daftarisi Visi Misi 02 Sekilas Bank BHI 03 Rangkaian Peristiwa 2012 05 Ikhtisar Keuangan 07 Indikator Keuangan 08 Laporan Wakil Komisaris Utama 09 Laporan Direksi Utama 11 Tata Kelola Perusahaan (GCG) 15 Manajemen Risiko 25 Kepemilikan Saham 32 Pengembangan Bisnis 33 Pengembangan Organisasi dan Infrastruktur
41
Produk dan Jasa 47 Struktur Organisasi 53 Tim Manajemen 54 Jaringan Kantor 63 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 68 Laporan Keuangan dan Audit 69
visi :
Mewujudkan BHI yang sehat dan stabil agar mampu berkembang secara berkesinambungan dalam persaingan yang menajam di industri perbankan, guna memberi manfaat bagi semua pemangku kepentingan secara optimal.
Misi :
Menjadikan BHI sebagai bank yang dikenal terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang berkompeten dan berintegritas tinggi serta teknologi informasi handal.
Nilai-Nilai Dasar : - Integritias - Kompetensi - Kebersamaan
Sekilas Bank BHI
Berawal dengan dibentuknya Badan Hukum PT. Bank Arta Griya Tanggal 21 Oktober 1992, kemudian berubah nama pada tanggal 16 Januari 1993 menjadi PT. Bank Harda Griya yang dikenal dengan sebutan Bank Harda, resmi beroperasi pada tanggal 10 Oktober 1994 setelah Bapak Hendrik Suhardiman meresmikan kantor Bank Harda di Pinangsia III No. 27 Jakarta yang saat itu baru mempunyai 20 orang pegawai. Pemanfaatan kantor di Pinangsia III No. 27 tersebut bersifat sementara menunggu selesainya tahap akhir renovasi kantor dan pembenahan Bank Harda di Grand Boutique Centre Blok B No. 3 – 4 Mangga Dua Raya yang baru dapat digunakan pada bulan Agustus 1995 sebagai Kantor Pusatnya. Tahun 1996 Bank Harda mulai melebarkan sayapnya dengan membuka 3 Cabang Pembantu, yaitu ; 6 Mei 1996 dibuka Cabang Pembantu Fatmawati yang kemudian pada tanggal 23 April 1999 dipindahkan ke Panglima Polim, 10 Juli 1996 dibuka Cabang Pembantu Kelapa Gading, 21 Oktober 1996 dibuka Cabang Pembantu Tanah Abang yang dalam perjalanan ditingkatkan statusnya menjadi cabang penuh. Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Harda, pada tanggal 10 Desember 1996 Badan Hukum Bank Harda Griya berubah menjadi PT. Bank Harda Internasional. Tahun 1997 Bank Harda terus melebarkan sayapnya dengan membuka 4 Cabang Pembantu, yaitu ; Cabang Pembantu Daan Mogot yang dibuka tanggal 02 Januari 1997, namun karena kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998 Cabang Pembantu Daan Mogot pada tanggal 26 September 2000 dipindahkan ke Gajah Mada, 07 & 09 Mei 1997 berturut-turut
03
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
dibukalah Cabang Pembantu Muara Karang dan Jembatan Lima, 22 Juli 1997 dibuka Cabang Pembantu Jatinegara. Tahun 1997 merupakan awal keterpurukan dunia perbankan dan usaha dimana wabah krisis moneter yang melanda negeri ini menyebabkan 16 bank terpaksa harus dilikuidasi, namun Bank Harda terus melangkah. Setelah melewati masa krisis ekonomi Asia pada tahun 1998, maka Bank BHI melakukan konsolidasi dan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian sejak tahun 2000 dengan berfokus kepada pengembangan pembiayaan UKM. Pada tahun 2002, Bank Harda memperoleh predikat sangat bagus dari majalah Infobank, dan membuka cabang di Surabaya – Bratang pada tanggal 11 September 2002. Tahun 2003 Bank Harda makin menunjukkan kinerja yang semakin baik hingga Infobank kembali menyematkan predikat sebagai bank sangat bagus, dan pada tahun 2003 ini Bank Harda membuka cabang di Bandung pada tanggal 04 Juli 2003. Kepak sayap Bank Harda terus dikembangkan ke luar kota dengan membuka cabang di Solo pada tanggal 24 Maret 2004 dan di Pontianak pada tanggal 16 Juni 2004. Kinerja keuangan Bank Harda yang terus meningkat memberi keyakinan bagi Infobank untuk kembali menyematkan predikat sebagai bank yang sangat bagus. Tahun 2005 adalah tahun ke 5 dimana Bank Harda memperoleh kembali predikat sangat bagus dan menjadikannya sebagai bank yang memperoleh predikat sangat baik 5 kali berturutturut hingga Infobank menganugrahkannya
sebuah Award sebagai Bank berpredikat sangat baik selama 5 kali berturut-turut.
Rajawali, 7 Pekan Baru
Demi penciptaan citra yang kuat sebagai Bank yang terpercaya dan dekat di hati nasabah. Bank yang memiliki moto “ Sahabat Bisnis Terpercaya”, maka dengan semangat baru Bank Harda melakukan perubahan logo dengan dominan warna merah dan biru
Untuk lebih meningkatkan citra bank yang kuat , maka pada tanggal 10 Desember 2007, Kantor Pusat Bank BHI berpindah lokasi dari yang sebelumnya berlokasi di Grand Boutique Center Blok B No. 3-4 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Utara 14430 ke Asean Tower lantai 2-3 di Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan Kantor Pusat Operasional di Asean Tower lantai 1 di alamat yang sama setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 9/1163/DPIP/Prz tanggal 21 November 2007.
•Warna Merah memberi arti DINAMIS •Warna Biru memberi arti KOKOH dan TERPERCAYA Dengan sebutan baru yang lebih akrab yaitu ; BANK BHI. Moto Bank BHI diwujudkan dengan semakin mendekatkan pelayanan kepada nasabah, pada tahun 2005 dibukalah 4 cabang baru yaitu ; 7 Februari 2005 dibuka Cabang Pembantu Bekasi, 1 Juni 2005 dibuka Cabang Tangerang , 24 Agustus 2005 dibuka Cabang Surabaya
September 2005 dibuka Cabang
Perkembangan dan kemajuan Bank BHI tidak terlepas dari dukungan Sumber Daya Manusia, Sistem Teknologi Informasi, Jaringan Kantor, serta kepercayaan dan loyalitas nasabah kepada Bank BHI. Bank BHI juga telah memiliki 18 (delapan belas) jaringan kantor yang tersebar di beberapa daerah, yakni Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Solo,Pontianak dan Pekanbaru. Jaringan kantor tersebut terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat, 9 (sembilan) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2 (dua) Kantor Kas.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
04
Rangkaian Peristiwa 2012 1
2
3
5
Rangkaian Peristiwa
2012
4
8 7
6
05
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
9
10
11
Januari
Juni
September
(1)
(5)
(9)
13-14 : Rapat Kerja Bank BHI dan Seminar “Prospek Perekonomian Indonesia Ditengah Ketidak Pastian Perekonomian Dunia” oleh Raden Pardede.
Februari (2)
9 : Training untuk para Direksi, Kepala Divisi, dan Pimpinan Cabang mengenai “Developing Personal Effectiveness”.
Juli (6)
13-14 : Training mengenai 23 : Customers Gathering dan “Documen Administration and penyerahan hadiah Program Filing System Management UBER (Undian Berhadiah) 3 yang Training Program”. diselenggarakan di Jakarta.
Mei (3)
Agustus (7)
8-9 : Seminar mengenai “Peran Bank dalam Penerapan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan PBI Tentang Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Batch II.
(10)
22-23 : Seminar mengenai “Peran Bank dalam Penerapan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan PBI Tentang Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Batch III.
4-5 : Seminar mengenai “Peran Oktober 11-12 : Training mengenai Bank dalam Penerapan Undang“Pedoman Perhitungan ATMR Risiko Undang Tindak Pidana Pencucian Kredit” Uang (TPPU) dan PBI Tentang (11) Anti Pencucian Uang (APU) 13-14 : Seminar mengenai “Peran dan Pencegahan Pendanaan Bank dalam Penerapan Undang(4) Undang Tindak Pidana Pencucian 23 : Relokasi Kantor Cabang Terorisme (PPT) Batch I. Uang (TPPU) dan PBI Tentang Pembantu Jatinegara yang Anti Pencucian Uang (APU) beralamat di Jl. Jatinegara Timur (8) dan Pencegahan Pendanaan No. 33-A, Jakarta Timur menjadi 30 : Halal Bihalal yang diadakan di Jl. Otista Raya No. 40-A, Jakarta Kantor Pusat Bank BHI untuk seluruh Terorisme (PPT) Batch IV. Timur. karyawan Bank BHI.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
06
Ikhtisar Keuangan
2008
2009
2010
2011
2012
Penempatan Pada BI
169,826
138,913
241,763
125,984
148,975
Surat Berharga / Obligasi
111,913
201,899
268,387
253,893
250,601
Neraca (juta Rp)
Penempatan pd Bank Lain Kredit Aktiva Tetap & Inventaris Agunan yang diambilalih
1,728
433
2,003
6,370
8,779
619,401
810,382
877,372
1,043,042
1,156,640
18,134
18,006
15,900
16,357
14,349
44,745
34,743
4,459
2,840
893
1,037,658
1,289,600
1,526,243
1,577,535
1,730,623
Giro
79,662
113,876
116,874
142,707
152,329
Tabungan
58,148
77,933
107,562
130,142
120,439
Deposito
763,103
943,978
1,101,347
1,058,572
1,158,851
14.565
23.157
41.634
65,902
97,868
115,000
115,000
125,000
125,000
125,000
Pendapatan Bunga
96,780
125,143
151,482
165,810
167,175
Biaya Bunga
65,529
77,994
96,069
109,521
90,800
Total Asset
Penempatan dr Bank Lain Modal Disetor (termasuk Dana Setoran Modal) Laba Rugi (juta Rp)
Pendapatan Bunga Bersih
31,251
47,149
55,413
56,289
76,375
Total Pendapatan
110,397
137,398
166,299
182,274
177,231
Total Beban
107,709
128,863
147,852
161,448
149,976
Laba (Rugi) sebelum pajak
2,688
8,535
18,447
20,826
27,255
Laba (Rugi) setelah pajak
1,899
6,088
13,967
16,004
20,056
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit
16.58%
13.50%
15.77%
15.22%
14.91%
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar & risiko operasional
16.58%
13.50%
14.76%
13.81%
13.49%
Aktiva Produktif bermasalah tdp AP
1.04%
2.37%
1.43%
0.86%
2.31%
- Gross
1.53%
3.37%
2.26%
1.18%
3.13%
- Netto
1.51%
3.30%
1.88%
1.12%
2.71%
ROA
0.29%
0.77%
1.34%
1.30%
1.67%
ROE
1.97%
5.19%
11.90%
11.01%
13.11%
Rasio Keuangan
NPL :
NIM
07
4.58%
5.44%
4.38%
3.93%
5.19%
BOPO
99.50%
94.52%
88.98%
92.70%
85.37%
LDR
68.52%
71.31%
66,18%
76,32%
79.37%
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Indikator Keuangan
TotalAssets
DanaPihakKetiga
(dalam juta rupiah)
(dalam juta rupiah)
1,730,623 1,526,243
1,577,535
1,331,421
2010
2011
1,431,619
1,135,787
1,289,600 900,913
1,037,658
2008
1,325,783
2009
2010
2011
2008
2012
2009
PendapatanBungaBersih
Laba(Rugi)SetelahPajak
(dalam juta rupiah)
(dalam juta rupiah)
2012
76,375 20,056 55,413
56,289
47,149
13,967
16,004
31,251 6,088 1,899
2008
2009
2010
2011
2008
2012
2009
TotalKredit
LDR
(dalam juta rupiah)
(dalam persentase)
2010
2011
79.37%
1,156,640 1,043,042 810,382
2012
76.32%
877,372 71.31%
619,401
68.52% 66.18%
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
08
laporanwakilkomisarisutama
“Walaupun kinerja keuangan merupakan elemen penting dari keberhasilan kami, Bank BHI tetap teguh dalam menjalankan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kinerja usaha dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.”
Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta Masyarakat yang terhormat, Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga PT Bank Harda Internasional secara umum mengalami perkembangan yang cukup baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan kerja keras segenap jajaran Bank BHI, tahun 2012 dapat dilalui dengan hasil yang cukup memuaskan seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di Indonesia pada tahun 2012 ini dengan angka pertumbuhan mencapai 6,4% dan diprediksikan akan terus meningkat di tahun berikutnya. Berbagai pencapaian positif pada kinerja perekonomian nasional pada tahun 2012 tidak terlepas dari berbagai langkah yang ditempuh Bank Indonesia serta koordinasi kebijakan dengan Pemerintah. Dari sisi Bank Indonesia, perumusan kebijakan tetap ditempuh dengan melakukan bauran kebijakan yang terdiri dari kebijakan moneter, kebijakan nilai tukar, kebijakan makroprudensial, penguatan koordinasi, dan komunikasi kebijakan. Didukung oleh kondisi tersebut, di tahun 2012 Bank BHI cukup berhasil meraih kinerja usaha yang menggembirakan. Total aset mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan menjadi Rp 1.730.623 juta dari Rp 1.577.535 juta di tahun 2011. Kemudian dilihat dari segi tingkat profitabilitas, Bank BHI mengalami pertumbuhan sebesar 25,32% dimana laba bersih setelah pajak Bank tumbuh dari Rp 16.004 juta menjadi Rp 20.056 juta. Untuk pinjaman yang diberikan, tahun 2012 penyaluran dana Bank BHI mengalami peningkatan sebesar 10,89% menjadi Rp 1.156.640 juta dari Rp 1.043.042 juta pada tahun 2011. Sejumlah pondasi telah berhasil dibangun dan diimplementasikan. Hal utama yang menjadi fokus perhatian adalah mengintegrasikan fungsi pengawasan dan pengarahan Dewan Komisaris dengan penguat struktur Tata Kelola Perusahaan oleh Direksi. Walaupun kinerja keuangan merupakan elemen penting dari keberhasilan kami, Bank BHI tetap teguh dalam menjalankan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kinerja usaha dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah mengambil peran penting dalam memantau, mengevaluasi dan menyempurnakan efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik di Bank BHI. Melalui komitekomitenya, semua anggota Dewan Komisaris ikut berpartisipasi untuk memastikan terciptanya pengawasan menyeluruh atas operasi Bank. Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan segenap karyawan dan karyawati Bank BHI atas pencapaian kinerja pada tahun 2012 serta para pemegang saham atas supportnya. Kami berharap Bank BHI akan dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi di tahuntahun mendatang dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dengan dedikasi, semangat, kerja keras, dan komitmen yang telah dijalankan selama ini serta dukungan tiada henti dari pemegang saham dan para stakeholder lainnya.
Salam Sejahterah, Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Harda Internasional
Rachman Hakim Wakil Komisaris Utama
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
10
laporandirekturutama
“Sebagai komponen industri perbankan nasional, Bank Harda Internasional, yang pada tahun 2010 berhasil mencatat perbaikan yang berarti, secara terus menerus mengalami peningkatan dan perbaikan dalam tata kelola dan kinerja keuangannya.”
Pemegang Saham yang terhormat, Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2012 ini layak dikatakan relatif stabil. Meskipun nilai tukar IDR terhadap USD terbilang cukup rendah, yaitu dikisaran Rp 9.100,- sampai Rp 9.300 / $. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menguat pada akhir tahun 2012, menjadikan pertumbuhan ekonomi selama setahun penuh menjadi 6,3%. Merupakan kinerja yang kokoh mengingat lemahnya lingkungan dunia dan ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang terjadi hampir sepanjang tahun. Melihat ke depan, perekonomian Indonesia akan dapat menjaga laju pertumbuhan yang kuat, namun tidak ada waktu untuk berpuas diri, karena sejumlah tekanan mulai meningkat yang dapat menggeser laju pertumbuhan ekonomi keluar dari jalurnya. Seperti diketahui, lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch’s Rating sudah menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Sehingga perkiraaan rasio utang Indonesia sudah berada di bawah 25%. Ini merupakan peringkat yang setara dengan investment grade yang berarti Indonesia masuk ke dalam kategori negara dengan investasi yang baik. Hal ini sangat menggembirakan karena mengingat usaha pemerintah yang terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai di atas 6% dan menekan defisit anggaran dibawah 2,5%. Mengingat krisis financial yang sedang di melanda Amerika Serikat dan Eropa, Indonesia cukup aman karena tidak tepengaruh dampak krisis tersebut. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus mengalami peningkatan, ikut juga mempengaruhi sektor perbankan yang terus menunjukan perkembangan yang sangat mengesankan.Perbankan Indonesia dapat dikatakan salah satu yang terbaik di Emerging Markets. Sebagai komponen industri perbankan nasional, Bank Harda Internasional, yang pada tahun 2010 berhasil mencatat perbaikan yang berarti, secara terus menerus mengalami peningkatan dan perbaikan dalam tata kelola dan kinerja keuangannya. Sepanjang tahun 2012, Bank BHI berhasil memperbaiki kinerja di hampir seluruh aspek keuangan Bank. Untuk penghimpunan dana, Bank BHI berhasil meningkatkan dana pihak ketiga menjadi Rp 1.431.619 juta dari sebelumnya di tahun 2011 sebesar Rp 1.331.421 juta. Penghimpunan Dana PENGHIMPUNAN DANA
2010
(Juta Rp) 2011
2012
Giro
116,874
142,707
152,329
Tabungan
107,562
130,142
120,439
Deposito
1,101,347
1,058,572
1,158,851
Sub Total DPK
1,325,783
1,331,421
1,431,619
Peningkatan Dana Pihak Ketiga diikuti pula dengan adanya peningkatan portofolio pinjaman yang diberikan yaitu sebesar 10,89% sehingga menjadi Rp 1.156.640 juta . Demikian pula dengan total asset dan laba usaha juga turut meningkat sehingga masing-masing menjadi Rp 1.730.623 juta dan Rp 20.056 juta. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya besarnya laba usaha yang berhasil dicapai menunjukkan kenaikan sebesar 25,32%. (Juta Rp) 2011
2012
+/-
Komposisi
Pinjaman Rekening Koran
143,721
163,170
19,449
14.11%
Pinjaman Dengan Angsuran
474,232
514,367
40,135
44.47%
Pinjaman Akseptasi
342,750
402,970
60,220
34.84%
70,684
71,492
808
6.18%
PINJAMAN
Kredit Pemilikan Rumah
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
12
Kredit Pemilikan Mobil Pinjaman Karyawan JUMLAH JUMLAH
10,425
3,317
(7,108)
0.29%
1,230
1,324
94
0.11%
1,043,042
1,156,640
113,598 (Juta Rp)
IKHTISAR KEUANGAN
2010
2011
2012
Total Asset
1,526,243
1,577,535
1,730,623
Total Dana
1,325,783
1,331,421
1,431,619
Kredit
877,372
1,043,042
1,156,640
Modal Disetor
125,000
125.000
125.000
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
18,447
20,826
27,255
Laba (Rugi) Setelah Pajak
13,967
16,004
20,056
Neraca
Laba/Rugi
Kinerja keuangan Bank BHI di lihat dari indikator-indikator CAR, ROA, ROE dan NIM relatif cukup mengalami perbaikan yang berarti dari tahun 2011 ke tahun 2012. BOPO pada tahun 2012 dapat ditekan menjadi 85,37%. (Juta Rp) PERMODALAN Modal Inti Modal Pelengkap Total Modal
RASIO KEUANGAN
2010
2011
2012
130,295
143,740
150,548
8,674
10,269
11,450
138,969
154,009
161,998
2010
2011
2012
CAR - Risiko Kredit
15.77%
15.22%
14.91%
CAR - Risiko Kredit & Pasar
14.76%
13.81%
13.49%
ROA
1.34%
1.30%
1.67%
ROE
11.90%
11.01%
13.11%
NIM
4.38%
3.93%
5.19%
BOPO
88.98%
92.70%
85.37%
LDR
66.18%
76.32%
79.37%
Di samping pencapaian pada aspek finansial, Bank BHI juga terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, mengingat SDM merupakan modal utama Bank dalam mencapai kemajuan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, manajemen SDM yang baik dan berkualitas menjadi kebutuhan mutlak. Terlebih di tengah persaingan yang semakin ketat, SDM yang berkualitas dan berdaya daya saing menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bisnis.Upaya pengembangan dan pengetahuan karyawan selalu disesuaikan dengan rencana dan strategi Perusahaan, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dalam bidang kredit, pemasaran dan operasi serta kepemimpinan.
13
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Memasuki tahun 2013, Manajemen berkomitmen melanjutkan pelaksanaan strategi tersebut dalam upaya memperkuat landasan keuangan Bank BHI yang akan diprioritaskan meliputi upaya pertumbuhan kredit, kualitas aset, profitabilitas dan efisiensi serta terus mendorong upaya peningkatan fee-based , sumber dana murah dan membangun relasi yang lebih erat dengan para nasabah. Sebagai penutup, saya mewakili seluruh jajaran Direksi Bank BHI menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Bank BHI atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para nasabah atas kesetiaan dan dukungannya selama ini. Penghargaan juga saya sampaikan kepada Dewan Komisaris atas kontribusi dan arahannya. Kepada seluruh stakeholder dan nasabah saya percaya bahwa dengan komitmen bersama, kita akan mengembangkan Bank BHI dan menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberikan perlindungan dan PetunjukNya bagi kita dalam menyambut masa depan yang lebih baik.
Atas nama Direksi PT. Bank Harda Internasional
Ending Fadjar Direktur Utama
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
14
tatakelolaperusahaan (GCG)
13
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Pelaksanaan Good Corporate Governance 2012 Good Corporate Governance adalah bentuk Tata Kelola Bank yang menerapkan prinsip – prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness). Didalam pelaksanaannya Bank BHI senantiasa berupaya agar kualitas tata kelola Bank semakin baik sehingga mampu memperkuat kondisi internal didalam menghadapi persaingan bisnis perbankan di tanah air.
Bisnis perbankan yang kian kompleks menyebabkan potensi risiko bisnis yang dihadapi oleh Bank BHI semakin meningkat. Untuk melindungi kepentingan Stakeholders dan meningkatkan kepatuhan Bank kepada semua aturan yang ada serta nilai – nilai yang berlaku umum, diperlukan praktek Good Corporate Governance didalam menjalankan bisnis perbankan. Pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank BHI tunduk kepada PBI no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang kemudian diubah dengan PBI no. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SEBI no. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada tahun 2012 meliputi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seperti penjelasan pada paragraf – paragraf berikut.
I.DEWAN KOMISARIS Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2012 : No.
Nama
Jabatan
1
Setijono Pudjowarsito
Komisaris Utama
2
Rachman Hakim
Wakil Komisaris Utama
3
R. Sudaryatmo Yosowidagdo
Komisaris Independen
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris lebih ditekankan kepada fungsi pengawasan yang diantaranya memastikan bahwa Good Corporate Governance bisa terlaksana pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi termasuk memberikan nasihat, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. Kewenangan Dewan Komisaris lainnya adalah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi SKAI, auditor eksternal, serta hasil temuan Pengawasan Bank Indonesia dan/atau otoritas lain. Apabila Dewan Komisaris menemukan adanya indikasi bahwa kelangsungan usaha bank akan terganggu atau adanya pelanggaran atas peraturan perundang-perundangan yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia. Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu
oleh tiga Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sesuai dengan ketentuan maka Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai kelengkapan kerjanya. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris biasanya dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat . Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara Pengambilan Keputusan dengan Suara Terbanyak. Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris telah melakukan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 kali yang dihadiri oleh Komisaris Utama 5 kali, Wakil Komisaris Utama 5 kali, dan Komisaris Independen 5 kali. Termasuk didalamnya Rapat Gabungan dengan Direksi serta beberapa Pejabat Eksekutif Bank. Rapat Dewan Komisaris membahas antara lain : Rencana Bisnis Bank; permodalan bank ; perluasan jaringan kantor; kesiapan bank menjadi public company; reward system bagi cabang yang mencapai target. Disamping itu,
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
16
rapat juga membahas tentang analisa kinerja triwulanan; sosialisasi PBI tentang Kepemilikan Saham Bank Umum; penyempurnaan Anggaran Dasar dan Struktur Organisasi, serta progress tindak lanjut hasil pemeriksaan BI.
Untuk diketahui, per 1 Januari 2013 terjadi perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dimana B. Dwibyantoro menggantikan Setijono Pudjowarsito selaku Komisaris Utama Independen Bank BHI.
II.DEWAN DIREKSI Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2012 : No.
Nama
Jabatan
1
Ending Fadjar
Direktur Utama
2
Marcellinus Adrianto Setio
Direktur Kredit & Marketing */
3
Peggy Puger
Direktur Operasional
*/ mengundurkan diri sejak Oktober 2012
Dewan Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Direksi senantiasa berlandaskan kepada prinsip – prinsip Good Corporate Governance disemua aktifitas pelaksanaan operasional bank. Agar pelaksanaan Good Corporate Governance bisa berjalan efektif, Direksi membentuk beberapa Satuan Kerja, seperti : Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Pengarah IT sebagai tim pendukung. Tugas Direksi lainnya adalah menindaklanjuti setiap temuan audit dan rekomendasi SKAI, temuan Auditor eksternal dan hasil pengawasan BI dan/atau Otoritas lain. Setiap kebijakan dan keputusan strategis yang diambil melalui Rapat Direksi bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Direksi juga berkewajiban menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Dan pada akhirnya, Direksi akan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
17
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Pada tahun 2012 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 31 kali yang meliputi Rapat Dewan Direksi dengan Dewan Komisaris serta Rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif Bank. Direktur Utama menghadiri rapat 31 kali, Direktur Operasional yang juga merangkap sebagai Pelaksana Direktur Kepatuhan menghadiri rapat 30 kali, dan Direktur Kredit dan Marketing menghadiri rapat 14 kali. Adapun materi rapat yang dibahas antara lain : kinerja tingkat kesehatan bank, perbaikan struktur organisasi, Rencana Bisnis Bank, pembahasan tentang pemanfaatan tehnologi informasi yang lebih canggih; langkah- langkah strategis bank merespons lahirnya peraturan baru Bank Indonesia tentang bisnis bank; penuntasan tindak lanjut temuan Bank Indonesia dengan hasil baik; peran serikat pekerja Bank; upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, dll. Untuk diketahui, Marcellinus Adrianto Setio terhitung sejak Oktober 2012 mengundurkan diri sebagai Direktur Kredit & Marketing. Selain itu, terhitung sejak Pebruari 2013, Doddy S.Soewito bergabung dengan Bank BHI mengisi posisi Direktur Kepatuhan & Risk Management.
III.KOMITE-KOMITE 1. Komite Audit Susunan pengurus Komite Audit Bank BHI pada tahun 2012 : No.
Nama
Jabatan
1
Setijono Pudjowarsito
Ketua
2
Kohar Widjaja
Anggota
3
Diane Christina
Anggota
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK Direksi Bank BHI no. 005/SKDIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 adalah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengedalian intern dan proses pelaporan keuangan. Yang menjadi obyek evaluasi adalah pelaksanaan tugas SKAI; kesesuaian standar audit yang berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal; kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang ada; dan tindak lanjut Direksi atas temuan SKAI, Audit eksternal, BI dan Otoritas lainnya. Tugas lain Komite Audit adalah memberikan rekomendasi perihal penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris. Pada tahun 2012 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kali yang dua diantaranya adalah rapat dengan Satuan Kerja Audit Internal. Berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan audit bank menjadi sorotan Komite Audit. Materi – materi yang dibahas diantaranya adalah : meninjau rencana kerja Auditor Internal dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris apabila perlu dilakukan penyesuaian ; memantau pelaksanaan pekerjaan Auditor Internal ; menelaah laporan hasil pemeriksaan Auditor Internal ; menelaah laporan auditor independen terhadap laporan keuangan Bank BHI tahun usaha 2011 dan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku lalu melaporkannya kepada Dewan Komisaris ; merekomendasikan KAP yang akan ditunjuk sebagai Auditor Eksternal untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bank BHI tahun 2012 ; memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Pengawasan Bank Indonesia ; serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris untuk hal – hal yang akan berguna bagi Bank BHI.
2. Komite Pemantau Risiko
Susunan pengurus Komite Pemantau Risiko Bank BHI pada tahun 2012 : No.
Nama
Jabatan
1
Setijono Pudjowarsito
Ketua
2
Labib Y Wardiman
Anggota
3
Tikkos Sitanggang
Anggota
Berdasarkan SK Direksi Bank BHI no. 006/SKDIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan kegiatan pelaksanaannya; serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil evaluasi akan menjadi masukan buat
Dewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Bank BHI. Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali di tahun 2012. Materi rapat yang dibahas diantaranya adalah pendapat komite atas kinerja keuangan Bank; penjualan AYDA dalam rangka penyelesaian kredit; kualitas penerapan tata kelola dan peran
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
18
SKAI; kualitas komunikasi antar unit kerja; PBI tentang Kepemilikan Saham Bank Umum; kewajiban untuk mengambil cuti; dampak
pelaksanaan revitalisasi dan konsolidasi atas kinerja kredit; dan penyempurnaan Struktur Organisasi.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Susunan pengurus Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2012 : No.
Nama
Jabatan
1
R. Sudaryatmo Yosowidagdo
Ketua
2
Rachman Hakim
Anggota
3
Mariawati Tjitradinata
Anggota
4
Timotius Lufti
Staff Pendukung
Sepanjang tahun 2012 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan 16 (enam belas) kali rapat yang antara lain membahas tentang usulan peninjauan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tahun 2012 ; kelengkapan personal Komite Pemantau Risiko ; memproses
pencalonan pengurus bank baik untuk calon anggota Dewan Komisaris maupun Direksi ; perumusan formula perubahan remunerasi ; mengevaluasi dan merevisi mekanisme rekrutmen pengurus bank, dan lain – lain.
IV. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL & EKSTERNAL Tujuan utama penerapan Good Corporate Governance adalah memastikan bahwa Bank sudah patuh kepada Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Agar pelaksanaan fungsi kepatuhan bisa berjalan baik maka peran dari seorang Direktur Kepatuhan akan sangat menentukan. Dalam mendukung kelancaran kerjanya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan wajib bersikap independen terhadap semua satuan kerja serta dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest. Persyaratan dan tata cara pelaksanaan fungsi kepatuhan berpedoman kepada PBI no. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Persyaratan dan tata cara penerapan fungsi Audit Intern berpedoman kepada ketentuan BI tentang penugasan Direktur Kepatuhan dan penerapan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank umum. Keberadaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional lainnya akan mendukung pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif. Untuk itu Manajemen telah meminta Akuntan Publik Independen melakukan review berkala atas pelaksanaan fungsi audit intern bank, termasuk audit atas tehnologi informasi.
19
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Realisasi Rencana Kerja tahun 2012 untuk pelaksanaan audit di Kantor Cabang / Kantor Cabang Pembantu & di unit kerja Kantor Pusat, sebanyak 17 (tujuh belas) obyek audit dari 19 Rencana Kerja yang ada, dengan rincian 13 obyek audit sesuai rencana kerja dan 4 obyek audit diluar rencana kerja, serta 1 obyek audit yang belum dapat direalisasikan. Realisasi Rencana Kerja tahun 2012 untuk pelaksanaan audit Tehnologi Informasi sebanyak 13 obyek audit dari 15 Rencana Kerja yang ada. Untuk pelaksanaan fungsi audit eksternal, Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia untuk mengaudit laporan posisi keuangan milik bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan nomor Surat Perikatan Audit no. P-291/ GMH/12 tanggal 2 Oktober 2012 sebagai Akuntan Publik pelaksana audit keuangan Bank BHI. Penunjukan ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan bank serta pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
V. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan bisnis perbankan diarahkan kepada upaya melindungi kepentingan Stakeholders Bank BHI terhadap potensi risiko bisnis yang ada. Melalui penerapan manajemen risiko yang efektif dan sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank, Bank BHI akan terhindar dari risiko kerugian yang signifikan.
Dari hasil analisis kami terhadap kedelapan jenis risiko yang wajib dinilai untuk periode akhir 2012 dapat disimpulkan bahwa karakteristik risiko dari aktifitas bisnis yang dijalankan oleh Bank BHI serta kemungkinan kerugian yang dihadapi dari risiko inheren tergolong Cukup Tinggi selama periode tertentu di masa mendatang. Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit berada pada peringkat Cukup Memadai. Tingkat Risiko Bank dari penggabungan tingkat risiko inherent dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko ada pada peringkat komposit 3 (tiga).
VI. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN DANA BESAR Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait maupun penyediaan dana besar dengan cara melakukan penyebaran / diversifikasi portofolio penyediaan dana. Aturan pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan BI tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Ketegasan tentang aturan penyediaan dana ini semata untuk menghindarkan bank dari kegagalan bisnis serta menjaga peran independensi pengurus Bank dalam pengambilan keputusan penyediaan dana.
Disepanjang tahun 2012 tidak terjadi pelampauan ataupun pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit dalam penyediaan dana kepada debitur. Dari total penyaluran kredit sebesar Rp. 1.146.538,92 Juta di tahun 2012, penyediaan dana kepada Pihak Terkait sebesar Rp. 2.239,80Juta (0,20%). Lalu, penyediaan dana untuk debitur besar / inti terdiri dari Individu Rp.242.271,42 Juta dan Group Rp.58.616,08 Juta. Total penyediaan dana untuk debitur besar / inti adalah Rp. 300.887,50 Juta atau 26,48% dari total kredit bank.
VII. RENCANA STRATEGIS BANK Dalam rangka menjaga eksistensi dan kesinambungan bisnis perbankan, Bank BHI membuat target – target jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Untuk itu Bank lalu menyusun rencana strategis jangka panjang ( corporate plan ) dan rencana bisnis jangka menengah dan tahunan ( business plan ) dengan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Rencana Bisnis Bank Umum. Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang berlaku efektif pada tanggal 2 Januari 2013 maka penyusunan rencana bisnis bank disesuaikan dengan ketentuan baru yang terkandung didalamnya, khususnya yang terkait dengan rencana cakupan kegiatan usaha bank serta rencana perluasan jaringan kantor bank.
Bank BHI bertekad melakukan pembenahan dan perbaikan kinerjanya secara terpadu. Target Jangka Panjang adalah mewujudkan Bank BHI yang sehat, stabil dan berkembang secara berkesinambungan dalam persaingan tajam industri perbankan sehingga memberi manfaat optimal bagi Stakeholders. Target Jangka Menengah adalah menjadi bank yang berkinerja baik dengan fundamental yang kokoh serta road map yang jelas untuk menjadi bank sehat, stabil dan berkembang. Kebijakan bank dalam jangka menengah diarahkan untuk : melanjutkan action plan untuk meningkatkan Risk Control System ; Meningkatkan kualitas kredit dengan mempertajam fokus portofolio bisnis pada segmen consumer dan retail banking yang prospektif dengan memperhatikan potensi dan perkembangan ekonomi nasional ; terselenggaranya tata kelola yang optimal dalam bidang Human Capital, Sistem Informasi, Pemasaran, Research and Development, Bisnis
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
20
Cabang, Pengukuran Kinerja, Manajemen Risiko, serta Operasional untuk mendukung bisnis bank. Ditengah perekonomian yang uncertain dan persaingan bisnis perbankan yang ketat, bank optimis bahwa target pertumbuhan organik akan bisa dicapai melalui penekanan kepada strategi jangka pendek berupa : perbaikan Risk Control System melalui gap analysis atas eksposure risiko usaha yang ada ; pengelolaan komposisi DPK berimbang yang mengarah kepada stable funding dan biaya dana yang
lebih murah ; layanan Jasa dan Pengembangan Jaringan Electronic Banking dan mobile banking ; perbaikan kinerja perkreditan berupa peningkatan volume dan kualitas kredit yang prudent disertai dengan penurunan unused credit facility, dan kecepatan proses pemberian kredit. Strategi jangka pendek lainnya adalah meningkatkan budaya kepatuhan dan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi BHI ; serta penguatan fungsi supervisi struktur pengendalian intern dan tata kelola perusahaan sesuai prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan GCG.
VIII. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN Sebagai pertanggungjawaban pengurus Bank terhadap Stakeholders, maka Bank wajib melaksanakan transparansi informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Pelaksanaan transparansi ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan dan transparansi informasi produk bank dan data pribadi nasabah. Wujud transparansi dituangkan dalam pembuatan laporan internal. Manajemen konsisten dalam menjaga dan meningkatkan kualitas sistem pelaporan
internal dan eksternal yang ada dalam rangka mendukung pelaksanaan transparansi informasi keuangan dan non keuangan bank. Untuk memperoleh sistem pelaporan yang baik harus didukung oleh sistem informasi dan core banking system yang baik pula. Untuk itu Bank BHI berkomitmen memperbaiki kualitas sistem informasinya sesegera mungkin melalui perubahan core banking system dari eBank ke Temenos yang diharapkan lebih mumpuni dan mampu menjawab tantangan bisnis kedepan.
IX. KEPEMILIKAN SAHAM, HUBUNGAN KEUANGAN DAN KELUARGA Setijono Pudjowarsito - selaku Komisaris Utama Independen – tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. R. Soedaryatmo Yosowidagdo – selaku Komisaris Independen – juga tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. Sementara itu Rachman Hakim – selaku Wakil Komisaris Utama – tidak mempunyai hubungan keluarga dengan
21
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lain namun mempunyai kepemilikan saham masing – masing di PT Hakim Putra Perkasa (50%) , PT Asean Motor Internasional (50%) , BPR Cahaya Wiraputra (2%), PT Asia Putra Perkasa (50%) , PT Varia Intra Finance (17%) , dan PT Varia Inter Perkasa (50%). Seluruh anggota Dewan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan, hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lain, serta tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lainnya.
X. PAKET REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS & DIREKSI Jumlah Diterima dalam Setahun No.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
1
Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk natura)
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (Perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) : a. Dapat Dimiliki b. Tidak Dapat Dimiliki
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Orang
Juta Rp.
Orang
Juta Rp.
3
1.063
3
1.748
Asuransi Kesehatan + Transportasi
Total
3
Jumlah Remunerasi per Orang dalam Satu Tahun
1.063
Direksi
Asuransi Kesehatan + Transportasi
3
1.748
Komisaris
Diatas Rp 2.,- Miliar Diatas Rp 1,- Miliar s/d Rp 2,- Miliar Diatas Rp 500 Juta s/d Rp 1,- Miliar
2
0
Rp 500 Juta ke bawah
1
3
XI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio
a. Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah
21,96 x
b. Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah
1,45 x
c. Raio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah
1,11 x
d. Raio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
1,54 x
XII. INTERNAL FRAUD Secara umum di tahun buku 2012 ini tidak ditemukan adanya penyimpangan signifikan dalam pelaksanaan operasional bank yang mengarah kepada fraud sehingga bisa membahayakan kondisi keuangan dan eksistensi Bank BHI. Penguatan kepada sistem
pengendalian internal bank baik dari sisi soft skill maupun jumlah personilnya terbukti cukup efektif mencengah timbulnya hal – hal yang tidak diinginkan didalam pelaksanaan operasional bank di tahun 2012 ini.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
22
XIII. PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN Permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank berhubungan dengan penyelesaian kredit debitur. Untuk posisi Desember 2012 ada 11 permasalahan tunggakan debitur yang akan diselesaikan. Tahapan yang sedang dihadapi berbeda – beda mulai dari tahap mendapat surat peringatan oleh Bank hingga tahap
berperkara di pengadilan. Dari 11 tunggakan debitur, 4 perkara sedang berproses di pengadilan dalam rangka eksekusi barang jaminan. Selebihnya masih dalam tahap negosiasi karena Bank menilai debitur masih kooperatif dan beritikad untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Bank.
XIV. LAIN – LAIN PT Hakim Putra Perkasa selaku Pemegang Saham Pengendali Bank BHI tidak menjalankan kebijakan shares options kepada Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif Bank. Juga, Bank tidak melaksanakan kebijakan buy back shares.
terhadap saham Bank BHI yang ada. Satu hal lagi, disepanjang tahun 2012 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
XV. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
No.
Aspek yang dinilai
Score
Bobot
Score x Bobot
Catatan*
1
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2.04
10%
0.204
Per 1 Januari 2013 kelengkapan komposisi Dekom sudah terpenuhi
2
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
2.14
20%
0.428
Bank masih harus melengkapi komposisi Direksi Per Pebruari 2013 posisi Direktur Kepatuhan sudah terpenuhi, sedangkan Direktur Kredit dan Marketing masih lowong.
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
2.20
10%
0.220
Masih perlu peningkatan efektifitas rekomendasi komite kepada Dekom.
4
Penanganan Benturan Kepentingan
3.00
10%
0.300
Penanganan benturan kepentingan mengacu kepada aturan BI dan code of conduct yang berlaku.
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
2.75
5%
0.138
Keberadaan Direktur Kepatuhan akan mempengaruhi pelaksanaan fungsi Kepatuhan. Posisi Direktur terisi sejak Pebruari 2013.
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
2.47
5%
0.123
Realisasi pemeriksaan yang belum jelas sesuai dengan target dan kualitas pemeriksaan.
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
1.40
5%
0.070
Untuk tahun buku 2012 Bank menunjuk KAP Gani Mulyadi & Handayani (member of Grant Thornton) dengan Surat Perikatan Audit no. P-291/GHM/12 tanggal 2 Oktober 2012. sebagai pelaksana audit keuangan.
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
2.67
7.5%
0.200
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko termasuk pengendalian intern sudah cukup memadai.
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
2.25
7.5%
0.169
Penyediaan dana ke pihak terkait dan debitur besar dikelola secara ketat dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan mengacu kepada ketentuan berlaku.
10
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank, Laporan Peksanaan GCG serta Pelaporan internal
1.85
15%
0.277
Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan/non keuangan termasuk pelaksanaan GCG dan pelaporan internal cukup baik karena didukung oleh SDM kompeten.
11
Rencana Strategis Bank
2.25
5%
0.113
Pembuatan dan pelaksanaan mengacu kepada ketentuan BI.
100%
2.241
Baik
Nilai Komposit
kerja
rencana
dan
strategis
kualitas
sistem
sudah
*/berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (score),indikator penilaian dipengaruhi oleh pemeriksaan BI terakhir (31/1/2012) dan tindak lanjut telah dilakukan bank.
23
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
TABEL KLASIFIKASI PERINGKAT KOMPOSIT Nilai Komposit
Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1.5
Sangat Baik
1.5 < Nilai komposit < 2.5
Baikt
2.5 < Nilai Komposit < 3.5
Cukup Baik
3.5 < Nilai Komposit < 4.5
Kurang Baik
4.5 < Nilai Komposit < 5
Tidak Baik
XVI. PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT BAGI BANK UMUM Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Umum adalah kelanjutan atau penyempurnaan dari Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) yang selama ini dikenal. Pelaksanaan Program APU dan PPT bagi Bank Umum ini berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia no. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 , serta Surat Edaran Bank Indonesia no. 11/31/DPNP tanggal 30 November 2009. Potensi risiko bisnis perbankan semakin meningkat karena kian kompleksnya variasi produk dan jasa perbankan serta melibatkan tehnologi informasi yang canggih. Pemanfaatan bank oleh pihak – pihak tertentu untuk melakukan pencucian uang dan pendanaan terorisme semakin meningkat pula akhir – akhir ini. Kondisi ini mendorong bank untuk serius meningkatkan kualitas penerapan manajemen risikonya terutama yang berkaitan dengan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Bank BHI telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan peraturan dan ketentuan
Bank Indonesia serta ketentuan internal yang ada, sebaik-baiknya. Langkah yang ditempuh adalah memaksimumkan fungsi pengawasan Pengurus Bank untuk memastikan bahwa program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum bisa berjalan baik dan didukung oleh kebijakan dan prosedur tertulis yang telah sesuai dengan aturan BI dan prinsip – prinsip yang berlaku umum. Manajemen juga menyadari perlunya sistem pengendalian intern yang efektif yang memaparkan dengan jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari satuan kerja terkait serta peran pemeriksaan SKAI. Selain itu diupayakan adanya suatu sistem informasi manajemen yang bisa mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif tentang semua transaksi keuangan bank. Termasuk memilah antara transaksi yang suspicious dengan yang non suspicious . Dan yang lebih penting lagi adalah meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang ada dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, selain proses rekrutmen yang tepat tentunya. Manajemen menilai bahwa proses rekrutmen SDM menjadi proses yang akan mendapat perhatian serius didalam peningkatan kinerja bank secara keseluruhan.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
24
manajemenrisiko
Kinerja Keuangan Bank Harda Internasional periode tahun 2012 mengalami peningkatan yang signifikan, dan ini dapat dilihat dari laba bersih periode tahun 2011 sebesar Rp 16.004 juta, dan pencapaian laba bersih periode tahun 2012 sebesar Rp 20.056 Juta. Peningkatan kinerja keuangan yang memadai sejalan dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas usaha Bank Harda Internasional dalam mengelola risiko, dan membuat pelaksanaan manajemen risiko yang terukur serta dapat diandalkan. Pelaksanaan manajemen risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam mengelola para nasabah penyimpan dana yang merupakan salah satu pilihan target investasinya, sekaligus meningkatkan kinerja keuangan. Bank Harda Internasional senantiasa mengikuti perkembangan manajemen risiko, dan dalam pengembangan manajemen risiko selalu diupayakan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, serta dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh Basel Committee on Banking Supervision, khususnya konsep Basel New Capital Accord (Basel II). Pengelolaan manajemen risiko di Bank Harda Internasional merupakan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan serta
25
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
dilakukan pengembangan dan penyempurnaan pada setiap aktivitas fungsional, yang didasarkan pada keseimbangan antara fungsi “Unit bisnis” dengan pengelolaan risikonya, sehingga dapat memberikan informasi secara dini guna mengambil langkah-langkah perbaikan dalam memperkecil risiko. Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko yang baik, berupaya untuk mendapatkan hasil yang optimal dari fungsi unit bisnis dengan dukungan pengelola fungsi risiko operasional yang mampu meningkatkan kinerja keuangan yang berkelanjutan. Sejalan dengan pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku dan yang akan diberlakukan (PBI No.11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/ PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum), maka Bank Harda Internasional bergerak dan melangkah mengembangkan kerangka system pengelolaan risiko dan struktur pengendalian intern yang menyeluruh, serta meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini untuk mengambil langkah-
langkah yang memadai guna meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka pengelolaan risiko ini dibuatkan dalam bentuk kebijakan pengelolaan risiko, prosedur dan penetapan limit, pemberian kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat pengelolaan risiko yang berjalan pada seluruh aktivitas fungsional. Untuk memastikan kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta kewenangan yang ada sesuai dengan perkembangan bisnis, maka dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara periodik sesuai dengan kompleksitas bisnis. Praktek Manajemen Risiko Sejalan dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/ PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Harda Internasional, maka pengelolaan risiko yang dikelola menjadi 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategic dan risiko kepatuhan. Kedelapan risiko ini telah diterapkan Bank Harda Internasional pada pelaporan tahun 2012, dan diakhir tahun 2012 Bank Harda Internasional sudah menyesuaikan profil risiko sesuai dengan Surat Edaran Bank Indoensia Nomor 13/24/DFPNP tertanggal 25 Oktober 2011. Bank Harda Internasional dalam mengelola usahanya selalu berhadapan dengan berbagai risiko, baik risiko dari dalam sendiri maupun dari luar yang diluar kendali Bank BHI yang berawal dari bisnis, dan akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan Dalam mengelola risiko, Bank Harda Internasional membuat berbagai perhitungan yang terukur, dan dapat dikendalikan secara terencana, serta menerapkan system manajemen risiko yang berhubungan dengan aktivitas fungsional dan kompleksitas bisnis. Proses pelaksanaan Manajemen Risiko dan system Informasi manajemen Risiko yang efektif dilakukan Bank Harda Internasional dengan mengoptimalkan peran Komite Manajemen Risiko, dimana strategi manajemen risiko Bank Harda Internasional ditetapkan dalam rapat Komite Manajemen Risiko, dengan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Seluruh Direksi dan para Kepala Divisi. Komite Manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab dalam mengkaji eksposur risiko, penetapan limit risiko dan memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko memantau pelaksanaan strategi dan
kebijakan manjemen risiko yang telah ditetapkan, dan melakukan pengakjian, pemantauan profil risiko bank serta melaporkannya secara berkala. Untuk membudayakan budaya risiko pada seluruh unit kerja, maka pelaksanaannya berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang positif dengan membuat strategi risiko yang didefinisikan dengan baik pada struktur Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite-Komite yang telah terbentuk, dan bekerja aktif sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya, wewenang dan jenjang pendelegasian operasional yang jelas dan transparan. Proses dan Penilaian Risiko Proses dan penilaian manajemen risiko Bank Harda Internasional dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dimana setiap unit kerja menghadapi risiko yang melekat pada produk serta transaksi berdasarkan aktivitas fungsional yang ada, namun demikian proses pada unit kerja yang bersangkutan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan. Tugas Utama Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan dan menguji pengukuran serta pelaporan risiko. Penetapan Kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses rapat Komite Manajemen Risiko dan persetujuan oleh Direksi. ssssssssssssssss
Pelaksanaan manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mengelola para nasabah penyimpan dana yang merupakan salah satu pilihan target investasinya, sekaligus meningkatkan kinerja keuangan.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
26
Secara periodik Satuan Kerja Manajemen Risiko menyampaikan Laporan Evaluasi Risiko kepada Direksi, dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Bank Indonesia yang sejalan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Disamping itu, Bank Harda Internasional juga melakukan assessment risiko yang berasal dari unit kerja yang ada termasuk unit kerja operasional atas seluruh produk dan aktivitas baru. Pengelolaan Setiap Jenis Risiko Sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia, Bank Harda Internasional sudah melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan definisi Bank Indonesia mengenai risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. Risiko Kredit Bank Harda Internasional dalam mengelola risiko kredit mengacu kepada strategi yang disusun dan menjalankan strategi yang dimaksud melalui mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, kecil dan menengah serta korporasi maupun penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga. Pemilihan target pasar sesuai dengan strategi yang ditetapkan memperlihatkan kemampuan mengelola risiko kredit yang dimiliki Bank Harda Internasional yang fokus pada beberapa bisnis yang telah memiliki rekam jejak dan kompetensi pada bisnis tersebut. Strategi dan mitigasi risiko yang dimaksud adalah menyeimbangkan ekspansi penempatan dana/ kredit yang dilakukan dengan tersedianya modal yang cukup untuk menutup risiko kredit atau dengan mengelola tingkat rasio Aktiva Produktif Bermasalah yang tetap terjaga pada tingkat yang dapat dikendalikan oleh Bank Harda Internasional. Kebijakan dan Prosedur atas aktiva produktif Bank Harda Internasional telah tertulis dalam berbagai ketentuan internal yang berlaku seperti KSOP Perkreditan dan pedoman manajemen risiko kredit Bank Harda Internasional serta aspek mitigasi risiko yang harus dijalankan oleh seluruh unit kerja yang terkait dalam pengelolaan aktiva produktif. Satuan Kerja Manajemen Risiko melalui Laporan profil risiko kredit dan review yang dilakukan secara periodic memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi kondisi aktiva
27
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
produktip khususnya kualitas perkreditan. Dalam memberikan masukan Satuan Kerja Manajemen Risiko bersifat independen terhadap kegiatan bisnis, termasuk juga kondisi eksposur risiko kredit yang dinilai signifikan terhadap kelangsungan kinerja Bank Harda Internasional. Wewenang Komite Kredit dalam memutus kredit sesuai dengan batasan atau limitasi yang diatur melalui Internal memorandum dalam memberikan keputusan pemberian kredit, diluar wewenang yang tercantun dalam Komite Kredit diputuskan oleh Dewan Komisaris seperti pemberian kredit kepada pihak terkait. Unit kerja pendukung dalam rangka penerapan aspek kehati-hatian dalam pemberian kredit seperti appraisal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pemutusan kredit.Untuk menyelesaikan permasalahan kredit Bagian Penyelesaian atau Restrukturisasi Kredit melaksanakan penyeleisanan kredit bermasalah sesuai dengan aturan Bank Indonesia dan peraturan hukum yang berlaku. Bank Harda Internasional menyadari pentingnya praktek manajemen risiko yang baik dengan membangun dan mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko, serta senantiasa mengkaji ulang kebijakan dan prosedur yang ada, menetapkan sarana atau metode pengukuran, memonitor dan melaporkan seluruh risiko kredit dalam laporan profil risiko kredit. Pelaksanaan tugas dari Komite Pemantau Risiko untuk memastikan adanya pengawasan dan penyeimbang yang sesuai dengan akuntabilitas yang jelas dalam mengelola risiko kredit. Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitas bisnis, risiko pasar yang dikelola PT Bank Harda Internasional adalah risiko suku bunga dari aktivitas trading book,demikian juga yang timbul akibat dari posisi neraca dan posisi rekening administratif yang terakomodasi dalam konsep Banking Book. Pengelolaan Risiko Pasar pada Trading Book dengan mengukur risiko speifik dan risiko umum yang terekspous suku bunga, sedangkan Banking Book difokuskan pada upaya pengelolaan sensitivitas pada risiko suku bunga. Risiko suku bunga yang berasal dari perbedaan atas tanggal penyesuaian harga (repricing gap) untuk aktiva dan kewajiban Bank BHI yang sensitive terhadap pergerakan suku bunga. Risiko suku bunga juga muncul akibat adanya perbedaan
penetapan harga, yaitu penetapan suku bunga tetap (fixed rate) atau suku bunga mengambang (floating rate), antara sumber dan penggunaan dana. Pengukuran risiko suku bunga dilaksanakan dengan menggunakan interest rate risk model dengan metodologi repricing profile gap, sehingga dapat diketahui pergerakan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi stabilitas pendapatan bunga bersih. Dalam rangka memitigasi risiko suku bunga, penempatan dana pada aktiva produktif dilaksanakan lebih selektif pada portofolio yang dapat memberikan keuntungan optimal, dan dilakukan dengan mereview suku bunga sisi aktiva dan kewajiban secara periodik. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas muncul secara alamiah sebagai akibat dari mismatch struktur aktiva dan kewajiban Bank BHI. Bank BHI mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Bank BHI dalam mengelola risiko likuiditas dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary reserve) yang sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan. Untuk mengantisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank BHI memiliki Kebijakan Contingency Funding Plan, yang memperlihatkan langkahlangkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi kewajiban keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan. Bank BHI melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas dan maturity profile, serta melakukan akses pasar dengan asset yang marketable. Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress test dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank BHI dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal. Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank BHI dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan Deposit Ratio (LDR), sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.
Risiko Operasional Bank BHI dalam mengelola risiko operasional yang cukup signifikan, dimana berhubungan dengan cakupan penggunaan teknologi informasi dalam menunjang aktivitas produk dan kelancaran aktivitas operasional bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank BHI menyusun Kebijakan dan Prosedur serta peneptapan Limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional bank. Untuk dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko operasional secara lebih baik, pada triwulan ke IV tahun 2012 sudah dilaksanakan system Operasional Self Risk Assesment/ORSA, yaitu suatu system pelaporan dengan memasukkan data severity yang dirancang untuk mendapatkan data yang lebih lengkap pada dimensi busienss line dan events. Dengan demikian bank dapat mengidentifikasi penyebab utama kerugian dan kejadian serta mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisasi kerugian supaya tidak terulang kembali. Penggunaan data internal ini merupakan salah satu criteria dalam penerapan perhitungan modal minimal Basel II, dengan menggunakan pendekatan Advanced Measurment Approach (AMA) atau Operational Risk Self Assesment (ORSA) . Risiko Hukum Risiko hukum timbul disebabkan oleh kelemahan sistim hukum/perikatan atau yuridis dan/atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan peraturan atau hukum yang jelas dan/ atau adanya kelemahan dalam pembuatan kontrak, klaim atau agunan.Mengelola risiko hukum untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha dengan pihak ketiga sudah dibuatkan dasar aturannya dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank BHI dari segi hukum. Pengelolaan risiko hukum di Bank BHI dilakukan pada beberapa unit kerja yang sesuai dengan faktor risikonya. Terkait dengan perkreditan dilaksanakan oleh unit kerja legal kredit, dan untuk litigasi dilaksanakan oleh unit kerja restrukturisasi. Risiko Reputasi Penyebab risiko reputasi adalah adanya pemberitaan negatif terkait dengan aktivitas bisnis atau persepsi negatif mengenai Bank BHI.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
28
Bank BHI dalam mengelola usahanya selalu berhadapan dengan berbagai risiko, baik risiko dari dalam sendiri maupun dari luar yang diluar kendali Bank BHI yang berawal dari bisnis, dan akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan Dalam mengelola risiko, Bank BHI membuat berbagai perhitungan yang terukur, dan dapat dikendalikan secara terencana, serta menerapkan system manajemen risiko yang berhubungan dengan aktivitas fungsional dan kompleksitas bisnis.
Dalam rangka menjaga pemberitaan dan persepsi negatif, Bank BHI menerima keluhan yang disampaikan nasabah di front office untuk disampaikan kepada pejabat yang dihunjuk dengan melakukan komunikasi yang baik untuk menghindari pemberiataan di media massa. Selain itu keluhan dari nasabah ditangani dengan baik, untuk menangani keluhan nasabah tersebut Bank BHI memberikan pelayanan terbaik atas produk dan jasa perbankan yang ditawarkan. Risiko Strategis Timbulnya risiko strategis disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank BHI yang kurang tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahanperubahan eksternal. Bank BHI dalam mengelola risiko strategis melakukan identifikasi, pengukuran, dan memitigasi risiko-risiko yang berhubungan dengan keputusan strategis yang kurang efektif dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan eksternal. Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka mengelola risiko strategis berpedoman pada “grand strategi” yang ditetapkan pada rencana bisnis/bisnis plan dengan pengembangan usaha tiga sampai dengan lima tahun ke depan. Bank BHI dalam mengelola risiko strategis juga mengimplementasikan sistim anggaran yang sesuai dengan rencana strategis yang dievaluasi secara periodik. Ke depan Bank BHI akan menempatkan Biro Direksi untuk membuat Perencanaan Strategis guna mengkoordinir dan memantau program pengembangan dan perencanaan bisnis Bank BHI. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan dapat muncul sebagai akibat kegagalan dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Risiko Kepatuhan dikelola dengan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan seluruh aktivitas fungsional terhadap implementasi ketentuan yang dimaksud. Keberhasilan dalam mengelola risiko kepatuhan disyaratkan dengan adanya pemahaman dan pengetahuan seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan lain yang berlaku. Ketentuan lain yang dimaksud adalah kebijakan dan prosedur internal, standard atau kode etik serta adanya budaya kepatuhan dari atas ke bawah yang dikomunikasikan dan dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas keseharian kerja.
Dalam melaksanakan pengelolaan risiko kepatuhan diukur melalui frekuensi dan besarnya denda yang dikenakan kepada bank, teguran dan sanksi dari Bank Indonesia serta penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dijalankan Bank Harda Internasional. Profil Risiko Bank Harda Internasional Bank Harda Internasional melakukan penilaian peringkat profil risiko dengan menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko yang melekat (in herent risk) pada delapan jenis risiko dan kualitas penerapan manajemen risiko, yang terdiri dari : 1.Tata Kelola Risiko (Risk Governance) yang mencakup evaluasi terhadap (i) perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), dan (ii) kecukupan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Bank BHI termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 2.Kerangka Manajemen Risiko meliputi evaluasi terhadap (i) strategi Manajemen Risiko yang searah dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, (ii) kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya Manajemen Risiko secara efektif termasuk kejelasan kewenangan dan tanggungjawab, dan (iii) kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. 3.Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi, dan Sumber Daya Manusia yang dikaitkan dengan evaluasi terhadap (i) proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, (ii) kecukupan system informasi manajemen risiko, dan (iii) kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko. 4.Sistem Pengendalian Risiko yang mencakup evaluasi terhadap (i) kecukupan sistem pengendalian intern, dan (ii) kecukupan kaji oleh pihak independen dalam Bank BHI baik oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Peringkat risiko inheren merupakan gambaran potensi munculnya risiko pada Bank BHI, dan dikategorikan dari mulai Rendah (Low), Low To Moderate, Moderat, Moderate To High, dan Tinggi (high), sedangkan peringkat terhadap penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dimulai
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
30
dari Strong, Satisfactory,Fair, Marginal,dan Unsastifactory dimana penggabungan kedua penilaian tersebut menghasilkan lima peringkat risiko, yaitu peringkat 1, 2, 3, 4, dan 5, demikian juga hasil dari peringkat profil risiko menghasilkan lima peringkat yaitu peringkat 1, 2, 3, 4, dan 5.
Berdasarkan hasil penilaian profil risiko per Desember 2012, maka peringkat profil risiko pada peringkat 3 (TIGA), sedangkan hasil penilaian inherent risk dan kualitas penerapan manajemen risiko serta peringkat risiko Bank BHI dapat dilihat dari kedelapan jenis risiko yang tertera dibawah .
Hasil Self Assessment Profil Risiko Periode Desember 2012 : Peringkat Risiko Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Risiko
Risiko Kredit
Moderat
Fair
3
Risiko Pasar
Low To Moderat
Satisfactory
2
Moderat
Fair
3
Jenis Risiko
Risiko Likuiditas Risiko Operasional
Moderat
Fair
3
Risiko Hukum
Low To Moderat
Satisfactory
2
Risiko Reputasi
Low To Moderat
Satisfactory
2
Risiko Strategis
Low To Moderat
Fair
3
Moderat
Fair
3
Risiko Kepatuhan Peringkat Profil Risiko
31
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
3
Kepemilikan Saham Susunan para pemegang saham Bank BHI per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Susunan Para Pemegang Saham Bank BHI PEMEGANG SAHAM
KEPEMILIKAN
Kwee Sinto
12,48%
PT Hakim Putra Perkasa
87,52% Kwee Sinto 12,48%
PT Hakim Putra Perkasa 87,52%
Pemegang saham mayoritas Bank BHI saat ini yaitu PT Hakim Putra Perkasa merupakan Holding Company dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang finansial. Selain menjadi pemegang saham di Bank BHI, perusahaan ini juga menjadi pemegang saham di BPR Varia Centra Artha dan BPR Cahaya Wira Putra. Susunan kepemilikan saham di PT Hakim Putra Perkasa adalah sebagai berikut:
Susunan Para Pemegang Saham PT Hakim Putra Perkasa PEMEGANG SAHAM
KEPEMILIKAN
Rachman Hakim
43,76%
Jefry Hakim
17,50%
Then Theresia Florean
8,75%
Novita Hakim
8,75%
Leny Hakim
8,75%
Rachman Hakim
Jefry Hakim
Then Theresia Florean
Novita Hakim
Leny Hakim
BPR Varia Central Artha
Kwee Sinto
PT Hakim Putra Perkasa
BPR Cahaya Wira Putra
PT Bank Harda Internasional
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
32
pengembanganbisnis
Ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, ekonomi Indonesia pada tahun 2012 tumbuh cukup baik sebesar 6,4%, terutama ditopang oleh permintaan domestik. Pertumbuhan tersebut disertai dengan stabilitas harga yang tetap terjaga sebagaimana tercermin dari laju inflasi sebesar 4,3% atau berada dalam target 4,5% ±1%.Di sisi eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2012 mencatat surplus, meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan tersebut dapat diimbangi oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat pesat, baik dalam bentuk investasi langsung maupun investasi portofolio. Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi dengan volatilitas yang dapat dijaga pada tingkat yang relatif rendah. Berbagai pencapaian positif pada kinerja perekonomian nasional pada tahun 2012 tidak terlepas dari berbagai langkah yang ditempuh Bank Indonesia serta koordinasi kebijakan dengan Pemerintah. Dari sisi Bank Indonesia, perumusan kebijakan tetap ditempuh dengan melakukan bauran kebijakan yang terdiri dari kebijakan moneter, kebijakan nilai tukar, kebijakan makroprudensial, penguatan koordinasi, dan komunikasi kebijakan. Seiiring dengan semakin membaiknya kondisi makroekonomi dan implementasi strategi bisnis di negara ini, kondisi ini juga ikut membawa dampak yang cukup baik bagi kinerja finansial Bank BHI pada tahun 2012 serta membuat tim manajemen Bank BHI semakin optimis dapat membukukan prestasi yang lebih baik dengan merencanakan langkah-langkah strategi yang tepat dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam program kerja jangka pendek maupun menengah yang terbagi dalam strategi pengembangan bisnis Bank, perbaikan dan pengembangan infrastruktur termasuk didalamnya SDM dan IT. Dengan memperhatikan prospek perekonomian kedepan dan mempertimbangkan persaingan di perbankan, maka kebijakan umum Direksi untuk tahun 2013 yang akan digunakan sebagai landasan pencapaian kinerja adalah peningkatan bisnis Bank yang bertumbuh secara organik. Untuk menunjang hal tersebut telah disusun sasaran dan beberapa inisiatif kunci target jangka pendek yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan progam kerja di tahun berikutnya, antara lain peningkatan volume
kredit, penurunan unused credit facility, kualitas kredit, dan kecepatan proses pemberian kredit. Indikator keberhasilan upaya tersebut adalah rasio kredit terhadap dana pihak ketiga. Selain itu Infrastruktur bank yang mencakup organisasi, SDM dan core banking system juga akan disempurnakan agar menjadi lebih baik lagi. Kebijakan Manajemen dan Strategi Pengembangan Bisnis Berdasarkan analisis kompetensi, kajian faktor internal dan eksternal (SWOT Analysis) manajemen terus melakukan berbagai langkah dan upaya pada setiap aktivitas bisnis dan operasional sehingga BHI dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui konsolidasi dan revitalisasi dengan mengandalkan existing sumber daya merupakan salah satu kebijakan manajemen dan strategi pengembangan bisnis dalam jangka pendek. Seiring dengan kondisi persaingan disektor perbankan yang semakin ketat dibutuhkan ketersediaan dan kesiapan infrastruktur yang berdaya saing kuat untuk menunjang perbankan yang semakin kompetitif dan inovatif maka persiapan menjadi bank yang berkapital besar melalui kajian gap, penyusunan road map dan time path akan dilakukan dalam waktu 2-3 tahun kedepan dengan bantuan konsultan. Selain permodalan yang cukup, core system, dan juga teknologi akan menjadi tolak ukur terhadap upaya pemenuhan kebutuhan nasabah dalam kerangka peningkatan kualitas layanan secara menyeluruh. Untuk memacu pertumbuhan ekspansi pinjaman, pelaksanaan penyaluran kredit dilakukan secara lebih selektif dengan fokus kepada calon debitur yang memiliki aktivitas usaha dengan risiko terukur, optimalisasi pemanfaatan kelonggaran tarik kredit dan mempertahankan debitur yang potensial. Upaya ini diimbangi dengan peningkatan pengelolaan kualitas kredit yang didukung dengan peningkatan kualitas operasional. Pertumbuhan usaha dilakukan secara hati-hati sehingga tingkat kredit bermasalah dapat dijaga serendah mungkin dan biaya operasional dapat dikelola secara efisien guna mencapai peningkatan pendapatan yang berkelanjutan. Penerapan strategi pendanaan dan pengalokasian dana diarahkan untuk membangun kekuatan likuiditas secara struktural neraca bank untuk mendukung pertumbuhan
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
34
jangka panjang yang berkesinambungan sehingga perolehan pendapatan bunga dapat lebih optimal, dengan demikian diharapkan keseimbangan dan kinerja keuangan dapat meningkatkan earning bank dalam strategi konsolidasi dan revitalisasi. Pencapaian Bisnis Bank BHI Secara keseluruhan pada tahun 2012 Bank BHI telah mampu meningkatkan asetnya dari total aset Rp 1.577.535 juta berhasil ditingkatkan menjadi Rp 1.730.623 juta atau sekitar naik 9,70%. Untuk pinjaman yang diberikan tahun 2012 penyaluran dana Bank BHI mengalami peningkatan sebesar 10,89%
menjadi Rp 1.156.640 juta dari Rp 1.043.042 juta pada tahun 2011. Begitu juga dengan laba yang pada tahun 2012 berhasil meningkat sebesar 25,32% menjadi Rp 20.056 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp 16.004 juta Pendukung utama pertumbuhan adalah terdapat pada pinjaman yang diberikan , penempatan pada BI serta penempatan pada Bank lain. Di tahun 2012 Bank BHI mampu meningkatkan volume kredit , penempatan pada BI serta penempatan pada Bank lain sebanyak Rp 138.998 juta. Berikut kinerja total penempatan dana Bank BHI yang menggambarkan perbandingan kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 : (juta Rp)
Penempatan Dana
2011
2012
+/-
Komposisi
Penempatan pada BI
125,984
148,975
22,991
9.52%
Surat Berharga / Obligasi
253,893
250,601
(3,292)
16.01%
Penempatan pada Bank lain Kredit TOTAL PENEMPATAN
6,370
8,779
2,409
0.56%
1,043,042
1,156,640
113,598
73.91%
1,429,289
1,564,995
135,706
Pada tahun 2012 Bank BHI juga melakukan penambahan modal, sehingga total modal Bank BHI per Desember 2012 menjadi sebesar Rp 161.998 juta dengan rincian modal inti sebesar Rp 150.548 juta dan modal pelengkap sebesar Rp 11.450 juta. Dengan posisi modal tersebut,
Bank BHI telah memenuhi minimum setoran modal inti sebesar Rp 100.000 juta sesuai PBI No. 7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 serta SE No. 7/48/DPNP tanggal 14 Oktober 2005. (juta Rp)
PERMODALAN
2010
2011
2012
130,295
143,740
150,548
8,674
10,269
11,450
Total Modal
138,969
154,009
161,998
ATMR Risiko Kredit
881,367
1,012,125
1,086,366
ATMR Risiko Pasar
-
-
-
60,420
102,874
114,882
941,787
1,114,999
1,201,248
14.76%
13.81%
13.49%
Modal Inti Modal Pelengkap
ATMR Risiko Operasional Total ATMR Rasio Pemenuhan KPMM (CAR) Terkait dengan kinerja pinjaman, hingga berakhirnya tahun anggaran 2012 Bank BHI tetap konsisten untuk tetap meningkatkan volume kreditnya. Total kenaikan kredit tahun 2012 mencapai Rp 113,598 juta atau tumbuh sebesar 10,89%.
35
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Perluasan penyaluran kredit dan pembiayaan yang efisien dan efektif akan terus dilanjutkan secara berhati-hati. Perkembangan dari masingmasing jenis pinjaman nampak pada tabel berikut:
(juta Rp) 2011
2012
+/-
Komposisi
Pinjaman Rekening Koran
143.721
163,170
19,449
14.11%
Pinjaman Dengan Angsuran
474.232
514,367
40,135
44.47%
Pinjaman Akseptasi
342.750
402,970
60,220
34.84%
70.684 10.425
71,492 3,317
808 (7,108)
6.18% 0.29%
1.230
1,324
94
0.11%
1.043.042
1,156,640
113,598
JENIS PINJAMAN
Kredit Pemilikan Rumah Kredit Pemilikan Mobil Pinjaman Karyawan JUMLAH
Kalau melihat kepada jenis fasilitas kredit yang ada, Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman Dengan Angsuran, dan Pinjaman Akseptasi mengalami pertumbuhan yang cukup baik terutama pada Pinjaman Dengan Angsuran yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Bila melihat kepada komposisi penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, maka pemberian kredit masih dominan kepada sektor perdagangan besar dan eceran, serta industri Pengolahan, Perikanan, dan Pertambangan dan Penggalian.
Seperti tampak pada tabel berikut ini: SEKTOR EKONOMI
(juta Rp) 2011
2012
+/-
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan
5,059
3,692
(1,367)
Perikanan
3,357
17,925
14,568
Pertambangan Dan Penggalian
5,983
18,814
12,831
97,181
159,304
62,123
-
-
-
8,025
16,216
8,191
362,617
439,752
77,135
29,198
29,945
747
Industri Pengolahan Listrik, Gas Dan Air Konstruksi Perdagangan Besar Dan Eceran Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi
70,700
72,195
1,495
Perantara Keuangan
159,060
141,416
(17,644)
Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan
173,972
137,011
(36,961)
-
-
-
4,362
3,074
(1,288)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan S Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial
695
727
32
8,698
8,800
102
99
98
(1)
-
-
-
Lainnya
114,036
107,671
(6,365)
JUMLAH
1,043,042
1,156,640
113,598
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
36
Sementara itu untuk pengelolaan dana masyarakat yang berhasil dihimpun Bank, terjadi perubahan komposisi antara deposito dengan giro dan tabungan dimana terjadi penurunan dana tabungan sebesar Rp 9.703 juta, tetapi terjadi peningkatan dari dana giro dan deposito
sebesar Rp 109.901 juta dimana pada kondisi ini bank mengalami peningkatan yang cukup baik dalam soal pengendapan dana. Selengkapnya mengenai Dana Pihak Ketiga ini seperti nampak pada tabel : (juta Rp)
2011
2012
+/-
Komposisi
Giro
142,707
Tabungan
130,142
152,329
9,622
9.21%
120,439
(9,703)
7.28%
Deposito
1,058,572
1,158,851
100,279
70.04%
JUMLAH
1,331,421
1,431,619
100,198
86.53%
SUMBER DANA
Seiring dengan meningkatnya permodalan, dimana pada tahun 2012 Bank BHI berhasil merealisasikan penambahan modal di akhir tahun 2012, maka Bank BHI juga berhasil meningkatkan laba sebesar 25,32% menjadi Rp 20.056 juta diakhir tahun 2012 dimana pada tahun 2011 Bank BHI memiliki laba sebesar Rp 16.004 juta. Ditahun berikutnya, Bank
BHI akan mempertahankan dan bahkan akan meningkatkan kinerja permodalan ini secara maksimal.Langkah antisipasi yang harus dilakukan saat ini adalah mempersiapkan permodalan bank menyongsong tahun 2013 sebagai era peningkatan kinerja bank agar dapat lebih baik.
(juta Rp) PERMODALAN Permodalan Laba Tahun Berjalan Dalam rangka menjaga likuiditas, maka bank BHI juga menempatkan dana pada SBI sebesar Rp 148,975 juta naik 18.25% dari tahun 2011
2010
2011
2012
138,969
154,009
161,998
13,967
16,004
20,056
sebesar Rp 125,984 juta sehingga total aktiva lancar dibandingkan total Dana Pihak Ketiga adalah 19.89%. (juta Rp) 2011
Kas
+/-
9,099
11,327
2,228
Giro Bank Indonesia
111,828
115,647
3,819
Giro pada Bank Lain
6,370
8,779
2,409
Penempatan pada BI
125,984
148,975
22,991
Total Aktiva Lancar
253,281
284,728
31,447
Giro
142,707
152,329
9,622
Tabungan
37
2012
130,142
120,439
(9,703)
Deposito
1,058,572
1,158,851
100,279
Total Dana Pihak Ketiga
1,331,421
1,431,619
100,198
Rasio
19.02%
19.89%
0.87%
GWM
8.47%
8.17%
-0.30%
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Dalam hal rentabilitas, perbaikan yang terjadi ditriwulan empat tahun 2012 ini cukup baik, dimana pada akhir tahun 2012, laba meningkat menjadi Rp 27,255 juta, yang berarti ada tambahan sebesar Rp 6,429 juta dibandingkan tahun 2011.
Sehingga laba (rugi) setelah pajak pada tahun 2012 telah mencapai Rp 20,056 juta dan bila dibandingkan dengan laba (rugi) setelah pajak pada tahun 2011 sebesar Rp 16,004 juta, maka terjadi peningkatan sebesar Rp 4,052 juta atau 25.32%. (juta Rp)
LABA RUGI Pendapatan Bunga
2010
2011
2012
151,482
165,810
167,175
Biaya Bunga
96,069
109,521
90,800
Pendapatan Bunga Bersih
55,413
56,289
76,375
Total Pendapatan
166,299
182,274
177,231
Total Beban
147,852
161,448
149,976
Laba (Rugi) sebelum pajak
18,447
20,826
27,255
Laba (Rugi) setelah pajak
13,967
16,004
20,056
Tren Laba (rugi) Total laba (rugi) Bank BHI pada tahun 2012 mencapai Rp 20,056 juta dan bila dibandingkan dengan total laba (rugi) pada tahun 2011 sebesar Rp 16,004 juta, maka terjadi peningkatan sebesar 25.32%.
Tren Pendapatan Bunga Bersih Total pendapatan bunga bersih Bank BHI pada tahun 2012 mencapai Rp 76,375 juta dan bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 56,289 juta, maka terjadi peningkatan sebesar 35.68%.
Tren Total Beban Total beban Bank BHI pada tahun 2012 mencapai Rp 149,976 juta dan bila dibandingkan dengan total beban pada tahun 2011 sebesar Rp 161,448 juta, maka terjadi penurunan beban sebesar 7,65%.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
38
Disamping terus memonitor perkembangan eksternal, secara internal Bank BHI akan melanjutkan konsolidasi internalnya guna meningkatkan kinerja pengembangan bisnis pada tahun 2013 yang akan datang. Termasuk didalamnya adalah memperbaiki infrastruktur serta meningkatkan kualitas SDM Bank khususnya Marketing dan Kredit.
Memasuki tahun 2013, segenap pengurus dan manajemen Bank BHI berkomitmen untuk melanjutkan pelaksanaan prioritas strategi untuk memperkuat landasan keuangan Bank BHI. Prioritas tersebut meliputi upaya pertumbuhan kredit, kualitas aset, profitabilitas dan efisiensi serta terus mendorong upaya pendapatan fee-based dan sumber dana murah dan membangun relasi yang lebih erat dengan para nasabah. Disamping terus memonitor perkembangan eksternal, secara internal Bank BHI akan melanjutkan konsolidasi internalnya guna meningkatkan kinerja pengembangan bisnis pada tahun 2013 yang akan datang. Termasuk didalamnya adalah memperbaiki infrastruktur serta meningkatkan kualitas SDM Bank khususnya Marketing dan Kredit. Apabila kondisi perekonomian Nasional mengalami pertumbuhan yang baik di tahun mendatang,maka kami boleh berharap bahwa Bank BHI akan mampu merealisasikan target bisnisnya dengan hasil yang lebih baik lagi daripada periode-periode sebelumnya. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah
dengan memperkuat kembali sektor industri Nasional. Jaringan Kerjasama dan Mitra Usaha Untuk lebih meningkatkan pelayanan fasilitas dan memberi kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi, maka Bank BHI memberikan fasilitas berupa kartu ATM kepada para nasabah yang bekerja sama dengan jaringan ALTO. Dengan ATM yang terkoneksi dengan jaringan ALTO, para nasabah dapat melakukan transaksi perbankan baik tarik tunai, informasi saldo, maupun transfer antar rekening Bank anggota ALTO secara online melalui jaringan ATM ALTO maupun anggotanya selama 24 jam. Sampai dengan tahun 2011, anggota jaringan ATM ALTO berjumlah 13 Bank. Selain itu Bank BHI juga mengadakan kerjasama mitra usaha dengan berbagai perusahaanperusahaan yang menjadi nasabah Bank BHI, antara lain seperti perusahaan perusahaan transportasi PT Cipaganti Citra Graha, perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama, serta nasabah-nasabah ritel, seperti pedagangpedagang klontong dan sembilan bahan pokok.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
40
pengembanganorganisasi daninfrastruktur
Rencana Pengembangan Organisasi
Perencanaan ke Depan
Peningkatan kualitas dan kuantitas pengembangan karyawan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi sejalan dengan rencana pengembangan usaha Bank yang difokuskan pada konsolidasi dan revitalisasi. Peningkatan kinerja perkreditan menjadi fokus dari strategi konsolidasi dan revitalisasi Bank sehingga fungsifungsi lainnya mengikutinya agar Bank tumbuh dalam keseimbangan dan stabil.
Sejalan dengan rencana bisnis Bank yang membutuhkan dukungan Teknologi Informasi agar dapat memberikan pelayanan prima dan berkesinambungan kepada nasabah, maka diperlukan penerapan standar Teknologi Informasi sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini.
Pengembangan Teknologi Informasi Real Time Online System Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat maka untuk mendukung pengembangan bisnis dan kegiatan operasional Bank BHI memiliki Corebanking System secara realtime online yang berhasil di implementasikan sejak tahun 2003 di seluruh cabang Bank BHI di seluruh Indonesia yang diberi nama e-Bank system. Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan informasi yang sangat cepat serta untuk menjamin akurasi data dalam pelaporan, maka Tim Teknologi Informasi Bank BHI juga mengembangkan system ABS (Advanced Banking System) sebagai pelengkap dan pengembangan Core Banking system yang sudah ada. Dengan dibangunnya system ABS ini dimungkinkan untuk melakukan perkembangan dalam mendukung rencana pengembangan bisnis Bank BHI. Fasilitas ATM Bank BHI menyadari perlunya menyediakan kebutuhan mobilitas bagi para nasabah, sehingga Bank BHI melalui pengembangan system e-Bank telah meluncurkan produk ATM dengan bekerja sama dengan Jaringan ATM ALTO. Para nasabah dapat melakukan transaksi perbankan baik tarik tunai, informasi saldo, maupun transfer antar rekening sesama Bank anggota ALTO secara online melalui jaringan ATM ALTO maupun anggotanya selama 24 jam. Sampai dengan Desember 2012, anggota Jaringan ATM ALTO adalah Bank Artha Graha, Bank Danamon, Bank Hana, Bank BHI, Bank Panin, Bank Permata, Bank Sinar Mas, Bank Agris, DBS Bank, Bank Tabungan Negara, Bank BNP, Bank Internasional Indonesia Maybank dan Citibank Indonesia.
43
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Perencanaan pengembangan teknologi informasi untuk tahun-tahun kedepan akan ditekankan pada program kerja untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan, antara lain dengan meningkatkan ketersediaan dan kehandalan sistem teknologi informasi, meningkatkan dukungan teknologi informasi terhadap proses pengambilan keputusan dan sistem informasi manajemen ikut serta dalam rancang ulang proses bisnis dalam rangka meningkatkan otomatisasi dan efisiensi sehingga dapat menghasilkan informasi yang diperlukan dalam rangka mendukung peran dan fungsi manajemen secara efektif. • Dalam rangka memfasilitasi pengelolaan operasional bisnis Bank khususnya di bidang kredit, telah dikembangkan project Credit Monitoring dalam bentuk sistem aplikasi Credit Origination System (COS) yang sudah disosialisasikan kepada seluruh cabang baik Jatabek maupun luar Jatabek, hasil pelaksanaan program tersebut akan sangat membantu dalam memonitoring proses kredit sehingga segala masalah yang timbul pada perkreditan dapat segera diatasi dan diselesaikan dengan baik. • Untuk meningkatkan dukungan terhadap operasional perbankan sejalan dengan rencana bisnis bank di masa yang akan datang dan dalam rangka memenuhi rekomendasi dari Bank Indonesia, maka akan dilakukan pemilihan aplikasi Core Banking System yang direncanakan untuk menggantikan aplikasi yang digunakan saat ini. • Meningkatkan sarana komunikasi antar kantor , antar divisi, maupun dengan vendor luar dalam melakukan koordinasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. • Melakukan evaluasi dan penyempurnaan penerapan standarisasi pengamanan informasi di kantor pusat dan seluruh cabang Bank agar kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan dapat terus ditingkatkan.
Pengembangan Sumber Daya manusia Mengingat bahwa saat ini perkembangan dunia usaha tidaklah terlepas dari peranan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu roda penggerak perekonomian, oleh karena itu Sumber Daya Manusia bukanlah sebagai Cost Center tetapi merupakan sebagai asset perusahaan karena Sumber Daya manusia yang baik serta memiliki kompetensi, integritas serta attitude kerja yang positif akan memberikan kemajuan dan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Sebagaimana diamanatkan, dimana salah satunya adalah tersedianya Sumber Daya Manusia yang kompeten. Oleh karena itu Bank BHI memberikan perhatian besar terhadap seluruh karyawan guna memenangi persaingan yang sangat ketat, khususnya didunia perbankan, demi kemajuan dan perkembangan Bank BHI. Untuk itu Sumber Daya Manusia yang ada perlulah dibekali dengan technical skill dan soft skill untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaan setiap harinya. Maka Divisi HR telah membuat suatu rencana untuk pengembangan organisasi antara lain : • Bidang Rekrutmen. • Bidang Pelatihan/Training. • Bidang Development. • Bidang Payroll dan Administrasi SDM.
Bank telah melakukan pemenuhan kebutuhan karyawan sehingga total jumlah karyawan pada akhir tahun 2012 sejumlah 387 karyawan dan mayoritas karyawan telah menyelesaikan pendidikan tinggi baik diploma, sarjana maupun pasca sarjana. Komposisi Jumlah Pegawai per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : KETERANGAN
2012
2011
Pria
241
139
Wanita
146
136
JUMLAH
387
275
Komposisi Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : KETERANGAN
2012
2011
Pascasarjana
12
13
Sarjana
151
145
Diploma
46
45
Lain-lain
178
72
JUMLAH
387
275 Pria
Bidang Rekrutmen Proses rekrutmen menjadi awal yang menentukan sehingga begitu penting untuk diperhatikan, oleh karena itu proses seleksi rekrutmen dari waktu ke waktu terus disempurnakan ke arah diperolehnya calon karyawan yang berkualitas. Guna memenuhi kebutuhan pemenuhan karyawan, maka divisi HR menjalankan rekrutmen dengan berbagai cara antara lain : • Pemasangan iklan lowongan kerja melalui media massa (koran). • Pemasangan iklan lowongan kerja melalui internet (Jobs DB dan Jobs Street). • Melalui hunting atau referensi. Bilamana dari hasil pemasangan iklan atau sistim hunting/referensi didapatkan calon-calon kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan maka calon-calon kandidat tersebut akan diproses dan diserahkan kepada user yang membutuhkan.
Wanita
Grafik Komposisi Jumlah Pegawai per 31 Desember 2012
Pascasarjana Lain-lain
Sarjana
Diploma Grafik Komposisi Pendidikan Pegawai per 31 Desember 2012
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
44
Bidang Pelatihan/Training Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan menjaga reputasi Bank dimata masyarakat maka perlu disusun standar kode etik sebagai acuan bagi karyawan dalam bertindak dan memposisikan diri baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat. Menyadari pentingnya hal ini, Bank telah memiliki Pedoman Kode Etik yang mengatur sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu transparansi, akutanbilitas, tanggung jawab, independensi dan fairness.
Training untuk para Direksi, Kepala Divisi, dan Pimpinan Cabang mengenai “Developing Personal Effectiveness”. 9 Juni 2012
Upaya-upaya peningkatan kualitas SDM terus dijalankan secara berkesinambungan, direalisasikan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang terencana untuk setiap jenjang karyawan baik secara eksternal, in house training maupun internal dengan senantiasa menumbuh-kembangkan budaya belajar di setiap insan SDM sehingga menjadikan SDM Bank BHI memiliki daya saing yang dapat diandalkan. Peningkatan budaya kerja SDM akan mendorong peningkatan kualitas layanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Pengembangan SDM menjadi fokus Bank BHI agar setiap pegawai memiliki skill dan value yang sesuai dengan dunia bisnis yang terus berkembang.
Training mengenai “Documen Administration and Filing System Management Training Program”. 13-14 Juli 2012
Tidak hanya memberikan pelatihan-pelatihan saja, bagian divisi HR Training juga mengadakan seminar guna menambah wawasan dan pengetahuan karyawan Bank BHI.
Sepanjang tahun 2012 peningkatan kualitas karyawan terus ditingkatkan baik dari karyawan sampai jajaran direksi dengan diberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan skill dan value mereka. Serangkaian program pelatihan itu antara lain :
Seminar mengenai “Peran Bank dalam Penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan PBI Tentang Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)” . Dibagi menjadi 4 batch
Training mengenai “Pedoman Perhitungan ATMR Risiko Kredit” 11-12 Mei 2012
45
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Bank BHI juga menaruh perhatian pada pembinaan rasa kebersamaan antar karyawan dan meningkatkan semangat bekerja di dalam organisasi. Hal ini dilakukan melalui acara
berbagai gathering seperti perayaan ulang tahun Bank BHI, acara halalbihal, acara natal, acara olah raga dan lainnya. Bidang Development Dibidang pengembangan karyawan, Divisi HR dan HR Development lebih memperhatikan kesempatan karyawan untuk berkembang tidak hanya terpaku pada satu posisi saja melainkan bisa menduduki posisi yang lebih tinggi dari posisi sebelumnya seperti kesempatan Promosi (Jenjang karir) sehingga memacu karyawan untuk lebih meningkatkan motivasinya karena karyawan melihat bahwa kontribusi kerja yang telah diberikan selama ini dihargai oleh perusahaan. Disisi lain untuk mempersiapkan regenerasi baru dan kaderisasi didalam setiap posisi/jabatan, maka Divisi HR dan HR Development merencanakan akan mengaktifkan kembali kelas MDP (Management Development Program) dimana MDP terakhir angkatan ke- 4 dilaksanakan tahun 2010. Dari beberapa kali MDP yang diadakan semua peserta yang lulus hasil MDP telah disalurkan kebeberapa bagian antara lain bagian Operasional, bagian Kredit dan bagian Marketing. Selain itu HR Development juga merencanakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan Bakti Sosial atau CSR (Corporate Social Resposibility), pada kegiatan ini Bank ingin berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat antara lain kegiatan Donor darah yang terakhir dilakukan pada tahun 2011 dan kunjungan ke Panti Asuhan pada tahun 2009. Mengingat bahwa kegiatan CSR ini sangat memberikan dampak yang positif khususnya kepada seluruh karyawan BHI karena dengan kegiatan tersebut mendidik dan mengajarkan kepedulian antar sesama dan juga kepada lingkungan disekitar kita.
Untuk memperbaiki sistim penggajian dan remunerasi ini, Divisi HR bekerja sama dengan konsultan SDM, diharapkan dengan konsultan dapat memberikan masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada didalam sistim penggajian Bank. Konsultan SDM pada tahun 2012 telah membantu Divisi HR untuk : • Menyusun Job Description untuk seluruh posisi yang ada didalam Struktur Organisasi. • Mereview Struktur Organisasi PT Bank Harda Internasional. • Membahas Job Grading dan Job Title. • Menyusun Struktur Job Grading PT Bank Harda Internasional. Sistim Administrasi SDM juga akan dibenahi dan ditingkatkan khususnya dalam pengarsipan surat menyurat, dokumen-dokumen lain, kelengkapan dan penyimpanan personal file, memelihara dan mengupdate data base karyawan yang ada agar bilamana dibutuhkan sewaktu-waktu data base tersebut sudah sesuai dengan data terkini.
Sertifikasi Manajemen Risiko Bank BHI memberi perhatian yang begitu besar penting bagi SDM nya untuk dapat memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai dalam menjalankan fungsi manajemen risiko karena dengan semakin berkembangnya Bank BHI, maka risiko yang dihadapi juga semakin besar. Oleh karena itu penting bagi SDM nya untuk mempunyai kompetensi dan keahlian yang memadai dalam menjalankan fungsi manajemen risiko. Sebagai wujudnya Bank BHI mewajibkan untuk mengikuti pelatihan dan Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko kepada pejabat yang tidak saja sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, tetapi juga kepada pejabat yang dinilai memiliki keterkaitan risiko karena bidang pekerjaannya.
Bidang Payroll dan Administrasi SDM Divisi HR merencanakan memperbaiki sistim penggajian dan remunerasi karyawan karena sistim penggajian dan remunerasi yang baik dan transparan karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan merasa dihargai kontribusi kerja yang diberikan. Kebijakan tersebut juga akan mengurangi turn over karyawan karena dengan sistim penggajian yang baik karyawan merasa tidak perlu lagi mencari kerja di tempat lain.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
46
produkdanjasa simpanan pinjaman
Produk Simpanan Tabungan Harda Tabungan dengan suku bunga yang menarik dan kompetitif, melalui laporan rekening koran, sehingga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan bunga yang lebih besar.
Tabungan Super Tabungan dengan sistem bunga berjenjang yang progresif dan kompetitif melalui buku tabungan, sehingga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan bunga yang lebih besar.
TabunganKu Tabungan perorangan dengan persyaratan yang mudah, setoran yang ringan, serta bebas biaya administrasi bulanan, sehingga sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Giro Giro dengan sistem bunga berjenjang yang progresif dan kompetitif yang berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan bunga yang lebih besar.
Giro Maxima Giro yang memiliki keuntungan rekening yang semakin besar.
untuk
mendapatkan
bunga
yang lebih besar melalui saldo
Deposito Berjangka Deposito dengan tingkat suku bunga yang tinggi, sehingga memberi jaminan keamanan dan kepastian investasi anda dengan jangka waktu selama 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
49
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Produk Pinjaman Pinjaman Rekening Koran (PRK) Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya sangat berfluktuasi.
Pinjaman Dengan Angsuran (PDA) Pinjaman dengan pembiayaan investasi, dimana sumber pengembaliannya diharapkan dari keuntungan atau hasil dari investasi tersebut.
Pinjaman Dengan Angsuran & Grace Period (PDA & GP) Pinjaman untuk membiayai kebutuhan investasi, dimana sumber pengembaliannya diharapkan dari hasil investasi tersebut.
Pinjaman Dengan Angsuran & Grace Period & Pencairan Bertahap (PDA & GP & PB) Pinjaman untuk pembiayaan invetasi, yang sumber pengembalian pinjaman diharapkan dari hasil invetasi.
Pinjaman Dengan Angsuran & Pencairan Bertahap (PDA & PB) Pinjaman untuk pembiayaan investasi, pencairan dana kredit dilakukan secara bertahap berdasarkan pemenuhan syarat yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pinjaman Aksep (PA) Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya tidak terlampau fluktuatif.
Back to Back Pemberian fasilitas kredit yang dicover dengan agunan tunai berupa blokir rekening Giro, rekening Tabungan, Deposito atau Sertifikat Deposito.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit untuk membiayai pembelian rumah tinggal/ruko/rukan baru/bekas yang akan ditempati / dipergunakan sendiri oleh calon debitur.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
50
Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan konsumsi.
Kredit Investasi Kendaraan Bermotor (KIKB) Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan investasi.
Bank Garansi Fasilitas kredit tidak langsung untuk memberikan jaminan kepada debitur yang akan melakukan transaksi usahanya.
Kredit Multi Fungsi (KMF) Kredit ringan tanpa agunan yang berguna untuk berbagai macam keperluan yang ditujukan untuk karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan.
Jasa Layanan ATM (dengan jaringan ALTO) Fasilitas ATM dengan jaringan ALTO yang ditujukan untuk memberi kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, baik untuk tarik tunai, informasi saldo,maupun transfer antar rekening Bank anggota ALTO secara online melalui jaringan ATM ALTO maupun anggotanya selama 24 jam.
Safe Deposit Box (SDB)* Fasilitas untuk memberikan jaminan keamanan bagi nasabah untuk penyimpanan barang-barang berharganya.
Authorized Money Changer Fasilitas untuk perdagangan jual-beli mata uang asing/Valas.
*) SDB sementara baru tersedia di Kantor Pusat Operasional, Cabang Tanah Abang, Capem Muara Karang, Cabang Pontianak dan Cabang Pekanbaru.
51
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Bank BHI selalu berusaha memberikan dan meningkatkan jasa layanan melalui jasa dan produk unggulan baik kepada setiap calon nasabah maupun nasabah existing dengan selalu mengedepankan motto kami
SAHABAT BISNIS TERPERCAYA.
Struktur Organisasi
53
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
timmanajemen
Biografi Dewan Komisaris
55
R. Soedaryatmo Yosowidagdo (Komisaris Independen)
Rachman Hakim (Wakil Komisaris Utama)
Kelahiran Solo, 29 Desember 1943. Menyelesaikan pendidikan formal dari Ekonomi Akuntansi Universitas Indonesia(1969). Berpengalaman meniti karir sebagai Staf Pembukuan PT All Indonesian Enterprises (Allient) (1964-1971); Staf Pengawasan Intern Bank Ekspor Impor Indonesia (1970-1973); PT Private Development Finance Company of Indonesia (1973-1982); Instruktur Manajemen Accounting & Keuangan IMPM (1983-1985); General Manager Finance & Accouting PT Nutricia Indonesia (19881990); Managing Director PT Deraya Air Service (1990-1992); Business Development Director PT Mayatex (1995-1996); Wakil Direktur Utama PT Bogor Ventura (1996-1997); Presiden Direkur PT Indocitra Finance (1997-2001) dan sejak tahun 2001 hingga sekarang menjabat sebagai Senior Consultant Keuangan & HRD. Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen Bank BHI.
Kelahiran Tanjung Pandan, 23 Oktober 1949. Menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat SMA, Jakarta (1960). Berpengalaman meniti karir sebagai Komisaris Utama PT Cahaya Motorindo Putra (1990-2000) dan sejak tahun 1990 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Cahaya Wiraputra. Sejak tahun 1994 hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank BHI. Telah mengikuti berbagai program, seperti Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Resiko untuk Komisaris Bank, Singapura (2005), refreshment (2006).
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Biografi Dewan Direksi
Ending Fadjar (Direktur Utama)
Peggy Puger (Direktur Operasional)
Kelahiran Yogyakarta, 16 Agustus 1947. Menyelesaikan pendidikan formal Strata 1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Jakarta (1970) dan Strata 2 Ekonomi di Georgetown University, USA (1982). Berpengalaman Meniti karir sebagai Komisaris Independen PT. ANZ Panin Bank (2009 – 2011) dan sekarang menjabat sebagai Direktur Utama Bank BHI sejak tahun 2011.
Kelahiran Cirebon, 31 Mei 1954. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara (1974).Berpengalaman meniti karir sebagai Kuasa Kas Bank BII (19751985) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Mangga Dua dan Wahid Hasyim Bank Central Dagang (1988-1995). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 1996, menjabat sebagai Direktur Kredit & Marketing, hingga sekarang menjabat sebagai Direktur Operasional Bank BHI. Telah lulus Program Sertifikasi Manajemen Resiko level 1 sampai level 4 (2006-2009).
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
56
Biografi Pejabat Manajemen Eksekutif
T.Dicky Teowarang (Kadiv Kredit), Jony Mulyawan (Kadiv Marketing), Mariawati Tjitradinata (Kadiv SDM&Umum), Aryanto Halawa (Kadiv Operasional), B.K. Tanudjaja (Kadiv SKAI).
Kepala Divisi Thio Dicky Teowarang (Kepala Divisi Kredit) Kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1957. Menyelesaikan pendidikan formal dari Peperdine University, Malibu Califonia (1985). Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Divisi Corporate & Commercial Bank Pos Nusantara (1998-1999) dan terakhir sebagai Team Project Merger Corporate & Commercial Bank Danamon (1999-2000). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2000 dan hingga sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit. Telah mengikuti berbagai seminar dan program, seperti Seminar-seminar Perbankan di Dalam & Luar Negeri. Telah lulus Program Sertifikasi Manajemen Resiko (2006). Mariawati Tjitradinata (Kepala Divisi SDM & Umum) Kelahiran Jakarta, 27 November 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Manajemen di Universitas Jayabaya (1989). Berpengalaman meniti karir sebagai HRD Dept. Head PT. Bank Supreme (1993 – 1996); HRD Dept. Head PT. Bank Metropolitan (1996 – 1999); HRD Dept. Head PT. BPPN Center (1999 – 2001); Ass. Head HRD PT. Ramayana Lestari Sentosa (2001 – 2003); HRD Division Head PT. Bank Asiatic (2003 – 2004); HRD Dept. Head PT. Bank Akita (2004 – 2009); HRD Dept. Head PT. Bank Mayapada Int., Tbk (2009 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 dan hingga sekarang menjabat sebagai HRD & GA Division Head. Jony Mulyawan (Kepala Divisi Marketing) Kelahiran Jakarta, 13 Desember 1961. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Kalpataru, Jakarta. Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Bagian Kredit PT Bank Pelita Jakarta (1983-1990) dan sebagai Pimpinan Wilayah PT Bank Century (1990-2009). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2009 dengan menjabat sebagai Pimpinan KPO dan hingga sekarang ini menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing Bank BHI.
57
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
B. K. Tanudjaja (Kepala Divisi SKAI) Kelahiran Jakarta, 9 Desember 1958. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (1988). Berpengalaman meniti karir sebagai Auditor KPMG Hanadi Sudjendro & Rekan (1983-1989); Kepala Divisi Internal Audit Bank Dewa Rutji (1989-1990); Auditor Bank Shinta (1990-1994); Manajer Pengawasan Intern Bank Shinta (1994-1996); Team Head Audit Bank Shinta (1997-1998); Kepala SKAI Bank Shinta (1998-2004) dan terakhir sebagai Team Head Compliance Bank Shinta (2004-2005). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2005 dan hingga sekarang menjabat sebagai Kepala SKAI. Telah lulus Program Sertifikasi Manajemen Resiko (2006). Aryanto Halawa (Kepala Divisi Operasional) Kelahiran, 11 Juli 1977. Menyelesaikan pendidikan formal SMA Negeri Gunung Sitoli (1995). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Pembukuan PT. Central Dagang (1997-1999). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2000 sebagai Staff MIS Bank BHI, kemudian pada tahun 2012 menjabat sebagai Operational Centre Dept. Head dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional.
Kepala Biro Iwan Irawan (Kepala Biro IT) Kelahiran Purworejo, 27 April 1975. Menyelesaikan pendidikan formal S1 dari Fakultas Teknik Informatika Universitas Budi Luhur (2001-2005). Berpengalaman meniti karir sebagai IT Dept.Head Bank Ganesha (1997-2010); IT Business Analyst Manager di Avrist (insurance) (Juni 2010-November 2010); IT System Dev. Analyst PT Sorikmas Mining ( November 2010-2011); Business Application Senior Supervisor IT PT Nusa Halmahera Minerals (2011-2012) . Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 dan hingga sekarang menjabat sebagai Kepala Biro IT. Wie Min (Kepala Biro Treasury) Kelahiran Manggar, 6 April 1977. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Akuntansi STIE YAI (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 1996 sebagai Treasury Operational BHI sampai tahun 2008 kemudian menjadi Treasury Dept. Head dan menjabat sebagai Kepala Biro Treasury sejak tahun 2012 sampai sekarang. Endra Yaman Linardi. (Kepala Biro Sekretariat) Kelahiran Jakarta, 16 Desember 1967. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya (1992) dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM (2005). Berpengalaman meniti karir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Bidang Kredit Unibank (1994-1997) dan terakhir sebagai Dosen STIE IBBII (1998-2000). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2000 sebagai Kepala Divisi KPR & KKM Bank BHI (2000-2005); Pimpinan Cabang Pembantu Kelapa Gading (2008-2011) dan menjabat sebagai Kepala Biro Sekretariat sampai sekarang.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
58
Pimpinan Cabang
59
J.B. Budiarto Pimpinan Kantor Pusat Operasional
Tiara Respati Pimpinan Capem Panglima Polim
Kelahiran Surabaya, 21 November 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (1992). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer PT Bank Halim Indonesia Cabang Kapasan, Surabaya (1994-2000); Account Officer PT Bank Halim Indonesia Cabang Kelapa Gading, Jakarta (2000-2001); Pimpinan Cabang PT Bank Halim Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (2001-2007); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (20072010); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang The East, Jakarta (2010); dan terakhir sebagai Deputy Pimpinan KPO PT Bank ICBC Indonesia (2010). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2010 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Kantor Pusat Operasional.
Kelahiran, 19 Agustus 1971. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti (1993-1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Service Assistant Bank Tiara (1997-2000); Mortage Loan Departement Head Bank Mutiara (2001-2012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 dan sampai sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Panglima Polim.
Lirani Tjendra Pimpinan Capem Kelapa Gading
Rosalia Sri Redjeki Pimpinan Cabang Tanah Abang
Kelahiran Jakarta, 1 Februari 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 dari Manajemen Keuangan & Perbankan di STIE Tri Dharma Widya, Jakarta (1984). Berpengalaman meniti karir sebagai Relationship Manager PT. Bank Hana (2008 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2011 dengan menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Gajah Mada dan sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Kelapa Gading.
Kelahiran Pekalongan, 15 Mei 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Nusantara (1994). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Umum Nasional (1988-1993) dan terakhir sebagai Account Officer Bank Central Dagang (19931995). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 1996 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Tanah Abang. Telah mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Resiko (2007).
Sinta Kusmana Pelaksana Tugas Pimpinan Capem Gajah Mada
Meilia Kosasih Pimpinan Capem Muara Karang
Kelahiran, 11 April 1975. Menyelesaikan pendidikan formal dari SMEA Budhaya St. Agustinus (1990-1993). Berpengalaman meniti karir sebagai Admin Kredit Bank Central Dagang (1994-1996); Administrasi PT. Sri Intan Utama (19962003); Staff Deposito Bank BHI (2003-2009); PJS. KBO Bank BHI (2009-2010); KBO Bank BHI (2010sekarang); Pelaksana Tugas Pimpinan Capem Gajah Mada (2 Juli 2012-31 Desember 2012).
Kelahiran, 7 Mei 1966. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi dari Universitas Kristen Djaya (1987-1991). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Seksi Kredit Bank Prima Express (1989-1995); Pimpinan KCP PT. Bank Prasidh Utama (1995-2000); Pimpinan KC Tanah Abang PT. Bank Fama Internasional (2001-2012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Capem Muara Karang.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Efiandy Pimpinan Capem Jembatan Lima
Jeane Muliawan Pimpinan Capem Jatinegara
Kelahiran Tanjung Pinang, 4 Desember 1965. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Pancasila (1993). Berpengalaman meniti karir sebagai Bagian Kredit PT Bank Rahardja (1993-1996); Account Officer PT Bank Pikko Capem Bekasi (1998-2004); Pimpinan Cabang PT Duta Kirana Finance Padang Sumbar (2005) dan terakhir sebagai Marketing PT Bank Mega Capem Pangeran Jayakarta (2005-2006). Bergabung dengan Bank BHI sebagai Marketing sejak tahun 2006 dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Jembatan Lima.
Kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1960. Menyelesaikan pendidikan formal dari Manajemen Keuangan & Perbankan STIE Perbanas (2003). Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Gudang PT Blaupunk Electronic (1978-1982); Wakil Pimpinan Cabang PT Bank Bumi Arta (1982-2006) dan terakhir sebagai Finance-Chosen Car (2007). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Jatinegara.
Septenus Sama’aro Lahagu Pimpinan Capem Bekasi
Soenandar Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang
Kelahiran Nias, 19 September 1981. Menyelesaikan pendidikan formal dari D-3 Ekonomi Keuangan di Akademi Keuangan dan Perbankan MDP, Palembang (2001-2004) S-1 Manajemen di STIE Adhy Niaga, Bekasi (20062010). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Salesman PT. Limasta Corp. ,Palembang (2001 – 2004); Junior AO Bank Halim Indonesia (20052007); Senior AO di Bank ICBC Indonesia (20072010).Bergabung dengan Bank BHI sebagai Kabag. Marketing KCP Panglima Polim (2010 – 2011); PJS. Pimpinan KCP Bekasi (2011) dan terakhir sebagai Pimpinan KCP Bekasi sampai sekarang.
Kelahiran Sidoarjo, 24 Januari 1974. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Universitas Putra (1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Central Dagang Surabaya (1993-1994); Account Officer Bank Tamara Surabaya (1994-1999); Team Leader Account Officer Bank Tata Surabaya (1997-1999); Marketing & Purchasing Export Division PT Dharmabusana Eloksinggasana (19992000); Kepala Bagian Marketing Bank Bisnis Internasional Surabaya (2000-2004) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Surabaya Ngatel Bank Kesawan (2004-2006). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2006 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang.
Alexius Lukito Candiawan Pimpinan Cabang Bandung
Enny Rivana Susanti Pimpinan Cabang Solo
Kelahiran Bandung, 19 Mei 1960. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Sosial Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1985). Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Bank Tamara Bandung (19902000) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Bank Mega Bandung (2000-2003). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2003 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bandung.
Kelahiran Solo, 17 September 1960. Menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat SMA. Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Bank Tamara (19932000) dan terakhir sebagai BPR Bina Langgeng Mulia (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2004 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Solo.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
60
61
Sudijono Tendijono Pimpinan Cabang Pontianak
Johany Karim Pelaksana Tugas Pimpinan Cabang Tangerang
Kelahiran Pontianak, 1 November 1966. Menyelesaikan pendidikan formal dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia Banjarmasin (2002). Berpengalaman meniti karir sebagai Staf PT Bank Buana Indonesia Pontianak (1989-1991); Kepala Cabang PT Aneka Motor Pontianak (19911995); Asst. Branch Marketing Manager PT Primaswadana Perkasa Finance Banjarmasin (1996-2001) dan terakhir sebagai Kepala Cabang PT Varia Intra Finance (2006-2007). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pontianak.
Kelahiran, 25 April 1965. Menyelesaikan S1 Manajemen Universitas Kristen Djaya (1988-1990). Berpengalaman meniti karir sebagai KBO Bank BHI (1996-sekarang); Pelaksana Tugas Pimpinan Capem Tangerang (14 November 2012 - 28 Januari 2013).
Dwiarini Sulistiowati Pimpinan Cabang Surabaya-Rajawali
Johny Pimpinan Cabang Pekan Baru
Kelahiran, 11 September 1967. Menyelesaikan pendidikan formal dari S2 Manajemen Universitas Airlangga, Surabaya (2011-2012). Berpengalama meniti karir sebagai AO Bank Industri (1995-1996); PJS Pimpinan KC Surabaya Rajawali Bank Mutiara (1998-2006); Direktur Keuangan PT. Dinamika Mitra Sejati (2006-2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya Rajawali.
Kelahiran 9 April 1974. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Universitas Jambi (1991-1995). Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Kantor Cabang Pekanbaru Bank Mutiara (2007-2009); Staff Branch Banking Bank Artha Graha (2011-2012). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pekanbaru.
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Bank BHI memberikan perhatian besar terhadap seluruh karyawan guna memenangi persaingan yang sangat ketat, khususnya didunia perbankan, demi kemajuan dan perkembangan Bank BHI.
Jaringan Kantor
63
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Jumlah Kantor Jatabek Bandung Solo Surabaya Pontianak Pekanbaru
: 12 Kantor : 1 Kantor : 1 Kantor : 2 Kantor : 1 Kantor : 1 Kantor
Kantor Pusat Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
: : : :
1 Kantor 8 Kantor 7 Kantor 2 Kantor
Total
: 18 Kantor
Total : 18 Kantor
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
64
Kantor Pusat: Asean Tower Lt. 2-3 Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta 10710 Telp (021) 3841178 Fax (021) 3841022, 3841023
Kantor Cabang : Kantor Pusat Operasional
Bandung
Asean Tower Lt.1 Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta 10710 Telp (021) 3841088 Fax (021) 3852574, 3852579
Capitol Plaza Jl. Jend Sudirman No. 91-C Bandung 40241 Telp (022) 4212270 Fax (022) 4212271
Tangerang Plaza Merdeka Mas Jl. Merdeka Blok C 1-2 Cimone, Tangerang 17113 Telp (021) 55768875 Fax (021) 5582292
Tanah Abang
Pontianak
Surabaya-Rajawali
Jl. Fachrudin 36 Blok A No. 16-17 Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250 Telp (021) 3926618 Fax (021) 3802486, 3801836
Jl. Imam Bonjol No. 567 Pontianak 78124 Telp (0561) 762838 Fax (0561) 762906
Jl. Rajawali No. 49-M Surabaya Utara 60175 Telp (031) 3535333 Fax (031) 3520200
Surabaya-Bratang Kompleks Ruko RMI Jl. Bratang Binangun Blok J/3 Surabaya 60284 Telp (031) 5029939 Fax (031) 5039170
Solo Jl. Gatot Subroto No. 190 A-B Solo 57153 Telp (0271) 666677 Fax (0271) 635991
Pekan Baru
Jl. Jend Sudirman No.68E F Pekan Baru 28152 Telp (0761) 44777 Fax (0761) 43600
Kantor Cabang Pembantu : Panglima Polim Grand Panglima Polim Raya Jl. Panglima Polim Raya Kav. 19 Jakarta Selatan 12130 Telp (021) 7397532, 7397533 Fax (021) 72799114
65
Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 90 Jakarta Barat 11140 Telp (021) 63861025 Fax (021) 63861028
Jembatan Lima Jl. KH. Moch Mansyur No. 120-D Jembatan Lima Jakarta Barat 11210 Telp (021) 6323339 Fax (021) 6304251
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
Kelapa Gading
Muara Karang
Jatinegara
Ruko Inkopal Blok C No. 30 Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp (021) 4528746 Fax (021) 4524317
Jl. Pluit Karang Raya No. 26 Blok CC 5 Selatan Kav. 44 Jakarta Utara 14440 Telp (021) 6604108 Fax (021) 6679622
Jl. Otista Raya No. 40-A Jakarta Timur Telp (021) 2801386 Fax (021) 85909656
Bekasi
Ruko Pusat Megah Jl. Cut Mutia Blok A No. 4 Bekasi Timur 17113 Telp (021) 8812250 Fax (021) 88349213
Kantor Kas : Tanah Abang
Taman Palem
Pasar Tanah Abang Blok B Lantai 5 unit kantor No. 1 Jl. Fachrudin Telp (021) 23574337 Fax (021) 23574336
Sekolah Pelita Kasih Komp. Taman Palem Lestari Blok E9/1 Cengkareng, Jakarta Barat 11730 Telp (021) 55956909 Fax (021) 55956909
www.bankbhi.com
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
66
Rencana pengembangan dan perubahan jaringan kantor akan mengikuti strategi Bank yaitu menunjuk pada strategi konsolidasi dan revitalisasi dengan pertumbuhan organic.
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Laporan Tahunan PT Bank Harda Internasional tahun 2012 yang memuat laporan keuangan dan informasi yang terkait dengan PT Bank Harda Internasional selama tahun 2012, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Harda Internasional yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
Jakarta, Desember 2012 Dewan Komisaris
Rachman Hakim Wakil Komisaris Utama
R.Soedaryatmo Y. Komisaris Independen
Dewan Direksi
Ending Fadjar Direktur Utama
Peggy Puger Direktur Operasional
laporan tahunan 2012 | PT BANK HARDA INTERNASIONAL
68
laporankeuangandanaudit
halaman ini sengaja dikosongkan
PT Bank Harda Internasional Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011/ Financial Statements with Independent Auditors’ Report Years Ended December 31, 2012 and 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Daftar Isi
PT BANK HARDA INTERNASIONAL FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Halaman/ Page
Table of Contents
Board of Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan…………………………….
1-2
.…………………..Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………..
3
……………Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.....................................
4
…………………..Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.....................................................
5
…………………………..Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…………………….
6 - 68
………………….Notes to the Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
ASET
ASSETS
Kas
2e,4
11.327.483.725
9.099.282.750
Cash
2e,2i,2j,5
115.647.257.653
111.827.282.074
Demand deposits with Bank Indonesia
2e,2i,2j, 2n,6
8.779.176.851
6.370.174.201
Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia 2e,2k,2n,7
148.974.484.043
125.984.255.904
Placements with Bank Indonesia
Efek-efek
2e,2l,2n,8
250.600.596.587
253.893.074.450
Securities
Kredit yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 10.101.128.814 pada 31 Desember 2012 dan Rp 10.528.558.727 pada 31 Desember 2011 Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,2e,2m, 2n,9,25
2.239.796.746 1.144.299.123.508
2.513.208.261 1.030.000.452.822
Loans net of allowance for impairment losses of Rp 10,101,128,814 as of December 31, 2012 and Rp 10,528,558,727 as of December 31, 2011 Related parties Third parties
1.146.538.920.254
1.032.513.661.083
Loans - net
2x,10
10.015.809.748
9.236.064.401
Interest receivables
2r
6.976.390.969
3.486.699.385
Prepaid expenses
14.348.966.186
16.356.912.750
Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 25,062,561,181 as of December 31, 2012 and Rp 26,678,369,618 as of December 31, 2011
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 25.062.561.181 pada 31 Desember 2012 dan Rp 26.678.369.618 pada 31 Desember 2011
2o,11
Aset pajak tangguhan - bersih
2z,16
2.539.756.114
2.543.779.394
Deferred tax assets - net
Aset tak berwujud - bersih
2p,12
1.383.414.216
793.817.462
Intangible assets - net
2n,2q,2s,13,16
13.490.304.439
5.430.170.200
Other asset - net
1.730.622.560.785
1.577.535.174.054
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
LIABILITIES 2f,2t 2d,2f,2u 14,25
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,2f,2v 15,25
Jumlah
1.512.111.198
3.037.115.834
Obligation due immediately
10.886.359.229 1.420.732.394.316
12.287.196.614 1.319.133.839.772
Deposits from customers Related parties Third parties
1.431.618.753.545
1.331.421.036.386
Total
3.992.157.076 93.875.623.044
845.747.764 65.056.067.363
Deposits from other banks Related parties Third parties
97.867.780.120
65.901.815.127
Total
Utang pajak
2z,16
5.324.648.482
6.058.436.133
Taxes payable
Pendapatan diterima dimuka
2x,2y
551.836.178
633.625.915
Unearned income
2x
4.108.523.969
3.787.456.759
Accrued interest
2w,17
11.020.363.634
9.082.876.805
Post-employment benefits liabilities
18
3.736.097.131
2.786.481.259
Other liabilities
1.555.740.114.257
1.422.708.844.218
TOTAL LIABILITIES
Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pascakerja Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
Modal saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar 200.000 saham dan 200.000 saham tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 125.000 saham dan 125.000 saham tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
19
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
19
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
125.000.000.000
125.000.000.000
Capital stock - nominal Rp 1,000,000 per share Authorized capital - 200,000 shares and 200,000 shares as of December 31, 2012 and 2011 Share capital issued authorized and fully paid - 125,000 shares and 125,000 shares as of December 31, 2012 and 2011
1.500.000.000 48.382.446.528
29.826.329.836
Retained earnings Appropriate Unappropriate
174.882.446.528
154.826.329.836
TOTAL EQUITY
1.730.622.560.785
1.577.535.174.054
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga 2d,2x,2y,20,25 Beban bunga 2d,2x,21,25,27 Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Pendapatan administrasi dan denda Keuntungan penjualan efek-efek Lain-lain - bersih
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah)
2011
167.174.650.396 (93.674.566.123)
165.810.344.780 (112.396.056.997)
73.500.084.273
53.414.287.783
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Interest income - net Other operating income
2c
326.599.246
405.841.658
2y
1.903.871.824
1.673.339.217
2.421.123.455
2.019.531.631
Gain on foreign exchange - net Fees and commissions not related to loans - net Administration and penalties income
312.000.000 727.761.992
547.375.000 1.019.388.424
Gain from sale of securities Others - net
5.691.356.517
5.665.475.930
2l
Jumlah pendapatan operasional lainnya
Total other operating income
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset 2n,3a,1, keuangan dan aset non keuangan 22
(2.154.250.776)
(2.662.679.020)
Beban operasional lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja
23.051.632.834 32.561.093.227
21.273.505.905 26.843.153.633
Other operating expenses General and administrative expenses Personnel expenses
Jumlah beban operasional lainnya
55.612.726.061
48.116.659.538
Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL - BERSIH
25.732.965.505
13.625.783.195
INCOME FROM OPERATIONS - NET
1.055.756.450 6.145.316.972
NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES - NET Gain on sale of fixed assets - net Loss on disposal of foreclosed assets Others - net
1.522.011.336
7.201.073.422
NON-OPERATING INCOME - NET
27.254.976.841
20.826.856.617
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(7.194.836.869) (4.023.280)
(5.434.350.994) 611.603.913
Tax Benefit (expense) : Current Deffered
(7.198.860.149)
(4.822.747.081)
Tax expense - net
20.056.116.692
16.004.109.536
INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME AFTER TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
20.056.116.692
16.004.109.536
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Kerugian atas penjualan agunan yang diambil alih Lainnya - bersih
2w,3a,3, 23
2o,24 2.210.059.667 (576.820.863) (111.227.468)
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK Manfaat (beban) pajak : Kini Tangguhan Beban pajak - bersih LABA TAHUN BERJALAN
2z,16
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Reversal of allowance for impairment losses on financial assets and non financial assets
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Note Saldo per 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010 Reklasifikasi dana setoran modal/ Reclassification of capital fund Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year Saldo per 31 Desember 2011/ Balance December 31, 2011 Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year Pembentukan cadangan umum/ Appropriation of general reserve Saldo per 31 Desember 2012/ Balance as of December 31, 2012
19
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Share capital issued and fully paid
Saldo laba/Retained earnings Dana setoran modal/ Capital fund
Ditentukan penggunaanya/ Appropriate
Tidak ditentukan penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Unappropriate Total equity
115.000.000.000
10.000.000.000
-
13.822.220.300
138.822.220.300
10.000.000.000
(10.000.000.000)
-
-
-
-
-
-
16.004.109.536
16.004.109.536
125.000.000.000
-
-
29.826.329.836
154.826.329.836
-
-
-
20.056.116.692
20.056.116.692
-
-
1.500.000.000
(1.500.000.000)
-
125.000.000.000
-
1.500.000.000
48.382.446.528
174.882.446.528
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga, hasil investasi, provisi, dan komisi yang diterima Bunga dan beban yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Laba selisih kurs - bersih Beban tenaga kerja Beban administrasi dan umum Pendapatan (beban) bukan operasional - bersih Laba sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasional Penurunan (kenaikan) dalam aktivitas aset operasional: Efek-efek Kredit yang diberikan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam aktivitas liabilitas operasional: Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Utang pajak Liabilitas lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Pembelian aset tak berwujud Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2011
166.394.905.050 (93.353.498.914) 7.519.008.047 326.599.246 (30.623.606.398) (19.897.822.187)
165.615.688.459 (112.698.417.752) 7.922.313.293 405.841.658 (25.928.041.997) (17.564.704.255)
(688.048.331)
6.145.316.972
29.677.536.513
23.897.996.378
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, gain on investment, fees, and commissions received Interest and expenses paid Other operating income Gain on foreign exchange - net Personnel expenses General and administrative expenses Non-operating income (expenses) - net Income before changes in operating assets and liabilities
3.292.477.863 (114.025.259.171) (3.489.691.584) (7.534.350.995) (8.060.134.239)
14.494.074.568 (166.754.821.879) 8.345.534 (4.438.281.338) (567.960.411)
15.067.271.433 (9.703.146.406) 126.799.557.125 (394.273.527) (657.178.501)
35.204.398.353 22.579.830.763 (27.878.473.532) (60.734.424) 3.834.591.733
Decrease (increase) in operational assets activities: Securities Loans Prepaid expenses Prepaid taxes Other assets Increase (decrease) in operational liabilities activities: Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Taxes payable Other liabilities
30.972.808.511
(99.681.034.255)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
(4.054.216.471) 1.061.605.199 (330.000.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchased of fixed assets Sale of fixed assets Purchased of intangible assets
(3.322.611.272)
Net cash flows provided by (used in) investing activities
(103.003.645.527)
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(1.191.223.714) 2.431.338.000 (765.515.454) 474.598.832
31.447.407.343
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
253.280.994.929
356.284.640.456
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
284.728.402.272
253.280.994.929
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
11.327.483.725 115.647.257.653 8.779.176.851 148.974.484.043
9.099.282.750 111.827.282.074 6.370.174.201 125.984.255.904
Cash and cash equivalents consists of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia
Jumlah kas dan setara kas
284.728.402.272
253.280.994.929
Total cash and cash equivalents
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bank Harda Internasional (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2895.HT.01.01.TH.93 tanggal 10 Februari 1993 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret 1993, Tambahan No. 1316. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu yang terakhir dengan Akta No. 8 tanggal 16 Oktober 2012 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, SH., M.Kn., Notaris, khususnya perubahan pasal 11 ayat (1) dan (2), pasal 12, pasal 14 ayat (1) dan pasal 15 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH.01.10-39024 Tahun 2012, tanggal 1 Nopember 2012.
PT Bank Harda Internasional (the "Bank") was established by Notarial Deed No. 242 dated October 21, 1992 from Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-895.HT.01.01.TH.93 dated February 10, 1993 and published in State Gazette No. 25 dated March 27, 1993, Supplement No. 1316. Articles of Association have been amended several times, the latest was amended by Notarial Deed No. 8, dated October 16, 2012 of Notary P. Sutrisno A. Tampubolon, SH., M.Kn., regarding the changes of article 11 paragraph (1) and (2), article 12, article 14 paragraph (1) and article 15 Company’s Article of Association. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10-39024 in 2012, dated November 1, 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, tujuan Bank adalah melakukan usaha perbankan dengan melaksanakan kegiatan usaha antara lain menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, dan membeli melalui pelelangan agunan sesuai maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the purpose of the Bank is to conduct banking business by conducting business activities such as collecting funds from the community, providing loans, issuing letters of credit, conducting day care activities for the benefit of other parties under a contract, and buying through the auction of collateral as well as part in the event that the debtor does not fulfill its obligations.
Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. 455/KMK.07/1994 tanggal 8 September 1994. Selain usaha perbankan umum, Bank juga melakukan usaha sebagai pedagang valuta asing sesuai dengan Surat Izin No. 29/56/UOPM tanggal 20 Desember 1996 dari Urusan Operasi Pengendalian Moneter Bank Indonesia, yang telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 tanggal 24 Desember 2003.
The Bank obtained a license as a Commercial Bank from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia with the decision No. 455/KMK.07/ 1994 dated September 8, 1994. In addition to commercial banking business, the Bank also conducts business as a foreign exchange trader in accordance with Permit Letter No. 29/56/UOPM dated December 20, 1996 from the Operations Control Monetary Affairs Bank Indonesia, which was amended by the Decree of the Director of Licensing and Banking Information No. 5/3/ KEP.Dir.PIP/2004 dated December 24, 2003.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat No. 9/1163/DPNP/Prz tanggal 21 Nopember 2008. Bank saat ini mempunyai 9 (sembilan) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2 (dua) Kantor Kas.
Bank's Head Office is located at Jalan Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 and has received approval from Bank Indonesia by Letter No. 9/1163/DPNP/Prz dated November 21, 2008. The Bank currently has 9 (nine) Branch Offices, 7 (seven) Sub-branch Offices, and 2 (two) Cash Offices.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 PT Bank Harda Internasional memiliki 390 dan 372 karyawan (data tidak diaudit).
As of December 31, 2012 and 2011 PT Bank Harda Internasional has 390 and 372 employees (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Bank tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee in 2012 are as follows:
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kredit dan Marketing Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
*Bernardus Dwibyantoro Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
**Ending Fadjar ***Marcellinus Adrianto Setio ****Peggy Puger
Board of Directors: President Director Credit and Marketing Director Compliance Director Operational Director Audit Committee: Chairman Member Member
Setijono Pudjowarsito Kohar Widjaja Diane Christina
*
Telah efektif melalui surat Bank Indonesia tanggal 13 Desember 2012 No. 14/154/GBI/DPIP/Rahasia; Pihak Independen. ** Pejabat sementara Direktur Kredit dan Marketing. *** Telah mengundurkan diri efektif tanggal 29 Oktober 2012. **** Pejabat sementara Direktur Kepatuhan.
*
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Komite Audit Bank tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee in 2011 are as follows:
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kredit dan Marketing Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Komite Audit: Ketua Anggota Anggota *
**
** ***
Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated December 13, 2012 No. 14/154/GBI/ DPIP/Rahasia; Independent Party. Acting Credit and Marketing Director. Effectively resigned on October 29, 2012.
**** Acting Compliance Director.
Setijono Pudjowarsito Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
*Ending Fadjar Marcellinus Adrianto Setio **Peggy Puger
Board of Directors: President Director Credit and Marketing Director Compliance Director Operational Director
Setijono Pudjowarsito Kohar Widjaja Diane Christina
Telah efektif sejak tanggal 4 Agustus 2011 melalui surat Bank Indonesia tanggal 1 Agustus 2011 No. 13/82/GBI/DPIP/Rahasia. Pejabat sementara Direktur Kredit dan Marketing. Pejabat sementara Direktur Kepatuhan.
*
**
7
Audit Committee: Chairman Member Member Has become effective since August 4, 2011 by Bank Indonesia’s letter dated August 1, 2011 No. 13/82/GBI/DPIP/Rahasia. Acting Credit and Marketing Director. Acting Compliance Director.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan ini telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 1 April 2013.
The financial statements were authorized to issue by the Bank’s Directors on April 1, 2013.
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements are set out below:
a.
a.
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis for statements
preparation
of
financial
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”).
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”).
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b.
Change in disclosures
accounting
policies
and
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAKs which were effective starting on January 1, 2012 as disclosed in this Notes to the Financial Statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan ini.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Foreign currencies balances
ACCOUNTING
transactions
and
Bank menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Indonesian Rupiah (Rp).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transaction are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currency are presented in Rupiah using the middle rate by Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The resulting gain or loss arising from foreign currency translations is recognized in the current year statements of comprehensive income.
Kurs tengah Reuters (dalam Rupiah) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jam 16.00 WIB adalah sebagai berikut:
The prevailing middle rate Reuters (in Rupiah) as of December 31, 2012 and 2011 at 4.00 pm Western Indonesian Time are as follows:
Dolar Amerika Serikat d.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
9.637
9.067
Transaksi dengan pihak berelasi
d.
United States Dollar
Transaction with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” as:
a.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank; suatu pihak adalah entitas asosiasi Bank; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank atau induk;
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Bank; (ii) has an interest in the Bank that gives it significant influence over the Bank; or (iii) has joint control over the Bank;
b. c.
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
e.
the party is an associate of the Bank; the party is a joint venture in which the Bank is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Bank or its parent; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
b. c. d.
e.
f.
d.
f.
9
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) g.
e.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
d.
Transaction with related parties (continued) g.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
ACCOUNTING
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Bank or of any entity that is a related party of the Bank.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between non-related parties.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Aset keuangan
e.
Financial assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosures of, among others information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajar serta pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 28.
SFAS No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class, for all financial instruments recognized at fair value. In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for level 3 fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. The SFAS also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management. The fair value measurement disclosures and the liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the SFAS and are presented in Note 28.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Held-to-maturity Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, heldto-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as finance income in the statements of comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Liabilitas keuangan
f.
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank memiliki kedua jenis liabilitas keuangan. Bank menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings. As at the statement of financial position date, the Bank has both type of financial liabilities. The Bank determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitias keuangan Bank diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. The Bank’s financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized costs.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities, when and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or they expired.
pada
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Nilai wajar instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Fair value of financial instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments held by the following hierarchy:
1.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
1.
Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
2.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2.
Valuation techniques by observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
3.
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
3.
Valuation techniques using unobservable inputs. This category includes all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not by observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. This category includes are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
Reklasifikasi aset keuangan
h.
Reclassifications of financial assets The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from available-forsale to held-to-maturity (or vice versa).
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya).
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Saling hapus instrumen keuangan
i.
j.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
j.
assets
Off setting financial instrument
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and to settle the liability simultaneously.
Demand Deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). k.
financial
Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, Bank:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
of
For held-to-maturity financial assets, if the reclassification is greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as availablefor-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity. Upon initial adoption of SFAS 50 (Revised 2006) and 55 (Revised 2006) on January 1, 2010, the Bank may reclassify held-to-maturity financial assets without being affected by the tainting rule.
Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule. i.
Reclassifications (continued)
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
k.
Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Efek-efek
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Securities At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done by classification of securities into groups of certain financial assets net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). m. Kredit
n.
ACCOUNTING
m. Loans
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring relating to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan
n.
Impairment of financial and non-financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.
The objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or
16
it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between an occurring loss and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether there is any objective evidence of impairment for financial asset whose balance is individually significant. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset is included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank states that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 5.000.000.000 serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 5,000,000,000 and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika kredit yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of an evaluation of individual impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows that is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether the foreclosure is probable or not.
Sebelum 1 Januari 2012, dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, Bank mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum, sebagai berikut:
Prior to January 1, 2012, in determining the allowance for collective impairment losses of loans, the Bank refers to the general allowance and specific allowance in accordance with the Bank Indonesia regulations regarding the assessment of commercial banks’ asset quality, as follows:
1% atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai; 5% atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus, setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
1% on loans classified as pass, except for the loan portion secured with cash collateral; 5% on loans classified as special mention, after deducting the value of allowable collateral.
Bank berpendapat bahwa persentase kerugian di atas adalah sesuai dengan tingkat kerugian kredit serupa di dalam industri perbankan Indonesia (peer data). Penggunaan pendekatan ini juga sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang perubahan atas Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 mengenai ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat, dimana Bank Indonesia mengizinkan penerapan ketentuan transisi tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
The Bank considers that the above percentages of loss rates are consistent with the loss rates applied for similar loans in Indonesian banking industry (peer data). The use of this approach is also consistent with Bank Indonesia’s Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009 which contains the amendment to the accounting and Accounting Guidelines for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks, where Bank Indonesia allows the application of transitional provision until December 31, 2011.
Efektif 1 Januari 2012, Bank mulai menerapkan statistical model analysis method, dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
Effective on January 1, 2012, the Bank started to apply statistical model analysis method, using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan
18
Historical trend of the probability of default, The timing of recoveries, The amount of loss incurred (loss given default), and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
n. Impairment of financial and non-financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an occurring event after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.
The Bank assesses the allowance for impairment losses on commitments and contingencies based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated September 21, 2010.
Penentuan cadangan kerugian penurunan nilai atas transaksi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan menjadi lima kategori dengan persentase minimum cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
Determination of allowance for impairment losses on commitments and contingencies are classified into five categories with the minimum percentage of allowance for impairment losses as follows:
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Impairment of financial and non-financial assets (continued) Impairment of non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Klasifikasi
ACCOUNTING
Persentase minimum cadangan kerugian penurunan nilai/ Minimum percentage of allowance for impairment losses
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
1% 5% 15% 50% 100%
Classification of Current Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase di atas berlaku untuk komitmen dan kontinjensi (fasilitas kredit committed yang diberikan yang belum digunakan dan bank garansi yang diberikan) dikurangi nilai agunan, kecuali untuk komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.
The above percentages are applied to commitments and contingencies (unused committed loan facilities and bank guarantee), less collateral value, except for commitments and contingencies categorised as current, where the rates are applied directly to the outstanding balance of commitments and contingencies.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih ditetapkan sebagai berikut:
Allowance for impairment losses on foreclosed assets was determined as follows:
Periode/Period Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/More than 5 years
Current Substandard Doubful Loss
Based on Letter from Bank Indonesia No. 13/ 658/DPNP/IDPnP, dated December 23, 2011, Bank is no longer required to provide the provision for possible losses on non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies. However, Bank still needs to calculate the allowance for impairment losses accordance with applicable accounting standard. Bank had made some adjustment by reversing the provision for possible losses on non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies and charged to the statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2011 using materiality judgement.
Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13/ 658/DPNP/IDPnP, tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset nonproduktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan pertimbangan materialitas.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset tetap
o.
ACCOUNTING
Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan.
Effective on January 1, 2012, the Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised SFAS No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked SFAS No. 47, “Accounting the Land”. The adoption of the revised SFAS has no impact on the financial statements.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets, except for land, is computed using the straight-line method for fixed assets over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Masa manfaat/ Useful lives Bangunan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Instalasi dan renovasi
5 - 10 tahun/years 5 tahun/years 1 - 10 tahun/years 1 - 10 tahun/years
Buildings Vehicles Inventories and office equipments Instalations and renovation
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, and the effect of any changes in estimating for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.
Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
Effective on January 1, 2012, the Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially is recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The legal cost incurred to extend or renew the land rights is recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset tak berwujud
p. Intangible assets
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank.
Intangible assets consist of software acquired by Bank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemostrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use of the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful life internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah lima hingga sepuluh tahun.
Amortization is recognized in statements of income on a straight-line basis over the estimated useful life of the software, from the date it is available for use. The estimated useful life of software is five until ten years.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tak berwujud (lanjutan)
p. Intangible assets (continued)
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat. q.
r.
Amortization method, useful lives and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.
Agunan yang diambil alih
q. Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) dan disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed assets represent loan collateral acquired by the Bank and presented as “Other Assets” less allowance for impairment losses.
Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat berdasarkan nilai terendah antara saldo kredit dan nilai aset yang telah dinilai atau harga yang disepakati bersama. Selisih lebih antara saldo kredit dengan nilai aset yang telah dinilai, yang tidak dapat ditagih dari debitur, disajikan pada penyisihan penghapusan kredit yang diberikan.
Foreclosed collateral is recognized by the lowest price between the value of foreclosed asset and the remaining loan principal or price which have been agreed on. The difference between the value of foreclosed asset and the remaining loan principal that has not been collected from debtor, presented on the allowance for loans.
Biaya pemeliharaan yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi agunan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are recognized in the current statements of comprehensive income.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statements of income. If there is permanent decline in value, the carrying amount of foreclosed assets is written down to recognize such permanent decline in value. Any such write-down is recognized in the statements of comprehensive income.
Biaya dibayar dimuka
r. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset lain-lain
s. Other assets
Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. Termasuk dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha.
Other assets consist of assets that cannot be classified under the above accounts and not suitable to establish its own post. Amongst such assets are fixed assets that are not used in commerce.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Liabilitas segera
t. Obligation due immediately Obligation due immediately is recorded in the event of its occurrence or due to a direct order from the shareholder both public and other bank. Obligation due immediately is stated at the amortized cost (Note 2f).
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2f). u.
Simpanan nasabah
u. Deposits from customers At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2f).
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f). v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Simpanan dari bank Lain
v. Deposits from other banks At initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits, and measured subsequently at amortized costs using effective interest rate (Note 2f).
Pada saat pengakuan awal, simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f). w. Imbalan pascakerja
w. Post-employment benefits
Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
Effective on January 1, 2012, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Bank decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Bank’s financial statements.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
Under SFAS No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
w. Imbalan pascakerja (lanjutan)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Post-employment benefits (continued)
Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Bank menghitung imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank calculates defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Liabilitas imbalan pascakerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unitcredit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pascakerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pascakerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pascakerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif.
When the post-employment benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statements of comprehensive income.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga
x. Recognition expenses
of
interest
income
and
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 2e).
Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit.
Income related to loan that is impaired directly reduces the carrying amount of the loan.
Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas di masa yang akan datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses.
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the statement of income.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
z.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x. Recognition of interest expenses (continued)
income
and
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan meliputi: Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. Bunga atas semua aset yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank.
Interest income and expense recognized in the financial statement includes: Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
y. Recognition of income and expenses on fees dan commissions
Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian (pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Sementara untuk provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan diakui langsung sebagai pendapatan bunga kredit.
Significant fees and commissions which are directly related to lending activities is recognized as part (deduction) of the cost of credit and will be recognized as interest income on the basis of amortized by the effective interest rate method. As for fees and commissions, which do not have significant income, are immediately recognized as interest income loan.
Pendapatan dan beban provisi atau komisi lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu tertentu ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Income and provision expense or other commissions not related to the loan activities and certain time period or not material according to the Bank are recognized as income or expense at the time of the transaction occurred.
Pajak Penghasilan
Interest on all trading assets. Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations.
z. Income Tax Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) z. Income Tax (continued)
SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Penerapan awal SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan Bank.
The revised SAK also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, on comprehensive income during the period. The initial adoption of the revised SAK did not give any impact to the Bank’s financial statements.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting basis of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have enacted or substantively enacted as of the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities. Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standards.
Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are by past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are by management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 28).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 28).
a.
a. Key sources of estimation uncertainty
Sumber utama ketidakpastian estimasi a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of products.
Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
3.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
a.
Key sources of estimation uncertainty (continued)
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued)
Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. Menentukan keuangan
nilai
wajar
a.2.
instrumen
Determining instruments
fair values
of
financial
In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2g for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
a.3. Employee benefits
a.3. Imbalan kerja karyawan Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost or income for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgements in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments The Bank's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2g.
Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.
b.2. Financial asset and liability classification
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 2e).
4. KAS
4. CASH 2012
2011
Rupiah Khasanah Teller
11.181.906.600 145.577.125
8.915.809.350 183.473.400
Rupiah Vault Room Teller
Jumlah
11.327.483.725
9.099.282.750
Total
Cash in Safe dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (bukan perusahaan berelasi). 5.
Cash in Safe and Cash in Transit are insured for burglary risks with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (non-related party).
GIRO PADA BANK INDONESIA
5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2012
Giro pada Bank Indonesia
2011
115.647.257.653
111.827.282.074
Demand deposits with Bank Indonesia
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masing-masing sebesar 8,00% dan 8,17% untuk mata uang Rupiah.
As of December 31, 2012 and 2011, The Minimum Statutory Reserves of the Bank were 8.00% and 8.17% for Rupiah currency.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM Bank Umum.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding The Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN
6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2012
Pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT BPD Jateng - Slamet Riyadi, Tbk. PT BPD Jatim - Surabaya, Tbk. PT BPD Jabar - Banten, Tbk. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Jumlah
2011
6.423.082.468 778.459.083
4.911.549.883 428.760.423
628.812.984 488.949.267 285.000.000
266.295.499 672.371.344 25.000.000
167.872.097 4.570.677
60.756.797 3.284.155
2.430.275
2.156.100
Third Parties PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT BPD Jateng - Slamet Riyadi, Tbk. PT BPD Jatim - Surabaya, Tbk. PT BPD Jabar - Banten, Tbk. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
8.779.176.851
6.370.174.201
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh giro pada Bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2012 and 2011, all demand deposits with other Banks were not impaired.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada giro pada Bank lain.
Management believes that is no allowance for impairment losses is necessary on demand deposits with other Banks.
Tingkat bunga giro pada Bank lain adalah sebagai berikut:
Interest rate demand deposits with other Banks are as follows:
2012 Rupiah
2011
0 - 2,0%
0 - 2,5%
Based on the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation, all demand deposits with other Banks as of December 31, 2012 and 2011, were classified as current.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku, semua giro pada Bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 diklasifikasikan lancar. 7.
Rupiah
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA 2012
2011
Rupiah BI - Deposit Facility BI - Term Deposit
38.995.669.072 109.978.814.971
125.984.255.904 -
Rupiah BI - Deposit Facility BI - Term Deposit
Jumlah - bersih
148.974.484.043
125.984.255.904
Total - net
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku, penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation, placements with Bank Indonesia as of December 31, 2012 and 2011, were classified as current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada penempatan pada Bank Indonesia.
Management believes that is no allowance for impairment losses is necessary on placements with Bank Indonesia.
Tingkat bunga rata-rata penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Average interest rate placements with Bank Indonesia are as follows:
2012 Rupiah
2011 4,00%
4,00%
31
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PENEMPATAN (lanjutan)
PADA
BANK
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INDONESIA
7. PLACEMENTS (continued)
BANK
INDONESIA
As of December 31, 2012 and 2011, there were no placements with Bank Indonesia pledged as cash collateral by the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia yang digunakan sebagai jaminan. 8.
WITH
EFEK-EFEK
8. SECURITIES By type, currency, and collectibility:
Berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas: 2012
Nilai nominal/ Par value
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai tercatat/Carrying amount Lancar/ Current
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rupiah: Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
117.248.000.000 125.500.000.000
8.001.155.092 (148.558.505)
125.249.155.092 125.351.441.495
-
125.249.155.092 125.351.441.495
Rupiah: Held to Maturity Government Bonds Corporate Bonds
Jumlah Rupiah
242.748.000.000
7.852.596.587
250.600.596.587
-
250.600.596.587
Total Rupiah
2011
Nilai nominal/ Par value
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai tercatat/Carrying amount Lancar/ Current
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rupiah: Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
119.248.000.000 125.500.000.000
9.315.918.225 (170.843.775)
128.563.918.225 125.329.156.225
-
128.563.918.225 125.329.156.225
Rupiah: Held to Maturity Government Bonds Corporate Bonds
Jumlah Rupiah
244.748.000.000
9.145.074.450
253.893.074.450
-
253.893.074.450
Total Rupiah
By remaining maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2012
2011
Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
20.003.183.558 29.997.961.244 40.246.711.320 160.352.740.465
10.000.000.000 41.967.036.296 201.926.038.154
Held to maturity Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 12 months Over 12 months
Jumlah efek-efek
250.600.596.587
253.893.074.450
Total securities
By government and non government securities:
Berdasarkan efek-efek pemerintah dan bukan pemerintah: Jenis
2012
2011
Type
Efek-efek pemerintah Efek-efek bukan pemerintah
125.249.155.092 125.351.441.495
128.563.918.225 125.329.156.225
Government securities Non government securities
Jumlah
250.600.596.587
253.893.074.450
Total
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
8. SECURITIES (continued) By related parties:
Berdasarkan pihak berelasi: Nama pihak
2012
2011
Name
Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih
250.600.596.587
253.893.074.450
Related parties Third parties - net
Jumlah - bersih
250.600.596.587
253.893.074.450
Total - net
Rincian berikut:
obligasi
pemerintah
adalah
The details of government bonds are as follows:
sebagai
31 Desember 2012/December 31, 2012
Obligasi suku bunga tetap/ Fixed rate bonds
No. Series/ Series No.
Nominal Rp/ Par value Rp
FR 0020 FR 0046 FR 0046 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0052 FR 0052 SUKUK 002 FR 0026 FR 0028 FR 0032 FR 0040
20.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 2.248.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Tingkat suku bunga per tahun (%)/ Interest rate per year (%) 14,28% 9,50% 9,50% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,50% 10,50% 8,70% 11,00% 10,00% 15,00% 11,00%
117.248.000.000
Nilai tercatat Rp/ Carrying amount Rp 21.210.086.051 9.841.884.004 9.741.486.597 9.971.817.625 11.504.030.942 11.504.118.668 10.977.752.668 11.716.606.178 11.584.133.287 9.997.961.244 2.993.486.999 2.226.278.074 982.079.547 997.433.208
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment
15/12/2013 15/07/2023 15/07/2023 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/08/2030 15/08/2030 10/02/2013 15/10/2014 15/07/2017 15/07/2018 15/09/2025
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 1 bulan/month 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment
125.249.155.092
31 Desember 2011/December 31, 2011
No. Series/ Series No. Obligasi suku bunga tetap/ Fixed rate bonds
Nominal Rp/ Par value Rp
Tingkat suku bunga per tahun (%)/ Interest rate per year (%)
Nilai tercatat Rp/ Carrying amount Rp
FR 0020 FR 0046 FR 0046 FR 0047 FR 0047
20.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
14,28% 9,50% 9,50% 10,00% 10,00%
22.380.444.736 9.831.404.913 9.725.920.999 9.968.962.193 11.550.099.843
15/12/2013 15/07/2023 15/07/2023 15/02/2028 15/02/2028
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
FR 0047 FR 0047 FR 0052 FR 0052 SUKUK 002 FR 0026 FR 0028 FR 0023 FR 0032 FR 0040
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 2.248.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
10,00% 10,00% 10,50% 10,50% 8,70% 11,00% 10,00% 11,00% 15,00% 11,00%
11.550.190.845 11.005.302.709 11.754.357.957 11.618.251.864 9.993.700.848 2.989.941.352 2.222.075.543 1.996.182.714 979.786.410 997.295.299
15/02/2028 15/02/2028 15/08/2030 15/08/2030 10/02/2013 15/10/2014 15/07/2017 15/12/2012 15/07/2018 15/09/2025
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 1 bulan/month 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
119.248.000.000
128.563.918.225
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
8. SECURITIES (continued) The detail of by corporate bonds rating:
Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat:
2012 Peringkat/ Rating Dimiliki hingga jatuh tempo Astra Sedaya Finance XII Th 2011 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri C Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B MTN II Perum Pegadaian Th 2011 MTN II Perum Pegadaian Th 2011 PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finane Seri B Th 2012 Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi I Bank Mega Th 2008 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008
Suku bunga/ Interest rate
Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Par value Carrying amount
idAA+ idAA+ idA+ idAA+ idAA+ idBBB+
8,90% 10,45% 9,10% 7,75% 7,75% 12,25%
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.001.493.902 10.001.689.655 10.000.000.000
idAA+
7,35%
10.000.000.000
10.000.000.000
idAAA idAA+ idAA+ idA idA idAA+ idAA+ idAA+ idAA idAA+ idAA+ idAA+
7,75% 13,00% 11,75% 11,50% 12,25% 11,10% 10,25% 11,85% 13,00% 10,40% 12,25% 10,25%
10.000.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 5.500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
10.000.000.000 8.000.000.000 7.281.468.831 5.282.405.247 5.000.000.000 4.687.045.362 4.994.241.600 3.055.871.302 3.043.295.953 2.004.841.926 1.000.000.000 999.087.717
Held to maturity Astra Sedaya Finance XII Th 2011 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri C Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B MTN II Perum Pegadaian Th 2011 MTN II Perum Pegadaian Th 2011 PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finane Seri B Th 2012 Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi I Bank Mega Th 2008 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008
125.500.000.000 125.351.441.495
Total
Jumlah
2011 Peringkat/ Rating Dimiliki hingga jatuh tempo Astra Sedaya Finance XII Th 2011 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri C Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B Bentoel I Th 2007 Sarana Multigriya Finance Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi I Bank Mega Th 2008 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 Indofood Sukses Makmur IV Th 2007 Summit OTO Finance III Th 2009 Seri C Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Bank Danamon I Th 2007 Seri B Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Subordinasi Bank Jabar Banten A Th 2009 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 Subordinasi Bank Jabar Banten A Th 2009 Indofood Sukses Makmur IV Th 2007 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII Adhi Karya IV Th 2007 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Jumlah
Suku bunga/ Interest rate
Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Par value Carrying amount
idAAidAAidAAidA+ idAAA idAA idAA+ idAA+ idA idA idAA idAA+
8,90% 9,05% 10,45% 9,10% 10,50% 9,25% 13,00% 11,75% 11,50% 12,25% 11,10% 10,0125%
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 9.000.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 5.500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 9.937.812.928 9.000.000.000 8.000.000.000 7.335.408.169 5.251.855.268 5.000.000.000 4.645.874.475 5.000.000.000
idAAidAA+ idAA+ idAA+
15,25% 10,25% 10,60% 11,85%
5.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
5.017.507.457 4.967.360.607 2.990.776.272 3.066.052.330
idAAidAA
12,00% 13,00%
3.000.000.000 3.000.000.000
3.024.845.986 3.092.161.249
idAAidAA+ idAA+ idAA+ idAidAA+
12,00% 10,0125% 10,40% 12,25% 11,00% 10,25%
2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
2.016.599.052 1.983.311.888 2.005.057.978 1.000.000.000 1.000.000.000 994.532.566
125.500.000.000 125.329.156.225
34
Held to maturity Astra Sedaya Finance XII Th 2011 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri B BCA Finance III Th 2010 Seri C Serasi Autoraya II Th 2011 Seri B Bentoel I Th 2007 Sarana Multigriya Finance Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi I Bank Mega Th 2008 Subordinasi Bank DKI I Th 2008 Subordinasi II Bank NISP Th 2008 Indofood Sukses Makmur IV Th 2007 Summit OTO Finance III Th 2009 Seri C Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Bank Danamon I Th 2007 Seri B Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Subordinasi Bank Jabar Banten A Th 2009 Jasa Marga XI Seri P Th 2003 Subordinasi Bank Jabar Banten A Th 2009 Indofood Sukses Makmur IV Th 2007 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII Adhi Karya IV Th 2007 Sukuk Ijarah Indosat III Th 2008 Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
8. SECURITIES (continued)
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
Securities as mentioned above were rated by Pefindo.
Jangka waktu dan tingkat suku bunga rata-rata efek-efek adalah sebagai berikut:
Maturity period and average interest rate of securities are as follows:
2012 Jangka waktu Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Tingkat bunga rata-rata per tahun Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
2011
15 tahun/years 5,5 tahun/years
14 tahun/years 5 tahun/years
11% 11%
11% 11%
Maturity period Government Bonds Corporate Bonds Average interest rate per year Government Bonds Corporate Bonds
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 semua efek-efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2012 and 2011, all securities classified as held to maturity were not impaired.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada efek-efek.
Management believes that is no allowance for impairment losses is necessary on securities.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku, efek-efek untuk posisi 31 Desember 2012 dan 2011 diklasifikasikan lancar.
In accordance with the prevailing Bank Indonesia Regulation securities as of December 31, 2012 and 2011 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak ada efek-efek yang dijadikan sebagai jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2012 and 2011, there were no securities pledged as collateral by the Bank.
9. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
9. LOANS
Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia
a.
By type of loans and by Bank Indonesia classification
2012
Jenis Pihak berelasi Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi Pihak Ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related parties Working capital Investment Consumer Employee
219.848.885 1.728.546.935 314.025.136
-
-
-
-
219.848.885 1.728.546.935 314.025.136
2.262.420.956
-
-
-
-
2.262.420.956
(22.624.210)
-
-
-
-
2.239.796.746
-
-
-
-
2.239.796.746
Total loans to related parties
592.858.749.636 1.914.527.827 400.319.660.060 24.828.893.281 96.330.985.075 1.976.241.071 -
645.793.678 126.689.782 -
50.000 9.590.628.482 350.633.471 -
3.721.957.808 13.773.668.551 7.921.649.590 17.499.800
599.141.078.949 448.512.850.374 106.706.198.989 17.499.800
Third parties Working capital Investment Consumer Employee
772.483.460
9.941.311.953
25.434.775.749
1.154.377.628.112
Jumlah 1.089.509.394.771 28.719.662.179 Cadangan kerugian penurunan nilai (2.136.810.023) (3.148.939.889)
(61.556.467)
(228.973.216)
(4.502.225.009)
(22.624.210 )
(10.078.504.604 )
Total Allowance for impairment losses
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.087.372.584.748 25.570.722.290
710.926.993
9.712.338.737
20.932.550.740
1.144.299.123.508
Total loans to third parties
Jumlah
1.089.612.381.494 25.570.722.290
710.926.993
9.712.338.737
20.932.550.740
1.146.538.920.254
Total
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
9. LOANS (continued)
Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
a. By type of loans and by Bank Indonesia classification (continued) 2011
Jenis Pihak berelasi Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Type Related parties Working capital Investment Consumer Employee
875.254.351 1.353.115.080 310.224.772
-
-
-
-
875.254.351 1.353.115.080 310.224.772
2.538.594.203
-
-
-
-
2.538.594.203
(25.385.942)
-
-
-
-
2.513.208.261
-
-
-
-
2.513.208.261
Total loans to related parties
512.051.770.857 1.146.524.905 385.214.439.791 20.251.184.957 107.860.511.691 795.381.558 919.563.695 -
1.544.997.722 468.967.377 -
545.550.000 269.047.952 1.442.201.277 -
399.214.818 5.069.327.509 2.524.941.498 -
515.688.058.302 411.272.967.586 112.623.036.024 919.563.695
Third parties Working capital Investment Consumer Employee
Jumlah 1.006.046.286.034 22.193.091.420 Cadangan kerugian penurunan nilai (9.022.329.548) (951.190.160)
2.013.965.099
2.256.799.229
7.993.483.825
1.040.503.625.607
(172.981.420 )
(25.000)
(356.646.657)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi Pihak Ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan
(25.385.942 )
(10.503.172.785 )
Total Allowance for impairment losses
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
997.023.956.486 21.241.901.260
1.840.983.679
2.256.774.229
7.636.837.168
1.030.000.452.822
Total loans to third parties
Jumlah
999.537.164.747 21.241.901.260
1.840.983.679
2.256.774.229
7.636.837.168
1.032.513.661.083
Total
Average interest rate per year is as follows:
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2012 Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan
b.
Jumlah/ Total
2011
11,75% 12,25% 12,00% 11,00%
13,00% 13,00% 13,50% 12,00%
Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia
b.
Working capital Investment Consumer Employee
By economic sectors and by Bank Indonesia classification
2012
Jenis Pihak Berelasi Perdagangan besar dan eceran Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related Parties
1.948.395.820 314.025.136
-
-
-
-
1.948.395.820 314.025.136
2.262.420.956
-
-
-
-
2.262.420.956
(22.624.210)
-
-
-
-
(22.624.210)
2.239.796.746
-
-
-
-
2.239.796.746
Total loans to related parties
-
-
-
-
3.692.150.823 17.924.838.673
Third parties Agriculture, hunting, and forestry Fishery
-
-
-
-
18.814.237.031 159.304.232.837 16.216.399.519
Pihak Ketiga Pertanian, perburuan, dan kehutanan 3.692.150.823 Perikanan 17.924.838.673 Pertambangan dan penggalian 18.814.237.031 Industri pengolahan 159.304.232.837 Konstruksi 16.216.399.519
36
Trading Others Total Allowance for impairment losses
Mining and digging Manufacturing Construction
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
9. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
b.
By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)
2012
Jenis
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Perdagangan besar dan eceran 405.988.912.724 14.494.415.712 Penyediaan akomodasi dan makan minum 29.806.628.616 138.080.108 Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 58.910.713.916 10.587.406.874 Perantara keuangan 141.416.061.809 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 129.138.618.113 699.638.944 Jasa pendidikan 3.073.947.869 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 656.348.387 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, dan hiburan 7.622.933.178 705.279.784 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 97.659.724 Lain-lain 96.845.711.552 2.094.840.757 Jumlah 1.089.509.394.771 28.719.662.179 Cadangan kerugian penurunan nilai (2.136.810.023) (3.148.939.889 )
Diragukan/ Doubtful
645.793.678
Macet/ Loss
9.590.678.482
Jumlah/ Total
7.083.593.146
Type
437.803.393.742
Trading
-
-
-
29.944.708.724
Provision of accomodation, food, and beverage
-
-
2.696.617.259 -
72.194.738.049 141.416.061.809
Transportation, warehouse, and communication Financial intermediaries
-
-
7.173.086.940 -
137.011.343.997 3.073.947.869
-
70.144.167
726.492.554
Real estate, leasing, and business services Education services Health services and social activities
-
-
472.184.847
8.800.397.809
Social services, sociocultural, and entertainment
126.689.782
350.633.471
7.939.149.390
97.659.724 107.357.024.952
The personal services serving households Others
772.483.460
9.941.311.953
25.434.775.749
1.154.377.628.112
(61.556.467)
(228.973.216)
-
(4.502.225.009)
(10.078.504.604)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.087.372.584.748 25.570.722.290
710.926.993
9.712.338.737
20.932.550.740
1.144.299.123.508
Total loans to third parties
Jumlah
1.089.612.381.494 25.570.722.290
710.926.993
9.712.338.737
20.932.550.740
1.146.538.920.254
Total
2011
Jenis Pihak Berelasi Perdagangan besar dan eceran Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related Parties
2.228.369.431 310.224.772
-
-
-
-
2.228.369.431 310.224.772
Trading Others
2.538.594.203
-
-
-
-
2.538.594.203
(25.385.942)
-
-
-
-
(25.385.942)
Total Allowance for impairment losses
2.513.208.261
-
-
-
-
2.513.208.261
Total loans to related parties Third parties Agriculture, hunting, and forestry Fishery
Pihak Ketiga Pertanian, perburuan, dan kehutanan 5.059.107.087 Perikanan 3.356.766.027 Pertambangan dan penggalian 5.982.709.165 Industri pengolahan 94.973.070.461 2.207.445.643 Konstruksi 8.025.494.557 Perdagangan besar dan eceran 350.725.058.731 3.202.225.283 Penyediaan akomodasi dan makan minum 29.198.201.238 Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 70.141.050.867 179.975.696 Perantara keuangan 159.060.286.477 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 158.330.951.376 15.641.182.170 Jasa pendidikan 4.362.349.576 -
-
-
-
5.059.107.087 3.356.766.027
-
-
-
5.982.709.165 97.180.516.104 8.025.494.557
1.446.004.197
-
5.015.542.327
360.388.830.538
Trading
Mining and digging Manufacturing Construction
-
50.000
-
29.198.251.238
Provision of accomodation, food, and beverage
378.647.033 -
-
-
70.699.673.596 159.060.286.477
Transportation, warehouse, and communication Financial intermediaries
-
-
-
173.972.133.546 4.362.349.576
Real estate, leasing, and business services Education services
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
9. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
b.
By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)
2011
Lancar/ Current
Jenis
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 152.044.025 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, dan hiburan 7.617.958.350 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 98.808.350 Lain-lain 108.962.429.747
c.
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
-
90.320.344
-
453.000.000
695.364.369
166.881.070
98.993.525
814.547.952
-
8.698.380.897
795.381.558
-
1.442.201.277
2.524.941.498
98.808.350 113.724.954.080
Jumlah 1.006.046.286.034 22.193.091.420 Cadangan kerugian penurunan nilai (9.022.329.548) (951.190.160)
2.013.965.099
2.256.799.229
7.993.483.825
1.040.503.625.607
(172.981.420)
(25.000)
(356.646.657)
(10.503.172.785)
Type Health services and social activities Social services,` sociocultural, and entertainment The personal services serving households Others Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
997.023.956.486 21.241.901.260
1.840.983.679
2.256.774.229
7.636.837.168
1.030.000.452.822
Total loans to third parties
Jumlah
999.537.164.747 21.241.901.260
1.840.983.679
2.256.774.229
7.636.837.168
1.032.513.661.083
Total
Berdasarkan jangka waktu
c.
By loan period
Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Loans classification by loan agreements and the remaining maturity are as follows:
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit:
By term of loan agreements:
2012 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2011
447.489.638.094 65.166.631.857 449.294.208.640 194.689.570.477
373.350.025.548 44.060.695.545 423.112.879.846 202.518.618.871
Until 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 5 years Over 5 years
1.156.640.049.068
1.043.042.219.810
(10.101.128.814)
(10.528.558.727)
Total Allowance for impairment losses
1.146.538.920.254
1.032.513.661.083
Total loans - net
By remaining maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2012 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2011
485.299.014.005 170.582.700.677 366.575.551.359 134.182.783.027
399.152.713.603 100.607.207.142 389.701.014.940 153.581.284.125
Until 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 5 years Over 5 years
1.156.640.049.068
1.043.042.219.810 (10.528.558.727)
Total Allowance for impairment losses
1.032.513.661.083
Total loans - net
(10.101.128.814) 1.146.538.920.254
Other significant information direct with loans are as follows:
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
9. LOANS (continued)
Berdasarkan jangka waktu (lanjutan)
c.
By loan period (continued)
a.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi (Catatan 25) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar 13% dan 13%, sedangkan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing sebesar 13% dan 13%.
a.
The average annual interest rate for related parties (Note 25) as of December 31, 2012 and 2011 are 13% and 13%, respectively, while average interest rate annually for third parties as of December 31, 2012 and 2011 are 13% and 13%, respectively.
b.
Kredit modal kerja berjangka waktu 1 tahun, kredit investasi berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun, kredit konsumsi berjangka waktu maksimal 8 tahun, kredit karyawan berjangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun.
b.
Working capital loans have term ranging 1 year, investment loan with term ranging 1 year to 5 years, consumption loans with term maximum 8 years, employee loans with term ranging 1 year to 10 years.
c.
Kredit yang direstrukturisasi oleh Bank pada tahun 2012 dan 2011 masing -masing sebesar Rp 9.590.865.324 dan Rp 7.200.000.000.
c.
Restructured loans by Bank in 2012 and 2011 are Rp 9,590,865,324 and Rp 7,200,000,000.
d.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain.
d.
Loans are generally collateralized by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell pledged assets, time deposits or other guarantees.
e.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian kredit yang mengalami penurunan nilai menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
e.
As of December 31, 2012 and 2011, listing of impaired loans by economic sector are as follows:
2012
2011
Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan makan minum Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan dan hiburan Lain-lain
17.320.065.306
6.461.546.524
-
50.000
2.696.617.259
378.647.033
7.173.086.940 70.144.167 472.184.847 8.416.472.643
543.320.344 913.541.477 3.967.142.775
Trading Provision of accomodation, food, and beverage Transportation, warehouse, and communication Real estate, leasing, and business sevice Health services and social activities Social services and entertainment Others
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
36.148.571.162
12.264.248.153
Total
Jumlah kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
(4.792.754.692)
(529.653.077)
31.355.816.470
11.734.595.076
Allowance for impairment losses Total non performing loan by economic sector
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio Non Performing Loans (NPL) gross dan net masing-masing sebesar 3,13% dan 2,71%, serta 1,18% dan 1,12%.
As of December 31, 2012 and 2011, the ratio Non Performing Loans (NPL) gross and net are 3.13% and 2.71%, 1.18% and 1.12%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
As of December 31, 2012 and 2011, there are no loans which exceded or penalty the Legal Lending Limit (LLL) as required.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9. LOANS (continued)
c. Berdasarkan jangka waktu (lanjutan) f.
c. By loan period (continued) f. The changes of allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan tahun berjalan
10.528.558.727 (427.429.913)
11.613.172.089 (387.650.610)
-
(695.576.082) (1.386.670)
Saldo akhir tahun
10.101.128.814
10.528.558.727
10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
10. INTEREST RECEIVABLE As of December 31, 2012 and 2011, listing of interest receivable are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian pendapatan bunga yang masih akan diterima adalah sebagai berikut: 2012
Jumlah
Balance at ending of the year
The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the potential losses arising from bad loans.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Efek-efek Kredit yang diberikan
Balance at beginning of the year Reversal during the year Interest accrual on impaired loan Written off during the year
2011
5.278.438.067 4.737.371.681
5.249.314.341 3.986.750.060
Securities Loans
10.015.809.748
9.236.064.401
Total
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 31 Desember 2012/December 31, 2012
Tanah/ Land Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount: Saldo 1 Januari 2012/ Balance January 1, 2012 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Saldo 31 Desember 2012/Balance December 31, 2012 Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2012/ Balance January 1, 2012 Penambahan/ Additions
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
Bangunan/ Buildings
Kendaraan/ Vehicles
Peralatan kantor/ Office equipment
Jumlah/ Total
4.959.600.000
8.232.471.744
11.099.333.693
7.105.464.360
11.638.412.571
43.035.282.368
-
-
350.687.535
34.857.500
805.678.679
1.191.223.714
-
(29.500.000)
(357.939.748)
(4.814.978.715)
4.959.600.000
8.202.971.744
10.891.527.261
3.271.276.860
12.086.151.502
39.411.527.367
-
3.616.058.389
8.359.588.858
5.350.650.999
9.352.071.374
26.678.369.620
-
410.298.683
905.640.963
654.920.830
1.007.031.472
2.977.891.948
(558.493.967)
40
(3.869.045.000)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2012/December 31, 2012
Tanah/ Land Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications
Bangunan/ Buildings
-
(23.804.167)
-
-
-
4.002.552.905
4.959.600.000
4.200.418.839
Saldo 31 Desember 2012/ Balance December 31, 2012 Jumlah tercatat 31 Desember 2012/ Carrying amount December 31, 2012
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
(558.493.967)
Peralatan kantor/ Office equipment
Kendaraan/ Vehicles
( 3.663.695.000 )
(8.536.976)
(347.707.253 )
Jumlah/ Total
(4.593.700.387)
-
8.536.976
-
8.698.198.878
2.341.876.829
10.019.932.569
25.062.561.181
2.193.328.383
929.400.031
2.066.218.933
14.348.966.186
31 Desember 2011/December 31, 2011
Bangunan/ Buildings
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
Kendaraan/ Vehicles
4.959.600.000
4.496.281.250
11.187.466.640
8.602.264.360
12.255.484.028
-
2.357.135.000
818.544.372
34.600.000
843.937.099
4.054.216.471
-
(4.975.500)
(31.518.746)
(1.528.000.000 )
(906.622.516)
(2.471.116.762)
-
1.384.030.994
(875.158.573)
(3.400.000 )
(554.386.040)
(48.913.619 )
4.959.600.000
8.232.471.744
11.099.333.693
7.105.464.360
11.638.412.571
43.035.282.368
-
2.688.587.129
7.491.296.282
6.104.511.367
9.316.797.258
25.601.192.036
-
376.709.732
1.122.273.024
777.539.629
1.317.252.581
3.593.774.966
Tanah/ Land Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount: Saldo 1 Januari 2011/ Balance January 1, 2011 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo 31 Desember 2011/Balance December 31, 2011 Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2011/ Balance January 1, 2011 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo 31 Desember 2011/Balance December 31, 2011 Jumlah tercatat 31 Desember 2011/ Carrying amount December 31, 2011
Peralatan kantor/ Office equipment
Jumlah/ Total
41.501.096.278
-
(4.975.502)
(31.495.445)
(1.527.999.997)
(905.002.714)
(2.469.473.658)
-
555.737.030
(222.485.004)
(3.400.000)
(376.975.752)
(47.123.726)
-
3.616.058.389
8.359.588.857
5.350.650.999
9.352.071.373
26.678.369.618
4.959.600.000
4.616.413.355
2.739.744.836
1.754.813.361
2.286.341.198
16.356.912.750
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 2.977.891.948 dan Rp 3.593.774.966 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 23a).
Depreciation expense of fixed assets are charged to general and administrative expense for the years ended December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 2,977,891,948 and Rp 3,593,774,966, respectively (Note 23a).
Aset tetap, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 diasuransikan terhadap risiko kebakaran gedung dan kendaraan bermotor kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, dan PT Cartis Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 22.096.520.566 dan Rp 27.081.065.188. Perusahaan asuransi tersebut bukan merupakan pihak yang berelasi dengan Bank. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian.
Fixed assets, except for land, as of December 31, 2012 and 2011 are insured against fire and earthquake with amounts insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, and PT Cartis Insurance Indonesia amounted to Rp 22,096,520,566 and Rp 27,081,065,188, respectively. Those insurance companies are not a related parties of the Bank. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses.
Penjualan aset tetap selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.431.338.000 dan Rp 1.061.605.199, dengan nilai buku masingmasing sebesar Rp 221.278.333 dan Rp 5.848.749, serta menghasilkan keuntungan penjualan masing-masing sebesar Rp 2.210.059.667 dan Rp 1.055.756.450 yang dicatat pada akun Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih (Catatan 24).
Sale of fixed assets for the years ended 2012 and 2011 are Rp 2,431,338,000 and Rp 1,061,605,199, each book value are Rp 221,278,333 and Rp 5,848,749, also resulted profit of sales on each fixed assets are Rp 2,210,059,667 and Rp 1,055,756,450 and recorded at Non Operating Income (Expenses) Net (Note 24).
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Bank.
By individual reviewed of fixed asset at the end of the year, Bank’s management believes that there is no indication for impairment in the value of Bank’s fixed assets.
12. ASET TAK BERWUJUD
12. INTANGIBLE ASSETS 2012
Perangkat Lunak - E-Bank Perangkat Lunak - Oracle Database Perangkat Lunak - SIAP Perangkat Lunak - SKMR Perangkat Lunak - ATM Perangkat Lunak - SQL Perangkat Lunak - Konfigura File Perangkat Lunak - Windows Jumlah Dikurangi: Akumulasi amortisasi Jumlah - bersih
2011
685.519.800 622.515.454 352.000.000 330.000.000 200.000.000 44.936.100 40.000.000 3.977.500
685.519.800 209.000.000 330.000.000 200.000.000 44.936.100 40.000.000 3.977.500
2.278.948.854
1.513.433.400
(895.534.638)
(719.615.938)
1.383.414.216
793.817.462
Software - E-Bank Software - Oracle Database Software - SIAP Software - SKMR Software - ATM Software - SQL Software - File Configure Software - Windows Total Less: Accumulated amortization Total - net
Intangible assets are amortized over 5-10 years.
Aset tak berwujud diamortisasi selama 5-10 tahun.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS 2012
Agunan yang diambil alih - bersih Penetapan pajak dalam proses banding (Catatan 16) Biaya ditangguhkan Persediaan buku, barang cetakan dan materai Setoran jaminan Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai aset non - keuangan Jumlah - bersih
2011
892.952.248
2.840.416.046
8.070.964.410 858.026.093
636.767.348
590.804.688 3.248.840.000 17.217.000
615.736.028 3.247.020.000 5.551.641
(188.500.000)
(1.915.320.863)
13.490.304.439
Foreclosed assets - net Taxes assesment under appeal (Note 16) Deferred expenses Inventories of books, printed materials, and stamp duty Security deposits Others Less: Allowance for impairment losses on non - financial assets
5.430.170.200
Total - net
Agunan yang diambil alih
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represent loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed assets as required by Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
The changes in allowance impairment for losses on foreclosed assets are as follows:
2012 Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
2011
1.915.320.863 (1.726.820.863) 188.500.000
4.154.086.869 (2.238.766.006)
Balance at beginning of the year Reversal during the year
1.915.320.863
Balance at ending of the year
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for impairment losses on foreclosed assets are adequate to cover losses that may arise.
Biaya ditangguhkan antara lain terdiri dari pra operasional, undian dan hadiah, pengembangan system, dan lainnya.
Deferred charges, include pre-operational, prize and rewards, system development, and other deffered changes.
Setoran jaminan terdiri atas deposit ATM ALTO dan deposit sewa.
Advances consists of deposit in ATM ALTO and rent deposits.
14. SIMPANAN NASABAH
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
10.886.359.229 1.420.732.394.316
12.287.196.614 1.319.133.839.772
Related parties Third parties
Jumlah
1.431.618.753.545
1.331.421.036.386
Total
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) Deposits from customers consists of:
Simpanan nasabah terdiri dari: 2012
2011
Giro Tabungan Deposito berjangka
152.328.586.121 120.438.763.716 1.158.851.403.708
142.706.989.109 130.141.910.122 1.058.572.137.155
Demand deposits Saving deposits Time deposits
Jumlah
1.431.618.753.545
1.331.421.036.386
Total
a.
Giro terdiri dari:
a. 2012
2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
1.062.960.519 151.265.625.602
2.396.802.556 140.310.186.553
Related parties Third parties
Jumlah
152.328.586.121
142.706.989.109
Total
4,00%
5,50%
The average interest rate per annum Rupiah
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
b.
Demand deposits consists of:
Giro yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).
Demand deposits from related parties are on normal commercial term (Note 25).
Terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 18.000.000.000 dan Rp 3.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
There are demand deposits blocked and pledged as loan collateral amounted to Rp 18,000,000,000 and Rp 3,000,000,000 as of December 31, 2012 and 2011.
Tabungan terdiri dari :
b. 2012
Pihak berelasi Tabungan Super Tabungan Harda Tabunganku
Saving deposits consists of :
2011
822.014.062 166.367.720 23.317.182
1.004.311.065 126.967.287 18.738.706
Related parties Super Savings Harda Savings My Savings
Jumlah-pihak berelasi
1.011.698.964
1.150.017.058
Total-related parties
Pihak ketiga Tabungan Super Tabungan Harda Tabunganku Tabungan karyawan
97.684.358.550 19.809.182.000 1.827.485.840 106.038.362
107.215.577.015 20.562.980.426 1.213.335.623 -
Third parties Super Savings Harda Savings My Savings Employee Savings
Jumlah-pihak ketiga
119.427.064.752
128.991.893.064
Total-third parties
Jumlah Tabungan
120.438.763.716
130.141.910.122
Total Saving deposits
3,50%
5,00%
The average interest rate per annum Rupiah
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
Saving deposits from related parties are on normal commercial term (Note 25).
Tabungan yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) c.
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Deposito berjangka terdiri dari:
c.
Time deposits consists of:
2012
2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
8.811.699.746 1.150.039.703.962
8.740.377.000 1.049.831.760.155
Related parties Third parties
Jumlah
1.158.851.403.708
1.058.572.137.155
Total
Perincian deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The details of time deposits as of December 31, 2012 and 2011 by maturity are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By period of time deposits:
2012
2011
Pihak berelasi 1 minggu 1 bulan 3 bulan 6 bulan
5.000.000.000 3.261.699.746 500.000.000 50.000.000
8.240.377.000 500.000.000 -
Related parties 1 week 1 month 3 months 6 months
Jumlah-pihak berelasi
8.811.699.746
8.740.377.000
Total-related parties
1.000.000.000 39.527.656.424 828.741.732.427 196.406.410.253 49.050.934.315 35.312.970.543
17.177.964.428 839.230.621.323 102.590.084.123 59.884.994.382 30.948.095.899
Third parties On Call 1 week 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah-pihak ketiga
1.150.039.703.962
1.049.831.760.155
Total-third parties
Jumlah
1.158.851.403.708
1.058.572.137.155
Total
Pihak ketiga On Call 1 minggu 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
By remaining period until maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2012
2011
Pihak berelasi Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan
8.261.699.746 500.000.000 50.000.000
8.144.275.070 596.101.930 -
Related parties Until 1 month Over 1 - 3 months Over 3 - 6 months
Jumlah-pihak berelasi
8.811.699.746
8.740.377.000
Total-related parties
962.452.250.150 141.299.170.246 24.911.017.101 21.377.266.465
792.688.051.299 178.284.201.865 61.688.861.233 17.170.645.758
Third parties Until 1 month Over 1 - 3 months Over 3 - 6 months Over 6 - 12 months
Jumlah-pihak ketiga
1.150.039.703.962
1.049.831.760.155
Total-third parties
Jumlah
1.158.851.403.708
1.058.572.137.155
Total
7,00%
8,25%
The average interest rate per annum Rupiah
Pihak ketiga Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
Time deposits which received from related parties will be effective at similar terms and conditions as those done with third parties (Note 25).
Deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) c.
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan):
c.
Time deposits consists of (continued): Total time deposits which were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 132,111,842,728 and Rp 126,082,571,069, respectively.
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 132.111.842.728 dan Rp 126.082.571.069. 15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS The deposits from other banks consists of:
Simpanan dari bank lain terdiri dari: 2012
2011
Pihak berelasi Giro
3.992.157.076
845.747.764
Related parties Demand deposits
Jumlah-pihak berelasi
3.992.157.076
845.747.764
Total-related parties
Pihak ketiga Giro Deposito
24.021.814.882 69.853.808.162
21.722.549.772 43.333.517.591
Third parties Demand deposits Time deposits
Jumlah-pihak ketiga
93.875.623.044
65.056.067.363
Total-third parties
Jumlah
97.867.780.120
65.901.815.127
Total
The average interest rates per annum (Rupiah):
Tingkat bunga rata-rata per tahun (Rupiah): 2012 Giro Deposito
2011 4,00% 6,75%
5,50% 8,00%
There are no deposits from other banks blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2012 and 2011.
Tidak ada simpanan dari bank lain yang diblokir dan atau dijadikan jaminan kredit dan transaksi/fasilitas perbankan lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 16. PERPAJAKAN a.
Demand deposits Deposits
16. TAXATION
Utang pajak
a. 2012
Taxes payable
2011
Pajak penghasilan: - Pasal 29 - Pasal 4 (2) - Pasal 21 - Pasal 25 - Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
3.094.836.869 1.289.738.488 338.205.410 500.000.000 95.427.698 6.440.017
3.784.350.994 1.473.331.974 514.421.226 150.000.000 128.354.978 7.976.961
Income taxes: Article 29 Article 4 (2) Article 21 Article 25 Article 23 Value Added Tax
Jumlah
5.324.648.482
6.058.436.133
Total
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
16. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
b.
Tax benefit (expenses) of the Bank consists of:
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari: 2012
2011
Pajak kini Pajak tangguhan
(7.194.836.869) (4.023.280)
(5.434.350.994) 611.603.913
Current tax Deferred tax
Jumlah
(7.198.860.149)
(4.822.747.081)
Total
The reconciliation of income before income tax as shown in statements of comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba fiskal yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan badan Beda waktu: Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan Jumlah Beda tetap: Pemulihan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan Tunjangan PPh pasal 21 Sumbangan Keuntungan penjualan aset tetap Denda Lain-lain Jumlah Laba kena pajak Beban pajak penghasilan badan
c.
Current Tax (continued)
2011 20.826.856.617
Income before corporate income tax
(922.966.731) 1.937.486.829
1.531.304.017 915.111.636
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits
1.014.520.098
2.446.415.653
27.254.976.841
(1.726.820.863) 2.168.284.442 31.606.500 36.780.458 -
(2.275.028.410) 1.727.183.573 51.076.300 (1.055.756.450) 16.656.695 -
509.850.537
(1.535.868.292)
Total Permanent differences: Reversal of allowance for impairment losses from non-financial assets Allowance of tax article 21 Donations Gain on sale fixed assets Penalties Others Total
28.779.347.476
21.737.403.978
Taxable income
7.194.836.869
5.434.350.994
Corporate income tax expense
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka: PPh pasal 25
4.100.000.000
1.650.000.000
Less: Prepaid taxes: Article 25
Utang pajak penghasilan badan
3.094.836.869
3.784.350.994
Corporate income tax payable
Pajak tangguhan
c.
Deferred tax 2012
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive income
Koreksi/ Corrections
Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits obligation
2.270.719.201
Jumlah/Total
2.543.779.394
273.060.193
47
(257.653.305) (257.653.305)
(230.741.683)
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (215.334.795)
484.371.708
2.755.090.909
253.630.025
2.539.756.114
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
16. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
c.
Deferred tax (continued) 2011
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits obligation Jumlah/Total
31 Desember 2010/ December 31, 2010 (109.765.811)
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive income
31 Desember 2011/ December 31, 2011
382.826.004
273.060.193
2.041.941.292
228.777.909
2.270.719.201
1.932.175.481
611.603.913
2.543.779.394
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008, pengganti UndangUndang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
By Income Tax Law No. 36/2008, the amendment of Tax Law No. 7/1983, on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective on January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010.
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2007. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 23, dan pajak penghasilan badan sebesar Rp 8.070.964.410, yang terdiri dari:
As of November 27, 2012, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2007. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of value added tax, income tax article 23, and corporate income tax amounted to Rp 8,070,964,410, which consists of:
No. 1. 2. 3. 4.
No. SKPKB/ SKPKB No.
Jenis Pajak/Types of tax PPh badan/Corporate income tax PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services PPh pasal 23/Income tax art 23 PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services
00004/206/07/046/12 00016/107/07/046/12 00018/203/07/046/12 00037/207/07/046/12
Jumlah/Total
Jumlah/Total 4.660.906.280 331.610.588 624.529.188 2.453.918.354 8.070.964.410
Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh Manajemen Bank. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank telah membayar kekurangan pajaknya.
The result of the audit was agreed by the Bank’s Management. As of December 21, 2012, the Bank has paid the underpayment of taxes.
Bank telah mengajukan keberatan atas penetapan SKPKB atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan pasal 23 yang disajikan sebagai bagian dari akun aset lain-lain (Catatan 13). Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, surat keberatan ini masih dalam proses penelaahan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
The Bank has filed an objection to setting the tax underpayment assessment letter (SKPKB) of corporate income tax, value added tax and income tax article 23 presented as part of other assets account (Note 13). Up to the date of the issuance of financial statements, this objection letter is still under reviewed by Directorate General of Taxes.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Administrasi
d.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (”DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 17. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA
17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Program pensiun dan liabilitas imbalan pensiun untuk tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan hasil perhitungan aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”.
Pension plans and retirement benefit liabilities balance as of December 31, 2012 and 2011 are calculated by an independent actuary in accordance with SFAS 24 (Revised 2004) concerning “Employee Benefits”.
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Employee benefits expenses recognized in the statements of comprehensive income are:
2012
2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
1.673.331.970 680.025.465 1.077.354.701
2.050.380.290 667.611.868 (1.028.178.307)
Jumlah
3.430.712.136
1.689.813.851
2012 10.691.990.522
Liabilitas imbalan kerja
11.020.363.634
Total
The amount included in the statements of financial position arising from the Bank’s obligations in respect of these employment benefits are as follows:
Jumlah yang dicakup pada laporan posisi keuangan yang berasal dari liabilitas Bank sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja Kerugian aktuaria yang belum diakui
Current service cost Interest cost Past service cost
2011 12.794.205.759
328.373.112
(3.711.328.954) 9.082.876.805
Present value of employee benefits obligation Unrecognized actuarial loss Employee benefits obligation
Net liability recognized in statements of financial position in respect of this employee are as follows:
Jumlah liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan atas manfaat karyawan tersebut adalah sebagai berikut: 2012
2011
Awal tahun Pembayaran imbalan Dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan
9.082.876.805 (1.493.225.307)
8.167.765.169 (774.702.215)
3.430.712.136
1.689.813.851
Beginning of the year Benefit paid Amount charge to statements of comprehensive income during the year
Jumlah
11.020.363.634
9.082.876.805
Total
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (lanjutan)
17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
Perhitungan aktuaria atas liabilitas imbalan pascakerja untuk Bank yang terkait dengan perhitungan UU No. 13, perhitungan dana pensiun pemberi kerja, perhitungan THT dan perhitungan imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen berdasarkan laporan tertanggal 12 Nopember 2012.
The actuarial computations of post-employment benefits obligation as of December 31, 2012 and 2011 for the Bank includes UU No. 13, pension fund, THT and employee benefit calculation, were prepared by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, based on its report dated November 12, 2012.
Perhitungan tersebut sebagai berikut:
The computation used the following assumptions:
menggunakan
asumsi 2012
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
7,00% 8,00% TMI-II 1999 5,00% 0,1% 20-29 tahun/years old 0,05% 30-39 tahun/years old 0,03% 40-44 tahun/years old 0,02% 45-49 tahun/years old 0,01% 50-54 tahun/years old 55 tahun/years old
Usia pensiun normal
Discount rate Future salary rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement age
2011 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
7,50% 8,00% TMI-II 1999 5,00% 0,1% 20-29 tahun/years old 0,05% 30-39 tahun/years old 0,03% 40-44 tahun/years old 0,02% 45-49 tahun/years old 0,01% 50-54 tahun/years old 55 tahun/years old
Usia pensiun normal
Normal retirement age
Present value of funded obligations, fair value of plan assets and surplus of program and actuarial gains (losses) on historical adjustments for the last five years are as follows:
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program serta keuntungan (kerugian) aktuarial atas penyesuaian historis untuk lima tahun terakhir yaitu: 2012
Discount rate Future salary rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
2010
2009
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
10.691.990.522 -
12.794.205.759 -
8.365.404.474 -
6.549.980.266 -
3.543.967.712 -
Present value of obligation Fair value of plan assets
Surplus pada program (Keuntungan) kerugian yang belum diakui
10.691.990.522
12.794.205.759
8.365.404.474
6.549.980.266
3.543.967.712
Surplus in plan
233.361.030
2.728.404.130
Unrecognized actuarial (gain) loss
6.783.341.296
6.272.371.842
Total
328.373.112 Jumlah
11.020.363.634
2011
(3.711.328.954) 9.082.876.805
(197.639.305) 8.167.765.169
18. LIABILITAS LAIN-LAIN
2008
18. OTHER LIABILITIES 2012
2011
Safe Deposit Box Lain-lain
850.808.053 2.885.289.078
674.950.008 2.111.531.251
Safe Deposit Box Others
Jumlah
3.736.097.131
2.786.481.259
Total
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK The composition of Bank’s shareholders and their respective share holdings as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah lembar saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah nilai saham/ Total amount of shares
PT Hakim Putra Perkasa Kwee Sinto
109.400 15.600
88% 12%
109.400.000.000 15.600.000.000
PT Hakim Putra Perkasa Kwee Sinto
Jumlah
125.000
100%
125.000.000.000
Total
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Harda Internasional No. 05 tanggal 4 Januari 2011 yang dibuat di hadapan notaris P. Suandi Halim, SH, para pemegang saham telah menyetujui untuk peningkatan modal dasar dari Rp 120.000.000.000 menjadi sebesar Rp 200.000.000.000 dan peningkatan modal disetor yang semula Rp 115.000.000.000 menjadi Rp 125.000.000.000.
Based on the Statement of Shareholders Agreement No. 05 dated January 4, 2011 PT Bank Harda Internasional, of a notary P. Suandi Halim, SH, shareholders agreed to increase the authorized capital from Rp 120,000,000,000 to Rp 200,000,000,000 and to increase paid-in capital from Rp 115,000,000,000 to Rp 125,000,000,000.
Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU02632.AH.01.02 Tahun 2011, tanggal 18 Januari 2011.
This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-02632.AH.01.02 in 2011, dated January 18, 2011.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 14 Juni 2012, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2011 untuk tujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1.500.000.000.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders as of June 14, 2012, the Bank allocated net profit for the year 2011 for general reserve amounted to Rp 1,500,000,000.
20. PENDAPATAN BUNGA
20. INTEREST INCOME 2012
2011
Pendapatan bunga terdiri dari: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain
135.620.657.395 31.426.428.008 127.564.993
124.983.624.838 39.636.483.188 1.190.236.754
Interest income consists of: Loans Securities Placements with other banks
Jumlah
167.174.650.396
165.810.344.780
Total
Interest income from related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 are amounted to Rp 256,240,587 and Rp 859,176,377, respectively.
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 256.240.587 dan Rp 859.176.377.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN BUNGA
21. INTEREST EXPENSES 2012
Beban bunga terdiri dari: Deposito berjangka Giro Tabungan Premi penjaminan simpanan (Catatan 27) Call money Lain-lain Jumlah
2011
79.406.059.856 7.457.880.477 3.909.657.013
96.202.663.711 8.491.059.877 4.826.297.138
2.875.184.056 25.784.721 -
2.874.668.215 868.056 500.000
Interest expenses consists of: Time deposits Demand deposits Saving deposits Deposits guarantee premium (Note 27) Call money Others
93.674.566.123
112.396.056.997
Total
Jumlah beban bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 619.911.083 dan Rp 1.158.149.891.
The amount of interest expense from related parties on December 31, 2012 and 2011 are Rp 619,911,083 and Rp 1,158,149,891, respectively.
22. PEMULIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET NON-KEUANGAN
22. REVERSAL OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS
Rincian pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
Details of reversal of allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets are as follows:
2012 Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit (Catatan 9) Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih (Catatan 13) Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Jumlah
2011
(36.262.404)
Reversal of allowance for impairment losses on loans (Note 9) Reversal of allowance for impairment losses on foreclosed assets (Note 13) Reversal for estimated losses on commitments and contingencies
(2.662.679.020)
Total
(427.429.913)
(387.650.610)
(1.726.820.863)
(2.238.766.006)
(2.154.250.776)
23. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
23. OTHER OPERATING EXPENSES 2012
2011
Akun ini terdiri dari: Umum dan administrasi Tenaga kerja
23.051.632.834 32.561.093.227
21.273.505.905 26.843.153.633
This account consists of: General and administrative Personnel
Jumlah
55.612.726.061
48.116.659.538
Total
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan) a.
23. OTHER OPERATING EXPENSES (continued)
Beban Umum dan Administrasi
a. 2012
Sewa Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Jasa penyedia tenaga kerja Telepon, listrik, dan air Keamanan Jasa lintas Arta Pendidikan dan pelatihan Iklan dan promosi Keperluan kantor Asuransi Biaya administrasi, BI, dan bank lain Transportasi Jasa profesional Pemeliharaan dan perbaikan Amortisasi biaya pra-operasi dan aset tak berwujud Cetakan, materai, dan benda pos Perjalanan dinas Pajak Keperluan rumah tangga Sumbangan Lain-lain Pengurusan surat izin Jumlah
b.
General and Administrative Expenses
2011
5.756.913.991 2.977.891.948 2.812.008.876 1.582.737.662 1.217.285.000 1.159.787.223 1.133.634.952 1.133.565.242 1.056.961.722 910.612.097 874.293.687 767.154.163 533.423.592 302.118.464
3.544.277.282 3.593.774.966 2.511.203.088 1.496.348.983 1.124.031.930 1.081.641.297 1.131.014.833 1.564.079.901 1.036.791.028 877.337.320 799.752.778 730.751.615 376.611.275 396.901.481
182.627.504 178.358.945 152.299.295 129.059.793 113.341.291 31.606.500 30.637.687 15.313.200
125.941.117 227.636.330 202.238.900 176.703.683 103.831.930 51.076.300 68.234.493 53.325.375
Rent Depreciation of fixed assets (Note 11) Outsourcing Telephone, electricity, and water Security Arta traffic services Education and trainings Advertising and promotion Office supplies Insurance Administration, BI, and other banks Transportation Professional fee Repair and maintenance Amortization of pra-operation expenses and intangible assets Printed stamp and postal stationery Business travels Taxes Household Donations Others Processing of license
23.051.632.834
21.273.505.905
Total
Beban tenaga kerja
b. 2012
Personnel Expenses
2011
Gaji dan tunjangan Beban imbalan kerja Tunjangan hari raya Tunjangan uang makan/transport Tunjangan ASTEK Tunjangan teller Lembur Tunjangan kesehatan Rekreasi dan olahraga Biaya pegawai lainnya Tunjangan pakaian seragam Tunjangan premi asuransi kecelakaan Hadiah dan jasa prestasi
23.309.435.986 3.540.674.041 3.345.269.169 1.465.143.094 609.034.751 88.852.380 64.645.123 62.174.000 49.568.000 17.878.400 6.795.000 1.623.283 -
21.215.179.253 1.692.343.851 1.374.946.534 1.577.980.239 575.777.552 76.047.618 62.802.131 94.468.700 25.502.725 24.071.200 88.690.000 765.830 34.578.000
Wages and salaries Employee benefits expense THR allowance Employee meal/transport allowance ASTEK allowance Teller allowance Overtime Health benefits Recreation and sport Other personnel expenses Uniform allowance Insurance allowance Gift and service achievements
Jumlah
32.561.093.227
26.843.153.633
Total
24. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL BERSIH
24. NON OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
2012 Akun ini terdiri dari: Keuntungan penjualan aset tetap bersih (Catatan 11) Kerugian atas penjualan agunan yang diambil alih Pendapatan (beban) lainnya bersih Jumlah
2011
(576.820.863)
-
(111.227.468)
6.145.316.972
This account consists of: Gain on sale of fixed assets net (Note 11) Loss on disposal foreclosed assets Other non operating income (expenses) - net
7.201.073.422
Total
2.210.059.667
1.055.756.450
1.522.011.336
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
Bank melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan pemegang saham dan/atau manajemen yang sama dengan Bank. Transaksi-transaksi ini terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secara substansial telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transaksi-transaksi signifikan dengan perusahaan-perusahaan yang berelasi adalah sebagai berikut:
Bank dealing transactions with the companies which is the stockholder and/or the same management with the Bank. These transactions related with lending and funding in normal conditions and substancially required normal regulations just like other third parties. Significant transactions with related parties company are as follows:
2012
2011
Aset Kredit (Catatan 9)
2.262.420.956
2.538.594.203
Assets Loans (Note 9)
Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi
2.262.420.956
2.538.594.203
Total assets with related parties
0,13%
0,16%
Percentage of total assets
1.062.960.519 1.011.698.964 8.811.699.746 3.992.157.076
2.396.802.556 1.150.017.058 8.740.377.000 845.747.764
Liabilities Deposits from customers (Note 14) Demand deposits Saving deposits Time deposits Deposits from other banks (Note 15)
14.878.516.305
13.132.944.378
Total liabilities with related parties
Persentase dari total liabilitas
0,96%
0,92%
Percentage of total liabilities
Pendapatan bunga (Catatan 20)
256.240.587
859.176.377
Interest income (Note 20)
0,15%
0,52%
Percentage of total interest income
619.911.083
1.158.149.891
Interest expenses (Note 21)
0,66%
1,03%
Percentage of total interest expenses
Persentase dari total aset Liabilitas Simpanan nasabah (Catatan 14) Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain (Catatan 15) Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak berelasi
Persentase dari total pendapatan bunga Beban bunga (Catatan 21) Persentase dari total beban bunga
Included in salary and benefits is passed to compensation of Board of Directors, for the years ended as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 1,747,701,233 and Rp 1,655,608,000.
Termasuk dalam gaji dan tunjangan adalah kompensasi kepada Direksi, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 1.747.701.233 dan Rp 1.655.608.000.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
25. TRANSACTIONS (continued)
Perorangan/Individual
Perusahaan/Companies
RELATED
PARTIES
The nature and type of transactions with related parties as follows:
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Pihak hubungan berelasi/ Related parties
WITH
Sifat hubungan berelasi/ The nature of relation
Transaksi/Transaction
Komisaris/Commissioner Direksi/Director Karyawan/Employee Pejabat Eksekutif/Executive Staff Afiliasi/Affiliation
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Kredit/Loans Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense Pendapatan bunga/Interest income Kredit/Loans Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense Pendapatan bunga/Interest income
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are as follows:
Komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 2012
2011
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(152.117.847.753)
(125.438.396.798)
Commitments Commitments liabilities Unused loan facilities to debtors
Liabilitas komitmen - bersih
(152.117.847.753)
(125.438.396.798)
Commitments liabilities - net
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Pencadangan denda dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diberikan
Contingencies Contingencies receivables 3.010.098.072
1.294.705.877
Past due interest receivables
3.724.754.459
-
Past due fine allowance
6.734.852.531
1.294.705.877
(700.441.181)
(4.413.503.059)
Total contingencies receivables Contingencies liabilities Bank guarantee issued
Jumlah liabilitas kontinjensi
(700.441.181)
(4.413.503.059)
Total contingencies liabilities
Liabilitas kontinjensi - bersih
6.034.411.350
(3.118.797.182)
Contingencies liabilities - net
(146.083.436.403)
(128.557.193.980)
Total commitments and contingencies - net
Jumlah komitmen dan kontinjensi - bersih
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang berelasi sebesar Rp 127.067.781 dan 4.522.404.740.
As of December 31, 2012 and 2011, Bank has amount of commitments and contingencies transaction with related parties as Rp 127,067,781 and Rp 4,522,404,740.
27. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
27. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATION
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
By Law No. 24 dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by the Government Regulation No. 3 dated October 13, 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be amended if the situation is comply with the valid particular criterias.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. JAMINAN LIABILITAS (lanjutan)
PEMERINTAH PEMBAYARAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TERHADAP BANK UMUM
27. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATION (continued)
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
By “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “LPS” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposits, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank is a participant of the program.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.875.184.056 dan Rp 2.874.668.215.
The Government guarantee’s premium had paid in 2012 and 2011 amounted to Rp 2,875,184,056 and Rp 2,874,668,215, respectively.
28. MANAJEMEN RISIKO
28. RISK MANAGEMENT
Dalam mengelola risiko, Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen risiko yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh Basel Committee on Banking Supervision khususnya konsep New Basel Capital Accord (Basel II).
In managing risk, the Bank is required to apply risk management in accordance with the principles of risk management that have been set according to Bank Indonesia Regulation on the Application of Risk Management for Commercial Banks and the documents produced by the Basel Committee on Banking Supervision, particularly the concept of the New Basel Capital Accord (Basel II).
Sejalan dengan pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku dan yang akan diberlakukan, Bank terus berbenah diri untuk melangkah mengembangkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian intern yang menyeluruh sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut.
In line with the development of risk management in accordance with applicable Regulations of Bank Indonesia (PBI) and which will be in place, the Bank continues to improve itself for the steps to develop a framework of risk management systems and a comprehensive internal control structure that can provide information on the potential risks early and take adequate steps to minimize the risk.
Kerangka pengelolaan risiko dibuatkan dalam bentuk kebijakan pengelolaan risiko, prosedur dan penetapan limit, pemberian kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat pengelolaan risiko yang berjalan pada seluruh aktivitas fungsional.
Risk management framework is created in the form of risk management policies, procedures and limits, granting authority and other provisions as well as various risk management tools that run on all functional activities.
Untuk memastikan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit serta kewenangan yang ada sesuai dengan perkembangan bisnis, maka dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara periodik sesuai dengan kompleksitas bisnis.
To ensure policies, procedures, and limits as well as the existing authority in accordance with the development of business, then Bank conducted an evaluation and changing parameter periodically by the complexity of the business.
Sejalan dengan PBI No. 3/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank mengelola 5 (lima) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko kepatuhan.
According to PBI No. 3/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, Bank manages 5 (five) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, and compliance risk.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Dengan diterbitkannya PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas PBI No. 3/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka risiko yang dikelola Bank menjadi 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan. Pelaporan kedelapan risiko tersebut disesuaikan dengan SE-BI 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas SE-BI 5/21/DPNP/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
With the publication of PBI No. 11/25/PBI/2009 about changes on PBI No. 3/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, then the risk is managed by the Bank into 8 (eight) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. The eight risk’s report are adjusted to SE-BI 13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding the amendment of SE-BI 5/21/DPNP/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks.
Dalam rangka proses pelaksanaan manajemen risiko dan sistem informasi manajemen risiko yang efektif, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko, dimana strategi manajemen risiko Bank ditetapkan dalam Rapat Komite Manajemen Risiko dengan keanggotaan Komite Manajemen Risiko seluruh Direksi dan para Kepala Divisi.
In the framework of implementing process of risk management and information system for effective risk management, the Bank has established a Risk Management Committee, when the Bank's risk management strategy is set out in the Risk Management Committee Meeting with the entire membership of the Risk Management Committee of Directors and Heads of Divisions.
Komite Manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab dalam mengkaji eksposur risiko, penetapan limit risiko, dan memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko memantau pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan, dan melakukan pengkajian, memantau profil risiko Bank serta melaporkannya secara berkala.
Risk Management Committee has responsibility in assessing their risk exposures, risk limits, and monitoring the implementation of risk management policies. Risk Management unit is monitoring the implementation of strategy and risk management policies that have been established, and conducting assessments, monitoring the Bank's risk profile and reporting periodically.
Dalam rangka menerapkan budaya risiko pada seluruh unit kerja, maka pelaksanaannya berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang positif dengan membuat strategi risiko yang didefinisikan dengan baik pada struktur Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite yang telah terbentuk bekerja aktif sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, wewenang dan jenjang pendelegasian operasional yang jelas dan transparan.
In order to implement risk culture in all working units, the implementation is based on positive principles and values by creating a strategy of welldefined risk on the structure of the Board of Commissioners, Directors, and Committees that have been formed to work actively in accordance with the role and responsibilities, delegation of authority and operational levels in a clear and transparant.
Tugas utama Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses untuk mengumpulkan dan menguji pengukuran dan pelaporan risiko. Penetapan kebijakan manajemen risiko dilakukan melalui proses rapat Komite Manajemen Risiko dan persetujuan oleh Direksi.
The main task of the Risk Management Unit is to establish policies and procedures of risk management and to conduct a series of processes to collect and to test the measurement and risk report. Determination of risk management policies is conducted through the Risk Management Committee meeting and approval by the Board of Directors.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya. Bank melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun strategi dan kerangka kerja serta menjalankan upaya mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, UMKM, komersial, maupun konsumsi, penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga.
Credit risk is risk which caused as a result of counterparty failure fulfilling the obligation. The Bank manages credit risk by developing strategies and frameworks as well as running the risk of mitigation efforts on the business aspects of micro lending, SMES, commercial, or consumption, inter bank placements and purchases of securities.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Pemilihan target pasar tersebut memperlihatkan kemampuan mengelola risiko kredit yang dimiliki Bank yang fokus pada beberapa bisnis yang telah memiliki rekam jejak dan kompetensi pada bisnis tersebut.
Selection of target markets showed the ability to manage credit risk held by the Bank that focuses on some businesses that already have a track record and competence in the business.
Strategi dan kerangka kerja yang dimaksud adalah menyeimbangkan ekspansi penempatan dana yang dilakukan dengan tersedianya modal yang cukup untuk menutup risiko kredit, yang diantaranya diindikasikan dengan tingkat rasio aset produktif bermasalah yang tetap terjaga pada tingkat yang dapat dikendalikan oleh Bank.
The strategy and framework that are intended to balance the expansion fund made with the availability of sufficient capital to cover credit risk, some of them were indicated by the level of non performing asset ratio which is maintained at a level that can be controlled by the Bank.
Kebijakan dan prosedur atas aset produktif Bank telah tertulis dalam berbagai ketentuan internal yang berlaku seperti KSOP Perkreditan dan Pedoman Manajemen Risiko Kredit serta aspek mitigasi risiko yang harus dijalankan seluruh unit kerja yang terkait dalam pengelolaan aset produktif.
The policies and procedures of the Bank's earning assets have been written in a variety of internal regulations such as KSOP Credit and Credit Risk Management Guidelines and risk mitigation aspects that must be run by all units involved in the management of productive assets.
Pada akhir tahun 2012, pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dan pihak ketiga masih dalam Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
In the end of 2012, granted loans to related parties and third parties as well as Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.
Data-data pada tabel di bawah ini adalah Konsentrasi Kredit Bank yang menggambarkan pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi dan kelompok debitur.
The following table is Bank’s Loan Concentration which describes loan based on economic sector and debtor’s group.
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan ekonomi adalah sebagai berikut:
Bank’s Loan Concentration based on economic sector are as follows:
sektor
2012 Rp Sektor Ekonomi Pertanian, perburuan, dan kehutanan Perikanan Pertambangan Industri pengolahan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan Penyediaan akomodasi dan makan minum Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain Jumlah
2011 %
Rp
%
3.692.150.823 17.924.838.673 18.814.237.031 159.304.232.837 16.216.399.519 439.751.789.562
0,32 1,55 1,63 13,77 1,40 38,02
5.059.107.087 3.356.766.027 5.982.709.165 97.180.516.104 8.025.494.557 362.617.199.969
0,49 0,32 0,57 9,32 0,77 34,77
29.944.708.724
2,59
29.198.251.238
2,80
Economic Sectors Agriculture, hunting, and forestry Fishery Mining Manufacturing Electricity, gas, and water Construction Trading Provision of accomodation, food, and beverage
72.194.738.049 141.416.061.809
6,24 12,23
70.699.673.596 159.060.286.477
6,78 15,25
Transportation, warehouse, and communication Financial intermediaries
137.011.343.997
11,85
173.972.133.546
16,68
Real estate, leasing, and business services
3.073.947.869
0,27
4.362.349.576
0,42
726.492.554 8.800.397.809
0,06 0,76
695.364.369 8.698.380.897
0,07 0,82
97.659.724 107.671.050.088
0,01 9,30
98.808.350 114.035.178.852
0,01 10,93
Educational services Health services and social activities Social services The personal services serving households Others
1.156.640.049.068
100,00
1.043.042.219.810
100,00
Total
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued) Bank Loans Concentration by group of debtors are as follows:
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan kelompok debitur adalah sebagai berikut: 2012 Rp Kategori Debitur Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
2011 %
Rp
%
599.360.927.834 450.241.397.309 107.037.723.925
51,82 38,93 9,25
516.563.312.653 412.626.082.666 113.852.824.491
49,52 39,56 10,92
Debtor Categories Working Capital Investment Consumer
1.156.640.049.068
100,00
1.043.042.219.810
100,00
Total
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar (market risk) adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang merugikan Bank. Bank mengelola risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga, yang timbul disebabkan pada laporan posisi keuangan dan posisi rekening administratif yang terakomodasi dalam konsep Banking Book.
Market risk is risk which emerge as a result of adverse movement from portfolio owned by Bank, and create Bank’s loss. The Bank manages market risk including interest rate risk, which arises due to statements of the financial position and administrative account position which accommodated within the concept of the Banking Book.
Risiko suku bunga yang berasal dari perbedaan atas tanggal penyesuaian harga (repricing gap) untuk aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga. Risiko suku bunga juga muncul akibat adanya perbedaan penetapan harga, yaitu penetapan suku bunga tetap (fixed rate) atau suku bunga mengambang (floating rate), antara sumber dan penggunaan dana.
Interest rate risk arising from the difference of the price adjustment date (repricing gap) for the Bank's assets and liabilities that are sensitive to interest rate movements. Interest rate risk also arises due to the difference in pricing, is setting a fixed rate or floating rate, between the sources and uses of funds.
Pengukuran risiko suku bunga dilaksanakan dengan menggunakan interest rate risk model dengan metodologi repricing profile gap, sehingga dapat diketahui pergerakan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi stabilitas pendapatan bunga bersih.
Interest rate risk measurement is accomplished by using a model with interest rate risk profile repricing gap methodology, so Bank can know that interest rate movements which affect the stability of net interest income.
Dalam rangka memitigasi risiko suku bunga, penempatan dana pada aset produktif dilaksanakan lebih selektif pada portofolio yang dapat memberikan keuntungan optimal dan dilakukan dengan mereviu suku bunga sisi aset dan liabilitas secara periodik.
In order to mitigate interest rate risk, the placement of funds in productive assets is held more selective in the portfolio to provide optimum benefit and done by reviewing the interest rates of assets and liabilities periodically.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch struktur aset dan liabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Bank mengelola risiko likuiditas dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary Reserve), dan Cadangan Tersier (Tertiary Reserve) sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan.
Liquidity risk arises from the structural mismatch of assets and liabilities of the Bank. The Bank manages liquidity risk to ensure ability to meet obligations to customers or maturing counterparts. The Bank manages liquidity risk by allocating the placement of funds in the Primary Reserve, Secondary Reserve, and Tertiary Reserve in accordance with the criteria and the stipulated limits.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Sebagai antisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank memiliki kebijakan contingency funding plan, yang memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi liabilitas keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan.
In anticipation of the emergence of liquidity risk, the Bank has a policy of contingency funding plan, which shows the steps to be taken in anticipation of facing the liquidity problem, in order to continue fulfilling financial obligations that have been agreed in a timely manner, maintaining the continuity of business processes in the worst conditions, and maintaining the stability of the banking sector.
Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas dan maturity profile, serta melakukan akses pasar dengan inter bank call money dan menjual aset yang marketable.
Bank measures liquidity risk using estimated cash flows and maturity profile, accessing the market with inter bank call money, and selling a marketable asset.
Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress tests dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal.
The measurements also performed stress tests in order to determine the level of Bank's ability in facing liquidity pressures in unusual conditions of market.
Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.
To anticipate the increasing liquidity risk, the Bank's secondary reserve management efforts undertaken were more carefully in line with the Loan to Deposit Ratio (LDR) so that the overall liquidity conditions can be maintained and controlled well.
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Tabel of analytical liquidity (maturity time) about Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 consists of: 2012 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Saldo/ Amount
ASET/ASSETS Kas/Cash 11.327.483.725 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 115.647.257.653 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 8.779.176.851 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia 148.974.484.043 Efek-efek/ Securities 250.600.596.587 Kredit/Loans 1.156.640.049.068 Aset tetap - bersih/ Fixed assets - net 14.348.966.186 Aset lain-lain/ Other assets 34.405.675.486 __
Jumlah/Total
1.740.723.689.599
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
-
11.327.483.725
-
-
-
-
115.647.257.653
-
-
-
-
8.779.176.851
-
-
-
- 148.974.484.043
-
-
-
- 90.247.856.123 - 485.299.014.005
21.993.486.999 170.582.700.677
24.568.460.133 366.549.452.237
113.790.793.332 134.208.882.149
14.348.966.186
-
-
-
-
34.405.675.486
-
-
-
-
48.754.641.672 860.275.272.400
192.576.187.676
391.117.912.370
247.999.675.481
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued) 2012 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Saldo/ Amount
Lain-lain/ Others
(10.101.128.814)
(10.101.128.814)
-
-
-
-
38.653.512.858
860.275.272.400
192.576.187.676
391.117.912.370
247.999.675.481
-
1.512.111.198
-
-
-
-
152.328.586.121
-
-
-
-
120.438.763.716
-
-
-
- 1.158.851.403.708
-
-
-
-
97.867.780.120
-
-
-
-
551.836.178
-
-
-
-
5.324.648.482
-
-
-
-
4.108.523.969
-
-
-
11.020.363.634
-
-
-
-
3.736.097.131
-
-
-
-
1.555.740.114.257
14.756.460.765 1.540.983.653.492
-
-
-
Jumlah aset (liabilitas) - bersih/ Total assets (liabilities) - net 174.882.446.528
23.897.052.093 (680.708.381.092)
192.576.187.676
391.117.912.370
247.999.675.481
Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Jumlah aset/ Total assets
__
1.730.622.560.785
__
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due immediately 1.512.111.198 Giro/Demand deposits 152.328.586.121 Tabungan/Saving deposits 120.438.763.716 Deposito berjangka/ Time deposits 1.158.851.403.708 Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks 97.867.780.120 Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income 551.836.178 Utang pajak/ Taxes payable 5.324.648.482 Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest 4.108.523.969 Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits liabilities 11.020.363.634 Liabilitas lain-lain/ Other liabilities 3.736.097.131 Jumlah liabilitas/ Total liabilities
61
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISKS MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) 2011 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Saldo/ Amount
ASET/ASSETS Kas/Cash 9.099.282.750 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 111.827.282.074 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 6.370.174.201 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia 125.984.255.904 Efek-efek/ Securities 253.893.074.450 Kredit/Loans 1.043.042.219.810 Aset tetap - bersih/ Fixed assets - net 16.356.912.750 Aset lain-lain/ Other assets 21.490.530.842 __
Jumlah/Total Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Jumlah aset/ Total assets
1.588.063.732.781
__
(10.528.558.727)
1.577.535.174.054
__
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due immediately 3.037.115.834 Giro/Demand deposits 142.706.989.109 Tabungan/Saving deposits 130.141.910.122 Deposito berjangka/ Time deposits 1.058.572.137.155 Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks 65.901.815.127 Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income 633.625.915 Utang pajak/ Taxes payable 6.058.436.133 Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest 3.787.456.759 Liabilitas imbalan kerja/
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
-
9.099.282.750
-
-
-
-
111.827.282.074
-
-
-
-
6.370.174.201
-
-
-
- 125.984.255.904
-
-
-
- 51.967.036.297 - 399.152.713.603
71.428.200.006 100.607.207.142
22.391.401.851 389.701.014.940
108.106.436.296 153.581.284.125
16.356.912.750
-
-
-
-
21.490.530.842
-
-
-
-
37.847.443.592 704.400.744.829
172.035.407.148
412.092.416.791
261.687.720.421
-
-
-
-
27.318.884.865 704.400.744.829
172.035.407.148
412.092.416.791
261.687.720.421
3.037.115.834
-
-
-
- 142.706.989.109
-
-
-
- 130.141.910.122
-
-
-
- 1.058.572.137.155
-
-
-
-
65.901.815.127
-
-
-
-
633.625.915
-
-
-
-
6.058.436.133
-
-
-
-
3.787.456.759
-
-
-
(10.528.558.727)
-
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) 2011 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Employee benefits liabilities Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Jumlah liabilitas/ Total liabilities
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Saldo/ Amount
Lain-lain/ Others
9.082.876.805
9.082.876.805
-
-
-
-
2.786.481.259
2.786.481.259
-
-
-
-
11.869.358.064 1.410.839.486.154
-
-
-
172.035.407.148
412.092.416.791
261.687.720.421
1.422.708.844.218
Jumlah aset (liabilitas) - bersih/ Total assets (liabilities) - net 154.826.329.836
15.449.526.801
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
(706.438.741.325)
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal (kebijakan dan sistem dan prosedur), kesalahan sistem, kesalahan manusia, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank
Operational risk is risk which caused by insufficiency and or disfunction of internal process (policy and system and procedure), system error, human error, or external problem which influence the Bank’s operation. To minimize operational risks in each functional activity, the Bank shall formulate policies and procedures and limits that are designated for intensive monitoring of operational losses risk in all aspects of Banking operations.
Untuk dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko operasional secara lebih baik, pada tahun 2012 sudah di implementasikan sistem ORSA pada aplikasi risiko operasional, yaitu suatu sistem pelaporan dengan memasukkan risk event untuk mendapatkan data yang lebih lengkap pada seluruh unit kerja dan jaringan kantor. Dengan demikian, Bank dapat mengidentifikasi penyebab utama kerugian dan kejadian serta mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisasi kerugian supaya tidak terulang kembali. Penggunaan data internal ini merupakan salah satu kriteria dalam penerapan perhitungan modal minimal Basel II, dengan menggunakan pendekatan Advanced Measurement Approach (AMA).
To be able to identify and anticipate operational risks better, in 2012, the Bank has prepared ORSA system implementation on the application of operational risk, that is a reporting system by entering risk event to get more complete data on the dimensions of a business units and office network. Thus, the Bank is able to identify the main causes of loss and the incident and take appropriate steps to minimize the unexpected losses. Using internal data is one of the criterias in the implementation of Basel II minimum capital calculations, using the approach of the Advanced Measurement Approach (AMA).
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan dapat muncul sebagai akibat kegagalan dalam mematuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku. Risiko kepatuhan dikelola dengan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan seluruh aktivitas produk dan jasa serta implementasi ketentuan yang dimaksud.
Compliance risk can arise as a result of failure to comply with statutory provisions in force. Compliance risk is managed by evaluating the level of discipline in the products and services activity and implementation of the provisions.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Compliance Risk (continued)
Keberhasilan dalam mengelola risiko kepatuhan disyaratkan dengan adanya pemahaman dan pengetahuan seluruh ketentuan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketentuan lain yang dimaksud adalah kebijakan dan prosedur internal, standar atau kode etik serta adanya budaya kepatuhan dari atas kebawah yang dikomunikasikan dan dilaksanakan dengan baik dalam aktivitas keseharian kerja.
Success in managing compliance risk is required with an understanding and knowledge of all statutory provisions and other applicable provisions. Other provisions are internal policies and procedures, standards or codes of conduct and a compliance culture from top to bottom which communicated and implemented well in the daily activities of work.
Pengelolaan risiko kepatuhan diukur melalui frekuensi dan besarnya denda yang dikenakan kepada Bank, teguran dan sanksi dari Bank Indonesia serta penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dijalankan.
Compliance risk management is measured by the frequency and magnitude of fines imposed to the Bank, a reprimand and sanction from Bank Indonesia and evaluation of undertaking corporate governance’s implementation.
Risiko Lainnya
Other Risk
1.
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain berupa tuntutan hukum, kelemahan perikatan dan pengikatan yang tidak sempurna, kredit fiktif atau tuntutan oleh karyawan. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan cara meningkatkan pengawasan dan prinsip kehati-hatian terhadap pengikatan jaminan, perjanjian kredit, atau perjanjian terhadap pihak ketiga;
1.
Law risk is risk which caused by the weakness of juridical aspect, such as law demand, the weakness of imperfect unity and unit, fake credit or demand of employees. Law risk processes are done by improving supervising and prudential principle insurance relation, loan agreements, or approved by the third party;
2.
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga tingkat kehati-hatian terutama mengenai ketentuan kerahasiaan nasabah dan kelengkapan dokumentasi, sehingga dengan cara ini diharapkan dapat menghindari publikasi dan persepsi negatif terhadap Bank;
2.
Reputation risk is risk which caused by related negative publication to Bank business activity or negative perception to the Bank. Risk management reputation is done by increasing the quality service and maintaining the prudential especially about the secret of customer and documentation completeness, so it will avoid publication and negative perception to Bank;
3.
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan rencana bisnis yang tidak tetap atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis dilakukan dengan cara menjalankan rencana bisnis yang sesuai dengan rencana bisnis yang dikirimkan ke Bank Indonesia dan menyusun rencana bisnis sesuai dengan arah dan aturan yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui PBI dan SE yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
3.
Strategic risk is risk that is caused by decision and implementation of improper Bank strategy, decision making of impermanent business plan or Bank’s irresponsiveness to external changes. Strategic risk management is done by running business plan appropriate to business plan that is sent to Bank Indonesia and arranging business plan appropriate to direction and the regulation stated by Bank Indonesia through PBI and SE approved by Bank Indonesia.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Klasifikasi dan Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
Classified Fair Value of Financial Assets and Liabilities 31 Desember 2012/December 31, 2012 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan/Financial Assets Kas/Cash - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Efek-efek/Securities - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/Held to Maturity Kredit/Loans - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Jumlah Aset Keuangan/Total Financial Assets Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Simpanan dari nasabah/Deposits from customers: - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs - Giro/Demand deposits - Tabungan/Saving deposits - Deposito berjangka/Time deposits Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Liabilitas segera/Obligation due immediately - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Jumlah Liabilitas Keuangan/Total Financial Liabilities
Nilai Wajar/ Fair Value
11.327.483.725
11.327.483.725
115.647.257.653
115.647.257.653
8.779.176.851
8.779.176.851
148.974.484.043
148.974.484.043
250.600.596.587
281.529.464.000
1.156.640.049.068
1.156.640.049.068
1.691.969.047.927
1.722.897.915.340
152.328.586.121 120.438.763.716 1.158.851.403.708
152.328.586.121 120.438.763.716 1.158.851.403.708
97.867.780.120
97.867.780.120
1.512.111.198
1.512.111.198
850.808.053
850.808.053
1.531.849.452.916
1.531.849.452.916
31 Desember 2011/December 31, 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Aset Keuangan/Financial Assets Kas/Cash - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Efek-efek/Securities - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/Held to Maturity Kredit/Loans - Pinjaman yang diterima dan piutang/Loan and receivables Jumlah Aset Keuangan/Total Financial Assets
65
Nilai Wajar/ Fair Value
9.099.282.750
9.099.282.750
111.827.282.074
111.827.282.074
6.370.174.201
6.370.174.201
125.984.255.904
125.984.255.904
253.893.074.450
253.893.074.450
1.043.042.219.810
1.043.042.219.810
1.550.216.289.189
1.550.216.289.189
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
28. RISK MANAGEMENT (continued)
Klasifikasi dan Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Classified Fair Value of Financial Assets and Liabilities (continued) 31 Desember 2011/December 31, 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Simpanan dari nasabah/Deposits from customers: - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs - Giro/Demand deposits - Tabungan/Saving deposits - Deposito berjangka/Time deposits Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Liabilitas segera/Obligation due immediately - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized costs Jumlah Liabilitas Keuangan/Total Financial Liabilities
29. RASIO LIABILITAS MINIMUM
PENYEDIAAN
MODAL
142.706.989.109 130.141.910.122 1.058.572.137.155
65.901.815.127
65.901.815.127
3.037.115.834
3.037.115.834
674.950.008
674.950.008
1.401.034.917.355
1.401.034.917.355
The calculating of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2012 and 2011 by Bank Indonesia Regulation are as follows:
2012
Jumlah
142.706.989.109 130.141.910.122 1.058.572.137.155
29. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Modal A. Modal Inti Modal Disetor Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak (100%)*) Laba (rugi) tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%)*) Dana setoran modal Cadangan umum Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset produktif dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung
Nilai Wajar/ Fair Value
2011
-
Capital A. Core Capital Paid-In Capital Previous years income after tax (100%)*) Income (loss) for the year after tax (50%)*) Paid in capital fund General allowance Differences between allowance for losses of earning assets and allowance for impairment losses of financial assets Allowance for Losses (PPA) on non earning assets which shall be calculated
143.740
Total
125.000
125.000
25.782
11.890
10.030 1.500
7.696 -
(11.470)
(846)
(294) 150.548
B. Modal Pelengkap Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
11.450
10.269
B. Supplementary Capital Allowance for impairment losses on earning assets (maximum 1.25% of RWA)
Jumlah
11.450
10.269
Total
161.998
154.009
Maximum 100% of Core Capital Total Capital
Maksimum 100% dari Modal Inti Jumlah Modal
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. RASIO LIABILITAS MINIMUM (lanjutan)
PENYEDIAAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL
29. CAPITAL ADEQUACY RATIO (continued)
2012 Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan mempertimbangkan risiko kredit dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional
*)
2011
1.201.248
1.114.999
Risk Weighted Assets (RWA) with credit and operational risk charge
13,81%
Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit and operational risk charge
13,49%
*)
Tanpa Memperhitungkan Pajak Tangguhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio liabilitas penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
Presented without counted the impact of deferred tax assets in accordance to Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio must be calculated without counted the impact of deffered tax assets.
Management uses capital ratios’ regulation in order to monitor its capital base, based on the industry’s standards. Bank Indonesia’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. 30. INFORMASI PENTING LAINNYA
30. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION 2012 %
Rasio Aset Tetap terhadap Modal Rasio Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Rasio laba sebelum pajak terhadap rata rata aset (ROA) Rasio laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) Keuntungan bunga bersih
2011 %
24,33
27,94
Fixed Asset to Capital Ratio
79,37
76,32
Loan to Deposit Ratio (LDR)
3,13
1,18
85,37
92,70
2,31
0,86
Non Performing Loan (NPL) Operating Expenses to Operating Income (BOPO) Allowance for impairment losses to total earning assets ratio
1,67
1,30
Return on Asset (ROA)
13,11 5,19
11,01 3,93
Return on Equity (ROE) Net Interest Margin
31. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
31. SUBSEQUENT EVENT Based on the result of binding decisions outside of General Meeting Shareholders dated February 14, 2013 (the Deed No. 08 dated on March 7, 2013) regarding the changes in the Bank’s management, the shareholders approved the new composition of the Bank’s management as follows:
Berdasarkan hasil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Februari 2013 (Akta No. 08 tanggal 7 Maret 2013) mengenai pergantian susunan pengurus Bank, para pemegang saham menyetujui susunan pengurus Bank yang baru sebagai berikut:
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Komite Audit: Ketua Anggota Anggota * **
31. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Bernardus Dwibyantoro Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Ending Fadjar *Doddy Setyantoko Soewito Peggy Puger
Board of Directors: President Director Compliance Director Operational Director Audit Committee: Chairman Member Member
**Bernardus Dwibyantoro Kohar Widjaja Diane Christina
Telah efektif melalui surat Bank Indonesia tanggal 12 Februari 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia. Efektif tanggal 15 Januari 2013 berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank Harda Internasional No: 007/SK-DIR/II/2013, tanggal 20 Februari 2013.
* **
32. STANDAR AKUNTANSI BARU
Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated February 14, 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia. Effective on January 15, 2013 based on the decision of Director of PT Bank Harda Internasional No: 007/SK-DIR/II/2013, on February 20, 2013.
32. NEW ACCOUNTING STANDARDS The Interpretations on Financial Accounting Standards (ISAK) and revocation to financial accounting standards (PPSAK) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) and effective on or after January 1, 2013 are as follows:
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan pencabutan dari standar akuntansi (PPSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) di Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat”,
PPSAK 7, Pencabutan PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, PPSAK 10, Pencabutan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”.
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
ISAK 21, “Agreements for the Construction of Real Estate”, PPSAK 7, Revocation of SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities”, PPSAK 10, Revocation of SFAS No. 51, “Accounting for Quasi-Reorganization”.
These ISAK and PPSAK have no impact on the Bank’s financial statements.
ISAK dan PPSAK tersebut tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Bank.
68