Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak terhadap Hasil Belajar Groundstroke Backhand Tenis Lapangan Oleh : Rumi Iqbal Doewes1
ABSTRACT
The aims of the research are to investigate: (1) The difference between the effect of massed practice approach and distributed practice approach to the field tennis groundstroke backhand study result, (2) The difference effect of field tennis groundstroke backhand study result between students with high motor ability and students with low motor ability, (3) The interaction effect between the learning approaches and base movement ability to the field tennis groundstroke backhand study result. Experimental method using factorial 2 x 2 design was used for undertaking research. The populations of this research are 58 boys, students training of UTP Surakarta. The samples used in this research are 40 students taken with purposive random sampling technique. The research instruments are consists of: 1) General motor ability test, 2) field tennis groundstroke backhand test. The research uses two line anava analysis data technique with significance standard = 0,05. The conclusions of the research are: (1) There is difference between the effect of massed practice and distributed practice approaches to the field tennis groundstroke forehand ability of UTP Surakarta boy students (Fo = 4,78 > Ft = 4,11), (2) There is difference effect between high motor ability and low motor ability to the field tennis groundstroke backhand ability of UTP Surakarta boy students with (Fo = 6,17 > Ft = 4,11), and (3) There is interaction effect between the learning approaches and motor ability to the field tennis groundstroke backhand ability of UTP Surakarta boy students (Fo = 10,09 > Ft = 4,11), where the massed practice learning approach is more effective when it is applied on the learning process of students with high motor ability, while distributed practice learning approach is more effective when is applied on the learning process of students with low motor ability. Keyword : groundstroke backhand, massed practice, distributed practice and motor ability
_______________________________________ 1 Rumi Iqbal adalah dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
639
PENDAHULUAN Tenis merupakan permainan
yang benar atau sesuai dengan kebutuhan atlet.
yang digemari oleh laki-laki dan perempuan, tempat
bahkan
lebih
olahraga
mendapatkan
dibanding
lain.
cabang
Permainan
tenis
merupakan latihan yang istimewa, karena latar belakang dan tradisinya. Tenis bisa dimainkan di berbagai jenis lapangan yaitu: sintetis, clay (tanah
liat),
rumput
dan
kayu.
Fasilitas tenis indoor menjadikan olahraga
tenis
dapat
dimainkan
sepanjang tahun, karena kendala hujan, lapangan basah, panas tinggi teratasi. Dalam bermain tenis banyak
Dalam permainan tenis ada bermacam-macam
memelihara
dan
kesehatan,
rekreasi,
meningkatkan pendidikan,
prestasi, dan sebagai pekerjaan. Meskipun olahraga tenis pada saat ini makin populer atau digemari oleh banyak orang, namun bila dilihat untuk pengembangan prestasi tenis di lapangan masih banyak pelatih
yang
hanya
berbekal
pengalaman atlet, sehingga mereka rata-rata
tidak
mempunyai
pengetahuan tentang melatih dan kemampuan memilih metode latihan
dasar
pukulan yang harus dikuasai oleh seorang pemain, yaitu forehand, backhand, volley, serve dan smash. Pukulan backhand merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seorang
pemain
sebelum
seorang pemain menguasai teknik dasar pukulan lain. Oleh karena itu, teknik pukulan backhand ini harus diajarkan sejak awal bagi seseorang yang akan belajar bermain tenis lapangan.
tujuan yang dicapai, diantaranya ada yang ingin memperluas pergaulan,
teknik
Lardner
(1987:31)
menyimpulkan bahwa, untuk dapat bermain tenis dengan baik seseorang harus mampu menguasai berbagai prinsip dasar yaitu: (1) Memandang bola
dengan
Memperkirakan
cermat, arah
(2)
bola,
(3)
Memperkirakan pukulan sejak dini, (4) Gerakan kaki yang tepat, (5) Keseimbangan
yang
kokoh,
(6)
Kepekaan terhadap perkiraan raket dengan
bola,
(7)
Konsentrasi
berlatih. Dalam
melakukan
latihan
tenis unsur pembinaan fisik juga
639
menentukan keberhasilan dari tujuan
prima,
yang akan dicapai, karena kondisi
pelatihannya seorang pelatih harus
fisik
mampu
olahragawan
merupakan
maka
dalam
memilih
proses
pendekatan
keadaan keseluruhan dari komponen
pembelajaran yang sesuai atau tepat.
biomotorik. Komponen biomotorik
Banyak
adalah
kemampuan
pembelajaran
gerak
pada
yang dapat dipilih untuk melatih
dipengaruhi
oleh
pukulan
manusia
yang
system,
neoromuskuler,
persendian,
pendekatan
energi,
tulang
pencernaan,
adalah
backhand, massed
diantaranya
practice
dan
distributed practice.
pernafasan dan sistem peredaran
Melihat
perkembangan
darah. Komponen biomotorik petenis
olahraga
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu (1)
pentingnya
kebugaran energi atau energy fitness
pembelajaran yang sesuai dalam
terdiri atas kapasitas erobic dan
belajar groundstroke backhand tenis
kapasitas anaerobic. (2) kebugaran
lapangan,
otot atau muscular fitness terdiri atas
menentukan
kekuatan, kecepatan, daya ledak dan
pembelajaran
yang
mampu
kelentukan.
meningkatkan
hasil
belajar
Agar gerakan dapat dilakukan
tenis
tersebut
peranan
maka
dan
pendekatan
perlu
untuk
pendekatan
mahasiswa
dalam
dengan efisien, maka seorang pemain
groundstroke
backhand
tenis harus memiliki kondisi fisik
lapangan. Pendekatan pembelajaran
yang baik. Kemampuan fisik sendiri
yang
ada
kemampuan
bermacam-macam
diperlukan
untuk
yang
mendukung
dapat
belajar tenis
meningkatkan
mahasiswa
dalam
permainan tenis antara lain dengan
gerakan. Macam-macam kemampuan
pendekatan
fisik
practice dan distributed practice.
adalah
kekuatan,
kecepatan
ketahanan,
reaksi,
pembelajaran
massed
kecepatan,
Massed practice merupakan
fleksibilitas dan ketajaman indera.
sesi latihan di mana jumlah waktu
Dalam pengembangan kemampuan
latihan dalam sebuah percobaan lebih
pukulan
harus
besar dari pada jumlah istirahat di
didukung oleh kondisi fisik yang
antara percobaan, yang akhirnya
backhand
selain
640
mengarah pada kelelahan dalam
groundstroke
berbagai
permainan tenis lapangan.
tugas,
sedangkan
distributed practice adalah disela-
backhand
Setiap
dalam
mahasiswa
sela latihan yang dilakukan terdapat
mempunyai kemampuan fisik dan
istirahat yang sama atau melebihi
kemampuan
psikis,
dari
banyaknya waktu dalam percobaan
mahasiswa
pasti
berbeda-beda
yang mengarah ke suatu urutan yang
dengan kemampuan tersebut dalam
lebih santai. Kedua metode latihan
pelaksanaan
tersebut
masing.
akan
diterapkan
dalam
rutinitasnya Terjadi
setiap
masingperbedaan
belajar groundstroke backhand tenis
kemampuan antara setiap mahasiswa
lapangan.
karena kondisi kualitas fisik yang
Selain
pendekatan
berbeda, baik kondisi secara internal
pembelajaran hal yang tidak kalah
maupun
penting
(1998:322)
mengatakan,
faktor-faktor
yang mempengaruhi
yang
keberhasilan
mempengaruhi
proses
pembelajaran
eksternal.
Rusli
Lutan bahwa
groundstroke backhand adalah faktor
proses belajar gerak adalah; (1)
dari mahasiswa sendiri. Mahasiswa
kondisi internal, kondisi mahasiswa
harus
motivasi,
yang mencakup faktor-faktor yang
dan
terdapat atau melekat dalam diri
Dalam
mahasiswa, (2) kondisi eksternal,
pendekatan
yang mecakup faktor-faktor dari luar
mempunyai
semangat,
kemandirian
kemampuan
gerak.
menerapkan
pembelajaran untuk meningkatkan groundstroke
tenis
Perbedaan mahasiswa dalam
faktor
hal kemampuan gerak akan menjadi
mahasiswa,
bahan pertimbangan yang sangat
karena dengan kemampuan gerak
penting ketika pelatih memilih dan
yang baik akan memudahkan dalam
menentukan
penguasaan
teknik
pembelajaran yang sesuai dengan
backhand.
Kemampuan
gerak
karakter masing-masing mahasiswa,
mempunyai
pengaruh
belajar
pemberian perlakuan yang berbeda
lapangan
backhand
yang mempengaruhi diri mahasiswa.
harus
kemampuan
didukung
gerak
groundstroke
pendekatan
dalam proses belajar agar mahasiswa
641
mencapai
hasil
yang
optimal.
Menurunnya kemampuan gerak yang
groundstroke
pendekatan
pembelajaran
yang
mahasiswa
lebih
membuat giat
untuk
tenis
lapangan.
dimiliki mahasiswa harusnya perlu menerapkan
backhand
Berdasarkan mahasiswa
survey
pada
PENKEPOR
UTP
Surakarta, kurang begitu menguasai teknik
kemampuan
groundstroke
berolahraga, bukan metode yang
backhand,
membosankan,
bila
pembelajaran dan kemampuan gerak
untuk
diharapkan sama-sama memberikan
berolahraga otomatis aktifitas akan
pengaruh di dalam peningkatan hasil
meningkat
belajar groundstroke backhand tenis
mahasiswa
sehingga
sudah
yang
giat
pada
akhirnya
kemampuan geraknya meningkat dan
lapangan
memudahkan
demikian
groundstroke
dalam
belajar
backhand
tenis
lapangan.
karena
pendekatan
mahasiswa. perlu
Dengan
penelitian
yang
mendalam. Melakukan kajian ilmiah tentang
pengaruh
pendekatan
Kemampuan gerak salah satu
pembelajaran dan kemampuan gerak
kondisi internal yang membedakan
dalam meningkatkan hasil belajar
setiap
groundstroke
backhand
tenis
mengembangkan suatu keterampilan
lapangan
mahasiswa
putra
gerak,
sebagai
Jurusan Pendidikan Olahraga dan
landasan keberhasilan masa yang
Kesehatan Universitas Pembangunan
akan datang di dalam melakukan
Surakarta.
keterampilan
gerak.
Perbedaan
penelitian ini akan memberikan dua
kemampuan
gerak
memiliki
individu
dapat
implikasi
dalam
dipandang
terhadap
pembelajaran.
Kecepatan
pada
Dalam
pendekatan
tersebut,
pembelajaran
proses
(pendekatan pembelajaran massed
dan
practice dan distributed practice)
penguasaan keterampilan olahraga
yang
dipengaruhi
kemampuan
kemampuan
hal
gerak.
dihubungkan gerak
dengan (tinggi
dan
Tinggi rendahnya kemampuan gerak
rendah).
yang
1. Belajar Groundstroke Backhand
dimiliki
menentukan
hasil
mahasiswa belajar
Tenis Lapangan
642
Pukulan backhand adalah
berkaitan
dengan
efisien,
pukulan setelah bola memantul.
sehingga teknik yang efisien
Ini adalah bentuk pukulan tenis
akan: 1) Menghindarkan cara
yang penting, karena yang sering
memukul yang ngoyo atau
dilakukan selama permainan dan
tidak
mudah
dipelajari.
Memperkecil
dalam
permainan
Forehand
Walaupun pukulan
lebih mendominasi.
Backhand
yang
kuat
dapat
digunakan untuk mendapatkan
nyaman,
kemungkinan
terjadinya
cidera,
Magety
3)
Merupakan landasan untuk mengembangkan teknik lebih lanjut. Menurut
point.
2)
Barron’s
(1990:82)
(2000:84) mengatakan bahwa
mengatakan bahwa, taktik yang
tahapan pukulan backhand
diingat dan dikembangkan dalam
tenis adalah sebagai berikut:
bermain tenis: (1) bola harus
1. Raket
diayunkan
melewati net, (2) bola harus jatuh
pemain ke depan dan
di dalam lapangan, (3) bola harus
sedikit naik agar bola
jatuh dan jauh dari lawan, (4)
terjadi topspin.
bola dipukul dengan sepenuh
2. Raket dipercepat agar
tenaga. Pemain banyak gagal
menghasilkan
dalam bermain, karena ingin
percepatan bola yang
mengerjakan point (4) sebelum
diinginkan.
(1), (2), (3) dapat dikerjakan dengan baik. a.
dari
Analisis
Gerakan
Backhand Dalam
sasaran
melakukan
berlandaskan
untuk
menghasilkan keakurasian
setiap pukulan dalam tenis harus
3. Raket diayunkan jauh
dan
safety. 4. Bola dipukul dengan
pada
raket secara vertikal
prinsip efisien dan efektif.
dan jauh ke depan
Pukulan
badan, hasil ini adalah
yang
sesuai
643
suatu
perpindahan
menguatkan,
energi.
melatarbelakangi
5. Tepat
sebelum
perkenaan
metode
pembelajaran dengan cakupan
bola,
teoritis
tertentu.
Pendekatan
pergelangan
tangan
dalam pembelajaran adalah suatu
dibawa
ke
dalam
jalan, cara atau kebijaksanaan
posisi
yang
sesuai
yang ditempuh oleh guru atau
percepatan
siswa dalam pencapaian tujuan
datangnya bola untuk
pembelajaran dilihat dari sudut
menciptakan
bagaimana proses pembelajaran
pada
akurasi
yang terbesar.
atau materi pembelajaran itu,
6. Saat perkenaan bola,
umum atau khusus. Pendekatan
genggaman pada raket
pembelajaran merupakan suatu
dipererat
konsep
dan
pergelangan
2.
dan
tangan
atau
digunakan
prosedur
dalam
membahas
dipegang dengan kuat
suatu
terjadi momen untuk
mencapai tujuan pembelajaran”.
perlawanan pada bola.
Dilihat
Pendekatan Pembelajaran Menurut
bahan
yang
pelajaran
dari
untuk
pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis
Akhmad
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
Sudrajat
pembelajaran yang berorientasi
(http://smacepiring.wordpress.co
atau berpusat pada siswa (student
m/2008)
centered
Pendekatan
pembelajaran
dan
(2)
diartikan
pendekatan pembelajaran yang
sebagai titik tolak atau sudut
berorientasi atau berpusat pada
pandang kita terhadap proses
guru
pembelajaran, yang merujuk pada
approach).
pandangan
dapat
approach)
tentang
terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum,
mewadahi,
di
dalamnya
menginspirasi,
3.
(teacher
centered
Proses Open Skill Menurut mengemukakan
Ari
Novick bahwa
Permainan tenis tergolong dalam
644
olahraga
open
akan terjadi otomatisasi gerakan
(keterampilan
terbuka).
yang efektif dan efisien.
Keterampilan
terbuka
Massed
Practice
merupakan suatu keterampilan
merupakan metode latihan yang
yang mana lingkunganlah yang
pelaksanaannya tanpa diselingi
mengubahnya secara konstan.
istirahat diantara waktu latihan
Sedangkan keterampilan tertutup
sampai
seperti
ditentukan.
menyelam,
senam
batas
waktu
Menurut
yang
Schmidt
merupakan olahraga yang mana
(1991)
lingkunganlah yang cenderung
merupakan sesi latihan dimana
konstan. Jelas bahwa mengajar
jumlah waktu latihan dalam
tenis pada umumnya seperti
sebuah percobaan lebih besar
suatu keterampilan tertutup yang
dari
tidak
dengan
diantara
percobaan,
yang
beberapa variabel yang harus
akhirnya
mengarah
pada
diperhitungkan. Dalam olahraga
kelelahan
berbagai
tugas.
tenis,
Menurut
Iwan
(1985:46)
massed
practice
ditunjukkan sangat beragam dan
adalah
praktek
suatu
bebas pada sejumlah variabel.
keterampilan
Pendekatan
dipelajari dan dilakukan dengan
akan
sesuai
tipe
seseorang
4.
skill
keterampilan yang
harus
Pembelajaran
Massed Practice
massed
pada
jumlah
istirahat
Setiawan
olahraga
yang
berkesinambungan dan konsisten
Untuk mencapai tingkat
tanpa diselingi istirahat. Menurut
keterampilan yang baik, maka
Sugiyanto
dalam
(1993:284)
pelaksanaan
practice
latihan
dan
Sudjarwo bahwa
seorang atlet harus melakukan
mempraktekkan
pengulangan
keterampilan
bisa
frekuensi sebanyak-banyaknya.
secara
menerus
Semakin sering atau semakin
istirahat, cara ini disebut massed
banyak
conditions.
gerakan
dengan
mengulang-ulang
terus
gerakan dilakukan tanpa
gerakan yang dipelajari maka
645
5.
Pendekatan
Pembelajaran
Distributed Practice
Salah satu perbedaan pokok dari setiap individu dalam mengembangkan suatu
Pendekatan pembelajaran
tugas gerak terletak pada distributed
practice merupakan bentuk latihan
yang
diselingi
istirahat
diantara
waktu
latihan.
Menurut
Iwan
Setiawan
keterampilan olahraga yang dipelajari dilakukan dalam waktu relatif singkat dan diselingi
waktu
istirahat”.
Sudjarwo
(1993:284)
mengemukakan
waktu
istirahat yang diberikan tidak menunggu
sampai
mencapai kelelahan, tetapi juga jangan terlalu sering. Penting untuk mengatur agar rangsangan terhadap sistemsistem gerakan secara
Kemampuan
motorik
merupakan terjemahan dari motor
yang menghasilkan tubuh cukup,
diberikan atau
tidak
kurang atau tidak kelebihan. 6. Kemampuan Gerak
ability
atau
kemampuan gerak. Rusli Lutan (1998:96) mengemukakan
bahwa,
motor ability adalah kapasitas dari seseorang yang berkaitan dengan
pelaksanaan
dan
peragaan suatu keterampilan yang
Menurut Sugiyanto dan
perlu
gerak.
(1985:46)
menyatakan “praktek suatu
sering
kemampuan
relatif
Kirkendall
melekat. (1980:213)
mengatakan bahwa,
motor
ability merupakan kualitas kemampuan gerak yang lebih tinggi dari yang lain, di duga akan lebih berhasil dalam menyelesaikan
tugas
keterampilan gerak khusus. Unsur
fisik
yang
diperlukan petenis menurut Fleishman
dalam
(1980:194-195)
Singer meliputi:
kekuatan dinamis, kekuatan eksplosif, kelentukan,
kekuatan
togok,
kelentukan
646
dinamis, koordinasi seluruh
Populasi penelitian ini berjumlah 58
tubuh,
antar
orang laki
anggota badan dan ketahanan.
Surakarta.
Komponen fisik bagi petenis
berjumlah 40 orang yang diambil
adalah:
power,
dengan teknik purposive random
keseimbangan
sampling. Instrumen penelitian ini
koordinasi
kecepatan,
kelincahan, dan koordinasi.
laki
mahasiswa UTP
Sampel
penelitian
terdiri dari: 1) General motor ability test, 2) field tennis groundstroke backhand
METODOLOGI PENELITIAN Metode digunakan adalah
penelitian
dalam
test.
Penel;itian
ini
yang
menggukanan teknik analisa data two
ini
line anava analysis data technique
penelitian
factorial 2 x 2 design.
with significance standard
= 0,05.
HASIL PENELITIAN 1.
Deskripsi Data Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Groundstroke Backhand Tenis Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Perlakuan
Pendekatan Pembelajaran Distributed Practice
Pendekatan Pembelajaran Massed Practice
kemampuan gerak
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Statistik
Jumlah Rerata SD Jumlah Rerata SD Jumlah Rerata SD Jumlah Rerata SD
Hasil Tes Awal 106 10,600 4,030 131 13,100 3,208 133 13,300 2,452 130 13,000 2,757
Hasil Peningkatan Tes Akhir 251 145 25,100 14,500 2,700 1,581 282 151 28,200 15,625 6,226 5,453 288 155 28,800 16,625 5,134 3,839 274 144 27,400 14,625 4,030 2,913
647
2.
Pengujian Hipotesis Tabel 2.Ringkasan Nilai Rata-rata Kemampuan Groundstroke Backhand Tenis Lapangan Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak.
Variabel
A1
A2
Rerata Groundstroke Backhand Hasil tes awal
B1
B2
B1
B2
133
130
132
131
Hasil tes akhir
324
261
266
275
Peningkatan
191
131
134
144
Keterangan : A1
= Pendekatan pembelajaran massed practice.
A2
= Pendekatan pembelajaran distributed practice.
B1
= Kelompok siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi
B2
= Kelompok siswa yang memiliki kemampuan gerak rendah
distributed
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian
practice
meningkatkan
dan hasil analisis data yang telah
groundstroke
dilakukan,
lapangan.
dapat
diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
2. Ada
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara
pembelajaran
dalam
kemampuan backhand
perbedaan
hasil
tenis
yang
signifikan terhadap kemampuan groundstroke
backhand
massed practice dan distributed
lapangan
practice
gerak tinggi dan rendah pada
terhadap
groundstroke lapangan.
kemampuan
backhand Pengaruh
tenis massed
practice lebih baik dari pada
mahasiswa Surakarta. kemampuan
antara
tenis
kemampuan
PENKEPOR
UTP
Peningkatan groundstroke
648
backhand tenis lapangan pada
groundstroke
siswa yang memiliki kemampuan
lapangan. Dimana kemampuan
gerak tinggi lebih baik dari pada
gerak
yang memiliki kemampuan gerak
diterapkan pada massed practice.
rendah.
Karena
3. Terdapat
interaksi
signifikan
antara
tinggi
dengan
lebih
tenis
tepat
pembelajaran
yang
massed practice gerakan banyak
pendekatan
pengulangan sehingga gerakan
pembelajaran dan kemampuan
mudah
gerak
mahasiswa.
terhadap
backhand
kemampuan
dilakukan
oleh
DAFTAR PUSTAKA Barron’s. 2000.Tennis Course.Volume 1.Technique and Tactics.BLV Publishing, Inc. Baumgartner, Ted A and Adrew S. Jackson. 1991. Measurment For Evaluation Indonesia Physical Education Exercis Scientific. Iowa, USA C. Brown Publising. Bey, Mageti. 1999.Tenis Prestasi. Terjemahan Dian Barlaini. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Brown, James. 1996. Tenis Tingkat Pemula. Terjemahan Dian Barlaini. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Drowatsky, John N. 1981. Motor Learning Principles and Practice Second Edition. Toledo: Burgess Publishing Company. Foss, Merle. L. & Keteyian, S.J. 1998. Physiological Basic For Exercise and Sport. Dubuque: McGraw-Hill Companis. Fox, Edward. L., 1984. Sport The Physiology. 2nd edition. Tokyo: Holt-Saunders. Imam Hidayat, 1997. Biomekanika: Bandung Press. Iwan Setiawan. 1985. Teori Belajar Mengajar Motorik. Jakarta: PIO KONI Pusat. Junusul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kirkendall. R.D. 1980. Motor Learning Concept and Application. Iowa. WE. Brown Company.
649
Magill, Richard A. 1985. Motor Learning Concepts and Applications. Iowa, WM C Brown. Mulyono B. 1999.Teori dan Praktek Tenis Lapangan. UNS. Press Nasution. 1995. Dikdaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Oxendine. J.B. 1984. Psycology at Motor Learning. New Jersey : Prentice Hall Inc. Rusli Lutan. 1998. Belajar gerak Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : Depdikbud. Ria Lumituarso, edd. 2007. Teori Kepelatihan Dasar (Materi untuk Kepelatihan Tingkat Dasar). Jakarta, Indonesia: Lembaga Akreditasi Nasional Keolahragaan. Schmidt, Ricard. 1991. Motor Learning & Performance. Illinois: Human Kinetics Books. _____________. 1988. Motor Control and Learning Behavioral Empharsis: ISA. Champaign Kinetics Books. Singer, Robert N. 1980. Motor Learning and Human Performance an Application to Motor Skill and Movement Behaviors. New York: Macmillan Publishing Co. Inc. _____________. 1982. The Learning Motor Skill. New York: Macmillan Publishing Co. Inc. Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung. Tarsito. _______. 2004. Metode Statistika. Bandung. Tarsito. Sugiyanto dan Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta : Depdikbud. Supandi. 1983. Teori Belajar Mengajar Motorik. Diktat. FPOK IKIP: Bandung Susumu Akutagawa and Takeji Kojima, 2005. Trunk Rotation Torques Through The Hip Joints During The One- And Two-Handed Backhand Tennis Strokes. Journal of Sports Sciences, Volume 23, Issue 8 August 2005,pages 781-793. http://www.informaworld.com/smpp/content~db=all~content=a723660 998~frm=titlelink?words=backhand|tennis&hash=3132101612 (di download 1 Agustus 2010) Steven M, Smith and Ernst Z, Rothkopf.2005.Cognition and Instruction Distributed Practice, Volume 1, Issue 3 June 2005 , pages 341 – 358. http://www.informaworld.com/smpp/content~db=all~content=a783760 946~frm=titlelink?words=massed,practice,distributed (di download 1 Agustus 2010)
650
Yusuf Adisasmita & Aip Syarifudin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tingkat Akademik. (http://id.itftennis.org/wiki/Tenis.1/06/2010)September 6, 2007 (http://masnyomega.wordpress.com/2009/12/31/pegangan-grip-dalam-tenislapangan/) http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.brian mac.co.uk/energy.htm
651