III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. Definisi Katalog Katalog adalah alat publikasi yang digunakan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Grafis memungkinkan berbagai macam perusahaan untuk menginformasikan kepada calon pelanggan dan pelanggan yang sudah ada tentang harga dan fitur produk mereka dalam rangka untuk mendorong penjualan mereka. Katalog adalah sarana bagi perusahaan untuk menyajikan secara rinci cakupan produk dan jasa, langsung kepada pelanggan. Ada berbagai jenis katalog yang bervariasi sesuai dengan konten dan target mereka. Katalog paling umum adalah untuk mempromosikan produk konsumen, terdiri dari gambar (foto, rendering atau ilustrasi) dari item yang perusahaan jual. Dengan setiap gambar, ada deskripsi produk, termasuk karakteristik (ukuran, warna, bahan, fungsi, proses manufaktur, dll.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 5. Referensi Katalog Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/?q=catalog%20design&rs=rs&eq=&etslf=1852&term_meta[]=catalog%7Cre centsearch%7C1&term_meta[]=design%7Crecentsearch%7C1
B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan
1. Teori Ilustrasi Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik, atau diagram (Danang Sukmana, FX Widyatmoko ‘Koskow’ dan Natalia Afnita, 2009). Menurut Robert Ross, Ilustrasi adalah lukisan atau gambar yang memiliki fungsi memperjelas atau memperindah sesuatu, tampil secara visual dalam bentuk individu, baik itu warna ataupun hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan manusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi atau tindakan. (Robert Ross, Illustration Today). 2. Teori Layout Masih menurut Hendri Hendratman dalam Guruh (2008: 25) diterangkan bahwa desain yang baik adalah tergantung dari pengaturan pada tiap elemenelemen yang ada. Layout dibuat untuk mempermudah agar pesan jadi mudah dimengerti. Ini adalah bagian dari komunikasi, tidak sekedar seni, atau mempercantik tampilan saja. Layout adalah bentuk pengaturan beberapa elemen yang menjadikan pesan lebih berarti. pada periklanan, ini termasuk headline, bodycopy, ilustrasi, dan berberapa elemen pendukung lainnya.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ketika elemen-elemen itu diatur sedemikian rupa, dan pembaca pesan itu senang melihat pengaturan tersebut, begitu juga pesan itu tersampaikan dengan baik, berarti itulah sebuah layout yang baik. Penempatan elemen desain dengan cara yang sembarangan akan jarang menghasilkan desain yang baik. Membuat layout perlu diperhatikan adanya elemen-elemen yang mendukung antara lain garis, bentuk, warna, tekstur. Pada tata letak sebuah perwajahan baik itu berupa iklan majalah, brosur, desain web, perlu dibuat suatu komposisi yang menarik agar enak dilihat. 3. Teori Warna Warna Keberadaan warna ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna di antaranya adalah hue (spektrum warna), saturasi (nilai kepekatan), dan lightness (nilai gelap terang). Warna merupakan unsur visual yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi citra bagi orang yang melihatnya. Masing-masing warna membrikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag dalam Adi Kusrianto membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons psikologis kepada pemirsanya sebagai berikut:
Merah, melambangkan kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya, keberanian.
Biru, melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
Hijau, melambangkan alami, kesehat, pandangan yang enak, keseimbangan
Kuning,
melambangkan
optimisme,
harapan,
kecerian,
kecermelangan, gembira.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ungu, melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan.
Oranye, melambangkan energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat.
Coklat, melambangkan tanah/ bumi, kenyamanan, dapat dipercaya, bertahan.
Abu-abu, melambangkan intelek, futuristik, modis, kesederhanaan, sedih.
Putih, melambangkan suci, bersih, tidak bersalah, steril, kematian.
Hitam, melambangkan kekuatan, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun.
4. Teori Tipografi Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin. Dalam pemilihan huruf/font harus diperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. James Craig, salah satu penulis buku Designing with Type: The Essential Guide to Typography, membagi tipografi menjadi 5 kategori, antara lain: a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau kaki yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Jenis font yang ada di kategori huruf Roman antara lain Bodoni, Georgia, dan Times New Roman.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Egyptian Huruf Egyptian memiliki ciri huruf seperti papan. Berbeda dengan kategori Roman yang memiliki tebal tipis di hurufnya, Egyptian memiliki ketebalan yang hampir sama di setiap hurufnya. Kesan yang ditimbulkan oleh jenis huruf Egyptian adalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Jenis font yang ada di kategori Egyptian adalah Rockwell dan Typo Slab-Serif. c. Sans-Serif Huruf Sans-Serif hampir mirip dengan huruf Roman, hanya saja jenis huruf ini tidak memiliki sirip di ujung. Ketebalan hurufnya pun tidak tebal tipis, melainkan solid. Kesan yang ditimbulkan jenis huruf ini adalah modern, kontemporer, dan efisien. Bisa dibilang huruf di kategori Sans-Serif merupakan versi modern dari Roman. Sans-Serif cenderung digunakan untuk hal-hal yang semi formal dan santai. Jenis font yang ada di kategori Sans Serif adalah Arial, Century Gothic, Futura, Helvetica, Lucida Grande, Trebuchet MS, dan Verdana. d. Script Huruf Script memiliki rupa seperti tulisan tangan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan oleh kategori huruf ini adalah pribadi dan akrab. Jenis font yang ada di kategori ini adalah Freestyle Script dan French Script. e. Miscellaneous Huruf kategori ini tidak memiliki ciri khas atau rupa yang spesifik seperti 4 lainnya. Huruf ini biasanya merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada, hanya ditambahkan hiasan, ornamen atau garis-garis dekoratif. Font ini memiliki kesan dekoratif dan artistik. Jenis font yang ada di bawah kategori ini sangat banyak, antara lain Comic Sans MS, Joker, dan Magneto.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Prinsip Desain Kata desain bisa diartikan sebagai merancang. Demikian pula dengan kata nirmana. Nirmana dapat diartikan merancang. Sedangkan menurut Adi Kusrianto dalam bukunya Pengantar Desain Komunikasi Visual (2007: 28) dijelaskan bahwa nirmana dapat berarti kosong, abstrak atau tidak bermakna. Pengertian ini seolah mengungkapkan bahwa pada mulanya sebelum seseorang menciptakan sesuatu atau berkarya, yang ada hanyalah kekosongan yang tidak bermakna apapun. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajib dipelajari dan dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar mengenai desain sebelum berkarya. Pengetahuan dasar tersebut meliputi elemenelemen dan prinsip-prinsip desain. Desain adalah kombinasi kompleks katakata, gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto, dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran
khusus dari seorang individu yang bisa
menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu
yang
mudah
diingat.
Prinsip
dasar
desain
merupakan
pengorganisasian unsur-unsur desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreatifitas Frank Jefkins(1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi:
Kesatuan (unity) Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasi. Kesatuan diperlukan dalam karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan adanya kesatuan inilah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keseimbangan (balance) Keseimbangan merupakan prinsip komposisi yang bertujuan menghindari kesan berat sebelah pada suatu bidang atau ruang dalam sebuah karya. Keseimbangan dapat dibagi menjadi: 1. Keseimbangan formal, pada dasarnya semua elemen yang ditempatkan mempunyai kesan seimbang baik dilihat dari sisi kanan, kiri, atas, dan bawah. Umumnya digunakan untuk mengatur tata letak yang bertujuan membawakan pesan yang berkesan formal dalam arti aman, dapat dipercaya, dan bergengsi. 2. Keseimbangan informal, pada dasarnya setiap elemen yang disusun tetap memiliki kesan seimbang. Hanya saja terdapat variasi tertentu yang tidak sama. Prinsip ini digunakan untuk menggambarkan adanya suatu dinamika, energi, dan pesan yang tidak bersifat formal.
Irama (ritme) Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun pergantian secara teratur.
Kontras Kontras dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak berkesan monoton. Tentu saja kontras ditampilkan secukupnya, karena bila ditampilkan terlalu berlebihan akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis.
Fokus Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam sebuah komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan.
Proporsi Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip komposisi tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain.
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan Perancangan yang ditampilkan adalah Katalog Saint Barkley yang dibuat berdasarkan teori dan prinsip desain yang ada. Pemanfaatan illustrasi bambu dihadirkan sebagai visualisasi utama pada katalog tersebut, sehingga para masyarakat dapat menilai dan dapat juga mengetahui bahwa bambu adalah erat hubungannya dengan jawa barat, warna dan layout yang disesuaikan dengan target yaitu anak muda/remaja, dimaksud agar membuat para masyarakat khususnya anak muda merasa tertarik dan meninggalkan produk internasional dengan memilih menggunakan produk lokal yaitu Saint Barkley. Katalog Saint Barkley dibuat karena atas dasar penulis untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat khususnya yang masih belum mengetahui bahwa produk lokal dapat bersaing di dunia internasional maka dari itu dibuatlah katalog dengan ukuran A5 yang berisikan data tentang produk Saint Barkley yang menggunakan unsur visual bambu disetiap layoutnya sehingga dapat menghadirkan ciri kebudayaan jawa barat.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 6. Penggunaan unsur bambu dihalaman 5 dan 16 Sumber ; Data Pribadi
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan Visual yang ditampilkan dapat mempengaruhi daya tarik masyarakat, Sehingga penulis memilih tempat cetak digital printing di daerah jakarta, karena tempat tersebut memiliki mesin cetak yang menghasilkan warna lebih baik dan harga yang cukup terjangkau dibandingkan dengan para pesaing di sekitar lokasi yang sama dan bahan kertas yang digunakan pada hasil rancangan Katalog Saint Barkley memiliki ketahan serta kekuatan pada hasil cetak digital dan membuat warna pada hasil cetak yang bagus. Pada hal ini teknik pada pembuatan katalog sebagai media utama adalah dengan teknik jahit kawat karena jahit kawat sangat cocok digunakan dan tidak mudah mengalami sobek atau kerusakan yang tidak di inginkan, melihat dari halaman hanya terdapat 22 sudah termasuk cover. Pada bagian cover katalog Saint Barkley ini menggunakan laminating doff dan menggunakan kertas Art Carton 310gr, art carton 310gr dipilih karena sudah aman dan nyaman untuk dijadikan sebuah cover yang berukuran hanya dan fungsi dari laminating doff itu sendiri karena laminating doff memiliki kekuatan yang baik serta memberikan texture
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang halus dan tahan akan kondisi basah. Pada bagian isi katalog menggunakan bahan kertas Art Paper 120gr, dipilih karena sesuai dengan ketebalan cover hanya 310gr yang akan membuat katalog ini lebih menarik dan tidak akan memakan biaya banyak karena isi yang tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/