ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT HOLCIM INDONESIA , Tbk. FIFI ARIESTA/23209821
Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian, sekaligus menjadi alternatif investasi bagi perusahaan-perusahaan khususnya di Indonesia. Para pemodal tertarik untuk menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Syarat utama yang diinginkan investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah melalui perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena investor mendapatkan informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas yaitu adanya ketidak pastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Untuk mengurangi ketidak pastian tersebut investor memerlukan informasi akuntansi untuk menilai resiko yang melekat dalam investasi dan memperkirakan return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Sebelum seorang investor memutuskan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal, ada beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan oleh investor yaitu menilaian dengan cermat terhadap laporan finansial keuangan emiten sebelum membeli. Dari berbagai alternative penilaian investasi, salah satunya adalah melalui analisis secara fundamental. Analisis fundamental ini mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan melalui laporan keuangan yang diterbitkan, analisa ini secara terperinci lebih memfokuskan pada laporan keuangan perusahaan. Dalam praktek kebanyakan para investor menggunakan tipe analisis tersebut untuk transaksi saham mereka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis fundamental untuk memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang sebagai bahan pertimbangan investor apakah membeli atau menjual. Dengan alat analisa ini diharapkan mampu menjadi alat melakukan penilaian untuk mengambil keputusan berinvestasi berdasarkan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi masalah dalam analisis fundamental pada laporan keuangan PT Holcim Indonesia, Tbk. Dengan menggunakan “metode PER”. Data yang digunakan pada penulisan ilmiah ini adalah pada periode 2008 sampai 2011.
Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan pada penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Holcim Indonesia, Tbk. 2. Untuk mengetahui nilai intrinsik saham yang beredar pada PT Holcim Indonesia, Tbk. 3. Untuk mengetahui keputusan yang akan diambil terhadap saham yang beredar pada PT Holcim Indonesia, Tbk.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian untuk mengambil keputusan berinvestasi berdasarkan kinerja keuangan yang disajikan oleh perusahaan dan mengetahui nilai intrinsik untuk melakukan perbandingan terhadap nilai saham yang beredar, oleh karena itu penulis merumuskan masalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana kinerja keuangan PT Holcim Indonesia, Tbk.? 2. Berapakah nilai intrinsik saham yang beredar pada PT Holcim Indonesia, Tbk.? 3. Apakah keputusan yang diambil terhadap saham yang beredar pada PT Holcim Indonesia, Tbk?
Manfaat Penelitian • Manfaat Akademis Penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi suatu bahan pustaka, referensi, serta dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa/i yang mempunyai minat untuk mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis fundamental. • Manfaat Praktis Penelitian ini semoga dapat memberikan suatu pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan keputusan investasi pada tahun berikutnya dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Pembahasan •
•
•
•
Melihat hasil perhitungan dengan Pendekatan Nilai Buku, nilai intrinsik saham PT Holcim Indonesia, Tbk sebesar Rp 982,29 lebih rendah dibandingkan harga pasarnya yang sebesar Rp 2.175 begitu juga dengan hasil perhitungan Pendekatan Nilai Sekarang, nilai intrinsik saham PT Holcim Indonesia, Tbk sebesar Rp 103,77 lebih rendah dari harga pasarnya yang sebesar Rp 2.175, itu artinya saham PT Holcim Indonesia, Tbk dihargai terlalu tinggi (Overvalue) maka saham tersebut harus dijual untuk menghindari kerugian. Bila melihat hasil perhitungan pendekatan PER, dimana nilai intrinsik saham PT Holcim Idonesia, Tbk yang sebesar Rp 2.586,79 lebih tinggi dari harga sahamnya yang sebesar Rp 2.175. Hal itu berarti saham PT Holcim Indonesia ,Tbk dihargai terlalu rendah. Dari kedua metode tersebut, maka saham PT Holcim Indonesia, Tbk harus dibeli atau ditahan sementara (buy or hold) dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya kembali naik. Pada analisis ini metode yang lebih baik untuk pertimbangan pengambilan keputusan adalah metode pendekatan nilai PER karena metode ini diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. PER menunjukkan rasio harga saham terhadap Earning atau dengan kata lain menunjukkan berapa besar pemodal menilai harga saham terhadap kelipatan dari earnings. Berdasarkan perhitungan melalui metode PER menunjukan undervalue dan rasio-rasio lain menunjukan peningkatan, dengan hasil tersebut investor disarankan untuk TIDAK MEMBELI (DITAHAN) saham tersebut karena kinerja perusahaan yang tidak menunjukan adanya kemungkinan untuk memberikan keuntungan dan harga pasar yang terlalu rendah. Keputusan tersebut berguna bagi investasi jangka panjang yg dilakukan investor yg mengharapkan kentungan maksimal ditahun-tahun berikutnya. Sehingga disarankan untuk menahan dan tidak melepas saham atau menukar menjadi bentuk uang atau yang lainnya (menjual).
Kesimpulan
•
•
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan perhitungan terhadap laporan keuangan periode 2008 sampai dengan 2011 dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas yang secara umum mengalami peningkatan. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2008, perusahaan mampu meningkatkan kinerja keuangan dalam menghasilkan keuntungan pada tahun 2009 hingga 2011. Memasuki tahun 2008 sampai dengan 2009, rasio saham perusahaan menunjukan tanda-tanda kurangya ketertarikan investor atas saham perusahaan dikarenakan penurunan yang dialami merugikan pihak investor karena keuantungan yang diperoleh sangat kecil. Pada tahun 2011 perusahaan mampu meningkatkan laba per lembar saham berturut-turut yang dapat dikatakan sebagai tingkat tertinggi yang dicapai selama 4 periode. Berdasarkan analisis sekuritas yang telah dilakukan dengan melihat harga sahamnya pada tahun 2011, nilai intrinsik saham PT Holcim Indonesia, Tbk melalui metode PER sebesar Rp 2.586,79 yang dihasilkan dari perhitungan rasio laba rata-rata industry dengan laba per lembar sahamnya.
Keputusan yang diambil investor terhadap saham yang beredar pada PT Holcim Indonesia, Tbk adalah layak dibeli (buy) bagi calon investor dan ditahan (hold) apabila investor telah memiliki saham tersebut. Dengan melihat hasil perhitungan melalui metode PER menunjukan undervalue walaupun rasio-rasio lain menunjukan peningkatan, dengan hasil tersebut investor disarankan untuk TIDAK MEMBELI (DITAHAN) saham tersebut karena kinerja perusahaan yang tidak menunjukan adanya kemungkinan untuk memberikan keuntungan dan harga pasar yang terlalu rendah. Keputusan tersebut berguna bagi investasi jangka panjang yg dilakukan investor yg mengharapkan kentungan maksimal ditahun-tahun berikutnya. •
Saran • Disarankan, investor yang sudah memiliki saham PT Holcim Indonesia, Tbk untuk menahan saham tersebut sampai perusahaan menunjukkan peningkatan kinerja untuk kemudian menjual bila harga tinggi, atau membeli bila harga murah.