BAB II LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Teoritik
2.1.1 Pengertian Desain dan Desain Tekstil Desain pada umumnya menurut Kamus Besar Basaha Indonesia berarti merancang, menciptakan bentuk susunan garis, warna, bidang, dan terstur (Balai Pustaka, 1984:257). Desai menurut Kamus Desain yang dilihat dari konteks benda atau karya adalah wujud akhir dari suatu proses pemecahan kebutuhan fisik dan psikis manusia yang dengan kepekaan aspek-aspek atau dari salah satu aspek fungsi,kecanggihan teknologi, persaingan pasar,eksperimentasi, social, gaya hidup atau ideologi pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak dengan metode tertentu (Sachari & Trisnawati, 1998:46). Desain secara umum diartikan sebagai “rekayasa” yaitu kegiatan penyusunan rancangan-rancangan berdasarkan konsep diatas kertas. “Designing” atau pererkayasaan adalah pelaksanaan kongkrit dari suatu rancangan yang berdasarkan konsep tadi. Sedangkan dalam arti luas adalah perancangan dari tiap kegiatan yang kreatif mulai dari perancangan alat hingga menyusun skets gambar obyek yang dimagsud (suparman,1998). Desain juga dapat dikatakan sebagai kombinasi detail dan bentuk suatu gambar, bangunan atau jembatan, pola suatu karya artistik. Pola benda yang direncanakan secara artistic. Desain juga merupakan dorongan keindahan yang diwujudkan dalam sesuatu bentuk komposisi, rencana komposisi,sesuatu yang memiliki kekhasan atau garis besar suatu komposisi. Misalnya bentuk, desain motif dan komposisi nada. Kata “tekstil”dari kata textile (bahasa inggris), berasal dari bahasa perancis yaitu texterre, yang artinya, menenun,atau kain tenunan, benda yang berasal dari serat atau busana, atau keperluan lainnya (davis; 1980:60).
www.stisitelkom.ac.id
Kata desain bersal dari bahasa inggris, design, yaitu merencanakan magsyd atau tujuan. Menurut Yusuf Effendi (1976 : 5) dalam bukunya DasarDasar Desain, Menjelaskan pengertian desain yaitu : Merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, warna, bidang, dan tekstur
serta
memilih
unsur-unsur
tersebut
kemudian
mengarangnya,
mengolahnya, dan membentuk sehingga mewujudkan suatu bentukciptaan yang mengandung kaidah rasa nilai estetika dari wujud termaksud. Pengertian desain dalam buku design method
(Jones, 1978 : 3-4)
diantaranya adalah : Suatu pemecahan masalah untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tinjauan tertentu, sehingga tercapai sasaran, Suatu perkiraan dari realita yang terjadi saat ini, agar memungkinkan dan dapat di mafaatkan pada masa yang akan dating, suatu kegiatan yang kreatif dan inovatif untuk mendapatkan hasil yang lebih berdaya guna dan berkualitas. Secara etmologi tekstil berasal dari bahasa latin, textilis, yang berarti menenun atau kain tenunnan, benda yang berasal dari serat dan benang yang di anyam atau ditenun (dirajut) direnda, dilapisi, atau dikempa menjadi busana atau keperluan lainnya (Davis,1980 : 87). Dengan demikian pengertian Desain Tekstil adalah suatu proses yang meliputi berbagai aspek yntuk hasil yang bernilai estetis, serta di perlukan oleh masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan produk tekstil agar memiliki nilai estetis dan ekonomi yang lebih tinggi.
2.1.2 Penggolongan Desain Tekstil Desaian tekstil dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu desain struktur (structural design) dan Desain Permukan (Surface Design atau Applied Design). Keterangannya sebagai berikut :
www.stisitelkom.ac.id
2.1.2.1 Desain Struktur (Structural Design) Desain structural merupakan desain yang di peroleh dari teknik pembuatan kain. Atau suatu upaya penciptaan yang bermanfaat struktur atau susunan tenunnan, hal ini dicapai melalui struktur jalinan (keraparatan, kerenggangan). Selain dihasilakan dari teknik menenun, desain struktur bias dihasilkan dari teknik rajutan (Interloping), braiding (proses pembuatan kain pita dari tiga helaibenang atau lebih), intertwisting (jeratan, termasuk crocheting, netting, dan lace).
2.1.2.2 Desain Permukaan (Surface design) Suatu usaha penciptaan desain dengan cara pemberian hiasan berupa corak, warna, dan tekstur diatas kain yang telah di tenun atau dirajut. Dalam desain permukaan, pembuatan bentuk desain dan motif lebih beragam untuk dicitakan. Penampilan rupa dan warna menjadi daya tarik utama. Desain permukaan ada bermacam-macam jenis yaitu : 1.
Ikat (pelangi) : Upaya pembuatan ragam hias diatas permukaan kain dengan cara mengikat dengan karet, raffia, serat nenas dan sebagainya. Bagian-bagian yang tidak terkehendaki terkena warna apabila dicelup.
2.
Imbuh : Upaya membuatan ragam hias dengan cara menambahankan unsure baru.
3.
Gambar langsung : menggambar pada kain dengan cat tekstil.
4.
Kida : Pemberian manic-manik, mute, parel dan lain-lain dengan cara di jahitdiatas kain.
5.
Sulam : cara menyulam, benang pada kain dengan tangan atau mesin.
6.
Tekstil Cetak : Pembuatan ragam hias pada permukaan kain melalui percetakan dengan menggunakankain kassa berkerangka.
7.
Batik : pembuatan ragam hias pada permukaan kain dengan menutupi bagian-bagian yang tidak kehendaki berwarna dengan lilinj malam
www.stisitelkom.ac.id
panas dengan alat canting, kuas, cap, dan lainnya lalu dicelip, dilorod untuk menghilangkan lilin malam. 8.
Lipit : lipatan-lipatan yang terbentuk secara sengaja atau tidak sengaja dengan berbagai variasi pengembangan.
9.
Trapunto : perpaduan dua jelai kain yang dijahit secara bersamaan dengan bagian desainnya di isi isian yang member efek timbul pada bagian yang di isi.
2.1.2.3 Desain Tanpa Pengulangan (non-repeat) Desain non-repeat merupakan desain yang berdiri sendiri, tidak berdasarkan penggulangan, yang termasuk kedalam desain non-repeat adalah engineered design, yaitu desain yang dibuat berdasarkan pertimbangan satu kesatuan. 2.1.3 Proses Desain Tekstil Proses desain pada hakekatnya adalah usaha kreatif untuk memenuhi tuntutan kehidupan manusia. Dalam pemenihan kebutuhan rohani dean jasmani desain
mempunyai
hubungan
dengan
berbagai
faktor
seperti
ekonomi,sosial,budaya,teknologi, estetika, dan lain sebagainya, sehingga suatu produk diharapkan memenuhi tuntutan konsumen. Faktor-faktor penting pada proses desain tekstil yang perlu di perhatikan antara lain (Rizali,1992-26) : 1.
Dapat dipakai. Hal ini berhubungan dengan fungsi teknis yang menyangkut ke amanan, kepraktisan, dan perbaikan. Fungsi teknis yang menyakut untuk siapa dan diaman produk itu akan di pakai.
2.
Dapat diproduksi.
3.
Menyangkut aspek teknologi dan menyangkut bahan, komponen, mesin atau produksi, keterampilan, tenaga ahli dan menejemennya.
4.
Dapat dipasarka. Hal ini dapat berhubungan dengan permintaan dan selera konsumen yang menyamkut aspek ekonomis dan daya tarik dengan kualitas yang lebih rapih.
www.stisitelkom.ac.id
5.
Sasaran pasar. Merupakan kelompok pembeli yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran.hal ini menyangkut tinggkatan atau golongan masyarakat pembeli, daya beli dan prestisennya (faktor social ekonomi).
6.
Pangsa pasar. Merupakan seleksi dari sebuah pasar untuk menentukan satu atau lebih pangsa dalam sasaran pasar. Hal ini menyangkut faktor usia, pendidkkan dan kebiasaan memilih atau memakai produk tekstil.
7.
Persaingan.
Memperhitungkan
bagaimana
kondisi
produk
sejenisdipasaran dan sejauh mana produk yang akan dipasarkan dapat mengambilan bagian dalam pasar. 8.
Sikap dan prilaku pembeli. Bagaimana reaksi calon pembeli atas hasil produk tekstil yang dipertimbangakan untuk membelinya.
9.
Estetika. Berhubungan dengan penampilan produk secara visual dalam mencari pemecahan yang paling idah dalam arti sebenarnya yang melibatkan seluruh indra dan aspek psikofisik.
2.1.4 Bahan Tekstil Bertekstur 2.1.4.1 Bahan Tekstil Serat adalah sel atau jaringan berupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, bulu binatang, batang pisang, daun nanas,kulit kayu) digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sika ( kamus besar bahasa Indonesia DepDikBud, 824). Perkembangan industri tekstil sangat berpengaruh terhadap hasil olahan bermacam macam sera, baik serat yang langsung di peroleh dari alam maupun serat-serat buatan untuk bahan baku pembuatan kain. Sebagai bahan baku seperti serat tekstil memegang peranan penting, karena sifat serat yang dihasilkan akan menentukan terhadap sifat bahan tekstil yang setelah jadi. Proses pengolahan tekstil harus di sesuaikan dengan jenis seratnya, karena sifat serat beda beda.
www.stisitelkom.ac.id
2.1.4.2 Tekstur Merupakan unsur plastis yang bias di hubungkan dengan indra peraba. Selain diraba, tesktur juga bias dilihat. Benda di sekeliling kita memiliki area permukaan yang bisa di sebut dengan tingkat kekerasan, kehalusan, dan kelembutan (Anderson, dalam Davis, 1980). 1. Macam-macam Tekstur •
Tekstur Karya nyata
•
Tekstur Karya Semu
•
Tekstur Halus
•
Tekstur Kasar Nyata
2. Peran Tekstur •
Membantu memperokeh keindahan
•
Sebagai daya tarik bila di padukan dengan berbagai tekstur halus di
•
Sekitarnya
•
Membantu memperoleh keindahan berupa kekuatan
•
Keindahan yang mengikuti fungsi
•
Wujud
3. Jenis Tekstur •
Tekstur Alam Misal : Batu, kayu, kulit binatang
•
Tekstur buatan Misal : Tanah di ukir dibuat seperti tekstur alam
•
Tekstur Alam Seadanya Tekstur alami bahan di pertahankan Misalnya: kertas, daun, kain, pasir, dipotong atau disobek.
•
Tekstur Alami Terubah Tekstur bahan di ubah sehingga tidak sama dengan aslinya
www.stisitelkom.ac.id
Misalnya : kertas diremuk, digarut, dikisut,kolam dipukuli, lilubangi, kayu diukir. •
Tekstur Tersusun Tekstur bahan disusun sehingga membentuk sesuatu permukaan baru Misalnya : biji-bijian, pasir, serpihan kayu, manik-manik, kancing baju, dan lain-lain disusun membentuk permukaan baru.
•
Tekstur Karya Semu : Macam-Macam tekstur karya semu: a. Tekstur Hias Manual Testur yang menghiasi permikann yang dibuat secara manual atau sekedar menghiasi yang dibuat dengan gambaran tangan. Misalnya
:
goresan
silang-silang,
goresang
dengan
goyangan-goyagan, menitik-nitik. b. Tekstur Mekanik Tekstur yang dibuat dengan alat mekanik seperti mistar, jangka, alat photo dan lain lain. Misalnya: o Hasil Mekanik : contoh foto-foto serat batu, foto bertekstur, foto wajah nenek o Hasil Kolase : contoh tempelan-tempelan kertas foto dan lain-lain. o Hasil Cap-capan : contoh bahan alam digosok halus, serat kayu, batu dan lain-lain. c.
Tekstur Ekspresi Merupakan bagian dari rupa dengan kesatuan tekstur yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya : seni likes, seni grafis, desain komunikasi visual.
d.
Tekstur Halus
www.stisitelkom.ac.id
Tekstur yang dilihat dan diraba terasa halus, perpaduannya tampak
kurang
harmonis,
dan
merupakan
sesuatu
permukaan yang biasa terlihat sehari-hari pada berbagai objek.
4. Pengguanaan Tekstur di berbagai Bidang •
Bidang Arsiterktur : Contoh hiasan dinding berupa relief, likisan dinding, dan tatanan batu batuan.
•
Bidang Barang-barang Industri : alat pembuka, alat pegangan, lubang kipas angin.
•
Bidang Seni : contoh ukiran meja, ukiran kursi, dan ukiran tempat tidur.
•
Bidang Ekspresi : Lukisan, patung, dan seni grafis.
5. Image Kombinasi dari Tekstur •
Kombinasi tekstur halis dengan halus Kesan : monoton, menjemukan, dan kurang daya tarik.
•
Kombinasi tekstur halus dengan sedang, kasar denga sedang. Kesan : harmonis, enak dilihat dan serasi.
•
Kombinasi kesar dengan halus Kesan : kontras, dinamis, vitalitas, memiliki daya tarik.
6. Macam Tekstur dapat dirasakan melalui indra peraba dan penglihat: •
Tekstur Raba Tekstur yang dapat dirasakan melalui melalui indra peraba sifatnya nyata Misalnya : suatu permukaan kasar, diraba pun akan terasa kasar. Contoh : kasar-halus, licin-kasar, kasar-linak.
www.stisitelkom.ac.id
•
Tekstur Lihat Tekstur yang dapat dirasaka melalui panca indra penglihatan, sifatnya semu. Misalnya: suatu permukaan tampak kasar tapi jika di raba ternyata terasa halus. Contoh : bercorak, bermotif, dean berbulu.
Dari penjabaran diatas makan dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan tekstil berterkstur adalah bahan tekstil yang memiliki karakter nilai raba yang dapat dirasakan secara fisik dan secara imajiner.
2.1.5 Asesoris 2.1.5.1 Parancangan Busana dan Assesoris Aspek-aspek perancangan dan prinsip-prinsip perancangan serta unsurunsur dasar perancangan secara umum : 1. Aspek-aspek perancangan Menurut Davis (1987:12) aspek perancangan terdiri dari tiga aspek, yaitu: •
Aspek Fungsional Aspek fungsional adalah busana dapat berfungsi dengan baik bagi pemkainya sesuai dengan kesempatan yang berlaku.
•
Aspek struktural Aspek struktural bagai mana busana tersebut dapat dibentuk, bagai mana struktrur suatu garis bias berbentuk, bagaimana busana tersebut cukup bagi tubuh dan bagaimana system bukaan dalam busana.
•
Aspek Dekoratif Aspek dekoratif berhubungan dengan penampilan luar dari busana yang tidak boleh mengganggu kinerja busana.
www.stisitelkom.ac.id
2. Unsur-Unsur Perancangan Unsur-unsur perancangan sangat mempengaruhi dari visualisasi dari suatu perancangan dan saling berhubungan yang satu dengan yang lainnya. Menurut Anderson (1961:54) unsure-unsur perancangan terbagi atas: • Garis Garis merupakan suatu tanda yang memanjang. Penghubung antara dua titik, atau efek yang ditimbulkan oleh tepi suatu objek dimana sesungguhnya tidak terdapat garis pada objek tersebut. Setiap garis memiliki delapan asprk yaitu: a.
Jejak
b.
Ketebalan
c.
Kesinambungan
d.
Ketajaman tepi suatu obyek
e.
Kontur suatu obyek
f.
Kemantapan
g.
Panjang
h.
Arah
Ruang
•
Ruang adalah suatu kawasandua dimensi (datar) maupun tiga dimensi (bervolume). •
Bentuk dan Bidang Bidang biasanya diartikan sebagai suatu kawasan dua dimensi
yang dibatasi oleh satu garis. Sedangkan bentuk merupakan kawasan yang bersifat tiga dimensi yang dibatasi oleh suatu oermukaan. •
Warna Warna adalah suatu pancaran cahaya yang paling mudah
tertangkapa oleh mata. Sifat warna digolongkan menjadi dua golongan ekastrem yaitu wana panas dan warna dingin. Yang temasuk golongan warna panas adalah kelompok merah/jinggayang memiliki sifat dan pengaruh hangat, segar dan menyenangkan, merangsang dan
www.stisitelkom.ac.id
bergairah. Yangter masuk golongan warna dingin adalah kelompok biru/hijau yang memiliki sifat dan pengaruh sunyi, tenang, makin tua, dan makin gelap serta arahnya makin menambah tenggelam dan depresi.
•
Tekstur Tekstur adalah struktur nyata dari suatu permukaan. Permukaan
itu dapat bersifat licin, polos, kasar, atau bergelombang. Sifat ini dapat memukai indra mata dan indra peraba.
3. Prinsip-prinsip Perancangan Prinsip-prinsip adalah suatu cara, patokan, teknik, atau metode dalam mengolah unsur-unsur desain untuk menghasilkan efek tertentu yang menyatakan efek kasat mata yang ditimbulkan oleh penerapan metodea tersebut. Menurut Anderson (1961:191-200) prinsip-prinsip perancangan terbagi menjadi tiga golongan, yaitu : •
Prinsip Mengarah (Linear) Prinsip ini membawa mata bergerak dari satu tempat ketempat lain dan membangun suatu klimaks, serta mewujudkan suatu arah
tertentu
pada
tubuh.
Dalam
prinsip
ini
terdapat
pengulangan, kesejajaran, sekuen (rangkaian), selang-seling, gradasi, pemancaran (radiasi) dan irama. •
Prinsip Penegas (Highlighting) Prinsip ini bertujuan untuk memusatkan perhatian pada titik tertentu pada tubuh. Dalam prinsip ini terdiri dari pemusatan, kontras, dan penekanan.
•
Prinsip Pemersatu (Synthesizing)
www.stisitelkom.ac.id
Prinsip ini biasa diterapkan baik secara structural atau pun dekiratif.
Dalam
prinsip
ini
terdapat
proporsi,
skala,
keseimbangan, keselarasan dan kesatuan.
2.1.5.2 Tas 2.1.5.3. Sejarah Tas Di tahun 1400-an sudah banyak wanita dan juga pria yang menggunakan tas berbentuk dopet persegi panjang, terutama di eropa. Mereka menggunakan tas berbentuk dompet itu hanya untuk menyimpan uang kecil dan surat-surat. Seabad kemudian di tahun 1500-an, tas berkembang menjadi bentuk drawstring (tas serut) yang terbuat dari bahan kain berbentuk segi empat. Ditahun tersebut tas serut menjadi sebuah symbol yang di perbincangkan di masyarakat. Namun akhir tahun 1500-an, ke eksisan tas serut mulai pudar, hal tersebut dikarenakan para penjahit pada saat itu menciptakan rok yang memiliki saku. Tahun 1600-an tas kembali naik daun, tas serut ditahun ini mengalami perubahan dimana tas serut yang dipasarkan di imbuhkan dengan beads, border dan tasel. Tas tersebut muncul di berbagai tingkat kehidupan social. Hingga tahun 1700-an eksistensi tas masih dalam batas-batas fungsional saja. Tahun 1800-an tas mulai mengalami perubahan dan berkembang sesuai tuntutan fashion kala itu. Tahun 1900-an, perkembangan desain dan bahan tas mengalami perubahan yang pesat, secepat perubahan fashion, karena masyarakat pada masa itu semakin atraktif. Bahan-bahan pembuatan tas jadi sangat variatif, tidak hanya bahan kulit ( leather ) biasa namun muncul bahan-bahan tas lainnya seperti lizard, croco, ostrich, tortoiseshell, plastic dan lain lain. Saat ini tas dan fashin saling terkait, dimana tas dapat membantu melengkapi gaya busana seseorang. Tas bukan hanya digunakan sebagai asesoris semata, namun dalam perkembangannya pemilihan tas yang tepatsesuai kebutuhan dapat membantu membentuk identitas si pemakai.
www.stisitelkom.ac.id
2. 1.5.4 Produk Fashion Tas Produk tas yanhg ada di pasaran saat inii dikelompokan dalam beberapa jenis tas baik dari fungsi maupun bentuk. Salah satunya adalah tas kasual. Di dalam tas kasual itu sendiri terbagi lagi kedalam beberapa kategori fungsi dan juga bentuk antara lain : •
Jenis Produk Tas Kasual Menurut Fungsi Menurut fungsinya tas kasual di badi dalam beberapa jenis fungsi: a. Tas kasual untuk jalan-jalan di mall atau untuk bergaya b. Tas kasual untuk bekerja c. Tas kasual untuk sekolah atau kuliah d. Tas kasual untuk bepergian jauh (traveling) e. Tas kasual untuk belanja (shopping bag) f. Cosmetic bag, yaitu tas yang berfungsi untuk menyimpan peralatan kosmetik g. Lap top bag, yaitu tas yang berfungsi untuk menyimpan lap top dan alat-alat lainnya yang berhubungan dengan computer Lap top. Jenis tas kasual dengan berbagai fungsi yang telah di sebutkan di atas, untuk setiap kategori fungsinya keriteria idealnya masing-masing, baik dari bentuk, ukuran dan material desain permukaan tas yang di aplikasikan.
•
Jenis Produk Tas Kasual Menurut Bentuk Tas a. Shoulder bag b. Tote bag c. Peanut d. Boston bag
www.stisitelkom.ac.id
e. Clutch bag f. Hobo ladies bag g. Hand bag h. Waist bag i. Back pack j. Travel bag
www.stisitelkom.ac.id
www.stisitelkom.ac.id
•
material Tas diantaranya : a. Bahan Nylon : jenis-jenis bahannya anyaman polos 1680 D, 1800 D, 420 D, 210 D, anyaman dobby 300D, sarin twill, bahan diamond, baby ribstop dll. b. Bahan Polyester : Poly 600 D, poly 300D, baby ribstop, poly dobby 300 D dll.
www.stisitelkom.ac.id
c. Bahan Katun : Kanvas high density, kanvas reaktif, kanvas block print, jeans, bahan twill. d. Bahan PVC dan PU : bahan sponge lak, sponge dopt, bahan floter, bahan pvc crystal dll. e. Bahan jala atau mesh, double mesh, single mesh dll f. Bahan Neoprene, spandex dll.
•
Bahan-bahan pembantu Tas a. Bahan lapis (untuk bagian dalam tas ) : oxford, nylon 210 D dll. b. Polyfoam : polyfoam 3-8mm, untuk lapisan dalam back pack atau melapisi bagian tertentu dalam tas. c. Busa Ati : Warna putih dan hitam membentuk bagian tertentu pada bagian tas. d. Busa Eva : biasa dipakai untuk dicetak membentu sesuatu untuk variasi pada tas. e. Busa crossling : untuk lapisan dalam f. Dacron : untuk membuat efek lembut atau empuk. g. Busa angin : 2 mm s/d 10mm, untuk membuat efek lembut dan empuk pada tas.
•
Aksesoris Tas a. Tali Webbing : ada 4 macam jenis material untuk tali : Nylon, Polyester, Katun, dan PVC, sedangkan untuk ukuran Webbing : 2 cm, 2,5 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm. b. Ring : material metal dan plastik, ring berbagai macam bentuk dan ukuran : ring tangga, ring kotak, ring bulat, ring kait, ring oval, dan ring cucuk. c. Buckle : ring sodok d. Cetet : cetet biasa, cetet jaket, cetet magnet.
www.stisitelkom.ac.id
e. Seleting dan kepala seleting : seleting nomer 5 dan seleting nomer 3, dengan jenis : seleting bias, seleting gigi besi, seleting gigi buaya. f. Centang : centang jamur, centang BB ( bolak balik ), centang biasa, centang 1000 dll. g. Mata domba, mata itik dll. h. Label karet, label besi, label woven.
2.1.5.5 Sepatu Sepatu adalah suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah. Pengelompokkan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan fungsinya, seperti sepatu resmi (pesta), sepatu santai (kasual), sepatu dansa, sepatu olahraga, dan sepatu kerja. (Ensiklopedia Indonesia). Alas kaki terbagi dalam 2 jenis, yaitu tipe mokasin dan sandal. mokasin biasanya dipake oleh masyarakat di kawasan subtropis dengan desain tertutup. istilah mokasin ini sekarang lazim disebut dengan sepatu. Dari 2 jenis itu, mucul beberapa dasar tipe alas kaki. Menurut Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan mokasin.
Model
pump
merupakan
bentuk
dasar
sepatu
wanita.
Alas kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Hal itu dimulai saat kekuasaan Dinasti Tudor di Inggris, pada abad ke-15, yang menandakan status sosial. Kemudian pada abad 10-15, muncullah jenis sepatu runcing (sabot) yang dikombinasi kaus rajutan knitted house dari Spanyol yang
www.stisitelkom.ac.id
disukai Ratu Elizabeth, Inggris. Bentuk sepatu kemudian semakin baik dan indah, yaitu dengan menambahkan hak.
2.1.5.6. Macam-Macam Produk Sepatu Sepatu tidak hanya berfungsi sebagai alas kaki, tetapi juga telah menjadi bagian dari penampilan seseorang. Untuk sepatu wanita, ini adalah beberapa macam model sepatu : •
Stiletto Stiletto adalah sepatu berhak tinggi lebih dari 9cm dengan bentuk hak yang ramping dan tipis dan bagian depan sepatunya pun ramping. Sepatu jenis ini sangat membantu untuk membuat kaki wanita terlihat lebih jenjang.
•
Platform Ciri dari sepatu platform adalah baik hak sepatu maupun sol sepatu keduanya sangat tebal, sehingga mampu menunjang tinggi badan pemakainya . Bedanya dengan wedges hak nya terpisah dengan sol bagian depan, dan tinggi hak nya di atas 9 cm.
•
Wedges Wedges adalah sepatu berhak tinggi dengan bagian antara hak belakang sampai sol bagian depan tersambung menjadi satu. Biasanya sol terbuat dari kayu atau dari material kulit yang sama dengan bahan sepatu.
•
Boots Sepatu yang menutupi seluruh mata kaki, dengan tinggi yang bervariasi mulai dari ankle boots yang menutupi ankle sampai thigh highs boot yang menutupi setinggi paha.
•
Peep-Toe Sepatu peep toe memiliki bagian depan yang sedikit terbuka sehingga memperlihatkan bagian jari kaki.
www.stisitelkom.ac.id
•
D’Orsay Yaitu jenis sepatu dengan bagian depan dan bagian tumit tertutup, namun bagian tengah terbuka mulai dari pangkal jari hingga mendekati tumit. D’Orsay juga sering dibuat dalam bentuk peep-toe.
•
Round Toe Model Sepatu Round Toe Jenis sepatu dengan bentuk ujung bagian depan yang membulat dan tidak lancip.
•
Ballerina Flats Model Sepatu Ballerina Flats Ini adalah sepatu wanita tanpa hak yang memiliki sol datar bermodel round toe mirip sepatu balet. Biasanya sepatu seperti ini terbuat dari bahan yang elastis dan menyesuaikan dengan bentuk kaki, sehingga nyaman untuk digunakan.
•
Loafers Model Sepatu Loafers adalah sepatu berhak datar tanpa tali dengan bagian depan yang tertutup. Biasanya terbuat dari bahan kulit dengan aksen gesper, rumbai, atau coin holder.
•
Mocassin Model Sepatu Moccasin Bentuknya hampir serupa dengan loafers, yaitu sepatu tanpa hak dengan bahan sepatu yang fleksibel menyerupai sepatu yang digunakan suku Indian di Amerika.
•
Espadrilles Model Sepatu Espadrilles adalah sepatu dari bahan kanvas yang memiliki sol dengan hak tebal atau sedang. Biasanya terbuat dari bahan karet atau tali tambang yang fleksibel.
•
Clog Model Sepatu Clog adalah sepatu wanita yang memiliki hak tebal dan biasanya terbuat dari kayu.
•
Sport shoes Hampir mirip dengan sepatu sport untuk pria, namun menggunakan variasi dan kombinasi warna yang lebih feminim. Menutupi seluruh mata
www.stisitelkom.ac.id
kaki dengan sol sepatu terbuat dari karet atau bahan yang empuk agar lebih mampu menahan tekanan dari aktivitas yang berat. •
Sneakers Sneakers merupakan sepatu bergaya sportif dengan tali atau bermodel strap on.
Bentuknya lebih simple
daripada
shoes dan sol nya terbuat
dari keras,
sport
karet
atau
material
sehingga
nyaman
digunakan.
www.stisitelkom.ac.id
yang
tidak untuk
Gambar 2.11 Stiletto
Gambar 2.12 Platform
Gambar 2.13 Wedges Shoes
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 2.14 Boots
Gambar 2.15 Peep Toe
Gambar 2.16 D’Oray
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 2.17 Round Toe
Gambar 2.18 Ballerina Flats
Gambar 2.19 Lofers
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 2.20 Mocassin
Gambar 2.21 Espadrilles
Gambar 2.22 Clog
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 2.23 Sport Shoes
Gambar 2.24 Snesakers
2.1.5.7 Bahan Sepatu 1. Bahan kulit Leather atau kulit merupakan salah satu bahan untuk membuat tas yang umumnya dipakai. Pengguna bahan kulit pertama adalah orang-orang purba yang hidup di zaman es sekitar 500.000 tahun yang lalu. Sama halnya dengan saat ini, kulit merupakan produk sampingan, karena manusia purba mengutamakan dagingnya dari pada kulit. Masalah utama yang di hadapi adalah, kulit cepat rusak, lalu di kenal beberapa upaya yang dapat memperlambat terjadinya kerusakan antara lain di jemur. Namun proses penjemuran membuat kulit menjadi kaku, lalu dikenalkan metode tannim yang dapat digunakan untuk memperlembut kulit. Kulit yang sudah melalui proses penyamakan akan terihat lentur dan indah, mudah dilipat dan tahan lama. Kulit hewan yang banyak dugunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan antara lain kulit kambing dan kulit domba. Kedua bahan kulit
www.stisitelkom.ac.id
tersebut banyak digunakan di Indonesia, karena di kenal orang dan mudah di dapatkannya, harganya pun agak murah, dengan ukuran yang tidak lebar. Per lebar bahan kulit tersebut berukuran 5-100 kaki persegi ( kurang lebih 28 x 28 cm). Hasil samakan kulitnya mengkilat dan dapat di beri warna. Bhan kulit hewan tersebut berbeda-beda dari segi kualitas. Para prngrajin kulit umumnya menggunakan bahan dari kulit hewan tersebut karena kulit hewan mudah di bentuk menjadi barang kerajinan. •
Macam-macam bahan kulit o kulit kambing dan kulit domba, kulit sapi merupakan bahan kulit yang paling banyak digunakan untuk busana, perabot, dan produkproduk kulit lainnya. o Kulit asrtich ( burung unta ) dianggap sebagai salah satu bahan kulit yang paling serbaguna di dunia, karena kulit ini lentur, tahan lecet dan awet. Hal tersebut membuat kulit ostrich merupakan bahan kulit termahal di dunia. o Aniline,
kulit
pigmented
baik
untuk
benda-benda
yang
membutuhkan keawetan. o Semi-Aline, kombinasi antara pigmented dan anline, pigmen yang sangat ringan ditambahkan untuk memberi warna yang merata dan menambahkan keawetan. Kebanyakan busana terbuat dari kulit jenis ini. o Suede adalah bagian bawah kulit. Dibandingkan dengan bagian tas, lapisan ini lebih tipis dan biasa di gunakan untuk garmen, bukan perabot.
2. Kanvas Kanvas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : ‘Kain kasar yang kuat, dipakai untuk kemah (layar, kantong surat pos, lukisan, dsb) ; kain terpal’.
www.stisitelkom.ac.id
Kata kanvas berasal dari bahasa Anglo French yaitu canevas. Kedua kata tersebut berasal mula dari bahasa Vulgar Latin, cannapaceus yang berarti ‘terbuat dari jerami’ ( Wikipedia, free ensiclopedia ). Kanvas modern biasanya terbuat dari gbenag katun. Berbeda dengan bahan katun tebal lainnya, seperti denim, kain kanvas ditenun dengan tipe tenunnan dasal bukan dengan tenunnan twill. Di Amerika kanvas diklasifikasikan dengan dua cara yaitu menurut beratnya dan berdasarkan sistem tingkatan nomor. Urutan nomor bebalikan dengan berat bahan, sehingga kanvas nomor 10 lebih ringan dari kanvas nomor 4. Jenis kain kanvas ada bermacam-macam diantaranya waterproof canvas ( kanvas tahan api ), dyes canvas ( kanvas celup ) dan lain-lain. Kain Kanvas biasanya dibuat menjadi sebuah produk diantaranya tenda kemah, perahu kano, tas maupun media lukis. Kulit dan Kanvas juga biasa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tas.
www.stisitelkom.ac.id
Proses Pembuatan Sepatu
DESAIN SEPATU
Pemotongan Pola Sepatu Sesuai Yang Diingnkan
Aplikasi Limbah Brukat Pada Pola Sepatu
Bordir Korneli
Kain Disambung Dan Disusunkan Dengan Model Yang Diinginkan
Bagian Dalam Kulit Diberi Sol Atau Alas Sepatu Dengan Menggunakan Lem
Usai Diberi Lem Bagian Tersebut Di Press Menggunakan Dongkrak Mobil
Kini Tinggal Proses Pengemasan Dalam Kardus
www.stisitelkom.ac.id
2.1.6 Limbah Padi Berdasarkan angka ramalan (Aram) III Badan Pusat Statistik (BPS) produksi gabah nasional tahun ini diperkirakan mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG). Dengan produksi ini terjadi peningkatan 2,59 juta ton (4,76%) jika dibandingkan dengan angka tetap (Atap) produksi 2006. Kenaikan produksi ini didorong perluasan lahan panen seluas 379,18 ribu Ha (3,22%). Dengan pertumbuhan produksi sebesar 5%, tahun depan target produksi padi nasional akan mencapai 59,9 juta ton. Angka ini dicapai dengan peningkatan produksi sebesar 2,85 juta ton GKG. (Affendi, 2008). Selain itu, Indonesia mempunyai sekitar 60.000 mesin penggiling padi yang tersebar di seluruh daerah yang menghasilkan limbah berupa sekam padi 15 juta ton per tahun. Untuk kapasitas besar, beberapa mesin penggiling padi dapat menghasilkan limbah 1020 ton sekam padi per hari. Limbah sekam padi sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan. Alternatif pengolahan sekam sangatlah terbatas karena massa jenisnya yang rendah, dekomposisi secara alami sangat lambat, dapat menimbulkan penyakit pada tanaman padi maupun tanaman lain, kandungan mineral yang tinggi. Salah satu hal yang paling sering dilakukan petani terhadap sekam padi adalah dengan pembakaran. akan tetapi aktivitas ini dapat meningkatkan jumlah polutan dalam udara dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat.hali ini cukup penting , sehingga tentunya menjadi masalah yang harus dipecahkan segera. Apa lagi saat ini sedang maraknya isu Global Warming.
www.stisitelkom.ac.id
Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 2030% dari bobot gabah. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya : 1. Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia, 2. Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan,terutama kandungan silika (SiO2 ) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industry bata merah
3. Sebagai sumber energy panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil. Selain pemanfaatan-pemanfaatan di atas perlu adanya pemafaatan baru yang membantu mengurangi limbah sekam padi tersebut dan memiliki nilai ekonomi lebih.
2.1.7 Bahan tekstil bertekstur Limbah Sekam Padi Proses kreatif yang terjadi pada manusia, membawa banyak perkembangan pada jenis dan desain permukaan pada kain salah satunya adalah imbuh dengan penambahan unsur baru berupa tekstur pada kain. Perkembangan imbuh ini tidak terjadi sekaligus atau dalam kurun waktu yang singkat, melainkan memerlukan
www.stisitelkom.ac.id
waktu yang cukup lama. Dengan adanya percoban-percobaan yang dilakukan makalah lahir desain permukaan dengan cara pemberian unsur baru berupa tekstur pada kain, salah satunya pemberian tekstur kain yang berbahan dasar limbah sekam untuk teksturnya. Adanya percobaan yang dilakukan selama ini menghasilkan hasil yang cukup baik dan dapat digunakan untuk bahan dasar bertekstur kulit padi.
2.1.8 Psikologi Wanita Dewasa Awal Pada masa dewasa awal atau early adulthood menurut E.B. Hurlock, terbentang sejak terciptanya kematangan secara hukum sampai kira kira usia 40 tahun, dialami seseorang sekitar 20 tahun (Hurlock dalam mapiere, 1983:19) terdapat dua konsep dewasa yaitu ketika seseorang sudah mengalami perubahan biologisdan dewasa secara ekonomi, jika seseorang telah mampu membiayai hidupnya sendiri telah dianggap dewasa, Rheinald kasali(2000,200-201). Berdasarkan hal tersebut diperoleh sejumlah kelompok usia antara lain: 1. Usia 17-23 tahun: masa transisi Pada masa ini manusia cenderung memiliki penghasilan yang masih rendah, bahkan sebagian masih memerlukan bantuan orang tua untuk meraih gelar sarjananya. 2. Usia 24-33 tahun: masa pembentukan keluarga Sebagian besar sedang menjajaki untuk membentuk rumah tangga Sebagian anggaran dihabiskan untuk membeli pakaian, asesoris, makan di luar. Mencari hiburan dan informasi tentang berbagai hal. 3. Usia 31-40 tahun: masa peningkatan karir Keluarga baru mulai terbentuk semangat untuk membangun rumah tangga mulai membutuhkan kendaraan, rumah tinggal dan lain lain. Mencari
www.stisitelkom.ac.id
barang berkwalitas untuk menjaga penampilan dan mendukung karirnya. Pengeluaran untuk anak- anak juga meningkat. 4. Usia 41-50: masa kemapanan 5. Usia 51-65 tahun: pasa persiapan pensiun Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Gaya hidup mengukur akifitas-aktifitas manusia dalam hal:
•
Bagaiman mereka menghabiskan waktunya.
•
Apa minat mereka yang dianggap penting di sekitarnya.
•
Pandangan-pandangan baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain : Karakter-karakter desain yang telah mereka lalui dalam kehidupan,
penghasilan, pendidikan, dan dimana mereka tinggal.
2.1.8.1 Ciri-ciri Wanita Dewasa Awal Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prilaku gaya hidup wanita dewasa awal adalah, sebagai berikut: 1. Persuasive, bersifat membujuk secara halus, penuh pertimbangan, proses peralihan masa remaja kemasa dewasa awal. 2. Dinamis, penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. 3. Agresif, bersifat atau cenderung bernafsu kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan dan menghalangi. Namun walau cenderung agresif masa dewasa ini dapat berpikir secara realistis.
www.stisitelkom.ac.id
Dewasa awal menurut Drs. Andi Mapiare dalam buku “ psikologi dewasa” (1983: 66-71), minat-minat yang beragam terdapat pada wanita dewasa awal berdasarkan banyaknya jumlah orang yang mengalaminya dan kedudukan pentingnya, antara lain: 1. Minat penampila fisik, meliputi tinggi dan berat badan serta raut wajah, dalam hal ini selalu mementingkan hal penampilan fisik dengan cara mempelajari cara-cara diet, olag raga dan menggunakan make-up serta mempelajari cara-cara penampilan diri yang baik. 2. Minat terhadap pakaina dan asesoris, orang dewasa awalnya sangat sangat sadar bahwa keberhasilan dalam banyak hubungan social dan berbagai bidang kegiatan di pengaruhi oleh penampilan.. ada tiga hal yang mendorong timbulnya minat orang dewasa dalam berpakaian adalah:
•
Pakaian sebagai alat kompensasi, berpakaian untuk menutupi fisik yang tidak menarik atau menghibur diri sehubungan dengan prestasi yang kurang.
•
Pakaian sebagai alat identitas, berpakain untuk memperoleh prestise sosial dan peningkatan status sosial dan untuk identitas pada kelompoknya.
•
Pakaian dan asesoris bertujuan untuk menutupi ketuaan, sehingga dalam hal tersebut dapat terlihat lebih muda dari usianya ataupun sebaliknya. Mereka cenderung memilih”mode” terbaru. a. Minat terhadap penampilan benda-benda, berupa perabot lux, mobil,benda-benda yang dapat mengangkat status mereka. b. Minat terhadap uang, pada masa ini minat akan kebutuhan sangat tergantung dengan “saat sekarang”, jadi uang yang di miliki sekarang digunakan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan sesaat, bukan yang akan dating.
www.stisitelkom.ac.id
c. Minat terhadap agama, pada usia dewas awal boleh dikatakan kuat dalam agama cukup mesti tidak sekuat hal-hal yang di sebut diatas.
2.2
Tinjauan Faktual (Empirik)
Limbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Salah satunya limbah sekam padi, Indonesia mempunyai sekitar 60.000 mesin penggiling padi yang tersebar di seluruh daerah yang menghasilkan limbah berupa sekam padi 15 juta ton per tahun. Untuk kapasitas besar, beberapa mesin penggiling padi dapat menghasilkan limbah 1020 ton sekam padi per hari. (Ditulis oleh I Nyoman Suprapta Winaya). Alternatif pengolahan limbah sekam padi sangatlah terbatas karena masa jenisnya yag rendah, dekomposisi secara alami sangat lambat, dapat menimbulkan penyakit pada tanaman padi maupun tanaman lain, sehingga kandungan mineral yang tinggi. Salah satu hal yang paling sering dilakukan petani terhadap sekam padi adalah dengan pembakaran. akan tetapi aktivitas ini dapat meningkatkan jumlah polutan dalam udara dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya :
www.stisitelkom.ac.id
1. Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia, 2. Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan,terutama kandungan silika (SiO2 ) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industry bata merah
3. Sebagai sumber energy panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil. Selain pemanfaatan-pemanfaatan di atas perlu adanya pemafaatan baru yang membantu mengurangi limbah sekam padi tersebut dan memiliki nilai ekonomi lebih.
2.2.1 Cara Menproduksi Tas dan Sepatu Saat Ini 2.2.1.1 Industri Kecil Industry kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja yang kurang dari 50 orang atau berdasarkan UU No. 9 tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan penjualan paling banyak 1 milyar milik WNI bukan afiliansi badan usaha lain berdiri sendiri dan berbentuk usaha perorangan badan usaha atau koperasi. Jumlah alat produksi yang dimiliki usaha kecil mandiri Umumnya hanya beberapa buah saja. Namun harga pokok produksi produk yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan harga pokok produksi dan perusahaan besar. Yang disebut usaha kecil (Menurut UU No. 9/1995, tentang Usaha Kecil), yaitu:
www.stisitelkom.ac.id
1. Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi. 2. Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik Iangsung maupun tidak langsung,dengan Usaha Menengah atau Besar. 3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiiki basil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. Berdasarkan Kepmenkeu 571IKMK 03/2003 (Menteriannya masih Pak Boediono) maka pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran brutto dan atau penerimaan brutto tak lebih dan 600 juta.
2.2.1.2 Indusrti Besar Industri besar merupakan mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih. Berdiri sendiri, dan biasanya memiliki anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik Iangsung maupun tidak langsung, dengan usaha kecil perusahaan yang Memiliki kekayaan bersih Iebih besar dari Rp. 200 juta, dengan batasan kekayaan lebih dari Rp. 10 miliyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan lebih dari Rp. 100 juta per tahun.
2.2.1.3 Makloon Contract Manufacturing atau Iebth dikenal dengan “makloon” adalah kerjasama yang dilakukan oleh brand owner dan manufacturer dalam memproduksi suatu produk. Makloon bukanlah sesuatu hal yang baru dan sudah banyak dilakukan dunia usaha baik dalam maupun luar negeri. Contract
Manufacturing dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan pada masa
www.stisitelkom.ac.id
sekarang penerapannya merupakan hal yang penting mengingat persingan usaha yang semakin meningkat dan untuk menghadapi era globalisasi. Di Indonesia penerapan Contract Manufacturing telah banyak berkembang pada industriindustri non pangan seperti ; industri alas kaki, garment dll, dan saat mulai merambah ke industri pangan. Industri pangan yang telah melakukan makloon antara lain adalah industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), industri makanan ringan (Snackfood), mie instant, biskuit, jelly, pudding dan lain-lain. Pada
dasarnya
penerapan
Contract
Manufacturing
memberikan
keuntungan dan kerugian. Bagi brand owner keuntungan yang didapat antara lain adalah investasi yang kecil, resiko untuk uji coba rendah, brand owner dapat tetap fokus ke bisnis inti dan dapat menghemat waktu. Sedangkan kerugiannya antara lain formulasi dan omset dapat di ketahui oleh manufacturer, adanya ketergantungan terhadap supply produk jika produksi bermasalah, terdapat kemungkinan manufacturer lebih memprioritaskan pada produknya sendiri dan kurang terjamin kualitasnya. Di
sisi
lain
seperti
halnya
brand
owner,
penerapan
Contract
Manufacturing bagi manufacturer juga memberikan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya antara lain investasi yang kecil, kapasitas produksi terjamin, biaya iklan atau promosi kecil dan meringankan tugas marketing. Sedangkan untuk kerugiannya proses dan mekanisme produksi dapat terlihat. Akan tetapi walaupun
Contract Manufacturing memberikan banyak keuntungan baik bagi brand owner maupun manufacturer, dalam penerapan Contract Manufacturing untuk mencapai keberhasilan perlu prinsip saling mendukung dan menguntungkan (win-win solution). Selain itu, Contract Manufacturing perlu didasarkan pada ketentuan dan perundangan yang berlaku dan khusus industri besar dengan usaha kecil menengah perlu adanya pembinaan dalam penerapannya. Terdapat kondisi yang harus diperhatikan oleh brand owner dan manufacturer dalam penerapan Contract
Manufacturing, antara lain Brand owner perlu memikirkan aspek hukum,
www.stisitelkom.ac.id
kapasitas produksi, cadangan teknis, produk dan manufacture visit. Sedangkan bagi manufacturer perlu memikirkan aspek legal, profil perusahaan, company visit dan masalah keuangan. (Sumber: seminar Optimizing Company Peiformance 9 Desember 2004 - Gapmmi).
2.3
Gagasan Dasar Perancangan Berdasarkan hasil analisa kajian teoritik dan empirik, bahawa visualisasi
assesoris busana yang berupa tas dan sepatu tidak terbatas pada bahan dasar kain biasa saja, kini limbah sekam padi pun dapat dieksplorasi menjadi lebih bermaanfat sebagai tekstur pada kain, setelah menjadi kain bertekstur alam, kain bertekstur kain padipun dapat dikolaborasi dengan beberapa surface sedign seperti padupadan dengan limbah kulit dan silam pita sebagai motif susul-sulur dan bunga dari prosese sulam pita, aplikasi border korneli, aplikasi border, penambahan motif- sulur-sulur dengan media cat tekstil timbul dan lain-lain.
2.3.1 Tema Perancangan ‘The Forgotten Gold’ emas yang terlupakan, padi merupakan makanan pokok Indonesia, dimanca Negara padipun dikenal sebagai emasnya Negara Indonesia dikarenakan semua masyarakat Indonesia memakan nasi sebagai pangannan pokok dan sumber energi dari situlah nilainya, bernilai seperti emas. Disini emas sebagai kata hiasan dikarenakan kata emas adalah sesuatu yang sangat berarti dan bernilai yang berupa kesehatan, kebutuhan sember tenaga kita diperoleh dari panganan pokok berupa nasi. Jika limbah sekam padi hanya digunakan untuk pangan ternak, biomassa, pembakaran bata dan lain-lain, kini limbah padi sekam padi pun dapat digunakan pada bidang fashion dan memiliki nilai ekonomis lebih. Dengan tidak merubah warna dari limbah sekam padi tersebut menggambarkan kersan natural berdesain feminim-maskulin, cantik, tegas, kuat pasti dan energik dapat mengaangkait limbah sekam padi yang sudah diolah menjadi kain bertekstur alam dan dibuat sebagai produk pelengkap busana yang
www.stisitelkom.ac.id
berupa tas dan sepatu dapat menjadi pilihan yang fress dinbanding dengan tas dan sepatu yang ada dipasaran saat ini.
2.3.2
Rumusan Desain Ada bebrapa aspek yang menjadi rumusan desain yang dibuat, adalah
seperti yang terlihat dibawah ini : 1. Aspek fungsi yang terdiri dari :
•
Fungsi fisik tas, adalah alat untuk membawa dan manyimpan barang dengan cara di jinjing di selempang atau di gendong.
• Fungsi fisik sepatu adalah alat untuk untuk melindungi dan kenyamanan manusia kaki sambil melakukan berbagai kegiatan. •
Fungsi fsikis, adalah bias member rasa percaya diri, rasa aman, rasa nyaman kepada sipemakai.
•
Fungsi simbolis adalah dapat menggambarkan identitas bagi pemakainya, seperti selera, status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
•
Fungsi estetis adalah kesan yang ditampilkan dari tas dan sepatu ini adalah natural modern yang mendaur ulang limbah sekam padi sebagai bahan bertekstur untuk tas dan sepatu fashion wanita dewasa.
2. Aspek bahan meliputi :
•
Jenis bahan Jenis bahan yang digunakan adalah bahan blacu yang di timpa palm
serbuk padi sebagai tekstur alam natural menjadi bahan bertekstur yang digunakan sebagai bahan dasar tas dan sepatu.
www.stisitelkom.ac.id
•
Mode
Tema atau bahan yang dipergunakan untuk keperluan pelenggkap busana pada saat ini kecendrungan untuk kembali ke alam sudah menjadi trend,isu global
warming pun marak menjadi inspirasi para desainer tanah air. Warna alam dan warna tanah akan menjadi salah satu trend color sekarang.
www.stisitelkom.ac.id