Nama Kelompok Luas Lahan Tanam Bussines Project Contact
0|Page
: : : :
Lestari Agro Anugerah > 100 ha Iwan Eka Saputra 0856 2461 6080 /
[email protected]
I.
EXECUTIVE SUMMARY
Kebutuhan kayu dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun, sementara hutan di Indonesia semakin krisis. Saat ini Jabon merupakan kayu yang cukup populer sebagai bahan baku vinir, kayu lapis, dan pulp. Produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, cetakan beton juga memerlukan kayu ini. Permintaan ekspor pun terus meningkat. Dapat tumbuh pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Keuntungan Dari 1 ha akan diperoleh sekitar 700 m3. Dengan harga saat ini Rp.1.000.000/m3 pada umur tanaman 5 tahun. Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian. Jabon (Antocephalus Codamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada : Ketinggihan (10-2000m dpl), Curah hujan (12503000m/th), Perkiraan suhu (100 C – 400 C), Kondisi tanah dengan PH (4,5 – 7,5)
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah: 1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th 2. Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun 3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus 4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)
1. PROFIL TANAMAN 1|Page
Karakter Tanaman Tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat. Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm. Jabon cepat tumbuh pada umur 4—6 tahun dan Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15 tahun. Usia 5-6 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/tahun
Kelas Kayu Kelas Keras: III Kelas Awet: V
Karakteristik Kayu Karena warna kayunya kuning terang sampai putih, sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh industri kayu. Kerapatan kayu (density) 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%, Tekstur kayu bagus. Berserat lurus,kurang mengkilat (redup) dan tidak berbau. Mata kayu sedikit karena Percabangan kurang. Kayu Jabon gampang dikerjakan baik dengan alat tradisonal maupun mesin. mudah dikeringkan, mudah dipotong dan diketam, mudah dipaku, dibor dan dilem. Menghasilkan permukaan kayu yang halus. Penyusutan kayu rendah, Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial 2,1%, Kelenturan modulus (Modulus Elasticity) berkisar 7,700—9,300 N/mm2
Nama Botanis Anthocephalus chinensis (Lamk.) A. Rich. ex Walp. syn. Anthocephalus cadamba Miq, famili Rubiaceae.
Nama Daerah Seuribee eik, Gempol, pepohong, snex. Seribu naik, Jabon, jabun, hanja, kelampeyan, kelampaian (Jw); galupai. galupai bengkal, harapesn, johan, kalam¬pain, kelampai, kelempi, kiuna, lampaian, pelapai¬an. selapaian, serebunaik (Smt); ilan, kelampayan, taloh, tawa telan. tuak, tuneh, tuwak (Kim); bance, pute. loeraa, pontua, suge manai, sugi manai, pe¬kaung. toa (Slw); gumpayan. kelapan. mugawe, sencari INTB); aparabire, masarambi (lJ), 2|Page
Nama di Negara Lain Gao (Vnl); kadam (Bma, Fr, Gm, Ind, It, NI, Pak, Sp, UK, USA); laran (Sb); kelempayan (Mly); selimpoh, limpoh, entipong, sempayan (Swk); bangkal (Bm); mau-Iettan-she (Bma); kaataan bangkal (PI).
Daerah Penyebaran Seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kali¬mantan Selatan, Kalimantan Timur, seluruh Sula¬wesi, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya.
Habitus Tinggi pohan dapat mencapai 45 m dengan pan¬jang batang bebas cabang 30 m, diameter sampai 160 Cm. Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai ketinggi¬an 1,50 m, kulit luar berwarna kelabu-coklat sam¬pai coklat, sedikit beralur dangkal.
3|Page
2. SIFAT-SIFAT KAYU JABON Sifat Fisik Ciri Umum: Warna Kayu teras berwarna putih semu-semu kuning muda, lambatlaun menjadi kuning semusemu gading, kayu gubal tidak dapat dibedakan dari kayu teras. Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar. Arah serat lurus, kadang-kadang ag8k berpadu. Permukaan kayu licin atau agak licin. Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap. Pori bergabung 2-3 dalam arah radial, jarang so¬liter, diameter 130-220 µ, frekuensi 2-5 per mm2. Parenkim agak jarang, dapat dilihat di bawah loupe 10x seperti garis-garis pendek yang ter¬sebar, seringkali 2-3 garis bersambungan dalam arah tangensial di antara iari-jari dan bersing¬gungan dengan pori, atau membentuk garis-garis panjang yang halus dan merupakan jaringan se¬perti jala dengan jari-jari Jari-jari uniseriat, tinggi 580 µ, lebar 44 µ, fre¬kuensi 2-3 per mm. Panjang serat 1.979 µ dengan diameter 54 µ, tebal dinding 3,2 µ dan diameter lumen 47,6 µ
Sifat Fisis Berat jenis: 0,42 (0,29-0,56) kelas kuat: III-IV Penyusutan sampai kadar air 12% adalah 3,0% (R) dan 6,9 %(T) Sifat Mekanis Keteguhan lentur static Tegangan pada batas proporsi (kg/cm2) b 294 k 387 Tegangan pad a batas Patah (Kg/CM) b 516 k 691 Modulus elastisitas (1.000 Kg/Cm2 b 5,4 k 68,0 Usaha sampai batas proporsi (kgm/dm3) b 0.3 k 0.80 Usaha sampai batas patah (kgm/dm3 b 5.4 k 6.0 Keteguhan Pukul Radial (Kgm/Dm3) b 20.2 k 22.3 Tangensial Kgm/dm3) b 20.6 k 24.2 Keteguhan tekan sejajar Tegangan Maksimum (Kg/Cm2) b 279 k 374 Kekerasan (JANKA) Ujung (kg/cm3) b 275 k 374 Sisi (kg/cm2) b 239 k 268 Keteguhan Geser Radial(Kg/Cm2) b 36.6 k 48.4 Tangensial (kg/cm2) b 46.4 k 59.1 4|Page
Keteguhan belah Radial(Kg/Cm) b 36.2 k 36.1 Tangensial (kg/cm) b 55.0 k 55.1 Keteguhan tarik tegak lurus arah Radial (kg/cm2) b 32.6 k 25.0 Tangensial (kg/em2) b 38.4 k 31.4
Sifat Kimia Kadar: Selulosa 52,4% Lignin 25,4% Pentosan 16.2% Abu 0.8% Silika 0,1% Kelarutan Alkohol-benzena 4.7% Air Dingin 1.6% Air panas 3,1% NaOH1 8,4% Nilai Kalor 4.731 call/g
PENGOLAHAN Keawetan Kayu jabon dimasukkan ke dalam kelas awet V, demikian juga berdasarkan percobaan kuburan jenis kayu ini termasuk kelas awet V. Daya ta¬hannya terhadap rayap kayu kering termasuk ke¬las II. sedangkan daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas IV-V Keterawetan Keterawetan kayu jabon termasuk kelas sedang Pengeringan Kayu jabon termasuk mudah dikeringkan dengan sedikit cacat berupa pecah dan retak ujung serta sedikit mencekung. di samping itu karena mudah diserang jamur biru, maka kayu jabon perlu dike¬ringkan secara cepat di udara terbuka Pengeringan alami Pengeringan papan tebal 2,5 cm dari kadar air 82% sampai kadar air 14% memerlukan waktu 38 hari. Pengeringan dalam dapur pengering Bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 57-76,5ºC dengan kelembaban nisbi 70-30%. 5|Page
Pengerjaan Kayu jabon dilaporkan mudah digergaji. Hasil pe¬ngujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa kayu jabon dapat dibentuk, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil baik, sedangkan penyerutan, pemboran dan pembubutan hanya memberi hasil sedang saja.
Kegunaan Kayu jabon dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi, mebeler, bahan plywood (kayu lapis/tripleks), Papan, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-anak, Alas sepatu, korek api, konstruksi darurat yang ringan, cocok untuk pulp serat pendek yang memproduksi kertas kualitas sedang, dan sebagai Silvikultur. Venir Kayu jabon mudah dibuat venir tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92° untuk tebal venir 1,5 mm. Kayu lapis Perekatan venir kayu jabon dengan urea-formal-dehida menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Indonesia, Jepang dan Jerman.
Tempat Tumbuh Jabon umumnya tumbuh pada tanah alluvial lem¬bab di pinggir sungai dan di daerah peralihan an-tara tanah rawa dan tanah kering yang kadang¬-kadang digenangi air. Selain itu dapat juga tum-buh dengan baik pada tanah liat, tanah lempung podsolik coklat, tanah tuf halus atau tanah lem¬pung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam hutan gugur daun dengan tipe curah hu-jan A dan D, mulai dari dataran rendah sampai ke¬tinggian 1.000 m dari permukaan laut Permudaan Permudaan alam banyak sekali terdapat ter¬utama pada tempat-tempat terbuka seperti pada bekas tebangan, bekas jalan sarad atau bekas perladangan. Jabon termasuk jenis pionir yang dapat membentuk kelompok hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahava. Permudaan buatan banyak dilakukan di Jawa Timur. Biji disemaikan lebih dahulu di dalam bak kecambah, kemudian setelah tumbuh dan men¬capai tinggi 3 cm dipindahkan ke bedeng pe¬nyapihan atau ke dalam bumbung. Setelah men¬capai tinggi 20-30 cm ditanam di lapangan pada permulasn musim hujan. Penanaman dapat pula dilakukan dengan cabutan atau stump. Jarak ta¬nam 3 m x 2 m. Pertumbuhan jabon termasuk cepat, sehingga pada umur 3 tahun harus di¬lakukan penjarangan pertama dan pada umur 25 tahun sudah dapat menghasilkan kayu per¬tukangan
6|Page
Buah Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya merupakan buah maje¬muk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji kering udara 18¬26 juta butir per kg. Jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak tanah. Buah yang berukuran sedang dapat menghasilkan se¬kitar 8.300 pohon. Biji yang telah dikeringkan dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruangan yang sejuk dapat tahan selama satu tahun
Hama dan Penyakit Tanaman muda biasa dimakan binatang liar se¬perti rusa dan banteng. Serangga dan jamur Gloeosporium anrhocephali Desm and Mont. menyerang daun yang menyebabkan defoliasi dan mati pucuk.
Pembahasan 1. Kayu Jabon digunakan untuk korek api, Slet (pinsil), sumpit sebab kayu jabon ringan, serat lebih halus sehingga mudah pengejaan sewaktu di olah menggunakan mesinatu sewaktu masuk kemesin pengolahan. 2. Sebagai Peti pembungkus atau peti kemas selain mempunyai keteguhan gesek, keteguhan pukul dan cukup ringan bisanya di guanakan sebagai paking box sebelum barang yang di kemas di muat atau dimasukkan kedalam container sewaktu pengiriman barang sebelum di kirim terlebih dahulu di sterilkan (Fumigation) dan kayu jabon tahan terhadap serangan jamur perusak. 3. Kayu Jabon juga sebagai bahan kerajinan tangan berupa hiasan atau mainan di karena menpunyai sifat kayu yang lunak serat lebih halus sehingga mudah dalam pengerjaaanya. 4. Kayu Jabon juga dapatdi gunakan sebagai bahan baku kerta (pulp) dikarenakan mempunyaisifat kimiayaitu memilikikandunga selulosa cukup tinggi ± 52.4% dan panjang serat 1.979. 5. Kayu Jabon dapat di guanan sebagai kontruk darurat ringan yang bersifat sementara dan jangka waktu pendek mengingat kayu jabon termasuk kelas awet IV-V yang tidak terlalu lama apalagi bila di luar out door. Tapi kayu abon tidak cocok untuk kontruksi bangunan permanen. 6. Kayu jabon sebagai veneer atau bahan baku kayu lapis (plywood) karena memiliki serat yang harus, berat kayu tergolong ringan, pada umumya bentuk batang silindris sehinnga tidak bayak bahan yang terbuang sewaktu masuk mesin rotary (pengupasan). Dan memunyai tingkat keuletan 7|Page
sehigga veneer yang di hasil kan tidak mudah robek atau patah mengingat panjang serat cukup tinggi. Untuk sekarang ini banyak di gunakan seperti yang di gunakan pada salah sayu perusahaan plywood di kab Cirebon jawa barat. 7. Untuk pengembangan dan pembudidayaan jenis kayu jabon untuk sekarang ini banyak di lakukan oleh perusaahan atau industry primer/penggergajian dan industry plywood pada lahan kritis atau yang terbuka mengingat jenis ini mudah tumbuh pada lahan terbuka yang cukup mendapat cahaya matahari. Seperti yang dilakukan PT. Serayu Makmur Kayunindo di kab Cirebon.
3. PROSPEK KAYU JABON Kebutuhan kayu untuk pasar global pada tahun 2008 saja mengalami kekurangan yang semakin meningkat tajam sementara pada saat yang bersamaan terjadi proses penyempitan kawasan hutan. 8|Page
Kenyataan tersebut telah membuka pasar yang lebar bagi siapapun yang melakukan investasi dalam bidang perkayuan ini. Kawasan hutan tropika mengalami kerusakan yang cukup parah. Penebangan tanpa diimbangi dengan upaya regenerasi serius menjadi penyebab utama masalah ini. Kerusakan hutan di kawasan tropika meningkat suhu bumi dan menipisnya kadar oksigen bumi. Kenyataan tersebut telah ikut mendorong organisasi international perkayuan (ITTO) untuk ikut serta menentukan masa depan perdagangan kayu tropika. Organisasi ITTO telah mengumumkan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropika yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002. menjelang abad yang mendatang, ITTO menggunakan syarat bahwa kayu-kayu tropika tidak boleh diekspor kecuali kayu tersebut merupakan hasil pengolahan. Oleh karena itu sangat diperlukan program pembudidayaan kayu secara komersial untuk menghasilkan kayu bermutu dengan nilai yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian. Jabon (Antocephalus Codamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada : Ketinggihan (10-2000m dpl), Curah hujan (1250-3000m/th), Perkiraan suhu (100 C – 400 C), Kondisi tanah dengan PH (4,5 – 7,5) Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah: 1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th 2. Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun 3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus 4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)
Bentuk Kayu Kayu jabon (Anthocephalus cadamba) lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya. 9|Page
Batang Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.
Keunggulan Jabon (Antocephalus Cadamba) Jabon memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan tanaman kayu rimba lainnya. Selain daya tumbuhnya yang sangat cepat, tingkat kelurusannya juga tinggi, berbatang silinder dan cabang yang ada pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon meninggi. Sifat ini menguntungkan karena tidak memerlukan pemangkasan. Kayunya berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat serat sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis (playwood), mebeler, bahan bangunan non kontruksi, maupun kayu gergajian, tanaman Jabon menpunyai usai optimal berkisar 12 tahun tetapi pada usia 6 – 8 tahun sudah dapat di tebang (Ǿ 30 up).
Penanaman dan Perawatan Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya
Pertumbuhan pertumbuhan Jabon sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
Nilai Ekonomi Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8-10 tahun dengan asumsi harga terendah dan batang terkecil, pada setiap batang jabon diperoleh
Pemasaran Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis (playeood).meubelair dan bahan bangunan non kontruksi, sehingga dalam pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan kami telah melakukan kerjasama dengan industri kayu lapis yang siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas. 10 | P a g e
Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m Diameter batang rata-rata maka tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000,- Jadi harga 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000 Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 : 1.middle 30-39 Rp 1.000.000 2.middle 40-49 Rp 1.100.000 3.middle 50 up Rp 1.200.000 Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang tinggi, sedangkan penyediaan kayunya semakin terbatas. Dalam 1Ha lahan tanaman jabon yang bisa ditanam sebanyak 500 batang dengan jarak 4×5 m
Industri Yang Menyerap Kayu Jabon banyak sekali penyerap kayu jabon diantaranya kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi, dan banyak lagi yang lainnya. kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.
Peluang Investasi Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.
4. PROSES PEMBUDIDAYAAN
11 | P a g e
CARA BUDIDAYA POHON JABON Sebelumnya saya jelaskan masalah metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada umumnya : *Jabon dapat hidup pada ketinggian 0-1000 dpl (dari permukaan laut)* Pola Hutan Rakyat Umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan. Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur 12 | P a g e
hara ditanah oleh akar pohon, jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan, jabon dapat hidup pada tanah Alluvial lembab (Pinggir sungai), Tanah liat, tanah lempung, podsolik coklat, tanah daerah yang ada pasang surut, iklim basah dan tropis. Cara Tanam : Buka Lobang Lebar.25 Cm x Panjang.25 Cm x dalam 60 cm. (Lihat Gambar.)
Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang berbentu kerucut kebawah untuk akar setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru tanam),kemudian tusuk lubang endapan kompos tersebut dengan kayu/tombak sehingga berbentuk lubang yg sesuai untuk tempat semayaman akar,masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,Masukan akar terlebih dahulu lurus kebawah,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm,hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Perawatan : Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat sebab daun sudah banyak. Pemupukan : untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3 tahun, (sudah bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi serasah 3-6 tahun, yang mana jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam : Unsur Mikronya banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2 kali/setahun. 13 | P a g e
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH BAIK, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH MAKSIMAL) *CARA PEMANENAN GUNAKAN METODE PENJARANGAN, PANEN 5070%,TANAM KEMBALI 70%, SISA 30% UNTUK PANEN PERIODE KE II BERSAMAAN PANEN KELANJUTAN DARI TANAM ULANG, JANGAN TEBANG HABIS/GUNDUL, PENJARANGAN MINIMAL DISISAKAN 10% . BEGITU SETERUSNYA BERKELANJUTAN* awal tanam - 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal) 1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 05 kilo + NPK 2,5 On 2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 10 kilo + NPK 5,0 On Dapat juga hanya dengan kompos : 1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 Kilo 2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 kilo Kompos sangat penting peranannya,kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang berperan sebagai absorbent yg dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam tanah. tampa kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang tanah semakin lama semakin jenuh,jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbarui kondisi tanah dan menjadikan tanah disekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut. *PUPUK KANDANG YANG BELUM MATANG TIDAK BAIK DIGUNAKAN UNTUK PEMUPUKAN, PUPUK KANDANG YANG SUDAH MATANG DITUNJUKAN DARI TIDAK BERBAU KOTORAN,TAPI BERBAU HUMUS(TAHAH) DAN TIDAK PANAS* Perawatan Kebersihan disekitar pohon,agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan, Sampah serasah di kumpulkan menjadi Ring keliling Pohon dengan radius jarak 1 meter, agar serasah cepat terdekomposisi bermanfaat menjadi Hara ,serasah disiram Bakteri Pengurai agar cepat Permentasi,untuk selebihnya dapat juga dibiarkan,sebab daya serap akar sudah kuat.
14 | P a g e
5.
Financial Analysis Analisis Modal Tanah 5 Ha
Pembibitan Bibit butiran Bibit umur 3 bulan
banyaknya Biaya 2 lot Rp.3.000.000 2000 pohon/ Ha Rp.20.000.000 Harga 1 Lot Sebesar Rp.1.500.000 Bibit butiran untuk skala 5 Ha Persiapan Lahan Pembibitan dan Penanaman selama 1 bulan Pembibitan sekitar 3-4 bulan Penanaman bibit yang berumur 3 bulan sampai panen selama 5 tahun
Pemupukan Banyaknya Biaya Mesin Perajang Kompos 1 Buah Rp.12.000.000 tempat pengolahan 2 Tempat Rp.4.000.000 Pemupukan dengan kompos organik Mesin ini sangat penting, karna harga pupuk saat ini mahal sekali Pekerja
Total
Rp. 23.000.000,-
Rp. 16.000.000,-
4 Orang Rp.3.000.000/bulan Gaji per-orang sebesar Rp.750.000 Pemberian Gaji Selama 4 Bulan Pertama Membuat Pupuk Merawat Membibitkan Menanam
Rp. 12.000.000
Penanaman Banyaknya Biaya Penggemburan Lahan 5 Ha Rp. 5.000.000 Pembuatan Lubang Tanam 10.000 Lubang Rp. 5.000.000 Biaya Penggemburan dengan mesin traktor Pembuatan Lubang Tanam menggunakan mesin Biaya Penggemburan dan Pembuatan Lubang dengan sistem borongan
Rp. 10.000.000
Investasi Awal
Rp. 61.000.000
15 | P a g e
Biaya Perawatan Berkala Selama 5 tahun per 5 ha Perawatan Banyaknya Biaya Penebangan Dahan 3 Bulan sekali 2jt per 3 bulan Pemberian pupuk Pemotongan rumput Pembuatan Kompos 3 Bulan sekali 1jt per 3 bulan
Total 40jt 20jt
Biaya Perawatan Berkala dikeluarkan setiap 3 bulan sebesar 3jt Biaya perawatan dengan sistem borongan pada pekerja Total Biaya Perawatan selama 5 tahun per 5 ha
Rp. 60jt
ANALISIS Paket 1 Ha Investasi per Ha : Rp. 20,000,000,- (untuk tanaman yang akan ditanam bulan November 2011) Lahan : 1 Ha Bibit : 700 batang setelah dilakukan penjarangan dari 2000 bibit kecil Masa panen : 5 – 6 tahun Ukuran panen : diameter pohon rata-rata 40 cm up Tinggi pohon : tinggi bebas cabang 12 meter Volume kayu : rata-rata 1,3 m3 Estimasi harga kayu : Rp. 850.000,- / m3 Hasil panen / Ha = Volume x Jumlah pohon x harga kayu per m3 = 1,3 x 700 x Rp. 850.000,- = Rp. 773.500.000,Biaya yang dikeluarkan pada panen antara lain: 1. Biaya tebang dan angkut per pohon Rp. 100.000,- x 700 = yaitu Rp. 70.000.000,2. Sumbangan kas desa 2,5% yaitu Rp. 17.587.500,3. Zakat 2,5% yaitu Rp. 17.587.500,-
Setelah dikurangi biaya tersebut diatas, maka masih tersisa Rp. 668.225.000,Maka perhitungan keuntungan berdasarkan proporsi didapatkan: 1. Investor 40% = Rp. 267.290.000,2. Petani pemilik lahan 40% = Rp. 267.290.000,3. Pengelola (Lestari Agro Anugerah ) 20% = Rp. 133.645.000,-
16 | P a g e