DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro., Metodologi Penelitian Untuk PR Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010. Aziz, Arnicun dan Hartono., Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Materi Pegangan Kader Tentang Bimbingan Dan Pembinaan Keluarga Remaja, Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan Remaja, 2013. Biro Umum dan Humas Depkominfo, Fungsi, Peran Dan Tugas Humas, Jakarta: Depkominfo, 2007. Brannen, Julia., Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002. Bungin, Burhan., Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2011. Cutlip, Center dan Broom., Merancang Dan Melaksanakan Kegiatan Humas Dengan Sukses, Jakarta: Prantice Hall Indeks Gramedia, 2005. Effendy, Onong Uchjana., Ilmu Komunikasi Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006. ____________________., Human Relations Dan Public Relations, Bandung: Mandar Maju, 2009. Elly, M Setiadi dan Usman Kolip., Pengantar Sosiologi, Jakarta: Kencana Persada Media Group, 2011. Kriyantono, Rakhmat., Teknis Praktis Riset, Jakarta: Kencana, 2010. Kusumastuti, Frida., Dasar-Dasar Humas Cetakan Pertama, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. L, Tubs Stewart dan Sylvia Moss., Human Communications: Prinsip-prinsip Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
N, Hidayat Deddy., Paradigma dan Metodelogi Penelitian Sosial Empirik Klasik, Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003. Ruslan, Rosady., Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. _____________., Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafinfo Persada, 2010. Sunarto, Kamanto., Pengantar Sosiologi, Jakarta: FEUI, 2004. Sumirat, Yeni Ratna., Komunikasi Organisasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004. Widjaja, H, A. W., Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. ________________., Komunikasi & Hubungan Masyarakat, Cetakan Enam, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 2006. SUMBER LAIN http://www.bkkbn.go.id/ViewProfil.aspx, diakses pada tanggal 21 Juni 2014, pukul 13.00 WIB.
90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 1 Surat Permohonan Data Untuk Skripsi
91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 2 Surat Keterangan Permohonan Wawancara
92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 3 Surat Keterangan Diizinkan Melakukan Pengumpulan Data Skripsi
94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Pengumpulan Data Skripsi
95
http://digilib.mercubuana.ac.id/
STRUKTUR ORGANISASI BKKBN
Lampiran
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6 STRUKTUR ORGANISASI HUMAS BKKBN
97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA KEPALA HUMAS BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Drs. ADI WAHYONO, Msi Tanggal: 21 Juli 2014 Pukul : 09. 15 WIB Ruang : Kabag Humas Gedung II Lantai I 1.
Apakah fokus Peran Humas dalam mensosialisasikan Program Generasi Berencana?
2.
Apa sebenarnya sosialisasi Generasi Berencana? Dan bagaimana fungsi humas dalam sosialisasi ini?
3.
Apa tujuan jangka panjang yang ingin diperoleh badan kependudukan keluarga berencana nasional dalam mensosialisasikan program Generasi Berencana?
4.
Apa saja bentuk program sosialisasi yang dilakukan oleh bagian humas bkkbn?
5.
Bagaimana strategi humas membantu BKKBN dalam mensosialisasikan Generasi Berencana?
6.
Apakah ada strategi selain sosialisasi yang digunakan humas untuk mempublikasikan generasi berencana?
7.
Melalui media apa Humas melakukan sosialisasi Generasi Berencana?
8.
Sejauh
mana
tingkat
keberhasilan
Sosialisasi
Program
Berencana? 9.
Bagaimana Humas menjembatani sosialisasi Generasi Berencana?
98
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Generasi
10.
Apakah ada unit-unit lain yang menjalani tugas sosialisasi Program Genre? Bagaimana tugas, fungsi dan tanggung jawab mereka masing-masing?
11.
Bagaimana bentuk kerjasama Humas dan Bina Ketahanan Remaja dalam sosialisasi ini?
12.
Apakah humas BKKBN juga mengembangkan situs web terkait sosialisasi ini untuk memudahkan publik mengetahui informasi?
13.
Apa saja yang sudah dilakukan Humas BKKBN dalam membantu pelaksanaan Program Generasi Berencana?
14.
Menurut bapak, bagaimana karakteristik humas yang diterapkan dalam pelaksanaan sosialisasi Program Genre di BKKBN?
99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA SUB BIDANG ANALISIS BERITA DAN PENDAPAT UMUM BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Bapak Purwo Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 09. 00 WIB Ruang : Analisis Berita dan Pendapat Umum Gedung II Lantai I 1.
Sesuai dengan topik yang akan dibahas, apa itu sosialisasi generasi berencana?
2.
Bagaimana peran dan tugas humas dalam sosialisasi ini?
3.
Bagaimana cara humas mensosialisasikan generasi berencana?
4.
Siapa sasaran dari sosialisasi generasi berencana?
5.
Kapan sosialisasi generasi berencana pertama dilakukan dan dimana?
6.
Apa isi pesan sosialisasi generasi berencana ini?
7.
Apa target yang ingin diperoleh humas bkkbn dalam mensosialisasikan generasi berencana?
8.
Apa saja aktifitas yang dilakukan humas BKKBN untuk menyampaikan informasi tentang sosialisasi generasi berencana?
9.
Taktik apa saya yang dilakukan oleh humas untuk menyampaikan informasi tentang generasi berencana?
10.
Apa kendala–kendala yang dihadapi humas dalam sosialisasi Program Genre?
11.
Bagaimana mengatasi kendala-kendala sosialisasi Program Genre?
12.
Bagaimana sosialisasi generasi berencana dilakukan ke masyarakat/ khalayak?
13.
Bagaimana humas menjembatani sosialisasi generasi berencana?
100
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA DIREKTORAT BINA KETAHANAN REMAJA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL INDRA WIRDHANA, SH, MM Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 11.00 WIB Ruang : Kabag. Dithanrem Gedung II Lantai I 1.
Apa itu Direktorat Bina Ketahanan Remaja ?
2.
Sesuai dengan pembahasan terkait sosialisasi program generasi berencana. bagaimana pandangan bapak tentang sosialisasi tersebut?
3.
Siapa saja khalayak yang terkait dalam sosialisasi Program Generasi Berencana ini?
4.
Apa saja yang menjadi pokok utama sosialisasi Generasi Berencana?
5.
Secara independen bagaimana peran dan fungsi Direktorat Bina Ketahanan Remaja di BKKBN?
6.
Bagaimana bentuk layanan yang diberikan Direktorat Bina Ketahanan Remaja ke masyarakat tentang sosialisasi Generasi Berencana?
7.
Dilihat sisi eksternal, sejauh ini peran aktif masyarakat bagaimana menurut bapak?
8.
Bagaimana peran Direktorat Bina Ketahanan Remaja untuk menangani hal ini, untuk meningkatkan daya aktif masyarakat untuk sadar bahwa generasi berencana sangat penting untuk masa depan?
9.
Kendala apa saja yang ditemukan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja dalam pelaksanaan sosialisasi generasi berencana?
101
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10.
Siapa saja target sasaran dari sosialisasi Generasi Berencana dan siapa yang menentukan target tersebut?
11.
Menurut bapak/ibu sejak dicetuskan sosialisasi generasi berencana hingga sekarang bagaimana perkembangannya?
12.
Bagaimana bentuk evaluasi dari program Generasi Berencana ini? dan siapakah yang mendapat laporan dari hasil evaluasi tersebut?
13.
Terkait dengan sosialisasi Generasi berencana, bagaimana saling keterkaitan dan bentuk kerjasama antara Direktorat Bina Ketahanan Remaja dan Humas?
14.
Strategi komunikasi apa yang digunakan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja dalam pelaksanaan sosialisasi Generasi Berencana?
15.
Media yang digunakan dalam sosialisasi Generasi Berencana?
102
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA DIREKTORAT ADVOKASI DAN KIE BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Drs. Yunus Patriawan Noya, M.Si Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 12.30 WIB Ruang : Direktorat Advokasi & KIE Gedung II Lantai I
1.
Apa yang membuat BKKBN menggunakan Genre Goes to School sebagai sarana dalam mempublikasikan program Generasi Berencana?
2.
Tujuan membuat sosialisasi dalam mempublikasikan program Generasi Berencana?
3.
Siapa yang bertanggung jawab dalam Generasi Berencana tersebut?
4.
Berapa lama Genre Goes to School dilakukan?
5.
Pesan apa yang ingin disampaikan dari Genre Goes to School tersebut?
6.
Strategi apa yang digunakan dalam mengkampanyekan Genre tersebut?
7.
Kriteria apa yang dilakukan, apabila Genre Goes to School tersebut dikatakan berhasil/sukses?
103
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA (Informan) NURHASANA PELAJAR SMK N 50 JAKARTA TIMUR Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 14.00 WIB Lokasi : Kantin Sekolah 1.
Apa yang anda ketahui tentang BKKBN?
2.
Apa yang anda ketahui tentang kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana?
3.
Kapan dan dimana anda mengikuti sosialisasi Program Generasi Berencana?
4.
Siapa narasumber yang hadir pada kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana?
5.
Pengetahuan atau materi apakah yang disampaikan oleh BKKBN dalam sosialisasi ini?
6.
Apakah manfaat dari kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana tersebut?
7.
Apakah isi atau susunan acara dari kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana ini?
8.
Menurut anda apakah sudah cukup baik sosialisasi Program Generasi Berencana yang dilakukan BKKBN?
9.
Apa tanggapan anda mengenai skegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana ini?
10.
Apakah anda setuju diadakannya kegiatan Program Generasi Berencana ini?
104
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11.
Bagaimana acara sosialisasi Program Generasi Berencana “Genre goes to school” ini menurut anda?
12.
Apa kelebihan dan kekurangan dari sosialisasi Program Generasi Berencana ini?
105
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SCRIFT WAWANCARA KEPALA HUMAS BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Adi Wahyono, Msi (Key informan) Tanggal: 21 Juli 2014 Pukul : 09. 15 WIB Ruang : Kabag Humas Gedung II Lantai I 1.
Apakah fokus Peran Humas dalam mensosialisasikan Program genre? Jawab: dalam hal ini kami mencangkup 4 peran Humas tetapi memang masih pada porsi humas itu sendiri seperti sebagai teknisi komunikasi karena kami yang membuat press release, keynote, humas sebagai fasilitator komunikasi yaitu kami membuat event-event dan mengundang media untuk konferensi pers, sedangkan untuk Penasehat Ahli dan Fasilitator Pemecah Masalah masih diterapkan namun hanya dalam hal-hal yang berhubungan dengan media saja sedangkan keputusan menjadi tanggung jawab manajemen. Akan tetapi tetap keempat peran itu kami lakukan
2.
Apa sebenarnya sosialisasi Generasi Berencana? Dan bagaimana fungsi humas dalam sosialisasi ini? Jawab: sosialisasi generasi berencana untuk memotivasi remaja agar menghindar dari ketiga resiko yang dapat mengganggu mereka dalam transisi kehidupan remaja seperti seksualitas, HIV/AIDS, dan Napza. Fungsi humas disini kami membantu dithanrem untuk sosialisasi pada masyarakat, lalu mengundang wartawan kemudian sekiranya ada pertanyaan berikutnya yang bertanya dari masyarakat ataupun wartawan adalah humas sebagai fungsinya atau distribusinya. 106
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Apa sebenarnya tujuan jangka panjang yang ingin diperoleh badan kependudukan keluarga berencana nasional dalam mensosialisasikan program Genre? Jawab: Tujuan jangka panjangnya supaya mereka lebih memahami tentang pentingnya perencanaan kehidupan berkeluarga, memiliki pendidikan yang baik, dan berperilaku hidup sehat nantinya dapat meningkatkan kualitas remaja
4.
Apa saja bentuk program sosialisasi yang dilakukan oleh bagian humas bkkbn? Jawab: program sosialisasinya dilakukan dengan dua cara, yaitu secara tidak langsung dengan mengundang remaja, mahasiswa (secara tatp muka) memberikan sosialisasi atau seminar tentang generasi berencana, secara tidak langsung membuat baliho, iklan
layanan masyarakat dengan
penundaan usia perkawinan, juga menyisipkan sosialisasi ini di kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh BKKBN. 5.
Bagaimana strategi humas dalam membantu BKKBN dalam sosialisasi Generasi berencana? Jawab: dalam sosialisasi generasi berencana ini dalam menyampaikan informasi kepada khalayak pertama dalam bentuk sederhana yaitu membuat siaran pers, setelah itu mengadakan jumpa pers, ini sebagai penghubung atau mediator dalam menjalin komunikasi dalam hal mensosialisasikan program generasi berencana. Untuk memudahkan siaran pers juga disediakan di situs bkkbn www.bkkbn.go.id jadi tidak hanya pers saja yang dapat melihat dan mengetahuinya tetapi khalayak pun dapat mengakses juga, selain juga siaran pers dapat kami kirimkan melalui email 107
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bagi wartawan.strategi humas sebagai penghubung atau mediator dalam menjalin komunikasi dalam mensosialisasikan generasi berencana, dalam bentuk sederhana yaitu membuat siaran pers, dengan mengundang wartawan baik media cetak maupun elektronik. Terkait ada liputan pers, juga terkait dengan humas adalah talkshow di radio maupun televisi, ataupun juga melakukan dialig public kepada pelajar, mahasiswa, lembaga pemerintah dan non pemerintah, ibu menteri juga turun langsung. 6.
Apa ada strategi selain sosialisasi yang digunakan humas untuk mempublikasikan generasi berencana? Jawab: saya rasa untuk saat ini hanya itu dari media massa, lalu tatap muka di masyarakat, memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat bisa di akses di website bkkbn juga untuk ingin tau lebih jelas tentang sosialisasi ini.
7.
Melalui media apa Humas melakukan sosialisasi Generasi Berencana? Jawab: ya jelas media massa yah ada media massa cetak, elektronik dan online, sekitar 43 media yang kami rangkul untuk penyebaran sosialisasi generasi berencana ini. Kalau tatap muka hampir lebih dari 15 kota di indonesia yang kami datangi untuk sosialisasi tentang kesehatan reproduksi remaja. ada spanduk, baliho, standing banner.
8.
Sejauh mana tingkat keberhasilan Sosialisasi Program Genre? Jawab: Kami belum mengevaluasi yah ,mungkin akan kami evaluasi akhir tahun ini sehingga kami belum tahu sampai sejauh mana dan apasih kendala yang harus kita atasi .
9.
Bagaimana Humas menjembatani sosialisasi Genre?
108
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: Selaen itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Humas sebagai
jembatan
komunikasi
antara
BKKBN
dengan
publik,
memback-up/men-support program Generasi Berencana yang merupakan program
BKKBN
yang
secara
teknis
Direktorat Bina Ketahanan
Remaja. Perannya antara lain melaksanakan sosialisasi dalam bentuk dialog publik kepada remaja dan mahasiswa, lembaga pendidikan, pemilihan duta mahasiswa, dan membuat iklan layanan masyarakat di media cetak maupun elektronik, Kepala Humas sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara langsung melalui media tatap muka, dan memuat artikel Generasi Berencana di jurnal keluarga 10.
Apakah ada unit-unit lain yang menjalani tugas sosialisasi Program Genre? Bagaimana tugas, fungsi dan tanggung jawab mereka masingmasing? Jawab: Dalam sosialisasi generasi berencana ini adanya kerjasama antara unit yaitu Humas, Advokasi & Kie, Direktorat Bina Ketahanan Remaja. Tugas dan fungsi masing-masing yaitu Dithanrem yang memasok program, kemudian humas yang menyebarluaskan sosialisasi, kemudian advokasi & kie yang menyediakan media-media untuk penyampaian sosialisasi”
11.
Bagaimana bentuk kerjasama Humas dan Bina Ketahanan Remaja dalam sosialisasi ini? Jawab: ya yang saya katakan bahwa mereka banyak menginformasi kepada kami tentang kebijakan lain dari sosialisasi ini dan kami pihak humas yang lebih kepada pemberitaan kepada masyarakat agar masyarakat 109
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tahu tentang sosialisasi ini baik dari berita di internet, majalah maupun secara langsung ikut sosialisasi ini. Kita komunikasi baik dengan harapn bahwa mereka yang mensuplai lalu humas yang mengemas untuk disampaikan kepada publik dan kami pun harus rajin-rajin menghubungi mereka dengan asumsi jika ada masalah secepatnya diselesaikan jangan sampai nanti-nanti. 12.
Apakah humas BKKBN juga mengembangkan situs web terkait sosialisasi ini untuk memudahkan publik mengetahui informasi? Jawab: pemanfaatan teknologi dan komunikasi dimaksud untuk efisiensi dan efektivitas dalam penyampain program, kami juga menulis di web kami
BKKBN
tetapi
untuk
lebih
jelas
biasa
diakses
melalui
http://ceria.bkkbn.go.id/ itu adalah salah satu web yang digunakan untuk sosialisasi genre, selain itu kami menggunakan media sosiali seperti facebook dan
twitter, baliho. Pada intinya dihampir semua media
publikasi umum kami gunakan untuk sosialisasi. 13.
Apa saja yang sudah dilakukan Humas BKKBN dalam membantu pelaksanaan Program Generasi Berencana? Jawab: dalam sosialisasi ini kami menyampaikan yang paling utama pasti sosialisasi ini sendiri untuk bertatapan langsung dengan khalayak lalu untuk yang tidak langsung kami menyampaikan informasi dengan mengundang wartawan, membuat siaran pers juga konferensi pers dan juga selalu up to date setelah itu memonitor sejauhmana media-media melakukan pemberitaan terhadap program generasi berencana itu sendiri lalu selain itu juga, humas membuat iklan layanan masyarakat di media cetak maupun elektronik, saya Kepala Humas sebagai pembicara atau 110
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebagai moderator dalam berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara langsung melalui media tatap muka, dan memuat artikel di majalah jurnal keluarga 14.
Menurut bapak, bagaimana karakteristik humas yang diterapkan dalam pelaksanaan sosialisasi Program Generasi Berencana
di
BKKBN? Jawab: Ya kita menggunakan strategi humas pada umum nya dari berbagai teori dan pendekatan nya seperti diluar event ada beberapa media yang beritanya, ada salah satu media ternama yang datang kesini bertanya langsung pada kita apa sih sosialisasi generasi berencana itu sendiri lalu kemudian saya pernah interaktif selama 1 jam di radio el shinta supaya publik tau mengenai sosialisasi ini apalagi el shinta segmentasi nya cukup tinggi yah .
111
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SCRIFT WAWANCARA SUB BIDANG ANALISIS BERITA DAN PENDAPAT UMUM BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Bapak Purwo (Informan) Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 09. 00 WIB Ruang : Analisis Berita dan Pendapat Umum Gedung II Lantai I 1.
Sesuai dengan topik yang akan dibahas, apa itu sosialisasi generasi berencana? Jawab: sosialisasi generasi berencana suatu cara untuk mendidik masyarakat, memfasilitasi, untuk menjauhi seksualitas, Napza, dan HIV/AIDS, menunda usia perkawinan sehingga terciptanya keluarga berencana, untuk negara pun mengurangi tingkat nikah muda dan mengurangi jumlah penduduk.
2.
Bagaimana peran dan tugas humas dalam sosialisasi ini? Jawab: ya tentu kami sebgai jembatan komunikasi atau bisa dibilang fasilitator komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah, sebagai teknisi komunikasi artinya dalam setiap sosialisasi kami humas yang selalu mengundang media dengan press release atau biasanya wartawan yang mencari tahu sendiri BKKBN dan kami buatkan press release. Dan tugas kami adalah kami berupaya membangun citra dan meningkatkan citra tentunya dikalangan masyarakat jadi dari citra tersebut bisa kita bentuk lewat komunikasi.
3.
Bagaimana cara humas mensosialisasikan generasi berencana?
112
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: pertama kita launching dalam bentuk conference pers,kedua kami melakukan sosialisasi melalui media massa dan media tatp muka, tatap muka pertama dalam conference pers kemedia dan kedua tatap muka ke masyarakat dengan cara sosialisasi keberbagai kota. 4.
Siapa sasaran dari sosialisasi generasi berencana? Jawab: sasaran dari sosialisasi ini remaja usia 10-24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah, keluarga yang mempunyai remaja, dan masyarakat peduli remja.
5.
Kapan sosialisasi generasi berencana pertama dilakukan dan dimana? Jawab: Pertama dilakukan pada tanggal 12 Mei 2012 di Gedung Kominfo itu launching nya yah bersama pak kepala waktu itu Sugiri Syarief, pak Edi Purwanto dan menteri kesehatan.
6.
Apa isi pesan sosialisasi generasi berencana ini? Jawab: pesan yang ingin disampaikan menghimbau dan mengajak masyarakat khususnya remaja untuk menjauhi free sex, napza, dan hiv/aids. Tidak hanya itu saja tetapi remaja tidak melakukan kawin muda.
7.
Apa
target
yang
ingin
diperoleh
humas
bkkbn
dalam
mensosialisasikan generasi berencana? Jawab: bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak berprilaku negatif seperti menjauhi narkoba, seksualitas, dan menunda usia perkawinan sesuai dengan siklus reproduksi. Kami hanya
113
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya maka sosialisasi ini terus kami lakukan untuk mencapai target. 8.
Apa
saja
aktifitas
yang
dilakukan
humas
BKKBN
untuk
menyampaikan informasi tentang sosialisasi generasi berencana? Jawab: aktifitas humas ya membentuk tim antara humas dan Dithanrem disetiap sosialisasi lalu mengundang wartawan untuk ikut dalam setiap acara sosialisasi agar lebih terekspose oleh masyarakat luas. Jelas dari sosialisasi secara langsung atau tatp muka dimasyarakat Indonesia dan dibeberapa kota bahkan kami datangi langsung. 9.
Taktik apa saya yang dilakukan oleh humas untuk menyampaikan informasi tentang generasi berencana? Jawab: taktiknya adalah tentu kami mendekati media dengan conference pers lalu press release mengikutsertakan media dalam setiap sosialisasi kami dimanapun. Tidak lupa mengadakan baliho, spanduk.
10.
Apa kendala–kendala yang dihadapi humas dalam sosialisasi Program Genre? Jawab: Ya, kendalanya banyak seperti pik remaja disekolah tingkat pergantian sangat tinggi tiga tahun pergi, setelah itu lulus dan ilang lagi jadi jangkauan sangat sedikit itu kendala karena target remaja puluhan ribu kita belum sampai kesitu, iklan itu sangat mahal packaging sedikit tidak ngaruh jadi, perlunya konselor sebaya, aktivitas remaja banyak yaitu membuat game-game yang bisa sampai ke remaja itu tantangan media
11.
Bagaimana mengatasi kendala-kendala sosialisasi Program Genre?
114
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: “memperbanyak cara untuk sosialisasi memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk feed back, merubah fokus sasaran menjadi SMP lebih banyak menambah aktivitas untuk sosialisasi seperti kreatifitas di masingmasing wilayah, kalau mereka sudah memahami mereka bisa improvisasi melalui mading, media yang di anggarkan dari anggaran kota untuk sosialisasi media yang digunakan celemek gambar reproduksi, game dadu. kami harapkan dengan acara seperti itu publik semakin aware terhadap masa depan remaja 12.
Bagaimana
sosialisasi
generasi
berencana
dilakukan
ke
masyarakat/khalayak? Jawab: ya pertama kita lihat dulu tempat atau kota mana yang akan kita datangi seperti yang sudah kita lakukan di berbagai kota seperti Jalarta, Malang, Lampung, bisa dilakukan disekolah, kampus atau kampung di kota tersebut. Dengan dihadiri oleh remaja di sekolah, mahasiswa/i universitas yang kita undang melalui pihak kampus tersebut. 13.
Bagaimana humas menjembatani sosialisasi generasi berencana? Jawab:
generasi berencana kan sebuah program, temanya genre fo
feature kami sebagai fasiliator komunikasi menjembatani masyarakat dan pemerintah dengan sosialisasi ke berbagai kota untuk bertatp muka langsung dengan masyarakat demi tersalurnya secra baik dan ditengah masyarakat.
115
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SCRIFT WAWANCARA DIREKTORAT BINA KETAHANAN REMAJA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL INDRA WIRDHANA, SH, MM (Informan) Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 11.00 WIB Ruang : Kabag. Dithanrem Gedung II Lantai I
1.
Apa itu Direktorat Bina Ketahanan Remaja ? Jawab: Direktorat Bina Ketahanan Remaja merupakan salah satu direktorat di bawah Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, yang memiliki tugas antara lain melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK), pemantauan dan evaluasi serta pemberian bimbingan teknis fasilitasi di bidang Bina Ketahanan Remaja.
2.
Sesuai dengan pembahasan terkait sosialisasi program generasi berencana. Bagaimana pandangan bapak tentang sosialisasi tersebut? Jawab: itu bagus, karena seyogyanya selain dilakukan oleh pemerintah ini juga dilakukan oleh masyarakat ikut mensosialisasikan program Generasi Berencana. Khusunya remaja/mahasiswa mengetahui bahaya melakukan free sex, narkoba.
3.
Siapa saja yang terkait dalam sosialisasi Program Generasi Berencana ini? Jawab: yang terlibat dalam sosialisasi ini tentu yang pertama Pemerintah yang diwakili oleh BKKBN dan lebih khusus lagi ada unit yang dilakukan oleh Dithanrem dan Bagian Humas yang dikepalai oleh Bapak Adi kepala 116
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Humas kalau humas jelas ereka bertugas sebagi penjembatan antara pemerintah dan masyarakat juga wartawan dengan media-media cetak eloktronik, konferensi pers, press release bahkan membuat pameran yang dilakukan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu juga
ikut
mensosialisasikan generasi berencana. 4.
Apa saja yang menjadi pokok utama sosialisasi Generasi Berencana? Jawab: kalau secara khusus ini tentang materi yang diperkenankan penundaan usia perkawinan dan penyakit menular seksual, dan yang menjadi pokok sosialisasi adalah bagaimana pesan yang yang ingin kita sampaikan bisa langsung sampai kesasaran dengan sosialisasi secara tatap muka. Yaitu penundaan usia perkawinan, menjauhi free sex, narkoba.
5.
Secara independen bagaimana peran dan fungsi Direktorat Bina Ketahanan Remaja di BKKBN? Jawab: peran dan fungsi Dithanrem itu keberadaannya ditentukan melalui peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 47/HK.010/B5/2010 tentang rencana Strategis Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010-2014 dan Addendum Peraturan Kepala Badan Kependudukan
Dan
Keluarga
Berencana
Nasional
Nomor
133/PER/B1/2011 tentang rencana Strategis Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional
tahun 2010-2014 untuk Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana. Salah satu bagian atau pasal didalam nya menyebutkan tentang struktur organisasi berupa tugas fungsi dan kedudukan Dithanrem.
117
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Bagaimana
bentuk
layanan
yang
diberikan
Direktorat
Bina
Ketahanan Remaja ke masyarakat tentang sosialisasi Generasi Berencana? Jawab : yang pertama bentuk layanan adalah event atau pameran baik yang dilakukan di BKKBN maupun dari unit-unit lain dipemerintahan atau LSM . salah satu pameran itu ada di JCC (Jakarta Convention Center) dalam pameran SIKIB Expo itu merupakan ajang yang digelar setahun sekali pada bulan Januari untuk menginformasikan kepada masyarakat berupa program-program dibidang Indonesia Peduli, Indonesia Pintar, Indonesia Hijau, Indonesia Sehat dan Indonesia Kreatif. Acara ini difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan kesehatan perempuan dan anak Indonesia. Selain itu kami berharap dapat lebih meningkatkan kepedulian terkait kesehatan dan pendidikan. Kemarin kita diundang dan mendirikan Booth BKKBN sendiri pesertanya itu adalah dari seluruh kalangan, kami memberikan layanan pada saat sosialisasi berupa konsultasi dengan dokter, untuk secara umum memberikan layanan melalui iklan dimasyarakat. 7.
Dilihat sisi eksternal, sejauh ini peran aktif masyarakat bagaimana menurut bapak? Jawab: Kalau ditingkat pusat kita tahu, tapi untuk tingkat provinsi kita ga tau. Kalo ditingkat pusat kita sebar undangan ke forum internal kita, artinya forum itu kita undang semua. Klo indikator adalah jumlah pengunjung itu sangat sangat banyak.
118
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8.
Bagaimana peran Direktorat Bina Ketahanan Remaja untuk menangani hal ini, untuk meningkatkan daya aktif masyarakat untuk sadar bahwa generasi berencana sangat penting untuk masa depan? Jawab: Sosialisasi terus, intinya kita penyuluhan-penyuluhan sosialisasi genre goes to school harus d pik, temen-temen di pik ini temen-temen yang aktif mereka aktifitasnya diantara yang lain, mereka punya forum dari pik yg mereka bina, kalo pik sudah ada, peran guru, pengelola sediki
9.
Kendala apa saja yang ditemukan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja dalam pelaksanaan sosialisasi generasi berencana? Jawab: Kendalanya adalah dengan keterbatasan dana, namun dengan keterbatasan dana dengan jumlah pengunjung banyak itu sudah luar biasa, kalo dibandingkan program yang dikelola WBF.
10.
Siapa saja target sasaran dari sosialisasi Generasi Berencana dan siapa yang menentukan target tersebut? Jawab: yang menentukan target sasaran adalah pimpinan, namun kita juga melihat dari hasil penelitian bahwa sasaran sosialisasi ini perlu diperluas segmentasinya atau tetap. Sasaran remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah, keluarga yang mempunyai remaja.
11.
Menurut bapak/ibu sejak dicetuskan sosialisasi generasi berencana hingga sekarang bagaimana perkembangannya? Jawab: Perkembangannya semakin baik, setiap tahunnya. Dilihat dari sosialisasi yang kita adakan pengunjungnya banyak. Apalagi sudah
119
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berjalan dua tahun jadi masyarakat sudah banyak yang menyadari dan banyak tau dari berbagai media masa yang meliputi kegiatan BKKBN. 12.
Apakah ada perubahan yang signifikan sampai saat ini? Jika da perubahan apa yang dimaksud? Jawab: ya yang sudah saya bilang tadi, perubahan ada karena mereka sudah menyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini salah.
13.
Bagaimana bentuk evaluasi dari program Generasi Berencana ini? dan siapakah yang mendapat laporan dari hasil evaluasi tersebut? Jawab: setiap tahun kita ada kegiatan monitor evaluasi, untuk dipusat ada penelitian berupa survei setiap 5 tahun sekali survei SLDKI.
14.
Terkait dengan sosialisasi Generasi berencana, bagaimana saling keterkaitan dan bentuk kerjasama antara Direktorat Bina Ketahanan Remaja dan Humas? Jawaban: Klo Direktorat Bina Ketahanan Remaja ya operasionalnya, tanggung jawabnya salah satunya genre jadi kita ini ketahanan remaja genre yang mengerjakan kita, humas hanya sebagai corong, intinya kerjaannya pun dari kita, ga ada humas pun kita kerja tapi humas ini yang mempromosikan. Kira-kira humas untuk mensosialisasikan nagaimana menyuarakan genre kepada masyarakat, selaen humas sebenarnya ada advokasi promosi.
15.
Strategi komunikasi apa yang digunakan oleh Direktorat Bina Ketahanan
Remaja
dalam
pelaksanaan
Berencana?
120
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sosialisasi
Generasi
Jawab: Mekanisme operasional, apa yang dilakukan tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kalo jawaban harus itu strateginya langsung ke siswa-siswa, kita petakan dimna jumlah siswa, promosi tertentu. Mulai tahun kemaren baik intensitas sosialisasi di daerah.
Memfasilitasi
tersedianya sarana dan prasarana, Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang 16.
Media yang digunakan dalam sosialisasi genre? Jawab: Genre goes to school, genre goes to campus, Genre goes to kampung yang ada di sumatra utara, pemilihan duta mahasiswa untuk provinsi setiap tahun. Nantinya pemenang akan mewakili provinsi masingmasing.
17.
Aktifitas apa saja yang sudah direalisasikan oleh Dithanrem dalam mengimplementasikan sosialisasi generasi berencana? adakah media yang digunakan? Jawab: dithanrem membuat buku profil genre, dalam buku tersebut kami membahas mengenai generasi berencana tetapi semu tentang remaja.
121
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DRAFT WAWANCARA DIREKTORAT ADVOKASI DAN KIE BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Drs. Yunus Patriawan Noya, M.Si (Informan) Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 12.30 WIB Ruang : Direktorat Advokasi & KIE Gedung II Lantai I 1.
Apa yang membuat BKKBN menggunakan Genre Goes to School sebagai
sarana
dalam
mempublikasikan
program
Generasi
Berencana? Jawab: melihat tagret sasaran adalah remaja, biar lebih tepat sasaran dan tidak membutuhkan pencarian audiens jadi dilakukan disekolah, sehingga kami menggunakan genre goes to school, supaya lebih familiar lagi di kalangan remaja. 2.
Tujuan membuat sosialisasi dalam mempublikasikan program Generasi Berencana? Jawab: untuk mensukseskan program generasi berencana, dengan mempublikasikan menggunakan sosialisasi dinilai efektif.
3.
Siapa yang bertanggung jawab dalam Generasi Berencana tersebut? Jawab: Direktorat Bina ketahanan remaja dan direktorat advokasi kie beserta komponen di dalamnya.
4.
Berapa lama Genre Goes to School dilakukan? Jawab: sosialisasi dilakukan sehari, dari pukul 08.30 – 14.00.
5.
Pesan apa yang ingin disampaikan dari Genre Goes to School tersebut?
122
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: Agar remaja mengetahui dampak negatif dari free sex, narkoba, dan menikah muda. Sehingga remaja perlu mengetahui perencanaan berkehidupan sesuai rencana. 6.
Strategi apa yang digunakan dalam mengkampanyekan Genre Goes to School tersebut? Jawab: BKKBN menggunakan strategi pendekatan berupa Advokasi, KIE, Mobilisasi Sosial dan KIE on Muka
7.
Kriteria apa yang dilakukan, apabila Genre Goes to School tersebut dikatakan berhasil/sukses? Jawab: sosialisasi berhasil/sukses dijalankan berdasarkan jumlah yang hadir.
123
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SCRIFT WAWANCARA NURHASANA (Informan) PELAJAR SMK N 50 JAKARTA TIMUR Tanggal: 18 Juni 2014 Pukul : 14.00 WIB Lokasi : Kantin Sekolah
1.
Apa yang anda ketahui tentang BKKBN? Jawaban: BKKBN salah satu lembaga di bawah pemerintah. Salah satu tugasnya menyangkut masalah kependudukan.
2.
Apa yang anda ketahui tentang kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana? Jawab: sebelumnya gak tau apa-apa kan katanya ini sudah dilakukan di beberapa sekolah, nah pas datang langsung ke sekolah kami baru tau tentang sosialisasi ini. ternyata mengenai generasi berencana yang berhubungan dengan rencana penyiapan kehidupan berkeluarga, kesehatan reproduksi remaja.
3.
Kapan dan dimana anda mengikuti sosialisasi Program Generasi Berencana? Jawab: BKKBN mengadakan sosialisasi Generasi Berencana di sekolah pada tanggal 21 Maret 2014, yang dihadiri Bapak Sudibyo Alimoeso beserta humas dan duta mahasiswa 2013 Cindy Prabayuni.
4.
Siapa narasumber yang hadir pada kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana?
124
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: Narasumbernya ada Bapak Sudibyo Alimoeso selaku selaku Deputi Bidang keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Dithanrem, Humas, Psikolog Baby Jim, dan Duta Mahasiswa. 5.
Pengetahuan atau materi apakah yang disampaikan oleh BKKBN dalam sosialisasi ini? Jawab: Materi yang diberikan berupa penyuluhan tentang reproduksi remaja, kehamilan, bahaya narkoba dan kenakalan remaja, yang dampaknya sangat buruk untuk bangsa Indonesia.
6.
Apakah manfaat dari kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana tersebut? Jawab: manfaatnya yaitu kami jadi lebih teredukasi akan kesehatan reproduksi malah sangat merugikan diri sendiri dan berdampak bangsa sendiri.
7.
Apakah isi atau susunan acara dari kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana ini? Jawab: proses sosalisasi generasi berencana yang diberikan oleh BKKBN itu pertama ada acara pembukaan atau sambutan (saya lupa namanya) lalu ada pembicara pak Sudibyo Alimoeso. Pihak Humas yaitu pak Adi dan dithanrem, ada sesi tanya jawab juga dengan psikolog dan Bapak Alimoeso, pokoknya acaranya menarik juga untuk ukuran sosialsasi diacara sekolah seperti ini.
8.
Menurut anda apakah sudah cukup baik sosialisasi Program Generasi Berencana yang dilakukan BKKBN?
125
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawab: ya lumayan cukup baik tapi kalau bisa diperluas lagi sosialisasinya karena saya yakin diluar sana masih banyak yang tidak tahu adanya sosialisasi ini. 9.
Apa tanggapan anda mengenai kegiatan sosialisasi Program Generasi Berencana ini? Jawab: hemm, kegiatan ini sih sedikit membuka mata saya yah, sebelum sosialisasi ini berlangsung kan kita asik aja tanpa mengetahui efeknya. Tapi setelah ada sosialisasi ini menurut saya bagus dan harus lebih dikembangkan lagi aja. Yang penting sebagai generasi muda penerus bangsa agak sedikit malu dan merasa salah melakukan hal-hal negatif.
10.
Apakah anda setuju diadakannya kegiatan Program Generasi Berencana ini? Jawab: Setuju, mulai sekarang setelah sosialisasi ini saya jadi tahu pentingnya kesehatan reproduksi, dan perencanaan berkeluarga untuk masa depan yang lebih baik.
11.
Bagaimana acara sosialisasi Program Generasi Berencana “Genre goes to school” ini menurut anda? Jawab: sangat baik, intinya kami sudah tahu tentang program generasi berencana ini, pihak BKKBN sendiri pun tadi Pak Adi banyak menjelaskan bahwa banyak remaja yang menikah diusia muda yang tidak kuat dengan permasalahan rumah tangga bercerai. kami menyadari bahwa menikah diusia yang sangat mudah rentan terhadap perceraian. semoga kedepannya BKKBN lebih sering mengadakan sosialisasi ini bukan hanya talkshow tapi juga bisa dalam bentuk media gathering atau yang lainnya , hehehee,,
126
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12.
Apa kelebihan dan kekurangan dari sosialisasi Program Generasi Berencana ini? Jawab: pada intinya sudah sangat baik dan bagus, dan semoga saja program ini bisa berhasil kedepannya walau mungkin ada yang pro dan kontra, dan bisa terus berlanjut untuk sosialisasinya.
127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 9 Undangan Peliputan Media
128
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 10 Daftar tamu undangan media
129
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SIARAN PERS Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat Gedung Halim II Lantai 1, Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta 13650 Telp./Fax: (021) 8004981e-mail:
[email protected] HumasBkkbn @HumasBKKBN website:www.bkkbn.go.id
Membangun Generasi Berencana dan Berkarakter BKKBN Jakarta 25 Maret 2014 - Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri. Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Kondisi tersebut menjadikan remaja harus mendapatkan perhatian yang serius, mereka merupakan potensi kemajuan dan juga menentukan masa depan suatu keluarga, bangsa dan Negara. Apabila melihat dari kuantitasnya sebanyak 63,4 juta jiwa atau 26,7 per sen dari 237,6 juta jiwa penduduk Indonesia hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 adalah remaja. Masalah yang menonjol dikalangan remaja yaitu permasalahan seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan median usia kawin pertama perempuan relatif masih rendah yaitu 19,8 tahun (SDKI 2007), hal ini disampaikan oleh Kepala BKKBN Fasli Jalal saat memberikan keynote Speech dalam “Workshop Generasi Berencana dan Berkarakter“ yang diselenggarakan oleh Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan KependudukanFAPSEDU (26/7/2013). Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa remaja perempuan dan remaja laki-laki usia 15-24 tahun yang menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing 1% pada wanita dan 6% pada pria (SKRRI, 2007). Berdasarkan penelitian dari Australian National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2010 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi (JATABEK) dengan jumlah sampel 3006 responden (usia <17 – 24 tahun), menunjukkan bahwa 20,9% remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah dan 38.7% remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah. Dari data tersebut terdapat proporsi yang relatif
130
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tinggi pada remaja yang melakukan pernikahan disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional Tahun 2008, menunjukkan bahwa jumlah pengguna Napza sampai dengan tahun 2008 adalah 115.404. Dimana 51.986 dari total pengguna adalah mereka yang berusia remaja (usia 1624 tahun). Mereka yang pelajar sekolah berjumlah 5.484 dan mahasiswa berjumlah 4.055. Jumlah kasus baru HIV periode Januari – Desember 2011 sebesar 21.031 kasus, dan untuk kasus AIDS sebesar 4.162 kasus. Data tersebut merupakan fenomena gunung es artinya data tersebut hanya yang dilaporkan saja. Sedangkan untuk kasus HIV secara kumulatif dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2011, sebesar 76.879 kasus, dan jumlah kasus AIDS sebesar 29.879 kasus.. Dari jumlah kasus tersebut, 45,4% diantaranya adalah kelompok usia 20 – 29 tahun (Kemenkes RI, 2012). Jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul setalah 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda. Menurut SDKI tahun 2007, median usia kawin pertama perempuan adalah 19,8 tahun. Hasil penelitian puslitbang kependudukan BKKBN tahun 2011 menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi median usia kawin pertama perempuan diantaranya yaitu faktor sosial, ekonomi, budaya dan tempat tinggal (desa/kota). Diantara beberapa faktor tersebut ternyata faktor ekonomi yang paling dominan terhadap median usia kawin pertama perempuan. Hal ini dilatarbelakangi alasan kemiskinan karena tidak mampu membiayai sekolah anaknya sehingga orang tua ingin anaknya segera menikah, ingin lepas tanggung jawab dan orang tua berharap setelah anaknya menikah akan mendapat bantuan ekonomi. Berkaitan dengan tiga resiko Kesehatan Reproduksi Remaja di atas, menurut Fasli jalal (26/7/2013) terjadi dikarenakan adanya berbagai perubahan di sekitar lingkungan hidup remaja. Perubahan lingkungan hidup remaja tersebut diantaranya, gaya hidup kelompok sebaya (peer group) yang semakin bebas (liberal), hubungan kehidupan dalam keluarga yang semakin renggang (disconnected), tuntutan sekolah yang semakin melahirkan persaingan (competitive) antar siswa, isi pesan media massa yang semakin serba boleh (permissive), pola hidup bermasyarakat yang semakin sendiri-sendiri (individualistic). Sugiri menambahkan, agar kita berhasil membantu remaja untuk tidak menjadi korban dari tiga resiko Kesehatan Reproduksi Remaja tadi, maka sudah barang
131
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tentu kita harus secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, terus membantu para remaja mengatasi berbagai pengaruh negatif dan tuntutan yang berasal dari kelima ciri lingkungan hidup remaja tersebut. Apalagi bila dilihat dari pola remaja yang lebih banyak mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, berdasarkan SKRRI tahun 2001 bahwa remaja mendapatkan informasi dari teman sebaya (71%), orang tua (31%), guru (31%), petugas kesehatan (16%), dan pemuka agama (12%). Lanjut Sugiri, BKKBN melalui Program GenRe, yaitu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana dan menikah dengan penuh perencanaan, dengan sasarannya adalah remaja usia 10 – 24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah, keluarga, dan masyarakat peduli remaja. Adapun fokus kegiatan Program GenRe adalah mempromosikan penundaan usia kawin dengan mengutamakan sekolah dan berkarya, menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi melalui PIK Remaja/Mahasiswa sehingga tidak terjebak Narkoba, HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diingankan, serta mempromosikan perencanaan kehidupan berkeluarga dengan sebaik-baiknya. Informasi pentingnya mempersiapkan GENRE perlu disosialisasikan langsung kepada generasi muda, agar mereka menyadari pentingnya eksistensi mereka baik untuk diri pribadi mereka maupun untuk bangsa dan Negara di masa yang akan datang. Karena itulah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bersama Forum Antar Umat Beragama Peduli Kesejahteraan Keluarga dan Kependudukan (Fapsedu) bekerjasama melakukan sosialisasi secara langsung kepada para pemuda agar memiliki kesadaran dalam mempersiapkan diri untuk masa depannya melalui kegiatan “Workshop Generasi Berencana dan Berkarakter” yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2014 bertempat di Gedung Halim I. Dari workshop ini diharapkan remaja – remaja ini nantinya dapat menjadi remaja yang tidak terjerumus dalam perilaku seks bebas, Napza, HIV dan AIDS, merencanakan masa depannya dengan baik, dan dapat menunda usia perkawinan. Melalui penundaan usia perkawinan maka akan meningkatkan median usia kawin pertama dari 19,8 menjadi 21 tahun. Dengan meningkatnya median usia kawin pertama perempuan ini dapat menurunkan angka kelahiran dan kesempatan perempuan untuk bekerja dan berkarir juga akan semakin meningkat. (TSR)
132
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PIDATO KUNCI KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA WORKSHOP GENERASI BERENCANA DAN BERKARAKTER GEDUNG HALIM I, 25 MARET 2014
Pada hari ini kita bersama-sama menghadiri acara “Workshop Generasi Berencana dan Berkarakter (Genre Berkarakter)“ . Tujuan acara kita pada siang ini adalah agar kita semua para orang tua, Guru, Pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, para pengelola media massa dan terutama sekali para remaja menyadari bahwa dihadapan para remaja terdapat suatu masalah yang sangat serius. Masalah yang menonjol dikalangan remaja yaitu permasalahan seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan median usia kawin pertama perempuan relatif masih rendah yaitu 19,8 tahun (SDKI 2007). Gambaran perilaku remaja, berkaitan dengan risiko TRIAD KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS), rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan median usia kawin pertama perempuan: 1. Seksualitas Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa
hasil
penelitian
yang
menunjukkan
bahwa
remaja
perempuan dan remaja laki-laki usia 15-24 tahun yang menyatakan
133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing 1% pada wanita dan 6% pada pria (SKRRI, 2007). Perilaku seksual pranikah dikalangan remaja diperkuat dengan data dari Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2009 di 4 kota besar (Medan, Jakarta Pusat, Bandung dan Surabaya), menunjukkan bahwa 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan 6,9% responden telah melakukan hubungan seks pranikah. Berdasarkan penelitian dari Australian National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2010 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi (JATABEK) dengan jumlah sampel 3006 responden (usia <17 – 24 tahun), menunjukkan bahwa 20,9% remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah dan 38.7% remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah. Dari data tersebut terdapat proporsi yang relatif tinggi pada remaja yang melakukan pernikahan disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan. (slide 2,3) 2. Napza Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional Tahun 2008, menunjukkan bahwa jumlah pengguna Napza sampai dengan tahun 2008 adalah 115.404. Dimana 51.986 dari total pengguna adalah mereka yang berusia remaja (usia 16-24 tahun). Mereka yang pelajar sekolah berjumlah 5.484 dan mahasiswa berjumlah 4.055. (slide 4) 3. HIV dan AIDS Jumlah kasus baru HIV periode Januari – Desember 2011 sebesar 21.031 kasus, dan untuk kasus AIDS sebesar 4.162 kasus. Data tersebut merupakan fenomena gunung es artinya data tersebut hanya yang dilaporkan saja. Sedangkan untuk kasus HIV secara kumulatif dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2011, sebesar 76.879 kasus,
134
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan jumlah kasus AIDS sebesar 29.879 kasus.. Dari jumlah kasus tersebut, 45,4% diantaranya adalah kelompok usia 20 – 29 tahun (Kemenkes RI, 2012). Jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul setalah 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda. (Slide 2,4) 4.
Median Usia Kawin Pertama Perempuan Menurut SDKI tahun 2007, median usia kawin pertama perempuan adalah 19,8 tahun. Hasil penelitian puslitbang kependudukan BKKBN tahun
2011
menemukan
bahwa
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi median usia kawin pertama perempuan diantaranya yaitu faktor sosial, ekonomi, budaya dan tempat tinggal (desa/kota). Diantara beberapa faktor tersebut ternyata faktor ekonomi yang paling dominan terhadap median usia kawin pertama perempuan. Hal ini dilatarbelakangi alasan kemiskinan karena tidak mampu membiayai sekolah anaknya sehingga orang tua ingin anaknya segera menikah, ingin lepas tanggung jawab dan orang tua berharap setelah anaknya menikah akan mendapat bantuan ekonomi. (Slide 5) Permasalahan remaja yang berkaitan dengan tiga resiko Kesehatan Reproduksi Remaja di atas, terjadi dikarenakan adanya berbagai perubahan di sekitar lingkungan hidup remaja. Perubahan lingkungan hidup remaja tersebut adalah: 1.
Gaya hidup kelompok sebaya (peer group) yang semakin bebas (liberal), dimana remaja telah memiliki pacar, teman sebaya yang setuju dengan hubungan seks sebelum menikah, dan teman sebaya yang melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2.
Hubungan kehidupan dalam keluarga yang semakin renggang (disconnected)
135
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Tuntutan sekolah yang semakin melahirkan persaingan (competitive) antar siswa
4.
Isi pesan media massa yang semakin serba boleh (permissive)
5.
Pola hidup bermasyarakat yang semakin sendiri-sendiri (individualistic) (Slide 6 dan 7)
Berdasarkan data di atas, menunjukkan betapa besarnya jumlah remaja Indonesia yang terganggu kesempatannya untuk melanjutkan sekolah, memasuki dunia kerja, memulai berkeluarga dan menjadi anggota masyarakat secara baik. Sejumlah itu pula remaja yang tidak siap untuk melanjutkan tugas dan peran sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat mengantar Negara Indonesia menjadi Negara berdaulat dan bermartabat. (Slide 8) Oleh sebab itu, agar kita berhasil membantu remaja untuk tidak menjadi korban dari tiga resiko Kesehatan Reproduksi Remaja tadi, maka sudah barang tentu kita harus secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, terus membantu para remaja mengatasi berbagai pengaruh negatif dan tuntutan yang berasal dari kelima ciri lingkungan hidup remaja tersebut. Apalagi bila dilihat dari pola remaja yang lebih banyak mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, berdasarkan SKRRI tahun 2001 bahwa remaja mendapatkan informasi dari teman sebaya (71%), orang tua (31%), guru (31%), petugas kesehatan (16%), dan pemuka agama (12%). (slide 11)
BKKBN melalui Program GenRe, yaitu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan terencana, berkarir dalam
pekerjaan
yang
terencana
dan
menikah
dengan
penuh
perencanaan. (slide 12), dengan sasarannya adalah remaja usia 10 – 24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah, keluarga, dan masyarakat peduli remaja. (Slide 13). Adapun fokus 136
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kegiatan Program GenRe adalah mempromosikan penundaan usia kawin dengan mengutamakan sekolah dan berkarya, menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi melalui PIK Remaja/Mahasiswa sehingga tidak terjebak Narkoba, HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diingankan, serta mempromosikan perencanaan kehidupan berkeluarga dengan sebaik-baiknya. (slide 14)
Kondisi yang diinginkan adalah adanya peningkatan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam program GenRe, meningkatnya komitmen stakeholder dan mitra kerja, meningkatnya median usia kawin pertama perempuan
menjadi
21
tahun,
menurunnya
kasus
Triad
KRR,
meningkatnya jumlah PIK R/M melalui berbagai jalur, serta meningkatnya SDM pengelola PIK R/M dan BKR yang berkualitas.
Program Generasi Berencana diarahkan untuk dapat mewujudkan remaja yang berperilaku sehat, bertanggungjawab, dan dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu : 1. Pusat Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa (PIK R/M) Suatu wadah dlm program GenRe yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi (Program GenRe) serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya
yang ramah remaja (Slide 17
dan 18, 19)
2. Kelompok Bina Keluarga Remaja Adalah Suatu Kelompok / wadah kegiatan yang terdiri dari keluarga mempunyai remaja usia 10 – 24 tahun yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua remaja dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja dalam rangka memantapkan
kesertaan, pembinaan dan kemandirian ber-KB bagi
PUS anggota kelompok
137
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan data PIK Remaja / Mahasiswa yang ada sampai bulan April 2012 sebanyak 15.644 PIK R/M, dengan tahap tumbuh sebanyak 11.700, tahap tegak 2.591, dan tahap tegar 1.353. Apabila dilihat dari jalur asal PIK itu sendiri, jumlah PIK R/M yang berasal dari jalur Perguruan Tinggi sebanyak 437, Jalur Sekolah Umum/Agama 8.630, jalur organisasi keagamaan 1.808, dan jalur LSM Kepemudaan 4.769. (Slide 20) Dalam Program GenRe terdapat delapan substansi yang terdiri dari 8 fungsi keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan, Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS, Pendidikan Keterampilan Hidup, Advokasi dan KIE, dan Gender. (Slide 21) Delapan Fungsi keluarga, yaitu fungsi agama, sosial budaya. Cinta dan kasih sayang, perlindungan, sosialisasi pendidikan, kesehatan reproduksi, ekonomi, dan lingkungan. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, yaitu perempuan usia 20 tahun dan lakilaki usia 25 tahun. Hal ini penting sekali apabila ditinjau dari aspek medis, fisik, mental spiritual, ekonomi sosial, resiko kematian ibu waktu melahirkan, dan bekal yang lebih baik. (Slide 23, 24). Pendewasaan Usia Perkawinan ini penting karena apabila perkawinan dilakukan pada usia yang tepat akan membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan, menghindarkan konsekuensi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial dari menikah muda, menghindarkan potensi kegagalan berumah tangga (cerai), dan pada akhirnya akan menurunnya Total Fertility Rate (TFR). (Slide 25, 26, 27, 28) Triad KRR yang terdiri dari akibat hubungan seksual pra nikah, dimana remaja yang melakukan hubungan seks pranikah akan membawa dampak kehamilan yang tidak diinginkan (KTD),
Munculnya Aborsi, dan bisa
mengakibatkan Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS. (Slide 31,32, 33)
138
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Life skills adalah pendidikan non formal yang memberikan keterampilan fisik, mental, emosional, spiritual, vokasional (kejuruan) dan keterampilan menghadapi kesulitan. Sedangkan advokasi dan KIE dilakukan agar remaja dapat melakukan loby dan menyampaikan informasi, baik kepada pembuat kebijakan maupun informasi mengenai substansi Genre. Gender diperlukan untuk menghindari perilaku Diskriminatif yang akan berdampak pada kesehatan dan ketahanan keluarga. (Slide 34, 35, 36, 37) Dari workshop ini diharapkan remaja – remaja ini nantinya dapat menjadi remaja yang tidak terjerumus dalam perilaku seks bebas, Napza, HIV dan AIDS, merencanakan masa depannya dengan baik, dan dapat menunda usia perkawinan.
Melalui penundaan usia perkawinan maka akan
meningkatkan median usia kawin pertama dari 19,8 menjadi 21 tahun. Dengan meningkatnya median usia kawin pertama perempuan ini dapat menurunkan angka kelahiran dan kesempatan perempuan untuk bekerja dan berkarir juga akan semakin meningkat. (Slide 38, 39) Demikian pidato saya, semoga dengan workshop generasi berencana dan berkarakter ini dapat membentuk generasi muda yang sukses dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih terencana yang dapat menjadi pilar kekuatan bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Kepala BKKBN,
Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, SpGK
139
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 13 Media monitoring
Sumber: www.bkkbn.go.id
140
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 14 Dokumentasi
Kepala BKKBN Bapak Fasli Jalal sedang menandatangani kontrak kerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun terkait sosialisasi Generasi Berencana
Bapak Indra Wirdhana (Dithanrem), didampingi Ibu Wiwi (Guru BK), sedang meninjau lokasi GenRe di SMK N 50
141
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Antusias pelajar SMA yang mengikuti sosialisasi Generasi Berencana di halaman sekolah SMK N 50 Jakarta Timur
Ditengah Bapak Sudibyo Alimoeso BKKBN berfoto bersama duta mahasiswa 2013 Prabayuni, Humas BKKBN Bapak Purwo, konselor sekolah Ibu Wiwi dan perwakilan pelajar SMA yang mengikuti sosialisasi Generasi Berencana di SMK N 50
142
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lampiran 15 Media Promosi
Flayer Menikah di Usia Muda
Billboard Generasi Berencana
143
http://digilib.mercubuana.ac.id/
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DATA Name
: Sari Agustin
Place/ Date of Birth : Jakarta, August 14, 1990 Gender
: Female
Religion
: Islam
Nationality
: Indonesia
Permanent Address : Jl. Cipinang Pulo Maja No. 13 Rt 010/010 Jakarta Timur 13410 Mobile Phone
: 085888664448/081281726412
Email
:
[email protected]
FORMAL EDUCATION 1996-2002
: Elementary School, SDN 01 Pagi Jakarta Timur
2002-2005
: Junior High School, SMPN 25 Jakarta Timur
2005-2008
: Senior High School, SMKN 46 Jakarta Timur
2008-2011
: Akademi Komunikasi BSI Public Relations Jakarta
2013-2014
: MercuBuana University Majoring Public Relations
JOB EXPERIENCE 2011-2012
: Administration Finance PT. Gramedia Asri Media
2012-2014
: Administration Banking of Notaris & PPAT Edy Suparyono, SH, M.Kn.
144
http://digilib.mercubuana.ac.id/