THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
ISI
FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011
HAL/ PAGE
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN
CONTENTS MANAGEMENT‘S STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN --------------------------------------------
1-2
INDEPENDENT AUDITOR‘S ---------------------------------------------------- REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ------------
3-4
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ---------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011
5-6
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED ---------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 --------------------LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 --------------------LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 --------------------CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ---------------------
7
8-9
STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED ---------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011 STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED ---------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 10 - 77 ---------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE MANAGEMENT’S STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
We, the undersigned:
1. Nama Alamat Kantor
: Wataru Tanaka : Mid Plaza Building 1-3 Fl Jl Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10310 : Jl Tulodong Bawah X/28 Kebayoran Baru Jakarta Selatan : 021-5704685 : General Manager
1. Name Office Address
: Kazuo Matsude : Mid Plaza Building 1-3 Fl Jl Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10310 : Fraser Residences Sudirman Jakarta Tower Regency Unit 220 Jl Setiabudi Raya No.9 Jakarta Selatan : 021-5704685 : Deputy General Manager
2. Name Office Address
Alamat Rumah
Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor
Alamat Rumah
Nomor Telepon Jabatan
Residential Address
Phone Number Title
Residential Address
Phone Number Title
: Wataru Tanaka : Mid Plaza Building 1-3 Fl Jl Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10310 : Jl Tulodong Bawah X/28 Kebayoran Baru Jakarta Selatan : 021-5704685 : General Manager : Kazuo Matsude : Mid Plaza Building 1-3 Fl Jl Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10310 : Fraser Residences Sudirman Jakarta Tower Regency Unit 220 Jl Setiabudi Raya No.9 Jakarta Selatan : 021-5704685 : Deputy General Manager
menyatakan bahwa:
declare that:
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD., Cabang Jakarta;
1.
We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD., Jakarta Branch;
2.
Laporan keuangan The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Cabang Jakarta telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
2.
The financial statements of The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD., Jakarta Branch have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards;
3.
a. Semua informasi dalam laporan keuangan The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Cabang Jakarta telah dimuat secara lengkap dan benar;
3.
a. All information in the financial statements of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Jakarta Branch has been completely and correctly disclosed;
b. Laporan keuangan The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Cabang Jakarta tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta yang material terhadap laporan keuangan;
b. The financial statements of The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD., Jakarta Branch do not contain misleading material information or fact, and do not omit any information or facts that would be material to the financial statements;
4.
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Cabang Jakarta.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
4.
We are responsible for internal control system of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, LTD., Jakarta Branch .
This statement has been made truthfully.
Atas nama dan mewakili Manajemen/ For and on behalf of the Management Jakarta, 12 April 2013
Wataru Tanaka General Manager
Kazuo Matsude Deputy General Manager
1
2
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAP ORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2012
2011
ASET Kas
ASSETS 25
35.679
43.261
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5,25
2.241.672
2.037.212
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
23,25
344.835
29.164
Current accounts with other banks
Tagihan pada cabang-cabang lain
23,25
754.803
399.268
Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
6,25
1.251.104
4.392.706
Placements with Bank Indonesia and other banks
7,23,25
1.751.280
1.678.625
Derivative assets
39.999.076
Loans receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 257,620 on 31 December 2012 and Rp 176,957 on 31 December 2011
Aset derivatif Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 257.620 pada 31 Desember 2012 dan Rp 176.957 pada 31 Desember 2011
8,23,25
50.575.217
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 28 pada 31 Desember 2012 dan Rp 88 pada 31 Desember 2011
25
407.337
Acceptance receivables-net of allowance for impairment losses of Rp 28 on 31 December 2012 and Rp 88 on 254.815 31 December 2011
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
25
191.626
142.838
Interest receivable
4.511.831
3.848.712
Investment securities
31.750
30.219
Prepaid expenses
5.303
8.214
Prepaid tax
Efek-efek untuk tujuan investasi
9,25
Beban dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
12
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 107.805 pada 31 Desember 2012 dan Rp 124.823 pada 31 Desember 2011
26
28.737
Aset pajak tangguhan
12
-
14.142
Deferred tax assets
Aset lain-lain
26
72.682
42.128
Other assets
62.203.856
52.937.324
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 107,805 on 31 December 2012 and 16.944 Rp 124,823 on 31 December 2011
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
3
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2012
2011
LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
10,23,25
20.300.440)
17.363.374
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
11,23,25
638.383)
4.426.928
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
7,23,25
1.538.398)
1.437.282
Derivative liabilities
Utang akseptasi
23,25
407.365)
254.903
Acceptance payables
Utang pajak penghasilan
12,26
123.217)
155.504
Income tax payable
Beban yang masih harus dibayar
23,25
147.747)
121.457
Accrued expenses
22.882)
91.661
Unearned revenue
Pendapatan diterima dimuka Liabilitas pajak tangguhan
12
76.376)
-
Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan pasca kerja
13
126.281)
95.427
Post-employment benefits obligation
31.346.744)
22.255.639
Due to Head Office and other branches
90.807)
34.397
Other liabilities
54.818.640)
46.236.572
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Liabilitas lain-lain
14,23,25 26
JUMLAH LIABILITAS
REKENING KANTOR PUSAT Penyertaan Kantor Pusat
HEAD OFFICE ACCOUNTS 1.424.298
Head Office investments
(6.053)
(6.053)
Difference in value of restructuring transactions between entities under common control
66)
-
Fair value reserve (availablefor-sale financial assets) - net
Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat
5.966.905)
5.282.507
Unremitted profit to Head Office
JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT
7.385.216)
6.700.752
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS
JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
62.203.856)
52.937.324
TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
15
1.424.298)
8
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuanga secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
4
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes PENDAPATAN OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Pendapatan operasional lainnya Keuntungan instrumen derivatif - bersih Keuntungan selisih kurs - bersih Keuntungan bersih penjualan efek-efek Kerugian yang direalisasi atas kredit yang diberikan dan kontrak derivatif yang diperoleh dari entitas sepengendali
17,23,26 18,23,26
OPERATING INCOME OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Net interest income
1.497.744) (384.355) 11.1.113.389)
132.868) (23.868) 109.000)
102.631) (34.268) 68.363)
121.706) 551.303) 5.815)
65.244) 470.747) -
-) 678.824
(2.607) 533.384)
2.048.391
1.715.136)
Total operating income
8
196.006)
21 20
342.735) 295.392) 834.133)
4.959) ) 282.142) 250.781) 537.882)
Provision for impairment losses of financial assets Other operating expenses Personnel General and administrative Total other operating expenses
1.214.258)
1.177.254)
INCOME FROM OPERATION
(8.180)
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
1.215.496)
1.169.074)
INCOME BEFORE TAX
(531.098)
(390.989)
INCOME TAX EXPENSE
684.398)
778.085)
NET INCOME FOR THE YEAR (carry forward)
19,26 19
8
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
1.238
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2011
1.589.422) (328.855) 1.260.567)
Jumlah pendapatan operasional Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban operasional lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi Jumlah beban operasional lainnya
2012
12
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (dipindahkan)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Fee and commission income Fee and commission expense Net fee and commission income Other operating revenue Gain on derivative instruments - net Foreign exchange gain - net Net gain on sale of securities Realized loss from settlement of loans receivables and derivative contracts acquired from entity under common control
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
5
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes PENDAPATAN OPERASIONAL LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (pindahan)
2012
2011
684.398
778.085
PENDAPATAN KOMREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN Aset keuangan tersedia untuk dijual: Perubahan bersih nilai wajar Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan
OPERATING INCOME NET INCOME FOR THE YEAR (carried forward) OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
9 (5.749) 5.815)
Pendapatan komprehensif lain selama tahun berjalan, setelah pajak
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
66
684.464
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-)
Available-for-sale financial assets: Net change in fair value Fair value changes transferred to profit or loss on disposal
-
Oth e r c o m p re he n s ive in c o m e fo r th e year, net of tax
778.085)
TOTAL COMP REHENS IVE INCOME
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
6
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
Saldo, 1 Januari 2011
Penyertaan Kantor Pusat/ Head Office investments
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transactions between entities under common control
1.424.298
(8.660)
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) bersih/ Fair value reserve (available-forsale financial assets) - net
Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat/ Unremitted profit to Head Office
Jumlah rekening Kantor Pusat/ Total Head Office accounts
-)
4.504.422
5.920.060
Laba komprehensif tahun berjalan:
Comprehensive income for the year:
Laba bersih Kerugian yang direalisasi atas penyelesaian kredit dan kontrak derivatif yang diperoleh dari entitas sepengendali
-
8
Saldo, 31 Desember 2011
-)
-)
778.085
778.085
Net income Realized loss from settlement of loans receivables and derivative contracts acquired from entity under common control
-
2.607)
-)
-
2.607
1.424.298
(6.053)
-)
5.282.507
6.700.752
Laba komprehensif tahun berjalan: -
-)
-)
684.398
684.398
Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan:
Net income Other comprehensive income, net of income tax: Fair value reserve (available-for-sale financial assets) - net:
9
Perubahan bersih nilai wajar
-))
-)
(5.749)
-
(5.749))
Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan
-)
-)
5.815)
-
5.815
1.424.298
(6.053)
66)
5.966.905
7.385.216
Saldo, 31 Desember 2012
Balance, 31 December 2011 Comprehensive income for the year:
Laba bersih
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) bersih:
Balance, 1 January 2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Net change in fair value Fair value changes transferred to profit or loss on disposal Balance, 31 December 2012
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
7
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap (Keuntungan) kerugian pelepasan aset tetap Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Kerugian (keuntungan) selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca kerja Kerugian yang direalisasi atas penyelesaian dari kredit yang diberikan dan kontrak derivatif yang diperoleh dari entitas sepengendali Rugi belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Beban pajak penghasilan Perubahan dalam aset dan liabilitas: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset derivatif Kredit yang diberikan Beban dibayar dimuka Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas derivatif Beban yang masih harus dibayar Utang pajak penghasilan Liabilitas ke cabang-cabang lain Liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2012
2011
684.398)
778.085)
6.838)
8.173)
(14)
4)
17 18 13
196.006) (112.076) (1.589.422) 328.855) 39.107)
4.959) 5.474) (1.497.744) 384.355) 27.477)
8
-)
2.607)
9 12
66) 531.098)
20
8
3.635.926) (72.655) (10.772.236) (1.531) (27.643) 2.937.066) (3.788.545) 101.116) 27.113)
13
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Penerimaan dari pelepasan aset tetap Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan investasi dimiliki hingga jatuh tempo Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
(894.296) (12.365) 1.540.634) (329.678) (472.867) (8.253) (8.053.358)
-) Unrealized loss on available-for sale securities 390.989 Income tax expenses Changes in assets and liabilities: Placements with Bank Indonesia and other (3.679.697) banks (252.793) Derivative assets (11.781.502) Loans receivables (3.800) Prepaid expenses 28.903) Other assets 805.663) Deposits from customers 766.952) Deposits from other banks 293.207) Derivative liabilities 2.912) Accrued expenses (36.737) Income tax payable 4.812.249) Due to other branches (16.065)) Other liabilities 1.521.244) Receipts of interest (377.034) Payments of interest (288.578) Payments of income tax (10.090) Payment of post-employment benefits (8.110.787) Net cash used in operating activities
(18.644)
(19.053)
27)
-)
(663.119)
1.217.918)
(681.736)
1.198.865)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of premises and equipment (Gain) loss on disposal of premises and equipment Provision for impairment losses of financial assets Foreign exchange loss (gain) - net Interest income Interest expenses Post-employment benefit expenses Realized loss from settlement of loans receivables and derivative contracts acquired from entity under common control
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of premises and equipment Proceeds from disposal of premises and equipment Net changes in held to maturity investment securities Net cash (used in) provided by investing activities
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
8
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Perubahan bersih atas liabilitas ke Kantor Pusat
9.985.401
6.425.646)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.250.307
(486.276)
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
2.768.905
3.252.526)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING
112.103
2.655)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
4.131.315
2.768.905)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR
35.679 2.241.672
43.261) 2.037.212)
1.099.638
428.432)
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain (termasuk tagihan pada cabang-cabang lain) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
5
6
Jumlah
Net changes in due to Head Office
754.326
260.000)
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks (including due from other branches) Placements with Bank Indonesia and other banks
4.131.315
2.768.905)
Total
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
9
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM a.
b.
1.
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta (Bank), yang merupakan kantor cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. yang berkantor pusat di Jepang, berlokasi di Gedung Mid Plaza I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10 - 11, Jakarta 10227. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor cabang pembantu di Surabaya dan Bandung.
GENERAL a.
Sebagai kantor cabang dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jepang, Bank merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. yang memiliki anak perusahaan dan perusahaan afiliasi di seluruh dunia.
As an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan, the Bank is ultimately part of The Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. which has subsidiaries and affiliated parties worldwide.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan Manajemen Bank adalah sebagai berikut:
b. As of 31 December 2012 and 2011, the composition of the Bank’s Management was as follows:
2012 Dewan Pengawas Manajer Umum Wakil Manajer Umum
Direktur Kepatuhan
2011
Planning Division for Asia and Oceania BTMU Kantor Pusat Wataru Tanaka Tetsuhisa Hayashi Yasuo Matsuyama Kazuto Komatsubara Kazuo Matsude Hirohiko Okunaga *) Ghufrom Halim Damal Bayu Utama
Supervisory Board Asia and China Division BTMU Kantor Pusat Wataru Tanaka Kazuo Matsude Yasuo Matsuyama Tetsuhisa Hayashi Hirohiko Okunaga Ghufron Halim
General Manager Deputy General Managers
Damal Bayu Utama
Compliance Director *) Act as Deputy General Manager until 7 December 2012
*) Menjabat sebagai Wakil Manajer Umum sampai 7 Desember 2012
2.
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch (the Bank), an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan (Head Office), is located at Mid Plaza I Building, Jl. Jend. Sudirman Kav.10 - 11, Jakarta 10227. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main branch and its subbranches in Surabaya and Bandung.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memiliki masing-masing 673 dan 591 karyawan tetap.
c.
d.
Laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan oleh Manajemen pada tanggal 12 April 2013.
d. The financial statements were authorized for issued by the Management on 12 April 2013.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank employed of 673 and 591 permanent employees, respectively.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2012 and 2011, were as follows:
a . P e rn ya ta a n Ke p a tu h a n
a.
Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
Statement of compliance The Bank’s financial statements for the years ended 31 December 2012 and 2011 were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
10
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 yang merupakan gabungan dengan akun-akun kantor cabang pembantu di Surabaya dan Bandung. Saldo dan transaksi antar cabang di Indonesia telah dieliminasi
The Bank's financial statements are combined with the accounts of Surabaya and Bandung subbranches. Inter-branch balances and transactions in Indonesia have been eliminated.
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali untuk: • Instrumen keuangan derivatif diukur pada nilai wajar; • Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajar; • Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.
The Bank’s financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for: • Derivative financial instruments are measured at fair value; • Financial instruments at fair value through profit or loss are measured at fair value; • Available-for-sale financial assets are measured at fair value.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except otherwise stated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents included cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
c. Penggunaan as ums i
p e rtim b a n g a n ,
e s tim a s i
c.
dan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Use of judgments, estimates and assumptions
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
11
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c . P e n g g u n a a n p e rtim b a n g a n , a s u m s i (La n ju ta n )
e s tim a s i
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
dan
Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
d.
d . P e ru b a h a n ke b ija ka n a ku n ta n s i
Changes in accounting policies
d.1. Standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012
d.1. Standards , amendments and interpretations which became effective starting 1 January 2012
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012, yang relevan terhadap Bank:
The following standards, amendments and interpretations, which became effective for financial statements beginning on or after 1 January 2012, that are relevant to the Bank:
• Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
•
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
• PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
•
• PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
•
• PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan • PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian • PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
•
PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes
• PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan • Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya • ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
•
Bank telah menganalisis penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the financial statements.
• •
• •
12
PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 26, Embedded Derivatives Remeasurements
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d.
d . P e ru b a h a n ke b ija ka n a ku n ta n s i (La n ju ta n ) d.1. Standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012 (Lanjutan) Pengungkapan risiko instrumen keuangan
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Changes in accounting policies (Continued) d.1. Standards, amendments and interpretations which became effective starting 1 January 2012 (Continued)
atas
Disclosures of financial risk of financial instruments
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to PSAK 50 (2006 Revision), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the followings:
a.
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK 50 (Revisi 2006).
a.
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in PSAK 50 (2006 Revision).
b.
Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko-risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal untuk manajemen kunci.
b.
Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qua lita tive dis clos ure s de s cribe ma na ge me nt’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
Penerapan awal PSAK 60 tidak memiliki dampak atas hasil keuangan Bank karena standar tersebut hanya berkaitan dengan pengungkapan.
The initia l a doption of P S AK 60 doe s not ha ve a ny impa ct on the fina ncia l re s ults of the Bank a s the s ta nda rd is only conce rning a bout dis clos ure s .
d.2. Standar dan perubahan yang diterbitkan tetapi belum efektif
d.2. Standards and amendments issued but not yet effective
Terdapat standar akuntansi beserta perubahannya yang sudah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan belum diterapkan dalam penyusuan laporan keuangan.
A number of accounting standards and amendments have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2012 and have not been applied in preparing the financial statements.
Perubahan yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dan relevan terhadap Bank adalah Improvement PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The amendment which became effective starting 1 January 2013 and relevant to the Bank is Improvement of PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan perubahan ini.
The Bank is still in the process of analyzing the impact from adopting this amendment.
13
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
e.
e . Tra n s a ks i d a n s a ld o d a la m m a ta u a n g a s in g
Foreign currency transactions and balances translation
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kembali ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters (Pukul 16:00 WIB)
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transaction. Year end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters’ middle rate (at 16:00 Western Indonesian Time).
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income for the year.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif, dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payment during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The exchange rates as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
1 Dolar Australia (AUD) 1 Dolar Kanada (CAD) 1 Franc Swiss (CHF) 1 Euro (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1 Dolar Hongkong (HKD) 1 Rupee India (INR) 100 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Selandia Baru (NZD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Baht Thailand (THB) 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2012 Rp
2011 Rp
10.007,10 9.686,91 10.536,25 12.731,62 15.514,93 1.243,27 175,76 11.177,00 7.918,18 7.878,61 314,85 9.637,50
9.205,78 8.885,35 9.631,94 11.714,76 13.975,29 1.167,23 169,97 11.682,00 7.000,57 6.983,55 287,53 9.067,50
f.
Tra n s a ks i d e n g a n p ih a k-p ih a k b e re la s i
1 Australian Dollar (AUD) 1 Canadian Dollar (CAD) 1 Switzerland Franc (CHF) 1 Euro (EUR) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Hongkong Dollar HKD) 1 India Rupee (INR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Zealand Dollar (NZD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Thailand Baht (THB) ………..1 United States Dollar (USD)
Transactions with related parties
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in PSAK 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
14
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Financial assets and liabilities
g . As e t d a n lia b ilita s ke u a n g a n Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks, derivative assets, loans receivables, acceptance receivables, and investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas derivatif, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain.
The Bank’s financial liabilities consist of deposits from customers, deposits from other banks, derivative liabilities, acceptance payables, accrued expenses and due to Head Office and other branches.
g.1. Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: i. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang;
g.1.
Classification The Bank classifies its financial assets in the following categories on initial recognition: i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
i.
Fa ir va lue through profit or los s , which ha s two s ub-cla s s ifica tions , i.e . thos e designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; ;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii.
Financial liabilities measured at amortized cost.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek dan untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading are those financial assets and financial liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intetion of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging other elements of the trading book.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
.......
15
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g....Aset Keuangan (lanjutan)
dan
Liabilitas
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Financial Assets and Liabilities (continued)
g.1. Klasifikasi (lanjutan)
g.1.
Classification (continued)
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
In the held-to-maturity category are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
g.2. Pengakuan
g.2. Recognition
Bank mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
The Bank recognizes loans receivables and deposits on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
16
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g....Aset Keuangan (lanjutan)
dan
Liabilitas
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Financial Assets and Liabilities (continued)
g.2. Recognition (continued)
g.2. Pengakuan (lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
g.3. Penghentian pengakuan
g.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obliga tions are discha rged or cancelled or expired.
17
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
g....Aset Keuangan (lanjutan)
dan
Liabilitas
Keuangan
g. Financial Assets and Liabilities (continued)
g.2. Derecognition (continued)
g.2. Penghentian Pengakuan (lanjutan)
g.4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.
The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
Saling hapus
g.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
18
2.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
g... Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial Assets and Liabilities (continued)
g.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
g.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any reduction for impairment.
g.6. Pengukuran nilai wajar
g.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
19
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
g....Aset Keuangan (lanjutan)
Liabilitas
dan
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Financial Assets and Liabilities (continued)
g.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
g.6. Fair value measurement (continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statements of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan pasar pihak ketiga akan suatu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
20
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank-Bank Lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) h.
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. i.
Current accounts with Bank Indonesia and Other Banks Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
Penempatan pada Bank Indonesia dan BankBank Lain
i.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. j.
ACCOUNTING
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using the effective interest method.
Aset derivatif dan liabilitas derivatif
j.
Derivative assets and derivative liabilities
Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and for proprietary purposes to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank’s daily operations. The Bank did not apply hedge accounting to all the derivative instrument transactions.
Aset derivatif dan liabilitas derivatif yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Derivative assets and derivative liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the current year statements of comprehensive income.
Semua perubahan nilai wajar dari aset derivatif dan liabilitas derivatif diakui sebagai keuntungan atau kerugian instrumen derivatif pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset derivatif dan liabilitas derivatif diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
All changes in fair value from derivative assets and derivative liabilities are recognized as gain or losses on derivative instrument in the statements of comprehensive income. Gains or losses which are realized when the derivative assets and derivative liabilities are recognized in the current year statements of comprehensive income.
k. Tagihan dan utang akseptasi
k.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are carried at amortized cost.
21
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
2.
Kredit yang diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) l.
ACCOUNTING
Loans receivable
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal dikur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
S yndica te d loa ns a re s ta te d a t a mortize d cos t in accordance with the ris k borne by the Ba nk.
m. Efek-efek untuk tujuan investasi
m. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for, depending on their respective classifications, as either held-to-maturity or available-for-sale.
m.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
m.1. Held-to-maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years.
m.2. Tersedia untuk dijual
m.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Interest income is recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
22
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
m. Efek-efek untuk tujuan investasi (lanjutan)
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Investment securities (continued)
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain yang merupakan bagian dari rekening Kantor Pusat sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang merupakan bagian dari rekening Kantor Pusat diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income of Head Office accounts until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income of Head Office accounts are recycled to the current year profit or loss based on a weighted average method.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
n. Allowance for impairment losses of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
23
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
2.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n.
ACCOUNTING
Allowance for impairment losses of financial assets (Continued)
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statements of comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.
24
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
n. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (Lanjutan)
n. Allowance for impairment losses of financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam rekening Kantor Pusat ke laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari rekening Kantor Pusat dan diakui pada laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, pelunasan pokok dan setelah dikurangi amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.
Impairment losses on available-for-sale marke table securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in Head Office accounts to the profit or loss. The cumulative loss that has been removed from Head Office accounts and recognized in profit or loss is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statements of comprehensive income. Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the statements of comprehensive income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
o. Aset tetap
o. Premises and equipment
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk harga pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar dapat beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Premises and equipment are initially recognized at cost. Cost includes its purchase price and any costs directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. After initial measurement, premises and equipment are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
25
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) o.
AKUNTANSI
YANG
2.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
o. Premises and equipment (Continued)
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya disajikan sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi komprehensif.
The cos t of norma l re pa ir a nd ma inte na nce e xpe ns e s a re cha rge d to the s ta te me nts of compre he ns ive income ; while re nova tion a nd be tte rme nts , which a re s ignifica nt a nd prolong the us e ful life of a s s e ts , a re ca pita lize d to the re s pe ctive pre mis e s a nd e quipme nt. The ca rrying a mount a nd the re la te d a ccumula te d de pre cia tion of pre mis e s a nd e quipme nt which a re not utilize d a nymore or s old, a re re move d from the re la te d group of pre mis e s a nd e quipme nt, a nd the ga ins or los s e s a re re cognize d a s non-ope ra ting income or e xpe ns e in the s ta te me nts of compre he ns ive income .
Penyusutan dihitung dari bulan dimana aset dipergunakan, berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
De pre cia tion is ca lcula te d from the month the a s s e t is pla ce d into s e rvice , ba s e d on s tra ight-line me thod ove r the e s tima te d us e ful live s a s follows : Tahun/Years
Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor
p.
25 5 5 5 5
Buildings Leasehold improvement Office equipment Office furniture Motor vehicles
Metode penyusutan, masa manfaat ekonomis dan nilai residu dinilai setiap akhir tahun dan disesuaikan jika perlu.
Depreciation methods, useful lives and residual values are reassessed at each financial year end and adjusted if appropriate.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When the carrying amount of premises and equipment is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment losses are recognized in the statements of comprehensive income.
Agunan yang diambil alih
p.
Foreclosed assets
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya tetapi tidak melebihi nilai tercatat kredit yang diberikan. Bank tidak mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset. Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya. Selisih lebih antara nilai tercatat dengan nilai wajar agunan yang diambil alih setelah dikurangi biaya untuk menjualnya diakui sebagai kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Foreclosed assets acquired in conjunction with settlement of loans are initially recorded at their fair value less costs to sell but not to exceed the carrying value of loans. The Banks does not recognize any gains when the Bank foreclosed an asset. Subsequent to initial recognition, foreclosed assets are recorded at carrying amount or at fair value less costs to sell, whichever is lower. The excess between the carrying value and fair value less costs to sell is recognized as impairment lossess in current year statements of comprehensive income.
Agunan yang diambil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Foreclosed assets are not depreciated and expenses in relation with the acquisition and maintenance of those assets are charged as incurred.
26
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
p. Agunan yang diambil alih (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) p. Foreclosed assets (Continued)
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan dari agunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau rugi pada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau beban non-operasional dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The difference between the carrying value and the proceeds from the sale of foreclosed assets is recognized as gain or loss at the time of sale, and recognized as non-operating income or expense in the statements of comprehensive income for the year.
q. Aset takberwujud
q.
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak. Perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Amortisasi diakui pada laporan laba rugi manfaat komprehensif berdasarkan masa ekonomis selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal dimana aset siap untuk digunakan. r.
ACCOUNTING
Intangible assets Intangible assets consist of software. Software is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Significant subsequent expenditure on software assets is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Amortization is recognized in the statements of comprehensive income over the estimated useful lives for 5 years using the straight line method from the date that it is available for use.
Penurunan nilai aset non-keuangan
r.
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat aset non-keuangan, selain aset pajak tangguhan, dikaji pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai tersebut. Jika terdapat indikasi tersebut, maka nilai terpulihkan aset diestimasi. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai terpulihkannya. Nilai terpulihkan suatu aset adalah nilai yang terbesar antara nilai pakai aset dan nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Dalam penentuan nilai pakai aset, estimasi arus kas masa depan didiskontokan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan aset yang bersangkutan.
The carrying amount of the Bank’s non-financial assets, other than deffered tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, then the assets recoverable amount is estimated. An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount. The recoverable amount of an asset is the greater of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flow are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific to the asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset yang tidak dapat diuji secara individual dapat digabungkan ke dalam kelompok aset terkecil yang menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan berkesinambungan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset lainnya.
For the purpose of impairment testing, assets that cannot be tested individually are grouped together into the smallest group of assets that generates cash inflows from continuing use that are largely independent of the cash inflows of other assets.
27
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
s.
t.
Penurunan (Lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
non-keuangan
r. Impairment of non-financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset nonkeuangan yang diakui pada periode sebelumnya dikaji pada setiap tanggal pelaporan keuangan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penururnan nilai yang telah diakui sebelumnya telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Jumlah kerugian penurunan nilai yang dijurnal balik tidak boleh menyebabkan nilai aset melebihi nilai tercatat neto, setelah penyusutan atau amortisasi, seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui.
Impairment losses in respect of non-financial assets recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that asset’s carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
s. Deposits from customers and deposits from other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial measurement, deposits from customers and deposits from other banks are carried at amortized cost using the effective interest method.
Liabilitas imbalan pasca kerja
t.
Obligation for post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama ratarata masa kerja karyawan hingga imbalan pascakerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif.
When the plan benefits changed, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of comprehensive income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statements of comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini liabilitas imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuarial tidak diakui.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of the plan assets at the date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
28
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
v.
w.
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY (Continued)
OF
SIGNIFICANT
POLICIES
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
u. Difference in the value of restructuring transactions between entities under common control
Perolehan atau penjualan kredit dan aset keuangan lainnya dari atau ke entitas sepengendali dicatat sebagai restrukturisasi entitas-entitas di bawah pengendalian yang sama, diakui sebesar nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest). Selisih antara harga perolehan/harga jual dengan nilai buku dicatat dalam akun ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai komponen dari rekening Kantor Pusat.
Acquisition or sale of loans receivables and other financial assets acquired or sold to related parties are accounted for as a restructuring transaction between entities under common control and are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method. Any difference between the transfer price and the book value of the restructuring transaction between entities under common control is recorded in the account “Difference in the Value of Restructuring Transactions between Entities under Common Control” a s a compone nt of the He a d Office a ccounts .
Pendapatan dan beban bunga
v. Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen tersebut, namun tidak keuangan mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2g.2) dan seluruh imbalan/ provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2g.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif meliputi: • Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif; • Bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in the statements of comprehensive income include: • Interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method; • Interest on available-for-sale investment securities calculated on an effective interest method.
Provisi dan komisi
w. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
29
2.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY (Continued)
w. Provisi dan komisi (Lanjutan)
OF
SIGNIFICANT
POLICIES
w. Fees and commissions (Continued)
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasa dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan/beban dibayar dimuka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income and expenses, including export import related fees, cash management fees, service fees and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income/prepaid expenses and amortized based on the straight-line method over the terms of the related transactions, otherwise, they are directly recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction fees are expensed as the services are received.
x. Perpajakan
x.
Taxation
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk item yang langsung diakui di rekening kantor pusat, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di rekening kantor pusat atau di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statements of comprehensive income except to the extent that they relate to items recognized directly in head office accounts, in which case it is recognized directly in head office accounts or in other comprehensive income.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian terhadap utang sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect of previous year.
Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Bank adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognised at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax base of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
30
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) x.
3.
AKUNTANSI
2.
SUMMARY (Continued)
Perpajakan (Lanjutan)
OF
SIGNIFICANT
POLICIES
x. Taxation (Continued)
Dalam menghitung jumlah dari pajak kini dan pajak tangguhan, Bank mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah tambahan pajak dan bunga akan tejadi. Manajemen berpendapat bahwa cadangan untuk liabilitas pajak telah cukup untuk seluruh tahuntahun pajak yang masih terbuka berdasarkan penilaiannya atas banyak faktor, termasuk interpretasi dari peraturan pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian mengandalkan estimasi dan pertimbangan dan dapat menyertakan rangkaian estimasi mengenai kejadian di masa datang. Informasi baru dapat tersedia yang menyebabkan manajemen untuk merubah pertimbangannya sehubungan dengan kecukupan dari liabilitas pajak yang ada. Perubahan liabilitas pajak tersebut akan berpengaruh terhadap beban pajak pada periode dimana perhitungan dilakukan.
In de te rmining the a mount of current tax a nd de fe rre d ta x, the Ba nk ta ke s into a ccount the impa ct of unce rta in ta x pos itions a nd whe the r a dditiona l ta xe s a nd inte re s t ma y be due . Ma na ge me nt be lie ve s tha t the a ccrua ls for ta x lia bilitie s a re a de qua te for a ll ope n ta x ye a rs ba s e d on its a s s e s s me nt of ma ny fa ctors , including inte rpre ta tions of ta x la w a nd prior e xpe rie nce . The a s s e s s me nt re lie s on e s tima te s a nd a s s umptions a nd ma y involve a s e rie s of judgme nt a bout future e ve nts . Ne w informa tion ma y be come a va ila ble tha t ca us e s ma na ge me nt to cha nge its judgme nt re ga rding the a de qua cy of e xis ting ta x lia bilitie s . S uch cha nge s to ta x lia bilitie s will impa ct ta x e xpe ns e in the pe riod tha t s uch de te rmina tion is ma de .
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu ditentukan.
Amendment to taxation obligation recognized when an tax assessment letter is received or if objection and/or appeal, amendment recognized when the results of the objection or the appeal are determined.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN a.
YANG
DAN
3.
Pengenalan dan garis besar
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT a.
Sebagai salah satu cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd dan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc, Bank telah mengadopsi sistem manajemen risiko terpadu yang diterapkan oleh Kantor Pusat kami, sekaligus berupaya untuk mematuhi ketentuan Bank Indonesia. Bank mengidentifikasi berbagai risiko yang timbul dari usaha-usaha berdasarkan kriteria yang seragam, dan menerapkan manajemen risiko terpadu untuk memastikan dan mencapai keseimbangan yang stabil antara pendapatan dan risiko.
Introduction and overview As a Branch of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd and part of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc, the Bank has adopted an integrated risk management system implemented by Head Office and at the same time try to comply with Bank Indonesia requirement. The Bank identifies various risks arising from businesses based on uniform criteria, and implement integrated risk management to ensure and achieve a stable balance between earnings and risks.
31
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a.
DAN
3.
Pengenalan dan garis besar (Lanjutan)
a.
Berdasarkan definisi dalam kebijakan Kantor Pusat Bank, secara umum Bank menggolongkan dan mendefinisikan kategori-kategori risiko keuangan yang dihadapi oleh Bank, termasuk risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini: Jenis Risiko
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Introduction and overview (Continued) By adopting the definition from Head Office policy, the Bank broadly classifies and defines financial risk categories faced by the Bank including those risks as summarized below:
Definisi
Definition
Risiko Kredit
Risiko kerugian finansial dalam aset-aset yang mempunyai risiko kredit (termasuk komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit) yang disebabkan oleh penurunan kondisi kredit dari pihak counterparty.
The risk of financial loss in credit assets (including commitments and contingencies with credit risk) caused by deterioration in the credit conditions of counterparties.
Credit Risk
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko kerugian finansial dimana nilai aset dan liabilitas dapat terkena dampak negatif dari perubahan dalam variabel-variabel pasar, seperti suku bunga, harga efek, dan kurs mata uang asing. Risiko likuiditas pasar adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyelesaikan transaksi-transaksi pasar pada volume atau tingkat harga yang wajar sebagai akibat dari gejolak pasar atau kurangnya likuiditas perdagangan.
Market risk is the risk of financial loss where the value of assets and liabilities could be adversely affected by changes in market variables such as interest rates, securities prices and foreign exchange rates. Market liquidity risk is the risk of financial loss caused by the inability to secure market transactions at the required volume or price levels as a result of market turbulence or lack of trading liquidity.
Market Risk
Risiko Likuiditas
Risiko atas terjadinya kerugian apabila posisi keuangan yang buruk di suatu grup perusahaan menghalangi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan atau mengharuskan pengadaan dana pada suku bunga yang relatif lebih tinggi daripada suku bunga yang wajar.
The risk of incurring loss if a poor financial position at a group company hampers the ability to meet funding requirements or necessitates fund procurement at interest rates markedly higher than normal interest rates.
Liquidity Risk
Risiko Operasional
Risiko kerugian akibat kurangnya atau gagalnya proses internal, orang-orang atau sistem, atau akibat peristiwa-peristiwa eksternal.
The risk of resulting from inadequate or failed internal processes, people or systems, or from external events.
Operational Risk
32
Type of Risk
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a.
DAN
3.
Pengenalan dan garis besar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (Continued)
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Bank memiliki Departemen Manajemen Risiko sebagai suatu unit independen dari unit pengambil risiko yang bertanggung jawab atas pengendalian dan pengelolaan risiko secara dengan komprehensif di Bank. Sejalan pelaksanaan manajemen risiko, Bank membentuk Komite Manajemen Risiko (RMC) atau dikenal sebagai Komite Manajemen Risiko Terpadu (IRMC). Komite manajemen risiko dibentuk dengan tujuan untuk membahas masalah-masalah penting sehubungan dengan upaya untuk mengembangkan dan menjamin struktur manajemen yang tepat untuk pengendalian risiko dan manajemen.
The Bank has Risk Management Department as an independent department from risk taking unit which is in charge of comprehensive risk control and management in the Bank. In line with the implementation of risk management, the Bank established a Risk Management Committee (RMC) or known as Integrated Risk Management Committee (IRMC). The committee on risk management is established to discuss important matters concerning developing and securing an appropriate management structure for risk control and management.
Sebagai bagian dari IRMC ini, Bank juga memiliki beberapa komite terkait risiko:
As part of this IRMC, the Bank also has several risk related committees:
(1) Komite Manajemen Likuiditas (MLRMC)
(1)
Market and Liquidity Risk Management Committee (MLRMC)
(2) Komite Pengendalian Risiko Kredit
(2)
Credit Risk Control Committee
(3) Komite Pengendalian Operasional
(3)
Operation Control Committee
(4) Komite Kepatuhan
(4)
Compliance Committee
(5) Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Rencana Kelangsungan Usaha
(5)
Information Technology and Business Continuity Plan Steering Committee
Untuk mengendalikan dan mengelola masingmasing risiko dengan tepat, proses berikut ini harus disertakan dan dilaksanakan secara memadai:
In order to properly control and manage the respective risks, the following process is incorporated in a sufficient manner:
1.
Identifikasi risiko: Proses mengidentifikasi jenis dan lokasi risiko dari setiap transaksi, portofolio, dan hal-hal terkait lainnya.
1.
Identifying risks: The process of identifying the type and location of risk of each transaction, portfolio, and other applicable items.
2.
Evaluasi dan perhitungan risiko: Proses indikasi status risiko dengan menggunakan nilai-nilai numerik, atau penilaian kualitatif komprehensif baik pada tingkat transaksi individual maupun tingkat portofolio.
2.
Risk evaluation and calculation: The process of indicating risk status using numerical values, or comprehensive qualitative judgment for both individual transactions level and portfolios level.
3.
Pengendalian risiko: Proses untuk mengendalikan status risiko dengan memeriksa dan menelaah kewenangan, limit, proses-proses operasional, dan hal-hal lainnya (termasuk rencana-rencana untuk penanganan hal-hal khusus) yang ditetapkan oleh kebijakan-kebijakan, aturanaturan, prosedur-prosedur, petunjukpetunjuk lainnya, serta metode-metode pengendalian lainnya.
3.
Risk control: The process of controlling risk status by examining and reviewing authorities, limits, operation processes, and other items (including plans for exceptional treatment) stipulated by policies, rules, procedures, other directives, and other control methods.
Risiko
Pasar
dan
33
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a.
b.
DAN
3.
Pengenalan dan garis besar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (Continued)
Kerangka manajemen risiko (Lanjutan)
Risk management framework (Continued)
4.
4.
Pemantauan dan pelaporan risiko: Proses pemantauan status risiko terkini dan hal-hal perlakuan khusus, dan pelaporan kepada manajemen oleh unit independen dari unitunit penghasil laba.
Risk monitoring and reporting: The process of up-to-date monitoring of risk status and exceptional treatment, and reports to management by the respective units independent from profit-earning units.
Agar dapat secara obyektif menilai kesesuaian dan efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen, audit harus dilakukan oleh audit internal yang secara memadai independen dari unit yang diauditnya.
To objectively examine the appropriateness and effectiveness of the risk control and management structure, audits are to be conducted by an internal audit unit that is sufficiently independent from the unit it audits.
Selain menilai kepatuhan terhadap hukum, peraturan perudang-undangan dan himbauan pihak berwenang, audit eksternal harus dilakukan apabila dianggap perlu, untuk memeriksa efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen.
In addition to examining compliance with laws, regulations, and regulatory notifications, external audits are to be conducted when deemed necessary, to examine the effectiveness of risk control and management structures.
Manajemen risiko kredit
b.
Credit risk management
Bank menerapkan sistem peringkat kredit yang seragam untuk evaluasi dan penilaian aset, penetapan pricing untuk kredit yang diberikan, dan pengukuran risiko kredit secara kuantitatif.
The Bank applies a uniform credit rating system for asset evaluation and assessment, loan pricing, and quantitative measurement of credit risk.
Untuk memantau atau mengendalikan portofolio kredit, Bank membentuk Komite Pengendalian Risiko Kredit dengan tujuan utama:
To monitor or control the credit portfolio, the Bank organized Credit Risk Control Committee having the main purposes of:
-
Memantau portofolio kredit Bank secara berkala untuk sepenuhnya memahami kondisi pergerakan risiko kredit Bank agar Bank dapat atau menentukan arah dan kebijakan kredit Bank yang tepat serta mengendalikan risiko kredit Bank secara keseluruhan.
-
Monitoring the Bank’s credit portfolio periodically to fully grasp the condition of risk movement of the Bank’s credit portfolio to enable or decide for the Bank’s appropriate direction and credit policy as well as control the Bank’s overall credit risk.
-
Merumuskan kebijakan, strategi dan rekomendasi isu, serta pedoman-pedoman perbaikan untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko kredit.
-
Formulating policy, strategy and issue recommendation, and guidelines for improvements of credit risk management.
Secara umum, Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit sebagaimana dibuktikan dengan:
In general, the Bank has implemented credit risk management as evidenced by:
-
-
Keberadaan kebijakan kredit komprehensif yang diberikan oleh Kantor Pusat, yaitu Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
34
The existence of comprehensive credit policies that provided by the Head Office, namely Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b.
Credit risk management (Continued)
-
Bank telah menerapkan sebuah sistem pemeriksaan dan perimbangan dimana bagian administrasi kredit yang terpisah dari bagian promosi usaha memilah-milah transaksi-transaksi individual dan mengelola pemberian kredit.
-
The Bank has in place a system of checks and balances in which a credit risk administration section that is independent of the business promotion sections screens individual transactions and manages the extension of credit.
-
Pada tingkat manajemen, diadakan rapatrapat rutin dari Komite Pengendalian Risiko Kredit untuk memastikan pembahasan yang lengkap atas masalah-masalah penting terkait dengan manajemen risiko kredit.
-
At the management level, regular meetings of the Credit Risk Control Committee to ensure full discussion of important matters related to credit risk management.
-
Selain pemeriksaan dan perimbangan serta sistem pengawasan internal, bagian pemeriksaan kredit juga melakukan pengujian dan evaluasi kredit untuk memastikan manajemen risiko kredit yang tepat.
-
Besides such checks and balances and internal oversight systems, credit examination sections also undertake credit testing and evaluation to ensure appropriate credit risk management.
i.
Maximum exposure to credit risk
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan irrevocable Letters of Credit yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika terdapat klaim kewajiban atas bank garansi dan irrevocable Letter of Credit yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah diberikan (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized in the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposures to credit risk is the full amount of the undrawn commited credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of the statements of financial position and commitments and contingencies with credit risk, without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
Uraian Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi Sub Jumlah Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit Fasilitas kredit yang belum digunakan - committed Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan Sub Jumlah Jumlah *)
2012
2011
Description
2.241.672 344.835
2.037.212*)* 29.164*)*
1.251.104 1.751.280 50.575.217 407.337 4.511.831 61.083.276
4.392.706*)* 1.678.625*)* 39.999.076*)* 254.815*)* 3.848.712*)* 52.240.310*)*
3.892.433 1.686.684
23.434.839*) 2.023.125*)
1.042.637 6.621.754
928.336*) 26.386.300*) * 78.626.610*)
67.705.030
*)
Termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan - uncommitted (Catatan 16).
35
Statements of Financial Position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivative assets Loans receivables Acceptance receivables Investment securities Subtotal Commitments and contingencies with credit risk Unused loan facility - committed Bank guarantees issued to customers Irrevocable letters of credit
Including unused loan uncommitted (Note 16).
Subtotal Total
facilities
-
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
ii. Analisa risiko konsentrasi kredit
Credit risk management (Continued) ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mempunyai tujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat penghasilan yang sebanding dengan eksposur risiko kredit. Bank menilai dan memantau jumlah pinjaman dan eksposur kredit melalui penilaian kredit dan konsentrasi terhadap industri dan pihak lawan.
The Bank aims to achieve and maintain levels of earnings which commensurate with credit risk exposure. The Bank assesses and monitors loan amounts and credit exposure through credit rating and concentration by industry and counterparty.
Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan industri untuk kredit yang diberikan:
The following table presents the concentration by industry for receivables:
2012 Persentase/ Jumlah/Total Percentage Jasa keuangan Manufaktur Pertanian, kehutanan dan pertambangan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Perumahan dan konstruksi Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah
credit loans
2011 Persentase/ Jumlah/Total Percentage
18.466.315 14.800.637
36,51 29,26
17.493.991 11.979.896
43,74 29,95
7.374.839
14,58
5.652.588
14,13
4.079.277 4.556.066 538.862 417.237 341.984 50.575.217
8,07 9,01 1,07 0,82 0,68 100,00
2.595.025 1.453.664 168.383 285.331 370.198 39.999.076
6,49 3,63 0,42 0,71 0,93 100,00
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank berdasarkan pihak lawan (pihak lawan atas ritel adalah karyawan):
Financial services Manufacturing Agriculture, forestry and mining Transportation, warehouse and communication Trading, restraurant and hotel Housing and constructions Electricity, gas and water Others Total
The following table presents the credit risk concentration by type of counterparty (retail’s counterparty is employee): 2012
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporate
Bank/ Banks
Ritel/ Retail
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
-
2.241.672
-
-
2.241.672
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
-
-
344.835
-
344.835
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
-
906.104
345.000
-
1.251.104
Placements with Bank Indonesia and other banks
1.380.386
-
370.894
-
1.751.280
Derivative assets
43.994.969
6.497.792
-
82.456
50.575.217
Loans receivables
407.337
-
-
-
407.337
Acceptance receivables
2.230.624
1.867.143
414.064
-
4.511.831
Investment securities
5.664.157 53.677.473
11.512.711
957.597 2.432.390
82.456
6.621.754 67.705.030
79,28%
17,00%
3,60%
0,12%
100%
Aset derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontijensi dengan risiko kredit Jumlah %
36
Commitments and contingencies with credit risk Total %
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk management (Continued)
ii. Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Concentration (Continued)
of
credit
risk
analysis
2011 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporate
Bank/ Banks
Ritel/ Retail
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
-
2.037.212
-
-
2.037.212*)
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
-
-
29.164
-
29.164*)
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
-
4.132.706
260.000
-
4.392.706*)
Placements with Bank Indonesia and other banks
1.384.488
-
294.137
-
1.678.625*)
Derivative assets
66.968
*)
Loans receivables
*)
Acceptance receivables
Aset derivatif Kredit yang diberikan
39.299.360
-
632.748
39.999.076
Tagihan akseptasi
254.815
-
-
-
254.815
Efek-efek untuk tujuan investasi
919.095
2.849.489
80.128
-
3.848.712*)
Komitmen dan kontijensi dengan risiko kredit Jumlah % *)
25.086.170 66.943.928
9.019.407
1.300.130 2.596.307
66.968
26.386.300*) 78.626.610*)
85,14%
11,47%
3,30%
0,09%
100%*)
*)
Termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan - uncommitted (Catatan 16).
iii. Analisa risiko kredit
iii.
Investment securities Commitments and contingencies with credit risk
Including unused loan uncommitted (Note 16).
Total %
facilities
-
Credit risk analysis
Tabel berikut menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual dan aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following tables present the individually impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets. As of 31 December 2012, there were no financial assets which were past due but not impaired.
Peringkat (grading) ditentukan berdasarkan estimasi internal Bank atas kemungkinan gagal bayar (probability of default) selama setahun dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan sejumlah faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif.
The grading is based on the Bank’s internal estimate of probability of default over a one year horizon, with customers or portfolios assessed against a range of quantitative and qualitative factors.
Rentang peringkat dimulai dari 1 sampai dengan 10. Peringkat 8 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subperingkat 8-1, 8-2 atau 8-3. Peringkat 10 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subperingkat 10-1 atau 10-2. Peringkat kredit yang lebih rendah mengindikasikan kemungkinan gagal bayar yang lebih rendah. Peringkat kredit 1 sampai dengan 7 diterapkan untuk debitur-debitur yang performing sedangkan peringkat 8 sampai dengan 10 diterapkan untuk debitur-debitur bermasalah atau yang mengalami gagal bayar atau mengalami penurunan nilai.
The numeric grades run from 1 to 10. Grades 8 are further sub-classified 8-1, 8-2 or 8-3. Grades 10 are further sub-classified 10-1 or 10-2. Lower credit grades indicative of a lower likelohood of default. Credit grades 1 to 7 are assigned to performing debtors or accounts, while credit grades 8 to 10 are assigned for non-performing debtors or debtors who fail to make their payment obligations or impaired debtors.
37
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
Credit risk management (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
iii.
Perbaikan peringkat dari yang mengalami penurunan nilai menjadi tidak mengalami penurunan nilai baru dapat dilakukan apabila debitur telah menunjukkan kepastian pemulihan dan kembali ke kondisi normal.
Credit risk analysis (Continued) Improvement in the grading from impaired to not-impaired can only be made if debtors have shown recovery assurance and they are back to normal condition.
2012 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivables
407.337)
Nilai tercatat Aset pada biaya perolehan diamortisasi Penurunan nilai individual: Grade 9-0: impaired Cadangan kerugian penurunan nilai
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 - 8-2: watch list Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah nilai tercatat
38
50.575.217)
Carrying amount
-)
158.090)
-) -)
(158.083)) 7)
Assets at amortized cost Individually impaired: Grade 9-0: impaired Allowance for impairment losses
296.577)
40.567.049)
83.588)
7.676.688)
27.200) 407.365)
2.431.010) 50.674.747)
(28) 407.337)
(99.537) 50.575.210)
407.337)
50.575.217)
Neither past due nor impaired: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 - 8-2: watch list Allowance for impairment losses
Total carrying amount
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) b.
DAN
3.
Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued)
2011 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivables
254.815
Nilai tercatat
39.999.076)
Carrying amount
Aset pada biaya perolehan diamortisasi Penurunan nilai individual:
Assets at amortized cost Individually impaired:
Grade 10: impaired
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 – 8-2: watch list
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah nilai tercatat
-
Grade 10: impaired
136.830) (136.830) -)
Allowance for impairment losses
Neither past due nor impaired: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 – 8-2: watch list
226.540)
36.025.592)
21.957)
3.176.773)
6.406) 254.903)
836.838) 40.039.203)
(88) 254.815)
(40.127) Allowance for impairment losses 39.999.076)
254.815)
39.999.076)
Total carrying amount
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset derivatif, dan efek-efek untuk tujuan investasi termasuk dalam kategori ”belum mengalami jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai”.
As of 31 December 2012 and 2011, all current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, derivative assets, and investment securities were included in the category ”neither past due nor impaired”.
Definisi kualitas kredit bank adalah sebagai berikut:
The Bank’s credit quality definitions are as follows:
Mengalami penurunan nilai
Individually impaired
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai individual adalah aset keuangan yang telah ditentukan oleh Bank bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Bank tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian. Aset keuangan tersebut berperingkat 8-3 sampai 10-2 di sistem peringkat internal Bank.
Individually impaired financial assets are those for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreements. These financial assets are graded 8-3 to 10-2 in the Bank’s internal credit risk grading system.
39
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
iii.
Credit risk analysis (Continued)
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Neither past due nor impaired
Eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, modal dan likuiditas yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Bank secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Exposures exhibit high or stable earnings, adequate capital and liquidity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitments with the Bank. Source of payment can be clearly identifiable.
Kredit dengan persyaratan dinegosiasikan kembali
Loans receivables with renegotiated terms
yang
Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasikan kembali adalah kredit yang telah direstrukturisasi karena memburuknya posisi keuangan nasabah dan Bank telah memberikan konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Ketika kredit telah direstrukturisasi, kredit tersebut tetap berada dalam kelompok ini walaupun kinerja nasabah membaik setelah restrukturisasi.
Loans receivables with renegotiated terms are loans receivables that have been restructured due to deteroriation in the borrower’s financial position and where the Bank has made consessions that it would not otherwise consider. Once the loan is restructured it remains in this category independent of satisfactory performance after restructuring.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo dimana persyaratan kredit telah dinegosiasi ulang.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank did not have loans receivable that have not been past due with terms have been renegotiated.
Cadangan kerugian penurunan nilai
Allowances for impairment losses
Bank telah menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset yang dicatat berdasarkan biaya amortisasi atau yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang merepresentasikan jumlah perkiraan kerugian yang terjadi pada portofolio pinjaman dan aset investasi. Komponen utama dari cadangan ini adalah cadangan kerugian yang spesifik terkait dengan aset yang secara individual mengalami penurunan nilai dan cadangan secara kolektif yang dihitung untuk grup aset yang sejenis untuk kerugian yang telah terjadi tapi belum dapat diidentifikasi. Aset yang dinilai berdasarkan nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak termasuk dalam subjek testing penurunan nilai karena nilai wajarnya telah merefleksikan kualitas kredit dari setiap aset tersebut.
The Bank established an allowance for impairment losses on assets carried at amortized cost or classified as available for sale that represents its estimate of incurred losses in its loan and investment debt security portofolio. The main components of this allowance are a specific loan loss allowance that relates to individually impaired asset and a collective loan loss allowance established for groups of homogeneous assets in respect of losses that have been incurred but have not been identified. Assets carried at fair value through profit or loss are not subject to impairment testing as the measure of fair value reflects the credit quality of each asset.
40
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
DAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
iii. Credit risk analysis (Continued)
Kebijakan penghapusbukuan
Write-off policy
Bank menghapusbukukan saldo kredit beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa kredit yang diberikan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi laporan keuangan debitur/penerbit yang mengakibatkan debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh exposurnya.
The Bank writes off a loan balance and any related allowances for impairment losses, when the Bank determines that those loans are uncollectible. This determination is made after considering information such as the occurrence or significant changes in the borrower’s/issuer’s financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
Agunan
Collateral
Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit adalah standby letters of credit, deposito berjangka, dan letter of guarantee.
Collateral is held to mitigate credit risk exposures and the risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses standby letters of credit, time deposits, and letters of guarantee.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki agunan sebagai jaminan atas aset keuangan yang telah mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank did not hold collaterals against impaired financial assets.
Risiko penyelesaian
Settlement risk
Aktivitas Bank dapat menimbulkan risiko saat penyelesaian transaksi dan perdagangan. Penyelesaian risiko adalah risiko kerugian dikarenakan kegagalan sebuah entitas dalam memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan kas, sekuritas atau aset lainnya seperti yang telah disepakati secara kontraktual.
The Bank’s activities may give rise to risk at the time of settlement of transactions and trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk tipe transaksi tertentu, Bank memitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui agen penyelesaian/clearing agent untuk menyakinkan bahwa perdagangan diselesaikan hanya ketika kedua belah pihak telah memenuhi kewajiban penyelesaian yang disepakati. Limit penyelesaian membentuk bagian dari proses persetujuan kredit/pemantauan limit yang dijelaskan sebelumnya.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting settlements through a settlement/clearing agent to ensure that trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier.
41
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
Market risk management
Bank telah menerapkan suatu sistem terpadu untuk mengelola risiko pasar. Kantor Pusat memantau risiko pasar pada tingkat grup. Pada tingkat Bank, pemeriksaan dan perimbangan dijaga melalui suatu sistem dimana back office dan middle office beroperasi secara mandiri dari front office. Selain itu, manajemen aset-liabilitas yang terpisah dilakukan melalui Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas setiap bulan untuk mendiskusikan hal-hal penting terkait dengan risiko pasar dan pengendalian. Selain itu, berbagai analisis pada profil risiko, termasuk stress testing dilakukan dan dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas secara teratur.
The Bank has adopted an integrated system to manage market risk. The Head Office monitors group-wide market risk. At the level of the Bank, checks and balances are maintained through a system in which back and middle offices operate independently from front offices. In addition, separate Asset-Liability Management are held through Market and Liquidity Risk Management Committee every month to deliberate important matters related to market risk and control. In addition, various analysis on risk profiles, including stress testing, are conducted and reported to the Market and Liquidity Risk Management Committees on a regular basis.
Risiko pasar dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
i. Risiko nilai tukar
i.
Foreign exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau risiko konsentrasi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan konversi atas transaksitransaksi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah.
The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any concentration of risk in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currency transactions and monetary assets and liabilities into Rupiah.
Posisi devisa neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s net foreign exchange position (“NOP”) was calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulations. In accordance with prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate net foreign exchange position at a maximum of 20% of its capital.
PDN bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2012 and 2011 was as follows: 2012
Mata uang
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan liabilitas)/ Statement of financial position net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Baht Thailand Lainnya
1.433.254) (1.355.078) (28.421) (1.111) (476) 2.862) 51.030)
Jumlah modal *) Rasio PDN (Keseluruhan)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (1.671.173) 1.346.120) 27.980) -) )-) -)
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount)
Currency
237.919 8,958 441 1.111 476 2.862 251.767
United States Dollar Japanese Yen Euro Singapore Dollar Thailand Baht Others
29.025.052)
29.025.052
Total capital *)
0,18%
0,87%
NOP Ratio (Aggregate)
42
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
i. Risiko nilai tukar (Lanjutan)
Market risk management (Continued) i.
Foreign exchange risk (Continued)
2011
Mata uang Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Baht Thailand Lainnya
1.023.349) (1.316.035) (12.394) (3.916) 998) 3.270) (304.728)
Jumlah modal *) Rasio PDN (Keseluruhan) *)
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan liabilitas)/ Statement of financial position net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount)
(1.264.918) 1.425.845) (55.645) 456) -) (36.823)
Currency
241.569 109.810 68.039 3.460 998 33.553 457.429
United States Dollar Japanese Yen Euro Singapore Dollar Thailand Baht Others
22.570.621)
22.570.621
Total capital *)
1,35%
2,03%
NOP Ratio (Aggregate)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*)
In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of NOP to Capital
Pada bulan Desember 2012, posisi PDN tertinggi adalah 1,56% dan rata-rata PDN adalah 0,61%. Pada bulan Desember 2011, posisi PDN tertinggi adalah 5,06% dan ratarata PDN adalah 3,17%.
During December 2012, the highest NOP balance was 1.56% and average NOP was 0.61%. During December 2011, the highest NOP balance was 5.06% and average NOP was 3.17%.
Batas nilai maksimum (absolut) PDN yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 6.570.309 dan Rp 4.465.796. PDN Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) maksimum yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum absolute value of NOP as of 31 December 2012 and 2011 using the capital at the end of such years amounted to Rp 6,570,309 and Rp 4,465,796, respectively. The NOP of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
Persentase PDN terhadap modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 0,77% dan 2,05%.
The percentage of NOP to capital as of 31 December 2012 and 2011 was 0.77% and 2.05%, respectively.
Bank menerapkan beberapa ukuran dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut:
The Bank implements certain measures in managing the foreign exchange risk as follows:
-
Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight.
-
Set up a limit for net open position ratio, both intraday and overnight limits.
-
Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit pihak lawan dan limit terkait lainnya.
-
Set up a limit for risk taking unit, in the form of loss limit, counterparty limit, and other related limits.
43
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko suku bunga
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk
Tujuan manajemen risiko suku bunga adalah untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas.
The purpose of interest risk management is to optimize the net interest income by using asset-liability risk management activities.
Operasi Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi suku bunga dimana aset berbunga (termasuk investasi) dan liabilitas berbunga jatuh tempo atau memerlukan repricing (dinilai ulang) pada waktu atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas mempunyai tingkat suku bunga mengambang, Bank juga terkena paparan basis risk, yang merupakan perbedaan dalam karakteristik repricing atas berbagai tingkat suku bunga mengambang. Kegiatan manajemen risiko diarahkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, pada level suku bunga pasar yang konsisten dengan strategi usaha Bank.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets (including investments) and interest-bearing liabilities mature or reprice at different times or in differing amounts. In the case of floating rate assets and liabilities, the Bank is also exposed to basis risk, which is the difference in repricing characteristics of the various floating rate indices. Risk management activities are aimed at optimizing net interest income, given market interest rate levels consistent with the Bank’s business strategies.
Aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas diselenggarakan dalam konteks sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, posisi Bank tidak sensitif terhadap liabilitas karena aset berbunga memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang. Hal ini berarti bahwa dalam keadaan suku bunga yang meningkat, marjin yang diperoleh akan semakin meningkat seiring dengan repricing atas aset. Namun demikian, dampak aktualnya dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk tingkat pelunasan lebih awal atau lebih lambat daripada tanggal kontrak serta variasi sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antara mata uang.
Asset-liability risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is not liability-sensitive because its interest-earning assets are short-term in nature and/or repricing frequently. This means that in rising interest rate environments, margin earned will increase as assets reprice. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.
Portofolio Non-trading
Non-trading portfolios
Secara keseluruhan posisi suku bunga nontrading dikelola oleh Treasury melalui penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek untuk tujuan investasi, kredit yang diberikan, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain untuk mengelola keseluruhan posisi yang timbul dari kegiatan non-trading Bank.
Overall non-trading interest rate risk positions are managed by Treasury, which uses placement with Bank Indonesia and other banks, investment securities, loans receivables, deposits from customers and deposits for other banks to manage the overall position arising from the Bank’s non-trading activities.
44
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Tabel di bawah ini menyajikan portofolio nontrading (aset dan liabilitas berbunga) Bank pada jumlah tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ 3 months Less than 3 months 1 year
The table below summarizes the Bank’s non-trading portofolios (interest-earning assets and interest-bearing liabilities) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
2012 Suku bunga tetap/ Fixed rate 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Aset keuangan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Financial assets
-) 41.318.943)
9.217.274
467.488)) -))
783.616)) -))
-) 39.000)
1.251.104 50.575.217
-) 41.318.943)
9.217.274
2.356.973)) 2.824.461
2.154.858)) 2.938.474
-) 39.000
4.511.831 56.338.152
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain
Gap re-pricing suku bunga
Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Investment securities
Financial liabilities
(14.258.918)
-
(5.785.602))
(255.920))
-)
(20.300.440)
(1.070)) (14.259.988)
-
(637.313)) (6.422.915))
-) (255.920)
-) -)
(638.383) (20.938.823))
9.217.274
(3.598.454)
39.000
35.399.329)
27.058.955
2.682.554
Deposits from customers Deposits from other banks
Interest re-pricing gap
2011 Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ Less than 3 months – 3 months 1 year Aset keuangan Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain
Gap re-pricing suku bunga
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Suku bunga tetap/ Fixed rate 3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
-) 29.675.803)
10.323.273
4.392.706) -)
-) -)
-
4.392.706) 39.999.076)
-) 29.675.803)
10.323.273
1.741.116) 6.133.822)
2.107.596) 2.107.596)
-
3.848.712) 48.240.494)
(11.398.761)
-
(5.644.547)
(320.066)
-
(17.363.374)
(1.121)
-
(4.425.807)
-)
-
(4.426.928)
(11.399.882)
-
(10.070.354)
(320.066)
-
(21.790.302)
18.275.921)
10.323.273
(3.936.532)
1.787.530)
-
26.450.192)
45
Financial assets Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Investment Securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
Interest re-pricing gap
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan suku bunga rata-rata tertimbang untuk setiap instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table summarize the weighted average effective interest rates for each financial instrument as of 31 December 2012 and 2011:
2012 % Aset Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Sertifikat Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Kredit yang diberikan Yen Jepang Kredit yang diberikan Liabilitas Rupiah Simpanan dari Bank lain Call money Simpanan dari nasabah Giro Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Simpanan dari Bank lain Call money Simpanan dari nasabah Giro Deposito berjangka Yen Jepang Simpanan dari nasabah Deposito berjangka
2011 %
4,63 7,20 4,71
6,11 7,91 6,50
1,78
1,69
1,66
1,48
4,48
4,55
0,55 3,95
0,75 4,15
1,44
2,34
0,04 0,14
0,04 0,19
0,03
0,03
Assets Rupiah Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Certificates of Bank Indonesia United States Dollar Loans receivables Japanese Yen Loans receivables Liabilities Rupiah Deposits from other banks Call money Deposits from customers Current accounts Time deposits United States Dollar Deposits from the banks Call money Deposits from customers Current accounts Time deposits Japanese Yen Deposits from customers Time deposits
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Risiko suku bunga diukur dengan melakukan analisis sensitivitas atas skenario-skenario untuk melihat dampak dari perubahanperubahan yang signifikan dalam suku bunga, dengan menggunakan asumsi tidak ada pergerakan kurva imbal hasil yang tidak simetris dan posisi keuangan tidak berubah, terhadap aset bersih yang terkait suku bunga (net interest bearing asset) sebagai berikut:
Interest rate risk is measured by conducting sensitivity analysis on scenarios to see the impact of significant changes in interest rate, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, to net interest bearing asset as follows:
46
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Analisis sensitivitas (Lanjutan)
Sensitivity analysis (Continued) 2012 Kenaikan paralel 35 basis poin/35 bp parallel increase Rp juta
Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012
Penurunan paralel 35 basis poin/35 bp parallel decrease Rp million
135.583
(135.583)
Sensitivity of projected net interest income For the year ended 31 December 2012
2011 Kenaikan paralel 72 basis poin/72 bp parallel increase Rp juta Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011
215.995
Penurunan paralel 72 basis poin/72 bp parallel decrease Rp million
(215.995)
Sensitivity of projected net interest income For the year ended 31 December 2011
Perbedaan nilai acuan tingkat pergerakan suku bunga dalam analisis sensitivitas (2012:35 bps, 2011:72 bps) dipengaruhi oleh perubahan nilai rata-rata dari selisih (delta) tingkat suku bunga tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
The difference of the magnitude of shifts in interest rate used for sensitivity analysis (2012:35 bps, 2011:72 bps) is affected by the change in the average value of the reported year interest rate gap (delta) and the prior year interest rate gap (delta).
Portofolio Perdagangan
Trading portfolios
Alat utama yang digunakan dalam menghitung dan memantau eksposur risiko pasar dalam portofolio perdagangan Bank adalah Value at Risk (VaR). VaR dari portofolio trading merupakan potensi kerugian yang mungkin timbul pada portofolio dalam periode waktu yang ditetapkan (periode kepemilikan) dari pergerakan pasar yang merugikan dengan probabilitas tertentu (tingkat keyakinan). Model VaR digunakan oleh Bank dengan tingkat keyakinan 99 persen dan dengan asumsi holding period selama 10 hari.
The principle tool used to measure and control market risk exposure within the Bank’s trading portfolios is Value at Risk (VaR). The VaR of a trading portfolio is the estimated loss that would arise on the portfolio over a specified period of time (holding period) from an adverse market movement with a specified probability (confidence level). The VaR model used by the Bank is based upon a 99 percent confidence level and assumes a 10-day holding period.
Penggunaan model VaR didasarkan terutama pada simulasi historis. Dengan mempertimbangkan data pasar selama tiga tahun sebelumnya, dan memperhatikan hubungan atas berbagai pasar dan harga yang berbeda, model tersebut menghasilkan berbagai skenario masa depan yang dapat diterima untuk pergerakan harga pasar.
The VaR model is based mainly on historical simulation. By taking into account the market data from the previous three years, and observed relationship between different markets and prices, the model generates a wide range of plausible future scenarios for market price movements.
47
3.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
DAN
3.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko suku bunga (Lanjutan)
d.
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Bank menggunakan limit VaR dalam transaksi perdagangan. Struktur keseluruhan limit VaR harus tunduk pada tinjauan dan persetujuan rapat Market and Liquidity Risk Management Committee. Limit VaR dialokasikan untuk portofolio perdagangan. VaR dihitung secara harian. Laporan harian atas penggunaan limit VaR diserahkan kepada Manajemen dan ringkasan secara rutin disampaikan dalam rapat Market and Liquidity Risk Management Committee.
The Bank uses VaR limits for trading transactions. The overall structure of VaR limits is subject to review and approval by Market and Liquidity Risk Management Committee meeting. VaR limits are allocated to trading portfolios. VaR is measured daily. Daily reports of utilization of VaR limits are submitted to the Management and regular summaries are submitted to Market and Liquidity Risk Management Committee meeting.
Ringkasan dari posisi VaR portofolio perdagangan Bank pada tanggal 31 Desember dan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
A summary of the VaR position of the Bank’s trading portfolios at 31 December and during the year was as follows:
At 31 December Rp Million
Average Rp Million
Maximum Rp Million
Minimum Rp Million
2012 Derivatif - non opsi Opsi
5.439 0
4.941 311
12.156 4.076
2.212 0
2012 Derivative - non option Option
2011 Derivatif - non opsi Opsi
6.457 0
11.438 26
27.683 114
4.262 0
2011 Derivative - non option Option
Perhitungan VaR yang menggunakan data historis dan tingkat keyakinan tertentu menggambarkan masih adanya kemungkinan dimana kerugian aktual dari peristiwa di masa depan lebih besar dari kerugian potensial yang dihasilkan dari VaR, terutama pada peristiwa-peristiwa luar biasa yang memiliki dampak besar.
VaR calculation method that using historical data and certain confidence level, means there is still a possibility that actual losses resulted from future events are higher than potential estimated losses generated from VaR, in particular on extraordinary high impact events.
Keterbatasan metodologi VaR diketahui dengan melengkapi limit VaR dengan limit posisi lainnya. Selain itu, Bank menggunakan berbagai stress test untuk mengetahui dampak keuangan dari berbagai skenario pasar yang berada diluar kewajaran, seperti periode-periode kekurangan likuiditas pasar, portofolio baik pada masing-masing perdagangan maupun keseluruhan posisi Bank.
The limitations of the VaR methodology are recognized by supplementing VaR limits with other position limit. In addition, the Bank uses a wide range of stress tests to model the financial impact of a variety of exceptional market scenarios, such as periods of market illiquidity, on Bank’s trading portfolios and the Bank’s overall position.
d.
Manajemen risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas harus mencakup manajemen dana dengan analisis lengkap atas arus kas, dan pemantauan secara terus-menerus terhadap struktur laporan posisi keuangan Bank, batas pinjaman, pengelolaan agunan, aset penyangga, dan biaya mempertahankan likuiditas, untuk memastikan keragaman dan ketersediaan sumber-sumber pendanaan.
Liquidity risk management The management of liquidity risk should include fund management with a full analysis of cashflows, and constant monitoring of Bank statements of financial position structure, borrowing limits, collateral management, buffer assets, and cost of maintaining liquidity, in order to ensure the diversity and availability of funding sources.
48
3.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) d.
DAN
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d. Liquidity risk management (Continued)
Risiko likuiditas diidentifikasi, diukur, dan dimitigasi dengan menggunakan Analisis Posisi Kesenjangan Aset-Liabilitas. Untuk meninjau batas pendanaan tahap likuiditas, Bank telah menyertakan agenda likuiditas dalam setiap Rapat MLRMC.
The liquidity risk is identified, measured and mitigated by using Asset-Liability Gap Position Analysis. To review the liquidity stage funding limits, the Bank has incorporated the liquidity agenda in every MLRMC Meeting.
Sisa umur kontraktual liabilitas keuangan sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Residual contractual maturities of financial liabilities as of 31 December 2012 and 2011 were as follows: 2012
Liabilitas non-derivatif Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas akseptasi
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
(20.300.440)
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
>3-12 bulan/ months
(20.314.688)
(16.843.082)
(2.834.492)
(637.114)
-)
(638.383) (407.365) (21.346.188)
(638.950) (407.365) (21.361.003)
(638.950) (173.403) (17.655.435)
-) (140.699) (2.975.191)
-) (92.925) (730.039)
-) (338) (338)
(1.538.398) -) -) (1.538.398)
(34.885.698) 33.293.304) (1.592.394)
(9.714.105) 9.646.585 (67.520)
(8.149.088) 7.917.488) (231.600)
(7.375.656) 6.663.704) (711.952)
(8.789.583) 8.419.779) (369.804)
>1-2 tahun/ years
>2 tahun/ years
Liabilitas derivatif Arus kas keluar Arus kas masuk
Komitmen dan kontijensi dengan risiko kredit Fasilitas kredit yang belum digunakan committed Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah
Jumlah
Non-derivative liabilities -) Deposits from customers Deposits from other banks -) -) Acceptance payables -) Derivative liabilities (857.266) 645.748) (211.518)
Outflow Inflow Commitments and contingencies with credit risk
(3.892.433)
(3.892.433)
(3.892.433)
-)
-)
-)
-)
(1.042.637)
(1.042.637)
(1.042.637)
-)
-)
-)
-)
(1.686.684) (6.621.754)
(1.686.684) (6.621.754)
(1.686.684) (6.621.754)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(29.506.340)
(29.575.151)
(24.344.709)
(3.206.791)
(1.441.991)
(370.142)
(211.518)
49
Unused loan facilities - commited Irrecoverable Letter of Credit Bank guarantees issued to customers
Total
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) d.
DAN
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d.
Liquidity risk management (Continued)
2011
Liabilitas non-derivatif Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
(17.363.374)
(17.379.526)
(13.834.017)
(3.093.560)
(422.983)
(28.966)
-)
(4.426.928) (254.903) (22.045.205)
(4.427.952) (254.903) (22.062.381)
(4.427.952) (91.017) (18.352.986)
-) (91.367) (3.184.927)
-) (69.010) (491.993)
-) (3.509) (32.475)
-) -) -)
(1.437.282) -) -) (1.437.282)
(34.899.486) 33.367.676) (1.531.810)
(6.683.992) 6.628.403) (55.589)
(8.700.648) 8.411.082) (289.566)
(7.465.805) 6.938.707) (527.098)
(7.915.693) 7.595.298) (320.395)
(4.133.348) 3.794.186) (339.162)
>3-12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
>2 tahun/ years
Liabilitas derivatif Arus kas keluar Arus kas masuk
Rekening Administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan committed dan uncommitted Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang diberikan kepada nasabah Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah
Jumlah
Non-derivative liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Derivative liabilities Outflow Inflow
Off-balance sheet accounts
(23.434.839)
(23.434.839)
(23.434.839)
-)
-)
-)
-)
Unused loan facilities – committed and uncommitted
(928.336)
(928.336)
(928.336)
-)
-)
-)
-)
Irrecoverable Letter of Credit
(2.023.125) (26.386.300)
(2.023.125) (26.386.300)
(2.023.125) (26.386.300)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(49.868.787)
(49.980.491)
(44.794.875)
(3.474.493)
(1.019.091)
(352.870)
(339.162)
Bank guarantees issued to customers
Total
Tabel di atas menyajikan arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Bank berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang paling dekat. Arus kas atas instrumen keuangan yang diharapkan Bank bervariasi secara signifikan dari analisa ini. Sebagai contoh, simpanan dari nasabah diharapkan memiliki saldo yang stabil atau meningkat; dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
The above table shows the undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and unrecognized loan commitments on the basis of their earliest possible contractual maturity. The Bank’s expected cash flows on these instruments may vary significantly from this analysis. For example, deposits from customers are expected to maintain a stable or increasing balance; and unused credit facility are not all expected to be drawn down immediately.
Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan atau komitmen. Pengungkapan atas transaksi derivatif menunjukkan jumlah neto untuk transaksi derivatif yang diselesaikan, tetapi jumlah arus kas masuk dan keluar bruto untuk derivatif yang telah diselesaikan secara gross pada saat bersamaan (misalnya currency forward).
The gross nominal inflow/(outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilities or commitments. The disclosure for derivatives transaction shows a net amount for derivatives that are net settled, but a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement (e.g., currency forward).
Dalam mengelola risiko likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan, Bank memiliki aset lancar yang terdiri dari kas dan setara kas dan efekefek untuk tujuan investasi yang memiliki kualitas investment grade dan memiliki pasar aktif dan likuid. Aset tersebut dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
To manage the liquidity risk arising from financial liabilities, the Bank holds liquid assets comprising cash and cash equivalents and investment grade investment securities for which there is an active and liquid market. These assets can be readily sold to meet liquidity requirements.
50
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAP ORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) d.
DAN
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d.
Tabel dibawah ini menganalisa nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Liquidity risk management (Continued) The table below analysis the carrying amounts of financial assets and liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2012 and 2011:
2012
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas keuangan Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain
Selisih
Tanpa tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1 - 3 bulan/ 1 -3 months
>3-12 bulan/ >3-12 month
>1-2 tahun/ >1-2 years
-)
-)
-)
-)
-)
35.679)
35.679)
2.241.672)
-)
-)
-)
-)
-)
2.241.672)
344.835)
-)
-)
-)
-)
-)
344.835)
467.488) 88.068) 173.403) 130.121)
783.616) 67.068) 140.699) 1.185.338)
-) 210.463) 92.925) 11.698.979)
-) 508.647) 310) 17.791.347)
-) 877.034) -) 20.027.052)
-) -) -) -)
1.251.104) 1.751.280) 407.337) 50.832.837)
>2 tahun/ >2 years
Jumlah/Total
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(257.620)
1.278.113) 4.723.700)
1.078.860) 3.255.581)
2.154.858) 14.157.225)
-) 18.300.304)
-) 20.904.086)
-) 35.679)
4.511.831) 61.118.955)
(638.383) (5.357.727) (60.411) (173.403)
-) (427.875) (52.443) (140.699)
-) (255.920) (196.809) (92.925)
-) -) (467.618) (338)
-) -) -) (14.258.918) (761.117) -) -) -)
(638.383) (20.300.440) (1.538.398) (407.365)
(11.623.600) (17.853.524)
(19.723.144) (20.344.161)
-) (545.654)
-) (467.956)
-) -) (761.117) (14.258.918)
(31.346.744) (54.231.330)
(13.129.824)
(17.088.580)
13.611.571)
17.832.348)
20.142.969) (14.223.239)
6.887.625)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivative assets Acceptance receivables Loans receivables Less: Allowance for impairment losses Investment securities Financial liabilities Deposits from others banks Deposits from customers Derivative liabilities Acceptance payables Due to head office and other branches
Difference
2011
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas keuangan Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain
Selisih
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1 - 3 bulan/ 1 -3 months
>3-12 bulan/ >3-12 month
>1-2 tahun/ >1-2 years
-)
-)
-)
-)
2.037.212)
-)
-)
-)
29.164)
-)
-)
-)
1.170.688) 78.929) 91.017) 550.204)
3.222.018) 76.454) 91.367) 376.097)
-) 139.412) 69.010) 9.144.056)
-) 534.964) 3.421) 13.682.026)
Tanpa tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
>2 tahun/ >2 years -)
Jumlah/ Total
43.261)
43.261)
-)
-)
2.037.212)
-)
-)
29.164)
-) 848.866 -) 16.423.650
-) -) -) -)
4.392.706) 1.678.625) 254.815) 40.176.033)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
(176.957)
545.663) 4.502.877)
1.195.453) 4.961.389)
2.107.596) 11.460.074)
-) 14.220.411)
-) 17.272.516
-) 43.261)
3.848.712) 52.283.571)
(4.426.928) (2.433.001) (69.744) (91.017)
-) (3.084.468) (65.957) (91.367)
-) (346.692) (110.957) (69.010)
-) (72.710) (435.853) (3.509)
-) -) (4.426.928) (27.741) (11.398.762) (17.363.374) (754.771) -) (1.437.282) -) -) (254.903)
(12.313.125) (19.333.815)
(9.942.514) (13.184.306)
-) (526.659)
-) (512.072)
(14.830.938)
(8.222.917)
10.933.415)
13.708.339)
-) -) (22.255.639) (782.512) (11.398.762) (45.738.126) ) 16.490.004) (11.355.501) 6.545.445)
51
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivative assets Acceptance receivables Loans receivables Less: Allowance for impairment losses Investment securities Financial liabilities Deposits from others banks Deposits from customers Derivative liabilities Acceptance payables Due to head office and other branches
Difference
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) e.
f.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
DAN
3.
Manajemen risiko operasi
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) e.
Operational risk management
Direksi MUFG telah menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko Operasional MUFG sebagai kebijakan yang berlaku di seluruh grup untuk mengelola risiko operasional. Kebijakan ini mengatur prinsip-prinsip inti mengenai manajemen risiko operasional, termasuk definisi risiko operasional, dan sistem serta proses-proses manajemen risiko.
MUFG’s board of directors has approved the MUFG Operational Risk Management Policy as a group-wide policy for managing operational risk. This policy sets forth the core principles regarding operational risk management, including the definition of operational risk and the risk management system and processes.
Bank telah menetapkan kerangka kerja manajemen risiko untuk pengumpulan data kerugian, Control Self-Assessment (CSA), dan pengukuran risiko operasional untuk mengidentifikasi, mengakui, mengevaluasi, mengukur, mengendalikan, memantau, dan melaporkan risiko operasional secara tepat. Kami memfokuskan upaya-upaya kami untuk memastikan penilaian yang akurat terhadap status kerugian-kerugian yang timbul dari risiko operasional dan pelaksanakan upaya-upaya penanggulangan yang tepat sekaligus memelihara database kerugian.
The Bank has established a risk management framework for loss data collection, Control Self Assessment (CSA), and measurement of operational risk in order to appropriately identify, recognize, evaluate, measure, control, monitor and report operational risk. We focus our efforts on ensuring accurate assessment of the status of operational risk losses and the implementation of appropriate countermeasures while maintaining loss databases.
Manajemen permodalan
f.
Capital management
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan nasabah, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat.
The capital management objective is to ensure that the Bank maintains a strong capital base that meets all of its operational activities and regulatory capital needs, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head Office.
Modal yang diwajibkan regulator
Regulatory capital
Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan bank-bank wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko operasional.
BI Circular Letter No. 11/3/DPNP dated 27 January 2009 requires banks in Indonesia with certain qualification to calculate operational risk in the calculation of minimum capital requirement ratio and requires banks to comply with the minimum capital requirement ratio at 8% by considering the operational risk.
Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum untuk bank.
PBI No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 and BI Circular Letter No. 8/27/DPNP dated 27 November 2006 require banks to comply with the Bank’s minimum capital requirement.
52
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) f.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
DAN
3.
Manajemen permodalan (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) f.
Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan)
Regulatory capital (Continued)
Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mematuhi peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank terutama meliputi: dana usaha, laba tahun-tahun lalu, laba tahun berjalan, dan cadangan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
The Bank calculates its capital requirement using the prevailing BI regulation for which the Bank’s regulatory capital mainly includes: operating funds, retained earnings, profit for the year, and the allowable amount of allowance for impairment losses.
Berbagai limit telah diterapkan untuk bagianbagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan pada jumlah cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif yang diperkenankan untuk diperhitungkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital, such as the effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation can be included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general reserve for allowance for uncollectible earning assets which is allowable to be included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) dihitung berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The risk weighted assets (”RWA”) are determined in accordance with specified requirements that reflect various levels of risk attached to assets and exposures not reflected in the statement of financial position. Based on BI regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan usaha di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke Kantor Pusat juga diperhitungkan. Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar, serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang diperoleh dari posisi permodalan yang kuat.
The Bank`s policy is to maintain a strong capital base to maintain investor, creditor and market confidence, and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on Head Office’s return is also considered. The Bank also recognizes the need to maintain a balance between higher returns, that might be possible with greater gearing, and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang diwajibkan regulator untuk memantau permodalan Bank dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal dengan ketersediaan modal.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI`s approach to such measurement is primarily based on monitoring of the relationship between capital resources requirement to available capital resources.
Bank telah mematuhi semua persyaratan eksternal atas modal yang ditetapkan sepanjang periode pelaporan.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period.
53
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) f.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
DAN
3.
Manajemen permodalan (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) f.
Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan)
Regulatory capital (Continued)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of 31 December 2012 and 2011 in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations was as follows: 2012
Komponen modal: Penyertaan Kantor Pusat (Catatan 15) Dana Usaha (Catatan 22) Saldo laba tahun lalu Laba bersih tahun berjalan (50%) Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset produktif dan cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif (maksimum 1,25% dari aset tertimbang menurut risiko) Jumlah modal Aset tertimbang menurut risiko: Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan: Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
2011
1.424.298) 25.805.808) 5.268.365) 342.199)
1.424.298) 16.224.983) 4.438.815) 414.775)
(537.477)
(794.163)
548.351) 32.851.544)
620.273) 22.328.981)
Component of capital: Head Office investments (Note 15) Operating funds (Note 22) Previous year retained earnings Current year net income (50%) Shortfall between allowance for losses and allowances for impairment losses General reserve for allowance for uncollectible earning assets (maximum 1.25% of risk weighted assets) Total capital
53.562.766) 2.980.236) 448.827)
52.518.619) 2.736.544) 624.778)
Risk weighted assets: For credit risk For operational risk For market risk
58,10% 57,64%
40,41% 39,96%
Capital adequacy ratio with: Credit and operational risks Credit, operational and market risks
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko (Catatan 3).
This disclosure supplement the commentary on risk management (Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a.
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowance for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2n.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2n.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang dapat diperoleh disetujui secara independen oleh Unit Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Unit.
54
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
4.
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
USE OF (Continued)
ESTIMATES
a. Key sources (Continued)
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktorfaktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan penyisihan kolektif.
of
AND
estimation
JUDGMENT uncertainty
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well the estimated future cash flows are determined for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. Determining fair values
a.2. Penentuan nilai wajar Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2g.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2g.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2g.6.
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas pada Catatan 2g.6.
55
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
4.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
USE OF (Continued)
ESTIMATES
AND
JUDGMENT
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
b.1. Valua tion of financial instruments (continue d)
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
• Tingkat 1: Harga kuotasi dalam pasar aktif dari data pasar yang dapat dipercaya untuk instrumen keuangan yang sejenis berdasarkan transaksi wajar (arm’s length) yang terjadi.
• Level 1: Quoted market price in an active market from reliable market source for an identical instrument based on actual arm’s length transactions.
• Tingkat 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan telah diverifikasi ke data pasar yang dapat dipercaya dan harga yang dihasilkan dari teknik penilaian dapat mencerminkan exit price atas posisi tersebut.
• Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs have been verified to reliable market sources and the price generated by the valuation technique is representative of the exit price for that position.
• Tingkat 3: Teknik penilaian berdasarkan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Metode ini hanya digunakan untuk mengukur nilai wajar apabila inputinput yang dapat diobservasi tidak tersedia, karena itu hanya diperbolehkan untuk situasi dimana terdapat sedikit, jika ada, aktivitas pasar.
• Level 3: Valuation techniques based on inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs). This method will only be used to measure fair value to the extent that observable inputs are not available, thereby allowing for situations in which there is little, if any, market activity.
Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar berdasarkan tingkat hirarki nilai wajarnya.
The table below analyzes financial instruments measured at fair value by its level in the fair value hierarchy. 2012 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 1/ Level 1
Jumlah/ Total
Aset keuangan Aset derivatif Efek-efek untuk tujuan investasi
Financial assets -
1.751.280
1.751.280
Derivative assets
33.126
-
33.126
Investment securities
33.126
1.751.280
1.784.406
Liabilitas keuangan Liabilitas derivatif
Financial liabilities -
1.538.398
56
1.538.398
Derivative liabilities
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
4.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
USE OF (Continued)
ESTIMATES
AND
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) 2011 Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 1/ Level 1
Jumlah/ Total
Aset keuangan
Financial assets
Aset derivatif
-
1.678.625
Derivative assets
1.678.625
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas derivatif
-
1.437.282
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian tingkat 3.
1.437.282
Derivative liabilities
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank did not have any financial assets and liabilities that are measured at fair value, which fair value is measured at level 3.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
5.
JUDGMENT
b.2. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies scope for assets and liabilities designated on inception into accounting categories in circumstances:
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan ke dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 2g.
•
In classifying financial assets and financial liabilities as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets as set out in Note 2g.
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2g).
•
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 2g).
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
provide to be different certain
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consist of the following:
2012
2011
739.668 1.502.004 2.241.672
615.001 1.422.211 2.037.212
57
Rupiah United States Dollar Total
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
5.
6.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements (GWM).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio Giro Wajib Minimum (GWM) utama Bank adalah masing-masing sebesar 9,37% dan 8,31% untuk Rupiah, serta masing-masing sebesar 8,02% dan 8,17% untuk Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank’s primary Minimum Reserve Requirements Ratio were 9.37% and 8.31% for Rupiah, respectively, and 8.02% and 8.17% for United States Dollar, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, GWM sekunder Bank terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah masing-masing adalah sebesar 28,30% dan 39,27%.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank’s Secondary Minimum Statutory Reserve which consist of Bank Indonesia Certificates and Government Bonds were 28.30% and 39.27%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank di atas 14%.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank did not establish LDR minimum statutory reserve because the Bank’s LDR is above LDR target and the Bank’s CAR is above 14%.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s requirement regarding minimum reserve requirements of Commercial Banks.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN
6.
Seluruh penempatan pada bank-bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. Penempatan berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
BANK
INDONESIA
AND
All of the placements with other banks were made with third parties. Placement by types are as follows:
2012
2011
Call money
345.000
260.000
Call Money
Penempatan pada Bank Indonesia
906.104)
4.132.706
Placement with Bank Indonesia
1.251.104)
4.392.706
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai yang perlu dibentuk atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that no allowance for impairment losses was to be provided for placement with Bank Indonesia and other banks as of 31 December 2012 and 2011.
58
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
ASET DERIVATIF DAN LIABILITAS DERIVATIF
7.
Rincian aset derivatif dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
DERIVATIVE LIABILITIES
Pihak berelasi Kontrak berjangka mata uang asing Kontrak cross currency swap Kontrak interest rate swap
Pihak ketiga Kontrak berjangka mata uang asing Kontrak cross currency swap Kontrak interest rate swap
Aset derivatif/ Derivative assets
53.958 163.686 77.173 294.817
(14.381) (1.860) (108.200) (124.441)
18.358 92.009 57.792 168.159
(53.156) (3.123) (93.173) (149.452)
Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts
Third parties 78.069 1.204.586 173.808 1.456.463
(80.382) (1.239.534) (94.041) (1.413.957)
118.833 1.231.224 160.409 1.510.466
(62.411) (1.150.811) (74.608) (1.287.830)
1.751.280
(1.538.398)
1.678.625
(1.437.282)
Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts
Management believes that no allowance for impairment losses was to be provided for derivative assets as of 31 December 2012 and 2011.
8.
a. Berdasarkan jenis kredit yang diberikan
LOANS RECEIVABLES
a. 2012
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Related parties
KREDIT YANG DIBERIKAN
Rupiah Pihak berelasi Modal kerja Pinjaman karyawan Pihak ketiga Modal kerja Investasi Pinjaman karyawan
DERIVATIVE
2011 Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai atas aset derivatif yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
8.
AND
The details of derivative assets and derivative liabilities as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
2012 Aset derivatif/ Derivative assets
ASSETS
By type of loans 2011
761.150) 10.185)
700.500) 9.483)
9.886.052) 1.291.778) 72.271) 12.021.436)
7.202.839) 566.626) 57.485) 8.536.933)
(20.464)
(4.192)
12.000.972)
8.532.741)
59
Rupiah Related parties Working capital Employee loan Third parties Working capital Investment Employee loan Less: allowance for impairment losses
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) a.
8.
Berdasarkan jenis kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) a.
2012 Mata uang asing Pihak berelasi Modal kerja Pihak ketiga Modal kerja Investasi Cadangan kerugian penurunan nilai
Kredit yang diberikan - bersih
b.
2011
1.137.889)
1.216.713)
32.728.264) 4.945.248) 38.811.401) (237.156)
25.499.112) 4.923.275) 31.639.100) (172.765)
38.574.245)
31.466.335)
50.575.217)
39.999.076)
Berdasarkan mata uang
b. 2012
Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
c.
By type of loans (Continued)
Foreign currencies Related parties Working capital Third parties Working capital Investment Allowance for impairment losses
Loans receivables - net
By currency 2011
Cadangan kerugian penurunan nilai
12.021.436) 37.429.589) 1.381.812) 50.832.837) (257.620)
8.536.933) 30.394.421) 1.244.679) 40.176.033) (176.957)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
50.575.217)
39.999.076)
Loans receivables - net
Berdasarkan sektor ekonomi
c.
Rupiah United States Dollar Japanese Yen
By economic sector
2012
2011
4.866.434) 3.605.508) 1.453.414)
4.019.973) 3.580.867) 467.505)
1.250.671) 210.400) 552.177) 375) 82.457) 12.021.436 )
250.746) 145.000) 4.000) 1.875) 66.967) 8.536.933
13.599.881) 11.238.897) 3.109.627)
13.480.652) 8.414.195) 988.179)
3.018.885) 329.054) 6.835.725) 419.805) 259.527) 38.811.401)
2.487.499) 23.383) 5.657.173) 284.347) 303.672) 31.639.100)
Foreign currencies Financial services Manufacturing Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Housing and construction Agriculture, forestry and mining Electricity, gas and water Others Subtotal
Cadangan kerugian penurunan nilai
50.832.837) (257.620)
40.176.033) (176.957)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
50.575.217)
39.999.076)
Loans receivables - net
Rupiah Jasa keuangan Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perumahan dan konstruksi Pertanian, kehutanan dan pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain Sub jumlah Mata uang asing Jasa keuangan Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perumahan dan konstruksi Pertanian, kehutanan dan pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain Sub jumlah
60
Rupiah Financial services Manufacturing Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Housing and construction Agriculture, forestry and mining Electricity, gas and water Others Subtotal
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
d.
8.
Berdasarkan jangka waktu
LOANS RECEIVABLES (Continued)
d.
By maturity
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Based on term of loan agreements:
Rupiah/ Rupiah < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Cadangan kerugian penurunan nilai
619.066) 14.037.354) 15.042.492) 9.112.489) 38.811.401) (237.156)
1.273.350) 18.834.768) 20.332.691) 10.392.028) 50.832.837) (257.620)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
12.000.972)
38.574.245)
50.575.217)
Loans receivables - net
< 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
f.
2011 Mata uang asing/Foreign currencies
< 1 year 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah/ Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
522.553) 1.944.318) 5.318.832) 751.230) 8.536.933) (4.192)
2.638.683) 4.458.595) 17.070.563) 7.471.259) 31.639.100) (172.765)
3.161.236) 6.402.913) 22.389.395) 8.222.489) 40.176.033) (176.957)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
8.532.741)
31.466.335)
39.999.076)
Loans receivables - net
Kredit sindikasi
e.
< 1 year 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain.
Syndicated loans represent loans given to debtors under syndicated financing agreements with other banks.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan berkisar antara 2,95% - 50% pada tanggal 31 Desember 2012, 0,02% - 37,5% pada tanggal 31 Desember 2011.
The Bank’s participation as a member of syndication ranged from 2.95% - 50% as of 31 December 2012, 0.02% - 37.5% as of 31 December 2011.
Kredit yang direstrukturisasi
f.
Tidak terdapat kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. g.
Jumlah/ Total
654.284) 4.797.414) 5.290.199) 1.279.539) 12.021.436) (20.464)
Rupiah/ Rupiah
e.
2012 Mata uang asing/Foreign currencies
There were no restructured 31 December 2012 and 2011.
Penyisihan kerugian penurunan nilai
g.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio Non-Performing Loan (NPL) yang dihitung untuk tujuan kewajiban pelaporan ke BI adalah sebagai berikut:
loans
as
of
Allowance for impairment losses As of 31 December 2012 and 2011, the non performing loan (NPL) ratios calculated for BI regulatory reporting purpose were as follows:
2012 % NPL bruto NPL neto
Restructured loans
2011 % 1,02 0,98
61
1,63 1,29
Gross NPL Net NPL
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8.
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) g.
Allowance for impairment losses (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kredit bermasalah masing-masing sebesar Rp 516.467 dan Rp 656.267, terutama berasal dari sektor industri manufaktur.
Non-performing loans as of 31 December 2012 and 2011 amounted to Rp 516,467 and Rp 656,267, respectively, primarily arising from the manufacturing sector.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) seperti dalam Laporan Batas Maksimum Pemberian kredit kepada Bank Indonesia.
As of 31 December 2012 and 2011, there were no excess of legal lending limit as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement in the allowance for impairment losses was as follows:
2012 Rupiah Saldo awal Penambahan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Mata uang asing Saldo awal Penambahan tahun berjalan Selisih kurs Penghapusbukuan selama tahun berjalan Saldo akhir Jumlah
2011
4.192) 14.921) 19.113)
4.435) (243) 4.192)
Rupiah Beginning balance Addition (reversal) during the year Ending balance
172.765) 181.147) 28) (115.433) 238.507)
166.241) 5.180) 1.344) -) 172.765)
Foreign currencies Beginning balance Addition during the year Exchange rate difference Write-off during the year Ending balance
257.620)
176.957)
Total
h. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
h.
Other significant information relating to loans receivables
Kredit kepada karyawan Bank ditujukan untuk pendidikan, pemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 19 bulan sampai dengan 240 bulan. Tingkat bunga rata-rata setahun untuk kredit kepada karyawan adalah 1,77% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 3,69% pada tanggal 31 Desember 2011.
Loans receivables to the Bank’s and employees are granted for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties with maturities of 19 months to 240 months. These loans receivables had average interest rate per annum of 1.77% as of 31 December 2012 and 3.69% as of 31 December 2011.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank antara lain jaminan perusahaan, jaminan pribadi, deposito berjangka (Catatan 10), rumah, tanah, bangunan dan aset berwujud lainnya.
Loans receivables are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals generally accepted in the banking industry, such as corporate guarantees, personal guarantees, time deposits (Note 10), properties, lands, buildings and other tangible assets.
62
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) h.
8.
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) h.
Other significant information relating to loans receivables (Continued)
Pada tahun 2006, Bank membeli kredit yang diberikan dan kontrak derivatif dari PT Bank UFJ Indonesia sejumlah ekuivalen Rp 614.682. Perbedaan antara harga perolehan dan nilai buku bersih dari kredit yang diberikan dan kontrak derivatif yang dibeli sejumlah ekuivalen Rp 607.699 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Pada tahun 2011, beberapa kredit dan kontrak derivatif yang dibeli dari PT Bank UFJ Indonesia tersebut telah diselesaikan secara penuh oleh konsumen. Sebagai hasilnya, Bank telah mengakui rugi dalam laporan Iaba rugi komprehensif sebesar Rp 2.607 pada tahun 2011.
9.
In 2006, the Bank purchased loans receivables and derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia at an amount equivalent to Rp 614,682. The difference between the acquisition price and the net book value of the purchased loans receivables and derivative contracts were equivalent to Rp 607,699, recorded as a difference arising from restructuring transactions between entities under common control. In 2011, several purchased loans receivables and derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia were fully settled by the customers. As a result, the Bank had recognized loss in statements of comprehensive income of Rp 2,607 in 2011.
EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
9.
Berdasarkan jenis, mata uang dan tujuan investasi, efek-efek untuk tujuan investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Details of investment securities by type, currencies and purpose of investment are as follows:
2012 Tersedia untuk dijual Rupiah Surat Perbendaharaan Negara Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Wesel Ekspor
Mata uang asing Wesel Ekspor Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih
INVESTMENT SECURITIES
2011
33.126
-
1.834.017 143 1.834.160
2.849.489 67 2.849.556
2.644.545 4.511.831
999.156 3.848.712
Available-for-sale Rupiah Indonesian Treasury Bills Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia Export Bills
Foreign currencies Export Bills Investment securities - net
Efek-efek untuk tujuan investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak mengalami penurunan nilai karena efek-efek dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo tanpa mengalami penurunan nilai.
There was no impairment loss for investment securities as of 31 December 2012 and 2011 since investment securities are assessed to be collectible upon maturity without any impairment losses.
Perubahan laba yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain from changes in fair value of available-for-sale investment securities during the year ended 31 December 2012 was as follows: 2012
Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Perubahan nilai wajar Jumlah dipindahkan ke laba rugi pada saat penjualan Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan Pajak penghasilan tangguhan Saldo, akhir tahun
-)) (5.749)) 5.815)) 66)) -)) 66))
63
Balance, beginning of the year - before deferred income tax Changes in fair value Amounts transferred to profit or loss on disposal Total - before deferred income tax Deferred income tax Balance, end of year
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. SIMPANAN DARI NASABAH
10. Pihak berelasi/ Related parties
DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2012 Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Deposito berjangka Sub jumlah Mata uang asing Giro Deposito berjangka Sub jumlah
6,437 6,437
4,505,872 3,607,937 8,113,809
4,512,309 3,607,937 8,120,246
29.365 323 29.688
9.717.244 2.433.262 12.150.506
9.746.609 2.433.585 12.180.194
Rupiah Current accounts Time deposits Sub total Foreign currencies Current accounts Time deposits Sub total
Jumlah
36.125
20.264.315
20.300.440
Total
Pihak berelasi/ Related parties
2011 Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Deposito berjangka Sub jumlah
7.698 7.698
3.524.491 3.693.641 7.218.132
3.532.189 3.693.641 7.225.830
Rupiah Current accounts Time deposits Sub total
Mata uang asing Giro Deposito berjangka Sub jumlah
18.731 18.731
7.847.842 2.270.971 10.118.813
7.866.573 2.270.971 10.137.544
Foreign currencies Current accounts Time deposits Sub total
Jumlah
26.429
17.336.945
17.363.374
Total
a. Giro
a. Current accounts
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada giro yang dijadikan jaminan pinjaman.
As of 31 December 2012 and 2011, there were no current accounts pledged as loan collateral.
b. Deposito berjangka
b. Time deposits
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontraktual adalah sebagai berikut:
Time deposits classification according contractual maturity are as follows:
to
2012
Rupiah/Rupiah
< 1 bulan 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
Mata uang asing/Foreign currencies
1.207.616 2.208.708 168.701 22.912 3.607.937
Jumlah/Total
1.374.629 766.618 178.630 113.708 2.433.585
2.582.245 2.975.326 347.331 136.620 6.041.522
< 1 month 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
2011
Rupiah/Rupiah
< 1 bulan 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 1 tahun
Mata uang asing/Foreign currencies
1.492.780 2.069.987 104.452 16.334 10.088 3.693.641
Jumlah/Total
940.221 1.014.481 242.240 56.376 17.653 2.270.971
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 38.018 dan Rp 32.120.
2.433.001 3.084.468 346.692 72.710 27.741 5.964.612
< 1 month 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 1 year
As of 31 December 2012 and 2011, time deposits used as collateral for loans receivable amounted to Rp 38,018 and Rp 32,120, respectively.
64
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
11.
Pihak berelasi/ Related parties Rupiah Call money Giro
Rupiah Call money Current accounts
300.000 1.070 301.070
-
337.313
337.313
Foreign currencies Call money
1.070
637.313
638.383
Total
2011 Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total Rupiah Call money Current accounts
1.121 1.121
2.168.000 2.168.000
2.168.000 1.121 2.169.121
-
2.257.807
2.257.807
Foreign currencies Call money
1.121
4.425.807
4.426.928
Total
Mata uang asing Call money Jumlah
Jumlah/Total
300.000 300.000
Pihak berelasi/ Related parties Rupiah Call money Giro
2012 Pihak ketiga/ Third parties
1.070 1.070
Mata uang asing Call money Jumlah
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
12. PERPAJAKAN
12.
a. Utang pajak penghasilan terdiri dari:
TAXATION a.
2012
Income tax payable consist of: 2011
Pasal penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan kantor cabang
21.545 101.672
77.152 78.352
Income tax articles 25/29 Branch profit tax
Jumlah
123.217
155.504
Total
b. Komponen beban sebagai berikut:
pajak
penghasilan
adalah
b.
2012 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
The component of income tax expense was as follows: 2011
440.580 90.518) 531.098
65
339.524 51.465 390.989
Current Deferred tax Total
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
12.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
c.
2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku
d.
TAXATION (Continued) The reconciliation between total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2011
1.215.496 32,5%
1.169.074 32,5%
Income before tax per statement of comprehensive income Effective tax rates
Beban pajak sesuai tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian lainnya
395.036
379.949
Tax expense at effective tax rates
9.684 126.378
11.040 -
Tax effect of non - deductible expense Other adjustment
Beban pajak penghasilan
531.098
390.989
Income tax expense
Perbedaan temporer yang membentuk bagian signifikan atas aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
1 Januari/ January Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Imbalan pasca kerja Aset tetap Bonus dan tunjangan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih
Imbalan pasca kerja Aset tetap Bonus dan tunjangan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih
2012 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan/Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember/ December
(20.443)
(101.419)
31.015) 3.158) 412)
10.026 (2.784) 3.659
41.041 374 4.071
14.142)
(90.518)
(76.376)
1 Januari/ January Aset pajak tangguhan: Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
d. Temporary differences that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
2011 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan/Credited (charged) to comprehensive income for the year
(121.862)
Deferred tax assets (liabilities) - net
31 Desember/ December
36.615
(57.058)
(20.443)
25.364 3.628 -
5.651) (470) 412)
31.015) 3.158) 412)
65.607
(51.465)
66
Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses on financial assets Post-employment benefits obligation Premises and equipment Bonus and allowances
Deferred tax assets: Allowance for impairment losses on financial assets Post-employment benefits obligation Premises and equipment Bonus and allowances
14.142) Deferred tax assets (liabilities) - net
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan)
12.
TAXATION (Continued)
e.
Sebagai kantor cabang, Bank telah menerapkan pajak penghasilan cabang sebesar 10% dari laba bersih.
e.
As a branch, the Bank has applied branch income tax of 10% from net income.
f.
Pada tanggal 30 April 2010 Bank melaporkan SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2009 dengan jumlah pajak lebih bayar sebesar Rp 45.033. Atas kelebihan pembayaran pajak tersebut, Kantor Pelayanan Pajak melakukan pemeriksaan pajak dan telah mengeluarkan keputusan melalui Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp 36.819 tertanggal 27 April 2011. Pada bulan Juli 2011, Bank mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tersebut kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas sisa kelebihan pajak sebesar Rp 8.214. Direktorat Jenderal Pajak telah mengabulkan sebagian dari permohonan keberatan yang diajukan oleh Bank sebesar Rp 2.911 dan telah menerima restitusi di tahun 2012. Bank telah melakukan banding terhadap keputusan keberatan yang diterbitkan, hasilnya belum diketahui.
f.
As of 30 April 2010, the Bank report Corporate Income Tax for fiscal year 2009 with an overpayment amounted to Rp 45,033. In conjunction with this tax overpayment, Large Tax Office One performed tax audit and issued a Decision Letter on Overpayment of Tax amounted Rp 36,819 on 27 April 2011. In July 2011, the Bank filed an objection for the remaining overpayment amounted to Rp 8,214. Directorate General of Taxation has accepted a portion of objection amounted to Rp 2,911 and the refund was received in 2012. The Bank submitted appeal against the result of the objection, the result of which was not yet known.
g.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assesment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
g. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank calculates and submits tax returns on a selfassesments basis. The tax authorities may asses/amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
13. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
13.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawannya yang memenuhi syarat sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Perjanjian Kerja Bersama.
The Bank provides post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 and Collective Labour Agreement.
Tabel berikut menyajikan imbalan pasca-kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban yang diakui selama tahun 2012 dan 2011.
The following table summarizes the Bank’s obligation for post-employment benefits as of 31 December 2012 and 2011, as well as the movement in the obligation and expenses recognized during 2012 and 2011.
2012
2011
Nilai kini liabilitas imbalan pasti pasca kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui - non-vested
211.154) (66.156) (18.717)
152.994) (57.567) -)
Present value of defined benefits obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost - non-vested
Liabilitas imbalan pasca kerja
126.281)
95.427)
Post-employment benefits obligation
67
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
13.
2012 Liabilitas imbalan pasca kerja, awal tahun Beban tahun berjalan - bersih Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir
2011
95.427) 39.107) (8.253)
78.040) 27.477) (10.090)
126.281)
95.427)
2012 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi atas beban jasa masa lalu (non-vested) Kerugian aktuarial Jumlah
23.721) 10.710) 1.536) 3.140) 39.107)
17.102) 8.958) -) 1.417) 27.477)
2011
6,5% 8,5%
2012,
tidak
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost (non-vested) Actuarial losses Total
The calculation of obligation for post-employment benefits as of 31 December 2012 and 2011 was performed by PT Biro Pusat Aktuaria, as an independent actuary, using actuarial assumptions as follows:
2012 Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun
Post-employment benefits obligation, beginning of year Current year expenses - net Payments during the year Post-employment benefits obligation, end of year
2011
Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dilakukan oleh PT Biro Pusat Aktuaria, sebagai aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember penyesuaian liabilitas program.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
7% 8,5%
ada
Discount rate per annum Salary increase per annum
As of 31 December 2012, there was no experience adjustments arising on plan liabilities.
14. LIABILITAS KE KANTOR PUSAT DAN CABANGCABANG LAIN
14.
DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES
Akun ini merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dan cabang-cabang lain. Liabilitas ke Kantor Pusat dapat diperpanjang secara periodik.
This account represents the funds placed in Indonesia by the Head Office and other branches. Due to Head Office is rolled-over on a periodic basis.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2012 and 2011, the balances of Due to Head Office and other branches are as follows:
Tingkat bunga efektif rata-rata setahun/ Average effective interest rate per annum 2012 2011
%
2012
2011
%
Liabilitas ke Kantor Pusat (Catatan 22) Rupiah Mata uang asing
3,79 0,36
4,00 0,49
14.839 26.512.513 26.527.352
13.924 16.528.027 16.541.951
Liabilitas ke cabang-cabang lain Rupiah Mata uang asing
3,79 0,26
4,00 0,28
642 4.818.750 4.819.392
1.164 5.712.524 5.713.688
31.346.744
22.255.639
Jumlah liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain
68
Due to Head Office (Note 22) Rupiah Foreign currencies
Due to other branches Rupiah Foreign currencies
Total due to Head Office and other branches
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. PENYERTAAN KANTOR PUSAT
15.
Akun ini merupakan penyertaan awal sebesar USD 1 juta oleh The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Jepang pada tahun 1968 dan tambahan penyertaan sebesar USD 10 juta pada tahun 1974, USD 5 juta pada tahun 1975, USD 104 pada tahun 1996 dan Rp 1.155.000 pada tahun 2005. Penyertaan awal dan penyertaan tambahan tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.424.298.
This account represents an initial investment of USD 1 million by The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Japan in 1968 and additional investments of USD 10 million in 1974, USD 5 million in 1975, USD 104 in 1996 and Rp 1,155,000 in 2005. The initial and additional investments were translated into Rupiah using the historical transaction date rates, with a total of Rp 1,424,298.
16. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
16.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2012 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah
HEAD OFFICE INVESTMENTS
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES As of 31 December 2012 and 2011, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
Jumlah/ Total
Rupiah
2011 Mata uang asing/ Foreign currencies
Jumlah/ Total
KOMITMEN
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang belum digunakan Fasilitas Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan Jumlah liabilitas komitmen bersih
COMMITMENTS
Commitments liabilities (845.000) (3.047.433)
(3.892.433) (5.905.387) (17.529.452) (23.434.839)
(163.832)
(1.042.637)
(878.805)
(1.008.832) (3.926.238)
(222.878)
(705.458)
(928.336)
CONTINGENCIES
) 889.500)
1.853.119)
2.742.619)
788.000)
2.202.749)
2.990.749)
-)
900)
900)
-) ) 788.000)
11.496)
11.496)
2.214.245)
3.002.245)
889.500)
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah Jumlah tagihan kontinjensi - bersih Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi - bersih
Irrevocable Letters of Credit
(4.935.070) (6.128.265) (18.234.910) (24.363.175) Total commitment liabilities - net
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi Bank garansi yang diterima dari nasabah Bunga dari kredit nonperforming
Unused loan facilities
1.854.019) 2.2.743.519)
(486.090) (1.200.594) 403.410)
653.425)
(605.422) (3.272.813)
Contingent receivables Bank guarantees received from customers Interest on non-performing loans receivable
(1.686.684)
(620.590)
(1.402.535)
(2.023.125)
Contingent liabilities Bank guarantees issued to customers
1.056.835)
167.410)
811.710)
979.120)
Total contingent assets - net
(3.878.235) (5.960.855) (17.423.200) (23.384.055)
Total commitment and contingent liabilities - net
Fasilitas kredit yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 seperti yang tercantum di tabel di atas merupakan fasilitas kredit committed. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang uncommitted pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 32.449.897.
Unused loan facilities as of 31 December 2012 as shown in the above table represented committed loan facilities. Unused loan facilities-uncommitted as of 31 December 2012 amounted to Rp 32,449,897.
Fasilitas kredit yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 seperti yang tercantum di tabel di atas merupakan fasilitas kredit committed and uncommitted.
Unused loan facilities as of 31 December 2011 as shown in the above table represented committed and uncommitted loan facilities.
69
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17. PENDAPATAN BUNGA
17.
Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:
Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Lain-lain Jumlah
Interest income consist of interest generated from the following:
2012
2011
1.358.259 143.700
1.001.604 277.247
Loans receivables Investment securities
85.419 2.044 1.589.422
217.602 1.291 1.497.744
Placements with Bank Indonesia and other banks Other Total
Tidak ada pendapatan bunga dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
18. BEBAN BUNGA
There were no interest income from impaired loans for the years ended 31 December 2012 and 2011.
18.
Beban bunga meliputi bunga atas:
INTEREST EXPENSES Interest expenses represent interest incurred on:
2012 Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Premi penjaminan pemerintah Efek-efek untuk tujuan investasi Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Jumlah
INTEREST INCOME
2011
132.797 49.622 110.135 35.726 575 328.855
19. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
220.570 81.216 49.451 33.034 84 384.355
19.
Pendapatan provisi dan komisi bersih merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:
Deposits from customers Deposits from other banks Due to Head Office and other branches Guarantee premium to government Investment securities Securities sold with agreements to repurchase Total
NET FEE AND COMMISSION INCOME Net fee and commission income is fee and commission related to:
2012
2011
Kredit yang diberikan Simpanan dari nasabah Ekspor dan impor Bank garansi Remmittance Lain-lain Jumlah
18.046 2.934 26.521 6.010 73.671 5.686 132.868
4.031 558 22.614 4.525 66.427 4.476 102.631
Credit Deposits Export import Bank guarantees Remmittance Others Total
Beban provisi dan komisi
(23.868)
(34.268)
Fee and commission expense
Pendapatan provisi dan komisi - bersih
109.000
68.363
Net fee and commission income
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
20. 2012
Alokasi beban Kantor Pusat Sewa Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dan transportasi Kontrak jasa Penyusutan aset tetap Jasa profesional Perlengkapan kantor Lain-lain Jumlah
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2011
152.688 27.862 24.185 20.736 13.349 12.072 6.838 5.903 6.560 25.199 295.392
129.864 24.586 19.102 17.600 11.719 9.573 8.173 6.829 6.324 17.011 250.781
70
Head Office allocation expenses Rent Telecommunication Repair and maintenance Travelling and transportation Service contracts Depreciation of premises and equipment Professional fees Office supplies Other Total
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21. BEBAN KARYAWAN
21. 2012
Gaji, kesejahteraan dan kompensasi karyawan Imbalan pasca-kerja Pendidikan dan pelatihan Lain-lain Jumlah
PERSONNEL EXPENSES 2011
284.126 39.107 16.303 3.199
239.327 27.477 13.385 1.953
342.735
282.142
22. DANA USAHA
22.
Salaries, employee benefits and compensation Post employment benefits Education and training Others Total
OPERATING FUNDS
Dana usaha merupakan selisih antara dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dengan dana yang ditempatkan oleh Bank di Kantor Pusat dan kantor-kantor cabang di luar Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai ketentuan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan bank asing.
Operating funds represent the difference between the funds placed in Indonesia by Head Office and the funds placed by the Bank in Head Office and other branches outside Indonesia, in accordance with the decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999, concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, sub-branch offices and representative offices of foreign banks.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dana usaha Bank terdiri dari:
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank's operating funds comprise of:
2012 Tagihan pada cabang-cabang lain Efek-efek untuk tujuan investasi Aset derivatif dari kantor pusat dan cabang-cabang lain Liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas derivatif Beban yang masih harus dibayar ke kantor pusat Liabilitas akseptasi ke kantor pusat Pendapatan diterima dimuka
2011
754.803) -)
399.268) 9.288)
127.212) (26.527.352) -) (15.014) (129.433) (15.247) (777) 25.805.808)
81.141) (16.460.862) (81.089) (48.528) (107.442) (16.759) -) 16.224.983)
Due from other branches Investment securities Derivative assets from head office and other branches Due to head office and other branches Deposits from other banks Derivative liabilities Accrued expenses due to head office Acceptance liabilities to head office Unearned revenue
Pada tanggal 31 Desember 2012, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 2.635.000 dan JPY 10.000.000.000 atau ekuivalen Rp 26.512.513. Pada tanggal 31 Desember 2011, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 1.685.000.000 dan JPY 10.000.000.000 atau ekuivalen Rp 16.446.938. Pelaporan untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
As at 31 December 2012, the Bank’s declared operating funds amounted to USD 2,635,000,000 and JPY 10,000,000,000 or equivalent to Rp 26,512,513. As of 31 December 2011, the Bank's declared operating funds amounted to USD 1,685,000,000 and JPY 10,000,000,000 or equivalent to Rp 16,446,938. The declarations for the years ended 31 December 2012 and 2011 were in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated 31 March 2010.
Dana usaha atau dana usaha yang dilaporkan (declared operating funds), yang mana yang lebih rendah, dimasukkan ke dalam perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (Catatan 3f).
The operating funds or the declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank's Capital Adequacy Ratio (Note 3f).
71
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi
Transactions and balances with related parties
Rincian saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The details of significount balance with related parties for the years ended 31 December 2012 and 2011 were as follows:
Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabang-cabang lain Aset derivatif Kredit yang diberikan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain Pendapatan bunga Beban bunga Beban karyawan Beban umum dan administrasi Bank garansi yang diterima dari nasabah Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah
2012
2011
689 754.803 294.817 1.909.224 36.125 1.070 124.441 138.201 120.085 31.346.744 60.577 110.752 35.260 152.688 1.058.636 957.597
547 399.268 168,159 1.926.133 26.429 1.121 149.452 32.370 97.809 22.255.639 73.258 48.815 28.005 129.864 1.119.627 1.300.130
Current accounts with other banks Due from other branches Derivative assets Loan receivables Deposits from customers Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables Accrued expenses Due to head office and other branches Interest income Interest expense Personnel expenses General and administrative expense Bank guarantees received from customers Bank guarantees issued to customers
Manajemen kunci Bank mencakup Manajer Umum, Wakil Manajer Umum dan Direktur Kepatuhan.
Key management of the Bank consist of General Manager, Deputy General Manager and Compliance Director.
Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:
The compensation to Bank’s key management personnel was as follows:
2012 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja Jumlah
2011
31.451 3.809 35.260
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31.Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
25.218 2.787 28.005
Salaries and other short term benefits Post-employment benefits Total
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
Sifat hubungan/Nature of relationship
Jenis transaksi/Type of transactions
Entitas Kantor Pusat/Head Office
Aset derivatif, liabilitas derivatif, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar, liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain, beban bunga, beban umum dan administrasi/Derivative assets, derivative liabilities, acceptance payables, accrued expenses, due to head office and other branches, interest expense, general and administration expense.
Anak perusahaan Kantor Pusat, kantor cabang asing yang dikendalikan oleh Kantor Pusat dan perusahaan afiliasi/Subsidiary of Head Office, fellow foreign branches controlled by Head Office and affiliated companies
Giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, aset derivatif, kredit yang diberikan, simpanan dari bank-bank lain, utang akseptasi, liabilitas ke kantor pusat dan cabang-cabang lain, pendapatan bunga, beban bunga /Current accounts with other banks, due from other branches, derivative assets, loan receivables, deposits from other banks, acceptance payables, due to head office and other branches, interest income, interest expense.
Perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Kantor Pusat/Companies with same majority shareholder with Head Office
Kredit yang diberikan dan simpanan dari bank-bank lain/ Loan receivables and deposits from other banks
72
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24.
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
24.
GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan simpanan, termasuk simpanan dari bank-bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated 26 September 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since 22 September 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, saving accounts, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, mulai tanggal 13.Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank maksimal Rp.2.000.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated 13 October 2008, starting 13.October 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in a bank to a maximum of Rp 2,000.
Beban atas premi penjaminan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 35.726 dan Rp.33.034 dicatat sebagai beban bunga.
Guarantee premium expenses in 2012 and 2011 of Rp 35,726 and Rp 33,034, respectively, were recorded as interest expense.
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
25.
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Di bawah ini disajikan perbandingan antara nilai tercatat, seperti dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, dan nilai wajar semua aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statements of financial position, and the fair value of all financial assets and financial liabilities.
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masingmasing. Kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 2g menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the below table, financial instruments have been allocated based on their classifications. The significant accounting policies in Note 2g describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset derivatif, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, tiap kategori liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets classes have been allocated into trading, held to maturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. Similarly, each class of financial liability has been allocated into trading and other amortized cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on relevant information available as at the statements of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statements of financial position date.
73
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
25.
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Diperdagangkan/ Trading Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabangcabang lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturities
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued) The table below sets out the carrying amount and fair values of the Bank’s financial assets and liabilities as of 31 December 2012 and 2011.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
2012 Tersedia untuk dijual/ Available for sale
Biaya amortisasi lainnya/ Other amortised cost
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks Derivative assets Loans receivables Acceptance receivables
-
-
-
35.679
-)
35.679
35.679
-
-
2.241.672
-
-)
2.241.672
2.241.672
-
-
344.835
-
-)
344.835
344.835
-
-
754.803
-
-)
754.803
754.803
1.751.280 -
-
1.251.104 50.575.217
-
-) -) -)
1.251.104 1.751.280 50.575.217
1.251.104 1.751.280 50.575.400
-
-
407.337
-
-)
407.337
407.337
-
4.478.705
-
33.126
-)
4.511.831
4.436.111
Investment securities
1.751.280
488 4.479.193
191.138 55.766.106
68.805
-) -)
191.626 62.065.384
191.626 61.989.847
Interest receivable Total
) Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabangcabang lain Jumlah
-
-
-
-
20.300.440)
20.300.440
20.300.440
1.538.398 -
-
-
-
638.383) -) 407.365)
638.383 1.538.398 407.365
638.383 1.538.398 407.365
-
-
-
-
147.747)
147.747
147.747
1.538.398
-
-
-
74
31.346.744) 52.840.679)
31.346.744 54.379.077
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables Accrued expenses
Due to Head Office 31.346.744 and other branches 54.379.077 Total
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued) 2011
Diperdagangkan/ Trading
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturities
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available for sale
Biaya amortisasi lainnya/ Other amortised cost
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan
Financial assets
Kas
-
-
-
43.261
-
43.261
43.261
Giro pada Bank Indonesia
-
-
2.037.212
-
-
2.037.212
2.037.212
Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabangcabang lain
-
-
29.164
-
-
29.164
29.164
-
-
399.268
-
-
399.268
399.268
-
-
4.392.706
-
-
4.392.706
4.392.706
1.678.625 -
-
39.999.076
-
-
1.678.625 39.999.076
1.678.625 39.999.076
-
-
254.815
-
-
254.815
254.815
Derivative assets Loans receivables Acceptance receivables
-
3.848.712
-
-
-
3.848.712
3.848.116
Investment securities
1.678.625
71 3.848.783
142.767 47.255.008
43.261
-
142.838 52.825.677
142.838 52.825.081
Interest receivable
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Aset derivatif Kredit Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Liabilitas derivatif Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Jumlah
Total Financial liabilities
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks
-
-
-
-
4.426.928
4.426.928
4.426.928
Deposits from customers Deposits from other banks
1.437.282 -
-
-
-
254.903
1.437.282 254.903
1.437.282 254.903
Derivative liabilities Acceptance payables
-
-
-
-
121.457
121.457
1.437.282
-
-
-
22.255.639 44.422.301
22.255.639 45.859.583
-
-
-
-
17.363.374
17.363.374
17.363.374
121.457 Accrued Expenses Due to Head Office 22.255.639 and other branches 45.859.583 Total
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual kecuali wesel ekspor adalah berdasarkan harga pasar kuotasi.
The fair value of available-for-sale investment securities, excluding export bills, was based on quoted market prices.
Nilai wajar instrumen derivatif ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of derivatives instruments was determined using valuation technique based on observable inputs.
Nilai wajar kredit yang diberikan dengan tingkat suku bunga tetap dan akan jatuh tempo lebih dari satu tahun dan wesel ekspor dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2012.
The fair value of loans receivable which bear fixed interest rate and will mature more than one year and export drafts are determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2012.
Nilai wajar liabilitas ke Kantor Pusat dan cabangcabang lain mendekati nilai tercatatnya karena tidak ada jangka waktu pembayaran dan jumlahnya harus dikembalikan pada saat diminta.
The fair value of due to Head Office and other branches approximated the carrying amount as there was no stated repayment terms and the amount is repayable upon demand.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain yang disebutkan di atas mendekati nilai tercatatnya karena memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of financial assets and liabilities other than those mentioned above approximate to the carrying amount because they are short term in nature and/or re-price frequently.
75
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. REKLASIFIKASI AKUN
26. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012.
Certain accounts in the financial statements as of and for the year ended 31 December 2011, have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of 31 December 2012.
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ Reclassifications Reclassificatios
Setelah Reklasifikasi/ After Reclassifications
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Aset tetap
32.684
(15.740)
16.944
Premises and equipment
Aset lain-lain
26.388
15.740)
42.128
Other assets
Liabilitas segera
15.962
(15.962)
-
Liabilities payable immediately
173.055
(173.055)
-
Taxes payable
-
155.504)
155.504
Income tax payable
884
33.513)
34.397
Other liabilities
Utang pajak Utang pajak penghasilan Liabilitas lain-lain
Statement of Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Provisi dan komisi selain dari pemberian kredit yang diberikan
98.542
(98.542)
-
Fee and commissions from transaction other than loans receivables
Pendapatan provisi dan komisi
42.472
60.159)
102.631
Fee and commissions income
1.459.361
38.383)
1.497.744
Interest income
351.321
(351.321)
-
Interest incurred
33.034
(33.034)
-
Guarantee premium
-
384.355)
384.355
Interest expense
Pendapatan bunga Bunga yang dibayar Premi penjamin Beban bunga
76
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO – MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. PERATURAN-PERATURAN TELAH DITERBITKAN
BARU
YANG
27. NEW REGULATIONS ISSUED
Terdapat peraturan baru yang sudah terbit pada tahun 2012 yang memberikan dampak terhadap Bank: •
There is a new regulation which was issued in 2012 which have an impact to the Bank: •
PBI No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum and Surat Edaran No. 14/ 37/DPNP/2012 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (“CEMA”).
PBI No. 14/18/PBI/2012 dated 28 November 2012 on the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks (“CAR”) and BI Circular Letter No. 14/37/DPNP/2012 regarding minimum requirement in accordance with Bank's risk profile and fulfillment of Capital Equivalency Maintained Asset (“CEMA”).
Pada peraturan ini Bank diharuskan untuk menghitung kewajiban modal minimum sesuai dengan profil risiko bank dan implementasi Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). Perhitungan modal minimum sesuai dengan profil risiko akan dilakukan pertama kali untuk posisi Maret 2013, dengan menggunakan peringkat profil risiko posisi December 2012.
Under this regulation, the Bank is required to calculate its minimum capital requirement in accordance with the Bank’s risk profile and implementation of Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). The calculation of minimum capital in accordance with the risk profile will be initially done for March 2013 position, using the risk profile rating of December 2012 position.
Sebagai cabang dari bank asing, Bank juga diharuskan untuk memenuhi CEMA minimum sebesar 8% dari total kewajiban bank. Bank Indonesia menentukan aset keuangan yang dapat dianggap sebagai CEMA adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dan dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo; surat berharga yang tidak bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh bank lain atau korporasi yang berbadan hukum di Indonesia dan tidak dimaksudkan untuk tujuan diperdagangkan. Bank wajib memenuhi CEMA minimum sebesar 8% dari total kewajiban Bank paling lambat pada Juni 2013. Apabila perhitungan CEMA minimum lebih kecil dari Rp 1 triliun, cabang wajib memenuhi CEMA minimum sebesar Rp 1 triliun paling lambat pada Desember 2017.
As a branch of a foreign bank, the Bank is also required to meet CEMA at a minimum of 8% from the Bank's total liabilities. Bank Indonesia regulates financial assets that can be considered as CEMA are securities issued by the Indonesian government and to be held to maturity; non-equity securities issued by other banks or corporates that are incorporated in Indonesian and are not held for trading purposes. The Bank should meet minimum CEMA at 8% of total Bank's liabilities at the latest by June 2013. Should the calculated minimum CEMA is below Rp 1 trillion, the branch should meet a minimum CEMA of Rp 1 trillion at the latest by December 2017.
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan ketentuan ini.
The Bank is still in the process of analyzing the impact that will result from the implementation of this Bank Indonesia regulation.
77