Seminar Nasional Biologi 2010
SB/P/BF/08 GREEN FLUORESCENT PROTEIN PADA UBUR-UBUR LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF MARKA DNA Cahya Kurnia Fusianto1, Zulfikar Achmad Tanjung1,Nugroho Aminjoyo1, dan Endang Semiarti1 1
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada; email:
[email protected]
keberadaan gen GFP pada ubur-ubur
PENDAHULUAN Gen Green Fluorescent Protein
lokal.
Di
Pantai
Marina
(GFP) terdapat pada beberapa jenis ubur-
didapatkan
ubur. Gen ini mengkode protein yang
setempat bahwa banyak terdapat ubur-ubur
mampu berpendar memancarkan warna
yang mampu berpendar pada malam hari
hijau
sehingga diduga memiliki gen GFP.
jika
dieksitasi
dengan
sinar
informasi
dari
Semarang, nelayan
ultraviolet. Hal ini membuat GFP dapat
Selama ini digunakan gen GFP
dimanfaatkan sebagai gen pelapor yang
yang berasal dari Aequorea victoria yang
bersifat
dapat
dikemas dalam bentuk plasmid misalnya
digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen
plasmid pCambia yang harganya mahal.
target secara langsung. Sifat-sifat unggul
Oleh karena itu, utnuk mengurangi biaya
ini menjadikan GFP sering digunakan
penelitian, diperlukan adanya alternatif
dalam penelitian biologi sel dan molekuler
baru sumber gen GFP yang berasal dari
[2],[4].
GFP
ubur-ubur asli Indonesia. Sehingga dapat
meningkatkan
menekan biaya penelitian GFP khususnya
non-destruktif
Dengan
diharapkan
dan
memanfaatkan
mampu
penelitian tentang cara mengamati proses dalam tubuh untuk berbagai kepentingan IPTEK dan medis. Hanya sebagian anggota Kelas Hydrozoa (ubur-ubur) yang memiliki GFP antara lain genus Aequorea, Mitrocoma, Obelia, dan Phialidium [1]. Di Indonesia terdapat banyak jenis ubur-ubur namun belum pernah ada penelitian mengenai Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010
di Indonesia. . BAHAN DAN CARA KERJA Sampling dan Identifikasi Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April 2010. Pengambilan sampel ubur-ubur di Pantai Marina Semarang. Ubur-ubur
yang
diperoleh
diambil
1051
Seminar Nasional Biologi 2010
gambarnya kemudian diletakkan di dalam
nukleotida primer spesifik untuk gen GFP
ice box untuk dibawa ke laboratorium
dengan PCR. Oligo DNA primer didesain
sebagai bahan penelitian. Identifikasi ubur-
secara spesifik berdasarkan sekuen gen
ubur
pengamatan
GFP pada Aequoria victoria [5] (Tabel 1).
morfologi. Setelah itu, dicocokkan dengan
Keempat primer ini akan menempel di
literatur
lokasi-lokasi spesifik pada gen GFP. DNA
dilakukan
dengan
“Marine Conservation Society
Jellyfish Survey” yang diakses pada
ubur-ubur
yang
telah
www.mcsuk.org tanggal 15 April 2010.
dikeluarkan
dari
freezer
dicairkan
dengan
diekstraksi -20oC
digenggam
lalu meng-
Isolasi DNA Genom Ubur-Ubur
gunakan tangan kemudian divortex dan
Sebanyak 200 mg ubur-ubur diberi liquid
spindown. DNA ubur-ubur ini digunakan
nitrogen
sebagai
kemudian
digerus
sampai
cetakan
(template).
Tahap
berbentuk serbuk. Setelah itu DNA genom
selanjutnya dibuat campuran reaksi untuk
dari serbuk ubur-ubur diisolasi sesuai
PCR yang terdiri dari DNA genom, PCR
protokol
kit (Roche®), serta primer spesifik untuk
Qiagen
Genomic
Midi
Kit
(QIAGEN GmBH, Jerman). DNA hasil
gen
isolasi dicek dengan gel elektroforesis
Thermalcycler
agarosa 0,8%, 50 mA, selama 45 menit.
predenaturasi
Kuantifikasi
sebanyak satu siklus, denaturasi 94ºC,
DNA
dilakukan
dengan
spektrofotometer λ260/280 nm.
GFP.
PCR
dilakukan
menggunakan 94ºC
selama
dengan program 4
menit
annealing suhu bervariasi, dan elongasi 72ºC masing-masing selama 1 menit sebanyak 30 siklus serta tahap terakhir
Identifikasi gen Green Fluorescens
elongasi 72ºC selama 1 menit sebanyak
Protein (GFP) dengan Polymerase Chain
satu siklus. Pada reaksi PCR digunakan
reaction (PCR) DNA
genom
menggunakan
plasmid pCambia yang membawa gen ubur-ubur empat
diamplifikasi
macam
GFP sebagai kontrol positif.
oligo
Tabel 1. Primer spesifik gen GFP
1052
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010
Seminar Nasional Biologi 2010
ditunjukkan menggunakan primer B (rev)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil amplifikasi fragmen DNA dari
ubur-ubur
lokal
GFP
kecil dari pada kontrol, pada sampel
menunjukkan adanya perbedaan urutan
sekitar 100 kb sedangkan pada sampel
pasangan basa di beberapa bagian ketika
sekitar 400 kb (Gambar 1). Sedangkan
dibandingkan dengan gen GFP Aequorea
persamaanya memiliki urutan primer B
victoria
(plasmid
yaitu didekat ujung depan dan urutan
pCambia). Perbedaan itu antara lain
didekat ujung belakang, hasil amplifikasi
berada di bagian ujung depan, ujung
menunjukkan ukuran yang sama yaitu
belakang dan tengah gen. Pada sampel
sekitar 700 kb.
kontrol
gen
dan C (Fw) pada sampel ukurannya lebih
positif
tidak terdapat urutan primer A diujung
Berdasarkan hasil analisis fragmen
depan dan diujung belakang (Gambar 2).
DNA hasil amplifikasi gen GFP dengan
Hal ini ditunjukkan dengan pasangan
empat primer tersebut dapat diketahui
primer A tidak menghasilkan fragmen
bahwa Rhizostoma sp. dari pantai Marina
DNA
1).
memiliki gen GFP yang strukturnya
Perbedaan selanjutnya yaitu pada bagian
berbeda dengan gen GFP A.victoria.
tengah gen (Gambar 2). Pada sampel
Perbedaan
tidak memiliki urutan nukleotida primer
tersebut akan membuat struktur tiga
B (Fw) dan D (rev). Hal ini ditunjukkan
dimensi dari protein GFP yang dihasilkan
dengan tidak munculnya fragmen dari
berbeda dan merupakan ciri khas GFP
kedua
1).
ubur-ubur lokal Semarang Rhizostoma sp.
Perbedaan yang terakhir yaitu pada
Hal ini merupakan penemuan baru yang
sampel letak primer C (fw) berbeda
berpotensi untuk dipatenkan sebagai gen
dengan kontrol. Pada kontrol letak primer
GFP asli Indonesia dan dapat menjadi
tersebut berada lebih di tengah sedangkan
alternatif marka DNA yang murah.
(hasil
primer
negatif)
tersebut
(Gambar
(Gambar
pada
urutan
nukleotida
pada sampel letaknya lebih dekat ke ujung belakang (Gambar 2). Hal ini
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010
1053
Seminar Nasional Biologi 2010
Gambar 1. Hasil amplifikasi dengan primer spesifik GFP pada A. Victoria (pCambia) dan Rhizostoma sp. M, marka λ/styI; lajur 1, pCambia dengan primer A; lajur 2, Rhizostoma sp. dengan primer A; lajur 3, pCambia dengan primer B; lajur 4, Rhizostoma sp. dengan primer B; lajur 5, pCambia dengan primer B (fw) dan D (rev); lajur 6, Rhizostoma sp. dengan primer B (fw) dan D (rev); lajur 7, pCambia dengan primer B (rev) dan C (fw); lajur 8, Rhizostoma sp. dengan primer B (rev) dan C (fw).
D R1
Gambar 2. Peta struktur gen GFP pada Aequoria victoria dan Rhizostoma sp.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan gen GFP Aequorea victoria dan
dapat
berpotensi sebagai alternatif marka DNA.
disimpulkan
bahwa
ubur-ubur
Semarang (Rhizostoma sp.) memiliki gen GFP yang memiliki struktur yang berbeda
1054
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010
Seminar Nasional Biologi 2010
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didanai DIKTI melalui Program Kreatifitas Mahasiswa 2009. Keluarga dan teman kami Kelompok Studi Kelautan atas bantuan dan supportnya.
[3]
[4] DAFTAR PUSTAKA [1]
[2]
Chalfie, M. and S.R. Kain. 2006. Green Fluorescent Protein Properties, Applications, and Protocols. John Wiley and Sons, Inc. New Jersey, pp. 4, 40. Chalfie, M., T. Y. Euskirchen, W.W. Ward, and D.C.Prasher.
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010
1994. Green Fluorescent Protein as a Marker for Gene Expression. Science 263: 802-805. Hajra, S. 2008. Use of Living Colors in Biology. University Of Texas, p. 2. Watkins,J.N. and A.K. Campbell. 1995. GFP gene; green-fluorescent protein. http://getentry.ddbj.nig.ac.jp/searc h/ get_entry?mode=view&type=flatfil e&database=ddbj&accnumber=X8 3959. tanggal akses 16 April 2010.
1505 1051
SEMINAR NASIONAL BIOLOGI
2O1O
@Ss
SERTIFII(AT Diberikan Kepada:
Cahya Kurnia Kurnia Fusianto Cahya Fusianto sebagai
PEMAKALAH Dalam acara
SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2010
dengan tema
"Prrs7"k( 8,i/oV, {a/a^ Prryrloku S*l"rlaya #ayat' &uol*lagiotu " yang diselenggarakan dalam rangka Lustrum Xl Fakultas Biologi UGM sekaligus menghantarkan purna tugas bagi Prof. Dr. Jusup Subagja, M.Sc., Prof. Dr. Mammed Sagi, M.S., dan Prof. Dr. lssirep Sumardi
pada24-25 September 2010 di Fakultas Biologi UGM Yogyakarta, 25 September 2010 Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Ketua Panitia Lustrum Xl F
Ketua Panitia
20to
Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U NtP. 19550929 19A203 2 002
NrP. 19541116 198303
1002