DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS SUKOREJO KENDAL
Manukrip OLEH : ALFA CHOIRUL FATAH G2A010006
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 201
http://jurma.unimus.ac.id
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Manuscript dengan judul
DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS SUKOREJO KENDAL
Telah diperiksa dan disetujui untuk di publikasikan Semarang, Oktober 2014
Pembimbing I
Ns. Machmudah, M,Kep., Sp, Kep.Mat
Pembimbiang II
Ns. NikmatulKhayati, M.Kep
http://jurma.unimus.ac.id
DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL MULTIGRAVIDADI PUSKESMAS SUKOREJO KENDAL Alfa Choirul Fatah1, Ns. Machmudah, M,Kep., Sp, Kep.Mat2**, Ns. NikmatulKhayati, M.Kep3*** 1
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS.
[email protected] 2 Dosen Keperawatan Maternitas FIKKES UNIMUS.
[email protected] 3 Dosen Keperawatan Maternitas FIKKES UNIMUS.
[email protected] Abstrak Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Multigravida Di Puskesmas Sukorejo Kendal xiv + 65halaman + 32 tabel + 2skema + 7lampiran Perawatan kehamilan merupakan suatu perawatan dan pengawasan yang diberikan pada ibu hamil selama kehamilan untuk memelihara kesehatan kehamilan dan mempersiapkan ibu dalampersalinan sampai masa nifas. Dukungan suami sangat berperan penting dalam kepatuhan ibu untuk melakukan Perawatan kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dukungan suami yang meliputi bentuk dukungan sosial fianansial, dukungan sosial informasi dukungan sosial emosioal, dukungan sosial instrumental, dukungan psikologis, dan dukungan fisik suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida. Penelitian ini kuantitatif non eksperimental, dengan teknik total sampling. Jumlah respon den 53 ibu multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara dukungan social financial dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida (p value 0,082), ada hubungan antara dukungan sosial informasi dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,040), ada hubungan dukungan sosial emosional dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,047), tidakada hubungan dukungan instrumental dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,069), ada hubungan dukungan psikologis dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,037), ada hubungan dukungan fisik dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida (p value 0,018). Berdasarkan hasil tersebut diharapkan suami dapat lebih memberi dukungan sosial informasi, dukungan sosial emosional, dukungan psikologis dan dukungan fisik agar ibu hamil dapat patuh melakukan pwerawatan kehamilan. Kata kunci: dukungansuami, kepatuhan perawatan kehamilan Daftarpustaka: 40 (2002-2014)
http://jurma.unimus.ac.id
Abstract Husband Support With Compliance pregnancy care Multigravida Pregnancy in Sukorejo Health Center Kendal xiv + 65 pages + 32 table+ 2 scheme + 7 attachments Antenatal care is an observation that given to a pregnant women during pregnancy to maintain health in pregnancy and childbirth to prepare a mother during puerperal. Husband's support was important in compliance mothers to antenatal care. The purpose of this research was to determine the husband's support includes fianansial forms of social support, social support information emosioal social support, instrumental social support, psychological support, physical support and adherence husband with pregnant women visit antenatal care multigravida. This research was a quantitative non-experimental, with a total sampling method. The number of respondents 53 multigravida maternal in Sukorejo health centers Kendal. The results showed there was no relationship between social support financially the compliance of pregnant women visiting antenatal care multigravida (p = 0.082), there is a relationship between social support with compliance information visit pregnancy care multigravida mother (p = 0.040), there was no correlation with the emotional social support complience multigravida maternal pregnancy care (p = 0.047), there was no relationship with adherence support instunental pregnancy care multigravida mother (p = 0.069), no relationship with adherence psychological support pregnant women pregnancy care multigravida (p = 0.037), there was relationship support the physical compliance of pregnant women pregnancy care multigravida (p value 0.018). Based on these results the husband was expected to give more information of social support, emotional social support, psychological support and physical support for pregnant women to do pregnancy care . Keywords : husband's support, adherence pregnancy care Bibliography : 40 (2002-2014)
http://jurma.unimus.ac.id
PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah di sektor pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan. Indikator yang menggambarkan derajat kesehatan masarakat Indonesia yaituangka kematian neonatal (AKN), angka kematian balita (AKABA), angka kematian ibu (AKI), Indeks Pembangunan Manusia termasuk angka harapan hidup, Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa. Sedangkan yang merupakan indikator suatu negara yaitu AKI (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Word Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menjelaskan bahwa kematian dan kesakitan ibu hamil masih merupakan masalah besar di Negara berkembang. Setiap tahunnya, lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin di seluruh dunia, setidaknya 287.000 perempuan di dunia meninggal akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan atau persalinan. WHO menyebutkan bahwa di Indonesia tahun 2010 sebesar 220/100.000 kelahiran hidup secara global sebesar 210/100.000 kelahiran hidup (WHO, 2012). Sedangkan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu AKI harus dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah 24,74% pada waktu hamil, 17,33% waktu persalinan, 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas dari 116,34 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2010). Pencapain angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Kendal menurut MDGs tahun 2011 mencapai angka 164,9/100.000 kelahiran hidup. Target yang dicanangkan oleh Provinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten Kendal pada tahun 2015 yaitu 90 dari 100.000 kelahiran hidup. Pentingnya peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit yang menyertai kehamilan dan resiko saat melahirkan yang di pengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta
http://jurma.unimus.ac.id
penggunaan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perawatan kehamilan (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Manuaba (2004) menjelaskan pentingnya manfaat perawatan kehamilan antara lain untuk mengetahui resiko, penyakit dan komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan sehingga dapat di arahkan untuk dirujuk ke rumah sakit. Hasil wawancara secara terpisah pada 10 ibu hamil di puskesmas Sukorejo didapatkan hasil, sebanyak 60% ibu Hamil tidak didampingi suaminya saat pemeriksaan kandungan, dikarenakan suami bekerja dari pagi sampai sore hari.Sedangkan ibu 30% hamil multigravida tidak memeriksakan kandungannya karena pengalaman pernah mengalami kehamilan dan persalinan sehingga beranggapan bahwa kandungannya sehat – sehat saja kecuali ibu merasa tidak enak badan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yaitu apakah ada dukungan suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil multigravida yang ada di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal yang berjumlah115 orang ibu hamil dan terdapat 56 ibu hamil trimester ke III. Teknik pengambilan sampeldalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sukorejo 1 Kendal yang berada di Jl. Banaran No. 4 Sukorejo Kendal. Proses penelitian ini berlangsung pada minggu ke 3 februari sampai dengan minggu pertama September 2014. Data dianalisis secara univariat dan bivariate (korelasi Kendall’s tau).
http://jurma.unimus.ac.id
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang sudah dilakukan di dapatkan karakteristik usia responden dari ibu hamil multigravida trimester ke III di Puskesmas Sukorejo bahwa ratarata usia responden 26 tahun, dengan rata-rata umur kehamilan 7,83 bulan. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa frekuensi kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal 2014 adalah 36 ibu hamil (67,9%) patuh (tabel 1). Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa frekuensi dukungan sosial finansial suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal 2014 adalah 28 suami (52,8%) mendukung (tabel 2). Frekuensi dukungan sosial finansial suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal 2014 adalah
28 suami (52,8%) mendukung (tabel 3).
Frekuensi dukungan sosial informasi suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal 2014 adalah 33 suami (62,3%) mendukung (tabel 4). Frekuensi dukungan sosial emosional suami ibu hamil multigravida di Puskesmas SukorejoKendal 2014 adalah 30 suami (56,6%) mendukung (tabel 5). Frekuensi dukungan sosial instrumental suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo kabupaten Kendal 2014 adalah 38 suami (71,7%) mendukung (tabel 6). Frekuensi dukungan psikologi suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kabupaten Kendal 2014 adalah 43 suami (81,1%) mendukung (tabel 7). Frekuensi dukungan fisik suami ibu hamil multigravida di Puskesmas SukorejoKendal 2014 adalah 46 suami (86,8%) mendukung (tabel 8). Hasil analisa hubungan dukungan sosial finansial dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravidapada tabel 9 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,082 > 0,05 maka Ha di terima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial finansial suami dengan kepatuhan perawatan kehamila di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil analisa hubungan dukungan sosial finansial dengan kepatuhan kunjungan antenatal care ibu hamil multigravidapada tabel 10 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,040 < 0,05 maka Ha di tolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial informasi suami dengan
http://jurma.unimus.ac.id
kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigarvidadi Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil analisa hubungan dukungan sosial emosional suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravidapada tabel 10 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,047< 0,05 maka Ha di tolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil analisa hubungan dukungan sosial instrumental suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan
ibu hami
multigravida pada tabel 11 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,069 > 0,05 maka Ha di terima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial instrumental suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravidadi Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil analisa hubungan dukungan psikologi suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hami multigravida pada tabel 12 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,037 < 0,05 maka Ha tolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan psikologi suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil analisa hubungan dukungan fisik suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hami multigravida pada tabel 13 dapat diketahu bahwa dari 53 responden pada taraf signifikan 5% p-value 0,018<0,05 maka Ha tolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan fisik suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Tabel 1 Distribusi frekuensi kepatuhan perawatan kehamilan antenatal care ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53) Kepatuhan kunjungan anc tidak patuh Patuh Total
Jumlah (n) 17 36 53
http://jurma.unimus.ac.id
% 32.1 67.9 100.0
Tabel 2 Distribusi frekuensi dukungan sosoial finansial suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53) Dukungan sosial finansial tidak mendukung
Jumlah (n)
%
25
47.2
Mendukung
28
52.8
Total
53
100.0
Tabel 4 Distribusi frekuensi dukungan sosoial informasi suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53) Dukungan sosial informasi
Jumlah (n)
%
tidak mendukung
20
37.7
Mendukung
33
62.3
Total
53
100.0
Tabel 5 Distribusi frekuensi dukungan sosoial emosional suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53) Dukungan sosialemosional tidak mendukung Mendukung Total
Jumlah (n) 23 30 53
% 43.4 56.6 100.0
Tabel 6 Distribusi frekuensi dukungan sosial instrumental suami ibu hamil multigravid di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53) Dukungan sosial instrumental
Jumlah (n)
%
tidak mendukung Mendukung Total
15 38 53
28.3 71.7 100.0
http://jurma.unimus.ac.id
Tabel 7 Distribusi frekuensi dukungan psikologi suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53)
Dukungan psikologi
Jumlah (n)
%
tidak mendukung Mendukung
10 43
18.9 81.1
Total
53
100.0
Tabel 8 Distribusi frekuensi dukungan fisik suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 (n=53)
Dukungan fisik tidak mendukung Mendukung Total
Jumlah (n) 7 46 53
% 13.2 86.8 100.0
Tabel 9 hubungan dukungan sosial finansial suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan antenatal care pada ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 Variabel Dukungan sosial finansial dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida
N
Koefisien korelasi
P- value
53
0,241
0,082
Tabel 10 hubungan dukungan sosial informasi suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan pada ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 Variabel Dukungan sosial informasi dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida
N
Koefisien korelasi
P- value
53
-0,285
0,40
http://jurma.unimus.ac.id
Tabel 11 hubungan dukungan sosial emosional suami dengan kepatuhan perawatan kehamialan pada ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 Variabel Dukungan sosial emosional dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida
N
Koefisien korelasi
P- value
53
-0,275
0,47
Tabel 12 hubungan dukungan sosial instrumental suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan pada ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 Variabel Dukungan sosial instrumental dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida
N
Koefisien korelasi
P- value
53
-0,252
0,69
Tabel 13 hubungan dukungan psikologi suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan pada ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, September 2014 Variabel Dukungan psikoligi dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida
N
Koefisien korelasi
P- value
53
0,289
0,37
Hasil penelitian kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida menunjukkan bahwa 17 ibu hamil multigravida (32.1%) tidak patuh dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan . Peneliti mengansumsikan bahwa sebagian besar ibu hamil patuh dalam perawatan kehamilan. Jadwal perawatan kehamilan. Pada trimester I dan trimester ke II dilakukan pada sebulan sekali trimester I (<14 minggu) dan sebulan sekali pada trimester ke II (14-28
http://jurma.unimus.ac.id
minggu) dan dua kali pada trimester ke III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36), jadi bila ibu hamil memenuhi karakteristik di atas maka ibu hamil di katakan patuh dalam perawatan kehamilan dan bila tidak berkunjung dalam salah satu kunjungan ibu hamil di katakana tidak patuh (Manuaba, 2004). Hasil tersebut di dukung oleh penelitian Sulastri & Haryanti.S, 2010 hasil menunjukkan tingginya tingkat kepatuhan perawatan kehamilan sebanyak 38 orang atau (97,44%) dari 39 responden ibu hamil. Hasil penelitian tentang dukungan sosial finansial suami menunujukkan bahwa terdapat 25 dukungan suami(47,2%) mendukung dan 25 dukungan suami (52,8%). Dalam
hal ini 18 responden
(34.0%) menyatakan suami yang sudah
mempersiapkan biaya bila saat persalinan ibu hamil di rujuk ke rumah sakit, 35 responden
(66,0%) myenyatakan
suami belum menyiapkan biaya tersebut.
Dalam hal yang sama 42 responden (79,2%) menyatakansuamimembiayai kebutuhan istri selama kehamilan seperti memberi uang untuk membeli membeli susu dan hanya 11 responden (20,8%) yang menyatakan tidak diberi dukungan dalam pernyataan tersebut. Hasil penelitian tentang dukungan sosial informasi suami menunujukkan bahwa terdapat 20 dukungan suami (37,7%) tidak mendukung dan 33 dukungan suami (62,3%) mendukung dalam dukungan sosisal informasi. Dalam hal ini 17 responden(32,1%)menyatakansuami pernah membelikan majalah ibu dan anak selama kehamilan dan 36 responden(67,9%) menyatakan tidak pernah di belikan majalah ibu dan anak selama kehammilan.Sedangkan pernyataan yang jauh berbeda di tunjukan 51 responden (96,2%) suami menginformasikan tentang pengurangan aktivitas berlebih pada ibu hamil dan hanya 2 pernyataan responden (3,8%) suami tidak menginformaasikan pernyataan tersebut. Perbedaan dukungan yang sangat jauh di tunjukan pada pernyataan tersebut.Peneliti mengansumsikan bahwa hampir seluruh suami memberi informasi tentang pengurangan aktivitas berlebih pada ibu hamil sedangkan danya sebagian suami yang pernah membelikan majalah ibu dan anak saat ibu hamil.
http://jurma.unimus.ac.id
Hasil penelitian tentang dukungan sosial emosional suami menunujukkan bahwa terdapat 23 suami (43,4%) tidak mendung dan 30 suami (56,6%) mendukung dalam
dukungan
sosisal
emosional.
Dalam
hal
ini
39
responden
(73,6%)menyatakansuamimendorong ibu untuk memriksakan kehamilan secara teratur dan hanya 14 responden (26,6%) tidak mendorong ibu untuk memerisakan kehamilan secara teratur.Peneliti mengansumsikan bahwa dukungan sosial emosional suami yang paling banyak di berikan, suami mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilanya secara teratur. Hasil penelitian tentang dukungan sosial instrumental suami menunujukkan bahwa terdapat 15 suami (28,3%) dan 38 suami (71,7%) mendukung dalam dukungan
sosisal
instrumental.
Dalam
hal
ini47
responden
(88,7%)
menyatakansuami memberikakan makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna atau seimbang saat kehamilan dan hanya 6 responden (11,3%) menyatakan tidak di berikan pernyataan dukungan tersebut. Dalam yang sama di tunjukan 44 responden (83,0%) menyatakan suami mebelikan pakaian ibu saat kehamilan dan hanya 9 responden (17,0) tidak di berikan dukungan tersebut. Sesuai dengan dua pernyataan tersebut peneliti mengansumsikan dukungan instrumental sebagian besar di tunjukan dengan memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna atau seimbang dan membelikan pakaian ibu hamil saat kehamilan. Hasil penelitian tentang dukungan psikologi suami menunujukkan bahwa terdapat 10
suami
(18,9%)
tidak
mendukung
dan
43
suami
(81,1%)
mendukungmendukung dalam dukungan sosisal psikologi. Dalam hal51 responden (96,2%) menyatakansuami mendoakan ibu hamil untuk keselamatanya sebanyak dan hanya 2 responden (15,1%). Pernyaataan yang hampir sama juga di tunjukan 49 responden (92,5%) menyatakan suami berbicara halus dan positif pada ibu hamil dan 4 responden (7,5%) menyatakan tidak di berikan dukungan yang sesai pernyataan.
meyatakan suami tidak memberikan hal tersebut.Sesuai
dengan kedua pernyataan tersebut sebagian besar dukungan psikologi suami yang di berikan kepada istri dalam penelitian ini berbicara halus dan selalu mendoakan keselamatan istrinya selama kehamilan.
http://jurma.unimus.ac.id
Hasil penelitian tentang dukungan fisik suami menunujukkanbahwa terdapat 7 suami (13,2%) 46 suami (86.8%) mendukung mendukung dalam dukungan sosisal fisik. Dalam hal ini
hanya15 responden (28,3%) menyatakan suami sering
memberi pijatan-pijatan lembut ketika hamil dan 38 responden (71,7%) tidak memberi pijajatan – pijatan pada ibu hamil.Dengan pernyataan tersebut peneliti mengansumsikan sebagian besar suami mendukung secara penuh kecuali suami memberi dalam dalam hal memberi pijatan – pijatan lembut ketika ibu hamil.Dukungan fisikdi berikan saat kehamilan sudah tua sangat membantu sekali misalnya ketika ibu tidak dapat bekerja terlalu berat, suami dapat membantu ibu mengurus rumah tangga(Parsons, 2010). Hasil analisa hubungan dukungan sosisial finansial dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravidadi dapatkanp-value 0,082 > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara dukungan sosisial finansial dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravidadi Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami yang baik 28 suami (52,8%) mendukung dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara dukungan sosial finansial suami dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravida. Hasil analisa hubungan dukungan sosisial informasi dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di dapatkanp-value 0,040 < 0,05 artinya ada hubungan antara dukungan sosisial informasi dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami yang baik 33 suami (62,3%) mendukungmendukungdan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Hasil analisa hubungan dukungan sosisial emosional dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di dapatkan p-value 0,047 < 0,05 artinya ada hubungan antara dukungan sosisial emosional dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil
http://jurma.unimus.ac.id
penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami yang baik30 suami (56,6%) mendukung dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Faktor Pendukung kepatuhan perawatan kehamilan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas,dukungan suamimeliputi dukungan fisik, dukungan psikologis, dukungan sosial meliputi: dukungan finansial, emosional , instrumental dan Jarak serta keterjangkauan tempat pelayanan (musbikin 2010). Hasil analisa hubungan dukungan sosisial instrumental dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di dapatkan p-value 0,069 > 0,05 artinya
tidak ada hubungan antara dukungan sosisial instrumental dengan
kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami 38 suami(71,7%) mendukung dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Faktor Pendukung kepatuhan perawatan kehamilan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas, dukungan suami meliputi dukungan fisik, dukungan psikologis, dukungan sosial meliputi: dukungan finansial, emosional, instrumental dan Jarak serta keterjangkauan tempat pelayanan (musbikin 2010). Hasil analisa hubungan dukungan psikologi dengan kepatuhan pearawatan kehamilan ibu hamil multigravida di dapatkan p-value 0,037 < 0,05 artinya ada hubungan antara dukungan psikologi dengan kepatuhan kunjungan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami yang 43 suami (81,1%) mendukung dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Faktor Pendukung kepatuhan perawatan kehamilan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas, dukungan suami meliputi dukungan fisik, dukungan psikologis, dukungan sosial meliputi: dukungan finansial, emosional, instrumental dan Jarak serta keterjangkauan tempat pelayanan (musbikin 2010).
http://jurma.unimus.ac.id
Hasil analisa hubungan dukungan fisik dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di dapatkan p-value 0,047 < 0,05 artinya ada hubungan antara dukungan fisik dengan kepatuhan perawatan kehamilan antenatal care ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami memberikan dukungan suami yang 43 suami (81,1%) mendukung dan 36 ibu hamil multigravida (67,9%) patuh dalam kunjungan. Faktor Pendukung kepatuhan perawatan kehamilan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas, dukungan suami meliputi dukungan fisik, dukungan psikologis, dukungan sosial meliputi: dukungan finansial, emosional, instrumental dan Jarak serta keterjangkauan tempat pelayanan (musbikin 2010). Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil multigravida di puskesmas sukorejo Kendal.Penelitian ini dilakukan dalam bulan September 2014.Pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas keterbatasan.Keterbatsan tersebut berupa keterbatasan sempel yang diteliti, yaitu dukungan suami yang berwujut dukungan psikologi, dukungan fisik, dukungan sosial yang meliputi dukungan finansial, dukungan informasi, dukungan emosional dan dukungan emosional suami ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal, sehingga penelitian ini belum penelitian ini belum bisa digenerasikan kepopulasiyang lebih luas lagi.Selain itu juga permasalahan yang di teliti hanya dukungan suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida. Dimungkinkan masih banyak faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawatan kehamilan selain faktor yang telah di teliti di atas. Kendala yang yang dihadapi adalah yaitu tentang penyebaran angket baik saat uji validitas instrument maupun saat penelitian, karena peneliti harus datang kerumah responden yang luas wilayah binaan Puskesmas Sukorejo Kendal cukup luas sehingga harus menghubungi bidan desa setempat untuk mengetahui alamat responden. Kendala dan hambatan diatas, dapat dijadikan bahan evaluasi untuk peneliti selanjutnya.Meskipun banyak kendala dan keterbatasan, peneliti bersukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
http://jurma.unimus.ac.id
PENUTUP Hasil penelitian tentang dukungan suami dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida di Puskesmas Sukorejo Kendal
menunjukkan tidak ada
hubungan antara dukungan social financial dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida (p value 0,082), ada hubungan antara dukungan sosial informasi dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,040), ada hubungan dukungan sosial emosional dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,047), tidakada hubungan dukungan instrumental dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,069), ada hubungan dukungan psikologis dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu multigravida (p value 0,037), ada hubungan dukungan fisik dengan kepatuhan perawatan kehamilan ibu hamil multigravida (p value 0,018). Berdasarkan hasil tersebut diharapkan suami dapat lebih memberi dukungan sosial informasi, dukungan sosial emosional, dukungan psikologis dan dukungan fisik agar ibu hamil dapat patuh melakukan pwerawatan kehamilan.
http://jurma.unimus.ac.id
KEPUSTAKAAN
Manuaba, I.B.G. (2004). Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. E/2. Jakarta: EGC Musbikin, (2010). Panduan Kontrasepsi. Jogjakarta : Mitra Pustaka Parson, A.N., Murdagaugh, C.L., & Pender, N..J. (2010). Health Promotion in Nursing Practice. (4th ed.). London: International (UK) Limited Profil Kesehatan Indonesia. (2010). Health Statistik Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. (2012).kesehatan ibu dan anak Repoblik Indonesia, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013. RAD MDGS Kabupaten Kendal. (2011). Sebaran AKI di Kabupaten Kendal tahun 2011.RAD MDGS, 21-22. Diunduh 10 Januari 2014 dalam http://bappeda.kendalkab.go.id/inde Haryanti, S., Sulastri. (2010). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Periksa Kehamilan Di Puskesmas 1 Toroh Kabupaten Grobogan, 99-104. Di unduh dari: http://www.saptabakti.ac.id/index.php/jurnal/123-hubungandukungan-suami-terhadap-meningkatnya-kunjungan-anc-pada-ibu-hamildi-wilayah-kerja-puskesmas-lingkar-timur-kota-bengkulu-tahun-2011djusmalinar-erli-zainal-elvina-desmayanti?format=pdf . Pada 4 Maret 2014. WHO, (2010). World Health Statistic 2009. Di unduh dari http://www.who.int/healthinfo/statistics/programme/en/index.html. Pada 8 januari 2014
http://jurma.unimus.ac.id