bp
b.
ka
at
ar
ab
gk
an
tp :// b
ht
o. id
s.g
bp
b.
ka
at
ar
ab
gk
an
tp :// b
ht
o. id
s.g
bp
b.
ka
at
ar
ab
gk
an
ht tp :// b
o. id
s.g
STATISTIK DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT 2016
s.g
o. id
ISSN: 2304-6492 No. Publikasi: 19035.1601 Katalog BPS: 1101002.1903 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 24 halaman
gk
b. ka
ab
Diterbitkan oleh: BPS Kabupaten Bangka Barat
ar
at
Gambar Kulit: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
bp
Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ht
tp :// b
an
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
STATISTIK DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT 2016
: Ir. Rizanal Mahmudin
Editor
: Livio Mayesta, SST Betik Endaryati, SST
Penulis
: Annizargiyarni, SST
Pengolah Data
: Annizargiyarni, SST
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
at
bp b.
ka
Desain Cover& Layout : Betik Endaryati, SST
s.g
Penanggung Jawab
o. id
Anggota Tim Penyusun:
o. id s.g
Kata Pengantar
bp
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016 diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat berisi berbagai data dan informasi
b.
terpilih seputar Kabupaten Bangka Barat yang dianalisis secara sederhana untuk
ka
membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
at
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016 diterbitkan untuk
ar
melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin. Berbeda
analisis.
ab
dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
gk
memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di
an
berbagai sektor di Kabupaten Bangka Barat dan diharapkan dapat menjadi bahan
ht
tp :// b
rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk
penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Muntok, September 2016 Kepala BPS Kabupaten Bangka Barat
Ir. Rizanal Mahmudin
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
iv
o. id
Daftar Isi iv
1.
Industri Pengolahan
Daftar Isi
v
2.
Konstruksi
11. Geografi dan Iklim
1
3.
Hotel dan Pariwisata
16
12. Pemerintahan
3
4.
Transportasi dan Komunikasi
17
13. Penduduk
5
5.
Perbankan dan Koperasi
14. Ketenagakerjaan
6
15. Pendidikan
8
16. Kesehatan
9
bp
b.
ka
15
18 19
7.
Pengeluaran Penduduk
20
8.
Perdagangan
21
10
9.
Pendapatan Regional
22
11
10. Perbandingan Regional
ar
at
Harga-harga
23
ht
tp :// b
an
gk
18. Pembangunan Manusia
14
6.
ab
17. Perumahan
s.g
Kata Pengantar
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
v
1 o. id
GEOGRAFI & IKLIM
Pelabuhan Tanjung Kalian
s.g
Ibukota Kabupaten
b.
Peta Wilayah Kabupaten Bangka Barat
Luas Wilayah dan Persentase Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat 2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
at
ka
Kabupaten Bangka Barat secara astronomis terletak pada posisi antara 105o00’-106o00’ Bujur Timur o o dan 01 00’-02 10’ Lintang Selatan. Secara geografis Kabupaten Bangka Barat sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bangka, sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Selat Bangka. Kabupaten Bangka Barat memiliki luas wilayah terbesar ketiga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas sebesar 2.884,15 km2. Jarak Kabupaten Bangka Barat ke ibukota provinsi, yaitu Kota Pangkalpinang kurang lebih 138 km atau sekitar 3 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan darat. Kabupaten ini dibagi menjadi enam kecamatan, yaitu Muntok, Simpang Teritip, Jebus, Kelapa, Tempilang, dan Parittiga. Wilayah kecamatan terluas dimiliki oleh Kecamatan Simpang Teritip dengan persentase mencapai 22,10 persen sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Jebus dengan persentase luas sebesar 12,20 persen. Keadaan alam Kabupaten Bangka Barat sebagian besar merupakan dataran rendah, pantai, dan sebagian kecil perbukitan. Bukit yang paling terkenal adalah bukit Menumbing. Letak Kabupaten Bangka Barat sangat strategis karena menjadi pintu gerbang keluar masuk penumpang dan barang antara Pulau Bangka dan Pulau Sumatera melalui pelabuhan yaitu Pelabuhan Tanjung Kalian untuk penumpang dan Pelabuhan Muntok untuk barang.
bp
Ibukota Kabupaten Bangka Barat adalah Kecamatan Muntok sekaligus merupakan daerah paling barat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Bangka Barat merupakan jalur utama ke Pulau Sumatera Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
1
1
GEOGRAFI & IKLIM
Pintu Gerbang Pulau Bangka
s.g
o. id
Kabupaten Bangka Barat merupakan pintu gerbang transportasi barang dan penumpang antara Pulau Bangka dan Pulau Sumatera Jumlah Hari Hujan per Bulan di Wilayah Pulau Bangka 2015
bp
Kabupaten Bangka Barat memiliki iklim 30 25 20 15 10 5 0
tropis tipe A. Tanah di daerah Kabupaten
b.
Bangka Barat mempunyai PH rata-rata di
ka
bawah 5, didalamnya mengandung mineral biji
at
Pada tahun 2015, tekanan udara rata-
rata di wilayah Pulau Bangka berkisar antara 1.009,6
ht
tp :// b
an
gk
ab
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
Kwarsa, Kaolin, Batu Gunung dan lain-lain.
ar
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
timah dan bahan galian lainnya seperti: Pasir
hingga
1.011,4
berkisar antara 23,6
mb.
Suhu
0
udara
C sampai 32,3
0
C.
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 71 sampai dengan 86 persen dengan curah hujan bulanan tahun 2015 antara 8 mm sampai 230 mm. Rata-rata kecepatan angin tahun 2015 berkisar antara 2,0 sampai dengan 6,1 knots.
Pada
tahun
2015,
wilayah
Pulau
Bangka secara umum diguyur hujan sebanyak 164 hari hujan dimana pada bulan Desember terjadi hujan paling banyak dalam kurun waktu sebulan yaitu sebanyak 25 hari. Sedangkan
bulan September tercatat tidak ada hujan. Sementara itu intensitas penyinaran matahari pada tahun 2015 bervariasi dari 35 hingga 88 persen dengan rata-rata 58,83 persen. Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
2
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
2 o. id
PEMERINTAHAN
ka
Golonga n IV; 14,96
b.
Persentase PNS Berdasarkan Golongan di Kabupaten Bangka Barat 2015 Golonga Golonga n I; 0,53 n II; 26,96
Golonga n III; 57,55
ab
ar
at
Kabupaten Bangka Barat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Bangka. Ibukota dari kabupaten ini adalah Kecamatan Muntok. Kabupaten Bangka Barat memiliki 6 kecamatan, 60 desa dan 4 kelurahan. Kecamatan Kelapa merupakan kecamatan yang paling banyak memiliki desa/kelurahan, yaitu sebanyak 14 desa/kelurahan, sedangkan Kecamatan Muntok merupakan kecamatan yang paling sedikit memiliki desa/kelurahan, yaitu 7 desa/kelurahan.
bp
s.g
Wisma Ranggam
ht
tp :// b
an
gk
Nama Ibukota Kecamatan dan Jumlah Desa/ Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat 2015
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Pada tahun 2015, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bangka Barat berjumlah 3.154 pegawai. Pegawai berjenis kelamin laki-laki sebesar 47 persen sedangkan sisanya 53 persen perempuan. Jumlah PNS terbanyak berada di Kecamatan Muntok, yaitu sebanyak 1.465 pegawai. Hal ini dikarenakan Muntok sebagai pusat roda pemerintahan kabupaten berlangsung. PNS di Kabupaten Bangka Barat 57,55 persen golongan III, hanya sekitar 0,53 persen yang masih bergolongan I. Jika dillihat berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, sebagian besar PNS pemerintah kabupaten Bangka Barat adalah tamatan S1 yakni sekitar 46,22 persen. Sementara itu jumlah PNS yang berpendidikan SD dan SMP masing-masing sebanyak 0,92 persen dan 1,11 persen, sedangkan yang sudah berpendidikan S2 hanya 0,89 persen. Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
3
2 PEMERINTAHAN Struktur Belanja Daerah
o. id
Belanja daerah terbesar menurut fungsi adalah untuk sektor pendidikan dan yang terkecil untuk sektor lingkungan hidup
Peta perpolitikan di DPRD Kabupaten Bangka Barat masa bhakti 2015-2019 diisi oleh sembilan partai besar yang terbagi kedalam enam fraksi. Partai yang mendominasi perolehan kursi di DPRD Bangka Barat adalah PDI-P dengan perolehan kursi sebanyak enam kursi. Kemudian disusul oleh PKS dan Golkar pada urutan kedua yang memperoleh 5 kursi, sementara diurutan ketiga diduduki oleh Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Bintang Nasdem yang masing-masing memperoleh 3 kursi. Selama tahun 2015 jumlah keputusan DPRD yang dihasilkan sebanyak 28 keputusan, yang terdiri dari 21 keputusan dewan dan 7 keputusan pemimpin.
s.g
Jumlah Keputusan Dewan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat 2014 dan 2015
bp
40
2014
10
2015
at
20
ka
b.
30
ar
0
ab
Keputusan Keputusan Dewan Pimpinan
ht
tp :// b
an
gk
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
Untuk menjalankan kegiatan yang telah direncanakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menggunakan dana APBD yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan serta pendapatan lain yang sah. Pada tahun 2015 ini, Kabupaten Bangka Barat mengalami peningkatan penerimaan maupun belanja daerah bila dibandingkan tahun 2013 dan 2014. Total Penerimaan tahun 2015 mengalami peningkatan 7,63 persen dibandingkan tahun lalu. Sumber penerimaan yang berperan paling besar dalam penerimaan daerah adalah dana perimbangan. Terlihat bahwa dana perimbangan berkontribusi 81,12 persen dalam memenuhi biaya belanja daerah. Hanya 5 persen dari total penerimaan yang berasal dari pendapatan asli
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
4
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
PENDUDUK Pertumbuhan Penduduk
o. id
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bangka Barat pada tahun ini besarnya hanya setengah dari besaran pertumbuhan ekonomi setengah dari besaran pertumbuhan ekonomi
ka
b.
bp
s.g
Dengan luas wilayah Kabupaten Bangka Barat sebesar 2.884,15 km2, setiap km perseginya ditempati 68 orang penduduk. Angka tersebut menunjukkan masih renggangnya kepadatan penduduk karena sebagian besar lahan merupakan lahan perkebunan dan hutan. Kecamatan Muntok tercatat sebagai kecamatan dengan kepadataan penduduk paling padat. Secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini terlihat pada sex ratio yang nilainya 109 yang berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki.
gk
ab
ar
at
Penduduk Kabupaten Bangka Barat terus bertambah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan yang alami seperti kejadian kelahiran dan migrasi masuk. Jumlah penduduk Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2015 hasil proyeksi berjumlah 196.598 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 102.477 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 94.121 jiwa. Dilihat dari piramida penduduknya, Kabupaten Bangka Barat tahun 2015 masih didominasi oleh kelompok umur muda/dewasa, yaitu penduduk yang berusia 15-64 tahun, yaitu sebesar 67,14 persen. Sementara itu pada umur anak-anak, jumlah penduduk 0-4 tahun cukup banyak, mencapai 10,39 persen jumlah penduduk, sehingga perlu perhatian lebih pemerintah dalam hal pemenuhan kesehatan serta pendidikan mereka di masa mendatang. Paling sedikit memiliki desa/kelurahan, yaitu 7 desa/kelurahan.
3
tp :// b
an
Piramida Penduduk Kabupaten Bangka Barat 2015 75 + 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
ht
Indikator Kependudukan Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015
-10000
-5000
0
Laki-laki
Perempuan
Sumber: Proyeksi Penduduk 2015
5000
10000
Sumber: Proyeksi Penduduk 2016
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
5
KETENAGAKERJAAN
4
Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin
s.g
o. id
‘’ Dua per tiga dari jumlah penduduk yang bekerja berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sepertiga sisanya berjenis kelamin perempuan.’’
ht
tp :// b
an
b. ka
gk
ab
ar
at
Salah satu indikator untuk melihat kemakmuran suatu wilayah adalah dengan melihat statistik ketenagakerjaannya. Hal ini dikarenakan indikator ketenagakerjaan penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi dan sosial. Pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan peningkatan kesempatan dan angkatan kerja akan mempengaruhi pembangunan di wilayah tersebut. Dari total penduduk Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2015, sekitar 140.408 jiwa berada pada usia produktif atau penduduk usia kerja. Dari penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 91.923 jiwa adalah angkatan kerja, sedangkan sisanya bukan angkatan kerja yang terdiri dari penduduk yang masih bersekolah, penduduk yang mengurus rumah tangga, dan lainnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2015 tercatat mengalami peningkatann dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 65,47 persen, artinya dari 100 penduduk usia kerja 65 orang diantaranya aktif secara ekonomi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bangka Barat tercatat sebesar 5,92 persen. Ini berarti pada tahun 2015 dari 100 penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja ada 5 atau 6 orang yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,92 persen.
bp
Wisma Ranggam
Jumlah Penduduk Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Bangka Barat 2015 (jiwa) Mengurus RT; 33 943 Sekolah; 9 014
Lainnya; 5 528
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016 Sumber: Bangka Barat Dalam Angka 2016
6
4
KETENAGAKERJAAN Pencari Kerja
s.g
o. id
Pencari kerja terbanyak di Kabupaten Bangka Barat adalah tamat SMA.
Hal ini harus terus mendapat perhatian dari pemerintah dalam menjaga tingkat pengangguran di tahun-tahun mendatang. Jika dilihat dari struktur angkatan kerja menurut lapangan usaha (sektor), dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, kemudian di sektor lainnya yang mencakup pertambangan dan penggalian, listrik, gas, dan air, bangunan, angkutan dan komunikasi, keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan.
b.
bp
Persentase Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Bangka Barat 2015 (jiwa)
ar
Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2015 terdapat 167 orang pencari kerja yang terdaftar, yang terdiri dari 106 orang laki-laki dan 61 orang perempuan. Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 107 orang atau 64,07 persen pencari kerja berpendidikan SMA, 1 orang berpendidikan SMP, 27 orang berpendidikan DIV/S1, dan sisanya 32 orang berpendidikan Diploma DI-DIII.
gk
ab
SMA 64%
at
ka
DIV/S1/S SMP 1% 2 Diploma 16% 19%
an
Sumber: Bangka Barat dalam Angka 2016
ht
tp :// b
Perkembangan Upah Minimum Kabupaten di Kabupaten Bangka Barat 2013-2015 (rupiah)
162240 0
2013
190600 0
2014
220000 0
2015
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
7
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Upah atau gaji juga merupakan faktor seseorang bekerja di suatu wilayah. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bangka Barat telah menetapkan upah minimum kabupaten yang setiap tahunnya selalu meningkat. Hal ini dikarenakan kebutuhan hidup dan faktor inflasi setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun 2015, UMK Kabupaten Bangka Barat sebesar Rp 2.200.000 naik 15,42 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk UMSK (Upah Minimum Sektoral) besarannya berbeda, yaitu sebesar Rp 2.220.000.
PENDIDIKAN
5
Harapan Lama Sekolah
o. id
Harapan lam sekolah di Bangka Barat dua kali dari rata-rata lama sekolah
s.g 6,57
6,68
b.
bp
6,43
ka 2013
11,48 10,99
10,7
2014 EYS
2015 MYS
ar
at
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang akan membawa seseorang mencapai kesuksesan di masa yang akan datang. Salah satu indikator pendidikan yang menunjukkan partisipasi penduduk terhadap kegiatan pendidikan adalah lama sekolah yang diharapkan (Expected Years Schooling) dan ratarata lama sekolah (Mean Years Schooling). EYS dan MYS Kabupaten Bangka Barat terus meningkat dalam kurun waktu tiga tahun ini. Tercatat sebesar harapan lamanya sekolah sebesar 11,48 atau setara dengan mengenyam pendidikan hingga ke jenjang diatas SMA. Sementara itu rata-rata lama sekolah penduduk sebesar 6,68 tahun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 6,57 tahun. Ketersediaan fasilitas pendidikan seperti pendidik dan ruang kelas merupakan faktor keberhasilan pendidikan. Jumlah sekolah pada tahun 2015 secara keseluruhan mengalami penambahan, kecuali SMA sederajat. Sementara untuk jumlah guru semakin berkurang secara keseluruhan. Jika dianalisa melalui rasio murid terhadap guru, di Kabupaten Bangka Barat jenjang pendidikan SMA memiliki rasio paling kecil sebesar 13,10 persen. Artinya secara ratarata satu orang guru mendidik 13 orang murid SMA. Semakin kecil angka rasio mengindikasikan seorang guru rata-rata mendidik jumlah murid yang lebih sedikit, sehingga diharapkan proses mendidik dan transfer ilmu dari guru kepada para murid menjadi lebih maksimal.
Angka Partisipasi Sekolah menurut Jenjang Umur di Kabupaten Bangka Barat 2013-2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
Sumber: Indeks Pembangunan Manusia 2015
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
8
6 KESEHATAN
Rasio Dokter dan Penduduk
at
ka
b.
bp
s.g
Kemungkinan lama hidup seorang bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu untuk hidup di dunia dicerminkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH). AHH Kabupaten Bangka Barat tahun 2015 adalah sebesar 69,47 tahun, artinya secara rata-rata bayi yang lahir pada tahun 2015 mempunyai harapan hidup di dunia selama 69 tahun. Selama periode 2013-2015, angka harapan hidup terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa taraf kesehatan masyarakat semakin membaik.
ar
Kesehatan merupakan hal yang paling penting untuk menciptakan kegiatan yang produktif. Dinas Kesehatan Bangka Barat telah berusaha untuk melakukan pemerataan jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bangka Barat. Setiap kecamatan telah memiliki puskesmas, polindes dan poskesdes. Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason masih menjadi satu-satunya rumah sakit pemerintah di Kabupaten Bangka Barat. Jumlah tenaga medis tahun ini mengalami trend yang meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan semakin banyak tenaga medis yang masuk ke Kabupaten Bangka Barat. Terlihat dari jumlah dokter yang naik 19 persen dan jumlah bidan naik hingga 51 persen. Sementara itu, rasio dokter-penduduk yaitu 1 dokter per 3.170 penduduk. Angka tersebut tentu memperlihatkan bahwa kebutuhan tenaga medis khususnya doker masih sangat diperlukan.
o. id
Rasio dokter terhadap penduduk masih jauh dari ideal yaitu satu orang dokter harus memberikan perawatan kesehatan terhadap kurang lebih 3.170 penduduk
tp :// b
an
gk
ab
Statistik Kesehatan Bangka Barat, 2013-2015
Angka Harapan Hidup (AHH) Penduduk Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015 (tahun)
ht
69,5
69,47
69,46
69,45
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
69,44
69,4 2013
2014
2015
Sumber: Indeks Pembangunan Manusia 2015
9
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Hipertensi merupakan kasus terbanyak rawat jalan di RSU Bangka Barat
7
PERUMAHAN Fasilitas Buang Air Besar
bp
Dinas; 2,8
Lainnya; ,4
ka
b.
Bebas sewa; 4,8 Kontrak /sewa; 4,2
s.g
Persentase Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati Rumah Tangga di Kabupaten Bangka Barat, 2015
Milik sendiri; 87,8
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015
Persentase Jenis Lantai Terluas dari Tempat Tinggal yang Ditempati Rumah Tangga di Kabupaten Bangka Barat, 2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
at
Kepemilikan rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Kepemilikan rumah juga merupakan indikator kemapanan masyarakat. Hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2015 menunjukkan bahwa 87,8 persen rumah tangga di Kabupaten Bangka Barat sudah menempati rumah milik sendiri, sedangkan 7,6 persen tinggal di rumah bebas ataupun rumah dinas dan sisanya 4,6 persen tinggal di rumah kontrak/sewa dan lainnya. Ditinjau dari variabel jenis luas lantai terluas, sebesar 52,5 persen bangunan tempat tinggal lantainya sudah ditutupi oleh keramik dan marmer, 44,6 persen lantainya semen, tegel sebesar 1,2 persen, sedangkan hanya 1,7 persen saja yang masih berjenis lantai kayu dan tanah. Kemudian 72,1 persen tempat tinggal rumah tangga dindingnya sudah berupa tembok semen, sedangkan sisanya 27,9 persen masih berupa kayu atau bambu. Sumber penerangan rumah tangga di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 99,4 persen berupa energi listrik baik PLN maupun non PLN, hanya tersisa 0,6 persen yang bersumber pada obor/pelita/sentir dll. Sementara itu untuk bahan bakar memasak 89,3 persen rumah tangga menggunakan gas, 3,7 persen menggunakan minyak tanah, 6,5 persen menggunakan kayu bakar dan sisanya sebesar 0,5 persen menggunakan tidak pernah memasak sama sekali.
o. id
82 persen rumah tangga di Kabupaten Bangka Barat sudah memiliki fasilitas BAB sendiri
Semen; 44,6 Kayu dan Tanah; 1,7
Kerami k dan Marme r; 52,5
Tegel; 1,2
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015
41 persen penduduk Bangka Barat menggunakan air isi ulang sebagai air minum
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
10
8
PEMBANGUNAN MANUSIA Peringkat IPM
67,23
66,43
ka
b.
bp
s.g
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015
at
65,85
ar
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan dalam tiga dimensi dasar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selama tiga tahun terakhir angka IPM Bangka Barat terus meningkat. Tahun 2015 tercatat sebesar 66,43, angka ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang berarti pembangunan manusia di Kabupaten Bangka Barat saat ini dalam jalur yang tepat. Jumlah penduduk miskin pada tahun ini turun menjasi 6.097 jiwa atau sebesar 3,15 persen. Jumlah tersebut lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Garis kemiskinan tahun 2014 berada pada level Rp 388.493,- meningkat dari tahun 2013. Kenaikan ini dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari sehingga garis kemiskinan pun semakin meningkat. Sementara itu Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang merupakan ukuran ratarata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 0,32. Semakin tinggi nilai P1, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Sementara itu Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang memberikan gambaran penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin tercatat sebesar 0,04. Semakin tinggi nilai indeks semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
o. id
Peringkat IPM Kabupaten Bangka Barat berada pada peringkat kedua terbawah dari total tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2013
2014
2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
Sumber: Indeks Pembangunan Manusia 2015
11
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Catatan: Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
PERTANIAN
9
Padi Ladang
tp :// b
s.g bp b. ka
an
gk
ab
ar
at
Peranan sektor pertanian di Kabupaten Bangka Barat terhadap perekonomian masih belum maksimal dibandingkan dengan potensi yang ada. Pada tahun 2015 tercatat peranan sektor pertanian terhadap total pembentukan PDRB sebesar 14,98 persen. Subsektor perikanan merupakan subsektor ketiga yang paling besar peranannya pada sektor pertanian. Hasil perikanan tangkap selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Selain subsektor perikanan, subsektor perkebunan juga memberikan andil cukup besar bagi perekonomian Bangka Barat. Mata pencaharian penduduk Bangka Barat bergantung pada sektor ini. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas terbesar, selain lada dan karet. Ada tujuh perusahaan besar yang menguasai lahan perkebunan di Bangka Barat dan semuanya fokus pada komiditas kelapa sawit.
o. id
Kecamatan Kelapa merupakan sentra daerah penghasil padi ladang di Kabupaten Bangka Barat
Produksi Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka Barat 2013-2015 (ton)
ht
15000
14113,51
11071,73 12653,08
10000
5000
0
2013
2014
2015
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Secara umum, hampir semua komoditas tanaman pangan mengalami penurunan jumlah produksi meskipun terdapat satu komoditas justru mengalami peningkatan yaitu komoditas ketela pohon. Komoditas tanaman pangan terbesar di Kabupaten Bangka Barat adalah ketela pohon dengan jumlah produksi sebesar 7.242 ton. Sementara itu produksi komoditi padi ladang sebesar 3.073 ton yang banyak terdapat di Kecamatan Muntok dan Tempilang.
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
12
10
PERTAMBANGAN & ENERGI Penambangan Timah
at
ka
b.
Produksi Bijih Timah (ton Sn) per Triwulan di Kabupaten Bangka Barat, 2012–2014 (ton)
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
Kabupaten Bangka Barat merupakan kabupaten potensial di sektor pertambangan dan penggalian. Pertambangan yang paling banyak dilakukan adalah pertambangan bijih timah. Jumlah produksi bijih timah tiga tahun terakhir berfluktuasi. Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2013, jumlah produksi tahun 2014 ini kembali mengalami peningkatan sebesar 24,93 persen menjadi 10.217,04 ton Sn. Saat ini proses penambangan banyak beralih ke lautan dengan menggunakan kapal hisap tradisional maupun modern. Produksi bijih timah saat ini didominasi oleh penambangan di laut. Sayangnya penambangan di laut memiliki dampak negatif, khususnya terhadap kerusakan ekosistem kehidupan laut, merusak keindahan pantai dan laut pesisir Bangka Barat. Jika dilihat produksi bijih timah per triwulanan, maka dapat diketahui bahwa triwulan tiga setiap tahunnya selalu memiliki produksi yang lebih tinggi dibandingkan triwulantriwulan lainnya. Pengadaan listrik di Bangka Barat dikelola oleh PT. PLN Wilayah Bangka Belitung. Jumlah daya terpasang berfluktuasi selama tiga tahun terakhir, tetapi jumlah pelanggan meningkat selama tiga tahun terakhir. Peningkatan jumlah pelanggan ini jika tidak diikuti dengan jumlah daya terpasang bisa menyebabkan krisis listrik di Bangka Barat.
bp
s.g
o. id
Penambangan bijih timah dimulai pada awal abad ke 18 dengan menggunakan bor tusuk yang diperkenalkan oleh pendatang dari China
13
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Sumber: Bangka Barat Dalam Angka 2015, data 2015 tidak tersedia
Jumlah Daya terpasang (Kw) dan Pelanggan di Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015
2015 2014
2013 -5000
50870
17463
49477
10103 27103
15000 Pelanggan
42288
35000 Daya Terpasang
55000
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
94 persen pelanggan PLN adalah rumah tangga
INDUSTRI PENGOLAHAN
11
Industri Pengolahan Bijih Timah
300
308
bp
320
350
s.g
Jumlah Industri Kecil dan Menengah Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, 2015 272
245
b.
250
200
ka
150 100 50
ab
ar
0
KELAPA TEMPILANG MUNTOK SP TERITIP
JEBUS
PARITTIGA
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Kontribusi Subsektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kabupaten Bangka Barat 2013– 2015 (persen)
ht
tp :// b
an
gk
247
198
at
Kegiatan industri merupakan kegiatan Wisma Ranggambentuk suatu barang untuk mengubah menambah nilai tambah. Sektor industri pengolahan di Kabupaten Bangka Barat didominasi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). sedangkan industri skala besar berupa industri pengolahan logam dasar bijih timah dan industri CPO. Industri pengolahan bijih timah dilakukan PT Timah Tbk terletak di Kecamatan Muntok, sedangkan indutri CPO dimiliki oleh perusahaan swasta perkebunan kelapa sawit.. Penyebaran industri di Kabupaten Bangka Barat belum merata. Hal ini dikarenakan kesediaan bahan baku dan sumber daya manusia yang tersedia tidak sama antar wilayah. Jumlah industri yang paling banyak ada di Kecamatan Kelapa sebanyak 321 unit yang terdiri dari satu industri besar dan sisanya industri UMKM. Sementara itu jumlah industri besar paling banyak ada di Kecamatan Simpang Teritip dengan tiga buah industri, yang seluruhnya berupa industri pengolahan CPO. Industri terbesar yang menyumbangkan nilai tambah pada PDRB Kabupaten Bangka Barat adalah industri logam dasar, yang produk utama industrinya adalah logam timah yang diusahakan oleh PT Timah Tbk dan diikuti oleh industi makanan, minuman, dan tembakau yang disumbangkan oleh hasil olahan kelapa sawit, yaitu CPO.
o. id
Industri pengolahan logam timah menjadi subsektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Barat
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016, diolah
Share PDRB tertinggi berasal dari industri logam dasar
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016 Sumber: Bangka Barat Dalam Angka 2016
14
o. id
12 KONSTRUKSI Pembangunan Infrastruktur
b.
bp
s.g
Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB Kabupaten Bangka Barat selama 3 tahun hanya sekitar 5%
Sektor konstruksi adalah kegiatan yang meliputi usaha pembangunan/pembuatan, perluasan, pemasangan, pemeliharaan berat dan ringan, perombakan bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan, bendungan, jaringan irigasi, listrik, telekomunikasi dan konstruksi lainnya. Kabupaten Bangka Barat sebagai kabupaten yang masih muda usianya sedang giatgiatnya melakukan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembangunan daerah. Berdasarkan data PDRB 2015, sektor konstruksi tumbuh sebesar 8,24 persen. Sedangkan kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, dari 5,30 persen pada tahun 2013 menjadi sebesar 5,97 persen di tahun 2015. Berdasarkan data realisasi belanja daerah pada APBD Kabupaten Bangka Barat, dana untuk pembelanjaan modal berfluktuasi selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2013, anggaran belanja modal sebesar 167,9 miliar rupiah, kemudian naik menjadi 175,59 miliar rupiah pada tahun 2014 dan turun kembali pada tahun ini menjadi 172,05 miliar rupiah. Belanja modal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan sektor riil di Kabupaten Bangka Barat.
ka
Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap PDRB Kabupaten Bangka Barat 2013-2015 (persen)
at
5,97
ar
5,53
2014
2015
an
2013
gk
ab
5,30
tp :// b
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
ht
Jumlah Belanja Modal di Kabupaten Bangka Barat (Realisasi APBD) Tahun 2013-2015 (miliar rupiah)
175,59 172,05
167,9
2013
2014
2015
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016
15
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Hotel Berbintang
HOTEL & PARIWISATA
13
Satu-satunya hotel berbintang di Kabupaten Bangka Barat berada di Muntok
2013
ar
ab
ht
tp :// b
an
gk
Statistik Hotel dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015
Sumber: Kabupaten Bangka Belitung Dalam Angka 2016
10664 7663
ka
b.
12143
bp
s.g
Jumlah Tamu yang Menginap di Hotel/Penginapan di Kabupaten Bangka Barat, 2013-2015 (orang)
at
Wisata yang paling menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan di Kabupaten Bangka Barat adalah wisata pantai. Rata-rata di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka Barat memiliki objek wisata pantai. Selain itu terdapat situs-situs sejarah seperti Pesanggragan Bung Karno yang dapat dijadikan objek wisata yang menarik bagi wisatawan. Namun, pemerintah daerah belum mengembangkan potensi wisata ini secara optimal. Objek wisata yang ada belum memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung dan juga penataan tempat yang belum baik.
o. id
Hotel Menumbing
2014
2015
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Pada tahun 2015, jumlah usaha akomodasi di Bangka Barat tercatat sebanyak 12 usaha dengan total 193 kamar dan 273 tempat tidur. Dari 12 usaha akomodasi tersebut, terdapat satu usaha dengan fasilitas hotel berbintang terdiri dari 24 kamar dan 36 tempat tidur. Fasilitas hotel ini dapat mendukung usaha pariwisata di Bangka Barat, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Bangka Barat dapat menginap dengan nyaman di hotel berbintang. Jumlah tamu yang menginap di hotel atau penginapan pada tahun 2015 mengalami penurunan apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu sebanyak 7.663 orang pada tahun 2015. Hal ini bisa menjadi salah satu indikasi kegiatan pariwisata di Bangka Barat tahun ini kurang baik dari tahun sebelumnya.
“Perang Ketupat” merupakan salah satu pesta rakyat yang terkenal yang diadakan setiap tahun di Kecamatan Tempilang
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
16
14
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Kota Pelabuhan
bp b. ka at Jumlah Surat Kilat, Surat Biasa, dan Paket Pos yang Dikirim dan Diterima di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2015 91336
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
Jalur masuk ke Kabupaten Bangka Barat bisa dilalui dengan jalur darat dan jalur laut. Untuk jalur laut, Pelabuhan Muntok menjadi pelabuhan khusus bongkar muat barang. Sedangkan Pelabuan Tanjung Kalian menjadi pintu masuk dan keluar penumpang dari Pulau Bangka dan Sumatera, meskipun terdapat juga kegiatan bongkar muat barang melalui pelabuhan ini. Pada tahun ini tercatat sebanyak 55.122 orang penumpang datang dan sebanyak 53.382 orang penumpang keluar melalui Pelabuhan Tanjung Kalian. Penurunan ini lebih dari 50 persen karena penumpang beralih ke transportasi udara yang harga tiketnya tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan kapal laut. Sementara itu, lalu lintas penumpang datang dan pergi di terminal Muntok berfluktuasi. Tercatat peningkatan jumlah penumpang yang datang dan yang berangkat masing-masing sebesar 13 persen dan 12 persen dari tahun 2014. Peningkatan ini menunjukkan semakin banyak orang yang melakukan perjalanan baik untuk aktivitas ekonomi maupun lainnya dari dan ke Kecamatan Muntok. Sektor pos dan telekomunikasi, secara umum mengalami perkembangan yang positif. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah surat kilat, surat biasa, dan paket pos yang dikirim dan diterima selama tahun 2015.
s.g
o. id
Muntok merupakan kota pelabuhan dan pintu gerbang utama penumpang dan barang yang menghubungkan Pulau Bangka dan Pulau Sumatera
44277
100000 31715
6911
50000
6511
4358
0 Surat kilat
Surat Paket pos biasa Dikirim Diterima
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
17
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
PERBANKAN & INVESTASI
15
Tabungan dan Pinjaman
b.
bp
Posisi penghimpunan Dana Perbankan Menurut Jenis Tabungan (Juta Rupiah) di Kabupaten Bangka Barat, 2014-2015
ka
Tabungan Deposito
at
Sektor perbankan yang berfungsi dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat memiliki peranan yang penting dalam perekonomian, Saat ini jumlah bank berjumlah 24 buah yang tersebar di seluruh kecamatan yang didukung oleh 31 Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Posisi penghimpunan dana perbankan menurut jenis tabungan pun meningkat dari tahun sebelumnya, Selain perbankan, koperasi masih menjadi tumpuan masyarakat untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan, Jumlah koperasi di Bangka Barat meningkat selama tiga tahun terakhir, Pada tahun 2015, jumlah koperasi sebanyak 94 unit meningkat menjadi 104 unit pada tahun ini, Perbankan di Kabupaten Bangka Barat pada tahun ini mampu menghimpun dana sebesar 790 miliar rupiah, naik 3,38 persen dari tahun 2014 yang tercatat sebesar 764 miliar rupiah. Dana yang terhimpun tersebut terdiri dari tabungan sebesar 64,51 persen, deposito 28,43 persen dan sisanya sebesar 6,80 persen dalam bentuk giro, Selain menghimpun dana, perbankan juga menyalurkan kredit usaha, Posisi kredit perbankan menurut sektor ekonomi tahun 2015 sebesar 3726,36 miliar rupiah, Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, Sektor ekonomi dengan posisi kredit paling besar adalah sektor perdagangan dengan proporsi 28,26 persen dari total kredit yang disalurkan.
s.g
o. id
Jumlah tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan pada tahun ini, lebih besar jumlahnya dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan
0
200000
2015
400000
600000
2014
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Posisi Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi di Kabupaten Bangka Barat 2015 (Juta rupiah)
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
Giro
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
18
16 HARGA- HARGA Inflasi
at
ka
b.
bp
s.g
Sepuluh barang dan jasa dengan andil terbesar pada inflasi kota Pangkalpinang seperti pada tabel di samping. Kenaikan harga rokok kretek filter sangat berpengaruh menaikkan tingkat inflasi dibandingkan harga beras. Hal ini disebabkan karena konsumsi rokok lebih besar dibandingkan dengan konsumsi beras. Angka inflasi khususnya untuk Kab. Bangka Barat sendiri belum ada sehingga pendekatan inflasi didekati dengan angka inflasi Kota Pangkalpinang. Hal ini seharusnya mendapat perhatian dari pemda Kab. Bangka Barat karena tingkat inflasi mempengaruhi daya beli penduduk.
Sepuluh Barang dan Jasa dengan Andil Inflasi Terbesar di Kota Pangkalpinang, 2015
an
gk
ab
ar
Inflasi merupakan kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Selama ini untuk data inflasi, Kabupaten Bangka Barat masih merujuk ke angka inflasi Kota Pangkalpinang. Selama enam tahun terakhir ini laju inflasi di Kota Pangkalpinang berfluktuasi. Inflasi paling tinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 9,36 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 4,66 persen. Inflasi yang terjadi didorong oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan, transportasi, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Jika tingkat inflasi tidak dikontrol, maka daya beli masyarakat akan berkurang, sehingga diperlukan peranan pemerintah dalam menjaga harga bahan kebutuhan pokok agar tetap stabil.
o. id
Kelompok komoditas bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar pada tahun ini, sementara kelompok komoditas sandang sebagai penyumbang infalsi paling kecil
10 8 6
tp :// b
Laju Inflasi Kota Pangkalpinang 2010-2015 (persen) 9,36
8,71
6,57
6,81
5
4,66
ht
4 2 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Harga timah, kelapa sawit, dan karet mempengaruhi kemampuan daya beli penduduk Bangka Barat
19
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
17
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran per Kapita
ar
ab
gk
an
11.243
11.122
11.154 10.680 10.265
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Indeks Pembangunan Manusia 2015
Persentase Pengeluaran untuk Makanan dan Non Makanan Rata-rata Rumah Tangga di Kabupaten Bangka Barat, 2015
Non Makanan ; 47
Makanan ; 53
ht
tp :// b
b.
ka
11.400 11.200 11.000 10.800 10.600 10.400 10.200 10.000
bp
Pengeluaran per Kapita (disesuaikan) Kabupaten Bangka Barat Tahun 2011-2015 (ribu rupiah/bulan)
at
Tingkat kesejahteraan penduduk dapat diketahui salah satunya melalui seberapa besar pengeluaran masyarakat. Tingkat pengeluaran dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui jumlah pendapatan masyarakat. Selama tiga tahun terakhir, pengeluaran per kapita (disesuaikan) masyarakat Kabupaten Bangka Barat terus mengalami peningkatan. Peningkatan pengeluaran ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan peningkatan harga barang dan jasa yang akan dibayarkan. Pengeluaran riil per kapita meningkat dari Rp 10.265 ribu pada tahun 2011 menjadi Rp 11.243 ribu pada tahun 2015. Struktur pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan. Semakin rendah pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran, maka semakin baik tingkat perekonomian suatu masyarakat. Berdasarkan data Susenas 2015, secara rata-rata persentase pengeluaran penduduk di Kabupaten Bangka Barat untuk komoditi makanan masih lebih besar daripada pengeluaran untuk non-makanan. Dari hasil pengolahan diketahui persentase pengeluaran untuk makanan pada tahun 2015 sebesar 53 persen, sedangkan pengeluaran untuk non makanan sebesar 47 persen.
s.g
o. id
Pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Bangka Barat meningkat tahun ini dan lebih banyak dikeluarkan untuk konsumsi makanan
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Bangka Barat untuk konsumsi rokok lebih banyak tiga kali lipat daripada pengeluaran untuk konsumsi beras
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
20
18 PERDAGANGAN Kontribusi terhadap PDRB
ab
19123
ka
20000 15000
13772
12900
at
10000 5000
0 2013
2014
21
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
2015
Sumber: BPS Kepulauan Bangka Belitung 2016
an
gk
b.
25000
Sektor perdagangan memiliki peranan kedua terbesar dalam pembentukan PDRB Bangka Barat setelah industri Jumlah Perusahaan Menurut Badan Hukum di Kabupaten Bangka Barat, 2015 135
ht
tp :// b
bp
Volume Ekspor di Pelabuhan Muntok, 2013-2015 (ton)
ar
Sektor perdagangan merupakan sektor akhir dari perpaduan sektor primer dan sektor sekunder. Salah satu kegiatan perdagangan adalah kegian ekspor dan impor. Kegiatan ekspor di Kabupaten Bangka Barat terjadi di Pelabuhan Muntok. Berdasarkan data ekspor di Pelabuhan Muntok selama tiga tahun terakhir, ekspor mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 tercatat, ekspor mencapai 12.900 ton meningkat menjadi 19.123 persen pada tahun 2015. Volume barang yang masuk ke Pelabuhan Muntok sebesar 94.442 ton, sedangkan barang yang keluar sebesar 33.262 ton. Data tersebut memberikan informasi bahwa secara volume di Pelabuhan Muntok lebih banyak terjadi kegiatan impor dibandingkan ekspor ke luar daerah. Barang yang dibongkar biasanya barang kebutuhan makanan pokok dan bahan bagunan, sedangkan barang yang dimuat adalah logam timah dan CPO. Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah, jumlah perusahaan yang berbadan hokum di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 242 perusahaan. Perusahaan di Bangka Barat paling banyak berstatus miliki perorangan dan paling sedikit berstatus lainnya. terbanyak terdapat di Kecamatan Muntok sebanyak 33 surat izin. Data tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan perdagangan masih terpusat di Kecamatan Muntok sebagai ibukota Kabupaten Bangka Barat.
s.g
o. id
Kontribusi sektor perdagangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bangka Barat tahun ini sebesar dua belas persen, terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya
49
46 8
PT
CV
Koperasi
4
Perorangan
Lainnya
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
PENDAPATAN REGIONAL
19
Kontribusi Timah
o. id
Hampir empat puluh delapan persen perekonomian Kabupaten Bangka Barat bertopang kepada hasil tambang dan industrikomoditas bijih timah
bp
s.g
Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Barat, 2015
Primer; 26,19
ka
b.
Tersier; 24,15
Sekunder; 49,66
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Perkembangan PDRB Bangka Barat, 2013-2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
at
Perekonomian di Kabupaten Bangka Barat selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari perkembangan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, nilai PDRB ADHB sebesar 11.468 miliar rupiah, PDRB perkapita juga mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 58,33 juta rupiah. Pertumbuhan ekonomi tercatat tumbuh sebesar 4,73 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun lalu. Peningkatan tersebut akibat naiknya kontribusi hasil pertambang bijih timah dan industri pengolahan logam timah. Penyumbang terbesar nilai PDRB adalah sektor sekunder, yakni sebesar 49,66 persen. Sedangkan sektor primer menyumbang sebesar 26,19 dan sisanya sektor tersier sebesar 24,15 persen. Sumbangan sektor sekunder ini dari tahun ke tahun semakin berkurang, sedangkan sektor tersier semakin meningkat peranannya. Berdasarkan nilai sumbangan subkategori terhadap nilai PDRB, sumbangan terbesar adalah subkategori industri pengolahan logam dasar (timah) sebesar 34,08 persen, ditempat kedua adalah subkategori perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor sebesar 10,84 persen, dan diurutan ketiga adalah subkategori pertambangan bijih logam sebesar 10,343 persen.
Sumber: Kabupaten Bangka Barat dalam Angka 2016, diolah
PDRB Kab. Bangka Barat terbesar se Kep. Bangka Belitung
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016 Sumber: Bangka Barat Dalam Angka 2016
22
20
PERBANDINGAN REGIONAL
‘’Luas Wilayah’’
s.g
b.
311.085
bp
Angka Partisipasi Sekolah menurut Jenjang Umur di Kabupaten Bangka Barat 2013-2015
196.202
119.394
at
ka
193.583 196.598 180.903 175.048
Sumber: Proyeksi Penduduk 2015
Perbandingan Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014- 2015
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
Hasil proyeksi jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 berjumlah 1.372.813 jiwa. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bangka tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak dengan 311.0855 jiwa atau 22,66 persen dari total penduduk. Sedangkan penduduk yang paling sedikit tercatat di Kabupaten Belitung Timur dengan 119.394 jiwa. Sementara itu, Kabupaten Bangka Barat memiliki jumlah penduduk 196.598 jiwa yang menempati posisi kedua jumlah penduduk terbanyak di Negeri Serumpun Sebalai. Meskipun jumlah penduduk terbanyak dicatatkan oleh Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang tercatat sebagai daerah tingkat dua terpadat, yaitu 1.856 jiwa per km2 dengan luas wilayah 2 105,7 km atau hanya 1 persen dari luas total Kep. Bangka Belitung. Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan capaian kemajuan suatu wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi secara umum. IPM seluruh kabupaten/kota pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. IPM tertinggi sebesar 76,61 poin dicatatkan oleh Kota Pangkalpinang, sedangkan IPM terendah di Kabupaten Bangka Selatan dengan 63,89 poin. Kabupaten Bangka Barat sendiri menduduki posisi kedua terakhir IPM terendah di Kep. Bangka Belitung dengan 67,23 poin
o. id
Kabupaten Bangka Barat adalah kabupaten dengan luas daerah terbesar ketiga dari total tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung
23
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
Sumber: Indeks Pembangunan Manusia 2015
o. id at
ka
b.
bp
Perbandingan Beberapa Indikator Sosial Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ht
tp :// b
an
gk
ab
ar
Selanjutnya, jika kita membandingkan capaian beberapa indikator sosial ekonomi lain seperti persentase jumlah penduduk miskin, terlihat bahwa Kabupaten Bangka Barat memiliki persentase jumlah penduduk miskin paling kecil di antara kabupaten/kota lain pada tahun 2014. Tercacat penduduk miskin di Kabupaten Bangka Barat hanya 3,26 persen. Persentase penduduk miskin terbanyak dicatatkan oleh Kabupaten Belitung Timur dengan 6,90 persen. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi lain adalah Tingkat Penganguran Terbuka (TPT). Nilai ini menunjukkan persentase jumlah penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja atau menganggur. TPT paling besar dicatatkan oleh Kota Pangkalpinang dengan 10,64 persen dan yang terkecil dicatatkan oleh Kabupaten Bangka Selatan. Sementara itu TPT Kabupaten Bangka Barat tercatat sebesar 5,92 persen, artinya dari 100 orang angkatan kerja terdapat 5 sampai 6 orang yang tidak bekerja pada tahun 2015 ini. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan pembangunan ekonomi suatu daerah di seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Barat tercatat sebesar 4,73 persen. Pertumbuhan ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan Provinsi Kep. Bangka Belitung yang tercatat tumbuh sebesar 4,08 persen. Sementara itu PDRB ABHB dan ADHK Kabupaten Bangka Barat tercatat yang tertinggi diantara kabupaten/kota lain.
s.g
Wisma Ranggam
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
PDRB ADHB dan PDRB ADHK Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 (miliar rupiah) PANGKAL PINANG BELITUNG TIMUR
BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG BANGKA
7551
10.215 4673 6.112 4859 6.935 5272 7.056 8742 11.468 5401 7.346 8513 10.949
5.000 10.000 ADHB ADHK
15.000
Sumber: Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kabupaten Bangka Barat 2016
24
bp
b.
ka
at
ar
ab
gk
an
tp :// b
ht
o. id
s.g