LAMPIRAN 1 ISI DARI AERONAUTICAL INFORMATION PUBLICATION (AIP)
Bagian 1 — Umum Jika AIP yang dihasilkan lebih dari satu volume maka kata pengantar, catatan perubahan AIP, catatan Supplement AIP, daftar halaman-halaman AIP dan daftar amendemen-amendemen harus tercakup di masing-masing volume. GEN 0.1 Kata pengantar Uraian singkat Aeronautical Information Publication (AIP), termasuk: 1) Nama penerbit ; 2) Landasan dokumen ICAO yang digunakan; 3) Struktur AIP dan interval amendemen reguler; 4) Nomor pelayanan yang akan dihubungi ketika terjadi kesalahan pada AIP atau hilangnya AIP; GEN 0.2 Catatan dari AIP Amendemen Catatan Amendment AIP dan AIRAC, Amendment AIP (diterbitkan berdasarkan sistem AIRAC) yang berisi: 1) Jumlah amendemen; 2) Tanggal penerbitan; 3) Tanggal berlaku (tanggal efektif AIRAC, Amendment AIP); 4) Parap dari petugas yang berwenang untuk mengeluarkan amendemen. GEN 0.3 Catatan dari AIP Supplement Catatan dari AIP Supplement yang dikeluarkan berisi: 1) Nomor Supplemen; 2) Subjek Supplemen; 3) Bagian AIP yang terpengaruh; 4) Masa berlaku; 5) Catatan pembatalan. GEN 0.4 Daftar halaman AIP Daftar halaman AIP berisi: 1) Jumlah halaman dan judul; 2) Penerbitan atau tanggal efektif (hari, bulan, dan tahun) dari informasi aeronautika; GEN 0.5 Daftar amendemen AIP yang menggunakan tulisan tangan Daftar amendemen AIP dengan tulisan tangan berisi: 1) Halaman AIP yang terpengaruh; 2) Teks amendemen; 3) Nomor AIP Amendment yang di amendemen dengan tulisan tangan;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 1
GEN 0.6 Daftar isi bagian 1 Daftar seksi dan subseksi yang terdapat di bagian 1 — umum (GEN). Catatan. —Subseksi boleh didaftarkan berurutan menurut abjad.
GEN 1.
PERATURAN DAN PERSYARATAN NASIONAL
GEN 1.1 Instansi yang berwenang Alamat-alamat dari instansi yang terkait yang menangani fasilitas navigasi udara secara internasional (penerbangan sipil, meteorologi, bea-cukai, imigrasi, kesehatan, en-route dan biaya bandara/heliport, karantina agrikultur dan penyelidikan kecelakaan pesawat terbang) berisi, untuk masing-masing otoritas: 1) Instansi yang berwengang; 2) Nama Instansi yang berwenang; 3) Alamat kotak pos; 4) Nomor telepon; 5) Nomor Telefax; 6) Nomor Telex; 7) Alamat Aeronautical Fixed Service (AFS) GEN 1.2 Kedatangan, Singgah dan keberangkatan pesawat terbang Peraturan dan persyaratan untuk pemberitahuan dan pengaplikasian mengenai ijin kedatangan, transit dan keberangkatan dari pesawat terbang pada penerbangan international. GEN 1.3 Kedatangan, Singgah dan Keberangkatan dari para penumpang dan awak pesawat terbang. Peraturan-peraturan (termasuk bea-cukai, imigrasi dan karantina, dan persyaratan untuk pemberitahuan lebih lanjut dan permohonan ijin) mengenai kedatangan, singgah dan keberangkatan para penumpang yang bukan pendatang dan awak pesawat terbang. GEN 1.4 Kedatangan, Singgah dan keberangkatan dari muatan pesawat terbang. Peraturan-peraturan (termasuk bea-cukai, imigrasi dan karantina, dan persyaratan untuk pemberitahuan lebih lanjut dan permohonan ijin) mengenai kedatangan, singgah dan keberangkatan dari muatan. Catatan. — ketentuan fasilitas untuk mempermudah pencarian, pertolongan, penyelamatan, penyelidikan, yang berhubungan dengan pesawat hilang atau rusak secara terperinci di dalam GEN 3.6, mengenai Pencarian dan pertolongan. GEN 1.5 Instrumen pesawat terbang, dokumen peralatan dan penerbangan Uraian singkat mengenai instrumen-instrumen pada pesawat terbang, dokumen peralatan penerbangan, antara lain:
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 2
1) Instrumen-instrumen, peralatan (termasuk komunikasi pesawat terbang dan peralatan navigasi) dan dokumen penerbangan untuk pesawat terbang, termasuk persyaratan khusus sebagai tambahan dijelaskan dalam Annex 6, Bagian I, Bab 6 dan 7; 2) Emergency Locator Transmiter (ELT), penerima sinyal dan perlatan keselamatan seperti yang dijelaskan dalam Annex 6, bagian I, 6.6 dan bagian II, 6.4 yang ditentukan berdasarkan hasil pertemuan negara-negara, untuk penerbangan diatas daratan yang telah ditentukan.
GEN 1.6 Ringkasan peraturan-peraturan nasional dan persetujuan /konfrensi-konfrensi internasional Daftar judul dan acuan-acuan peraturan nasional dan persetujuan / konvensikonvensi internasional yang disahkan bersama-sama oleh banyak negara yang berpengaruh pada penerbangan. GEN 1.7 Perbedaan dengan standar, rekomendasi dan prosedur ICAO Daftar perbedaan yang penting antara peraturan nasional yang diterapkan oleh negara dengan persyaratan ICAO, antara lain: 1) Ketetapan yang berpengaruh (Annex dan nomor edisi, paragraf); 2) Perbedaan dalam keseluruhan teks; Semua perbedaan penting harus didaftarkan berdasarkan subseksi ini. Semua Annex harus didaftar berdasarkan urutan angka meskipun tidak ada perbedaan peraturan dengan Annex ICAO, dalam hal ini pemberitahuan NIL harus dicantumkan jika tidak ada perbedaan peraturan dengan Annex. Perbedaan prosedur dalam skala nasional berupa prosedur tambahan regional yang tidak diaplikasikan. harus segera diberitahukan dengan mengikuti prosedur yang disampaikan dalam Annex mengenai prosedur tambahan tersebut.
GEN 2.TABEL DAN KODE GEN 2.1 Sistim pengukuran, penandaan pesawat terbang, dan hari libur. GEN 2.1.1 Unit pengukuran Uraian dari unit pengukuran yang digunakan termasuk tabel unit pengukuran. GEN 2.1.2 Uraian sistem referensi sementara mengenai sistem referensi sementara (penanggalan dan sistem waktu) yang digunakan, bersama dengan indikasi cuaca efektifnya sinar matahari dan bagaimana sistem referensi sementara tersebut disampaikan menggunakan AIP. GEN 2.1.3 Sistem referensi Horizontal Uraian singkat mengenai Sistem Referensi Horizontal (Geodetik), termasuk didalamnya: 1) Nama atau penandaan sistim referensi;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 3
2) 3) 4) 5) 6)
Identifikasi proyeksi; Identifikasi elipsoid yang digunakan; Identifikasi datum yang digunakan; Daerah penerapan sistem referensi horizontal; Penjelasan apabila memungkinkan untuk penggunaan tanda bintang untuk mengidentifikasikan koordinat-koordinat yang tidak sesuai dengan persyaratan akurasi pada Annex 11 dan Annex 14;.
GEN 2.1.4 Sistem referensi vertikal Uraian singkat mengenai sistem referensi vertikal yang digunakan termasuk didalamnya : 1) Nama / penandaan sistem referensi; 2) Uraian mengenai bentuk permukaan bumi yang digunakan termasuk parameter yang dibutuhkan untuk perubahan ketinggian antara model yang digunakan dengan EGM – 96; 3) Penjelasan, apabila memungkinkan untuk penggunaan tanda bintang dalam mengidentifikasikan elevasi atau bentuk permukaan bumi yang tidak sesuai dengan ketentuan akurasi dalam Annex 14;. GEN 2.1.5 Tanda kebangsaan dan registrasi pesawat Indikasi tanda kebangsaan dan registrasi pesawat yang digunakan oleh negara GEN 2.1.6 Hari Libur Umum Daftar hari libur umum dengan indikasi pelayanan yang terpengaruh oleh hari libur tersebut.
GEN 2.2 Singkatan yang digunakan di dalam penerbitan informasi aeronautika Daftar singkatan yang disusun secara abjad dan yang digunakan oleh suatu negara dalam AIP dan penyebaran informasi/data aeronautika dengan catatan tambahan untuk singkatan nasional yang berbeda dengan prosedur pelayanan navigasi udara—ICAO Singkatan dan Kode ((PANS-ABC, Doc 8400). Catatan. —Daftar dari definisi yang disusun secara abjad dapat juga ditambahkan. GEN 2.3 Simbol Peta Daftar simbol peta yang disusun berdasarkan simbol yang digunakan pada seri peta
GEN 2.4 Indikator lokasi Daftar indikator lokasi yang ditetapkan untuk stasiun aeronautika tetap yang digunakan tujuan untuk pemberian kode dan untuk memberikan informasi kode
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 4
suatu wiyalah. Catatan untuk lokasi yang tidak terhubung dengan pelayanan informasi tetap (AFS) harsu dicantumkan. GEN 2.5 Daftar Alat Bantu Radio Navigasi Daftar alat bantu radio navigasi yang disusun menurut abjad, berisi: 1) Penuntuk Identitas; 2) Nama Stasiun; 3) Tipe fasilitas atau alat bantu, dan; 4) Indikasi alat bantu cuaca yang tersedia untuk En-route (E), bandara (A), atau keduanya (AE). GEN 2.6 Tabel konversi Tabel untuk konversi antara: 1) Nautical Miles dan Kilometer; 2) kaki dan meter dan sebaliknya; 3) Sudut desimal menit dan detik atau sebaliknya; 4) Tabel konversi lain.; GEN 2.7 Tabel Sunset/Sunrise Uraian singkat mengenai kriteria yang digunakan untuk penentuan waktu yang diberikan dalam tabel sunset/sunrise dan daftar lokasi yang disusun secara abjad dimana waktu diberikan dengan acuan halaman yang bersangkutan dalam tabel sunset /sunrise untuk setiap lokasi atau stasiun termasuk: 1) Nama stasiun 2) Indikator lokasi ICAO; 3) Koordinat geografis dalam derajat dan menit; 4) Tanggal-tanggal untuk waktu yang diberikan; 5) Waktu fajar; 6) waktu matahari terbit; 7) waktu matahari terbenam; dan 8) waktu senja; GEN 3.PELAYANAN GEN 3.1 Pelayanan informasi aeronautika GEN 3.1.1 Tanggung jawab Pelayanan Uraian mengenai Pelayanan Informasi Aeronautika yang diberikan dan komponen-komponen utamanya, termasuk: 1) Nama unit/pelayanan; 2) Alamat Pos; 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada 8) Pemberitahuan jika layanan tidak 24 jam;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 5
GEN 3.1.2 Daerah tanggung jawab Wilayah tanggung jawab untuk pelayanan informasi aeronautika. GEN 3.1.3 Penerbitan informasi aeronautika Uraian mengenai elemen-elemen dari paket pelayanan informasi aeronautika terpadu, termasuk: 1) AIP dan pelayanan amendemennya; 2) AIP Supplement; 3) AIC; 4) NOTAM dan Pre-flight Information Bulletin (PIB); 5) Daftar pemeriksaan dan daftar NOTAM yang masih berlaku; dan 6) Bagaimana cara mendapatkan; Ketika AIC digunakan untuk mengumumkan harga penerbitan secara resmi maka harga harus dimuat dalam AIP pada seksi ini (GEN 3.1.3). GEN 3.1.4 Sistim AIRAC Uraian singkat sistim AIRAC yang digunakan termasuk tabel tanggal AIRAC sekarang dan yang akan datang. GEN 3.1.5 Pelayanan informasi sebelum penerbangan pada bandara/heliport. Daftar bandara atau heliport yang menyediakan informasi sebelum penerbangan secara rutin, termasuk indikasi dari: 1) Elemen-elemen Paket Informasi Aeronautka Terpadu yang berkaitan, 2) Peta-peta yang berhubungan 3) Area umum dari cakupan data tersebut. GEN 3.1.6 Data terrain dan obstacle elektronik Uraina bagaiman mendapatkan data terrain dan obstacle elektronik yang berisikan : 1) Nama dari individu pelayanan dan organisasi yang bertanggung jawab; 2) Alamt email dari individu, pelayanan dan organisasi yang bertanggung jawab; 3) Nomor telefax dari individu, pelayanan atau organisasi yang bertanggung jawab; 4) Nomor telepon dari individu, pelayanan atau organisasi yang bertanggung jawab; 5) Jam pelayanan (periode waktu termasuk zona waktu dimana pelayanan tersebut dapat dihubungi) 6) Informasi online yang dapat digunakan untuk menghubungi individu, pelayanan atau organisasi yang bertanggung jawab; dan 7) Inforamasi tambahan yang dibutuhkan mengenai bagaimana dan kapan dapat menghubungi individu, pelayanan atau organisasi tersebut; GEN 3.2 Peta aeronautika GEN 3.2.1 Tanggung Jawab pelayanan
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 6
Uraian mengeani rtanggung jawab pelayanan untuk produksi peta aeronautika, termasuk: 1) Nama pelayanan 2) Alamat surat 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada; 8) Pemberitahuan jika layanan tidak 24 jam; GEN 3.2.2 Perawatan peta-peta Uraian singkat mengenai bagaimana diamendemen.
peta
aeronautika
direvisi
dan
GEN 3.2.3 Perjanjian Pembelian Rincian mengenai bagaimana peta dapat diperoleh, yang berisikan: 1) Agen pelayana/penjualan; 2) Alamat surat; 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS. GEN 3.2.4 Seri-seri peta aeronautika yang tersedia Daftar seir-seri peta aeronautika yang tersedia diikuti oleh penjelasan untuk masing-masing seri dan kegunaanya. GEN 3.2.5 Daftar peta aeronautika yang tersedia Daftar peta aeronautika yang tersedia, berisi: 1) Judul peta; 2) Skala dari masing-masing seri; 3) Nama dan atau nomor setiap peta atau setiap lembar peta dalam setiap seri; 4) Harga perlembar peta; 5) Tanggal revisi terakhir . GEN 3.2.6 indeks untuk World Aeronautical Chart (WAC) —ICAO 1:1 000 000 indeks ini menunjukkan cakupan dan tampilan peta, untuk World Aeronautical Chart (WAC) 1:1 000 000 yang diproduksi oleh negara. Jika peta aeronautika— ICAO 1:500 000 diproduki sebagai pengganti WAC 1:1 000 000, indeks peta harus digunakan untuk menandai cakupan dan tampilan peta untuk peta aeronautika —ICAO 1:500 000. GEN 3.2.7 Peta Topografi Uraian bagaimana peta bumi dapat diperoleh, berisi:
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 7
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Nama penyedia pelayanan; Alamat surat; Nomor telepon; Nomor telefax; Nomor telex; dan Alamat AFS.
GEN 3.2.8 Perbaikan peta yang tidak terdapat di AIP Daftar perbaikan peta yang tidak terdapat di AIP, atau indikasi di mana informasi tersebut dapat diperoleh. GEN 3.3 Pelayanan lalu lintas udara GEN 3.3.1 Tanggung jawab pelayananan Uraian mengenai pelayanan lalu lintas udara dan komponen-komponen utamanya, antara lain: 1) Nama pelayanan 2) Alamat surat 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada 8) Pemberitahuan jika layanan tidak 24 jam;
GEN 3.3.2 Wilayah tanggung jawab Uraian singkat mengenai wilayah tanggung jawab untuk pelayanan lalu lintas udara yang disediakan. GEN 3.3.3 Tipe Pelayanan Uraian singkat mengenai tipe-tipe utama pelayanan lalu lintas udara yang disediakan. GEN 3.3.4 Koordinasi antara operator dan ATS Kondisi umum dimana koordinasi antara operator pelayanan lalu lintas udara berjalan efektif. GEN 3.3.5 Ketinggian minimum penerbangan Ukuran yang digunakan untuk menentukan ketinggian minimum penerbangan . GEN 3.3.6 Daftar alamat unit ATS Daftar unit-unit ATS dan alamatnya yang disusun berurutan sesuai abjad, yang berisi: 1) Nama pelayanan; 2) Alamat surat;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 8
3) 4) 5) 6)
Nomor telepon; Nomor telefax; Nomor telex; Alamat AFS
GEN 3.4 Pelayanan komunikasi GEN 3.4.1 Tanggung jawab Pelayanan Uraian Tanggung jawab pelayanan untuk penyediaan fasilitas-fasilitas telekomunikasi dan navigasi, antara lain: 1) Nama pelayanan 2) Alamat surat 3) Nomor Telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada; 8) Pemberitahuan jika layanan tidak 24 jam;
GEN 3.4.2 Wilayah tanggung jawab Uraian singkat mengenai wilayah telekomunikasi yang disediakan.
tanggung
jawab
untuk
pelayanan
GEN 3.4.3 Jenis pelayanan Uraian singkat mengenai tipe-tipe utama pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang disediakan, termasuk: 1) Pelayanan radio navigasi; 2) Pelayanan jaringan suara atau data; 3) Pelayanan penyiaran; 4) Bahasa-bahasa yang digunakan; dan 5) Indikasi di mana informasi lebih rinci dapat diperoleh; GEN 3.4.4 Persyaratan dan kondisi-kondisi Uraian singkat mengenai persyaratan dan kondisi pelayanan komunikasi yang tersedia. GEN 3.5 Pelayanan Meteorologi GEN 3.5.1 Tanggung jawab pelayanan Uraian singkat tanggung jawab pelayanan meteorologi dan untuk pemberian informasi cuaca meteorologi, yang berisi: 1) Nama pelayanan; 2) Alamat surat; 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 9
6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada; 8) Pemberitahuan jika layanan tidak 24 jam; GEN 3.5.2 Wilayah Tanggung jawab Uraian mengenai singkat mengenai wilayah dan jalur udara dimana pelayanan meteorologi disediakan. . GEN 3.5.3 Pengamatan dan pelaporan mengenai informasi cuaca Uraian terperinci mengenai pengamatan dan pelaporan meteorologi yang disediakan untuk navigasi udara internasional, berisi: 1) Nama dari setasiun dan indikator lokasi ICAO; 2) Tipe dan frekuensi pengamatan termasuk indikasi peralatan pengamatan otomatis; 3) Jenis laporan meteorologi (contoh METAR) dan ketersediaan jenis perkiraan; 4) Tipe spesifik dari sistem pengamatan dan jumlah tempat pengamatan yang digunakan untuk mengamati dan melaporkan angin permukaan jarak pandang, jarak visual runway, dasar awan, temperatur dan apabila memungkinkan, windshear.(contohnya anemometer pada perpotongan runway, transmissometer pada touchdown zone, dll.); 5) Jam operasi; 6) Indikasi dari Informasi iklim aeronautika yang tersedia; GEN 3.5.4 Tipe Pelayanan Uraian singkat mengenai tipe utama dari pelayanan yang disediakan, termasuk penjelasan rinci, konsultasi, tampilan informasi meteorologi, dokumentasi penerbangan yang tersedia bagi para operator dan awak penerbangan, dan metoda serta cara menggunakan untuk penyediaan informasi meteorologi. GEN 3.5.5 Pemberitahuan dari operator Jumlah minimum pemberitahuan yang diperlukan oleh unit meteorologi yang berwenang dari operator melalui penjelasan ingkat, konsultasi dan dokumentasi penerbangan dan informasi meteorologi lain yang dibutuhkan. GEN 3.5.6 laporan Pesawat terbang Untuk pemenuhan persyaratan dari unit meteorologi yang berwenang untuk membuat dan menyampaikan laporan pesawat terbang. GEN 3.5.7 pelayanan VOLMET Uraian mengenai pelayanan VOLMET dan/atau D0VOMET, termasuk: 1) Nama stasiun pemancar; 2) Tanda panggil atau identifikasi dan singkatan untuk pemancaran komunikasi radio; 3) Frekuensi atau beberapa frekwensi yang digunakan untuk siaran; 4) Periode penyiaran;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 10
5) Waktu pelayanan; 6) Daftar bandara/helikopte dimana laporan dan prakiraan termasuk didalamnya; 7) Laporan, prakiraan, termasuk informasi SIGMET dan catatan tambahan. GEN 3.5.8 pelayanan SIGMET dan AIRMET Uraian mengenai pengamatan meteorolofi yang disediakan di dalam FIR atau Control Area dimana pelayanan lalu lintas udara yang disediakan termasuk didalamnya daftar kantor-kantor pengamatan meteorlogi, diikuti dengan: 1) Nama kantor pelayanan meteorologi, indikator lokasi ICAO; 2) Waktu pelayanan; 3) FIR dan Control area yang dilayani; 4) Periode masa berlaku SIGMET, prosedur rinci yang diterapkan pada informasi SIGMET, (contohnya untuk awan vulkanik dan topan tropis); 5) Prosedur yang diterapkan pada informasi SIGMET (contoh untuk abu vulkanik dan siklon tropik); 6) Propsedur yang diterapkan pada informasi AIRMET berdasarkan dengan persetujuan navigasi regional yang berkaitan. 7) Unit pelayanan lalu lintas udara dilengkapi dengan informasi SIGMET dan AIRMET; 8) Informasi tambahan (contoh mengenai pembatasan layanan, dll.); GEN 3.5.9 pelayanan meteorologi otomatis yang lain Uraian mengenai ketersediaan pelayanan otomatis untuk penyediaan informasi meteorologi (contoh pelayanan informasi sebelum penerbangan otomatis yang dapat diakses menggunakan telepon dan atau modem komputer) berisi: 1) Nama pelayanan; 2) Informasi yang tersedia; 3) Daerah, rute dan bandara yang dicakup; 4) Nomor telepon, telex dan fax;
GEN 3.6 Pencarian dan pertolongan GEN 3.6.1 Tanggung jawab Pelayanan Uraian singkat mengenai Tanggung jawab pelayanan untuk pencarian dan pertolongan (SAR), berisi: 1) Nama pelayanan 2) Alamat surat 3) Nomor telepon; 4) Nomor telefax; 5) Nomor telex; 6) Alamat AFS; 7) Pernyataan mengenai dokumen-dokumen ICAO yang menjadi acuan dan referensi lokasi dalam AIP yang terdapat perbedaan, jika ada GEN 3.6.2 Wilayah Tanggung jawab
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 11
Uraian singkat mengenai wilayah tanggung jawab dimana pelayanan pencarian dan pertolongan diiberikan. GEN 3.6.3 Tipe pelayanan Uraian singkat mengenai gambaran geografis dari tipe pelayanan dan fasilitasfasilitas yang disediakan termasuk indikasi wilayah SAR yang dicakup tergantung lokasi dimana terjadi kecelakaan pesawat terbang. GEN 3.6.4 kesepakatan SAR Uraian singkat mengenai kesepakatan SAR yang masih berlaku, termasuk penyediaan fasilitas pencarian, pertolongan, penyelamatan, perbaikan atau penyelamatan untuk pesawat yang dating ataupun berangkat agar membagun komunikasi dengan pesawat yang hilang atau rusak, baik hanya menggunakan pemberitahuan di udara atau pemmberitahuan setelah membuat rencana penerbangan. GEN 3.6.5 Kondisi yang ketersediaan Uraian singkat mengenai penyediaan pelayanan pencarian dan pertolongan, termasuk kondisi umum dimana pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk penggunaan internasional, termasuk indikasi apakah fasilitas pencarian dan pertolongan yang tersedia diperuntukkan tertama dalam tehnik dan fungsi SAR atau digunakan untuk tujuan lain tetapi diterapkan untuk tujuan SAR, yaitu pelatihan dan peralatan, atau tersedia tetapi tidak memiliki pelatihan atau persiapan tertentu untuk pekerjaan SAR. GEN 3.6.6 Prosedur dan tanda yang digunakan Uraian singkat mengenai prosedur dan tanda yang digunakan dalam pertolongan terhadap pesawat terbang dan tabel yang menunjukkan isyarat yang digunakan oleh penyelamat.
GEN 4. TARIF DI BANDAR UDARA / HELIPORT DAN PELAYANAN NAVIGASI UDARA Acuan tarif harus dibuat dan jika tidak terdapat dalam bagian ini maka perlu ditunjukan dimana referensi dapat ditemukan. GEN 4.1 Tarif bandara/heliport helikopter Uraian singkat mengenai jenis tarif yang bisa diterapkan pada bandara/heliport yang dapat digunakan untuk penerbangan internasional, meliputi: 1) Pendaratan pesawat 2) Parkir, hanggar dan parkir pesawat dalam jangka waktu lama; 3) Pelayanan penumpang; 4) Keamanan; 5) Kebisingan; 6) Lain-lain (bea cukai, kesehatan, imigrasi, dll); 7) Pengecualian / pengurangan;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 12
8) Metode pembayaran. GEN 4.2 Tarif pelayanan navigasi udara Uraian singkat mengenai tarif yang dapat diterapkan pada pelayanan navigasi udara yang disediakan untuk penerbangan internasional, meliputi: 1) Approach control 2) Pelayanan rute navigasi udara 3) Biaya pokok untuk pelayanan navigasi udara dan pengecualian atau pengurangan dan 4) Metode pembayaran.
BAGIAN 2 — EN-ROUTE (ENR) Jika AIP diterbitkan lebih dari satu volume maka masing-masing mempunyai Amendement dan Supplement, kata pengantar, catatan Amendemen AIP, catatan Supplemen AIP, daftar halaman AIP dan daftar hand amendment yang terpisah dan ada pada masing-masing volume. Dalam AIP yang diterbitkan dalam satu volume, catatan tambahan “tidak terpakai" tetapi harus dimasukkan dalam pada setiap subseksi diatas. Acuan mengenai perbedaan antara peraturan nasional dan ICAO SARP yang terdapat pada AIP harus dicantumkan dan dijelaskan dalam AIP.
ENR 0.6 Daftar isi pada Bagian 2 Daftar seksi dan subseksi terdapat dalam Part 2 —En-route. Catatan. —Subseksi bisa didaftarkan berurutan menurut abjad. ENR 1 PERATURAN DAN PROSEDUR-PROSEDUR UMUM ENR 1.1 peraturan umum persyaratan mengenai penerbitan peraturan umum yang diterapkan dalam suatu negara. ENR 1.2 Peraturan Penerbangan Visual persyaratan mengenai peraturan penerbangan visual peraturan umum yang diterapkan dalam suatu negara. ENR 1.3 peraturan penerbangan Instrumen persyaratan mengenai peraturan penerbangan instrumen peraturan umum yang diterapkan dalam suatu negara. ENR 1.4 Klasifikasi Ruang Udara ATS Uraian mengenai kelas ruang udara ATS dalam bentuk tabel klasifikasi ruang udara ATS dalam Annex 11, Appendix 4, ditandai dengan tepat untuk menunjukkan kelas ruang udara yang tidak digunakan oleh negara. ENR 1.5 Prosedur Penundaan, Pendekatan dan Keberangkatan
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 13
ENR 1.5.1 Umum Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memberikan pernyataan mengenai kriteria pada prosedur penahanan, pendekatan , dan keberangkatan yang ditetapkan, apabila berbeda dengan ketentuan ICAO untuk penyajian kriteria yang digunakan dalam bentuk tabel. ENR 1.5.2 Penerbangan Kedatangan Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memberikan prosedur (konvensional atau navigasi area atau keduanya) penerbangan kedatangan menuju atau didalam jenis ruang udara yang sama. Jika prosedur yang berbeda diterapkan dalam ruang udara terminal, catatan mengenai akibat dari perbedaan tersebut bersaman dengan acuan untuk mengetahui dimana prosedur rinci dapat ditemukan. ENR 1.5.3 Penerbangan Keberangkatan Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memberikan prosedur (area navigasi atau konvensional atau duanya) untuk penerbangan keberangkatan dari bandara atau heliport yang ada. ENR 1.6 Prosedur Pelayanan Pengawasan ATS ENR 1.6.1 Primary radar Uraian mengenai pelayanan dan prosedur primary radar, berisi: 1) Pelayanan 2) Penerapan pelayanan kendali radar; 3) Prosedur kegagalan radar dan komunikasi air-ground; dan 4) Persyaratan laporan posisi dengan suara dan CPDLC 5) Penggambaran grafik dari area cakupan SSR ENR 1.6.2 Secondary Surviellence Radar (SSR) Uraian mengenai prosedur pengoperasian SSR, berisi: 1) Prosedur darurat; 2) Prosedur kegagalan komunikasi air-ground dan tindakan melawan hukum; 3) Sistem penggunaan kode SSR; 4) Persyaratan laporan posisi dengan suara dan CPDLC; 5) Penggambaran grafik dari area cakupan SSR; Catatan. —uraian mengenai SSR adalah suatu hal yang penting dalam suatu area atau rute dimana terdapat kemungkinan pertemuan. ENR 1.6.2 Aotomatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B) Uraian mengenai pengoprasian ADS-B, yang berisikan: 1) Prosedur darurat; 2) Prosedur kegagalan komunikasi air-ground dan tindakan melawan hukum; 3) Prosedur persyaratan identifikasi pesawat; 4) Persyaratan laporan posisi dengan suara dan CPDLC 5) Penggambaran grafik dari area cakupan ADS-B
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 14
Catatan. —uraian mengenai ADS-B adalah suatu hal yang penting dalam suatu area atau rute dimana terdapat kemungkinan pertemuan ENR 1.7 Prosedur Pengaturan Altimeter Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memberikan pernyataan dari prosedur pengaturan Altimeter yang digunakan, yang berisikan; 1) Pengenalan singkat dengan pernyataan mengenai dokumen ICAO yang digunakan sebagai dasar prosedur ini bersama dengan perbedaan terhadap ketentuan ICAO, jika ada; 2) Prosedur dasar pengaturan Altimeter; 3) Penjelasan mengenai wilayah pengaturan Altimeter; 4) Prosedur yang dapat digunakan oleh operator (termasuk pilot); 5) Tabel ketinggian jelajah; ENR 1.8 Prosedur tambahan Regional Tujuan dari subseksi ENR 1.8 adalah untuk menyediakan prosedur tambahan reigional (SUPPS) yang mempengaruhi seluruh area tanggung jawab dengan menambah catatan tentang perbedaan-perbedaan nasional, jika ada. ENR 1.9 Manejemen Arus Lalu Lintas Udara Uraian singkat mengenai sistim manajemen arus lalu lintas udara (ATFM), berisi: 1) Struktur ATFM, area pelayanan, pelayanan yang disediakan, lokasi unit dan jam operasi; 2) Tipe dari pengiriman pesan dan penjelasan formatnya; 3) Prosedur yang diterapkan untuk penerbangan keberangkatan yang teridri dari; a) Tanggung jawab pelayanan untuk penyediaan informasi pada ATFM yang diterapkan; b) Persyaratan Flight Plan; c) Alokasi ruang; ENR 1.10 Perencanaan Penerbangan Tujuan dari subseksi ini adalah untuk mengindikasikan adanya pembatasan atau informasi tambahan yang berhubungan dengan tahap perencanaan penerbangan yang dapat membantu pengguna dalam penyampaian lokasi penerbangan yang diinginkan termasuk didalamnya; 1) Prosedur untuk pengajuan rencana penerbangan; 2) Sistem rencana penerbangan berulang; 3) Perubahan untuk rencana penerbangan yang telah diajukan; ENR 1.11 Pengalamatan pesan tentang rencana penerbangan Tujuan dari subseksi ini adalah untuk mengindikasikan alokasi alamat untuk rencana penerbangan dalam bentuk tabel yang menunjukkan; 1) Kategori penerbangan (IFR, VFR atau keduanya); 2) Rute (menuju atau melalui FIR dan / atau TMA); dan
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 15
3) Alamat pesan; ENR 1.12 Pemintasan pesawat terbang sipil Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memenuhi melengkapi pernyataan prosedur pemintasan dan tanda visual yang digunakan dengan indikasi yang jelas apakah ketentuan ICAO diterapkan dan jika tidak diterapkan maka penunjukan yang lengkap mengenai perbedaan dengan ketetapan ICAO harus dijelaskan. ENR 1.13 Tindakan Melawan Hukum Tujuan dari subseksi ini adalah untuk menunjukkan prosedur yang sesuai untuk diaplikasikan apabila terdapat tindakan yang melawan hukum. ENR 1.14 peristiwa lalu lintas udara Uraian mengenai sistem pelaporan peristiwa lalu lintas udara, yang berisi: 1) Definisi dari peristiwa lalu lintas udara; 2) Penggunaan dari “Format Pelaporan Peristiwa Lalu Lintas udara"; 3) Prosedur pelaporan (termasuk prosedur pelaporan selama dalam penerbangan); dan, 4) Tujuan dari pelaporan dan penanganan peristiwa lalu lintas udara;
ENR 2. RUANG UDARA ATS ENR 2.1 FIR, UIR, TMA Uraian terperinci tentang Flight Information Region (FIR), Upper Flight Infomaiton Region (UIR), dan Terminal Control Area (TMA), termasuk: 1) Nama, koordinat geografis dari batas lateral FIR/UIR dalam derajat dan menit, batas lateral TMA dalam menit dan detik, batas vertikal dan kelas ruang udara; 2) Identifikasi dari unit yang menyediakan pelayanan; 3) Tanda panggil dari unit aeronautika yang melayani dan bahasa yang digunakan, penjelasan area dan kondisi, kapan dan dimana tanda panggil tersebut dapat digunakan; 4) Frekuensi tambahan yang diindikasikan untuk tujuan tertentu; 5) Catatan tambahan; Control zone disekitar pangkalan udara militer yang tidak dijelaskan dalam AIP harus dimasukkan dalam subseksi ini; Apabila persyaratan pada Annex 2 mengenai Rencana penerbangan, komunikasi dua arah dan posisi pelaporan yang diterapkan pada semua penerbangan untuk mengurangi gangguan komunikasi dan atau apabila terdapat kemungkinan terdapatnya gangguan dan perawatan saluran frekuensi darurat VHF 121.5 MHZ diperlukan, pernyataan dari akibat yang ditimbulkan harus dimasukkan untuk area atau bagian dari area tersebut yang terpengaruh. Penjelasan mengenai area yang telah ditentukan dimana Emergancy Locator Transmitter (ELT) diharuskan untuk dimiliki dan pesawat harus selalu terjangkau
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 16
oleh frekuensi darurat VHF 121.5 MHZ kecuali untuk periode dimana pesawat membawa peralatan komunikasi pada saluran VHF lain atau pembatasan peralatan penerbangan atau awak kokpit yang bertugas tidak diizinkan menggunakan dua frekuensi secara bersamaan Catatan ; jenis ruang udara lain disekitar bandara atau heliport sipil seperti control zone dan aerodrome trafic zone dijelaskan dalam seksi bandara atau heliport yang bersangkutan Suatu uraian daerah-daerah ditunjuk di mana kereta dari suatu Emergancy Locator Transmitter (ELT) diperlukan dan di mana pesawat terbang akan secara terus-menerus menjaga VHF frekuensi darurat 121.5 MHZ, kecuali periodeperiode itu semua ketika pesawat terbang sedang menyelesaikan komunikasikomunikasi di VHF lain salurkan atau ketika pembatasan-pembatasan peralatan naik di udara atau tugas-tugas kokpit tidak mengizinkan penjagaan bersama dua saluran. Catatan. —Jenis-jenis yang lain dari airspace di sekitar sipil aerodromes/ lapangan helikopter seperti zone-zone kendali dan zone-zone lalu lintas lapangan terbang digambarkan di dalam relevan bagian lapangan terbang atau lapangan helikopter. ENR 2.2 Ruang udara lain yang diatur Apabila telah ditetapkan, suatu uraian yang terperinci mengenai jenis lain dari ruang udara yang diaur dan klasifikasi ruang udara.. ENR 3. RUTE ATS catatan 1.—arah, jalur dan jari-jari yang pada umunya magnetis. Pada wilayah garis lintang tinggi yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang mengakibatakan referensi pada magnetic north tidak dapat digunakan lagi. referensi lain yang dapat digunakan contohnya true north atau Grid north. catatan 2.—titik pergantian frekuensi yang ditetapkan pada titik pertengahan antara dua alat bantu navigasi, atau pada pertemuan dua radial dimana rute berubah arah antara alat bantu navigasi tersebut.apabila pernyataan umum mengenai keberadaan titik pergantian tersebut telah dibuat tidak perlu lagi ditampilkan pada setiap tahap rute.
ENR 3.1 Rute ATS Terendah Uraian terperinci mengenai ATS terendah, termasuk: 1) Penunjuk rute, tipe RNP yang dapat diterapkan pada tahap-tahap rute tertentu, nama penunjuk kode atau nama-kode dan koordinat geografis dalam derajat menit dan detik untuk seluruh titik penting yang menunjukkan rute termasuk ”compulsory” atau ”on-request”;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 17
2) Jalur atau jari-jari VOR dengan derajat terdekat, jarak geodesi pada kelipatan 10 kilometer atau 10 kilomiles antara setiap titik penting dan titik pergantian frekuensi apabila menggunakan jari-jari VOR; 3) Batas ketinggian dan kerendahan atau ketinggian en-rute minimal pada kelipatan 50 meter atau 100 kaki dan klasifikasi ruang udara; 4) Batas lateral dan ketinggian obstacle minimum; 5) Arah ketinggian jelajah; dan 6) Catatan tambahan, termasuk indikasi dari unit yang mengendalikan, saluran operasinya dan jika memungkinkan alamat unit tersebut; . Catatan. — Dalam hubungan dengan Annex 11, appendix 1, dan untuk tujuan perencanaan penerbangan, jenis RNP yang terperinci sebaiknya tidak menjadi bagian yang terintegrasi dengan penunjuk rute. ENR 3.2 Rute ATS Tertinggi Uraian terperinci mengenai rute ATS tertinggi: 1) Penunjuk rute, tipe RNP yang dapat diterapkan pada tahap-tahap rute tertentu, nama penunjuk kode atau nama-kode dan koordinat geografis dalam derajat menit dan detik untuk seluruh titik penting yang menunjukkan rute termasuk ”compulsory” atau ”on-request”; 2) Jalur atau jari-jari VOR dengan derajat terdekat, jarak geodesi pada kelipatan 10 kilometer atau 10 kilomiles antara setiap titik penting dan titik pergantian frekuensi apabila menggunakan jari-jari VOR; 3) Batas ketinggian dan kerendahan atau ketinggian en-rute minimal pada kelipatan 50 meter atau 100 kaki dan klasifikasi ruang udara; 4) Batas lateral dan ketinggian obstacle minimum; 5) Arah ketinggian jelajah; dan 6) Catatan tambahan, termasuk indikasi dari unit yang mengendalikan, saluran operasinya dan jika memungkinkan alamat unit tersebut; Catatan. — Dalam hubungan dengan Annex 11, appendix 1, dan untuk tujuan perencanaan penerbangan, jenis RNP yang terperinci sebaiknya tidak menjadi bagian yang terintegrasi dengan penunjuk rute. ENR 3.3 Rute Navigasi Area Uraian terperinci mengenai rute navigasi udara (RNAV), berisi: 1) Penunjuk rute, tipe RNP yang dapat diterapkan pada tahap-tahap rute tertentu, nama penunjuk kode atau nama-kode dan koordinat geografis dalam derajat menit dan detik untuk seluruh titik penting yang menunjukkan rute termasuk ”compulsory” atau ”on-request”; 2) Waypoint yang menunjukkan VOR atau DME rute navigasi area sebagai tambahan a) Identifikasi stasiun dari acuan VOR atau DME b) Arah dengan derajat terdekat dan jarak pada kelipatan 10 kilometer atau 10 NM dari VOR/DME acuan, jika waypoint tidak tergabung dalamnya c) Elevasi dari antara pemancar DME pada kelipatan 30 M (100 kaki)
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 18
3) Jarak geodesi pada kelipatan 10 Kilometer atau 10 NM antara titik akhir yang telah ditentukan dan jarak antara masing-masing titik penting selanjutnya yang telah ditentukan; 4) Batas tertinggi dan terendah dan klasifiaksi ruang udara; 5) Arah ketinggian jelajah; 6) Catatan tambahan, termasuk indikasi dari unit yang mengendalikan, saluran operasinya dan jika memungkinkan alamat unit tersebut; Catatan. — Dalam hubungan dengan Annex 11, appendix 1, dan untuk tujuan perencanaan penerbangan, jenis RNP yang terperinci sebaiknya tidak menjadi bagian yang terintegrasi dengan penunjuk rute ENR 3.4 Rute Helikopter Uraian terperinci mengenai rute-rute helikopter, berisi: 1) Penunjuk rute, tipe RNP yang dapat diterapkan pada tahap-tahap rute tertentu, nama penunjuk kode atau nama-kode dan koordinat geografis dalam derajat menit dan detik untuk seluruh titik penting yang menunjukkan rute termasuk ”compulsory” atau ”on-request”.; 2) Jalur atau jari-jari VOR dengan derajat terdekat, jarak geodesi pada kelipatan 10 kilometer atau 10 kilomiles antara setiap titik penting dan titik pergantian frekuensi apabila menggunakan jari-jari VOR; 3) Batas ketinggian dan kerendahan atau ketinggian en-rute minimal pada kelipatan 50 meter atau 100 kaki dan klasifikasi ruang udara; 4) Ketinggian terbang minimum pada kelipatan 50 meter atau 100 kaki; dan 5) Catatan tambahan termasuk indikasi unit yang mengendalikan dan frekuensi operasinya.; Catatan. — Dalam hubungan dengan Annex 11, appendix 1, dan untuk tujuan perencanaan penerbangan, jenis RNP yang terperinci sebaiknya tidak menjadi bagian yang terintegrasi dengan penunjuk rute ENR 3.5 Rute Lain Tujuan dari subseksi ini adalah untuk menguraikan rute tertentu yang lain secara spesifik yang wajib dalam area-area tertentu Catatan. —rute Kedatangan, singgah dan keberangkatan yang ditetapkan dalam hubungan dengan prosedur lalu lintas menuju dan dari bandara/ helikopter tidak perlu dijelaskan apabila telah dijelaskan di dalam seksi yang berhubungan pada Part 3 —bandara.
ENR 3.6 Penundaan pada En-route Tujuan dari subseksi ini adalah untuk memberikan uraian terperinci mengenai prosedur penahanan pada en-route yang berisikan: 1) Identifikasi penahanan (jika ada) dan titik penehanan (alat bantu navigasi) atau waypoint dengan kordinat geografis dalam derajat, menit dan detik; 2) Jalur masuk;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 19
3) Arah dari prosedur belok; 4) Indicated Air Speed maksimum; 5) Ketinggian penahanan maksimum dan minimum; 6) Waktu atau jarak keluar; 7) Indikasi dari unit yang mengendalikan dan frekuensi operasinya; Catata – kriteria obstacle yang diizinkan yang berhubungan dengan prosedur penahanan terdapat dalam prosedur pelayanan navigasi udara, operasi pesawat udara (PANS OPS, doc 8168) volume I dan II. ENR 4. Sistem atau Alat Bantu Navigasi Radio ENR 4.1 Alat Bantu Navigasi Radio – En-route Daftar dari stasiun yang menyediakan pelayanan navigasi radio yang ditetapkan untuk tujuan en-route dan disusun secara abjad menurut nama stasiun, yang berisikan: 1) Nama stasiun dan variasi magnetik dalam derajat dan untuk VOR, stasiun penjadwalan yang digunakan untuk technical lineup dari alat bantu tersebut dalam derajat; 2) Identifikasi; 3) Frekuensi/saluran untuk setiap elemen; 4) Jam operasi; 5) Koordinat geografis untuk posisi antena pemancar dalam derajat, menit dan detik; 6) Elevasi antena pemancar DME pada kelipatan 30m (100 kaki); dan 7) Catatan tambahan. Apabila otoritas operasi dari fasilitas dipegang oleh instansi selain dari instansi/perwakilan pemerintah, maka nama otoritas operasi harus diindikasikan dalam kolom catatan tambahan. Cakupan fasilitas harus diindikasikan dalam kolom catatan tambahan. ENR 4.2 Sistem navigasi khusus Uraian mengenai stasiun-stasiun yang tergabung dengan sistem navigasi khusus (DECCA, LORAN, dll.), berisikan: 1) Nama setasiun; 2) Jenis pelayanan yang tersedia (master signal, slave signal, warna); 3) Frekuensi (nomor saluran), basic pulse rate, recurrence rate; 4) Jam operasi; 5) Koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dari posisi stasiun pemancar; 6) Catatan tambahan; Apabila otoritas operasi dari fasilitas dipegang oleh instansi selain dari instansi/perwakilan pemerintah, maka nama otoritas operasi harus diindikasikan dalam kolom catatan tambahan. Cakupan fasilitas harus diindikasikan dalam kolom catatan tambahan.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 20
ENR 4.3 Sistem satelit navigasi global (GNSS) Daftar dan penjelasan elemen-elemen dari sistem satelit navigasi global (GNSS) yang memberikan pelayanann navigasi yang ditetapkan untuk en-route dan disusun secara abjad berdasarkan 1) nama eleemen tersebut, termasuk nama elemen GNSS (GPS, GLONASS, EGNOS, MSAS, WAAS, dll) 2) Frekuensi-frekuensi yang sesuai 3) Koordinat geografis dalam derajat, menit, dan detik dari area pelayanan nominal dan area cakupan., dan 4) Catatan tambahan Apabila otoritas operasi dari fasilitas dipegang oleh instansi selain dari instansi/perwakilan pemerintah, maka nama otoritas operasi harus diindikasikan dalam kolom catatan tambahan. ENR 4.4 Penunjuk name-kode untuk poin-poin penting Daftar penunjuk nama kode disusun berurutan menurut abjad (lima huruf yang dapat diucapkan “name-code") yang ditetapkan untuk poin-poin penting pada posisi yang tidak ditandai oleh alat bantu navigasi radio, berisi: 1) Penanda nama-kode; 2) koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dari posisi poin tersebut; 3) Acuan rute ATS atau rute yang lainnya dimana poin tersebut diletakkan; ENR 4.5 Alat bantu pencahayaan Aeronautical di darat – en-route Alat bantu pencahayaan aeronautika di darat dan rambu-rampu lain yang menunjuk posisi geografis dipilih oleh negara sebagai hal yang penting, berisi: 1) Nama kota atau identifikasi lain dari rambu-rambu; 2) Jenis rambu-rambu dan intensitas penerangan dalam ribuan candlass; 3) Karakteristik sinyal; 4) Jam operasi; 5) Catatan tambahan;
ENR 5. PERINGATAN-PERINGATAN NAVIGASI ENR 5.1 Daerah-daerah bahaya, terbatas dan dilarang Uraian yang ditambahkan dengan tampilan grafik apabila memungkinkan untuk daerah-daerah terlarang, terbatas dan berbahaya bersaman dengan informasi mengenai penetapan dan aktifasi, berisi: 1) Identifikasi, nama dan koordinat geografis dari batas lateral dalam derajat, menit dan detik jika di dalam dan dalam derajat dan menit jika diluar batasbatas control area atau control zone.; 2) Batas terendah dan tertinggi; 3) Catatan tambahan, termasuk waktu aktifitas; Jenis pembatasan atau bahaya dan resiko dalam hal penetrasi harus ditandai di dalam kolom keterangan.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 21
ENR 5.2 Daerah pelatihan militer dan zone identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Uraian mengenai pelatihan militer dan zona identifikasi pertahanan udara yang ditambahkan dengan tampilan grafik apabila memungkinkan, dari area latihan militer pada interval waktu tertentu yang ditetapkan dan zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) yang ditetapkan, berisi: 1) Koordinat geografis dari batas lateral dalam derajat, menit dan detik jika didalam dan dalam derajat, menit dan detik jika diluar batas-batas control area atau control zone; 2) Batas terendah dan tertinggi, sistem dan cara pemberithuan aktifasi bersama dengan informasi yang berhubungan dengan penerbangan sipil dan prosedur ADIZ yang dapat diterapkan; dan 3) Catatan tambahan, termasuk waktu aktifasi dan resiko dalam penetrasi ADIZ; ENR 5.3 aktivitas berbahaya lain dan bahaya potensial yang lain ENR 5.3.1 Uraian akbtivitas berbahaya lain Uraian ditambah dengan peta-peta apabila memungkinkan, mengenai aktifitasaktifitas yang dapat mempengaruhi penerbangan termasuk: 1) Koordinat geografis dalam derajat, menit dari pusat area dan jarak area yang terpengaruh; 2) Batas-batas vertikal ; 3) Petunjuk pengukuran; 4) Otoritas yang bertanggung jawab untuk penydiaan informasi; 5) Catatan tambahan termasuk waktu aktivasi; ENR 5.3.2 Bahaya potensial lain Uraian yang ditambahkan dengan peta-peta apabila memungkinkan tentang bahaya potensial lain yang dapat mempengaruhi penerbangan (contoh aktifitas gunung api, stasiun nuklir, dll.) termasuk: 1) Koordinat geografis di dalam derajat dan menit dari lokasi potensial bahaya; 2) Batas-batas vertikal ; 3) Petunjuk pengukuaran; 4) Otoritas yang bertanggung jawab untuk penyediaan informasi; 5) Catatan tambahan;
ENR 5.4 Obstacle navigasi udara Daftar rintangan-rintangan yang mempengaruhi navigasi udara dalam area 1 ( seluruh wilayah negara) termasuk; 1) Identifikasi dan penandaan obstacle 2) Jenis obstacle 3) Posisi obstacle yang ditunjukkan dengan koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik 4) Elevasi dan tinggi obstacle menggunakan meter atau kaki 5) Tipe dan warna dari lampu obstacle (bila ada)
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 22
6) Jika memungkinkan indikasi daftar obstacle tersedia dalam bentuk elektronik, dan mengacu pada GEN 3.1.6 Catatan 1; obstacle yang tingginya 100 meter atau lebih yang dihitung dari permukaan tanah dipertimbangkan sebagai obstacle untuk area 1 Catatan 2; spesifikasi yang mengatur penentuan dan pelaporan (akurasi lapangan kerja dan integritas data) dari mengenai posisi (garis lintang dan garis bujur) dan elevasi atau ketinggian obstacle dalam area 1 diberikan dalam Annex 11, Appendix 5, Tabel 1 dan 2. ENR 5.5 Aktifitas rekreasi dan olah raga udara Uraian singkat yang dilengkapi dengan tampilan grafik apabila memungkinkan, mengenai aktifitas rekreasi dan oleh raga udara yang intensif bersama dengan kondisi yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut, termasuk: 1) Penandaan dan koordinat geografis dari batas lateral dalam derajat, menit dan detik, jika didalam control area dan dalam derajat dan menit jika diluar batas-batas control area atau control zone; 2) Batas verikal; 3) Nomor telepon pengguna/operator; 4) Catatan tambahan termasuk waktu aktifitas; Catatan. — Alinea ini dapat dibagi lagi ke dalam seksi yang berbeda untuk setiap kategori yang berbeda untuk aktivitas, diberikani tanda yang detil pada setiap kasus. ENR 5.6 Perpindahan burung dan daerah dengan fauna yang sensitif Uraian yang dilengkapi dengan peta apabila memungkinkan mengenai perpindahan burung termasuk rute perpindahan dan tempat persinggahan yang permanen dan daerah dengan fauna yang sensitif.
ENR 6. Peta-peta En-route Adalah Persyaratan untuk peta-peta En-route—peta-peta ICAO dan indeks dimasukkan dalam seksi ini.
Bagian 3 — AERODROMES (AD) Jika AIP diproduksi dan tersedia dalam lebih dari satu volume dengan masingmasing memiliki pelayanan amendemen dan supplemen yang berbeda, kata pengantar yang terpisah, catatan AIP Amendment, catatan AIP Supplement, daftar halaman AIP dan daftar aamendemen tangan yang terkini harus terdapat dalam setiap volume. apabila AIP dipublikasi hanya dalam satu volume, keterangan ”tidak digunakan” harus dimasukkan pada setiap subseksi yang diatas.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 23
AD 0.6 Daftar isi untuk bagian 3 Daftar seksi dan subseksi yang terdapat di Part 3 — Aerodromes (AD). Catatan. — Subseksi bisa didaftarkan berurutan menurut abjad. AD 1. Bandara/Heliport – Kata Pengantar AD 1.1 ketersediaan bandara/heliport Uraian singkat mengenai tanggung jawab instansi yang ditunjuk pemerintah untuk bandara dan heliport termasuk 1) Kondisi umum mengenai bandara/heliport dan fasilitas yang tersedia didalamnya; 2) Pernyataan mengenai dokumen ICAO yang menjadi dasar untuk pelayanan dan acuan pada lokasi AIP yang terdapat perbedaan, jika terdapat perbedaan maka harus didaftar; 3) Peraturan mengenai penggunaan pangkalan udara militer oleh sipil, jika ada; 4) Kondisi umum mengenai prosedur pada untuk jarak pandang rendah untuk kategori II/III pada bandara, jika ada maka harus diterapkan; 5) Alat pengukur gesekan yang di gunakan dan tingkat gesekan terendah pada runway dimana negara akan mengumumkan runway dalam keadaan licin apabila basah. dan 6) Informasi lain yang sejenis AD 1.2 Pelayanan Pertolongan dan Pemadam kebakaran dan perkiraan salju AD 1.2.1 Pelayanan pertolongan dan pemadam kebakaran Uraian singkat mengenai peraturan yang mengatur penetapan pelayanan pertolongan dan pemadam kebakaran pada bandara dan heliport yang tersedia untuk umum bersama dengan indikasi kategori pertolongan dan pemadam kebakaran yang ditetapkan oleh negara. AD 1.2.2 Perkiraan Salju Uraian singkat mengenai pertimbangan perkiraan salju pada umumnya untuk bandara/heliport untuk bandara/heliport yang tersedia untuk umum pada kondisi salju yang kemungkinan besar dapat terjadi, berisi: 1) Organisasi yang melayani selama musim dingin; 2) Pengawasan dari daerah pergerakan; 3) Metoda mengukur dan pengukuran; 4) Tindakan yang diambil untuk memelihara daerah pergerakan; 5) Sistim dan cara-cara pelaporan; 6) Penutupan landasan terbang; 7) Distribusi informasi tentang kondisi salju; Catatan. —Apabila perbedaan pertimbangan perkiraan salju diterapkan pada bandara/heliport, subparagraph ini bisa dibagi. AD 1.3 indeks bandara dan heliport Daftar yang dilengkapi dengan tampilan grafik mengenai bandara dan heliport dalam suatu negara, berisi:
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 24
1) Nama bandara/heliport dan indikator lokasi ICAO; 2) Tipe lau lintas yang diizinkan untuk digunakan pada bandara/heliport (internasional/nasional,VFR/IFR, terjadwal/tidak terjadwal, pribadi); dan 3) Acuan pada AIP,subseksi bagian 3, dimana rincian bandara/heliport dijelaskan; AD 1.4 Pengelompokan bandara/heliport Uraian singkat mengenai kriteria yang diterapkan oleh negara dalam pengelompokkan bandara / heliport untuk tujuan produksi / distribusi / penyediaan informasi (contohnya internasional / nasional; sekunder / utama ; sipil / militer; dll.). AD 2.Bandara ****AD 2.1 nama dan Indikator lokasi bandara Persyaratan yang digunakan untuk menentukan indikator lokasi ICAO pada bandara dan nama dari bandara. Indikator lokasi ICAO harus tergabung dengan sistem referensi yang dapat diterapkan untuk semua subseksi di dalam bagian AD 2. ****AD 2.2 data geografis dan administratif bandara Persyaratan yang digunakan untuk data geogarafis dan administratif, berisi: 1) Titik acuan bandara (koordinat geografis dalam derajat, menit, dan detik); 2) Arah dan jarak dari titik acuan bandara dari pusat kota dimana bandara tersebut beroperasi; 3) Elevasi bandara dalam meter atau kaki dan acuan temperatur; 4) Bentuk permukaan bumi pada posisi elevasi bandara dalam meter atau kaki; 5) Variasi magnetik dalam derajat, tanggal informasi dan perubahan tahunan; 6) Nama, alamat, telepon, telefax dan nomor telex dan alamat AFS bandara; 7) Jenis lalu lintas yang diizinkan untuk menggunakan bandara (IFR / VFR); 8) Catatan tambahan; ****AD 2.3 Jam operasional Uraian terperinci mengenai jam operasi pelayanan pada bandara, berisi: 1) Administrasi bandara; 2) Bea cukai dan imigrasi; 3) Kesehatan dan sanitasi; 4) AIS Briefing office; 5) ATS Reporting Office; 6) MET Brienfing Office; 7) Pelayanan lalu lintas udara; 8) Pengisian bahan bakar; 9) Penanganan pesawat; 10) Keamanan; 11) De-icing; 12) Keterangan lain; Catatan - **** dapat digantikan oleh indicator lokasi ICAO yang sesuai
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 25
****AD 2.4 Fasilitas dan pelayanan penanganan pesawat Uraian terperinci mengenai fasilitas dan penanganan pesawat yang tersedia pada bandara, berisi: 1) Fasilitas penanganan muatan; 2) Jenis bahan bakar dan plumas; 3) Fasilitas dan kapasitas pengisian bahan bakar; 4) Fasilitas de-icing; 5) Ruang hanggar untuk pesawat terbang yang datang; 6) Fasilitas perawatan untuk pesawat terbang yang datang; 7) Catatan tambahan ****AD 2.5 Fasilitas penumpang Uraian singkat mengenai fasilitas penumpang yang tersedia pada bandara, berisi: 1) Hotel-hotel pada atau di dalam jarak pandang bandara; 2) Restaurant pada atau di dalam jarak pandang bandara; 3) Transportasi yang tersedia; 4) Fasilitas medis ; 5) Bank dan kantor pos pada atau di dalam jarak pandang bandara; 6) Kantor wisatawan; dan 7) Catatan tambahan ****AD 2.6 Pelayanan Pertolongan dan pemadam kebakaran Uraian terperinci mengenai pelayanan dan peralatan pertolongan dan pemadam kebakaran yang tersedia pada bandara, berisi: 1) Kategori bandara untuk pemadam kebakaran; 2) Peralatan pertolongan; 3) Kemampuan untuk memindahkan pesawat terbang yang rusak; 4) Catatan tambahan; ****AD 2.7 Ketersediaan musiman - Pembersihan Uraian terperinci mengenai peralatan dan prioritas operasional yang ditetapkan untuk pembersihan daerah pergerakan bandara, termasuk: 1) Jenis-jenis peralatan pembersihan; 2) Prioritas pembersihan; 3) Catatan tambahan; ****AD 2.8 Data Apron, taxiway dan pemeriksaan lokasi/posisi Rincian yang berkaitan dengan karakteristik secara fisik dari apron, taxiway dan lokasi / posisi dari titik pemeriksaan yang ditentukan, berisi: 1) Permukaan dan kekuatan apron; 2) Lebar, permukaan dan kekuatan taxiway; 3) Lokasi dan elevasi dalam meter atau kaki dari titik pemeriksaan altimeter; 4) Lokasi dari titik pemeriksaan VOR;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 26
5) Posisi dari titik pemeriksaan INS dalam derajat, menit, detik dan seperseratus detik; 6) Catatan tambahan; Jika lokasi / posisi pemeriksaan telah ditunjukkan pada peta bandara, catatan mengenai pengaruh kondisi tersebut harus diberikan berdasarkan subseksi ini. ****AD 2.9 Panduan pergerakan di permukaan dan sistem pengendalian dan penandaan. Uraian singkat mengenai Panduan pergerakan dipermukaan, sistem pengendalian dan penandaan dan runway dan penandaan taxiway, berisi: 1) Penggunaan dari tanda-tanda identifikasi pesawat terbang, panduan garis taxiway, visual parkir; 2) Penandaan dan penerangan runway dan taxiway; 3) Stop bars (jika ada); dan 4) Catatan tambahan; ****AD 2.10 Obstacle bandara Uraian terperinci mengenai obstacle, berisi: 1) Obstacle dalam area 2 a) Identifkasi obstacle atau petunjuk obstacle b) Jenis obstacle c) Posisi obstacle, yang ditunjukkan dengan koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dan seperseratus detik d) Elevasi dan ketinggian obstacle dalam meter atau kaki e) Penandaan obstacle, jenis dan warna dari penerangan obstacle (jika ada ) f) Jika tersedia, daftar indikasi dari obstacle yang tersedia dalam bentuk elektronik dan mengacu pada GEN 3.1.6 dan g) Indikasi NIL, jika tersedia Catatan 1. —Chapter 10, 10.2.2 memberikan deskripsi mengenai area 2, sementara Appendix 8, figure A8-2 berisi grafik ilustrasi dari pengumpulan data obstacle permukaan dan kriteria yang digunakan untuk memperkenalkan obstacle dalam area 2. Catatan 2. – ketentuan spesifikasi penetapan dan laporan (akurasi mengenai ruang kerja dan keutuhan data) dari posisi ( garis lintang dan garis bujur) dan elevasi untuk obstacle dalam area 2 di jelaskan dalam Annex 11, Appendix 5, tabel 1 dan 2 dan dalam Annex 14, volume 1 Appendix 5, tabel A5-2. 2) Obstacle dalam area 3 a) Identifkasi obstacle atau petunjuk obstacle b) Jenis obstacle c) Posisi obstacle, yang ditunjukkan dengan koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dan seperseratus detik d) Elevasi dan ketinggian obstacle dalam meter atau kaki
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 27
e) Penandaan obstacle, jenis dan warna dari penerangan obstacle (jika ada ) f) Jika tersedia, daftar indikasi dari obstacle yang tersedia dalam bentuk elektronik dan mengacu pada GEN 3.1.6 dan g) Indikasi NIL, jika tersedia Catatan 1. —Chapter 10, 10.2.3 memberikan deskripsi mengenai area 3, sementara Appendix 8, figure A8-3 berisi grafik ilustrasi dari pengumpulan data obstacle permukaan dan kriteria yang digunakan untuk memperkenalkan obstacle dalam area 3. Catatan 2. – ketentuan spesifikasi penetapan dan laporan (akurasi mengenai ruang kerja dan keutuhan data) dari posisi ( garis lintang dan garis bujur) dan elevasi untuk obstacle dalam area 3 di jelaskan dalam Annex 14, volume 1 Appendix 5, tabel A5-1, tabel A5-2.
****AD 2.11 penyediaan Informasi Meteorologi Uraian terperinci mengenai penyediaan informasi meteorologi pada bandara dan petunjuk mengenai kantor meteorologi yang bertanggung jawab untuk layanan tersebut, termasuk: 1) Nama dari kantor meteorologi; 2) Jam operasional, dan jika dapat diterapkan, penunjukkan dari kantor meteorologi yang bertanggung jawab diluar jam operasional; 3) Kantor yang bertanggung jawab untuk persiapan TAFs dan periode dari masa berlaku dan interval dari pengeluaran perkiraan; 4) Ketersediaan kecenderungan perkiraan untuk bandara dan interval dari pengerluara perkiraan tersebut; 5) Informasi mengenai bagaimana cara pengarahan dan atau konsultasi yang disediakan; 6) Jenis dari penyediaan dokumen penerbangan dan bahasa yang digunakan dalam dokumen penerbangan; 7) Peta dan informasi lain yang di tunjukkan atau tersedia untuk pengarahan atau konsultasi; 8) Peralatan tambahan yang tersedia untuk pemberian informasi pada kondisi meteorologi, contohnya radar cuaca dan penerima untuk gambarangambaran satelit; 9) Unit pelayanan lalu lintas udara di berikan informasi meteorologi; dan 10) Informasi tambahan (contoh mengenai pembatasan layanan, dll.); ****AD 2.12 Karakteristik fisik dari Runway Uraian terperinci mengenai karakteristik fisik dari runway , untuk masing-masing runway, termasuk: 1) Penandaan; 2) True bearing dalam seperseratus derajat; 3) Dimensi runway dalam meter dan kaki;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 28
4) Kekuatan jalan aspal (PCN dan data yang berhubungan) dan permukaan dari setiap runway dan stopways yang berhubungan; 5) Koordinat goegrafis dalam derajat, menit, detik dan seperseratus detik untuk setiap threshold dan ujung runway dan gelombang geoid pada separuh meter atau kaki dari setiap threshold terdekat; 6) Elevasi dari a) Thresholds dari pendekatan runway non-precision dalam meter atau kaki dan b) Thresholds dan elevasi tertinggi dari zona touchdown pada pendekatan runway precision dalam setengah meter atau kaki 7) Slope dari setiap runway dan stopway yang berhubungan; 8) Dimensi stopway (bila ada) dalam meter atau kaki yang paling dekat ; 9) Dimensi clearway (bila ada) dalam meter atau kaki yang paling dekat ; 10) Dimensi strip; 11) Keberadaan dari suatu rintangan zone bebas ; dan 12) Catatan tambahan; ****AD 2.13 Declared distances Uraian terperinci mengenai diclared distance dinyatakan dalam kelipatan meter atau kaki dari masing-masing arah pada setiap runway, termasuk: 1) Penunjuk runway; 2) Gerak take-off yang tersedia; 3) Jarak take-off yang tersedia 4) Jarak accelerate-stop yang tersedia; 5) Jarak pendaratan yang tersedia; dan 6) Catatan tambahan; Jika arah runway tidak dapat digunakan untuk lepas landas atau pendaratan, atau keduanya. karena hal tersebut secara operasional terlarang, kemudian ini harus dinyatakan dan kata-kata “tidak dapat dipakai " atau singkatan “NU" dimasukan. (Annex 14, Volume I, Attachement A, Bagian 3). ****AD 2.14 Pencahayaan Pendekatan dan runway Uraian terperinci pencahayaan pendekatan dan runway, termasuk: 1) Runway designator; 2) Jenis, panjang dan intensitas sistem pencahayaan pendekatan; 3) Lampu runway threshold, warna dan wing bars; 4) Jenis dari sistim indikator slope pendekatan visual; 5) Panjang dari lampu zona runway touchdown; 6) Panjang, jarak, warna dan intensitas lampu garis tengah runway; 7) Panjang, jarak, warna dan intesitas dari lampu tepi runway; 8) Warna dari lampu ruway end dan wing bars; 9) Panjang dan warna dari lampu stopway; dan 10) Catatan tambahan;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 29
****AD 2.15 Pencahayaan lain, penyediaan daya tambahan Uraian mengenai pencahayaan lain dan penyediaan daya tambahan, termasuk: 1) Lokasi, karakteristik dan jam operasional dari rambu bandara/rambu indentifikasi (apabila ada); 2) Lokasi dan pencahayaan (apabila ada) dari anemometer / indikator arah pendaratan; 3) Lampu Tepi runway dan garis tengah taxiway 4) Penyediaan daya tambahan termasuk swich-over time; dan 5) Catatan tambahan; ****AD 2.16 Daerah pendaratan Helikopter Uraian terperinci mengenai daerah pendaratan helikopter yang tersedia pada bandara, termasuk: 1) Koordinat geografis di dalam derajat, menit, detik dan seperseratus detik dan gelombang geoid dalam setengah meter atau kaki dari pusat geometris dari touchdown dan lift-off (TLOF) atau pada setiap threshold dari pendekatan terakhir dan lepas landas (FATO) daerah (yang sesuai); 2) Daerah elevasi TLOF dan atau FATO a) Untuk pendekatan non-precision dalam meter atau kaki b) Untuk pendekatan precision dalam setengah meter atau kaki 3) Dimensi area TLOF dan FATO dalam meter atau detik, jenis permukaan, bearing strength dan penandaan. 4) True bearing dalam perseratus meter atau kaki 5) Declared distance yang tersedia dalam meter atau kaki 6) Pendekatan dan pencahayaan FATO; dan 7) Catatan tambahan ****AD 2.17 Ruang udara pada pelayanan lalu lintas udara Uraian terperinci mengenai ruang udara pada pelayanan lalu lintas udara (ATC) diatur pada bandara, termasuk: 1) Penunjukkan ruang udara dan koordinat geografis dalam derat, menit, detik dari batas lateral. 2) Batas vertikal. 3) Klasifikasi ruang udara. 4) Nama panggilan dan bahasa dari unit ATS yang memberikan pelayanan 5) Ketinggian transisi; dan 6) Catatan tambahan ****AD 2.18 Fasilitas komunikasi pelayanan lalu lintas udara Uraian terperinci mengenai fasilitas komunikasi pelayanan lalu lintas udara didirikan pada bandara, termasuk: 1) Penunjukkan pelayanan 2) Nama panggilan 3) Jaringan 4) Alamat log on, jika tersedia 5) Jam operasional; dan 6) Catatan tambahan
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 30
****AD 2.19 Navigasi radio dan alat bantu pendaratan Uraian terperinci navigasi radio dan alat bantu pendaratan berhubungan dengan instrumen pendekatan dan prosedur daerah terminal pada bandara, termasuk: 1) Jenis alat bantu, variasi magnetic dalam derajat, jika tersedia dan jenis dari operasi pendukung untuk ILS/MLS, dasar GNSS, SBAS, dan GBAS dan untuk VOR/ILS/MLS juga stasiun deklinasi dalam derajat yang digunakan untuk kalibrasi alat bantu; 2) Identifikasi, jika dibutuhkan 3) Frekuensi yang sesuai; 4) Jam operasional yang sesuai; 5) Koordinat geografis dalam derajat, menit, detik dan sepuluh per detik dari posisi antenna pemancar, jika tersedia; 6) Elevasi dari antenna pemancar dari DME pada kelipatan 30 (100 ft) dan DME/P pada kelipatan 3 m (10ft); 7) Catatan tambahan; Ketika alat bantu yang sama digunakan untuk kedua-duanya dalam en-route dan tujuan bandara, uraian mengenai alat bantu harus dijelaskan dalam ENR 4. jika pelayanan Ground Base Augmentation System (GBAS) lebih dari satu bandara, uraian mengenai alat bantu harus dijelaskan berdasarkan masingmasing bandara. Jika instansi yang berwenang mengoprasikan fasilitas, selain dari instansi pemerintah, nama dari instansi tersebut harus di indikasikan dalam kolom catatan tambahan. Cakupan fasilitas harus diindikasikan dalam kolom tambahan. ****AD 2.20 Peraturan lalu lintas lokal Uraian terperinci mengenai peraturan yang dapat digunakan untuk lalu lintas pada bandara termasuk standar rute untuk taxiing pesawat, peraturan perparkiran, sekolah dan pelatihan penerbangan dan yang serupa tetapi tidak termasuk prosedur penerbangan. ****AD 2.21 Prosedur pengurangan kebisingan Uraian terperinci mengenai prosedur pengurangan kebisingan yang ditetapkan pada bandara.
****AD 2.22 Prosedur Penerbangan Uraian terperinci mengenai kondisi dan prosedur penerbangan, termasuk prosedur radar dan/atau ADS-B, dibentuk atas dasar pengelompokan ruang udara pada bandara. Ketika telah dibentuk, uraian terperinci dari prosedur jarak pandang rendah pada bandara, termasuk; 1) Runway dan kumpulan peralatan yang diizinkan untuk digunakan pada prosedur jarak pendang rendah; 2) Kondisi meteorologi yang ditentukan berdasarkan permulaan, penggunaan dan akhiran prosedur jarak pandang yang akan dibuat; dan
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 31
3) Uraian mengenai tanda dan penerangan didarat untuk digunakan pada prosedur jarak pandang rendah; ****AD 2.23 Informasi tambahan Informasi tambahan mengenai bandara, seperti konsentrasi burung pada heliport, bersaman dengan indikasi mengenai pergerakan harian antara area peristirahatan dan makan, dengan cara yang memungkinkan. ****AD 2.24 Bagan terkait sampai satu lapangan terbang Dalam subseksi ini berisikan peta-peta yang berhubungan dengan bandara diantaranya: 1) Aerodrome/Heliport Chart -ICAO 2) Aircraft Parking/Docking Chart - ICAO 3) Aerodrome Ground Movement - ICAO 4) Aerodrome Obstacle Chart - ICAO Type A (untuk masing-masing runway) 5) Aerodrome Terrain and obstacle Chart – ICAO (Elektronik) 6) Precision Approach TerrainChart – ICAO (precision approach cat II dan III ruway) 7) Area Chart – ICAO (rute keberangkatan dan singgah) 8) Standard Departure Chart – Instrument – ICAO 9) Area Chart - ICAO ( rute kedatangan dan singgah) 10) Standard Arrival chart – Instrument - ICAO 11) ATC Surveillance Minimum Altitude Chart – ICAO 12) Instrument Approach Chart – ICAO (untuk masing-masing runway dan jenis prosedur) 13) Visual Approach Chart – ICAO 14) Konsentrasi burung dalam jarak pandang bandara; Jika beberapa peta tidak diproduksi pernyataan mengenai pengaruh dari hal tersebut harus diberikan dalam seksi GEN 3.2, peta aeronautika. Catatan. – Halaman kantong dapat digunakan dalam AIP untuk dimasukan peta terrain dan obstacle – ICAO (Elektronik) pada media elektronik yang sesuai.
AD 3.HELIPORT Apabila aera pendaratan helikopter tersedia pada bandara, data yang terdapat didalamnya harus didaftar hanya berdasarkan ****AD 2.16. ****AD 3.1 Indikator lokasi dan nama heliport Persyaratan yang digunakan indikator lokasi ICAO yang diberikan pada heliport dan nama heliport. Indikator lokasi ICAO harus bagian yang tergabung dari sistem referensi yang dapat diterapkan untuk seluruh subseksi dalam seksi AD 3.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 32
****AD 3.2 Data geografis dan administratif heliport Persyaratan yang digunakan untuk data geografis dan administratif , termasuk: 1) Titik referensi heliport (koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik); 2) Arah dan jarak titik referensi heliport dari pusat kota dimana heliport beroperasi; 3) Elevasi heliport dalam meter dan kaki, dan temperatur acuan; 4) Bentuk permukaan bumi pada posisi elevasi heliport dalam meter atau kaki; 5) Variasi magnetik dalam derajat, informasi tanggal dan perubahan tahunan; 6) Nama administrasi, alamat, telepon, telefax dan nomor telex dan alamat AFS heliport; 7) Jenis lalu-lintas yang diizinkan untuk penggunaan heliport (IFR/VFR); dan 8) Catatan tambahan. ****AD 3.3 Jam operasional Uraian terperinci mengenai jam operasi pelayanan pada heliport, termasuk: 1) Administrasi heliport; 2) Bea cukai dan imigrasi; 3) Kesehatan dan kebersihan; 4) AIS briefing office; 5) ATS reporting office (ARO); 6) MET briefing office; 7) Pelayanan lalu-lintas udara; 8) Pelayanan bahan bakar; 9) penanganan; 10) Keamanan; 11) De-icing; dan 12) Catatan tambahan. ****AD 3.4 Pelayanan dan fasilitas penanganan Uraian terperinci mengenai pelayanan dan fasilitas penanganan yang tersedia pada heliport, termasuk: 1) Fasilitas penanganan muatan; 2) Jenis bahan bakar dan pelumas; 3) Fasilitas dan kapasitas bahan bakar; 4) Fasilitas de-icing; 5) Ruang hanggar untuk helikopter yang datang; 6) Fasilitas perbaikan untuk helikopter yang datang; dan 7) Catatan tambahan. ****AD 3.5 Fasilitas penumpang Uraian singkat mengenai fasilitas penumpang yang tersedia pada heliport, termasuk: 1) Hotel-hotel pada atau di dalam jarak pandang heliport; 2) Restoran-restoran pada atau di dalam jarak pandang heliport; 3) Transportasi yang tersedia;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 33
4) 5) 6) 7)
Fasilitas medis ; Bank dan kantor pos pada atau di dalam jarak pandang; Kantor wisatawan; dan Catatan tambahan.;
****AD 3.6 Pelayanan pertolongan dan pemadam kebakaran Uraian terperinci mengenai pelayanan pertolongan dan pemadam kebakaran dan peralatan yang tersedia pada heliport, termasuk: 1) Kategori heliport untuk pemadam kebakaran; 2) Peralatan pertolongan; 3) Kemampuan untuk memindahkan helicopter yang rusak ; dan 4) Catatan tambahan. ****AD 3.7 Ketersediaan musiman —pembersihan Uraian terperinci mengenai peralatan dan prioritas operasi yang ditetapkan untuk pembersihan area pergerakan heliport, termasuk: 1) Tipe-tipe peralatan pembersihan; 2) Prioritas pembersihan; dan 3) Catatan tambahan. ****AD 3.8 Data aprons, taxiway dan lokasi/posisi pemeriksaan Rincian mengenai karakteristik fisik dari aprons, taxiways dan lokasi/posisi dari titik pemeriksaan yang telah ditentukan , termasuk: 1) Permukaan dan kekuatan aprons, stan helikopter; 2) Lebar, tipe permukaan dan penandaan dari taxiway darat untuk helikopter; 3) Lebar dan penandaan dari taxiway udara dan rute singgah udara; 4) Lokasi dan elevasi dalam meter atau kaki dari titik pemeriksaan altimeter; 5) Lokasi dari titik pemeriksaan VOR; 6) Posisi dari titik pemeriksaan INS dalam derajat, menit, detik dan seperseratus detik; dan 7) Catatan tambahan. Jika lokasi / posisi pemeriksaan telah ditunjukkan pada peta heliport, catatan mengenai pengaruh kondisi tersebut harus diberikan berdasarkan subseksi ini.
****AD 3.9 Penandaan dan penanda-penanda Uraian singkat mengenai daerah pendekatan akhir dan lepas landas dan penandaan dan penanda-penanda, termasuk: 1) Penandaan pendekatan terakhir dan lepas landas; 2) Penandaan taxiway, penandaan taxiway udara dan penanda-penanda rute singgah udara; dan 3) Catatan tambahan. ****AD 3.10 Obstacle heliport Uraian terperinci mengenai obstacle, termasuk:
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 34
1) Obstacle dalam area 2: a) Identifikasi atau penandaan obstacle; b) Tipe obstacle; c) Posisi obstacle, yang ditunjukan oleh koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dan sepersepuluh detik; d) Elevasi dan ketinggian obstacle dalam meter dan kaki; e) Penandaan obstacle, dan tipe dan warna dari lampu obstacle (jika ada); f) Jika memungkinkan, indikasi bahwa daftar obstacle tersedia dalam bentuk elektronik, dan acuan ke GEN 3.1.6; dan g) Indikasi NIL, apabila memungkinkan. Catatan 1. – Bab 10, 10.2.2, memberikan penjelasan mengenai Area 2 sedangkan Appendix 8, Figure A8-2, berisikan ilustrasi grafis dari pengumpulan data obstacle dan kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi obstacle dalam Area 2. Catatan 2. – Spesifikasi yang mengatur tentang penentuan dan pelaporan (akurasi pekerjaan lapangan dan kebenaran data) posisi (garis lintang dan bujur) dan elevasi untuk obstacle dalam Area 2 diberikan dalam Annex 11, Appendix 5, Tabel 1 dan 2, dan dalam Annex 14, Volume II, Appendix 1, Tabel 1 dan 2. 2) Obstacle dalam area 3: a) Identifikasi atau penandaan obstacle; b) Tipe obstacle; c) Posisi obstacle, yang ditunjukan oleh koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dan sepersepuluh detik; d) Elevasi dan ketinggian obstacle dalam meter dan kaki; e) Penandaan obstacle, dan tipe dan warna dari lampu obstacle (jika ada); f) Jika memungkinkan, indikasi bahwa daftar obstacle tersedia dalam bentuk elektronik, dan acuan ke GEN 3.1.6; dan g) Indikasi NIL, apabila memungkinkan. Catatan 1. – Bab 10, 10.2.3, memberikan penjelasan mengenai Area 3 sedangkan Appendix 8, Figure A8-2, berisikan ilustrasi grafis dari pengumpulan data obstacle dan kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi obstacle dalam Area 3. Catatan 2. – Spesifikasi yang mengatur tentang penentuan dan pelaporan (akurasi pekerjaan lapangan dan kebenaran data) posisi (garis lintang dan bujur) dan elevasi untuk obstacle dalam Area 3 diberikan dalam Annex 14, Volume II, Appendix 1, Tabel 1 dan 2. ****AD 3.11 Informasi meteorologi yang diberikan Uraian terperinci mengenai informasi meteorologi yang diberikan pada heliport dan indikasi dari kantor meteorologi yang bertanggung jawab untuk pelayanan yang telah disebutkan, termasuk: 1) Nama dari gabungan kantor meteorologi ;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 35
2)
Jam pelayanan dan, apabila memungkinkan , penandaan dari kantor yang bertanggung jawab diluar jam pelayanan; 3) Kantor bertanggung jawab untuk penyiapan TAFs, dan periode validitas dari perkiraan-perkiraan; 4) Ketersediaan perkiraan untuk heliport, dan jarak waktu penerbitan; 5) Informasi tentang bagaimana penjelasan singkat dan/atau konsultasi diberikan; 6) Jenis dokumentasi penerbangan yang diberikan dan bahasa yang digunakan dokumentasi penerbangan; 7) Peta-peta dan informasi lain yang ditampilkan atau tersedia untuk penjelasan singkat dan konsultasi; 8) Peralatan tambahan yang tersedia untuk pemberian informasi kondisi meteorologi, sperti radar cuaca dan penerima gambar satelit; 9) Unit pelayanan lalu-lintas udara yang dilengkapi dengan informasi meteorologi; dan 10) Informasi tambahan (contoh mengenai pembatasan pelayanan; dll.). ****AD 3.12 Data heliport Uraian terperinci mengenai dimensi-dimensi heliport dan informasi yang terkait , termasuk: 1) Tipe heliport – surface-level, elevated atau helideck; 2) Dimensi area pendaratan dan lepas landas (TLOF) dalam meter atau kaki ; 3) True bearing sampai seperseratus derajat untuk area pendekatan akhir dan lepas landas (FATO); 4) Dimensi FATO dalam meter atau kaki, dan tipe permukaan; 5) permukaan dan kekuatan TLOF dalam ton (1000 kg); 6) Koordinat geografis di dalam derajat, menit, detik dan seperseratus detik dan bentuk permukaan bumi dalam setengah meter atau kaki untuk pusat geometri dari TLOF atau masing-masing threshold dari FATO (apabila memungkinkan).; 7) Slope dan elevasi TLOF; —Untuk pendekatan non-precision dalam setengah meter atau kaki; dan —Untuk pendekatan precision dalam setengah meter atau kaki; 8) Dimensi daerah keselamatan; 9) Dimensi clearway helikopter dalam meter atau kaki; 10) Keberadaan sektor bebas rintangan; dan 11) catatan tambahan. ****AD 3.13 Declared distance Uraian terperinci mengenai declared distance dalam meter atau kaki, yang berhubungan dengan heliport, termasuk: 1) Ketersediaan jarak lepas landas; 2) Ketersediaan jarak kegagalan lepas landas; 3) Ketersediaan jarak pendaratan; 4) Catatan tambahan;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 36
****AD 3.14 Pendekatan dan pencahayaan FATO Uraian terperinci mengenai pendekatan dan pencahayaan FATO, termasuk: 1) Jenis, panjang dan intensitas sistem pencahayaan pendekatan 2) Jenis dari sistim indikator slope pendekatan visual; 3) Karakteristik dan lokasi dari lampu area FATO; 4) Karakteristik dan lokasi dari lampu titik penunjuk; 5) Karakteristik dan lokasi sistem pencahayaan TLOF; dan 6) Catatan tambahan ****AD 3.15 Pencahayaan lain, penyediaan daya tambahan Uraian mengenai pencahayaan lain dan penyediaan daya tambahan, termasuk: 1) Lokasi, karakteristik dan jam operasi dari rambu heliport; 2) Lokasi dan pencahayaan dari indikator arah angin (WDI); 3) Lampu tepi taxiway dan lampu garis tengah taxiway; 4) Penyediaan daya tambahan termasuk swich-over time; dan Catatan tambahan. ****AD 3.16 Ruang udara pelayanan lalu lintas udara Uraian terperinci mengenai ruang udara pelayanan lalu lintas udara yang diatur pada heliport, termasuk: 1) Penandaan ruang udara dan koordinat geografis dalam derajat, menit dan detik dalam batas lateral; 2) Batas vertikal; 3) Klasifikasi ruang udara; 4) Tanda panggil dan bahasa-bahasa dari unit ATS yang memberikan pelayanan; 5) Perpindahan ketinggian;dan 6) Catatan tambahan; ****AD 3.17 Fasilitas komunikasi pelayanan lalu lintas udara Uraian terperinci mengenai fasilitas komunikasi pelayanan lalu lintas udara yang ditetapkan pada heliport, termasuk: 1) Penandaan pelayanan; 2) Tanda panggil; 3) Frekuensi; 4) Jam operasi; dan 5) Catatan tambahan; ****AD 3.18 Alat bantu navigasi radio dan pendaratan Uraian terperinci mengenai alat bantu navigasi radio dan pendaratan yang tergabung dengan pendekatan instrument dan prosedur daerah terminal, termasuk: 1) Tipe alat bantu dan variasi magnetic (untuk VOR, deklinasi stasiun yang digunakan untuk kalibrasi alat bantu) dalam derajat, dan tipe operasi untuk ILS, MLS, dasar GNSS, SBAS, dan GBAS; 2) Identifikasi, jika dibutuhkan;
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 37
3) Frekuensi-frekuensi yang sesuai; 4) Jam operasi yang sesuai; 5) Koordinat geografis dalam derajat, menit, detik dan sepersepuluh detik dari posisi antena pemancar yang sesuai; 6) Elevasi dari antena pemancar DME dalam kelipatan 30 meter (100 ft) dan DME / P dalam 3 meter (10 ft); dan 7) Catatan tambahan; Apabila alat bantu yang sama digunakan untuk en-route dan heliport, penjelasan mengenai hal tersebut harus juga dijelaskan dalam seksi ENR 4.Jika groudbased augmentation sistem (GBAS) melayani lebih dari satu heliport, penjelasan mengenai alat bantu tersebut harus diberikan pada masing-masing heliport. Jika instansi yang berwenang mengoprasikan fasiltas adalah instasi diluar pemerintah, nama instansi tesebut harus diindikasikan dalam kolom tambahan. Cakupan fasilitas harus diindikasikan dalam kolom tambahan. ****AD 3.19 Peraturan lalu lintas lokal Uraian terperinci mengenai peraturan lalu lintas lokal yang dapat diterakan untuk lalu lalu lintas pada heliport, termasuk rute standar untuk helikopter yang taxi, peraturan perparkiran, sekolah dan pelatihan penerbangan, dan hal yang serupa tetapi tidak termasuk prosedur penerbangan. ****AD 3.20 Prosedur pengurangan kebisingan Uraian terperinci mengenai prosedur pengurangan kebisingan yang ditetapkan pada heliport. ****AD 3.21 Prosedur Penerbangan Uraian terperinci mengenai kondisi dan prosedur penerbangan, termasuk prosedur radar, dan atau prosedur ADS-B, yang ditetapkan berdasarkan organisasi ruang udara yang ditetapkan pada heliport. Jika ditetapka uraian terperinci mengenai jarak pandang rendah pada heliport, termasuk; 4) Area pendaratan dan lepas landas dan kumpulan peralatan yang diizinkan untuk digunakan pada prosedur jarak pendang rendah. 5) Kondisi meteorologi yang ditentukan berdasarkan permulaan, penggunaan dan akhiran prosedur jarak pandang yang akan dibuat; dan 6) Uraian mengenai tanda dan penerangan didarat untuk digunakan pada prosedur jarak pandang rendah ****AD 3.22 Informasi tambahan Informasi tambahan mengenai heliport, seperti konsentrasi burung pada heliport, bersaman dengan indikasi mengenai pergerakan harian antara area peristirahatan dan makan, dengan cara yang memungkinkan. ****AD 3.23 Peta-peta yang berhubungan dengan Heliport Dalam subseksi ini berisikan peta-peta yang berhubungan dengan heliport diantaranya:
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 38
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Aerodrome/Heliport Chart -ICAO Area Chart – ICAO (rute keberangkatan dan singgah) Standard Departure Chart – Instrument – ICAO Area Chart - ICAO ( rute kedatangan dan singgah) Standard Arrival chart – Instrument - ICAO ATC Surveillance Minimum Altitude Chart – ICAO Instrument Approach Chart – ICAO (untuk masing-masing runway dan jenis prosedur) 8) Visual Approach Chart – ICAO 9) Konsentrasi burung dalam jarak pandang heliport. Jika beberapa peta tidak diproduksi pernyataan mengenai pengaruh dari hal tersebut harus diberikan dalam seksi GEN 3.2, peta aeronautika.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 1 / 39
FORMAT ASHTAM (Awalan Komunikasi Pengiriman Berita) (Awalan singkat berita )
(INDIKATOR PRIORITAS)
(INDIKATOR ALAMAT (S)) 1
(TANGGAL DAN WAKTU PENGIRIMAN) (VA*2 NOMOR SERI) V
A
*2
(INDIKATOR PENGIRIM) (INDIKATOR LOKASI)
TANGGAL DAN WAKTU PENDISTRIBUSIAN
(KELOMPOK PILIHAN)
*2
ASHTAM (NOMOR SERI PENERBITAN) (WILAYAH FIR YANG TERDAMPAK)
A)
(TANGGAL DAN WAKTU ERUPSI (UTC) )
B)
(NAMA DAN NOMOR GUNUNG)
C)
(KOORDINAT GUNUNG ATAU ARAH DARI DAN JARAK DARI ALAT BANTU NAVIGASI)
D)
(TINGKATAN BAHAYA DAN KODE WARNA, TERMASUK TINGKATAN BAHAYA DAN KODE WARNA SEBELUMNYA )
E)
(EKSISTENSI AWAN DEBU DAN PENGEMBANGANNYA SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL )3
F)
(ARAH PERGERAKAN AWAN DEBU )3
G)
(RUTE ATAU BAGIAN DARI RUTE LALU LINTAS PENERBANGAN DAN KETINGGIAN YANG TERDAMPAK )
H)
(PENUTUPAN RUANG UDARA DAN/ATAU RUTE ATAU BAGIAN DARI RUTE LALU LINTAS PENERBANGAN, SERTA ALTERNATIF RUTE YANG TERSEDIA )
I)
(SUMBER INFORMASI )
J)
(CATATAN/KETERANGAN SINGKAT)
K)
CATATAN : 1. See also Appendix 5 regarding addressee indicators used in predetermined distribution systems. 2. *Enter ICAO nationality letter as given in ICAO Doc 7910, Part 2. 3. Advice on the existence, extent and movement of volcanic ash cloud G) and H) may be obtained from the Volcanic Ash Advisory Centre(s) responsible for the FIR concerned. 4. Item titles in brackets ( ) not to be transmitted.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 2 / 1
INSTRUKSI UNTUK PENGISIAN FORMAT ASHTAM 1. Umum
1.1
ASHTAM memberikan informasi status aktifitas gunung berapi apabila terjadi perubahan aktifitas, atau dibutuhkan untuk operasi yang penting. Informasi ini diberikan dengan menggunakan kode warna yang menunjukan tingkat aktifitas gunung berapi yang dijelaskan pada butir 3.5 dibawah.
1.2
Pada saat letusan gunung berapi mengeluarkan awan abu dan berpengaruh terhadap operasional penerbangan, ASHTAM juga berisi informasi tentang lokasi, perpanjangan dan pergerakan dari awan abu yang berpengaruh terhadap rute dan ketinggian pesawat.
1.3
Dalam pemberian informasi letusan gunung berapi dalam ASHTAM tidak boleh diputus sebelum informasi dari item A) sampai K) dilengkapi dan harus diterbitkan secepatnya penerimaan pemberitahuan tentang letusan itu sudah terjadi atau masih dalam perkiraan, atau perubahan status aktifitas dari gunung berapi dari yang diperkirakan menjadi benar-benar terjadi, atau laporan tentang awan abu diterima oleh unit AIS. Dalam kasus perkiraan terjadinya letusan yang belum terlihat tanda-tanda keberadaan awan abu pada saat itu, bagian A) sampai E) harus dilengkapi sedangkan pada bagian F) sampai I) ditunjukan dengan tulisan “not applicable”
Begitu juga dengan adanya laporan keberadaan awan abu gunung berapi, contohnya berasal dari laporan udara khusus, tetapi sumber gunung berapi belum diketahui pada saat itu, ASHTAM sebaiknya diterbitkan dengan item A) sampai E) yang ditunjukan sebagai “unknown”, dan item F) sampai K) dilengkapi apabila memungkinkan, berdasarkan laporan udara khusus, penerimaan yang tertunda dan informasi selanjutnya. Dalam kondisi lain, jika informasi untuk pengisian item A) sampai K) tidak tersedia ditunjukan dengan tulisan “NIL”.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 2 / 2
1.4
Masa berlaku maksimum ASHTAM adalah 24 jam. ASHTAM baru harus diterbitkan kapanpun terjadi perubahan tingkat peringatan.
2.
Singkatan pada kepala surat
2.1
Mengikuti penggunaan kepala surat pada komunikasi menggunakan AFTN, singkatan pada kepala surat “ TTAAiii CCCC MMYYGGgg (BBB)” yang dimasukan dengan tujuan memfasilitasi pemrosesan secara otomatis dalam computer penyimpan data ASTHAM. TT
= data pengirim ASTHAM
AA
= penanda geografis untuk Negara pengirim ASHTAM, contoh : WI/WA untuk Indonesia (lihat indikator lokasi Doc.7910, bagian 2, index pada huruf kebangsaan untuk indicator lokasi.
Iiii
= nomor seri ASHTAM dalam kumpulan empat huruf.
CCCC
= empat huruf indikator lokasi dari Flight Informarion Region (lihat indicator lokasi (dok 7910), bagian 5, alamat dari pusat FIR/UIR yang sedang beroperasi.
MMYYGGgg
= tanggal/waktu laporan
MM
= bulan, contohnya Januari = 01, Desember = 12
YY
= hari
GGgg
= waktu UTC dalam jam (GG) dan menit (gg) UTC;
(BBB)
= kumpulan tambahan untuk koreksi pesan ASHTAM yang sebelumnya yang disebarkan dengan nomor seri yang sama (COR).
Catatan. – Tanda kurung dalam (BBB) digunakan untuk menunjukan bahwa kumpulan ini adalah pilihan Contoh: Bagian kepala ASHTAM yang disingkat untuk FIR perairan Auckland, yang dilaporkan tanggal 7 November pada 06.20 UTC: VANZ0001 NZZO 11070620.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 2 / 3
3. Isi dari ASHTAM
3.1
Item A – FIR yang terpengaruh, bahasa sederhana yang sesuai untuk indikator lokasi yang diberikan dalam Bagian kepala yang disingkat.
3.2
Item B – Tanggal dan waktu (UTC) letusan pertama.
3.3
Item C – Nama dan nomor gunung berapi sebagaimana terdapat dalam ICAO Manual on Volcanic Ash, Radioactive Material and Toxic Chemical Clouds (Doc.9691), Appendix H, dan dalam peta dunia mengenai gunung berapi dan prinsip utama aeronautika.
3.4
Item D – Garis lintang/bujur gunung berapi dalam derajat penuh atau radial dan jarak gunung berapi dari alat bantu navigasi (sebagaimana tercantum dalam ICAO Manual on Volcanic, Ash, Radioactive Material dan Toxic Chemical Clouds (Doc.9691), Appendix H, dan dalam peta dunia mengenai gunung berapi dan prinsip utama aeronautika.
3.5
Item E – Kode warna untuk tingkatan peringatan yang mengindikasikan aktifitas gunung berapi, termasuk tingkatan kode warna sebelumnya.
3.6
Item F – Jika dilaporkan terdapat awan asap vulkanik yang berpengaruh, yang mengindikasikan perpanjangan horizontal dan ketinggian dasar/puncak dari awan asap menggunakan garis lintang/bujur (dalam derajat penuh) dan ketinggian dalam ribuan meter (kaki) dan/atau jari-jari dan jarak dari sumber gunung berapi. Informasi awal dapat menggunakan laporan udara khusus, tetapi untuk informasi selanjutnya yang lebih jelas dapat diperoleh dari kantor pengawas meteorology dan/atau pusat informasi asap vulkanik.
3.7
Item G – Mengindikasikan perkiraan arah pergerakan awan abu pada tingkatan tertentu berdasarkan informasi yang didapat kantor pengawas meteorology dan/atau pusat informasi asap vulkanik.
3.8
Item H – Mengindikasikan rute udara atau bagian dari rute udara dan ketinggian terbang (Flight Level) yang terpengaruh, atau yang diperkirakan akan terpengaruh.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 2 / 4
3.9
Item I – Mengindikasikan penutupan ruang udara, rute udara atau sebagian dari rute udara, dan ketersediaan rute alternative.
3.10
Item J – Sumber informasi, seperti “laporan udara khusus” atau ”instansi vulkanologi”, dll. Sumber informasi harus selalu dicantumkan, apakah letusan telah terjadi atau adanya laporan awan abu, atau tidak.
3.11
Item K – Informasi tambahan yang berpengaruh secara operasional dan menggunakan bahasa yang sederhana.
TINGKATAN DARI TANDA KODE
KODE STATUS DARI AKTIFITAS VOLCANO
WARNA TANDA HIJAU
Gunung berapi dalam keadaan normal, status tidak ada letusan. Atau, setelah berubah dari tingkatan tanda yang lebih tinggi : aktifitas volkanik mungkin berhenti dan gunung berapi kembali normal, status tidak ada letusan.
TANDA KUNING
Gunung
berapi
sedang
mengalami
tanda-tanda
peninggkatan aktifitas diatas tingkatan yang diketahui Atau, setelah berubah dari tingkatan tanda yang lebih tinggi ; aktifitas volkanik telah mengalami penurunan yang drastis tetapi tetap di awasi untuk kemungkinan peningkatan aktifitas terbaru. TANDA ORANYE
Gunung berapi menunjukkan peningkatan erupsi Atau, erupsi vulkanik sedang berlangsung tetapi tidak mengeluarkan abu.
TANDA MERAH
Erupsi diperkirakan akan terjadi pada waktu dekat dengan mengeluarkan abu yang berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan Atau sedang berlangsungnya erupsi yang mengeluarkan abu.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 2 / 5
Catatan : kode warna untuk tingkatan pada indikasi tanda status dari aktifitas gunung berapi dan perubahan dari status aktifitas sebelumnya sebaiknya diberikan kepada area control centre oleh perwakilan yang bertanggung jawab terhadap vulkanologi dalam Negara tersebut, contohnya “RED ALERT FOLLOWING YELLOW” OR “GREEN ALERT FOLLOWING ORENGE”
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 2 / 6
INFORMASI YANG DIPUBLIKASIKAN MELALUI AIRAC BAGIAN 1 1.
Penetapan, penghapusan, dan perencanaan perubahan penting (termasuk operasi percobaan) untuk:
1.1
Batas (horizontal dan vertical), peraturan dan prosedur yang dapat diterapkan untuk: a) Flight information region b) Control area; c) Control zones; d) Advisory area; e) Rute ATS; f) Area berbahaya, terbatas dan terlarang yang permanen (termasuk tipe dan periode aktifitas apabila diketahui) dan ADIZ; g) Area atau rute permanen atau sebagian daripadanya dimana terdapat kemungkinan adanya perpotongan.
1.2
Posisi, frekuensi, tanda panggilan yang diketahui mengalami gangguan dan periode perawatan alat bantu radio navigasi dan fasilitas komunikasi.
1.3
Prosedur berputar dan prosedur pendekatan, prosedur kedatangan dan keberangkatan, prosedur pengurangan kebisingan dan prosedur lain yang berhubungan denga ATS.
1.4
Prosedur dan fasilitas navigasi (termasuk penyiaran)
1.5
Runway dan stopway.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 3 / 1
BAGIAN 2
2.
Penetapan, penghapusan dan perencanaan perubahan penting untuk:
2.1
sisi, ketinggian dan penerangan obstacle yang berpengaruh terhadap navigasi.
2.2
Taxiway dan apron.
2.3
Jam pelayanan: bandara, fasilitas dan pelayanan.
2.4
Pelayanan bea cukai, imigrasi dan kesehatan.
2.5
Area berbahaya, terlarang dan terbatas sementara dan bahaya yang berpengaruh terhadap navigasi, latihan militer dan massa pergerakan pesawat.
2.6
Area atau rute sementara atau sebagian daripadanya dimana terdapat kemungkinan adanya perpotongan.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 3 / 2
SISTEM PENDISTRIBUSIAN NOTAM
1.
Sistem distribusi yang digunakan untuk penerimaan NOTAM (termasuk ASHTAM) yang disalurkan melalui AFTN langsung menuju alamat-alamat yang telah ditentukan oleh Negara yang menerima NOTAM. Sementara itu NOTAM disalurkan juga ke kantor NOTAM internasional untuk tujuan pemeriksaan dan pengendalian.
2.
Indikator alamat untuk alamat-alamat yang telah ditentukan terdiri dari: 1) Huruf pertama dan kedua : Huruf pertama dan kedua dari indikator lokasi pusat komunikasi AFTN yang terhubung dengan kantor NOTAM internasional Negara penerima. 2) Huruf ketiga dan keempat: Huruf “ZZ” menunjukan persyaratan distribusi khusus. 3) Huruf kelima: Huruf kelima membedakan antara NOTAM (huruf “N”), dan ASHTAM (huruf “V”). 4) Huruf keenam dan ketujuh: Huruf keenam dan ketujuh, masing-masing diambil dari seri A sampai Z dan menunjukan distribusi nasional dan/atau internasional untuk digunakan oleh pusat AFTN penerima.
Catatan. – Huruf kelima, keenam dan ketujuh menggantikan tiga huruf penanda
YNY,
dimana
pada
sistem
distribusi
normal
menunjukan kantor NOTAM internasional.
5) Huruf kedelapan: Huruf kedelapan sebagai huruf pengisi/pelengkap “X” untuk melengkapi delapan huruf indikator alamat.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 4 / 1
3.
Negara-negara yang menerima NOTAM ditunjukan pada huruf keenam dan ketujuh,
untuk
penggunaan
pada
kondisi
yang
berbeda/khusus
sistim
pendistribusiannya disesuaikan dan harus diinformasikan.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 4 / 2
INSTRUKSI UNTUK PENGISIAN FORMAT NOTAM 1.
Umum Qialifier line (item Q) dan semua penunjuk (item A) sampai G) masing-masing harus diikuti dengan tanda tutup kurung, sebagaimana yang ditunjukan dalam format NOTAM, harus dikirimkan kecuali tidak ada keterangan untuk penunjuk khusus.
2.
Penomoran NOTAM Setiap NOTAM harus terdapat penunjuk seri yang terdiri dari huruf dan empat huruf diikuti dengan garis miring dan dua nomor yang menunjukan tahun (contoh: A0023/08).
3.
Qualifier (item Q) Item Q) disipsahkan dalam delapan bidang, masing-masing dipisahkan dengan garis miring. Jika tidak ada data yang dimasukan kedalam bidang, tidak boleh dibiarkan kosong. Contoh bagaimana mengisi bidang ditunjukan dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual. Definisi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut:
1) FIR a) Indikator lokasi ICAO untuk FIR yang terpengaruh atau apabila memungkinkan untuk lebih dari satu FIR dalam satu Negara, dua huruf yang pertama untuk indikator lokasi dari suatu Negara ditambah “XX”. b) Jika satu Negara menerbitkan NOTAM yang mempengaruhi FIR dari beberapa Negara, dua huruf pertama untuk indikator lokasi dari Negara yang menerbitkan ditambah dengan “XX”. Indikator lokasi ICAO untuk FIR tersebut kemudian harus dituliskan dalam item A) atau indikator dari suatu Negara atau instansi bukan pemerintah yang bertanggung jawab terhadap penyediaan pelayanan navigasi untuk lebih dari satu Negara. PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 1
2) NOTAM CODE Seluruh kumpulan kode NOTAM yang terdiri dari lima huruf dan huruf pertama selalu huruf Q. Huruf yang kedua dan ketiga menunjukan subjek, dan huruf keempat dan kelima menunjukan status dari subjek tersebut. Untuk kombinasi huruf kedua, ketiga, keempat, dan kelima masukan kode NOTAM ICAO yang terdapat dalam PANS-ABC (Doc.8400) atau dalam Kriteria Pemilihan NOTAM yang terdapat dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual atau masukan satu dari beberapa kombinasi berikut yang sesuai: a) Jika subjek tidak terdapat dalam Kode NOTAM (Doc.8400) atau dalam Kriteria Pemilihan NOTAM (MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual), masukan
“XX” sebagai huruf kedua dan ketiga (contoh:
QXXAK); b) Jika kondisi dari subjek tidak terdapat dalam Kode NOTAM (Doc.8400) atau dalam Kriteria Pemilihan NOTAM (MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual), masukan ”XX” sebagai huruf keempat dan kelima (contoh: QFAXX); c) Apabila NOTAM yang berisikan informasi mengenai perubahan penting diterbitkan berdasarkan Appendix 4 dan Bab 6 dan apabila NOTAM tersebut digunakan untuk memberitahukan adanya AIR AC AIP Amendements atau Supplement, masukan “TT” sebagai huruf keempat dan kelima pada Kode NOTAM; d) Apabila NOTAM yang diterbitkan berisikan daftar NOTAM yang masih berlaku, masukan “KKKK” sebagai huruf kedua, ketiga, keempat dan kelima; dan e) Huruf keempat dan kelima dari Kode NOTAM harus digunakan dalam pembatalan NOTAM sebagai berikut: AK : RESUMED NORMAL OPERATION AL : OPERATIVE (OR RE-OPERATIVE) SUBJECT TO PREVIOUSLY PUBLISHED LIMITATIONS/CONDITION PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 2
AO : OPERATIONAL CC : COMPLETED XX : PLAIN LANGUAGE
3) TRAFFIC I = IFR V = VFR K = NOTAM yang berisikan daftar pemeriksaan
Catatan. – Berdasarkan pada subjek dan isi NOTAM, bidang qualifier untuk TRAFFIC dapat berisikan qualifier yang dikombinasikan. Untuk kemungkinan kombinasi mengacu kepada Kriteria Pemilihan NOTAM yang terdapat dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual.
4) PURPOSE N = NOTAM yang digunakan untuk perhatian segera bagi operator penerbangan B = NOTAM yang akan dimasukan kedalam PIB O = NOTAM yang lainnya; tidak digunakan untuk pemberian penjelasan singkat, tapi tersedia apabila diminta K = NOTAM yang berisikan daftar pemeriksaan Catatan. – Berdasarkan pada subjek dan isi NOTAM, bidang qualifier untuk PURPOSE dapat berisikan qualifier yang dikombinasikan. Untuk kemungkinan kombinasi mengacu kepada Kriteria Pemilihan NOTAM yang terdapat dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual.
5) SCOPE A = Bandara E = En-route W = Peringatan Navigasi K = NOTAM berisikan daftar pemeriksaan PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 3
Catatan. - Berdasarkan pada subjek dan isi NOTAM, bidang qualifier untuk SCOPE dapat berisikan qualifier yang dikombinasikan. Untuk kemungkinan kombinasi mengacu kepada Kriteria Pemilihan NOTAM yang terdapat dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual. 6) dan 7) batas terendah dan tertinggi Batas terendah dan tertinggi harus selalu diisi dan harus dijelaskan dalam Flight Level (FL). Pada peringatan navigasi dan pembatasan ruang udara harus sesuai dengan yang di terdapat dalam item F) dan G) Jika subjek tidak berisi informasi ketinggian yang jelas, masukkan angka standar “000” untuk batas terendah dan “999” untuk batas tertinggi
8) Koordinat, Radius Garis lintang dan garis bujur keakuratannya sampai satu menit, diikuti dengan tiga angka yang menunjukkan jarak radius yang terpengaruh dalam NM (contoh 0400N09800E030). Perkiraan Koordinat menunjukkan perkiraan titik pusat dari lingkaran radius yang meliputi seluruh daerah yang terpengaruh. Dan jika NOTAM mempengaruhi seluruh FIR/UIR atau lebih dari satu FIR/UIR, masukkan angka standar “999” untuk radius.
4. Item A) Masukkan Indicator Lokasi bandara dan FIR yang terdapat dalam dokumen ICAO 7910 yang berisi fasilitas, ruang udara, atau kondisi yang terdapat pada lokasi tersebut. Lebih dari satu FIR/UIR dapat di indikasikan dengan jika memungkinkan, gunakan tanda kebangsaan ICAO sesuai dengan 7910, part 2, tambahkan “XX” dan nama dijelaskan pada item E), dalam bahasa yang sederhana. Jika terdapat informasi mengenai GNSS, masukkan Indikasi Locator ICAO yang tepat untuk elemen GNSS, atau Indikator Lokasi untuk seluruh elemen dari GNSS (kecuali GBAS) PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 4
Catatan
:
Pada
GNSS,
Indikasi
Lokasi
dapat
digunakan
ketika
mengidentifikasikan elemen GNSS (contoh KNMH untuk satelit GPS)
5. Item B) Untuk kumpulan tanggal dan waktu yang menggunakan sepuluh angka, yang terdiri dari tahun, bulan, hari, jam dan menit dalam UTC. Informasi datetime ini menunjukkan masa mulai berlakunya NOTAMN, NOTAMR, NOATAMC.
6. Item C) Kecuali untuk NOTAMC, kumpulan tanggal dan waktu (sepuluh angka, yang terdiri dari tahun, bulan, hari, jam dan menit dalam UTC) yang menunjukkan masa berlaku dari informasi harus digunakan kecuali informasi yang bersifat permanen ditunjukkan dengan singkatan ”PERM”. Untuk informasi yang masa berlakunya
belum
dapat
pastikan
harus
diidentifikasikan
didimasukkan
menggunakan kumpulan tanggal dan waktu diikuti dangan singkatan ”EST”. Jika terdapat NOTAM yang mengandung ”EST” harus dibatalkan atau diganti sebelum tanggal dan waktu yang di sebutkan dalam item C).
7. Item D) Apabila diperlukan, status dari suatu operasi atau kondisi dari suatu fasilitas yang akan aktif memiliki penetapan jadwal antara waktu yang terdapat dalam item B) dan C) , masukkan informasi tersebut dalam item D). Jika item D) melebihi 200 karakter harus dapat dipertimbangkan untuk memberikan inforamsi tersebut dalam beberapa yang NOTAM berurutan. Catatan : panduan yang berisikan definisi yang cocok untuk item D) terdapat dalam MOS 175-02 NOTAM Office Operational Manual.
8. Item E) Gunakan pengkodean kode NOTAM, dan dilengkapi dengan singkatan ICAO, indikator, identifiers, designator, nama panggilan, frekwensi, angka dan bahasa PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 5
yang sederhana. Apabila NOTAM untuk distribusi internasional, teks bahasa inggris harus dimasukkan untuk bagian yang dijelaskan dalam bahasa yang sederhana. Pemasukan ini harus jelas dan singkat agar sesuai untuk dimasukkan dalam PIB, pada NOTAMC referensi subjek dan status pesan perlu dimasukkan untuk pemeriksan
9. Item F) dan G) Item ini biasanya digunakan untuk peringatan navigasi atau pembatasan ruang udara dan biasanya dimasukkan dalam PIB. Masukkan batas ketinggian terendah dan tertinggi dari aktifitas atau pembatasan, unit pengukuran. Catatan : untuk contoh NOTAM lihat MOS 175-02 NOTAM Office Operation Manual dan PANS-ABC (dok 8400).
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 5 / 6
FORMAT NOTAM
Indikator Prioritas Alamat
Tanggal & Waktu pengisian Pengirim
( Seri, Nomor dan Identifikasi Berita
NOTAM Baru
......................................NOTAMN (seri dan nomor/tahun)
NOTAM Pengganti NOTAM Sebelumnya
…………………………….....NOTAMR…………………………………………………… (seri dan nomor/tahun) (seri dan nomor/tahun NOTAM yang diganti)
NOTAM Pencabutan NOTAM Sebelumnya
.......................................NOTAMC................................................................................... (seri dan nomor/tahun) ((seri dan nomor/tahun NOTAM yang dicabut)
Pembagian Kualifikasi Kode NOTAM
FIR
Q)
∕
Q
Jenis Lalu Lintas
∕
Penujua n
Lingku p
∕
∕
Batas Bawah
∕
Identifikasi lokasi ruang udara atau bandar udara dimana informasi disampaikan dalam NOTAM ini.
Batas Atas
Koordinat, Radius
∕ A)
Masa Berlaku Mulai (tanggal & waktu)
B)
s/d (PERM atau tanggal & waktu)
C)
EST* PERM*
D)
Jadwal (bila ada atau diperlukan)
Teks NOTAM; Bahasa Singkat (menggunakan singkatan ICAO) E)
Batas Bawah F) Batas Atas
)
G) Tanda Tangan
APPENDIX 6. NOTAM FORMAT
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS 175 - PIA
LAMPIRAN 5 / 7
PERSYARATAN KUALITAS DATA AERONAUTIKA
Tabel A6-1. Latitude and longitude Publication resolution
Integrity Classification
Flight information region boundary points. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …........
1 min
P, R, D area boundary points (outside CTA/CTZ boundaries) . . . . . . . . . ……….
1 min
P, R, D area boundary points (inside CTA/CTZ boundaries) . . . . . . . . . . ……….
1 sec
CTA/CTZ boundary points . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1 sec
En-route NAVAIDS and fixes, holding, STAR/SID points . . . . . . . . . . . . ………..
1 sec
Obstacles in Area 1 (the entire State territory) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1 sec
Aerodrome/heliport reference point . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1 sec
NAVAIDS located at the aerodrome/heliport . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1/10 sec
Obstacles in Area 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/10 sec
Obstacles in Area 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/10 sec
Final approach fixes/points and other essential fixes/points comprising the instrument approach procedure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …………… Runway threshold . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/10 sec 1/100 sec
Runway end (flight path alignment point) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1/100 sec
Runway holding position . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/100 sec
Taxiway centre line/parking guidance line points . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1/100 sec
Taxiway intersection marking line . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/100 sec
Exit guidance line . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1/100 sec
Aircraft stand points/INS checkpoints . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/100 sec
Geometric centre of TLOF or FATO thresholds, heliports . . . . . . . . . . . . ……….
1/100 sec
Apron boundaries (polygon) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….
1/10 sec
De-icing/anti-icing facility (polygon) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………..
1/10 sec
1 × 10–3 routine 1 × 10–3 routine 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–3 routine 1 × 10–3 routine 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–8 critical 1 × 10–8 critical 1 × 10–8 critical 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–5 essential 1 × 10–3 routine 1 × 10–8 critical 1 × 10–3 routine 1 × 10–3 routine
Elevation/altitude/height
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 6 / 1
Tabel A6-2. Elevation/altitude/height
Publication resolution
Integrity Classification
Aerodrome/heliport elevation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
WGS-84 geoid undulation at aerodrome/heliport elevation position . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Runway or FATO threshold, non-precision approaches. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
WGS-84 geoid undulation at runway or FATO threshold, TLOF geometric centre, non-precision approaches . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Runway or FATO threshold, precision approaches . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
0.1 m or 0.1 ft
1 × 10–8 critical
WGS-84 geoid undulation at runway or FATO threshold, TLOF geometric centre, precision approaches . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
0.1 m or 0.1 ft
1 × 10–8 critical
Threshold crossing height, precision approaches . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
0.1 m or 0.1 ft
1 × 10–8 critical
Obstacles in Area 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Obstacles in Area 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
0.1 m or 0.1 ft
1 × 10–5 essential
Obstacles in Area 1 (the entire State territory) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
Distance measuring equipment/precision (DME/P) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3 m (10 ft)
1 × 10–5 essential
Distance measuring equipment (DME) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
30 m (100 ft)
1 × 10–5 essential
Minimum altitudes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
50 m or 100 ft
1 × 10–3 routine
Elevation/altitude/height
Note.— See Appendix 7 for graphical illustrations of obstacle data collection surfaces and criteria used to identify obstacles in the defined areas.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 6 / 2
Tabel A6-3. Declination and magnetic variation
Publication resolution
Integrity Classification
VHF NAVAID station declination used for technical line-up . . . . …………………
1 degree
1 × 10–5 essential
NDB NAVAIDmagneticvariation.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………..
1 degree
1 × 10–3 routine
Aerodrome/heliportmagneticvariation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …….……………...
1 degree
1 × 10–5 essential
ILSlocalizer antennamagneticvariation.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .………………..
1 degree
1 × 10–5 essential
MLS azimuth anntena magnetic variation…………………….................................
1 degree
1 × 10–5 essential
Publication resolution
Integrity Classification
Airway segments . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 degree
1 × 10–3 routine
En-route and terminal fix formations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/10 degree
1 × 10–3 routine
Terminal arrival/departure route segments . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 degree
1 × 10–3 routine
Instrument approach procedure fix formations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/100 degree
1 × 10–5 essential
ILS localizer alignment (True) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/100 degree
1 × 10–5 essential
MLS zero azimuth alignment (True) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/100 degree
1 × 10–5 essential
Runway and FATO bearing (True) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/100 degree
1 × 10–3 routine
Elevation/altitude/height
Tabel A6-4. Bearing
BEARING
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 6 / 3
Tabel A6-5. Length/distance/dimension
Elevation/altitude/height
Publication resolution
Integrity Classification
Airway segment length. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1/10 km or 1/10 NM
1 × 10–3 routine
En-route fix formation distance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/10 km or 1/10 NM
1 × 10–3 routine
Terminal arrival/departure route segment length. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1/100 km or 1/100 NM
1 × 10–5 essential
Terminal and instrument approach procedure fix formation distance . . . . . . . . .
1/100 km or 1/100 NM
1 × 10–5 essential
Runway and FATO length, TLOF dimensions . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Runway width. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Displaced threshold distance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
Clearway length and width . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Stopway length and width . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Landing distance available . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Take-off run available. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Take-off distance available. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Accelerate-stop distance available . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–8 critical
Runway shoulder width . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Taxiway width . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
Taxiway shoulder width . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
ILS localizer antenna-runway end, distance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
ILS glide slope antenna-threshold, distance along centre line . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
ILS marker-threshold distance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
ILS DME antenna-threshold, distance along centre line . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
MLS azimuth antenna-runway end, distance. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
MLS elevation antenna-threshold, distance along centre line . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–3 routine
MLS DME/P antenna-threshold, distance along centre line . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 m or 1 ft
1 × 10–5 essential
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 6 / 4
PERSYARATAN DATA TERRAIN DAN OBSTACLE
Data terrain yang dikumpulkan dengan persyaratan angka pada Area 1 Data terrain yang dikumpulkan dengan persyaratan angka pada Area 2
Gambar LAMP 7-1. Data Terrain pada permukaan Area 1 dan Area 2
1. 2.
3. 4.
Dalam daerah yang dicakup pada radius 10 km dari ARP, data Terrain harus dikumpulkan dan dicatat sesuai dengan persyaratan area 2. Dalam daerah antara 10 km dan batas TMA atau radius 45 kilometer (manapun yang lebih kecil), data terrain yang menembuh batas horizontal 120 m diatas elevasi runway terendah harus dikumpulkan dan dicatat berdasarkan persyaratan area 2. Dalam daerah antara 10 km dan batas TMA atau radius 45 km (manapun yang lebih kecil), data terrain yang tidak menembus batas horizontal 120 diatas elevasi runway terendah harus Dalam bagian area 2 dimana operasi penerngan dilarang karena terrain yang sangat tinggi atau pembatasan dan /atau peraturan lokal lainnya, data terrain hanya dikumpulkan dan dicatat berdasarkan persyaratan area1.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 7 / 1
Gambar LAMP 7-2. Data Obstacle pada permukaan – Area 1 dan Area 2 1.
Data rintangan harus dikumpulkan dan dicatat berdasarkan persyaratan area 2 yang terdapat dalam table : a. Rintangan yang menembus permukaan kerucut yang berasal dari sisi-sisi 180 meter lebar persegi panjang dan pada pengukuran elevasi runway terdekat yang diukur sepanjang runway centre line, yang diperpanjang pada slope 1.2 persen sampai mencapai ketinggian 120 meter diatas elevasi runway terendah pada seluruh runway yang digunakan pada bandara (slope 1.2 persen mencapai ketinggian sampai 120meter pada jarak 10 kilometer). Mengingat area 2 ( antara 10 kilometer dan batas TMA atau radius 45 kilometer, manapun yang terendah), permukaan horizontal 120 meter diatas elevasi runway terendah. b. Pada bagian area 2 dimana operasi pesawat dilarang karena terrain yang sangat tinggi atau pembatasan dan atau peraturan local lainya, data rintangan harus di kumpulkan dan dicatat sesuai dengan persyaratan area 1
2.
Data pada setiap rintangan didalam area 2 yang ketinggianya 100 meter atau lebih diatas daratan harus di kumpulkan dan dicatat dalam database sesuai dengan persyaratan area 1 yang terdapat dalam tabel.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 7 / 2
AREA 3
Gambar LAMP 7-3. Data Terrain dan Obstacle pada permukaan — Area 3
1. 2.
Data terrain dan rintangan yang diperpanjang lebih dari setengah meter (0.5 m) diatas batas horizontal yang melewati titik terendah pada area pergerakan bandara atau heliport harus dikumpulkan dan dicatat. Dara terrain dan rintangan dalam area 3 harus di kumpulkan dan dicatat berdasarkan persyaratan yang terdapat dalam tabel pada halaman APP 7-5
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
LAMPIRAN 7 / 3
Gambar LAMP 7-4. Data terrain pada permukaan — Area 4 Data terrain di Area 4 harus dikumpul dan dicatat sesuai lampiran 6.
PERMEN NO. 22/ 2009, PKPS - PIA
persyaratan penulisan angka sebagaimana dalam tabel
LAMPIRAN 7 / 4