ht tp
:// yo
gy
ak
ar ta
.b p
s. go
.id
NO KATALOG : 4603001.34
D.I.Y
Yogyak…
476 208
Sleman
534
Gunung…
764
Bantul Kulonpr…
622 391
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BPS-Statistics of D.I Yogyakarta Province
STATISTIK POLITIK DAN KEAMANAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2011
: 46 030 001.34 : : 34523.12.09
Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 21 x 29 cm : 43
o. id
Nomor Katalog Nomor ISBN Nomor Publikasi
ar ta .b
ak
Gambar Kulit/Sampul Seksi Statistik Ketahanan Sosial
ps .g
Naskah Seksi Statistik Ketahanan Sosial Bidang Statistik Sosial
:// yo gy
Diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta
ht tp
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya.
KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Politik dan Keamanan 2011 ini merupakan publikasi keempat Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menyajikan data tentang keamanan, hasil pemilu legislatif dan presiden serta data lainnya yang berkaitan dengan politik dan keamanan.
Data yang disajikan adalah data sekunder bersumber dari
Polres/Polresta/Polda, KPU, DPRD, Bappeda, Humas dan data primer hasil survei BPS yaitu Podes dan Survei Statistik Politik dan Keamanan 2011. Dalam publikasi ini disajikan gambaran tingkat keamanan di Provinsi D.I.Yogyakarta melalui data jumlah dan jenis tindak kriminalitas, pelaku, korban serta upaya
o. id
penanggulangannya, situasi politik Provinsi D.I.Yogyakarta berdasarkan data pelaksanaan dan hasil pemilu legislatif maupun presiden tahun 2009, produk hukum DPRD serta
ps .g
banyaknya audensi dari biro humas. Sedangkan faktor pendukung data polkam kami sajikan
ar ta .b
penggunaan dana APBD menurut sektor pendidikan dan kesehatan.
Kepada semua pihak yang telah secara aktif berpartisipasi dalam pengumpulan dan penyusunan data publikasi ini disampaikan terimakasih. Saran dan kritik untuk memperbaiki
ht tp
:// yo gy
ak
publikasi ini sangat diharapkan untuk penyajian berikutnya.
Yogyakarta, Oktober 2012 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Kepala,
Ir. Wien Kusdiatmono, MM NIP 19561120 197903 1 001
iii
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar..............................................................................................................
iii
Daftar Isi.......................................................................................................................
iv
Daftar Gambar..............................................................................................................
v
Daftar Tabel Lampiran..................................................................................................
vi
Bab I Pendahuluan 1.1
Latar Belakang.......................................................................................
1
1.2
Maksud dan Tujuan................................................................................
2
1.3
Ruang Lingkup.......................................................................................
2
o. id
Bab II Metodologi Jenis dan Sumber Data ..........................................................................
3
2.2
Konsep dan Definisi...............................................................................
3
2.3
Penjelasan Teknis...................................................................................
5
ps
.g
2.1
Sarana dan Prasarana Keamanan Wilayah.............................................
6
3.2 Perkembangan Tindak Kejahatan di Provinsi D.I. Yogyakarta..............
7
3.3 Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Tindak Kejahatan. .....................
8
3.4 Pelaku Tindak Kejahatan dan Upaya Menjaga Keamanan.....................
9
gy a
3.1
ka rta .b
Bab III Gambaran Umum Kriminalitas Prov. D.I. Yogyakarta
:// yo
Bab IV Gambaran Umum Politik Prov. D.I. Yogyakarta 11
4.2. Peran DPRD............................................................................................
12
Tabel-tabel ....................................................................................................................
13
ht
tp
4.1 Pemilu Legislatif 2009 dan Pemilu Presiden 2009................................
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman 6
Gambar 3.2 Perkembangan Persentase Tindak Kejahatan yang dapat diselesaikan di D.I. Yogyakarta Tahun 2011 - 2010………………………………...
7
Gambar 3.3 Persentase Desa/Kelurahan ada Tindak Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan di D.I. Yogyakarta Tahun 2011…………………………….
8
Gambar 3.4 Persentase Pelaku Tindak Kejahatan Oleh Anak-Anak dari Kabupaten/Kota Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011……………….
10
Gambar 4.1 Jumlah Pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta ....................……………………...
11
Gambar 4.2 Jumlah Produk Hukum yang dihasilkan DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 …………………………………
12
ht
tp
:// yo
gy a
ka rta .b
ps
.g
o. id
Gambar 3.1 Rasio Penduduk per Polisi di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011………………………………….……………………………….
v
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
Halaman
Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Penduduk di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011……………………………….
14
Tabel 2
Jumlah Kantor Polisi menurut Kabupaten/Kota dan Wilayah Kerja di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 ……….………………………..
14
Tabel 3
Jumlah Polisi dan Rasio Penduduk per Polisi di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011...……………………………………..…
15
Tabel 4
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mempunyai Pos Polisi dan Pos Kamling di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011……………………….............
15
Tabel 5
Jumlah Hansip dan Rasio Hansip per Desa/Kelurahan di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 .…………………………………………..
Tabel 6
Jumlah Tindak Kejahatan yang dilaporkan (Crime Total) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 – 2011………………………………….
Tabel 7
Jumlah Tindak Kejahatan yang diselesaikan (Crime Cleared) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 – 2011 ..….…………………….
17
Tabel 8
Persentase Penyelesaian Tindak Kejahatan (Clearance Rate) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 – 2011………………………….
17
Tabel 9
Resiko Penduduk Terkena Tindak Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 – 2011….
18
Tabel 10
Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Tindak Kejahatan menurut Jenis Kejahatan per Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011……………………………………………………………..
19
Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Perkelahian Massal menurut jenisnya per Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011………………………………………………...………………….
20
Tabel 12
Jumlah Bentuk Tindak Kejahatan menurut Penggolongan Kejahatan di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 – 2011………………………….
20
Tabel 13
Pengelompokan Jenis Tindak Kejahatan Terhadap Hak Milik (Barang) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011……………………………….
21
Tabel 14
Pengelompokan Jenis Tindak Kejahatan Terhadap Fisik Manusia di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011………………………………….
22
Tabel 15
Jenis Tindak Kejahatan Penyalahgunaan Narkoba di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011 ……….………………………………………
23
ps
ka rta .b
gy a
:// yo
tp
ht
Tabel 11
16
.g
o. id
Tabel 1
16
vi
Kerugian Materiil Akibat Tindak Kejahatan (dalam rupiah) di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2009 – 2011…………………………………...
23
Tabel 17
Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011……………………...
24
Tabel 18
Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Bantul Tahun 2011……………………..…...
25
Tabel 19
Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011……………………
26
Tabel 20
Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Sleman Tahun 2011…………………………
27
Tabel 21
Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kota Yogyakarta Tahun 2011……………………………
28
Tabel 22
Jumlah Tindak Kejahatan yang Menonjol (Crime Index) di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2009 – 2011…………………………………...
29
Tabel 23
Pelaku Tindak Kejahatan Menurut Klasifikasi Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011……………………...
30
Tabel 24
Pelaku Tindak Kejahatan Menurut Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011……………………...
30
Tabel 25
Banyaknya Desa/Kelurahan yang Melakukan Upaya Menjaga Keamanan Menurut Jenisnya di Provinsi D.I Yogyakarta Tahun 2011…………………………………………………………………….
31
Tabel 26
Jumlah Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2009 Menurut Partai Politik dan Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta...…………………….
32
Tabel 27
Jumlah Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2009 Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta ….…………………..
33
Tabel 28
Jumlah Penduduk yang Terdaftar Dalam Pemilu Legislatif 2009 dan Hasil Perolehan Suara Sah, Suara Tidak Sah, dan Golput di Provinsi D.I Yogyakarta…………………………………………………………
33
Jumlah Penduduk yang Terdaftar Dalam Pemilu Presiden 2009 dan Hasil Perolehan Suara Sah, Suara Tidak Sah dan Golput di Provinsi D.I.Yogyakarta…………………………………………………………
34
Jumlah Produk Hukum yang Dihasilkan DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2010 dan 2011 ……………………….
34
ht
tp
:// yo
gy a
ka rta .b
ps
.g
o. id
Tabel 16
Tabel 29
Tabel 30
vii
35
tp
:// yo
gy a
ka rta .b
ps
.g
o. id
Alokasi Anggaran Sektor Pendidikan dan Kesehatan Per Kabupaten/ Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 (dalam rupiah)...............
ht
Tabel 31
viii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika politik di Indonesia berkembang sangat cepat, tidak ketinggalan juga di Provinsi D.I. Yogyakarta. Hal ini tercermin dari pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan negara, pemberian kebebasan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya dan dalam kinerja lembaga-lembaga pemerintahan. Momentum demokratisasi yang terjadi pada tahun 1998 ditangkap dengan berbagai perubahan riil dalam politik Indonesia. Paling dominan adalah tuntutan adanya distribusi (pemencaran) power yang sebelumnya tersentral pada presiden. Pemencaran dilakukan pada dua
o. id
level, horizontal dan vertikal. Untuk mendukung hal tersebut, diterbitkan berbagai regulasi melalui undang-undang maupun amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945 yang terjadi
ps .g
hingga empat kali. Pemencaran horizontal dilakukan dengan memperkuat lembaga-lembaga negara di luar presiden dan kabinet yang dapat melakukan kontrol terhadap kinerja pemerintah.
ar ta .b
Berbagai perubahan sistem politik yang terjadi di Indonesi menciptakan perbedaan yang signifikan dibandingkan sebelumnya. Beragam kepentingan dalam masyarakat diberi ruang untuk diartikulasikan melalui berbagai saluran, salah satunya melalui jalur formal dengan
ak
membentuk partai politik. Partai-partai politik baru diijinkan dan diberi kemudahan untuk
:// yo gy
muncul sehingga membuat jumlah partai yang sejak lima periode pemilihan umum (pemilu) sebelumnya konstan berjumlah tiga, bertambah hingga 48 partai pada pemilu tahun 1999, dan terus berubah pada pemilu-pemilu selanjutnya. Disisi lain, setiap manusia mempunyai kebutuhan primer yang harus terpenuhi, seperti
ht tp
sandang, pangan dan papan. Selain itu setiap manusia juga
berusaha untuk memenuhi
kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan sosial yaitu status sosial, peranan sosial, aktualisasi diri dan terutama rasa aman. Rasa aman ditandai dengan hidup yang tidak tertekan atau bahkan merasa bahwa hidup ini ada gunanya. Rasa aman merupakan salah satu hak asasi setiap orang. Hal itu sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “ ..Pemerintah dan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia..”. Kewajiban ini secara eksplisit juga tertuang dalam Pasal 30 ayat (4), amandemen kedua UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Rasa aman pada dasarnya merupakan variabel yang tidak terukur karena mencakup aspek dan dimensi yang sangat luas, termasuk aspek dan dimensi politik, sosial dan ekonomi. Sejalan dengan itu, statistik dan 1
indikator yang biasa digunakan untuk mengukur rasa aman masyarakat merupakan indikator negatif, misalnya angka kriminalitas (crime total). Semakin tinggi angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman. Upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat merupakan langkah strategis yang turut mempengaruhi keberhasilan pembangunan nasional. Terciptanya dan terpenuhinya rasa aman pada masyarakat akan membangun suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas termasuk aktifitas ekonomi. Kondisi ini pada skala makro akan menciptakan stabilitas nasional yang merupakan salah satu prasyarat bagi tercapainya pembangunan dalam rangka mewujudkan
o. id
masyarakat yang adil dan makmur. 1.2 Maksud dan Tujuan
ps .g
Secara umum, tujuan penyusunan publikasi ini adalah memberikan gambaran makro mengenai situasi dan kondisi keamanan dan politik masyarakat. Secara khusus, penyusunan
ar ta .b
publikasi ini ditujukan untuk memperoleh gambaran secara lengkap mengenai karakteristik kejadian tindak kriminalitas, konflik massal dan peran serta masyarakat dan DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi. Ketersediaan data ini sangat bermanfaat sebagai dasar
ak
penyusunan perencanaan pembangunan.
:// yo gy
Dinamika politik seringkali berimbas pada bidang keamanan yang akan merambah bidang ekonomi artinya perkembangan bidang politik dan keamanan, cepat atau lambat akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Sehubungan dengan itu
ht tp
diperlukan data statistik politik dan keamanan secara berkala dan berkesinambungan. 1.3 Ruang Lingkup
Publikasi Statistik Politik dan Keamanan 2011 menyajikan gambaran politik, kejadian tindak kejahatan/kriminalitas dan kejadian konflik massal yang terjadi di wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta.
2
BAB II. METODOLOGI 2.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam publikasi ini berasal dari data sekunder BPS dan dinas/ instansi terkait dengan cara kompilasi hasil registrasi/catatan. Sumber data BPS berasal dari Podes 2008, Podes 2011 dan Survei Politik dan Keamanan 2011, sedangkan sumber data dinas/instansi terkait antara lain berasal dari Polres/Polresta/Polda, KPU dan Bappeda Kabupaten/Kota/Provinsi. 2.2 Konsep dan Definisi
o. id
a. Peristiwa kejahatan (kriminalitas)/Pelanggaran terdiri dari :
Tindak kejahatan/kriminalitas atau pelanggaran merupakan perbuatan seseorang yang lainnya yang berlaku di Indonesia.
ps .g
dapat diancam hukuman berdasarkan KUHP atau Undang-Undang serta peraturan
ar ta .b
Peristiwa yang dilaporkan ialah setiap peristiwa yang diterima kepolisian dari laporan masyarakat, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian.
ak
Peristiwa yang diselesaikan oleh kepolisian adalah Peristiwa yang berkas perkaranya sudah siap atau telah diserahkan kepada jaksa; dalam hal delik aduan, pengaduan yang
:// yo gy
dicabut dalam tenggang waktu yang telah ditentukan menurut undang-undang dan peristiwa yang telah diselesaikan oleh kepolisian berdasarkan azas Plichmatigheid; tidak termasuk kompetensi Kepolisian; tersangka meninggal dunia dan peristiwa yang b.
ht tp
telah kadaluwarsa.
Kejahatan konvensional (Common law Crime) adalah kejahatan yang dianggap oleh semua orang sebagai kejahatan misalnya pembunuhan, perkosaan, perampokan, dan penyerangan. Pelaku menggunakannya sebagai Part time- Carreer dan seringkali untuk menambah penghasilan dari kejahatan. Perbuatan ini berkaitan dengan tujuan-tujuan sukses ekonomi, akan tetapi dalam hal ini terdapat reaksi dari masyarakat karena nilai pemilikan pribadi telah dilanggar.
c.
Kejahatan transnasional adalah kejahatan yang tidak hanya sifatnya lintas batas Negara, tetapi termasuk juga kejahatan yang dilakukan di suatu Negara, tetapi berakibat fatal bagi Negara lain. Suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai kejahatan apabila terdapat piranti hukum yang dilanggar sehingga bisa saja terjadi suatu perbuatan yang dirumuskan, dirancang , disiapkan , dilaksanakan dalam suatu Negara bisa saja bukan 3
merupakan kejahatan namun ketika hasil kejahatan yang diatur, disiapkan melakukan lintas batas Negara untuk masuk ke yuridiksi Negara yang berbeda. d.
Jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan (Crime Total) adalah jumlah peristiwa yang dilaporkan yaitu setiap peristiwa yang diterima kepolisian dari laporan masyarakat, atau peristiwa yang pelakunya tertangkap tangan oleh polisi. Indikator ini memberikan gambaran jumlah tindak pidana yang terjadi pada kurun waktu tertentu dengan tidak menutup kemungkinan masih adanya kasus yang tidak tercatat “dark number”
e.
Jumlah tindak kejahatan yang diselesaikan (Crime Clered) merupakan statistik yang menggambarkan jumlah kasus penyelesaian tindak pidana oleh polisi terselesaikan yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Resiko penduduk terkena tindak kejahatan (Crime Rate) adalah angka yang
o. id
f.
mengindikasikan peluang penduduk berisiko terkena tindak pidana per seratus ribu
ps .g
penduduk. Indikator ini mengindikasikan risiko penduduk terkena tindak pidana pada suatu waktu tertentu. Perbandingan antar waktu menunjukkan perkembangan tingkat g.
ar ta .b
keamanan penduduk
Pelaku tindak kriminalitas adalah orang yang melakukan, turut/menyuruh melakukan; membujuk orang lain dan membantu melakukan tindak kriminalitas. Klasifikasi pelaku
ak
tindak kriminalitas menurut umur (KUHP) :
:// yo gy
Anak-anak adalah orang yang berumur kurang dari 16 tahun. Dewasa adalah orang yang berumur 16 tahun dan lebih. Umum adalah anak-anak dan dewasa.
ht tp
h. Tahanan adalah tersangka pelaku tindak kejahatan/pelanggaran yang ditahan oleh pihak kepolisian sebelum diteruskan kepada Kejaksaan atau masih dalam proses pengusutan lebih lanjut. Lamanya ditahan tidak melebihi 20 hari. i. Kerugian adalah hilang, rusak atau musnahnya harta benda yang ditimbulkan akibat dari suatu peristiwa kejahatan/pelanggaran dan tidak termasuk korban jiwa atau badan. j. Korban Kejahatan adalah seseorang atau harta bendanya yang ditimbulkan akibat dari suatu peristiwa kejahatan/pelanggaran dan tidak termasuk korban jiwa atau badan. k. Konflik Massal dalam Podes merujuk pada konflik berupa perkelahian massal yang terjadi dalam satu wilayah desa/kelurahan meliputi : Perkelahian antar kelompok warga adalah perkelahian antara kelompok warga dengan kelompok warga yang lain dalam satu desa/kelurahan/nagari.
4
Perkelahian
warga
antar
desa/kelurahan
adalah
perkelahian
antara
warga
desa/kelurahan/nagari dengan warga desa/kelurahan/nagari lainnya. Perkelahian warga dengan aparat keamanan adalah perkelahian antara warga desa/kelurahan/nagari dengan aparat keamanan. Perkelahian warga dengan aparat pemerintah adalah perkelahian antara warga desa/kelurahan/nagari dengan aparat pemerintah. Perkelahian antar pelajar/mahasiswa adalah perkelahian antar pelajar suatu sekolah dengan pelajar sekolah lain. Perkelahian antar suku/etnis adalah perkelahian antar suku/etnis yang terjadi di desa/kelurahan/nagari.
o. id
Lainnya : Perkelahian antar warga dengan pelajar/mahasiswa, perkelahian antar
2.3.
ps .g
agama, perkelahian antar aparat keamanan dan sebagainya. Penjelasan Teknis
ar ta .b
Beberapa indikator keamanan yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah : a. Angka Indeks Kejahatan ( It )
Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t x 100 Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun to dimana : to = tahun dasar t = tahun t
:// yo gy
ak
It =
b. Angka Kejahatan per 100.000 Penduduk (crime rate) Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t Jumlah penduduk
x 100.000
ht tp
=
c. Skala Waktu Kejahatan Tahun t (crime clock) =
365 x 24 x 60 x 60 Jumlah peristiwa kejahatan tahun t
x ( detik )
d. Persentase Penyelesaian Peristiwa Kejahatan (crime clearence) Jumlah peristiwa kejahatan yang diselesaikan = x 100 ( % ) Jumlah peristiwa kejahatan pada dilaporkan e. Jumlah Tindak Kejahatan yang Menonjol (Crime Index) Indeks Kri min al
Jumlah Tindak Pidana pada tahun t x 100% Jumlah TindakPidana pada tahun t 0
5
BAB III. GAMBARAN UMUM KRIMINALITAS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
3.1. Sarana dan Prasarana Keamanan Wilayah Keamanan suatu wilayah tak lepas dari fasilitas keamanan yang tersedia di wilayah tersebut. Jumlah penduduk di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2011 berdasarkan hasil estimasi Sensus Penduduk 2010 sebanyak 3.487.325 jiwa dengan jumlah kecamatan 78 dan jumlah desa/kelurahan 438 serta luas wilayah 3,185,81 km2. Prasarana penanggulangan masalah keamanan di Provinsi D.I.Yogyakarta adalah 80 polsek/polsekta, 5 polres/polresta serta 1 poltabes. Polisi merupakan satuan organisasi keamanan yang berhadapan langsung dengan
o. id
masyarakat. Pada tahun 2011 di Provinsi D.I.Yogyakarta rasio polisi per penduduk 1:476 artinya setiap 1 polisi melayani 476 penduduk. Bila dilihat per kabupaten rasio per polisi per penduduk
ps .g
terbesar berada di Kabupaten Gunungkidul dengan angka 1:764, sedangkan angka terkecil berada di Kota Yogyakarta yaitu 1:208. Dengan kata lain polisi di Kabupaten Gunungkidul
ar ta .b
mempunyai beban pelayanan paling besar yaitu setiap seorang polisi melayani 764 penduduk, sedangkan beban pelayanan terkecil adalah polisi di Kota Yogyakarta dimana setiap 1 orang
ht tp
:// yo gy
ak
polisi melayani 208 penduduk.
Sumber: Polres/Polresta/Polda di Provinsi D.I yogyakarta
Polisi di D.I.Yogyakarta mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Perbandingan polisi perempuan dengan laki-laki mencapai 1:28. Hal ini dimungkinkan karena masih rendahnya minat perempuan untuk bekerja di pelayanan masyarakat bidang keamanan. Pos polisi dan poskamling merupakan salah satu prasarana yang dibutuhkan dalam pelayanan keamanan 6
masyarakat. Hasil pendataan Podes2011 menunjukkan bahwa di Provinsi D.I Yogyakarta ada 25,80% desa/kelurahan mempunyai pos polisi, sedangkan 97,03 % desa mempunyai poskamling. Jumlah Hansip yang ada di Provinsi D.I.Yogyakarta mencapai 25.969
orang
dengan rasio hansip per desa/kelurahan mencapai 1:59 artinya setiap 1 desa/kelurahan dilayani 59 hansip. Sedangkan bila dilihat per kabupaten/kota rasio hansip terhadap desa/kelurahan paling kecil berada di Kabupaten Gunungkidul yaitu 44,38 artinya setiap 1 desa dilayani oleh 44 orang hansip, sedangkan rasio hansip terhadap desa/kelurahan paling besar berada di Kabupaten Bantul yaitu 77,72 artinya setiap desa dilayani oleh sekitar 78 orang hansip. 3.2. Perkembangan Tindak Kejahatan di Provinsi D.I. Yogyakarta
o. id
Tindak kejahatan yang dilaporkan di Provinsi D.I.Yogyakarta selama 3 tahun terakhir ini cenderung fluktuatif, tahun 2009 ketahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,45 persen.
ps .g
Sedangkan dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 24,19 persen. Bila dilihat menurut kabupaten/kota tindak kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2011 terbanyak di
ar ta .b
Kota Yogyakarta, yakni sebesar 2.418 kasus. Kondisi ini masih sama dengan tahun 2010. Selama 3 tahun terakhir urutan jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan tidak mengalami perubahan, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten
ak
Kulonprogo dan terakhir Kabupaten Gunungkidul.
:// yo gy
Dari Tindak Kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2011 sebesar 39,14 persen dapat diselesaikan. Bila dibandingkan dengan tahun 2010 persentase tindak kejahatan yang dapat diselesaikan di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan yang paling tinggi yaitu 52,00 persen,
ht tp
sedangkan Kota Yogyakarta mengalami penurunan persentase tindak kejahatan yang dapat diselesaikan yakni 21,14 persen. Gambar 3.2 Perkembangan Persentase Tindak Kejahatan yang dapat Diselesaikan di Provinsi D.I Yogykarta 2011-2010
Sumber: Polres/Polresta/Polda di provinsi D.I Yogyakarta
7
Setiap penduduk memiliki resiko terkena tindak kejahatan. Semakin besar resiko yang dimiliki masyarakat menggambarkan semakin tidak amannya suatu wilayah. Tahun 2011 resiko penduduk terkena tindak kejahatan Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta mengalami penurunan, sedangkan Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta mengalami peningkatan. 3.3. Persentase desa/kelurahan yang ada tindak kejahatan. Menurut hasil pendataan Podes 2011 sebanyak 62,79 persen desa/kelurahan di D.I.Yogyakarta mengalami tindak kejahatan jenis Pencurian, 25,57 persen mengalami tindak kejahatan penipuan/penggelapan dan 15,98 persen mengalami Tindak kejahatan Perjudian.
o. id
Perhatian pemerintah maupun masyarakat perlu ditingkatkan, karena di Provinsi D.I.Yogyakarta terdapat 13,47 persen desa/kelurahan mengalami tindak kejahatan “Penyalahgunaan/Pengedaran
ps .g
Narkoba”. Jika diamati berdasarkan jenis kejahatan, Kabupaten Sleman memiliki jumlah desa terbanyak mengalami berbagai jenis tindak kejahatan di banding kabupaten/kota lain.
ht tp
:// yo gy
ak
ar ta .b
Gambar 3.3 Persentase Desa/Kelurahan ada Tindak Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi D.I. Yogyakarta 2011
Sumber: Podes 2011
Hal lain yang cukup memprihatinkan adalah adanya perkelahian massal. Menurut hasil Podes 2011 di Provinsi D.I.Yogyakarta perkelahian massal terjadi di 13 desa/kelurahan. Angka perkelahian massal tertinggi adalah pada jenis perkelahian antar pelajar/mahasiswa. Kasus tersebut terjadi di 8 desa/kelurahan. Peringkat selanjutnya adalah perkelahian antar kelompok 8
warga yang terjadi di 4 desa, dan perkelahian massal antar suku terjadi di 1 kelurahan. Bila dilihat menurut penggolongan kejahatan, sejak tahun 2009 sampai dengan 2011 kasus kejahatan yang menonjol di Provinsi D.I.Yogyakarta adalah kejahatan konvensional. Pada tahun 2009 mencapai 95,66 persen, tahun 2010 meningkat menjadi 96,30 persen dan tahun 2011 turun menjadi 90,52 persen. Golongan kejahatan terbanyak kedua adalah Kejahatan Trans Nasional. Jumlah tindak kejahatan terhadap hak milik pada tahun 2011 di Provinsi D.I. Yogyakarta tercatat sebesar 6.864 kasus. Empat jenis tindak kejahatan dengan persentase terbesar masingmasing adalah Kasus penipuan/perbuatan curang (24,90%), Kasus pencurian dengan pemberatan (24,33%), pencurian kendaraan bermotor (18,92%) dan pencurian ringan (14,85%). Sementara Tahun 2011 jumlah tindak kejahatan terhadap fisik manusia di Provinsi D.I. Yogyakarta terdapat
o. id
808 kasus. Jenis tindak kejahatan penganiyaan ringan mencapai sekitar 690 kasus atau sekitar 85,40 persen dari total jenis kejahatan yang ada. Jenis tindak kejahatan terbanyak kedua adalah
ps .g
148 kasus atau sekitar 18,30 persen.
Jenis tindak kejahatan penyalahgunaan narkoba pada tahun 2011 terbanyak ditangani
ar ta .b
oleh Polres Kabupaten Bantul sejumlah 36 kasus, berikutnya yang ditangani Polresta Kota Yogyakarta sebanyak 34 kasus dan terendah ditangani polres Kabupaten Sleman. Sementara Polda D.I. Yogyakarta menangani 180 kasus meliputi seluruh wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta.
ak
Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 ada 4 jenis kejahatan yang selalu menonjol di
:// yo gy
Provinsi D.I. Yogyakarta yaitu pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan serta narkotika.
ht tp
3.4 Pelaku tindak Kejahatan dan Upaya Menjaga Keamanan Selain informasi perkembangan jumlah kejahatan menurut jenis kejatahan yang terjadi dimasyarakat setiap tahun secara berkesinambungan, penanganan pemberantan kejahatan juga perlu memperhatikan secara serius tentang pelaku tindak kejahatan menurut kelompok usia. Pelaku tindak kejahatan pada tahun 2011 cukup memprihatinkan. Tercatat 7,19 persen pelaku kejahatan adalah dilakukan oleh anak-anak, sementara 10 anak (5,49%) diantaranya berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 44,58 persen pelaku tindak kejahatan oleh anak-anak pada tahun 2011 adalah berasal dari Kabupaten Sleman, sementara dari Kabupaten Kulonproga hanya tercatat 3,63 persen. Pelaku tindak kejahatan sebagian besar berasal dari Kota Yogyakarta (34,48%), disusul Kabupaten Sleman (27,92%), Kabupaten Bantul (17,61%), dan Kabupaten Kulonprogo (10,31%) serta Kabupaten Gunungkidul (9,12 %).
9
o. id
Gambar 3.4 Persentase Pelaku Tindak Kejahatan Oleh Anak-Anak dari Kabupaten/Kota Provinsi D.I Yogyakarta Tahun 2011
Sumber: Polres/Polresta/Polda di provinsi D.I Yogyakarta
ps .g
Bila dilihat menurut jam terjadinya tindak kejahatan, di semua kabupaten di Provinsi D.I. Yogyakarta pada umumnya tindak kejahatan banyak terjadi pada range waktu pukul 18.00-23.59
ar ta .b
dan pukul 00.00-05.59. Sedangkan untuk Kota Yogyakarta lebih banyak terjadi pada pukul 18.00-23.59 dan pukul 06.00-11.59.
Berbagai cara telah dilakukan warga untuk menjaga keamanan antara lain membangun
ak
poskamling, membentuk regu keamanan lingkungan, memeriksa setiap warga dari luar desa dan
:// yo gy
menambah jumlah anggota hansip/linmas. Menurut hasil pendataan Podes 2011, desa/kelurahan yang menjaga keamanan warga dengan cara membangun poskamling 62,10 persen, membentuk regu keamanan lingkungan 58,68 persen, memeriksa setiap warga dari luar desa 38,13 persen,
ht tp
menambah jumlah anggota hansip/linmas 26,03 persen dan menggunakan cara-cara lainnya sebanyak 13,01 persen.
10
BAB IV. GAMBARAN UMUM POLITIK PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
4.1. Pemilu Legislatif 2009 dan Pemilu Presiden 2009 Perubahan sistem politik di Indonesia juga dirasakan di Provinsi D.I. Yogyakarta. Hal ini tercermin dari banyaknya partai politik yang mendapat kursi di DPRD baik di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi. Kalau pada pemilu sebelum tahun 1999 hanya ada 3 partai, pada pemilu 1999 terdapat 15 partai yang mendapat kursi di DPR , walaupun perolehan suara sah Provinsi D.I. Yogyakarta masih didominasi oleh partai-partai lama. Hasil perolehan sesuai urutan banyaknya suara adalah sebagai berikut : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Golongan Karya (Golkar), Partai
o. id
Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut data KPUD Provinsi D.I. Yogyakarta jumlah penduduk yang terdaftar sebagai
ps .g
pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 sebanyak 2.751.761 jiwa. Dari jumlah tersebut 73,24 persen menggunakan hak pilih dan 26,76 persen golput. Sedangkan perolehan suara dari
ar ta .b
jumlah tersebut 89,31 persen suara sah dan 10,69 persen suara tidak sah.
ht tp
:// yo gy
ak
Gambar 4.1 Jumlah pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 Menurut Kabupaten/Kota di provinsi D.I Yogyakarta
Sumber: KPU Kabupaten/Kota/ Provinsi D.I Yogyakarta
Menurut data KPUD Provinsi D.I. Yogyakarta jumlah penduduk yang terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu Presiden 2009 sebanyak 2.568.857 jiwa. Dari jumlah tersebut 76,09 persen menggunakan hak pilih dan 23,91 persen golput. Sedangkan perolehan suara dari jumlah tersebut 93,63 persen suara sah dan 6,37 persen suara tidak sah.
11
4.2. Peran DPRD Peran DPRD dapat tercermin dari disetujuinya anggaran untuk sektor pendidikan maupun sektor kesehatan, dimana kedua sektor itu merupakan sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Di tingkat provinsi anggaran untuk sektor pendidikan mencapai sekitar 15,99 persen dari total anggaran, sedangkan untuk sektor kesehatan sekitar 3,90 persen. Angka –angka ini memang jauh lebih rendah dibanding alokasi anggaran sektor kesehatan dan sektor pendidikan di tingkat kabupaten kota. Bila dilihat menurut kabupaten/kota, Kabupaten yang mengalokasi anggaran pendidikan tertinggi adalah Kabupaten Gunungkidul, yakni sekitar 60,27 persen dari total anggaran yang tersedia. Sedangkan yang mengalokasikan anggaran pendidikan terendah adalah Kota Yogyakarta, yakni 39,28 persen. Sektor Kesehatan juga tak kalah penting
o. id
dibanding Pendidikan. Kota Yogyakarta mengalokasikan 14,99 persen dari anggaran yang ada. Persentasi alokasi ini tertinggi dibanding kabupaten/kota yang lain. Sedangkan yang terendah
ps .g
adalah Kabupaten Gunungkidul, yakni 8,54 persen dari total anggaran yang ada. Fungsi legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tercermin dari jumlah produk hukum
ar ta .b
yang dihasilkan DPRD Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Perkembangan jumlah produk hukum selama 2 tahun terakhir memperlihatkan bahwa jumlah Keputusan Pimpinan DPRD meningkat,
ht tp
:// yo gy
Kabupaten Bantul meningkat.
ak
sedangkan Jumlah Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD untuk Kabupaten Kulonprogo dan
Sumber: KPU Kabupaten/Kota/ Provinsi D.I Yogyakarta
12
.id
go
ps .
ak ar ta .b
yo gy
://
tp
ht
TABEL - TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Penduduk di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2011 Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/ Kelurahan
Jumlah Penduduk
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
Kulonprogo
586,28
12
88
390 207
02
Bantul
506,85
17
75
921 263
03
Gunungkidul
1 485,36
18
144
677 998
04
Sleman
574,82
17
71
Yogyakarta
32,50
14
34
D.I. Yogyakarta
3 185,81
78
Sumber : Hasil Estimasi Penduduk SP2010
ps .g
01
o. id
Luas Wilayah (Km2)
ar ta .b
Kabupaten/Kota
86
1 107 304
45
390 553
438
3 487 325
:// yo gy
ak
Tabel 2. Jumlah Kantor Polisi Menurut Kabupaten/Kota dan Wilayah Kerja di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Polda
Polres/Poltabes
Polsek/Polsekta
(1)
(2)
(3)
(4)
ht tp
Kabupaten/Kota
01
Kulonprogo
-
1
12
02
Bantul
-
1
17
03
Gunungkidul
-
1
18
04
Sleman
-
1
19
71
Yogyakarta
-
1
14
34
D.I.Yogyakarta
1
-
-
Jumlah
1
5
80
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
14
Tabel 3 . Jumlah Polisi dan Rasio Penduduk per Polisi di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011
Jumlah Polisi Laki-laki
Jumlah Polisi Perempuan
Jumlah Polisi
Rasio Penduduk per Polisi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
974
23
997
391
1 411
69
1 480
622
870
18
888
764
2 074
534
Kulonprogo
02
Bantul
03
Gunungkidul
04
Sleman
1 998
76
71
Yogyakarta
1 816
65
34
D.I.Yogyakarta
7 069
o. id
01
ps .g
Kabupaten/Kota
251
208
7 320
476
ar ta .b
Sumber : Polres/Polresta di Provinsi D.I.Yogyakarta
1 881
(1)
:// yo gy
Kabupaten/Kota
ak
Tabel 4. Jumlah Desa/Kelurahan yang Mempunyai Pos Polisi dan Pos Kamling di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Pos Polisi
Pos Kamling
(2)
(3)
23
75
24
133
Kulonprogo
02
Bantul
03
Gunungkidul
15
87
04
Sleman
24
85
71
Yogyakarta
27
45
34
D.I.Yogyakarta
113
425
ht tp
01
Sumber : PODES 2011, BPS
15
Tabel 5. Jumlah Hansip dan Rasio Hansip per Desa/Kelurahan di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Kabupaten/Kota
Jumlah Hansip
Rasio Hansip
(1)
(2)
(3)
Kulonprogo
5 829
77,72
02
Bantul
6 391
44,38
03
Gunungkidul
4 375
49,72
04
Sleman
6 512
75,72
71
Yogyakarta
2 862
34
D.I.Yogyakarta
25 969
ar ta .b
ps .g
o. id
01
Sumber : PODES 2011, BPS
63,60 59,29
:// yo gy
ak
Tabel 6. Jumlah Tindak Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009-2011 Kabupaten/Kota
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
689
941
725
1 064
1 492
887
279
287
310
Kulonprogo
02
Bantul
03
Gunungkidul
04
Sleman
2 086
2 031
2 088
71
Yogyakarta
2 717
2 418
2 141
34
D.I.Yogyakarta
7 034
7 980
6 050
ht tp
01
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
16
Tabel 7. Jumlah Tindak Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009-2011 Kabupaten/Kota
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
Kulonprogo
463
659
570
02
Bantul
421
488
441
03
Gunungkidul
190
205
188
04
Sleman
783
627
948
71
Yogyakarta
697
34
D.I.Yogyakarta
600
2 728
2 368
ar ta .b
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
859
ps .g
2 682
o. id
01
(1)
:// yo gy
Kabupaten/Kota
ak
Tabel 8. Persentase Penyelesaian Tindak Kejahatan (Clearance Rate) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009-2011 2009
2010
2011
(2)
(3)
(4)
67.20
70.03
78.62
39.57
32.71
49.72
Kulonprogo
02
Bantul
03
Gunungkidul
68.10
71.43
60.65
04
Sleman
37.54
30.87
45.40
71
Yogyakarta
25.65
35.53
28.02
34
D.I.Yogyakarta
38.13
34.19
39.14
ht tp
01
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
17
Tabel 9. Risiko Penduduk Terkena Tindak Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009-20111
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
01
Kulonprogo
151
205
92
02
Bantul
115
o. id
Kabupaten/Kota
87
03
Gunungkidul
04
Sleman
71
34
ar ta .b
ps .g
177
43
51
200
190
186
Yogyakarta
560
500
645
D.I.Yogyakarta
194
221
174
ht tp
:// yo gy
ak
41
Sumber : 2009-2010 2011
Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta Polda D.I. Yogyakarta
18
Tabel 10. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Tindak Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan per Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Kabupaten/Kota Jenis Kejahatan
Kulon progo
Bantul
Gunung kidul
Sleman
Yogya karta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pencurian
61
54
49
74
37
275
2.
Pencurian dengan Kekerasan
1
9
1
12
5
28
3.
Penipuan/ Penggelapan
22
21
16
32
21
112
4.
Penganiayaan
8
12
20
10
57
5.
Pembakaran
-
6.
PerkosaanTindak Asusila
7.
Penyalahgunaan/Peredaran Narkoba
8.
Perjudian
9.
ps .g
1.
o. id
(1)
D.I. Yogyakarta
-
-
-
-
-
ak
ar ta .b
7
5
4
4
2
22
8
7
4
29
11
59
18
17
5
19
11
70
Pembunuhan
1
1
-
3
2
7
10. Perdagangan Orang
-
-
-
1
-
1
ht tp
:// yo gy
7
Sumber : Podes 2011, BPS
19
Tabel 11. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Perkelahian Massal Menurut Jenisnya per Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Kabupaten/Kota Jenis Perkelahian
Kulon progo
Bantul
Gunung kidul
Sleman
Yogya karta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Antar kelompok warga
1
1
1
1
-
4
2.
Warga antar desa/kelurahan
-
-
-
-
-
-
3.
Warga dengan aparat keamanan
-
-
-
-
-
-
4.
Warga dengan aparat pemerintah
-
-
-
o. id
(1)
D.I. Yogyakarta
-
-
5.
Antar Pelajar/ Mahasiswa
1
-
-
2
5
8
6.
Antar Suku
-
-
-
-
1
1
2
1
1
3
6
13
ps .g
ar ta .b
:// yo gy
Sumber :Podes 2011, BPS
ak
Jumlah
-
ht tp
Tabel 12. Jumlah Bentuk Tindak Kejahatan Menurut Penggolongan Kejahatan di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009-2011 Kasus
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Kejahatan Konvensional
6 729
7 685
945
2.
Kejahatan Trans Nasional
290
289
95
3.
Kejahatan merugikan Negara
15
6
4
4.
Kejahatan berimplikasi Kontijensi
-
-
-
7 034
7 980
1 044
Jumlah
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
20
Tabel 13. Pengelompokan Jenis Tindak Kejahatan Terhadap Hak Milik (Barang) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011
(1)
(2)
Kabupaten/Kota Kulon progo
D.I. Yogyakarta
Total
(7)
(8)
(9)
Bantul
Gunung kidul
Sleman
Yogya karta
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembakaran dgn. sengaja
10
1
-
10
-
9
30
2.
Pengrusakan/ penghancuran barang
5
7
2
31
44
99
188
3.
Pencurian dgn. Pemberatan
62
206
58
45
214
1 085
1 670
4.
Pencurian ringan
35
71
-
-
4
909
1 019
5.
Pencurian dgn. Kekerasan
15
68
3
73
120
306
585
6.
Pencurian dalam keluarga
7.
Penipuan/ perbuatan curang
8.
:// yo gy
ak
ar ta .b
ps .g
1.
o. id
No.
Jenis Tindak Pidana
-
-
6
3
4
14
25
90
43
299
374
878
1 709
Penadahan
-
-
1
-
4
8
13
9.
Pencurian kendaraan bermotor
30
114
25
274
201
655
1 299
10.
Pencurian lainnya
-
-
26
299
-
12
337
Jumlah
183
557
158
1 037
774
3 965
6 864
ht tp
1
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
21
Tabel 14. Pengelompokan Jenis Tindak Kejahatan Terhadap Fisik Manusia di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Kabupaten/Kota Jenis Tindak Pidana
(1)
Kulon progo
D.I. Yogyakarta
Total
Bantul
Gunung kidul
Sleman
Yogya karta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
4
10
23
5
11
21
Pembunuhan
1
1
-
2.
Perkosaan
1
2
-
3.
Penganiayaan Ringan
17
-
4.
Penganiayaan Berat
5.
Penculikan
Jumlah
ps .g
o. id
1.
11
17
210
435
690
69
-
1
2
76
148
-
1
-
2
3
-
6
19
73
11
29
224
532
808
:// yo gy
ak
ar ta .b
2
ht tp
-
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
22
Tabel 15. Jenis Tindak Kejahatan Penyalahgunaan Narkoba di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 2011
Kabupaten/Kota
Narkotika
Obat-obat keras
(2)
(3)
(1)
Kulonprogo
7
-
02
Bantul
36
-
03
Gunungkidul
1
1
04
Sleman
-
-
71
Yogyakarta
34
D.I.Yogyakarta
-
ps .g
34
o. id
01
180
ar ta .b
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
-
ak
Tabel 16. Kerugian Materiil Akibat Tindak Kejahatan (dalam rupiah ) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2010 - 2011
ht tp
Kabupaten/Kota
:// yo gy
2010
(1)
2011
Kerugian
Kerugian ditemukan kembali
Kerugian
Kerugian ditemukan kembali
(2)
(3)
(4)
(5)
01
Kulonprogo
02
Bantul
03
Gunungkidul
04
Sleman
33 950 220 467 3 961 058 340
71
Yogyakarta
13 551 231 400
34
D.I.Yogyakarta 104 373 424 491 7 625 798 982
Sumber Keterangan
3 122 008 900
316 364 700
3.333.753.555
228.149.200
16 768 733 290 3 552 364 347
16 419 992 089
4 251 842 733
7.247.140.000
*)
2 260 456 000
192 681 600
929 323 950
38 503 233 425 12 771 235 596 9.277.618.500
274 403 250
76 334 792 895 16 105 401 029
: Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta : *) Data tidak tersedia
23
Tabel 17. Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011
Jenis Tindak Pidana
(1)
(2)
Jam Kejadian 06.00-11.59
12.00 - 17.59
18.00 - 23.59
00.00 - 05.59
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembunuhan
-
1
-
-
2.
Penganiayaan Berat
-
-
-
-
3.
Pencurian dengan Pemberatan
10
10
10
32
4.
Pencurian dengan Kekerasan
4
4
3
4
5.
Pencurian Kendaraan Bermotor
1
9
13
7
6.
Kebakaran
1
2
5
2
7.
Perjudian
2
7
15
4
8.
Pemerasan/Ancaman
1
2
-
-
9.
Perkosaan
-
-
-
1
10.
Narkotika
-
1
4
1
11.
Kenakalan Remaja
-
-
-
-
12.
Uang Palsu
-
-
-
-
19
36
50
51
ar ta .b
ak :// yo gy
ht tp
Jumlah
ps .g
1.
o. id
No.
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
24
Tabel 18. Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Bantul Tahun 2011
Jenis Tindak Pidana
(1)
(2)
Jam Kejadian 06.00-11.59
12.00 -17.59
18.00 - 23.59
00.00 - 05.59
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembunuhan
-
-
1
-
2.
Penganiayaan Berat
-
16
27
11
3.
Pemcurian dengan Pemberatan
15
22
39
93
4.
Pencurian dengan Kekerasan
52
9
24
20
5.
Pencurian Kendaraan Bermotor
15
30
42
18
6.
Kebakaran
24
3
1
-
7.
Perjudian
-
6
5
8
8.
Pemerasan/Ancaman
-
-
-
-
9.
Perkosaan
-
-
-
2
10.
Narkotika
4
10
19
3
11.
Kenakalan Remaja
-
-
-
-
12.
Uang Palsu
-
-
-
-
110
96
158
155
ar ta .b
ak :// yo gy
ht tp
Jumlah
ps .g
1.
o. id
No.
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
25
Tabel 19. Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011
No.
Jenis Tindak Pidana
(1)
(2)
Jam Kejadian 06.00-11.59
12.00 - 17.59
18.00 - 23.59
00.00 - 05.59
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembunuhan
-
-
-
-
2.
Penganiayaan Berat
-
-
-
-
3.
Pemcurian dengan Pemberatan
-
-
29
29
4.
Pencurian dengan Kekerasan
-
-
3
-
5.
Pencurian Kendaraan Bermotor
5
10
6
4
6.
Kebakaran
-
-
-
-
7.
Perjudian
-
6
18
9
8.
Pemerasan/Ancaman
-
-
1
-
9.
Perkosaan
-
-
-
-
10.
Narkotika
-
-
-
-
11.
Kenakalan Remaja
-
-
-
-
12.
Uang Palsu
-
-
-
-
5
16
57
42
ps .g
ar ta .b
ak :// yo gy
ht tp
Jumlah
o. id
1.
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
26
Tabel 20. Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kabupaten SlemanTahun 2011
Jenis Tindak Pidana
(1)
(2)
Jam Kejadian 06.00-11.59
12.00 - 17.59
18.00 - 23.59
00.00 - 05.59
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembunuhan
1
1
2
3
2.
Penganiayaan Berat
1
-
-
-
3.
Pemcurian dengan Pemberatan
103
55
113
143
4.
Pencurian dengan Kekerasan
13
9
31
20
5.
Pencurian Kendaraan Bermotor
80
93
94
50
6.
Kebakaran
3
2
2
1
7.
Perjudian
3
3
10
3
8.
Pemerasan/Ancaman
-
-
-
-
9.
Perkosaan
-
-
-
-
10.
Narkotika
-
-
-
-
11.
Kenakalan Remaja
-
-
-
-
12.
Uang Palsu
-
-
-
-
204
163
252
220
ar ta .b
ak :// yo gy
ht tp
Jumlah
ps .g
1.
o. id
No.
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
27
Tabel 21. Jumlah Kasus 12 Jenis Tindak Kejahatan Pilihan Menurut Jam Kejadian di Kota.Yogyakarta Tahun 2011
Jenis Tindak Pidana
(1)
(2)
Jam Kejadian 06.00-11.59
12.00 -17.59
18.00 - 23.59
00.00 - 05.59
(3)
(4)
(5)
(6)
Pembunuhan
-
-
1
-
2.
Penganiayaan Berat
-
-
1
-
3.
Pemcurian dengan Pemberatan
69
29
52
51
4.
Pencurian dengan Kekerasan
25
24
33
38
5.
Pencurian Kendaraan Bermotor
49
36
69
33
6.
Kebakaran
2
12
2
1
7.
Perjudian
-
11
5
8
8.
Pemerasan/Ancaman
-
-
19
-
9.
Perkosaan
-
-
1
-
10.
Narkotika
-
-
-
-
11.
Kenakalan Remaja
-
-
-
-
12.
Uang Palsu
-
-
-
-
145
112
183
131
ar ta .b
ak :// yo gy
ht tp
Jumlah
ps .g
1.
o. id
No.
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
28
Tabel 22. Jumlah Tindak Kejahatan yang Menonjol (Crime Index) di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2009 - 2011 Jenis Tindak Pidana
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 171
1 419
1 110
Pencurian dgn Pemberatan
2.
Pencurian Kendaraan Bermotor
590
745
655
3.
Pencurian dgn. Kekerasan
282
329
323
4.
Penganiayaan Berat
102
119
77
5.
Kebakaran
87
-
51
6.
Pembunuhan
15
14
10
7.
Perkosaan
19
18
13
8.
Kenakalan Remaja
-
5
9
9.
Uang Palsu
5
5
6
10.
Narkotika
268
266
262
11.
Perjudian
71
73
132
12.
Pemerasan/Ancaman
82
66
-
2 692
3 059
2 648
:// yo gy
ak
ar ta .b
ps .g
o. id
1.
ht tp
No.
Jumlah Sumber : Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
29
Tabel 23. Pelaku Tindak Kejahatan Menurut Klasifikasi Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Dewasa Kabupaten/Kota
Anak-anak
Jumlah
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
01 Kulonprogo
241
13
254
5
2
7
246
15
261
02 Bantul
407
18
425
21
-
21
428
18
446
03 Gunungkidul
215
4
219
11
1
12
226
5
231
04 Sleman
583
38
621
86
-
86
669
38
707
71 Yogyakarta
738
68
806
63
4
67
801
72
873
2 141
209
2 350
172
182
2 313
219
2 532
D.I.Yogyakarta
10
ar ta .b
34
ps .g
(1)
o. id
L
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
Kabupaten/Kota/Prov
:// yo gy
ak
Tabel 24. Pelaku Tindak Kejahatan Menurut Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 WNI
Jumlah
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
01 Kulonprogo
245
15
260
1
-
1
246
15
261
02 Bantul
428
18
446
-
-
-
428
18
446
03 Gunungkidul
226
5
231
-
-
-
226
5
231
04 Sleman
669
-
669
38
-
38
707
-
707
71 Yogyakarta
800
72
872
1
-
1
801
72
873
2 311
219
2 530
2
-
2
2 313
219
2 532
ht tp
P
(1)
L
WNA
34 D.I.Yogyakarta
Sumber : Polres/Polresta/Polda Provinsi D.I.Yogyakarta
30
Tabel 25. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Melakukan Upaya Menjaga Keamanan Menurut Jenisnya di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 Jenis Upaya menjaga Keamanan Kabupaten/Kota 2
3
4
5
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kulonprogo
34
32
12
37
18
02
Bantul
52
44
18
27
13
03
Gunungkidul
85
74
24
46
12
04
Sleman
75
73
45
38
8
71
Yogyakarta
26
34
15
19
6
34
D.I.Yogyakarta
272
257
114
167
57
ar ta .b
ak
:// yo gy
ht tp
ps .g
01
o. id
(1)
1
Sumber : Podes 2011, BPS Keterangan : 1 : Membangun Pos Kamling 2 : Membentuk regu keamanan lingkungan 3 : Menambah jumlah anggota hansip/linmas 4 : Memeriksa setiap warga dari luar desa 5 : Lainnya
31
Tabel 26. Jumlah Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2009 Menurut Partai Politik dan Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Kabupaten/Kota/Provinsi Partai Politik
(1)
(2)
Gunung kidul
Sleman
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
-
-
-
1
-
1
02. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
1
2
2
1
-
1
04. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
-
-
1
-
-
-
05. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
2
3
2
1
2
3
08. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4
5
4
6
5
7
09. Partai Amanat Nasional (PAN)
8
7
9
6
5
8
13. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
6
3
3
5
-
5
16. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
-
-
1
1
-
-
1
-
-
-
-
-
23. Partai Golongan Karya (Golkar)
5
5
5
6
5
7
24. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
1
4
1
4
2
2
27. Partai Bulan Bintang (PBB)
-
-
1
-
-
-
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
7
11
11
10
11
11
31. Partai Demokrat
5
5
5
8
10
10
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
-
-
-
1
-
-
Jumlah
40
45
45
50
40
55
ht tp
:// yo gy
20. Partai Demokrasi Kebangsaan(PDK)
Sumber Keterangan
ps .g
o. id
Bantul
ak
Kulon progo
ar ta .b
No.
Yogya D.I.Yogya karta karta
: KPU Kabupaten/Kota/Provinsi : kol (1) adalah nomor urut dalam pemilu.
32
Tabel 27. Jumlah Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2009 Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
Kulonprogo
35
5
40
02
Bantul
39
6
45
03
Gunungkidul
39
6
45
04
Sleman
42
8
50
71
Yogyakarta
34
6
40
34
D.I.Yogyakarta
43
55
12
ar ta .b
Sumber : KPU Kabupaten/Kota/Provinsi
o. id
01
ps .g
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilih
ht tp
(1)
:// yo gy
ak
Tabel 28. Jumlah Penduduk yang Terdaftar dalam Pemilu Legislatif 2009 dan Hasil Perolehan Suara Sah, Suara Tidak Sah dan Golput di Provinsi D.I.Yogyakarta
(2)
Perolehan Suara Suara Sah
Suara tidak Sah
Golput
(3)
(4)
(5)
01
Kulonprogo
344 895
218 087
34 958
91 850
02
Bantul
712 729
474 537
53 458
184 734
03
Gunungkidul
580 260
394 525
46 496
139 239
04
Sleman
784 182
508 520
64 435
211 227
71
Yogyakarta
329 695
204 209
16 107
109 379
34
D.I.Yogyakarta
2 751 761
1 752 747
254 584
736 429
Sumber : KPU Kabupaten/Kota/Provinsi
33
Tabel 29. Jumlah Penduduk yang Terdaftar dalam Pemilu Presiden 2009 dan Hasil Perolehan Suara Sah, Suara Tidak Sah dan Golput di Provinsi D.I.Yogyakarta Perolehan Suara Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilih Suara Sah
Suara Tidak Sah
Golput
(3)
(4)
(5)
(6)
01
Kulonprogo
345 517
235 287
18 052
92 178
02
Bantul
715 958
525 320
39 432
151 206
03
Gunungkidul
370 318
261 184
21 684
87 450
04
Sleman
795 129
582 503
34 598
178 028
71
Yogyakarta
341 935
225 936
10 706
105 293
34
D.I.Yogyakarta
124 472
614 155
ar ta .b
ps .g
o. id
(1)
2 568 857
ak
Sumber : KPU Kabupaten/Kota/Provinsi
1 830 230
:// yo gy
Tabel 30. Jumlah Produk Hukum yang Dihasilkan DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2010 dan 2011 2010
Keputusan Keputusan Peraturan Keputusan Peraturan Keputusan Pimpinan Pimpinan Daeran DPRD Daerah DPRD DPRD DPRD
ht tp
Kabupaten/Kota/ Prov
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
01 Kulonprogo
12
14
6
18
15
8
02 Bantul
10
31
21
18
46
27
03 Gunungkidul
21
28
26
21
23
31
04 Sleman
15
34
24
22
34
29
71 Yogyakarta
18
39
5
8
28
13
34 D.I. Yogyakarta
13
57
93
14
51
107
Sumber :Sekretariat DPRD se-Provinsi D.I. Yogyakarta
34
Tabel 31. Alokasi Anggaran Sektor Pendidikan dan Kesehatan Per Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2011 (dalam rupiah) Kode
Kabupaten/
Sektor Pendidikan
Sektor Kesehatan
Kota/Prov
Nominal
Persentase Thd Total Anggaran
Nominal
Persentase Thd Total Anggaran
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
Kulonprogo
371 294 439 769
58,72
80 136 069 359
12,67
02
Bantul
645 838 685 335
54,08
143 056 343 919
11,98
03
Gunungkidul
560 330 531 913
60,27
04
Sleman
470 261 327 883
71
Yogyakarta
312 295 152 100
34
D.I. Yogyakarta
234 051 869 250
79 401 461 579
ps .g
8,54
122 823 025 036
11,44
39,28
119 230 261 770
14,99
15,99
61 995 898 505
3,90
43,81
ar ta .b
ak
o. id
01
ht tp
:// yo gy
Sumber : Bappeda Kabupaten/Kota/Provinsi
35
.id s. go .b p ar ta ak gy :// yo ht tp BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul Telp. (0274)4342234 Fax (0274)4342230 email:
[email protected]