MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
LANDASAN PEMAHAMAN ”GREEN ARCHITECTURE” UNTUK PENDIDIKAN ARSITEKTUR Poedjowibowo Djajeng 1), Tondobala Linda 1) 1)
Dosen Jurusan Arsitektur Fak. Teknik. Univ.Sam Ratulangi.
[email protected]
Abstrak Pada dasarnya, perkuliahan Arsitektur Lingkungan mensinergikan materi sub arsitektur dan lintas disiplin untuk mendukung tercapainya rancangan yang optimal dan bernuansa berkelanjutan dengan meminimalisir : pencemaran, perusakan, dan pemborosan sumberdaya. Selama ini kurikulum pendidikan arsitektur masih menempatkan konteks perkuliahan arsitektur lingkungan dalam porsi yang tidak signifikan dalam sudut pandang jumlah SKS maupun isi materi. Sementara itu, dalam kondisi sekarang (dan masa depan) kebutuhan akan pemahaman arsitektur ramah lingkungan, sudah semakin kompleks dan membutuhkan perhatian yang sangat memadai, khususnya pada calon arsitek. Berbagai permasalahan lingkungan hidup dunia seperti “global warming”, urban heat island, air bersih, persampahan, maupun pencemaran domestik lainnya, membutuhkan pemecahan dengan peran penting para arsitek. Tulisan ini memaparkan usulan komposisi mata kuliah terkait arsitektur lingkungan terhadap mata kuliah lainnya. Komposisi tersebut dihasilkan melalui kajian dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama berupa uji struktur kurikulum pada kasus di Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi. Pendekatan kedua melalui penyebaran kuesioner yang dievaluasi secara statistik. Kuesioner ditujukan kepada mahasiswa, user, profesional arsitek yang berdomisili di Sulawesi Utara. Ternyata dalam hasil uji kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar user, mahasiswa maupun para praktisi belum memahami dengan baik mengenai arsitektur hijau yang sebenarnya akan menjadi tuntutan arsitektur masa depan. Kata kunci
10
: silabus, kompetensi, arsitektur hijau,
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 1.
maka degradasi lingkunganlah yang akan
Pendahuluan. Karya arsitektur yang paling tua
terjadi.
adalah hunian yang berawal dari naungan di
Dalam
dekade
akhir-akhir
ini
dalam goa, cerukan pada tebing maupun
banyak masalah lingkungan baik lokal
naungan diatas pohon. Mereka memilih
maupun global muncul yang langsung atau
tempat-tempat tersebut sebagai upaya untuk
tidak
berlindung dari cuaca (hujan, angin, sinar
hadirnya lingkungan binaan. Pemanasan
matahari, hawa dingin) yang merupakan
global, pulau panas, banjir, tanah longsor,
lingkungan alamnya, sekaligus berlindung
kelangkaan air bersih, pengeksplotasian
dari mahluk hidup (binatang maupun sesama
sumberdaya alam yang berlebihan (termasuk
manusia)
kelangkaan tanah), masalah sampah dan
yang
merupakan
lingkungan
langsung
berhubungan
dengan
sosialnya. Dilihat dari asal mulanya maka
sebagainya
adalah
hakekat arsitektur adalah “upaya adaptasi
diantaranya.
Perancangan
manusia
mengedepankan bentuk dan tampilan kerap
terhadap
lingkungannya”.
beberapa yang
kali
lingkungannya dengan cara memanfaatkan
panas karena harus memakai berbagai
potensi dan sifat lingkungan itu sendiri
peralatan seperti penerangan listrik, mesin
secara
dari
penyejuk ruang. Selain itu peningkatan
baik
panas lingkungan dapat terjadi karena
lingkungan alamiah maupun lingkungan
bentuk dan sifat material bangunan yang
sosial. Dengan demikian lingkungan secara
dipilih
utuh merupakan media yang sangat penting
pengendalian panas lingkungan. Pemilihan
bagi suatu karya arsitektur.
bentuk dan penggunaan material eksterior
arsitektur
bijaksana. adalah
sejati
lingkungannya,
Keserasian lingkungannya
Ibu
arsitektur
sangatlah
perlu,
tidak
bangunan
lebih
Arsitektur akan melindungi manusia dari
arif
menghasilkan
contoh
tepat
bila
penghasil
dilihat
dari
dengan
yang tidak memperhatikan sifat dasarnya
dapat
akan menyebabkan perlunya perawatan yang
diibaratkan lingkungan alam merupakan
lebih intensif
yang berarti pengurasan
tembok baja yang sangat kokoh. Bila kita
sumberdaya lebih banyak lagi.
hanya sekedar memegangnya, maka kita
Rancangan yang tidak cermat dan
tidak akan merasa sakit. Tetapi bila kita
kurang cerdik juga akan menghasilkan
memukulnya, maka kita akan merasakan
ruang-ruang yang tidak efisien dan efektif
sakit. Makin keras kita memukulnya, makin
sehingga memerlukan luasan yang besar dan
keras pula kesakitan yang akan kita rasakan.
berarti membutuhkan lahan serta material
Alam dan lingkungan akan bereaksi balik
bangunan
setimpal dengan apa yang kita perbuat
seharusnya. Sekali lagi terjadi pemborosan
terhadapnya. Alam merupakan kekuatan
terhadap
yang maha dahsyat, sehingga bila manusia
membebani lingkungan.
menentangnya
dan
tidak
berusaha
menyelaraskan diri dengan lingkungannya
yang
lebih
sumberdaya Pengoperasian
banyak
alam
dari
yang akan
bangunan
dapat
menyebabkan pencemaran air, air tanah maupun tanah itu sendiri akibat limbah yang
11
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 dihasilkan
kegiatan
manusia
dalam
-
bangunan-bangunan tersebut.
tidak ada
Bila hal itu terjadi, maka hasil karya
Arsitektur
mengeksploitasi
tanpa dan
Penataan ruang yang cerdik sehingga
disadari
vertikal
maupun
horisontal yang terbuang. -
Koefisien Dasar Hijau (KDH) yang
kodrat
memadai (diharapkan berkisar antara
alamiah lingkungannya yang dalam waktu
50% - 30%), dimana penghijauan
panjang pasti akan menyebabkan degradasi
bertujuan
lingkungan
lingkungan
dan
menentang
telah
ruang
pada
akhirnya
akan
menyengsarakan manusia juga. Pendidikan
arsitektur
pendidikan
calon
memperbaiki
kualitas
binaan
dengan
mendinginkan udara, menyerap polusi,
sebagai
keindahan
dan
menghasilkan (dengan tanaman apotik
harus
hidup dan dapur hidup). Termasuk
tanggap sehingga lulusannya nanti menjadi
meningkatkan KDH adalah dengan
Arsitek yang ramah lingkungan.
menanam
lingkungan
yang
menambah
akan
merekayasa
sarjana
wadah
binaan,
pohon
merambat
pada
dinding, roof garden, dan pergola. 2.
-
Pengertian Arsitektur Hijau Bermacam-macam
Arsitektur
Hijau
pengertian
dikemukakan
Penggunaan material lokal dengan makna meniadakan transportasi yang
para
memerlukan
banyak
energi
dan
pemerhati lingkungan binaan. Pengertian-
menghasilkan polusi. Material lokal ini
pengertian tersebut sejatinya merujuk pada
juga dijakini lebih sesuai dengan
hal yang sama yaitu bahwa Arsitektur Hijau
daerah tersebut dibanding material
adalah lingkungan binaan yang selaras dan
import.
menyatu
dengan
alam
sehingga
dapat
-
Bila ditinjau secara komprehensif dari
menggunakan sumberdaya secara efisien,
seluruh
tidak membebani serta tidak menyebabkan
bangunan alami merupakan alternatif
turunnya kualitas lingkungan dengan tetap
material paling baik.
memenuhi
prinsip
kenyamanan,
-
aspek
Pengoperasian
kehidupan,
bangunan
material
menganut
keselamatan, keamanan, kesehatan.
asas lestari dan berkelanajutan. Dimana
Termasuk dalam pengertian Arsitektur Hijau
unsur-unsur yang terlibat selama proses
adalah :
pemanfaatan suatu sistim sebagian
- Penataan ruang yang memungkinkan
besar dapat berfungsi sendiri, sedikit
pencahayaan alam serta penghawaan
mengalami
alam dengan ventilasi silang dengan
menyebabkan
membuat
bangunan
berkurang kuantitas dan kualitasnya.
bertingkat, memakai kembali jalusi-
Termasuk dalam pengertian ini adalah
jalusi pada bagian yang dekat lantai,
konsep ZEB (Zero Energy Building),
ditariknya beberapa rung dalam keluar
dimana
dan menyatu dengan ruang luar.
diharapka ikut menghasilkan energi
void
pada
pergantian
serta
tidak
sumber
daya
lain
lingkungan
secara mandiri.
12
binaan
malah
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
3.
tidak memboroskan sumberdaya alam
Arahan Untuk Arsitektur Hijau Komisi
Indonesia”
II
dalam
“Lingkungan Konggres
35
yang
langka
dan
Alam
memanfaatkan sumberdaya alam
tahun
lain yang melimpah.
Pendidikan Sarjana Arsitektur duapuluh
Bila ditinjau 13 butir Standar
empat tahun lalu, melihat bahwa usaha
Kopetensi
pemanfaatan beberapa unsur alam telah
Indonesia, 2 diantaranya dituntut pada
menimbulkan
tingkat
dikehendaki
dampak dan
yang
telah
tidak
Arsitek
mampu
dari
Ikatan
(ability)
dan
Arsitek trampil
melampaui
(necessary), 4 butir pada tingkat memahami
kemampuan alam itu sendiri. Tanah, air dan
(understanding) dan, 7 butir pada tingkat
beberapa sumberdaya alam lainnya mulai
pengetahuan (knowledge).
dirasakan langka, karena pemanfaatannya yang
terus
meningkat
sehingga
Yang berhubungan erat dengan
daur
lingkungan ada 3 butir; 1 pada tingkat
pemulihannya tidak terjadi sebagaimana
mampu, 1 pada tingkat memahami dan 1
mestinya. Dilain pihak dirasakan bahwa
pada tingkat pengetahuan dengan rincian
unsur alam yang lain seperti angin, sinar
sebagai berikut :
matahari, air laut, belum dimanfaatkan
a. Butir
secara optimal sebagai sumber daya. Untuk arsitektur
itu
Indonesia
memecahkan
tentang
perancangan
arsitektur yang menuntut seorang
diharapkan masa
01
bahwa
datang
kelangkaan
arsitek untuk memiliki kemampuan
ikut
menghasilkan rancangan arsitektur
tanah,
yang memenuhi ukuran estetika dan
terganggunya daur air dan sumberdaya alam
persyaratan
teknis,
dan
yang
lainnya serta dapat memanfaatkan potensi
bertujuan melestarikan lingkungan.
matahari, angin dan laut di alam Indonesia
b. Butir 05 tentang hubungan antara
secara bijaksana.
manusia, bangunan dan lingkungan
Untuk itu perlu dikembangkan Pendidikan
yang mensyaratkan seorang arsitek
Arsitektur
sarjana-
mampu memahami hubungan antara
sarjana Arsitektur yang antara lain memiliki
manusia dan bangunan gedung serta
:
antara
yang
menghasilkan
a. Pengetahuan
mengenai
reaksi
bangunan
lingkungannya,
gedung
juga
dan
memahami
manusia terhadap lingkungan alami,
pentingnya mengaitkan ruang-ruang
reaksi
ulah
yang terbentuk di antara manusia,
manusia, elemen-elemen lingkungan
bangunan gedung dan lingkungannya
dan
tersebut untuk kebutuhan manusia
lingkungan cara-cara
terhadap
pemanfaatan
atas
unsur-unsur lingkungan alami. b. Ketrampilan dalam merancang
dan skala manusia. c. Butir 06 tentang pengetahuan daya
lingkungan binaan yang :
dukung
-
tidak memberikan dampak
menghendaki
negative pada lingkungan alami
menguasai
lingkungan
yang
seorang
arsitek
pengetahuan
yang
13
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
memadai tentang cara menghasilkan
penggunaan ruang dan perabot yang
perancangan
fleksibel
yang
sesuai
daya
dukung lingkungan.
dan
pemanfaatan
multi
setiap
fungsi,
ruang
dalam
bangunan secara optimal (termasuk 4.
Cakupan Materi Arsitektur
ruang celah, ruang atap dan ruang-
Lingkungan
ruang minor lainnya) merupakan
Cakupan Lingkungan bangunan/
materi
mengarah
pada
lingkungan
Arsitektur
upaya-upaya
hubungan
pemakaian
binaan
dengan
pengendalian luasan
lahan
yang
berlebihan. Selain itu juga perlu
lingkungan alam, bukan pada lingkungan
mendapat
dalam arti yang sangat luas, yang meliputi :
menghindari lahan-lahan produktif
a. Dasar-dasar ilmu lingkungan -
perhatian
untuk
yang cocok untuk pertanian.
Mempelajari siklus materi dan
Membuat rumah susun/ apartemen
energi
sangat sederhana
Mempelajari
garis
dengan
murah,
besar
sesuai dengan budaya lokal dan dapat
ekosistem-ekosistem penting yang
memenuhi kebutuhan dan tuntutan
berkaitan
masyarakat kelas bawah (termasuk
dengan
lingkungan
binaan.
kenyamanannya) di kota-kota besar
b. Lingkungan binaan dan penggunaan
agaknya merupakan tantangan yang
materi
pantas dijawab para arsitek yang
Rancangan membutuhkan
arsitektur materi
tentu untuk
cerdik dan bijak. -
Volume material bangunan.
mewujudkannya. Materi dapat digolongkan
Pilihan
menjadi
menentukan sistem struktur yang
:
terbaharukan,
terhabiskan,
bentuk
dipakai
material terbaharukan pada dasarnya tingkat
material
pembaharuannya
demikian penentuan wujud arsitektur
kepada
pengelolaannya. -
menghindari
bijaksana ekstensifikasi
lahan secara berlebihan, arsitek harus dengan cerdik dan bijaksana dapat
dipakai.
jenis
Dengan
sehingga
eksploitasi
terhadap sumberdaya alam dapat dikendalikan. - Pilihan material bangunan.
menciptakan ruang dengan luasan
Harus disesuaikan dengan rencana
secukupnya tetapi masih memenuhi
penempatannya. Material yang akan
kaidah kenyamanan, keamanan dan
dipasang pada bagian bangunan yang
kaidah lainnya dalam berarsitektur.
selalu diterpa sinar matahari yang
Penggunaan split level pada hunian,
bersifat merusak dan air hujan tentu
menghindari
haruslah
ruang
yang
hanya
berfungsi sebagai sirkulasi semata,
14
yang
dan
haruslah dilakukan secara terarah dan
Penggunaan lahan. Untuk
jumlah
akan
terhabiskan tetapi terdaur ulang. Untuk tergantung
serta
arsitektur
dipilih
material-material
yang tahan dari pengaruh cuaca.
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
-
Pemilihan material yang tidak sesuai
mengakibatkan
akan berdampak pada cepat rusaknya
pengisian
material tersebut dan berarti pula
berkurang.
semakin
pengeksploitasian air tanah melalui
cepat
pengurasan
air
tanah
menjadi
Sementara
sumur-sumur
Daur ulang dan penggunaan air
peningkatan. Untuk itu diperlukan
domestik
upaya pengisian air tanah secara aktif
bersih
keperluan
yang
bor
itu
sumberdaya yang tersedia.
Air
menunjukkan
dipakai
untuk
yaitu dengan menampung air hujan
harus
dapat
pada
domestik
sumur-sumur
resapan
digunakan secara efisien mengingat
diperuntukkan
terbatasnya
maupun lubang-lubang biopori.
persediaan
terganggunya
daur
serta
air
yang
-
khusus
yang
untuk
itu
Perawatan bangunan.
ditunjukkan dengan kian menurunnya
Rancangan
kualitas maupun kuantitasnya.
menyebabkan bangunan mudah dan
Hasil treatment air limbah dapat
minimum dalam perawatan. Bagian-
dipakai kembali untuk menyiram
bagian
tanaman, mencuci mobil, menyiram
disiapkan untuk menghadapi cuaca
WC
secara frontal (dinding misalnya)
dan
kegiatan-kegiatan
yang
tepat
bangunan
yang
bersentuhan langsung dengan tubuh
langsung panas matahari dan terpaan
manusia. Pemakaian air daur ulang
air hujan. Dengan demikian usia
dapat mengurangi pengeksploitasian
material dapat diperpanjang, dan itu
air
berarti
yang
saat
ini
sudah
dari
tidak
harus
tanah
dilindungi
akan
pemakaian air lainnya yang tidak
penghematan
pengaruh
sumberdaya
mendekati titik kritis di kota-kota
alam yang makin terbatas dan sering
besar yang diindikasikan dengan
kali
turunnya permukaan tanah diwilayah-
terhabiskan dan tidak dapat terdaur
wilayah
ulang.
yang
banyak
terdapat
pengeksploitasian air tanah.
-
kemampuan
merupakan
material
yang
c. Lingkungan binaan dan penggunaan
Pencegahan pencemaran air tanah
energi
sangat penting mengingat pemakaian
Semua
air tanah dangkal sebagai sumber
terbangun membutuhkan energi baik
kebutuhan air bersih masih sangat
pada masa konstruksinya maupun pada
dibutuhkan
masa operasional. Energi yang dipakai
sebagian
masyarakat
bangunan
dan
terutama untuk golongan kurang
merupakan
mampu.
baik
Pemulihan pengisian air tanah.
terbarukan
Penutupan tanah oleh perkerasan
Karena masa operasi akan memakan
menyebabkan
tanah
waktu yang panjang maka sangatlah
terhadap air menjadi berkurang dan
perlu untuk menekan pemakaian energi
daya
serap
yang
eksploitasi
kawasan
berasal maupun
lingkungan, dari
energi
terhabiskan.
15
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
pada tahap ini sampai pada tingkat
Pemanfaatan energi bayu.
serendah mungkin.
Angin dapat dimanfaatkan secara
Makin sedikit menggunakan energi
langsung untuk mendinginkan kulit,
berarti makin sedikit merusak alam,
dengan
dengan demikian penggunaan energi
aliran udara dalam ruang baik
haruslah secara terarah dan bijaksana.
melalui bukaan, stack effect, roof
-
exchauser.
Pemanfaatan energi surya. Indonesia
adalah
negara
tropis
memasukkan/
membuat
Pemanfaatan
tak
langsung dengan menjadikannya
dengan sinar matahari melimpah
energi listrik melalui kincir angin.
sepanjang tahun. Sangatlah tidak
d. Lingkungan binaan dan bentang alam
bijaksana jika energi surya (yang merupakan
energi
abadi)
melimpah
tidak
dimanfaatkan
yang
-
Pengolahan tanah. Dalam
merancang,
dijumpai site
acapkali
dengan topografi
secara optimal.
berkontur. Secara normatif, lahan
Pemanfaatan energi surya dapat
dengan
dilakukan secara langsung maupun
diperuntukkan
tidak langsung. Pemanfaatan secara
penyangga,
kelerengan
langsung adalah untuk penerangan
dinyatakan
sebagai
alami disiang hari. Yang perlu
konservasi.
diperhatikan
memasukan
Bila menginginkan lahan dengan
terang yang tidak disertai dengan
karakter tersebut, arsitek secara
masuknya panas ke dalam ruang.
cerdik
Pemanfaatan energi surya secara
mengikuti
tak
dengan
kemampuan
alamiah
dahulu
tersebut
sehingga
adalah
langsung
menangkapnya
terlebih
kelerengan
>
sebagai
dan
25%
kawasan >
40%
kawasan
bijaksana
harus
kemauan
dan dari
site dalam
melalui solar cell untuk kemudian
pembangunan dan operasionalisasi
dipakai
bangunan/
memanaskan
air
atau
kawasan
tidak
dikonversi menjadi energi listrik.
memerlukan terlalu banyak energi.
Pemasangan
pada
Mengolah lahan berkontur dengan
mempengaruhi/
split level secara benar untuk ruang
mengubah tampilan bangunan, serta
dalam maupun ruang luar dapat
pilihan material, bentuk/ sistim
menunjukkan tingkat kepedulian
penutup
arsitek
bangunan
solar akan
atap.
cell
Membiasakan
merancang
dengan
terhadap
energi,
cell
berarsitektur.
bagi
arsitek,
serta
sikap
merupakan suatu hal yang harus terus diupayakan dimasyarakatkan.
masalah
lingkungan, pemborosan materi dan
mengikutsertakan komponen solar masyarakat yang mau menerinya
16
-
serta
kepiawaiannya
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
e. Lingkungan binaan dan penghijauan
Pencemaran tanah disebabkan oleh
Penghijauan di sekitar bangunan dan
meresapanya air yang tercemar ke
pada lingkungan binaan secara luas,
dalam
berhubungan dengan :
akibat limbah padat yang dibuang
-
Pengisian air tanah
sembarangan.
-
Penyejukan udara
dilakukan
-
Reduksi pencemaran udara
tempat penampungan sampah yang
-
Kehidupan satwa liar
semestinya sehingga pengelolaan
f. Lingkungan binaan dan pencemaran
akan menghasilkan limbah, termasuk limbah
domestik
dari
atau
pencemaran
Pencegahan
dengan
dapat
menyediakan
selanjutnya dapat dilakukan dengan
Bangunan maupun kawasan terbangun sebagai pusat aktivitas manusia tentu
tanah
efisien dan efektif. -
Pengendalian
pencemaran
dan
peningkatan suhu udara
rutinitas
Perlu diperhatikan pemakaian CFC
kegiatannya. Beberapa hal yang harus
untuk sistim pendinginan udara
diperhatikan
(AC).
serius
adalah
CFC
diudara
ini
dapat
terganggunya daur air sebagai akibat
merusak lapisan ozon sehingga
makin banyaknya daerah terbangun
sangat
sehingga kawasan resapan air menjadi
peningkatan
berkurang. Pencemaran air oleh grey
Pengurangan pemakaian AC pada
water maupun black water yang pada
bangunan-bangunan yang ada perlu
dasarnya
diupayakan,
menurunkan
kualitas
potensial
menyebabkan
suhu
kalau
global.
mungkin
kehidupan manusia itu sendiri.
menghentikan pemakaiannya.
-
Mengendalikan pencemaran air.
Pemakaian listrik untuk keperluan
Kegiatan
akan
penerangan, pendinginan ruangan
menghasilkan limbah grey water
dan lain-lain operasional bangunan
dan black water. Dua jenis limbah
pada dasarnya menghasilkan panas
ini harus dikelola dengan baik dan
yang akan meningkatkan panas
benar
global.
domestik
secara
kimiawi
maupun
secara biologis. Apabila tempatnya memungkinkan, dianjurkan
untuk
treatment
biologis
sangat memakai
5. Arsitektur Lingkungan dalam Kurikulum
dengan
Materi arsitektur lingkungan yang
yang
melandasi green design cakupannya sangat
dapat menyerap zat-zat pencemar
luas dan multi dimensi. Sementara itu materi
dalam air. Selain murah juga tidak
lingkungan tidak mungkin mendapatkan
akan
porsi SKS yang cukup (besar) dalam
memanfaatkan
-
maka
tumbuhan
menimbulkan
dampak
sampingan.
program studi non lingkungan, seperti
Mengendalikan pencemaran tanah
arsitektur.
Tetapi
harus
diakui
bahwa
pengertian, pemahaman dan penguasaan
17
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
materi ilmu yang berkaitan dengan upaya bersahabat
dengan
lingkungan
-
dampak
harus
yang
dapat
terjadi akibat terciptanya lingkungan
dipunyai oleh mahasiswa arsitektur. Beban yang besar dan berat tersebut harus secara
lingkungan
binaan b. Materi
Arsitektur
Lingkungan
yang
cerdik dan bijaksana dimasukkan dalam
dititipkan.
sendi-sendi materi perkuliahan arsitektur
Muatan materi arsitektur lingkungan
lainnya.
yang
yang aplikatif masuk pada materi mata
terjadi
kuliah lain yang umumnya terdapat pada
Kesulitan
komprehensif
pemahaman
oleh
mahasiswa
dikarenakan cakupan bahasan yang luas,
kelompok
umumnya diberikan pada semester awal
permukiman, serta perancangan tapak.
dimana mahasiswa belum memiliki ilmu
Umumnya materi tersebut sudah ada,
arsitektur
yang
yang
memadai.
Untuk
itu
pengajaran materi arsitektur lingkungan
sains,
perlu
utilitas,
dilakukan
-
penekanan
pembahasannya
a. Arsitektur Lingkungan.
lingkungan
Umumnya berbobot 2 SKS, merupakan
-
kaitan
semester
dengan
materinya
mencakup : pengantar,
dari
kacamata
diberi pengertian dan pemahaman
mata kuliah tersendiri dan diberikan pada
-
pembaharuan
ditambahkan
menjadi tiga bagian :
Muatan
&
adalah :
pada program studi arsitektur dapat dibagi
awal.
kota
materi
yang
upaya
dipelajari
mewujudkan
arsitektur hijau yang
memberikan
-
ditambahkan/
disisipkan
materi-
pemahaman dan pengertian hubungan
materi pokok arsitektur lingkungan
timbal balik antara arsitektur dan
yang belum terwadahi.
lingkungan yang sangat erat dan tidak
c. Perancangan Arsitektur Hijau
dapat dipisahkan. Selain itu diberikan
Pada tahap akhir masa kuliah, perlu
gambaran besarnya potensi arsitektur
adanya mata kuliah yang secara nyata
untuk merusak dan menimbulkan
dan
degradasi lingkungan.
lingkungan
-
dasar dan prinsip ekologi
mendapatkan
-
ekosistem-ekosistem penting yang
menyeluruh dan paripurna tentang
berkaitan dengan lingkungan binaan
arsitektur hijau.
-
mewadahi yang
arsitektur
aplikatif
untuk
pemahaman
yang
dasar klimatologi, terutama yang berkaitan dengan air, angin dan
6.
Pembelajaran Arsitektur Lingkungan
cahaya/matahari. -
jelas
gambaran lingkungan
kaitan dengan
Yang arsitektur materi
kuliah lain yang lebih aplikatif.
mata
harus
menjadi
perhatian
adalah proses pembelajaran untuk mata kuliah
Arsitektur
Lingkungan
karena
materinya membahas pentingnya arsitektur hijau dan hubungan antar materi dalam ilmuilmu arsitektur secara komprehensif. Dengan
18
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 pertimbangan
kompleksnya
materi
dan
-
Seminar/diskusi untuk mahasiswa
pesertanya adalah mahasiswa baru yang
atau kuliah umum tentang arsitektur
belum
mempunyai
hijau
tentang
arsitektur
pengetahuan serta
cukup
dalam
masa
Nilai tambah untuk tugas-tugas
pencarian jati diri, maka cara pembelajaran
perancangan
dapat dilakukan sebagai berikut :
lingkungan
yang
ramah
a. Suasana tempat pendidikan : transfer pengetahuan dan pemahaman arsitektur lingkungan dilakukan pada tempat yang
ramah
lingkungan
sekaligus
7.
Studi Kasus di Sulawesi Utara
a. Kurikulum Program Studi Arsitektur – Universitas Sam Ratulangi
memberikan contoh lingkungan binaan
Kurikulum pada Prodi Arsitektur di
yang baik dan benar.
Unsrat terdiri atas 51 mata kuliah wajib
b. Tenaga
pengajar
sebagai tokoh
(132 SKS) dan 4 mata kuliah pilihan
panutan siswa, pengajar harus orang
(12 SKS) dari 12 mata kuliah pilihan
yang benar-benar pro lingkungan dan
yang ditawarkan. Secara garis besar
memberikan contoh nyata sehingga
terdistribusi sebagai berikut :
dapat
-
ikut
:
membentuk
sikap
mahasiswa. Bila memungkinkan, latar belakang
Mapala
sangat
8 mata kuliah wajib. -
memungkinkan untuk itu. hand out materi kuliah maka perlu :
4 mata kuliah wajib, 3 pilihan -
Contoh-contoh disain yang ramah maupun
sebaliknya
beserta
(mahasiswa tingkat awal)
-
-
Kuliah lapangan (outdoor) untuk
-
Kelompok Seni, 13 SKS, 5 mata kuliah wajib, 2 pilihan
-
Kel.
Sains,
Struktur
langsung interaksi antara manusia
Bangunan,
dengan alam (terutama iklim)
kuliah wajib, 2 pilihan
Dipakainya alat peraga - visual
-
d. Hal-hal lainnya. -
Kelompok Perencanaan, 7 SKS, 3 mata kuliah wajib, 4 pilihan
-
merasakan dan memahami secara
Kelompok Metode, 19 SKS, 7 mata kuliah wajib.
penjelasan yang mudah dimengerti -
Kelompok Sejarah dan Teori 8 SKS,
c. Pemberian materi. Selain tersedianya -
Kelompok Perancangan, 32 SKS,
Untuk
23 SKS,
Tek. 5 mata
Kelompok Dasar Teknik 5 SKS, 12 mata kuliah wajib, 1 pilihan
meningkatkan
kesadaran
-
Kelompok Dasar Umum 18 SKS,
terhadap lingkungan, perlu diberi
9 mata kuliah wajib.
tugas misalnya disain daur ulang.
Kurikulum inti yang disebut ”dual
Disediakan
papan
info
untuk
core kurikulum” terdiri dari Kelompok
perkembangan arsitektur hijau dari
Metode
serta
Kelompok
Perancangan
seluruh dunia
Arsitektur dengan total 51 SKS untuk 15 mata kuliah wajib.
19
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
Arsitektur Lingkungan diajarkan
melakukannya
disebabkan
kurang
pada semester 2 bernama Ilmu Lingkungan
menguasai cabang-cabang ilmu yang
dengan beban 2 SKS serta silabus :
mendukung ke arah itu.
Tujuan
:
mengenal
prinsip-
prinsip interaksi antara
8.
manusia dan alam serta
-
dampaknya Pokok Bahasan :
pada
lingkunmgan buatan.
seharusnya, sebagai landasan untuk
Pengertian lingkungan,
melahirkan arsitektur yang paripurna
penertian
dan peduli pada upaya pencegahan
antara
ekosistem,
manusia
dan
degradasi lingkngan. -
pengasuh
dalam eko-arsitektur.
Lingkungan bukan dosen yang tidak
arsitektur
kelompok
kuliah harus
memiliki
terutama
dibidang
adalah
wawasan
kelompok
Sains,
lingkungan dan sains serta memiliki
kelompok
keteladanan dan kedekatan dengan
Perancangan,
dan
tersebut
belum
tentu
luas
Arsitektur
lingkungan
Metode,
kuliah
mata
diperhitungkan,
Perencanaan. Tetapi karena dosen pemegang mata
Sesuai dengan butir diatas, maka dosen
alam, iklim, penerapan Mata kuliah yang dapat dititipi kelompok
Mata Kuliah Arsitektur Lingkungan harus ditempatkan pada posisi yang
hubungan timbal balik
muatan
Kesimpulan dan Rekomendasi
lingkungan. -
Ruang kuliah yang dipakai benar-benar
mempunyai orientasi/ perhatian terhadap
memenuhi/
kelestarian lingkungan, maka apa yang
Arsitektur Hijau sehingga mahasiswa
diberikan hanya berupa ilmu pengetahuan
akan percaya dan mengingat bahwa
yang bersifat teknik teknologis semata tanpa
Arsitektur Hijau itu memang ada dan
mempunyai
dapat diciptakan.
ruh
yang
akrab
terhadap
lingkungan.
-
b. Pemahaman Praktisi akan Arsitektur Sebagian
besar
pengertian
yang
sudah
perkuliahan
setting
bervariasi
tempat
menanamkan
terhadap
hakekatnya arsitektur adalah usaha
baik
mereka
lingkungannya.
tidak
pernah -
manusia
terhadap
Dosen-dosen pengasuh mata kuliah
pernah menuntut/ meminta disain ke
yang
arah itu.
Arsitektur
Hijau
Arsitektur
pencerahan
sehingga
Unsrat Tingkat Akhir akan Arsitektur
dibawakan
mengandung
Hijau tergolong baik, hanya saja dalam
adaptif terhadap lingkungan.
Mahasiswa
cukup
kesadaran bahwa memang benar, pada adaptasi
c. Pemahaman
dilakukan
yang
untuk
pemaknaan Arsitektur Hijau tetapi hampir
kriteria
mempunyai
menerapkannya karena pengguna tidak
penerapan tugas hampir tidak pernah
20
Pelaksanaan pada
Hijau di Sulawesi Utara
mencerminkan
mengandung
muatan
materi
harus
diberi
materi ruh
yang yang
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 -
Pembekalan
mahasiswa
terhadap
Irwan Zoer’aini Djamal, Prof. Dr. Ir. MSi;
pemahaman Arsitektur Hijau tidak
Tantangan Lingkungan & Lansekap
hanya diupayakan di dalam ruang kelas
Hutan Kota; Bumi Aksara; Jakarta;
saja, tetapi juga dari kegiatan-kegiatan
2005
lain di dalam kampus. -
Karyono Tri Harso; Seputar Permasalahan
Kesuksesan penerapan Arsitektur Hijau
Arsitektur
tidak hanya tergantung dari institusi
Ketiga;
pendidikan arsitektur, tetapi merupakan
Arkita; 2005.
kolaborasi seluruh stake holder yang terlibat,
terutama
pengguna
dan
masyarakat luas di lingkungannya.
Kota Penerbit
Tropis
Dunia
CV.
Tehaka
Kodoatie Robert J, Ph.D dan Sjarief Roestam, Ph.D; Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu; Penerbit Andi; Yogyakarta; 2005 Maryono Agus, Ir. DR-Ing; Eko-Hidraulik
Referensi Brown G.Z; Matahari, Angin, dan Cahaya – Strategi Perancangan Arsitektur,
Menanggulangi Banjir dan
alih bahasa Ir. Aris K.
Kerusakan Lingkungan Wilayah
Onggodipuro; Intermatra; Bandung;
Sungai; Magister Sistem Teknik
1987.
Program Pascasarjana Universitas
Budihardjo Eko, Prof. Ir. MSc; Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota; Edrees Munichy B, Ir, M.Arch, IAI; Green Architecture Sebagai Sustainable Architecture Konsep
untuk
desain
Mendukung
yang
Gadjah Mada; Yogyakarta; 2005 Muchith M. Saekhan, M.Pd; Pembelajaran
Penerbit Andi; Yogyakarta; 1999
Beretika
Konstektual;
RaSail,
Semarang;
2008. Poedjowibowo Djajeng, Ir, SE; Muatan Pengajaran Arsitektur Lingkungan Dalam Mempersiapkan Lulusan
Lingkungan; Proceeding Seminar
yang Kompeten Dibidang ”Green
Nasional
Design”; Proceeding Seminar
Dimensi
Berarsitektur;
Etis
Dalam
Universitas
Atma
Jaya; Yogyakarta; 25-26 Juni 2009. Frick Heinz, Ir; Arsitektur dan Lingkungan; Penerbit
Kanisius;
Yogyakarta;
1988. Frick
Pembangunan Sungai –
Heinz
Nasional Kurikulum Pendidikan Arsitektur Menghadapi Masa Depan; Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret; Solo; 15 Juli 2009.
dan
Arsitektur
Mulyani Ekologis;
Tri
Hesti; Penerbit
Kanisius; Yogyakarta; 2006 Frick Heinz dan Suskiyatno Bambang FX;
Poedjowibowo Djajeng, Ir, SE dkk; Interaksi Arsitektur Dengan Sumberdaya Alam Secara Cerdik dan Bijak; Proceeding Seminar Nasional
Dasar-dasar Arsitektur Ekologis;
Dimensi Etis Dalam Berarsitektur;
Penerbit Kanisius dan Penerbit
Universitas Atma Jaya;
ITB; Yogyakarta - Bandung; 2007
Yogyakarta; 25-26 Juni 2009.
21
MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011
Slameto, Drs; Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya; PT. Rineka Cipta; Jakarta; 2003 Soemarwoto Otto; Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan; Penerbit Djambatan; Jakarta; 1987. Sugandhy Aca, Ir. MSc; Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup; PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta; 1999 Suripin, Ir, M. Eng, Dr; Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan; Penerbit Andi; Yogyakarta; 2004 Suripin, Ir, M. Eng, Dr; Pelestarian Sumber Daya Tanah Dan Air; Penerbit Andi; Yogyakarta; 2004 Thohir A Kaslan, Ir; Butir-butir Tata Lingkungan, Sebagai Masukan Untuk Arsitektur Landsekap dan Pembangunan Berwawaskan Lingkungan; PT. Bina Aksara; Jakarta; 1985. ---------, FuturArc – New Architecture, Volume 2, 3rd quarter 2006; BCI Asia Construction Information Pte. Ltd.
22