TUGAS AKHIR – RC 091380
PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG POLIKLINIK RSUD SUTOJAYAN KAB. BLITAR OLEH : BANDI ISNOMO 3107.100.508
DOSEN PEMBIMBING: 1. IR. PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, PHD 2. YUSRONIA EKA PUTRI, ST.MT
JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
I.1 Latar Belakang
Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian di Kab Blitar khususnya di daerah kecamatan Sutojayan, maka pemerintah setempat membangun sebuah sarana kesehatan yang lebih memadai, peningkatan itu dengan mengubah fasilitas lama yaitu puskesmas Sutojayan menjadi rumah sakit type D. Gedung RS pada tahap I ini terdiri dari bangunan Poliklinik. Pembangunan gedung Poliklinik ini terdiri dari 2 lantai bangunan, yang di dalamnya terdapat fasilitas kantor, ruang operasi dan ruang radiologi yang dalam pembangunannya memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu di perlukan optimasi dan efektifitas pendanaan dalam pembangunan proyek gedung poliklinik ini. Kebutuhan akan optimasi dan efektifitas pendanaan proyek membutuhkan teknik dan pengendalian proyek yang terencana dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengoptimalan dana tanpa mengurangi nilai fungsi yang dapat diterapkan adalah metode Rekayasa Nilai (Value Engineering).
BAB I
I.2 Perumusan Masalah
Apa saja item pekerjaan yang dapat dilakukan rekayasa nilai? Apakah alternatif terbaik yang dapat mengganti desain awal pada item pekerjaan terpilih? Berapa penghematan biaya yang diperoleh dari penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan?
BAB I
I.3 Tujuan Penulisan
Mendapatkan item pekerjaan yang akan dilakukan rekayasa nilai. Mendapatkan desain alternatif terbaik untuk mengganti desain awal pada item pekerjaan terpilih. Menghitung penghematan biaya dari penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan.
BAB I
I.4 Batasan Masalah
Rekayasa Nilai dilakukan pada pekerjaan sipil dan arsitektur pada Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan saja tidak termasuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Desain awal adalah desain yang dibuat oleh konsultan perencana. Penerapan Rekayasa Nilai dilakukan pada tahap desain. Anggaran biaya dan harga satuan diambil sesuai dengan data yang ada pada Rencana Anggaran Biaya.
BAB I
I.5 Sistematika Penulisan
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENERAPAN REKAYASA NILAI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
II.1 Pengertian Rekayasa Nilai
Secara umum pengertian Rekayasa Nilai adalah teknik yang menggunakan pendekatan dengan menganalisis nilai terhadap fungsinya. proses yang ditempuh adalah menekankan pengurangan biaya sejauh mungkin dengan tetap memelihara kualitas diinginkan.
BAB II
II.2 Waktu Penerapan Rekayasa Nilai
Rekayasa nilai akan efektif jika dapat diterapkan seawal mungkin pada tahap perencanaan untuk menghasilkan penghematan yang sebesar-besarnya. Sebenarnya secara teori rekayasa nilai dapat diterapkan pada setiap tahap sepanjang waktu berlangsungnya proyek, tetapi jika semakin lama penerapan rekayasa nilai potensi penghematan yang akan dicapai menjadi semakin kecil, sedangkan biaya untuk melakukan perubahan akibat adanya rekayasa nilai semakin besar. Pada suatu saat potensi penghematan dan biaya perubahan akan mencapai titik impas yang berarti tidak ada penghematan yang dapat dicapai.
BAB II
II.3 Konsep Dasar Rekayasa Nilai
Analisa Fungsi (Function Analysis) Model Biaya (Cost Model) Biaya Siklus Hidup (The Life Cycle Casting) Teknik Sistem Analisa Fungsi (Function Analysis Technique / FAST) Rencana Kerja Rekayasa Nilai (VE Job Plan) Berfikir Kreatif (Creatif Thinking) Kebiasaan dan Sikap (Human Dynamics) Biaya dan Nilai (cost and Worth) Managemen Hubungan Antar Pelaku Dalam Rekayasa Nilai (Managing The Owner/Designer/Value Consultant Relation Ship)
BAB II
II.4 Rencana Kerja Rekayasa Nilai
TAHAP INFORMASI 1. Tabel Breakdown Cost Model 2. Grafik Hukum Distribusi Pareto 3. Tabel Analisa Fungsi TAHAP KREATIF TAHAP ANALISA 1. Analisa Biaya Siklus Hidup Proyek 2. Analisa Pemilihan Alternatif TAHAP REKOMENDASI
BAB II
II.5 Metode Pemilihan Alternatif
Salah satu metode pemilihan alternatif adalah metode metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode AHP adalah model pengambilan keputusan yang memiliki sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya adalah manusia. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi sebuah bentuk hierarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis (Saaty, 2003).
BAB III
METODOLOGI
BAB III
III.1 Obyek Penelitian
Obyek yang diambil pada penelitian Tugas Akhir ini adalah Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan yang terletak di kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Penerapan rekayasa nilai dikhususkan pada pekerjaan sipil dan arsitektur bangunan Poliklinik RSUD Sutojayan saja tidak termasuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Dalam penelitian penerapan rekayasa nilai ini digunakan metode atau teknik Rencana Kerja Rekayasa Nilai (Job Plan) berdasarkan teori Dell’Isola.
BAB III
III.2 Data Penelitian
JENIS DATA Data Primer Data Langsung dari proyek melalui Tanyajawab dan konsultasi dengan pihak konsultan. Data Sekunder Data yang di dapat di luar data primer sebagai data Pelengkap ( RAB, Gambar Desain, Daftar Harga Material) TEKNIK PENGUMPULAN DATA Studi Pustaka Pengamatan
BAB III
III.3 Tahap Penelitian
Menentukan latar belakang Menentukan permasalahan dan tujuan Melakukan studi pustaka/ literatur Pengumpulan data proyek: Rencana Anggaran Biaya (RAB), Gambar Desain Rencana, Daftar Harga Material. Menerapkan langkah awal pada rencana kerja rekayasa nilai, yaitu tahap informasi dengan melakukan pemilihan item berbiaya tinggi dengan cara penyusunan bagan biaya, breakdown analysis dan dianalisis Hukum Pareto untuk memperoleh garis batas item berbiaya tinggi. Kemudian pemilihan item kerja yang dilakukan rekayasa nilai melalui identifikasi item terpilih yang memiliki biaya tidak diperlukan dengan analisa fungsi, disimpulkan berdasarkan rasio c/w
BAB III
III.3 Tahap Penelitian (lanjutan)
Dilakukan langkah-langkah pada tahap kreatif. Pada tahap ini melakukan pendekatan secara kreatif dengan menggunakan ide-ide penggunaan material yang dipakai yang kemudian di analisis. Dilanjutkan ke Tahap Analisa dengan cara melakukan seleksi sebagai berikut: 1. Biaya siklus hidup proyek (LCC) 2. Analytic Hierarchy Process (AHP) Setelah dilakukan Tahap Analisa, selanjutnya adalah Tahap Rekomendasi. Pada tahap ini dilakukan pelaporan dan perekomendasian dari alternatif yang dipilih.
BAB IV
PENERAPAN REKAYASA NILAI
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
4.1.2 Identifikasi Item Pekerjaan Berbiaya Tinggi TABEL BREAKDOW N CO ST M O DEL NO SUB DIVISIO N TO TAL BIAYA (Rp) 1 Structural Concrete Rp 2,644,237,996.19 2 CENTRAL COOLING EQUIPM ENT Rp 323,696,161.40 3 Ceramik Tilling Rp 250,559,073.47 4 M etal Door and Frames Rp 207,252,751.00 5 Structural Stainless-Steel Framing Rp 199,801,842.39 6 Clay Unit M ansory Rp 187,461,026.17 7 Plaster and Gypsum Board Assemblies Rp 184,057,765.31 8 ELECTRICAL AND CATHODIC PROTECTION Rp 181,870,560.00 9 LIGHTING Rp 140,236,800.00 10 Structural Aluminium Framing Rp 124,721,547.48 11 M EDIUM -VOLTAGE ELECTRICAL DISTRIBUTION Rp 119,150,650.00 12 Foundation Anchor Rp 112,698,621.08 13 Excavation and Fill Rp 92,661,483.28 14 Texture Ceilling Rp 91,296,600.86 15 Interior Painting Rp 84,584,822.09 16 M etal W indows Rp 84,431,253.00 17 Facility Sanitary Sewerage Rp 71,462,747.40 18 Roof Tiles Rp 53,046,353.92 19 VOICE COM UNICATION Rp 48,357,600.00 20 Bath Furnishing Rp 41,576,833.00 21 M etal Railling Rp 39,263,500.00 22 Exterior Painting Rp 29,657,683.82 23 Portland Cement Plastering Rp 26,723,957.50 24 Support For Plaster and Gypsum Board Rp 25,345,876.90 25 Facility Storm Drainage Rp 21,307,030.00 26 Audio-Video System Rp 20,558,500.00 27 Roof Panels Rp 19,971,540.50 28 Partitions Rp 16,345,624.00 29 W aterproofing-M embrane Tilling Rp 13,084,596.48 30 Facility W ater Distribution Rp 12,882,417.50 31 Survey Rp 8,950,346.50 32 Architectural Concrete Rp 7,225,250.00 33 M ansory Flooring Rp 1,108,420.63 Jum lah Rp
5,485,587,231.88
% BIAYA 48.20 5.90 4.57 3.78 3.64 3.42 3.36 3.32 2.56 2.27 2.17 2.05 1.69 1.66 1.54 1.54 1.30 0.97 0.88 0.76 0.72 0.54 0.49 0.46 0.39 0.37 0.36 0.30 0.24 0.23 0.16 0.13 0.02
CUM % BIAYA 48.20 54.10 58.67 62.45 66.09 69.51 72.86 76.18 78.74 81.01 83.18 85.24 86.93 88.59 90.13 91.67 92.97 93.94 94.82 95.58 96.30 96.84 97.32 97.79 98.17 98.55 98.91 99.21 99.45 99.68 99.85 99.98 100.00
CUM % ITEM 3.03 6.06 9.09 12.12 15.15 18.18 21.21 24.24 27.27 30.30 33.33 36.36 39.39 42.42 45.45 48.48 51.52 54.55 57.58 60.61 63.64 66.67 69.70 72.73 75.76 78.79 81.82 84.85 87.88 90.91 93.94 96.97 100.00
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Gambar Grafik Hukum Distribudi Pareto
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Dari hasil Breakdown Cost Model dan Grafik Pareto dari Gedung Poliklinik Sutojayan, didapatkan 9 Item pekerjaan yang memiliki biaya yang tinggi yaitu : Struktural Concrete Central Cooling Equipment Ceramik Tilling Metal Doors and Frames Structural Stainless-Steel Framing Clay Unit Mansory Plaster and Gypsum Board Assemblies Electrical and Cathodic Protection Lighting
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Dengan mendapatkan item pekerjaan dari Breakdown Cost Model seperti diatas, maka item pekerjaan yang dipilih untuk selanjutnya dilakukan analisa fungsi adalah pekerjaan Struktur beton, Penutup Keramik, Pintu, Rangka Atap, Pekerjaan Dinding dan Plesteran. Pada Pekerjaan Pintu, diambil sample pada pintu jenis (P3) dan untuk Pekerjaan Penutup Keramik diambil contoh pekerjaan keramik lantai 40x40 polos, di karenakan kedua item pekerjaan tersebut memiliki sub item yang banyak, dan sub item pekerjaan tersebut dipilih karena memiliki biaya tertinggi dari masing-masing pekerjaan sejenis tersebut. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal tidak di analisa dikarenakan penulis tidak menguasai pendidikan bidang tersebut.
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
4.1.3 Identifikasi Item kerja Berbiaya tidak diperlukan (Analisa Fungsi) Menentukan Cost dan Worth Melakukan analisa Cost / Worth untuk masing– masing item pekerjaan yang termasuk dalam item pekerjaan berbiaya tinggi. Rasio cost/ worth mengindikasikan efisiensi dari suatu desain atau item. Dari sini juga dapat diketahui biaya – biaya tinggi maupun biaya – biaya yang tidak diperlukan. Dari matrik fungsi biaya dapat diketahui alokasi biaya yang tidak diperlukan. Cost adalah harga yang dibayarkan. Nilai cost didapatkan dari harga item komponen dikalikan volume total yang digunakan sesuai dengan harga di RAB. Worth adalah biaya terendah untuk menampilkan fungsi yang diperlukan. Nilai worth didapatkan dari nilai batasan yang bisa diterima / minimum oleh pihak owner maupun konsultan.
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Analisa Fungsi Pekerjaan Struktur Beton
Analisa Fungsi Pekerjaan Keramik Lantai
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Analisa Fungsi Pekerjaan Pintu
Analisa Fungsi Pekerjaan Rangka Atap
BAB IV
IV.1 Tahap Informasi
Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding
Dari hasil analisa cost/worth pada masing – masing item pekerjaan diatas, penulis mengambil 3 item pekerjaan dengan nilai c/w tertinggi yakni, Pekerjaan Dinding didapatkan bahwa nilai c/w > 2, artinya pekerjaan tersebut perlau di tinjau ulang, ditambah dengan pekerjaan pintu dan penutup lantai yang mempunyai nilai c/w 1.86 dan 1.81 dimana kemungkinan ada biaya yang tidak di perlukan. Sehingga ketiga item tersebut diatas layak untuk dilakukan penerapan rekayasa nilai.
BAB IV
IV.2 Tahap Kreatif
Alternatif Pada Pekerjaan Dinding
Alternatif Pada Pekerjaan Pintu
BAB IV
IV.2 Tahap Kreatif
Alternatif Pada Pekerjaan Keramik Lantai
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
4.3.1.1. Analisa Biaya Siklus Hidup (LCC) Item Pekerjaan Dinding
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
4.3.1.2 . Analisa Biaya Siklus Hidup (LCC) Item Pintu
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
4.3.1.3. Analisa Biaya Siklus Hidup (LCC) Item Keramik Lantai
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
SINTESA PENILAIAN
Berdasarkan hasil dari sintesa maka diperoleh prioritas alternatif sebagai berikut : •Prioritas 1 : Alternatif 2 (A2): Batako, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Paragon. •Prioritas 2 : Alternatif 3 (A3) : Bata Ringan, Spesi Semen Instan, Plesteran Dinding Semen Instan, Cat Altex •Prioritas 3 : Desain Awal (A0): Bata, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Decolith. •Prioritas 4 : Alternatif 1 (A1): Bata, Spesi (Semen Instan), Plesteran Dinding (Semen Instan), Cat Avitex.
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
SINTESA PENILAIAN
Berdasarkan hasil dari sintesa maka diperoleh prioritas alternatif sebagai berikut : Prioritas 1 : Alternatif 2 (B2) : Kusen Kayu Meranti 5/10, Slimar Kayu Meranti 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen). Prioritas 2 : Alternatif 3 (B3)Kusen Kayu Kamper 5/10, Slimar Kayu Kamper 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen). Prioritas 3 : Desain Awal (B0):Kusen Aluminium 5/10, Slimar Aluminium 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen). Prioritas 4 : Alternatif 1 (B1):Kusen Kayu Kamper 5/10, Slimar Aluminium 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen).
BAB IV
IV.3 Tahap Analisa
SINTESA PENILAIAN
Berdasarkan hasil dari sintesa maka diperoleh prioritas alternatif sebagai berikut : Prioritas 1 : Alternatif 1 (C1) : Keramik 30x30 Polos Mulia, Mortar, Semen warna. Prioritas 2 : Alternatif 2 (C2):Granito 40x40 Polos Mulia, Mortar, Semen warna. Prioritas 3 : Alternatif 3 (C3): Tegel Wafel 20x20, Mortar, Semen warna. d.Prioritas 4 :. Desain Awal (C0): Keramik 40x40 Polos Super Milan, Mortar, Semen warna.
BAB IV
IV.4 Tahap Rekomendasi Tabel Rekomendasi Pekerjaan Dinding TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Dinding Fungsi : Membatasi Ruang 1. Rencana Awal Bata, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Decolith. Biaya Rp 363.082.739.84 1. Usulan : Batako, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Paragon. Biaya Rp 323.110.711.36 1. Penghematan Biaya : Rp. 39.972.028,48 Sebesar 11% dari desain awal 4. Dasar Pertimbangan : - Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP .
BAB IV
IV.4 Tahap Rekomendasi Tabel Rekomendasi Pekerjaan Pintu TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Pintu Fungsi : Menghubungkan Ruang 1. Rencana Awal : Kusen Aluminium 5/10, Slimar Aluminium 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen). Biaya Rp 38.596.788.00 2. Usulan : Kusen Kayu Meranti 5/10, Slimar Kayu Meranti 3/10, Kaca Bening 5mm, Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci, stiker sand blast, Benangan kusen). Biaya Rp 24.649.308.00 3. Penghematan Biaya : Rp. 13.947.480,00 Sebesar 36 % dari desain awal 4. Dasar Pertimbangan : - Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP
BAB IV
IV.4 Tahap Rekomendasi Tabel Rekomendasi Pekerjaan Keramik Lantai TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Keramik Lantai Fungsi : Menutup Lantai 1. Rencana Awal Keramik 40x40 Polos Super Milan, Mortar, Semen warna. Biaya Rp 167.878.325.90 2.Usulan : Keramik 30x30 Polos Mulia, Mortar, Semen warna. Biaya Rp 140.412.212.42 3.Penghematan Biaya : Rp. 27.466.113.48 Sebesar 16% dari desain awal 4. Dasar Pertimbangan : - Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP .
BAB V
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil breakdown cost model, terdapat 9 item pekerjaan yaitu sebanyak 27 % dari item pekerjaan total proyek yang memiliki biaya tinggi hingga mencapai 79 % dari nilai total proyek. Lalu Dari analisa fungsi didapatkan 3 item pekerjaan yang memiliki nilai cost/worth terbesar, yaitu pekerjaan dinding memiliki nilai c/w >2, pekerjaan pintu memiliki nilai c/w 1.83 dan pekerjaan penutup lantai memiliki nilai c/w 1.81 sehingga ketiga item pekerjaan tersebut layak untuk di lakukan rekayasa nilai. Berdasarkan analisa LCC dan AHP didapat desain alternatif antara lain: pasangan batako dengan campuran spesi (PC-PP) finish plesteran dan cat Paragon untuk pekerjaan dinding. Kusen kayu meranti 5/10, slimar meranti 3/10, kaca bening 5 mm, multipleks 5 mm beserta acsesoris untuk pekerjaan pintu. Dan untuk pekerjaan penutup lantai didapat keramik lantai 30x30 polos Mulia, mortar dan semen warna. Untuk pekerjaan dinding didapat penghematan Rp 39.972.028,48 (Sebersar 11% dari desain awal). Untuk pekerjaan pintu didapatkan penghematan Rp. 13.947.480,00 (sebesar 36% dari desain awal). Sedangkan untuk pekerjaan keramik didapat penghematan Rp. 27.466.113.48 (sebesar 16% dari desain awal. Dengan Penghematan total sebesar Rp. 81.385.621.00 atau sebesar 1.48% dari nilai awal.
BAB V
V.2 Saran
Penerapan rekayasa nilai pada proyek pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan ini, akan lebih baik dilakukan pada tahap perencanaan sebelum gambar DED sesesai, karena dapat sekaligus di tentukan batasan-batasan desain pada item pekerjaan yang memiliki pendanaan yang optimal.
TERIMA KASIH JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember