PENGARUH PRODUKSI TANAMAN PANGAN TERHADAP INDEKS HARGA PANGAN DI KOTA MANADO Sylvia Sary Manaida1 Dr.Ir O.E.H Laoh, MS., Dr. Ir. Benu L.S Olfie., MS, Ir.Joachim N.K Dumais, ME.2
ABSTRACT The objective of this study in to determine the effect to Crop Production Of Food Price Index in Manado this study uses secondary data. The data used is obtained from the Office of the Central Bureau of Statistics of North Sulawesi Province, in the form of time series data. Analysis of data using multiple linear regressi on models to examine the relationship between production of food crops, with food price indeks in Manado city. The results of research showed that the effect of Crop Production Of Food Price Index in Manado City is influenced by two variables, the production of food crops in the city of Manado and food crop production in North Sulawesi Province outside of the city of Manado. Based on regression analysis, it can be concluded that the F-value equal to 2,07 with a significant level of 0,197 which means the production of food crops in the city of Manado and food crop production in North Sulawesi city of Manado out jointly significant effect on food price index. Determinant coefficient (
) of 0,521 indicated
that 52.1% of food price index is affected by the variables the production of food crops in the city of Manado and food crop production in North Sulawesi Province outside of the city of Manado. Regression coefficient for the variable crop production in the city of Manado was positive it means that the variable is 0,07058 crop production in Manado City but had a significant effect on food price index with P=0,092, but the regression coefficient for the variable crop production in North Sulawesi Province outside of the city of Manado -0,0003927 was negative which means variable crop production in North Sulawesi Province outside of the city of Manado had a significant effect on food price index in the city of Manado with P=0,090. 1
Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat
2
Dosen Pembimbing
Indonesia adalah salah satu
BAB I
Negara yang cukup baik dibidang
PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
sumber daya alam dan sumber
Pembangunan merupakan satu proses
daya
yang
Indonesia
mengarah
kesejahteraan
pada
peningkatan
masyarakat.
Dalam
manusia.Melalui
hal
diharapkan
bersaing
dengan
ini
dapat
negara-negara
menunjang keberhasilan pembangunan
lain di dunia.Negara yang maju
di
bidang
pertanian
pembangunan
dalam
era
adalah Negara yang mempunyai
ini,
di
perekonomian danstabilitas yang
sekarang
perlukan suatu penanganan yang baik di mana sasaran utama pembangunan
kuat. Perkembangan harga tanaman
pertanian adalah terciptanya sektor
pangan
pertanian yang maju dan tangguh.
terhadap kesejahteraan masyarakat
Sektor
pertanian
sangat
berpengaruh
masih
konsumen secara luas maupun
memegang peranan penting dalam
tingkat kesejahteraan petani, oleh
pelaksanaan
pembangunan
karena itu perkembangan harga
nasional di Indonesia. Perhatian
tanaman pangan dapat digunakan
yang relatif besar terhadap sektor
sebagai salah satu indikator parsial
pertanian,
baik
tentang
penyiapan
pangan
dalam
hal
dan
gizi,
perkembangan
kesejahteraan
masyarakat
dan
penyerapan tenaga kerja, maupun
petani. Harga merupakan salah
cukup besarnya kontribusi sektor
satu penentu keberhasilan suatu
ini dalam meningkatkan eksport
produsen
karena
harga
non migas. Selain itu, cukup
menentukan
seberapa
besar
besarnya penduduk yang terlibat
keuntungan yang akan diperoleh
dalam
produsen
sektor
pertanian
kemampuannya
serta dalam
menghadapi krisis ekonomi yang terjadi
sekarang
ini
juga
dari
penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa. Data
BPS
Sulawesi
Utara
merupakan alasan lain pentingnya
periode 2000-2011 pada lampiran
sektor pertanian untuk tetap di
1 menjelaskan bahwa pada tahun
pertahankan
2000-2004
dalam
pelaksanaan pembangunan.
proses
terdapat
kecenderungan penurunan indeks
harga tanaman pangan, tetapi pada
terkait.Dan
periode
menambah
2004-2011
terjadi
bagi
peneliti pengetahuan,
kecenderungan kenaikan indeks
pengalaman, dan langkah awal
harga tanaman pangan.
untuk
Peningkatan harga komoditas
terjun
sekaligus
ke
masyarakat
sebagai
sumbangan
pertanian terutama di pengaruhi
pemikiran
khususnya
dalam
oleh
keinginan
membangun
suatu
faktor
beberapa
faktor.
tersebut
Faktor-
adalah
cuaca,
usaha khususnya dalam penentuan
produksi pangan, impor pangan
harga
serta hama dan penyakit. Dari
pangan.
bahan
keempat faktor tersebut, faktor yang
dominan
mempengaruhi
harga komoditas pertanian adalah produksi pangan. Untuk itu perlu diketahui
pengaruh
produksi
makanan
atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Harga Harga moneter
merupakan atau
satuan
ukuran
tanaman pangan terhadap indeks
(termasuk
harga pangan di Kota Manado.
lainnya) yang, ditukarkan agar
jasa
belakang
penggunaan suatu barang atau
yang di uraikan maka rumusan
jasa. Harga merupakan komponen
masalahnya
yang
pengaruh
latar
dan
memperoleh hak kepemilikan atau
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan
barang
lainnya
adalah produksi
bagaimana tanaman
pangan terhadap indeks harga tanaman pangan di Kota Manado? Adapun tujuan dari penelitian yaitu
pengaruh
untuk produksi
terhadap
laba
langsung perusahaan.
(Tjiptono 2002) Harga adalah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
1.3 Tujuan Penelitian ini
berpengaruh
mengetahui tanaman
pangan terhadap indeks harga tanaman pangan di Kota Manado 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
yang
dibutuhkan
untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk
dan
pelayanannya.(Harini 2008) Harga adalah hasil pertemuan dari transaksi barang atau jasa yang
yang
dilakukan
oleh
permintaan dan penawaran di
pasar. Agar mempunyai makna
tertentu
yang lebih umum, harga pun
dihasilkannya.
didefinisikan
sebagai
dari
barang
jumlah
2. Penetapan
sesuatu yang dipertukarkan dalam
kestabilan
harga.
barter
biasanya
dilakukan
atau
penjualan,
untuk
sesuatu
yang
memperoleh
lainnya.( Sastradipoera 2003) Harga
dipengaruhi
harga
perusahaan
untuk Hal
yang
yang
ini untuk
kebetulan
memegang kendali atas harga. oleh
Usaha
pengendalian
harga
permintaan dan penawaran barang
diarahkan
dipasar, dalam hal ini situasi pasar
mencegah terjadinya perang
sangat berperan penting dalam
harga,
penetapan
menghadapi permintaan yang
harga.Menurut
Samuelson (2001), harga faktor ditentukan oleh interaksi antara
terutama
untuk
khususnya
bila
sedang menurun. 3. Penetapan
harga
untuk
permintaan dan penawaran faktor
mempertahankan
produksi.
meningkatkan bagiannya dalam pasar.
2.3.Tujuan Penetapan Harga Penjual menetapkan
Apabila
atau perusahaan
barang
dalam
mendapatkan
bagian
harga
dapat
dengan luas tertentu, maka ia
mempunyai tujuan yang berbeda
harus
satu
mempertahankannya
sama
lain
antar
penjual
pasar
berusaha atau
maupun antar barang yang satu
justru
dengan
Tujuan
Untuk itu kebijaksanaan dalam
penetapan harga menurut Harini
penetapan harga jangan sampai
(2008) adalah sebagai berikut:
merugikan
yang
lain.
1. Penetapan
harga
mencapai
penghasilan
investasi.
Biasanya
untuk atas besar
keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan prosentasenya dan
untuk
diperlukan
mencapainya
penetapan
harga
mengembangkannya.
usaha
mempertahankan
atau
mengembangkan bagian pasar tersebut. 4. Penetapan menghadapi persaingan.
harga atau
untuk mencegah Apabila
perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan
mengetahui pada harga berapa
Hukum
harga
menyatakan,
ia akan menetapkan penjualan.
bahwa perubahan penawaran akan
Ini berarti bahwa ia belum
menyebabkan berubahnya harga
memiliki
dalam
tujuan
dalam
arah
yang
berlawanan
menetapkan harga coba-coba
dengan asumsi permintaan tetap.
tersebut.
Apabila
permintaan
tetap
kenaikan
penawaran
akan
5. Penetapan
harga
untuk
memaksimir laba. Tujuan ini
menyebabkan penurunan harga
biasanya menjadi anutan setiap
dan
usaha
penawaran
bisnis.
usaha
Kelihatannya
mencari
mempunyai kurang
untung
konotasi
enak
yang
seolah-olah
menindas konsumen. Padahal sesungguhnya hal yang wajar saja.
Setiap
bertahan
usaha
hidup
untuk
memerlukan
sebaliknya akan
penurunan menyebabkan
naiknya harga. 2.5. Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Harga
Komoditas Pertanian Menurut
Wasrob
(2002);
Tomek and Robinson (2000), ada berbagai
faktor
yang
laba. Memang secara teoritis
mempengaruhi harga komoditas
harga bisa berkembang tanpa
pertanian, antara lain:
batas.
1. Cuaca Cuaca merupakan salah
2.4.Teori Harga Menurut Ricard Billas (2001),
satu
faktor
yang
teori harga mempunyai 2 faktor
mempengaruhi harga pada
yaitu permintaan dan penawaran.
komoditas
Harga merupakan suatu diantara
pertanian.Cuaca terdiri dari
banyak
seluruh
faktor
penting
dalam
fenomena
yang
mikro ekonomi untuk mengetahui
terjadi
di atmosfer
bagaimana harga menjadi faktor
Bumi atau
bersama antara permintaan dan
lainnya.Cuaca
penawaran dan untuk mengetahui
merupakan sebuah aktivitas
harga memainkan peranan yang
fenomena ini dalam waktu
sangat penting.
beberapa hari.Cuaca rata-
sebuah planet biasanya
rata dengan jangka waktu
yang lebih lama dikenal
Produksi
sebagai iklim.Cuaca terjadi
merupakan
karena
pengaruh
suhu
dan
pangan penentu faktor
dari harga
kelembaban yang berbeda
komoditas
antara satu tempat dengan
Secara umum dikatakan,
tempat lainnya.
semakin banyak produksi
Fluktuasi kelembaban
suhu
dan
udara
yang
pertanian.
komoditas semakin
pertanian, banyak
jumlah
semakin meningkat mampu
komoditas pertanian yang
menstimulasipertumbuhan
akan dihasilkan. Tetapi bila
dan
perkembangan
produksi
pengganggu
pertanian
organisme
komoditas sedikit
maka
tanaman, sehingga harga
jumlah komoditas pertanian
komoditas pertanian akan
yang akan dihasilkan akan
naik dengan tajam karena
sedikit
banyaknya
berpengaruh
komoditas
dan
itu
akan
pada
harga
pertanian yang rusak akibat
komoditas pertanian yang
cuaca yang buruk Dengan
ada,
artian
menyebabkan
bahwa
komoditas
jika
sehingga
akan harga
pertanian
komoditas pertanian akan
banyak yang rusak, maka
naik dengan tajam. Dengan
hasil komoditas pertanian
artian bahwa jika produksi
akan berkurang itulah yang
komoditas
akan menyebabkan harga
sedikit, akan menyebabkan
akan naik. Sehingga banyak
harga komoditas pertanian
konsumen
akan naik.
yang
akan
dirugikan.
3. Impor Pangan Impor
2. Produksi Pangan Produksi merupakan
pangan salah
satu
merupakan harga
indeks
pertanian.
harga
pada pertanian.
pangan salah
satu
faktor yang mempengaruhi
faktor yang mempengaruhi komoditas
pertanian
pada
komoditas Banyaknya
produk impor yang masuk
sangat merugikan petani karena
produk
import
tersebut memberikan harga
2.6. Indeks Harga 2.6.1. Pengertian Indeks Harga Indeks
harga
yang lebih murah tetapi
adalah suatu ukuran yang
dengan kualitas yang lebih
menunjukkan
rendah
perubahan-perubahan
dibandingkan
tentang
produk lokal atau domestik,
terjadi
dengan
waktu ke waktu (dari satu
kualitas
yang
rendah akan menyebabkan hasil komoditas pertanian
pada
harga
yang dari
periode ke periode lainnya). 2.6.2. Latar Belakang Perkembangan
akan berkurang. Dengan
Indeks Harga
begitu akan menyebabkan
Sejak
abad
ke
18
harga komoditas pertanian
banyak dilakukan penelitian
akan naik.
tentang harga barang-barang dipasaran.
4. Hama dan Penyakit Hama
dan
merupakan
penyakit salah
produsen
Ketegangan sebagai
pihak
satu
penghasil
barang
dan
faktor yang mempengaruhi
konsumen
sebagai
pihak
harga
pembeli
pada
pertanian.
komoditas Bila
suatu
akan
mengakibatkan
tanaman di serang oleh
ketidakseimbangan fluktuasi
hama dan penyakit maka
harga barang.
tanaman rusak,
tersebut
akan
sehingga
hasil
komoditas pertanian akan berkurang, produksi
maka
jika
2.6.3. Ciri-ciri Harga dan Indeks Harga 2.6.3.1.Ciri-ciri Harga a. Kenaikan
dan
komoditas
penurunan
harga
pertanian berkurang dapat
tergantung
pada
menyebabkan
jumlah permintaan
harga
komoditas pertanian akan
barang
naik dan merugikan para
masyarakat.
konsumen.
b. Harga dijadikan
di dapat sebagai
alat penentuan nilai
untuk mengetahui faktor-
suatu
faktor yang menyebabkan
barang
dibandingkan
kemajuan dan kemunduran
barang lain.
ekonomi.
c. Harga
dapat
3. Indeks
dapat
dipengaruhi jumlah
dijdikan
dasar
barang
perbandingan
untuk
dan
yang
uang
tersedia
mengukur
dimasyarakat. a. Indeks
harga
digunakan
sekarang dan sebelumnya. 4. Indeks
sebagai
dijadikan
alat pengukur harga. b. Indeks
untuk
harga
merupakan
sebagai
dasar
menetapkan
pola
kebijaksanaan secara
keseluruhan dan moneter. 2.6.5. Metode Penghitungan indeks
harga
merupakan
Harga
alat
Penghitungan
untuk
indeks
memperlihatkan
dengan
perubahan-
Oleh
perubahan
dapat
ekonomi
dari
suatu harga.
harga
dan
ukuran
perbandingan c. Indeks
tingkat,
kemajuan ekonomi masa
2.6.3.2. Ciri-ciri Indeks Harga
2.6.4.
harga
dapat
angka dilakukan
beberapa metode. karena
itu,
perlu
harga
dilakukan pilihan yang tepat
pada satu / berbagai
agar tujuan angka indeks
jenis barang.
yang telah ditetapkan dapat
Peranan
Indeks
Harga
Dalam Ekonomi 1. Alat
bagi
untuk
pemerintah menetapkan
kebijaksanaan dan harga di masa yang akan datang. 2. Indeks
dijadikan
tercapai.
Pada
dasarnya
terdapat
dua
metode
penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut: 1.
Angka
indeks
sederhana
atau angka indeks tidak
harga
dapat
ditimbang
(simple
sebagai
dasar
agregative methode) dibagi
dalam
bentuk
sederhana
agregatif
dan
rata-rata
harga relatif atau agregative relative. 2.
Angka
indeks
yang
ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak yang
diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan
dalam
proses
penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan
makanan
atau
minuman pangan dibedakan atas pangan
segar,
pangan
olahan
tertentu dan pangan siap saji. Tanaman pangan adalah segala jenis
tanaman
menghasilkan
yang
karbohidrat
dapat dan
protein. Misalnya padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah.
pangan Pemberitaan krisis
tentang
pangan
mendominasi sejumlah
global berita
media
nasional
di masa
maupun
international di akhir 2010 ini. Suatu isu yang kembali
2.7. Pengertian Tanaman Pangan
diolah,
2.7.1. Ancaman kekurangan
menghangat setelah pernah mencuat ke publik global sekitar dua tahun yang lalu. Kali ini pemicu ancaman kekurangan lagi
pangan
karena
tidak
kebijakan
subsitusi komoditi pangan untuk tujuan biofuel, tapi karena
keadaan
iklim
curah
hujan
khususnya
global yang tidak menentu. 2.7.2. Penganekaragaman Pangan Penganekaragaman pangan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan
mutu
gizi
makanan
dengan
pola
konsumsi
yang
lebih
beragam atau usaha untuk lebih
menganekaragamkan
jenis
konsumsi
meningkatkan makanan
mutu
rakyat
dan gizi dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
ubi jalar, kacang tanah yang akan di panen yaitu total
2.8. Konsep “Distributed Lag” Konsep ini
padi ladang, jagung, ubi kayu,
muncul
karena
adanya penyesuaian yang tertunda
Produksi yang ada dari tahun 2000-2011.
dari perubahan harga. Adanya
2. Produksi tanaman pangan di
perbedaan waktu antara perubahan
Provinsi Sulawesi Utara di luar
jumlah produksi sebagai penyebab
Kota Manado
dan
sebagai
Produksi tanaman pangan di
akibat disebut “Lag” ( Tomek and
Provinsi Sulawesi Utara di luar
Robinson, 2000).
Kota Manado di hitung dari
perubahan
Adanya
harga
kenaikan
produksi
beberapa
tanaman
pangan
pangan saat ini akan menyebabkan
seperti tanaman padi sawah,
penurunan harga pangan yang
padi ladang, jagung, ubi kayu,
dampaknya akan dirasakan pada
ubi jalar, kacang tanah yang
panen berikutnya.
akan di panen yaitu total produksi bahan makanan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengambilan Data Penelitian
ini
ada dari tahun 2000-2011. 3. Indeks Harga Tanaman Pangan
menggunakan
Indeks harga tanaman pangan
data sekunder. Diambil dari Badan
yang diambil dari data indeks
Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
harga bahan makanan Kota
Utara berupa data time series pada
Manado
tahun 2000-2011.
Asumsi yang digunakan adalah
3.2 Konsep Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Produksi tanaman pangan di Kota Manado
tahun
2000-2011.
tanaman pangan mendominasi bahan
makanan
di
Kota
data
yang
Manado. 3.3 Metode Analisis Data Teknik
analisis
Produksi tanaman pangan di
digunakan untuk melihat pengaruh
Kota Manado di hitung dari
produksi
beberapa
terhadap indeks harga pangan di
tanaman
pangan
seperti tanaman padi sawah,
Kota
tanaman
Manado
adalah
pangan analisis
regresi linear berganda, dengan bentuk sebagai berikut :
Kota
Manado
diujung
=β +β X +β X +e
Dimana :
= Indeks harga pangan di
terletak
utara
Sulawesi
dan
Pulau
merupakan
Kota terbesar di belahan Sulawesi
Utara
sekaligus
Ibukota
Propinsi
Kota Manado pada 1 tahun
sebagai
sebelumnya
Sulawesi
Utara..
β
geografis
kota
= Intersept =
Koefisien
regresi
produksi tanaman pangan di Kota Manado Koefisien produksi pangan
regresi tanaman
di
Provinsi
SULUT di luar Kota Manado Produksi
tanaman
pangan di Kota Manado =Produksi
tanaman
pangan di Provinsi SULUT di luar Kota Manado 3.4 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan yaitu mulai bulan Januari 2013 sampai bulan Maret 2013, yang dilaksanakan di Kota Manado.
terletak antara 1030'–10.40' Lintang
Utara
dan
1240.40’–1260.50'
Bujur
Timur. Data
pada
Tabel
menunjukkan
1
bahwa
Kecamatan
Mapanget
mempunyai luas wilayah lebih dari sepertiga (± 37 %) dari luas keseluruhan kota Manado, sementara paling
Kecamatan
kecil
adalah
yang Sario
dengan luas wilayah hanya sekitar
1,22
%
dari
luas
wilayah Kota Manado. Penggunaan lahan di Kota Manado lahan
masih
didominasi
pertanian/perkebunan
yaitu seluas 11.267,35 Ha atau 71,65%,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Wilayah Kota Manado dan
Manado
sebesar ± 2 Km2 atau hanya
e = Error
4.1.1.Letak
Secara
Keadaan
Geografis Kota Manado
sedangkan
area
terbangun seperti perumahan permukiman, usaha dan jasa, serta jasa seluas 3329,60 Ha atau 21,17%
Kota
Manado
berperan
penggerak
ekonomi
sebagai Ibu Kota Sulawesi
Kota Manado.Lapangan
Utara,
usaha
dengan
luas
wilayah157,26 berpenduduk
jasa
menyerap
km2,
tenaga kerja terbanyak,
jiwa
35,76
372.887
%
dari
(Sensus Penduduk 2000). Dana
sekitar156.000
alokasi Umum pada tahun 2003
penduduk.
sebesar Rp. 177,38 milyar.
negeri berjumlah 23.000
4.1.2. Penduduk
orang,
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
terdiri
penduduk
Kota Manado saat ini sebanyak 451.172 jiwa (sumber:
dari
16.000pegawai Propinsi
Jumlah
Pegawai
negeri
Sulut
dan
sisanya pegawai Kota Manado. 4.1.3. Keadaan Alam Kota Manado adalah
LaporanPemerintah
daerah
Kota Manado (PDAM)
tropis dengan suhu udara
2003).
rata-rata berkisar 260C -
2.Tenaga Kerja
beriklim
280C. Dengan curah hujan
Sektor perdagangan dan
yang
jasa
tahunan
berkisar
antara
masih
1,264 mm – 3,928 mm,
merupakan daya tarik
dengan rata-rata pertahun
dan
mencapai
menyerap
tenagacukup
besar
adalah
yang
terbasah
Sektor
perdagangan tahun2001 tenaga
kerja
orang
dan
pada menyerap 45.972
bulan
Juli
pada
dan bulan
Januari. Sedangkan musim kering
berlangsung
bersamaan
dengan
jasa-jasa
datangnya angin tenggara
orang).
yang kering dari dataran
(32.069
Jasapemerintahan swasta
mm,
dengan bulan paling kering
dibanding sektor-sektor lain.
3,072
menjadi
dan roda
Australia dari bulan Juli sampai Oktober.
4.1.4.Kondisi
Perekonomian
Daerah
PDRB atas dasar harga konstan
tahun
2001
umum
sebesar
943.055
juta
perekonornian kota Manado
rupiah,
pada lima tahun terakhir
sebelumnya
(sejak krisis ekonomi) sudah
896.472 juta rupiah.
menunjukkan prospek yang
2. Struktur Perekonomian
Secara
tahun sebesar
cukup menggembirakan. Ini
Struktur
terlihat dari pertumbuhan
kota Manado pada tahun
ekonomi yang membaik dari
2001 masih didominasi
tahun
oleh(tiga) sektor dengan
ke
melihat
tahun.
dan
gambaran
Untuk
mengetahui perekonomian
perekonomian
kontribusi
terbesar
dalam
pembentukan
kota Manado lebih rinci
PDRB yaitusektor Jasa-
dapat dilihat melalui uraian
jasa sebesar 613.485 juta
di
rupiah atau 29,22 persen,
bawah
ini
dengan
beberapa indikator ekonomi
sektor
makro
Hotel
yang
menggambarkan
keadaan
Perdagangan, dan
sebesar
Restoran
477.477
perekonomian kota Manado.
rupiah
1. Produk
Pengangkutan
Domestik
(22,74%),sektor
Regional Bruto (PDRB)
Komunikasi
PDRB
Kota
434.417
pada
tahun
Manado 2001
juta dan
sebesar
juta
rupiah
(20,69%).Kemudian
mengalami peningkatan,
diikuti
oleh
yaitu dapat dilihat dari
Bangunan
nilai nominal PDRB atas
sektor
dasar
harga
berlaku
Pengolahan(6,59%),
tahun
2001
sebesar
sektor Bank, Lembaga
2.385.528 juta rupiah,
Keuangan
dibandingkan
Perusahaan
tahun
sektor (11,12%), Industri
dan
Jasa
2000. sebesar 2.099.657
(5,89%),sektor Pertanian
juta rupiah, sedangkan
(3,03%)
dan
sektor
Listrik, Gas dan Air
Tabel 3. Indeks Harga
Minum
Tanaman Pangan Di Kota
(0,63%),sedangkan yang
Manado
mempunyai terkecil
kontribusi
adalah
Indeks
sektor
Harga
Tahun
Penggalian yaitu 0,09
Tanaman
persen.
Pangan
4.1.5. Indeks Harga Pangan Di Kota Manado Penentuan
harga
khususnya untuk tanaman pangan yang ada di Kota Manado. Pada saat tertentu harga tanaman pangan di Kota Manado turun. Hal ini disebabkan
karena
produksinya
berlebihan
masuk di pasar, tetapi bila produksinya kurang maka harga
akan
naik.
Hal
semacam ini selalu terjadi di Manado karena semuanya diserahkan
kepada
mekanisme pasar, sehingga hal semacam inilah yang menyebabkan masyarakat di Manado tidak sejahtera. Untuk
lebih
jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3 indeks harga pangan di Kota Manado, berikut:
yaitu
sebagai
2000 295,13 2001 307,21 2002 389,61 2003 334,85 2004 114,79 2005 138,6 2006 157,34 2007 190,6 2008 250,41 2009 264,99 2010 305,34 2011 300,58 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi SULUT Dari data tabel 3 diatas, dapat
dilihat
indeks
harga
pangan di Kota Manado bahwa pada tahun 2000-2004 terdapat kecenderungan
penurunan
indeks harga tanaman pangan, tetapi pada periode 2004-2011 terjadi kecenderungan kenaikan indeks harga tanaman pangan, ini disebabkan karena indeks harga tanaman pangan di Kota Manado
dalam
menggunakan
perhitungan
indeks
harga
tanaman pangan pada tahun 2007 sebagai tahun dasar.
4.2.Pengaruh Produksi Tanaman Pangan Terhadap Indeks Harga Pangan Di Kota Manado 1. Produksi Tanaman Pangan Di Kota Manado Menurut Robinson
Tomek
(2000),
and
hubungan
antara jumlah dan tanaman pangan
dapat
digambarkan
juga
dalam
bentuk
P
tanaman
harga,
Q
adalah
pangan
jumlah
merupakan salah satu pengaruh
tanaman pangan. Jadi dapat
indeks harga pangan yang ada
disimpulkan
jumlah
di kota Manado. Artinya jika
pangan
Produksi
bahwa
tanaman mempengaruhi harga. Permintaan tanaman
produksi yang
berlebihan biasanya dipicu oleh pasar
likuiditas
sehingga
di
terjadi
permintaan yang tinggi dan memicu
pangan
meningkat atau banyak maka
pangan
membanjirnya
tanaman
perubahan
tingkat harga. Produksi
akan berdampak pada indeks harga pangan di Kota Manado. Untuk lebih jelas mengenai perincian
produksi
tanaman
pangan di kota manado dapat dilihat pada Tabel 4.
pada Tabel 4. Produksi Tanaman Pangan di Kota Manado
Tanaman Pangan
2000 (ton) 18
2001 (ton) 45
Produksi Tanaman Pangan Di Kota Manado 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) 62 49 49 49 34 18 27 27
Padi Sawah Padi 18 28 56 75 Ladang 162 332 1.564 1.672 Jagung 1.118 1.640 1.376 Ubi Kayu 439 246 270 278 Ubi Jalar 86 Kacang 8 25 40 53 Tanah 731 1.794 3.632 3.473 Total Sumber: Dinas Perkebunan Sulawesi Utara Berdasarkan data di
2010 (ton) 50
2011 (ton) 36
94
84
313
542
144
144
139
1.030
681 1.149 320 42
1.733 1.215 382 31
1.705 1.616 363 30
1.677 2.018 345 28
2.296 1.815 411 23
2.296 2.570 688 86
3.176 2.473 688 86
3.706 3.057 800 64
2.335 3.494 4.061 4.628 4.716 5.811 6.612 8.693 2. Produksi Tanaman Pangan atas Di Provinsi Sulawesi Utara Di Luar Kota Manado dapat dikatakan bahwa Produksi tanaman pangan di produksi tanaman pangan yang Provinsi Sulawesi Utara di luar ada di kota Manado sangat Kota Manado merupakan salah dipengaruhi oleh beberapa satu yang mempengaruhi tanaman pangan di antaranya indeks harga pangan, jika adalah padi sawah, padi ladang, dibandingkan dengan produksi jagung, ubi kayu, ubi jalar dan tanaman pangan di Kota kacang tanah. Manado maka akan sangat jelas Dari data diatas, dapat perbandingan antara produksi dilihat dengan jelas bahwa dari tanaman pangan di Provinsi tahun ke tahun produksi Sulawesi Utara di luar Kota tanaman pangan yang ada di Manado dan pengaruh tanaman kota Manado tidak selalu sama, pangan di Kota Manado, setiap tahun produksi tanaman dengan kata lain indeks harga pangan bertambah tetapi ada pangan yang ada di Kota juga yang berkurang. Oleh Manado di pengaruhi oleh sebab itu dapat dikatakan indeks harga pangan yang ada bahwa produksi tanaman di provinsi sulawesi utara di pangan sangat mempengaruhi luar kota Manado. Tanaman indeks harga khususnya yang pangan yang di maksud adalah ada di kota Manado. padi sawah,padi ladang,ubi
kayu,ubi
jalar
dan
kacang
tanah.
Dari hasil penelitian, maka untuk melihat pengaruh produksi
Produksi tanaman pangan di
tanaman pangan terhadap indeks
Provinsi Sulawesi Utara di luar
harga pangan di kota Manado.
Kota Manado mempunyai rata-
Dapat
rata produksi dari tahun 2000-
tanaman pangan di kota Manado
2011 yaitu:
dan produksi tanaman pangan di
1. Rata-rata
produksi
padi sawah sebesar 447684,08 2. Rata-rata
dilihat
pada
produksi
provinsi sulawesi utara di luar kota Manado. Hasil analisis yang dilakukan
produksi
secara
bersama-sama
padi ladang sebesar
mengetahui
25507,583
tanaman pangan terhadap indeks
3. Rata-rata
produksi
jagung
sebesar
287153,17 4. Rata-rata ubi
0,349 yang
berarti produksi tanaman pangan
sebesar
di kota Manado dan produksi tanaman
pangan
produksi
sulawesi
utara
sebesar
Manado
secara
jalar
35030,333 6. Rata-rata
F-hitung sebesar 1,19 dengan
produksi
63170,083 ubi
produksi
harga pangan di kota Manado. tingkat signifikan
kayu
5. Rata-rata
pengaruh
untuk
berpengaruh produksi
kacang
tanah
indeks
harga
di di
provinsi luar
kota
bersama-sama
nyata
terhadap
pangan.
Nilai
koefisien determinan (R 2) sebesar
sebesar 7008,6667
0,509 menunjukkan bahwa 50,9%
(
indeks harga pangan dipengaruhi
Diolah
dari
Lampiran 1) 4.3.Hubungan Indeks Harga Pangan Dengan Produksi Tanaman Pangan Di Kota Manado dan Produksi Tanaman Pangan Di Provinsi Sulawesi Utara Di luar Kota Manado
oleh
variabel-variabel
dalam
model yang meliputi produksi tanaman pangan di Kota Manado dan produksi tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Utara di luar Kota Manado,sedangkan 49,1% dipengaruhi
oleh faktor lain di luar model. Hasil analisis regresi berganda untuk melihat hubungan antara indeks
harga
pangan
sebagai
variabel dependent (Y) dengan variabel
independent,
yaitu
produksi tanaman pangan di kota Manado
(
tanaman
pangan
sulawesi
utara
Manado (
)
dan di di
produksi provinsi luar
kota
) diperoleh persamaan
sebagai berikut: = 372 + + 0.0161 X1 0.000218 X2 Tabel 6. Koefisien regresi dan probability antara variabel produksi tanaman pangan di kota Manado dan produksi tanaman pangan di provinsi SULUT di luar kota Manado Koefisien
Variabel
Regresi
Constant
pangan di kota Manado ( Produksi
Probability
371.94
0,002
0.01608
0,366
)
regresi
dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
produksi tanaman pangan di kota Manado (
) berpengaruh tapi
harga
pangan,
produksi
tetapi
tanaman
variabel
pangan
di
provinsi sulawesi utara di luar kota Manado (
) berpengaruh
signifikan terhadap indeks harga pangan. Koefisien
tanaman pangan di
koefisien
tidak signifikan terhadap indeks
Produksi tanaman
Dari tabel 6 di atas, hasil
-0.0002176
0,098
regresi
untuk
variabel produksi tanaman pangan
prov SULUT
di Kota Manado bertanda positif
(
yaitu 0.01608
)
Sumber : Analisis data sekunder
ini berarti variabel
produksi tanaman pangan di Kota
Manado
pengaruh
provinsi sulawesi utara menurun
terhadap
maka akan diikuti oleh harga
indeks harga pangan di Kota
pangan. Dengan kata lain jika
Manado dengan P=0,366. Dengan
produksi tanaman pangan sedikit,
kata lain setiap kenaikan sebesar 1
hasil panen akan sedikit maka
ton produksi tanaman pangan akan
harga panen akan naik.
tapi
mempunyai
tidak
signifikan
diikuti dengan kenaikan indeks harga pangan sebesar 0.01608. Dalam
hal
ini
jika
produksi
tanaman pangan di kota Manado makin banyak maka akan selalu diikuti oleh harga pangan. Dengan kata lain jika produksi tanaman pangan banyak, hasil panen akan banyak maka harga pangan akan turun. Koefisien
regresi
untuk
variabel produksi tanaman pangan di provinsi sulawesi utara di luar kota Manado bertanda negatif yaitu -0.0002176
ini berarti
variabel produksi tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Utara di luar Kota pengaruh
Manado signifikan
mempunyai terhadap
indeks harga pangan di Kota Manado dengan P=0,098. Dengan kata lain setiap kenaikan sebesar 1 ton produksi tanaman pangan mengakibatkan penurunan pada indeks harga pangan sebesar 0.0002176. Dalam hal ini jika produksi
tanaman
pangan
di
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa indeks harga pangan di Kota Manado di pengaruhi oleh produksi tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Utara di luar Kota Manado. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, perlu
adanya
perhatian
dari
pemerintah Kota Manado dan pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Utara terhadap harga tanaman pangan dan produksi tanaman pangan di Kota Manado, dengan mendorong penyuluhan produksi tanaman pangan melalui program revitalisasi pertanian dan menjaga stabilitas harga tanaman pangan.
DAFTAR PUSTAKA Anneahira, Harga. http://www.anneahira.com/harg a-15488.htm, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 18.45 wita Badan Pusat Sulawesi Utara
Statistik
Provinsi
Boediono, 1982. Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro.BPFE, Yogyakarta Cutemother, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. http://cutemotherduniaitufana.blogspot.com/201 0/05/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html, diakses tanggal 12 April 2013, pukul 19.30 wita Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara Eksposnews, Harga Komoditas Pertanian di Manado Ambruk. http://eksposnews.com/view/7/ 47726/Harga-KomoditiPertanian-di-ManadoAmbruk.html, diakses tanggal 12 April 2013, pukul 19.45 wita Harini,
2008. Makroekonomi Pengantar, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Ilmu Ekonomi, 2012. Pengertian Harga Jual. http://www.ilmuekonomi.com/2012/04/pengerti an-harga-jual.html, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 19.00 wita Informasi Budidaya, 2010. Mengenal Jenis-Jenis Tanaman Pangan. http://informasi-
budidaya.blogspot.com/2010/0 7/mengenal-jenis-jenistanaman-pangan-dan.html, diakses tanggal 28 Juni 2013, pukul 19.00 wita Litbang, http://pse.litbang.deptan.go.id/i nd/pdffiles/MSU_3.pdf, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 19.45 wita Murni A, 2009. Ekonomika Mikro. PT Refika Aditama,Bandung Machfoedz, 2005. Ekonomi makro. Jakarta: mitra wacana media Nicholson W, 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta Organisasi.org, 2012. Definisi Harga Tujuan Metode Pendekatan Penetapan Harga Manajemen Pemasaran. http://organisasi.org/definisipengertian-harga-tujuanmetode-pendekatan-penetapanharga-manajemen-pemasaran, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 20.00 wita Pendidikan ekonomi, 2013. Pengertian Dasar Penetapan Dan Tujuan. http://www.pendidikanekonomi .com/2013/02/pengertiandasar-penetapan-dantujuan.html, diakses tanggal 29 Juli 2013, pukul 19.00 wita Plengdut, 2013. Indeks Harga. http://www.plengdut.com/2013/02/ind eks-harga.html, diakses tanggal 29 juli 2013, pukul 19.15 wita Purwanto A, 2002. Makroekonomi Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Putong, Iskandar, Ekonomics: pengantar mikro dan makro , Jakarta: mitra wacana media, 2008 Raharja, pratama dan mandala, manurung. Teori ekenomi makro suatu pengantar. Jakarta: lembaga penerbit FE UI, 2008. Repository, http://repository.usu.ac.id/bitstr eam/123456789/33095/4/Chapt er%20II.pdf, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 18.30 wita Samuelson, 2001. Makroekonomi, Jakarta: mitra wacana media Sukirno S, 2000. Makroekonomi Modern, PT Raja Grafindo persada, Jakarta , 2005. Makroekonomi Modern, PT Raja Grafindo persada, Jakarta
, 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo persada, Jakarta , 2006. Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo persada, Jakarta , 2008. Makroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo persada, Jakarta Tomek, W.G, K.L.Robinson, 2000. Agricultural Product Prices, Cornell University Press, Ithaca and London Tjiptono, 2002. Mikroekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta Wordpress, 2011. Sektor Pertanian. http://caturdj.wordpress.com/se ktor-pertanian/, diakses tanggal 1 April 2013, pukul 20.15 wita Wasrob, 2002. Makro Ekonomi. Penerbit Erlangga, Jakarta