PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSETS TURN OVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (Studi Kasus: Perusahaan Logam dan Produk Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
, . Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang 2 Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang E-mail :
[email protected] [email protected] [email protected] 1
Abstract Purpose of this research is to find out the influence of current ratio, debt to equity ratio, total assets turn over against return on investment of metal company and other metal products that are registered in indonesia stock exchange in period of 2010-2013. The methods of analysis that are used in this research are multiple linear regression and classical assumption that consists of normality test, multicollinearity test, heteroskedasticity test, autocorrelation test and also hypothesis test, F test and T test that are processed by Eviews program. Based on hypothesis test, it was found that current ratio has significant possitive effect against the return on investment on metal company and other metal products, debt to equity ratio has significant effect against the return on investment on metal company and other metal products, total assets turn over has no effect against the return on investment on metal company and other metal products. Keywords: current ratio, debt to equity ratio, total assets turn over, and return on investment. perusahaan, atau dengan kata lain ROI merupakan
PENDAHULUAN Pada mempunyai
umumnya
tiap-tiap
tujuan
memaksimumkan
pokok
nilai
perusahaan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
yaitu
dapat
perusahaan
perusahaan
demi
Harahap
dalam
(2013)
menghasilkan menyatakan
umumnya
digunakan
nilai perusahaan berkaitan dengan keuntungan
membuat keputusan investasi. ROI yang semakin
jangka
tinggi
dari
perusahaan.
Untuk
itu
sebagai
ROI
kelangsungan usahanya. Tujuan memaksimumkan
panjang
investor
keuntungan.
menandakan
pedoman
semakin
baik
kinerja
perusahaan membutuhkan modal yang cukup besar
perusahaan, karena
untuk mempunyai kegiatan operasionalnya. Usaha
dalam menghasilkan keuntungan yang digunakan
peningkatan modal dapat dilakukan salah satunya
untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan.
dengan cara menarik dana dari luar yaitu melalui
Hal
pasar modal. Melalui pasar modal, pembentukan
pengembalian saham pada investor artinya jika ROI
modal dan akumulasi dana diarahkan untuk
besar hal ini menunjukkan kinerja perusahaan bagus
meningkatkan partisipasi masyarakat. Keberadaan
sehingga perusahaan memiliki tingkat efisiensi
institusi ini bukan cuma sebagai wadah sumber
yang baik pula, maka harga saham akan mengalami
pembiayaan, tetapi juga sebagai sumber investasi.
kenaikan pula, dan akan meningkatkan return. ROI
Jadi sarana investasi ini bukan hanya permodalan
bukan
lokal tetapi juga permodalan asing, baik swasta
perusahaan saja akan tetapi kemampuan yang
maupun pemerintah. Menurut Wasis (2000) Return
terkait dengan modal yang diinvestasikan (Wasis,
On Investment merupakan alat ukur finansial yang
2000),
lazim digunakan untuk mengukur tingkat laba
menentukan
ini
tentu
meningkatnya
dalam
dapat
semata-mata
sehingga
meningkatkan
mengukur
rendahnya
jumlah
kemampuan
laba
tingkat
kemampuan
modal yang
dapat
diperoleh 1
perusahaan. Pengukuran Return On Investment
Berdasarkan data yang di peroleh pada tabel 1.1
perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan
menunjukkan perusahaan yang terdapat di industri
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio
logam dan produk sejenisnya mengalami fluktuasi
aktivitas. Melakukan dengan pengukuran dengan
paling besar Return On Investment selama empat
metode ini memudahkan dalam perhitungannya
tahun yaitu 2010 sampai 2013 dibandingkan dengan
selama data tersedia. Sedangkan kelemahan metode
sub sektor lainya, dengan jumlah perusahaan
ini tidak dapat mengukur Return On Investment
sebanyak 14 perusahaan yang terdaftar pada
perusahaan
yang
subsektor logam dan produk sejenisnya. Hal itu
digunakan tidak terlepas dari penafsiran yang
terihat dari proporsi nilai penurunan ROI pada
berdampak pada timbulnya distorsi sehingga Return
tahun 2010 yaitu sebesar 36%, pada tahun 2011
On Investment perusahaan tidak terukur secara tepat
sebesar 29%, pada tahun 2012 sebesar 64%, dan
dan akurat.
pada tahun 2013 sebesar 50%.
secara
akurat
Berdasarkan
uraian
karena
data
diatas,
peneliti
Berdasarkan
fenomena
diatas
untuk
memfokuskan untuk meneliti jenis subsektor logam
memutuskan suatu perusahaan tersebut memiliki
dan produk sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek
kualitas dalam menjalankan efektivitas operasi yang
Indonesia karena dari ketujuh subsektor industri
baik maka ada beberapa penilaian yang paling
dasar dan kimia hanya jenis subsektor logam dan
dominan yang dapat dijadikan sebagai acuan.
produk sejenisnya yang mengalami fluktuasi paling
Return On Investment (ROI) adalah ukuran
besar selama empat tahun dibandingkan dengan
profitabilitas perusahaan yang menunjukkan hasil
jenis subsektor lainnya, seperti yang dilihat pada
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
tabel berikut ini:
perusahaan. Selain itu juga merupakan suatu ukuran
Tabel 1.1 Jumlah dan Proporsi perusahaan yang mengalami penurunan ROI Sektor Industri Dasar dan Kimia tahun 2010-2013 N Sub o Sektor
Jumlah Perusa haan
2010
2011
2012
2013
Ratarata
Animal Feed
4
0%
100%
50%
100%
63%
2
Cement
3
67%
67%
33%
100%
67%
6
50%
67%
50%
50%
54%
9
56%
33%
56%
56%
50%
4
5
6
7
Ceramics , Glass, Porcelain Chemical s Metal And Allied Products Plastics & Packagin g Pulp & Paper
investasinya (Kasmir, 2013). Rasio ini sering dipergunakan
oleh
pemegang
saham
untuk
mengukur besarnya tingkat pengembalian investasi. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah
1
3
tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
disajikan
diatas,
maka
permasalahan
yang
dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana
pengaruh
Current
Ratio
(CR)
terhadap Return On Investment pada perusahaan 14
36%
29%
64%
50%
45%
11
18%
73%
64%
64%
55%
6
33%
100%
100%
67%
75%
logam dan produk sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
Sumber: Idx.co.id
2. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Investment pada perusahaan logam dan produk sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
2
3. Bagaimana pengaruh Total Assets Turn Over
efektivitas
manajemen
dalam
mengelola
(TATO) terhadap Return On Investment pada
investasinya. Semakin tinggi rasio ini, maka
perusahaan logam dan produk sejenisnya yang
semakinbaik keadaan perusahaan.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
Current Ratio
Berdasarkan kepada perumusan masalah, tujuan
Menurut (Fahmi, 2012) current ratio (rasio
dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai
lancar) adalah ukuran yang umum digunakan atas
berikut:
kemampuan membayar utang jangka pendek,
1. Menganalisis Current
dan
Ratio
membuktikan
(CR)
ketika jatuh tempo.Rasio lancar yang rendah
Investment pada perusahaan logam dan produk
menunjukan bahwa perusahaan kurang modal untuk
sejenisnya
membayar utang dengan pihak luar sehingga hal itu
terdaftar
di
Return
kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
On
yang
terhadap
pengaruh
Bursa
Efek
Indonesia.
dapat mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan.
2. Menganalisis dan membuktikan pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio
terhadap Return On
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
Investment pada perusahaan logam dan produk
digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
sejenisnya
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana
yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.
yang disediakan
peminjam
(kreditor)
dengan
3. Menganalisis dan membuktikan pengaruh Total
pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini
Assets Turn Over (TATO) terhadap pertumbuhan
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
laba pada perusahaan
dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2013).
sejenisnya
yang
logam dan produk
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.
Semakin tinggi Debt to Equity Ratio menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
kinerja perusahaan serta menurunkan tingkat return on investment.
Return On Investment Analisa Return On Investment (ROI) dalam
Total Assets Turn Over Total Assets Turn Over merupakan rasio
analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh komprehensif (Munawir, 2007). Analisa ROI ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan pimpinan perusahaan untuk
mengukur
efektivitas
dari
keseluruhan
operasi perusahaan. Menurut Sawir (2005) Return On
Investment
(ROI)
ukuran
profitabilitas
perusahaan yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu juga merupakan suatu ukuran tentang
yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva
yang dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan dari setiap aktiva yang tersedia (Kasmir, 2013). Total Assets Turnover yang rendah dapat diartikan bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada operating asset perusahaan. Jika perputaran aktiva perusahaan tinggi maka akan semakin efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya serta laba yang dihasilkan juga akan meningkat. 3
Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return
lagi
On Investment.
menyebabkan resiko kebangkrutan juga akan lebih
Current ratio merupakan salah satu rasio
hutang
tersebut
untuk
investasi
akan
besar karena perusahaan harus membayar beban
likuiditas. Fred Weston dalam Kasmir 2013,
bunga
menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan
memperoleh keuntungan yang besar sehingga
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
menyebabkan kinerja jadi jelek karena perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
harus membayar beban bunga yang besar juga
Artinya apabila perusahaan ditagih maka akan
sehingga laba yang didapat perusahaan kecil akibat
mampu untuk memenuhi utang (jatuh tempo)
tidak mampu menutupi beban bunga yang besar.
tersebut. Current ratio menunjukan sejauh mana
Dengan kata lain ada dua kemungkinan yang
aktiva lancar untuk menutupi kewajiban-kewajiban
terjadi, penggunaan hutang akan menyebabkan
lancar. Semakin besar nilai perbandingan aktiva
kinerja perusahaan baik karena laba yang didapat
lancar dengan utang lancar maka akan semakin
lebih besar dan penggunaan hutang juga akan
tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
membuat kinerja perusahaan jelek akibat laba yang
kewajiban jangka pendeknya. Hal ini didukung oleh
dihasilkan kecil sehingga adanya pengaruh positif
Herwidy (2014), Asiah (2011), Hernawati (2007)
maupun negatif DER terhadap ROI. Hal ini
dan
ratio
didukung oleh penelitian Karyawati, dkk (2011)
berpengaruh positif signifikan positif terhadap
dan Priharyanto (2009) menunjukan bahwa debt to
return on investment.
equity ratio berpengaruh signifikan positif terhadap
Sari
(2007)
menyatakan
current
H1 : Rasio current ratio berpengaruh positif terhadap return on investment.
meskipun
investasi
yang
dilakukan
Return On Investment. Kemudian penelitian beda hasil yang dilakukan oleh Utama (2014), Sari (2007), dan Tjandera (2006) menunjukan bahwa
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return On Investment
terhadap Return On Investment.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu
rasio
solvabilitas.
Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan negatif
DER
H2 : Rasio debt to equity ratio berpengaruh
menunjukkan
terhadap return on investment.
perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Menurut Sawir (2005) Debt to equity ratio
Pengaruh Total Assets Turn Over (TATO)
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
terhadap Return On Investment
utang dengan ekuitas. Teori trade-off menjelaskan
Total Assets Turn Over merupakan salah satu
perusahaan perlu menggunakan hutang untuk
rasio aktivitas. Rasio Total Assets Turn Over
mendanai aktivitas investasi, dimana penggunaan
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
hutang dalam batas tertentu akan menambah modal
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan
bagi perusahaan yang dimanfaatkan untuk investasi
dan mengukur berapa jumlah penjualan dari setiap
agar
apabila
aktiva yang tersedia (Fahmi, 2012). Semakin besar
investasi yang dilakukan berhasil, tetapi hutang
Total Assets Turn Over menunjukkan perusahaan
yang telah optimal apabila perusahaan menambah
efisien
tingkat
keuntungan
bertambah
dalam
menggunakan
seluruh
aktiva 4
perusahaan
untuk
menghasilkan
penjualan
Definisi Operasional Variabel
bersihnya. Semakin cepat perputaran aktiva suatu
a. Variabel Dependen (Y)
perusahaan untuk menunjang kegiatan penjualan
Return on Investment
bersihnya,
maka
akan
terhadap
Return On Investment dalam penelitian ini
perolehan laba perusahaan. Hal ini didukung oleh
adalah variabel dependen. Variabel dependen
penelitian
(2006)
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
menunjukan Total Assets Turn Over terhadap
independen. Fahmi (2012), variabel return on
Return On Investment adalah bersifat positif dan
investment diprosikan dengan membagi pendapatan
signifikan.
setelah pajak dengan total assets.
Herwidy
berpengaruh
(2014),
Tjandera
H3 : Rasio total assets turn over berpengaruh positif terhadap return on investment.
Return On Investment dapat dirumuskan sebagai berikut (Fahmi, 2012): Return On Investment = Earning After Tax
Kerangka Pemikiran
/ Total Assets
Current ratio (X1)
Debt to Equity Ratio (X2)
Return On Investment (Y)
b. Variabel Independen (X) Current Ratio (X1) Current ratio
Total Assets Turn Over (X3)
adalah
salah satu
rasio
likuiditas yang merupakan ukuran yang umum METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan logam dan produk sejenisnya yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20102013 yang berjumlah 14 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini digunakan sampling jenuh, istilah lain sampling jenuh adalah sensus.
digunakan atas kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan ketika jatuh tempo. Pada penelitian ini, Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio / CR) dapat dirumuskan sebagai berikut (Fahmi, 2012): CR = Aktiva Lancar Hutang Lancar
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan
Debt to Equity Ratio (X2)
adalah data sekunder, untuk memenuhi syarat
Debt to equity ratio merupakan rasio yang
penelitian digunakanlah pooling data, pooling data
digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
adalah gabungan dari time series dan cross section
Rasio
(Shochrul, 2011). Metode pengumpulan data yang
membandingkan antara seluruh utang, termasuk
digunakan pada penelitian ini adalah metode
utang lancar dengan seluruh ekuitas.
dokumentasi, yaitu memperoleh data dari dokumen
Debt to equity ratio (DER) dapat dirumuskan
berupa laporan keuangan perusahaan yang telah
sebagai berikut (Kasmir, 2008):
diaudit pada periode 2010–2013 dan ringkasan
DER = Total Hutang Modal Sendiri
kinerja perusahaan, yang bersumber dari idx.com.
ini
dapat
dihitung
dengan
cara
5
square
Total Assets Turn Over (X3) Total
assets
turn
over
dapat
dilakukan.
Berdasarkan
hasil
merupakan
pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
bantuan program Eviews maka dapat diperoleh
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau
hasil terlihat pada Tabel 4.7 dibawah ini:
kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis
menghasilkan revenue. Rasio ini menunjukan proporsi antara penjualan bersih dengan seluruh
Varaibel
assets turn over dihitung dengan membagi total
(Constan ta) CR DER
hutang dengan modal sendiri.
TATO
kekayaan yang dimiliki. Pada penelitian ini, total
Total asset turn over dapat
di rumuskan sebagai
berikut (Harahap, 2013):
Koefisien Korelasi
Prob
Alpha
Kesimpulan
-0.023970
-
-
-
0.040112 0.012190
0.0001 0.0369
0,05 0,05
-0.006948
0.6573
0,05
Signifikan Signifikan Tidak Signifikan
F-Prob 0.000926 R-Square 0.268769 Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.7 terlihat bahwa masing-masing TATO = Penjualan Total Aktiva
variabel telah memiliki nilai koefisien korelasi sehingga dapat dibentuk kedalam model regresi
Metode Analisis Data
berganda, yang terlihat sebagai berikut :
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis
Y = –0,024 + 0,040X1 + 0,012X2 - 0.007X3
regresi linier berganda dengan persamaan berikut: Yit = α + b1X1it + b2X2it + b3X3it +b4X4it+ ε
Berdasarkan
uji
F
menunjukkan
nilai
probability sebesar 0.000926. sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan nilai probability yang
Keterangan: Y = Return On Investment α = konstanta b1 = Koefisien regresi untuk X1 X1t = Current Ratio b2 = Koefisien regresi untuk X2 X2t = Debt to Equity Ratio B3= Koefisien regresi untuk X3 X3t = Total Assets Turn Over ε = error (variabel bebas lain diluar model regresi). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Model Regresi dan Pengujian Hipotesis Setelah seluruh variabel berdistribusi normal dan terbebas dari masing masing gejala asumsi klasik maka pembentukan model regresi linier berganda dengan menggunakan model pool least
dihasilkan lebih kecil dari pada nilai alpha yang digunakan 0,05. Maka keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dibentuk dalam penelitian ini diterima. Pengujian nilai dari koefisien diterminasi sebesar 0,269. Hal ini menunjukkan semua variabel bebas
yaitu
CR,
DER,
TATO
memberikan
kontribusi dalam mempengaruhi ROI sebesar 26,9% sedangkan sisanya 73,1% lagi dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis pertama yang menggunakan variabel CR diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,040 dengan nilai probability hasil pengujian t-statistik sebesar 0,000. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai probability sebesar 0,0000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat 6
disimpulkan bahwa CR berpengaruh signifikan
oleh
terhadap ROI pada perusahaan logam dan produk
berpengaruh
sejenisnya. Hasil yang diperoleh diatas konsisten
perusahaan
dengan
yang
sejenisnya dapat memanfaatkan penggunaan hutang
diajukan, yang dimana suatu rasio CR dapat
secara maksimal, walaupun hutang mempunyai
mempengaruhi ROI yang dimiliki oleh perusahaan.
resiko yang akan membuat perusahaan merugi
Penyebab kenapa CR berpengaruh positif terhadap
tetapi apabila perusahaan dapat menggunakannya
ROI karena CR itu sendiri adalah kemampuan
secara maksimal maka hutang tersebut dapat
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
meningkatkan keuntungan perusahaan dan juga
pendeknya melalui aktiva yang dimiliki perusahaan,
sebaliknya apabila hutang tidak digunakan dengan
sehingga apabila semakin tinggi CR maka akan
baik maka akan berdampak buruk bagi perusahaan
mampu
(rugi). Sehingga pada hasil penelitian ini DER
uraian
teori
ataupun
membayarkan
perusahaan.
hipotesis
hutang jangka
Sehingga
dapat
pendek
diketahui
CR
perusahaan.
Penyebab
positif di
kenapa
terhadap
subsektor
logam
DER
ROI
karena
dan
produk
mempunyai pengaruh positif terhadap ROI.
berpengaruh terhadap ROI karena semakin tinggi
Hasil ini mendukung penelitian Karyawati, dkk
CR menandakan kecukupan aktiva yang dimiliki
(2011) dan Priharyanto (2009) menemukan bahwa
perusahaan untuk membayarkan hutang jangka
pengungkapan DER suatu perusahaan berpengaruh
pendeknya sehingga operasional atau kegiatan
signifikan dengan hubungan positif terhadap ROI
perusahaan tidak akan terganggu dan sangat jelas
perusahaan.
bahwa
perusahaan
akan
mendapatkan
suatu
Pengujian
hipotesis
ketiga
yang
keuntungan (profit). Hasil ini mendukung penelitian
menggunakan variabel TATO deperoleh nilai
Herwidy (2014), Asiah (2011), Hernawati (2007)
koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,007
dan Sari (2007) yang menyatakan bahwa CR suatu
dengan nilai probability hasil pengujian t-statistik
perusahaan
sebesar 0,657. Hasil yang diperoleh menunjukkan
berpengaruh
signifikan
dengan
hubungan positif terhadap ROI perusahaan. Pengujian menggunakan
hipotesis
variabel
DER
kedua diperoleh
nilai probability sebesar 0,657 > alpha 0,05 maka yang
keputusannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak.
nilai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa TATO tidak
koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,012
berpengaruh
dengan nilai probability hasil pengujian t-statistik
perusahaan logam dan produk sejenisnya. Temuan
sebesar 0,037. Hasil yang diperoleh menunjukkan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
nilai probability sebesar 0,037 > alpha 0,05 maka
Sari (2007) yang menyimpulkan bahwa DER tidak
keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima.
berpengaruh signifikan terhadap ROI perusahaan.
Sehingga
disimpulkan
terhadap
ROI
pada
bahwa
DER
Hasil yang diperoleh diatas tidak konsisten terhadap
ROI
pada
uraian teori maupun hipotesis yang diajukan, yang
perusahaan logam dan produk sejenisnya. Hasil
dimana teori tersebut mengatakan ROI dapat
yang diperoleh diatas konsisten dengan uraian teori
mempengaruhi ROI perusahaan dengan hubungan
maupun hipotesis yang diajukan, yang dimana suatu
positif. Penyimpangan ini terjadi karena perusahaan
rasio DER dapat mempengaruhi ROI yang dimiliki
yang berada pada subsektor logam dan produk
berpengaruh
dapat
signifikan
signifikan
terhadap
7
sejenisnya tidak efisien dalam mengelola seluruh
digunakan didalam penelitian ini seperti DR,
aktiva perusahaan yang berakibat pada lambatnya
WCTO, dan NPM maupun variabel lainnya.
perputaran aktiva perusahaan, hal ini menjelaskan kenapa dalam penelitian ini variabel TATO tidak
Saran Sesuai dengan analisa dan pembahasan yang
berpengaruh terhadap ROI. Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herwidy (2014) dan Tjadera (2006) menemukan bahwa pengungkapan TATO suatu perusahaan berpengaruh signifikan dengan hubungan positif
telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diajukan beberapa saran untuk penelitian berikutnya yaitu bagi
peneliti
selanjutnya
disarankan
untuk
menambah variabel independen lainnya yang dapat mempengaruhi ROI perusahaan seperti DR, WCTO,
terhadap ROI perusahaan.
dan NPM maupun variabel lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian.
PENUTUP Kesimpulan 1. Berdasarkan nilai koefisien determinasi yang dipeoleh nilai sebesar 0,269. Hal ini menjelaskan bahwa variabel independen seperti CR, DER, dan
TATO
memberikan
kontribusi
dalam
mempengaruhi ROI sebesar 26,9%, dan sisanya sebesar 73,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya. 2. Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan
DAFTAR PUSTAKA Afriyanti, Melinda. 2011. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Sales dan Size Terhadap ROA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2006-2009). Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang.
dengan arah hubungan positif terhadap ROI pada perusahaan
logam
dan
produk
sejenisnya,
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,040.
Riset
3. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan
dengan
arah
hubungan
Asnawi. Kelana said dan Chandra wijaya. 2005. Keuangan:
pengujian-pengujian
empiris. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
positif
terhadap ROI pada perusahaan logam dan produk sejenisnya, dengan nilai koefisien regresi
Asiah, Antung Noor. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Industri Tekstil Yang Terdaftar Pada Bursa
sebesar 0,012. 4. Total Asset Turn Over (TATO) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROI pada perusahaan logam dan produk sejenisnya.
Efek Indonesia. Vol. 3, No. 2 Juni 2011. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta : Bandung.
Keterbatasan Penelitian
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan terdapat sejumlah keterbatasan yang
Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
peneliti rasakan dalam pembuatan skripsi ini yaitu masih
terdapat
mempengaruhi
sejumlah
ROI
variabel
perusahaan
yang
yang tidak 8
Harahap, Soyfan Syafiri. 2013. Analisis Kritis Atas
Lily. 2005. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada:
Return On Investment Perusahaan Marga
Yogyakarta.
Sandang Pada Tahun 2000-2004. Skripsi, Universitas Widyatama.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan Teori,
Marlina. 2004. Analisis Pengaruh Likuiditas
Kasus dan Riset Bisnis. Bumi Aksara :
Terhadap Tingkat Penjualan Pada Sektor
Jakarta.
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEJ. Skripsi, Program S1, Fakultas
Hernawati. 2007. Analisis Pengaruh Efisiensi
Ekonomi Universitas Islam Negeri: Jakarta.
Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di BEJ). Skripsi, Fakultas
Ekonomi
Universitas
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty : Yogyakarta.
Negeri Nachrowi, D. 2006. Ekonometrika, untuk Analisis
Semarang: Semarang.
Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama, Herwidy, Diantik. 2014. Analisis Pengaruh Current
Lembaga Penerbit FE UI : Jakarta.
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turn Over Ratio Terhadap Return On Investment Perusahaan Food and Beverages Di Bursa Efek Indonesia ( Studi Kasus Tahun 2007-2012). Jurnal Manajemen, Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Surakarta.
Noor, Akhmad Syafrudin. 2001. Analisis Faktorfaktor
Yang
Keuangan
Mempengaruhi
Perusahaan
Kinerja
Telekomunikasi
Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. Putri, dkk. 2014. Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage dan Aktivitas terhadap Kinerja
Husnan, Suad. 2000. Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMP YKPN:
Keuangan
Perusahaan
(Studi
pada
Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
Yogyakarta.
2010-2012). Skripsi, Universitas Brawijaya. Karyawati, dkk. 2012. Pengaruh Karakteristik
Malang.
Perusahaan, Faktor Eksternal dan Struktur Modal
terhadap
Perusahaan
(Survey
Kinerja
Keuangan
Pada
Perusahaan
Automotif di BEI). Jurnal Profit Volume 6 No.2.
Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio, dan Size terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Food and Beverage dan Perusahaan Consumer Goods yang
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grasindo Persada : Jakarta.
Listed di BEI Periode Tahun 2005-2007). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
9
Rahayu, Sri. 2009. Analisis Pengaruh Return On
Indonesia
Tahun
2010-2012.
Skripsi,
Investment Pada Perusahaan Manufaktur
Program S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Diponegoro: Semarang.
Universitas Budi Luhur: Jakarta. Wasis. 2000. Pembelanjaan Perusahaan. UKSW: Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan
Salatiga.
Perusahaan.
BPFE: www.idx.co.id
Yogyakarta. Sari, Yuni Nurmala. 2007. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Program S1 Universitas Negeri Semarang: Semarang. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga : Jakarta. Shochrul R. Dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Salemba Empat : Jakarta. Soediyono, R. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Analisis Rasio. Liberty : Yogyakarta. Tjandera, Lindawati. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja
Keuangan
Perusahaan Real Estate and Property Go Publik Pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi, STIE Indonesia : Banjarmasin. Utama, Alfarizi Cahya. 2014. Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio, Debt
Assets
Ratio,
Modal
Kerja
Assets
Pada
dan
Terhadap
Perputaran Return
On
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek 10