://
tp
ht
/
o. id
s. g
bp
ba lin gg ak ab .
pu r
STATISTIK DAERAH KECAMATAN KEJOBONG 2015 ISSN
:
No publikasi
: 33035.15.04
Katalog BPS
: 1101002.3303.030
Ukuran buku
: 17,6 cm × 25 cm
: - Narendra Aulia Rahman A.Md
bp
Naskah
s. g
o. id
/
Jumlah halaman : 73 Halaman
ba lin gg ak ab .
- Seksi Neraca Wilayah dan Analisa Statistik
Penyunting
: - Ani Widiarti S.St
- Seksi Neraca Wilayah dan Analisa Statistik
Gambar kulit
ht
tp
://
pu r
: - Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga
/
KATA SAMBUTAN
o. id
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
s. g
Kuasa saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah yang dil-
bp
akukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan Kejobong.
ba lin gg ak ab .
Penyusunan statistik daerah ini merupakan inovasi dan pengem-
bangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data statistik ter-
percaya untuk semua “.
Penerbitan publikasi statistik daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
pu r
statistik yang telah tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini berisi tentang indikator-indikator terpilih yang meng-
tp
://
gambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana.
ht
Saya berharap publikasi statistik daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi perkembangan mengenai pembangunan diberbagai sektor serta membantu bagi
para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga
Drs. Suryokoco NIP. 19641109 199003 1 001
KATA PENGANTAR Buku Statistik Kecamatan Kejobong Tahun 2015 merupakan keluaran ketiga yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga. Publikasi ini untuk melengkapi kecamatan dalam angka yang
o. id
/
sudah rutin diterbitkan tiap tahun. Berbeda dengan publikasi Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang menitikberatkan pada tabel dan grafik, publikasi
s. g
Statistik Kecamatan Kejobong lebih banyak menampilkan ulasan dan analisa
bp
serta ilustrasi dari angka yang ada serta situasi tentang wilayah.
ba lin gg ak ab .
Materi yang disajikan pada Statistik Kecamatan Kejobong berisi berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di Kecamatan Kejobong. Potensi muatan lokasl dibahas lebih detail pada bab-bab yang lebih spesifik melalui ulasan, analisa serta ilustrasi yang
menarik, sehingga dapat dipahami lebih rinci. Disamping itu, untuk dapat mengukur kelebihan potensi yang ada, dilengkapi dengan bab perbandingan antar wilayah, khususnya wilayah kecamatan sekitar yaitu yang tergabung dalam wilayah eks Kawedanan Bukateja. Dengan demikian bisa menggambarkan kon-
pu r
disi yang lebih realistis dengan menyajikan fakta yang akurat, benar, lengkap dan dapat dipertanggungja-
://
wabkan. Dengan demikian, diharapkan dapat dipergunakan untuk memperkaya kajian, perencanaan, dan
ht
tp
evaluasi berbagai macam program pembangunan yang telah dijalankan. Akhirnya kami menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada Bapak Drs.Suryokoco, Kepala BPS Kabupaten Purbalingga, yang telah mendorong kami sehingga penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran akan sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi berikutnya.
Kejobong, 26 September 2015 Koordinator Statistik Kecamatan Kejobong
Narendra Aulia Rahman NIP. 198610032010031001
/
DAFTAR ISI
…………………………………….
1
2. Pemerintahan
…………………………………….
2
3. Kependudukan
…………………………………….
3
…………………………………….
4
…………………………………….
5
…………………………………….
7
…………………………………….
8
…………………………………….
9
9. Industri Pengolahan
…………………………………….
10
tp
ba lin gg ak ab .
bp
s. g
o. id
1. Geografi dan iklim
4. Ketenagakerjaan
…………………………………….
11
11 Perbandingan Antar Kecamatan …………………………………….
12
5. Pendidikan 6. Kesehatan 7. Perumahan
://
pu r
8. Pertanian
ht
10.Transportasi
GEOGRAFI Terletak di ujung tenggara wilayah Kabupaten Purbalingga, Kecamatan Kejobong secara geografis dan fisiografis berada pada daerah perbukitan dan tanah kering, sehingga wilayah ini cocok ditanam ubi kayu.
1
Letak Kecamatan Kejobong berbatasan langsung dengan Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara di sebelah timur; Kecamatan Bukateja dan Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara di sebelah selatan. Sementara itu sebelah utara Kecamatan Kejobong berbatasan dengan Kecamatan Pengadegan dan Kaligondang dan di sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kaligondang.
s. g
o. id
/
Peta Kecamatan Kejobong
ba lin gg ak ab .
bp
Luas wilayah Kecamatan Kejobong 3.998,55 hektare atau 5,14 persen dari luas wilayah Kabupaten Purbalingga. Sesuai dengan letak geografis dan bentuk fisiografis, yang berada pada daerah perbukitan, wilayah ini terbagi menjadi lahan pertanian seluas 1.944,87 hektare dan lahan bukan pertanian 2.053,68 hektare.
Statistik Geografi Kecamatan
Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah Bukan Lahan Pertanian
pu r
3 998,55
://
Lahan Pertanian
Ha
2014
tp
Luas Wilayah
Satuan
Ha
ht
Uraian
1 944,87
Ha
303,20
Ha
1 641,67
Ha
2 053,68
Terletak di ujung timur Kabupaten Purbalingga, Kecamatan Kejobong mempunyai jarak tempuh sekitar 20 kilometer dari ibukota Kabupaten Purbalingga.
Terlihat di statistik geografi, luas wilayah tahun 2014 terdapat pengurangan pada luas lahan pertanian baik di lahan sawah maupun bukan lahan sawah. Hal ini dikarenakan pembangunan rumah baru semakin meningkat di setiap desa. Terdapat kurang lebih 50 hektar lahan pertanian yang telah beralih fungsi menjadi tempat tinggal maupun jalan. Pembangunan rumah dan penambahan atau pelebaran jalan di Kecamatan Kejobong semakin meningkat. Terlihat dengan berkurangnya lahan pertanian kurang lebih 50 hektar .
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
1
PEMERINTAHAN Terdapat 2 (dua) desa yang dalam kepemimpinannya di pimpin oleh Kepala Desa Pemangku Jabatan Sementara. Sementara itu hanya sebagian Sekretaris Desa yang berstatus PNS.
Wilayah Adminstrasi
2012
2013
2014
Desa
13
13
13
13
Dusun
53
53
53
53
Rukun Warga
109
109
109
109
Rukun Tetangga
251
251
251
251
o. id
/
2011
s. g
Sumber : Kantor Kecamatan Kejobong
Kerjasama dan pemberitahuan selalu dilakukan pada seluruh SKPD atau dinas yang terkait di Kecamatan Kejobong dengan Muspika. Hal itu dimaksudkan agar seluruh kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Seperti bantuan atau program baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang ditujukan kepada masyarakat yang memang menjadi sasaran dari program tersebut. Mereka bisa cepat tanggap memberi arahan pada masyarakat, karena mendapat bekal dan informasi yang akurat oleh seluruh SKPD atau dinas yang terkait di Kecamatan Kejobong. Kerjasama dan saling tolong menolong, dilakukan oleh seluruh aparat kecamatan, aparat desa, serta seluruh SKPD atau dinas yang terkait di Kecamatan Kejobong.
ba lin gg ak ab .
Pada tahun 2014, terdapat 2 (dua) desa yang dalam pelaksanaan roda pemerintahannya dipimpin oleh Kepala Desa sementara atau disebut Pemangku Jabatan Sementara yaitu dilakukan oleh Sekretaris Desa atau lebih kita kenal dengan Carik, yang dipercaya untuk menduduki PJ Sementara di Desa Gumiwang dan Desa Langgar.
Statistik Pemerintahan Kecamatan Kejobong
bp
Secara administrasi, Kecamatan Kejobong terbagi menjadi 13 desa yang meliputi sekitar 53 dusun. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir yaitu tahun 2011-2014, jumlah rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) di Kecamatan Kejobong tidak mengalami perubahan. Masing -masing berjumlah 109 RW dan 251 RT.
2
ht
tp
://
pu r
Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi kekosongan kepemimpinan di kedua desa tersebut dikarenakan Kepala Desa Gumiwang mengalami musibah kecelakaan yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia sedangkan Kepala Desa Langgar menyatakan mengundurkan diri.
*** Tahukah Anda Dari 13 Kepala Desa di Kecamatan Kejobong hanya ada 1 Kepala Desa yang berjenis kelamin perempuan yaitu Kepala Desa Nangkasawit.
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
2
PENDUDUK Pertumbuhan penduduk Kec Kejobong mencapai 1,04 persen selama 2013-2014. Pertambahan alamiah penduduk mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk.
Piramida Penduduk Kecamatan Kejobong (jiwa) Akhir Tahun 2014
3
Komposisi penduduk Kecamatan Kejobong masih didominasi oleh kaum perempuan dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 22.848 dan penduduk laki-laki berjumlah 21.556. Hal tersebut berpengaruh pada rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 94,35 yang berarti diantara 100 perempuan terdapat kurang lebih 94 laki-laki.
ba lin gg ak ab .
bp
s. g
o. id
/
Laju pertumbuhan penduduk di Kejobong pada tahun 2013-2014 sebesar 1,04 persen. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, sebut saja naiknya angka kelahiran dari 17,00 persen pada tahun 2013 menjadi 18,02 persen di tahun 2014, menurunnya angka kematian dari 5,74 persen pada tahun 2013 menjadi 5,14 persen di tahun 2014 serta jumlah penduduk yang bermigrasi ke luar lebih sedikit dari penduduk yang masuk ke Kecamatan Kejobong.
Indikator Kependudukan Kec. Kejobong 2013
2014
43 948
44 404
0,34
1,04
94,36
94,35
11 536
11 726
3,78
3,81
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2)
1 099
1 110
CBR (/1.000 penduduk)
17,00
18,02
CDR (/1.000 penduduk)
5,74
5,14
://
tp
Jumlah Penduduk (jiwa)
pu r
Uraian
ht
Pertumbuhn penduduk (%) Sex Ratio (L/P) (%) Jumlah Ruta
Rata-rata ART (jiwa/ruta)
Sumber : Kejobong Dalam Angka, 2015
Meningkatnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap kepadatan penduduk. Kecamatan Kejobong dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 40 km2 mempunyai kepadatan penduduk sekitar 1.110 jiwa/km 2 meningkat dari 1.099 jiwa/km 2 pada tahun sebelumnya. Desa dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling kecil adalah Desa Nangkod yang di setiap km2 hanya dihuni oleh sekitar 650 jiwa. Dengan melihat banyaknya rumahtangga yang mencapai 11.726, kepadatan rumahtangga per kilometer persegi mencapai sekitar 288 rumahtangga/km2. Jumlah anggota dalam satu rumahtangga rata-rata masih ideal, sebanyak empat orang untuk setiap rumahtangga.
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
3
KETENAGAKERJAAN Sekitar 52 orang yang tidak produktif harus ditanggung oleh 100 penduduk yang produktif Sekitar 43 persen penduduk Kejobong bekerja sebagai petani dan buruh tani.
2014
Belum Produktif (orang)
12 280
11 650
Produktif (orang)
28 348
29 168
Tidak Produktif (orang)
3 320
3 586
Dependency Ratio (Persen)
55,03
52,24
ba lin gg ak ab .
bp
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
Penduduk usia produktif adalah penduduk yang diperkirakan sudah/masih mampu berusaha secara ekonomi untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Ada saling keterkaitan antara penduduk produktif yang harus “menghidupi” penduduk yang tidak produktif. Istilah tersebut lazim disebut angka Dependency Ratio atau angka ketergantungan penduduk. Angka Ketergantungan penduduk di Kejobong pada tahun 2014 sebesar 52,24 persen, dengan kata lain dari 100 orang yang produktif di Kejobong harus menanggung sekitar 52 orang penduduk yang belum/tidak produktif. Angka Ketergantungan paling tinggi di Desa Gumiwang, mencapai sekitar 52,37 persen dan paling sedikit di Desa Kedarpan yaitu 52,06 persen.
/
2013
o. id
Penduduk
Penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Kejobong mencapai sekitar 65,68 persen pada tahun 2014. Dan penduduk yang tidak/belum produktif sebanyak 34,32 persen.
s. g
Statistik Ketenagakerjaan Kecamatan Kejobong
4
Tahukah anda:
tp
://
pu r
Hingga Tahun 2014 ini, Kecamatan Kejobong memiliki “Pahlawan Devisa” sebanyak 59 orang yang terdiri dari 26 Laki-laki dan 33 Perempuan.
ht
Angka Dependency Ratio Kec. Kejobong Th. 2013
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
Mata pencaharian sebagian besar penduduk Kejobong adalah pertanian yaitu sekitar 43 persen. Sedangkan yang berusaha di sektor perdagangan, angkutan, pengusaha, dan lainnya, mencapai 17,45 persen. Selebihnya bekerja sebagai buruh baik industri maupun bangunan (18,40 persen) serta pegawai negeri sipil (PNS), ABRI dan pensiunan PNS/ABRI (2,30 persen). Usia muda atau produktif yang notabene baru lulus SMP atau SMA lebih tertarik bekerja di luar kota yaitu Jawa Barat (sektor kontruksi, perdagangan dan jasa) dan juga Batam Kepulauan Riau.
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
4
PENDIDIKAN Rata-rata setiap guru di Kecamatan Kejobong mengajar antara 10 hingga 17 orang murid. Jumlah lulusan pendidikan dasar (SD dan SLTP sederajat) mengalami penurunan, sedangkan jenjang lanjutan atas meningkat.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan Kejobong 2014 5113 322 38
5030 278 38
2214 129 5
2476 130 5
591 50 2
719 54 2
s. g
o. id
/
SD Sederajat MuridGuruSekolahSLTP Sederajat MuridGuruSekolahSLTA Sederajat MuridGuruSekolah-
2015
Sudah beberapa tahun SMK Negeri 1 Kejobong tidak memiliki tempat tinggal yang dimiliki, dan untuk sementara menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Kejobong yang bertempat di Desa Timbang. Tetapi awal tahun 2015 sudah dibuat tempat untuk dibangun SMK Negeri 1 Kejobong, lokasinya di Desa Langgar yang pembuatannya kurang lebih baru 10%
bp
. Jumlah murid sekolah dasar negeri mengalami penurunan sekitar tiga persen, namun pada madrasah ibtidaiyah meningkat sekitar tiga persen juga. Sehingga rasio murid terhadap sekolah dasar sederajat sekitar 132 murid untuk setiap sekolah. Dengan jumlah guru tetap dan tidak tetap sebanyak 278 orang, masing-masing sekolah rata-rata memiliki sekitar tujuh orang tenaga pengajar. Dengan demikian, setiap pengajar rata-rata mendidik sekitar 18 murid.
ba lin gg ak ab .
Jumlah
5
pu r
Tahukah anda:
ht
tp
://
SMK Negeri Kejobong sudah mulai melakukan gedung sekolah yang berokasi di Desa Langgar.
Jumlah Lulusan di Kecamatan Kejobong
Pada jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama dan yang sederajat, ratarata terdapat sekitar 495 murid untuk setiap sekolah. Masing-masing sekolah rata-rata mempunyai sekitar 27 tenaga pengajar, dimana setiap pengajar mampu mendidik sekitar 19 siswa. Sekolah lanjutan tingkat atas dan yang sederajat, tenaga pengajar rata-rata mencapai 27 guru dan masing-masing mendidik sekitar 13 siswa. Murid yang menjadi siswa di SLTA, rata-rata sebanyak 360 orang untuk setiap sekolah.
Sumber: Bappeda, Kejobong Dalam Angka 2014
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
5
KESEHATAN PKD dan Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa Kartu Jamkesmas semakin bertambah
Hal ini menandakan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam hal penggunaan tenaga medis khususnya dalam proses persalinan.
bp
s. g
o. id
/
Penanganan tenaga kesehatan terhadap warga yang berstatus gizi buruk telah dilakukan dengan baik. Jumlah gizi buruk pada tahun sebelumnya 47 orang, dan pada tahun 2014 jumlah gizi buruk berkurang drastis menjadi hanya 2 orang. Hal ini menandakan tingkat/derajat kesehatan warga masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Kejobong semakin baik.
ba lin gg ak ab .
Kecamatan Kejobong memiliki fasilitas kesehatan berupa puskesmas/ pustu dan PKD. Ketersediaan fasilitas ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah dan mudah dijangkau. Pelayanan yang disediakan adalah pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upayaupaya promotif, rehabilitatif (perlindungan, pemeliharaan, pencegahan) dan kuratif (pengobatan). Demikian juga untuk dukungan paramedis sebagai tenaga kesehatan. Pada tahun 2014 ini, belum ada penambahan fasilitas maupun tenaga medis di Kejobong.
6
Beberapa Indikator Kesehatan Kec. Kejobong
Indikator Kesehatan
2013
Penderita Gizi Buruk (orang)
tp
ht
Persalinan ditolong Medis
2
106
208
767
793
://
Bayi dengan ASI Eksklusif
pu r
47
2014
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
Kesehatan masyarakat Kejobong terletak pada generasi penerus pada saat ini. Pelayanan kesehatan yang prima diberikan kepada ibu hamil sebagai media perantara tumbuhnya generasi penerus yang lebih baik. Keterbatasan jumlah tenaga medis tidak mempengaruhi kesadaran masyarakat akan keselamatan persalinannya. Hal ini terbukti dari 796 ibu hamil, hanya ada 3 ibu hamil yang pertolongan persalinan dibantu oleh tenaga non medis.
Pemandangan yang sudah biasa untuk dilihat. Warga Kecamatan Kejobong berbondong-bondong antri dengan membawa jerigen atau tempat penampung air. Hal seperti ini sudah biasa terjadi saat musim kemarau tiba.
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
6
PERUMAHAN Sekitar lebih dari 60 persen rumah di Kec Kejobong belum memenuhi syarat rumah sehat. Masih ada bangunan tidak permanen kurang dari 23 persen
Persyaratan hunian yang sehat lainnya adalah adanya penerangan yang cukup, fasilitas buang air besar dan penampungannya serta bahan bakar yang digunakan untuk memasak.
bp
s. g
o. id
/
Kecamatan Kejobong, hingga 2014 terdapat sekitar 12.161 bangunan tempat tinggal. Sekitar 33,95 persen sudah berupa bangunan rumah yang sudah memenuhi syarat atau dikatakan rumah sehat, sedangkan bangunan rumah yang belum memenuhi syarat sekitar 66,05 persen. Rumah Sehat
ba lin gg ak ab .
Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Termasuk kebutuhan primer manusia adalah pakaian, tercukupi kebutuhan makan dan mempunyai tempat tinggal. Tempat tinggal dapat dibedakan dalam bangunan permanen, semi permanen dan tidak permanen. Bangunan permanen merupakan tempat tinggal yang terbuat dari bahan-bahan permanen dan bersifat tahan lama. Bangunan tidak permanen tempat tinggal yang berlantai tanah, menggunakan dinding kayu/bambu dan atapnya terbuat dari daun atau sejenisnya yang bersifat tidak tahan lama.
7
ht
tp
://
pu r
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang diadopsi oleh BPS dan dijabarkan dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dalam Keterangan Perumahan. Bangunan rumah untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat adanya atap, dinding dan lantai dengan luas paling sedikit 10 m2. Disamping itu, bangunan tempat tinggal juga harus memenuhi syarat dasar kesehatan yaitu jarak antara sumur dengan penampungan limbah/tinja/kotoran tidak kurang dari 10 meter. Sumur tersebut juga harus terlindung dari segala jenis pencemaran yang dapat mempengaruhi kwalitas air yang sehat. Penggunaan sumur baik untuk memasak, minum dan mandi serta penggunaan tempat pembuangan air besar akan lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya apabila digunakan/dimliki sendiri-sendiri oleh rumahtangga.
Sumber: Puskesmas Kecamatan Kejobong Tahun 2014,
Tahukahanda.... Tahun 2014 terdapat lebih dari 60 persen bangunan rumah di Kecamatan Kejobong yang belum memenuhi syarat,
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
7
PERTANIAN Terjadi penurunan luas lahan pertanian tanaman padi sawah sebesar 3,6 hektar dari tahun 2013 sd tahun 2014 Desa Kedarpan dan Desa Nangkod yg memiliki luas tanaman merica atau lada terbanyak di Kec Kejobong
8
Sebagian besar warga Kejobong bermata pencaharian sebagai petani, baik petani tanaman bahan makanan, perkebunan, maupun peternakan dengan luas lahan pertanian 1.944,87 hektare yang terdiri dari 303,20 hektare lahan sawah dan 1.641,67 hektare bukan lahan sawah. Dari 1.641,67 hektar bukan lahan sawah, sekitar 726 hektar ditanami tanaman ubi kayu.
o. id
/
Luas Tanaman Padi
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
ht
tp
://
pu r
Dari tahun 2012 terjadi penambahan luas lahan pertanian padi sawah sekitar 38,3 hektar. Dan pada tahun 2013 menjelang tahun 2014 terjadi pengurangan luas lahan pertanian tanaman padi sawah sebesar 3,6 hektar.
Produktifitas Komoditas Unggulan di Kejobong Tahun 2014 (Kw/Ha) Komoditas
Luas Panen (Ha)
Produktifitas (Kw/Ha)
Padi
310,50
1707,75
Jagung
305,50
1710,80
726
17.859,60
130,32
208,51
Ubi Kayu Kacing Tanah
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
s. g
bp
ba lin gg ak ab .
Sumber: Bappeda Kab. Purbalingga, Kejobong Dalam Angka 2014 (BELUUUUM)
Sebagian tanah kering ditanami tanaman palawija, khususnya tanaman ubi kayu. Hasilnya dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan aci. Di Kecamatan Kejobong terdapat 5 pabrik aci yang masih aktif. Komoditas utama pertanian di Kecamatan Kejobong adalah tanaman ubi kayu. Tanaman ini memiliki usia panen yang mencapai sembilan bulan dan cocok dengan kondisi tanah di wilayah Kejobong yang sebagian besar tanah kering. Produktifitas ubi kayu pada tahun 2014 mencapai 17.859,60 kuintal/hektare dari luas tanam 726 hektare.
Produksi tanaman padi sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan penduduk Kecamatan Kejobong. Apalagi jika dilihat dari struktur geografis Kecamatan Kejobong yang merupakan daerah sulit air. Selain itu Kecamatan Kejobong juga mempunyai komoditas unggulan lain yaitu tanaman lada/merica. Sebagian besar penanaman lada/merica dilakukan oleh masyarakat di desa paling timur yaitu Desa Kejobong, Langgar, Kedarpan, Nangkod dan Timbang. Ada juga komoditas lain yang diusahakan warga yaitu kapulaga.
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
8
INDUSTRI PENGOLAHAN
9
Kecamatan Kejobong belum ada industri berskala besar yang dapat menampung atau merekrut banyak karyawan. Industri bulu mata makloon semakin menjamur di setiap desa.
/ o. id
s. g
Jenis Usaha UMKM Industri Pengolahan di Kecamatan Kejobong Tahun 2014 Jenis Usaha Industri dari Kulit
ht
tp
://
pu r
ba lin gg ak ab .
Kecamatan Kejobong mempunyai lima usaha industri pengolahan yang termasuk industri besar/sedang dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang, yaitu industri pengolahan ubi kayu untuk dijadikan tepung kanji. Tepung kanji ini, ada yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat untuk dijadikan makanan kecil (jajanan) dan sebagian besar diekspor ke luar daerah sebagai barang setengah jadi untuk diolah menjadi bihun atau bahan makanan lainnya.
Belum ada usaha industri pengolahan di Kecamatan Kejobong yang berskala besar dapat menampung tenaga kerja lebih banyak. Adanya industri bulu mata dan rambut palsu, sistem kerjanya adalah makloon, dimana pabrik induknya berada di sekitar Ibukota Kabupaten Purbalingga.
bp
Secara konsep, usaha industri adalah merubah bentuk dari bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang yang nilai ekonomisnya lebih tinggi. Hasil industri ada yang langsung digunakan oleh konsumen (penduduk) dan ada yang masih bahan setengah jadi untuk diolah lebih lanjut untuk dijadikan barang siap pakai oleh konsumen usaha industri lainnya.
Jumlah 1
Industri dari Kayu
68
Industri Anyaman
45
Industri Gerabah
49
Industri dari Kain
78
Industri Mak-Min
280
Rice Mill
16
Ind. Pengolahan Hasil Pertanian Palawija
21
Ind. Pengolaahan Hasil Perkebunan
269
Ind. Pengolahan lainnya
59
Sumber: Kejobong Dalam Angka Tahun 2015, diolah
Statistik Daerah Kecamatan Kejobong 2015
9
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Dalam lima tahun, jumlah sepeda motor meningkat 52,26 persen. Terdapat dua unit BST untuk penguat sinyal handphone agar lebih nyaman dalam berkomunikasi
10
Hingga 2013, alat transportasi yang jumlahnya semakin meningkat adalah sepeda motor. Pada tahun 2008 jumlah sepeda motor di Kejobong, baru sekitar 2.641 buah hingga tahun 2013 jumlahnya sudah mencapai 4.021 buah atau meningkat sebesar 52,26 persen dalam kurun waktu lima tahun. Dan pada tahun 2014, alat transportasi ini semakin meningkat jumlahnya yaitu bertambah 42 unit.
o. id
/
Perkembangan Jumlah Kendaraan Sepeda Motor
ba lin gg ak ab .
bp
s. g
Bus/minibus sebagai sarana angkutan penumpang, jumlahnya bertambah 1 unit dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk jenis pickup yang lebih banyak digunakan sebagai angkutan barang, jumlahnya cenderung stabil dalam kisaran 151 unit.
Statistik Telekomunikasi di Kecamatan Kejobong, 2013 2013
tp ht
Warnet
2
2
1 0
1 0
2
2
://
Menara BTS Kantor Pos Pos Keliling
2014
pu r
Telekomunikasi
Sumber : Kejobong Dalam Angka 2015
Perkembangan alat transportasi sebagai sarana angkutan manusia maupun barang sangat dibutuhkan dalam perputaran perekonomian. Dalam perkembangannya, alat transportasi di Kejobong semakin beragam apalagi sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain.
Dewasa ini kebutuhan akan informasi menjadi semakin meningkat, hal ini memacu berkembangnya jumlah dan ragam alat teknologi informasi. Jumlah televisi yang dimiliki oleh masyarakat semakin bertambah sedangkan radio mengalami pengurangan. Menara BTS digunakan sebagai penguat sinyal komunikasi lewat satelit pada telepon genggam. Di Kecamatan Kejobong baru terdapat satu buah BTS, sehingga provider-provider yang sinyalnya lemah kurang populer penggunaannya oleh masyarakat.
S t a t i s t i k D a e r a h K e c a m a t a n K e j o b o n g 2 0 1 5 10
PERBANDINGAN ANTAR KECAMATAN Kejobong mempunyai tempat untuk mengirim hasil pertanian Khususnya merica ke kabupaten lain
11
bp
s. g
Sarana perdagangan yang tersedia semakin lengkap dan banyak mengindikasikan perputaran perekonomian di wilayah tersebut cukup tinggi. Hal ini merupakan salah satu pertimbangan lembaga keuangan untuk mendirikan kantor di wilayah tersebut. Jumlah bank umum di wilayah eks-Kawedanan Bukateja sebanyak empat buah terdapat pada masing-masing kecamatan, kecuali Pengadegan. Bank Perkreditan Rakyat di Karangmoncol dan Bukateja masingmasing dua buah dan di Rembang hanya satu buah.
ht
tp
://
pu r
ba lin gg ak ab .
Kecamatan Kejobong diantara kecamatan-kecamatan lain di wilayah eks Kawedanan Bukateja, memiliki toko/ warung kelontong dan minimarket yang paling banyak. Sarana perdagangan lainnya juga tergolong diatas rata-rata seperti pasar tradisional mencapai tujuh buah, warung/kedai makan sebanyak 69 buah dan terdapat dua lokasi kelompok pertokoan. Agen penjualan minyak tanah sama sekali tidak ada di Kejobong, tergantikan dengan agen LPG sebanyak 13 agen. Sementara di kecamatan lainnya, masih ada dan yang paling banyak di Kecamatan Bukateja hingga sembilan agen. Sarana lainnya yang paling banyak di Bukateja adalah warung makan mencapai 102 warung dan agen LPG yang mencapai 14 agen. Kelompok pertokoan yang paling banyak ada di Kecamatan Rembang, yaitu di empat lokasi. Sementara di Karangmoncol sarana perdagangan pasar tradisional mencapai sembilan pasar.
o. id
/
Penambahan toko modern cocok untuk warga Kecamatan Kejobong
Dengan ketersediaan sarana perdagangan dan prospek ekonomi di Kejobong, sudah waktunya lembaga dan jasa keuangan lainnya melirik kecamatan ini untuk pengembangan investasi guna menunjang perputaran perekonomian. Tahukah Anda: Luas wilayah Kecamatan Kejobong hanya 17,85 persen dari total luas wilayah eks Kawedanan Bukateja
S t a t i s t i k D a e r a h K e c a m a t a n K e j o b o n g 2 0 1 5 11
/ o. id
ht
tp
://
pu r
ba lin gg ak ab .
bp
s. g
LAMPIRAN
S t a t i s t i k D a e r a h K e c a m a t a n K e j o b o n g 2 0 1 5 12