No title

Edisi 32/ Mei 2017

DAFTAR ISI

SALAM REDAKSI

Akhir bulan September 1945, tentara Sekutu yang diwakili oleh tentara Inggris mendarat di Jakarta untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata kedatangan mereka diboncengi tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atau tentara Belanda yang akan menerima kembali Indonesia dari tangan Inggris.

34

FOKUS UTAMA

BANJIR DARAH DI TANAH JAWARA WISATA 4 5

Wisata Pantai Sawarna Banten Gula Merah Lebak Diburu Wisatawan

6

Dari Bekasi Ke Sawarna Menuju Pantai Impian

JUARA 8

Bocah Asal Lebak ini Jadi Juara Bulutangkis Internasional

JEJAK 9

Mengenang Kembali Sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia

KESEHATAN 10

Karakter Seorang Bidan

JABAR 14

Wow, Anggaran Rutilahu Desa Kedung Jaya Diduga Dipotong Oknum Pendamping

Pimpinan Redaksi Amsar Japung

Pada tanggal 1 Mei 2017 ini MAJALAH TOP kembali hadir untuk anda. Sebagai mana kita semua ketahui, ada tiga peristiwa besar pada yang terjadi pada bulan Mei ini. Hari Buruh, Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional. Semoga semangat ketiga peringatan bersejarah itu menjadi cermin bagi kita semua untuk menuju kearah kemajuan. Beberapa ulasan tentang dunia pendidian, kesehatan dan birokrat lainnya kami sampaikan untuk anda. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer masih belum bisa dilakukan serentak karena terkendala sarana dan prasarana penunjang yaitu perangkat computer. Namun ada juga sekolah yang memilih tetap melaksanakan UNBK kendati harus menumpang di gedung sekolah lain. Begitu juga di Rangkasbitung, sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berani menyelenggarakan UNBK kendati harus menumpang di salah satu SMP Negeri yang berdekatan dengan lokasi kegiatan

mereka. Hal ini patut diapresiasi. Kita tentu berharap, tahun depan semua sekolah bisa serentak melaksanakan UNBK. Untuk itu perlu perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah dan juga semua elemen masyarakat yang peduli terhadap kemajuan dunia pendidikan agar sarana dan prasana di sekolah semakin meningkat. Dalam setiap penerbitan, informasi seputar pendidikan baik ditingkat pusat (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) maupun ditingkat daerah dan sekolah-sekolah terus kami suguhkan untuk anda. Setidaknya, informasi-informasi pendidikan tersebut bisa menjadi sumber pengetahuan sekaligus pembanding antar sesama pendidik maupun tenaga kependidikan. Sumbangan tulisan, saran dan kritikan dari pembaca sekalian sangat kami harapkan. Semoga ke depan MAJALAH TOP akan semakin baik lagi.

PENDIDIKAN 19 20 25

SMPN 1 Bayah, Sekolah dengan Segudang Prestasi Panggung Kehormatan Untuk Siswa dan Guru Berprestasi Gebyar O2SN SD SMP Tingkat Kabupaten Lebak

PT. Top Garda Media

Jl. R. Denda Kusuma Ilham Jaya Cibadak-Lebak-Banten [email protected] Telp. 082312725626

PERTANIAN 31

Cara Mudah Menanam Tomat dalam Satu Minggu!

Komisaris Utama : Achmad Syarif Direktur/Pimpinan Umum : Agus Jaelani Pimpinan Perusahaan : Akhmad Junaedi

SAATNYA BERLANGGANAN MAJALAH TOP! 500 Ribu/Tahun (12 edisi) CP 082312725626/ 085217333233 Percetakan : PT. Banten Investama Global Jl. Siliwangi (Stadion ONA) Email : [email protected] NPWP : 66.337.493.2-401.000 MacBook Pro

SK ISSN - 0005.25286552/JI.3.1/SK.ISSN/2016.08

REDAKSI Pimpinan Redaksi : Amsar Japung Redaktur Pelaksana : A. Syarif Redaktur : Ahmad Taufiq, Sumiarsa Sekretaris Redaksi : Aris Munandar Reporter : Lebak : Sarif Hidyatulloh, Lukman Hakim, Agus. Serang : Mumuh Muhammad. Bandung : Dena Widyawan Bekasi : M. Madrawi, Ferry Astony. Tanjung Jabung Barat : M. Rahim. Pasuruan : Abdul Rouf. Surabaya : Gufron. IT : Arif Faisal Layoter dan Designer : Ajun Junaedi Pakar dan Riset : Dr. Dadan Ramdani, Dena Widyawan, M.Pd Perwakilan Jawa Barat : M. Madrawi Perwakilan Jambi : M. Rahim Perwakilan Jawa Timur : Gufron Pemasaran dan Iklan : Jaed Keuangan : Tita Suminar Lawyer : Acep Saepudin & PARTNERS LAW FIRM

TOP WISATA

TOP WISATA

Gula Merah Lebak Diburu Wisatawan

D

4

Majalah TOP | Edisi Mei 2017

Syarif - Top Banten

bu Candi. Beberapa pantai seperti Tanjung Layar dan Karang Taraje merupakan gugusan karang yang menjulang sehingga anda tidak dapat berenang disana, tetapi pemandangannya yang indah membuat dua tempat tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Tanjung Layar sendiri merupakan dua karang besar yang berhimpitan seperti layar kapal. Kurang lengkap rasanya ke Sawarna tanpa mengunjungi tempat ini. Sedangkan Karang Taraje merupakan tempat yang ideal untuk melihat sunset yang indah. Di tempat ini terdapat gugusan karang yang tinggi menjulang disepanjang pantai. Berbeda dengan Tanjung Layar serta Karang Taraje, di pantai Pulo Manuk dan Ciantir anda akan dimanjakan dengan pasir putih yang terhampar luas serta air laut yang jernih. Di pantai ini anda dapat bermain air atau bermain pasir di pinggir pantai. Ombaknya yang besar pun memungkinkan anda untuk melakukan surfing. Banyak wisatawan yang melakukan surfing di tempat ini karena ombaknya sangat bagus untuk melakukan surfing. Gua Lalay, Langir dan Seribu Candi adalah wisata gua yang terdapat di Sawarna. Jika anda ingin yang lain daripada pantai, anda dapat mengunjungi gua ini untuk wisata alam ke dalamnya. (*)

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi

Madrawi- Top Bekasi

menghadap ke Samudera Hindia, sehingga mempunyai ciri khas pantai selatan dengan ombaknya yang besar dan arusnya yang kuat. Letaknya yang terpencil dan akses yang agak sulit untuk dijangkau membuat pantai Sawarna seperti surga yang tersembunyi di wilayah terpencil. Beberapa tahun silam bahkan tidak banyak wisatawan yang berkunjung kesana karena sulit dan cukup buruknya akses jalan untuk mencapai Sawarna. Berkat promosi mulut ke mulut serta promosi melalui media online, semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke surga tersembunyi ini. Pertama kali anda sampai ke pantai Sawarna, indera pengelihatan anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang bagus. Bukit yang kehijauan, pantai berpasir putih serta laut yang biru membuat anda akan melupakan sejenak semua kepenatan perkotaan. Keuntungan dari tempat wisata di desa Sawarna ini, tempat wisata satu dan yang lain berdekatan sehingga anda dapat menikmati semuanya tanpa harus melakukan perjalanan jauh lagi. Beberapa objek wisata yang menjadi andalan di desa Sawarna adalah pantai Tanjung Layar, pantai Karang Taraje, pantai Pulo Manuk, pantai Ciantir, gua Lalay, gua Langir dan gua Seri-

Selamat Hari Pendiikan Nasional “Pendidikan dan Kebudayaan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila

“

W

isata Pantai Sawarna Banten. Beberapa waktu kebelakang hingga saat ini, terdapat sebuah tempat wisata pantai di daerah Banten yang banyak dibicarakan dan mulai banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pantai tersebut bernama pantai Sawarna. Pantai yang mempunyai hamparan pasir putih bersih disatu sisi dan karang yang menjulang di sisi lain banyak menjadi buah bibir oleh banyak wisatawan dikarenakan keindahan alamnya yang begitu menawan. Percaya atau tidak, keindahan pantai Sawarna ini dapat di sejajarkan pantai dengan pantai-pantai indah di luar Banten. Pantai ini merupakan salah satu objek wisata andalan di Banten karena keindahannya merupakan salah satu pantai terindah yang ada di provinsi Banten. Pantai Sawarna yang terkenal tersebut berjarak sekitar 150 Km dari Rangkasbitung dan berada di desa Sawarna kecamatan Bayah kabupaten Lebak provinsi Banten. Sawarna sendiri sebenarnya adalah nama desa tempat dimana pantai tersebut berada. Pantai Sawarna adalah pantai yang

Pantai Legon Pari Sawarna

alam perjalanan pulang dari obyek wisata pantai Sawarna di Bayah, Lebak, Banten, tentu tak lengkap bila kita tak berburu buah tangan. Gula merah asal Lebak adalah salah satu produk khas Lebak yang sangat digandrungi wisatawan yang datang ke Lebak Selatan. Di pasar Malingping akan mudah dijumpai pedagang aneka panganan khas Lebak seperti gula aren, lemang, opak, ranginang, enye-enye dan beberapa penganan lainnya. Ketika TOPTIME. CO.ID mampir ke pasar yang letaknya persis di ujung ruas jalan Malingping-Bayah ini, gula aren begitu menarik minat turis lokal yang lewat, Senin (10/4/2017) Gula aren dibentuk separuh telur diikat daun bambu berpasangan seperti telur lalu digabungkan. Lima butir diikat menjadi satu dan disebut sakojor. Untuk gula sakojor bisa dibeli dengan harga Rp 50-60 ribu, tergantung kualitasnya. Lima kojor gula digabung dan dinamakan satoros. Sedangkan satu butir gula merah dinamakan sahulu. Untuk setengahnya dinamakan sabatok. Gula aren 100% original,berbahan dasar nira/lahang asli dari pohon arennya langsung yang diolah secara manual dan tidak ada bahan campuran apapun kemasannya pun menggunakan daun salak.(*)

Kepala Dinas 5


Ir. H. Adang Sutrisno

TOP WISATA

TOP WISATA

Dari Bekasi ke Sawarna

Menuju Pantai Impian

S

ekitar jam 2 dinihari kami sampai di kantor. Disambut dengan nasi goreng Aceh dan tahu Sumedang. Aneh memang, kami datang ke Banten tapi disuguhi menu Aceh dan Sumedang. Hehehe, tapi dalam kondisi lapar, nasi goreng dan tahu Sumedang itu hanya dalam hitungan menit sudah berpindah tempat ke perut kami. Pantai Tanjung Layar Sawarna

N

ama saya Mamat Madrawi. Saya bekerja sebagai wartawan Majalah Top. Ya, majalah yang sedang anda baca ini. Saya bertugas sesuai alamat domisili, kabupaten Bekasi. Malam itu saya mendapatkan undangan rapat bulanan kantor pusat yang adanya di Rangkasbitung, Lebak Provinsi Banten. Agak mendadak memang. Tapi sebagai karyawan yang bertanggungjawab, tak ada alasan untuk menolak. Pertimbangan lain, Karena tak mau ketinggalan informasi seputar kerjaan, malam itu, Sabtu, 8 April 2017 saya berkemas untuk berangkat dengan meminjam kendaraan Avanza milik adik ipar yang kebetulan tak dipakai. Oh ya, rumah saya di Kecamatan Sukatani, sekitar 30 kilometer dari Cikarang yang merupakan ibukota kabupaten Bekasi. Kecamatan Sukatani adalah wilayah yang ada di bagian utara Cikarang. Sedang sibuk berkemas, istriku tercinta menghampiri.

6


Manja, ya itulah istriku yang paling cantik sekampung ini, hehehe. Dari perbincangan singkat kami ternyata “ayang bieb” tak mau kuinggal pergi ke Banten. Alamak, bisa dipecat oleh bos kalau sampai aku gak datang ke kantor pusat. Terlebih lagi sudah beberapa kali acara rapat aku lewatkan. Karena padatnya jadwal liputan acara tahapan pemilihan bupati Bekasi. Singkatnya, hasil negoisasi dan rapat kilat, kami pun sepakat berangkat bersama ke Rangkasbitung. Itung-itung mau mengenalkan istri ke istrinya bos. Persiapan selesai, Marto Wahyudin, teman sekampungku yang biasa bawa mobil lintas kota juga ku ajak. Maklum, jarak Bekasi-Banten sangat jauh, terlebih kema cetan di Bekasi dan Jakarta yang hampir tak mengenal waktu. Maka Marto bertindak selaku supir malam ini. Sekitar jam 23.00 WIB kendaraan yang kami tumpangi bertiga sudah masuk ruas tol Cikampek-Jakarta.

Pemilik media Top, Kang Syarif yang sudah sejak sore menunggu sudah nampak terkantuk-kantuk. Maklumlah ini sudah menjelang subuh. Sementara istriku sudah sejak tadi “diculik” istri bos ku. Sepertinya langsung dibawa masuk ke rumahnya yang bersebelahan de ngan kantor. “Istirahat dulu, besok jam delapan teng kita mulai rapat. ” kata bos kami tersebut. “Oke bos.” jawab kami hampir berbare ngan. Benar saja, esok harinya, masih dalam kondisi mengantuk, Kang Syarif sudah ada di ruang rapat redaksi. Rapat pun berlangsung marathon membahas rencana kerja setahun kedepan. Benar-benar rapat yang singkat, padat dan bermakna. Ada pengumuman perubahan struktur perusahaan. Amsar sama-sama berangkat denganku diangkat sebagai Pimpinan

Syarif - Top Banten

Terimakasih untuk Kanda Erwin, Penggiat Wisata Pantai Sawarna

Ditengah perjalanan, kami harus keluar tol Bekasi Barat dulu, karena ada 2 wartawan TOP wilayah kota Bekasi lagi yang janjian menumpang, Amsar dan Feri. Mereka berdua menununggu di pintu masuk tol itu. Setelah kedua kawan tadi naik, mobil kembali menyusuri jalan tol Cikampek-Jakarta. Waktu sudah larut malam. Namun seperti nya kota Jakarta tak pernah tidur. Sepanjang jalan kami tak henti ngobrol. Entah sudah berapa topik yang kami jawab. Walau samasama di bekasi, namun wilayah “tongkro ngan” kami terpisah lebih dari 40 kilometer. Antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Sopir kami memang nampaknya hapal betul jalan-jalan di pulau Jawa, bahkan lintas Sumatera. Kami sudah memasuki tol Jakarta-Merak. “Kita akan keluar dari mana? Serang atau Balaraja? ” tanya supir kami. Amsar yang memang pernah lama tinggal di Rangkasbitung langsung menjawab, Balaraja aja bang! Aku memilih diam, karena memang tak hapal daerah Banten. Dalam pikirku, yang penting sampai. Sepanjang perjalanan istriku hanya tidur. Mungkin mengantuk dan mabuk ken daraan. Terlebih lagi dia sedang mengandung 4 bulan. Untunglah malam itu jalan tak macet. Hanya di pertigaan Asem, Cikande perjalanan kami terhambat. Sedang ada perbaikan jalan disana sehingga dilakukan buka tutup arus kendaraan yang melintas. Sekitar jam 2 dinihari kami sampai di kantor. Disambut dengan nasi goreng Aceh dan tahu Sumedang. Aneh memang, kami datang ke Banten tapi disuguhi menu Aceh dan Sumedang. Hehehe, tapi dalam kondisi lapar, nasi goreng dan tahu Sumedang itu hanya dalam hitungan menit sudah berpindah tempat ke perut kami.

Redaksi yang baru. Sedangkan Kang Syarif mengambil posisi Komisaris Utama. Semangat baru untuk melakukan pembaharuan menejemen. “Tahun ini kita targetkan semua wartawan ikut uji kompetensi. Perusahaan harus ditargetkan terverifikasi administrasi dan faktual. Walau modal finansial sangat minim, tapi kita punya semangat dan sudah teruji masih bertahan selama 3 tahun. ” kata Kang Syarif membakar semangat kami. Usai makan dan sholat dhuhur, bos menawarkan untuk main ke pantai Sawarna. Sebagai seorang sudah cukup lama mendengar tentang keindahan pantai Sawarna dan beberapa kali rencana untuk melakukan perjalan ke sana selalu gagal. Akhirnya, aku, istriku dan beberapa wartawan Top sepakat untuk pergi ke Sawarna. Sekitar jam 2 siang, kami berangkat de ngan 2 mobil. Sepanjang jalan, bosku me nerangkan rute menuju Sawarna. Menuju Pantai Sawarna dari Bekasi bisa dilakukan melalui perjalanan dengan 2 rute utama, yaitu : melalui Serang-Pandeglang-Malingping-Bayah atau Bogor-CiawiPelabuhan Ratu-Cisolok-Sawarna, baik dengan menggunakan kendaraan sendiri(Mobil dan Motor) ataupun angkutan umum. Dari Rangkasbitung kami menggunakan rute Sampay-Cikulur-Cileles-Gunung Kencana-Cijaku-Malingping. Jalan di rute ini terbilang bagus, kendati hanya jalan kelas kabupaten. Sedangkan dari Malingping-Bayah merupakan jalan Nasional. Justru dijalan Nasional yang menghububgkan provinsi Banten dan Jabar kami mendapati beberapa kilometer jalan rusak terutama di desa Cilangkahan, Malingping. Dalam perjalanan kami, tepatnya di Cihara kami sudah bisa menikmati suasana pantai. Ada beberapa warung kopi di sepan-

jang jalan ini. Yang menarik, tak jauh dari ruas jalan Cihara-Bayah kami menjumpai bekas jembatan kereta api yang tinggal pondasi jembatannya. Dari berbagai bacaan diketahui, daerah Lebak Selatan sangat penting artinya saat masa penjajahan Jepang karena potensi tambang batubara yang dimilikinya. Karena pentingnya, batubara untuk bahan baku industri milik Jepang yang sedang bertempur melawan sekutu. Kami sudah sampai kecamatan Bayah. Nampak di ruas jalan Bayah menuju Sukabumi, sebuah pabrik semen berdiri disana. Kata bosku, di dekat lokasi pabrik itu dulu ada sebuaah tempat wisata yang dikelola Pemda, namanya Karang Taraje. Namun obyek wisata itu kini tinggal kenangan. Ada bangunan dermaga pabrok semen disana. Ditambah deretan truk besar pengangkut material semakin memgubur kenangan pantai Karang Taraje nan indah. Kami kemudian melewati obyek wisata Pulo Manuk. Hari itu obyek wisata ini nampak sepi. Daya tarik obyek wisata Pulo Manuk adalah sekumpulan kera daei Hutan Sawarna yang suka main disitu. Kami terus berlalu dan memasuki sebuah hutan milik Perhutani. Pohon-pohon jati membatasi pandangan kami disebuah turunan curam. Dan…… ketika kami menoleh, sebuah hamparan pantai yang indah ada disebelah kanan jalan itu terhalang jurang. Kami pun berhenti untuk sekedar poto-poto dengan latar pesisir yang letak sekitar 1 kilometer dari tempat kami berdiri. Segerombolan kera yang melihat kedatangan kami langsung kabur ke rerimbunan pohon. Mata kami begitu dimanjakan oleh keindahan ciptaan Tuhan. Pantai dengan pasir putih yang indah. Masih asri dan bersih. Kendati masih beberapa kilometer lagi, kami sudah bisa melihat dua batu besar menjulang di ujung pesisir pantai itu. Tanjung Layar, itulah salah satu ikon wisata Pantai Sawarna yang sangat terkenal. Hari sudah menjelang senja. Kami tak sabar ingin segera masuk penginapan dan istirahat. Untuk esok hari bermain di pantai Sawarna. Penginapan kami namanya Sawarna Raya. Pengelola penginapan ini bernama Ujang Bugis. Seorang sahabat bernama Erwin memberikan kami fasilitas menginap gratis disini. Simbolis mutualisme. Kami dapat menginap gratis, dan kami ikut mempromosikan wisata Sawarna melalui tulisan. Nanti dilain kesempatan, akan saya ceritakan kenangan yang indah tentang Sawarna. Pantai perawan nan molek di Banten Selatan. Lelah kami terbayar. (*)


7

TOP JEJAK

antiliberalnews.net

TOP JUARA

Mengenang Kembali Sejarah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia

S

Kiri Damas Mawardi

Bocah Asal Lebak ini Jadi Juara Bulutangkis Internasional

8


ke Tingkat Internasional. “Walaupun dengan segala keterbatasan, kita harus tetap semangat dalam meraih prestasi, justru dengan keterbatasan ini, motivasi kita bertambah semangat untuk lebih berkarya lagi.” kata Bupati Lebak. Atlet yang juga menjadi binaan Program Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) ini juga akan mewakili kabupaten Lebak di kejuaraan O2SN tingkat provinsi pada bulan Mei mendatang. Menurut ketua PBSI Lebak sekaligus Sekretaris Umum PBSI Banten Yosep Mohamaf Holis, atlet seperti Damas ini sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari semua pihak karena telah mengharumkan Kabupaten Lebak dan Banten di ajang kejuaraan internasional dan telah membuktikan bahwa walaupun dibina di kota kecil Rangkasbitung dan bernaung di klub Jayabaya yang belum lama berdiri, Damas mampu menunjukkan dirinya sangat kompetitif.

Hal ini karena adanya kedisiplinan, kerja keras, semangat pantang menyerah dan sistem pelatihan yg tepat. “Kami juga ingin menjadikan damas sebagai motivasi buat atlet muda lainnya, baik atlet bulutangkis maupun atlet cabang olahraga lainnya dalam meraih prestasi.” kata yosep Selain itu ketua BPSI lebak menambahkan, penting dilakukan proteksi atlet utk Damas karen biasanya atlet yg berprestasi ini akan menjadi rebutkan klub besar atau provinsi kaya yang pada ak hirnya tidak bisa dimanfaatkan oleh daerah asal dalam ajang kejuaraan antar daerah. Salah satu proteksi atlet adalah dengan memberikan insentif seperti beasiswa, uang pembinaan, try out dan diikutkan ke kejuaraan level tinggi. Salah satu yg dilakukan pemerintah daerah kabupaten lebak adalah memberikan uang pembinaan melalui program PPLPD dan beasiswa dari sekolah serta membebaskan biaya latihan. (*)

Humas Kabupaten Lebak

A

tlet bulu tangkis Damas Mawardi Putera meraih juara II di kategori Men Single Under 15 dan juara II juga dikategori Men Double Under 15 pada kejuaraan International Yunior Grand Prix di Gor Jayaraya Tangerang pada tanggal 11-16 April 2017. Apabila melihat perkembangannya, atlet yang sekolah di SMP 9 Rangkasbitung tersebut sebenarnya tidak mengherankan karena sepanjang Tahun 2015, 2016 dan 2017, Damas telah menoreh kan prestasi juara I Kejurprov Banten Tahun 2016, Juara II Olimpiade Olahraga siswa Nasional (O2SN) SD tingkat nasional di Makasar, Juara I kategori ganda putra di kejuaraan Open Nasional di Bogor, juara di MBC JT One di Tangerang dan kejuaraan lainnya. Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya mengapresiasi Damas, Pelatih, orangtua, dan semua pihak, yang telah mendukung penuh sehingga bisa meraih prestasi yang membawa nama Kabupaten Lebak

5

ejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme. Setiap tanggal 2 Mei, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Sejarah Hari Pendidikan Nasional memang tak bisa dilepaskan dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda. Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Tiga semboyan

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan dalam sistem pendidikan. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Makna penting pendidikan

Dalam Peringatan Taman Siswa ke-30 Tahun, Ki Hadjar Dewantara mengatakan, “Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu ‘dipelopori’, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri.” Maksud dari pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut dengan gamblang menunjukkan apa yang seharusnya lahir dari sebuah proses pendidikan, yaitu “agar anak-anak berpikir sendiri”. Dengan begitu, mereka menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan dianggap berhasil ketika anak mampu mengenali tantangan apa yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasinya. Oleh : Lutfi Fauziah


9

TOP KESEHATAN

TOP KESEHATAN

Karakter Seorang Bidan

Tim Baksos Dinkes Lebak Berjibaku Bantu Warga

D

unia membutuhkan peran seorang bidan dari sekarang dan selamanya. Pasalnya, pekerjaan seorang bidan bukanlah mudah, karena dituntut dan membutuhkan keahlian, cerdas, dan pengetahuan yang tinggi dalam menolong seorang ibu yang akan melahirkan. Menjadi seorang bidan juga harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang bagaimana menjadi yang baik untuk meraih kesuksesan dalam bekerja. Nilai sebuah pekerjaan merupakan orang yang bekerja untuk diri sendiri adalah normal, dan orang yang bekerja mengabdikan diri kepada tugas kemanusiaan yang sangat mulia. 10 karakteristik Ada 10 karakteristik yang harus dimiliki seorang bidan. Seperti, bertanggungjawab, mahir dalam bekerja, lebih me ngutamakan kualitas, tidak membeda-bedakan layanan, disiplin untuk berperilaku positif, mampu mengendalikan diri atau emosi, mampu memisahkan urusan pribadi, mengabdikan diri pada pengguna jasa, semata-mata untuk alasan profesional, serta menjunjung tinggi etika profesi. Bidan di Indonesia adalah sebagai seorang wanita de ngan karakter positif yang lembut, penuh empati terhadap wanita karena sesuai dengan arti kata “bidan” atau “midwife” adalah ia seorang pendamping wanita. Wanita sebagai makhluk yang lemah, lembut, dan sensitif namun dengan bermacam perannya sangat membutuhkan sahabat di setiap periode hidupnya. Pada saat remaja, seorang wanita butuh pengetahuan agar dapat melaksanakan fungsi reproduksinya dengan baik. Nah, di masa ini Bidan merupakan orang yang paling strategis menemani remaja putri setelah ibunya tentunya. Bidan akan memberikan informasi penting yang dibutuhkan seorang wanita dalam menggunakan organ reproduksinya secara bertanggung jawab. Uraian ini merupakan salah satu contoh peran Bidan sebagai pendamping wanita. Peran yang lain terlihat jelas saat Bidan melakukan pertolongan persalinan darurat di desa terpencil. Dengan berbagai ke terbatasan di desa Bidan harus berani me lakukan tindakan spontan cepat namun penuh pertimbangaan. Me ngapa, karena setiap satu detik keterlambatan ada dua nyawa yang akan menanggung akibatnya, yaitu ibu dan bayinya. Selain berani, Bidan tidak boleh keliru dalam memilih tindakan darurat yang diambil, karena lagilagi dua nyawalah yang akan menanggung akibatnya. Dengan fakta ini wajarlah pemerintah menempatkan Bidan sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia.

10


Oleh : Wulan Marthasari

Syarif - Top Lebak

Semangat berjuang untuk Bidan Indonesia!!

T

im Bakti Sosial Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak berperan penting dalam meningkatkan derajat ke sehatan masyarakat. Tim yang dibentuk melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan setempat ini menjadi tombak pelaksana pada kegiatan yang bersifat sosial di wilayah Lebak. Dikatakan salah satu anggota tim tersebut, Endang Komarudin, entah sudah berapa banyak kegiatan bakti sosial yang melibatkan mereka. Terutama bakti sosial khitanan massal dan pengobatan gratis yang kerap digelar oleh komunitas maupun instansi yang ada di Kabupaten Lebak. “Penyelenggaranya biasanya instansi atau komunitas, mereka kemudian mengajukan permohonan bantuan tenaga medis untuk ke giatan pengobatan atau khitanan massal. Maka tim bakti sosial inilah yang terjun.” Kata Endang Komarudin Memang kadang petugas kesehatan yang tergabung dalam Tim Baksos Dinkes Lebak dan terdiri dari 29 orang tenaga medis dan non medis dari berbagai Puskesmas se-Lebak ini luput dari perhatian, karena biasanya yang lebih ditonjolkan adalah warna dari komunitas penyelenggaranya. Tapi kata Endang, kendati kerja tim Baksos ini kadang luput dari perhatian tidak membuat semangat mereka turun. “ Kita kan tujuannya mengabdi untuk warga. Jadi persoalan orang tau atau tidak itu urusan lain. Yang penting kita sudah berbuat untuk masyarakat.” Kata pria yang kini bekerja di bagian Kepegawaian Dinkes Lebak ini. Justru kata dia, ketika ada instansi atau komunitas yang mengadakan acara bakti sosial, semua anggota tim semangat ingin segera terjun pada kegiatan itu. “Biasanya kalau ada undangan acara pengobatan atau sunatan massal, grup whatsapp tim baksos dinkes akan super sibuk berkomunikasi untuk persiapan acaranya. Untuk memastikan jumlah tenaga yang hadir cukup untuk membuat sukses acara baksos.” Kata Endang. Masih kata Endang, hampir setiap bulan ada permohonan bantuan tenaga medis yang ditujukan kepada Puskesmas atau ke Dinkes langsung. “Kita langsung atur kesiapan tim yang akan berangkat. “ katanya.(*)


11

Tujuan dan Sasaran Dinkes Lebak

Misi 4 : Mengupayakan tersedianya pembiayaan jaminan kesehatan yang menyeluruh DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK

Misi 1 : Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu Tujuan : Terselenggaranya upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sasaran : • Meningkatnya ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. • Meningkatnya kesehatan ibu dan bayi yang ditandai dengan menurunya angka kematian ibu dan bayi. • Meningkatnya status gizi masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan Indikator Sasaran : • Menurunnya angka kematian ibu dari 155/100.000 KH menjadi 127.00/100.000 KH • Menurunya angka kematian bayi dari 24 /1.000 KH menjadi 18/1.000 KH • Menurunya angka gizi buruk dari 0.63 % menjadi 0.52 % • Menaikan Angka Usia Harapan Hidup (UHH) dari 63.35 tahun menjadi 63.50 tahun • Meningkatnya Jumlah Puskesmas yang terakreditasi • Meningkatnya Jumlah puskesmas mampu Poned • Ibu Hamil mendapatkan pelayanan di Puskesmas dan Jaringannya dari 80 % menjadi 95% • Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dari 83.75% menjadi 90% • Bayi Baru lahir mendapat pela yanan kesehatan dari 83.75% menjadi 90 % • Pelayanan Kesehatan Baduta, dari 80% menjadi 90% • Pelayanan Balita gizi Buruk mendapat Perawatan 100% • Meningkatkan Cakupan balita ditimbang berat badannya dari 70% menjadi 90%

12


• •

Meningkatkan Cakupan Pelayanan kesehatan anak remaja di puskesmas Jumlah lansia yang dilayani kesehatan.

Misi 2: Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan dan penyehatan lingkungan Tujuan : Terselenggarnya pencegahan dan pengendalian penyakit yang komprehensif dalam rangka menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular , dan pengendalian faktor resiko serta mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat. Sasaran : • Menurunnya jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit • Meningkatnya upaya pencegahan penyakit • Meningkatnya kualitas lingkungan hidup • Meningkatnya pengendalian faktor resiko Indikator Sasaran : 1. Meningkatnya upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit me nular dari 87.5% menjadi 93.75% Pelayanan deteksi penyakit tidak menular Melalui: • Pengukuran tekanan darah sebesar 10% • Pemeriksaan Clinical Breast Examination (CBE) sebesar 5% • Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan asam Asetat (IVA) sebesar 5 % • Pemeriksaan Obesitas 10% • Meningkatnya Cakupan Desa UCI dari 80% menjadi 100% • Pelayanan Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam sebesar 100% • Peningkatan Jumlah desa yang me laksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 40 Desa

• • • •

Peningkatan jumlah desa yang mendeklarasi STOP BABS seba nyak 4 desa Meningkatnya Tempat Umum yang memenuhi syarat dari 80 % dari 85% Meningkatnya sarana air minum yang dilakukan inspeksi sanitasi dari 67 % menjadi 71% Pelaksanaan pengawasan obat dan makanan di di 28 Pasar dan 42 sekolah.

Misi 3 : Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitraan di bidang kesehatan Tujuan : Terciptanya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui promosi kesehatan yang efektif dan pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Sasaran : • Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang berbasis masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mendiri untuk hidup sehat. • Meningkatnya promosi kesehatan yang efektif untuk membudayakan PHBS di masyarakat • Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan Besumber Masyarakat (UKBM) Indikator Sasaran : • Peningkatan Promosi Kesehatan Prioritas di 42 puskesmas • Promosi kesehatan prioritas untuk siswa di pendidikan dasar 100 SD/ SMP setiap tahunnya • Pelaksanaan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD sederajat sebesar 100% • Meningkatnya strata posyandu mandiri dari 793 menjadi 1.179 Posyandu

Tujuan : Terselenggaranya jaminan ke sehatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lebak Sasaran : Meningkatnya jaminan kesehatan bagi Masyarakat Kabupaten Lebak melalui berbagai sumber Indikator Sasaran : • Meningkatnya Jumlah Penerima Manfaat Kartu Sehat sebanyak 33.588 orang • Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang dilayani 100% • Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat jalan bagi penduduk miskin • Puskesmas dengan kegiatan UKP yang memenuhi standar pelayanan di 43 Puskesmas • Tersedianya kebutuhan kegiatan UPTD Labkesda sebesar 100% • Jumlah kasus forensik kehakiman yang tertangani sebanyak 70 kasus

Misi 5 : Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan yang bermutu Tujuan : Tersedianya SDM kesehatan secara proporsional, terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan secara merata serta sarana pelayanan kesehatan yang bermutu Sasaran : • Meningkatnya kualitas SDM ke sehatan yang profesional, berdayaguna dan berhasilguna • Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan bermutu • Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan untuk melaksanakan pelayanan yang efektif dan efisien Indikator Sasaran : • Terpenuhinya SDM kesehatan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi • Meni ngkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan • Terpenuhinya kualitas bangunan Puskesmas dan Pustu dalam kondisi baik

Misi 6 : Menyelenggarakan manajemen dan informasi di bidang kesehatan Tujuan : Terselenggaranya manajemen pembangunan kesehatan yang standar didukung oleh teknologi informasi dan data yang akurat dalam penyelenggaraan program dan kegiatan. Sasaran : • Meningkatnya kualitas manajemen kesehatan mulai dari perencanaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan program dan ke giatan. • Meningkatnya dukungan manajemen adaministrasi dan keuangan. • Tertatanya sistem informasi ke sehatan dan pengemba ngan sumberdaya serta teknologi guna me ndukung keakuratan dan kecepatan penyajian data data dan informasi dalam pengambilan kebijakan kesehatan sesuai kebutuhan. Indikator Sasaran : • Terwujudnya perencanaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaran program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang andal • Tersediannya dukungan menajemen administarsi dan keuangan perkentoran • Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang akurat. (ADVERTORIAL)


13

TOP JABAR

U

saha pemerintah menghapuskan rumah tidak layak huni melalui Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) kerap menuai persoalan. Pasalnya, diduga masih banyak oknum – oknum yang memanfaatkannya dengan berbagai cara untuk meraup keuntungan pribadi atau kelompok. Berdasarkan informasi dari keluhan masyarakat, kali ini penelusuran TopTime.co.id menyasar Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. TopTime menemui penerima manfaat Rutilahu di Desa ini, mereka keluhkan adanya potongan anggaran oleh Pendamping Kegiatan (PK) sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per penerima manfaat. Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni tahun 2016 menganggarkan Rp 15 juta per penerima manfaat. Sanih (43), warga Kampung Wates RT 007/RW 08 Desa Kedung Jaya, mengeluhkan adanya potongan anggaran Rutilahu oleh Pendam ping Kegiatan sebesar Rp 2 juta. “Dapatnyakan Rp 15 juta, potongannya kan Rp 2 juta gak boleh diutik-utik (ditawar-Red) pisan, gocap (Rp 50 ribu-Red) ge gak boleh,” ujar Janda beranak tiga ini kepada TopTime, Senin (17/4/17). Dikatakannya, setelah meminta uang sebesar Rp 2 juta dari Sanih, Sayuti sebagai Pendamping Kegiatan menegaskan Sanih untuk tutup mulut kepada siapapun bahwa tidak ada potongan apapun. “Jangan ngomong apa-apa gitu, maksudnya kalau ditanya orang gak ada poto ngan, gitu kata yang minta duit (PK_red), saya mah orang kampung takut bener,” ungkapnya. Merasa potongan terlalu besar dan khawatir tidak cukup untuk memperbaiki rumahnya, Sanih kemudian mengaku berusaha menawar Rp 1 juta kepada PK. Namun usaha Sanih menawar pun sia-sia. “Dia (PK-Red) minta Rp 2 juta, dikurangin sejuta kagak mau, kata dia bikin aja dewek (sendiri-Red), kalau ngajuin sendiri belom bikin ini belom bikin ini begitu alasan dia (PK_red),” kata Sanih menirukan ucapan orang yang memungutnya. Hal serupa juga dialami Bontot (45), warga Kampung Wates RT 003/RW 006 Desa Kedung Jaya. Dengan wajah kecewa Bontot menuturkan penyesalan adanya pemotongan oleh oknum Pendamping Keiatan (PK) dengan modus biaya administrasi sebesar Rp 1,5 juta. “Potongannya ada Rp 1,5 juta, semua orang kena(penerima Rutilahu_red), Sayuti (PK_red) yang minta, bayar tukang Rp 3 juta dan Rp 1,5 juta untuk bayar administrasi, jadi yang masuk ke material cuma Rp

14


10,5 juta,” keluhnya polos, Maret (5/3/17). Demikian pula dialami Winah (67), di RT 007/RW 004, nenek empat orang anak ini tidak dapat membangun WC karna uang Rp 1,5 juta yang harusnya untuk membuat toilet diminta oleh PK dengan dalih biaya administrasi. “Uang Rp 10 juta saya kasih matrial (toko bahan bangunan-Red) sisa Rp 5 juta, untuk tukang Rp 3 juta, terus sisanya Rp 2 juta,” tutur Samidin, menantu yang mendampingi Winah. Lanjut dia, biaya administrasi tidak dipukul rata, ada yang Rp 2 juta, ada yang Rp 1,5 juta. “Nah kalau saya kena Rp 1,5 juta, bahasa dia (PKRed) untuk uang kerja,” kata Samidin saat diwawancarai TopTime dirumah mertuanya, Selasa (11/4/17) petang. Masih di Desa Kedung Jaya, Mesir (64), warga Kampung Wates RT 003/RW 003 menuturkan, dirinya dikenakan biaya administrasi Rp 1 juta. “Potongan biasa, satu juta, gua mah udah ogah(tidak mau-Red) pusingkan udah berhasil, mintanya satu juta setengah gua gak mau,” ujar Mesir sambil terbaring melawan sakit, Selasa (11/4/17). Parahnya lagi, dugaan pemotongan anggaran Rutilahu ini dialami pula oleh Turhamun (65) warga RT 002/RW 003, Kakek dua cucu yang berjalan dengan alat bantu dua tongkat ini pun tak luput dari modus biaya administrasi, diduga dilakukan oleh Pendamping Kegiatan. “Duit waktu itu ngambil di Bank BJB, terus duit ditaro semua (Rp 15 juta_red) ke Toko matrial, terus saya ambil Rp 2 juta untuk bayar tukang, terus ngambil lagi Rp 1,2 juta buat bayar penggawe (Pendamping Kegiatan_ red),” ungkap Turhamun, Selasa (11/4/17). Lanjutnya, harga di toko bahan bangunan yang ditunjuk Pendam ping Kegiatan lebih mahal dari toko lainnya, hingga Turhamun mengambil sisa uang yang ada di toko tersebut untuk dibelanjakan ke toko lain. “Sisanya saya betot (tarik-Red) semuanya gak sampe Rp 5 juta, batako di toko matrial lain – lain Rp 510 ribu per kubik, Sama dia (toko yang ditunjuk oleh PK-Red) kita Rp 550 ribu per Kubik,” keluh Turhamun, Selasa (11/4/17). “Saya belanja tempat lain aja disini terlalu mahal,” cetus Turhamun mengulang perkataannya kepada pemilik toko material. Sementara, Sayuti Pendamping Kegiatan Rutilahu di Desa Kedung Jaya membantah tudingan adanya pemotongan anggaran yang dilakukanya. “Kalau potongan saya gak ada bang, paling cuma sebatas kebijakan dari dia doang, kalau kita memang langsung kita serahin ke matrial (toko bahan bangunan-Red), adapun dia (penerima manfaat RutilahuRed) bagi ya bagi buat anak buah saya kan saya dibantu sama anak buah, ada yang bagi buat beli rokok gitu,” bantah Sayuti Pendamping Kegiatan yang juga sebagai Staf Umum di Desa Kedung Jaya, saat dikonfirmasi TopTime dirumahnya, Selasa (18/4/17). Dihubungi terpisah, Sinin Efendi ketua UPK Rutilahu Kecamatan Babelan menyesalkan kelakuan oknum PK Desa Kedung Jaya yang diduga memotong dana Rutilahu. “Gak ada yang bisa diatur, saya nyerah, jangankan diatur sama orang lain. Sama saya aja sebagai PK ora di orangin (tidak dianggap-Red), ora (tidak ada-Red) laporan ora apa bagaimana bagaimana ceritanya, saya tidak dianggap sebagai korcam, setidaknya mereka kan ada konfirmasinya SPJ dan sebagainya, ini mah gak ada pisan,” geram Sinin, dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Senin (17/4/17). Menurut Sinin, PK Desa harus bertanggung jawab apabila benar adanya informasi terkait pemotongan anggaran Rutilahu. “Sekalipun ada ranah hukum saya siap. Biar nanti penyidik Tipikior atau yang lainnya yg akan memverifikasi benar atau tidak kerjaannya,” tandasnya. (*)

Fery - Top Bekasi

Wow, Anggaran Rutilahu Desa Kedung Jaya Diduga Dipotong Oknum Pendamping


15

TOP JEJAK

TOP JEJAK

Pendidikan di Zaman Penjajahan Belanda

budi pekerti. Contoh pendidikan dasar ini antara lain Batavische school (Sekolah Betawi, berdiri tahun 1622); Burgerschool (Sekolah Warga-negara, berdiri tahun 1630); Dll.

Oleh : Ida Nurazizah

(2) Sekolah Latin

Diawali dengan sistem numpang-tinggal (in de kost) di rumah pendeta tahun 1642. Sesuai namanya, selain bahasa Belanda dan materi agama, mata pelajaran utamanya adalah bahasa Latin. Setelah mengalami buka-tutup, akhirnya sekolah ini secara permanent ditutup tahun 1670.

Foto : plantersclub.blogspot.co.id

(3) Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)

16


perusahaan. Jadi, anak dari kaum ningrat dianggap dapat membantu menjamin hasil tanam paksa lebih efektif, karena masyarakat biasa mengukuti perintah para ningrat. Suatu keadaan yang sangat ironis, kehidupan terdiri dari lapisan-lapisan sosial yaitu golongan yang dipertuan (orang Belanda) dan golongan pribumi sendiri terdapat golongan bangsawan dan orang kebanyakan. Pemerintah Belanda lambat laun se olah-olah bertanggung jawab atas pendidikan anak Indonesia melalui politik etis. Politik etis dijalankan berdasarkan faktor ekonomi di dalam maupun di luar Indonesia. Pendidikan selama penjajahan Belanda dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar, yaitu pada masa VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda (Nederlands Indie). Pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan komersial. Berbeda dengan kondisi di ne geri Belanda sendiri dimana lembaga pendidikan dikelola secara bebas oleh organisasi-organisasi keagamaan, maka selama

abad ke-17 hingga 18 M, bidang pendidikan di Indonesia harus berada dalam pengawasan dan kontrol ketat VOC. Jadi, sekalipun penyelenggaraan pendidikan tetap dilakukan oleh kalangan agama (gereja), tetapi mereka adalah berstatus sebagai pegawai VOC yang memperoleh tanda kepangkatan dan gaji. Dari sini dapat dipahami, bahwa pendidikan yang ada ketika itu bercorak keagamaan (Kristen Protestan). Hal ini juga dikuatkan dari profil para guru di masa ini yang umumnya juga merangkap sebagai guru agama (Kristen). Dan sebelum bertugas, mereka juga diwajibkan memiliki lisensi (surat izin) yang diterbitkan oleh VOC setelah sebelumnya mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh gereja Reformasi. Kondisi pendidikan di zaman VOC juga tidak melebihi perkembangan pendidikan di zaman Portugis atau Spanyol. Pendidikan diadakan untuk memenuhi kebutuhan para pegawai VOC dan keluarganya di samping untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah terlatih dari kalangan penduduk pribumi. VOC memang mendirikan sekolahsekolah baru selain mengambil alih lembaga-lembaga pendidikan yang sebelumnya

berstatus milik penguasa kolonial Portugis atau gereja Katholik Roma. Secara geografis, pusat pendidikan yang dikelola VOC juga relative terbatas di daerah Maluku dan sekitarnya. Di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, VOC memilih untuk tidak melakukan kontak langsung dengan penduduk, tetapi mempergunakan mediasi para penguasa lokal pribumi. Jikalaupun ada, itu hanya berada di pusat konsentrasi pendudukannya yang ditujukan bagi para pegawai dan keluarganya. Secara umum sistem pendidikan pada masa VOC dapat digambarkan sebagai berikut:

(1) Pendidikan Dasar

idanurazizah1.blogspot.co.id

S

aat Belanda menggantikan Portugis di Indonesia, pendidikan ditentukan oleh pertimbangan ekonomi dan politik Belanda di Indonesia. Pendidikan dibuat berjenjang, tidak berlaku untuk semua kalangan, dan berdasarkan tingkat kelas. Pendidikan lebih diutamakan untuk anak-anak Belanda, sedangkan untuk anak-anak Indonesia dibuat dengan kualitas yang lebih rendah. Pendidikan bagi pribumi berfungsi untuk menyediakan tenaga kerja murah yang sangat dibutuhkan oleh penguasa. Sarana pendidikan dibuat dengan biaya yang rendah dengan pertimbangan kas yang terus habis karena berbagai masalah peperangan. Untuk melancarkan misi pendidikan demi pemenuhan tenaga kerja murah, pemerintah mengusahakan agar bahasa Belanda bisa dimengerti oleh masyarakat untuk mempermudah komunikasi antara pribumi dan Belanda. Lalu, bahasa Belanda menjadi syarat Klein Ambtenaarsexamen atau ujian pegawai rendah pemerintah pada tahun 1864. Syarat tersebut harus dipenuhi para calon pegawai yang akan digaji murah. Pegawai sedapat mungkin dipilih dari anak-anak kaum ningrat yang telah mempunyai kekuasaan tradisional dan berpendidikan untuk menjamin keberhasilan

Berdasar peraturan tahun 1778, dibagi kedalam 3 kelas berdasar rankingnya. Kelas 1 (tertinggi) diberi pelajaran membaca, menulis, agama, menyanyi dan berhitung. Kelas 2 mata pelajarannya tidak termasuk berhitung. Sedangkan kelas 3 (terendah) materi pelajaran fokus pada alphabet dan mengeja kata-kata. Proses kenaikan kelas tidak jelas disebutkan, hanya didasarkan pada kemampuan secara individual. Pendidikan dasar ini berupaya untuk mendidik para murid-muridnya dengan

Sekolah untuk mendidik calon-calon pendeta, yang didirikan pertama kali oleh Gubernur Jenderal van Imhoff tahun 1745 di Jakarta. Sekolah dibagi menjadi 4 kelas secara berjenjang. Kelas 1 belajar membaca, menulis, bahasa Belanda, Melayu dan Portugis serta materi dasar-dasar agama. Kelas 2 pelajarannya ditambah bahasa Latin. Kelas 3 ditambah materi bahasa Yunanu dan Yahudi, filsafat, sejarah, arkeologi dan lainnya. Untuk kelas 4 materinya pendalaman yang diasuh langsung oleh kepala sekolah nya. Sistem pendidikannya asrama dengan durasi studi 5,5 jam sehari dan Sekolah ini hanya bertahan selama 10 tahun.

(4) Academie der Marine (Akademi Pelayanan)

Berdiri tahun 1743, dimaksudkan untuk mendidik calon perwira pelayaran de ngan lama studi 6 tahun. Materi pelajarannya meliputi matematika, bahasa Latin, bahasa ketimuran (Melayu, Malabar dan Persia), navigasi, menulis, menggambar, agama, keterampilan naik kuda, anggar, dan dansa. Tetapi iapun akhirnya ditutup tahun 1755.

(5) Sekolah Cina

1737 didirikan sekolah untuk keturunan Cina yang miskin, tetapi sempat vakum karena peristiwa de Chineezenmoord (pembunuhan Cina) tahun 1740. Selanjutnya, sekolah ini berdiri kembali secara swadaya dari masyarakat keturunan Cina sekitar tahun 1753 dan 1787. (6) Pendidikan Islam Pendidikan untuk komunitas muslim relatif telah mapan melalui lembaga-lembaga yang secara tradisional telah berkembang dan mengakar sejak proses awal ma suknya Islam ke Indonesia. VOC tidak ikut

campur mengurusi atau mengaturnya. Pada akhir abad ke-18, setelah VOC mengalami kebangkrutan, kekuasaan Hindia Belanda akhirnya diserahkan kepada pemerintah kerajaan Belanda langsung. Pada masa ini, pendidikan mulai memperoleh perhatian relatif maju dari sebelumnya. Beberapa prinsip yang oleh pemerintah Belanda diambil sebagai dasar kebijakannya di bidang pendidikan antara lain: 1. Menjaga jarak atau tidak memihak salah satu agama tertentu; 2. Memperhatikan keselarasan de ngan lingkungan sehingga anak didik kelak mampu mandiri atau mencari penghidupan guna mendukung kepentingan kolonial; 3. Sistem pendidikan diatur menurut pembedaan lapisan sosial, khususnya yang ada di Jawa.; 4. Pendidikan diukur dan diarahkan untuk melahirkan kelas elit masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung supremasi politik dan ekonomi pemerintah kolonial. Jadi secara tidak langsung, Belanda telah memanfaatkan kelas aristokrat pribumi untuk melanggengkan status quo kekuasaan kolonial di Indonesia. Jepang membawa ide kebangkitan Asia yang tidak kalah liciknya dari Belanda. Pendidikan semakin menyedihkan dan dibuat untuk menyediakan tenaga cumacuma (romusha) dan kebutuhan prajurit demi kepentingan perang Jepang. Sistem penggolongan dihapuskan oleh Jepang. Rakyat menjadi alat kekuasaan Jepang untuk kepentingan perang. Pendidikan pada masa kekuasaan Jepang memiliki landasan idilhakko Iciu yang mengajak bangsa Indonesia berkerjasama untuk mencapai kemakmuran bersama Asia raya. Pelajar harus mengikuti latihan fisik, latihan kemiliteran, dan indoktrinasi yang ketat. Sejarah Belanda sampai Jepang dipahami sebagai alur penjelasan kalau pendidikan digunakan sebagai alat komoditas oleh penguasa. Pendidikan dibuat dan diajarkan untuk melatih orang-orang menjadi tenaga kerja yang murah. Runtutan penjajahan Belanda dan Jepang menjadikan pendidikan sebagai senjata ampuh untuk menempatkan penduduk sebagai pendukung biaya untuk perang melalui berbagai sumber pendapatan pihak penjajah. Pendidikan pula yang akan dikembangkan untuk membangun negara Indonesia setelah merdeka.(*)


17

TOP PENDIDIKAN

TOP PENDIDIKAN

Rapat Koordinasi Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

18


S

MPN 1 Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki jumlah siswa sebanyak 482, dengan menggunakan 15 ruangan sebagai tempat Kegiatan Proses Belajar Mengajar (KBM). Meningkatnya jumlah siswa dari tahun sebelumnya tak terlepas dari nilai Akreditasi sekolah yang meraih Akreditasi “A” dengan nilai 89. Hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi pihak sekolah karena sebelumnya hanya terakreditasi “B” hal tersebut dikatakan H. Basuki kepada Majalah Top di ruang kerjanya, Selasa (18/04/2017). Lebih lanjut H. Basuki menjelaskan, kondisi sekolahnya saat ini mendapat dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebagai sekolah keberbakatan olahraga dengan unggulan cabang seperti : Atletik, Bulu Tangkis dan Pencaksilat. “Hal ini sangat luar biasa bagi kami, karena berdampak positif terhadap kepercayaan masyarakat pada sekolah kami ini,” kata H. Basuki. Lebih lanjut dia menjelaskan, selain akreditasi dan sekolah keberbakatan olahraga, sekolah kami pun memiliki segudang prestasi yang baru-baru ini kami raih di tahun 2016/2017 diantaranya siswa kami meraih medali emas dan perak dalam ajang O2SN tingkat Wilayah Binaan (Wilbi) dalam cabang Atletik, Bulu Tangkis tunggal dan Bulu Tangkis ganda campuran, atas nama Andika, Cahya, Faisal dan Viola. Masih dalam ajang yang sama untuk tingkat kabupaten, dua siswa kami atas nama Andika dan Cahya mampu meraih medalu emas. Sedangkan dalam ajang FLS2N, siswa kami berhasil meraih medali emas untuk tingkat kabupaten kategori penyanyi solo atas nama Viola. Tidak hanya kejuaraan FLS2N atau kegiatan lainnya tingkat Wilbi, tingkat SMP se-Lebak Selatan sering kami raih. Hal ini tidak lepas dari kekompakan kepala sekolah, guru dan siswa. “Yang jelas ini hasil kinerja guru yang baik yang mampu menghasilkan prestasi yang baik pula,” jelas H. Basuki.(*)

Tingkatkan Mutu Guru Melalui Guru Pembelajar

U

paya meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lebak. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan kualitas guru melalui kegiatan Guru Pembelajar. Hal tersebut diungkapkan Ketua Wilayah Binaan (Wilbi) VII SMP, Suparman, kepada wartawan Majalah Top, Kamis (13/04/17) di ruang kerjannya. “Kegiatan peningkatan kualitas guru ini mungkin hanya baru ada di Kabupaten Lebak saja dan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri,” kata Suparman. Masih kata Suparman, dengan Program Guru Pembelajar, mereka bisa belajar bagaimana cara mentransfer pengetahuan yang baik kepada siswa, seperti metode apa yang tepat digunakan ketika dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga nantinya guru akan bisa menghasilkan output yang baik atau pun siswa yang handal dalam kemampuan akademik dan non akademik. Lebih Lanjut dia mengatakan, di VII SMP pada hari ini ada sekitar 32 sekolah yang mengikuti kegiatan peningkatan mutu guru sebagai pendidik yang diselenggarakan di SMPN 1 Panggarangan dalam bidang mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, PJOK, PPKN dan IPA. “Harapan saya, dengan kegitan peningkatan mutu guru ini akan menghasilkan guru yang berkualitas dan bisa menghasilkan output yang handal dalam proses belajar mengajar,” harapnya.(*)


Syarif Hidayatullah - Top Lebak

dan tenaga kependidikan serta para tokoh masyarakat yang secara tulus telah mengabdikan diri dan tanpa mengenal lelah dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat Kabupaten Lebak.(*) Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Drs. H. Wawan Ruswandi dalam sambutannya mengatakan kabupaten Lebak dari tahun ke tahun mengalami kemajuan dari berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan dan kebudayaan, ini tidak terlepas dari peran aktif pemimpin daerah yaitu Bupati Lebak yang terus mendukung program-program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan dalam rangka percepatan pembangunan Di kabupaten Lebak untuk mewujudkan program Utama yakni Lebak Pintar, Lebak Sehat dan Lebak Sejahtera. “Saya atas nama seluruh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Lebak baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati Lebak yang telah memberikan perhatian lebih dalam membangun dan meningkatkan pendidikan di Kabupaten Lebak,” pungkas nya. Dalam acara Rapat Koordinasi Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 ini juga dilangsungkan launching peningkatan kompetensi guru pembelajar melalui revitilisasi KKG dan MGMP dan pembukaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Siswa SMP Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2017 dan diramaikan dengan berbagai acara hiburan seperti pembacaan puisi dan seni tari tradisional.(*)


pendidikan bagaimana memperluas akses dan mutu pendidikan dengan merehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak, mendirikan unit sekolah baru, memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu dan mempastikan tidak ada satupun anak usia sekolah tidak sekolah dikarenakan faktor biaya. “Syukur alhamdulillah sampai dengan tahun 2017, beasiswa bagi mahasiswa yang lulus melalui jalur PMDK/SBMPTN Tahun 2017 sebanyak 21 Mahasiswa dan 11 diantaranya telah lulus dan ditempatkan di Puskesmas/Rumah sakit di Kabupaten Lebak,” pungkasnya. Bupati Iti meneruskan untuk meningkatkan mutu dan kopetensi guru, kepala sekolah, Pemkab Lebak telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.3,7 Milyar lebih yang akan digunakan untuk membiayai program guru pembelajar melalui KKG, MGMP, K3S SD, MKKS maupun MKPS dan dalam rangka meberi penghargaan kepada guru honor atau guru tidak tetap, Bupati mengatakan mulai tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.12,7 Milyar lebih yang tentu saja secara kumulatif nilai tersebut tidaklah sedikit akan tetapi Bupati menjelaskan banyaknya guru honor/GTT nilai nominal yang akan diterima oleh masing-masing guru tentu tidak sebesar yang di harapkan. Untuk itu Bupati memberikan apresiasi sangat tinggi kepada kepada seluruh pihak yang telah berjuang mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga dalam pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Lebak terutama kepada para pendidik


B

upati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya Didampingi Wakil Bupati H. Ade Sumardi menghadiri Rapat Koordinasi Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 di hall Latansa Mashiro Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (5/4/2017). Bupati menyampaikan bahwa selama kepemimpinannya, Kabupaten Lebak telah mengalami kemajuan di berbagai bidang salah satunya pendidikan. Ini bisa dilihat dari semakin menurunnya angka buta aksara, meningkatnya APK/APM semua jenjang pendidikan mulai jenjang TK, SD, SMP ddan SLTA serta meningkatnya angka harapan sekolah sehingga semakin meningkatnya IPM Kabupaten Lebak dari tahun ke tahun walaupun secara merata Lebak masih berada di bawah rata-rata provinsi maupun Nasional. “Tidak terasa saya bersama pak wakil telah 3 tahu menjabat sebagai bupati untuk menjalankan amanat masyarakat Kabupaten Lebak, tentunya dalam kurun waktu tersebut masih banyak cita-cita dan harapan masyarakat yang belum terpenuhi secara maksimal dan disisa kurun waktu, kita akan terus gelorakan semangat untuk membangun Kabupaten Lebak lebih maju lagi di berbagai sektor termasuk pembangunan di bidang pendidikan,” katanya. Lebih lanjut bupati menjelaskan pencanangan 3 program unggulan Kabupaten Lebak yakni Lebak Sehat, Lebak Pintar dan Lebak sejahtera merupakan jargon dan motivasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan mengejar ketertinggalan diberbagai sektor pembangunan salah satunya sektor

SMPN 1 Bayah, Sekolah dengan Segudang Prestasi

19

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten KCD Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kabupaten Lebak

TOP PENDIDIKAN

Panggung Kehormatan Untuk Siswa dan Guru Berprestasi

S

ebanyak 50 orang peserta ke setaraan paket C (Setara SMA) binaan penyelenggara paket AlIshlah, menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Senin (17/4/2017) Kendati penyelenggaraan UNBK tersebut masih menumpang di ruangan SMP 2 Rangkasbitung, namun keberanian Al-Islah menggelar ujian berbasis komputer bagi peserta binaannya mendapatkan apresiasi, lantaran untuk ujian paket C dengan menggunakan sistem komputerisasi baru dilaksanakan pertama kali di Rangkasbitung. Kepada awak media, Ketua penyelenggaran UNBK pada kesetaraan paket C Al-Islah, Salman Nuriman, menjelaskan bahwa ujian berbasis komputer bagi peserta kesetaraan paket C di lembaganya sudah direncanakan sejak lama.

20


Kesiapan para peserta dalam menguasai perangkat komputer harus sudah dipastikan dan disepakati. “Awalnya mereka awam komputer. Sehingga kita lakukan persiapan sekitar tiga bulan, untuk tahap penyesuaian kita menyelenggarakan simulasi sekitar dua kali. “ kata Salman. Masih dijelaskan Salman, dari hasil simulasi itu pengelola PKBM optimisi bisa menggelar ujian berbasis komputer,. Mata pelajaran yang diujiankan sedikit berbeda dengan ujian sekolah umum. kata dia, untuk ujian kesetaraan paket C mempunyai tujuh pelajaran, diantaranya Bahasa Indonesia, Geografi, Matikmatika, Sosiologi, Bahasa Inggris, Ekonomi dan Pendidikan. Pelaksanaan Ujian Kesetaraan Paket C juga sama ketat pengawasannya UNBK di sekolah tingkat umum. Itu dilakukan agar ujian benar-benar bersih dan tidak curang.(*)

Bupati Lebak Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer

D

i hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya beserta jajarannya meninjau langsung pelaksanaan ujian di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 dan 2 Rangkasbitung di Komplek Pendidikan Rangkasbitung, Lebak, Banten , Senin (3/4/2017). Bupati menyampaikan kendati kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat SMA/SMK dari kabupaten dan kota beralih kepada Provinsi Banten, selaku pemimpin daerah yang diberikan amanah oleh masyarkat khususnya Kabupaten Lebak, Pemkab Lebak tetap memantau dan me ngawasi jalannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) agar terlaksana dengan baik dan lancar. “Ujian merupakan indikator sejauh

mana para siswa/i menyerap ilmu pengetahuan selama 3 tahun belajar,” ungkapnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, terlaksananya proses pendidikan dengan baik mendukung percepatan terwujudnya program Lebak Cerdas dan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berkarakter dan berbudi pekerti. “Yang terpenting bukan persoalan pintar tapi cerdas, cerdas yang berkarakter dan berbudi pekerti, dan yang pintar jangan minterin orang,” pungkas Bupati. Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Rangkasbitung yang pertama ditinjau Bupati, Falati menyampaikan jumlah peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Tinggi (SMKN) I Rangkasbitung sebanyak 534 Orang dan berlangsung selama 4 hari dan terbagi men-


jadi 3 sesi. “Alhamdulillah pelaksanaan UNBK di SMKN I berjalan dengan baik tanpa kendala,” ungkapnya. Falati menjelaskan, bahwa Sekolah Menengah Kejuruan Tinggi (SMKN) I Rangkasbitung juga menjadi tempat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) beberapa sekolah di Kabupaten Lebak seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 dan 8 Rangkasbitung. Usai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Tinggi (SMKN) I Rangkasbitung, Bupati beserta jajaran melanjutkan tinjauan ke Sekolah Mene ngah Kejuruan Tinggi (SMKN) 2 Rangkasbitung dan berharap semoga seluruh siswa/i di Kabupaten Lebak mendapatkan nilai yang tinggi dan lulus ujian.(*)


Lukman Hakim - Top Lebak

Di Rangkasbitung 50 Peserta Paket C Jalani UNBK


S

ebagai wujud penghargaan terhadap siswa yang berprestasi dalam bidang akademik ataupun non akademik, SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Lebak, membuat panggung utama di sekolahnya. Toton selaku kepala sekolah kepada Majalah Top pada (13/04/17) mengatakan, nantinya setiap siswa yang berprestasi baik itu dari OSN, FLSN, O2SN, lomba-lomba lain, ataupun siswa yang menghasilkan ide kreatif di bidang apapun baik seni dan hal lainnya, kita sebagai pihak sekolah akan menampilkannya di panggung kehormatan. “Hal itu penting dilakukan selain untuk memberikan penghargaan atas karya siswa yang telah dilakukannya, juga untuk memotivasi siswa lain, sehingga akan tumbuh keinginan untuk bisa berprestasi seperti temannya. Panggung utama di buat bukan hanya untuk siswa yang berprestasi, namun panggung ini juga untuk menampilkan guru yang berprestasi dalam ajang lomba guru. Semoga kedepannya apa yang kita buat berupa panggung utama ini selalu bermanfaat,” jelas Toton. Lebih lanjut Toton menjelaskan, sebagai sekolah pertama berdiri di Lebak Selatan, pihaknya berharap SMPN 1 Cibeber mendapat perhatian khusus dari pemerintah. “Bukan ingin di anakemaskan. Namun Karena sekolah ini ada sejak pertama kali dibukanya tambang emas Cikotok,” ungkapnya.(*)

21


Tahun Depan UNBK SMA Akan Lebih Baik

K

22




Lukman Hakim - Top Lebak

antor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten Wilayah Lebak memastikan semua SMA di Kabupaten Lebak pada tahun 2018 menggelar Ujian Nasional Berbasis Kompu ter (UNBK) mandiri tanpa harus menumpang ke sekolah lain. Kepala KCD Pendidikan Wilayah Lebak, Sargawi menjelaskan, Pemprov Banten bersama Pemerintah Pusat akan membantu seluruh SMA di Lebak agar pada tahun 2018 bisa melangsungkan pelaksanaan UN mandiri. Sargawi mengapresiasi kepada sekolah yang tahun ini melaksanakan UN dengan menumpang ke sekolah lain. Hal ini menurutnya, sudah menunjukkan bahwa siswa di Lebak siap mengikuti UNBK.(*)

23


TOP PENDIDIKAN

SMKN 2 Rangkasbitung Sukses Gelar UNBK

S

24



DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK

Gebyar O2SN SD SMP Tingkat Kabupaten Lebak eliat perkembangan olahraga di Kabupaten Lebak akhir-akhir ini selalu ramai dan didukung dengan fasilitas olahraga yang tersedia dan menjamurnya klub-klub dan event-event olahraga serta lahirnya berbagai prestasi yang ditorehkan warga Kabupaten lebak. Ini menunjukan bahwa warga Lebak meyadari betapa pentingnya berolahraga dan berpotensi besar dalam meraih prestasi di bidang olahraga. Hal ini disampaikan Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya dalam acara pembukaan Olimpiade Olahraga siswa Nasional (O2SN) SD SMP Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2017 di Stadion Siliwangi Ona Rangkasbitung, Lebak, Banten (11/4/2017). Bupati mengatakan, dalam rangka memasyarakatkan dan menanamkan kecintaan terhadap olahraga, hendaknya ditanamkan semenjak usia dini dengan demikian tingkat kesehatan masyarakat secara paripurna akan meningkat serta berpotensi besar menjadi pengalih perhatian dari kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif. Lebih lanjut Bupati mengatakan, melalui kegiatan O2SN SD SMP Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2017 ini pada dasarnya merupakan gerbang awal bagi atlet-atlet terpilih perwakilan tiap kecamatan dan wilayah binaan (wilbi) untuk dapat berkompetisi dan menunjukan eksistensi diri dibidang olahraga dan menjadi wakil dari Kabupaten Lebak dalam bidang olahraga untuk berkompetisi di tingkat lebih tinggi lagi seperti tingkat Nasional. “Saya meyakini bahwa sang juara tidaklah dilahirkan akan tetapi diciptakan melalui proses panjang dan keras, untuk itu mari kita berikan proses pembinaan yang baik menuju prestasi yang lebih baik dengan cara-cara yang berkarakter baik dan mari kita jadikan kegiatan O2SN Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2017 ini sebagai momentum bangkitnya olahraga peserta didik di Kabupaten Lebak dengan semangat Lebak Juara,” ungkap Bupati.

Atlet Beradu Kemampuan Bupati berharap lembaga sekolah sebagai tempat bernaung peserta didik, hendaknya lebih berani dan berinisiatif secara progresif dan inovatif untuk dapat mengambil peranan penting dalam pembangunan prestasi olahraga peserta didik melalui program-program pembinaan dan pembangunan karakter yang diselenggarakan sekolah masing-masing. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Wawan Ruswandi menjelaskan beberapa tujuan dari kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD SMP Tingkat kabupaten Lebak yakni untuk mengembangkan bakat dan minat siswa

dalam bidang olahraga dan membina dan mempersiapkan olahragawan yang ber prestasi pada tingkat kabupaten, provinsi dan Nasional semenjak usia dini serta menumbuhkembangkan nasionalisme dan cinta tanah air. Wawan juga menyebutkan beberapa atlet berprestasi di bidang olahraga yang salah satunya perenang putri menjadi juara satu, dua dan tiga tingkat Nasional. Kegiatan O2SN SD SMP Tingkat Kabupaten Lebak juga di hadiri oleh wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Lebak (Forkopimda) dan Sekda Lebak dan diikuti oleh 800 atlet.(*)



G Lukman Hakim - Top Lebak

ebanyak 495 Siswa SMK Negeri 2 Rangkasbitung mengikuti Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK) , Senin (3/4/2017). Peserta dibagi menjadi tiga kelompok ruang ujian dan diawasi pengawas. Ini pertama kali sekolah tersebut menerapkan Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK). Kepala sekolah SMKN 2 Rangkasbitung, Mukmin mengatakan, UNBK dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00, WIB dengan teknis dalam pelaksanaannya dibagi kedalam tiga kelompok. “Satu kelompoknya dua jam, jadi siswa bisa mengerjakan dengan leluasa dan fokus,” kata Mukmin kepada awak media. Mukmin menjelaskan, sekolah menyiapkan 166 client dengan 5 server dan cadangan 10, itu disiapkan untuk menampung 495 pelajar yang terdiri dari empat jurusan yang ada. “Kita gunakan lima lab untuk melaksanakan UNBK ini,” ujarnya. Ia mengungkapkan, pelaksanaan UNBK di SMKN 2 Rangkasbitung, merupakam kali pertama dan berjalan lanca. Karena, memang sebelum melaksanakan pelajar juga sudah dibekali ilmu dan pengarahan. “Simulasi saja kita sudah tiga kali dan tadi sebelum masuk juga kita beri arahan lagi,” jelasnya. Mukmin mengaku UNBK sendiri akan membantu pelajar untuk memetakan prestasi atau potensi yang dimiliki dan tidak menjamin sebuah kelulusan. “Pengawasnya sendiri kita silang dari berbagai sekolah, saya berharap pelajar bisa mengerjakan dengan baik dan serius bahkan pelajar bisa lulus 100%,” harapnya. Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Lebak, Sargawi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PLN agar pada saat pelaksanaan UNBK tidak terjadi pemadaman listrik yang berimbas kepada macetnya kegiatan ujian. “Kami sudah melakukan kordinasi dengan pihak PLN agar pada saat UNBK nanti tidak terjadi mati listrik. Karena akan berdampak besar bagi jalannya pelaksanaan ujian, mudah mudahan apa yang kita khawatirkan tidak terjadi,” tuturnya.(*)

25

TOP PARADE FOTO

TOP PARADE FOTO

Foto : FB Disdikbud Lebak

26



27

TOP PENDIDIKAN

TOP PENDIDIKAN

Penguasaan Kelas Tanpa Marah-marah Oleh : Sobirin Nur

Kelas yang lepas Kendali

M

enjadi guru memang tidak mudah, perlu pengalaman dan kepribadian yang mendukung untuk menjadi guru yang matang selain juga penguasaan berbagai ilmu psikologi pendidikan praktis untuk mengelola kelas yang baik dan tenang. Ada tips atau saran yang perlu diperhatikan bagi seorang guru, yang kesulitan dalam menguasai kelas, mengatasi anak-anak murid yang selalu ribut, bermain, tidak perhatian dalam belajar dan sebagainya. Hal-hal tersebut disebabkan oleh beberapa kesalahan yang baik sengaja ataupun tidak, dilakukan oleh seorang guru di depan kelas.

Kondisi Kelas yang tidak mendukung

Sumber dan foto : FB Disdikbud Lebak

Polisi Cilik Pukau Peserta O2SN 28


P

asukan Polisi Cilik yang keren ini sedang bertugas unjuk kemampuan dalam pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD dan SMP tingkat Kabupaten Lebak di Stadion Pasir Ona, Rangkasbitung. Kegiatan pembukaan dilaksanakan pada Selasa, 11 April 2017. Polisi Cilik ini dibina oleh Polres Lebak dengan didikan yang terencana dan berkelanjutan. Penampilan Polisi Cilik pada pembukaan 02SN mampu menarik perhatian lebih dari 3 ribu peserta yang hadir memenuhi Stadion Pasir Ona Rangkasbitung. Tepuk tangan tak henti mengiringi penampilan “ciamik” mereka. Salah satu yang juga menarik perhatian khalayak adalah suara khas komandan pasukan Polisi Cilik ini.(*)

Kondisi kelas yang tidak mendukung, meja berantakan, murid yang belum siap untuk belajar, keasyikan bermain atau bawa mainan atau bermain dalam kelas dan sebagainya yang semua itu akan mengganggu atau bahkan menggagalkan proses belajar dikelas. Pada dasarnya setiap kelas tidak siap untuk belajar. Gurulah yang seharusnya mempersiapkan, mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar. Saya mengenal seorang guru SD teman sesama mengajar, ia masuk kelas 3, sudah siap untuk materi yang akan diajarkan yaitu bahasa Indonesia untuk kelas 3 SD. Tetapi murid tidak siap, mereka asyik bermain karena baru selesai istirahat tetapi bel tanda masuk sudah berbunyi, anak-anak tersebut masih merasa jam istirahat. Ia segera memerintahkan agar anak-anak tenang, mereka tidak mau tenang. Perintahnya ia ulang sampai tiga kali tidak juga tenang. Ia ambil spidol menulis di papan tulis besar-besar

“HARAP TENANG” dengan harapan muridmurid mengerti bahwa ia sedang marah dan murid segera tenang memulai pelajaran. Sampai akhirnya ia putus asa anak-anak tidak juga tenang ia memulai pelajaran dengan keadaan kelas yang ribut, anak-anak asyik cerita sana-sini tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran. Sampai waktu pelajaran hampir habis anak tidak juga tenang ia pun melepaskan tanggung jawabnya dengan duduk menenangkan diri di kantor majelis guru. Akhirnya anak-anak kelasnya timbul perkelahian ketahuan oleh kepala sekolah yang disalahkan adalah guru yang mengajar jam berikutnya. Ada juga teman saya yang tegas pada anak. Ia guru Bahasa Inggris. Setiap kali ia masuk kelas ia tidak langsung duduk di meja guru, tetapi berkeliling kelas menegur setiap anak yang asyik cerita, bermain, mengingatkan bahwa jam pelajaran sudah masuk dan tidak boleh ada yang bermain atau bercerita sesama teman. Bahkan ia mengambil permainan yang dimainkan anak-anak di dalam kelas. Anakanak untuk sementara ketakutan permainannya diambil segera menyimpan mainannya kedalam tas. Ketika itu pula guru tersebut memerintahkan untuk mengeluarkan buku pelajaran bahasa inggris, dan anak-anak segera mematuhinya. Guru bahasa Inggris ini menguasai kelas dengan baik. Ia dapat dengan tenang mengajar dan konsentrasi muridpun dapat terkondisikan lebih baik untuk belajar. Demikianlah pentingnya mengkondisikan kelas. Gurulah yang mengkondisikan kelas agar tenang dan siap untuk belajar. Bukan guru menunggu agar murid tenang dan siap untuk belajar.

Kelas perlu kendali dari guru. Gurulah yang pegang kendali agar kelas senantiasa tetap tenang dan kondisi terfokus untuk belajar. Setiap murid selalu mencari celah kelonggaran dari seorang guru agar ia dapat bermain dan bebas berbuat sekehendak hatinya. Bahkan murid sekarang kreatif menciptakan celah kelonggaran kendali guru di kelas. Jangan salahkan murid tetapi gurulah yang senantiasa memegang kendali. Contoh guru bahasa Indonesia teman saya diatas adalah contoh guru yang tidak pernah memegang kendali kelas. Ia biarkan saja murid-murid ribut di kelas. Mengendalikan kelas dengan cara marahmarah, membentak murid, Berteriak-teriak menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang tidak baik untuk suasana belajar. Inilah yang perlu di tanamkan dan diajarkan pada muridmurid bahwa setiap perbuatan ada konsekwensinya jadi ia akan mengerti dan berbuat yang lebih baik dan selalu memilih perbuatan yang baik untuk mendapatkan konsekwensi yang baik dari perbuatannya.

Perbuatan jelek tanpa konsekwensi

Konsekwensi adalah akibat dari perbuatan yang ia perbuat. Bisa hukuman bagi yang me lakukan pelanggaran peraturan kelas, seperti berdiri di salah satu tempat dikelas yang terpisah dari kawan-kawanya dan sebagainya. Ada banyak konsekwensi yang perlu diterapkan pada anak didik agar mereka mengerti perbuatan baik dan mengerti jika ia melakukan perbuatan salah dapat konsekwensi hukuman dari guru. Konsekwensi ada konsekwensi logis, konsekwensi alam, kosekwensi substitusi dan lain sebagainya. Dapat seorang guru memilih atau membuat konsekwensi substitusi dari perbu atan yang dilakukan anak didik. Jika anak didik tidak diberikan atau tidak dikenalkan pada konsekwensi seperti itu maka anak tidak akan pernah tahu atau mengerti mana perbuatan baik dan benar dilakukan dan mana perbuatan yang salah yang seharusnya tidak dilakukan. Kalau keadaan tanpa konsekwensi ini berulang-ulang terjadi bukan saja anak didik tidak disiplin tetapi akan sulit mendidiknya untuk mengerti nilai-nilai dan norma yang ada dilingkungan kehidupannya.(*)

TOP PENDIDIKAN

TOP PERTANIAN

Cara Mudah Menanam Tomat dalam Satu Minggu!

Kegiatan di Alam Terbuka, Sudahkan Diimbangi dengan Wawasan dan Pengetahuannya? Oleh : Muhamad Seftia Permana Ketua Komunitas Jelajah Gunung Bandung

F

enomena pengkultusan satu tempat yang sudah mempengaruhi kesadaran publik bisa mempengaruhi alam bawah sadar bahwa tidak ada tempat lain yang “indah” selain dari tempat yang dikultuskan itu. Ada yang salah? Selama standar baku itu hanya dari perasaan masing-masing, tentu penilaian estetika kepada suatu hal menjadi hak prerogatif seseorang. Namun, apakah kita hanya akan berdiam diri pada satu sudut pandang saja? Disini lah kita memiliki sudut pandang yang lain. Ketika fenomena Ranu Kumbolo sudah menjalar ke dalam benak para Pelaku, Pehobi kegiatan di alam terbuka–setiap danau/situ/lake adalah Rakum versinya masing-masing yang mengkultuskan Rakum sebagai Sang Maha dari segala Danau/Lake/Situ–pengembangan wawasan bisa menjawab bahwa kita tidak bisa berdiam diri di satu sudut dengan hanya menjadikan Film 5cm sebagai Barometer sebuah kemegahan. Tidak hanya terbatas pada “standarisasi keindahan” apa yang dipandang masingmasing orang, namun juga segala apa yang terangkum di dalamnya. Mulai dari langkahlangkah yang konservatif–minimal dengan tidak menjamahnya–dengan tahu status dari sebuah kawasan, sejarah, asal-usul, cerita rakyat, mitos, legenda, dan segala sesuatu yang tergabung dalam Balutan “Sejarah, Lanskap, dan Budaya”. Terutama untuk sikap yang bersifat konservatif. Seiring waktu, perkembangan kegiatan di alam terbuka semakin marak. Apakah perkembangan ini dibarengi dengan wawasan dan kesadaran hubungan manusia dan alam seperti Mengetahui Status kawasan yang akan dikunjungi? Diperlukan dasar-dasar penjelajahan, keamanan dan keselamatan, dan hal lainnya yang seharusnya dipersiapkan sematang mungkin. Seperti contoh, misalnya mengetahui status sebuah kawasan. Pembagian Kawasan Konservasi, sekurang-kurangnya terdapat 5 kawasan dengan regulasinya masing-masing. Ada Taman Nasional, Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, dan Cagar Alam. Dan semua kawasan tersebut, memiliki fungsi dan aturannya sendiri. Karena sejatinya, tidak semua yang berbau alam

30


terbuka bisa kita jamah dan jejaki secara sembarangan, dan hal ini pun sudah diamanatkan dalam Undang-undang dan peraturan lain yang mengaturnya. Untuk apa aturan tersebut dibuat? Tentu, untuk kelestarian Alam Raya. Bila hutan dan Gunung sudah rusak, bagaimana nasib Bumi dan Manusia itu sendiri sebagai bagian dari penghu ninya? Seperti yang sudah dituliskan bahwa sekurang-kurangnya terdapat 5 pembagian kawasan konservasi. Di antara semua kawasan konservasi, terdapat satu kawasan yang ‘dikeramatkan’ yang dimana peraturan tidak memperbolehkan adanya intervensi dari manusia kepada kawasan tersebut, yaitu kawasan Cagar Alam. Dalam Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya (“UU 5/1990”), disebutkan bahwa cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkemba ngannya berlangsung secara alami. Lalu dalam Pasal 17 ayat (1) UU 5/1990, dikatakan bahwa di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang me nunjang budidaya. Tentang pemanfaatan cagar alam juga diatur dalam Pasal 33 Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam (“PP 28/2011”), yaitu cagar alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan:

Muhamad Seftia Permana (Ketua Komunitas Jelajah Gunung Bandung).

a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam; c. penyerapan dan/atau penyimpanan karbon; dan d. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya.

M

enanam sayuran di pekarangan rumah tentunya dapat memberi banyak manfaat. Selain menyediakan suplai makanan organik yang ramah lingkungan, tren urban farming juga mendorong kita untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat sekalipun tinggal di tengah kota. Bila Anda bingung soal jenis sayuran apa yang mudah ditanam, maka cobalah tomat sebagai percobaan pertama. Tomat adalah salah satu bahan penting untuk meracik masakan. Selain itu, tomat juga bisa disajikan sebagai minuman segar bila dibuat menjadi jus. Harga tomat yang cukup tinggi di pasaran juga bisa menjadi alternatif Anda untuk menghemat biaya belanja sayur mayur. Dan berita bagusnya, ternyata Anda bisa menanam tomat hanya dalam waktu satu minggu! Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut ini.

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa tidak ada alasan yang memperbolehkan siapapun untuk melakukan wisata ke daerah Cagar Alam. Bagaimana dengan kawasan lain? Berbeda dengan Cagar Alam, keempat kawasan lainnya, diperbolehkan untuk dikunjungi untuk wisata. Namun, tentunya semua kawasan mempunyai aturan sendiri untuk pencapaian tujuan dari kawasan itu sendiri. Wawasan dan atau pengetahuan yang mendasar seperti ini yang perlu terus disosialisasikan kepada siapapun yang hobi dan kerap beraktifitas di alam terbuka. Selain itu juga, persiapan mendasar tentang keselamatan keamanan pun jangan sampai ketinggalan untuk dipersiapkan. Sungguh, Alam Raya tidak pernah rela para bandit merebut masa depan bangsa. Mari benahi lubang yang dijumpai karena solusi tidak terlahir dari sekadar caci maki. Mari berkarya nyata karena solusi tidak terlahir dari sekadar ocehan berbusa.(*) 31

Sebelum memulai, Anda harus memiliki tanaman tomat untuk dipotong bagian batangnya. Stek salah satu bagian batangnya untuk menjadi pohon baru. Tips menanam tomat Pangkas tunas hingga ujung agar lebih mudah dipotong. Cara ini juga membuat tanaman tomat Anda tumbuh lebih kokoh. Kunci utama untuk membuat proses stek Anda berhasil ialah menemukan dahan yang muda dari dahan utama. Pastikan Anda memotong dari ujung stem. Tukang kebun ahli menyarankan agar memangkas tunas hingga ujung agar lebih mudah dipotong. Cara ini juga membuat tanaman tomat Anda tumbuh lebih kokoh. Anda pun tidak memerlukan banyak peralatan untuk menumbuhkan akar dari dahan tunas baru ini, cukup siapkan air dan pot atau vas kaca. Simpan vas tomat Anda di tempat bersuhu hangat, misalnya di depan jendela yang mendapat pantulan sinar matahari.

Kemudian potong tunas dahan yang Anda inginkan. Lalu segera rendam bagian ujung tunas ke dalam vas berisi air. Simpan vas tomat Anda di tempat bersuhu hangat, misalnya di depan jendela yang mendapat pantulan sinar matahari. Dalam jangka waktu satu sampai dua minggu, akan tumbuh anak akar dari bagian ujung tunasnya. Bila akar tumbuh cukup panjang, maka pohon tomat Anda siap dipindahkan ke media tanam tanah. Anda bisa tanam pohon langsung di pekarangan rumah atau di wadah pot. Untuk beberapa hari pertama sejak dipindahkan ke media tanah, siram pohon tomat Anda dengan air yang cukup banyak dan sebaiknya hindari dari sinar matahari langsung. Cara ini sangat ampuh membantu tanaman Anda beradaptasi dengan media tanam dan lingkungan yang baru. Nah, selanjutnya pohon tomat Anda siap dibesarkan dan tunggu sampai berbuah. Selamat mencoba! (*)


31

TOP PENDIDIKAN

Langkah Paling Tepat Untuk Melatih Stimulasi Kepintaran Anak DPRD Kota Bekasi

32


jari anak belajar membaca dan menulis. Ibu dapat menstimulasi kepintaran anak dalam belajar membaca dan menulis pada si kecil dengan memberikannya pesan pendek dalam secaraik kertas setiap harinya untuk membiarkan si kecil membaca dan membalasnya. Pakailah kertas yang juga menarik untuk si kecil. Seperti kertas bewarna terang dan tulisan memakai spidol warna gelap misalnya. Jangan pernah lelah untuk terus memberikan stimulasi terbaik untuk mendukung si kecil dalam belajar membaca dan menulis. Karena memang salah satu kunci dari cara mengajari anak belajar membaca dan menulis adalah menerapkan pembelajaran secara bertahap dan rutin.

Lantas, kalau si kecil sudah mulai bisa membaca dan menulis, maka langkah berikutnya adalah berikan sti mulasi kepintaran anak untuk mendukung kelancaran si kecil dalam membaca dan menulis. Seperti yang disampaikan di atas juga bahwa mengajari si kecil belajar membaca dan menulis itu perlu dilakukan secara bertahap dan meningkat. Pada dasarnya setiap anak memiliki berbagai jenis kepintaran yang salah satu bagiannya tidak jauh dari kemampuannya untuk membaca dan menulis sejak usia dini. Nah, kepintaran si kecil tersebut dapat didukung optimalnya dengan memberikan stimulasi secara tepat. Selain itu juga asupan nutrisi jelas tak kalah penting untuk mendukung anak dalam proses mengamati dan berpikir. Lengkapi kebutuhan nutrisi si kecil de ngan susu Wyeth S-26 Procal Gold yang merupakan susu pertumbuhan dengan kandungan aneka ragam nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak untuk bertumbuh dan berkembang secara lebih optimal. Termasuk juga perkembangan kecerdasan otaknya.(*)

DPRD Dukung Akreditasi Puskesmas di Kota Bekasi

D tipskeluarga.net

T

i d a k sedikit orang tua yang bertanya-tanya mengenai bagaimana cara mengajari anak belajar membaca dan menulis. Karena ini adalah salah satu cara melatih stimulasi kepintaran anak. Selain itu, membaca dan menulis merupakan dua kemampuan yang penting untuk dikembangkan sedini mungkin. Jadi, memang pada kenyataannya ibu tidak dapat mengandalkan untuk me nunggu si kecil masuk sekolah agar ia mendapatkan pembelajaran tentang membaca dan menulis. Melainkan perlu untuk diasah sejak usia pra-sekolah. Nah, menulis sendiri adalah bagian dari kemampuan motorik halus, dimana kemampuan ini dapat diasah pada si kecil mulai dari belajar untuk memegang pensil, mulai menggoreskannya dengan menarik garis, menggambar titik-titik, menggambar bangun datar, sampai dengan mewarnai. Sementara itu menulis sendiri dapat dilakukan mulai dari memperkenalkan huruf dan angka, belajar mengeja huruf konsonan dengan huruf fokal, belajar membaca kata demi kata sampai dengan kalimat. Memang ada banyak cara menga-

ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi menyatakan dukungannya terkait proses Akreditasi Puskesmas di Kota Bekasi hingga tahun 2018. “Akreditasi ini menargetkan 31 Puskesmas, sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pemerintah daerah dan instruksi Walikota Bekasi Rahmat Effendi,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Rahmawati, senin (10/4/2017). Rahmawati menilai Akreditasi Puskesmas ini diperlukan untuk me ngevaluasi respon masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan di Puskesmas. “Selain itu juga akreditasi diperlukan untuk membangun iklim kompetisi antar Puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan kesehatan,” ulas Rahmawati. “Kami sangat mendukung penuh program akreditasi ini agar 31 Puskesmas di Kota Bekasi

segera terakreditasi seluruhnya. Kami juga berharap dengan adanya proses akreditasi ini juga dapat meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan dasar masyarakat,” papar Rahmawati menambahkan. Lebih lanjut Rahmawati berharap seluruh Puskesmas di Kota Bekasi mampu memberikan pelayanan 24 jam untuk persalinan. “Puskesmas merupakan pelayanan dasar yang terdekat dengan masyarakat, tentunya Puskesmas juga harus didukung de ngan fasilitas dan sarana serta SDM yang handal,” katanya. Terkait minimnya tenaga medis di Puskesmas, Rahmawati berharap bukan hanya dokter tapi juga bidan, perawat, ahli farmasi, analis kesehatan serta Humas juga sangat diperlukan untuk pelatanan ke masyarakat. “Mereka juga bisa membantu mensosialisasikan program pelayanan kesehatan di Puskesmas kepada masyarakat,” pungkasnya. (ADV)

Rahmawati

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi

erupakan “P uskesmas m ang tersar y pelayanan da asyarakat, m dekat dengan esmas juga sk u P a y tentun ung dengan harus diduk rana serta sa fasilitas dan dal,” n a h g n a y S DM


TOP FOKUS UTAMA

TOP FOKUS UTAMA

BANJIR DARAH DI TANAH JAWARA

ULAMA LEBAK PIMPIN PERTEMPURAN SERPONG

Sejarah Perjuangan Pertahankan Kemerdekaan

Sebanyak 200 Mayat Dikubur Masal

A

khir bulan September 1945, tentara Sekutu yang diwakili oleh tentara Inggris mendarat di Jakarta untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata kedatangan mereka diboncengi tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atau tentara Belanda yang akan menerima kembali Indonesia dari tangan Inggris. Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu, karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa NICA di bawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali KNIL setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Pasalnya, NICA adalah organisasi orang-orang Belanda yang didirikan saat melarikan diri ke Australia setelah mereka menyerah pada Jepang.Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia. Sudah beredar kabar terjadi pelanggaran perikemanusiaan di daerah-daerah yang didatangi Inggris seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Atas informasi tersebut rakyat Banten pun ikut bereaksi menolak kedatangan tentara Inggris ke Banten atau pun wilayah Indonesia lainnya. Tak hanya melakuan penolakan di Banten, bahkan dengan semangat yang tinggi mereka juga keluar membantu perjuangan mengusir tentara Inggris di Jakarta. Hingga akhir bulan Oktober 1945 Belanda masih takut untuk datang ke wilayah Banten. Pernah ada usaha dari Belanda untuk mendaratkan pasukannya melalui laut di Pantai Utara Banten, namun dapat digagalkan oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Rakyat Banten saat itu yang tergabung dalam barisan-barisan rakyat berbondongbondong keluar daerahnya untuk mengusir Belanda yang ada di daerah Tangerang dan Bogor. Diantaranya sekelompok rakyat Lebak yang berasal dari Warunggunung dan beberapa daerah sekitarnya seperti Cibadak

34


humaspdg.wordpress.com

dan Rangkasbitung, berjumlah sekitar 160 orang dengan senjata senapan, golok, dan bambu runcing bersiap menuju Jakarta. Para pejuang ini bukanlah tentara organik TKR. Melainkan masyarakat sipil biasa. Kisah penyerangan ke markas NICA di Kebayoran didapatkan penulis dari salah satu pelaku sejarah yang kini sudah meninggal bernama Sarnaka, warga Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Kepada penulis, Sarnaka memberikan kesaksiannya sekitar tahun 1985. Kebetulan penulis adalah cucu langsung dari Sarnaka. Sebelum berangkat ke Kebayoran, sekitar 15 orang warga asal Cibadak me lakukan persiapan. Selain mempersiapkan senjata seadanya, seperti golok dan bambu runcing, mereka juga membekali diri de ngan ilmu kanuragan. Ilmu kanuragan itu bernama tarekat Aceh yang dikembangkan oleh seorang ulama asal Serang. Ilmu kanuragan ini, sampai saat ini masih dipegang secara turun temurun oleh keturuanan para pejuang tersebut.

Dengan semangat membara, tanggal 22 Oktober 1945, 160 pejuang dari Lebak tersebut mendatangi markas tentara NICA di Kebayoran, Jakarta, tepatnya daerah Pondok Litung. Pertempuran terjadi seharian dan hanya berhenti di malam hari. Pagi harinya pertempuran kembali berlanjut. Ini pertempuran jarak dekat. Hanya dalam jarak 5 meter di depan markas NICA. Karena kalah persenjataan laskar rakyat ini terpaksa mundur. Namun tidak ada catatan berapa banyak korban dalam penyerangan tersebut. Kendati mundur, bukan berarti laskar rakyat dari Lebak menyerah. Faktanya, beberapa hari kemudian berdatangan bantuan pasukan dari Tangerang, Bogor, dan Serang. Empat hari setelah penyerangan yang pertama, penyerangan ke markas NICA tersebut kembali dilanjutkan. Markas NICA di Kebayoran kemudian ditinggalkan tentaranya, tapi di perkirakan masih ada sekitar 200 orang tentara NICA berkeliaran di wilayah kewedanaan Kebayoran. (*)

Suasana semakin memanas. Pertempuran Serpong terjadi pasca jatuhnya Jakarta ke tangan Sekutu, pihak NICA yang membonceng pasukan sekutu mulai me lakukan aksi penguasaan terhadap wilayah Tangerang. Kekuatan Sekutu yang dikomandoi pasukan Inggris terus bergerak hingga perbatasan Serpong. Pada tanggal 16 Mei 1946, pasukan Inggris memberikan ultimatum kepada seluruh kekuatan militer Indonesia untuk mundur hingga 4 Km dari sungai Cisadane. Ultimatum ini diberikan melalui pamflet yang disebarkan melalui udara agar dibaca seluruh tentara dan laskar Indonesia. Pihak pemerintah pusat ketika itu meminta agar tentara dan pejuang Indonesia mematuhi ultimatum pasukan Inggris tersebut karena Perdana Menteri Syahrir ketika itu lebih memilih jalur diplomasi ketimbang menggunakan kekuatan senjata yang tentunya sangat tidak berimbang. Selain itu, upaya diplomasi dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya korban yang terlalu banyak di pihak pejuang kemerdekaan. Keputusan itu memang diterima dengan dua pendapat berbeda. Sebagian pejuang yang bergabung pada laskar laskar perjuangan tetap bersikukuh untuk me lakukan perlawanan hingga titik darah penghabisan. Berbeda dengan pihak Tentara Rakyat Indonesia (TRI) yang kini menjadi TNI. Sebagai tentara organic yang terikat dengan hirarki kemiliteran tentu mereka harus mematuhi keputusan atasan yang memutuskan untuk bergerak mundur. Maka dilakukan rapat gabungan yang melibatkan pihak TRI, kepolisian dan wakil wakil rakyat yang dilakukan pihak pemerintahan kabupaten Tangerang di pimpin Patih R. Akhyad Penna. Hasil rapat memutuskan, pasukan TRI akan mundur mengikuti perintah pemerintah pusat, tapi para laskar dan rakyat Banten khususnya rakyat Tangerang memilih akan melakukan perlawanan. Walaupun memilih mundur TRI tetap memberikan bantuan persenjataan, berupa beberapa granat dan beberapa bahan bahan peledak untuk membantu perlawa-

nan rakyat. TRI yang mundur sambil mengamankan dan melakukan evakuasi terhadap pemerintahan sipil kabupaten Tangerang. Untuk sementara pusat pemerintah kabupaten Tangerang dipindahkan ke Balaraja. TRI juga membangun pertahanan di wilayah Jatiuwung yang berada 5 Km dari sungai Cisadane. Satu hari setelah ultimatum , pada tanggal 17 Mei 1946 tentara sekutu bergerak lebih dulu dan langsung memasuki wilayah Tangerang. Serangan ini memicu perlawanan sporadis dari rakyat yang dikomandoi para laskar pejuang. Gugur pada peristiwa ini Akhmad Dimyati, kepala laskar rakyat pasar baru. Di sektor perlawanan Cipondoh gugur H. Ali berikut 21 orang anak buahnya. Perlawanan yang tidak seimbang ini tentu dimenangkan pihak sekutu pada tanggal 22 Mei 1946. Kantor pemerintah kabupaten Tangerang berhasil diduduki. Pihak NICA menurunkan bendera merah putih dan mengibarkan bendera Belanda. Tindakan provokatif ini tentu mengundang kemarahan rakyat Banten secara keseluruhan. Jatuhnya Tangerang membuat terjadinya gelombang pengungsian rakyat menuju arah pedalaman Banten. Ketakutan rakyat akan kebengisan tentara NICA yang akhirnya menimbulkan perlawanan sengit dari laskar yang masih tersisa. Jalur kereta antara Serpong-Parung Panjang hingga Maja menjadi jalur perlawanan. Mendengar Tangerang berhasil diduduki membuat pasukan laskar yang berada diperbatasan TangerangBanten melakukan penghimpunan kekuatan. Maka sepanjang jalur kereta api dari Maja hingga Serpong menjadi medan pertempuran. Tahun 1946 meletus pertempuran besar antara Pasukan Banten melawan Pasukan Belanda di wilayah perbatasan. Yang terbesar dan paling banyak menelan korban jiwa adalah pertempuran Serpong yang terjadi di bulan Mei 1946. Sekelompok laskar asal Lebak tepatnya dari Desa Sampeureun Kecamatan Maja dengan kekuatan sekitar 400 orang dan dipimpin tokoh ulama setempat bernama KH Ibrahim berjalan kaki menuju Serpong. Setelah menyebrangi sungai Cidurian, ketika melewati daerah Tenjo sekitar 300 orang warga yang dipimpin KH Harun turut bergabung. Maka di Tenjo sudah terhimpun 700 orang laskar yang siap bertempur melawan NICA. Perjalanan berlanjut pada tanggal 25 mei 1946. Dengan ber-

Selamat Hari Pendiikan Nasional

“

PERANG KEBAYORAN

DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat

2 Mei 2017

“Pendidikan dan Kebudayaan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila

Wakil Ketua 35


H. Mohammad Amin Fauzi, SH, M.Si

TOP FOKUS UTAMA

TOP FOKUS UTAMA

jalan kaki rombongan pasukan terus bergerak menuju Parungpanjang. Sepanjang perjalanan, masih di hari yang sama, mereka bertemu dengan beberapa kelompok laskar lainnya yang juga ingin bergabung, yaitu dari Kampung Sengkol pimpinan Jaro Kiking, dari Rangkasbitung pimpinan mamak Hasyim dan pasukan laskar pimpinan Nafsirin Hadi dan E. Mohammad Mansyur. Di Parungpanjang pada malam harinya, mereka merundingkan strategi pertempuran. Besok nya, tanggal 26 Mei 1946 pasukan Belanda yang ada di Serpong digempur habis-habisan. KH. Harun dan pasukanya menyerang dari belakang. Sedangkan pasukan pimpinan KH. Ibrahim, Mamak Hasyim dan E.Mohammad Masyur dengan kekuatan penuh menyerang dari depan melalui jalan raya Serpong. Tak henti kumandang takbir “Allahhu Akbar” selalu diserukan. Gegap gempitanya suara takbir itu membuat pasukan Belanda kaget. Dengan terburu–buru mereka bersiap menyambut serangan tentara pejuang. Rentetan suara tembakan dari kedua belah pihak memekakan telinga. Tentara pejuang menang jumlah, namun kalah senjata. Letusan senapan bercampur kumandang takbir tak pernah berhenti “Allahhu Akbar !. Karena kalah persenjataan pasukan pejuang berhasil dipukul mundur oleh tentara belanda. KH Ibrahim dan Jaro Tiking beserta sekitar 200 orang pasukanya gugur. Pertempuran pun berhenti. Atas lobi-lobi yang dilakukan Nafsirin Hadi kepada pimpinan tentara Belanda, seorang perwira KNIL, pasukan pejuang diperkenankan untuk mengurus dan memakamkan pasukan berjumlah 200 orang. Namun ijin ini diberikan dengan beberapa syarat. Syarat pertama hanya 4 orang yang boleh menjadi petugas penguburan. Sedangkan syarat kedua, tentara pejuang harus meninggalkan wilayah Serpong paling lambat jam 6 sore pada hari itu juga. Maka tanggal 27 Mei 1946, jenazah sekitar 200 pejuang dikebumikan dalam 3 lubang besar secara massal hanya oleh 4 orang petugas. Makam para pejuang itu terletak di Kampung Parian, Serpong, dan diberi nama makam Pahlawan Seribu.(*)

PENTING PERAN RUMAH SAKIT RANGKASBITUNG DI MASA PERJUANGAN

KERETA API DAN PERJUANGAN

Gagalnya penyerangan markas NICA di Serpong pada tanggal 26 Mei 1946 ternyata tak membuat ciut nyali para pejuang.Perlawanan terus dilakukan. Walau akhirnya para pejuang mundur hingga Parung panjang. Pertempuran yang terjadi di front Parungpanjang sering kali meminta korban. Korban karena tertembak musuh atau kecelakaan ketika menggunakan bahan peledak seperti granat atau bahan peledak lainnya. Maklumlah, pejuang kemerdekaan ketika itu tak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahan peledak. Bila ada korban jatuh dipihak pejuang maka korban akan segera dilarikan menggunakan lori menuju sebuah gerbong kesehatan yang berada di stasiun Tenjo. Didalam gerbong itu beberapa tenaga kesehatan akan berusaha mengobati semua korban luka akibat pertempuran sebisanya. Bahkan upaya operasi juga dilakukan di dalam gerbong yang telah disulap secara khusus menjadi rumah sakit bergerak. Walau peralatan medis yang dimiliki terbatas namun usaha penyelamatan korban perang tetap dilakukan. Selain korban perang di Stasiun Tenjo juga sudah dibuka sebuah klinik untuk masyarakat umum yang membutuhkan pengobatan. Tidak adanya fasilitas kesehatan membuat klinik ini menjadi tumpuan masyarakat sekitar. Saat meletus perang melawan NICA yang mulai merangsek masuk ke wilayah Banten melalui Serpong pada bulan Mei 1946, di Rangkasbitung sudah ada rumah sakit yang terbilang lengkap pada saat itu. Maka korban pertempuran yang terjadi di Parungpanjang dan Jasinga Bogor juga akan dilarikan ke rumah sakit di Rangkasbitung. Sebenarnya di wilayah Cigudeg, Bogor sudah ada sebuah rumah sakit kecil. Namun sayang rumah sakit tersebut hancur diserang pihak Belanda. Peran rumah sakit Rangkas bitung sangat penting selain membantu front Parungpanjang juga membantu front Jasinga, Bogor. Jadi bila pengobatan atau tindakan operasi tidak bisa dilakukan di Gerbong kesehatan Tenjo sang korban akan segera dilarikan ke rumah sakit Rangkasbitung. Begitu pula pos kesehatan yang berada di Cikande yang juga tergantung dengan rumah sakit Rangkasbitung. Selama masa perang kemerdekaan rumah sakit Rangkasbitung memiliki peran penting bagi dukungan kesehatan para pejuang kemerdekaan. Saat ini, rumah sakit Rangkasbitung pun masih ada. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ini diberi nama Rumah Sakit dr. Ajidharmo. Front Parung Panjang menjadi medan pertempuran penting dalam menyumbat pergerakan pasukan NICA agar tidak terus maju ke arah selatan Banten. Hampir setiap hari terjadi baku tembak yang sengit antara pasukan laskar pejuang dengan pasukan NICA. Jalur kereta api Parungpanjang ke arah Rangkasbitung dikuasai para pejuang Indonesia, sedang Cisauk hingga Serpong dikuasai pasukan NICA.(*)

Walau dalam keadaan perang berkecamuk pihak Djawatan Kereta Api (DKA) saat itu masih mengoperasikan kereta api Rangkasbitung-Parungpanjang. Sedangkan bila aan melanjutkan perjalanan ke Tanahabang, Jakarta, penumpang harus berjalan kaki ke stasiun Serpong. Ini karena jalur kereta api Parungpanjang-Serpong dirusak oleh pihak pejuang untuk menghalang masuknya NICA. Ketika sedang pecah pertempuran, penumpang harus bertahan terlebih dahulu di stasiun Parungpanjang atau stasiun Serpong hingga pertempuran berhenti. Kendati perang meletus saat itu, warga tetap beraktifitas ekonomi seperti biasa. Kendati tidak mudah, ekonomi harus tetap berjalan. (*)

Desa Sukamantri Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi

2 Mei 2017

36



“



2 Mei 2017

Kepala Desa

Kosasih, AMK

“Pendidikan dan Kebudayaan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila”


37

TOP PENDIDIKAN

TOP KOMUNITAS

Ada 10 Sekolah di Serang Akan Dibantu Perbaiki Sanitasi

Riuhnya Khitanan Massal yang Digelar Pemuda Cileles ini

H

1

2

S

Tim Majalah Top

al ini terungkap terungkap saat organisasi Project care memaparkan konsepnya terkait bantuan perbaikan sekolah di tiga kecamatan di Kabupaten Serang, yaitu Kecamatan Kibin, Binuang, dan Cikande yang dilaksanakan di Tb. Syam’un Pemkab Serang, Selasa (04/04). Manager Project Care, Sudarto, mengatakan bahwa pihaknya memilih Kabupaten Serang, karena ada perusahaan cargil yang berdiri. “Untuk di Kabupaten Serang, dari 20 sekolah hanya 10 sekolah yang akan dipilih untuk dibangun dan diperbaiki sanitasi sekolahnya,” seru Sudarto. Nantinya program tersebut, imbuh Sudarto, apabila sudah diwujudkan dapat direflikasi oleh Pemkab Serang. Dalam pertemuan itu, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan bahwa sanitasi sekolah masih banyak yang belum baik, maka perlu dilakukan perbaikan untuk sekolah dengan sanitasi yang baik pula. “Kondisi sanitasi yang minim terjadi pada sejumlah sekolah di kawasan pelosok Kabupaten Serang, mengingat baru 10 persen sanitasi sekolah dasar yang sudah baik,” terang Tatu, kepada awak media, Selasa (04/04). Untuk melaksanakan program tersebut, imbuh Tatu, tentu perlu peran serta perusahaan, karena pemerintah setempat memiliki keterbatasan dana pada setiap APBD-nya. Sehingga CSR salah satunya dari perusahaan cargiil melalui care Indonesia bisa membantu pemerintah.(*)

100 MCK dan Jaling Akan Dibangun di Tambun Selatan

Madrawi - Top Bekasi

38


Taufiq - Red

P

emerintah Kabupaten Bekasi terus genjot kegiatan insfrastruktur berupa jalan lingkungan, drainase dan juga MCK, baik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan juga pada Dinas Perumahan, Permukiman,Pertamanan dan Pertanahan. Sekitar 996 kegiatan bakal digelontorkan di APBD murni tahun 2017 ini di Dinas Perumahan Permukiman Pertamanan dan Pertanahan, dengan alokasi anggaran mancapai Rp.139 Milyar dengan jenis kegiatan jaling atau jalan lingkungan,drainase dan MCK. Kepala Bidang Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan Permukiman Pertamanan dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha menjelaskan, kegiatan pembangunan jalan lingkungan yang paling banyak akan dilakukan di wilayah Tambun Selatan lebih kurang 100 titik kegiatan. “Saat ini lelang konsultan supervisi sedang dilakukan. Diperkirakan pertengahan bulan Mei tahapan kegiatan bisa dimulai dengan proses penunjukan langsung rekanan yang akan mengerjakan,” kata Iman, Selasa (18/4/2017) kepada TOPTIME. CO. ID di ruangannya. Sedangkan pada bulan Juni di Minggu kedua akan dilakukan tahapan lelang 54 titik peningkatan jaling atau jalan lingkungan.(*)

ebanyak 52 bocah laki-laki peserta khitanan massal tampak menunggu giliran untuk dikhitan yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Cileles, Senin (17/4/2017). Beberapa dari mereka usai dikhitan pulang dengan sumringah menenteng souvenir, namun ada pula yang masih dengan air mata menetes di wajah polos mereka. Kegiatan khitanan massal ini digelar oleh komite Nasional Pemuda Indonesia Kecamatan Cileles bekerjasama dengan Puskesmas Cileles. Hadir dalam kegiatan ini Muspika dan ketua DPD KNPI lebak. Koordinator kegiatan yang juga ketua KNPI Cileles, Cepi Saptahadi mengatakan kegiatan khitanan massal ini merupakan bentuk upaya kepedulian mereka kepada warga Cileles. “Kebetulan kegiatan ini dilakukan dalam rangkaian peringatan Isra’Mi’raj. Pemuda juga harus memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungannya. ” kata Cepi. Sedangkan Kepala Puskesmas Cileles, Haji Rafei dalam sambutannya sangat antusias mendukung kegiatan kepemudaan di wilayah kerjanya tersebut. Kata Rafei, pihaknya siap membantu bila ada kegiatan serupa, terlebih lagi yang ada kaitannya dengan peningkatan derajat kesehatan di Cileles. Kepala Puskesmas Cileles, Haji Rafei dalam sambutannya sangat antusias mendukung kegiatan kepemudaan di wilayah

1. Peserta Dan Orang Tua Khitanan Massal 2. Kepala Puskemas Cileles, H. Rafei 3. Panitia Acara Khitanan Massal

kerjanya tersebut. “Perilaku hidup sehat harus terus disosialisasikan. Kami minta bantuan dari jajaran pemuda untuk mensosialisasikannya. ” kata kepala Puskesmas yang belum genap setahun bertugas di Cileles tersebut. Sedangkan ketua DPD KNPI lebak yang juga hadir mengaku sangat bangga dengan kegiatan yang sudah dilakukan oleh pengu-

rus KNPI kecamatan Cileles. Dirinya berharap, kegiatan positif yang dilakukan pemuda Cileles dapat menjadi acuan bagi kepengurusan KNPI di kecamatan lainnya untuk menggagas kegiatan yang bermanfaat langsung bagi warga sekitar dengan swadaya. “Ternyata dengan swadaya dan bersatu, pemuda Cileles sukses menggelar khitanan massal hari ini. ” katanya. (*)

3


39

TOP KESEHATAN

TOP PARADE FOTO

Perayaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H 18 April 2017 di Desa Tanjung Sari Kecamatan Maja Kabupaten Lebak

LBS Sebagai Motivasi Hidup Bersih di Masyarakat Kota Bekasi

“

Kalau untuk lomba LBS, untuk gaya hidup bersih sehat. Nanti tujuannya kesehatan tentunya. Kalau kita membangun manusia sehat tentunya untuk pemberdayaan manusia lebih optimal,”

“

40


B

ertempat di halaman Kantor Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, mendapat kunjungan tim verifikasi lapangan/penilai lomba Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional Lingkungan Bersih dan Sehat, Selasa (18/4/17). Setelah menjadi yang terbaik dan mewakili Jawa Barat, Kota Bekasi masuk nominasi lomba pelaksana terbaik tingkat nasional lingkungan sehat dan bersih. Dan untuk menentukan jawaranya, tim pusat melakukan penilaian dengan pemantuan ke lapangan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, dalam memverifikasi lapangan, tetap mengacu pada parameter-parameter yang sudah disiapkan panitia pusat. “Wah itu banyak ada input, proses, dan output. Kemudian ada indikator-indikator yang juga sudah standart. Jadi kalau menurut saya bukan lomba tapi menjadi motivasi kita semua. Dan saya minta doanya dan campurtangan masyarakat,” jelasnya. Kusnanto pun mengaku bahwa bukan kali ini saja dirinya melakukan sosialisasi

bahkan belum lama ini, kata dia melakukan Open Defi Ficentry (ODF) yakni bebas buang air besar sembarangan. “Ya artinya kita mengajak masyarakat menjaga lingkungannya bersih dan sehat, dan hari ini saya bukan menilainya bukan lomba tapi merupakan bagian motivasi untuk semua masyarakat yang tinggal di Kota Bekasi, untuk mengedepankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” ucapnya. “Kalau untuk lomba LBS, untuk gaya hidup bersih sehat. Nanti tujuannya ke sehatan tentunya. Kalau kita membangun manusia sehat tentunya untuk pemberdayaan manusia lebih optimal,” katanya. Kusnanto berharap kalau ini jadi juara Nasional agar menjadi percontohan untuk kelurahan-kelurahan di kota Bekasi. Diwawancara terpisah Camat Medan Satria, Taufik. mengatakan, warganya sudah lama membudayakan hidup bersih sehat, maupun pengelolaan lingkungan yang asri dengan pemanfaatan sampah untuk diolah kembali, sudah sejak lama terbukti banyaknya bank sampah di Kecamatan Medan Satria.(ADV)

SMAN 1 Sukatani Selamat Hari Pendiikan Nasional

“

DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI

2 Mei 2017


Kepala Majalah TOP | Edisi Mei 2017

Sekolah 41

Didi Rosidi, S.Pd

DPRD KABUPATEN LEBAK

“

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2017

H. ADE SUMARDI, SE., M.Si. Wakil Bupati Lebak

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK mengucapkan

Selamat Hari Pendidikan Nasional

“

JUNAEDI IBNU JARTA Ketua DPRD

H.M. YOGI ROCHMAT ABDULIROHI

UCU SUHERMAN HARIS, S.Pd. M.Si

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Drs. H. FIN RIAN, M.Si,

42

Hj. ITI OCT AVIA JAYABAYA, SE., MM. Bupati Lebak

Sekretaris DPRD Kab. Lebak Majalah TOP | Edisi Mei 2017

H. YANTO, S.H

Wakil Ketua

2 Mei 2017

Pendidikan dan Kebudayaan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila

“

“

Pendidikan dan Kebudayaan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila


43

44

Nomor Kontak Panitia Penerimaan Santri Baru : 085718869089/ 081380897091 PIN BBM : D78C0495


No title

Recommend Documents