PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figurres As Of December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp593.980.495 pada tahun 2011 dan Rp581.980.495 pada tahun 2010 Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
ASSETS
2b,2n,4,26 2n,5,26 2n,6,26
786.678.771 3.489.135.360 367.120.000
59.228.761 -
2d,7 2e,8 2m,12a
17.664.236.653 5.887.971.195 108.379.722
17.803.083.520 32.906.771
CURRENT ASSETS Cash on hand and cash equivalents Trade receivables - third parties Trade receivables - third parties Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 593.980.495 in 2011 and Rp581,980,495 in 2010 Advances and prepaid expenses Prepaid tax
28.303.521.701
17.895.219.052
Total current assets
2m,12d
1.185.540.460
5.058.972.773
2f,2g,2h,9
56.218.846.251
56.846.752.397
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp37,367,623,886 in 2011 and Rp34,010,936,196 in 2010
Jumlah aset bukan lancar
57.404.386.711
61.905.725.170
Total non-current assets
JUMLAH ASET
85.707.908.412
79.800.944.222
TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar ASET BUKAN LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp37.467.309.142 pada tahun 2011 dan Rp34.010.936.196 tahun 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
1
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) AS OF DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figurres As Of December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Biaya masih harus dibayar Utang pajak Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
2n,10,26 2n,11,26 2m,12b 2g,2n,13,26
Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan
3.037.805.095 112.008.862 8.107.713
346.941.470 34.594.755
583.459.275
-
CURRENT LIABILITIES Trade payable Accured expenses Taxes payable Current maturities of obligation under Finance Lease
3.741.380.945
381.536.225
Total current liabilities
2g,2n,13,26
891.499.892
-
2n,14,26 2c,2n,14,26 2l,15
9.529.400.000 27.000.000 341.833.090
1.524.170.000 2.725.000.000 250.342.737
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term obligation under finance Lease - net of current maturities Deferred tax assets - net Third parties A related party Employees’ benefit liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
10.789.732.982
4.499.512.737
Total non-current liabilities
Jumlah Liabilitas
14.531.113.927
4.881.048.962
Total liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham
16
110.297.750.000
110.297.750.000
2i,17
6.303.547.667 (45.424.503.182)
6.303.547.667 (41.681.402.407)
EQUITY Capital stock - par value Rp100 per share Authorized capital 3,200,000,000 shares Issued and fully paid capital 1,102,977,500 shares Additional paid-in capital Deficit
Jumlah ekuitas
71.176.794.485
74.919.895.260
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
85.707.908.412
79.800.944.222
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Modal dasar - 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.102.977.500 saham Tambahan modal disetor Defisit
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
2
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
PENGHASILAN BERSIH
2j,2p,18
23.973.345.663
21.222.020.400
NET REVENUES
BEBAN POKOK PENGHASILAN
2j,2p,19
18.198.711.338
25.934.405.352
COST OF REVENUES
5.774.634.325
(4.712.384.952)
GROSS PROFIT (LOSS)
(215.668.095) (5.317.300.934) 213.736 (111.547.494)
(832.343.100) (1.893.208.444) 41.072.467 4.262.980 (1.964.967)
Selling expenses General and administrative expense Gain (loss) on sale of fixed assets Other income Other expenses
(7.394.566.016)
INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION FOR TAX EXPENSE (BENEFIT)
(3.873.432.313)
2.845.675.330
PROVISON FOR TAX BENEFITS
(3.743.100.775)
(4.548.890.686)
INCOME (LOSS) CURRENT PERIOD
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA (RUGI) BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba (rugi) penjualan aset tetap Pendapatan lainnya Beban lainnya
2j,20 2,21 9 22
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK TAKSIRAN MANFAAT PAJAK TANGGUHAN
130.331.538 2m,12d
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
-
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
(3.743.100.775)
(4.548.890.686)
COMPREHENSIVE INCOME CURRENT PERIOD
(3,39)
(4,12)
BASIC EARNINGS PER SHARE
2o,23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
3
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan Modal Disetor/ Additional paid-in capital
Modal Saham/ Capital Stock
Defisit/ Deficits
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Saldo awal 1 Januari 2010
110.297.750.000
6.303.547.667
(37.132.511.721)
79.468.785.946
Jumlah laba Komprehensif tahun berjalan
-
-
(4.548.890.686)
(4.548.890.686)
Total comprehensive income current year
Saldo, 31 Desember 2010
110.297.750.000
6.303.547.667
(41.681.402.407)
74.919.895.260
Balance, December 31, 2010
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
(3.743.100.775)
(3.743.100.775)
Total comprehensive income current year
Saldo, 31 Desember 2011
110.297.750.000
6.303.547.667
(45.424.503.182)
71.176.794.485
Balance, December 31, 2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Balance, January 1, 2010
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
4
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan Karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya
2010 CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from customer
23.973.345.663
21.220.720.400
(27.088.284.261)
(25.049.641.440)
(111.333.758)
2.298.013
Cash paid to suppliers and employees Receipt from (paid for) other operating activities
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Operasi
(3.226.272.356)
(3.826.623.027)
Net cash used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Perolehan atas penjualan aset tetap
(2.828.466.800) -
(474.230.000) 41.072.467
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets Proceed from sale of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Investasi
(2.828.466.800)
(433.157.533)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang lain-lain – pihak Berelasi Penerimaan utang lain-lain- pihak ketiga Penerimaan sewa pembiayaan - bersih
(2.698.000.000)
2.725.000.000
8.005.230.000 1.474.959.167
1.524.170.000 -
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Increased other payables - third parties Increased other payables - third parties Proceed from leases payable
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
6.782.189.167
4.249.170.000
Net cash provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
727.450.012
(10.610.560)
NET INCREASED (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
59.228.761
69.839.321
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
786.678.771
59.228.761
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these Financial Statements.
5
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a. The Company’s Establishment
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. ("Perusahaan") didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rusman, S.H., Notaris pengganti Elliza Asmawel, S.H., No. 12 tanggal 6 Juni 2001 dan diubah dengan Akta Notaris Elliza Asmawel, S.H., No. 10 tanggal 5 Maret 2002. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-06880.HT.01.01.TH.2002 tanggal 23 April 2002 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Madya Jakarta Selatan No. 880/BH.09.03/V/2002 tanggal 7 Mei 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tambahan No. 9565 tanggal 7 Oktober 2003.
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (“the Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 12 dated June 6, 2011 of Rusman, S.H., the substitute notary of Elliza Asmawel, S.H., and amended with Notarial Deed No. 10 dated March 5, 2002 of Elliza Asmawel, S.H. The deed of establishment has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-06880.HT.01.01.TH.2002 dated April 23, 2002 and was registered in the Companies Registration Office Municipality of South Jakarta No. 880/BH.09.03/V/2002 dated May 7, 2002, and also has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80 dated October 7, 2003, supplement No. 9565.
Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 36 tanggal 8 Agustus 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-81067.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 36 dated August 8, 2008 of Adi Warsito, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning the change in the Company’s Articles of Association in order to meet the provisions of Limited Liability Company Act No. 40 year 2007. The Deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-81067.AH.01.02.Tahun 2008 dated November 3, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang bioteknologi pertanian. Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan, Kantor pusat Perusahaan beralamat di Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37-38 Jl. Tentara Pelajar, sedangkan lokasi kegiatan usaha di Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activity is engaged in agricultural biotechnology. Forest Concession Rights, Plantingl Forest Industry, Trading, etc. The Company's head office is located at Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37-38 Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, while the location of its activities in Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. The Company started its commercial activities in June 2001.
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek
b. The Company’s Shares Public Offering and Listing on the Stock Exchange
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp125 setiap saham disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 276.000.000 yang diberikan secara cuma-cuma dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp125 setiap saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Nopember 2004 sampai dengan 13 Mei 2007. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham perusahaan. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis maka, waran tersebut menjadi kadaluarsa. Penawaran umum saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 19 Februari 2004 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2004. Penawaran umum saham ini telah memperoleh izin dari Ketua BAPEPAM dengan Surat Keputusan No. S-1 102/PM/2004 tanggal 29 April 2004.
In 2004, the Company made a public offering of its shares to the public of 120.000.000 shares with a nominal value of Rp100 per share with offering price of Rp125 per share and accompanied by the issuance of Warrant Series I of 276.000.000 as an incentive with a nominal value of Rp100 per share with an exercise price of Rp125 per share. Purchases can be made during the offering period which began on November 14, 2004 until May 13, 2007. Each warrant entitled the holder to purchase one share of the Company. If the warrants are not executed until the validity period expires, then, these warrants were obsolete. The Company’s shares public offering has been registered to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on February 19, 2004 and has been listed on the Indonesia Stock Exchange on May 13, 2004. The Public offering of shares has obtained permission from the Chairman of BAPEPAM in its Decision Letter No. S-1 102/PM/2004 dated April 29, 2004.
6
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL (continued) c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 206 tanggal 25 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2011 based on Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., No. 206 dated March 25, 2011 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Agustin Budiningsih, S.H. Wiyana, S.E. Gunawan Angkawibawa
: : :
Board of Commissioners President commissioners Commissioners Commissioners (independent commissioners)
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Kim Byeong Su Naning Wahyuningsih
: :
Board of Directors President directors Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 63, tanggal 27 Mei 2010 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2010 based on Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, No. 63 dated May 27, 2010 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Agustin Budiningsih, S.H. Wiyana, S.E. Prihandana Prasetiawan
: : :
Board of Commissioners President commissioners Commissioners Commissioners (independent commissioners)
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Franky Tjokrosaputro Naning Wahyuningsih
: :
Board of Directors President directors Directors
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp.156.000.000. dan Rp.371.500.000.
Remunation for Board of Commissioners and Board of Directors for the year then ended December 2011 and 2010, as amount of Rp.156.000.000. and Rp.371.500.000.
Berdasarkan Surat keputusan Direksi dengan surat No. 089/DIR-BTEK/X/2011 tangal 5 Oktober 2011 Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on Directors’ Statements Letter No. 089/DIR-BTEK /X/2011 dated Oktober 5, 2011, the composition of the Company’s audit committee are as follows:
2011 Ketua Anggota Anggota
: : :
2010
Gunawan Angkawibawa Benny Jayawardana Roy Linanda
Prihandana Prasetiawan Kusumasmoro Wiwik S
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki karyawan masing-masing sebanyak 34 orang dan 31 orang (tidak diaudit).
: : :
Chairman Member Member
As of December 31, 2011 and 2010, the Company have 34 employees and 31 employees (unaudited), respectively.
7
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively and retrospectively.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
a. Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
b. Kas dan bank
b. Cash on hand and in banks
Kas dan bank terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Cash on hand and in banks consists of unrestricted cash on hand and cash in banks and not pledged as collateral.
8
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
c. Transaksi dengan pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Transaction with related parties
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of the said revised PSAK has significant impact on the related disclosures in the financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:
A party is considered to be related to the Company if:
a.
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company;
b. c.
the party is an associate of the Company; the party is a joint venture in which the Company is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Company; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
b. c. d. e. f.
g.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
d. e. f.
g.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior January 1, 2011
Perusahaan Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Hubungan berelasi didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi”, sebagai berikut:
The Company have transactions with related parties. Related party relationship is defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”, as follows:
a)
a)
b) c)
perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan sesama anak perusahaan); perusahaan asosiasi; perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
b) c)
9
enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); associated enterprises; Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
c. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) d)
e)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Transaction with related parties (continued)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada butir (iii) atau (iv) di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and key officers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
e)
Enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
d. Persediaan
d. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted-average method. .
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.
e. Biaya dibayar di muka
e. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. f.
d)
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. f.
Aset tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
10
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) f.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Aset tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Fixed assets (continued) Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan laboratorium Peralatan dan perabot kantor Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan
3 - 20 5 4 4 3 4
Buildings and infrastructure Vehicles Laboratory equipments Office furniture and equipments Acclimatization equipments Maturation equipments
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Asset in-progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired after January 1, 1999, is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term or the economic life of the land, whichever is shorter.
g. Akuntansi sewa
g.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Accounting for leases Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
11
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
g. Akuntansi sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Accounting for leases (continued)
Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company recognize assets and liabilities in their statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.
Rental kontinjen, jika ada, dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Contingent rents, if any, are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statments of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Company recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
h. Penurunan nilai aset non-keuangan
h. Impairment of non-financial assets
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
12
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) i.
2.
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. j.
Stock issuance costs Stock issuance costs are presented as deduction from “Additional Paid-in Capital” in the equity section in the statements of financial position.
Pengakuan pendapatan dan beban
j.
Revenue and expense recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Pendapatan diakui pada saat semua risiko signifikan dan kepemilikan atas barang telah beralih kepada pelanggan, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai dengan persyaratan penjualan. Jika persyaratan penjualan tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pelanggan dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai seluruh syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenues are recognized when all significant risks and ownership of the goods have been transferred to the customer, generally upon shipment of goods in accordance with the requirements of the sale. If requirements are not met, payments received from customers are recorded as advances from customer until all conditions for revenue recognition are met.
Beban diakui pada saat terjadinya
Expenses are recognized when incurred.
k. Provisi
k. Provisions
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied propectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
13
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l.
2.
Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Employees’ benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja.
The Company adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, which provides the accounting and disclosures for employee benefits.
Beban imbalan kerja karyawan ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
m. Pajak penghasilan
m. Income tax
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
n. Aset dan liabilitas keuangan
n. Financial assets and liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
14
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk pengklasifikasian instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan, menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga, dividen, rugi dan laba terkait; kondisi-kondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the Company, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. PSAK ini menetapkan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan adalah kas dan bank dan piutang lain-lain
The Company’s financial assets are cash on hand and in banks and other receivables
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
15
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan memiliki kas dan bank dan piutang lainlain dalam kategori ini.
The Company has cash on hand and in banks and other receivables in this category.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
held-to-maturity (“HTM”) Investments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
16
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Financial assets (continued)
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-ForSale (“AFS”)]
Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuan pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
i.
ii.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii.
17
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Apabila Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the statements of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan Diamortisasi
18
Financial assets carried at amortized cost
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
19
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
Financial assets carried at cost If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next period.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang lain-lain jangka panjang.
The Company’s financial liabilities include accrued expenses, obligation under finance leases and long-term other payables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan klasifikasinya sebagai berikut:
tergantung
pada
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
20
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial liabilities in this category.
Pinjaman dan utang
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Perusahaan memiliki biaya masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang lain-lain jangka panjang dalam kategori ini.
The Company has accrued expenses, obligation under financial leases and long-term other payables in this category.
Penghentian pengakuan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
21
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Financial assets and liabilities (continued)
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen Keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
o. Laba per saham dasar
o. Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the total income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2011 and 2010, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of comprehensive income.
p. Informasi segmen
p. Segment information
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
22
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
p. Informasi segmen (lanjutan)
p. Segment information (continued)
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segmen.
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain
q. Adoption of other revised accounting standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
i.
i.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. ii. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events After The Reporting Period”. iii. PSAK No. 23 (Revised 2010), “ Revenue”. iv. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. v. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
ii.
PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. iv. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. v. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif
r. Standards issued which are not yet effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants which are relevant to the Company and not yet effective in 2011, however which are mandatory for the financial year beginning January 1, 2012, are as follows:
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap” PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja” PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman” PSAK No. 28 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha” PSAK No. 33 (Revisi 2011): “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan”
•
PSAK No. 34 (Revisi 2010): “Kontrak Konstruksi”
•
• • • • • • • •
•
• • • • • • • •
23
PSAK No. 10 (Revised 2010): “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” PSAK No. 13 (Revised 2011): “Investment Property” PSAK No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets” PSAK No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” PSAK No. 24 (Revised 2010): ”Employee Benefits” PSAK No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs” PSAK No. 28 (Revised 2010): “Accounting for General Insurance” PSAK No. 30 (Revised 2011): “Leases” PSAK No. 33 (Revised 2011): “Strippi ng Activities and Environmental Management in General Mining” PSAK No. 34 (Revised 2010): “Construction Contracts”
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) r.
2.
Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan) • • • • • • • • • • • •
• • •
• • • • • •
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Standards issued which are not yet effective (continued)
PSAK No. 36 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK No. 45 (Revisi 2011): “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 61: “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi” PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
•
ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK No. 19: “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20: “Pajak PenghasilanPerubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23: “Sewa Operasi - Insentif” ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah” ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
• •
• • • • • • • • • • •
•
• • • • • •
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
PSAK No. 36 (Revised 2010): “Accounting for Life Insurance” PSAK No. 45 (Revised 2011): “Financial Reporting for Non-Profit Organizations” PSAK No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes” PSAK No. 50 (Revised 2010): ”Financial Instrument: Presentation” PSAK No. 53 (Revised 2010): “Share-based Payment” PSAK No. 60: ”Financial Instrument: Disclosures” PSAK No. 61: “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” PSAK No. 62: “Insurance Contract” PSAK No. 63: “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” PSAK No. 64: “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” ISAK No. 13: “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” ISAK No. 16: “Service Concession Arrangements” ISAK No. 18: “Government Assistance No Specific Relation to Operating Activities” ISAK No. 19: “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” ISAK No. 20: “Income TaxesChanges in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” ISAK No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure” ISAK No. 23: “Operating Leases - Incentives” ISAK No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” ISAK No. 25: “Rights Arising from Land” ISAK No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives”
The Company is presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
24
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja Karyawan
Employees’ Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s employees’ benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp341.833.090 dan Rp250.342.737. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately as income or loss when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefits and employees’ benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp341,833,090 and Rp250,342,737, respectively. Further details are disclosed in Note 14.
25
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp56.218.846.251 dan Rp56.846.752.397. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp56,218,846,251 and Rp56,846,752,397. Further details are disclosed in Note 8.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s income or loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp4.642.934.131 dan Rp59.228.761, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp14.181.173.122 dan Rp4.596.111.470 (lihat Catatan 25).
The carrying amount of financial assets carried at fair values in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp4,642,934,131 and Rp59,228,761, repectively, while the carrying amount of financial liabilities carried in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp14,181,173,122 and Rp4,596,111,470, respectively (see Note 25).
Pajak penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies.
26
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat atas persediaan Perusahaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp18.258.217.148 dan Rp18.385.064.015. Penjelasan lebih jauh diungkapan dalam Catatan 6.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company Inventory before allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp18,258,217,148 and Rp18,385,064,015, respectively. Further details are shown in Note 6.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH ON HAND AND CASH EQUIVALENTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2011
5.
2010
Kas
164.317.384
46.424.001
Cash on hand
Bank - dalam Rupiah PT Bank Central Asia ,Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
617.718.066 4.643.321
7.710.454 5.094.306
Cash in Banks - in Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Jumlah
786.678.771
59.228.761
Total
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2011 UD Wijaya Loka
3.489.135.360
Jumlah
3.489.135.360
2010
-
Piutang kepada UD Wijaya Loka merupakan piutang atas uang muka penjualan kayu log (lihat Catatan 26d).
-
UD Wijaya Loka
-
Total
Payable to UD Wijaya Loka represents payable from advance sales of timber logs (see Note 26d).
Pada tahun 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai, sementara tahun 2010, Perusahaan tidak memiliki piutang usaha.
27
In 2011, management convince that all receivables are collectible thus no allowance for declinin in value of receivables has been provided, while in 2010, The Company’s did not had trade receivables.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
6. 2011
PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Karyawan
OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES 2010
_____________
_____________
195.259.500 130.000.000 41.860.500
-
_____________
_____________
367.120.000
PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian Employees
Pada tahun 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai, sementara tahun 2010, Perusahaan tidak memiliki piutang lain-lain.
In 2011, management believes that all receivables are collectible thus no allowance for decline in value of receivables has been provided, while in 2010, The Company’s did not have other receivables.
7.
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
Akun ini merupakan persediaan tanaman yang berlokasi di divisi Bioplant dan Bioflora, baik yang berada di area tertutup maupun area terbuka di lokasi Cikupa, Tangerang dan di Solo.
This account represents inventory of plants which located in Bioplant and Bioflora divisions, both are in enclosed or open areas at Cikupa, Tangerang and Solo.
2011 Jati Sansivera Tanaman kehutanan Aglaonema Kayu bulat Bahan pendukung tanaman Tanaman lainnya
2010
6.887.435.858 4.770.280.000 3.457.485.343 1.228.675.000 804.622.907 720.670.040 389.048.000
8.071.516.200 4.996.522.800 3.635.560.165 1.291.695.000 389.769.850
Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Logs Plants supporting material Other crops
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
18.258.217.148
18.385.064.015
Total Less allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence
Bersih
17.664.236.653
(593.980.495 )
(581.980.495 ) 17.803.083.520
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Net
The changes in the allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence are as follows:
2011
2010
Saldo awal Penyisihan
581.980.495 12.000.000
581.980.495
Beginning balance Provision
Saldo akhir
593.980.495
581.980.495
Ending balance
28
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
INVENTORIES (continued)
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas persediaan jati masing-masing sebesar Rp12.000.000 dan Rp581.980.495 yang disebabkan karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih.
In 2011 and 2010, the Company provided allowance for decline in value of inventory for teak amounted to Rp12.000.000 and Rp581,980,495, respectively, since the carrying value of such inventories were higher than the net realizable value.
Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi bersih persediaan dan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories at the end of the year, the management of the Company believes that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolescence are adequate to cover possible losses arising.
Persediaan tanaman Perusahaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya karena belum ada perusahaan asuransi yang dapat memberikan nilai pertanggungan yang wajar.
The Company’s inventory of plants are not covered by insurance against losses from fire and other risks, as there is no insurance company that is able to provide sufficient coverage.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2011
2010
Uang muka pembelian Asuransi dibayar di muka
5.775.000.000 112.971.195
-
Advances for purchase Prepaid insurance
Jumlah
5.887.971.195
-
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, Uang muka pembelian merupakan uang muka pembelian kayu bulat (log) (lihat Catatan 26e).
As of December 31, 2011, advance for purchase represents advances for purchase of logs (see Note 26e).
29
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
,
9.
ASET TETAP
9.
Rincian dan mutasi sset tetap selama tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
FIXED ASSETS Details and changes of fixed assets during 2011 and 2010 are as follows:
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan Jumlah pemilikan langsung Sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah harga perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Vehicles Office furniture and Equipments Laboratory equipments Acclimatization equipments Maturation equipments Buildings renovation
49.309.820.000 9.863.406.284 21.600.000
299.500.000 -
-
450.000.000 -
49.309.820.000 10.612.906.284 21.600.000
579.201.686 30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 300.000.000
242.127.336 -
-
(300.000.000 )
821.329.022 30.532.836.193 60.627.800 40.196.630
90.707.688.593
541.627.336
-
150.000.000
91.399.315.929
Total direct ownership
-
2.286.839.464
-
-
2.286.839.464
Assets under capital leases Vehicles
150.000.000
-
-
90.857.688.593
2.828.466.800
-
-
Assets in-progress - Buildings and infrastructure
(150.000.000 )
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
5.340.739.905 21.599.997
685.728.552 -
-
10.000.000 -
551.912.482 27.986.621.413 60.627.761 39.434.638 10.000.000
47.748.619 2.350.351.992 761.982 -
-
(10.000.000 )
Jumlah pemilikan langsung
34.010.936.196
3.084.591.145
-
Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
93.686.155.393
Total cost
Accumulated depreciation Direct ownership 6.036.468.457 Buildings and infrastructure 21.599.997 Vehicles Office furniture and 599.661.101 equipments 30.336.973.405 Laboratory equipments 60.627.761 Acclimatization equipments 40.196.620 Maturation equipments Buildings renovation 37.095.527.341
Total direct ownership
-
371.781.801
-
-
371.781.801
Assets under capital leases Vehicles Leases
Jumlah akumulasi penyusutan
34.010.936.196
3.456.372.946
-
-
37.467.309.142
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
56.846.752.397
56.218.846.251
Net book value
2010 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan Jumlah pemilikan langsung
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
49.309.820.000 8.451.031.284 33.500.000
-
11.900.000
1.412.375.000 -
49.309.820.000 9.863.406.284 21.600.000
560.784.566 30.581.350.993 66.100.800 40.333.030 -
24.230.000 300.000.000
5.812.880 48.514.800 5.473.000 136.400 -
-
579.201.686 30.532.836.193 60.627.800 40.196.630 300.000.000
Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Vehicles Office furniture and equipments Laboratory equipments Acclimatization equipments Maturation equipments Buildings renovation
89.042.920.673
324.230.000
71.837.080
1.412.375.000
90.707.688.593
Total direct ownership
30
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
1.412.375.000
150.000.000
-
Jumlah harga perolehan
90.455.295.673
474.230.000
71.837.080
Saldo Akhir/ Ending Balance
(1.412.375.000 ) -
Assets in-progress 150.000.000 Buildings and infrastructure 90.857.688.593
Total cost
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Peralatan laboratorium Peralatan aklimatisasi Peralatan pendewasaan Renovasi bangunan
4.944.827.825 33.499.997
395.912.080 -
11.900.000
-
5.340.739.905 21.599.997
550.321.362 25.684.492.526 66.100.761 38.739.788 -
7.404.000 2.350.643.687 831.250 10.000.000
5.812.880 48.514.800 5.473.000 136.400 -
-
551.912.482 27.986.621.413 60.627.761 39.434.638 10.000.000
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and infrastructure Vehicles Office furniture and Equipments Laboratory equipments Acclimatization equipments Maturation equipments Buildings renovation
Jumlah akumulasi penyusutan
31.317.982.259
2.764.791.017
71.837.080
-
34.010.936.196
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
59.137.313.414
56.846.752.397
Net book value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
The allocation of depreciation expense is as follows: 2011
2010
Beban pokok penghasilan (lihat Catatan 18) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 20)
-
2.550.682.795
3.456.372.946
214.108.222
Cost of revenues (see Note 18) General and administrative expenses (see Note 20)
Jumlah
3.456.372.946
2.764.791.017
Total
Pengurangan aset tetap penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions on fixed assets represent sales of fixed assets with details as follows:
2011
2010
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
-
Nilai buku aset tetap Hasil penjualan aset tetap
-
41.072.467
Net book value of fixed assets Proceed from sale of fixed assets
Laba (rugi) penjualan aset tetap
-
41.072.467
Gain (loss) on sale of fixed assets
Rincian dari aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
71.837.080 71.837.080 )
(
The details of assets in-progress was as follows: Akumulasi biaya/ Accumulated cost completion
Estimasi penyelesaian/ Estimated date
2010 Bangunan dan prasarana
Cost Accumulated depreciation
2010 80%
150.000.000
31
31 Maret 2011/ March 31, 2011
Building and infrastructure
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Tanah dengan luas 119.558,50 m2 senilai Rp49.309.820.000, berlokasi di Jl. Raya Pasar Kemis, Desa Pasir Gadung, Tangerang. Status kepemilikan tanah berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah/Girik yang masih dalam proses pengurusan menjadi Hak Guna Bangunan (sesuai dengan tanda terima berkas permohonan Hak atas Tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang tanggal 23 April 2004). Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah seluas 11.660 m2 (lihat Catatan 26a).
Land with an area of 119,558.50 m2 amounted to Rp49,309,820,000, which located on Jl. Raya Pasar Kemis, Pasir Gadung Village, Tangerang. The status of land ownership in form of Statement of Waiver of Land/Girik are still in the process to obtain a Building Use Rights (in accordance with the application file receipt of Landrights issued by the National Land Agency Tangerang Regency dated April 23, 2004). In 2010, the Company sold a lot of land covering an area of 11,660 m2 (see note 26a).
Aset tetap, Tidak diasuransikan terhadap risiko bencana alam, baik resiko kebakaran maupun risiko lainnya.
Fixed assets, except for land, are not insured against the risks of natural disaster, fire and others.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the review on the recoverable value of the fixed assets, the Company’s management believe that there is no event or change indicating assets impairment as of December 31, 2011 and 2010.
10. UTANG USAHA
10. TRADE PAYABLE
Akun ini merupakan utang kepada PT Indo Vener Utama masing-masing sebesar Rp3.037.805.095 dan Rpnihil pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
11. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: 2011 Gaji, upah dan tunjangan Jasa profesional Lain-lain Jumlah
This account represents payables to PT Indo Vener Utama amounted to Rp3,037,805,095 and Rpnil as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
This account consists of: 2010
81.268.231 22.500.000 8.240.631
174.641.286 164.160.000 8.140.184
Salaries, wages and benefit in kinds Professional fees Others
112.008.862
346.941.470
Total
12. PERPAJAKAN
12. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka
a.
Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai dibayar di muka masing-masing sebesar Rp108.379.722 dan Rp32.906.771 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Prepaid tax This accounts represent prepaid value added tax amounted to Rp108,379,722 and Rp32,906,771 as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
b. Utang pajak
b.
Akun ini terdiri dari:
Taxes payables This account consists of:
2011
2010
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23
8.107.713 -
31.554.755 3.040.000
Income taxes Article 21 Article 23
Jumlah
8.107.713
34.594.755
Total
32
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
12. TAXATION (continued)
Taksiran manfaat (beban) pajak
c.
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before provision for income tax benefits (expenses) as shown in the statements of comprehensive income and the estimated fiscal losses for the year ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
(7.394.566.016 )
581.980.495 (12.000.000 )
(6.901.183.573 )
Estimated fiscal loss before fiscal loss compensation of the previous years
(6.156.915.029 )
Tax loss carry forward Of the previous years
(107.168.754 ) 91.490.353 7.605.789 5.730.400
(278.612.496 ) 60.594.517 91.895.100 50.563.556
(213.735 )
(1.038.729 )
139.775.593
Kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
(13.058.098.602 )
Koreksi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
Tax loss carry forward Of the previous years
9.031.514.637 (
Income (loss) before provision for tax Benefits (expenses) per statements of comprehensive income Fiscal corrections: Depreciation and gain from sale of fixed assets Employees’ benefits Entertainment and donation Taxes Interest income already subject to final income tax Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescence Retirement pay
12.000.000 -
Taksiran rugi fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
2010
130.331.540
Koreksi fiskal: Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Imbalan kerja karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Pembayaran pesangon
Provision for tax benefits (expenses)
3.886.808.372 )
(13.058.098.602 )
Dalam laporan keuangan ini, jumlah taksiran rugi fiskal berdasarkan perhitungan sementara. Oleh karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah rugi fiskal yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).
Accumulated fiscal loss at the end of the year
In these financial statements, the amount of estimated fiscal loss is based on a preliminary calculation. Therefore, this amount may differ from the estimated fiscal loss to be reported in the tax return (SPT).
d. Pajak tangguhan
d.
Mutasi aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Deferred tax Changes of deferred assets are as follows:
2011
2010
Saldo awal aset pajak tangguhan - bersih Manfaat (beban) pajak tangguhan - bersih
5.058.972.773
2.213.297.443
Deferred tax asset - net at beginning of the year
(3.873.432.313 )
2.845.675.330
Deferred tax benefit (expenses) - net
Saldo akhir aset pajak tangguhan - bersih
1.185.540.460
5.058.972.773
Deferred tax assets - net
33
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
e. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan
e.
Administration and changes in tax regulation
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and Subsidiary submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
13. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut: 2011 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
2010
1.465.699.733 9.259.434
-
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance
(583.459.275 )
-
Less current maturities
891.499.892
-
Total
Pembayaran sewa minimum masa adalah sebagai berikut: 2011 Kurang dari satu tahun Satu tahun sampai dengan dua tahun Jumlah pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang Dikurangi beban bunga di masa mendatang Nilai sekarang kewajiban sewa pembiayaan Dikurangi utang sewa pembiayaan Jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
The Company entered into financial leases agreement to purchase vehicles with detail as follows:
Future minimum lease payments are as follows: 2010
724.308.000 966.663.302
-
Less than 1 year One to two years
1.690.971.302
-
Total future lease payment
-
Less future interest payment
-
Present value of obligation under finance lease
(583.459.275 )
-
Less current portion
891.499.892
-
Long-term portion
(216.012.135 )
1.474.959.167
34
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
14. LONG-TERM OTHERS PAYABLES
Akun ini terdiri dari: 2011
This account consists of: 2010
Pihak ketiga: Dadi Hardadi PT Kayan Jaya Tanjung
3.964.400.000 5.565.000.000
1.524.170.000 -
Third parties: Dadi Hardadi PT Kayan Jaya Tanjung
Jumlah pihak ketiga
9.529.400.000
1.524.170.000
Total third parties
27.000.000
2.725.000.000
A related party: Benny Tjokrosaputro
9.556.400.000
4.249.170.000
Total
Pihak berelasi: Benny Tjokrosaputro Jumlah
Utang kepada Dadi Hardadi merupakan penerimaan uang muka penjualan tanah (lihat Catatan 26b).
Payable to Dadi Hardadi represents advances received from sale of land (see Note 26b).
Utang kepada PT Kayan Jaya Tanjung merupakan utang atas uang muka pembelian kayu log (lihat Catatan 26c).
Payable to PT Kayan Jaya Tanjung represents payable from advance purchase of timber logs (see Note 26c).
Utang kepada Benny Tjokrosaputro merupakan pinjaman modal kerja dan uang muka untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Utang ini tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadual pembayaran yang pasti.
Payable to Benny Tjokrosaputro represents working capital loans and advances to finance the Company's operations. This payable is unsecured, non-interest bearing and have no fixed repayment terms.
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
15. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca-kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 1 Februari 2012 dan 14 Januari 2011, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat bunga aktuaria per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Umur pensiun normal Tingkat cacat
: : : : :
Tingkat pengunduran diri
:
*)
As of December 31, 2011 and 2010, the Company recognize retirement benefit cost based on the actuary’s calculation of PT Aktuaria Pensiun dan Asuransi dan PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, whose report dated February 1, 2012 and 14 Januari, 2011, respectively, using “Projected Unit Credit” method with assumption as follows:
2011
2010
10% 6% TMI II - 1999 *) 55 tahun 5% dari tingkat mortalitas 3% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai dengan usia 55 tahun
10% 6% TMI II - 1999 *) 55 years 5% dari tingkat mortalitas 5% until age 40 years and by proportional declined until 0% to age 55 years
Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table
35
: : : : :
Actuarial discount rate per annum Salary increased rate per annum Mortality rate Normal retirement age Disability rate
:
Participants’ resignation rate
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
15. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Beban imbalan kerja karyawan
a. 2011
Employees’ benefits expenses 2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested Amortisasi keuntungan (kerugian) aktuarial
56.968.500 22.690.349
39.660.985 16.099.017
9.886.532
9.886.532
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost - unvested
1.944.971
(5.052.017 )
Amortization of actuarial gail (loss)
Jumlah
91.490.353
60.594.517
b. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan
b.
Changes in Employees’ benefits liabilities
2011
2010
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran pesangon pemutusan hubungan kerja
250.342.737 91.490.353
201.748.220 60.594.517
Saldo akhir
341.833.090
-
(
12.000.000 ) 250.342.737
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan UndangUndang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Total
Beginning balance Employees’ benefits expenses severance payment of termination of employment Ending balance
The Company’s management believe that employee’s benefits liabilities as of December 31, 2011 and 2010 are adequate to cover the requirements of Labor Law.
16. MODAL SAHAM
16. CAPITAL STOCK
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, Biro Administrasi Efek masing-masing No. 59/BTEK-FBR/12 tanggal 5 Januari 2012 dan 46/BTEK-FBR/11 tanggal 7 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s shareholders as of December 31, 2011 and 2010, based on the report of PT FICOMINDO BUANA REGISTAR, the Securities Administration Agency No.59/BTEK-FBR/12 dated January 5, 2012 and No. 46/BTEK dated Januari 7, 2011 are as follows:
2011
Pemegang Saham Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L Sing Coutts and CO. LTD. Singapore Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Persentase
Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Amounts (Rp)
Shareholders
239.246.500 220.208.000 221.024.500 87.906.500
21,69 19,96 20,04 7,97
23.924.650.000 22.020.800.000 22.102.450.000 8.790.650.000
334.592.000
30,34
33.459.200.000
Anjas Ilyas Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L Sing Couttts and Co. LTD .Singapore Public (eachs below Less than 5%)
1.102.977.500
100,00
110.297.750.000
Total
36
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. CAPITAL STOCK (continued) 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan
Persentase
Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Pemegang Saham Reksadana Danamas Stabil Edi Suwarno Al Jab L Sing Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah/ Amounts (Rp)
Shareholders
459.454.500 221.024.500
41,66 20,04
45.945.450.000 22.102.450.000
422.498.500
38,30
42.249.850.000
Reksadana Danamas Stabil Edi Suwarno Al Jab L Sing Public (each below Less than 5%)
1.102.977.500
100,00
110.297.750.000
Total
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholders value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capitals’ structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
Akun ini terdiri dari: 2011
This account consists of: 2010
Agio saham Biaya emisi saham
7.574.437.500 (1.270.889.833 )
7.574.437.500 (1.270.889.833 )
Jumlah
6.303.547.667
6.303.547.667
Rincian biaya emisi saham adalah sebagai berikut:
Biaya komisi penjamin emisi Biaya lembaga dan profesi penunjang pasar modal Biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran Biaya pencatatan efek Lain-lain Jumlah
Additional paid-in capital Stock issuance costs Total
Details of stock issuance costs are as follows:
2011
2010
161.250.000
161.250.000
480.052.750
480.052.750
165.000.000 310.887.083 153.700.000
165.000.000 310.887.083 153.700.000
Cost of underwriting commissions Cost of supporting capital markets institutions and professionals Cost of printing of registration Statement Cost of shares registration Others
1.270.889.833
1.270.889.833
Total
37
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENGHASILAN BERSIH
18. NET REVENUES
Akun ini terdiri dari: 2011
This account consists of: 2010
Kayu bulat Jati Sansivera Tanaman kehutanan lainnya Aglaonema Tanaman lainnya Tanaman holtikultura Lain-lain
20.177.884.000 3.201.034.943 277.000.000 253.565.720 63.000.000 861.000 -
11.342.672.000 261.000 9.845.110.000 558.000 3.761.272 2.181.128 27.477.000
Logs Teak Sansivera Forestry crops Aglaonema Other crops Horticulture crops Others
Jumlah
23.973.345.663
21.222.020.400
Total
Rincian penjualan kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah penjualan adalah sebagai berikut: 2011
Details of sales to parties over 10% of total sales are as follows:
2010
Sutrisno UD Wijaya Loka Dudi Haryono Arifin Mulya
10.763.748.640 9.414.135.360 -
4.500.000.000 2.660.000.000
Sutrisno UD Wijaya Loka Dudi Haryono Arifin Mulya
Jumlah
20.177.884.000
7.160.000.000
Total
19. BEBAN POKOK PENGHASILAN
19. COST OF REVENUES
Akun ini terdiri dari: 2011
This account consists of: 2010
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban perbaikan dan pemeliharaan Beban penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
17.225.683.600 252.200.376 -
18.464.350.700 523.602.245 5.874.191.262
-
581.980.495
Jumlah biaya produksi Persediaan awal tahun Persediaan akhir tahun
17.477.883.976 18.385.064.015 (17.664.236.653 )
25.444.124.702 18.875.344.665 (18.385.064.015 )
Beban pokok penghasilan
18.198.711.338
25.934.405.352
Rincian pembelian kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah beban pokok penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 PT Indo Veneer Utama
Raw material used Direct labour Indirect expenses Provision for decline in value of inventory and inventory obsolescence Total manufacturing costs Inventories at beginning of year Inventories at end of year Cost of revenues
Details of purchases to parties over 10% of total cost of revenues are as follows: 2010
15.449.429.688
-
38
PT Indo Veneer Utama
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN PENJUALAN
20. SELLING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2011
2010
Perjalanan dinas Jamuan Pengemasan dan pengiriman Pameran
209.862.306 5.805.789 -
30.800.000 73.127.100 727.531.500 884.500
Traveling Entertainment Packaging and shipping Exhibition
Jumlah
215.668.095
832.343.100
Total
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari: 2011
This account consists of: 2010
Penyusutan (lihat Catatan 8) Gaji dan tunjangan Jasa profesional Pajak dan Administrasi Imbalan manfaat karyawan (lihat Catatan 14) Keanggotaan Telepon, listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Rumah tangga kantor Jamsostek Periklanan dan promosi Alat tulis kantor dan percetakan Asuransi Perijinan Bensin, tol dan parkir Sumbangan Lain-lain
3.456.372.946 879.735.099 461.600.000 5.730.400
214.108.222 736.561.811 263.800.000 50.563.556
Depreciations (see Note 8) Salaries and benefit in kinds Professional fees Taxes
91.490.353 86.100.000 83.226.622 41.878.793 40.140.020 37.263.243 31.078.400 30.033.810 26.431.805 15.470.600 9.292.843 1.800.000 19.656.000
60.594.517 87.137.684 34.983.950 38.982.000 55.527.120 48.785.913 30.681.000 48.681.070 58.621.810 124.100.000 13.208.691 18.768.000 8.103.100
Employees’ benefits (see Note 14) Membership Telephone, electricity and water Repair and maintenance Office households Jamsostek Advertising and promotion Office supplies and printing Insurance Permits Fuel, oil and parking Donation
Jumlah
5.317.300.934
1.893.208.444
Total
22. BEBAN LAINNYA
22. OTHER EXPENSES
Akun ini terdiri : 2011
2010
Beban bunga sewa pembiayaan Beban administrasi bank Lain-lain - bersih
(109.280.703 ) (2.147.413 ) (119.378 )
(1 .964.967 ) -
Finance lease interest expenses Bank charges Others - net
Jumlah
(111.547.494 )
(1 .964.967 )
Total
39
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
23. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar: 2011 Jumlah Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic earnings per share: 2010
(3.743.100.775 )
(4.548.890.686 )
1.102.977.500
1.102.977.500
Laba (rugi) per saham dasar
(3,39 )
(4,12 )
24. INFORMASI SEGMEN
Total comprehensive income (loss) for the year Weighted average number of ordinary shares outstanding Basic earnings per share
24. SEGMENT INFORMATION
Jenis Produk
Product type
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi empat segmen produk yaitu tanaman kehutanan, tanaman hias, tanaman holtikultura dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
The Company classifies its business into four segments of products which is forestry crops, ornamental crops, horticulture crops and others. Information regarding the Company's business segments by product type are as follows:
2011
2010
Penghasilan bersih Kayu bulat Tanaman kehutanan Tanaman hias Tanaman holtikultura
20.177.884.000 3.541.895.943 253.565.720 -
21.215.259.000 4.580.272 2.181.128
Net revenues logs Forestry crops Ornamental crops Horticulture crops
Jumlah
23.973.345.663
21.222.020.400
Total
Beban pokok penghasilan Kayu bulat Tanaman kehutanan Tanaman hias Tanaman holtikultura
15.449.429.688 2.557.661.828 191.619.822 -
21.017.312.298 4.916.533.054 560.000
Cost of revenues Logs Forestry crops Ornamental crops Horticulture crops
Jumlah
18.198.711.338
25.934.405.352
Total
Laba (rugi) kotor Kayu Log Tanaman kehutanan Tanaman hias Tanaman holtikultura
4.728.454.312 984.234.115 61.945.898
197.946.702 (4.911.952.782 ) 1.621.128
Gross profit (loss)
Jumlah
5.774.634.325
(4.712.384.952 )
40
Forestry crops Ornamental crops Horticulture crops Total
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
24. SEGMENT INFORMATION (continued)
Daerah Geografis
Geographic Areas
Informasi segmen Perusahaan berdasarkan daerah geografis disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di domestik.
Segment information of the Company based on geographic areas served by one main location, which is domestic.
Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dijalankan di dalam negeri (domestik).
The entire operations of the Company's business segments conducted in domestic.
25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are liquidity risk and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and long-term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The risks management applied by the Company are as follows:
a.
a.
b.
Menjaga agar posisi kas dan setara kas Perusahaan selalu dalam posisi likuid. Memonitor posisi kas dan setara kas Perusahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.
Tabel dibawah merupakan profil liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011:
b.
keuangan
Keeping position of the Company’s cash on hand and in banks in liquid position. Monitoring position of the Company’s cash on hand and in banks balance periodically, either yearly, monthly, weekly and daily to certain that there will always be adequate cash surplus.
The table below summarizes the maturity profile of the Comapny’s financial liabilities at December 31, 2011:
Dibawah 1 tahun/ Below 1 year
Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year
Utang lain-lain - pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi
3.037.805.095 112.008.862
-
583.459.275
-
-
891.499.892
-
9.529.400.000 27.000.000
Long-term obligation under finance lease - net of current maturities Long-term other payables Third parties A related party
Jumlah
3.733.273.232
10.447.899.892
Total
41
Other payables - third parties Accrued expenses Current maturities of obligatio under finance lease
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko harga komoditas
Commodity price risks
Perusahaan dipengaruhi oleh labilnya harga komoditas dari waktu ke waktu. Manajemen memonitor pergerakan (tren) dan analisa pasar atas harga komoditas secara ketat dan terus menerus untuk meminimalisasi efek signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangannya. Manajemen juga mengurangi risiko ini dengan memelihara tingkat persediaan secara tepat untuk mengambil efek terbaik dari lindung nilai alami.
The Company is affected by the volatility of commodity prices from time to time. The management monitors the market trend and analysis of commodity price strictly and continuosly to minimize significant and negative impact to its financial performance. It also reduces the risk by maintaining a proper inventory level to get the optimum effect from natural hedging.
26. INSTRUMEN KEUANGAN
26. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
a.
b.
c.
d.
Kas dan bank dan piutang lain-lain.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain jangka pendek.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan diestimasi dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat bunga yang tepat.
Utang lain-lain jangka panjang.
Nilai wajar dari utang lain-lain jangka panjang dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
42
a.
Cash on hand and in banks and other receivables. All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
b.
Accrued expenses and short-term other payables.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
c.
Long-term obligation under finance lease, including their current maturities. The fair value obligation under finance lease is estimated by discounting future cash flows using appropriate interest rate.
c.
Long-term other payables. Long-term other payables are carried at historical cost because their fair values cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair values of such assets because there are no fixed repayment terms although these are not expected to be settled within 12 months after the statements of financial position.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Company that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010:
2011 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain - pihak ketiga
786.678.771 3.856.255.360 367.120.000
786.678.771 3.856.255.360 367.120.000
Jumlah
4.642.934.131
4.642.934.131
3.037.805.095 112.008.860
3.037.805.095 112.008.862
583.459.275
583.459.275
891.499.892
891.499.892
9.529.400.000 27.000.000
9.529.400.000 27.000.000
14.181.173.122
14.181.173.124
Liabilitas keuangan Utang Usaha Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah
Financial assets Cash on hand and in banks
Trade receivables Other receivables - third parties Total Financial liabilities Trade payable Accrued expenses Current maturities obligation under finance lease
Long-term obligation under finance net of current maturities Other payables Third parties A related party Total
2010 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Kas dan bank
Nilai wajar/ Fair value
59.228.761
59.228.761
Financial assets Cash on hand and in banks
Liabilitas keuangan Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi
346.941.470
346.941.470
1.524.170.000 2.725.000.000
1.524.170.000 2.725.000.000
Financial liabilities Accrued expenses Other payables Third parties A related party
Jumlah
4.596.111.470
4.596.111.470
Total
43
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING a.
b.
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli tanggal 15 Januari 2010, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah dengan luas 11.660 m2 yang berlokasi di Desa Pasir Gadung, Cikupa, Tangerang kepada Dadi Hardadi dengan harga sebesar Rp340.000 per m2 atau seluruhnya sebesar Rp3.964.400.000, dengan syarat area tanah tersebut merupakan area industri. Apabila pemerintah setempat menyatakan bahwa area tersebut bukan merupakan area industri maka, kedua belah pihak sepakat untuk membatalkan jual beli tanah tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, keputusan dari Pemerintah setempat tentang area tanah masih dalam proses.
Dari jumlah keseluruhan jumlah penjualan tanah diatas, Perusahaan telah menerima uang muka penjualan tanah dari Dadi Hardadi sebesar Rp3.964.400.000 pada tanggal 31 Desember 2011 (lihat Catatan 13).
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bentara Agra Timber (BAT), dimana Perusahaan akan membeli 990 saham atau 90% kepemilikan pada BAT. Harga kesepakatan pembelian saham tersebut sebesar Rp35.000.000.000.
Berdasarkan perjanjian tersebut, pembelian saham BAT akan dilakukan dengan transfer atau cara lain yang disepakati bersama dengan ketentuan sebagai berikut:
Under the agreement, the purchase of BAT shares will be made by transfer or other methods which agreed by both parties with the following conditions:
-
Pembayaran pertama sebesar Rp11.000.000.000 dilakukan setelah Perusahaan menyetujui hasil Due Diligence yang telah dilaksanakan; Sisanya sebesar Rp24.000.000.000 akan dilakukan pada tanggal diperolehnya persetujuan dari Menteri Kehutanan atas transaksi BAT.
-
-
Tanggal penutupan dari perjanjian ini adalah tanggal 20 Mei 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
The closing date of this agreement is dated May 20, 2011 or such other date agreed by both parties.
BAT didirikan pada tanggal 3 September 2001 dengan bidang usaha meliputi bidang pertanian, perdagangan, perindustrian, jasa dan pengangkutan darat.
BAT was established on September 3, 2001 with the scope of its activities mainly comprises of agriculture, commerce, industry, services and ground transportation.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Perusahaan dan pemegang saham BAT menandatangani addendum Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham, dimana kedua belah pihak setuju bahwa pembayaran harga pembelian dilakukan dengan menerbitkan Surat Sanggup oleh Perusahaan sebagai pembeli dengan nilai sebesar harga pembelian dan berdasarkan ketentuan dan persyaratan dari Surat Sanggup. Dengan tunduk kepada pemenuhan syarat-syarat penutupan, Perusahaan dan pemegang saham BAT selanjutnya menyetujui bahwa setelah diterimanya Surat Sanggup yang telah ditandatangani pada tanggal penutupan, pemegang saham BAT akan menyatakan bahwa harga pembayaran telah dibayar secara penuh oleh pembeli.
On October 11, 2010, the Company and the shareholders of BAT signed an amendment Conditional Share Sale and Purchase Agreement, in which both parties agree that payment of the purchase price is made by issuing promissory notes by the Company as purchaser in the amount of the purchase price and based on terms and conditions of the promissory notes. Subject to compliance with the terms of closing, the Company and the shareholders of BAT further agreed that upon receipt of a signed promissory notes on the closing date, the shareholders of BAT will made a statements that the payments have been paid in full by the purchaser.
-
44
a.
Based on Sale and Purchase Agreement dated January 15, 2010, the Company sold an area of land of 11,660 m2 located in Sand Gadung Village, Cikupa, Tangerang to Dadi Hardadi amounted to Rp340,000 per m2 or a total of Rp3,964,400,000, with condition that the are is an industrial area. If the local Government declare that the area is not an industrial area then, both parties agreed to cancel the sale and purchase of those land. As of the date of this report, the decision from the local Government regarding the status of the land area is still in process.
From the total sales of land above, the Company has received advances for sell of land to Dadi Hardadi amounted to Rp3,964,400,000 as of December 31, 2011 (see Note 13). b.
On September 30, 2010, the Company entered into a Conditional Shares Sale and Purchase Agreement with shareholders of PT Bentara Agra Timber (BAT), whereby the Company will purchase 990 shares or 90% ownership in BAT. The agreed price of the share purchase amounted to Rp35.000.000.000.
The first payment amounted Rp11.000.000.000 will be paid after the Company agreed with the Due Diligence results which have been implemented; The remaining outstanding amounted to Rp24.000.000.000 will be paid on the date of obtaining approval from the Minister of Forestry on BAT transactions.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Sampai saat ini masih dalam proses Pengesahan inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) ddan Rencana Kerja Umum (RKU) di Departemen Kehutanan, dan Dinas kehutanan Propinsi dan diperkirakan pada Semester pertama 2012 akan diperoleh seluruh pengesahan dimaksud, setelah itu Perseroan akan mempertegas pola pembayaran atas hasil akuisisi atau investasi pada BAT.
Sampai dengan tanggal laporan ini, syarat dan ketentuan mengenai Surat Sanggup belum ditentukan oleh Perusahaan dan pemegang saham BAT.
c.
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) No. 039/Dir-Btek/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan melakukan Transaksi jual beli kayu merbau dengan PT Kayan Jaya Tanjung sebanyak volume +- 2.100 m2 yang berasal dari IUPHHK PT Mitra Pembangunan Global dengan nilai kontrak sebesar Rp5.565.000.000.
c.
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) No. 042/Dir-Btek/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan melakukan Transaksi jual beli kayu dengan UD Wijaya Loka sebanyak volume +- 6.000 m2 terdiri dari +- 3.000 m2 untuk merbau dan 3.000 m2 untuk log kelompok meranti, yang berasal dari IUPHHK PT Bangun Kayu Irian dengan nilai kontrak sebesar Rp11.850.000.000.
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) No. 041/PJBK/IVV/2011 tanggal 1 Desember 2011, Perusahaan melakukan Transaksi jual beli kayu bulat dengan PT Indo Veneer Utama sebanyak volume +- 3.000 m2 dengan nilai kontrak sebesar Rp7.575.000.000.
Dari jumlah keseluruhan pembelian kayu bulat diatas, Perusahaan telah membayar uang muka pembelian kayu bulat dari PT Indo Veneer Utama sebesar Rp5.775.000.000 (lihat Catatan 7).
45
Based on Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) No. 039/Dir-Btek/X/2011 dated October 31, 2011, the Company Buying and selling merbau by PT Tanjung Jaya Kayan volume as much as + - 2,100 m2 IUPHHK derived from PT Mitra Pembangunan Global with a contract value of Rp5.565.000.000.
From the total sales of land above, the Company has received an advance purchase logs from PT Kayan Jaya Tanjung of Rp5.565.000.000 (see Note 13).
d.
Dari jumlah keseluruhan penjualan kayu bulat diatas, Perusahaan telah menerima uang muka pembelian kayu bulat dari UD Wijaya Loka sebesar Rp5.565.000.000 (lihat Catatan 05). e.
As of the date of this report, the terms and conditions of the promissory note has not been determined by the Company and the shareholders of BAT.
Dari jumlah keseluruhan penjualan kayu bulat diatas, Perusahaan telah menerima uang muka pembelian kayu bulat dari PT Kayan Jaya Tanjung sebesar Rp5.565.000.000 (lihat Catatan 13).
d.
Up to present there is still under process of approval of All Temporal Forest Inventarisation and Planning of General Working at Forest Department and Forest Provincial Department , its paying a hope the license may be issued at the first semester in 2012, after that, company may affirmed for the type of payment refer to the acquisition or investment process at BAT.
Based on Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) No. 042/Dir-Btek/XII/2011 dated December 22, 2011, the Company made the sale and purchase transaction with UD Wijaya Loka timber volume as much as + - 6,000 m2 consists of + - 3000 m2 for merbau and + - 3000 m2 for groups of meranti logs, which are from PT Bangun Kayu Irian IUPHHK with a contract value of Rp11.850.000.000 .
From the total sales of land above, the Company has received an advance purchase logs from UD Wijaya Loka of Rp5.565.000.000 (see Note 05).
e.
Based on Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) No. 041/PJBK/IVV/2011 dated Desember 1, 2011, the Company Buying and selling with PT Indo Veneer Utama volume as much as + - 3,000 m2 with a contract value of Rp7.575.000.000.
From the total buying of land above, the Company has payed an advance purchase logs from PT Indo Veneer Utama of Rp5.775.000.000 (see Note 7).
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 (With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN
28. THE COMPANY’S GOING CONCERN AND MANAGEMENT PLANS
Selama tahun 2011 dan 2010, Perusahaan terus terfokus pada upaya melakukan diversifikasi strategi dalam mencari peluang bisnis potensial, meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasi untuk mengurangi defisit. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo defisiensi Perusahaan masing-masing sebesar Rp45.424.503.179 dan Rp41.681.402.407.
During 2011 and 2010, the Company continues to focus on efforts to diversify its strategy searching for potential business opportunities, increasing its revenue and operating efficiencies to reduce its deficit. On December 31, 2011 and 2010, the Company's deficit amounted to Rp45,424,503,179 and Rp41.681.402.407, respectively.
Selanjutnya, Perusahaan dan Anak perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakantindakan berikut:
Furthermore, the Company have implemented and will continue to implement the following:
•
•
• • •
•
melakukan akusisi dan/atau investasi perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama dengan Perusahaaan, khususnya Hak Pengusahaan Hutan HPH), Hutan Tanam Industri (HTI), Perusahaan Plywood, dan lain-lain; mendapatkan investor strategis; melakukan right issue untuk penambahan permodalan melakukan program efisiensi biaya melalui program pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan staf dan karyawan dalam mengendalikan operasi Perusahaan; dan Strategi diversifikasi dalam mencari peluang bisnis potensial (seperti: pembuatan dan/atau perdagangan plywood, hutan tanam industri, pelayaran, pengangkutan dan lain-lain).
• •
•
undertake acquisitions and/or investment in companies which have similar business with the Company, Forest Conncession Rights, Planting Forest Industry, Plywood Industry, etc.; obtain strategic investor; rights issue for additional capital; undertake cost efficiency program through employee development program to enhance staff’s or eployees capability in controlling the operations of the Company; and diversification strategy in the search for potential business opportunities (such as: producing and/or trading of plywood, planting forest industry, shipping,transportation, etc ).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disebutkan diatas akan dapat secara efektif mengatasi dan memperbaiki kondisi Perusahaan. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih bergantung pada dukungan yang terus menerus dari pemegang saham dan kreditur.
Management of the Company believes that the above mentioned plan will effectively manage and improve the condition of the Company. The Company's ability to continue it going concern is dependent on the continuation support from the shareholders and creditors.
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan.
There is no events subsequent to statements of financial position date until the date of this report occur that give rise to the uncertainties of the Company going concern.
29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
29. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 29 Maret 2012.
The management of the Company is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed and approved on March 29, 2012.
46