PT ASABRI (PERSERO) JAKARTA
KEPUTUSAN BERSAMA Nomor Nomor
: Kep/ 04 /KOM/AS/ IX /2013 : Kep/ 50 - AS/ IX /2013 Tentang
STANDAR ETIKA PERUSAHAAN (CODE OF CONDUCT) PT ASABRI (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero)
Menimbang
Mengingat
: a.
bahwa sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan etika Perusahaan yang sehat, PT ASABRI (Persero) telah menerapkan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor Kep/05/KOM/AS/XII/2010 dan Nomor Kep/248-AS/XII/2010 tentang Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) PT ASABRI (Persero).
b.
bahwa seiring dengan perkembangan sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis PT ASABRI (Persero), maka perlu diadakan perubahan atas Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor Kep/05/KOM/AS/XII/2010 dan Nomor Kep/248-AS/XII/2010 tentang Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) PT ASABRI (Persero).
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) tentang Perubahan atas Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) PT ASABRI (Persero).
: 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3.
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. 4.
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-10/MBU/2012 Tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
5.
Anggaran Dasar PT ASABRI (Persero).
6.
Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi Nomor Kep/03/KOM/AS/XII/2012 dan Nomor Kep/91-AS/XII/2012 Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) PT ASABRI (Persero).
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT ASABRI (PERSERO) TENTANG STANDAR ETIKA PERUSAHAAN (CODE OF CONDUCT) PT ASABRI (PERSERO)
PERTAMA
: Bahwa implementasi Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan cara menerapkan implementasi GCG secara konsisten melalui penerapan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct).
KEDUA
: Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) merupakan komitmen yang terdiri dari etika bisnis dan etika kerja yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya ASABRI dalam mencapai visi dan misi Perusahaan.
KETIGA
: Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Bersama ini dengan tetap memperhatikan budaya perusahaan, kebijakan perusahaan, Anggaran Dasar serta peraturan perundangan.
KEEMPAT
: Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) ini berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama ASABRI baik Dewan Komisaris, Direksi maupun pegawai, pemegang saham serta seluruh stakeholders PT ASABRI (Persero).
KELIMA
: Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) ini wajib disosialisasikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai PT ASABRI (Persero).
KEENAM
: Dengan ditetapkannya Keputusan Bersama ini, maka ketentuan-ketentuan yang bertentangan dan tidak sesuai dengan Keputusan Bersama ini dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH
: Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 3 September 2013
Sumartono Komisaris Utama
Adam R. Damiri Direktur Utama
Agus Mudigdo, SE Komisaris
H. M. Fahlevi, SH, M.Sc, M.M Direktur SDM dan Umum
Drs. R. Eddy Karnadi Komisaris
Toni Suharto, QIP Direktur Operasi
Suryanto, SE Komisaris
Bachtiar Effendi, Ak Direktur Investasi dan Keuangan
DAFTAR ISI STANDAR ETIKA PERUSAHAAN (CODE OF CONDUCT) Keputusan Bersama Dewan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi at Daftar Isi I.
II.
iv
PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang
1
2.
Landasan Penyusunan Code Of Conduct
2
3.
Visi, Misi, Kebijakan Mutu Dan Nilai-Nilai Perusahan
2
4.
Prinsip Dan Nilai Perusahaan
3
5.
Komitmen Perusahaan
6
6.
Maksud Dan Tujuan
7
7.
Dasar
8
8.
Manfaat
8
9.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
9
10.
Tanggung Jawab
10
11.
Ruang Lingkup
12
12.
Tata Urut
12
13.
Pengertian
13
KEBIJAKAN PERILAKU PERUSAHAAN 1.
2.
Etika Usaha a.
Hubungan Seluruh Jajaran ASABRI
15
b.
Hubungan dengan Pegawai
15
c.
Hubungan dengan Peserta
16
d.
Hubungan dengan Pemegang Saham
16
e.
Hubungan dengan Pemasok
17
f.
Hubungan dengan Mitra Kerja
17
g.
Hubungan dengan Pemerintah
18
h.
Hubungan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
18
i.
Hubungan dengan Media
19
Etika Kerja a.
Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
20
b.
Integritas Informasi Keuangan
20
c.
Benturan Kepentingan
20
v
III.
Kerahasiaan Informasi
21
e.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
22
f.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
22
g.
Memberi dan Menerima
23
h.
Kesempatan Kerja yang Adil
24
i.
Pengawasan dan penggunaan Aset
24
j.
Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia
24
k.
Keterlibatan dalam Aktivitas Politik
25
l.
Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang dan Perjudian
25
PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN CODE OF CONDUCT 1.
2.
IV.
d.
Pelaksanaan Standar Etika Perusahaan
26
a.
Internalisasi
26
b.
Sosialisasi
26
Penegakan Standar Etika Perusahaan a. Konsultasi dan pengaduan Masalah yang berhubungan dengan pelanggaran Code of Conduct
26
b.
Media Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System)
27
c.
Penghargaan
28
d.
Sanksi
28
e.
Pernyataan Komitmen
29
PENUTUP
Pakta Integritas Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT ASABRI (Persero)
vi
31
BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG PT ASABRI (Persero) yang selanjutnya disebut ASABRI sangat menyadari akan arti pentingnya implementasi Good Corporate Governance (GCG) selanjutnya disebut GCG sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan, tidak hanya bagi Pemegang Saham (Shareholders) namun juga bagi segenap Pemangku Kepentingan (Stakeholders), dimana dalam melakukan kegiatan perusahaan, ASABRI bukan hanya mengejar keuntungan semata namun juga pengelolaan yang penuh amanah, transparan dan akuntabel. Pengelolaan perusahaan selain harus mengikuti peraturan dan perundangan, juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi perusahaan. Atas dasar pemikiran ini maka perusahaan melakukan revisi atas Pedoman Perilaku atau Standar Etika Perusahaan yang selanjutnya disebut Code of Conduct untuk lebih menyesuaikan terhadap perkembangan dunia bisnis dan ketentuan yang mendasarinya. Code of Conduct adalah sekumpulan komitmen yang berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama ASABRI baik Dewan Komisaris, Direksi maupun pegawai, yang selanjutnya disebut Jajaran ASABRI, termasuk Shareholders serta seluruh Stakeholders atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan ASABRI. Code of Conduct terdiri atas etika usaha perusahaan dan etika kerja seluruh Jajaran ASABRI yang bersifat sukarela, yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian perilaku, sehingga tercapai keluaran yang konsisten, yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Di dalam menjalankan komitmennya sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai GCG, ASABRI senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika serta berkomitmen untuk mengimplementasikannya, dan mewajibkan seluruh pimpinan setiap tingkatan dalam perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing. Sebagai wujud komitmen tersebut, Code of Conduct ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB), dan selanjutnya Jajaran ASABRI diwajibkan untuk menandatangani komitmen pribadi Code of Conduct berupa Pakta Integritas Penerapan GCG di PT ASABRI (Persero) secara tahunan. Guna mendorong implementasi Code of Conduct dapat berjalan dengan baik, perlu dilaksanakan program internalisasi dan sosialisasi di seluruh wilayah operasi perusahaan sehingga tingkat pemahaman penerapan Code of Conduct mempunyai penyerapan yang sama bagi seluruh Jajaran ASABRI, termasuk pegawai ASABRI yang berada di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu (KCP). Sebagai panduan yang bersifat dinamis, Code of Conduct akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan sosial, norma, peraturan dan perjalanan 1
bisnis ASABRI. Untuk itu, semua pihak diharapkan dapat memberi masukan terhadap pengembangan Code of Conduct agar sejalan dan bersinergi dengan nilai-nilai yang telah ada di ASABRI. Keberhasilan implementasi Code of Conduct sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama untuk melaksanakannya dalam aktivitas operasional sehari-hari. 2.
3.
2
LANDASAN PENYUSUNAN CODE OF CONDUCT Perusahaan dalam menyusun Code of Conduct dilandasi dengan sikap: a. Mengutamakan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan serta mengindahkan norma-norma yang berlaku pada masyarakat di lingkungan perusahaan beroperasi. b.
Menghindari tindakan, perilaku atau perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, korupsi, kolusi maupun nepotisme serta selalu mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan.
c.
Menyadari bahwa perusahaan senantiasa dituntut untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika dan perkembangan pasar serta tuntutan dari para Stakeholders.
d.
Selalu menerapkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, pertanggungjawaban serta keadilan dalam mengelola perusahaan.
akuntabilitas,
VISI, MISI, KEBIJAKAN MUTU DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN a. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan pengelola program asuransi sosial nasional terbaik yang mampu memberikan manfaat/jaminan yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan pembayaran asuransi dan pensiun, serta pelayanan terbaik bagi peserta dengan tetap memperhatikan kesejahteraan pegawai. b.
Misi Perusahaan Meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI, Anggota Polri & PNS Kemhan/Polri dengan memberikan pelayanan pembayaran asuransi dan pensiun dengan prinsip 5T (Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi) dan 4S (Senyum, Salam, Sapa dan Sabar) yang dilandasi keakuratan data berbasis teknologi informasi dan didukung sarana/prasarana pelayanan yang maksimal serta sumber daya manusia yang profesional.
c.
Kebijakan Mutu PT ASABRI (Persero) berkomitmen menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk bekerja secara profesional dan konsisten sesuai amanah dalam visi dan misi perusahaan guna memberikan pelayanan prima kepada seluruh peserta ASABRI dan keluarganya, serta selalu berupaya terus melakukan perbaikan di semua lini agar “Kepuasan Pelanggan” semakin meningkat dengan prinsip “5T” Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi serta “4S” Senyum, Salam, Sapa dan Sabar.
4.
PRINSIP DAN NILAI PERUSAHAAN a. Prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional ASABRI menerapkan prinsip-prinsip sistem jaminan sosial dalam pelaksanaan kerja, berpedoman pada nilai-nilai dan norma perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari oleh seluruh pegawai dalam wujud pengembangan Budaya Perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1) Kegotongroyongan Merupakan prinsip kegotongroyongan dari peserta yang mampu kepada peserta yang kurang mampu dalam bentuk kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat, peserta yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit. 2)
Nirlaba Merupakan prinsip pengelolaan dana amanat yang tidak dimaksudkan untuk mencari laba (nirlaba), melainkan mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta.
3)
Keterbukaan Merupakan prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar dan jelas bagi seluruh peserta berkaitan dengan kegiatan pengelolaan dana dan hasil pengembangannya.
4)
Kehati-hatian Merupakan prinsip manajemen yang diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya agar pengelolaan dana dilakukan secara cermat, teliti, aman dan tertib.
5)
Akuntabilitas Merupakan prinsip manajemen yang diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dapat dikelola secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
6)
Portabilitas Merupakan prinsip pemberian jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7)
Kepesertaan Bersifat Wajib Merupakan prinsip yang dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi, meskipun bersifat wajib, dimana penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah, serta dilakukan secara bertahap.
8)
Dana Amanat Bahwa dana yang terkumpul dari iuran peserta yang merupakan titipan kepada badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
3
9)
b.
4
Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta yaitu hasil berupa deviden dari pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta jaminan sosial.
Nilai-nilai Perusahaan ASABRI mempunyai nilai-nilai dan norma perilaku yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan usaha perusahaan oleh seluruh Jajaran ASABRI. Nilai-nilai dasar ASABRI yang dianut pegawai ASABRI dan diwujudkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan sehari-hari, yaitu: 1) Akhlak Mulia/Takwa Sikap taat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan Yang Maha Esa, dimana kita secara konsisten harus melakukan perbuatan baik dengan dilandasi keikhlasan dan kesabaran. 2)
Disiplin Sikap taat terhadap tata tertib/peraturan yang tumbuh dalam diri, dengan berani mempertanggungjawabkan setiap pelaksanaan tugas dan kewajiban, termasuk pencapaian hasil dan konsekuensi yang ada serta bersedia menanggung segala akibat/sanksi jika melakukan pelanggaran.
3)
Kejujuran Sikap senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip etika, serta kesesuaian antara perkataan dan perbuatan secara konsisten, terukur dan terpercaya, yang diwujudkan dalam perilaku berani mengakui kekurangan dan kesalahan diri serta berusaha melakukan perbaikan, menyampaikan data dan fakta yang aktual dan valid, bersikap obyektif dalam menilai, menganalisa dan mengambil keputusan, terbuka dalam menerima kritik dan saran untuk perbaikan, tidak bertindak curang serta berpikir positif dan konstruktif.
4)
Layanan Prima Sikap senantiasa mengupayakan penyempurnaan secara terus menerus (continuous improvement) dalam hal mutu pelayanan dari segi kualitas dan kuantitas oleh seluruh pegawai secara individual atau bersama-sama, diwujudkan dalam perilaku dengan mengedepankan prinsip-prinsip 5 T (Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi) yang dilandasi sikap 4S (Senyum, Salam, Sapa, Sabar) dalam menjalankan pelayanan terhadap peserta.
5)
Profesional Menguasai kompetensi teknis dan melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan baik dan selalu berupaya mengembangkan inovasi dan kreativitas, serta memiliki kemampuan dan kepekaan untuk menghasilkan kinerja yang menguntungkan, yang diwujudkan dengan perilaku konsisten memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan serta cepat tanggap dalam mengantisipasi dan memecahkan masalah.
6)
Kebersamaan Seluruh Jajaran ASABRI harus selalu menjaga semangat kebersamaan yakni kebersamaan di tempat kerja di bawah bendera PT ASABRI (Persero), sikap
memiliki kesamaan dalam pandangan/persepsi mengenai visi dan misi untuk mencapainya dan kebersamaan dalam jiwa dengan merasakan dirinya sebagai bagian keluarga besar ASABRI dengan perilaku yang diwujudkan oleh setiap pegawai ASABRI dengan cara selalu menjaga nama baik perusahaan, membina hubungan yang harmonis diantara seluruh Jajaran ASABRI serta menghargai perbedaan pendapat dan keberagaman. 7)
5.
Peranan dan Prestasi Pegawai Berupaya dan bekerja keras, serta mengembangkan sikap positif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, yang dapat membawa keberhasilan target bisnis dan peningkatan kinerja perusahaan. PT ASABRI (Persero) senantiasa mengupayakan untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap pegawai atas prestasi dan segala jerih payahnya sepadan dengan kapasitas, fungsi dan tingkat tanggung jawabnya masing-masing. Penghargaan atas peranan dan prestasi Pegawai tidak hanya terbatas dilakukan PT ASABRI (Persero) sebagai institusi, tetapi juga termasuk sikap saling menghargai antar pegawai terhadap prestasi, jerih payah dan sikap positif yang telah ditunjukkan oleh para rekan kerjanya.
KOMITMEN PERUSAHAAN Seluruh Jajaran ASABRI berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan secara profesional, guna mengembangkan kinerja perusahaan, juga untuk membentuk insan ASABRI yang memiliki kadar etika yang tinggi sebagai salah satu syarat dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan eksistensi perusahaan. Komitmen tersebut antara lain: a. Dalam menjalankan usahanya, ASABRI berkomitmen untuk mencapai level tertinggi pelaksanaan nilai-nilai dan etika bisnis. b.
Untuk mencapai hal tersebut maka: 1) Seluruh Jajaran ASABRI tidak melakukan perbuatan-perbuatan bertentangan dengan norma-norma agama, dan etika kesusilaan.
yang
2)
Seluruh Jajaran ASABRI harus menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai serta standar perilaku yang tercantum dalam Code of Conduct.
3)
Seluruh pimpinan pada setiap tingkatan di dalam perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Code of Conduct dipatuhi dan dijalankan dengan baik oleh setiap pegawai ASABRI pada unitnya masing-masing.
4)
Seluruh Mitra Kerja Perusahaan (konsultan, kontraktor dan rekanan kerja) harus memahami dan mentaati ketentuan-ketentuan yang terkait dengan Code of Conduct.
5)
Seluruh Jajaran ASABRI melakukan penandatanganan atas Komitmen Pribadi berupa Pakta Integritas Penerapan GCG di PT ASABRI (Persero) minimal satu tahun sekali.
5
Prinsip-prinsip dalam upaya penegakan Code of Conduct ASABRI adalah sebagai berikut: a. Kepatuhan Setiap pegawai taat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan/kebijakan perusahaan.
6.
b.
Kejujuran Setiap pegawai memegang teguh prinsip-prinsip etika serta kesesuaian antara perkataan dengan perbuatan secara konsisten, terukur dan terpercaya.
c.
Keselarasan Setiap pegawai mengantisipasi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi penilaian independen dan ketaatan pada asas.
d.
Nama Baik Setiap pegawai senantiasa menjaga nama baik perusahaan (corporate image ASABRI) demi menjaga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan ASABRI.
MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Maksud penyusunan Code of Conduct ini adalah sebagai petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi Jajaran ASABRI, yang selaras dengan visi dan misi perusahaan dan harus dipatuhi dalam interaksi sehari-hari dengan semua pihak serta harus dijadikan landasan berpikir dalam proses pengambilan keputusan. b.
7.
6
Tujuan Tujuan penyusunan Code of Conduct ini adalah sebagai acuan perilaku bagi seluruh Jajaran ASABRI, untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang positif serta mendukung perilaku-perilaku etis dan untuk meningkatkan kepekaan seluruh Jajaran ASABRI terhadap nilai-nilai etika bisnis dengan mengembangkan diskusidiskusi atau pengembangan wacana mengenai etika.
DASAR a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
c.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
d.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
e.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
f.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
8.
g.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Peseroan Terbatas.
h.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
i.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
j.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
k.
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-09/MBU/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
l.
Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor Kep/03/KOM/AS/XII/2012 dan Nomor Kep/91-AS/XII/2012 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) PT ASABRI (Persero).
m.
Kebijakan Pengelolaan PT ASABRI (Persero).
Pengaduan
Pelanggaran
(Whistleblowing
Policy)
MANFAAT Penerapan Code of Conduct secara konsisten diharapkan akan dapat memberikan manfaat jangka panjang, bagi: a. Pegawai 1) Memberikan pedoman kepada pegawai tentang tingkah laku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan oleh ASABRI. 2)
b.
Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika dan keterbukaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan produktivitas serta kesejahteraan pegawai secara menyeluruh.
Perusahaan 1) Mendorong kegiatan operasional perusahaan agar lebih efisien dan efektif mengingat hubungan dengan pelanggan, masyarakat, pemerintah dan stakeholders lainnya memiliki standar etika yang harus diperhatikan. 2)
Meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders di dalam berhubungan dengan ASABRI sehingga menghasilkan reputasi yang baik, yang pada gilirannya dapat mewujudkan keberhasilan usaha dalam jangka panjang.
7
9.
8
c.
Shareholders Perusahaan Menambah keyakinan bahwa ASABRI dikelola secara hati-hati (prudent), efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat kinerja yang diharapkan oleh Shareholders.
d.
Stakeholders Perusahaan Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan stakeholders sehinga meningkatkan nilai tambah bagi ASABRI yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan ekonomi sosial bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait.
PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ASABRI melakukan kegiatan usahanya dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan dengan mencerminkan perhatian tidak hanya kepada Shareholders tetapi juga kepada Stakeholders. a.
Transparansi (Transparency) ASABRI menjamin pengungkapan informasi materiil dan relevan mengenai kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai dan tepat waktu serta mudah diakses oleh Stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia mengenai ASABRI dan peserta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
Akuntabilitas (Accountability) ASABRI menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban masingmasing organ perusahaan (Shareholders, Dewan Komisaris dan Direksi) yang memungkinkan pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja ASABRI yang berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan oleh perusahaan kepadanya.
c.
Bertanggung Jawab (Responsibility) ASABRI menjamin kesesuaian dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya berdasarkan prinsip korporasi yang sehat, pemenuhan kewajiban terhadap pemerintah sesuai peraturan yang berlaku, bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
d.
Kemandirian (Independency) ASABRI menjamin pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
e.
Kewajaran (Fairness) ASABRI menjamin perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10.
TANGGUNG JAWAB a. Tanggung Jawab Pegawai PT ASABRI (Persero) Kebijakan dan aturan yang dirumuskan dalam Code of Conduct, mewajibkan para pegawai untuk: 1) Mempelajari secara detil Code of Conduct yang terkait dengan pekerjaannya. Setiap pegawai ASABRI harus memahami standar etika yang dituangkan dalam Code of Conduct ini.
b.
2)
Menghubungi atasan langsung, Sekretaris Perusahaan, Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kadiv Tuhkum dan MR atau pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh Direksi, apabila Pegawai ASABRI mempunyai pertanyaan mengenai pelaksanaan Code of Conduct.
3)
Mematuhi Code of Conduct dengan baik dan benar disertai penghayatan dan pengamalan Budaya Kerja ASABRI.
4)
Segera melaporkan kepada pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh Direksi, apabila diketahui atau ditemukan permasalahan mengenai kemungkinan pelanggaran terhadap Code of Conduct.
5)
Memahami prosedur yang dipakai untuk memberitahukan atau melaporkan kemungkinan pelanggaran terhadap Code of Conduct.
6)
Melaporkan kepada atasan langsung atau pihak-pihak yang ditentukan Direksi jika teridentifikasi adanya pelanggaran yang terjadi.
7)
Bersedia untuk bekerjasama dalam proses investigasi terhadap kemungkinan pelanggaran terhadap Code of Conduct.
Tanggung Jawab Para Pimpinan ASABRI Dalam kepatuhan terhadap Code of Conduct, tanggung jawab unsur pimpinan berada di atas dan melebihi pegawai lainnya, karenanya tanggung jawab pimpinan meliputi: 1) Membangun dan menjaga budaya kepatuhan terhadap Code of Conduct melalui: a) Secara pribadi mendorong kepatuhan terhadap Code of Conduct. b)
Memimpin upaya penegakan kepatuhan melalui pertemuan-pertemuan rutin dengan pegawai dan melakukan pengawasan secara teratur mengenai program-program yang bertujuan untuk mendorong kepatuhan Pegawai ASABRI terhadap Code of Conduct serta permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.
c)
Memberikan contoh yang baik dalam cara bersikap maupun dalam bertindak sehari-hari sesuai ketentuan dan peraturan sehingga dapat diteladani oleh bawahannya.
9
d)
2)
Mendorong Pegawai ASABRI untuk peduli dan mau bertanya mengenai berbagai masalah terkait integritas dan etika bisnis.
3)
Mempertimbangkan masalah kepatuhan terhadap Code of Conduct dalam mengevaluasi dan memberikan penghargaan pada Pegawai ASABRI.
4)
Memantau implementasi Code of Conduct dengan penerapan sistem pengawasan yang baik, tepat dan benar untuk mengidentifikasi adanya suatu pelanggaran serta bersama SPI melakukan peninjauan atas setiap tindakan pengawasan untuk menilai efektifitas pengawasan dan tindakan untuk memperbaikinya.
5)
Mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Code of Conduct melalui upaya: a) Memastikan bahwa risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Code of Conduct yang berhubungan dengan proses bisnis, dapat diidentifikasi secara dini dan sistematis.
6)
7)
10
Memastikan bahwa setiap Pegawai ASABRI memahami bahwa ketaatan atas Code of Conduct sama pentingnya dengan pencapaian kinerja.
b)
Melakukan identifikasi dan melaporkan sesuai prosedur yang ditetapkan apabila ditemukan kegiatan badan-badan dan mitra kerja yang dapat menimbulkan kemungkinan pelanggaran terhadap Code of Conduct.
c)
Memastikan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan tentang Code of Conduct bagi seluruh Pegawai ASABRI, serta melakukan sosialisasi kepada mitra kerja agar pihak-pihak tersebut mengerti dan memahami Code of Conduct secara menyeluruh.
Melakukan deteksi atas kemungkinan pelanggaran terhadap Code of Conduct melalui: a) Menerapkan pengawasan melekat untuk memperkecil risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Code of Conduct. b)
Menciptakan sistem pengaduan atas kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Code of Conduct yang sesuai untuk melindungi kerahasiaan Pegawai ASABRI yang melaporkan.
c)
Memastikan dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Code of Conduct oleh SPI untuk menilai efektivitas pelaksanaan dan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Menindaklanjuti laporan kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Code of Conduct melalui: a) Memperbaiki secara cepat kekurangan yang dijumpai dalam penilaian kepatuhan atas pelaksanaan Code of Conduct.
11.
12.
13.
b)
Memberikan tindakan-tindakan korektif yang proporsional terhadap perbuatan indisipliner.
c)
Melakukan konsultasi dengan Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran jika pelanggaran terhadap Code of Conduct yang terjadi memerlukan campur tangan penegak hukum atau pihak yang berwajib.
RUANG LINGKUP Code of Conduct ini diberlakukan bagi: a.
Dewan Komisaris PT ASABRI (Persero).
b.
Direksi dan seluruh Pegawai PT ASABRI (Persero).
c.
Shareholders.
d.
Stakeholders.
e.
Mitra Kerja seperti kontraktor, konsultan, rekanan kerja dan lainnya.
TATA URUT Code of Conduct ini disusun dengan tata urut sebagai berikut: a.
Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT ASABRI (Persero) tentang Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) PT ASABRI (Persero).
b.
Bab I - Pendahuluan.
c.
Bab II - Kebijakan Perilaku Perusahaan.
d.
Bab III - Pelaksanaan Code of Conduct.
e.
Bab IV – Penutup
f.
Pakta Integritas Penerapan GCG di PT ASABRI (Persero).
PENGERTIAN a. PT ASABRI (Persero), yang selanjutnya disebut ASABRI, adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, yang seluruh modalnya dimiliki negara, berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham. b.
Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis ASABRI dan etika kerja Jajaran ASABRI yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan Budaya Kerja ASABRI dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
c.
Pegawai ASABRI adalah pegawai yang bekerja pada perusahaan dalam suatu hubungan kerja sesuai syarat yang ditentukan, diangkat dalam jabatan tertentu, 11
diberi nomor induk pegawai ASABRI (NIPAS) dan menerima penghasilan menurut peraturan yang berlaku pada Perusahaan.
12
d.
Organ Perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
e.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Persero yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dekom/Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan atau Anggaran Dasar Perusahan.
f.
Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perusahaan serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra perusahaan.
g.
Direksi adalah Organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan, untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan tetap berpegang pada penerapan prinsip GCG.
h.
Jajaran ASABRI adalah Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai yang bekerja di lingkungan dan atas nama ASABRI.
i.
Shareholder adalah para Pemegang Saham perusahaan.
j.
Stakeholders adalah para pemangku kepentingan berkepentingan dengan perusahaan.
k.
Nirlaba adalah pengelolaan Dana Amanat tidak dimaksudkan semata-mata mencari laba (nirlaba) bagi Perusahaan, akan tetapi untuk tujuan utama penyelenggaraan program dalam rangka memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta.
l.
Dana Amanat adalah dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan titipan kepada badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
m.
Utmost goodfaith adalah wajib memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti tentang segala fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.
n.
Etika Usaha adalah sistem nilai atau norma yang dianut oleh Perusahaan sebagai acuan perusahaan, manajemen dan pegawainya untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal.
o.
Etika Kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh pegawai perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
p.
Benturan Kepentingan adalah situasi atau kondisi dimana seluruh Jajaran ASABRI yang karena jabatan/posisinya memiliki kewenangan yang berpotensi dapat
atau
para
pihak
yang
disalahgunakan baik sengaja maupun tidak sengaja untuk kepentingan lain sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, serta kinerja hasil keputusan tersebut yang dapat merugikan bagi perusahaan. q.
Budaya Kerja adalah perilaku yang mewakili norma-norma operasional umum dalam lingkungan kerja perusahaan.
r.
Whistleblowing System adalah sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu perusahaan.
s.
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran adalah tim yang terdiri dari anggota Satuan Pengawasan Intern (SPI), Direktorat SDM & Umum dan unit kerja lain yang berada di bawah kewenangan Direksi berdasarkan Keputusan Direksi.
13
BAB II KEBIJAKAN PERILAKU PERUSAHAAN
1.
ETIKA USAHA Beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam Code of Conduct sebagai pedoman perilaku pegawai ASABRI dalam berinteraksi dengan Stakeholder, baik internal maupun eksternal ASABRI antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Hubungan Seluruh Jajaran ASABRI (Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai). 1) Membangun hubungan kerja yang harmonis dan kondusif di seluruh Perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja Perusahaan.
b.
2)
Tidak melakukan penekanan yang kontra produktif atau intimidasi terhadap sesama rekan kerja, atasan atau bawahannya untuk kepentingan yang bertentangan dengan Perusahaan, baik pribadi atau kepentingan pihak lain, internal maupun eksternal.
3)
Tidak melakukan tindakan permusuhan atau yang merugikan, seperti ancaman fisik atau verbal (ucapan) terhadap pihak-pihak dalam Perusahaan, dan secara jujur dan terbuka mau melaporkan sesuatu yang menurut keyakinannya mengandung unsur pelanggaran, termasuk ancaman terhadap pihak lain yang bekerjasama dalam penyelidikan pelanggaran.
4)
Tidak melakukan tindakan, tulisan dan atau menggunakan kata-kata yang dapat diartikan penghinaan, kata-kata kasar, yang tidak senonoh terhadap rekan kerjanya, atasan atau bawahannya.
5)
Tidak melakukan tindakan, tulisan dan atau ucapan yang mengandung unsur pelecehan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang suku, agama, ras, adat istiadat dan hal-hal yang berkaitan dengan norma kesusilaan dan kesopanan.
6)
Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk memaksa dan memprovokasi rekan kerjanya, atasan atau bawahannya untuk kepentingan tertentu atau kepentingan lain yang diyakini dan dianggap akan berdampak negatif kepada Perusahaan.
7)
Seluruh pegawai perusahaan dalam mengembangkan karirnya menjauhi, menghindari dan mencegah cara-cara persaingan tidak sehat.
Hubungan dengan Pegawai 1) Memberi kesempatan yang sama kepada pegawai yang berpotensi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan, produktivitas dan disiplin kerja Pegawai serta hasil penilaian pegawai yang dilakukan atas dasar nilai performa atau unjuk kerja, hasil evaluasi bagian sumber daya manusia dan kompetensi yang dimiliki. 2)
Menjamin tersedianya lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi setiap Pegawai dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai, tempat
15
kerja yang bebas dari tindakan diskriminasi dan pelecehan, jaminan perlindungan hukum, lingkungan kerja yang nyaman. c.
d.
16
Hubungan dengan Peserta 1) Memastikan Peserta telah menerima informasi yang cukup dan memahami hak dan kewajibannya. 2)
Memenuhi kewajiban pembayaran Manfaat Santunan Asuransi (SA), Manfaat Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA), Manfaat Santunan Risiko Kematian (SRK) dan Manfaat Santunan Biaya Pemakaman (SBP), serta manfaat asuransi lainnya (SRKK, SBPIstri/Suami, SBP Anak, SCKD, SCBKD) sesuai peraturan perundang-undangan.
3)
Melindungi kepentingan dan kerahasiaan peserta atau ahli warisnya.
4)
Bertindak dengan berlandaskan integritas, kompetensi dan itikad baik.
5)
Senantiasa membangun komunikasi dan informasi terbuka yang konstruktif dengan peserta.
6)
Senantiasa bekerja keras untuk memberikan layanan terbaik melalui proses penanganan keluhan secara efektif.
7)
Senantiasa mengedepankan standar layanan yang profesional dengan prinsipprinsip 5 T (Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi).
8)
Senantiasa memperhatikan dan melakukan evaluasi atas hak para Peserta dan secara terus menerus memantau, menyempurnakan pelayanan, melalui peningkatan stándar kerja yang tersistem didukung teknologi informasi.
9)
Tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada Peserta dengan mengedepankan sikap proaktif, ramah, empati dan dengan dilandasi sikap 4S (Senyum, Salam, Sapa, Sabar).
Hubungan dengan Pemegang Saham 1) Membangun hubungan yang harmonis dengan Pemerintah selaku Pemegang Saham. 2)
Bahwa proses komunikasi dengan Pemegang Saham hanya dilakukan melalui satu pintu.
3)
Setiap pelaporan, pernyataan, dan pengungkapan informasi kepada Pemegang Saham harus transparan, jelas, akurat, lengkap serta tidak mengandung hal-hal yang dapat disalahtafsirkan kecuali untuk informasi di mana Direksi memiliki alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tidak memberikannya.
4)
Pemegang Saham menghormati Peraturan Perusahaan dan semua keputusan yang diambil secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
e.
f.
5)
Memberikan perlakuan yang setara dan adil kepada Pemegang Saham untuk dapat menggunakan hak-haknya sesuai Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
6)
Untuk menjaga kejelasan akuntabilitas dan independensi, melarang Pemegang Saham campur tangan dalam kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
7)
Dalam rangka menjaga independensi, Pemegang Saham tidak diperbolehkan melakukan intervensi dalam kegiatan investasi dan pengembangan usaha di perusahaan.
Hubungan dengan Pemasok 1) Mematuhi seluruh peraturan pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan, pada saat melakukan pengadaan atas barang dan jasa yang dibutuhkan. 2)
Memberikan kesempatan bagi pemasok usaha kecil, terutama produk dalam negeri, untuk mendapatkan bagian dari volume pembelian ASABRI.
3)
Menggunakan pemasok-pemasok yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan sesuai ketentuan dan secara konsisten mampu memenuhi standar kualitas, biaya dan pengiriman yang diharapkan ASABRI.
4)
Melakukan hubungan kerja hanya dengan pemasok yang mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan tambahan dari ASABRI, terutama yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, lingkungan, kesehatan, keamanan, hak kekayaan intelektual dan pembayaran yang tidak wajar.
5)
Melakukan pengadaan barang dan jasa melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin penyedia barang dan jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga diperoleh barang dan jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan barang dan jasa.
Hubungan dengan Mitra Kerja. 1) Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan Mitra Kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur. 2)
Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku.
3)
Membangun komunikasi secara intensif dengan Mitra Kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
4)
Mengungkapkan informasi yang bersifat materiil dan relevan.
5)
Menerapkan standar etika kerja yang sama kepada setiap Mitra Kerja dan dalam batas-batas toleransi yang diperbolehkan oleh hukum.
17
g.
6)
Mendukung fungsi yang dilaksanakan oleh Mitra Kerja dalam kaitannya dengan proses bisnis perusahaan.
7)
Mitra Kerja wajib mentaati peraturan yang berlaku di internal perusahaan, dan siap menerima sanksi apabila terjadi pelanggaran.
Hubungan dengan Pemerintah 1) Tunduk pada peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. 2)
h.
Kementerian Pertahanan.
c)
Kementerian Keuangan.
d)
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI).
Jujur dan transparan dalam berhubungan dengan semua instansi pemerintah yang terkait.
4)
Setiap pelaporan, pernyataan, sertifikasi dan permohonan yang ditujukan kepada pemerintah harus transparan, jelas, akurat, lengkap serta tidak mengandung hal-hal yang dapat disalahtafsirkan.
Hubungan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 1) Dewan Komisaris, Direksi, pejabat setingkat di bawah Direksi termasuk Kepala Kantor Cabang, wajib melaporkan seluruh harta kekayaan yang dimiliki dengan mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Negara melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dewan Komisaris, Direksi, pejabat setingkat di bawah Direksi termasuk Kepala Kantor Cabang bersedia untuk: a) Diperiksa kekayaannya sebelum, selama dan sesudah menjabat. b)
Melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun.
c)
Mengumumkan harta kekayaannya.
Hubungan dengan Media 1) ASABRI meyakini bahwa membangun dan mengembangkan relasi dengan media massa merupakan salah satu cara dan upaya untuk menjaga citra perusahaan. 2)
18
b)
3)
2)
i.
Membangun hubungan yang harmonis dengan pemerintah selaku pihak regulator, khususnya hubungan dengan: a) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
ASABRI berusaha senantiasa memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik melalui media massa (cetak maupun elektronik).
3)
Setiap informasi yang disampaikan kepada media Nasional atau media Daerah baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang harus berkoordinasi dengan Sekretaris Perusahaan.
4)
ASABRI komit untuk: a) Menjadikan media massa sebagai mitra kerja dengan mengedepankan hubungan berlandaskan keterbukaan dan saling menghormati sehingga Perusahaan akan selalu berusaha menyampaikan informasi yang relevan dan akurat, dan media menyampaikan informasi tersebut kepada publik dengan tidak melanggar kode etik jurnalistik.
j.
2.
b)
Memberikan kewenangan kepada pegawai ASABRI yang kompeten dalam hal menyampaikan informasi kepada media massa.
c)
Menerima dan menindaklanjuti disampaikan melalui media.
kritik-kritik
membangun
yang
Komitmen Terhadap Kemitraan dengan Masyarakat Sekitar 1) Senantiasa menegakkan komitmen bahwa di mana pun unit kerja perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab moril untuk keberlanjutan perusahaan. 2)
Senantiasa menghargai setiap aktivitas kemitraan yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial dan citra Perusahaan.
3)
Menjalin kerjasama dengan organisasi, dan lembaga masyarakat, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah setempat untuk mencapai komitmen bersama tentang Program Kemitraan berdasarkan saling percaya dan sejalan dengan prinsip keterbukaan.
4)
Mengembangkan dan mengedepankan mekanisme dialog dengan lembaga-lembaga sekitar, dengan harapan dapat diformulasikan suatu kebijakan yang lebih rasional dan efektif.
ETIKA KERJA a. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-undangan 1) Setiap pegawai ASABRI senantiasa menjalankan tugas dan kewajibannya dalam berinteraksi dengan pihak lain sesuai dengan peraturan internal perusahaan dan peraturan perundang-undangan. 2)
b.
Kepatuhan terhadap peraturan internal perusahaan dan peraturan perundangundangan ini merupakan wujud akuntabilitas individu maupun kelompok yang sejalan dengan akuntabilitas perusahaan yang terdapat dalam Standar Etika Perusahaan ASABRI.
Integritas Informasi Keuangan Pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi dilaksanakan secara konsisten, tunduk pada standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Kegiatan akuntansi 19
harus menghasilkan laporan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada shareholder dan stakeholder. Oleh karena itu, semua catatan resmi mengenai kegiatan operasional perusahaan harus akurat, jujur, lengkap, dan tepat waktu tanpa adanya pembatasan dalam bentuk apapun dan tidak dibenarkan adanya akuntansi ganda. Seluruh pegawai ASABRI bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan secara jujur, obyektif, dan akurat serta menghindari: 1) Ketidakcermatan yang menghasilkan kesalahan pembukuan. 2)
Menyembunyikan ketidakbenaran catatan atau transaksi yang melanggar hukum.
3)
Menyembunyikan data dan dokumen perusahaan selama menjabat dan/atau setelah yang bersangkutan menyelesaikan masa tugas dan jabatannya.
4)
Memberikan dokumen ke pihak-pihak yang tidak berhak.
Tidak ada toleransi (kelonggaran) terhadap setiap kesalahan yang disengaja ataupun kegiatan yang menyesatkan dalam melakukan akuntansi perusahaan. c.
20
Benturan Kepentingan 1) Guna menghindari konflik kepentingan, seluruh pegawai ASABRI berkewajiban memberitahukan kepada perusahaan jika mempunyai kegiatan di bidang keuangan di luar perusahaan atau usaha lain. Dalam hal ini, wajib untuk memberikan semua informasi mengenai hal tersebut dalam penjelasan tertulis kepada perusahaan melalui atasan secara hirarki. 2)
Menghindarkan diri dari tindakan penyalahgunaan sumber daya ASABRI, hak milik intelektual, waktu dan fasilitas ASABRI termasuk peralatan kantor seperti telepon, faksimili, email, komputer dan lain-lain.
3)
Mendapatkan persetujuan dari atasan langsung sebelum menerima posisi sebagai pejabat dalam suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, dimana ASABRI mungkin mempunyai hubungan usaha dengan badan tersebut atau mempunyai pengharapan untuk memperoleh bantuan keuangan atau bantuan lain dari ASABRI.
4)
Setiap pegawai ASABRI yang memiliki benturan kepentingan tidak diperbolehkan ikut dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan dalam proses pengadaan barang dan jasa.
5)
Direksi dan Dewan Komisaris membuat pernyataan tahunan terkait benturan kepentingan.
6)
Menjunjung netralitas dengan tidak terlibat dalam politik praktis guna menghindari konflik kepentingan.
d.
e.
Kerahasiaan Informasi 1) Setiap pegawai ASABRI termasuk keluarga dan rekan tidak diijinkan untuk membicarakan informasi yang dianggap sebagai rahasia meliputi : rencana bisnis dan strategi Perusahaan, hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam proses produksi, standar dan prosedur operasi Perusahaan, dokumen-dokumen internal yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, Hak Kekayaan Intelektual ataupun informasi-informasi penting lainnya mengenai Perusahaan kepada siapapun yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan apabila tersebar ke luar ASABRI, kecuali apabila informasi tersebut telah dipublikasikan. 2)
Setiap pegawai ASABRI tidak diijinkan untuk memberikan dan menggunakan data dan informasi yang tergolong rahasia perusahaan, baik yang menyangkut keuangan, teknologi, kepegawaian dan data lainnya yang diyakini dan dianggap akan dapat merugikan perusahaan maupun menguntungkan pihak lain.
3)
Bagi pegawai ASABRI yang tidak bekerja lagi di perusahaan, dilarang mengambil informasi-informasi rahasia, memalsukan indentitas dengan menggunakan nama ASABRI untuk kepentingan pribadi dan pihak lainnya.
4)
Perusahaan menghormati hak-hak kepemilikan informasi perusahaan lain dan mengharuskan pegawai ASABRI untuk menaati semua peraturan perundangan yang berkaitan dengan masalah Hak Kepemilikan Informasi.
5)
Mengumpulkan informasi mengenai perusahaan lain diperkenankan sepanjang informasi tersebut didapatkan dari sumber-sumber yang sah, seperti media massa ataupun press release dari perusahaan tersebut.
6)
Bagi pegawai ASABRI yang masih bekerja di Perusahaan, Perusahaan melarang keras pengumpulan informasi eksternal yang dilakukan secara tidak sah, seperti memata-matai, mencuri informasi, atau dengan memalsukan identitas diri.
7)
Pegawai ASABRI dilarang memberikan informasi rahasia dari tempat kerja yang lama.
8)
Upaya pengumpulan informasi dari perusahaan lain harus dilaksanakan dengan sepengetahuan pimpinan Unit Kerja terkait.
9)
Apabila ada keraguan ataupun masalah yang timbul dalam kaitannya dengan masalah informasi Perusahaan, harap menghubungi Sekretariat Perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bersih, untuk itu setiap pegawai ASABRI melakukan halhal sebagai berikut: 1) Mematuhi semua peraturan perundang-undangan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
21
f.
g.
2)
Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
3)
Menangani masalah pencemaran lingkungan yang terjadi dengan efektif dan efisien.
4)
Mengikuti pelatihan mengenai peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
5)
Memahami dan mematuhi seluruh prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Kerja yang telah ditetapkan.
6)
Bersedia untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan, apabila dirasakan perlu oleh Manajemen ASABRI.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 1) Pegawai ASABRI harus menghormati Hak Kekayaan Intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas Hak Milik Intelektual orang lain dapat mengakibatkan ASABRI menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. 2)
Seluruh pegawai ASABRI harus berpartisipasi secara aktif mendorong dan melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual milik ASABRI.
3)
Pegawai ASABRI yang turut serta/bekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh ASABRI, atau Pegawai ASABRI yang memiliki atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik ASABRI baik selama masa kerja maupun setelah pegawai ASABRI tidak bekerja lagi untuk ASABRI.
4)
Seluruh pegawai ASABRI harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan bisnis atau operasi ASABRI. ASABRI berhak atas seluruh manfaat dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas.
5)
Seluruh pegawai ASABRI harus menjaga kerahasiaan maupun kesediaan untuk membantu ASABRI dalam proses memperoleh hak kekayaan intelektual atas nama ASABRI.
Memberi dan Menerima 1) Dalam menjalin hubungan dengan pihak lain, segenap pegawai ASABRI selalu memperhatikan aspek kejujuran, kewajaran, dengan cara tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan pihak lain. 2)
22
Dilarang untuk memberikan atau menjanjikan, baik langsung maupun tidak langsung hadiah atau sejenisnya kepada para pihak yang berhubungan dengan Perusahaan, dimana pemberian tersebut diketahui atau patut diduga sebagai suap yang digunakan untuk mempengaruhi atau menggerakkan para
pihak tersebut melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.
h.
i.
3)
ASABRI dapat memberikan donasi/sumbangan terkait dengan tanggung jawab ASABRI terhadap lingkungan sekitarnya dan donasi tersebut tidak terkait dengan politik atau untuk mempengaruhi ASABRI.
4)
Semua pengeluaran yang berhubungan dengan hadiah harus mendapatkan otorisasi yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.
5)
Dilarang menerima hadiah atau sejenisnya dari pihak manapun, yang diketahui dan patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.
6)
Dilarang memotong atau mengambil sebagian jumlah pembayaran kepada pihak ketiga sebagai imbalan atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
7)
Mitra kerja dan peserta dilarang memberikan hadiah dalam bentuk apapun terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan.
Kesempatan Kerja yang Adil 1) Mentaati peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk di dalamnya peraturan yang mengatur kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengemukakan pendapat. 2)
Menggunakan kriteria kemampuan, kualifikasi (seperti pendidikan, pengalaman, kompetensi dan lain-lain) dan kriteria lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai satu-satunya dasar bagi semua keputusan yang berkaitan dengan pegawai ASABRI dan pelamar kerja.
3)
Melakukan rekrutmen tenaga kerja, memberikan pendidikan dan pelatihan, promosi, mutasi, demosi, pemberhentian, pemberian kompensasi serta pemberian syarat lain secara adil tanpa memandang latar belakang agama/kepercayaaan, ras/suku bangsa, hubungan pribadi (pertemanan dan kekerabatan), warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin (termasuk kehamilan), preferensi seksual, umur, cacat, status veteran atau karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum.
4)
Pemberian rewards dan punishment yang objektif.
Pengawasan dan Penggunaan Aset 1) Setiap pegawai ASABRI bertanggung jawab untuk mengamankan lingkungan kerja, termasuk aset dan data Perusahaan, serta transaksi bisnis Perusahaan. 2)
Pegawai ASABRI mengikuti standar akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum dalam mencatat dan melaporkan aset Perusahaan.
3)
Seluruh aset perusahaan harus digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. 23
j.
k.
24
4)
Seluruh aset perusahaan baik fisik, keuangan dan lainnya harus dilindungi dari penggunaan-penggunaan yang tidak sah, penggelapan (embezzlement) dan kecurangan (fraud).
5)
Pegawai ASABRI dilarang untuk menggunakan aset Perusahaan selain untuk kepentingan Perusahaan.
6)
Perusahaan harus menerapkan proses pengendalian yang efektif dan efisien atas penggunaan aset Perusahaan untuk menghindarkan diri dari kerugiankerugian yang mungkin terjadi.
Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia 1) Seluruh pegawai ASABRI menghormati hak asasi manusia dan memahami peraturan perundangan mengenai hak asasi manusia. 2)
Mengedepankan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam menangani konflik yang mungkin terjadi dengan masyarakat.
3)
Mengembangkan sikap-sikap menghargai hak asasi manusia pada pegawai, persatuan pegawai serta pihak ketiga yang bekerja sama dengan atau yang mewakili ASABRI.
4)
Bekerjasama dengan Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait untuk menghindari pelanggaran atas hak-hak yang terkait dengan ke pemilikan dari masyarakat setempat.
Keterlibatan Dalam Aktivitas Politik 1) Tidak memanfaatkan nama, aset, dan kesempatan perusahaan untuk tujuan politik tertentu. 2)
Tidak mengatasnamakan perusahaan atau memberikan kontribusi atas nama perusahaan kepada partai politik manapun.
3)
Tidak membuat kesepahaman, perikatan, pernyataan baik secara langsung maupun tidak langsung yang menunjukan bahwa perusahaan memiliki keterikatan dengan partai politik manapun.
4)
Setiap aktivitas untuk menyalurkan aspirasi politik harus dilakukan diluar jam kerja dan tidak menggunakan atribut perusahaan.
5)
Apabila seseorang menduduki jabatan di partai politik atau kegiatan politik yang akan mengganggu tugasnya di perusahaan, maka wajib mengajukan pengunduran diri dari Perusahaan.
6)
Tidak melaksanakan aktivitas politik baik langsung maupun tidak langsung di lingkungan Perusahaan.
l.
Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang, dan Perjudian 1) Dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan antara lain pelecehan, penghinaan, fitnah, dan perilaku yang mengarah pada sexualitas yang mengganggu. 2)
Dilarang menggunakan, mengedarkan, dan menjual bahan/barang yang berkaitan dengan/mendukung narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, serta minuman keras.
3)
Dilarang melakukan perjudian dalam bentuk apapun yang dapat merusak moralitas.
25
BAB III PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN STANDAR ETIKA PERUSAHAAN ATAU CODE OF CONDUCT
1.
PELAKSANAAN STANDAR ETIKA PERUSAHAAN a. Internalisasi Internalisasi merupakan program pelaksanaan penerapan Code of Conduct ASABRI berkomitmen untuk melaksanakan internalisasi secara efektif dan menyeluruh dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1) Komite atau fungsi yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi etika usaha dan tata perilaku kepada seluruh Jajaran ASABRI. 2)
b.
Seluruh pegawai ASABRI dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan etika usaha dan tata perilaku kepada atasan langsung atau kepada komite etika.
Sosialisasi Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Code of Conduct. ASABRI berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Membangun komitmen bagi seluruh Mitra Kerja yang terkait dengan ASABRI. 2)
Mensosialisasikan Code of Conduct dalam program orientasi Pegawai sesuai dengan program yang diselenggarakan oleh ASABRI dan penyegaran secara berkala bagi seluruh pegawai ASABRI.
3)
Mengkaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja seluruh pegawai ASABRI.
4)
Mengembangkan Code of Conduct dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan.
Mengembangkan berbagai media, metode dan strategi sosialisasi yang efektif sehingga Code of Conduct dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. 2.
Penegakan Standar Etika Perusahaan a. Konsultasi dan Pengaduan Masalah-Masalah yang Berhubungan dengan pelanggaran Code of Conduct. Pelanggaran merupakan sikap, tindakan, ucapan dan tulisan yang menyimpang dari Code of Conduct Perusahaan. Apabila pegawai menemukan bahwa sebuah keputusan atau tindakan inkonsisten dengan standar etika yang tercantum dalam Code of Conduct atau pegawai merasa ragu-ragu atas tindakan atau keputusan yang akan diambil atau pegawai merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi-situasi tertentu, maka pegawai harus segera memberitahukan atau mengkonsultasikan hal tersebut secepat mungkin kepada atasan langsung. Jika pegawai tidak bisa melakukan hal di atas, maka pegawai dapat mendiskusikan hal tersebut dengan pihak-pihak berikut: 1) Atasan dari atasan langsung. 27
2)
Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum.
3)
Divisi Kepatuhan, Hukum dan Manajemen Risiko.
4)
Pimpinan dari unit kerja di mana masalah tersebut timbul.
Tanggung jawab setiap pegawai adalah menyangkut kemampuan dan kesediaannya untuk melaporkan setiap tindakan yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Code of Conduct. Dalam hal ini, pegawai berpedoman pada kepentingan yang lebih besar yakni Perusahaan, sebagai komitmen terhadap rasa kepedulian untuk menjaga terjadinya kerugian yang lebih besar bagi Perusahaan yang pada gilirannya akan merugikan seluruh pegawai. Kerugian yang dapat terjadi di perusahaan adalah: 1) Kerugian materiil yaitu kerugian perusahaan yang dapat dihitung dengan uang atau berkurangnya keuangan perusahaan berupa uang/barang milik perusahaan dari jumlah atau nilai yang seharusnya, misalnya sebagai berikut: a) Kerugian atas harta benda atau dana perusahaan. b) Denda materiil, putusan ganti rugi dan denda lainnya terhadap perusahaan. 2)
Kerugian immateriil yaitu kerugian yang bukan berupa berkurangnya nilai/uang/barang perusahaan, tetapi lebih berdampak kepada hilangnya kesenangan hidup, ketakutan, ketidaknyamanan, misalnya sebagai berikut: a) Buruknya nama baik perusahaan (ASABRI). b) Hilangnya kepercayaan (brand image) terhadap ASABRI dari stakeholders.
Pertimbangan di atas merupakan alasan mengapa segenap pegawai mentaati Code of Conduct serta aturan dan kebijakan lainnya serta diharapkan tidak bersikap diam apabila mendapatkan sesuatu yang diyakini merupakan tindakan pelanggaran. b.
28
Media Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System) 1) ASABRI menerima setiap Pengaduan Pelanggaran yang diajukan stakeholders termasuk pegawai, baik secara individu/perorangan atau lebih dari satu orang/bersama-sama, dalam kaitan pelanggaran Code of Conduct perusahaan. 2)
Penyelesaian Pengaduan Pelanggaran merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan stakeholders dalam rangka menjamin hak-hak stakeholders berhubungan dengan perusahaan.
3)
Pengaduan Pelanggaran oleh stakeholders yang tidak segera ditindaklanjuti berpotensi meningkatkan risiko reputasi bagi perusahaan.
4)
Untuk menyelesaikan Pengaduan Pelanggaran, Perusahaan menetapkan Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran.
telah
c.
5)
Pengaduan pelanggaran disampaikan secara tertulis kepada Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran yang telah dibentuk Direksi dan Dewan Komisaris.
6)
ASABRI menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan data Pengaduan Pelanggaran.
7)
Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam Pengaduan Pelanggaran berhak mendapat perlindungan hukum dari perusahaan.
8)
Pihak-pihak yang berjasa menyelamatkan perusahaan dengan mengungkap perkara yang merugikan secara material dan non materiil berhak mendapatkan penghargaan dari Perusahaan.
9)
Penjelasan dan ketentuan selengkapnya diatur dalam Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing Policy) ASABRI.
Penghargaan 1) Perusahaan dapat memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang dianggap memberikan keteladanan dalam penerapan Code of Conduct. 2)
d.
e.
Penghargaan/apresiasi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Sanksi Konsekuensi-konsekuensi atas pelanggaran terhadap Code of Conduct: 1) Setiap Jajaran ASABRI dalam tingkatan apapun akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan, apabila jelas terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Code of Conduct ASABRI. 2)
Pegawai ASABRI yang terbukti melakukan pelanggaran atas Code of Conduct dapat dikenai tindakan-tindakan disipliner berupa teguran lisan maupun tulisan, peringatan keras dengan skorsing sampai pemutusan hubungan kerja.
3)
Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran hukum pidana dan perdata, permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib.
4)
Jika terbukti telah terjadi pelanggaran atas Code of Conduct yang bersifat indisipliner, maka akan diproses lebih lanjut oleh Divisi Personalia.
5)
Sifat dari tindakan disipliner yang diambil, akan tergantung dari keseriusan pelanggaran yang dilakukan serta situasi terkait.
6)
Mitra Kerja ASABRI yang terbukti melakukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan keputusan perusahaan.
Pernyataan Komitmen 1) Seluruh Jajaran ASABRI diwajibkan membaca, memahami dan melaksanakan isi Code of Conduct ASABRI dengan tepat, baik dan benar;
29
30
2)
Seluruh Jajaran ASABRI wajib menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan/komitmen Pribadi untuk mentaati dan melaksanakan Code of Conduct ASABRI secara konsisten dan penuh tanggung jawab.
3)
Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum wajib melakukan fungsi administrasi dan pengawasan atas ketaatan penandatanganan pernyataan komitmen guna memastikan seluruh Pegawai ASABRI telah membaca dan memahami Code of Conduct.
BAB IV PENUTUP 1.
Pemberlakuan Code of Conduct Kebijakan Code of Conduct ini disusun untuk dipedomani oleh pegawai di lingkungan PT ASABRI (Persero).
2.
Sosialisasi Code of Conduct Perusahaan akan melakukan tahapan sosialisasi kepada seluruh pegawai ASABRI, sosialisasi difokuskan pada adanya pemahaman, timbulnya kesadaran dan kebutuhan untuk menerapkan Code of Conduct.
3.
Evaluasi dan Review Code of Conduct Kebijakan Code of Conduct dapat dirubah/direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan kebutuhan/bisnis perusahaan maupun dalam rangka menyesuaikan perkembangan peraturan perundang-undangan.
31
32
33
34
PAKTA INTEGRITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI PT ASABRI (PERSERO) TAHUN 2013 Dalam rangka menegakkan dan menjalankan Good Corporate Governance (GCG) di PT ASABRI (Persero), maka dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Saya telah membaca dan memahami isi Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Code) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct), dan saya akan menerapkan dan melaksanakan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance secara konsisten dalam pelaksanaan tugas saya di PT ASABRI (Persero).
2.
Saya akan melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewajiban saya di Perusahaan secara amanah dan profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta memastikan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) selalu diterapkan oleh pegawai Perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan memberikan hasil kerja terbaik bagi Perusahaan.
3.
Saya berkomitmen, berinovasi dan mengerahkan segala kemampuan serta sumber daya secara maksimal untuk terus-menerus menata perusahaan dengan konsisten dan konsekuen menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
4.
Saya tidak akan pernah memberikan rekomendasi, mengambil keputusan dan/atau memberikan perintah yang bertujuan akan memanfaatkan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menguntungkan saya secara pribadi, keluarga saya dan/atau golongan tertentu.
5.
Saya tidak akan melakukan tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta berperan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN dan tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela, tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, dan bersikap transparan, jujur, obyektif, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas.
6.
Saya akan senantiasa membawa Pegawai di lingkungan kerja yang menjadi tanggung jawab saya, untuk melaksanakan Pakta Integritas secara konsisten dan bertanggung jawab.
7.
Sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku di PT ASABRI (Persero), pelanggaran terhadap Pakta Integritas ini membawa konsekuensi dan bersedia menerima sanksi apabila tidak menaati Pakta Integritas ini.
8.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Yang Memberikan Pernyataan,
Nama Nipas
: :
33
34