang 1 Cabang
KANTOR PUSAT Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888 Fax. (021) 345-4880 Swift Code: GNESIDJA www.bankganesha.co.id
Surabaya 1 Cabang 3 Capem
KANTOR CABANG UTAMA Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888 Fax. (021) 352-0371
KANTOR CABANG Mangga Dua – Jakarta Wisma Eka Jiwa Kav. 19 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730 Telp. (021) 625-7421, (021) 625-7422 (021) 625-7453 Fax. (021) 625-7485
Gatot Subroto - Tangerang Komp. Ruko Sastra Plaza Blok B-57 Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang Telp. (021) 593-08885, (021) 593-08889 (021) 593-08898, (021) 593-08900 Fax. (021) 591-3268
Kelapa Gading – Jakarta Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240 Telp. (021) 450-4961 (Hunting) Fax. (021) 450-4782
Wisma Sudirman – Jakarta Wisma Sudirman Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp. (021) 570-8560 Fax. (021) 570-8590
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60282 Telp. (031) 503-2060 (Hunting) Fax. (031) 503-2784 Telex: 32822 GNS SBY IA
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan Semarang Tengah 50137 Telp. (024) 358 -6767 (Hunting) Fax. (024) 356-4692
MitraUsahadanJaringanKantor
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
59
KANTOR CABANG PEMBANTU Pasar Induk Kramat Jati - Jakarta Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A Jl. Raya Bogor KM 17 Jakarta 13510 Telp. (021) 8778-2929 (Hunting) Fax. (021) 8778-6009 Muara Karang – Jakarta Jl. Muara Karang Raya No. 191, Jakarta Telp. (021) 661-0643, (021) 668-1792 Fax. (021) 6669-2298
Kapasan – Surabaya Jl. Kapasan No. 206 Surabaya 60143 Telp. (031) 376-1721 (Hunting) Fax. (031) 371-9291
Kedoya – Jakarta Kedoya Raya Pesing No. 27 C Kedoya Utara, Jakarta 11520 Telp. (021) 568-9977, (021) 569-81403 Fax. (021) 5694-3176 Serpong – Tangerang Selatan Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong, Tangerang Selatan Telp. (021) 531-66127, (021) 531-66128, (021) 531-66129 Fax. (021) 531-60739
H.R. Muhammad – Surabaya Komp. Pertokoan Golden Palace Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya Telp. (031) 731-1747 (Hunting) Fax. (031) 731-1746
Jemursari – Surabaya Jl. Raya Jemursari 15 E Wonocolo Surabaya 60237 Telp. (031) 849-7466 (Hunting) Fax. (031) 849-7364
KANTOR KAS Sunter – Jakarta Jl. Danau Sunter Utara Blok E No. 4D Jakarta 14350 Telp. (021) 653-06103, (021) 653-06104 Fax. (021) 647-02972 Pabrik Gajah Tunggal - Tangerang Komplek Industri Gajah Tunggal Jl. Gatot Subroto KM 7 Desa Pasir Jaya, Kec. Jati Uwung Tangerang, Banten Telp. (021) 592-2298, (021) 592-2496 Fax. (021) 592-2495
60
MitraUsahadanJaringanKantor
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Cipulir – Jakarta Jl. Ciledug Raya No. 20A, Kebayoran Lama Jakarta 12430 Telp.(021) 7279-5230, (021) 7280-00071 Fax. (021) 7279-0279
JARINGAN ATM BERSAMA KANTOR CABANG UTAMA Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5888, (021) 385-5345 Fax. (021) 352-0371 Swift Code: GNESIDJA www.bankganesha.co.id
Kelapa Gading – Jakarta Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240 Telp. (021) 450-4961 Fax. (021) 450-4782
Gatot Subroto - Tangerang Komp. Ruko Sastra Plaza Blok 57 Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang Telp.(021) 593-08885, (021) 593-08889 (021) 593-08890, (021) 593-08900 Fax. (021) 591-3268
Wisma Sudirman – Jakarta Wisma Sudirman Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp. (021) 570-8560 (Hunting) Fax. (021) 570-8590
Bank Ganesha bertekad untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik, agar sejalan dengan Visi Bank Ganesha
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan Semarang 50137 Telp. (024) 358 -6767 (Hunting) Fax. (024) 356-4692
H.R. Muhammad – Surabaya Komp. Pertokoan Golden Palace Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya Telp. (031) 731-11747 (Hunting) Fax. (031) 731-1746
Pasar Induk Kramat-Jati - Jakarta Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A Jl. Raya Bogor KM 17 Jakarta 13510 Telp. (021) 8778-2929 Fax. (021) 8778-6009
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60281 Telp. (031) 503-2060 (Hunting) Fax. (031) 503-2784 Telex: 32822GNS SBY IA
Serpong – Tangerang Selatan Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong, Tangerang Selatan Telp. (021) 531-66127, (021) 531-66128, (021) 531-66129 Fax. (021) 531-60739
Jemursari – Surabaya Jl. Jemursari 15 E Surabaya 60237 Telp. (031) 849-7466 Fax. (031) 849-7364
Pabrik PT Gajah Tunggal, Tbk. Tangerang (5 unit ATM) Jl. Gatot Subroto KM 7 Desa Pasar Jaya Kec. Jati Uwung, Tangerang - Banten
Wisma Hayam Wuruk - Jakarta Gedung Wisma Hayam Wuruk Lt. 1 Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120
MitraUsahadanJaringanKantor
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
61
ProdukdanJasa Produk&Jasa PRODUK PENDANAAN
PRODUK PINJAMAN
Tabungan - Tabungan Ganesha - Tabungan Optima - Tabungan Investasi - Tabungan Pelajar - TabunganKu
Kredit Modal Kerja - Pinjaman Rekening Koran - Short Term Loan - Fixed Loan - Special Transaction
Giro
- Giro Rupiah - Giro Valas - Ganesha Dollar
Deposito - Deposito Berjangka Rupiah - Deposito Berjangka Valas - Deposito Emas - Deposito Flexy - Deposito Mingguan - Sertifikat Deposito
Kredit Investasi Kredit Konsumsi - Kredit Pemilikan Rumah - Kredit Pemilikan Apartemen - Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor - Kredit Penghasilan Tetap - Kredit Penghasilan Tetap Flexy Kredit Tidak Langsung - Fasilitas Bank Garansi - Fasilitas Letter of Credit
JASA LAYANAN Pembayaran - Pembayaran Tagihan PLN - Pembayaran Tagihan Telepon Safe Deposit Box Payroll
ProdukdanJasa
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
63
TataKelolaPerusahaan Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk itu Bank Ganesha berkomitmen menerapkan Good corporate Governance diseluruh tingkatan dan jenjang organinasi.
PENGANTAR Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk itu Bank Ganesha berkomitmen menerapkan Good corporate Governance diseluruh tingkatan dan jenjang organinasi. Penerapan Good Corporate Governance selain meningkatkan kinerja Bank, juga melindungi kepentingan stakeholder dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku pada industri perbankan. Atas pelaksanaan GCG tersebut Bank Ganesha berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu : Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Untuk melaksanakan tata kelola yang baik, Bank Ganesha telah melengkapi struktur tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta unsur pendukung pelaksanaan tugas yaitu Komite di bawah Dewan Komisaris, Komite di bawah Direksi, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal. A.Rapat Umum (RUPS)
Pemegang
Saham
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan sebagai organ tertinggi dalam hirarki organisasi, PT Bank Ganesha telah menyelenggarakan RUPS yaitu RUPS Tahunan.
Agenda pembahasan dalam RUPS Tahunan yang telah dimuat dalam Berita Acara No 120 tanggal 26 Juni 2013 memutuskan antara lain sebagai berikut : 1. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012. 2. Mengesahkan Laporan keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “ Osman Bing Satrio & Eny “ sebagaimana yang dimuat dalam laporan NO GA113 0414 BG MLN tanggal 26 Maret 2013 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. 3. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, maka sesuai dengan ketentuan pasal 18 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan, dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2012, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2012. 4. Mengingat perseroan masih mencatat akumulasi kerugian dalam tahun-tahun buku sebelumnya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat 3 anggaran dasar perseroan, keuntungan bersih perseroan dalam tahun buku 2012 akan dipergunakan seluruhnya untuk menutup kerugian tersebut, sehingga untuk tahun buku 2012 kepada pemegang saham perseroan tidak dibagikan dividen.
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
65
5. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif dan bagian lainnya dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 6. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya honorarium bagi Kantor Akuntan Publik beserta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukannya. 7. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk atas nama Rapat Umum Pemegang Saham, menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan. 8. Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Dewan Komisaris. 9. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan pembagian dan
pembayaran atas gaji atau honorarium dan atau tunjangan lainnya tersebut kepada masingmasing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 10.Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Direksi Perseroan yang telah diajukan kepada Bank Indonesia. 11.Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Rencana Bisnis Bank untuk tahun buku 2013 sampai dengan 2015. B.Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi 1. Jumlah Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan Berita Acara No 192 tanggal 31 Oktober 2012 dan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah terbentuk susunan pengurus Bank Ganesha. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
Susunan Komisaris Jabatan
Nama
Presiden Komisaris
Mukhlis Rasyid
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Sudarto
Komisaris (Independen)
Wasito Pramono
Susunan Direksi Jabatan
Nama
Presiden Direktur
Abdul Salam
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirjakusuma
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Jumlah anggota Dewan Komisaris di Bank Ganesha ada 3 (tiga) orang dan semua berdomisili di Indonesia. Dua dari Komisaris yang ada merupakan Komisaris Independen, hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang mengharuskan 50 % dari jumlah Komisaris adalah Komisaris Independen. Seluruh komisaris Independen tidak ada yang rangkap
66
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
jabatan sebagaimana yang menjadi persyaratan dalam ketentuan, dan atas pengangkatannya telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Anggota Direksi Bank Ganesha telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia . Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank Ganesha tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain sebagaimana yang dipersyaratkan pada ketentuan untuk menjadi Direksi Bank. Anggota Direksi Bank Ganesha juga tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberi nasihat dan masukkan kepada Direksi serta memastikan Bank telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris diatur dalam Tata Tertib Kerja Komisaris . Adapun tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Bank dan memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. c. Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. e. Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan Internal Audit/SKAI Bank, Auditor Ekstern,
hasil pengawasan Bank Indonesia, dan atau hasil pengawasan otoritas pemerintah lainnya. f. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan yang membahayakan kelangsungnan usaha Bank. g. Dewan Komisaris wajib membentuk komite yang membantu tugas pengawasannya, dan memastikan bahwa komite yang dibentuk dapat menjalankan tugasnya secara efektif. h. Komisaris menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang dilakukan sekurang kurangnya satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. i. Komisaris memahami jenis-jenis risiko Bank dan memastikan bahwa Direksi Bank telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengendalikan risiko Bank. j. Komisaris mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan Sistem Pengendalian Intern dan Strategi Bank secara menyeluruh. Dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern. k. Menyetujui Rencana Bisnis Bank yang telah disusun Direksi dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Rencana Bisnis serta melaporkan kepada Bank Indonesia mengenai hasil pengawasan tersebut. l. M e m p e r t a n g g u n g j a w a b k a n pelaksanaan tugasnya dengan menanda tangani Laporan Tahunan yang diajukan kepada RUPS. Direksi Direksi dalam mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku harus berdasarkan prinsip kehati-hatian. Adapun tugas dan tanggung jawab
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
67
Direksi diatur dalam Tata Tertib Kerja Direksi antara lain sebagai berikut : a. Direksi dalam melaksanakan tugas kepengurusan Bank wajib menyusun Rencana Jangka Panjang yang berupa rencana strategis dan juga rencana kerja tahunan yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Dan rencana kerja tersebut mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan pemegang saham. b. Membuat struktur organisasi Bank, lengkap dengan perincian tugas dan tanggung jawab serta menetapkan Surat Keputusan pengangkatannya. c. Membentuk Komite dan Satuan Kerja yang membantu efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. e. Menyusun kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. f. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan Bank Indonesia atau hasil pengawasan otoritas lain. g. Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai. h. Menyusun kebijakan dan prosedur yang berlaku untuk menjalankan usaha Bank sesuai dengan ketentuan. i. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. j. Bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian intern yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik. k. M e m p e r t a n g g u n g j a w a b k a n pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS. 3. Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam melakukan tugas pengawasan, Komisaris melakukan evaluasi dan
68
memberikan saran kepada Direksi atas kinerja yang dilakukan dalam menjalankan operasional Bank meliputi kinerja keuangan, penerapan manajeman risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal, eksternal dan pemeriksa Bank Indonesia. Beberapa rekomendasi, evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris yang disampaikan ke Direksi antara lain adalah sebagai berikut : a. Rekomendasi calon Komisaris dan Direksi. b. Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik c. Evaluasi atas Implementasi Manajemen Risiko d. Evaluasi Pelaksanaan Kepatuhan e. Evaluasi atas Realisasi Rencana Bisnis Bank f. Evaluasi atas tindak lanjut pemeriksaan BI Selain rekomendasi yang telah diberikan, Komisaris juga menyetujui beberapa kebijakan, Laporan Tahunan dan Rencana Korporasi & Bisnis Bank, persetujuan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait. Dan juga membuat Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank yang disampaikan ke Bank Indonesia. C.Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan , Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dimana anggotanya diangkat berdasarkan keahlian dan independensi sesuai yang dipersyaratkan. 1. Komite Audit ( KA ) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit Sesuai dengan SK No 029/SKDIR/ VI/12 tanggal 25 Juni 2012, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto
Anggota
Dedy Indrajatna Widjaya (Ahli di Bidang Keuangan)
Anggota
Lando Simatupang
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
(Komisaris Independen) (Ahli di Bidang Hukum/Perbankan)
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang audit, dengan tugas sebagai berikut : 1) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2) Mereview : a) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern b) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. c) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akutansi yang berlaku. d) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. 3) Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. c. Frekuensi rapat Komite Audit Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh Ketua Komite Audit
berdasarkan masukan dari anggota Komite Audit. Pada tahun 2013 telah diadakan rapat sebanyak 8 kali membahas dan mengevaluasi kinerja SKAI, Laporan Keuangan Bank, Evaluasi Rencana Bisnis Bank dan merekomendasikan usulan KAP. d. Program kerja dan realiasi Komite Audit Program kerja Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : - Pembahasan Rencana Kerja SKAI - Review Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI - Review Realisasi Rencana Bisnis/Budget - Rapat dengan Auditor (KAP), pembahasan audit plan, pelaksanaan audit dan temuan-temuan audit. - Evaluasi Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun 2013. - Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil pemeriksaan BI atau Audit. Program kerja telah dilaksanakan dan hasil kerja tersebut dilaporkan dan di- rekomendasikan kepada Dewan Komisaris. 2. Komite Pemantau Risiko (KPR) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko Sesuai dengan SK No 059/SKDIR/ XII/12 tanggal 3 Desember 2012, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Wasito Pramono
(Komisaris Independen)
Anggota
Lando Simatupang
(Ahli di bidang Manajemen Risiko)
Anggota
Dedy Indrajatna Wijaya
(Ahli di bidang Keuangan)
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan dan diketuai oleh Komisaris Independen. b. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantu Risiko bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris di bidang manajemen risiko, dengan tugas sebagai berikut : 1. Melakukan pemantauan kebijakan dan pelaksanaan Manajemen Risiko. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
69
c. Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Pada tahun 2013 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 7 kali yang membahas Risk profil dan penerapan Manajemen Risiko. d. Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi proses dan implementasi manajemen risiko. 2. Evaluasi RBBR dan tindak lanjut hasil pemeriksaan BI.
3.Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Sesuai dengan SK No 045/SKDIR/ IX/12 tanggal 25 September 2012, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto
Anggota
Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris)
Anggota
Johanes
(Wa Pres. Komisaris Independen ) (Kadiv SDM)
Dan sesuai dengan SK No 062/ SKDIR/X/13 tanggal 17 Oktober
2013, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi berubah menjadi sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto
Anggota
Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris)
Anggota
Warniyani
(Wa Pres. Komisaris Independen ) (Kepala Bagian SDM)
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya sebagai berikut : 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi
70
3. Melakukan evaluasi dan pembahasan Profil Risiko setiap triwulan. Hasil program kerja yang dilakukan Komite Pemantau Risiko dipakai sebagai rekomendasi untuk evaluasi Dewan Komisaris atas penerapan manajemen risiko bank.
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk calon anggota Komite Independen.
c. Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sekurang kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Pada tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dimana dalam pertemuan tersebut membahas rencana kenaikan gaji, evaluasi kebijakan remunerasi & nominasi, tindak lanjut pembenahan HRD, usulan perubahan pengurus bank. d. Program kerja dan realiasi Komite Remunerasi dan Nominasi Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Melakukan tindak lanjut atas pemeriksaan Bank Indonesia. 2. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan
Nominasi. 3. Membuat Laporan Tahunan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi ke Komisaris untuk periode tahun 2013. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pemberian tunjangan dan insentifi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 6. Mengusulkan perubahan Struktur Organisasi kantor pusat, rotasi dan mutasi pejabat. Program kerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2013 sudah dilaksanakan.
FREKUENSI KEHADIRAN RAPAT KOMITE No.
Nama
1
Mukhlis Rasyid
2
Sudarto
3
Wasito Pramono
4 5 6 7
KA (Jml Rapat 8 kali)
KPR (Jml Rapat 7 kali)
KRN (Jml Rapat 4 kali)
-
-
4x
8x
-
4x
-
7x
-
Lando Simatupang
8x
7x
-
Dedy Indrajatna
8x
7x
-
Johanes
-
-
3x
Warniyani
-
-
1x
KA KP
: Komite Audit : Komite Pemantau Risiko
KRN
: Komite Remunerasi & Nominasi
D.Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 1. Kepatuhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Ganesha telah menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank yang meliputi tindakan untuk : 1) Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank; 2) Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 3) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
71
Bank Ganesha seperti yang tertuang dalam SK No 042/SKDIR/IX/13 tanggal 12 September 2013 tentang Struktur Organisasi, telah memiliki Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur, dimana Direktur Kepatuhan membawahi Satuan Kerja Kepatuhan & APU PPT, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Bagian Sistem & Prosedur. Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan paling kurang mencakup : 1) Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; 2) Mengusulkan Kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; 3) Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; 4) Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5) Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; 6) Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1) Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; 2) Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; 3) Menilai dan mengevaluasi efektifitas , kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem
72
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 4) Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan pearaturan perundang undangan yang berlaku; 5) Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; 6) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penerapan prinsip kehati-hatian selama tahun 2013 telah dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : 1) Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif dengan cara mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. 2) Direksi menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank serta memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan Bank. 3) Bank wajib memiliki Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan membentuk satuan kerja kepatuhan yang memenuhi persyaratan independensi. 4) Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan tugasnya, meliputi: Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam rencana bisnis Bank, Laporan kepatuhan; dan Laporan khusus. 5) Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. 6) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. 7) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian Bank Ganesha terhadap peraturan Bank Indonesia per posisi 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : 1) Rasio Kecukupan Modal (CAR) adalah 13,81 %, (dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional), masih diatas penyediaan modal minimum sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait baik perorangan maupun kelompok. 3) Rasio NPL gross sebesar 2,33 %, NPL nett sebesar 1,46 %. 4) Perkembangan Posisi Devisa Neto Bank Ganesha tidak ada pelanggaran selama Tahun 2013. 5) Giro Wajib Minimum (GWM) Tidak terdapat pelanggaran. Berkaitan dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme (APU &PPT), Bank Ganesha telah melaksanakan halhal berikut ini : 1) Secara berkelanjutan meningkatkan budaya kepatuhan terhadap penerapan APU & PPT. Program peningkatan budaya kepatuhan yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Khusus karyawan front office dan yang terlibat langsung dengan nasabah dilakukan program penyegaran. Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui in house training, kunjungan ke cabang atau pun melalui media komunikasi internal. 2) Melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur APU & PPT sesuai dengan PBI No 14/27/ PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 dan SE BI No 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program APU PPT. 3) Memenuhi kewajiban pelaporan kepada PPATK yaitu Laporan
Transaksi Keuangan Tunai dan Laporan transaksi Keuangan Mencurigakan. 4) Melakukan pemantauan data nasabah dan pencapaian target pengkinian yang telah disampaikan ke Bank Indonesia. 5) Mengembangkan sistem informasi yang mendukung pelaksanaan program APU PPT khususnya untuk pelaporan. 2. Audit Intern Dalam rangka pelaksanaan fungsi Audit Intern secara efektif, Bank Ganesha telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur, dan juga dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris. Fungsi SKAI dalam organisasi Bank meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Membantu organisasi memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, yaitu mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas dari proses Manajemen Risiko, pengendalian serta tata kelola yang baik. b. Diberikan kewenangan untuk mengakses setiap aktivitas yang ada dalam rangka pemeriksaan yang relevan dengan kinerja serta kegiatan audit. c. Melakukan penilaian yang independen, yang ditetapkan dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. d. Melakukan kajian terhadap tindak lanjut temuan audit. e. Turut serta dalam pelaksanaan investigasi terhadap kegiatan yang dicurigai, mengandung risiko kecurangan dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Direktur dengan tembusan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. f. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit untuk disampaikan kepada Bank Indonesia. Pada tahun 2013 SKAI telah melaksanakan Audit Internal sebagai berikut :
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
73
1) Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester. 2) Audit Khusus APU PPT. 3) Audit Personalia. 4) Audit Pengembangan dan Pengadaan IT. 5) Audit GCG. 6) Audit Kepatuhan. 7) Audit Treasury. 8) Audit Risk Management. 9) Audit Operasional Sistem BI RTGS. 10)Security Audit Audit BI RTGS & SKNBI. 11)Audit Operasional SKN. 12)Audit Elektronik Banking. 13)Audit End User Computing (TI). 14)Audit Aktivitas Operasional TI. 15)Audit BCP. 16)Audit Kantor Cabang dan Capem. 17)Audit pemeriksaan Khusus. Atas hasil pemeriksaan tersebut diatas telah dilaporkan kepada Presiden Direktur dan tembusannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. 3. Audit Ekstern Dalam penyusunan Laporan keuangan Bank yang diaudit untuk tahun 2013, Bank Ganesha telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Osman Bing Satrio & Eny berdasarkan surat No 023/X/2013/GA MLN tanggal 2 Oktober 2013. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2013 berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris. E.Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern Penerapan manajemen risiko dilakukan secara menyeluruh pada berbagai aktivitas bank seperti perkreditan, treasury dan investasi, pendanaan, SDM, IT & MIS, operasional dan jasa. Dimana aktivitas tersebut mencakup 8 risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan. Pengawasan aktif Dewan komisaris dan Direksi dalam penerapan Manajemen
74
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
Risiko antara lain sebagai berikut : 1. Menyetujui kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko. 2. Menyelenggarakan rapat bersama Komite Pemantau Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko guna membahas pelaksanaan manajemen risiko di Bank Ganesha dan hasil profil risiko per triwulan. 3. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 4. Melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Dalam rangka penerapan manajemen risiko ditingkat organisasi, bank telah membentuk komite yaitu ALCO, Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Pengarah Teknologi Informasi. Komite-komite tersebut melakukan tugas dan fungsinya secara optimal dalam membantu pelaksanaan tugas direksi. Dalam pengelolaan risiko, Bank melakukan pembaharuan/review Kebijakan dan prosedur yang merupakan landasan operasional agar pengelolaan risiko dapat berjalan efektif. Bank telah memperbaharui kebijakan perkreditan Bank Ganesha, Kebijakan dan Pedoman ALMA dan ALCO, serta pedoman-pedoman terkait aktivitas perkreditan, operasional, produk/ aktivitas, dan SDM. Sosialisasi Kebijakan dan pedoman juga dilakukan di unit kerja terkait (risk taking unit) seperti perkreditan, operasional, internal control, treasury dan risk taking unit lainnya, yang tujuannya untuk membentuk budaya risiko. Dalam menerapkan sistem pengendalian intern Bank telah melengkapi dengan Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern yang mencakup lima elemen pokok sebagai berikut : 1. Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian intern.
Penerapan Good Corporate Governance selain meningkatkan kinerja Bank, juga melindungi kepentingan stakeholder dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku pada industri perbankan.
RangkaianPeristiwa
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
00
2. Identifikasi dan penilaian risiko. 3. Aktivitas pengawasan dan pemisahan fungsional. 4. Sistem akuntansi, teknologi dan informasi, dan komunikasi. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan korektif. Untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dan pengendalian intern, bank melakukan penyempurnaan kebijakan dan pedoman sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan pengawasan aktif baik dari atasan langsung, Direksi maupun Komisaris. Serta melakukan penegasan dan sosialisasi kepada seluruh jajaran yang ada tentang penerapan pengawasan melekat terhadap Aktivitas Operasional pada Bank Ganesha.
F.Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Bank Ganesha telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait dan atau penyediaan dana besar telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit , memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku. Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Bank Indonesia secara berkala. Per tanggal 31 Desember 2013, penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur/group inti sebagai berikut :
No.
Penyediaan Dana
1
Kepada Pihak Terkait
2
Kepada Debitur Inti :
Debitur
Nominal (Jutaan Rupiah)
7
13.862,50
a. Individu
15
356.671,09
b. Group
29
243.973,08
G. Rencana Strategis Bank 1.Rencana Jangka Panjang ( Corporate Plan 2014-2016) Bank Ganesha telah menetapakan strategi jangka panjang yang disusun Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Strategi jangka panjang retail banking Bank Ganesha mencakup beberapa bidang yang menjadi fokus dalam mencapai target Bank Ganesha dan menjadi acuan Bank Ganesha dalam menerapkan strategi di seluruh lini. Berikut adalah beberapa strategi jangka panjang Bank Ganesha: a. Mengupayakan penguatan ke pasar retail banking UMKM dan consumer banking disamping juga tetap masuk ke pasar kredit komersial. b. Mengoptimalkan kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya (strategic
76
Jumlah
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
alliance) dengan lembaga keuangan lain dalam rangka optimalisasi penanganan pasar kredit mikro. c. Mengembangkan bisnis dengan orientasi pada captive market secara efektif, terutama pada bisnis mitra perusahaan group. d. Menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat melalui peningkatan porsi komposisi dana murah, Tabungan dan Giro. e. Peningkatan fee based income melalui transaksi treasury dan layanan transaksi perbankan. f. Mengupayakan penyelenggaraan manajemen bank yang dapat menjamin adanya kondisi keuangan yang sehat, dengan tata kelola yang tertib, dan berkembang. g. Mewujudkan manajemen SDM yang efektif dan profesional (competency based culture).
h. Menyediakan struktur organisasi dan proses kerja yang efektif, baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. i. Mengelola sumber daya internal (strategic support) yang efektif sehingga dapat menjadi daya dukung dalam pencapaian visi dan misi. j. Pengembangan infrastruktur yang bertujuan untuk mendukung perkembangan kinerja bisnis bank yang berbasis pada IT system dalam rangka pengelolaan yang lebih transparan dan peningkatan efisiensi sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang prima kepada nasabah (service excellent). k. Menyelenggarakan tata kelola bank yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). 2.Rencana Jangka Pendek Menengah ( Business Plan)
dan
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahun 2014-2016 dan disampaikan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan. Seluruh karyawan dan Manajemen Bank Ganesha berkomitmen untuk bekerja keras dengan lebih baik lagi demi mencapai rencana dan program yang telah disepakati yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Ganesha periode 2014 – 2016. Target Jangka Pendek Bank adalah : a. Penajaman bisnis dengan meningkatkan fokus ke ritel banking dengan pemberian kredit yang ditujukan kepada UMKM dan konsumer serta captive market (supplierldistributor), dan segmen bisnis korporasi sebagai penyeimbang (smoothing factor); b. Pendanaan fokus ke peningkatan low cost of fund berupa giro dan tabungan; c. Pengembangandukungan IT system dalam rangka pengelolaan yang lebih transparan dan peningkatan efisiensi; d. Peningkatan kompetensi serta integritas SDM atas dasar budaya kerja Bank Ganesha; e. Optimalisasi jaringan kantor dengan meningkatkan kegiatan usaha agar masing-masing kantor dapat
memberikan kontribusi yang baik untuk bank; f. Penyelesaian kredit bermasalah dan AYDA; g. Peningkatan system pengendalian internal. Target Jangka Menengah Bank adalah : a. Terselenggaranya bisnis bank dengan berorientasi pasar (market oriented) melalui pelayanan prima kepada nasabah untuk penyaluran kredit, funding dan jasa perbankan lainnya. b. Terselenggaranya bisnis bank yang produktif dan berkembang melalui: a. Optimalisasi jaringan kantor untuk pelayanan kredit dan jasa perbankan lainnya. b. Pelayanan nasabah captive market yang berorientasi pada retail banking dan komersial. c. Terselenggaranya tata kelola bank yang tertib dengan mengacu pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), melalui pengawasan dan pengendalian internal yang efektif. d. Terwujudnya kondisi keuangan bank yang sehat, berkembang dan berkesinambungan sesuai prinsipprinsip pengelolaan bank yang sehat. e. Terwujudnya SDM yang profesional dengan jumlah dan kompetensi yang memadai sebagai aspek human capital sesuai kebutuhan bank. f. Tersedianya organisasi dan perangkatnya (organization capital) yang memadai di Kantor Pusat dan Kantor Cabang serta jaringan kantor lainnya dalam rangka memperlancar pelaksanaanproses kerja (business process) bank. g. Terselenggaranya manajemen sumber daya internal yang efektif dan efisien, termasuk optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sarana Teknologi Informasi (TI). H. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Ganesha telah mentransparanskan kondisi keuangan dan non keuangan dengan menyusun, menyajikan dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku, dan menyajikan laporan tersebut di dalam homepage (www.bankganesha.co.id).
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
77
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan yang belum diungkapkan dalam laporan lainnya, meliputi :
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan atau pemegang saham pengendali bank dan/atau termasuk Pemegang Saham Pengendali Bank.
1. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank dan perusahaan lain di dalam dan di luar negeri.
3. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Kebijakan remunerasi dan fasilitas yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi selama Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi
a. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah diterima dalam 1 Tahun
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Orang
Jutaan Rp
Orang
Jutaan Rp
3
1.823,69
3
4.925,34
a. Dapat dimiliki
-
-
3
336,00
b. Tidak dapat dimiliki
-
-
3
115,72
Remunerasi ( gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura ) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang :
Total
1.823,69
5.377,06
b. Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun
78
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp 2 Milyar
-
-
Di atas Rp 1 Milyar s/d Rp 2 Milyar
3
-
Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Milyar
-
2
Rp 500 Juta ke bawah
-
1
4. Shares Option
5. Rasio gaji tertinggi dan terendah.
Sesuai Anggaran Dasar Bank seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Ganesha.
Per tanggal 31 Desember 2013, rasio gaji tertinggi dan terendah per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut :
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
No.
Keterangan
Rasio
1
Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah
16,36 : 1
2
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1,64 : 1
3
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,40 : 1
4
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2,50 : 1
6. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau minimal 4 kali dalam 1 (satu) tahun serta dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Komisaris atau rapat dapat juga dilakukan melalui teknologi telekonferensi maksimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun. Pada tahun 2013 Komisaris mengadakan rapat sebanyak 5 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 12 kali. Hasil pembahasan rapat dituangkan dalam Notulen dan telah didokumentasikan . Dalam pembahasan rapat tidak terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinion) .
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris. No.
Nama
Jabatan
Kehadiran
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
5 kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
5 kali
3
Wasito Pramono
Komisaris Independen
5 kali
Kehadiran Rapat Komisaris bersama Direksi . No.
Nama
Jabatan
Kehadiran
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
9 kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
12 kali
3
Wasito Pramono
Komisaris Independen
12 kali
4
Abdul Salam
Presiden Direktur
12 kali
5
Hendri Wirjakusuma
Wakil Presiden Direktur
11 kali
6
Sugiarto Surjadi
Direktur Kepatuhan
10 kali
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
79
7. Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Internal fraud yang terjadi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud Dalam 1 Tahun (2013)
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tahun Sebelumnya
Tahun berjalan
Pegawai Tetap
Pegawai Tidak tetap
Tahun Sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun Sebelumnya
Tahun berjalan
Total Fraud
2
1
2
Telah diselesaikan
1
1
2
Dalam proses penyelesaian di internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
1
8. Permasalahan Hukum. Permasalahan hukum yang terjadi selama tahun 2013 sebagai berikut : Jumlah
Permasalahan Hukum
80
Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian
1
-
Total
1
-
TataKelolaPerusahaan
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
9. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
10.Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank
Selama Tahun 2013, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan Kepentingan. Untuk mendukung penerapan benturan kepentingan, Bank Ganesha telah menetapkan Pedoman Intern No MNJ/014-BEK perihal Pedoman Benturan Kepentingan, dan juga ditetapkannya Kode Etik Bank Ganesha yang menjabarkan prinsip dasar prilaku pribadi dan profesional seluruh jajaran yang ada di Bank Ganesha dalam bersikap dan berprilaku yang sesuai dengan standar etika perbankan.
Tahun 2013 tidak terdapat Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank.
No.
Jenis Kegiatan
11.Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank Ganesha tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Pemberian dana untuk kegiatan sosial/pendidikan selama Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Penerima Dana
Total Dana (Rp)
1
Sumbangan Keagamaan
Klenteng Kwan Sing Bio Semarang
2
Sumbangan Keagamaan
Mesjid Wisma Hayam Wuruk Jakarta
1.250.000
3
Sumbangan acara keagamaan
Mesjid Jami – Batu Ceper Jakarta
5.150.000
4
Sumbangan acara keagamaan
Mesjid Baiturrahim Surabaya
1.520.000
5
Sumbangan Keagamaan
Mesjid An Nur Surabaya
1.520.000
6
Sumbangan Keagamaan
Mesjid Al Munawaroh Kramatjati Jakarta
2.500.000
7
Sumbangan Dana PMI dan kegiatan Donor Darah
PMI Pusat Jakarta
8
Sumbangan Olahraga
Pengda INKANAS DKI Jaya
6
Sugiarto Surjadi
2.000.000
10.930.000 6.800.000 31.670.000
TataKelolaPerusahaan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
81
Bank Ganesha telah mentransparasikan kondisi keuangan dan non keuangan dengan menyusun, menyajikan dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku, dan menyajikan laporan tersebut di dalam homepage (www.bankganesha.co.id).
00
Rangkaianperistiwa
Laporan Tahunan 2013 | BANK GANESHA
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LAPORAN TAHUNAN Laporan tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Ganesha dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan masing-masing tanda tangannya di bawah ini.
Jakarta, 22 April 2014 PT BANK GANESHA, Dewan Komisaris
Mukhlis Rasyid Presiden Komisaris
Sudarto Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Wasito Pramono Komisaris (Independen)
Direksi
Abdul Salam Presiden Direktur
Hendri Wirjakusuma Wakil Presiden Direktur
Sugiarto Surjadi Direktur Kepatuhan
TanggungJawabLaporanTahunan
BANK GANESHA | Laporan Tahunan 2013
83
Laporan Keuangan
P.T. BANK GANESHA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. BANK GANESHA DAFTAR ISI
P.T. BANK GANESHA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2013 and for the year then ended
LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2013 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan
3
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
P.T. BANK GANESHA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013
2013 Rp'000
Catatan/ Notes
2012 Rp'000
ASET Kas
ASSETS 44.194.949
5
45.309.950
203.116.036
6
133.581.143
Demand Deposits with Bank Indonesia
97.902.607
7
105.906.501
Demand Deposits with Other Banks -Third parties
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
120.331.058
8
183.475.422
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Efek-efek - Pihak ketiga
196.689.847
9
260.108.277
Securities - Third parties
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - Pihak ketiga
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
13.862.503 1.256.690.972 (11.581.021) 1.258.972.454
10 25
Tagihan Akseptasi
2.280.698
11
Aset Tetap - bersih
18.612.829
12,25
Aset Pajak Tangguhan - bersih Aset Lain-lain JUMLAH ASET
49.661.933
23 13,25
1.991.762.411
34.121.982 1.161.724.671 (12.471.530) 1.183.375.123 16.036.550 788.690 54.168.415 1.982.750.071
Cash
Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Total Acceptances Receivable Premises and Equipment - net Deferred Tax Assets - net Other Assets TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
3.864.399
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
269.244.334 1.334.501.862 1.603.746.196
Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
1.619 145.105.798 145.107.417
7.607.949 14 25
15 25
246.249.050 1.421.525.222 1.667.774.272
89.556.419 89.556.419
Liabilitas Akseptasi
2.280.698
11
Utang Pajak
5.156.043
16
185.992
23
16.905.911
24
15.298.577
7.862.789
17
7.620.560
Liabilitas Pajak Tangguhan - bersih Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Liabilitas Lain-lain JUMLAH LIABILITAS
1.785.109.445
2.088.855 -
1.789.946.632
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related party Third parties Total Acceptances Liability Taxes Payable Deferred Tax Liabilities - net Post-employment Benefits Obligation Other Liabilities TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 850.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 703.218.000 saham
Capital Stock - par value of Rp 500 per share Authorized - 850,000,000 shares
Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
351.609.000
18
351.609.000
100.000 (145.056.034)
100.000 (158.905.561)
206.652.966
192.803.439
1.991.762.411
1.982.750.071
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Issued and paid-up - 703,218,000 shares Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
2013 Rp'000 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
178.619.353 1.313
Catatan/ Notes
25 19
178.620.666
83.066.525 3.225.772
2012 Rp'000
172.630.715 12.475 172.643.190
25 20 29
84.432.977 3.262.075
Jumlah Beban Bunga
86.292.297
87.695.052
Pendapatan Bunga - Bersih
92.328.369
84.948.138
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain kredit - bersih Keuntungan transaksi valuta asing - bersih Pendapatan jasa administrasi dan penalti Kenaikan nilai efek yang diperdagangkan Lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya
7.251.634 5.372.386 3.182.585 788.853 257.789
9
16.853.247
6.386.556 2.953.442 2.448.305 2.395.360 197.651
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest Fees and commissions Total Interest Revenues Interest Expenses Interest expense Premium on deposit guarantee program Total Interest Expenses Interest Revenues - Net Other Operating Revenues Commissions and fees from transactions other than loans - net Gain on foreign exchange transactions - net Administration fees and penalty Increase in value of trading securities Others
14.381.314
Total Other Operating Revenues Provision for Impairment Losses on Financial Assets
460.122
10
3.800.658
29.227.744 58.207.606 2.437.634
21 22
26.238.966 56.635.252 1.631.923
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Others
89.872.984
84.506.141
Beban Operasional Lainnya - Bersih
73.479.859
73.925.485
Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL
18.848.510
11.022.653
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap - bersih Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih Lainnya - bersih PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Total Other Operating Expenses
562.203
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Gain (loss) on disposals of premises and equipment - net
499.711 (715.377)
363.141
Gain on sale of foreclosed properties Others - net
(225.398)
925.344
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET
(9.732)
12
18.623.112 4.773.585
11.947.997 23
13.849.527
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
INCOME BEFORE TAX
3.085.224
TAX EXPENSE
8.862.773
NET INCOME FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
Modal saham/ Capital stock Rp'000 Saldo per 1 Januari 2012 Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
351.609.000
Saldo per 31 Desember 2012 Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
351.609.000
Saldo per 31 Desember 2013
351.609.000
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000
-
-
100.000
(167.768.334)
100.000
8.862.773
183.940.666 8.862.773
Balance as of January 1, 2012 Net income for the year and total comprehensive income
(158.905.561)
192.803.439
13.849.527
13.849.527
Balance as of December 31, 2012 Net income for the year and total comprehensive income
(145.056.034)
206.652.966
Balance as of December 31, 2013
100.000
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp'000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian kas bersih dari aktivitas operasi Beban penyusutan Beban imbalan pasca kerja (Keuntungan) kerugian pelepasan aset tetap - bersih Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih Beban kerugian penurunan nilai Laba belum direalisasi atas efek diperdagangkan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 2013 Rp'000
2012 Rp'000
18.623.112
11.947.997
3.292.804 3.865.202
3.247.549 3.901.773
9.732
(562.203)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustment of net cash from operating activities Depreciation expense Employee benefit expense (Gain) loss on disposals of premises and equipment - net
(499.711) 460.122
3.800.658
Gain on sale of foreclosed properties Provision for impairment losses
418.715
2.658.015
Unrealized gain on trading securities
(892.867)
(908.770)
Accrued interest on impaired loans
25.277.109
24.085.019
40.346.100 (75.164.586) 4.659.325
99.013.824 (31.627.870) (128.378.612) (21.608.500)
(3.743.550) (64.028.076) 55.550.998 166.967 242.229
3.983.922 62.586.827 73.859.740 (400.431) (1.780.429)
Operating Cash Flows before Changes in Working Capital Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Kas Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi Pembayaran imbalan pasca kerja Pembayaran pajak
(16.693.484) (2.257.868) (898.682)
79.733.490 (4.080.127) (5.019.969)
Cash Provided by (Used in) Operating Activities Employee benefit paid Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(19.850.034)
70.633.394
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pelepasan (Penempatan) efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
(5.541.340) 9.393
(3.247.255) 952.500
22.653.615
(81.509.944)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment Disposal (Placement) of held-to-maturity securities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
17.121.668
(83.804.699)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(2.728.366)
(13.171.305)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
468.273.016
481.444.321
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
465.544.650
468.273.016
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
44.194.949 203.116.036 97.902.607
45.309.950 133.581.143 105.906.501
120.331.058
183.475.422
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
465.544.650
468.273.016
Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
P.T. Bank Ganesha (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 47 tanggal 15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal 30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta No. 97 tanggal 24 Juni 2008 dari Fenny Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 tanggal 31 Juli 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008, Tambahan No. 16117.
P.T. Bank Ganesha (”the Bank”) was established based on Deed No. 47 dated May 15, 1990 of notary Esther Daniar Iskandar S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 dated August 30, 1991 and was published in Suplement No. 5296 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 85 dated October 23, 1992. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Deed No. 97 dated June 24, 2008 of Fenny Tjitra, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Companies. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 dated July 31, 2008, and was published in Supplement No. 16117 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 26, 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 1 kantor pusat, 14 kantor cabang/cabang pembantu dan 3 kantor kas. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28. Jumlah karyawan Bank rata-rata 454 karyawan untuk tahun 2013 dan 480 karyawan untuk tahun 2012.
The Bank is domiciled in Jakarta and has 1 head office, 14 branch/sub-branch offices and 3 cash offices. The Bank’s head office is located at Jl. Hayam Wuruk No. 28. The Bank had average total number of employees of 454 in 2013 and 480 in 2012.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum.
In accordance with article 3 of the Bank’s articles of Association, the scope of its activities is to engage in general banking.
Bank mendapat izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 28/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
The Bank obtained its business license to operate as a private bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 393/KMK-013/1992 dated April 14, 1992. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 28/66/KEP/DIR dated September 12, 1995, the Bank is authorized to become a foreign exchange bank.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s management consisted of the following:
2013
2012
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Mukhlis Rasyid Sudarto Wasito Pramono
Mukhlis Rasyid Sudarto Wasito Pramono
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Abdul Salam Hendri Wirjakusuma Sugiarto Surjadi
Abdul Salam Hendri Wirjakusuma Sugiarto Surjadi
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
-7-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasi Bank dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.
b.
In the current year, the Bank has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to the Bank’s operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2013.
c.
Penyesuaian PSAK 60, Keuangan : Pengungkapan
Instrumen
Amendment to PSAK 60, Financial Instrument : Disclosure
d. Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.
Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk. e.
b.
Standar dan interpretasi yang berlaku untuk Bank telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b. Standards and interpretations that are applicable to the Bank in issue not yet adopted
i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 : ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ii.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
ii.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2015: PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
-8-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
Statement of Compliance
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank. The measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M. Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
-9-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank: a.
b.
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Bank:
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan Bank jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to the Bank if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Bank;
i. has control or joint control over the Bank;
ii.
memiliki pengaruh signifikan Bank; atau
ii. has significant influence over the Bank; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci Bank atau entitas induk dari Bank.
iii. is a member of the key management personnel of the Bank or of a parent of the Bank.
Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the Bank if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling terkait dengan entitas lain).
i. The entity, and the Bank are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank, or an entity related to the Bank.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 10 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
pada saat pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
- 11 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determinable payments and their maturity dates have been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized cost, using the effective interest method less any impairment losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
- 12 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which is an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant or individually significant but there is no objective evidence of impairment.
- 13 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank menerapkan penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
The Bank applies collective impairment for its loans and receivables wherein financial assets are classified based on similarity of credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – this model assesses the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – the Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facilities/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan PD, LIP dan LGD.
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the PD, LIP and LGD.
- 14 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan disajikan bersih setelah penyisihan kerugian penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirely, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
- 15 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Instrumen
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
- 16 -
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan penjelasan pada Catatan 3g.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on effective interest rate, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
pada
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
g.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Bank menghitung nilai wajar instrumen keuangan berdasarkan hirarki berikut di mana mengkategorikannya menjadi tiga level yang digunakan dalam teknik penilaian.
The Bank measures the fair value of financial instruments based on the following hierarchy that categorize into three levels the inputs used to valuation techniques.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
- 17 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
h.
i.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
h.
Reclassifications Instruments
of
Financial
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika:
The Bank only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statements of financial position, where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
- 18 -
currently has a legally enforceable right to set-off the recognized amount; and
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
j.
k.
l.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Efek-efek
l.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as held-for-trading and held-to-maturity.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
m. Kredit
m. Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
- 19 -
classified
as
loans
and
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) n.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
n.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. o.
p.
Troubled Debt Restructuring Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
o.
Acceptances Receivable and Liability
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Acceptance receivables are classified as loan and receivables. Acceptances liability are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g, 3h dan 3i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and liability are discussed in Notes 3e, 3f, 3g, 3h and 3i related to financial assets and financial liabilities.
Aset Tetap
p.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
20 5 5
Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
- 20 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
q.
r.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
Sewa
q.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
r.
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Impairment of Non-Financial Asset At reporting dates, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
- 21 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. s.
t.
u.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Agunan yang Diambil Alih
s.
Foreclosed Properties
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the Bank) are presented in the Foreclosed Properties account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Provision for losses on foreclosed properties is reserved as a reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Simpanan
t.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
Simpanan dari Bank Lain
u.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from Other Banks Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized cost.
- 22 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
v.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, savings deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Beban
v.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Note 3e).
Pendapatan dan beban bunga dari aset dan liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest income and expense from financial assets and liabilities is recognized as an expense in the statements of comprehensive income.
Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Interest income from impaired loan are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net of impairment loss.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek diperdagangkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dibebankan atau dikreditkan langsung dalam laporan laba rugi komprehensif.
Changes in fair value of trading securities measured at fair value through profit or loss and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are charged or credited directly in the statements of comprehensive income.
w. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
w. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the periods of the related loan commitments using the efective interest method. The balance of deferred revenues on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
- 23 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x.
y.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Imbalan Pasca Kerja
x.
Post-Employment Benefits
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Bank.
The Bank established defined benefit pension plan covering all its permanent employments. In addition, the Bank also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). Funding of this benefit has been made through an insurance company that is a related party of the Bank.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Bank’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets, are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
- 24 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside profit or loss.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 25 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Bank’s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9.
The management have reviewed the Bank’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and carrying amounts of the held-tomaturity financial assets are described in Note 9.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Provision for Losses on Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
At each reporting date, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset keuangan dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for financial assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
- 26 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen juga membuat penilaian mengenai metodologi dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa yang akan datang yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian yang sebenarnya.
Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of impairment amounts in two ways, namely:
the
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of the statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
b.
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
- 27 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligations.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.
The carrying amounts of premises equipment are disclosed in Note 12.
KAS
5.
CASH
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Rupiah Valuta asing
43.718.854 476.095
45.088.800 221.150
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
44.194.949
45.309.950
Total
Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 3.087.550 ribu dan Rp 3.429.300 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
and
Cash includes cash in ATM (Automated Teller Machines) amounting to Rp 3,087,550 thousand and Rp 3,429,300 thousand as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
- 28 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2013
2012
Rp'000
% GWM Primer/Primary
Rp'000
% GWM Primer/Primary
Rupiah Dollar Amerika Serikat
113.537.534 89.578.502
8,65 30,79
119.533.523 14.047.620
8,68 8,05
Jumlah
203.116.036
133.581.143
Rupiah United States Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which Is effective from December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The Minimum Statutory Reserves in Rupiah consists of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 4%, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. The Minimum Statutory Reserves in the United States Dollar is set at 8%.
Sesuai dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, GWM dalam Rupiah, terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011.
In accordance with PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 which was amended by PBI No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, the Minimum Statutory Reserves in Rupiah consists of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 2.5%, and LDR Minimum Statutory Reserves which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which became effective from March 1, 2011. The Minimum Statutory Reserves in the United States Dollar is set at 8% which is effective from June 1, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 8,68% dan 9,70%.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Bank Indonesia Certificate and Indonesian Government bonds is 8.68% and 9.70%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM LDR Bank sebesar 0,46% dan 0,53%.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s LDR statutory reserve is 0.46% and 0.53%.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulations.
- 29 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK LAIN
7.
2013 Rp'000
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2012 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
924.036 96.572.465 406.106
295.214 105.307.728 303.559
Rupiah United States Dollar Others
Jumlah Giro pada Bank Lain
97.902.607
105.906.501
Total Demand Deposits with Other Banks
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Demand deposits with other counterparties are as follows:
2013 Rp'000 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Valuta asing Standard Chartered Bank, New York Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Lainnya Sub Jumlah
Jumlah Giro pada Bank Lain Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valuta asing
banks
by
2012 Rp'000
907.378 16.658
281.772 13.442
924.036
295.214
65.079.391 31.270.503
42.073.028 63.058.444
222.571 406.106
176.256 303.559
96.978.571
105.611.287
97.902.607
105.906.501
0,55% 0,04%
0,42% 0,04%
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Total Foreign currencies Standard Chartered Bank, New York Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Others Sub Total Total Demand Deposits with Other Banks Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2013 and 2012, demand deposits with other banks are not pledged as collateral by the Bank.
Giro pada bank lain dilakukan kepada pihak ketiga serta tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The demand deposits with other banks are made with third parties and not impaired as of December 31, 2013 and 2012.
- 30 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
8.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Call money Sub jumlah Valuta asing Call money
2 hari/days 2 hari/days
5,75% 6,10%
55.991.058 40.000.000 95.991.058
Rupiah Bank Indonesia time deposit Call money Sub total
10-15 hari/days
0,50%
24.340.000
Foreign currency Call money
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
120.331.058
2012 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Bank Indonesia intervensi - setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 14.805 ribu Deposito berjangka pada bank lain
Total Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah/ Total Rp'000
5 hari/days
4,00%
87.990.228
6-7 hari/days 14 hari/days
4,25% 8,00%
75.485.194 20.000.000
Rupiah Bank Indonesia time deposit Bank Indonesia intervention - net of unamortized interest of Rp 14,805 thousand Time deposit with other banks
183.475.422
Total Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai. 9.
Jumlah/ Total Rp'000
On December 31, 2013 and 2012, placements with Bank Indonesia and other banks are not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
EFEK-EFEK
9.
SECURITIES
Semua efek-efek merupakan efek-efek pada pihak ketiga.
All securities are made with third parties.
Rincian efek-efek berdasarkan jenis, tujuan investasi, mata uang, penerbit dan peringkat obligasi yang telah diperingkat oleh Pefindo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Securities classified according to type, purpose, currencies, issuers and bond ratings, which are rated by Pefindo, as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp'000 Diperdagangkan - Rupiah Obligasi PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara PT Indomobil Finance Indonesia Sub jumlah obligasi
4.957.500 4.811.000 2.127.600 -
2012 Peringkat/ Rating
idAA idAA+ idAAA
11.896.100
Rp'000
5.350.000 5.100.500 2.298.400 9.035.100 21.784.000
- 31 -
Peringkat/ Rating
idAA idAA+ idAA+ idA
FVTPL - Rupiah Bonds PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara PT Indomobil Finance Indonesia Sub total bonds
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2013 Rp'000 Reksadana PT Emco Asset Management PT GMT Asset Management Sub jumlah reksadana Jumlah efek diperdagangkan Dimiliki hingga jatuh tempo - Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia bersih Sertifikat Bank Indonesia - bersih Obligasi lainnya PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Panorama Transportasi Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance Perum Pegadaian
2012 Peringkat/ Rating
Rp'000
7.349.160 4.202.225
10.189.100 32.239.200
11.551.385 23.447.485
42.428.300 64.212.300
Peringkat/ Rating Mutual funds PT Emco Asset Management PT GMT Asset Management Sub total mutual funds Total trading securities Held-to-maturity - Rupiah
74.334.892 39.591.998
Baa3
74.483.486 59.188.939
Baa3
15.000.000 10.000.000 10.000.000 9.214.209 5.101.263 5.000.000 5.000.000 -
idA idAAA idBBB+ idA idAA idAA idA
15.000.000 10.000.000 10.000.000 5.223.552 5.000.000 5.000.000 10.000.000 2.000.000
idA idAA+ idBBB+ idAA idAA idA idAA+ idAA+
Indonesian Government bonds - net Bank Indonesia Certificate - net Other bonds PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Panorama Transportasi Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance Perum Pegadaian
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
173.242.362
195.895.977
Total held-to-maturity securities
Jumlah Efek-efek - Bersih
196.689.847
260.108.277
Total Securities - Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya
Average annual interest rates:
2013
2012
5,37% 9,62% 9,84%
4,38% 9,62% 9,37%
Bank Indonesia Certificate Indonesian Government bonds Other bonds
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo masing-masing sebesar 8,96% untuk tahun 2013 dan 2012.
Held-to-maturity securities are arranged at fixed interest rates, exposing the Bank to fair value interest rate risk. The average effective interest rate in these held-to-maturity securities is 8.96% in 2013 and 2012.
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 168.594.000 ribu dan Rp 191.594.000 ribu. Premi yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.648.362 ribu dan Rp 4.301.977 ribu.
Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 168,594,000 thousand and Rp 191,594,000 thousand, respectively. Unamortized premium as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 4,648,362 thousand and Rp 4,301,977 thousand, respectively.
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek diperdagangkan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 788.853 ribu dan Rp 2.395.360 ribu, yang dibebankan dalam laba rugi.
Unrealized gain on increases in fair value of securities held for trading in 2013 and 2012 amounted to Rp 788,853 thousand and Rp 2,395,360 thousand, respectively, which are charged to profit or loss.
- 32 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Klasifikasi efek-efek berdasarkan jangka waktu sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Securities classified according to their terms from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
39.591.998 34.315.472 122.782.377
59.188.939 46.258.652 154.660.686
1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah
196.689.847
260.108.277
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, the securities is not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit memiliki suku bunga mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a.
Loans are arranged at floating interest rates exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
Jenis Pinjaman
a.
2013 Rp'000
Type of Loans
2012 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi Kredit investasi
13.059.292 697.625 105.586
12.095.304 351.871 -
Sub jumlah
13.862.503
12.447.175
Valuta asing Kredit modal kerja Jumlah pihak berelasi Pihak Ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub jumlah Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Sub jumlah Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - Bersih
13.862.503
Foreign currencies Working capital loans
34.121.982
Total related parties
591.665.121 287.021.783 222.280.135
1.162.803.346
1.100.967.039
60.114.866 33.772.760
25.190.274 35.567.358
93.887.626
60.757.632
1.256.690.972
1.161.724.671
1.258.972.454
- 33 -
Sub total
21.674.807
618.941.472 298.616.379 245.245.495
(11.581.021)
Related parties Rupiah Working capital loans Consumer loans Investment loans
(12.471.530) 1.183.375.123
Third parties Rupiah Working capital loans Investment loans Consumer loans Sub total Foreign currencies Working capital loans Investment loans Sub total Total third parties Allowance for impairment losses Total loans - Net
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
Sektor Ekonomi
b.
Economic Sector
2013 Rp'000
2012 Rp'000
255.644.598 245.931.356 180.398.353 140.741.177
273.455.751 222.555.150 151.781.892 153.438.816
109.769.513
65.283.886
105.758.188
119.031.007
51.247.455 87.175.209
58.972.551 68.895.161
1.176.665.849
1.113.414.214
30.469.476
27.431.144
30.425.000 27.370.418 5.622.732
24.093.750 21.674.807 9.232.738
93.887.626
82.432.439
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.270.553.475
1.195.846.653
Kredit - Bersih
1.258.972.454
Rupiah Lembaga keuangan Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri pengolahan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perdagangan besar dan eceran Lainnya Jumlah - Valuta asing
c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
(11.581.021)
Jangka Waktu
1.183.375.123
c.
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Real estate, rental and services Accomodation, food and beverages Others Total - Rupiah Foreign currencies Manufacturing Accomodation, food and beverages Wholesale and retail Others Total - Foreign currencies Total Allowance for impairment losses Loans - Net
By Maturity Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2013 Rp'000 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
(12.471.530)
Rupiah Financial institutions Household Wholesale and retail Manufacturing Transportation, warehouse and communication
2012 Rp'000
171.625.057 58.825.829 620.498.160 419.604.429
170.634.991 67.424.618 565.108.737 392.678.307
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.270.553.475
1.195.846.653
Kredit - Bersih
1.258.972.454
(11.581.021)
- 34 -
(12.471.530) 1.183.375.123
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for impairment losses Loans - Net
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berikut adalah informasi sehubungan dengan kredit:
pokok
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
lainnya
Other major information on loans are as follows:
1)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 12,63% tahun 2013 dan 13,41% tahun 2012, sedangkan dalam valuta asing adalah 5,71% tahun 2013 dan 7,04% tahun 2012.
1)
The average effective annual interest rates are 12.63% in 2013 and 13.41% in 2012 for loans in Rupiah and 5.71% in 2013 and 7.04% in 2012 for loans in foreign currencies.
2)
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka (Catatan 14). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2)
Loans are secured by collaterals, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of time deposits (Note 14). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.
3)
Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
3)
Working capital and investments loans include long term, fixed, revolving and discounted loans, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 sampai 15 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 sampai 5 tahun.
Loans in Rupiah have terms ranging from 1 to 15 years, while those in foreign currencies have terms ranging from 1 to 5 years.
4)
Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 5,26% dan 6,80% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
4)
The ratios of small business loans to total loans as of December 31, 2013 and 2012 is 5.26% and 6.80%, respectively.
5)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
5)
As of December 31, 2013 and 2012, loans are not pledged as collateral by the Bank.
6)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur masing-masing sebesar Rp 548.733 ribu dan Rp 187.974 ribu.
6)
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s restructured loans amounted to Rp 548,733 thousand and Rp 187,974 thousand, respectively.
7)
Saldo kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 27.215.133 ribu dan Rp 22.396.576 ribu.
7)
As of December 31, 2013 and 2012, nonperforming loans amounted to Rp 27,215,133 thousand and Rp 22,396,576 thousand, respectively.
8)
Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
8)
Non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
NPL Bruto *) NPL Neto *) *)
2013
2012
2,33% 1,45%
1,95% 0,95%
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010, perhitungan persentase non-performing loan (NPL) tidak termasuk kredit kepada bank lain.
*)
- 35 -
Gross NPL *) Net NPL *) In accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010, non-performing loan (NPL) percentage calculation does not include loans to other banks.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
9)
10) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, there is no loan which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
10) As of December 31, 2013 and 2012, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
2013
2012
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
penurunan
penurunan
Kredit
nilai/
Kredit
nilai/
bermasalah/
Allowance
bermasalah/
Allowance
Non-performing
for impairment
Non-performing
for impairment
loans
losses
loans
losses
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rupiah Industri pengolahan
Rupiah 9.723.657
3.904.105
10.329.623
1.300.384
7.890.688
2.872.232
4.638.298
4.076.194
retail
5.052.128
2.093.744
5.726.097
4.886.692
Household
1.680.643
462.559
1.406.853
1.129.941
Perdagangan besar dan eceran Rumah tangga
Manufacturing Wholesale and
Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa
Real estate, rental
Penyediaan akomodasi
and services Accomodation, food
dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah
and beverages 191.031
35.076
126.680
126.680
2.676.986
736.779
169.025
7
27.215.133
10.104.495
22.396.576
supplies Others
11.519.898 Total
11) Kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 152.936.489 ribu dan Rp 224.194.915 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
11) Loans channeled through financing companies to finance motorcycle and car amounted to Rp 152,936,489 thousand and Rp 224,194,915 thousand as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
12) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
12) The changes in the allowance for impairment losses on loans in 2013 and 2012 are as follows:
Rupiah Rp'000
2013 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
12.471.530
-
12.471.530
Saldo akhir tahun
11.579.457
458.700
(892.867) (457.906) -
1.422
142 1.564
- 36 -
460.122
(892.867) (457.906) 142 11.581.021
Balance at beginning of year Provision during the year Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2012 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
Rupiah Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
11.807.492
531.027
12.338.519
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year
4.327.146
(526.488)
3.800.658
(908.770) (2.754.338) -
(4.539)
(908.770) (2.754.338) (4.539)
Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
12.471.530
-
12.471.530
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
13) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
13) The changes in the loans written off are as follows:
2013 Rp'000 Rupiah Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Hapus tagih Saldo akhir tahun
2012 Rp'000
2.041.286
361.085
457.906 (452.596)
2.754.338 (1.074.137)
2.046.596
14) Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2.041.286
Rupiah Balance at beginning of year Additions during the year Write off Balance at end of year
14) Carrying value of loans at amortized cost are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 13) Pendapatan diterima dimuka (Catatan 17) Cadangan kerugian penurunan nilai
1.270.553.475
1.195.846.653
7.857.058
8.338.885
(858.243) (11.581.021)
(979.578) (12.471.530)
Jumlah
1.265.971.269
- 37 -
1.190.734.430
Loans Accrued interest receivable (Note 13) Income received in advance (Note 17) Allow ance for impairment losses Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
b.
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND LIABILITY
Tagihan Akseptasi
a.
Acceptances Receivable
Akun ini merupakan tagihan akseptasi berdasarkan counterparty – bukan bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar USD 187.403 (atau setara dengan Rp 2.280.698 ribu) dan nihil.
This account represents acceptances receivable based on non-bank counterparty for the years ended December 31, 2013 and 2012 which amounted to USD 187,403 (or equivalent to Rp 2,280,698 thousand) and nil, respectively.
Tagihan akseptasi 31 Desember 2013 penurunan nilai.
Acceptances receivable as of December 31, 2013 are not impaired.
pada tanggal tidak mengalami
Liabilitas Akseptasi
c.
d.
Acceptances Liability
Liabilitas akseptasi berdasarkan counterparty – bukan bank untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD 187.403 (atau setara dengan Rp 2.280.698 ribu) dan nihil.
Acceptances liability based on non-bank counterparty for the years ended December 31, 2013 and 2012 which amounted to USD 187,403 (or equivalent to Rp 2,280,698 thousand) and nil, respectively.
Jangka waktu seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi lebih dari 3-6 bulan pada 31 Desember 2013.
All acceptances receivable and liability has a terms of more than 3-6 months as of December 31, 2013.
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2013 dilakukan dengan pihak ketiga.
All acceptances receivable and liability as of December 31, 2013 are made with third parties.
12. ASET TETAP
12. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2013 Rp'000
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, Additions Deductions Reclassifications 2013 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
-
5.584.810 11.443.201 5.192.054
539.801
480.829
25.384.640
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
3.409.000 9.780.315 4.551.154
2.175.810 1.662.886 656.000
15.100
24.396.968
1.046.644
Jumlah
42.137.437
5.541.340
554.901
480.829
47.604.705
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.972.630 3.477.456
531.967 499.341
15.100
18.650.801
2.261.496
520.676
133.961
20.525.582
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Jumlah
26.100.887
3.292.804
535.776
133.961
28.991.876
Total
Jumlah Tercatat
16.036.550
18.612.829
Net Carrying Value
- 38 -
-
4.504.597 3.961.697
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2012 Rp'000
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penambahan/ Additions Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.409.000 9.780.315 5.896.524
173.250
21.642.799
Jumlah
40.728.638
Pengurangan/ Deductions Rp'000
31 Desember/ December 31, 2012 Rp'000
1.518.620
3.409.000 9.780.315 4.551.154
3.074.005
319.836
24.396.968
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
3.247.255
1.838.456
42.137.437
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.473.235 4.084.843
499.395 530.092
1.137.479
3.972.630 3.477.456
16.743.419
2.218.062
310.680
18.650.801
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Jumlah
24.301.497
3.247.549
1.448.159
26.100.887
Total
Jumlah Tercatat
16.427.141
16.036.550
Net Carrying Value
Pada tahun 2013, perlengkapan dan peralatan kantor dimana sebelumnya dicatat sebagai aset lain-lain sebagai biaya ditangguhkan dengan nilai buku sebesar Rp 346.868 ribu telah direklasifikasi sebagai aset tetap.
In 2013, office furniture and equipment which was previously recorded in other asset as deferred cost at net book value at Rp 346,868 thousand is reclassified to premises and equipment.
Pelepasan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Disposals of premises and equipment represent the sale and write-off of premises and equipment with details as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Hasil bersih pelepasan aset tetap Nilai tercatat
9.393 19.125
952.500 390.297
Proceeds from disposals of premises and equipment Net carrying value
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap - bersih
(9.732)
562.203
Gain (loss) on disposals of premises and equipment - net
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2033. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 years expiring in a year ranging from 2015 to 2033. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land is acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan nilai tercatat semua aset tetap dapat dipulihkan.
Management believes that there are no impairment indication and the net book value of premises and equipment are recoverable.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, pihak berelasi (Catatan 25) dan PT Asuransi Buana Independent, terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 36.391.682 ribu dan Rp 39.077.783 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except for land, are insured with PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, related party (Note 25) and PT Asuransi Buana Independent, against fire, theft and other possible risks for Rp 36,391,682 thousand and Rp 39,077,783 thousand as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 39 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Akumulasi dana program asuransi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Agunan yang diambil alih Biaya dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Persediaan hadiah dan barang cetakan Setoran jaminan Lainnya
17.340.421
15.757.336
Accumulated fund insurance program
11.263.134 11.203.239 5.044.418 2.555.684 1.561.873 253.482 439.682
11.880.577 14.299.495 6.132.450 3.188.605 1.379.069 289.186 1.241.697
Accrued interest receivables Foreclosed properties Prepaid expense Deferred cost Gifts and printed matters Marginal deposits Others
Jumlah
49.661.933
54.168.415
Total
Akumulasi Dana Program Asuransi
Accumulated Fund Insurance Program
Akun ini merupakan pendanaan Bank melalui PT Equity Life Indonesia, pihak berelasi (Catatan 25), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.
This account represents funding made by the Bank through PT Equity Life Indonesia, a related party (Note 25), to meet the post-employment benefits obligations.
Agunan yang Diambil Alih
Foreclosed Properties
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed properties represent loan collaterals in the form of land and building that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012.
Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima
Accrued Interest Receivables
Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit.
Represents interest receivables on placement with other banks, securities and loans.
14. SIMPANAN
14. DEPOSITS
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of:
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
233.552.080 5.544.184 30.148.070
209.308.881 174.730.017 950.462.964
442.860.961 180.274.201 980.611.034
Jumlah
269.244.334
1.334.501.862
1.603.746.196
- 40 -
Demand deposits Savings deposits Time deposits Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2012 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
62.068.278 8.237.257 175.943.515
211.449.388 178.158.179 1.031.917.655
273.517.666 186.395.436 1.207.861.170
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
246.249.050
1.421.525.222
1.667.774.272
Total
a.
Giro terdiri atas:
a.
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
52.322.794 181.229.286 233.552.080
49.561.928 12.506.350 62.068.278
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
113.681.106 95.627.775 209.308.881
150.330.842 61.118.546 211.449.388
Third parties Rupiah United States Dollar Sub total
Jumlah
442.860.961
273.517.666
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
1,90% 0,25%
2,17% 0,36%
Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah nihil. b.
Demand deposits consist of:
Demand deposits which is blocked and pledged as loan collaterals amounted to nil as of December 31, 2013 and 2012.
Tabungan terdiri atas:
b.
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabungan Pelajar Tabunganku
4.966.673 170.488 406.363 660
Jumlah
5.544.184
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
Savings deposits consist of:
Jumlah/Total Rp'000
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2012 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
136.023.321 24.237.687 11.959.695 1.840.906 668.408
140.989.994 24.408.175 12.366.058 1.840.906 669.068
7.646.417 118.455 465.618 6.767
127.872.867 36.173.601 12.737.517 1.166.075 208.119
135.519.284 36.292.056 13.203.135 1.166.075 214.886
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabungan Pelajar Tabunganku
174.730.017
180.274.201
8.237.257
178.158.179
186.395.436
Total
Jumlah/Total Rp'000
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah 2,53% dan 2,72% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
The average effective annual interest rates is 2.53% and 2.72% in 2013 and 2012, respectively.
Tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah nihil.
Savings deposits which is blocked and pledged as loan collaterals amounted to nil as of December 31, 2013 and 2012.
- 41 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
2013 Rp'000
Time deposits consist of:
2012 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
29.215.472 932.598 30.148.070
76.941.188 99.002.327 175.943.515
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
925.449.898 25.013.066 950.462.964
1.010.561.369 21.356.286 1.031.917.655
Third parties Rupiah United States Dollar Sub total
Jumlah
980.611.034
1.207.861.170
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
6,40% 1,12%
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
6,84% 1,25%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
Time deposits classified based on the term are as follows:
Rupiah Rp'000
2013 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Rupiah Rp'000
2012 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan
757.329.907 145.839.433 26.245.809 24.151.517 1.098.704
25.537.800 121.239 209.624 77.001 -
782.867.707 145.960.672 26.455.433 24.228.518 1.098.704
868.204.984 173.539.854 22.918.733 21.285.063 1.553.923
114.181.800 211.394 150.152 5.815.267 -
982.386.784 173.751.248 23.068.885 27.100.330 1.553.923
Jumlah
954.665.370
25.945.664
980.611.034
1.087.502.557
120.358.613
1.207.861.170
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months Total
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 112.988.192 ribu dan USD 164.978 (atau setara dengan Rp 2.007.779 ribu) pada tanggal 31 Desember 2013, dan Rp 120.427.195 ribu dan USD 769.138 (atau setara dengan Rp 7.412.567 ribu) pada tanggal 31 Desember 2012.
Time deposits which are blocked and pledged as loan collaterals amounted to Rp 112,988,192 thousand and USD 164,978 (or equivalent to Rp 2,007,779 thousand) as of December 31, 2013 and Rp 120,427,195 thousand and USD 769,138 (or equivalent to Rp 7,412,567 thousand) as of December 31, 2012.
Nilai tercatat diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Carrying value of deposits at amortized cost are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Simpanan Bunga yang masih harus dibayar (Catatan 17)
1.603.746.196
1.667.774.272
4.543.614
4.364.502
Jumlah
1.608.289.810
1.672.138.774
- 42 -
Deposits Accrued interest (Note 17) Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Seluruh simpanan dari bank lain dalam mata uang Rupiah, terdiri dari :
All of the deposits from other banks in Indonesian Rupiah, consisting of:
2013 Rp'000 Pihak berelasi Giro
1.619
2012 Rp'000
-
Related party Demand deposits
Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Giro Tabungan Sub jumlah
134.000.000 8.767.284 2.320.659 17.855 145.105.798
70.000.000 16.391.336 3.158.895 6.188 89.556.419
Third parties Call money Time deposits Demand deposits Savings deposits Sub total
Jumlah
145.107.417
89.556.419
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Call money Deposito berjangka Giro Tabungan
4,65% 5,91% 1,60% 1,96%
4,33% 6,60% 1,65% 2,08%
Average annual effective interest rates Call money Time deposits Demand deposits Saving deposits
Call Money
Call Money
Jangka waktu call money 2-17 hari pada 31 Desember 2013 dan 5 hari pada 31 Desember 2012.
Call money has a term of 2-17 days as of December 31, 2013 and 5 days as of December 31, 2012.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Klasifikasi deposito berjangka periode adalah sebagai berikut:
berdasarkan
Time deposits classified based on the term are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
< 1 bulan > 3 bulan > 12 bulan
6.173.284 647.000 1.947.000
14.410.336 601.000 1.380.000
< 1 month > 3 months > 12 months
Jumlah
8.767.284
16.391.336
Total
- 43 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
16. UTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Pajak penghasilan badan (Catatan 23) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
3.224.106
256.671
537.719 1.241.619 16.914 135.685
632.412 1.112.033 84.128 3.611
Corporate income tax (Note 23) Income tax Article 21 Articles 23/26 Articles 25 Value Added Tax - Net
Jumlah
5.156.043
2.088.855
Total
17. LIABILITAS LAIN-LAIN
17. OTHER LIABILITIES 2013 Rp'000
2012 Rp'000
Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan Pendapatan diterima di muka
4.676.321 1.212.561 1.057.061 916.846
4.463.207 1.237.687 892.423 1.027.243
Accrued interest Accrued expenses Margin deposits Income received in advance
Jumlah
7.862.789
7.620.560
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents interest payable on deposits and deposits from other banks.
Pendapatan Diterima di Muka
Income Received in Advance
Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima di muka dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka.
Represents unamortized fees on loans and unearned interest income.
Setoran Jaminan
Margin Deposits
Merupakan setoran jaminan bank garansi dan sewa safe deposit.
Represents margin deposits on bank guarantees and safe deposit rentals.
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK The Bank’s stockholders as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Rincian pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of shareholders
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
381.266.000
54,22%
190.633.000
209.952.000 112.000.000
29,85% 15,93%
104.976.000 56.000.000
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
Jumlah
703.218.000
100,00%
351.609.000
Total
- 44 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
19. PENDAPATAN BUNGA
19. INTEREST REVENUES
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi Sertifikat Bank Indonesia
11.550.367 1.941.441
9.821.769 2.212.664
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo
13.491.808
12.034.433
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan Penempatanpada padabank Banklain Indonesia dan bank lain Call Money Deposito berjangka Kredit Modal kerja Investasi Konsumsi Kredit Lainnya Lainnya Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah
2.284.391
5.155.894
5.404
82
1.229.856 3.510.130
1.915.097 4.010.342
75.976.985 38.193.473 36.558.284 892.867 726.971
78.011.336 30.142.751 34.375.139 908.770 726.900
157.093.970
150.090.417
172.870.169
167.280.744
Rupiah Held-to-maturity Securities Bonds Certificates of Bank Indonesia
Sub total - Held-to-maturity FVTPL Securities Bonds Loans and receivables Demand deposits Placements with Bank Indonesia and other banks Call Money Time deposit Loans Working capital Investment Consumer Other loans Others
Sub total - Loans and receivables Total Interest Revenues - Rupiah
Valuta asing Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada bank lain Call money Kredit Modal kerja Investasi
3.620.909 2.095.592
4.197.641 1.111.572
Foreign currencies Loans and receivables Demand deposits Placements with other banks Call money Loans Working capital Investment
Jumlah Pendapatan Bunga Valuta asing
5.749.184
5.349.971
Total Interest Revenues Foreign currencies
178.619.353
172.630.715
Jumlah Pendapatan Bunga
30.986 1.697
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 892.867 ribu dan Rp 908.770 ribu (Catatan 10).
40.758 -
Total Interest Revenues
Included in interest revenues from loans is accrued interest income on impaired loans for the years ended December 31, 2013 and 2012 which amounted to Rp 892,867 thousand and Rp 908,770 thousand, respectively (Note 10).
- 45 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
20. BEBAN BUNGA
20. INTEREST EXPENSES
2013 Rp'000 Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Giro Tabungan Sub jumlah - Rupiah Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Giro Sub jumlah - Valuta asing Jumlah Beban Bunga
2012 Rp'000
70.701.844 4.857.889 4.724.167
72.774.081 4.466.680 4.617.619
844.364 792.832 54.181 282
316.607 871.029 28.174 53
81.975.559
83.074.243
Sub total - Rupiah
720.294 370.672
1.034.867 323.867
Foreign currencies Deposits Time deposits Demand deposits
1.090.966
1.358.734
83.066.525
84.432.977
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Sewa (Catatan 25) Pemeliharaan dan perbaikan Komunikasi Penyusutan (Catatan 12) Promosi dan iklan Listrik, air dan gas Transportasi Honorarium Peralatan dan kebutuhan kantor Pajak Lainnya Jumlah
Rupiah Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Deposits from other banks Call money Time deposits Demand deposits Savings deposits
Sub total - Foreign currencies Total Interest Expense
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2013 Rp'000
2012 Rp'000
4.222.102 3.896.783 3.350.544 3.292.804 2.456.629 1.611.511 1.429.339 1.160.527 765.885 355.551 6.686.069
3.899.622 3.556.043 3.405.911 3.247.549 2.379.308 1.527.707 1.470.142 636.569 790.633 410.640 4.914.842
29.227.744
26.238.966
22. BEBAN TENAGA KERJA
Rental (Note 25) Repairs and maintenance Communication Depreciation (Note 12) Promotion and advertising Electricity, water and gasoline Transportation Honorarium Office supplies and stationeries Taxes Others Total
22. PERSONNEL EXPENSES
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Gaji Tunjangan dan honorarium Imbalan pasca kerja (Catatan 24) Pendidikan dan pelatihan
47.944.126 4.313.923 3.310.048 2.639.509
47.908.866 4.216.223 2.347.457 2.162.706
Salaries Benefits and honorarium Post-employment benefits (Note 24) Training and education
Jumlah
58.207.606
56.635.252
Total
- 46 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:
Gaji Tunjangan dan honorarium Imbalan pasca kerja/bonus Jumlah
Details of salaries and benefits of directors, commissioners and excecutive officers are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
7.765.838 6.027.100 1.341.680
7.646.175 5.891.577 1.035.720
15.134.618
14.573.472
23. PAJAK PENGHASILAN
Salaries Benefits and honorarium Post-employment benefits/bonuses Total
23. INCOME TAX
Beban pajak Bank terdiri dari:
Tax expense of the Bank consist of the following:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
3.798.903 974.682
1.057.800 2.027.424
Current tax Deferred tax
Jumlah beban pajak
4.773.585
3.085.224
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Beban (manfaat) imbalan pasca kerja Pemulihan penurunan nilai kredit Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Penyusutan aset tetap Jumlah Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan kepada karyawan Representasi dan sumbangan Denda pajak Jumlah Laba Kena Pajak
2013 Rp'000
2012 Rp'000
18.623.112
11.947.997
1.607.334
(178.355)
(7.711.995)
(5.847.246)
2.172.038
(2.056.262)
33.897
(27.833)
(3.898.726)
(8.109.696)
130.674 340.353 200
151.910 240.988 -
471.227
392.898
15.195.613
4.231.199
- 47 -
Income before tax per statements of comprehensive income Temporary differences: Post-employment benefit expense (benefit) Reversal of impairment losses on loans Unrealized loss (gain) on increase (decrease) in value of securities Depreciation of premises and equipment Total
Non-deductible expenses: Employees' benefits in kind Representation and donations Tax penalties Total Taxable Income
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini dengan 25% Dikurangi pajak dibayar di muka: Pasal 25 Utang Pajak (Catatan 16)
The computations of current tax expense and current tax payable are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
3.798.903
1.057.800
(574.797)
(801.129)
Prepaid income tax: Article 25
3.224.106
256.671
Tax payable (Note 16)
Current tax expense at 25%
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelaporan Pajak.
The Bank’s taxable income and corporate income tax in 2012 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets and liabilities are as follows: Dikreditkan
Dibebankan
(dibebankan)
ke laba rugi
ke laba rugi
komprehensif/
komprehensif/
1 Januari/
Charged
31 Desember/
Credit (charged)
31 Desember/
January 1,
to comprehensive
December 31,
to comprehensive
December 31,
2012
income for the year
2012
income for the year
2013
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000 Depreciation of premises
Penyusutan aset tetap
(551.556)
(6.958)
(558.514)
Pemulihan penurunan nilai kredit
(187.117)
(1.461.812)
(1.648.929)
(314.446)
(514.065)
(828.511)
8.474 (1.927.999)
(550.040) (3.576.928)
Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Liabilitas imbalan pasca kerja
and equipment Reversal impairment losses on loans Unrealized loss (gain) on increase
3.869.233
(44.589)
3.824.644
2.816.114
(2.027.424)
788.690
543.010 401.833
(285.501) 4.226.477
(decrease) in value of securities Post-employment benefit obligation
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Bersih
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban Pajak
(974.682)
(185.992)
Deferred Tax Assets (Liabilities) - Net
A reconciliation between the total tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
18.623.112
11.947.997
Income before tax per statements of comprehensive income
4.655.778
2.986.999
Tax expense at effective tax rates
117.807
98.225
4.773.585
3.085.224
- 48 -
Tax effect of nontaxable income Tax Expense
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
24. IMBALAN PASCA KERJA
24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 364 karyawan dan 369 karyawan masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
The Bank calculates defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 364 employees in 2013 and 369 employees in 2012.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
The details of post-employment benefits expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum direalisasi - non vested benefits
Jumlah
2013 Rp'000
2012 Rp'000
1.670.979 1.921.975 238.214
2.159.285 1.403.758 304.696
34.034
34.034
3.865.202
3.901.773
Current service cost Interest cost Actuarial loss recognized Amortization of unrecognized past service cost - non vested benefits Total
Pada tahun 2013 dan 2012, Bank memperoleh hasil investasi dari pendanaan yang dilakukan melalui PT Equity Life Indonesia sebesar Rp 555.154 ribu dan Rp 1.554.316 ribu, sehingga jumlah beban imbalan pasca kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp 3.310.048 ribu dan Rp 2.347.457 ribu (Catatan 22).
In 2013 and 2012, the Bank generated income from its investments made through PT Equity Life Indonesia amounting to Rp 555,154 thousand and Rp 1,554,316 thousand, resulting to net post-employment benefit expense recognized in statements of comprehensive income amounting to Rp 3,310,048 thousand and Rp 2,347,457 thousand, respectively (Note 22).
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The post-employment benefits obligations stated in the statements of financial position is as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Nilai tunai liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested Kerugian aktuarial yang belum diakui
18.105.989
21.355.275
86.277 (1.286.355)
52.243 (6.108.941)
Present value of past service liability Unrecognized past service cost non vested Unrecognized actuarial loss
Liabilitas bersih
16.905.911
15.298.577
Net liability
Mutasi nilai kini liabilitas manfaat pasti pada periode berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial Pembayaran manfaat
21.355.275 1.670.979 1.921.975 (4.584.372) (2.257.868)
23.050.216 2.159.285 1.403.758 (1.177.857) (4.080.127)
Beginning balance Current service cost Interest cost Actuarial gain Benefits paid
Saldo akhir
18.105.989
21.355.275
Ending balance
- 49 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: 2013 Rp'000
The history of adjustment as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
18.105.989
21.355.275
23.050.216
21.962.226
18.979.720
Penyesuaian nilai kini kewajiban imbalan pasti
4.584.372
1.177.857
1.968.390
154.158
1.243.164
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Sigma Prima Solusindo untuk tahun 2013 dan 2012, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal (tahun) Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat cacat Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
2013
2012
55 9,00%
55 6,09%
6,5% 5% TMI-III-2011 5% untuk karyawan dibawah 39 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% for employees under age 39 and reducing linearly up to 0% at age 55
6,5% 5% TMI-II-1999 5% untuk karyawan dibawah 39 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% for employees under age 39 and reducing linearly up to 0% at age 55
Normal pension age (years) Discount rate per annum Salary increment rate per annum Disability rate Mortality table Resignation rate
25. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
b.
Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank:
Related parties with the same ultimate stockholder as the Bank:
PT Ventura Investasi Utama PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk
Perusahaan – perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak berelasi sesuai dengan kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d:
Adjustment for present benefit obligation
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sigma Prima Solusindo in 2013 and 2012, using the following key assumptions:
25. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Present value of defined benefits obligation
b.
The companies below are related parties based on the criteria described in Note 3d:
PT Bukit Baiduri Energi PT Manning Development PT Kasongan Bumi Kencana PT BPR Harta Tanamas PT Indexim Coalindo PT Graha Metropolitan Nuansa PT Gajah Tunggal Tbk PT Prima Tunas Investama PT Mitra Adiperkasa Tbk
- 50 -
PT Ventura Investasi Utama PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk
PT Bukit Baiduri Energi PT Manning Development PT Kasongan Bumi Kencana PT BPR Harta Tanamas PT Indexim Coalindo PT Graha Metropolitan Nuansa PT Gajah Tunggal Tbk PT Prima Tunas Investama PT Mitra Adiperkasa Tbk
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties, including the following:
1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 19).
1.
Persentase kredit kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah 0,70% dan 1,72% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Granting of loans and receipt of interest (Notes 10 and 19). The percentage of loans from related parties to total assets are 0.70% and 1.72% as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 14, 15 dan 20).
2.
Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah 15,08% dan 13,76% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Placements of funds by related parties in the form of deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 14, 15 and 20). The percentages of deposits from related parties to total liabilities are 15.08% and 13.76% as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
3. Sewa gedung dari PT Manning Development (Catatan 21).
3.
Rentals of building from Development (Note 21).
4. Asuransi atas aset tetap Bank pada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Catatan 12).
4.
The Bank’s premises and equipment are insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Note 12).
5. Pendanaan Bank melalui PT Equity Life Indonesia untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja dalam bentuk akumulasi dana program asuransi (Catatan 13).
5.
Funding made by the Bank through PT Equity Life Indonesia to meet the postemployment benefits obligations in the form of accumulated fund insurance program (Note 13).
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Manning
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
2013 Rp'000 Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
PT
2012 Rp'000 Commitments Commitment Liabilities
117.995.272
138.376.139
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Tagihan kontinjensi lainnya
4.560.263 88.810.971
2.215.494 88.810.971
Jumlah Tagihan Kontinjensi
93.371.234
91.026.465
Unused facilities Contingencies Contingent Receivables
- 51 -
Past due interest revenues Other contingent receivables Total Contingent Receivables
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Liabilitas kontinjensi lainnya
28.064.420 10.869.724
35.291.020 22.261.806
Contingent Liabilities Bank guarantee Other contingent liabilities
Jumlah Liabilitas Kontinjensi
38.934.144
57.552.826
Total Contingent Liabilities
Jumlah Tagihan Kontinjensi Bersih
54.437.090
33.473.639
Total Contingent Receivables Net
2.046.596
2.041.286
Lainnya Kredit hapus buku
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah tercatat tagihan kontinjensi lainnya masing-masing sebesar Rp 88.810.971 ribu merupakan tagihan kepada Bank Beku Operasi (BBO) dengan perincian sebagai berikut:
Others Loans written-off
Other contingent receivables as of December 31, 2013 and 2012 amounting Rp 88,810,971 thousand, represent receivables from Suspended Bank (BBO) with details as follows:
2013 dan/and 2012 Rp'000 Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Giro Subjumlah
48.756.081 2.691.479 51.447.560
Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Demand Deposits Subtotal
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
37.363.411
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
Jumlah tagihan kontinjensi lainnya
88.810.971
Total other contingent receivables
Dalam jumlah liabilitas kontinjensi lainnya termasuk liabilitas kepada BDR dalam bentuk giro sebesar Rp 5.841.796 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, total other contingent liabilities include liabilities to BDR in the form of demand deposits amounting Rp 5,841,796 thousand.
- 52 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: 2013 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
2012
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Aset/Assets Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia
USD AUD EUR
39.049 80 -
475.227 868
21.890 -
-
210.965 -
800
10.185
USD
7.360.600
89.578.502
1.457.600
14.047.620
USD EUR SGD AUD JPY
7.935.289 10.178 12.577 9.127 133.390
96.572.465 170.573 121.016 99.077 15.440
10.926.872 4.676 8.965 15.476 165.781
105.307.728 59.534 70.631 154.865 18.529
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
USD
2.000.000
24.340.000
Kredit/Loans Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties
USD USD
7.714.678
93.887.626
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
USD
187.403
2.280.698
Aset lain-lain/Other assets
USD
32.327
Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Jumlah Aset/Total Assets
-
-
2.249.007 6.304.294
-
393.423
21.674.807 60.757.632
25.902
307.934.915
249.630 202.562.126
Liabilitas/Liabilities Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
USD EUR
9.019 19
109.766 314
Simpanan/Deposits Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties
USD USD
14.968.109 9.912.970
182.161.884 120.640.841
Liabilitas akseptasi/ Acceptances liability
USD
187.403
2.280.698
-
USD USD AUD
38.727 14.437 300
471.304 175.699 3.257
-
Liabilitas lain-lain/Other liabilities Setoran jaminan akseptasi/ Acceptances margin deposits Lain-lain/Others
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities Aset - Bersih/Net Assets
- 53 -
49 -
476 -
11.570.291 8.557.700
111.508.677 82.474.832
-
19.559 237
188.500 2.372
305.843.763
194.174.857
2.091.152
8.387.269
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Valuta asing
1 1 1 1 1
20 Maret/March 20, 2014 Rp
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Dollar Australia Yen Jepang
11.445,00 8.972,25 15.822,72 10.334,84 111,78
28. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN AKTIVITAS INVESTASI
The foreign exchange rates used for monetary assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies are Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Rp Rp 12.170,00 9.622,08 16.759,31 10.855,65 115,75
ATAS
9.637,50 7.878,61 12.731,62 10.007,10 111,77
Foreign currencies
1 1 1 1 1
United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanese Yen
28. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES NONCASH INVESTING
ON
2013 Rp'000 Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi aset lain-lain
346.868
29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
Increment in premises and equipment through reclassification from other assets
29. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
ON
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 of 2008 dated October 13, 2008, starting from October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in one bank up to a maximum of Rp 2,000 million, previously set at a maximum of Rp 100 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 3.225.772 ribu dan Rp 3.262.075 ribu.
The Government guarantee premium paid in 2013 and 2012 amounted to Rp 3,225,772 thousand and Rp 3,262,075 thousand, respectively.
- 54 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
30. KATEGORI DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
30. CATEGORIES AND FAIR FINANCIAL INSTRUMENTS
Kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 9), manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang berlaku menggunakan tingkat suku bunga pasar :
Catatan/ Notes Aset keuangan Diperdagangkan Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan
2012 Nilai w ajar/ Fair value
Jumlah nilai tercatat/Total carrying amount
Nilai w ajar/ Fair value Financial assets FVTPL Securities
9
23.447.485
23.447.485
64.212.300
64.212.300
9
173.242.362
171.029.265
195.895.977
151.600.203
5 6 7
44.194.949 203.116.036 97.902.607
44.194.949 203.116.036 97.902.607
45.309.950 133.581.143 105.906.501
45.309.950 133.581.143 105.906.501
8 10 11 13
120.331.058 1.265.971.269 2.280.698 28.857.037
120.331.058 1.265.971.269 2.280.698 28.857.037
183.475.422 1.190.734.430 27.927.099
183.475.422 1.190.734.430 27.927.099
1.959.343.501
1.957.130.404
1.947.042.822
1.902.747.048
Total financial assets
Jumlah aset keuangan
14 15 11 17
OF
Except for held-to-maturity securities (Note 9), management believes that the carrying amount of financial assets and liabilities measured at amortized cost in the financial statements approximates their fair values due to their short term maturities or because they carry market interest rates:
2013 Jumlah nilai tercatat/Total carrying amount
VALUE
Held-to-maturity Securities Loans and receivable Cash Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Loans Acceptances receivable Other assets
3.864.399 1.608.289.810 145.107.417 2.280.698 6.945.943
3.864.399 1.608.289.810 145.107.417 2.280.698 6.945.943
7.607.949 1.672.138.774 89.556.419 6.593.317
7.607.949 1.672.138.774 89.556.419 6.593.317
Financial liabilities Amoirtized cost Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances liability Other liabilities
1.766.488.267
1.766.488.267
1.775.896.459
1.775.896.459
Total financial liabilities
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
liabilitas
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, acceptances receivable, accrued interest receivables, deposits, deposits from other banks, acceptances liability, marginal deposits and other financial instruments with floating interest recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets.
- 55 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Fair value of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang berbunga adalah sebesar Rp 1.884.010.817 ribu dan Rp 1.753.397.227 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 1.873.805.773 ribu dan Rp 1.761.695.193 ribu pada tanggal 31 Desember 2012.
The carrying value of the interest bearing financial assets and liabilities amounted to Rp 1,884,010,817 thousand and Rp 1,753,397,227 thousand, respectively, as of December 31, 2013 and Rp 1,873,805,773 thousand and Rp 1,761,695,193 thousand, respectively, as of December 31, 2012.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan
Fair value measurements recognized in the statement of financial position
Sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012, semua instrumen keuangan yang dilaporkan pada nilai wajar diklasifikasikan ke level 1. Sepanjang tahun, Bank tidak memiliki pengukuran nilai wajar pada level 2 dan 3 dan tidak ada perpindahan masuk maupun keluar.
As of December 31, 2013 and 2012, all financial instruments reported at fair value are classified as level 1. During the year, the Bank has no level 2 and 3 fair value measurements and no transfers in and out of the category.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are measured subsequent to initial recognition at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 2013
Tingkat 1/ Lev el 1 Rp '000
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp '000
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp '000
Jumlah/Total Rp '000
Aset keuangan Diperdagangkan Ef ek-ef ek
-
23.447.485
-
23.447.485
Financial assets FVTPL Securities
Jumlah aset keuangan
-
23.447.485
-
23.447.485
Total f inancial assets
2012 Tingkat 1/ Lev el 1 Rp '000
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp '000
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp '000
Jumlah/Total Rp '000
Aset keuangan Diperdagangkan Ef ek-ef ek
-
64.212.300
-
64.212.300
Financial assets FVTPL Securities
Jumlah aset keuangan
-
64.212.300
-
64.212.300
Total f inancial assets
31. INFORMASI LAINNYA a.
Rasio Kewajiban Minimum
31. OTHER INFORMATION Penyediaan
Modal
a.
Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko.
Capital Adequacy Ratio Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequency Ratio of general banks according with its risk profile.
- 56 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequacy Ratio according to the risk profile and fulfilment of Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 has set the calculation of risk weighted assets for credit risk. This circular letter shall come into force on January 2, 2012.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) considering credit risk, operational risk and market risk as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Modal Modal Inti Modal pelengkap
175.074.025 15.680.254
172.784.030 15.158.378
Jumlah Modal
190.754.279
187.942.408
1.189.087.576
1.144.123.530
Risk weighted assets : for credit risk
167.878.483
146.383.696
for operational risk
24.185.619
84.553.964
14,06%
14,56%
13,81%
13,67%
Aset tertimbang menurut risiko : untuk risiko kredit untuk risiko operasional untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan: risiko kredit dan operasional risiko kredit, operasional dan pasar
Capital Core capital Supplementary capital Total capital
for market risk
Capital Adequacy Ratio with: credit and operational risk credit, operational and market risk
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebesar 2,04% dan 1,47%.
b.
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2013 and 2012 are 2.04% and 1.47%, respectively.
c.
Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
c.
The following are the balances of amounts with related parties as of December 31, 2013 and 2012 in accordance with the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia:
2013 Rp'000 Kredit
13.862.503
- 57 -
2012 Rp'000 34.121.982
Loans
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Batas maksimum pemberian kredit kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 19.075.428 ribu dan Rp 18.794.241 ribu (10% dari modal Bank).
Maximum legal lending limit to affiliates as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 19,075,428 thousand and Rp 18,794,241 thousand (10% of the Bank’s capital), respectively.
32. MANAJEMEN RISIKO
32. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Manajemen percaya bahwa seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
Management believes that all risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Risiko Kredit
Credit Risk
Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Dalam upaya penerapan manajemen risiko kredit, Bank melakukan review terhadap Kebijakan dan Pedoman Perkreditan secara berkala minimal satu tahun sekali guna meningkatkan sistem pengendalian risiko kredit.
In its efforts to apply credit risk management, the Bank reviews the credit policy and guideline periodically, at least once a year to enhance credit risk control system.
Berdasarkan hasil review manajemen yang dilakukan selama tahun 2013, Bank telah melakukan pengkinian (update) dan penambahan terhadap kebijakan pedoman dan prosedur perkreditan.
Based on the result of management review performed during 2013, the Bank has updated its credit policies and guidelines.
Penerapan pengendalian internal pada aktivitas perkreditan adalah dengan membatasi kewenangan komite kredit untuk melakukan penyimpangan (exception) dalam pemberian persetujuan kredit. Setiap penyimpangan yang diberikan harus disertai dengan paparan mitigasi risikonya.
Internal control in lending activities is applied by limiting the authority of the loan committee to allow exceptions when approving loan. Any exceptions granted must be accompanied by the risk exposure and its mitigation.
Untuk debitur yang masuk dalam 15 debitur terbesar juga dilakukan review secara independen oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Review juga dilakukan atas konsentrasi kredit baik berdasar portofolio kredit maupun bidang (sektor) usaha yang dibiayai.
The 15 largest debtors are also reviewed independently by Risk Management Working Unit. Review is also performed on credit concentration, both of portfolio and business sector financed.
Guna meningkatkan pengendalian risiko, Bank menggunakan sistem aplikasi perkreditan (e-loan) yang terus menerus dilakukan perbaikan dan penambahan fitur, sehingga pelaksanaan proses kredit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
As part of its risk management, the Bank uses a credit application system (e-loan) that is continuously updated and added with features, so that the the loan process is effective and efficient and in accordance with the applicable procedures.
- 58 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penilaian Profil Risiko Kredit
Assessment of Credit Risk Profile
Berdasarkan Hasil penilaian sendiri (self assessment) seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia terhadap profil risiko kredit secara komposit posisi 31 Desember 2013 adalah Moderate. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada 31 Desember 2013 adalah Satisfactory.
Based on the Bank’s self-assessment as reported to Bank Indonesia, the Composite Credit Risk Profile as of December 31, 2013 is Moderate. The Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2013 is Satisfactory.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
The tables below show maximum exposure to credit risk, credit risk concentration analysis, and credit concentration by type of debtors:
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (secara bersih dari cadangan kerugian penurunan nilai). 2013 Rp'000 Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Obligasi pemerintah Tagihan akseptasi Aset lain-lain Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Sub Jumlah Jumlah
ii.
Maximum exposure to credit risk (net of allowance for impairment losses).
2012 Rp'000
203.116.036 97.902.607
133.581.143 105.906.501
120.331.058 122.354.955 1.258.972.454 74.334.892 2.280.698 28.857.037
183.475.422 185.624.791 1.183.375.123 74.483.486 27.927.099
1.908.149.737
1.894.373.565
Statements of Financial Position: Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Government bonds Acceptances receivable Other assets Sub Total Commitments and Contingencies:
117.995.272 28.064.420
138.376.139 35.291.020
Unused facilities Bank guarantee
146.059.692
173.667.159
Sub Total
2.054.209.429
2.068.040.724
Analisis risiko konsentrasi kredit
ii.
Total
Analysis of credit risk concentration
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi.
Credit risk concentration of the provided loans by type of loan and economic sector.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2013 Rp'000 Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah
%
2012 Rp'000
%
692.115.630 332.494.725 245.943.120
54,47 26,17 19,36
650.625.506 322.589.141 222.632.006
54,40 26,98 18,62
1.270.553.475
100,00
1.195.846.653
100,00
- 59 -
Working capital Investment Consumption Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2013
2012
Rp'000 Lembaga keuangan Rumah tangga Industri pengolahan Perdagangan besar dan eceran Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa pendidikan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Lainnya Jumlah
iii.
%
Rp'000
%
256.361.660 245.931.356 171.210.653 207.768.771
20,18 19,36 13,48 16,35
274.552.275 222.555.150 180.869.960 173.456.699
22,96 18,61 15,12 14,50
110.663.859
8,71
126.027.379
10,54
81.672.455
6,43
83.066.301
6,95
109.769.513 45.391.087 16.821.243
8,64 3,57 1,32
65.283.886 21.982.266 20.049.362
5,46 1,84 1,68
8.365.945 16.596.933
0,66 1,31
8.966.884 19.036.491
0,75 1,59
1.270.553.475
100,00
1.195.846.653
100,00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai)
Financial institutions Household Manufacturing Wholesale and retail Real estate, rental and services Accommodation, food and beverages Transportation, warehouse and communication Construction Education services Community, cultural, leisure and other personal services Others Total
iii. Credit concentration by type of debtors (gross of allowance for impairment losses) 2013
Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits w ith other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements w ith other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Lainnya
203.116.036 97.902.607
55.991.058 64.340.000
Jumlah
301.018.643
Efek-efek/ Securities Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
39.591.998 15.101.263
104.942.687
17.127.600 50.534.094 -
646.623.368 426.711.587
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Rp'000
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000
Aset lainlain/Other assets Rp'000
-
74.334.892 -
-
3.800.000
74.334.892 298.699.092 286.086.557
3,60 14,46 13,85
-
-
90.749.720 42.436.350
17.127.600 790.187.880 469.147.937
0,83 38,25 22,71
%
-
-
-
-
-
53.156.725
-
-
-
53.156.725
2,57
-
-
-
11.748.505 27.370.603
-
-
28.857.037
9.073.622
11.748.505 65.301.262
0,57 3,16
74.334.892
28.857.037
146.059.692
2.065.790.450
100,00
120.331.058
122.354.955
1.270.553.475
2.280.698 -
Jumlah/Total Rp'000
2.280.698
-
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Loan w ith residential collateral Loan w ith commercial property collateral Others Total
2012 Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits w ith other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements w ith other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Lainnya
133.581.143 105.906.501
163.475.422 20.000.000
Jumlah
239.487.644
Efek-efek/ Securities Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000
Aset lainlain/Other assets Rp'000
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
%
59.188.939 15.223.552
48.364.005
74.483.486 -
-
4.521.697
74.483.486 356.245.504 194.015.755
3,58 17,12 9,33
19.298.400 91.913.900 -
666.729.135 407.736.088
-
-
94.996.707 62.332.380
19.298.400 853.639.742 470.068.468
0,93 41,03 22,59
-
-
-
-
-
45.613.254
-
-
751.490
46.364.744
2,23
-
-
-
9.723.413 17.680.758
-
27.927.099
3.920.799 7.144.086
13.644.212 52.751.943
0,66 2,54
74.483.486
27.927.099
173.667.159
2.080.512.254
100,00
183.475.422
185.624.791
1.195.846.653
- 60 -
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Loan w ith residential collateral Loan w ith commercial property collateral Others Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) iv.
Kualitas kredit keuangan
berdasarkan
kelas
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
aset
iv. Credit quality by class of financial assets
Kebijakan Bank dalam menggolongkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan.
The Bank policy is classifying the credit quality based on financial asset classification.
Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut:
Credit quality classification per class of financial asset are classififed as follows:
1.
1.
Efek-efek
Securities
Penilaian kualitas dari aset keuangan/efek-efek dilakukan sesuai dengan ketentuan lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia. Peringkat yang digunakan oleh Bank adalah peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo.
Assessment of quality of financial assets/securities in accordance with the provisions of the rating agencies and Bank Indonesia. Ratings that are used by the Bank is ranked issued by PT. Pefindo.
Kualitas dari efek-efek tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:
Quality of securities are classified as follows:
High Grade Efek- efek yang termasuk dalam obligasi pemerintah Indonesia dan sertifikat Bank Indonesia, serta efek-efek dengan peringkat idAAA; idAA+; idAA; idAA-
Medium Grade Efek-efek dengan peringkat idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB
Low Grade
Efek-efek dengan peringkat idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- dan kurang dari idB
2.
Unrated Efek-efek dan aset keuangan lainnya yang tidak didasarkan pada peringkat
Kredit
3.
2.
High Grade Securities that are included in the Indonesian government bonds and Bank Indonesia certificate, as well as the securities that are rated as idAAA; idAA+; idAA; idAAMedium Grade Securities that are rated as idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB Low Grade Securities that are rated as idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- and less than idBUnrated Securities and other financial assets that are not based on ratings
Loans
Penilaian kualitas dari aset keuangan/kredit diklasifikasikan sebagai berikut:
Assesment of quality of financial asset/loans are classified as follows:
High Grade Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta tidak pernah direstrukturisasi atau pernah mengalami penurunan kualitas kredit
High Grade Loans which are not due and not impaired, and also have not been restructured or degraded on its quality
Medium Grade Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai namun pernah mengalami penurunan kualitas kredit atau pernah direstrukturisasi
Medium Grade Loans which are not due and not impaired, but have been degraded on its loans quality or restructured
- 61 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Low Grade Kredit yang telah mengalami penurunan nilai dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai Peraturan Bank Indonesia mengenai Kualitas Aktiva
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai).
Low Grade Loans which are impaired and classified as Special Mentioned, Substandard, Doubtful, and Loss on its quality based on Bank Indonesia’s regulations of Asset Quality
The following table shows the quality of financial assets by class with credit risk (gross of allowance for impairment losses). 2013 Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Mengalami Past Due But Penurunan Nilai Not Impaired Impaired Rp'000 Rp'000
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impaired Tidak Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Kualitas Rendah/ Dirating/ High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek-ef ek Diperdagangkan Ef ek-ef ek
134.028.153
11.896.100
39.214.209
-
-
Jumlah/ Total Rp'000
-
-
173.242.362
Held-to-maturity Securities Held-f or-trading Securities
-
-
11.551.385
-
-
23.447.485
-
-
44.194.949 203.116.036 97.902.607
-
-
44.194.949 203.116.036 97.902.607
Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
1.151.843.968 -
75.435.810 -
30.412.259 -
120.331.058 2.280.698 28.857.037
809.155 -
12.052.283 -
120.331.058 1.270.553.475 2.280.698 28.857.037
Loans and receiv ables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Acceptances receiv able Other assets
Jumlah
1.297.768.221
114.650.019
30.412.259
508.233.770
809.155
12.052.283
1.963.925.707
Total
-
2012 Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Mengalami Past Due But Penurunan Nilai Not Impaired Impaired Rp'000 Rp'000
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impaired Tidak Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Kualitas Rendah/ Dirating/ High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek-ef ek Diperdagangkan Ef ek-ef ek
v.
165.895.977
30.000.000
-
12.748.900
9.035.100
-
-
Jumlah/ Total Rp'000
-
-
195.895.977
Held-to-maturity Securities
42.428.300
-
-
64.212.300
Held-f or-trading Securities
45.309.950 133.581.143 105.906.501
-
-
45.309.950 133.581.143 105.906.501
-
Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aset lain-lain
1.140.368.930 -
16.654.878 -
23.631.129 -
183.475.422 27.927.099
4.203.540 -
10.988.176 -
183.475.422 1.195.846.653 27.927.099
Loans and receiv ables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Other assets
Jumlah
1.319.013.807
55.689.978
23.631.129
538.628.415
4.203.540
10.988.176
1.952.155.045
Total
-
-
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai kurang dari 30 hari pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 809.155 ribu dan Rp 4.203.540 ribu.
v.
- 62 -
Aging analysis of loans and receivables which are past due but not impaired within 30 days as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 809,155 thousand and Rp 4,203,540 thousand, respectively.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) vi.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kredit direstruktur yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai
vi. Restructured loans that would otherwise be past due or impaired
Pembiayaan yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah pembiayaan yang persyaratannya dinegosiasi ulang sehingga statusnya meningkat dari mengalami penurunan nilai atau telah jatuh tempo menjadi lancar atau baik selama tahun berjalan. Pembiayaan yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai sebesar Rp 426.754 ribu dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Renegotiated/restructured loans are those loans that, during the year, have had their terms renegotiated resulting in an upgrade from impaired to performing status or past due to current status. Loans that have been renegotiated/restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to Rp 426,754 thousand and nil as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
vii. Agunan
vii. Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which cause customers can not repay their obligations to the Bank.
Agunan yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit oleh nasabah adalah sebagai berikut:
Collateral to be pledged as assurance for the loan facility provided by the customers are as follows:
Deposito berjangka, rekening tabungan, dan deposito angsuran Standby L/C Piutang Tanah dan bangunan Kendaraan bermotor Kapal laut Mesin dan peralatan Persediaan Asuransi kredit Garansi perusahaan maupun garansi perorangan
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan, kendaraan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap 2 tahun sekali untuk jenis kredit non angsuran dan saat kredit telah mencapai setengah (50%) dari periode kredit untuk jenis kredit angsuran.
Deposits, savings accounts, and installment deposit Standby L/C Receivables Land and buildings Vehicles Ships Machineries and equipment Inventories Loan insurance Corporate guarantee or personal guarantee
Collateral assesment procedure for land and building, vehicles as well as machineries and equipment is using a third party as an independent appraiser and will periodically re-assessed every 2 years for noninstallment loans and when the loan has reached half (50%) of its period for installment loan.
- 63 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Bank beserta agunan yang menjadi jaminannya dengan pengelompokan berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following are loan portfolio owned by the Bank and its collateral by grouping based on type of loan: 2013
Kredit modal kerja/Working capital loans Rp'000
Kredit konsumsi/ Consumer loans Rp'000
Kredit investasi/ Investment loans Rp'000
Garansi Bank/ Bank Loan Guarantee Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Eksposur Kredit Nilai Jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
692.115.630 1.291.582.625 1.054.833 0,15%
245.943.120 200.965.757 44.977.363 18,29%
332.494.725 455.391.089 0,00%
28.064.420 14.062.729 14.001.690 49,89%
1.298.617.895 1.962.002.200 60.033.886 4,62%
Credit Exposure Collateral Value Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
Deposito berjangka, rekening tabungan, dan deposito angsuran Piutang Tanah dan/atau bangunan Kendaraan bermotor Kapal laut Mesin dan peralatan Persediaan Asuransi kredit Setoran jaminan Lainnya Jumlah
93.330.491 360.344.191 674.948.025 30.728.663 39.695.000 18.929.249 73.438.187 168.819 1.291.582.625
764.837 172.830.944 27.369.976 200.965.757
10.737.416 4.854.730 262.663.914 81.642.957 75.249.117 14.293.337 1.289.706 4.659.912 455.391.089
2.278.289 2.082.000 9.636.393 66.047 14.062.729
107.111.033 538.029.865 967.063.915 112.371.620 39.695.000 94.178.366 87.731.524 9.636.393 1.524.572 4.659.912 1.962.002.200
Deposits, savings accounts, and installment deposit Receivables Land and/or buildings Vehicles Ships Machineries and equipment Inventories Loan insurance Marginal deposits Others Total
*) Bank tidak mengungkapkan jaminan yang diterima dalam bentuk garansi perusahaan maupun garansi perorangan mengingat nilainya yang tidak dapat diukur.
*) Banks do not disclose collateral hold in the form of corporate guarantees and personal guarantees considering that the value can not be measured.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Pedoman dan kebijakan merupakan hal yang sangat penting dalam hal penerapan manajemen risiko, oleh karenanya Bank selalu melakukan review atas pedoman dan kebijakan yang berkaitan dengan likuiditas secara berkala minimal satu tahun sekali. Hasil review yang dilakukan oleh manajemen selama tahun 2013 membawa penyesuaian limit, seperti limit dealer, limit counterparty, dan lain sebagainya.
Guidelines and policies are very important in terms of risk management application, so the Bank always reviews the guidelines and policies related to liquidity periodically, at least once in a year. The results of review conducted by the management during 2013 brought about the limit adjustments, i.e., as to dealer limit, counterparty limit and others.
Direksi melakukan pengawasan manajemen likuiditas melalui rapat ALCO yang dilakukan setiap bulan. Selain itu sistem e-treasury juga membantu memberikan informasi likuiditas yang berguna untuk pemantauan secara harian. Kelebihan likuiditas Bank dialokasikan dalam bentuk investasi treasuri seperti obligasi pemerintah dan penempatan dana pada Bank Indonesia.
The Board of Directors oversees the management of liquidity through the ALCO meeting held every month. In addition, the etreasury system also helps provide useful information for monitoring liquidity on a daily basis. Excess liquidity is allocated in the form of financial investments such as government bonds and deposits with Bank Indonesia.
Komisaris melakukan pemantauan risiko melalui Komite Pemantau Risiko.
The Commissioners monitor risks through the Risk Monitoring Committee.
- 64 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penilaian Profil Risiko Likuiditas
Assessment of Liquidity Risk Profile
Berdasarkan penilaian Bank seperti yang dilaporkan ke Bank Indonesia, hasil penilaian profil risiko inheren atas likuiditas pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Satisfactory.
Based on the Bank’s assessment as reported to Bank Indonesia, the result of the inherent liquidity risk profile as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is Satisfactory.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut :
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios used is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2013 and 2012, the ratios are as shown below:
2013 Rp'000
2012 Rp'000
44.194.949
45.309.950
Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Giro dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
298.699.092 74.334.892
356.245.504 74.483.486
17.135.190
36.350.082
Aset likuid bersih
434.364.123
512.389.022
1.603.746.196
1.667.774.272
Kas
Simpanan Rasio
Analisa Jatuh Keuangan
27,08%
Tempo
untuk
Liabilitas
30,72%
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Demand deposits and placements with other banks less deposits from other banks Net liquid assets Deposits Ratio
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana Bank dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For a financial liability where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period.
- 65 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1-3 months Rp'000
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows as of December 31, 2013 and 2012: >2013 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3-12 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1-2 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Sub jumlah liabilitas komitmen
6.945.943
3.864.399 2.280.698 -
-
-
-
-
3.864.399 2.280.698 6.945.943
-
624.454.117
-
-
-
-
624.454.117
-
2.327.193
-
-
-
-
2.327.193
-
863.880.798
98.647.445
23.277.753
-
985.918.220
-
139.433.423
2.922.014
1.202.473
-
143.557.910
1.636.240.628
101.569.459
24.480.226
-
1.769.348.480
6.945.943
112.224
117.995.272 117.995.272
-
Lain-lain/ Others Rp'000
-
-
-
-
117.995.272
Unused facilities Sub total commitment liability
117.995.272
8.576.371
12.994.683
1.319.554
-
28.064.420
Contingent liability Bank guarantee
5.173.812
8.576.371
12.994.683
1.319.554
-
28.064.420
Sub total contingent liability
1.641.414.440
110.145.830
37.474.909
1.431.778
-
1.915.408.172
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1-3 months Rp'000
>2012 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3-12 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1-2 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2-5 years Rp'000
124.941.215
-
-
Sub jumlah liabilitas kontijensi
6.593.317
7.607.949 -
-
-
-
-
7.607.949 6.593.317
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
460.710.285
-
-
-
-
460.710.285
-
3.164.370
-
-
-
-
3.164.370
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
1.048.471.500
134.887.330
33.111.928
1.256.136
-
1.217.726.894
-
-
86.912.350
1.256.136
-
1.782.715.165
Sub jumlah liabilitas komitmen
6.593.317
85.380.394
596.436
935.520
1.605.334.498
135.483.766
34.047.448
Total
Jumlah/ Total Rp'000
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga:
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Sub total
-
5.173.812
Sub jumlah
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
-
-
Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
Variable interest rate: Deposits Deposits from other banks
Commitment liability
Liabilitas kontijensi Bank garansi
Jumlah
112.224
Financial liabilities Non-interest bearing: Liabilities payable immediately Acceptances liability Other liabilities
Financial liabilities Non-interest bearing: Liabilities payable immediately Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other banks Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Sub total Commitment liability
138.376.139 138.376.139
-
-
-
-
-
138.376.139
Unused facilities
138.376.139
Sub total commitment liability
Liabilitas kontijensi Bank garansi
-
14.859.447
6.728.466
12.883.411
469.696
350.000
35.291.020
Contingent liability Bank guarantee
Sub jumlah liabilitas kontijensi
-
14.859.447
6.728.466
12.883.411
469.696
350.000
35.291.020
Sub total contingent liability
1.620.193.945
142.212.232
46.930.859
1.725.832
350.000
1.956.382.324
Jumlah
144.969.456
- 66 -
Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2013 and 2012, based on maturity and behavior assumptions:
2013
Lain-lain/ Others Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga: Kas
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000 Financial assets Without interest: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Acceptances receivable Other assets - net
-
44.194.949
-
-
-
-
-
44.194.949
17.593.903
203.116.036 2.280.698 11.263.134
-
-
-
-
-
203.116.036 2.280.698 28.857.037
-
97.902.607 76.584.805
66.137.942
289.599.901
131.180.886
592.362.400
114.687.541
97.902.607 1.270.553.475
-
120.331.058 23.447.485
19.884.919
34.808.342
19.214.209
25.000.000
74.334.892
120.331.058 196.689.847
Jumlah aset keuangan
17.593.903
579.120.772
86.022.861
324.408.243
150.395.095
617.362.400
189.022.433
1.963.925.707
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
6.945.943
3.864.399 2.280.698 -
-
-
-
-
-
3.864.399 2.280.698 6.945.943
-
-
-
-
-
623.135.162 2.322.278
Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
-
-
980.611.034 142.785.139
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
-
-
1.761.944.653
617.362.400
189.022.433
Giro pada Bank Indonesia Tagihan akseptasi Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
623.135.162 2.322.278
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
859.230.537 138.682.855
98.116.427 2.906.284
6.945.943
1.629.515.929
101.022.711
24.348.450
111.620
10.647.960
(1.050.395.157)
(14.999.850)
300.059.793
150.283.475
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah liabilitas keuangan Selisih
23.152.450 1.196.000
111.620 -
201.981.054
Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Liabilities payable immediately Acceptances liability Other liabilities
Total financial liabilities Difference
2012
Lain-lain/ Others Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga: Kas Giro pada Bank Indonesia Aset lain-lain - bersih
Jumlah/ Total Rp'000
-
45.309.950
-
-
-
-
-
45.309.950
16.046.522
133.581.143 11.880.577
-
-
-
-
-
133.581.143 27.927.099
Financial assets Without interest: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Other assets - net
-
105.906.501 22.647.369
75.945.688
298.622.262
192.987.075
468.249.320
137.394.939
105.906.501 1.195.846.653
Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans
-
183.475.422 64.212.300
31.905.172
39.283.766
15.223.553
35.000.000
74.483.486
183.475.422 260.108.277
16.046.522
567.013.262
107.850.860
337.906.028
208.210.628
503.249.320
211.878.425
1.952.155.045
6.593.317
7.607.949 -
-
-
-
-
-
7.607.949 6.593.317
-
-
-
-
-
459.913.103 3.158.895
-
-
1.207.861.169 86.397.524
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
-
-
1.771.531.957
Total financial liabilities
503.249.320
211.878.425
Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
459.913.103 3.158.895
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
1.042.883.383 84.931.524
132.753.321 587.000
Jumlah liabilitas keuangan
6.593.317
1.598.494.854
133.340.321
Selisih
9.453.205
(1.031.481.592)
(25.489.461)
31.111.461 879.000
1.113.004 -
31.990.461
1.113.004
305.915.567
207.097.624
- 67 -
180.623.088
Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Liabilities payable immediately Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
Difference
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Satuan Kerja Treasuri sebagai risk taking unit melakukan pengendalian internal dengan melakukan transaksi treasuri dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan Peraturan eksternal. SKMR (Risk Management Departement) melakukan monitoring terhadap PDN (Posisi Devisa Neto). Bank telah menggunakan sistem e-treasury yang memberikan informasi agar pengendalian risiko pasar menjadi lebih efisien dan efektif untuk mengendalikan risiko nilai tukar dan risiko suku bunga dan melengkapinya dengan Sistem Pemantauan Limit (Market Limit System). SKAI melakukan internal audit di Treasuri Departemen untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko pasar.
The Treasury Department, as a risk-taking unit, performs internal control by executing treasury transactions taking into account the prudence principle and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Bank’s Risk Management Department monitors the NOP (Net Open Position). The Bank uses an e-treasury system that provides information for market risk control to be more efficient and effective in controlling the exchange rate risk and interest rate risk, and complements this with a Market Limit System. SKAI (Internal Audit Unit) conducts internal audit of the Treasury Department to ensure the internal controls over market risk.
Kebijakan, pedoman, dan prosedur yang dievaluasi dan dikinikan oleh manajemen selama tahun 2013 antara lain: Pedoman Investasi Surat Berharga serta Kebijakan Limit Treasury.
Policies, guidelines and procedures which were reviewed and updated by the management during 2013 are as follows: Bonds Investment Policies and Treasury Limit Policy.
Penilaian Profil Risiko Pasar
Assessment of Market Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko pasar secara penilaian sendiri (self assesment) seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Satisfactory.
The results of the inherent market risk based on the Bank’s self-assessment as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is at Satisfactory level.
Risiko Pasar dalam hal ini dibagi dalam dua bagian yaitu:
Market risk is divided into two parts:
1.
1.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi nilai tukar baik dari posisi keuangan maupun dari sisi rekening administratif.
Foreign exchange risk is the potential loss from statements of financial position and administrative accounts due to an adverse change in the value of a currency against another.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Under Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, a bank is required to maintain its net foreign exchange position/ net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net difference between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are all stated in Rupiah.
- 68 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang harus dipertahankan Bank adalah sebesar 20% dari total modal Bank sesuai peraturan BI. Sepanjang tahun 2013, ratarata posisi devisa neto atau PDN Bank sebesar 1,51% dan PDN maksimum sebesar 4,31%.
To manage and mitigate foreign exchange risk, the Bank should maintain a net open position (NOP) that is 20% of the Bank’s total capital as required by BI. In 2013, the Bank’s average NOP was 1.51%, and the maximum NOP was 4.31%.
Berikut adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
2013 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
520.749.647 170.887 140.712 121.208 15.440
521.367.558 628 44.023 192 -
617.911 170.259 96.689 121.016 15.440
Jumlah
521.197.894
521.412.401
1.021.315
Jumlah Modal *)
191.744.000
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
0,53%
2012 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
Currencies United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Total Total Capital *) Percentage of NOP to capital
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Currencies
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
320.723.945 69.719 154.865 95.128 18.529
328.077.620 2.372 24.497 -
7.353.675 69.719 152.493 70.631 18.529
United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen
Jumlah
321.062.186
328.104.489
7.665.047
Total
Jumlah Modal *)
187.817.000
Persentase PDN terhadap modal
*)
4,08%
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*)
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 38.150.856 ribu dan Rp 37.588.482 ribu. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Total Capital *) Percentage of NOP to capital
In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
The (absolute) value of Net Open Position as of December 31, 2013 and 2012 using capital at the end of the year amounted to Rp 38,150,856 thousand and Rp 37,588,482 thousand, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value allowed by Bank Indonesia.
- 69 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,54% dan 4,08%.
The percentage of Net Open Position to capital as of December 31, 2013 and 2012 are 0.54% and 4.08%, respectively.
Sensitifitas Nilai Tukar
Foreign Exchange Sensitivity
Analisa sensitifitas nilai tukar diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 10% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2013 dan 2012, kelebihan modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 503,36 kali dan 143,46 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan kelebihan modal Bank yang tinggi, sehingga manajemen percaya bahwa Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential foreign exchange losses by assuming that foreign exchange fluctuation will go adversely to each foreign exchange position. The foreign exchange fluctuation chosen is the higher between assumed foreign exchange fluctuation for each exchange rate of 10% and historical data for one year. In 2013 and 2012, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from foreign exchange risk by 503.36 times and 143.46 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the management believes that the Bank is not significantly susceptible to foreign exchange movements.
Tabel dibawah menunjukkan sensitivitas Bank atas kemungkinan perubahan yang terjadi berdasarkan fluktuasi dari nilai tukar historis, dengan semua variabel lainnya tetap konstan.
The table below shows the Bank’s sensitivity for a given reasonable possible change based on volatility of historical exchange rates, with all other variables remaining constant.
Mata Uang/ Currency
Peningkatan nilai tukar mata uang asing/ Increase on foreign exchange rates
USD EUR JPY SGD AUD
2,2510% 2,9864% 3,6488% 2,4708% 3,7424%
Pengaruh kenaikan Pengaruh penurunan nilai tukar mata uang nilai tukar mata uang asing pada laba/rugi asing pada laba/rugi sebelum pajak/ sebelum pajak/ Penurunan nilai tukar Effect of increase on Effect of decrease on mata uang asing/ foreign exchange foreign exchange Decrease on rate to profit or loss rate to profit or loss foreign exchange rates before tax before tax Rp'000 Rp'000 (2,2510%) (2,9864%) (3,6488%) (2,4708%) (3,7424%)
Risiko Suku Bunga
2.
Perbandingan atau rasio RSA (Rate Sensitive Assets) terhadap RSL (Rate Sensitive Liabilities), sebesar 47,34% pada tanggal 31 Desember 2012, menjadi 63,44% pada tanggal 31 Desember 2013, sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank akan terekspos risiko suku bunga.
30.595 3.832 563 2.990 3.619
(30.595) (3.832) (563) (2.990) (3.619)
Interest Rate Risk The ratio of RSA (Rate Sensitive Assets) to RSL (Rate Sensitive Liabilities), amounting to 47.34% as of December 31, 2012, became 63.44% as of December 31, 2013, so if there are parallel changes in interest rates on assets and liabilities, the Bank will be exposed to interest rate risk.
- 70 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masingmasing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 1% dan laporan posisi keuangan valas sebesar 0,5% atau fluktuasi berdasarkan riwayat data selama setahun ke belakang. Pada tahun 2013 dan 2012 kelebihan modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 29,71 kali dan 14,30 kali. Hal ini disebabkan karena kelebihan modal Bank yang cukup untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is the higher between the interest rate assumption for Indonesian Rupiah financial statement position at 1% and foreign exchange financial statement position of 0.5% and historical data for the preceding one year. In 2013 and 2012, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from interest rate risk by 29.71 times and 14.30 times, respectively. This was because the Bank had strong excess capital to cover interest rate changes in the statement of financial position; thus, the management of the Bank considers it to be not significantly susceptible to interest rate movement risk.
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Interest rate sensitivity analysis is used to analyze probable change in interest rate affecting the profit or loss and equity. The estimated change in fair values and cash flows for changes in market interest rates are based on the volatility of historical interest rates, with all other variables remaining constant.
Sampai dengan 31 Desember 2013, apabila suku bunga meningkat atau menurun sebesar 1,24% untuk efek-efek diperdagangkan dengan menganggap variable lainnya tetap konstan, laba atau rugi Bank akan meningkat sebesar Rp 3.705 ribu atau menurun sebesar Rp 3.837 ribu.
As of December 31, 2013, if interest rates increase or decrease by 1.24% for debt securities with all other variables remaining constant, the profit or loss would have been Rp 3,705 thousand higher or Rp 3,837 thousand lower, respectively.
Risiko Operasional
Operasional Risk
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Identifikasi dan pengukuran risiko operasional dilakukan dengan pembaharuan pedoman profil risiko, termasuk di dalamnya pengukuran risiko operasional menjadi 5 (lima) peringkat. Bank menggunakan metode BIA (Basic Indicator Approach) untuk perhitungan risiko operasional. Bank juga menggunakan aplikasi ORSA dan Aplikasi Loss Event Database untuk pengendalian risiko operasional.
The process of identifying and measuring the operational risk is done by updating the risk profile guidelines, including the measurement of operational risk assessment in 5 (five) classes of rating. The Bank uses the Basic Indicator Approach for the calculation of operational risk. The Bank also uses the ORSA application and will implement Loss Event Database Application for operational risk management.
Bank telah memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) sejak tahun 2005. Kebijakan kelangsungan usaha disempurnakan secara berkala dan telah dibentuk satu unit kerja khusus yang akan menangani hal ini secara komprehensif.
The Bank has a comprehensive plan that includes steps to be taken before, during and after an emergency, which is documented and tested to ensure continuity of the operations of the Bank in the form of Business Continuity Planning (BCP) Policy, Disaster Recovery Plan (DRP), and the establishment of the Disaster Recovery Center (DRC) in 2005. The business continuity policies are enhanced periodically and the Bank has established a special unit that will handle this in a comprehensive manner.
- 71 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen Bank percaya bahwa risk taking unit melakukan pengendalian internal dengan melakukan transaksi operasional dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan peraturan eksternal. SKMR (Risk Management Department) melakukan monitoring dengan menggunakan aplikasi ORSA. SKAI melakukan audit dengan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) untuk pengawasan operasional Bank serta dilengkapi oleh fungsi pengendalian internal di setiap kantor cabang.
The Bank’s management believes that the risk taking unit performs internal control by conducting operational transactions with attention to the prudence principles and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Risk Management Department performs monitoring using the ORSA application. SKAI (Internal Audit Unit) conducts audits based on the Bank Internal Audit Function Implementation Standards (SPFAIB) to monitor the Bank's operations and is complemented by the internal control function at each branch office.
Penilaian Profil Risiko Operasional
Assessment of Operational Risk Profile
Hasil penilaian sendiri atas risiko operasional Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s composite operational risk profile as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is at the Fair level.
Risiko Hukum
Legal Risk
Manajemen Risiko Hukum
Legal Risk Management
Kebijakan, pedoman dan prosedur perkreditan dan operasional juga direview berdasarkan aspek hukum yang melekat untuk meminimalisir risiko hukum. Seluruh produk dan aktivitas baru selain harus direview oleh Bagian Administrasi Kredit dan Remedial, juga harus mendapat review dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Internal.
Policies, guidelines and procedures on lending and operations are reviewed based on the inherent legal aspects to minimize legal risk. All new products and activities must be reviewed by Credit Administration and Remedial Department, Risk Management Unit, and Internal Audit Department.
Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan Laporan monitoring administrasi kredit, review NUK (Nota Usulan Kredit), perjanjian kredit, penyempurnaan formulir dan notifikasi pinjaman. Pengkajian aspek hukum juga dilakukan pada produk dan aktivitas baru serta atas perjanjianperjanjian dengan counterparty dan pihak ketiga lainnya.
Control of legal risk is performed through loan administration monitoring reports, reviews of the loan proposal memorandums and credit agreements, as well as upgrading of forms and loan notifications. Evaluation of legal aspects is also performed on new products and activities upon agreement with counterparty and other third parties.
Penilaian Profil Risiko Hukum
Assessment of Legal Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko hukum Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite legal risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is at the Satisfactory level.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Manajemen Risiko Reputasi
Reputation Risk Management
Penerapan manajemen risiko reputasi meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi terkait risiko reputasi pada aktivitas operasional/jasa layanan, SDM, dan TI & MIS, kecukupan kebijakan, prosedur, dan strategi manajemen risiko reputasi, pengukuran risiko reputasi dan pemantauan serta pengelolaan risiko reputasi.
The implementation of reputation risk management includes active supervision by the Board of Commissioners and Directors regarding reputation risk in operational activities/services, human resources, and IT & MIS, the adequacy of reputation risk policies, procedures, and management strategy, reputation risk measurement, and monitoring and managing of reputation risk.
- 72 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank menyediakan unit pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Customer Service dan Pimpinan Cabang untuk menerima komplain nasabah. Selain itu Bank telah menyajikan aspek transparansi laporan keuangan dengan publikasi triwulanan di koran. Pada tahun 2010, bank membentuk contact center untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan selama tahun 2013 nasabah yang menggunakan pelayanan contact center terhadap pengaduan nasabah dan pelayanan lainnya semakin meningkat.
The Bank provides a customer complaint unit, operated by Customer Service and Branch Managers, to receive customer complaints. In addition, the Bank has presented aspects of financial statements transparency through quarterly publication of its financial statements in newspapers. In 2010, the Bank set up a contact center to improve services to customers and during 2013 the number of customers who received the contact center’s service for their complaint and other services increased.
Selama tahun 2013 pengelolaan risiko reputasi terus ditingkatkan dengan diterapkannya SLA (Service Level Agreement) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk menangani keluhan nasabah dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 20 hari. SKAI juga melakukan audit internal di cabang terkait komplain nasabah untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko reputasi.
Throughout 2013, the reputation risk management is improved by the application of SLA (Service Level Agreement) in line with Bank Indonesia’s provision in handling and resolving customer complaints in less than 20 days. SKAI conducts internal audit at the branch offices in connection with customer complaints to ensure the implementation of internal control over the reputation risk.
Penilaian Profil Risiko Reputasi
Assessment of Reputation Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko reputasi Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk on the composite reputation risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is at the Satisfactory level.
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Manajemen Risiko Stratejik
Strategic Risk Management
Direksi membuat rencana kerja tahunan yang disetujui oleh Komisaris dan melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Rencana stratejik dibuat menggunakan analisa SWOT, faktor eksternal dan tingkat risiko. Pengawasan aktif dilakukan melalui monitoring realisasi dengan rencana kerja tahunan. Pemantauan risiko oleh Komisaris dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko.
The Board of Directors produces an annual work plan, which is approved by the Board of Commissioners, and disseminates it to all employees. The strategic plan is prepared using SWOT analysis, external factors and the level of risk. Active oversight is done by monitoring the realization of the annual work plan. The risk monitoring by the Board of Commissioners is performed through the Risk Monitoring Committee.
Bank menetapkan kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai rencana kerja yang telah disusun sesuai dengan visi dan misi Bank. Bank juga telah menyusun pedoman penyusunan produk dan aktivitas baru.
The Bank establishes policies and strategies in order to achieve the work plan, which has been prepared in accordance with the Bank’s vision and mission. The Bank has also established guidelines for the preparation of new products and activities.
Penilaian Profil Risiko Stratejik
Assessment of Strategic Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren Bank atas risiko stratejik secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko atas Risiko Stratejik pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk on the composite strategic risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application on Strategic Risk as of December 31, 2013 is at Satisfactory level.
- 73 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
Application of Compliance Risk Management
Sejak tahun 2012, Bank menerbitkan Strategi Anti Fraud mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang terbaru dan telah disosialiasikan kepada karyawan yang menjadi pedoman.
Since 2012, the Bank issued Anti-Fraud Strategy, following the latest Bank Indonesia’s provisions and has socialized them among the relevant employees.
Komisaris dan Direksi mengelola risiko kepatuhan pada produk dan aktivitas baru. Bank juga melakukan update pedoman internal lainnya apabila terdapat peraturan dari pihak eksternal misalnya Bank Indonesia.
The Commissioners and Directors manage the compliance risk over new products and activities. The Bank also updates other internal guidelines in the case of external regulation, such as those from Bank Indonesia.
Bank telah memiliki unit kerja yang independen yaitu unit kepatuhan yang berfungsi melakukan compliance review yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. SKAI melakukan audit internal untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko kepatuhan.
The Bank has an independent compliance unit whose function is to perform compliance review and which is directly responsible to the Director of Compliance. SKAI conducts internal audits to ensure internal control of compliance risk.
Penilaian Profil Risiko Kepatuhan
Assessment of Compliance Risk Profile
Hasil penilaian profil risiko inheren Bank atas risiko kepatuhan seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko atas risiko kepatuhan pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s inherent risk on compliance risk profile as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2013 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2013 is at the Fair level.
33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 74 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2014.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 74 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 20, 2014.
- 74 -