1
BAB I PENDAHULUAN Model komunikasi Aparat Desa dalam meningkatkan Partisipasi Gotong Royong (studi pada Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur)
A. Latar Belakang Masalah Komunikasi berasal dari bahasa latin, yakni Communis. Maknanya adalah, membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya adalah Communis, atau Communico, yang artinya berbagi.1 Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Dari penjelasan di atas dapat di jelaskan bahwa komunikasi dapat di jadikan alat untuk membangun sikap dan prilaku bersama, yakni sama dalam berfikir dan sama pula dalam merealisasikan segala sesuatu yang sifatnya untuk kepentingan bersama. Dari sisi makna atau pengertian, komunikasi memiliki pengertian yang luas, luasnya pengertian dipengaruhi oleh tata cara pandang oleh setiap pakar komunikasi sehingga makna yang lahir menjadi sangat bervariasi, walaupun demikian, makna umum dari komunikasi memiliki inti yang sama, yakni menyangkut dengan hubungan seseorang dengan orang lain, misalnya hubungan yang dibangun melalui aktifitas komunikasi yang di sampaikan secara lisan. 1
Daryanto, ilmu komunikasi, (Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Cetakan I, 2011 ), hal. 3.
2
Sehubungan dengan kenyataaan yang ada bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa di pisahkan dari aktifitas seorang manusia, tentu masingmasing
orang mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan di dapatkan,
melalui apa atau kepada siapa. “dalam formulasinya itu bisa di sebut who (siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (lewat saluran mana), to whom (kepada siapa), with what effect (efek apa yang di harapkan.)2 Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait brinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.3 Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tatacara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku serta berbeda beda manusia, keseluruhan yang selalu berubah jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah. Islam merupakan agama yang sempurna, yakni agama yang bukan saja mengajarkan tentang tagwa, keimanan, ibadah, bahkan termasuk juga amal shaleh.
2
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia ( jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008)
3
Dra. M. Elly Setiadi, Ilmu Sosial Budaya Dasar (Jakarta: Kencana, 2008), hal: 177
hal .12.
3
Sebagai agama yang mengatur segenap aspek kehidupan umat, islam juga mengajarkan umatnya untuk hidup bersih, seperti hidup dilingkungan yang terbebas dari berbagai benda dan udara yang kotor. Kebersihan merupakan salah satu aspek yang wajib dipelihara oleh seluruh umat islam. Karena dengan hidup bersih memiliki manfaat yang bagus bagi kesehatan dan kebersihan itu merupakan sebagian dari pada iman. Fenomena yang di lihat Masyarakat gampong seuneubok Meuku kecamatan idi timur belum ada rasa yang kuat untuk saling bahu membahu untuk bergotong royong untuk membersihkan lingkungan yang ada pada gampong terebut. Sehingga terjadi ketidakaktifan dalam interaksi terebut. Dulunya kegiatan ini sangat rutin dilaksanakan, tapi sekarang sudh terhenti. Seharusnya masyarakat berprinsip untuk terus melakukannya. Demi kenyamanan dan kebersihan lingkungan bersama supaya jauh dari segala penyakit. Menjaga kebersihan lingkungan idealnya harus dilakukan secara bersamasama, meskipun secara pribadi dapat di lakukan seperti tidak membuang sampah sembarangan. Namunpun demikian, untuk menjaga lingkungan pihak aparat desa dapat melakukan kerja sama dengan menggerakkan seluruh masyarakat seuneubok meuku untuk bergotong royong, disini aparat desa menggunakan model komunikasi persuasif. Dimana aparat desa membujuk masyarakatnya untuk mau melakukan gotong royong dengan semestinya. Manfaat tersebut juga harus diperjuangkan oleh anggota masyarakat melalui komunikasi, dan oleh perangkat desa melalui model model komunikasi yang tepat dan di upayakan terus menerus sehingga Gampong Seuneubok Meuku Kecamatan
4
Idi Timur selalu dalamm keadaan yang menyenangkan. Semua elemen masyarakat tersebut memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk berupaya sekaligus memelihara lingkungan agar tetap bersih dari sampah sampah, baik yang ada di saluran air bahkan juga di lingkungan Rumah Tangga. Hidup di lingkungan yang bersih memang banyak mendatangkan manfaat, apalagi kebersihan yang terlihat bukan saja di rumah masing-masing, melainkan berbagai wilayah di sekitar gampong seuneubok meuku kecamatan idi timur, namun demkian, harapan untuk hidup di lingkungan yang terjaga kebersihannya sampai saat ini belum terwujud. Sampai sekarang sampah dapat di lihat dengan jelas, terutama di saluran air rumah warga masyarakat. Fenomena yang terlihat tersebut sebagai fakta yang tak terbantahkan, karena semua orang dengan mudah dapat melihat di gampong seuneubok
meuku
kecamatan
idi
timur
lingkungannya
belum
terjaga
kebersihannya. Lingkungan yang kotor dalam berbagai bentuk sebenarnya tidak harus terjadi, karena dalam ajaran agama islam telah mengajarkan bahwa umat islam harus hidup di lingkungan yang sehat. Akan tetapi, lingkungan yang tidak bersih mencerminkan pola hidup sebagian masyarakat yang belum menerapkan ajaran islam dalam sisi kehidupannya. Terutama dalam hal kebersihan. Itu sebabnya semua
elemen
masyarakat
harus
mengambil
kesempatan
untuk
mengaktualisasikan diri. Lingkungan hidup yang bersih setiap orang yang menyadari arti dan makna penting lingkungan hidup bersih menginginkan adanya kenyamanan lingkungan,
5
baik kenyamanan dalam arti udara yang bersih, tidak tercium aroma busuk, lingkungan bebas sampah, tidak ada saluran yang tegenang air, begitu pula dengan bebasnya lingkungan dari berbagai bentuk pencemaran. Lingkugan hidup yang bersih sudah barang tentu akan menjadi model bagi kehidupan yang sehat bagi umat manusia, karena lingkungan yang kotor akan membawa banyak malapetaka. Misalnya mudahnya masyarakat terkena penyakit, seperti demam, sesak nafas dan lainnya. Kesemua itu berakar dari lingkungan yang bersih memprihatinkan. Terciptanya lingkungan yang bernilai bersih memang harus di upayakan oleh semua pihak baik dari pihak aparat desa ataupun masyarakatnya. Untuk terciptanya lingkungan yang bersih lagi sehat. . Gotong royong ini dulunya pernah dilakukan dan menjadi kegiatan rutin pada masyarakat seuneubok meuku, tapi kenyataan sekarang aktifitas ini terhenti dikarenakan faktor faktor yang ada. Diantaranya. a. Tidak adanya kebersamaan masyarakat. b. Masyarakat kurang berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong. c. Terjadinya kesenjangan social. Dari penjelasan tersebut dapat di pahami bahwa betapa penting model model komunikasi aparat desa dalam membangun kegiatan gotong royong pada masyarakat seuneubok meuku kec. Idi timur. Dengan model yang akan diterapkan oleh aparat desa harus dapat membangun citra gampong yang bersih. Berpijak dari permasalahan yang telah di kemukakan di atas penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana Model komunikasi Aparat Desa Gotong Royong
Pada
Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur? Dan Apa saja hambatan
6
aparat desa dalam menigkatkan partisipasi Gotong Royong Pada Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur? B. Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang diatas maka pembaca mendapatkan gambaran tentang cara dan gaya penulisan rumusan masalah
masalah penelitian ini
dirumuskan dalam dua poin yaitu: 4 a.
Bagaimana Model Komunikasi Aparat Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Gotong Royong pada Masyarakat Seuneubk Meuku Kecamatan Idi Timur ?
b.
Apa saja hambatan aparat desa dalam menigkatkan partisipasi Gotong Royong Pada Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur?
B. Penjelasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran atau kekeliruan kesalahpahaman dalam Terhadap karya tulis ilmiah ini, istilah yang terdapat dalam judul , maka penulis terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang kata atau istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, adapun istilah dari judul yang di maksud disini adalah Model komunikasi Aparat Desa dalam meningkatkan Partisipasi Gotong Royong (studi pada Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur) antara lain sebagai berikut: a. Model Menurut sereno dan mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang di butuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model 4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005) Hal. 109.
7
komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Oleh karena itu model bisa di sebut sebagai gambaran informasi unuk menjelaskan atau menerapkan teori atau penyederhanaan teori. 5 b. Komuikasi Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses dimana suatu ide di alihkan dari sumber kepada vsatu penerima atau lebih dengan, maksud untuk mengubah tingkah laku manusia.6 Jadi model komunikasi merupakan alat untuk menjelaskan atau untuk mempermudah penjelasan komunikasi7 c. Desa. Adapun nama desa diganti menajadi nama Gampoeng berdasarkan Pasal 267 yang bunyinya: 1. Kelurahan di provinsi aceh dihapus secara bertahap menjadi gampoeng atau nama lain dalam kabupaten / kota. 2. Penghapusan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pengalihan sumber pendanaan, sarana dan prasarana, serta kepegawaian dan dokumen kelurahan dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang- Undang ini di undangkan.
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) , 2007. hal. 131 6 Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 2007. hal. 20 7 Deddy mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. hal 131-132.
8
3. Pengalihan pegawai kelurahan sebagaimana di maksud pada ayat (2) dapat ditempatkan sebagai sekretaris gampong, pegawai kecamatan, pegawai kabupaten / kota, atau pegawai provinsi. 4. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan qanun kabupaten / kota. d. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana di maksud pada ayat (3) dilakukan dengan Keputusan Gubernur. 8 e. Aparat desa/ perangkat desa Perangkat dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “perangkat/ alat (Negara, Pemerintah, para Pegawai Negeri).9 Sedangkan aparat desa yang penulis maksud di sini adalah sekelompok masyarakat di gampong yang tergolong dalam urusan menjalankan roda pemerintahan di sebuah gampong, yang biasa di sapa dengan perangkat gampong. Kebiasaan orang-orang ini merupakan orang yang menetap di gampong dan tidak di bolehkan berpindah tempat selama menjabat sebagai perangkat dari sebuah gampong. f. Partisipasi adalah keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang di maksud disini bukanlah bersifat pasif tetapi bersifat aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat di artikan sebagai
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh. 9
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Cet. 1, Edisi 4, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2008) hal. 80.
9
keikutsertaan seseorang di dalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri. g. Gotong Royong. Ialah Gotong royong : Gotong royong merupakan istilah asli Indonesia yang berarti bersama-sama mengerjakan sesuatu atau membuat sesuatu untuk mencapai suatu hasil budaya gotong royong dilandasi oleh hal-hal berikut :
Manusia terikat dengan lingkungan sosialnya
Pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial
Manusia perlu menjaga hubungan baik dan selaras dengan sesamanya
Manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat10
h. Seuneubok Meuku. Seuneubok Meuku adalah nama salah satu wilayah pemerintahan gampong di dalam pemerintahan Kecamatan idi timur Kabupaten Aceh Timur. Yang menjadi tempat ataupun sebuah kampung yang menjadi objek penelitian penulis skripsi ini. C. Tujuan dan manfaat penelitian. Dalam setiap kegiatan penetapan tujuan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan tujuan yang jelas akan menentukan arah dan sarana yang hendak di capai, tetapi apabila tuntunan suatu kegiatan yang masih kaburkemungkinan arah pelaksanaanya akan mengambang dan rencana kerja
10
http://ultimatesammy.wordpress.com/2013/11/01/pengertian-gotong-royong/
10
tidak di susun dengan baik sehingga tujuan yang hendak di capai akan menghambat. 1.
Untuk
memberikan serta memudahkan arah pelaksanaan pembahasan
dalam proposal ini, maka penulis menetapkan tujuan pembahasan yang hendak di capai sebagai berikut: a.
Untuk
mengetahui
Meningkatkan
Model
Partisipasi
Komunikasi Gotong
Aparat
Royong
pada
Desa
dalam
masyarakat
Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur? b.
Untuk mengetahui apa saja hambatan aparat desa dalam menigkatkan partisipasi Gotong Royong pada Masyarakat Seuneubok Meuku Kecamatan Idi Timur?
2.
Manfaat yang di dapatkan penulis saat penelitian adalah Manfaat penelitian ini memiliki manfaat secara praktis dan teoritis. Manfaat praktis adalah bahwa penelitian ini diharapkan agar masyarakat
sadar bahwa Model Komunikasi Aparat Desa adalah. Sebagai bentuk komunikasi yang dapat membangun masyarakat untuk melestarikan gampong untuk menjaga lingkungan yang bersih. Dan masyarakat sadar bahwa model komunikasi yang dilakukan aparat desa untuk mewuudkan impian kita semua biar terbebas dari lingkungan yang tidak bersih. Adapun manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk pengayaan teori untuk masyarakat dalam kontribusi ilmu. Atau penambahan referensi. khususnya dalam bidang menjaga kebersihan lingkungan.untuk lingkungan yang bersih jauh dari sampah.
11
3. Bagi penulis Penelitian ini dapat digunakan sebagai awal dari berfikir ilmiah untuk dapat memahami model model komunikasi aprat desa dalam membangun gampoeng seuneubok meuku kecamatan idi timur. Sekaligus menambah pengetahuan berkomunikasi dengan model model komunikasi dalam bidan kepemimpinan. 4. Bagi aparat desa. Penelitian ini dapat menjadi bahan dan sumber wacana dalam memahami perbedaan kehidupan Upaya bersosial antar masyarakat, sekaligus sebagai wahana untuk tetap menerapkan nilai nilai agama dalam model model komuniikasi yang di pakai oleh aparat desa. 5. Bagi Stain Zawiyah Cot kala langsa. Bagi Stain Zawiyah Cot Kala Langsa bisa di jadikan sebagai bahan untuk pengayaan ilmu pengetahuan dan wawasan serta dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan.