BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya. Maka kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas dengan regulasi emosi ibu yang memiliki anak down syndrome yang tergabung dalam komunitas persatuan orang tua anak down sydrome. Berdasarkan nilai koefisian korelasi 0,567 dengan nilai sig. (2-tailed) 0.000. tanda positif menunjukan bahwa hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi tingkat religiusitas yang dimiliki seorang ibu maka semakin baik tingkat kemampuan regulasi emosi yang dimiliki seorang ibu tersebut, sebaliknya semakin rendah tingkat religiusitas yang dimiliki seorang ibu maka semakin rendah pula tingkat kemampuan regulasi emosi yang ibu miliki. 2. Dari ke lima dimensi religiusitas, terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi keyakinan, dimensi pengalaman dan dimensi pengetahuan ilmu dengan regulasi emosi. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dimensi peribadatan dan dimensi pengamalan dengan regulasi emosi.
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Tingkat religiusitas para ibu yang tergabung di persatuan orang tua anak down syndrome berada di tingkat sedang karena terdapat 35 ibu dengan prosentase 46,7 %. 4. Kemampuan regulasi emosi para ibu berada dalam kategori sedang karena terdapat 42 ibu dengan prosentase 56,0%, dimana hal ini menunjukan bahwa mereka memiliki kemampuan dalam meregulasikan emosinya dengan baik pada setiap permasalahan yang ada dalam kesehariannya. 5.2. Diskusi Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan regulasi emosi ibu yang memiliki anak down dynrome. Hal ini menunjukan bahwa jika seseorang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi maka seseorang akan memiliki tingkat kemampuan regulasi emosi yang tinggi pula dimana seseorang akan menghadapi, menanggapi dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupannya dengan baik. Terutama dalam menerima, mendidik dan membesarkan anak spesialnya dengan penuh kasih sayang dan rasa tanggung jawab karena seorang anak merupakan anugerah yang Allah titipkan kepada hambaNya. Tentunya setiap orang tua mendambakan seorang anak yang sehat secara fisik maupun mental serta tumbuh kembang yang baik, begitupun seorang ibu yang memiliki anak down syndrome, mereka memiliki harapan yang sama dengan ibu atau orang tua yang lainnya, memiliki anak yang sehat, perkembangan dan pertumbuhannya baik. Tetapi mereka sadar dengan kenyataan bahwa anaknya
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak sama dengan anak-anak pada umumnya, walaupun dengan kenyataan demikian mereka selalu memiliki harapan bahwa anaknya akan sembuh dan sehat seperti anak yang lainnya. Maka dari itu segala usaha mereka lakukan demi kesembuhan anaknya, mereka yakin bahwa Allah menganugerahkan anak yang sangat spesial kepada ibu yang spesial dimataNya. Tidak ada usaha yang menghianati hasil dan tidak semua anak spesial itu tidak bisa berbuat apa-apa bahkan anak-anak spesial mereka memiliki kemampuan dalam bidang seni (menyanyi, menari, bermain alat music, menggambar dan lain sebagainya). Kembali pada hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan regulasi emosi, senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika Oktavianti (2010) yang berjudul, hubungan antara religiusitas dengan kematangan emosi pada remaja di Man 1 Bekasi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara religiusitas dengan kematangan emosi pada remaja di Man 1 Bekasi. Dimana semakin tinggi tingkat rligiusitas maka semakin kematangan emosi seseorang akan baik, begitupun sebaliknya. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Sari pada tahun 2011 yang berjudul hubungan antara religiusitas dengan penyesuaian perkawinan pada dewasa dini muslim, hasil penelitianya menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan penyesuaian perkawinan pada dewasa dini muslim. Semakin tinggi religiusitas pada dewasa dini muslim maka semakin baik penyesuaian perkawinan yang dilakukan subjek dan sebaliknya semakin
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
rendah religiusitas pada dewasa dini muslim maka semakin buruk penyesuaian perkawinan yang dilakukan subjek. Untuk mampu memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik pada ibu yang dikaruniai anak down syndrome, tidak cukup dengan memiliki religiusitas yang tinggi, tetapi hal tesebut harus diiringi dengan penerimaan diri yang baik, dukungan yang baik dari keluarga dan lingkungan sekitar. Karena jika hal tersebut dimiliki oleh setiap ibu yang dikaruniai seorang anak down syndrome maka akan menciptakan kemampuan regulasi emosi yang baik dan dapat mencapai kebahagiaan dengan anak down syndromenya. 5.3. Saran 5.3.1. Saran Teoritis Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ibu yang memiliki anak down syndrome, peneliti menyarankan pada peneliti lain untuk melanjutkan dengan penelitian kualitatif agar lebih bisa menggambarkan keadaan ibu yang memiliki anak down syndrome terkait dengan tingkat religiusitas dan regulasi emosi dan mampu melihat faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak dapat ditemukan dengan analisis kuantitatif. Bagi peneliti yang ingin menggunakan alat ukur religiusitas dari penelitian ini, sekiranya untuk menambahkan beberapa item pernyataan pada dimensi peribadatan dan dimensi pengamalan agar jumlah item sama dengan item-item pada dimensi lainnya.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.3.2
Saran Praktis Bagi pembaca yang memiliki kondisi yang menyerupai kondisi subyek,
diharapkan agar dapat meningkatkan nilai religiusitasnya sehingga dapat meregulasi emosi subyek dengan baik dan dapat mencapai kebahagiaan. Secara khusus bagi para psikolog atau intansi terkait untuk memberikan pelatihan dan pengembangan religiusitas dan regulasi emosi kepada para ibu yang memiliki latar belakang mirip dengan penelitian ini.
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/