PANDUAN STUDY EXCURSIE “DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: KEBHINNEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA DI KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR” A.
Latar Belakang Masyarakat Indonesia adalah masyarakat bhinneka. Kunci utama masyarakat bhinneka adalah berbasis pada budaya, etnisitas, dan keagamaan. Atribut kenegaraan dengan lambang Garuda Pancasila dan semboyan Binneka Tunggal Ika sebagaimana termaktub dalam konstitusi Negara RI 1945 Pasal 36A adalah merupakan pernyataan yang eksplisit untuk menegaskan kehidupan bhinneka yang harus ditumbuhkembangkan di nusantara ini. Berbasis pada konsep tersebut, maka kehidupan masyarakat bhinneka di Indonesia adalah merupakan suatu keniscayaan yang harus terus ditumbuh-kembangkan. Dalam penumbuhkembangan kehidupan masyarakat bhinneka, selayaknya terus mengakomodir berbagai kebe-ragaman baik etnisitas, agama, bahasa dan adat istiadat. Sehingga kebhinnekaan dan keberagaman merupakan mozaik yang semakin memperindah peradaban kebangsaan Indonesia. Hal tersebut pula yang hendak di capai dalam kebangsaan Indonesia (nation state—Negara bangsa) yang digagas oleh para pendiri negara ini yakni suatu konsep yang dimaksudkan untuk mengakomodir dan memfasilitasi tumbuhkembangnya kebe-ragaman. Negara tidak berdiri di atas dan tidak untuk satu golongan etnis, ras, dan agama saja, melainkan semua golongan. Sebagai penghargaan atas keberagaman tersebut, maka tidak mungkin bangsa ini hanya dikelola oleh satu golongan. Itulah sebabnya, Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang menjadi landasan rumah bersama kita. Pancasila menjadi rumah bagi tempat bertemunya keberagaman tersebut. Realitas inilah yang dimaknai sebagai masyarakat bhinneka di Indonesia. Dalam konteks pemahaman, barangkali sebagian bangsa Indonesia telah mengetahuinya, namun persoalan-nya adalah kebhinnekaan ternyata tidak cukup hanya sekedar dipahami—apalagi— diketahui. Masyarakat bhinneka membutuhkan seperang-kat pemahaman agar tidak berhenti pada pengetahuan masyarakat tentang keberagaman tersebut. Keberagaman dalam masyarakat kita tidak cukup kalau Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
1
masyarakat mengetahui adanya perbedaaan itu, melainkan perlu ada kesadaran bahwa memang kita berbeda. Masyarakat haruslah didorong untuk memiliki kesadaran tentang perbedaan itu dan menghargai serta menghormati keberbedaan itu. Realitas perbedaan inilah yang harus diketahui dan disadari oleh masyarakat kita, termasuk dosen dan mahasiswa. Realitas perbedaan dalam masyarakat kita tidak cukup hanya diberikan penjelasan akan perbedaan, melainkan juga bagaimana mahasiswa memperoleh pengalaman riil tentang situasi perbeda-an tersebut untuk membangun kebersamaan (togetherness). Itulah sebabnya, proses penyadaran atas kesadaran kebhinnekaan tidak cukup hanya dilakukan dengan pendekatan kognitif dalam ruangruang kelas. Belajar tidak boleh dipersempit hanya berada dalam ruang kelas, tapi juga belajar di luar kelas (outbound) dengan melihat dan memahami realitas keberagaman dan kebhinnekaan tersebut—learning, not only in the class, but also in sociery (Paulo Preire). Proses belajar bukanlah sekedar kemampuan untuk mencerdaskan akal budi, melainkan juga bagaimana membangkitkan kecerdasan rasa dan spiritual bagi para peserta pembelajaran. Dalam rangka inilah maka proses pembelajaran pada Matakuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang dikelola dalam Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) di Universitas Airlangga juga dilakukan dengan Study Excursie—kuliah di lapangan—tentang Penerapan kehidupan bhinneka di Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan dikenal dengan latar kebudayaan Pesisir utara Pulau Jawa, yang merupakan asal muasal dinamika kehidupan bhinneka yang dimotori oleh pada wali yang menyerukan keagungan ajaran Tuhan (Islam) Dari gambaran inilah Kabupaten Lamongan ditetapkan sebagai lokasi dalam studi lapangan tentang dinamika dan penerapan kehidupan bhinneka. B. Tujuan Kegiatan Memberikan pengalaman riil kepada mahasiswa tentang kehidupan masyarakat bhinneka di lokasi kegiatan; Membangun kesadaran solidaritas bhinneka yang terbuka; Membentuk karakter mahasiswa sebagai insan yang bermoralitas bhinneka yang terbuka dan toleran.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
2
C.
Waktu dan Tempat Kegiatan Hari/tanggal : Sabtu-Ahad, 13-14 Oktober 2012 Tempat : 1. Kantor Bupati Lamongan 2. Desa ”Pancasila” Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 3. Pondok Pesantren ”Sunan Drajat” Paciran Kabupaten Lamongan 4. Lokasi Wisata Religi ”Sunan Drajat” Lamongan
D.
Peserta Study Excursie ini diikuti oleh Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang menempuh Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Semeserter Gasal 2012/2013 di Universitas Airlangga. Jumlah peserta adalah Dosen dan Mahasiswa berjumlah 400 orang.
E.
Materi Dan Nara Sumber Nara Sumber dalam Study Excursie adalah: 1. Drs. Koko Srimulyo, M.Si. (Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga); 2. Bupati Lamongan; 3. Budayawan-akademisi Kabupaten Lamongan; dan 4. Tokoh masyarakat/Agama di Desa balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
F.
Susunan Panitia Kegiatan Study Excursie ini diselenggarakan dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut : Penanggung Jawab: Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga Ketua : Drs. H. Mohammad Adib, M.A. (FISIP) Anggota/ Pendamping : 1. Sunan Fanani, S.Ag. M.Pd.I. (FEB) 2. Listiyono Santoso, S.S., M.Hum. (FIB) 3. Ilham Nur Alfian, S.Psi., M.Psi. (F.Psi) 4. Muchtar Lutfi, S.S., M.Hum. (FIB) 5. Drs. Ajar Triharso, M.S. (FISIP) 6. Drs. RM. Qudsi Fauzi, MM. (FEB) 7. Ihsan Rasyid, SS. (FIB) 8. Dra. Hj. Siti Puji Rahayu, M.S. (FISIP) 9. Nanang Haryono, S.IP.,M.Si. (FISIP) 10. Indriati Paskarini, S.H., M.Kes. (FKM) Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
3
11. R. Moh. Teguh Wahyudi, dr., M.S., AFK., PKK (FK) 12. Duta Nurdibyandaru, Drs., M.Kes., (F.Psi) 13. Moeses Glorino Rumambo Pandin, S.S., M.Si. (FIB) G.
Anggaran Dana Rencana kebutuhan anggaran dana kegiatan ini disampaikan secara tersendiri.
H.
Penutup Demikian panduan ini dibuat sebagai kerangka acuan kerja dari Study Excursie. Hal-hal yang belum tercantumkan dalam proposal ini akan dibuat kemudian apabila diperlukan. Surabaya, Oktober 2012 Ketua Panitia, Drs. H. Mohammad Adib, MA. NIP. 196011281988121001
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
4
Lampiran 1. JADWAL KEGIATAN Sabtu, 13 Oktober 2012 WAKTU (WIB)
ACARA
06.00-07.30
Re-Registrasi/Persiapan di Kampus C Unair
07.30-08.00
Upacara Pelepasan/Pemberangkatan Oleh Rektor
08.00-10.00
Perjalanan ke Lokasi I
10.00-12.00
Di Lokasi I Studium Generale dan Dialog I Di Kantor Bupati Lamongan Ruang “Sabha Dhaksa Adiyaksa” Narasumber: 1. Fadeli, SH. (Bupati Lamongan) 2. Drs. Koko Srimulyo, M.Si. (Direktur Kemahasiswaan Unair); 3. Guntur Bisowarno, S.Si., Apt. (Budayawan tinggal di Pasuruan Jatim) Moderator: Listiyono Santoso, S.S., M.Hum. Notulen: Dra. Sri Rahayu, M.S. ISHOMA (Perjalanan ke Lokasi II)
12.00-13.00 13.00-17.00
17.00-19.00
Di Lokasi II Studium Generale dan Dialog II Studi Lapang di Balai Desa ”Pancasila” Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Tema : ”Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya: Kebhinnekaan, Etnisitas, Gaya Hidup, dan Solidaritas Sosial Terbuka” Narasumber: 1. Bapak Suwito & Bapak Sumitro (Tokoh Agama Islam); 2. Drs. Adi Wijono (Tokoh Agama Hindu); 3. Bapak Sutrisno (Tokoh Agama Kristen) 4. Moderator: Muchtar Lutfi, S.S., M.Hum. Notulen: Nanang Haryono, S.IP.,M.Si. ISHOMA (Perjalanan ke Lokasi III)
19.00-23.00
Studi Lapangan dan Penyusunan Laporan
23.00-
ISTIRAHAT /TIDUR
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
5
Ahad, 14 Oktober 2012 05.00-07.30 Olah Raga/Senam dan Role Play 07.30-08.30
Makan Pagi
08.30-12.00
12.00-13.00
Di Lokasi III Studium Generale III Tempat: Aula Ponpes Sunan Drajat Lamongan Tema: ”Agama dan Kebangsaan: Membangun Kesadaran Bhinneka dan Solidaritas Sosial Terbuka” Narasumber : KH. Abdul Ghofur (Pengasuh Ponpes ”Sunan Drajat” Paciran, Lamongan) Moderator: Sunan Fanani, S.Ag. M.Pd.I. Notulen: Drs. RM. Qudsi Fauzi, MM. ISHOMA
13.00-15.00
Perjalanan Kembali ke Kampus UNAIR Surabaya
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
6
Lampiran 2. TATA TERTIB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Peserta harus hadir di tempat kegiatan maksimal 15 menit sebelum acara dimulai; Peserta harus mengikuti kegiatan dari pertama sampai dengan akhir kegiatan; Peserta mahasiswa harus menggunakan T-shirt (dan atau Jaket almamater) dalam kegiatan lapangan; Peserta wajib patuh pada tata tertib yang ditetapkan panitia; Peserta dilarang membawa dan menggunakan NAPSA & MIRAS; Peserta dilarang pacaran dan atau merokok Peserta wajib menjaga barang bawaan pribadi dan panitia tidak bertanggung jawab atas kerusakan / kehilangan. Pelanggaran kepada tata tertib diatas, akan dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya;
PERALATAN YANG WAJIB DIBAWA PESERTA : 1. Jas/Jaket Almamater (Bagi yang telah memiliki) 2. Peralatan Ibadah (Sholat) 3. Obat – obatan pribadi (bagi penderita penyakit khusus) 4. Air mimur (lebih dari cukup) 5. Sandal (bukan sandal jepit) 6. Alat Tulis 7. Pakaian Olah Raga 8. Sepatu KETENTUAN – KETENTUAN PADA SAAT STUDIUM GENERALE : 1. HP harus keadaan silent (bunyi dimatikan) 2. Tidak boleh tidur 3. Diharapkan aktif, yang berkaitan dengan penilaian / point 4. Mengikuti dengan tertib dan tidak mengganggu selama acara berlangsung.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
7
TUGAS UNTUK DOSEN PENDAMPING 1. Memberikan arahan/bimbingan kepada peserta mahasiswa; 2. Membentuk Ketua Kelompok, Ketua Rombongan (tiap bus) dari peserta mahasiswa; 3. Mendata anggota keluarga (terdekat) mahasiswa yang dapat dihubungi saat dibutuhkan; 4. Menyusun konsep dan implementasi tentang signifikasi Study Excursie dalam pengembangan karakter serta menyerahkannya ke panitia; 5. Mengisi dan menyerahkan Kesan dan Pesan ke panitia. TUGAS UNTUK MAHASISWA 1. Melaksanakan kegiatan dan mendiskukan dalam kelompok yang beranggotakan 5 (lima) orang; 2. Aktif mengikuti pembelajaran di lapangan 3. Menyusun laporan lengkap dalam bentuk narasi dan menyerahkan ke Dosen PPKn masing-masing dan copy-nya ke Direktorat Kemahaswaan Unair (hard copy) dan soft copy nya ke
[email protected] dan
[email protected]) paling akhir Kamis, 18 Oktober 2012.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
8
Lampiran 3. DEKLARASI KERUKUNAN HIDUP MAHASISWA INDONESIA BERBASIS BHINNEKA TUNGGAL IKA DAN KESADARAN KEMAJEMUKAN ------------------------------------------------KAMI MAHASISWA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN DAN MENDEKLARASIKAN KOMITMEN BAHWA: 1. KAMI SENANTIASA MEYAKINI EKSISTENSI TUHAN YME, DAN YANG MENJADI SUMBER KEKUATAN KEHIDUPAN MANUSIA DAN MAHASISWA DALAM MENGUASAI IPTEKS DAN PERADABAN, 2. BERTEKAD UNTUK MENGEMBANGKAN KESEIMBANGAN ANTARA KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SPIRITUAL DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN TINGGI SERTA DALAM HIDUP DI MASYARAKAT YANG MAJEMUK. 3. BERJANJI MEMBERI TELADAN KEHIDUPAN YANG RUKUN DAN HARMONIS DALAM KAMPUS PERGURUAN TINGGI YANG MAJEMUK DALAM RAS, SUKU, AGAMA, ADAT ISTIADAT, CARA HIDUP, DAN KEPENTINGAN, 4. BERTEKAD BERSAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER UTUH: JUJUR, CERDAS, TANGGUH, DAN PEDULI DALAM KEHIDUPAN KAMPUS PERGURUAN TINGGI, 5. BERTEKAD UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN DEMOKRASI YANG BERKEADABAN, DENGAN MENJAUHKAN SEGALA BENTUK TINDAKAN KEKERASAN, RASIAL, DAN DISKRIMINASI DALAM KAMPUS PERGURUAN TINGGI.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
9
6. BERJANJI UNTUK BERKOMITMEN TINGGI UNTUK MENCITAI, MEMBELA DAN MENEGAKKAN KEBENARAN, KEBAIKAN, KEJUJURAN, DAN KEADILAN SOSIAL, SERTA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN; SERTA 7. BERJANJI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN MORALITAS INTELEKTUAL, YANG TERBUKA, SOPAN SANTUN, RAMAH-TAMAH, SERTA MENGHARGAI IPTEKS SEBAGAI SUMBER PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN BANGSA INDONESIA.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
10
Lampiran 4. DAFTAR PESERTA STUDY EXCURSY UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2012 Kelompok I Dosen Pendamping Moeses Glorino Rumambo Pandin, S.S., M.Si. (FIB)
Bus 1
NO 1
KEL. 1
NAMA Annisa Aprilia Rahmania
NIM 011211132024
FAKULTAS Kedokteran
PROGRAM STUDI Pend. Dokter
2
Sapta Pradipta Semesta
021211133043
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
3
Muh Zia Ulhaq
061210113014
Ked. Hewan
Kes. Ternak
1
4
Shinta Dwi Adinda
071211332056
ISIP
Ilmu Politik
1
5
Andi Maulida Rahmania
110911013
Psikologi
Psikologi
1
6
Nurul Laily Wardani
141211131017
Bud. Perairan
Perikanan dan Kelautan
1
7
Mega Kahdma
011211131025
Kedokteran
Pend. Dokter
2
8
Qurrata Dini Amaliyah
021211133070
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
9 10 11
Esra Nicodemus Teme Richo Delameganisa Putra Arofatin Nashohah
061210113007 081211433029 110911007
Ked. Hewan Saintek Psikologi
Kes. Ternak Biologi Psikologi
2 2 2
12
Novita R.I
141211131191
Bud. Perairan
Perikanan dan Kelautan
2
13
Rusydiana
011211131011
Kedokteran
Pend. Dokter
3
14
Ade Kurniawati Nurhidayat
021211132015
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
15
Amaq Fadholly
061211131052
Ked. Hewan
Ked. Hewan
3
16
Fauzi Rizqi
081211432001
Saintek
Biologi
3
17
Anna Wahidah
110911004
Psikologi
Psikologi
3
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
11
18 19
Muhamad Sobirin Sekar Rahadisiwi
141211131193 011211132017
Bud. Perairan Kedokteran
Perikanan dan Kelautan Pend. Dokter
3 4
20 21 22 23
Anggana Mahardhika Adianti Robi Setyanegara Aminolalah Hafida Parwati S.
051211131001 071211331002 081211431117 111111177
Farmasi ISIP Saintek Psikologi
Farmasi Ilmu Politik Biologi Psikologi
4 4 4 4
24
Nadhila Astari
011211131042
Kedokteran
Pend. Dokter
5
25
Shinta Kusuma Astuti
051211131002
Farmasi
Farmasi
5
26
Nur Naila Atiq
071211331062
ISIP
Ilmu Politik
5
27
Rizqiyah
101211132030
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
5
28
Dewi Fatimah
110911001
Psikologi
Psikologi
5
29
M. Sholikhudin Nafi
011211131022
Kedokteran
Pend. Dokter
6
30 31
Putri Ratnasari Aditya Wahyu Dwi K
051211131023 071211332014
Farmasi ISIP
Farmasi Ilmu Politik
6 6
32
Husnah
101211132104
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
6
33
Ardhiana Novi Wulandari
131211131103
Keperawatan
Keperawatan
6
34 35 36 37
RR. Dify Wahyu Rachmi Rizka Farizka Adrian Radityatama Pratino Aditya Tama
021211132022 051211131016 071211332051 121111043
Ked. Gigi Farmasi ISIP Ilmu Budaya
Pend. Dokter Gigi Farmasi Ilmu Politik Sastra Indonesia
7 7 7 7
38
Wahyu Hanung Prasetyo
131211131100
Keperawatan
Keperawatan
7
39
Tria Desiana Kurniawati Hartono
021211131006
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
12
40 41 42 43
Ade Fili Sophia Genda Conila Sendi Reza Shilvi Anggit Trisfisetya Meifianto Agus Eko Kusuma
051211131030 071211332055 121111087 131211131104
Farmasi ISIP Ilmu Budaya Keperawatan
Farmasi Ilmu Politik Sastra Indonesia Keperawatan
8
44
Dimas Nur Apriyanto
121111009
FIB
Sastra Indonesia
8
45
Nuri Hermawan
121111012
FIB
Sastra Indonesia
8
46
Pratino Aditya Tama
121111043
FIB
Sastra Indonesia
8
47
Binti Quryatul Masruroh
121111048
FIB
Sastra Indonesia
8
48
Muhammad Ahsanu Taqwim
121111057
FIB
Sastra Indonesia
8
49
Yolanda
011211131009
Kedokteran
Pend. Dokter
1
50
Annete Juwita Yukuri
021211131041
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
51 52 53 54
Panji Krisna Danny M Binti Saadah Aria Luqita Agus Susanti Lova Kharisma Setya
061211131066 071015735 110911026 011211131007
Ked. Hewan ISIP Psikologi Kedokteran
Ked. Hewan Administrasi Negara Psikologi Pend. Dokter
1 1 1 2
55
Ahmad Sukma Faisal
021211133018
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
56
Mochammad Rozali
061210113007
Ked. Hewan
Ked. Hewan
2
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
8 8 8
13
Kelompok II Dosen Pendamping: Duta Nurdibyandaru, Drs., M.Kes., (F.Psi) NO
NAMA
NIM
FAKULTAS
BUS 2
PROGRAM STUDI
KEL.
1
Bestya Presidiana
011211131062
Kedokteran
Pend. Dokter
3
2
Lia Listiani Roga
021211131017
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
3 4
Ricky Hadinata Alamsyah Latifatul Fajriyah
061211132044 081211433014
Ked. Hewan Saintek
Ked. Hewan Biologi
3 3
5
Sekar Kirana H.
110911122
Psikologi
Psikologi
3
6
Rainy Aru Puspa Jenar
011211131006
Kedokteran
Pend. Dokter
4
7
Adhadi A M
051211131035
Farmasi
Farmasi
4
8 9 10
Mohammad Darry Abbiyyu Sugianti Rohmanah Jihan Rahma Diadinigrum
071211333004 081211431007 110911016
ISIP Saintek Psikologi
Ilmu Politik Biologi Psikologi
4 4 4
11
Feti Nurmandhani
141211131197
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
4
12
Lutfi Hidayatullah
011211131025
Kedokteran
Pend. Dokter
5
13 14 15 16
I Nyoman Suryadinata A.P. Natasha Devianti Nurisma Agustina Nailiyatul Faricha
051211131039 071211333038 081211433001 131211131102
Farmasi ISIP Saintek Keperawatan
Farmasi Ilmu Politik Biologi Keperawatan
5 5 5 5
17
Asri Irmayanti
141211131199
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
5
18
Monica Rizky Wigianita
011211131056
Kedokteran
Pend. Dokter
6
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
14
19 20 21 22 23 24
Krisma Agung Subarkah Dyo Enggar Mahendra Dewi Falupi R. Winda Kusumawardani Susanti Muhammad Saifurrijal
051211131045 071211333047 101211131037 131211131013 141211131201 021211183004
Farmasi ISIP Kesmas Keperawatan Bud. Perairan Ked. Gigi
Farmasi Ilmu Politik Kesehatan Masyarakat Keperawatan Per. dan Kelautan Pend. Dokter Gigi
6 6 6 6 6 7
25 26 27 28
Yossy Pandu Setyawan Moch. Arief Awaludin Fahmi Eko Hari W. Rifqah Fairuz Putri
051211131055 071211333065 101211132018 131211131007
Farmasi ISIP Kesmas Keperawatan
Farmasi Ilmu Politik Kesehatan Masyarakat Keperawatan
7 7 7 7
29
Mohd. Dwira Wardhani
021211131032
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
Robi'atul Ainiyah Musyahida Gisela Geraldine Oktavia Dwi Puteri Santoso Arif Lukman Hakim Mashlahut Taqwin Oktavia Dwi Puteri Santoso Feri Fenoria Rifa’i Arum Rizqi Sulistyani Nur Riatin Hasanah Rizky Indra Alfaray Imam Rananda
051211131056 071211433042 121111069 141211131195 121111064 121111069 121111070 121111072 121111073 011211131054 021211132016
Farmasi ISIP Ilmu Budaya Bud. Perairan FIB FIB FIB FIB FIB Kedokteran Ked. Gigi
Farmasi Sosiologi Sastra Indonesia Per. dan Kelautan Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sastra Indonesia Pend. Dokter Pend. Dokter Gigi
8 8 8 8 1 2 3 4 5 1 1
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
15
Xeza Estyanto Rizky Putranto Risky Ratna Sari Siti Sahatul Fatimah Mohammad Ragil Affandi Anindya Anandita Adonai Filisia Arumdina Machfud Dwi Diantoro Meytha Aisyi Muniroh Inggrit Antasari Kuswandaru Angelina Londa Widya Anggraini
41 42 43 44 45 45 47 48 49 50 51 52
061211132053 071211433035 110911028 141211131211 011211131063 071211533026 110810171 141211132013 121114003 121114013 071211431100 111011127
Ked. Hewan ISIP Psikologi Bud. Perairan Kedokteran ISIP Psikologi Bud. Perairan FIB FIB ISIP Psikologi
Ked. Hewan Sosiologi Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter Ilmu Komunikasi Psikologi Per. dan Kelautan Sejarah Sejarah Sosiologi Psikologi
Kelompok III R. Moh. Teguh Wahyudi, dr., M.S., AFK., PKK (FK) NO
NAMA
NIM
FAKULTAS
1 1 1 1 1 8 8 8 1 2 2 2 BUS 3
PROGRAM STUDI
KEL.
1.
Ryan Ade Putra Kusuma
021211133046
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
2.
Wahyu A. Nurdewantoro
061211132059
Ked. Hewan
Ked. Hewan
2
3.
Siti Alvi Rohmadin
071211131096
ISIP
Administrasi Negara
2
4. 5.
Astrid Novia P Achmad Badruz Zaman
110911215 011211131027
Psikologi Kedokteran
Psikologi Pend. Dokter
2 3
6.
Mirza Bahar Firnanda
021211132021
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
7.
Felisitas Flora Sambe M.
061211132092
Ked. Hewan
Ked. Hewan
3
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
16
8.
Sunali Agus Eko Purnomo
081211431125
Saintek
Biologi
3
9.
Sadidah Baswedan
111011223
Psikologi
Psikologi
3
10.
Fieraavrilia Firdianty
011211131047
Kedokteran
Pend. Dokter
4
11.
Ricko Hartanto
051211131060
Farmasi
Farmasi
4
12.
Michelle Surya Putra
071211432027
ISIP
Sosiologi
4
13. 14. 15.
Satna Permana Putra Hestiana Azalia Astria Novitasari Nidom
081211431130 111011247 011211131083
Saintek Psikologi Kedokteran
Biologi Psikologi Pend. Dokter
4 4 5
16. 17.
Roisatu Hikmatul A'la I Dewa Made Ayodhya A.
051211131061 071211432022
Farmasi ISIP
Farmasi Sosiologi
5 5
18.
Fawaidul Khoir
081211431123
Saintek
Biologi
5
19.
Wayan Tania Sugiantari
131211131003
Keperawatan
Keperawatan
5
20.
Maynura Kharismansha
011211132009
Kedokteran
Pend. Dokter
6
21.
Frida Putri Nur Islami
051211131073
Farmasi
Farmasi
6
22.
Mangatur Yosafita N.S.
071211433002
ISIP
Sosiologi
6
23.
Afif Kurniawan
101211133015
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
6
24.
Ersy Rosantri Faah
131211131106
Keperawatan
Keperawatan
6
25.
Agustina Restu Nurkhotimah
021211131038
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
7
26.
Romdani Achmad Septiawan
051211131074
Farmasi
Farmasi
7
27. 28.
Grace Silviana Atik Agustina
071211431005 101211133050
ISIP Kesmas
Sosiologi Kesehatan Masyarakat
7 7
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
17
29.
Jihan Nis`a Afdila
131211132010
Keperawatan
Keperawatan
7
30.
Miftachul Ulumiah
141211131207
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
7
31.
Risky Anita Oktaviani
021211131060
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
32. 33. 34. 35.
Rico Andre Satriawan Shandra Arya Suryatriani Faradila K Eka Damayanti
051211131161 071211433050 121011028 141211131203
Farmasi ISIP Ilmu Budaya Bud. Perairan
Farmasi Sosiologi Sastra Indonesia Per. dan Kelautan
8 8 8 8
36. 37. 38. 39. 40. 41 42 43 44 45
Evie Setyaningsih Ayu Wibowo Handayani Muhammad Hasan Elia Airul rahmawati Reza Shilvi Anggit Trisfisetya Dian Pebrianto Ludi Eko Dewantoro Ahmad Dinan Silmi Effa Pratama Putri Dahimatul Afidah
141211131211 121111076 121111077 121111085 121111087 121114022 121114043 121114036 121114060 121114057
Bud. Perairan FIB FIB FIB FIB FIB FIB FIB FIB FIB
Per. dan Kelautan Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sastra Indonesia Sejarah Sejarah Sejarah Sejarah Sejarah
8 1 2 3 4 3 4 5 3 4
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
18
Kelompok IV Dosen Pendamping: Indriati Paskarini, S.H., M.Kes. (FKM)
BUS 4
NO
PROGRAM STUDI
NAMA
NIM
FAKULTAS
KEL.
1
Shandra Lupita Tedjakusuma
011211133110
Kedokteran
Pend. Dokter
1
2
Rezety Rexy Larindy
021211133069
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
3 4 5
Pratitis Setyo Wibowo M. Zulhimi Wafa Tias Agung Rosdiany
061211132110 071211431006 120911098
Ked. Hewan ISIP Ilmu Budaya
Ked. Hewan Sosiologi Sastra Indonesia
1 1 1
6
Kadek Rama Narottama
011211133052
Kedokteran
Pend. Dokter
2
7 8 9 10 11 12
Amalia Dana Ninggar Otto S.M. Silaen Hadi Achmad Fauzy Novita Dwi Perdany Ismi Asiseh Radian Tommy Firmansyah
021211132025 061211132117 081211431136 110911207 141211131213 011211133026
Ked. Gigi Ked. Hewan Saintek Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Pend. Dokter Gigi Ked. Hewan Biologi Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
2 2 2 2 2 3
13
Rizka Febriyanti
021211133020
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
14
Muhammad Reza
061211133039
Ked. Hewan
Ked. Hewan
3
15
Irvayanto Akbar Pamungkas
081211233037
Saintek
Matematika
3
16 17 18
Dianita Iuschinta Sepda Siti Nurkomaria Naufal Fauzy
110810072 141211131217 011211133022
Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
3 3 4
19
Liya Suci Lestari
051211131132
Farmasi
Farmasi
4
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
19
20
Ika Setya Yuni A
071211431002
ISIP
Sosiologi
4
21
Dwi Putra Cakranegara
081211233041
Saintek
Matematika
4
22 23 24
Astri Titiane Pitasari Irfan Muzaki Sulaksana Swastho Suyoso
110810037 141211132011 011211133011
Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
4 4 5
25
Yunita Rhohmawati
051211131176
Farmasi
Farmasi
5
26
Ridho Dwie Ferhard Ardan
071211431010
ISIP
Sosiologi
5
27 28
Kevin Patar Aruan Rirish Reissa A.
101211133047 110710236
Kesmas Psikologi
Kesehatan Masyarakat Psikologi
5 5
29
Indra Gunananda
011211133007
Kedokteran
Pend. Dokter
6
30
Izzatul Laili
051211132001
Farmasi
Farmasi
6
31
Nis'ya Tri Yolanda
071211431004
ISIP
Sosiologi
6
32 33
Ayu Kumalasari Ika Pratiwi
101211131213 131211131023
Kesmas Keperawatan
Kesehatan Masyarakat Keperawatan
6 6
34
Nur Ariska Nugrahani
021211131007
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
7
35
Ahmad Zainul
051211132009
Farmasi
Farmasi
7
36
M. Naufal Fallah
071211432012
ISIP
Sosiologi
7
37
Rizqi Riyani Putri Farikha
101211131053
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
7
38
Viky Rohmantisa Putra
131211131006
Keperawatan
Keperawatan
7
39
Ranggi Hardian N.A.
021211131028
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
40
Roudlotul Jannah
051211132010
Farmasi
Farmasi
8
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
20
41 42
Okky Qendrastya Prastyawan Cyntia Devy P.
071211432010 120911020
ISIP Ilmu Budaya
Sosiologi Sastra Indonesia
8 8
43
Ayu Susiawati
131211131010
Keperawatan
Keperawatan
8
44
Putra Okta Rizal
121114375
FIB
Sejarah
1
45
Muhammad Wahyudi W
121114051
FIB
Sejarah
2
Kelompok V Dosen Pendamping: Nanang Haryono, S.IP.,M.Si. (FISIP) BUS 5 NO
NAMA
NIM
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
KEL.
1
Fathiyah Muazzaroh
011211133028
Kedokteran
Pend. Dokter
1
2
Sarah Ayu Wardani
021211132029
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
3
Wempi Gigih Pristiantama
061211133051
Ked. Hewan
Ked. Hewan
1
4
Wahyu Aji Prakoso
071211531008
ISIP
Ilmu Komunikasi
1
5
Amira Abdul Kadir
111011118
Psikologi
Psikologi
1
6
Arham Adnani
011211133084
Kedokteran
Pend. Dokter
2
7
Ansella Dinar Pangestika D.
021211132026
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
8
Sandy Barat Supatmaja
061211133068
Ked. Hewan
Ked. Hewan
2
9
Purani Dwi Utami
081211233011
Saintek
Matematika
2
10
Riki Pradana Brilliandy
110911155
Psikologi
Psikologi
2
11
Naufali Rizkiawan
011211132079
Kedokteran
Pend. Dokter
3
12
Reno Andrey Sudarmanto
021211133052
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
21
13 14
Arja Gita Kusuma Puti Cut N.Y.
061211133111 081211233038
Ked. Hewan Saintek
Ked. Hewan Matematika
3 3
15
Otovoni Sandjaja
111011124
Psikologi
Psikologi
3
16
Muhammad Saadillah Afif
011211132076
Kedokteran
Pend. Dokter
4
17
Mahrus Naufal Nuruddin
051211132017
Farmasi
Farmasi
4
18
Laily Masrurin Nisa
071211431007
ISIP
Sosiologi
4
19
Rahmawati Nur Fadzillah
081211233030
Saintek
Matematika
4
20
Muthmainnah
131211132004
Keperawatan
Keperawatan
4
21
Masnuchotul Ilmiah
011211132103
Kedokteran
Pend. Dokter
5
22
Fathia Faza R
051211132018
Farmasi
Farmasi
5
23
Kanza Tamarindora
071211531064
ISIP
Ilmu Komunikasi
5
24
Yulinur Firdaus
101211133044
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
5
25
Mitasari
131211132002
Keperawatan
Keperawatan
5
26
Elly Fitriatin
141211132015
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
5
27
Abdurrosyid
011211132102
Kedokteran
Pend. Dokter
6
28 29
Natasya Olga Regina Novia Larasati
051211132020 071211531062
Farmasi ISIP
Farmasi Ilmu Komunikasi
6 6
30
Bima Rafaela Dharma
101211132085
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
6
31
Ria Fitriani
131211132026
Keperawatan
Keperawatan
6
32
Monita Rahmawati
141211132017
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
6
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
22
33
Anissa Alda Germanyta
021211131025
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
7
34
Eddo Bangun Setiawan
051211132021
Farmasi
Farmasi
7
35 36
Amalia Ghassani Wuryanto Aminanti Dini S.
071211531031 120911128
ISIP Ilmu Budaya
Ilmu Komunikasi Sastra Indonesia
7 7
37 38 39
Firda Isnantri Stella Mustika Ayu P Irma Ade Armaningsih
131211131022 141211132019 021211133042
Keperawatan Bud. Perairan Ked. Gigi
Keperawatan Per. dan Kelautan Pend. Dokter Gigi
7 7 8
40
Sayyidati Aqilah
051211132033
Farmasi
Farmasi
8
Kelompok VI Dosen Pendamping: Dra. Hj. Siti Puji Rahayu, M.S. (FISIP) NO
NAMA
NIM
FAKULTAS
BUS 6 PROGRAM STUDI
KEL.
1
Athiyah Amatillah
011211133068
Kedokteran
Pend. Dokter
1
2
Aditya Rama Devara
021211131064
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
3
Riana Fitriani Syam
061211131012
Ked. Hewan
Ked. Hewan
1
4
Ahmad Firman Santriyo
071211531033
ISIP
Ilmu Komunikasi
1
5 6 7
Nisa Vinasia Moch Batinur Calseries Rirki Noveriana
110911087 141211132023 011211133040
Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
1 1 2
8
Diyang Mahiswara
021211133058
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
9
Yuniati Mutiara Dewi S.
061211131056
Ked. Hewan
Ked. Hewan
2
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
23
10 11 12 13
Lenny Rachmawati Talisya Trisdamayu Silfia Yuliani Corinne Prawira Putri
081211232047 110911036 141211132025 011211133043
Saintek Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Matematika Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
2 2 2 3
14
Azmi F. Nurwansyah
021211133036
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
15 16 17 18 19
Vivi Hardanty H. Alfianizar Okky Nursafitri Hartik Dwiroza Delfianto
061211131060 081211232020 111011129 141211132027 011211133078
Ked. Hewan Saintek Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Ked. Hewan Matematika Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
3 3 3 3 4
20
Fesha Febbiyanti
051211132034
Farmasi
Farmasi
4
21
Izza Farchati
071211532007
ISIP
Ilmu Komunikasi
4
22 23
Bachtiar Hisworo Lukman Faizin
081211232050 110911190
Saintek Psikologi
Matematika Psikologi
4 4
24
Aldrich Alexander Afeli Tungga
011211133015
Kedokteran
Pend. Dokter
5
25
Rizky Amalia Adlina A.
051211132081
Farmasi
Farmasi
5
26
Nur Indah Kusumawardhani
071211531028
ISIP
Ilmu Komunikasi
5
27
Muhammad Sudrajad
101211133048
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
5
28 29
Mustika Kurniawati Dike Izza M
111111111 011211133077
Psikologi Kedokteran
Psikologi Pend. Dokter
5 6
30
Ariani Rahayu Setianti
051211132082
Farmasi
Farmasi
6
31
Dimas Febri Ananto
071211531032
ISIP
Ilmu Komunikasi
6
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
24
32
Shofwanto Adhi Isnanda
101211133072
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
6
33
Manis Aero Dwi Noerviana
131211131015
Keperawatan
Keperawatan
6
34
Amanda Puji Dharma Saputri
021211131005
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
7
35 36 37
Alfin Laila Najiha Moch. As'ad Azwin Siti Aminatu Nur Chulashoh
051211132002 071211533048 120911081
Farmasi ISIP Ilmu Budaya
Farmasi Ilmu Komunikasi Sastra Indonesia
7 7 7
38
Aisyah Fauziah Anshori
131211132017
Keperawatan
Keperawatan
7
39
Yohana V.M. Hutapea
032322233073
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
40
Alifia Risma Fahmi
051211133003
Farmasi
Farmasi
8
Kelompok: VII Dosen Pendamping: Ihsan Rasyid, SS. (FIB) NAMA
NIM
FAKULTAS
BUS 7 PROGRAM STUDI
KEL.
1
Maulana Makdum Ibrahim
011211133044
Kedokteran
Pend. Dokter
1
2
Christhoper
021211133060
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
3
Wachid Bayu Trisyandi
051211133031
Farmasi
Farmasi
1
4
Priska Utari Lasani
071211533032
ISIP
Ilmu Komunikasi
1
5
Nur Rizqiyah Rohmah
101211132022
Kesmas
Kes.Masyarakat
1
6
Alfin Fajri Yudistio
011211133119
Kedokteran
Pend. Dokter
2
7
Ni Luh Desy Ayu Susilahati
021211131016
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
8
Amalia Wardatul F
051211133037
Farmasi
Farmasi
2
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
25
9 10
Binti Azizatun Nafiah Nurul Ufiana Charisna Aqmal
071111001 120911140
ISIP Ilmu Budaya
Administrasi Negara Sastra Indonesia
2 2
11
Hizkia Y. Blessia
011211133131
Kedokteran
Pend. Dokter
3
12
Emanuel Damar Wisangsakti
021211133021
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
13
Yenni Trisno
061211132003
Ked. Hewan
Ked. Hewan
3
14 15 16
Nikitasari Dimas Riztiardhana Lintang Kusuma Ananta
071211133033 110911170 131211132059
ISIP Psikologi Keperawatan
Administrasi Negara Psikologi Keperawatan
3 3 3
17
Aji Aryo Rachmat A.
011211133064
Kedokteran
Pend. Dokter
4
18
Felicia Laurens Lesmana
021211132001
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
4
19 20 21
Fransisca Risny Oktavia Muhammad Atharizzain P.A.U. Ernestine Oktaviana
061211132046 081211232054 110911110
Ked. Hewan Saintek Psikologi
Ked. Hewan Matematika Psikologi
4 4 4
22
Gebyar Hafit Suwandori
131211133016
Keperawatan
Keperawatan
4
23
Halwia Sirua
011211133136
Kedokteran
Pend. Dokter
5
24
Shely Oktavia Puspita Ningrum
021211133041
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
5
25
Hanifah Ghassani S.
061211132090
Ked. Hewan
Ked. Hewan
5
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
26
Kelompok VIII Dosen Pendamping: Drs. Ajar Triharso, M.S. (FISIP)
BUS 8
1
Wanudya Yoga Ayu Chandra
071211532012
ISIP
Ilmu Komunikasi
6
2
Abdul Mu'iz Dzulqornain
081211833010
Saintek
Statistika
6
3 4
Canina Della Novrinda Muhammad Ali Rohman
111111163 141211132123
Psikologi Bud. Perairan
Psikologi Per. dan Kelautan
6 6
5
Erika Hokky Djakaria
011211132089
Kedokteran
Pend. Dokter
7
6 7 8 9
Muhammad Aziz Anshori Nur Susirawati Hasanah Aris Putra Firdaus Ratih Rosulin
051211133013 071211531060 101211133081 111111093
Farmasi ISIP Kesmas Psikologi
Farmasi Ilmu Komunikasi Kesehatan Masyarakat Psikologi
7 7 7 7
10
Willy Wijaya
021211131040
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
11
Frederic Grorio Duka
051211133030
Farmasi
Farmasi
8
13
Mustaufiroh
071211532028
ISIP
Ilmu Komunikasi
8
14
Nurul Kholifah
101211133013
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
8
Sielvyana R.
110810222
Psikologi
Psikologi
8
Sandi Mahmudin Ahmad Dinan Silmi
1211131007
FIB
Sastra Indonesia
1
121114036
FIB
Sastra Indonesia
2
Hommah Muhammad Al Afghani
011211132090
Kedokteran
Pend. Dokter
1
15 16 17 18
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
27
19
Claudia Yosephine Sianipar
021211131055
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
1
20 21
Indah Noviyanti Ruhmana P. Dian Indrawati
051211133062 071211132011
Farmasi ISIP
Farmasi Administrasi Negara
1 1
22
Mariatul Fithriasari
101211133060
Kesmas
Kesehatan Masyarakat
1
23 24
Yustika Devina Martina Swantara
141211132033 011211131033
Bud. Perairan Kedokteran
Per. dan Kelautan Pend. Dokter
1 2
25
Indira Ika Christianti
021211133056
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
2
Kelompok IX Dosen Pendamping: Drs. RM. Qudsi Fauzi, MM. (FEB).
BUS 9
1.
Nikita Ayu Dewanti
071211531011
ISIP
Ilmu Komunikasi
8
2.
Toni Subarkah
131211131098
Keperawatan
Keperawatan
8
3.
Angger Pratama
131211133027
Keperawatan
Keperawatan
8
4.
121114046
FIB
Sejarah
1
121114376
FIB
Sejarah
2
6.
Atik Tirana Listi Dewik Untarawati Sri Artyanti Ningsih
FIB
Sejarah
3
7.
Nathania Astria
121114024 021211133059
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
3
8.
Rachmi Dwiani Siti Annisa
061211132094
Ked. Hewan
Ked. Hewan
3
9.
Lia Safitri
071211131106
ISIP
Administrasi Negara
3
10.
Hikmah Arliyani Arief
121111088
Ilmu Budaya
Sastra Indonesia
3
5.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
28
11.
Izzatul Islam
011211132031
Kedokteran
Pend. Dokter
4
12.
Ariane Carissa Wardhani
021211132003
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
4
13. 14. 15.
Naimah Putri Ayu Novia Hariatiningsih Marethania I.S.
061211133024 071211131104 110810108
Ked. Hewan ISIP Psikologi
Ked. Hewan Administrasi Negara Psikologi
4 4 4
16.
Sriwinara Rawilase
01121131058
Kedokteran
Pend. Dokter
5
17.
Erlita Nuzulul Azmi
021011060
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
5
18.
Anita Dwi Andriani
061211133117
Ked. Hewan
Ked. Hewan
5
19.
Umi Tri Ruhana
081211831003
Saintek
Statistika
5
20.
Inez Naomi
110810161
Psikologi
Psikologi
5
21.
Dini Lukita Hapsari
011211131005
Kedokteran
Pend. Dokter
6
22.
Aris Yulita Aprianto
051211133038
Farmasi
Farmasi
6
23.
Della Arfentia Vedmara
061211133120
Ked. Hewan
Ked. Hewan
6
24.
Bayyinah
081211831046
Saintek
Statistika
6
25.
Pratitis Ary Aulia
111111094
Psikologi
Psikologi
6
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
29
Kelompok X Dosen Pendamping: Muchtar Lutfi, S.S., M.Hum. (FIB)
BUS X
1.
Reny Lasmawati Siahaan
081211233009
Saintek
Matematika
5
2. 3. 4.
Dhaifina Yuniar Shabrina Yuyun Maghfiroh Stevany Herlina Rumbobiar
111111101 141211132029 011211133134
Psikologi Bud. Perairan Kedokteran
Psikologi Per. dan Kelautan Pend. Dokter
5 5 6
5.
Faizah Afsolin
051211133012
Farmasi
Farmasi
6
6.
Putu Wina Margarani Puteri
051211133068
Farmasi
Farmasi
2
7.
Thomy Tri Utomo
071211133058
ISIP
Administrasi Negara
2
8.
Tino Oktario Yosendha
101211133069
Kesmas
Kes. Masyarakat
2
9.
Yayuk Sugiarti
141211132045
Bud. Perairan
Per. dan Kelautan
2
10. Firda R Iragama
011211131019
Kedokteran
Pend. Dokter
3
11.
Anukula Atmaja Abhipraya W.
021211133045
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
7
12.
I Komang Gede Suwija Negara
051211133053
Farmasi
Farmasi
7
13.
Yulia Tri Handayani
071211131095
ISIP
Administrasi Negara
7
14.
Della Destylawati
081211831047
Saintek
Statistika
7
15
Novarani Dewi
111111014
Psikologi
Psikologi
7
16
Jaka Surya Hakim
131211132060
Keperawatan
Keperawatan
7
17
Sylvia
021211132007
Ked. Gigi
Pend. Dokter Gigi
8
18
Safarini Marwah
051211133060
Farmasi
Farmasi
8
19
Adinda Wahyu Azmarani
071211133046
ISIP
Administrasi Negara
8
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
30
20
Ali Alifan
081211832013
Saintek
Statistika
8
21
Rifky Octavia Pradipta
131211132019
Keperawatan
Keperawatan
8
22
Tifanny Gita Sesaria R. F.
131211132021
Keperawatan
Keperawatan
8
23
Retna Fidiasari
121114063
FIB
Sejarah
1
24 25
Tiwik Ari Widodo Hikmah Arliyani Arief
121114056 121111088
FIB FIB
Sejarah Sastra Indonesia
2 3
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
31
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
32
Lampiran 5. PROFIL TEMPAT YANG DIKUNJUNGI 6.1. Desa “Pancasila” Balun Balun adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Lamongan bagian tengah tepatnya Kecamatan Turi dan hanya mempunyai jarak 4 kilometer dari kota Lamongan. Desa Balun merupakan daerah yang terletak di dataran rendah yang banyak terdapat tambak dan bonorowo sehingga masuk daerah yang rawan banjir seperti umumnya daerah lain di kabupaten Lamongan. Desa Balun juga dibelah oleh sebuah sungai yang bermuara di Bengawan Solo. Sejarah Desa Balun merupakan salah satu desa tua yang syarat dengan berbagai nilai sejarah, termasuk tentang penyebaran Islam oleh para santri murid Walisongo dan masih terkait dengan sejarah hari jadi Kota Lamongan. Di mana kata Balun berasal dari nama “Mbah Alun” seorang tokoh yang mengabdi dan berperan besar terhadap terbentuknya desa balun sejak tahun 1600-an. Mbah Alun yang dikenal sebagai Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih konon adalah Raja Blambangan bernama Bedande Sakte Bhreau Arih yang bergelar Raja Tawang Alun I yang lahir di Lumajang tahun 1574. Dia merupakan anak dari Minak Lumpat yang menurut buku babat sembar adalah keturunan Lembu Miruda dari Majapahit (Brawijaya). Mbah Alun belajar mengaji di bawah asuhan Sunan Giri IV (Sunan Prapen). Selesai mengaji beliau kembali ke tempat asalnya untuk menyiarkan agama Islam sebelum diangkat menjadi Raja Blambangan. Selama pemerintahannya (tahun 1633-1639) Blambangan mendapatkan serangan dari Mataram dan Belanda hingga kedaton Blambangan hancur. Saat itu Sunan tawang Alun melarikan diri ke arah barat menuju Brondong untuk mencari perlindungan dari anaknya yaitu Ki Lanang Dhangiran (Sunan Brondong), lalu diberi tempat di desa kuno bernama Candipari (kini menjadi desa Balun) untuk bersembunyi dari kejaran musuh. Disinilah Sunan Tawang Alun I mulai mengajar mengaji dan menyiarkan ajaran Islam sampai wafat Tahun 1654 berusia 80 tahun sebagai seorang Waliyullah.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
33
Sebab menyembunyikan identitasnya sebagai Raja, maka beliau dikenal sebagai seorang ulama dengan sebutan Raden Alun atau Sin Arih. Sunan Tawang Alun I sebagai ulama hasil gemblengan Pesantren Giri Kedaton ini menguasai ilmu Laduni, Fiqh, Tafsir, Syariat dan Tasawuf. Sehingga dalam dirinya dikenal tegas, kesatria, cerdas, Alim, Arif, persuatif, dan yang terkenal adalah sifat toleransinya terhadap orang lain, terhadap budaya lokal dan toleransinya terhadap agama lain. Desa tempat makam Mbah Alun ini kemudian disebut Desa Mbah Alun dan kini Menjadi Desa Balun, Kecamatan Turi. Dan makamnya sampai sekarang masih banyak di ziarahi oleh orang-orang dari daerah lain, apalagi bila hari Jum’at kliwon banyak sekali rombongan-rombongan peziarah yang datang ke Desa Balun. Pasca G 30S PKI tepatnya tahun 1967 Kristen dan Hindu mulai masuk dan berkembang di Desa Balun. Berawal dari adanya pembersihan pada orangorang yang terlibat dengan PKI termasuk para pamong desa yang diduga terlibat. Akibatnya terjadi kekosongan kepala desa dan perangkatnya. Maka untuk menjaga dan menjalankan pemerintahan desa ditunjuklah seorang prajurit untuk menjadi pejabat sementara di desa Balun. Prajurit tersebut bernama Pak Batih yang beragama Kristen. Dari sinilah Kristen mulai dapat pengikut, kemudian pak Batih mengambil teman dan pendeta untuk membabtis para pemeluk baru. Karena sikap keterbukaan dan toleransi yang tinggi dalam masyarakat Balun maka penetrasi Kristen tidak menimbulkan gejolak. Di samping itu kristen tidak melakukan dakwa dengan ancaman atau kekerasan. Pada tahun yang sama yakni 1967 juga masuk pembawa agama Hindu yang datang dari desa sebelah yaitu Plosowayuh. Adapun tokoh sesepuh Hindu adalah bapak Tahardono Sasmito. Agama hindu inipun tidak membawa gejolak pada masyarakat umumnya. Masuknya seseorang pada agama baru lebih pada awalnya lebih disebabkan oleh ketertarikan pribadi tanpa ada paksaan. Sebagai agama pendatang di desa Balun, Kristen dan Hindu berkembang secara perlahan-lahan. Mulai melakukan sembahyang di rumah tokoh-tokoh agama mereka, kemudian pertambahan pemeluk baru dan dengan semangat swadaya yang tinggi mulai membangun tempat ibadah sederhana dan setelah melewati tahap-tahap perkembangan sampai akhirnya berdirilah Gereja dan Pura yang megah.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
34
Kependudukan Desa Balun adalah salah satu desa tua yang ada di kabupaten Lamongan yang masih memelihara budaya-budaya terdahulunya. Di samping itu keanekaragaman agama semakin memperkaya budaya desa Balun dan yang menjadi ciri khas adalah interaksi sosial di antara warganya yang multi agama (Islam, Kristen, Hindu). Sejak masuknya Hindu dan Kristen tahun 1967 dan Islam sebagai agama asli belum pernah terjadi konflik yang berkaitan agama. Meskipun secara jumlah agama mayoritas tetap Islam yaitu 75% 3498 orang dari 4.644 jumlah total penduduk) dan agama yang paling sedikit adalah hindu yaitu 7% (289 orang) serta sisanya agama kristen 18% (857 orang), tekanan ataupun perlakuan sewenang-wenang tentang agama tidak pernah ada. Masing-masing dari mereka saling menjaga. Begitu pula tidak ada pengelompokan tempat tinggal berdasarkan agama, mereka campur dan menyebar merata. Budaya Interaksi sosial yang demikian itu melahirkan budaya-budaya yang khas, serta budaya asli juga dapat memengaruhi interaksi multi agama yang terjadi. Interaksi sosial yang demikian itu melahirkan interpretasi pada simbol-simbol budaya berbeda dengan daerah lain. Suatu misal pada saat datang kehajatan untuk menyumbang atau membantu para perempuan banyak yang memakai kerudung (bukan jilbab) dan bapak-bapak banyak yang memakai songkok atau kopyah, padahal agama mereka belum tentu Islam sebagaimana pada masyarakat yang lain. Hal ini berarti kerudung dan kopyah lebih berarti sebagai simbol budaya yang diinterpretasikan menghormati pesta hajatan atau acara ngaturi. Budaya selamatan juga masih banyak dilakukan oleh masyarakat Balun. Biasanya selamatan menyambut bulan Romadhon dan selamatan sebelum hari raya umat Islam. Bagi yang bukan agama Islam juga ikut mengadakan selamatan, hal ini lebih dimaksudkan atau dimaknai sebagai tindakan sosial dari pada tindakan religius sebab mereka bukan umat Islam. Mereka memaknai untuk merekatkan antar tetangga dan mengenai waktu mereka selaraskan dengan pilihan umat Islam. Selamatan untuk orang meninggal juga masih dilakukan sebagian besar masyarakat Balun, dan mengundang para tetangga dan kerabat termasuk mereka yang beragama Hindu dan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
35
Kristen. Bagi mereka memennuhi undangan adalah sesuatu yang penting karena disitu terdapat kontrol sosial yang ketat. Bagi mereka yang tidak datang harus pamitan sebelum atau sesudahnya. Dalam pesta hajatan terdiri dari dua hari, hari yang pertama adalah acara “ngaturi” dimana dalam acara ini didatangi oleh seluruh warga RT yang bersangkutan dan seluruh keluarga yang ada. Dalam acara ini juga dihadiri oleh perangkat desa sebagai wakil dari pihak desa dan oleh tokoh agama yang sesuai dengan agama yang punya sebagai pembaca doa. Untuk hari kedua adalah maksud dari hajatan itu sendiri, bisa nikah, sunatan atau yang lainnya. Masyarakat yang datangpun dari ketiga agama tersebut. Perbedaan agama terjadi bukan hanya pada antar keluarga tetapi terjadi pula dalam kelurga itu sendiri, sehingga dalam setiap acara salah satu agama pasti melibatkan aggota keluarga yang berbeda agama. Baik bantuan berupa tenaga maupun biaya upacara keagamaan yang akan berlangsung. Misal, dalam acara tahlilan anak yang beragama Kristen ikut membantu orang tuanya dalam acara tahlilan tersebut. Bahkan dalam satu atap terdiri dari tiga agamapun sudah tidak heran lagi. Kebiasaan lain dari masyarakat Balun ini adalah penyambutan bulan Agustus yang dimeriahkan dengan banyak acara yang biasanya atas inisiatif atau arahan pihak desa. Untuk Agustus tahun ini acara yang diadakan dalam lingkup desa dan mencakup semua masyarakat adalah pentas seni dan donor darah masal yang di pelopori oleh kalangan pemuda (karang taruna ). Sebagai ciri khas masyarakat yang multi agama adalah seni yang dimainkan dalam pentas seni. Adanya kolaborasi dari tri-agama, dimana Islam dengan seni bermain terbang, kristen dengan band, dan hindu dengan gamelannya. 6.2. Pondok Pesantren (Ponpes) “Entrepreneur” Sunan Drajat di Paciran Lamongan Nama Pondok Pesantren : Pondok Pesantren Sunan Drajat; Alamat : Jl Raden Qosim No 86 Banjaranyar Paciran Lamongan Jawa Timur 62264 Telp (0322) 661303 (putra), 663622 (putri), Fax (0322) 662222. 662261; Pendiri : Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur; Tahun Berdiri : 1977
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
36
Pengelola Unit Usaha (2012) : Anwar Mubarak, SH., Ahmad Iwan Zunaih, Lc. MM., Biyati Ahwarumi, SE. Bidang Usaha : (i) PT. SDL (Sunan Drajat Lamongan); (ii) Pertambangan dan Persewaan Alat-Alat Berat; (iii) Air Minum dalam Kemasan (AIDRAT); (iv) BMT (Baitul Mal watTamwil) Sunan Drajat; (v) Toserba Sunan Drajat; (vi) Fotocopy Sunan Drajat Toko Buku Sunan Drajat; (vii) Laundry Sunan Drajat; (viii) Warnet Putra dan Putri Sunan Drajat; (ix) Persewaan Gedung dan Ruang Pertemuan; (x) Kantin Putra dan Putri; (xi) Kost Makan Sunan Drajat; (xii). Rental Mobil; (xiii) Peternakan Kambing; (xiv) Peternakan Sapi; (xv) Konveksi Sunan Drajat; (xvi) Jus Mengkudu “SUNAN”; (xvii) Garam Samudra; (xviii) Kemiri Sunan; (xix) Persada TV; dan (xx) Radio Persada. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Raden Qosim yang dikenal sebagai Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel yang diutus Ayahandanya untuk membantu Mbah Banjar dan Mbah Mayang Madu dari Paciran pesisir pantai utara Lamongan dalam penyebaran agama Islam. Dalam perkembangannya, Raden Qosim mendirikan Pondok Pesantren di Tanah Drajat (sekarang ditempati Pondok Putri Sunan Drajat) yang kemudian dikembangkan di desa Drajat (Tempat makam Sunan Drajat). Sepeninggal Sunan Drajat, pondok pesantren yang beliau tinggalkan mengalami pasang surut hingga akhirnya tinggallah puing-puing bekas Musholla dan Sumur yang dibangun Th 1426. Pada tanggal 07 September 1977, salah seorang keturunan Sunan Drajat merasa terpanggil jiwanya, karena melihat perilaku masyarakat sekitar yang sesat. Dengan berbekal ilmu kanuragan yang dimiliki KH Abdul Ghofur mengumpulkan para pemuda sambil mengajarkan ilmu agama, ilmu kanuragan serta ilmu pengobatan. Jumlah santri yang semula hanya beberapa orang, menjadi ribuan. Hingga tahun 1990 an telah berhasil memiliki lembaga pendidikan formal MI, MTs dan MA. Saat ini Pondok Pesantren Sunan Drajat telah memiliki lembaga pendidikan SMP Negeri 2 Paciran, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Drajat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sunan Drajat, Madrasah Mualimin Mualimat (MMA) Sunan Drajat, Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Qosim (STAIRA), Madrosatul Qur’an, dan Madrasah Diniyah.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
37
Bidang Usaha Yang Dikembangkan Tanah yang digunakan untuk bangunan fisik adalah 12 Ha, gunung kapur 10 Ha, lahan Phosphat 20 Ha, untuk pengembangan Agribsinis 30 Ha, Tanah Wali santri/Alumni yang digunakan untuk pengembangan usaha 300 Ha. Adapun bidang usaha yang kini dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat adalah : 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
PT. SDL (Sunan Drajat Lamongan) PT. SDL bergerak pada bisnis pupuk. Pupuk yang diproduksi terdiri dari pupuk alami yang berbentuk powder dan granule phosphate, Dolomite, Pupuk Magnesium Phosphate Plus, NPK. Kapasitas produksi perbulan rata-rata 2000 - 5000 ton, 10.000 – 20.000 ton untuk Dolomite, 10.000 ton Phosphate, dengan Pangsa pasar loal/dalam negeri adalah wilayah kab Wonosobo Jateng, Lampung, Kalimantan Pertambangan dan Persewaan Alat-Alat Berat Air Minum dalam Kemasan (AIDRAT) BMT (Baitul Mal watTamwil) Sunan Drajat Toserba Sunan Drajat Fotocopy Sunan Drajat Toko Buku Sunan Drajat Laundry Sunan Drajat Warnet Putra dan Putri Sunan Drajat Persewaan Gedung dan Ruang Pertemuan Kantin Putra dan Putri Kost Makan Sunan Drajat Rental Mobil Peternakan Kambing Peternakan Sapi Konveksi Sunan Drajat Jus Mengkudu “SUNAN” Garam Samudra Kemiri Sunan Persada TV Radio Persada
Pondok pesantren ini menyelenggarakan banyak pemberdayaan bagi para santrinya. Konon, pesantren itu dirintis oleh salah satu tokoh Wali Sembilan, yakni Raden Qosim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Drajat. Dalam perjalanannya, pesantren itu sempat vakum. Baru pada generasi ke-14, Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
38
atau sekitar 1977, eksistensi pesantren ini berlanjut dan secara resmi didirikan kembali oleh KH Abdul Ghofur. Ponpes yang terletak di Desa Banjaranyar, Kecamatan Paciran, ini mengasuh sekitar 10 ribu santri dari tingkat ibtidaiah (SD), sanawiah (SMP), aliah (SMA), hingga perguruan tinggi. Menurut penuturan Sekjen Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kholid Syeirozi, banyak ponpes di Jawa Timur mengalami penurunan jumlah santri, tetapi tidak untuk Pesantren Sunan Drajat. "Jumlah santri di pesantren ini terus meningkat tiap tahunnya. Ini berbeda dengan pondok-pondok lainnya di Jawa Timur yang mengalami penurunan jumlah santri," tutur Kholid. Hal yang menarik dari Ponpes Sunan Drajat ialah kemandirian perekonomian ponpes yang ditopang oleh berbagai usaha. Memang, KH Abdul Ghofur berpendapat kemandirian ekonomi ponpes harus diutamakan. "Ekonomi ditoto ndisik nek kepingin klakuane apik (kalau mau jadi orang baik, ekonomi harus ditata dulu)," tutur KH Abdul Ghofur. Menurutnya, kalau ponpes tidak bisa mencari pemasukan dana, tamatlah riwayatnya. Karena itulah Ponpes Sunan Drajat mendirikan usaha-usaha. Usaha-usaha itu meliputi pabrik pupuk fosfat yang memproduksi lebih dari 100 ton pupuk per hari, pembibitan tanaman kemiri sunan yang juga dimanfaatkan menjadi bahan bakar biodiesel, serta usaha produksi air minum dalam kemasan bernama Aidrat. Kabarnya permintaan air minum kemasan Aidrat juga datang dari luar Lamongan. Selain itu, bersama para siswa SMK Sunan Drajat, ponpes juga memproduksi garam. Usaha itu dijalankan bekerja sama dengan sebuah universitas dan pemerintah daerah. Salah satu siswa SMK Sunan Drajat, Imam Nusulul, mengatakan mereka mendapat ilmu dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka yang berlokasi di tepi pantai. Jamu mengkudu Salah satu usaha perekonomian Ponpes Sunan Drajat yang juga menarik ialah produksi jamu atau ekstrak buah mengkudu. Usaha itu berangkat dari sebuah penelitian yang membuktikan sari buah mengkudu memiliki kandungan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
39
vitamin C yang besar dan bisa menurunkan kandungan zat berbahaya dalam paha ayam impor. Hasil penelitian itu mendapat apresiasi positif dari negara. Pada 2006 silam pengasuh Ponpes Sunan Drajat dianugerahi penghargaan Kalpataru oleh Presiden di Istana Negara. Dalam produksinya, satu kuintal mengkudu bisa menghasilkan 30 liter sari mengkudu. Semua proses produksi dilakukan oleh para santri. Pemasaran jamu herbal yang diberi label Sari Mengkudu Sunan itu dilakukan di sejumlah daerah melalui jaringan pengasuh pesantren mulai dari Surabaya hingga Jakarta.***
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
40
Lampiran 6. MAKALAH Ruh (Spirit) Prabu Airlangga dalam Jatidiri UNAIR dan Jati Diri Bangsa Menuju Transformasi Budaya Pencerahan Timur Raya Dalam Spirit Empu Sutasoma Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa1 Oleh: Guntur Bisowarno, S.Si., Apt Tulisan ini dibangun, ditemukan, dikembangkan, diperjuang-kan, dialirkan, diteteskan, dihembuskan dan dihadirkan dalam energi “entheosm” percakapan-percakapan bermakna dan berkualitas antara kita dengan Dr. H. Mohammad Adib, M.A. Sejak pertemuan pertama kita di Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan bulan Desember tahun 2011, “Bromo Bertutur Arjuno, Festifal ARJUNO” hingga lahir tulisan ini di Bulan Oktober 2012, dalam rangka kegiatan kerjasama Unair dan LP3JATIM (Lembaga Pembudayaan Pancasila dan Pembangunan Jawa Timur), dalam Topik Awal : Dinamika Kehidupan Masyarakat Multikultural dan Kearifan Lokal di Kabupaten Lamongan Jatim, Eksporasi Kearifan dan Kebijaksanaan Prabu Airlangga, serta Karakter Airlangga sebagai Pemersatu Bangsa. Kemudiaan diganti dengan topik baru Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya: Kebhinnekaan, Etnisitas, Gaya Hidup dan Solidaritas Sosial Terbuka. Sungguh Karakter, Kepribadian, Temperamen, dan Identitas ruh~Spirit Api, Air, Udara, Tubuh banget!!!. Tulisan ini lahir, kita persembahkan dalam ruang, waktu, bentuk dan sifat dari momentum perjalanan Universitas Airlangga menemukan dan membangun Identitas Jati Diri Prabu Airlangga dan Identitas Jati Diri Universitas Airlangga, hingga Identitas Jati Diri Bangsa Indonesia, serta Identitas Jati Diri Warga Nusantara, Identitas dan Jati Diri Warga Pencerahan Timur Raya, di Era Modern Ini, di Era Fenomena Mendunia dan Mengglobal ini, yang justru Spirit Eyang Sutasomalah yang mampu menggambarkan Karakter, Kepribadian, Temperamen, dan Identitas ruh~Spirit Api, Air, Udara dan Tubuh sebagai Empat Unsur Utama sebagai Bahan Hidup Kehidupan yang memiliki Karakter, Pribadi, Temperamen dan Identitas, Jatidiri yang disebut Beliau dengan “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa”, dalam bahasa dan bahasan Jawa Timuran, “Ben Iko Ben Iku tetap satu juga adanya dharma kebenaran itu”.
1
Diasampaikan dalam “Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya: Kebhinnekaan, Etnisitas, Gaya Hidup dan Solidaritas Sosial Terbuka” dalam rangka kerjasama Unair dan LP3JATIM (Lembaga Pembudayaan Pancasila dan Pembangunan Jawa Timur.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
41
Tulisan ini diinspirasikan, diapresiasikan dan dikerjakan dalam lingkup energi, frekuensi, resonansi, fibrasi, ruang, waktu, sifat dan bentuk meditatif, di Alat Meditasi dan Penyembuhan Multidimensi, Kursi Bambu Wulung Limas Segi 8 di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari dan Ranjang Bambu Wulung Limas Segi 8 di Desa Capang Semambung, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Jatim. Kita menggunakan Titik Sembilan dari Limas Segi 8. Sembilan Ruh dalam Peradaban Teknologi Puncak, Teknologi Sembilan, Teknologi SINGO, Teknologi SiJI SoNGO, Teknologi yang mampu menata ulang dan mensinergiskan secara inovatif~kreatif~ bijaksana, 9 (sembilan) hawa Air 9 (sembilan) howo udara dari dan dalam lubang kedirian dan kualitas personal manusia dan kemanusia-an kita. Capaian dan tataran serta tatanan dalam Identitas, Kapasitas dan Kualitas “Ngaji Teles, Telesan”, kita sadar, bersedia dan mau untuk berkeringatkan sari rahsa perjuangan, bergetar~gemeletarkan di dalam darah merah~putih tulang raga daging untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan amanah agung Sang Pencipta. Tetap Teguh Santoso, bukan sekedar “Ngaji Garing” Menghafal dan Menghafal Ayat-Ayat, atau hafalan teks “book thinking”, di ruang kolong laboratorium kampus dan lembaga, tanpa berani menempuh hutan belantara kehidupan, serta mengarungi mautnya samudera dunia kenyataan sesungguhnya, mampu men“sami’na wato’nakan, membumikan perintah-perintahNya dalam perbuatan seutuhnya. Wawasan 9 (sembilan) juga pernah kita rahsakan dalam howo~hawa “ruh~Api~Air, Udara dan Tubuh” pada pertapaan kedirian kita selama 9 (sembilan bulan, sepuluh hari) dari seorang “wanita”, “wani di tata” (berani di tata) dan “wani tapa brata (berani bertapa brata)”, sejak di alam gua garba sang ibunda, sekarang kita sadar berani untuk melanjutkan kedirian kita, diolah jiwa suksma ragakan di ranah alam kasunyatan, alam kenyataan oleh Sang Ibu Bhumi Pertiwi bersama Sang Bapak Langit, Sang Dwiwarna, Sang Merah~Putih, bagaimana menundukkan Jiwa Rendah, Jiwanya sadar berani matang dewasa bertafakur sempurna untuk ber~Mujahadah, memanggul salib hidup dan kehidupannya, untuk diasah pada Batu Pengasah Kebenaran, Senjata Sang Resi Werdudara, Resi Brotoseno, “Pusaka Wungkal Kabeneran”, dengan bukti perjuangan nyata, satu kediriannya mampu mengangkat derajat 9 howo saudaranya yang lainnya, kita saling membantu untuk mengangkatnya bersama-sama menjalankan dan menuaikan Tugas Amanah dan Martabat Tanggung Jawab Universalnya, 9 saudaranya yang lainnya, sa~udara, 9 sesama manusianya yang lainnya, dalam sikap pengabdian dan penghambaan kepadaNya, menyayangi sesama yang tumbuh dan mencintai sesama yang hidup, di delapan penjuru mata air dan delapan penjuru mata angin, di titik ke sembilan pusat kediriannya melakukan Teknologi Puncak Kreatif Inovatif Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
42
Bijaksana, Martabat Tanggung Jawab Universal tersebut, dengan sikap patuh seorang Patih Narotama dan dalam Spirit Eyang Sutasoma. Tulisan ini sangat sarat dengan kajian, bahasa dan bahasan, Sastra Aksara Kata, karena kita memang sadar, bersedia dan mau, untuk sungguh belajar dari para Begawan Sastrawan yang Hidup di masa lalu maupun di masa kini, Eyang Mpu Sutasoma, Eyang Mpu Tantular, Eyang Sosrokartono, Eyang Sunan Kalijaga, Eyang Suryomentaram, Eyang Jayabaya, Eyang Ronggowarsito, dan lain-lainnya, serta Maha Bajra Sadhi Musik~Mistik~ Linguistik, Prof. Ida Wayan Oka Granoka, dalam tulisannya, Wit ning sabda – kamulaning dadi wong (mistis-kosmik, Rajah Kajang Masutasoma). Pada mulanya adalah kata. Kata mempengaruhi laut dengan pesan yang dikandung-nya, memperbanyak dirinya terus-menerus tiada henti. Kata menemukan cara menata ulang bahan-bahan kimia sampai mampu menangkap pusaran-pusaran kecil dalam sungai entropi dan menjadikannya hidup. Kata mengubah daratan di sebuah planet dari neraka meranggas menjadi firdaus menghijau. Akhirnya, sang kata bertumbuh-tumbuh dan menjadi cukup cerdas untuk membangun sebuah mesin mirip bubur, yang disebut otak, yang dapat menemukan dan menyadari kata itu sendiri. (ekologis-biologis, Matt Ridley). Semoga, tulisan ini bisa diterima pada ranah manapun, atas peluang dan kesempatan sesungguhnya, untuk niat ingsun mengabdi pada Sang Pencipta, dan mengabdi berbhakti pada Sang Merah Putih, dan bersyukuri dan mensyukuri semua ilmu dan ngelmu para guru-guru dan dosen-dosen serta maha guru kita sekalian, hidup menghidupi jaman dan kehidupan, mengabadikan ruang, waktu, sifat dan bentuk demi kebaikan, kebenaran, kesucian, kemurnian dan demi perjalanan dan berlangsungnya hidup dan kehidupan adanya budaya kebudayaan adi luhur, sebagaimana para pendahulu agung nan luhur itu, atas Transformasi Budaya Nusantara ini, atas Martabat Tanggung Jawab Universal ini. I. Ruh Airlangga dalam Air (dalam Bahasa dan Bahasan Sastra Aksara Kata Air “Water” dan “Air” Udara) Kehadiran mereka, rasa ingin tahu mereka yang sungguh mendalam, jiwa penelitian mereka yang sungguh intuitif sejati, “acknowledge” mereka yang utuh, respek mereka atas air “water” yang luar biasa hebat dan ketulusan hati serta sikap sang penemu dan kawan rekannya yang mampu merasakan bahasa Air, dalam bahasa kata gambar, bahasa kata bentuk kristal Air, Water, dalam temuan teknologis mikroskopis fotografis dalam buku hebat “The Miracle of Water” (2008), sebagaimana yang ditemukan oleh Dr. Masaru Emoto dari Jepang. Tidak ada unsur di dalam alam, di jagat kedirian kita dan kedirian alam raya ini, yang Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
43
sebijaksana, secerdas, sesehat, sesehat, semurni, seindah, sekomunikatif, seluwes, setoleransi yang begitu luas dan besar namun juga setegas sejelas sebening seperti unsur Air, adanya, lintas budaya, lintas wilayah geografis, lintas Negara, lintas agama, lintas kota, lintas bahasa, lintas situasi dan kondisi. Kemampuan menyerap dan menggambarkan energi-energi yang datang dan beresonansi dengannya, frekuensi yang lintas nada, lintas suara, lintas sastra, lintas aksara, lintas kata, yang direkamnya secara luar biasa dalam bentuk-bentuk kristal kristalnya, baik energi, frekuensi, resonansi, fibrasi yang buruk, negatif, jelek, sampai yang baik, bersih, bening, murni, indah, dan memiliki jiwa spirit yang tinggi. Air yang sistem sosial, sistem sikap hidupnya dan gaya hidupnya yang sedemikian terbuka, dewasa, matang dan arif bijaksana. Wawasan Karakter, Kepribadian, Temperamen dan Identias Air “Water” ini sangat senada dengan Wawasan Empu Sutasoma Tentang Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa. Mengapa Sutasoma?, Ida Wayan Granoka, dalam bukunya Reinkar-nasi Budaya, 2007, sangat cerdas dan bijaksana, mengungkapkan. Mengapa Sutasoma? Tanpa mengabaikan keluhuran karya sastra lainnya, seperti Ramayana, Arjunawiwaha, Bharatayuddha, Bhoma-kawya, dan jenis sastra lainnya yang tinggi kedudukannya. Ya, pastilah kita telah mengenal bahwa, raja pusaka sastra kakawin berbahasa Jawa Kuna yang satu ini memiliki nilai strategis bagi sejarah eksistensi bangsa Indonesia dan rahasia kebesaran bangsabangsa (global). Indonesia sejak zaman kemerdekaan 1945, adalah Negara demokratis yang berdiri di atas landasan filosofi Panca Sila dan mahawakya (slogan pemersatu bangsa) “Bhinneka Tunggal Ika”, yang dipetik (terinspirasikan) dari Kakawin Sutasoma. Gubahan Mpu Tantular itu tergolong jenis sastra yang merdeka dan “mahardhika” yang dilandasi toleransi keagamaan yang sangat besar. Senada, sehebat, secermat, sebijaksana, secerdas, selentur, selembut, sesejuk, seisis, sesegar, Bahasa dan Bahasan “Air~Udara~ Eter”, sebagaimana yang dihirup dan diperkenalkan kepada kita oleh Para Leluhur dan Pendahulu yang Agung. Nafas, Nufus, Tan Nafas adalah Benang Hidup, Eter adalah Energi Hidup Udara Hidup Para Dewa, Para Ruh Suci, Eter adalah Senyawa Unsur Oksigen O3, satu Unsur Oksigen yang lebih banyak ketimbang Senyawa Oksigen O2. Dan Dimana? Dan Mana Ada? Makhluk yang hidupnya bernafaskan udara oksigen, yang bisa tahan tak berudara dalam hitungan lebih dari 2 – 3 menit. Maka daya kekuatan yang luar biasa sesungguhnya sudah ada, apa adanya, dan semua sudah ada, ada di sana dan untuk itu mereka ada di sana, ada di balik proses penghayatan dan penyatuan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
44
kedirian kita dalam Unsur “Air dalam Udara” ini. Dengan kita semakin “Mengenal Air dan Mengenal Udara”, maka kita akan semakin mengenal diri kita, Kekuatan Spirit kita, Kekuatan Spirit Prabu Airlangga, Kekuatan ruh~Spirit Air Udara Airlangga, Kekuatan Spirit Identitas dan Jati Diri “Air dan Udara” dalam Identitas dan Jati Diri Prabu Airlangga. Maka Karakter dan Identitas Jati Diri Air dalam Sastra Aksara Kata “Nama” dan Sastra Aksara Kata “Asma” Air dalam Nama Airlangga, yang disandang oleh Prabu Airlangga, “tidak mungkin tidak”, sangat mempengaruhi Beliau dalam menghayati, dalam mengasah sikap dan karakter, kepribadian, temperamen, identitas, jati diri kedirian Beliau, dalam menemukan dan dalam mengasah tugas dan misi hidupnya Beliau, dalam “Membaca dan Menulis Kitab Kehidupannya” (Ucok, 2012). Sebagaimana dinyatakan oleh Eyang Dang Hyang Nirartha (Putra, Ida Bagus Rai, 2012), Putra Eyang Dang Hyang Asmaranatha (Pendeta Kerajaan Majapahit) dalam Lontar Gama Tirta Pawitra (49b-51b) koleksi Gria Kemenuh Purnawati, “Agama itu, sebenarnya sudah ada di dalam diri, Tirtha adalah air, tetapi tidaklah air yang diminum dan yang dipakai mandi. Tidaklah air yang dipakai mandi. Tidaklah yang disungai atau dipancuran. Tidaklah air danau, tidaklah air laut, tidaklah air hujan, tidaklah air embun, tidaklah itu adanya. Sebenarnya adalah Tirthamretha, Air Ke-hidupan”. Dengan adanya kalimat di lontar tersebut, Sastra Aksara Kata Air pun, sudah terbukti dapat mengalami penemuan dan pemaknaan yang lebih dari yang selama ini kita kenal, menjadi jauh lebih luas, jauh lebih mendalam, jauh lebih berarti dan jauh lebih bermakna sejati, ketimbang kosa kata Air dan Udara dalam logika bahasa yang selama ini sudah mengisi otak logik matematik kaku kita, maka dalam aktivasi peningkatan kesadaran tinggi dan kode-kode kesadaran kosmik yang semakin meluas tersebut, serta dalam tataran~tatanan dari kode-kode frekuensi, resonansi dan fibrasi, arti dan makna Air yang sama tersebut, akan membimbing kita menuju Arti dan Makna Air, yang dalam bahasa dan bahasan Sastra Inggrisnya, adalah Udara, dalam bahasa Yunani adalah Spirit, ya Udara itu, ya Spirit itu, Ya Daya Hidup Ilahi itu, Ya ruh-Illahiah itu, yang dalam bahasa dan bahasan Jawa Kunonya, bisa menjadi Tirta Air Kehidupan tersebut. Kajian Nafas adalah Benang Hidup, oleh Ucok, 2012, dalam uraiannya. “Manusia adalah merupakan entitas pribadi yang hidup. Diawali dari sebuah sel hidup yang dibuahi, kemudian memecah diri dan hidup. Sel merupakan individu yang hidup. Sel yang merupakan individu yang hidup, dibuahi, membentuk jaringan yang dihidupi oleh nafas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nafas adalah benang hidup. Nafaslah Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
45
yang menghubungkan badan (hidup), kepada yang Maha Hidup. Memberi makanan kepada bagian yang terkecil dari tubuh fisik yaitu DNA. Manusia bisa hidup tanpa makan dan minum untuk beberapa hari, tetapi tak bernafas untuk beberapa saat akan mengakibatkan rusaknya sel tubuh dan berikutnya mati. Pengendalian keluar masuknya nafas adalah awal dari menuju ke – keadaan meditasi. Ditambahkan olehnya, meditasi juga merupakan cara bagaimana terbebas dari berbagai penyakit”. Ibu Dr Rubiana Soeboer almarhum, Doktoral lulusan Universitas Indonesia ini, dalam terjemahannya di Buku Sang Pembawa Cahaya, juga meneguhkan hal itu, “Penting sekali bagi siapapun yang ingin mencapai keseimbangan tubuh untuk berlatih bernafas dalam dalam secara teratur. Latihan bernafas adalah program yang mementingkan bernafas dan melakukan oksigenasi supaya oksigen dapat di masukkan ke dalam tubuh. Ditambah-kannya. Jadi, metodenya, adalah menggunakan perhatian, nafas, dan pilar cahaya (limas segi 8), serta latihan berputar (seperti tarian sufi). Kami akan menambahkan suatu skrip tambahan untuk metode ini. Oleh karena kamu adalah mahkluk-mahkluk elektronis yang mengubah frekuensi dengan cara yang sangat cepat, kami merekomendasikan agar kamu banyak minum air, air putih, murni atau air dari mata air. Air berfungsi sebagai pengatur arus atau konduktor. Air membuat sistemmu terbuka dan mengalir”. Sungguh Al quran pun tidak menyangkal dan malah meneguhkan daya kekuatan spiritual dan hidup kehidupan dari unsur yang di Sastra Aksara Kata namakan Air tersebut “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulunya menyatu, kemudiaan Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya 21:30) Meditasi dengan Nafas sebagai Benang Hidup, sungguh menentukan Kualitas Sumber Daya Manusianya, Nafas Mengandung Ruh, Daya Hidup, Daya Spirit, makanya sebagaimana asal kata “Spirit” dari Bahasa Yunani berarti Udara, ataupun Eter ataupun Oksigen dengan 2 lapis hingga 3 lapis ini, semuanya memiliki Kekuatan Hidup, Energi Hidup. Sehingga “Spirit” Air dan Udara di dalam Airlangga sudah menandakan dan mendanaskan pentingnya Udara, Oksigen hingga Eter dalam Hidup dan Kehidupan. Derajat Kesehatan dan Kecerdasan Spiritual sebagaimana yang di ajarkan oleh Para Pendahulu Agung, Para Leluhur Agung, Termasuk di dalamnya adalah ruh-Spirit Air dan Udara Prabu Airlangga terhadap anak cucunya, hingga bagaimana para mahasiswa dan alumni Universitas Airlangga, terutama Jurusan Departmen Antropologi, mau dan mampu mengkaji serta mengejawantahkan dalam peluang dan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
46
kesempatan hebat untuk program dan jalan meningkatkan derajat~kapasitas~kualitas karakter~pribadi~temperamen~identitas Kedirian hidup dan kehidupannya serta derajat kapasitas~kualitas personal profesi sebagai alumni UNAIR, juga para Alumni UNAIR secara umum, yang terus menerus menggali potensi ruh~Spirit dan Kedirian Prabu Airlangga, sebagaimana yang kita lakukan di sini, kini dan seterusnya ini. Sehingga bagaimana kita belajar mengasah dan mendewasakan, mencerdas-kan, mematangkan, Air dan Udara dalam diri kita, raga kita, untuk memiliki karakter, kepribadian, temperamen, identitas seperti Air, seperti Udara, seperti Spirit Berbhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, yang merupakan Karakter, Kepribadian, Temperamen, Identitas, Manusia sebagai Co-CreatorNya, Perwakilan Tuhan di muka bumi, KhalifahNya, HambaNya, yang ber Air dan ber Udara ini. II. Ruh Airlangga dalam Air “DaLANG” Nang raGA, naGAra, neGAra. Bagaiman Air dan nafas Udara berperan penting dalam tubuh kita, jaringan kita, sel kita, maka ruh~Spirit Air Airlanggalah, ruh~Spirit Udara Airlanggalah, ruh~Spirit Nafas Airlanggalah yang akan menjadi Fundamental Hulu Gerak Gerakan Pergerakan KeberTUBUHan, Kedirian dan Kebangsaan hingga Kenegaraan kita, karena Air dan Udaralah yang frekuensinya sama dengan Spirit Wawasan Kenegaraan, Wawasan Kebangsaan, Wawasan Global, Epu Sutasoma, dalam BerBhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa. Kita akan memasuki Filsafat KeberTubuhan kita, sekaligus frekuensi, resonansi, fibrasi, gelombang energi ruh, cahaya, benang-benang energi ke nur cahayaan TUBUH, nur-Illahiah dalam, Nang Raga, Nagara, Negara BerTuhanan diri kita. Raga sebagai Perpustakaan Yang Hidup. Raga kita, Siti Lemah Bumi Kita, dalam bahasa dan bahasan Jawa Kuno, Sebagaimana yang disampaikan dalam buku Sang Pembawa Cahaya (Soeboer, Rubiana, 1992),”Bumi adalah Perpustakaan Hidup, karena kamu sekalian memiliki sebuah gambaran bagaimana sebuah perpustakaan itu, tempat informasi tersimpan dan tersedia. Kami menggunakan analogi ini karena kami berniat untuk membangkit-kan gambaran bahwa kemana saja kamu pergi, kamu selalu berada di dalam sebuah perpustakaan. Kamu hanya belum dapat memahami mengartikan informasi tersebut atau mengenali apa yang ada di dalam perpustakaan tersebut. Sekarang, sebagaimana yang telah kami tunjukkan, Keluarga Cahaya telah datang ke planet ini untuk menerima energi dari para Perencana Asli. Energi ini akan menimbulkan perubahan genetik, mengaktifkan, dan menyatukan kembali benang-benang cahaya yang memuat kode, kode. Benang-benang ini akan membentuk sistem dua Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
47
belas helisk (DNA kita) yang dapat mengaktifkan tubuh kita. Ini akan membuat manusia sangat berharga karena saat itu mereka siap digunakan untuk mengakses data yang disimpan di Bumi”. Lontaran visioner yang ditangkap oleh Ibu Rubiana Soeboer tersebut di sambut oleh Pak Ucok Khairuddin, dalam bahasa dan bahasan, buku-bukunya, “Bumi dengan segala perangkatnya adalah merupakan perpustakaan, dimana diharapkan manusia dapat belajar tentang konsep ciptaan dan yang menciptakan. Dalam menjalankan tugas belajar di alam yang luas ini, yang dimanapun kita berada, kita dalam ruang lingkup perpustakaan, hendaknya dapat memberdayakan apa yang ada dalam konteks keseimbang-an”. Sungguh tidak ada peristiwa yang kebetulan dengan lahirnya Buku Cahaya Kasih Menuju 12 Heliks, 2012 oleh Pak Ucok Khairuddin, menyatakan bahwa “Kolaborasi energi akan mem-bantu pengaktifan chip cahaya kasih yang berikutnya dapat di aktifkan sendiri, guna paling tidak untuk penyembuhan diri sendiri, langkah awal akibat aktifnya chip energi cahaya kasih adalah regenerasi sel dan pengaktifan DNA menuju 12 heliks, bukan 2 heliks sebagaimana yang dikenal oleh para ilmuwan dan banyak orang selama ini. Di mana setiap heliks (untaian) berfungsi sebagai penerima (receiver) dan pemancar (transmitter)”. Menindaklanjuti penemuan dan transfer ilmu pengetahuan dari para leluhur ini, Pak Ucok, menegaskan, “Selain manusia yang diharapkan dapat belajar dari keberadaan bumi beserta perangkat-nya, manusia juga sesungguhnya di bekali visi dan misi yang disebut sebagai tugas, guna dapat memberdayakan alam sekaligus memeliharanya dalam konteks keseimbangan. Oleh sebab itu, manusia hendaknya dapat menjaga, bahkan meningkat-kan kualitas hidup dan kehidupannya terkait fisik dan spiritnya. Hal ini menjadi penting, karena kehidupan spiritual manusia terkait erat dengan kesehatan fisiknya. Salah satu solusi guna meningkatkan kualitas spirit dan fisik adalah “kampung spirit bambu”. Ditambahkan oleh Pak Ucok. Yang katanya (Einstein) bahwa: “setiap ruang yang berbeda akan menghasilkan energi yang berbeda”. Begitu pula materi yang membentuk ruang, juga mem-pengaruhi energi yang terbentuk. Pengetahuan ini, mendorong penulis untuk mencari tahu tentang apa itu piramid (** yang oleh Ibu Rubiana Soeboer, disebut Pilar Cahaya), yang sudah barang tentu dengan segala kesederhanaan Pak Ucok sebagai anak kampung yang hidup dan berkehidupan dengan keluarga yang sederhana pula. Didorong oleh pengalaman meditasi, Pak Ucok terus menerus mengembangkan kerucut baik bentuk, besar dan materinya. Akhirnya Pak Ucok menetapkan bahwa kerucut yang akan dikembangkan adalah kerucut bersegi delapan”. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
48
Maka Lahirlah Ranjang dan Kursi B.A.M.B.U Limas Segi 8, Ranjang dan Kursi Terapi dan Penyembuhan Multidimensi~ Multifungsi~ Multisektor. Air, Udara dan Tubuh B.A.M.B.U di dalam B.A.M.B.U menciptakan Energi , Frekuensi, Resonansi, Firbrasi Ruang dan Raung Pembelajaran yang luar biasa jika ruh~Spirit Air Udara dan Tubuh B.A.M.B.U tersebut dirangkai dalam rangkaian dan kom-posisi bentuk, sifat, ruang dan waktu segi delapan. Sebagaimana istilah budaya leluhur Jawa Kuno, “Lahir Wakile Batin” maka lahirnya, batang Tubuh B.A.M.B.U. Deling Kuning, Pring Kuning, Pring-atan untuk Kendel Kendel Eling dan Kukuh Nang Ning Nungnya, mempertemukan Filsafat Keber Tubuhan Manusia dan KeberTubuhan B.A.M..B.U. Air menjuLANG GAgah, Air menjuLANG meGAh apa jika salah satunya yang luar biaa bukan mengarah pada SOSOK B.A.M..B.U.(Biji. Alam. Manusia, Budaya. Urip) itu sendiri. “B.A.M..B.U. telah hadir begitu lama pada peradaban manusia, tetapi potensi yang tergali baru 20 persen. B.A.M..B.U memang sederhana, tanpa hiasan ranting dan cabang, berdiri tegak dengan kesahajaan apa adanya. Tetapi dibalik kesahajaan apa adanya di sana semua ada. Bambulah barangkali tumbuhan yang memiliki unsur alam yang lengkap. Ia memiliki unsur api, tanah, angin, dan air, yang dapat di urai atau dipadu-padankan menjadi unsur yang amat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, bahkan alam semesta raya”. (Potensi Bambu Untuk Peningkatan Kualitas Fisik dan Spiritual, Ucok, 2012). Dalam Kitab Wedhatama, Kitab Jawa Kuno, kita juga mengenal adanya 4 Sembah, Sembah Raga Sembah Nang Raga, Sembah Hati, Sembah Jiwa dan Sembah Rasa. Justru antara Sembah Raga dan Sembah Rasa sangatlah luar biasa hebatnya titik temu, titik energi, titik frekuensi, titik resonasni ruang raung pembelajar-annya, maka sejak dahulu Para Raja-Raja Nusantara ternyata sudah sampai pada titik Kesadaran Tinggi Kode-Kode Kesadaran DNA 12 Heliks dalam Raga dan Rahsanya, sehingga Jiwanya, Totalitas Pemikiran Akal, Hati dan Rasanya sudah Manunggaling Rasa, Manunggaling Raga, Manunggaling Kawula lan Gusti, Baguse Ati, Fastahibul Qoirot, berlomba-lomba menuju kebaikan, dan makom kualitas ngaji teles, berkeringat berdarah, bersimbah mujahadah, menundukkan jiwa rendahnya, menuju Identitas, Kapasitas, Kualitas, Karakter, Pribadi, Temperamen seperti sesembahannya, Tuhan Yang Maha Esa, seperti Sifat dan Karakter Gusti Pangeran-nya. Dan para wali memadukan Sastra Aksara Kata Gambar ini dalam Baju Takwa Jawanya, Eyang Sunan Kalijaga, bahwa spiritulitas dan religiusitas Jagad Para Dewa, bahwa menurut Ilmu Jawa Kuno, “rahasia Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
49
ilmu Allah ada dalam dirimu”, sungguh mampu sinergis selaras serasi dengan spiritualitas dan religiusitas Jagad Para Nabi senada senafas dengan penemuan hebat Eyang Sayidina Ali, “Bertahun-tahun kucari Tuhanku kutemukan diriku, bertahun-tahun kucari diriku, ketemu Tuhanku”. Sefrekuensi dengan Transformasi Budaya Iman, Spiritualitas dan Religiusitas dalam Ajaran Konsili Vatikan II, Gereja Katolik, menyatakanm,”…i Luar Gereja Ada Kebenaran…”, juga dalam bukunya, Romo Boelaars, 2005, Indonesianisasi, Dari Gereja Katolik di Indonesia Menjadi Gereja Katolik Indonesia.” Yang di dalamnya tertuang dan ditorehkan tinta emas wawasan yang luhur dan agung, senada dengan ruh~Spirit Jiwa Suksma Eyang Mpu Sutasoma, Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, “Dengan disokong soko guru Prinsip Katolik Umum Universal dan Pancasila tersebut, Pada kedua soko guru tersebut, Gereja Indonesia setempat perlu selanjutnya terus dibangun,”Kekatolikannya harus menyempurna-kan keindonesiaannya, dan keindonesiaannya harus menyem-purnakan kekatolikkannya.” Begitu juga dalam Tradisi KeKristenan dan KeKatolikan, Allah mengetahui “Apa yang Dia kerjakan sejak semula, Dia memutuskan dari permulaan untuk membentuk kehidupan orang-orang yang mengasihi Dia, serupa dengan kehidupan anak-Nya… kita melihat bentuk yang asli dan yang diharapkan dari kehidupan kita di dalam diri Yesus Kristus” (Roma 8:29). “Kita memandang pada Anak ini dan melihat tujuan semula Allah dalam segala sesuatu yang diciptakan” (Kolose 1:15). “Allah ingin kita bertumbuh, serupa dengan Kristus dalam segala hal” (Efesus 4, 15a). Maka semua referensi tetap mengarah bahwa Air dan Udara dalam Tubuh dan Raga kita, Air dan Udara dalam Raga Tubuh Sel, Raga Tubuh Inti Sel, Raga Tubuh DNA 12 Heliks kita memang ditujukan dan diarahkan menjadi bahan dan bagian utuh elemen pembentukan Karakter, Pribadi, Temperamen dan Identitas Kedirian kita, menyerupai Sang Pencipta kita, sifat-sifat dan Karakter, Pribadi, Temperamen, yang sudah tergambarkan dan merasuki para Nabi, Para Wali, Para Hamba, Para Aulia, Para Arif Bijaksana, Para Leluhur, dan Para Pendahulu Agung, Termasuk Para Pinandito dan Para Raja Nusantara, seperti Eyang Prabu Airlangga, yang diejawantahkan oleh Eyang Mpu Sutasoma, berupa mustika raja pustaka nasional “Bhinneka Tunggal Ika”yang ditulis oleh Mpu Tantular dari Kakawin Sutasoma dalam tata kebangsaan dan tata kenegaraan yang mengglobal, menuju penataan Semesta yang Lebih Baik. Secara umum meditasi adalah upaya merendahkan frekuensi seluruh aspek TUBUH guna melakukan penyelidikan ke dalam diri, oleh karena frekuensi spirit dan keIlahian serta keluhuran berada pada frekuensi zero, frekuensi nol, frekuensi dasar yang ada di alam gua garba, Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
50
selama kita berada di ruang tapa rahim sang ibunda kita semua. Penyelidikan segala aspek diri kedirian ini, untuk menggali pemahaman akan sejatinya diri, yang terkait dengan siapa Pencipta dan mekanisme segala aktifitas yang meliputi hidup dan kehidupan serta penyelesaian akan tugas yang diembannya. Maka ruh~Spirit Air Udara Tubuh dalam Airlangga merupakan Kajian Literatur Spiritualitas Religiusitas sekaligus dapat ditempuh melalui Kajian Meditatif yang bisa sampai pada Penemuan Jati Diri Prabu Airlangga, Jati Diri Universitas Airlangga, yang merupakan Jati Diri Setiap Manusia dan Jati Diri Mahasiswa serta Alumni Universitas Airlangga, yang mau dan mampu melakukan Proses Meditatif, Tafakur, Keheningan dan Perenungan Kajian Keilmuan dan Kengelmuan ruh~Spirit Air Udara Tubuh dalam diri kedirian Prabu Airlangga dan Diri Kedirian kita sendiri pada khususnya. Kita tambahkan materi Perjalanan Intuitif Meditatif di dalam ruang, waktu, bentuk, sifat kursi dan ranjang limas segi 8 yang mengarah pada penemuan-penemuan, kepingan demi kepingan, kode kode kesadaran yang tinggi bertebaran di jagat alam raya, jagat literatur, jagat pikiran dan perasaan kita, jagat TUBUH kita dan jagat jiwa kita. Wawasan tersebut ada di dalam Buku Sang Pembawa Cahaya (Soeboer, Rubiana, 1992). Mereka menjawab, ”Anda akan mengumpulkan kepingan-kepingan ini menjadi satu dengan menggunakan intuisi anda. Ini bukan merupakan proyek yang menggunakan pikiran logis. Dengan menggunakan intuisi anda, anda akan dibimbing dan diuji untuk melihat apakah anda dapat melakukan dan menyelesaikan proyek ini tanpa pikiran logis, mengetahui langkah-langkah yang akan dikerjakan selanjutnya. Ini akan menjadi latihan yang luar biasa bagi anda. Pekerjaan ini akan membuat anda memasuki tingkat kesadaran yang lebih tinggi, tatanan yang lebih tinggi, dan kepercayaan yang lebih tinggi. Bila telah selesai dan sangat berhasil, anda akan mengatakan,” Saya tidak tahu bagaimana saya melakukannya. Saya tidak memiliki gambaran sama sekali.” Hal ini senada dengan Tulisan Bab X, tentang perlunya mendefinisi ulang apa itu cerdas? Oleh Ida Wayan Oka Granoka. Hal ini perlu kita paparan di sini sebelum memasuki kajian selanjutnya, mengingat dimungkinkannya kawan-kawan atau rekan sepeneliti atau rekan-rekan intelektual, rekan-rekan penerjemah spiritualreligiusitas, rekan-rekan budayawan, rekan-rekan pengiat dan pekerja budaya, rekan-rekan pejuang merah putih, yang punya hasrat tinggi untuk mempertanyakan bagaimana metodologinya, serta dasar-dasar logikanya, sehingga kita bisa sampai pada paparan dan penemuan-penemuan kesadaran kesadaran tinggi, kode-kode informasi seperti itu, apakah Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
51
dimungkinkan kita ber-dialog dengan para leluhur, apakah berdialog dengan para leluhur itu tidak dimungkinkannya untuk terjadi alih dan ahli teknologi, ahli dan alih ilmu pengetahuan, budaya dan peradabaan canggih dan tinggi, yang selaras dengan kehendak alam dan tidak keluar dari jalan Tuhan. Inilah kajian dan pertanyaan-pertanyaan mereka yang sungguh menantang, namun layak bagi mereka untuk menemukan hasilhasil riset dan penelusuran kami, yang mampu menembus batas-batas kekakuan keilmuan dan filosofi yang menghalang-halangi diri kita mengenal keluhuran leluhur kita dan kehebatan spirit karakter kepribadian, temperamen, dan identitas mereka, dalam hubungannya dengan diri, alam, sesama dan Tuhan seru sekalian alam, sekaligus tidak ketinggalan mengikuti per-kembangan kemajuan di bidang science ilmu pengetahuan dan percaturan dunia global. Sehingga kita menemukan kembali dasar kebangsaan dasar kenegaraan, dasar kenusantaraan kita, dasar Pencerahan Timur Raya kita, dasar yang ditemukan oleh Mpu Tantular, Mpu Sutasoma, Raja Sailendra Borobudur, Prabu Airlangga, Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin sesungguhnya, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, yang semakin utuh dalam ruh~Spirit Air, Udara dan Tubuh kita. III. Ruh Airlangga dalam Air “Jala Tunda” Gunung Arjuno Gunung Penanggungan. Program Pertama Air dan Per Mata Air. Jala itu Air, jadi Program Air Jangan Pernah di Tunda lagi. Sebagaimana yang disampaikan Tokoh Pemberdayaan Masyarakat Dunia yang hebat, Mr. Schumaker dalam bukunya Small Is Beautiful, “Jatuh bangunnya sebuah peradaban terletak pada penggunaan tanah dan lahan yang mereka miliki.” Senada dengan Prabu Airlangga menandaskan,”Jatuh bangunnya sebuah budaya dan peradaban terletak pada pengelolaan dan penggunaan air dan mata air yang mereka pelihara, jaga dan rawat dengan kepatuhan seorang Patih Narotama.” dalam Ziarah Spiritual Team Cahaya Kasih ke Petilasan Prabu Airlangga di Makam Patih Narotama dan Sumber Mata Air di Gunung Penanggungan Kaki Gunung Arjuno, Mata Air Jalatunda, Jangan diTunda Program Banyu Bayu Bambunya. Pada acara Pertemuan Para Pemimpin Muda Se-Asia Pasific yang ditanyakan oleh Media TV Nasional, SCTV, 2009. Satu Untuk Semua, menggambarkan bahwa Era Kepemimpinan Dunia Abad 21 terletak di Negara-Negara Asia, karena di Negara-Negara Asialah Kawasan Hutan, Kawasan Desa Kawasan Dusun, Kawasan Paru-Paru Dunia, dan Taman Sari Dunia Berada, Khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Khususnya Hutan Jawa, Khususnya Hutan Kaki Gunung Arjuno. Kawasan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
52
Hutan-Dusun-Desa, tergantung Rakyat Hutan-Dusun-Desa, tergantung Pemerintah Daerah, Muspika dan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pendidikannya. Keputusan Anda hari ini, Keputusan Para Tokoh Agama, Keputusan Para Tokoh Masyarakat, Keputusan Tokoh Pendidikan, Keputusan Tokoh Pemerintahan, Keputusan Muspika hari ini, Keputusan Kamituwo, Keputusan Kepala Desa, Keputusan Lurah, Keputusan Camat, Keputusan Bupati dan wakilnya, hingga Keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur sangatlah menentukan Masa Depan abad 21 di bumi Purwosari di bumi Martopuro, di bumi Kabupaten Pasuruan, dan di bumi Propinsi Jawa Timur ini. Masa depan anda ada di tangan Anda, bagaimana Perlakuan anda terhadap Tanaman ini, terhadap Pohon, terhadap Tanah, terhadap Hutan, terhadap Mata Air, terhadap Sungai-Sungai, terhadap Air, terhadap Gunung-Gunung, Khususnya Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Bromo, di seputaran Kawasan Kabupaten Pasuruan ini, desa dan dusun Purwosari Martopuro ini. Masa depan Anda ada di desa-dusun Anda, sebab kota-kota besar di seluruh Kabupaten Pasuruan dan di seluruh Propinsi Jawa Timur ini, tergantung Air dan Sumber Mata air, Tergantung Udara dan Paru-Paru Hutan dan Paru-Paru Pohon desa-desa dan dusun-dusun Anda, tergantung semua hasil bumi dan pertanian, peternakan dan perikanan desa-desa-dan dusun dusun Anda, Sudah waktunya, bangun dari tidurnya, bangun dari kemalasannya, bangun dari konfliknya, bangun dari rasa mindernya, bangun harga dirinya, bangun keyakinannya, bersatu padu, gotong royong, bekerja sama dengan bukti sama-sama bekerja di bidangnya masing-masing, membangun desa, mem-bangun mata air (Gerakan Penghijauan Perlindungan Mata Air) membangun pertanian desa, kehutanan desa, perkebunan desa, peternakan desa, perikanan desa. Penghijauan Hutan dan Desa-Dusun kita, Penghijauan Sumber-Sumber Kehidupan dan Perdagangan kita. Tangisan Ibu Bumi dan Tangisan Bapak Langit, Sebuah Transfer Komunikasi Intuisi~ Kecerdasan Spiritual Manusia Sastra Budaya Canggih. Sejak Almarhum Eyang Cokro dan Kedua Gurunya Almarhum Eyang Heru Cokro dan Almarhum Eyang Sutaji, ketiga Eyang Tersebut sudah berulang kali mendengar ratapan, tangisan, jeritan Ibu Bumi dan Bapak Langit, melalui Kewaskitaan Spiritual Kasepuhannya yang mendalam dan Ketajam Mata Batin Beliau Bertiga, Mata Hati Pengabdian dan Pengorbanannya Buat Indonesia dan Bagi Anak-Anak Cucu-Cucu Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
53
Putrowayahnya. Beliau Bertiga sudah berulang-ulang mendapat pesan dan isyarat Alam tentang berita kehilangan dari Ibu Bumi dan Bapak Langit, kabar Kehilangan Anak-Anak Mereka. Di dalam Bahasa Jawa, Anak itu Petetan, Petetan itu anak, Petetan juga berarti Tanaman. Dengan adanya Kehilangan begitu Banyak Jutaan hingga Milyaran bahkan Trilyunan Anak2 Ibu Bumi dan Bapak Langit ini. Berapa Banyak Juta Hektor Hutan ditebangi dan digunduli di seluruh Permukaan Badan Ibu Bumi ini, Maka bencana kemarahan mereka sungguh sudah tak tertahankan. Isu fiksi~ilmiah tentang bencana besarbesar tanggal 12 bulan 12 tahun 2012, ramalan suku Maya Inca di Meksiko itu, bisa jadi bukan isu ancaman fiksi belaka, Jika prinsip Energi Tak Dapat Dimusnahkan Tak Dapat Di Ciptakan. Energi yang diTerima sama dengan Energi Yang diLepaskan. Hukum Sapu Denda Alam berjalan, Hukum Tabur Tuai Pasti Terjadi, Hukum Karma Pasti Datang. Jalan satu-satunya hanya mengurangi besarnya bencana, atau mencegah bencana dan atau melakukan apa yang di amanahkan Bapak Langit dan Ibu Bumi, semoga di Kaki Gunung Arjuno, Di seluruh Indonesia, Di seluruh Nusantara, Program Banyu Bambu Bayu, semoga Bencana-Bencana itu tidak lah sampai parah, sedikit menelan korban Jiwa, dhus masih mampu mengatasi kebangkitan Pasca Bencananya, baik Manusia maupun Alamnya. Jalan satu-satunya hanya mengembalikan Petetan, Tanaman, Pepohonan, Anak2 Ibu Bumi dan Bapak Langit Ini. Secara Serentak Terorganisir, Tertata, Rapi, Aman, Damai, Tenteram dan Bahagia. Maka menjadi sebuah kelayakan dan kepantasan jika Universitas Airlangga, menjadi salah satu Pimpinan Pasukan di Garda terdepan, pada Gerak Gerakan dan Pergerakan Penghijauan Perlindungan Mata Air, ini Program “Banyu” Air dalam Bayu “Udara” Budaya Sastra Aksara Kata Suara Nada ”Excellence With Morality” dalam Program Banyu Program Air di Jalatunda, di Gunung Arjuno, di Jawa Timur. Akan aneh kedengarannya jika Program Air di Jawa Timur Pasukan Civitas Akademika Airlangga tidak ikut terlibat, Aneh rahsanya jika ruh-Spirit Air Udara Tubuh semakin terkuak dan Jatidiri Air dalam Kedirian Manusia Airlangga masa lalu dan masa kini serta masa depan tak bergetar dan tak terpanggil jiwa keAirannya, dengan situasi kekeringan air dimana-mana di Jawa Timur ini dan Kehilangan Pepohonan di hutan belantara Jawa Timur ini. Serta kekerasan, kemiskinan, kebodohan dan kejahatan yang semakin merajarela ini. Semoga tulisan ini bisa menjadi komunikasi budaya air dan peran serta aktif civitas akademika yang sesungguhnya dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh Budaya Sastra Aksara Kata Suara Nada ”Excellence With Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
54
Morality” atas penemuan Jatidiri Airlangga dalam seluruh civitas Airlangga adanya. Di Program Banyu Air, Program B.A.M..B.U. dan Bayu Budaya Air di Gunung Arjuno, Bromo, Tengger, Semeru, di Jawa Timur dan di Nusantara. Sebagai pengejawantahan Kajian Jatidiri Universitas Airlangga, Jatidiri bangsa dan Materi Topik Perjalanan Luar Biasa di Bumi Lamongan ini. Suwun. IV. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh “Banyu Mas” Kedirian Khalifah Co-Creator. Sebagaimana ekspresi dan dari penjabaran nada suara jiwanya Mas Tejo, Komisi Hak Asuh dan Hak Asasi Anak-Anak Jalanan di Kota Malang, yang menyampaikan kepada kita, bahwa jumlah anak-anak jalanan di kota-kota dihampir 27 propinsi hingga 33 propinsi yang terutama di 24 propinsi di Indonesia meningkat secara tajam, setiap tahunnya. Bagaimana Banyu Mas Manusia Kholifah dan Co-Creaternya Allah Sang Maha Hidup ini bisa keleleran, jam tanyang dan getayangnya seperti itu?. Bagaimana ruh~Spirit Air Udara Tubuh, Banyu Mas, Air Manusia ini, sungguh menjadi tantangan jaman dan persoalan pemasalahan nyata atas terobosan teknologi jaman masa kini dan masa depan, seperti yang dikokohkan oleh Budayawan Besar Dunia John Nasbit, “bahwa Penemuan-Penemuan Teknologi Canggih Masa Depan, Bukan pada Penemuan Teknis Teknologi, semua itu hanya turunan dan pengembangan TeknologiTeknologi sebelumnya, namun sungguh justru terletak pada Pemahaman, Pengertian Siapa Sesungguhnya Diri Manusia itu.” Dalam hal ini Kita Spiritual Being Human Being inilah, yang merupakan CoCreaternya Sang Penciptalah sesung-guhnya Sumber dan Sosok Teknologi Canggih Hebat masa Kini dan Masa Depan. Maka jalan intuitif, jalan meditasi, jalan tafakur jalan evaluasi jalan syukur peluang untuk kembali kita menemukan kebenaran, kesucian dan kemurnian dari ruh~Spirit Air Udara Tubuh “Banyu Mas” dalam diri kita. Dampak dari seluruh rangkaian meditasi adalah kesadaran (pencerahan, hingga Pencerahan Timur Raya). Kesadaran yang akan menggiring kita memahami dan memaknai akan tugas yang diemban kita sebagai co created Tuhan, tandas Pak Ucok (2012). MEDITASI yang Beliau pahami ”ME” adalah “ME-MAHAMI”, “DI” adalah “DIAM”, “TA”, adalah “Tafakur”, “Si”, adalah “Siap” MEMAHAMI Tujuan Meditasi “Banyu Mas”. Tujuan utama meditasi adalah menyelidik ke dalam diri. Menyelidik untuk memahami “AKU”nya “AKU”. Bagian terdalam dan terkecil dari keberadaan kita, dan itulah DNA, yang dapat diakses dengan upaya merendahkan frekuensi seluruh sel tubuh kita. Upaya inilah yang disebut meditasi. Dengan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
55
meditasi kita dapat menguak tabir informasi apa tujuan kita diciptakan, tugas apa yang kita embank, dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk dapat menyelesaikan apa yang menjadi tugas kita, tugas “Banyu Mas” ini. Oleh sebab itu, dengan meditasi, pulang untuk bersatu, menjadi bukan hak yang sulit, Tambah Pak Ucok (2012) DIAM, adalah syarat utama meditasi. Diam diartikan tidak berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. DIAM untuk merenung adalah jalan menuju penyadaran akan makna sebuah kehidupan yang terus berputar tak pernah berhenti mencari terminal yang namanya kedamaian. Biarkan DIAM se sekali menguasai pikiran kita agar kita diberi pemahaman akan tujuan hidup. TAFAKUR adalah tunduk, menundukkan diri untuk menyadari bahwa kita adalah sesuatu yang harus tunduk sebelum ditundukkan. TAFAKUR dalam kesenyapan yang hening akan membawa kita pada kesadaran, bahwa banyak hal-hal baik, hal-hal bermanfaat, bukan saja bagi kita tetapi bagi kehidupan, yang belum sempat kita lakukan. Memang adakalanya kita lupa bahwa kita sedang diperjalankan untuk dibelajarkan, menuju pembelajaran akan majkna dari sebuah kehidupan. TAFAKUR adalah evaluasi dan rasa syukur. Dengan tafakur kita akan terus menerus bersyukur dengan apa yang telah diberikan kepada kita. Kita akan berterima kasih kepada jantung kita dan seluruh organ tubuh kita yang menjalankan kita hidup, bersyukur atas BANYU MAS kita. Kita akan selalu merasakan rasa, dan menutup pintu pintu rasa yang menjadikan kita tidak pandai berterima kasih. Pandai berterima kasih pada sesama adalah awal kebijakan untuk pandai berterima kasih kepada pemberi Hidup dan Kehidupan. SIAP adalah penyerahan total, menjadikan seluruh hidup dan kehidupan adalah milikNya. Semua persoalan yang tidak mampu kita pecahkan menjadi persoalan Allah. Menyadari secara total bahwa dibalik apa yang kita lakukan adalah atas kehendak ALLAH semata. Dan kita harus siap menjalankan apa yang menjadi tugas kita, terlepas suka atau tidak suka. Maka disimpulkan oleh Beliau, “Rasamu itu adalah hartamu, tugasmu itu adalah kebahagiaanmu, pekerjaanmu itu adalah kegembiraanmu”. Semoga pemahaman Derajat Kualitas Kapasitas Banyu Mas dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh “Banyu Mas” Airlangga yang MEDITATif ini, membuka cakrawala kesadaran kita, dan bisa mengurangi jumlah anak-anak jalanan di jalanan seluruh Indonesia, seluruh nusantara dan seluruh bumi ini. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
56
V. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh MERPATI PUTIH * Unair Unit Kegiatan Kemahasiswaan Unair. Mahasiswa Pencak Silat Betako MERPATI PUTIH Unair, sejak 1988 – 1996, sampai sekarang. 1. Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening, Mencari Tepatnya Tindakan dengan Keheningan. 2. Manunggaling Endahing Roso Pikiran Ati Tumuju Ing Pangeran Udhinen Tatanan Ingkang Hinggil Hutomo Hagung. Menyatu utuh dalam Keindahan Rasa Pikiran Hati Menuju Tuhan Sang Pencipta sampai pada Tatanan dan Tataran yang Utama dan yang Agung. 3. Deling Kuning Kendel Eling Kandel Elinge Kukuh Nang Ning Nung. Berani dan Ingat Tebal Ingatnya Teguh Tenang Hening dan sungguh mampu merenung, bermeditasi, bersemedi, bertafakur sejati. Sebagaimana Satriya Pendekar Silat~Silaturahmi MERPATI PUTIH, rahasia energi dan kedahsyatan ilmu dan laku tindakannya sesuai kehendak alam dan Allah, adalah nafas. Pak Ucok sebagai Penulis Buku Meditasi, menyampaikan “….dalam berbagai upaya penulis menuju keadaan meditasi, adakalanya seolah penulis tak bernafas, akan tetapi sesungguhnya tetap bernafas bukan melalui hidung atau mulut, akan tetapi melalui kulit. Inilah nafas yang murni. Nafas yang udaranya telah tersaring oleh jaringan kulit. Sungguh aliran nafas sangat penting dalam menuju meditasi”. Maka dengan dasar-dasar olah senam pernafasan dan wawasan leluhur ilmu dan ngelmu MERPATI PUTIH di atas, sangat dimungkin oleh kita memahami imajinasi kreatif inovatif intuitif Prof. Ida Wayan Oka Granoka, Dr. Rubiana Soeboer Almarhum, Pak Ucok dan kawankawan lainnya, yang memang memasuki ranah perjalanan “pemburuan” jati diri, gaya hidup, sistem sosial, sistem hidup dan kehidupan yang berbasis ruh~Spirit Air Udara dan Tubuh, di semesta jagad yang sama. Maka mencari ruh~Spirit Air Udara Tubuh Airlangga dalam Nafas, dalam Aliran Nafas Hidup dan Kehidupan Merupakan Jalan Meditatif, sekaligus melalui Jalan Latihan Senam Pernafasan Nafas, Ilmu Ngelmu MERPATI PUTIH, nyata Penerapan Kesadaran demi Kesadaran, ruh~Spirit Air Udara Tubuh Airlangga dalam Nafas Udara dan Air, kembali di buktikan melalui Jalur Merpati Putih Unair dan Meditasi Pak Ucok. Dampak dari MEDITASI, Keheningan dari seluruh rangkaian meditasi dan keheningan adalah kesadaran (pencerahan). Kesadaran yang akan menggiring kita memahami an memaknai akan tugas yang diemban oleh setiap manusia, setiap anak cucu Prabu Airlangga, setiap manusia sivitas akademika, Universitas Airlangga Surabaya, sebagai Co Creatornya Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
57
Tuhan, Khalifahnya Tuhan. Menjadi Menuju Tujuan Manusia Sesungguhnya menjadi Bijaksana, yang terbimbing ucapan, pikiran dan perbuatannya sesuai dengan kehendak alam. Dalam Ke~Excellence with Morality-annya, KeMasterannya di bidang Profesi Panggilan Hidupnya, Perjuang dan Pekerjaannya, Keahlian Personalnya dan Derajat Kapasitas Kualitas Kediriannya, setiap Manusia Sivitas Universitas Airlangga Surabaya, bisa menemukan landasan Excellence with Morality dalam ruh~Spirit Air Udara Eter Tubuh Prabu Airlangga dan Kedirian kita, dalam Totalitas Akal~Hati dan Rasanya, sebagai sebagai Co Creatornya Tuhan. VI. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh, Air “Manu” Manuhara Manunggaling Hara, Manusia Sastra “Aksara” Budaya Canggih. *Riset tentang Manuskrip Eyang Heru Cokro Harjuno 2003 dan Manohara Borobudur Study Centre 2011. Budaya dan Peradaban Langit sudah ada di Bhumi Pertiwi ini, sudah ada di AIR danau yang BENING, AIR telaga yang bermandikan BINTANG-REMBULAN, Menjadi Gerak, Gerakan~Pergerakan “Rajawali Menggapai Rembulan”, Rajanya Para Wali Menggapai Rembulan dan Ternyata sudah ada di diri, “Tirta” kediriannya sendiri di “Tirta” Bhumi Pertiwinya sendiri. Semesta Langit dan Galaksi Angkasa Raya, sudah ada, sudah ONO di AIR sungai yang berkilau, di AIR di tengah-tengah samudera raya yang JERNIH BENING dan berkaca-kaca. Teknologi Langit sesungguh-nya sudah membumi di AIR Bumi dan menyatu dengan Budaya dan Peradaban AIR, Mahasurga Bumi, sebagaimana Eyang Sudono yang menemukan Kebenaran, Kesucian dan Kemurnian Air Telaga Borobudur, SemBORO Bumi DUR, sudah ONO, sudah ADA, Gusti Ono, Ono Gusti, Sosok Eyang Dewi Manuhara, Dewi “Dedikan Kawitane”, Manunggaling Hara. Manusia adalah Spiritual Being, yang sekaligus Human Being, Energi – Frekuensi – Bentuk – Ruang – Sifat dan Waktu dari Energi – Frekuensi Teknologi Budaya Langit, Budaya dan Peradaban Cahaya sudah menyatu, Manunggaling Hara, Manunggaling Rasa di dalam Kedirian AIR manapun, terlebih AIR yang BENING~BENAR~ MURNI~BERSIH~SUCI, AIR yang MenjuLANG GAgah seperti B.A.M.B.U itu sendiri, yang mampu Menjernihkan Air, Membeningkan Air, Mengorganikkan Air, Mem-bersihkan Air, Menyediakan Air, Memberikan Air, Menyucikan Air dengan DELING KUNINGnya (Kendel Kandel Elingnya Marang Gusti Baguse Ati, Sejatinya B.A.M.B.U itu sendiri, dalam KUKUH dan KUat dalam Ning Hening, Meditasi TeNANG, heNING, Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
58
mereNUNG, dalam Kesejatian, dalam Jati Dirinya, Karakter, Kepribadian, Temperamen dan Identitas Pring, Bambu, Deling itu sendiri). Maka nampak hubungan kuat antara Budaya dan Peradaban Air Sailendra, Candi Borobudur, Budaya Air Jalatunda, Airlangga, Budaya Hasta Brata di Kaki Gunung Arjuno, Eyang Harjuno Menerima Wahyu Kepemimpian Hasta Brata atau Kala Cakra Harjuno di Kebon Pring Indero Kilo, dan Budaya Hasta Borobudur. Namun sama dengan sosok Sastrawan dan Budayawan, Eyang Sosrokartono, Joko Pring dan Mandor Klungsu (dalam bahasa dan bahasan Jawa Kuno, Klungsu itu artinya Biji, Lembaga, Semen) yang menempuh Jalan Sastra yang kita menemukan peneguhannya di dalam tulisan seperti ini, “bahwa sudah waktunya semua manusia layak menyadari bahwa dunia sastra lah yang mampu mempunyai banyak manfaat dan merupakan makanan bagi ruh dan pemikiran bangsa. Sastra adalah pendidik terbesar bagi pancaindera (Inderaloka kita, panca air kita, karena indera artinya juga air, alat acknowledgement kita yang sangat luar biasa, yang sangat canggih dan layak dikenali, diasah dan digunatugaskan secara optimal potensi kreatif inovatif bijaksananya) adalah pendidik terbesar bagi pancaindera dan perasaan bangsa (Alman-faluthi, Mustafa Luthfi dan Asy-Syarif,Hasan, 1920), tambahnya “Sesungguhnya goresan pena penyair mempunyai pengaruh besar dan tempat di hati para pembacanya. Semua itu dikarenakan dasarnya adalah alam. Tulisannya juga mempunyai tempat yang sangat tinggi di dalam ilmu bahasa, terutama cara penyampaian-nya. Tulisannya mampu menyentuh perasaan, budi pekerti, adapt-istiadat, dan mengisahkan kejadian yang sebenarnya. Jenis tulisan seperti itu tidak mudah dicerna kecuali oleh mereka yang memiliki perasaan yang tulus, intuitif dan kecerdasan yang dinamis. Ia membutuhkan keahlian tersendiri. Maka menemukan dan membangun ruh~Spirit Air Udara Tubuh Airlangga dalam perjuangan penemuan dan pengupayakan Jatidiri sesungguhnya, kita bisa memahami maksud almarhum Eyang Heru Cokro Harjuno, menuliskan bahwa Manusia Nusantara, Manusia Arjuno, Manusia Airlangga Masa Depan, haruslah menuju dan menjadi Manusia Sastra “Aksara” Budaya Canggih, karena penjelasan Ida Wayan Oka Granoka, dalam tulisannya, 2000, Taksu dan Ekspresi Bali, Seni Hidup Menyong-song Masa Depan Surgawinya, “Apabila suatu pakem Ilmu Linguistik memandang, “Sastra adalah Mahkotanya Bahasa”, maka suatu pandangan (paradigma “ilmu Bali”) yang cerdas, arif dan kreaktif diharapkan dapat membangun citra: “Aksara adalah Mahkotanya Kebudayaan” itu sendiri”. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
59
Maka mengertilah kita Program Garba Datunya, Maha Bajra Sandhi, Group Musik Mistik Linguistiknya, Prof Ida Wayan Oka Granoka, yang bertemakan Menuju Puncak Kemegahan, sebagai Manusia Sastra “Akara” Budaya Canggih, maka sebagaimana Eyang Prabu Airlangga, manusia yang mengenal Jatidirinya, pasti juga mengenal Sastra Aksara Kata Kedirian dan Sastra Aksara Mahkota Kata Kebudayaannya. Sungguh luar biasa hebat kalimat Sastra Aksara Katanya Beliau, untuk Pengantar Program Garba Datu, Menuju Puncak Kemegahan (Senada dengan Sastra Aksara Kata AIR MenjuLANG meGAh, AIRLANGGA B.A.M.B.U itu sendiri). “Pada awal dari kalpa, gagasan penyebab pertama seperti yang dilakukannya sepanjang sebelumnya dan memantulkan alam semesta: pada setiap akhir dari masa yang tak terkira lamanya, penciptaan kembali pada prakrti, sebagai penyebab awal, dan pada awal kalpa berikutnya memunculkannya kembali. Guna pemenuh-an dari kebutuhan penciptaan yang tak terbatas, timbullah ledakan atom awal dari kekuatan sakti (energi), nada (suara), mahamaya (pengobjektifan) dan vycma (ether). Getaran suara yang transcendental dan yang tak terhancurkan (aksara) itu dikenal sebagai Sabda Brahman, Suara Tertinggi, atau Nada”. Maka kini pahamlah kita, bahwa penelusuran ruh~Spirit Air Udara Tubuh Airlangga dan jatidiri dalam Manusia Sastra Aksara Budaya Canggih menemukan Sang Sabda dalam diri kita sendiri, Sang Air Kehidupan dalam diri kita sendiri, menemukan Airlangga nya Airlangga di dalam diri kita sendiri. VII. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Air Udara Tubuh, Air BATIK~KITAB Satriyo Pring. Air MenjuLANG GAgah dan meGAh adalah B.A.M.B.U itu sendiri, UNAIR Spirit Prabu Airlangga, juga UNAIR Spirit Bambu hingga UNAIR menjadi salah satu Penggagas~ Pejuang~Penggerak Budaya dan Pekerja Budaya NUSANTARA SPIRIT B.A.M.B.U dan B.A.M.B.U SPIRIT NUSANTARA. Mas Ferry Joyo Sentoso, Pendiri Padepokan ALAM BATIK, yang jika di Balik Sastra Aksara Katanya Menjadi KITAB MAJA, sungguh mengalami kemajuan besar-besar sejak BATIK~KITAB TALI SUKSMOnya membangun frekuensi, resonansi, fibrasi dalam materi Doa Hening di Candi Borobudur, 21 Juni 2012, seiring dengan kelahiran Hasta Borobudur IX, sejak 7 tahun Beliau menggeluti BATIK, baru menyadari bahwa ketika Sastra Aksara Kata Mahkota Mandita, milik leluhur itu dibalik membacanya seperti membaca Al Quran, maka memunculkan kedahsyatan dan keluarbiasaan, Sastra Aksara Katanya menjadi KITAB. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
60
Bersamaan dengan hal tersebut tak lama kemudian, dalam lahir kelahirannya penemuan Intuitif Kreatif Inovastif Bijaksana tersebut, Beliau juga melahirkan BATIK~KITAB WAHYU TIRTO RAHAYU, BATIK~KITAB SATRIYO PRING, BATIK~ KITAB DARU PUSPITO TUNJUNG DRAJAT, yang semuanya di inspirasikan oleh dialog keheningan dan meditatif dengan Eyang Prabu Airlangga. Kepekaannya terbangun terasah teraktifkan oleh Aktivasi Chip Cahaya Kasih Menuju 12 Heliks oleh Pak Ucok, di bulan mei 2012, dan berkembang pesat setelah hijab selubung cahaya Candi Borobudur dibuka 21 Juni 21012 dan pinesti cahaya Candi Borobudur di mohonkan, 3 Juli 2012. Dialog dengan Eyang Prabu Airlangga semakin sering Beliau lakukan. Dimensi BATIK~KITAB ALAM BATIKnya maju pesat menuju Multidimensi BATIK~ KITAB ALAM BATIK yang sesungguhnya. Eyang Prabu Airlangga telah mengasahnya mendesign BATIK dan motif BATIK~KITAB SATRIYO PRING, Pejuang PRING yang luar biasa, perpaduan UNSUR B.A.M.B.U, AIR, UDARA, BIJI dan MANDALA nampak di motifnya. Semoga paparan ini bisa membuktikan bahwa Eyang Prabu Airlangga, sesungguhnya adalah Energi Spirit ruh~Spirit Air Udara Tubuh, yang mampu di akses ilmu budaya dan peradabannya, frekuensi yang masih terbuka bagi anak cucu, putra wayah yang bening, jernih, jiwanya. Sebagaimana Kitab Kebijaksanaan Salomo, berkata “ruh~ Kebijaksanaan akan masuk dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, dari satu jiwa yang suci ke jiwa yang suci selanjutnya.” Sungguh fakta yang menarik dan sungguh paparan kemajuan budaya yang menantang, sungguh transformasi budaya nusantara yang sangat menggairahkan, melalui BATIK JAWA TIMUR BATIK GUNUNG ARJUNO, BATIK Airlangga yang sangat terbuka untuk di kaji dan diriset lebih lanjut dan diikuti oleh semua elemen civitas akademika Universitas Airlangga, apalagi Beliau ternyata umurnya masih belia, baru berumur antara 30 – 40 tahun adanya. VIII. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Api Udara Air Tubuh, Air Kepemimpinan Hasta Brata, Hasta Borobudur, Kala Cakra Harjuno. Unsur Air sebagai multidimensi untuk wawasan, energi dan multidimensi untuk resiko di dalam Ilmu ~ Ngelmu, I Ching dan Hasta Brata, Kala Cakra Harjuno dan Hasta Borobudur, sekaligus menguatkan Posisi wawasan, energi dan multidimensi dari Unsur Angin~Udara~Bayu sebagai Posisi Rahmat Anugerah, bagaimana Jalan Utama Angin 8 Penjuru, menjadi Jalan Angin Menembus, Jalan Angin Menembus, Jalan Penuh Rahmat, merupakan Jalan Selamat hingga Jalan Berhasil dan Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
61
Beruntung di Dunia Akherat, Perniagaan Sejati Manusia Co-CreaterNya dengan Tuhan, KhalifahNya dengan Tuhan, dalam Martabat Tanggung Jawab Universal, sambil melakukan upaya mengupayakan Kualitas Hidup Menghidupi dan Kehidupan, Membaca dan Menulis Kitab Kehidupannya, menuju dan menjadi Manusia Bijaksana, Manusia Spiritual Being sekaligus Human Being ini, juga mengembangkan dan melakukan Tugas Amanahnya melangsungkan Peri Hidup, Menghidupi dan Kehidupan yang lestari, harmonis, selaras serasi dengan kehendak alam, menyatu terbimbing pikiran, ucapan dan perbuatannya sesuai dengan kehendak alam dan kehendak Sang Pencipta. Manusia sejak dahulu kala sudah menyadari betapa pentingnya peranan Air. Begitu berlimpah, begitu aneh perilakunya, begitu luar biasa dan begitu pentingnya air sehingga zat ini selalu membangkitkan rasa heran bercampur kagum, serta menggundang rasa ingin tahu yang mendalam (khas jiwa ilmuwan, peneliti, budayawan, penampak laku jalan spiritual dan para pejuang hidup dan kehidupan, serta pejuang bambu spirit nusantara dan nusantara spirit bambu). (Definisi Jiwa menurut kita adalah Totalitas Pemikiran Akal, Hati dan Rahsa kita). Manusia sendiri sebagai kantong air merupakan Kajian yang sungguh mengagumkan dan luar biasa. Maka wajarlah bisa muncul Sastra Bahasa dan Bahasan Manusia Airlangga dan Airlangga Manusia. Air telah membentuk peradaban manusia. Lihat saja pada jaman batu (Neolitikum), ketika manusia mulai belajar bercocok tanam dan menghuni lembah di sekitar empat sungai besar di dunia yang saling terpisah dengan jarak yang cukup berjauhan, yaitu Sungai Nil di Mesir, Sungai Eufrat Tigris di Mesopotania (Irak), Sungai Hindus di India dan Sungai Kuning di China. Keempat sungai besar inilah yang telah melahirkan peradaban besar di dunia, terutama dalam kaitannya dengan peradaban di bidang keairan. Bangsa mesir kuno dengan keterampilan teknik hidroliknya yang primitive telah memanfaatkan banjir sungai Nil secara menguntungkan. Terutama, tanggul dan waduk yang mereka bangun telah membantu mereka dalam menghemat air dan meningkatkan hasil panen. Senada dengan teknik hidrolik pengairan dan pertanian SUBAK di bali, peninggalan raja Udaya, ayahanda Prabu Airlangga, semestinya di sekitaran daerah mata air di Trawas Jalatunda, oleh Universitas Airlangga di kaji dan dikembangkan pertanian dan pengairan system teknik hidrolik yang sama. Bangsa mesir memiliki waduk terbesar yang dibangun 2500 tahun sebelum masehi dan merupakan salah satu keajaiban dunia. Begitu pula dengan Peradaban Mesopotania (Irak). Jelas tidak dapat dilepaskan dari banjir sungai Eufrat dan Tigris yang sering datang secara Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
62
tiba-tiba, sebagaimana banjir di Kabupaten Pasuruan dan KabupatenKabupaten Rawan Banjir di Jawa Timur ini, apa peran dan saran para cendikiawan lulusan dan civitas akademika Universitas Airlangga dalam hal ini? Orang Mesopotania juga tidak hanya memikirkan pengendalian banjir dan pengelolaan pengairan untuk pertanian (irigasi). Tetapi juga pengadaan air di kota untuk konsumsi rumah tangga dan pembuatan jalan air untuk keperluan perhubungan. Salah satu peradaban besar dari bangsa Mesopotania, 750 tahun Sebelum Masehi, adalah sebuah talang besar untuk mengalirkan sungai ke padang gurun sehingga menjadi subur. Peradaban lain adalah Peradaban Hwang Ho (Sungai Kuning) di China Utara yang juga di bentuk oleh Budaya Air. Peradaban yang berkembang di sepanjang sungai Kuning di warnai oleh Karakter Sungai Kuning yang cepat berubah-ubah. Setiap tahunnya, selama beberapa bulan sungai tersebut tidak dapat dilayari, selain karena membeku juga karena tersumbat oleh es terapung di bagian hilirnya. Salah satu system terusan zaman purba yang paling luas dan rumit juga dikembangkan oleh bangsa China. Terusan Agung itu melintas dari Beijing ke Hangchow di Sungai Tsientang dengan panjang lebih dari 1.600 km. Demikian pula di Nusantara, Budaya Sailendra abad VII ( yang merupakan leluhur Empu Sendok, dasar-dasar Kerajaan di Jawa Timur, termasuk Kerajaan Prabu Airlangga), dengan bangunan Borobudurnya, tidak lepas dari teknologi pengelolaan air sungai. Bukti menunjukkkan bahwa Borobudur dibangun dari batu-batu diambil dari sungai Progo. Sungai Bogowonto yang berasal dari letusan Gunung Merapi maupun gunung-gunung di Jawa Tengah. Sungai atau lebih tepat air telah membentuk Budaya Dinasti Syailendra. Untuk mendukung riset ini, kita bersama Team Cahaya Kasih Aktivasi 12 Helisk DNA, juga telah melakukan penelusuran Budaya Air Dinasti Sailendra memang terbukti benar adanya baik di Candi Borobudur, Candi Selo Griyo, maupun Candi Boko, dekat Candi Prambanan, Solo Jawa Tengah. Dalam kisah Ramayana ada suatu peristiwa yang tidak bisa dilupakan, bahkan merupakan puncak kisah Ramayana itu sendiri. Kisah itu adalah ketika Prabu Ramawijaya setelah perang selesai memanggil Raden Gunawan Wibisana untuk selain dinobatkan menjadi raja baru di Alengka atau Negara Singgelapura juga di beri perintah untuk menjunjung tinggi HASTA BRATA (Delapan Watak Kepemimpinan). Pemberian amanah Hasta Brata ini disaksikan oleh Dewi Sinta, Raden Lesmana, Prabu Sugriwa, Raden Anoman, Raden Anggada, dan Semar. Kepemimpinan berwatak Air, Tirta, Banyu, Her, Toya, Warih, serta Kepemimpinan berwatak Udara (Angin) adalah salah keduanya, sungguh luar biasa Pertemuan Banyu Tuk Pitu(lungan) Pertemuan Tujuan dan Maksud Luhur Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
63
Menggali Keluhuran dan Nilai-Nilai Kepemimpinan dan Watak Prabu Airlangga untuk Masa Kini dan Masa Depan Identitas dan Jati Diri Karakter Manusia Civitas Akademika Universitas Airlangga Surabaya dan Banyu Tuk Sanga (Sembilan Teknologi Peradaban Manusia Sastra Budaya Canggih yang lahir dalam Kajian dan Telaah Air Air Air Identitas dan Jati Diri Prabu Airlangga ini). Napak tilas riset budaya dan kebudayaan sistem teknik hidrolik, masyarakat hidrolik sistem dari seluruh dunia, borobudur, bali dan gunung arjuno, ternyata menemukan titik temunya, titik frekuensi, titik resonansi, titik fibrasi, ruang dan waktu, bentuk dan sifatnya dalam materi pendidikan dan pelatihan kurikulum Hasta Brata atau Kala Cakra Harjuno dan I Ching, yang kita padusatukankan, sinergis inovatif kreatifkan menjadi Alat Budaya dan Kebudayaan, Alat Kepemimpinan Masa Kini dan Masa Depan, Kartu Anasir 8 X 8 Unsur Kepemimpinan Menjadi 64 Kartu Hasta Borobudur 9. Ruh~Spirit Api Air Udara Tubuh dalam Hasta Borobudur lahir sepanjang selama semenjak terjadinya perjalanan kajian dan wawasan budaya dan kebudayaan, Gerak Gerakan Pergerakan Pekerja Budaya dan Penggiat Budaya dalam Doa Hening Semesta, berlandaskan berdasarkan informasi Prof. Damardjati atas Surat Wasiat dan Saran Wangsit dan Amanah dari Eyang Sosrokartono, Sang Joko Pring, Sang Mandor Klungsu yang wafat tahun 1976 dan di buka surat wasiatnya setelah 20 tahun kemudian, tahun 1996, yang baru terealisasi tgl 21 Juni 2012, untuk menggali dan mengakses “Rahasia di balik Candi Borobudur untuk Nusantara Masa Depan”. Dengan seluruh perwakilan elemen masyarakat di dalam maupun di luar negeri, sebanyak 21 manusia perwakilan, jumlah yang tidak direncanakan dan dipersiapkan sebanyak 21 orang, serta pada waktu dan jam yang sama, pukul 21 malam tanggal 21 06 20 12, dalam Jaringan Doa Hening Semesta, seluruh Jawa, Nusantara dan Belahan Bumi manapun, yang sedang melakukan aktivitas yang sama, dengan Niat Ingsun, membuka selubung hijab Kemurnian Energi Spirit Frekuensi Peradaban Luhur di balik Candi Borobudur, Candi Borobudur sebagai Poros Jawadwipa dan Nusantara, dalam menemukan Kekuatan Kemurnian dan Kesejatian Martabat Tanggung Jawab Universal, pada 21 Juni 2012, di lanjutkan Doa Kepastian Pinestinya Pinesti dalam Korelasi dan Sinkronasi dengan Peradaban Sailendra Sailendranya di dalam Peradaban Luhur di Candi Borobudur, pada 3 Juli 2012, dan di lanjutkan Perjalanan Menyambungkan dan Mensinergikan Petunjuk Petunjuknya dari Semesta untuk akses Materi Cahaya Multicahaya dalam Bahasa dan Bahasan Aksara Mahkota Mandita, Gerakan Trasformasi Budaya Nusantara dan Revolusi Spiritual menggunakan Kekuatan Aksara, Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
64
bertepatan dengan Hari Aksara Internasional, tgl 8 September 2012, akhirnya kita memiliki kesempatan dan berdialog dengan media Chanelling dengan Leluhur dan diberi kesadaran bahwa kita semua sudah memiliki Potensi Chip Cahaya Kasih, DNA Multidimensi, yang memiliki sistem perpustakaan, sistem informasi dan ilmu~ pengetahuan yang disematkan dalam symbol bunga teratai di kepala kita, bunga teratai melambangkan kedirian yang selalu di atas air, di atas persoalan dan di atas masalah air hidup dan kehidupan tidak pernah larut dan tetap memberikan bunga dan keharuman keindahannya di atas air, di kolam atau di danau, sungai, sawah lumpur yang kotor sekalipun, maka kita semua masing-masing memegang Amanah Teratai Sailendra, Amanah Ruh Borobudur, Amanah Ruh Airlangga, Amanah Ruh Peradaban Air, Amanah Ruh Kepemimpinan Air, yang memang layak diujilantak-kan, diuji ejawantahkan, digosok di batu karang hidup dan kehidupan, dimurnikan di dalam air laut kerasnya samudera jam jaman, det detak detik jantung nit need meneed niat keinginan atas selesainya Amanah dan Martabat Tanggung Jawab Universal sebagai WakilNya, Co-CreaterNya di muka bhumi ini, KhalifahNya di Bhumi Nusantara ini. IX. Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Api Air Tubuh Pencerahan Timur Raya (dari ruh~Spirit Api Merdeka menuju ruh~Spirit Api Mahardika, dari ruh~Spirit Api Renaisans ke ruh~Spirit Api Prabhasant) Bambu Spirit Nusantara dan Nusantara Spirit Bambu, bagaimana manusia Airlangga, Manusia Nusantara Menghebatkan Bambu, dan Bambu Menghebatkan Manusia Airlangga, Bambu menghebatkan Manusia Nusantara, maka memperjuangkan kebutuhan dan peran serta Bambu ini sungguh membutuhkan Spirit Api yang di dalam ruh~Spirit Api Merdeka menuju ruh~Spirit Api Mahardika, dari ruh~Spirit Api Renaisans ke ruh~Spirit Api Prabhasant , Spirit Air dan Spirit Udara, Spirit Tubuh dalam Jangka Pendek– Jangka Menengah dan Jangka Panjang, misalnya bagimana bambu dan pengrajin dari Sleman, Bali dan Malang, menghebatkan Sleman, Bali dan Malang dan Nusantara dengan Bambu, juga Bambu Spirit Borobudur dan Borobudur Spirit Bambu, Gunung Arjuno Spirit Bambu dan Bambu Spirit Gunung Arjuno, Bali Spirit Bambu dan Bambu Spirit Bali, Airlangga Spirit Bambu dan Bambu Spirit Airlangga, Unair Spirit Bambu dan Bambu Spirit Unair (Excellence with Morality) Senada dalam pengertian Makna dan Hakikat Jatidiri, dalam buku Excellence with Morality. “Konsep dan pengertian tentang jati diri disadari berada dalam posisi multi-interpretable (interpretasi ganda). Tentu setiap ilmuwan akan memberikan pengertian yang berbeda-beda. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
65
Dalam kesempatan ini jati diri diberi pengertian sebagai cerminan “roh Tuhan” (nur-Illahi), yang ada di dalam hati atau diri manusia. Karena jatidiri manusia dianggap sebagai cerminan roh-Tuhan maka tentu jatidiri manusia akan memiliki sifat, bentuk, ruang, waktu, karakter dan kepribadian yang baik, mulia dan sempurna, jika hati manusia bersedia menjadi terbuka dan bersih. Jatidiri manusia memiliki dua fungsi imperative (bersifat memenuhi subyeknya) yaitu memerintah subyeknya berbuat yang baik dan benar, sekaligus melarang subyeknya untuk berbuat tidak baik dan tidak benar. Kedudukan jatidiri manusia adalah paling dalam dari hati atau diri manusia, yang dilingkupi lapisan luarnya seperti (i) lapisan karakter, (ii) lapisan kepribadian, (iii) lapisan temperamen dan (iv)lapisan identitas. Dari jatidiri tersebut lalu dipancarkan sifat dan kualitas diri menuju karakter, kepribadian, temperamen dan identitas. Dari jatidiri manusia tersebut akan memancar sifat dan kualitas yang dapat merasuk atau meresapi religiusitas dan spiritulitas, moralitas, dan eksistensi manusia lainnya termasuk meresapi nilai ilmu pengetahuan dan teknologi. Istilah jatidiri (bahasa Jawa Kuno) yang terdiri dari dua kata yaitu jati berarti yang sesungguhnya merupakan realitas dan diri berartti tubuh manusia. Jatidiri bermakna sebagai tubuh manusia yang sesungguhnya. Istilah jatidiri telah digunakan oleh Prabu Airlangga pada abad ke 11 Masehi (Sloka Pertma dari Kitab Arjunowiwaha karangan Mpu Kanwa). Beliau menyatakan bahwa manusia yang terbaik adalah manusia yang memiliki jatidiri. Adanya lima alinea di atas dari petikan materi luar biasa di Buku Unair Excellence with Morality, menghantar kita pada wawasan senada, perburuan seorang Ida Wayan Granoka, dalam Buku Memori Bajra Sandhi, Perburuan ke Pranajiwa, 1998. yang tulis menulisnya dipersembahkan kepada mereka yang telah ikhlas dan sepenuh hati (las carya) mengabdi kepada Kebenaran-Kesucian-Keindahan dan Sang Pemersatu juga Kehadapan “Pemburu” di seluruh jagat. “Kondisi jaman sangat menantang jiwa seorang Ida Wayan Granoka, dan tak dapat membiarkan apabila para pengemong budaya tetap menjaga dan menjunung tinggi suportivitas, BALI sebagai sebuah jatidiri: dalam dimensi hidup tiga wisesa, satyam, siwam, sundaram (kebenaran, kesucian, keindahan), dengan toleransi puncak (bhinneka tunggal ika tanhana dharma mangruwa, berbeda itu, satu itu, tak ada kebenaran mendua), dan symbol sucinya aksara Bali luih suksma, angebek ring buwana agung muang alit (aksara Bali sangat menyukma memenuhi Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
66
ruang semesta jagat raya dan jagat kecil). Eksperimentasi ini pun tergerak kea rah mekaran ranah baru pakem anyar, Imen-Imen Pulina Bali yang diharapkan cukup representative menuangkan abstraksi pemikiran yang menyeluruh serta membuat manusia lebih berbudaya (holistic). Itulah isi renungan kerja seni ini sebagai permasalahan baru yang mengemuka dalam ikut memberi makna pada pembinaan yang urgensinya sangat relan dengan strategi dan daya pemertahanan budaya integral yang adhiluhung”. Maka Beliau sungguh menginspirasikan kita dengan penawaran hebat, Paradigma “Titik Balik” PaBali. Dengan pencanangan paradigma “titik balik” PaBali – memandang dunia dari perspektif Bali masa depan Mahasurgawi–program mahkota mendorong intensitas penciptaan mandala-mandala pembaharuan yang dapat dikelompokkan atas tiga kategori desa-pulau-negeri : 1. Desa adistana, Permata desa “adistana”, desa yang terlahir kembali (BigVision), merepresentasikan kekuatan cipta adikodrati, membuka wacana baru dialog global: Adistana versus Adikuasa, dialog puncak zama, menuju persahabatan supradunia. 2. Pulau Mahasurgabumi. Matahari baru yang terbit dari pelupuk timur negeri (senada dengan lagu hymne Airlangga, yang dikumandangkan oleh para wisudawan, dan puncak-puncak acara civitas akademika Unair) Prabhaswara Timur Raya (PsTR), memunculkan model refilosofi kebudayaan, proses-proses berpikir histories dari positivism eke konstruksivisme, sisi terang konvergensi dari semua-semuanya. Dekontruksi ilmiah (tesis), humaniora (antitesis), hermeniutik (sintesis), paradigma holografis pencarain bahasa menuju sempurna. Pembalikan arah supremasi Barat dari Renaisans ke Prabhasant (Prabaswarajnana Santasmerti, Pencerahan Timur Raya). “Ruh Kampus” yang terberkati dalam persenyawaannya pada mahligai teratai universiter di Pulau Surga Bali, senada seirama sefrekuensi dengan semangat Hymne Airlangga kita semua. 3. Negeri Revolusi Moral. Pencitraan emas mahkota tujuh abad “Bhinneka Tunggal Ika “ Indonesia Merdeka Mahardika (IMM). Yakni sesuatu yang harus dicapai oleh bangsa ini, ruh~Spirit Api Merdeka menuju ruh~Spirit Api Mahardika, dari ruh~Spirit Api Renaisans ke ruh~Spirit Api Prabhasant. Pasca merdeka semestinya mahardika, bermartabat (senada dengan Piagam Martabat Tanggung Jawab Universal di Candi Borobudur, 21 Juni 2012) dan berjiwa mulia (senada dengan Penyematan Bunga Teratai di Candi Selo Griyo, 8 September 2012, Hari Aksara Internasional dan di Candi Borobudur pada tanggal yang sama). Jiwa adalah pusat moral, Revolusi Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
67
moralitas negeri merefleksikan semangat posterior sinkretisme yang agung. Membuka lembaran baru peradaban masa depan, titian intan permata negeri untuk generasi anyar, pakem anyar, cara baru, pembaharuan jaman Abad -21. Sekarang! Dalam Pemburuan Jiwa Buana-nya, Prof Ida Wayan Oka Granoka, sampai juga pada Mahakarya Bukunya, Reinkarnasi Budaya, 2007 dalam Program Mahkota Garbha Dhatu Swambhu Lingga Kundalini Menuju Puncak Kemegahannya, 2000-2020. merupakan Manifestasi dari Dorongan Kuat untuk Bereinkarnasi di dalam Tubuh Kebudayaan yang Berbhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa. Sebagai persembahan memuliakan desa, pulau, negeri dan jagat guru. Menuju Titik Balik, Pa-Bali memandang dunia dari perspektif Bali masa depan, Mahasurgawi. Desa, dijadikan kota satelit suci tempat pengembangan Budaya Adicita, Adistana, Menuju persahabatan supradunia, AM-Bajra Bumi Mahasamaya. Upaya-upaya seperti di atas dimaksudkan menjalin hubungan kerja sama sinergi tinggi (jejaring kerja budaya, penggiat budaya dan pekerja budaya) menyatukan visi kemurnian dan pembaharuan Prabaswarajnana. Suatu Era Kebangkitan Timur Raya, yang mengemban misi “KASIH” dan “PENYELAMATAN ATAS DUNIA”. Nimittani nganurunarupa manusia, tan sangkeng bhawacakra tan winidhing titaha pituwi sapa hetuka, sih kwing hyang karunangku ring bhawana, kita turun menjadi manusia bukan karena perputaran penjelmaan bukan karena dititah oleh kodrat apalagi (tidak) karena kutuk, kasihku kepada dewa-dewa dan sayangku kepada dunia (“Mustika Raja Pustaka”, Sutasoma). …… Sebuah hulu sedang bergerak menuju pusar, Sang Dewi bergerak kearah Purusha, Fisika ke Metafisika, Linguistik ke Metalinguistik. …… X. Definisi Ulang “Apa Arti Cerdas” sebagai Kumparan Persahabatan Untuk Materi Hebat Unair Kita, Excellence With Morality, Mutiara Jatidiri Universitas Airlangga & Identitas Kebangsaan. Paparan ini sepenuhnya disampaikan oleh Tulisan Prof Ida Wayan Oka Granoka dalam bukunya, Reinkarnasi Budaya, 2007. Apa esensi pemikiran kecerdasan dan mahkota kesadaran itu? Menurut hemat saya, MAHKOTA KESADARAN – di dalam bahasa Weda Puja disebut Mahkota Mandita (lihat petikan underline style di atas!) –merupakan representasi puncak dari seluruh kapasitas kemampuan kompetensi sinergi pemikiran-kecerdasan-kesadaran manusia. Dengan demikian ia adalah realitas kesadaran tinggi itu. Brahmana atau pendeta Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
68
mempresentasikan kesadaran puncak itu. (Bukankah Prabu Airlangga, pada akhirnya juga seorang Pertapan, seorang Pendeta dari Kaum Satriya dan Kaum Brahman) Di dalam format “bahasa bijaksana: saptajadma–saptasamadhi” ada disebutkan tujuh stadium (keaspekan) kesadaran manusia: Manusia Satu adalah “Nada/Musik” yaitu getaran nada penciptaan abadi (nada itulah jiwa dan jiwa itulah musik, kecerdasan yang paling purba, intuitif-pribadi); Manusia Dua adalah “Sastra/Tarian Ilmu” yaitu getaran kesadaran yang menari-nari di atas jurang menembus kegelapan meluas dan semakin mendalam dan meninggi (dengan repertoar tumbuhnya kecerdasan linguistic dan matematik, metamood-metakognisi); Manusia Tiga sampai Lima adalah bentuk kasih sayang dalam lingkungan sesame manusia, antar insane dan makhluk hidup, menuju kesemestaan dan kemurnian kasihnya (purity-genuineness); Manusia Enam realisasi jati diri (selfrealization) dan akhirnya Manusia Tujuh “pemerdekaan” Jiwa Mahardika (supreme-liberation). Betapa Mahkota Kecerdasan dan atau Kesadaran Tinggi itu berfungsi memberi perlindungan pengutamaan terhadap penutrisian jiwa-jiwa kreatif pemerdekaaan, yang sadar akan “Diri”, sadar akan “Pembebasan Diri”, dan sadar akan tujuan tertinggi, penyatuan tertinggi, Yang Maha, untuk suatu “Pembebasan Semesta”. Pemikiran-pemikiran teoritis evolusioner telah mem-berikan konklusinya bahwa “manusia” adalah MAHKOTA, puncak skema evolusioner dari seluruh keberadaaan ini. Akal budi mahkotanya manusia (Einstein), sastra mahkotanya bahasa (Linguistik), aksara mahkotanya budaya (Granoka). Sekelompok teoritikus kepeloporan intelektual Gardner – yang pada tahun-tahun terakhir ini jumlahnya semakin banyak – memberi pendefinisian ulang “apa arti cerdas” itu. Mereka sampai pada kesimpulan-kesimpulan serupa, bahwa konsep-konsep lama tentang IQ hanya berkisar di kecakapan linguistik dan matematik yang sempit, dan bahwa keberhasilan meraih angka tinggi pada tes IQ paling-paling hanya menjadi ramalan sukses di kelas atau sebagai professor, tetapi semakin lama semakin melenceng seriring dengan jalur kehidupan yang semakin berbeda dari dunia akademik. Ahli-ahli psikologi ini telah menganut pandangan kecerdasan yang lebih luas, berusaha menemukan kembali dalam kerangka apa yang dibutuhkan manusia untuk meraih sukses dalam hidup dan kehidupannya. Dan jalur penelitian tersebut menuntun kembali pada pemahaman betapa pentingnya “kecerdasan” pribadi” atau kecerdasan emosional. Terutama kecerdasan pribadi menghasilkan pikiran intuitif dan akal sehat. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
69
Nah, karena itulah Mahkota Kesadaran perlu ditegakkan berdiri agung di atas menata kebudayaan universitas. Dengan demikian Unud, sekarang Unair, universitas perintis di pulau misteri dewata ini, di pulau gunung arjuno, Jawa Timur ini, menjadi lebih beradat sekaligus bermartabat di mata dunia seiring dengan jalur hidup dan kehidupan yang menganut pandangan kecerdasan yang lebih bijaksana, kecerdasan yang lebih luas dan tidak melenceng, dengan kehendak alam dan kehendak Sang Pencipta. XI. Bahasa (dalam Bahasan) Menuju Sempurna Kembali Prof Ida Wayan Oka Granoka, menohok tepat di jantung kesadaran utama kita, esensi pengkajian ruh~Spirit Api Udara Tubuh Airlangga dan Jati Diri Universitas Airlangga dan Identitas Kebangsaan ini, sungguh merupakan persoalan bahasa dan bahasan yang menuju kepada tujuan semua disiplin kedirian ini dilakukan dan dilangsungkan. Sebagaimana yang beliau tuliskan, merupakan Usaha Memunculkan Kembali Situs Purba Bahasa Intuitif Mistis Musik Linguistik untuk Pencapaian Ultima Sempurna, sebuah pendekatan Holistik Transformatif Ekologis Bahasa (dalam bahasa dan bahasaan Ibu Dr. Rubiana Soeboer adalah Bahasa dan Bahasan Sistem Cahaya, Sistem Informasi Keluarga Cahaya, dalam bahasa dan bahasan Pak Ucok, adalah menuju Aktivasi Chip Cahata Kasih, DNA 12 Heliks) XII. Kesimpulan Maka dalam upaya-upaya intergral, sinergi kebenaran-kesuciankemurnian sejati ini, selalin kita mampu menemukan benang merah, seni budaya, kesehatan dan pendidikan, kita juga mampu menemukan benang merah, antara nilai dan makna geografis, ekologis, filosofis, strategis, taktis, teknis hingga bisnis, teknologis sesungguhnya. Maka kajian dan telaah diatas alangkah baik dan bijaksananya jika dibumikan diwujudkan dalam beberapa Program dan Projek Mahkota Utama Mandita : 1. Gerak Gerakan Pergerakan Kajian Jatidiri dan Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Api Air Tubuh Pencerahan Timur Raya, dalam ruang dan raung waktu Transformasi Budaya Nusantara, peran sejati Civitas Akademika Universitas Airlangga bersama Universitas Udayana Denpasar Bali dalam Gerak Gerakan Pergerakan Kajian Reinkarnasi dan Transformasi Budaya Maha Bajra Sandi Musik Mistik Linguistik. 2. Gerak Gerakan Pergerakan Penghijauan Perlindungan Mata Air, Pertama Air dan Permata Air, bisa juga dalam wilayah geografis bertahap, Permata Arjuno, Permata Bromo, Permata Semeru, dll. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
70
3.
Gerak Gerakan Pergerakan Program Banyu Bambu Bayu, dalam Budaya Air Mandala Borobudur, Budaya Air Mandala Bali, Budaya Air Mandala Madura, Budyaa Air Mandala Arjuno. Dalam Bambu Spirit Nusantara dan Nusantara Spirit Bambu, melalui Pembentukan dan Fasilitator Budaya Air dan Budaya Bambu Airlangga. 4. Gerak Gerakan Pergerakan Program RUBAH TABAH Rumah Budaya Herbal dan Taman Budaya Herbal Nusantara, Budaya Budaya Herbal Airlangga, dan Jalatunda dalam Ruh Airlangga dalam ruh~Spirit Api Air Tubuh Pencerahan Timur Raya. Demikian Tulisan Ini Selesai dikerjakan, sangat membutuh-kan masukan dan penambahan, melengkapi, menyempurnakan sebagai persembahan karya budaya dan kebudayaan demi Almamater Unair, Bangsa dan Negara, Nusantara dan Alam Semesta Raya, suwun Purwosari, 4 Oktober 2012 XIII. Daftar Pustaka Almanfaluthi, Mustafa Luthfi dan Asy-Syarif,Hasan, 1920. Rembulan Merah, Idola Qta, Yogyakarta. Marciniak, Barbara, 1992. Terjemahan, Rubiana Soeboer, Sang Pembawa Cahaya, Pengajaran dari Pleiadian, Jakarta. Rosen, David, 1996. The Tao of Jung, The Way of Integrity, Penguin Group, USA. Ida Wayan Oka, 1997. Memori Bajra Sandhi, Perburuan Ke Prana Jiwa, Perburuan Seorang Ida Wayan Granoka, Denpasar Bali. Ida Wayan Oka, 2000. “Taksu dan Ekspresi Bali, Seni Hidup Menyongsong Masa Depan Surgawinya, Majalah Sundaram”, No 002, Jurnal Bajra Sandi Estetika~Eksploratik~Religius. Gitosardjono. S.S, 2005. Sistem Manajemen Pendidikan Berdasarkan Falsafah Air Jernih, PT. Tema Baru, Jakarta. Boelaars, Huub J.W.M, 2005, Indonesianisasi, Dari Gereja Katolik di Indonesia Menjadi Gereja Katolik Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Ida Wayan Oka, 2007. Reinkarnasi Budaya. Pa-Bali, Titik Balik Memandang dunia Perpektif Bali Masa Depan, Denpasar: Mabhakti Gourdrian T. dan C.Hooykaas. Warren, Rick, 2007. The Purpose Driven Life, Kehidupan Digerakkan oleh Tujuan, Gandum Mas, Jawa Timur. Sujana, I Nyoman Naya, 2010. Excellence with Morality. Mutiara Jatidiri Universitas Airlangga & Identitas Kebangsaan, Bayu Media, Malang. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
71
Putra, Ida Bagus Rai, 2012. Parama Dharma Dharmayatra, Dang Hyang Nirartha, Dharmopadesa. Khairuddin, Ucok, 2012. Membaca dan Menulis Kita Kehidupan, Team Cahaya Kasih Aktivasi 12 Heliks, Jakarta. Khairuddin, Ucok, 2012. Meditasi, Kontemplasi atau Konsentrasi, Team Cahaya Kasih Aktivasi 12 Heliks, Jakarta. Khairuddin, Ucok, 2012. Kampung Spirit Bambu, Tempat Pelatihan Sehat Fisik Cerdas Spiritual Menuju Berfikir, Berucap dan Berbuat Sesuai dengan Kehendak Alam. Team Cahaya Kasih Aktivasi 12 Heliks, Jakarta. Khairuddin, Ucok, 2012, Cahaya Kasih Menuju DNA 12 Heliks, Team Cahaya Kasih Aktivasi 12 Heliks, Jakarta. XIV. Biodata Penulis Guntur Bisowarno, S.Si., Apt 1. Alumni Fakultas Farmasi – Apoteker Universitas Airlangga Thn 1996. Angkatan 88, Aktivis Lintas Ilmu~Lintas Kampus ~Lintas Agama~Lintas Bidang Aktivitas selama 8 tahun, Hidup dan Menghidupi Kawah Candradimuka Kampus Universitas Airlangga di tahun-tahun istimewa tersebut. Kharisma kampus Universitas Airlangga dalam alam perjuangan dan kebangkitan reformasi bangsa dilanjutkan dengan sadar oleh pelakunya sendiri sampai hari ini dan disarankan oleh salah satu “wanita sastra” pimpinan perguruan tinggi di jajaran rektorat Universitas Widya Mandala pada saat itu, untuk menerapkan pola pendampingan dan pendidikan kemahasiswaan yang ada di Kampus Unair, dengan menjadi Dosen Farmasi Jurusan Biologi Farmasi, di Fakultas Farmasi Universitas Widya Mandala, dengan mendampingi mahasiswa yang ada di seluruh fakultas dan himpunan mahasiswa jurusan di kampus tersebut, baik formal maupun informal dalam Pola Penerapan Pendampingan Seluruh Aktivis Mahasiswa Lintas Ilmu~Lintas Fakultas~Lintas Profesi~Lintas Kampus~Lintas Budaya~ Lintas Bahasa ~Lintas Agama~Lintas Negara~Lintas Aktivitas selama 5 tahun sepuluh bulan dari Agustus Tahun 1996 – Juni Tahun 2003, Gerak Gerakan Pergerakan Kharisma, Mengasah Nurani-Memurnikan Aksi-Menggali Kasih Multidimensi~Multifungsi~Multi Chemistry dalam Komposisi Persenyawaan Hidup, Mandala Hidup dan Kehidupan, “Synchronicity is the acausal principle behind a meaningful coincidence” (Jung. C. G. Forword to The I Ching, p.xxvii.) 2. Penyembuh dan Terapis Multidimensi, dengan Sentuhan Jari NaLaRa “Nata Lakune Rahsa” Master Keahlian Kualitas Kedirian ~ Kualitas Personal Alat Perjuangan Kedirian dan Keseharian Hidup dan Kehidupan, Tahun 2003- sekarang. Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
72
3. Ketua Yayasan Tani Nasional Indonesia, JAMU “Bejane Ketemu”. Tanpa Bambu Tidak Ada Air, Tanpa Air Tidak Ada Pertanian, Tak Ada Herbal, Tak Ada Jamu, Tak Ada Kehutanan, Tak Ada Perkebunan, Tak Ada Peternakan, Tak Ada Perikanan, Tak Ada Budaya, Tak Ada Peradaban, maka maraklah Kekerasan-Kelaparan-Kebodohan menjadi Merajalela, Gerak Gerakan Pergerakan PERTAMA AIR, PER MATA AIR. Jus Wortel SEHAT MATAKU PER MATA. (www.indocreativemywapblog. com), Tahun 2009 – sekarang. 4. Ketua RUBAH (Rumah Budaya Herbal) TABAH (Taman Budaya Herbal) NUSANTARA. Budaya adalah Penjaga Hidup dan Kehidupan. Budaya Borobudur adalah Budaya Air, Mandala Taman Sari Dunia dan Mandala Taman Sari Borobudur, serta Mandala Taman Sari Arjuno, Bromo-Tengger, Semeru adalah Mandala Taman Sari Jawa Timur. (www.indocreative-mywapblog.com), tahun 2012 – sekarang. 5. Penggagas, Pejuang dan Penggerak Budaya dan Pekerja Budaya PIAGAM BOROBUDUR, Dignity of Universal Responsibility, Martabat Tanggung Jawab Universal, menuju Transformasi Budaya Nusantara, Pencerahan Timur Raya, 21 Juni 2012 – sekarang. 6. Penemu alat budaya dan kebudayaan, alat pembentukan ilmu dan ngelmu karakter, alat Kepemimpinan Masa Kini dan Masa Depan, HASTA BOROBUDUR IX, 21 Juni 2012 – Guntur Bisowarno facebookers - sekarang. 7. Ketua Litbang Pengembangan Spirit Filosofi dan Produk Batik Pewarna Karakter Alami Padepokan ALAM BATIK Pasuruan. BATIK~ KITAB * Risalah Budaya Adi Luhur. BATIK~KITAB SATRIYO PRING – BATIK~KITAB WAHYU TIRTO RAHAYU – BATIK~KITAB TALI SUKSMO –3 Juli 2012, Guntur Bisowarno facebookers – sekarang. 8. Kepala Produsen Kursi –Ranjang Bambu Penyembuhan Multidimensi Limas Segi 8 dalam Program KAMPUNG SPIRIT BAMBU, Selamat, Teguh Santoso, Sehat~Rejeki~Ilmu (SRI), Bambu Berhasil~Beruntung. Tempat Pelatihan Sehat Cerdas Spiritual Menuju BERFIKIR, BERUCAP dan BERBUAT sesuai dengan kehendak alam, 20 September 2012 – sekarang. 9. Pejuang, Aktivis, Penggerak Budaya dan Pekerja Budaya Nusantara Spirit Bambu dan Bambu Spirit Nusantara, Program dan Projek yang Menandaskan Fundamental Hulu mampu Memimpin Fundamental Hilir, dan Fundamental Hilir menjadi lebih bijaksana, sinergis selaras serasi harmonis dengan Fundamental Hulu, 20 September 2012 – sekarang. ***
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
73
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
74
Lampiran 7. KESAN & PESAN KESAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
75
PESAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
Surabaya,
Oktober 2012
Nama terang + tanda tangan (Nomor HP dan Alamat email) Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
76
Lampiran 8. OUT LINE TUGAS INDIVIDU BAGI PESERTA Setelah mengikuti rangkaian kegiatan dalam study excursie, maka diharapkan setiap mahasiswa membuat makalah, baik berupa essay bebas atau artikel ilmiah secara individu berdasarkan pengalaman empiris yang diperoleh di tiga tempat kegiatan yang berbeda, yakni pendopo kabupaten Lamongan, masyarakat Desa Balun, Kecamatan Turi, dan pondok pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan. Berbagai pengalaman empiris terkait dengan pengelolaan keragaman di Lamongan tersebut harus diungkapkan dan dinarasikan dalam bentuk tulisan. 1. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas Jika memilih format essay bebas, maka mahasiswa harus menuliskan pengalaman empiris yang diperolehnya dengan refleksi kritis-mendalam, yang dapat membangun human interest maupun juga menggugah menguatnya semangat kebangsaan bagi masyarakat lainnya, minimal bagi mahasiswa yang bersangkutan. Ditulis secara individu panjang tulisan minimal 5-6 halaman (A4), 1,5 spasi dengan ketentuan harus memiliki kekuatan refleksi untuk kepentingan kebangsaan. Ketentuannya: a. Judul b. Pengantar c. Konsep pokok d. Pembahasan, merefleksikan pengalaman empiris yang didapatnya e. Simpulan dan saran f. Daftar pustaka 2. Artikel Ilmiah untuk Jurnal Jika memilih format artikel ilmiah untuk jurnal, maka mahasiswa harus menuliskan pengalaman empiris tersebut melalui penulisan naskah ilmiah yang terstruktur disertai dengan penguatan kerangka pemikiran yang jelas. Ditulis secara individu panjangn tulisan minimal 6-10 halaman (A4), 1,5 spasi dengan ketentuan: a. Judul b. Abstrak c. Pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan konsep, dan tujuan penulisan d. Kerangka pemikiran/teori e. Hasil dan pembahasan f. Penutup g. Daftar Pustaka Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
77
TUGAS WAJIB DIKUMPULKAN: Kamis, 18 Oktober 2012 di dosen pengampu masing-masing sofcopy dikirim ke
[email protected] dan
[email protected]
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
78
Lampiran 9. UCAPAN TERIMA KASIH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Rektor Universitas Airlangga Direktur Pendidikan Universitas Airlangga Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Bupati Lamongan Camat Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Kepala Polsek Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Kepala Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Para Narasumber Budayawan – Akademisi Jawa Timur Pimpinan Ponpes ”Sunan Drajat” Pimpinan Masjid ”Miftahul Huda” Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pimpinan Gereja ”Jawi Wetan” Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Pimpinan Pura ”Sweta Mahasuci” Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Para Dosen Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan Pendamping Universitas Airlangga Para mahasiswa Peserta Study Excursie Unair 2012 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur LP3JATIM (Lembaga Pembudayaan Pancasila dan Pembangunan Jawa Timur) CV. Artha Kirana Katering Surabaya PT Setio Budi Luhur Tour & Travel Service Surabaya Pihak pihak lain yang membantu dengan dana dan doa.
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
79
Lampiran 10. BUKU REFERENSI
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
83
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
84
Lampiran 11. CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
85
CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
86
CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
87
CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
88
CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
89
CATATAN-CATATAN ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya 2012
90