BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Inter Pariwara Global adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa agensi iklan
yang secara resmi didirikan pada tahun 2009, dimana
sebelumnya perusahaan ini lebih dikenal dengan nama INITIATIVE. INITIATIVE tergabung dengan perusahaan jasa kreatif iklan lainnya yang bernama
LOWE.
Dalam
menjalankan
kegiatan
usahanya
INITIATIVE
memberikan jasa agensi untuk penayangan iklan-iklan di media massa seperti televisi, radio, majalah, koran, digital.
Sedangkan LOWE merupakan bagian
kreatif untuk pembuatan iklan-iklan klien. Sejalan dengan adanya perubahan manajemen perusahaan, INITIATIVE dan LOWE terpisah menjadi dua perusahaan yang berdiri sendiri. Untuk menaungi kegiatan usaha INITIATIVE agar terus berjalan terbentuklah PT. Inter Pariwara Global, dimana dalam mengembangkan usahanya PT. Inter Pariwara Global juga memiliki unit-unit yang mempunyai fungsi kegiatannya masingmasing. 1. INITIATIVE dan UM Unit yang berfokus pada penayangan iklan di media massa seperti televisi, koran, majalah, radio. Didalam unit ini ditempati oleh Direktur Initiative dan UM, Manajer Initiative dan UM, Planner, Senior Implementer, Implementer, dan Admin
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2. IGNITE Unit yang berfokus pada penayangan iklan di media online seperti website atau media digital lainnya. 3. Simpli-i Unit yang berfokus pada kegiatan untuk membuat ide atau design iklan yang ingin ditayangkan di media massa sesuai dengan keinginan klien 4. Central Services Merupakan bagian dari perusahaan yang bersifat sentral. Yang termasuk kedalam bagian ini adalah Finance, HRD, IT, Negotiator, Research & Monitoring.
PT. Inter Pariwara Global merupakan perusahaan yang masih bersifat tertutup dari publik dan tergolong kedalam perusahaan yang sedang berkembang. Hal tersebut dikemukakan penulis dengan melihat klien-klien besar yang dimiliki PT. Inter Pariwara Global yang telah menjalin kerjasama untuk penayangan iklaniklan produknya. Untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi klien perusahaan dalam menayangkan iklan produk klien, perusahaan didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas dibidangnya masing-masing. Hal tersebut tentulah sangat membantu perusahaan untuk terus bergerak maju dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu sebagai perusahaan agensi iklan yang terbaik dan terpercaya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
B. Hasil Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukan penulis sebelumnya, bahwa dalam penelitian yang dilakukan pada PT. Inter Pariwara Global adalah sehubungan dengan perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang dimiliki perusahaan antara lain adalah menentukan nilai perolehan aset tetap, depresiasi aset tetap, biaya pemeliharaan dan reparasi aset tetap sampai dengan pelepasan aset tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Sebelum melakukan penelitian tersebut, terlebih dahulu penulis meminta daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT. Inter Pariwara Global. Aset tetap yang dimiliki oleh PT. Inter Pariwara Global diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi dari aset tetap tersebut antara lain : 1. EDP Equipment yaitu aset tetap yang tergolong kedalam peralatan untuk memproses suatu data seperti komputer beserta perangkatnya, laptop, printer, software, dll 2. Furniture yaitu perabot yang terdapat di dalam ruangan seperti kursi, meja dan pendingin ruangan (air conditioner). 3. Communication Equipment yaitu aset tetap yang tergolong kedalam peralatan komunikasi seperti telepon dan mesin fax. 4. Vehicle yaitu aset tetap yang tergolong kedalam alat transportasi seperti mobil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
5. Building yaitu aset tetap yang tergolong ke dalam bangunan seperti partisi.
Daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT. Inter Pariwara Global dapat dilihat pada bagian lampiran penulisan skripsi ini. Berdasarkan daftar aset tetap tersebut penulis kemudian melakukan analisis untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut :
1. Menganalisis penentuan nilai perolehan aset tetap Dengan melihat kembali pencatatan pada saat pembelian aset tetap dari sistem yang dimiliki oleh PT. Inter Pariwara Global, terdapat beberapa pencatatan nilai perolehan aset tetap yang tidak diakumulasikan dengan biaya-biaya yang timbul dalam pengadaan aset tersebut sampai dengan aset dapat digunakan.
Analisis 1 : Mengacu pada tabel 4.1 TABEL 4.1 LIST ASET TETAP “FURNITURE & FIXTURE – UM” VOUCHER NO UM ON1203.0289
DESCRIPTION
sofa + meja ruang UM (Hosana Idea - Sri Janti Yusuf)
MONTH
YEAR
AMOUNT
03
2012
12.500.000
Pada saat pengadaan sofa dan meja untuk ruangan divisi UM, Perusahaan membayar biaya – biaya sebagai berikut : - Harga beli sofa dan meja
Rp. 12.500.000
- Biaya pasang dan design sofa-meja
Rp. 3.686.000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Dan perusahaan mencatat pembelian sofa dan meja sebagai berikut : Jurnal : FA. Furniture Office
Rp. 12. 500.000
Repair and Service Office Inventory
Rp. 3.686.000
Tax art 23
Rp.
73.720
Bank Niaga
Rp. 16.112.280
Berdasarkan ketentuan PSAK NO 16 tahun 2011 yang telah diungkapkan sebelumnya yang menyatakan bahwa setiap biaya yang timbul dalam memperoleh dan membawa aset tetap ke lokasi atau kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan perusahaan, maka biaya-biaya tersebut diakumulasikan ke dalam komponen biaya perolehan aset tetap. Oleh sebab itu biaya pasang dan design sofa dan meja seharusnya diatribusikan langsung ke dalam harga perolehan sofa dan meja, sehingga biaya perolehan dari sofa dan meja adalah sebesar Rp. 16.186.000, dan perusahaan dapat mencatatnya sebagai berikut : Jurnal : FA. Furniture Office Bank Niaga
Rp. 16.186.000 Rp. 16.186.000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Analisis 2 : Mengacu pada tabel 4.2 TABEL 4.2 LIST ASET TETAP “ COMMUNICATION EQUIPMENT ” VOUCHER NO ON0911.0219
DESCRIPTION
PURCHASE MONTH
PURCHASE YEAR
AMOUNT
11
2009
192.000.000
Panasonic PABX System KX-TDA 600, Cap.32TL, 112PDE (96 unit Digital Telp.)
Pada saat pengadaan Panasonic PABX System KX-TDA 600, Cap.32TL, 112PDE , 96 unit digital telepon, perusahaan mencatat transaksi tersebut sebagai berikut : Jurnal : FA. Communication Equipment Office
Rp. 192.000.000
Repair and Service Office Inventory
Rp. 3.250.000
Bank Niaga
Rp. 195.250.000
Setelah bertanya kepada pihak perusahaan baik bagian keuangan dan bagian IT, untuk biaya repair office inventory yang dicatat perusahaan diperkirakan adalah biaya pemasangan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pemasangan perangkat telepon tersebut sampai dapat digunakan. Memang tidak dilakukan pengecekan kembali terhadap dokumen pembelian untuk melihat rincian biaya yang sesungguhnya terjadi, dikarenakan dokumen tersebut adalah dokumen tahun 2009 yang sudah dikirim kebagian penyimpanan arsiparsip lama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Namun penulis berpendapat jika nilai yang dicatat ke dalam akun repair and service office inventory adalah biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengadaan perangkat telepon sampai dengan telepon tersebut siap digunakan seharusnya biaya tersebut juga diatribusikan langsung ke dalam biaya perolehan perangkat telepon tersebut sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 16 tahun 2011 yang telah dikemukakan sebelumnya. Sehingga pencatatan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut : Jurnal : FA. Communication Equipment Office
Rp. 195.250.000
Bank Niaga
Rp. 195.250.000
2. Menganalisis penyusutan aset tetap Dalam mengalokasikan beban penyusutan terhadap aset tetap yang dimiliki, PT. Inter Pariwara Global menerapkan metode garis lurus dengan menentukan masa manfaat dan tarif penyusutan aset tetap sebagai dasar penyusutan. Sesuai dengan PSAK No 16.17 ( 2011 ) yang menyatakan bahwa umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh entitas. Atas dasar tersebut penulis terlebih dahulu meneliti umur manfaat yang ditentukan perusahaan terhadap aset tetap yang dimiliki berdasarkan daftar penyusutan aset tetap selama tahun 2013 yang diperoleh dari perusahaan , maka dapat disajikan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
TABEL 4.3 MASA MANFAAT DAN TARIF PENYUSUTAN ASET TETAP NO
JENIS ASET
1.
Komputer, laptop, printer, software, UPS, LCD projector, tape drive Sofa, meja dan furniture Air conditioner Telepon dan perangkatnya Mobil Partisi & layout
2. 3. 4. 5. 6.
MASA MANFAAT
TARIF PENYUSUTAN
4 tahun
25
%
8 tahun 4 tahun 8 tahun 5 tahun 4 tahun
12, 5 % 25 % 12, 5 % 20 % 25 %
Berdasarkan daftar penyusutan selama tahun 2013 yang terlampir dalam penulisan skripsi ini, telah dianalisis bahwa dalam mengalokasikan beban penyusutan aset tetap telah dilakukan dengan sesuai. Hal ini dibuktikan sebagai berikut : a. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan. Sesuai dengan PSAK No 16.16:56 (2011) yang menyatakan bahwa penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, misalnya pada saat aset tersebut berada pada lokasi atau kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Hal tersebut terlihat dari Voucher No yang menyatakan waktu ketika aset tersebut dibeli atau sudah berada di lokasi perusahaan dan siap digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Analisis 1 : Mengacu pada tabel 4.4
TABEL 4.4 CONTOH VOUCHER PEMBELIAN ASET TETAP “EDP EQUIPMENT – CENTRAL SERVICES”
VOUCHER
DESCRIPTION
ON1303.0047
PT. MICROSIS, PEMBL. NOTEBOOK SONY VAIO
Keterangan : 13 = tahun pembelian 03 = bulan pembelian Artinya notebook sony tersebut dibeli pada bulan Maret tahun 2013 Dan penyusutan mulai dilakukan pada bulan Maret 2013 selama umur manfaat notebook tersebut
Analisis 2 : Mengacu pada tabel 4.5 TABEL 4.5 CONTOH VOUCHER PEMBELIAN ASET TETAP “FURNITURE & FIXTURE – BRAND AGENCY”
VOUCHER
DESCRIPTION
ON1005.0046
50% DP Furniture
ON1007.0243
50% Pelunasan Furniture
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Keterangan : 10 = tahun pembelian 07 = bulan pelunasan pembelian Dalam pembelian furnitur dilakukan dalam 2 termin, DP pada bulan Mei dan pelunasan pada bulan Juli. Furnitur siap untuk digunakan pada saat pelunasan telah dibayar yaitu pada bulan Juli. Oleh sebab itu biaya uang muka yang terlebih dahulu dikeluarkan pada bulan Mei mulai disusutkan di bulan Juli bersamaan dengan pelunasan selama masa manfaat, karena aset tetap siap digunakan pada saat pelunasan yaitu di bulan Juli 2010.
Analisis 3 : Mengacu pada tabel 4.6 TABEL 4.6 CONTOH VOUCHER PEMBELIAN ASET TETAP PARTISI & LAYOUT –BRAND AGENCY
VOUCHER
DESCRIPTION
ON1005.0046
50% DP Pembuatan Partisi & Layout
ON1007.0243
50% Pelunasan Pembuatan Partisi & Layout
Keterangan : 10 = tahun pembelian 07 = bulan pelunasan pembuatan partisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Dalam pembuatan partisi dan layout dilakukan dalam 2 termin juga, yaitu DP pada bulan Mei dan pelunasan pada bulan Juli. Pembuatan partisi selesai dan siap digunakan bersamaan dengan pelunasan di bulan Juli. Sehingga biaya uang muka yang terlebih dahulu dikeluarkan pada bulan Mei disusutkan di bulan Juli bersamaan dengan pelunasan selama masa manfaat. Penulis juga bertanya langsung pada bagian keuangan mengenai waktu penyusutan aset tetap dimulai. Dan hasil yang didapat bahwa setiap aset tetap disusutkan pada bulan pembelian aset tetap atau aset tetap tersebut berada di perusahaan dan siap untuk digunakan.
b. Nilai yang menjadi dasar penyusutan adalah nilai perolehan aset tetap yang sesuai dengan kwitansi atau faktur pembelian ( melihat langsung beberapa faktur pembelian yang masih dapat diperoleh di filling cabinet / belum dikirim ke penyimpanan arsip ) dan melihat pencatatan pada saat pembelian aset tetap di sistem perusahaan.
c. Perhitungan yang digunakan dalam mengalokasikan beban penyusutan berdasarkan metode garis lurus dengan estimasi umur manfaat dan tarif penyusutan yang ditetapkan perusahaan sudah sesuai.
d. Nilai beban penyusutan setiap bulannya terlihat konsisten atau sama besar sehingga terlihat wajar. Sesuai dengan PSAK No 16.19 (2011) yang menjelaskan bahwa metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Nilai aset tetap yang tercatat pada neraca adalah sebesar nilai buku aset tetap. Pada setiap akhir periode nilai buku aset tetap yang tercatat pada neraca perlu disesuaikan dengan nilai wajar aset tetap yang berlaku pada saat periode pencatatan. Hal tersebut diperlukan agar nilai aset tetap pada neraca menunjukan posisi kekayaan yang wajar.
3. Menganalisis biaya reparasi dan pemeliharaan aset tetap Sesuai dengan penjelasan yang dijelaskan sebelumnya bahwa pemakaian aset tetap secara terus menerus dapat mengurangi kemampuan aset tetap tersebut, sehingga diperlukan pemeliharaan terhadap aset tetap atau perbaikan jika terjadi kerusakan. Biaya-biaya tersebut dapat bersifat biaya pemeliharaan rutin (revenue expenditure) atau bersifat menambah umur ekonomis aset tetap (capital expenditure). Untuk mengetahui biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap penulis bertanya langsung kepada pimpinan keuangan. Dan diperoleh keterangan bahwa belum pernah ada biaya pemeliharaan atau perbaikan aset tetap yang bersifat menambah umur ekonomis aset tetap dan biaya pemeliharaan tersebut pun tidak tergolong kedalam biaya yang besar. Pencatatan biaya tersebut masuk ke dalam akun “Repair and Service Office Inventory” yang akan disajikan ke dalam posisi laporan laba rugi perusahaan sebagai biaya yang timbul dari operasional perusahaan. Penulis kemudian meneliti akun “Repair and Service Office Inventory” pada sistem pencatatan perusahaan. Dengan menarik data akun tersebut dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
tanggal 01 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 atau selama periode 2013. Terlihat adanya biaya pemeliharaan rutin untuk AC setiap bulannya dan biaya perbaikan aset tetap lainnya dimana biaya-biaya tersebut tergolong kedalam revenue expenditure. Sehingga biaya-biaya tersebut tidak akan menambah umur ekonomis dari aset tetap dan tidak mempengaruhi nilai buku pada daftar penyusutan aset tetap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
4. Menganalisis pelepasan aset tetap Sehubungan dengan pelepasan aset tetap, PT. Inter Pariwara Global pernah menjual beberapa unit aset tetap yang dimiliki kepada para karyawannya sendiri. Aset tersebut antara lain : a. 7 unit PC Lenovo 3000 H beserta perangkatnya (lengkap) , @ Rp. 1.500.000 = Rp.10.500.000 b. 5 unit PC Clone beserta beberapa perangkatnya, @ Rp. 500.000 = Rp. 2.500.000 Berdasarkan info yang diperoleh bahwa aset tetap yang dijual tersebut sudah tidak memiliki nilai residu namun masih dapat digunakan. Total akumulasi penyusutan PC Lenovo Rp. 40.600.000 dan total akumulasi penyusutan PC Clone sebesar Rp. 15.000.000. Sehingga perusahaan mencatat transaksi penjualan aset tetap tersebut sebagai berikut : Jurnal : Bank Niaga
Rp. 14.300.000
Accum. Depre EDP Office
Rp. 55.600.000
FA.EDP Office
Rp. 55.600.000
Gain/Loss On Sale Capital Assets
Rp. 13.000.000
Vat out
Rp. 1.300.000
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam melakukan pelepasan aset tetap, perusahaan harus mendebit akumulasi penyusutan aset tetap dan mengkreditkan aset tetap tersebut agar aset tetap tidak muncul lagi di neraca.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Dari pencatatan yang dilakukan perusahaan atas penjualan aset tetapnya, penulis berpendapat bahwa pencatatan tersebut sudah sesuai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/