PENGARUH PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN (Studi Kasus pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan)
Skripsi Diajukam kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Wanti Tri Nurani NIM: 1111081000068
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama 2. Tempat tanggal lahir 3. Agama 4. Jenis Kelamin 5. Alamat
II.
6. No. Telepon 7. Email
: Wanti Tri Nurani : Jakarta, 28 maret 1993 : Islam : Perempuan : Jl. Kenari IX blok AE6 No. 35 RT 01/ RW 021 Reni Jaya Pamulang, Tangerang Selatan 15417. : 087771130870 :
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 1. 2011 – 2015 2. 2008 – 2011 3. 2005 – 2008 4. 1999 – 2005 5. 1998 – 1999
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan : SMP Negeri 1 Pamulang : SD Negeri Pamulang 1 : TK Islam Cahaya Agung
III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Panitia Divisi Acara Dekan Cup Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2012
vi
ABSTRACT The aim of this research was to determine the influence of training,occupational health and safety (OHS) have significant on firefighters performance of Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan . This research is a case study with quantitive approach. The data source is primary and secondary collected by using some techniques: interview, questionnaire, library research and documentation. The samples in this study amounted 77 correspondents, with Slovin formula. The statictical methods used is multiple linear regression analysis. The result of this research, based on partially and simultaneous test, proved that the training, occupational health and safety (OHS) have significant influence on firefighters performancer. The value of Adjusted R Square is 0,516, it means all independent variables can explained 51,6% toward the dependent variables. While the remaining 48,4% was explained by other factors which were not examined in this research. Keywords: training, OHS, and firefighters performance.
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Adapun penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber primer dan sumber sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 77 responden dengan menggunakan rumus Slovin. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan baik secara parsial maupun simultan terbukti bahwa pelatihan, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,516 yang berarti semua variabel independen dapat menjelaskan sebesar 51,6% terhadap variabel dependen. sementara sisanya 48,4% dapat dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak diuji di dalam penelitian ini. Kata kunci: Pelatihan, K3, dan Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur yang tak terhingga ku panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelatihan, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Studi Kasus pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta selatan)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tuaku tercinta papa Oyon Daryono dan mama Suhartini yang telah membesarkanku, menyayangiku, mendidikku serta mendukungku untuk sekolah setinggi mungkin. Kakak-kakakku tersayang Annisa Hartiwi Wulandari
dan
Winna
Dwiarti
yang
terus
menyemangati
dalam
menyelesaikan kuliah. Hanya doa yang dapat aku panjatkan untuk membalas segala cinta kasih mama, papa dan kakak-kakak berikan. Terima kasih ku kepada keluargaku yang selalu memberikanku yang terbaik selama ini. 2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan beserta jajarannya Wakil Dekan Bidang Akademik, Administrasi Umum dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia melyangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan diskusi untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Lili Supriyadi, S.Pd, MM selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan diskusi untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memeberikan bekal ilmu yang tak terhingga kepada peneliti selama perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua. 7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan melayani dalam mengurus segala keperluan administrasi dan lain-lain. 8. Bapak Mansury dan Sutiman selaku bagian Admin dan Tata Usaha Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah menerima dan meluangkan waktunya untuk di wawancara dan memberikan data, serta kepada Petugas Pemadam Kebakaran yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian. 9. Yang terkasih, Radhiya Fajri yang selalu sabar menemani, menjadi penyemangat, membantu dan menyarankan yang terbaik. 10. Sahabatku dari semester satu Syifa Fauziah, yang telah membantu, memberikan pendapatnya dan selalu menyemangatiku. 11. Teman seperjuangan dalam meraih gelar sarjana, Anisa Rahmawati, Dewi Eka Putri, Osy Istifari, Siti Nurfaridaningrum, Sekar Laelani, Nita Fitria, Tirta Sati ayu dan Linda Indriyani. 12. Teman-teman seangkatan jurusan manajemen 2011 yang bersama-sama belajar dan berbagi ilmu serta saling menyemangati ketika kuliah sampai dengan ujian. 13. Teman-teman KKN, Hani Aqmarina, Hana Sayida, Mira Rachmalia, Hani, Damay, Ryandika, Cahyo, Dimas, Judo, Abe, Denis, Rifki, Ahel, Wahyu
x
dan Akbar yang telah menjadi menjadi teman kelompok dalam sebulan mengabdi kepada masyarakat. 14. Kepada selutuh pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis sudah semaksimal mungkin berusaha untuk menyelesaikan skripsi ini namun dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran atas skripsi ini. Wasalamua’alaikum. Wr.Wb
Jakarta, 21 Desember 2015 Peneliti
Wanti Tri Nurani
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...........................
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .....................................................................
vi
ABSTRACT ....................................................................................................
vii
ABSTRAK .....................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian .....................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
10
A. Landasan Teori .....................................................................
10
1. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................
10
xii
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.........
10
b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ...............
11
2. Pelatihan ..........................................................................
12
a. Pengertian Pelatihan ..................................................
12
b. Jenis-jenis Pelatihan...................................................
14
c. Tujuan Pelatihan ........................................................
15
d. Manfaat Pelatihan ......................................................
16
e. Faktor-faktor Pelatihan ..............................................
17
f. Analisis Kebutuhan Pelatihan....................................
19
g. Metode Pelatihan .......................................................
20
h. Evaluasi Program Pelatihan .......................................
23
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ...........................
24
a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ...
24
b. Tujuan dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .................................................................
26
c. Faktor-faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
28
d. Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ........
29
e. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ..
31
4. Kinerja .............................................................................
31
a. Pengertian Kinerja .....................................................
31
b. Tujuan dan Sasaran Kinerja.......................................
33
c. Faktor-faktor Kinerja .................................................
34
d. Kinerja Individu dalam Kelompok ............................
36
xiii
BAB III
5. Hubungan Keterkaitan Antar Variabel ..............................
36
B. Penelitian Terdahulu .............................................................
39
C. Kerangka Berpikir .................................................................
40
D. Hipotesis ...............................................................................
41
METODOLOGI PENELITIAN ..............................................
42
A. Ruang Lingkup Penelitian .....................................................
42
B. Metode Penentual Sampel .....................................................
42
1. Populasi............................................................................
42
2. Sampel .............................................................................
43
C. Metode Pengumpulan Data....................................................
44
1. Data Primer ......................................................................
44
2. Data Sekunder..................................................................
45
D. Metode Analisis Data.............................................................
45
1. Statistik Deskriptif ...........................................................
45
2. Uji Kualitas Data .............................................................
46
a. Uji Validitas...............................................................
46
b. Uji Reliabilitas ...........................................................
47
3. Uji Asumsi Klasik............................................................
47
a. Uji Normalitas............................................................
47
b. Uji Heterokedastisitas ................................................
48
c. Uji Multikolinieritas ..................................................
49
4. Analisis Regresi Linier Berganda ....................................
49
a. Uji Statistik t ..............................................................
50
b. Uji Statistik F .............................................................
51
xiv
BAB IV
c. Uji Koefisien Determinasi .........................................
51
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................
52
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................
55
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................
55
1. Fokus, Lokus dan Waktu Penelitian ................................
55
2. Sejarah Berdirinya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta........................................
56
3. Visi, Misi dan Moto Organisasi.......................................
58
4. Struktur Organisasi ..........................................................
58
5. Asosiasi Terkait ...............................................................
55
6. Sarana dan Prasarana .......................................................
63
7. Perundangan dan SNI Terbaru.........................................
64
8. Karakteristik Responden..................................................
66
9. Distrubusi Jawaban Responden .......................................
69
B. Analisis dan Pembahasan.......................................................
74
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................
74
2. Hasil Uji Kualitas data.....................................................
75
a. Uji Validitas...............................................................
75
b. Uji Reliabilitas ...........................................................
78
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................
78
a. Uji Normalitas............................................................
78
b. Uji Hetrokedastisitas..................................................
81
c. Uji Multikolinieritas ..................................................
83
xv
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...........................
84
a. Uji Statistik t (Parsial) ...............................................
84
b. Uji Statistik F (Simultan) ..........................................
88
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................
89
PENUTUP...................................................................................
91
A. Kesimpulan ...........................................................................
91
B. Saran ......................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
94
LAMPIRAN ...................................................................................................
96
BAB V
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Data Pendidikan dan Pelatihan ....................................................
Tabel 1.2
Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015 Wilayah
3
Jakarta Selatan .............................................................................
5
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu ....................................................................
39
Tabel 3.1
Skala Likert..................................................................................
45
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian ..................................................
53
Tabel 4.1
Jumlah Armada ............................................................................
63
Tabel 4.2
Sumber Bahan Pemadam Jakarta Selatan ....................................
64
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................
66
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................
67
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasaran Tingkat Pendidikan ..........
67
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .....................
68
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelatihan .....................
69
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ..................................................................
71
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja ........................
73
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif........................................................
74
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan.........................................
75
Tabel 4.9
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ....................................................................................
76
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja............................................
77
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas....................................................................
78
xvii
Tabel 4.15 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov...................................................
80
Tabel 4.16 Hasil Uji Park...............................................................................
82
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas ...........................................................
83
Tabel 4.18 Hasil Uji t.....................................................................................
84
Tabel 4.19 Hasil Uji F....................................................................................
88
Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi..................................................
89
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor yang Berperan dalam Pelatihan ........................................
17
Gambar 2.2 Metode Pelatihan .........................................................................
21
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ......................................................................
60
Gambar 4.2 Uji Normalitas..............................................................................
79
Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas ..................................................................
81
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian.....................................................................
96
Lampiran 2. Surat Pengesahan Izin Penelitian.................................................
97
Lampiran 3. Data Pos dan Sektor.....................................................................
98
Lampiran 4. Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015.......................
99
Lampiran 5. Kuesioner Penelitian....................................................................
100
Lampiran 6. Data Hasil Kuesioner Penelitian..................................................
104
Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................
115
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas .......................................................................
115
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................
116
Lampiran 10. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................
116
Lampiran 11. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
118
xx
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara berkembang yang tentu menginginkan sebuah pembangunan ke arah yang lebih baik dalam segala bidang yang menyangkut kesejahteraan rakyatnya yaitu meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Namun dalam penerapannya tidak selalu berjalan mulus. Masih banyak hambatan yang harus dibenahi pemerintah. Jakarta sebagai ibukota yang menjadi pusat pemerintahan dan penggerak perekonomian menjadi sorotan seluruh masyarakat luas. Tidak hanya perusahaan besar tetapi instansi Negara dengan segala problematikanya saat ini menjadi perhatian penting. Dalam melakukan berbagai aktivitas pemerintahan dibanyak instansi tidak hanya memerlukan sebuah sistem yang canggih, namun bagaimana memperoleh sumber daya manusia. Manusia sebagai aset hidup satu-satunya yang memegang peranan penting. Karena suatu keberhasilan suatu organisasi banyak ditentukan oleh sumber
daya
manusianya.
Dalam
pencapaian
keberhasilan
tersebut
manajemen harus memberikan perhatian penting dalam mengelola sumber daya manusia yang ada sebaik mungkin. Agar suatu organisasi memiliki sumber daya yang mampu memberikan kontribusi nya secara maksimal demi tercapainya tujuan. Salah satu yang harus dilakukan organisasi ialah memberikan pelatihan.
1
Pelatihan merupakan keterampilan yang diberikan kepada para pekerja untuk
menunjang
pekerjaannya
dan
sehingga
memudahkan dinilai
mereka
penting.
dalam
Andrew
E.
menyelesaikan Sikula
dalam
Mangkunegara (2006:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pelatihan memiliki tujuan menurut Dr. Mutiara S. Panggabean (2004:41) pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan, perusahaan, dan konsumen. Tujuan bagi perusahaan salah satunya adalah mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan. Dalam meminimalisir terjadinya kerusakan dan kecelakaan tersebut ada istilah yang tidak asing yaitu keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja. sedangkan, kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental (Mondy dan Noe, 1990). Desler (2000) mengemukakan bahwa ada tiga penyebab utama kecelakaan, yaitu secara kebetulan (change occurance), kondisi tidak aman (unsafe condition), dan sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts on the part of employee). Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Propinsi DKI Jakarta adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung jawab dalam
melaksanakan
tugas-tugas
penanganan
masalah
kebakaran.
Dibentuknya organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana ini merupakan perwujudan tanggung jawab Pemda DKI dalam
2
rangka memberikan perlindungan kepada warganya dari ancaman bahaya kebakaran dan bencana lainnya (jakartafire.net). Dengan jumlah petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan sebanyak 350 orang yang terbagi dalam tiga regu A, B dan C. Seluruh petugas dibekali dengan pelatihan untuk melengkapi keterampilan yang lainnya. Program pelatihan yang sedang berjalan ialah Vertical Rescue yaitu penyelamatan korban kebakaran di ketinggian. Vertical Rescue termasuk dalam metode pelatihan dan simulasi yaitu, metode dimana petugas dilatih dengan menggunakan peralatan yang dilakukan diluar pekerjaannya. dilakukan sejak bulan September-Desember 2015 setiap hari Rabu bertempat di Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan. Data pelatihan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Pendidikan dan Pelatihan No. 1. 2 3. 4. 5. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bidang Pencegahan Kebakaran Inspektur tingkat I Inspektur tingkat II Bahan-bahan berbahaya (B3) Tenaga PPL Manajemen penyelamatan sistem kebakaran Bidang Pemadaman Kebakaran Petugas pemadam kebakaran tingkat I, II, III Pengemudi/Operator tingkat I, II Montir kendaraan operasional Perwira kebakaran tingkat I, II, III Instruktur Refreshing Ka. Sektor Refreshing Ka. Danton Refreshing Ka. Regu Komandan BALAKAR Sumber : jakartafire.net
Jam Pelajaran 200 jam 200 jam 200 jam 200 jam 100 jam Jam Pelajaran 200 jam 200 jam 100 jam 100 jam 200 jam 24 jam 24 jam 24 jam 200 jam
3
Berdasarkan tabel 1.1 data pelatihan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap petugas pemadam kebakaran harus melalui berbagai pelatihan sesuai dengan posisi atau tingkat mereka. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan petugas pemadam dalam melaksanakan tugasnya. Pemadam kebakaran sebagai tindaklanjut dari kegagalan usaha-usaha pencegahan kebakaran. Dalam melakukan pemadaman kebakaran, petugas pemadam
kebakaran
dihadapkan
pada
situasi
extreme
yang
dapat
menimbulkan kecelakaan kerja, dengan kata lain sangat beresiko tinggi. Oleh karenanya dalam melakukan pemadaman kebakaran dibutuhkan keterampilan khusus, disiplin tinggi dan kerjasama tim yang baik. Sesuai dengan moto: memelihara keterampilan perorangan dan kerja kelompok bagi setiap regu penyelamat, tiada jalan lain selain berlatih dan berlatih (jakartafire.net). Dalam mewujudkan rasa aman serta memberikan perlindungan kepada warga kota tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran, sesuai dengan yang diatur dalam SK Gub Nomor 9 tahun 2002, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta, Mempunyai 3 tugas pokok, yakni: 1. Pencegahan Kebakaran 2. Pemadaman Kebakaran 3. Penyelamatan Jiwa dan ancaman kebakaran dan bencana lain. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto mengatakan saat ini kasus kebakaran di Jakarta mengalami peningkatan. “kalau dikalkulasi, setiap hari pasti ada lima-enam kasus
4
kebakaran” Minggu, 27 September 2015 (http://pemilu.tempo.co). Berikut data laporan kejadian kebakaran: Tabel 1.2 Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015 Wilayah Jakarta Selatan Kerugian jiwa Bulan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Frekuensi
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Jumlah
17 23 18 21 27 32 38 42 218
Petugas Warga Mati Luka Mati Luka 1 6 2 2 1 5 1 2 5 15
Luas Area (m2)
Taksiran Kerugian (Rp)
1.226 784 1.305 2.962 2.917 4.831 8.784 8.783 31.592
3.456.600.000 3.041.000.000 4.596.000.000 5.348.000.000 6.658.000.000 9.309.500.000 8.688.300.000 8.883.500.000 49.981.200.000
Sumber : SUDIN Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jaksel Dari data tabel 1.2 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sejak bulan April sampai dengan bulan Agustus telah terjadi peningkatan frekuensi kejadian kebakaran secara terus-menerus setiap bulannya. Tidak ada korban baik luka maupun jiwa pada petugas pemadam kebakaran. Namun disisi lain terdapat warga yang menjadi korban luka yaitu 15 orang, dan korban jiwa mencapai 5 orang. Luas daerah yang terbakar pun semakin meningkat dengan jumlah area terbakar 31.592m2 serta kerugian yang tidak sedikit yaitu mencapai taksiran Rp. 49.981.200.000. Tingginya kasus kebakaran di ibukota, tidak diimbangi dengan jumlah anggota pemadam kebakaran. Saat ini hanya 2.351 orang. Padahal dengan luas ibukota yang mencapai 661 km2, jumlah petugas pemadam kebakaran idealnya mencapai 4.500 orang. Jadi harus ada penambahan personil. Terlebih
5
setiap tahunnya jumlah kebakaran di Jakarta jumlahnya mencapai ratusan. Ungkap
Subejo,
Penanggulangan
sebagai Bencana
Kepala
Dinas
DKI Jakarta
Pemadam Senin,
29
Kebakaran September
dan 2014
(poskotanews.com). Pihaknya pun telah meminta kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk penambahan personel. Namun setelah setahun berlalu belum juga mencapai target personel. Selain itu, lanjut Subejo, pihaknya kekurangan pos pemadam kebakaran karena saat ini jumlahnya baru sebanyak 100 lokasi. Idealnya setiap satu kelurahan ada satu pos pemadam. Sementara jumlah kelurahan yang ada di Jakarta mencapai 267 kelurahan. Kedepan untuk menekan dampak kebakaran maka akan meningkatkan respon kebakaran. Jika sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) responnya mencapai 15 menit, nanti secara bertahap akan kita tekan di bawah 15 menit. Secara bertahap bisa 10 menit, akan diperbanyak pos untuk mempercepat respon itu. Fenomena yang penulis amati yaitu, pertama para pemadam kebakaran membutuhkan pelatihan khusus dalam menjinakkan si jago merah. Program pelatihan yang sedang berjalan yaitu vertical rescue, karena kebakaran di kota Jakarta umumnya sering terjadi kebakaran di dalam gedung-gedung tinggi yang sulit dijangkau untuk dipadamkan. Maka dapat dijadikan bahan analisis apakah pelatihan yang di dapat berpengaruh bagi kinerja petugas pemadam dalam melakukan pekerjaannya. Seiring dengan pelatihan fenomena yang kedua yaitu frekuensi kebakaran yang meningkat secara terus-menerus di tahun 2015 serta sampai jatuhnya korban baik luka-luka maupun korban
6
meninggal dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Kurangnya personil petugas pemadam di Jakarta serta masih seditnya pos-pos yang tersedia untuk mencapai lokasi kebakaran lebih dekat. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran dengan judul: “Pengaruh Pelatihan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Petugas
Pemadam
Kebakaran
(Studi
Kasus
pada
Suku
Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan)”.
B. Rumusan Masalah Dengan pelatihan yang sedang berlangsung serta keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan resiko yang dimiliki. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran? 2. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran? 3. Apakah pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran?
C. Tujuan Penelitian
7
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan dapat ditetapkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh pelatihan secara parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
D. Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Teoritis a. Bagi Penulis Untuk
menambah
pengetahuan
teoritis
dan
memperluas
wawasan untuk mempelajari secara langsung dan menganalisis mengenai pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. b. Bagi Akademisi Dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi para pembaca untuk menambah referensi bagi penelitiannya baik yang akan maupun yang sedang melakukan penelitian tersebut. 2. Kontribusi Praktis a. Bagi Instansi Sebagai masukan bagi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan
Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
untuk
8
memberikan gambaran pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. b. Bagi Pemerintah Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kinerja petugas pemadam dengan mengetahui pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan para petugas pemadam kebakaran demi pengabdian pada masyarakat.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia termasuk salah satu ilmu yang terdapat dalam manajemen yang mempelajari tentang manusia itu sendiri. Manusia memiliki peranan penting dalam menggerakkan organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya. Beberapa ahli memberikan definisi mengenai sumber daya manusia seperti menurut Menurut Wayne Mondy (2008:4) manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menuurut Flippo (1980) dalam Handoko (2014:3) manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Dikemukakan pula oleh Suhendra dan Murdiyah Hayati (2006:25) manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada
10
karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan. Kemudian dalam buku yang sama pula menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang lebih tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka penulis dapat menarik simpulan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses memberdayakan seseorang di dalam organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri secara efektif dan efisien. b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai satu-satunya makluk hidup yang menjalankan organisasi untuk mencapai keberhasilan tentu harus memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara optimal. Menurut Mondy (2008:4) terdapat lima area fungsional terkait dengan manajemen sumber daya manusia yang efektif yaitu sebagai berikut, 1) penyediaan staf, 2) pengembangan sumber daya manusia, 3) kompensasi, 4) keselamatan dan kesehatan, serta 5) hubungan karyawan dan buruh. Dari fungsional manajemen sumber daya manusia tersebut perusahaan atau organisasi perlu melakukan pengembangan sumber
11
daya manusia seperti memberkan pelatihan kepada pegawai. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai.
Dengan
mendapat
pelatihan
tersebut
para
pegawai
diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya serta kontribusinya kepada organisasi. Dalam penelitian yang dilakukan Fendy Levy Kambey, Suharnomo (2013) bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki fungsi penting dalam manejemen sumber daya manusia. Menurut Mondy dan Noe (1990) dalam Panggabean (2002:112) keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja, sedangkan kesehatan kerja merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental. Dimana untuk mewujudkan kinerja yang baik diperlukan sumber daya yang sehat secara fisik maupun mental serta keselamatan yaitu terhindar dari segala penyakit yang dapat ditimbulkan dari aktivitas kerja. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi harus memastikan bahwa seluruh pegawainya dalam keadaan baik.
2. Pelatihan a. Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan (Kaswan, 2011:2). Selain itu, pelatihan bisa dilangsungkan di tempat kerja atau di tempat yang disimulasikan
12
sebagai tempat kerja atau tempat yang disimulasikan sebagai tempat kerja. Proses pelatihan difokuskan pada pelaksanaan pekerjaan dan penerapan pemahaman serta pengetahuan pada pelaksanaan tugas tertentu. Umumnya hasil yang diinginkan dari pelatihan ialah penguasaan
atau
peningkatan
keterampilan.
Proses
pelatihan
dikendalikan oleh pemilik keahlian yang diajarkan atau ahli yang membantu
mengembangkan
keterampilan
melalui
pengalaman
terstruktur menurut Dale (2003:111) dalam Kaswan (2011:3). Pendapat lain dikemukakan oleh Rivai dan Sagala (2010:211212) mendefinisikan pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori. Sejalan dengan itu, menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2006:50) bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas. Kemudian menurut Handoko (2014:104) latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. 13
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan maka penulis menggaris bawahi bahwa pelatihan yaitu salah satu cara mendapatkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan para pekerja yang mungkin sedang menurun sehingga perlu dibekali kembali dengan keterampilan untuk meningkatkan kinerja mereka. b. Jenis-jenis Pelatihan Menurut Akrani (2009) dalam Kaswan (2011:213-214), ada lima jenis pelatihan yang berbeda. Pelatihan-pelatihan itu adalah sebagai berikut: 1. Induction training (pelatihan induksi) Bertujuan mengenalkan organisasi kepada karyawan yang baru diangkat. Ini merupakan pelatihan yang singkat dan informatif yang diberikan segera setelah bergabung dengan organisasi tersebut 2. Job training (pelatihan pekerjaan) Berkaitan dengan pekerjaan khusus dan tujuannya adalah memberi informasi dan petunjuk yang sesuai kepada karyawan sehingga memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan secara sistematis, tepat, efisien, dan akhirnya dengan percaya diri. 3. Training for promotion (pelatihan untuk promosi) Adalah pelatihan yang diberikan setelah promosi tetapi sebelum bergabung pada posisi yang lebih tinggi. Tujuannya adalah
memberi
kesempatan
pada
pegawai
melakukan
penyesuaian diri dengan tugas pekerjaan di level lebih tinggi. 14
4. Refresher training (pelatihan penyegaran) Ialah memperbaharui keterampilan professional, informasi dan pengalaman seseorang yang menduduki posisi eksekutif penting. 5. Training
for
managerial
development
(pelatihan
untuk
pengembangan manajerial) Diberikan kepada manajer agar meningkatkan efisiensinya dan dengan demikian memungkinkan mereka menerima posisi yang lebih tinggi. Perusahaan harus menyediakan semua jenis pelatihan. c. Tujuan Pelatihan Tujuan pelatihan menurut Mangkunegara (2006:52) sebagai berikut : 1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi 2. Meningkatkan produktivitas kerja 3. Meningkatkan kualitas kerja 4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia 5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja 6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal 7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja 8. Menghindarkan keusangan (obsolescence) 9. Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai
15
d. Manfaat Pelatihan Dalam hal ini pelatihan memiliki manfaat yang dapat dihasilkan, menurut Rivai dan Sagala (2010:217-218) manfaat pelatihan untuk karyawan sebagai berikut:
Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang efektif
Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan dapat diinternalisasikan dan dilaksanakan
Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri
Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi, dan konflik
Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap
Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan
Membantu karyawan mendeteksi tujuan pribadi sementara meningkatkan keterampilan interaksi
Memenuhi kebutuhan personal peserta dan pelatih
Memberikan nasihat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan
Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan
Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara, dan menulis dengan latihan
Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru 16
e. Faktor-faktor Pelatihan Dalam melaksanakan pelatihan ini menurut Rivai dan Sagala (2010:225-226) ada beberapa faktor yang berperan yaitu: 1. Instruktur 2. Peserta 3. Materi (bahan) 4. Metode 5. Tujuan Pelatihan Keterkaitan dan keterikatan antar faktor yang berperan dalam pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Faktor yang berperan dalam pelatihan Instruktur
Metode
Tujuan
Peserta Materi (bahan)
Sumber: Rivai dan Sagala (2010:226) Adapun dimensi pelatihan menurut Mangkunegara (2013:44) ialah sebagai berikut : 1) Instruktur Instruktur adalah seorang pengajar yang cakap memberikan
17
bantuan yang sangat besar kepada suksesnya program pelatihan. Instruktur menjelaskan secara keseluruhan tujuan dari pekerjaan kepada peserta pelatihan kemudian menjelaskan tugas-tugas khusus untuk melihat relevansi dari masing-masing pekerjaan dan mengikuti prosedur kerja yang benar. 2) Peserta Seorang peserta pelatihan hendaknya, dilatih untuk macam pekerjaan yang disukainya dan cocok untuk pekerjaan. Baik itu peserta manajerial maupun operasional. 3) Materi (Bahan) Materi program pelatihan harus dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan peserta pelatihan. Materi pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan peserta atau memotivasi. 4) Metode Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis materi dan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang menjadi kemampuan peserta. 5) Tujuan pelatihan Tujuan pelatihan harus dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Dan
dapat
meningkatkan
keterampilan/skill,
dan
pengetahuan pegawai.
18
f. Analisikis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis) Pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kinerja seseorang, namun sebaliknya pelatihan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan kebutuhan
justru
dapat
menimbulkan
masalah
baru
seperti
membengkaknya biaya pelatihan. Maka dibutuhkan analisis penilaian kebutuhan para pekerja. Menurut Kaswan (2011:64-72) tujuan keseluruhan fase penilaian kebutuhan adalah untuk menentukan apakah pelatihan dibutuhkan, dan jika dibutuhkan, memberi informasi yang dibutuhkan untuk merancang program pelatihan. Penilaian kebutuhan terdiri dari tiga tingkat sebagai berikut : 1) Tingkat Organisasi/Strategis Analisis organisasi/strategis memeriksa faktor-faktor utama seperti budaya, misi organisasi, iklim bisnis,, sasaran jangka pendek dan jangka panjang, dan struktur. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi baik kebutuhan organisasi secara menyeluruh dan tingkat dukungan untuk pelatihan. 2) Tingkat Individu/Karyawan Analisis individu/karyawan menentukan yang mana yang membutuhkan
pelatihan
dengan
memeriksa
sejauh
mana
karyawan itu melaksanakan tugas-tugas yang membentuk kerjanya. Pelatihan sering dibutuhkan ketika ada kesenjangan antara kinerja karyawan dengan ekspektasi atau standar
19
organisasi.
Sering
analisis
individu
melibatkan
penilaian
peringkat kinerja karyawan dan selanjutnya mengidentifikasi karyawan atau kelompok karyawan
yang kurang dalam
keterampilan tertentu. 3) Analisis Tugas/Pekerjaan Analisis tugas/pekerjaan adalah pemeriksaan terhadap tugas/pekerjaan yang dijalankan, berfokus pada kewajiban dan tugas di seluruh organisasi itu untuk menentukan pekerjaan yang mana
yang
membutuhkan
pelatihan.
Analisis
pekerjaan
seharusnya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memahami persyaratan pekerjaan. Kewajiban dan tugas ini selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik lain yang dituntut untuk melaksanakan pekerjaan dengan memadai. g. Metode Pelatihan Dalam Mangkunegara (2006:60) menurut pendapat Andrew E. Sikula metode pelatihan adalah : “On the job; demonstration examples; simulation; apprenticeship; classroom methods (lecture, coference, case study, role play-ing and programmed instruction); and other training methods”.
20
Gambar 2.2 Metode Pelatihan Metode Pelatihan
Metode Pekerja an (on the job)
Metode balai (Vestib ule)
Metode Kuliah
Metode demonst rasi dan contoh
Metode apprenti ceship
Metode Simulasi
Metode Studi Kasus
Metode Konfere nsi
Metode Bermain Peran
Metode Ruang Kelas
Sumber : Andrew E. Sikula, 1981:251
Metode Lainnya
Metode Bimbin gan erencan a
1) On-the-Job Training On-the-Job Training merupakan metode yang digunakan dimana seseorang dilatih untuk mempelajari pekerjaan atau tugas-tugas dalam suatu organisasi dengan terjun langsung melakukannya. 2) Magang Magang merupakan suatu metode pelatihan yang terstruktur dengan proses kombinasi antara pelajaran yang di dapat sekolah dan praktek langsung di lingkungan kerja. 3) Belajar Secara Informal Belajar
secara
informal
merupakan
suatu
teknik
pembelajaran yang tanpa disusun atau tidak terstruktur tetapi
21
melalui
diskusi
langsung
dengan
rekan
kerja
dengan
memanfatkan perangkat atau peralatan yang seadanya. 4) Job Instruction Training Job Instruction Training merupakan suatu teknik pelatihan dengan mengurutkan setiap tugas pekerjaan dan poin-poin penting untuk memberikan langkah-langkah pelatihan bagi karyawan. 5) Pengajaran Pengajaran merupakan metode atau cara yang digunakan dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan berupa informasi yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan. 6) Pelajaran yang Terprogram Pelajaran yang terprogram merupakan suatu teknik atau metode
pelatihan
terstruktur
secara
sistematis
untuk
memberikan ajaran tentang keterampilan pekerjaan dengan memberikan pertanyaan atau fakta dan mengizinkan peserta dalam menanggapi pertanyaan tersebut kemudian memberikan jawaban-jawaban akurat. 7) Pelatihan dengan Peralatan Audiovisual Pelatihan dengan peralatan audiovisual merupakan metode pelatihan dimana karyawan dilatih dengan menggunakan peralatan khusus dan dilakukan diluar pekerjaan.
22
8) Pelatihan dan Simulasi Pelatihan dengan simulasi merupakan metode pelatihan dimana karyawan dilatih dengan menggunakan peralatan khusus dan dilakukan diluar pekerjaan. 9) Pelatihan Berbasis Komputer Pelatihan berbasis komputer atau Computer-Based Training (CBT) merupakan metode pelatihan dengan menggunakan sistem berbasis komputer dengan tujuan agar karyawan atau peserta
pelatihan
dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilannya. 10) Pelatihan Berbasis Internet Pelatihan berbasis internet merupakan metode pelatihan dengan memberikan pengajaran berupa materi pelatihan secara online dan para karyawan atau peserta pelatihan dapat mengaksesnya. h. Evaluasi Program Pelatihan Dalam
Mangkunegara
(2006:69)
Goldstein
dan
Buxton
berpendapat bahwa evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada kriteria (pedoman dan ukuran kesuksesan), dan rancangan percobaan. Kriteria dalam evaluasi pelatihan: kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman dari ukuran kesuksesan pelatihan, yaitu kriteria pendapat, kriteria belajar, kriteria pelaku, dan kriteria hasil.
23
a. Kriteria pendapat Kriteria ini didasarkan pada pendapat peserta pelatihan mengenai program pelatihan yang telah dilakukan. Hal ini dapat diungkapkan
dengan
menggunakan
kuesioner
mengenai
pelaksanaan pelatihan. Bagaimana pendapat peserta mengenai materi yang diberikan, pelatihan, metode yang digunakan, dan situasi pelatihan. b. Kriteria belajar Kriteria belajar dapat diperoleh dengan menggunakan tes pengetahuan, tes keterampilan yang mengukur skill, dan kemampuan peserta. c. Kriteria perilaku Kriteria pelaku dapat diperoleh dengan menggunakan tes keterampilan kerja. sejauhmana ada perubahan perilaku peserta sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. d. Kriteria hasil Kriteria hasil dapat dihubungkan dengan hasil yang diperoleh seperti menekan turnover, berkurangnya tingkat absen, meningkatnya produktivitas, meningkatnya penjualan, dan meningkatnya kualitas kerja dan produksi.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
24
Tenaga kerja perlu mendapat perlindungan keselamatan dan kesehatan dalam melakukan pekerjaannya. Organisasi harus menaruh perhatian lebih agar segala sesuatunya berjalan aman. Karena bukan tidak mungkin hal yang tidak diinginkan terjadi dan menimpa pekerja akibat dari aktivitas kerjanya terutama yang penuh dengan resiko. Keselamatan meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan, kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik ataupun mental menurut Mondy dan Noe (1990) dalam Panggabean (2004:112). Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan
melaksanakan,
tindakan-tindakan
keselamatan
dan
kesehatan yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut (Rivai dan Sagala, 2010:792). Selain itu menurut Sedarmayanti (2011:208) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil” bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, dan metode mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cedera. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1986 Pasal 9 mengutarakan bahwa: Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atau keselamatan,
25
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Pada prinsipnya dasar keselamatan dan kesehatan kerja menekankan beberapa hal, yaitu: 1. Setiap karyawan berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan. 2. Setiap karyawan yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya. 3. Tempat pekerjaan dijamin dalam keadaan aman. b. Tujuan dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut Rivai dan Sagala (2010:793) tujuan pentingnya K3 sebagai berikut: 1. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan akan semakin efektif.
Peningkatan-peningkatan
terhadap
hal
ini
akan
menghasilkan: a. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang. b. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.
26
c. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi. d. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim. e. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan. f. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan. 2. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat Jumlah biaya yang sering muncul karena ada kerugiankerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2011:207), tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah: 1) Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja bebas. 2) Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja, memelihara, dan meningkatkan kesehatan
dan
gizi
tenaga
kerja,
merawat
dan
meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,
memberantas
kelelahan
kerja
dan
melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja.
27
3) Memberi
perlindungan
bagi
masyarakat
sekitar
perusahaan, agar terhindar dari bahaya pengotoran bahan proses industrialisasi yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk industri. c. Faktor-faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut Sedarmayanti (2011:210), faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja, dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya: 1) Faktor fisik; meliputi penerangan, suhu, udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain. 2) Faktor kimia; berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda padat. 3) Faktor biologi; dari golongan hewan dan tumbuh-tumbuhan. 4) Faktor fisiologis; seperti kontruksi mesin, sikap, dan cara kerja. 5) Faktor mental psikologi; susunan kerja; hubungan di antara karyawan atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya. Faktor lain yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut Handoko (2014:191), yaitu: 1) Membuat kondisi kerja yang aman, antara lain dengan mempergunakan
mesin-mesin
yang
dilengkapi
alat-alat
28
pengaman,
melakukan
pemeliharaan
fasilitas
dan
mempergunakan petunjuk-petunjuk dan peralatan keamanan. 2) Pendidikan dan pelatihan, antara lain dengan melakukan kegiatan-kegiatan
pencegahan
kecelakaan
dengan
mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman dan mendidik karyawan dalam hal keamanan. 3) Penciptaan lingkunngan kerja yang sehat, untuk pemeliharaan kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan para karyawan. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung, akan mempertahankan atau meningkatkan produktivitas. 4) Pelayanan kebutuhan karyawan, terdapat kegiatan-kegiatan rutin yang dapat memeriksa kebutuhan yang diperlukan karyawan dan penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan seperti kamar mandi, ruang ganti pakaian dan lain-lain. 5) Pelayanan kesehatan, perusahaan dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik organisasi. d. Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sampai sekarang masih banyak kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia, hal itu bisa menjadi modal utama dalam upaya menjadikan sistem ini sebagai langkah awal. Dalam kaitan pemerintah dan beberapa instansi terkait diharapkan bisa menekan tingkat
29
kecelakaan dan memberikan perlindungan maksimal terhadap tenaga kerja (Sedarmayanti, 2011:209). Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja berisi syarat keselamatan kerja, sebagai berikut: 1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatka diri pada waktu kebakaran atau kejadian yang berbahaya.
5.
Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6.
Memberi alat perlindungan diri pada karyawan.
7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya suhu, kelembabab, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar laut, atau radiasi, suara dan getaran.
8.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi, dan penularan.
9.
Memperoleh penerangan cukup dan sesuai.
10. Menyelenggarakan suhu udara yang baik dan cukup. 11. Memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban. 12. Memperoleh keserasian antara proses kerja. 13. Mengamankan
dan
memperlancar
pengangkutan
orang,
binatang, tanaman atau barang. 14. Mengamankan dan memperlancar segala jenis bangunan. 30
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan “bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang”. 16. Mencegah terkena aliran listrik. 17. Menyesuaikan
dan
menyempurnakan
pengamatan
pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaan menjadi bertambah tinggi. e. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut Sedarmayanti (2011:212) harus ada kebijakan K3 yang disyahkan oleh manajemen puncak, yang secara jelas memberikan kerangka sasaran K3 dan komitmen dalam memperbaiki kinerja K3. Kebijakan harus: 1.
Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 dari organisasi.
2.
Mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
3.
Mencakup komitmen ketaatan untuk memenuhi peraturan K3 dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan organisasi.
4.
Terdokumentasi, diterapkan dan dipelihara.
5.
Dikomunikasikan pada seluruh personel dengan menekankan karyawan untuk peduli dengan kewajiban K3-nya.
6.
Tersedia pada pihak terkait.
7.
Ditinjau secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut masih relevan dan sesuai dengan organisasi.
4. Kinerja a. Pengertian Kinerja
31
Menurut pendapat Moeheriono (2012:95) pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu
program
kegiatan
atau
kebijakan
dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis organisasi. Pandangan lain dikemukakan oleh King (1993) dalam Hamzah dan Nina (2012:61) kinerja adalah tugas pokok yang dibebankan kepadanya. Berbeda dengan King, Maier sebagaimana yang dikutip oleh As’ad (1995:23) mengatakan bahwa kinerja merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Sejalan dengan itu menurut Rivai dan Sagala (2010:548) kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kemudian menurut Wibowo (2012:9) pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama
32
dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan. Dari beberapa pendapat para ahli diatas makan dapat penulis simpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau keluaran dari aktivitas kerja yang telah dilakukan sesuai dengan tanggung jawab dalam mencapai tujuan. b. Tujuan dan Sasaran Kinerja Tujuan kinerja menurut Wibowo (2012:48) kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan kinerja individual dengan tujuan organisasi. Kesesuaian antara upaya pencapaian tujuan individu dengan tujuan organisasi akan mampu mewujudkan kinerja yang baik. Kemudian sasaran kinerja menurut Wibowo (2012:63-64) merupakan suatu pernyataan secaraspesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasran yang ingin dicapai tersebut diselesaikan. Sifatnya dapat dihitung, prestasi yang dapat diamati, dan dapat diukur. Sasaran merupakan harapan. Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-unsur di antaranya: 1.
The performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja.
2.
The action atau performance, yaitu tentang tindakan atau
33
kinerja yang dilakukan oleh performer. 3.
A time element, menunjukkan waktu kapan pekerjaan dilakukan.
4.
An evaluation method, tentang cara penilaian bagaimana hasil pekerjaan dapat dicapai.
5.
The place, menunjukkan tempat di mana pekerjaan dilakukan.
c. Faktor-faktor Kinerja Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kinerja,
antara
lain
dikemukakan oleh Amstrong dan Baron (1998:16) dalam Wibowo (2012:100), yaitu sebagai berikut: 1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat, keterampilan, kompetensi yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu. 2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukunganyang dilakukan manajer dan team leader. 3. Team factor, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan rekan sekerja. 4. System factors, ditunjukkan oleh adanya system kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi. 5. Contextual/situasional factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
34
Di sisi lain menurut Mathis dan Jackson (2009:378) kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut : 1. Kuantitas dari hasil 2. Kualitas dari hasil 3. Ketepatan waktu dari hasil 4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerja sama Sejalan dengan itu seperti yang diungkapkan oleh Wilson Bangun (2012:234) terdapat lima dimensi dalam kinerja yaitu: 1.
Jumlah pekerjaan, dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai.
2.
Kualitas pekerjaan, setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas yang
harus
disesuaikan
oleh
karyawan
untuk
dapat
mengerjakannya sesuai dengan ketentuan. Karyawan memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut. 3.
Ketepatan waktu, setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat
35
waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain, sehingga memengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. Pada dimensi ini, karyawan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 4.
Kehadiran, suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
5.
Kemampuan
kerja
sama,
tidak
semua
pekerjaan
dapat
diselesaikan oleh satu orang saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antar karyawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
d. Kinerja Individu dalam kelompok Kinerja antara individu dengan kelompok dapat berbeda baik itu meningkatkan kinerja atau sebaliknya menurunkan kinerja. Menurut Wibowo (2012;107) terdapat dua macam kecenderungan yang menyebabkan perbedaan kinerja tersebut, yaitu :
36
1. Fasilitas sosial Fasilitas sosial merupakan suatu kecenderungan bahwa kehadiran orang lain kadang-kadang meningkatkan kinerja individu dan pada waktu yang lain menghalanginya (Greenberg dan Baron, 2003;284). 2. Sosial Loafing Sosial loafing merupakan suatu kecenderungan bagi anggota kelompok untuk menggunakan lebih sedikit usaha individu pada tugas tambahan apabila ukuran kelompok meningkat (Greenberg dan Baron, 2003;284). 5. Hubungan Keterkaitan Antar Variabel a. Hubungan keterkaitan pelatihan dengan kinerja Menurut Rivai dan Sagala (2010:224) tujuan pelatihan harus dapat memenuhi yang diinginkan oleh perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Tujuan yang dinyatakan ini kemudian menjadi standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat diukur. Di ungkapkan oleh Wilson Bangun (2012:203) untuk mencapai efektivitas perusahaan tiga konsep ini perlu diintegrasikan, pelatihan, konerja dan pembelajaran karyawan. karena besarnya pengaruh pelatihan pada keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya, maka hubungan antara pelatihan dengan kinerja semakin menjadi penting. b. Hubungan keterkaitan K3 dengan kinerja
37
Menurut Sedarmayanti (2011:217) dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian sistem manajemen K3. Di ungkapkan oleh Wilson Bangun (2012:393) analisis bahaya kerja (job hazard analysis/JHA) merupakan proses kegiatan yang dirancang untuk memahami tugas-tugas dalam pekerjaan untuk mengatasi timbulnya kecelakaan kerja yang diakibatkannya. Penerapan JHA akan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja keselamatan kerja. c. Hubungan pelatihan dengan K3 Menurut Panggabean (2004:117) program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu cara untuk melindungi para karyawan dari bahaya atau ancaman kecelakaan selama bekerja. Sebagian besar program keselamatan harus mengutamakan proses pendidikan karyawan untuk bertindak, berpikir, dan bekerja dengan aman. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pendidikan ini, diantaranya adalah dengan penekanan titik-titik keselamatan selama pelatihan, khususnya dalam pelatihan di tempat kerja. Pelatihan memiliki beberapa tujuan, salah satunya menurut Mangkunegara (2006:52) adalah meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
38
B. Penelitian Terdahulu Table 2.1 No. 1.
Peneliti (tahun) Dahmiri dan Kharisma Sakta (2014)
Judul Penelitian Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun
Persamaan dan Perbedaan Persamaan: 1. Menggunakan variabel independen Pelatihan 2. Menggunakan Variabel dependen kinerja Perbedaan: 1. Menggunakan analisis regresi sederhana Persamaan: 1. Menggunakan variabel independen pelatihan 2. Menggunakan variabel dependen kinerja 3. Menggunakan analisis regresi linier berganda Perbedaan: 1. Menggunakan variabel independen pemberdayaan dan partispasi
2.
Fendy Levy Kambey, Suharnomo (2013)
Pengaruh Pembinaan, Pelatihan dan Pengembangan, Pemberdayaan dan Partisipasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang)
3.
Vendy Aries Martcahyo, Wahyu Hidayat dan Sri Suryoko (2012)
Pengaruh Pelatihan Kerja, Jaminan Sosial dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT Fumira Semarang
Persamaan: 1. Menggunakan variabel independen pelatihan 2.Menggunakan variabel dependen kinerja 3. Menggunakan analisis regresi linier berganda Perbedaan: 1. Menggunakan variabel independen jaminan sosial 2. Menggunakan Variabel independen Insentif
4.
Indria Al Kaustar, Bambang Swasto S, dan Mochamad Al
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Persamaan: 1. Menggunakan variabel independen K3 2. Menggunakan Variabel dependen kinerja 3. Menggunakan Analisis regresi linier berganda
Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh yaitu pelatihan memberikan kontribusi terhadap kinerja
Hasil yang diperoleh yaitu menunjukkan masing-masing vaiabel positif dan signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Dan juga menyatakan bahwa variabel-variabel tersebut mempengaruhi kinerja secara simultan. Hasil yang diperoleh yaitu masing-masing variabel positif dan signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. dan juga menyatakan bahwa variabelvariabel tersebut bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel secara simultan dan parsial terhadap
39
5.
Musadieq (2013) I Gst. Ngr. Ag. Indra Kesuma dan Gede Riana (2012)
kinerja karyawan. Pengaruh Kompensasi, Pendidikan dan Pelatihan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Kuta Paradiso Kuta, Badung
Persamaan: 1. Menggunakan variabel independen pelatihan 2. Menggunakan variabel independen K3 3. Menggunakan variabel dependen Kinerja 4. Menggunakan analisis regresi linier berganda Perbedaan: 1. Menggunakan variabel kompensasi
Hasil yan diperoleh yaitu kompensasi, pendidikan dan pelatihan, program keselamatan dan kesehatan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
C. Kerangka Berpikir
Pelatihan H1
(X1)
Kinerja (Y)
H3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
H2
(X2)
40
D. Hipotesis 1.
H01= Pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Ha1= Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran
2.
H02= Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Ha2= Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran
3.
H03= Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Ha3= Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup sumber daya manusia. Dalam penelitian ini menguji dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel dependen. variabel independen dalam penelitian ini adalah pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja petugas pemadam kebakaran. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kuantitatif. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:13) penelitian kuantitatif adalah data yang diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa data kuantitatif atau data berupa angka. Penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Objek tersebut sangat menarik untuk diteliti sebab, manusia merupakan satu-satunya aset hidup yang memiliki peranan penting dalam mencapai keberhasilan suatu organisasi. Petugas pemadam kebakaran merupakan sosok yang sanggup berjibaku menjinakkan si jago merah yang di sisi lain sangat beresiko bagi para petugas itu sendiri. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orangorang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2008:12). Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran pada Suku 42
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan yang terdiri dari 3 regu pemadam yaitu regu A, B dan C yang secara bergantian berjaga dengan jumlah populasi petugas pemadam kebakaran sebanyak 350 orang. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2008:12). Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling yaitu berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Disisi lain menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar , dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (2011:81). Untuk mengetahui ukuran sampel maka digunakan rumus Slovin dengan presentase kelonggaran sebesar 10% dengan rumus:
n= Keterangan: n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi
E
: kelonggaran 10%
43
n=
( , )
= 77
C. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek penelitian (Suharyadi dan Purwanto, 2008:14). Data primer tersebut diperoleh langsung dari responden. Data responden diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. a. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan
yang
harus
diteliti
(Sugiyono,
2011:137). Penulis melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Pihak yang di wawancara yaitu bapak Mansuri sebagai staff admin Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan yang pernah memiliki pengalaman menjadi petugas pemadam sebelumnya sehingga dirasa mampu menjawab dan mengetahui seluk-beluk objek penelitian ini.
44
b. Kuesioner (Angket) Menurut Sugiyono (2011:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Ghozali (2013:47) skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferansi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : Table 3.1 Skala Likert Keterangan Sangat setuju Setuju Ragu-ragu/Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju
Skor 5 4 3 2 1
2. Data Sekunder Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:14) data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Contoh data sekunder adalah data yang diambil dari koran, majalah, jurnal, dan publikasi lainnya. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer sebagai data pendukung untuk melakukan penelitian.
D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda. 1. Statistik Deskriptif
45
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:147). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah sample (n). Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator
tersebut
dinyatakan
valid
(Ghozali,
2013:52-53).
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila nilai signifikan yang didapat dibawah 0,05 maka data yang diperoleh adalah valid. Serta dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, ialah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dianggap valid. 2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid.
46
b. Uji Reliabilitas Dikemukakan
oleh
Ghozali
(2013:47)
uji
reliabilitas
sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Selain itu menurut Nunnally dalam Ghozali (2013:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat dijadikan alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang akan digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil (Ghozali, 2013:160). Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
47
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:161). Selain itu uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametric kolmogorov-smirnov (k-s). jika nilai signifikan dari pengujian kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2013:164). b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013:139). Namun untuk menjamin ke akuratannya diperlukan uji statistik lain yang lebih menjamin keakuratan hasil. Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji park. Uji park mengemukakan metode bahwa variance (S2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: 48
LnU2i=α+βLnXi+vi Dari persamaan diatas, apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik yaitu jika nilai signifikan di bawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heterekodastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Ghozali, 2013:141-142). c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau dama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2013:105-106). 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas. Variabel dependen
49
dalam penelitian ini adalah kinerja petugas pemadam kebakaran, sedangkan variabel independennya adalah pelatihan, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Y=α+β1X1+β2X2+e
Keterangan: Y
= Kinerja petugas pemadam kebakaran
α
= Konstanta
β1β2 = Koefisien variabel independen X1
= Pelatihan
X2
= Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
e
= Error
Pembuktian hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, yaitu uji statistik t, uji statistik F, dan uji koefisien determinasi. a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Untuk menguji statistik t dengan membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel maka ada pengaruh
50
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, atau bisa juga signifikansi dibawah 0,05 yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen. b. Uji Statistik F (Uji Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen/terikat. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka HO dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima HA, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Atau dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai fhitung > ftable, maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2013:98). c. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
51
independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2013:97).
E. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang akan berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011:93). Adapun konsep operasional variabel penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
52
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Pelatihan (X1)
Dimensi Instruktur
No. 1 2
Mangkunegara (2006:51) Peserta
3 4
Materi (bahan)
5 6
Metode
7 8
Tujuan
9 10
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
Membuat kondisi kerja yang aman
11
Handoko (2014:191192)
Pendidikan dan pelatihan
13
Penciptaan lingkungan kerja yang sehat
14
Pelayanan kebutuhan karyawan
15
12
16
Indikator Kecakapan pengajar Penjelasan tugas Pelatihan disukai Pelatihan sesuai Sesuai Kebutuhan Memotivasi Sesuai materi Sesuai jenis pekerjaan Hasil yang diharapkan Sesuai kebutuhan Peralatan dan perlengkapan yang baik Petunjuk keamanan Pengetahuan dan keterampilan Pemeliharaan kebersihan Menjaga Kesehatan Kegiatankegiatan kebutuhan karyawan Penyediaan berbagai
No. Peryataan 1 dan 2
Ukuran Ordinal
3 dan 4 5 dan 6
Ordinal
7 dan 8 9, 10 dan 11 12,13 dan 14 15 dan 16 17 dan 18
Ordinal
19 dan 20
Ordinal
Ordinal
21 dan 22 23, 24 dan 25 26, 27 dan 28 29, 20 dan 31 32
Ordinal
Ordinal
Ordinal
33 dan 34 35 dan 36
Ordinal
37 dan 38
53
fasilitas Pelayanan kesehatan
17 18
Kinerja (Y)
Kualitas pekerjaan
Wilson bangun (2012:234)
19
20
Jumlah pekerjaan
21
Ketepatan waktu
22 23
Kehadiran
24
Kemampuan bekerja sama
25
Penyediaan obat-obatan Jaminan kesehatan Standar kualitas karyawan Standar kualitas pekerjaan Kemampuan dan keterampilan Penyelesaian pekerjaan Tepat waktu sesuai standar Kehadiran dalam bekerja Kerja sama tim
39 dan 40
Ordinal
41 dan 42 43 dan 44
Ordinal
45 dan 46
47 dan 48
Ordinal
49
Ordinal
50 dan 51 52, 53 dan 54
Ordinal
55 dan 56
Ordinal
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Fokus, Lokus dan Waktu Penelitian a. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah menganalisis apakah ada pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran pada SUDIN Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan menghasilkan pengaruh secara simultan ataupun secara parsial. b. Lokus Penelitian Lokus penelitian ini yaitu pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jl. Baru Pasar Jum’at, Jakarta Selatan. c. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengajukan surat izin penelitian di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan dan dilanjutkan dengan wawancara dan mendapat bimbingan oleh bapak Mansury untuk kemudian diarahkan pada 20 Oktober 2015 dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner kepada petugas pemadam pada 19 November 2015 sekitar pukul 09.00 wib.
55
2. Sejarah
Berdirinya
Dinas
Penanggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan DKI Jakarta Masa sebelum kemerdekaan: Menurut buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS KEBAKARAN DKI JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota jakarta mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh resident op batavia melalui ketentuan yang disebut sebagai: "Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia" Suatu kejadian penting yang patut dicatat adalah terjadinya kebakaran besar di kampung Kramat-Kwitang. Kebakaran tersebut tak dapat teratasi oleh pemerintah kota pada saat itu. Peristiwa itu mendorong pemerintah atau Gemeente of de Brandweer, pada tanggal 25 januari 1915 mengeluarakn "Reglement of de Brandweer (Peraturan tentang Pemadam Kebakaran); namun tak lama kemudian, yakni pada tanggal 4 oktober 1917, pemerintah mengeluarkan peraturan baru yakni melalui ketentuan yang disebut staadsblad 1917 No. 602". Hal penting yang perlu dicatat dari kententuan ini adalah pembagian urusan pemadam kebakaran, yakni menjadi Pemadam Kebakaran Sipil dan Pemadam Kebakaran Militer. Suatu Kejadian penting yang patut selalu diingat adalah peristiwa diberikannya suatu tanda penghargaan kepada Brandweer Batavia oleh
56
mereka
yang
mengatasnamakan
kelompok
orang
betawi.
Tanda
penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk "Prasasti" pada tanggal 1 maret 1929. Tanda penghargaan tersebut diberikan masyarakat betawi pada waktu itu adalah sebagai wujud rasa terimakasih mereka atas darma bakti para petugas pemadam kebakaran. Tanda prasasti tersebut sampai sekarang masih tersimpan baik di kantor Dinas Pemadam Kebakaran.
Masa setelah kemerdekaan : Masa 1980 – 2002 Perubahan nomenklatur organisasi pemadam kebakaran berikutnya terjadi pada tahun 1980, yakni dengan terbitnya Peraturan Daerah No. 9 tahun 1980, tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran DKI Jakarta. Perubahan penting pada periode ini, selain semakin dikembangkannya aspek pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui keberadaan Sudinas Pencegahan, Sudinas Peran Serta masyarakat, Pusat Latihan Kebakaran, dan Unit Laboratorium, adalah juga mengenai pembagian wilayah pelayanan Dinas kebakaran ke dalam 5 wilayah asministratif: Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, dan Timur. Kemudian terjadi revisi melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.11 tahun 1986, dengan judul sama, hanya terdapat perubahan pada nomenklatur Markas Wilayah menjadi Nomenklatur Suku Dinas. Masa 2002 – sekarang Masa tahun 2002 ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.9 tahun 2002, tanggal 15 Januari 2002
57
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta. (jakartafire.net) 3. Visi, Misi dan Moto Organisasi Sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran. Dibentuknya organisasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki visi, misi dan moto sebagai berikut : Visi
: Terciptanya rasa aman masyarakat dari kebakaran dan bencana lain.
Misi
: Memberikan pelayanan prima dalam bidang pencegahan, pemadaman,dan penyelamatan. Meningkatkan ketahanan lingkungan bersama masyarakat. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait.
Moto : Pantang pulang sebelum padam. 4. Struktur Organisasi Secara struktural perubahan organisasi pemadam kebakaran tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2002, tanggal 15 Januari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Propinsi DKI Jakarta. Beberapa perubahan yang menonjol pada Skep Gubernur di atas, di antaranya adalah :
58
Dileburnya Bagian Keuangan dan Bagian Kepegawaian ke dalam satu Bagian, yakni Bagian Tata Usaha: sehingga jika pada masa sebelumnya pada jajaran Dinas Pemadam Kebakaran terdapat 17 eselon III, maka melalui perubahan ini berkurang menjadi hanya 15 eselon III.
Dibentuknya divisi baru, yakni Subdinas Penyelamatan (Rescue). Hal ini dimaksudkan sebagai jawaban terhadap tantangan kota Jakarta sebagai sebuah kota besar dimana potensi terjadinya bencana missal akan sangat besar dan jenisnya bervariasi (bencana kebakaran, banjir, bangunan runtuh, tumpahan bahan-bahan berbahaya, kecelakaan transportasi dan lain sebagainya). Oleh karenanya potensi tersebut perlu ditangani oleh satuan petugas khusus yang terlatih dan professional.
Terdapat pengembangan pada tingkat/jajaran Suku Dinas melalui pendekatan konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Tujuan dari konsep ini adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memper-sempit daerah/wilayah kerja ke dalam satuan-satuan WMK. Melalui konsep ini, setiap satuan WMK dipimpin oleh seorang
kepala seksi sektor kurang lebih membawahi satu wilayah kecamatan. Setiap WMK akan menempati kantor Sektor yang berisi 4 (empat) unit mobil pemadam kebakaran dengan berbagai variasi sesuai karakteristik daerah/wilayah yang dilayaninya. Masing-masing WMK membawahi minimal 4 (empat) pos pemadam kebakaran, yang masing-masing pos berisi 1 sampai 2 unit mobil pemadam kebakaran.
59
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
60
5. Asosiasi Terkait a. NPFA The authority on fire, electrical, and building safety. The mission of the international nonprofit NFPA is to reduce the worldwide burden of fire and other hazards on the quality of life by providing and advocating consensus codes and standards, research, training, and education. NFPA membership totals more than 81,000 individuals from around the world and more than 80 national trade and professional organizations. Established in 1896, NFPA serves as the world's leading advocate of fire prevention and is an authoritative source on public safety. In fact, NFPA's 300 codes and standards influence every building, process, service, design, and installation in the United States, as well as many of those used in other countries. NFPA's focus on true consensus has helped the association's code-development process earn accreditation from the American National Standards Institute (ANSI). b. APKI (Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia) Menyadari bahwa bencana kebakaran secara keseluruhan merupakan ancaman bagi kelangsungan hidupsetiap warga Negara dan kelangsungan pembangunan nasional karena berdampak terhadap tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk itu maka usaha untuk melakukan
pencegahan
dan
penanggulangan
kebakaran
serta
61
penyelamatan harus merupakan panggilan jiwa bagi segenap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memenuhi panggilan tersebut dengan dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki dan sangat asasi, kami sebagai institusi yang mengemban tugas dalam bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan sepakat untuk menghimpun diri dan bersatu dalam satu wadah organisasi yang bernama IKATAN KEBAKARAN INDONESIA, yang disingkat IKI. Dalam menjalankan peran dan tugasnya, IKI mengembangkan pola pikir dan sikap positip anggotanya, mengikuti perkembangan Iptek dan berupaya secara inovatif untuk melakukan pengembangan usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan. c. Masyarakat Profesi Proteksi Kebakaran Indonesia (MP2KI) VISI MP2KI : Menjadi Wadah Bagi Profesi Proteksi Kebakaran Secara Nasional Yang Berkelas Dunia Serta Berperan Aktif Sebagai Sumber Informasi, Rujukan
dan
Pengurangan
Solusi
Dalam
Kerugian
Upaya
Kebakaran
Penyelamatan Bagi
Semua
Jiwa
dan
Pemangku
Kepentingan (Stakeholders). MISI MP2KI : Dengan menggalang jaringan yang luas dari tenaga ahli, instansi, asosiasi, industri terkait dan partisipan di bidang proteksi kebakaran yang mempunyai cakupan nasional & internasional, MP2KI bertekad
62
menjadi sumber Informasi dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan proteksi kebakaran Menumbuh kembangkan dunia proteksi kebakaran secara profesional dengan melibatkan berbagai unsur terkait dan masyarakat, diharapkan akan mengangkat derajat profesi ini ke posisi yang lebih tinggi yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan upaya penyelamatan jiwa serta mengurangi kerugian yang terjadi dan mungkin akan timbul. 6. Sarana dan Prasarana a. Alat pelindung diri yang digunakan pada saat operasi pemadaman yaitu : 1. Helm 2. Fire Jacket 3. Fire Trouser 4. Sarung Tangan 5. Masker 6. Senter 7. Sepatu Harfik/Safety Shoes 8. Kapak b. Jumlah Armada sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Armada No. Jenis Armada 1. Mobil Pompa 2. Mobil Tangga 3. Mobil Snorkel 4. Mobil Breathing Apparatus
Jumlah 192 11 4 3
63
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Mobil Submarine Mobil Ambulan Mobil Penerangan Mobil Foam DC Mobil Break Squart Mobil Dapur Mobil Komando Mobil Resque Pemadam Mobil Angkutan Petugas/Peralatan Mobil Derek Mobil Foam Fancer Mobil Storing Mobil Truk Petugas/Peralatan Mobil Fire Ceef Motor Petugas Pemadam (IFEK)
2 10 6 1 3 4 21 6 14 2 1 5 21 16 26
Sumber : jakartafire.net c. Sumber Air Tabel 4.2 Sumber Bahan Pemadam Jakarta Selatan No. 1. 2. 3.
Sumber Bahan Pemadam Hidran Tandon Air Tangki Air
Jumlah 182 13 2
Sumber : jakartafire.net 7. Perundangan dan SNI Terbaru Dalam
menerapkan
pelayanan
Dinas
Penanggulangan
dan
Penyelamatan DKI Jakarta terdapat 3 (tiga) SNI dan 1 (satu) peundangundangan yang dijadikan landasan, yaitu :
64
a. Standar Nasional Indonesia [SNI] : SNI
03-1739-1989
(Metode
Pengujian
Jalar
Api
pada
Permukaan Bahan Bangunan) (05/2007) Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan bangunan dalam kelompok sukar terbakar, menahan api, dan mudah terbakar yang memuat petunjuk pengujian jalar api yang meliputi peralatan, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur dan kriteria uji. b. Standar Nasional Indonesia [SNI] : SNI 03-1736-2000 (Perencanaan Sistem Proteksi Pasif untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung) (05/2007) Standar ini menetapkan tata cara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung yang meliputi ketentuan-ketentuan, aspek konstruksi, proteksi dan penghunian, criteria minimal untuk perancangan fasilitas jalan keluar yang aman. Sehingga usaha mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran pada bangunan gedung dapat tercapai. c. Standar Nasional Indonesia [SNI] : SNI 03-1735-2000 (Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan) (05/2000) Standar ini dimaksudkan sebagai acuan uang diperlukan dalam perencanaan jalan lingkungan dan akses ke bangunan gedung
65
sehingga penyelamatan dan operasi pemadaman kebakaran dapat dilakukan seefektif mungkin. d. Perundang-undangan : KepMen PU No. 11-KPTS-2000 (Manajemen Kebakaran Kota) (05-2000) Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di Perkotaan. 8. Karakteristik Responden Karakteristik
responden
yaitu
deskripsi
identitas
responden
berdasarkan sampel penelitian yang akan digunakan yaitu 77 orang. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai responden adalah petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan karakteristik responden dikelompokkan menurut usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja. karakteristik dapat diuraikan sebagai berikut : a. Jenis Kelamin Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria
77
100%
Wanita
0
0%
Responden
77
100%
Sumber : Data diolah 2015 Hasil dari karkteristik berdasarkan jenis kelamin diatas menunjukkan bahwa responden pria yaitu sebesar 100%. Sehingga
66
dapat dikatakan bahwa petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah berjenis kelamin pria. b. Usia
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 21-25 2 2,6% 26-30 30 39% 31-35 31 40,2% 36-40 5 6,5% 41-45 6 7,8% > 45 3 3,9% Responden 77 100% Sumber : Data diolah 2015 Hasil
olahan
data
mengenai
karakteristik
responden
berdasarkan usia pada tabel diatas, menunjukkan jumlah responden terbesar adalah responden berusia 31-35 tahun sebesar 40,2%. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata usia petugas pemadam kebakaran
Suku
Dinas
Penanggulangan
Kebakaran
Kota
Administrasi Jakarta Selatan adalah 31-35 tahun. c. Tingkat Pendidikan Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase SMA/Sederajat 65 84% Diploma I/II/III/IV 3 3,9% S1 8 10,4% S2 1 1,3% Responden 77 100% Sumber : Data diolah 2015
67
Hasil
olahan
data
mengenai
karakteristik
responden
berdasarkan usia pada tabel di atas, menunjukkan jumlah responden terbesar
adalah
responden
yang
berpendidikan
rata-rata
SMA/Sederajat yaitu 65 orang yaitu sebesar 84%. Sehingga dapat dikatakan bahwa petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan sebagian besar berpendidikan pada jenjang SMA/Sederajat. Hal ini dikarenakan sebagai standar pendidikan untuk menjadi petugas pemadam kebakaran ada SMA/Sederajat. d. Masa Kerja Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Persentase 0-3 2 2,6% 4-7 17 22,1% 8-11 36 46,7% 12-15 11 14,3% >15 11 14,3% Responden 77 100% Sumber : Data diolah 2015 Hasil
olahan
data
mengenai
karakteristik
responden
berdasarkan masa kerja pada tabel di atas, menunjukkan jumlah responden terbesar adalah 36 orang dengan masa kerja 8-11 tahun sebesar 46,7%. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata masa kerja petugas
pemadam
kebakaran
Suku
Dinas
Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah 8-11 tahun.
68
9. Distribusi Jawaban Responden a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelatihan Indikator dari variabel Pelatihan (X1) terbagi atas 22 pertanyaan. Hasil distribusi jawaban responden ialah sebagai berikut : Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelatihan (X1)
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pertanyaan Instruktur memiliki kecakapan yang baik dalam pelatihan Instruktur menguasai pelatihan secara maksimal Instruktur menjelaskan tugas pemadaman kebakaran dengan jelas Instruktur siap menjawab pertanyaan peserta pelatihan Peserta menyukai jenis pelatihan yang diberikan Peserta bersemangat dalam menjalani pelatihan Peserta mendapat pelatihan yang cocok untuk pekerjaannya Peserta merasa nyaman menjalani pelatihan Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Materi pelatihan dapat memperbaharui pengetahuan Materi pelatihan meningkatkan keterampilan dalam bekerja Materi pelatihan dapat memotivasi peserta Materi pelatihan memberikan dorongan untuk bekerja secara optimal Materi pelatihan membuat peserta ingin berkontribusi lebih Metode pelatihan sesuai dengan materi
SS (5)
Presentase (%) S N TS (4) (3) (2)
41,6
50,6
7,8
0
0
41,6
52
6,5
0
0
48,1
48,1
3,9
0
0
39
55,9
3,9
1,3
0
11,7
76,6
10,4
1,3
0
18,2
67,5
13
1,3
0
27,3
66,2
5,2
1,3
0
19,5
67,5
13
0
0
33,8
58,4
7,8
0
0
46,7
52
1,3
0
0
53,2
45,4
1,3
0
0
33,8
61
5,2
0
0
33,8
61
5,2
0
0
27,3
62,3
9,1
1,3
0
22,1
72,7
3,4
1,3
0
STS (1)
69
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Metode pelatihan memudahkan pemahaman materi Metode pelatihan sesuai dengan jenis pekerjaan Metode pelatihan berguna dalam menyelesaikan pekerjaan Tujuan pelatihan berguna dalam menyelesaikan pekerjaan Tujuan dapat dicapai sesuai harapan Pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Pelatihan dapat membawa perubahan yang lebih baik Jumlah
22,1
71,4
6,5
0
0
28,6
66,2
5,2
0
0
29,9
66,2
3,4
0
0
33,8
62,3
5,2
0
0
28,6
55,9
15,6
0
0
48
50,6
1,3
0
0
49,3
48
2,6
0
0
738
1317 ,8
135, 4
7,8
0
Sumber : Data diolah 2015 Dari tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 76,6%. Namun masih ada beberapa petugas pemadam yang masih menjawab netral (N) terutama pada butir pertanyaan 8 dan 20. Hai ini dikarenakan beberapa petugas pemadam masih merasa kurang nyaman menjalani pelatihan yang sedang berjalan dan pencapain tujuan yang dirasa masih belum tercapai. b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Indikator dari variabel K3 (X2) terbagi atas 20 pertanyaan. Hasil distribuai jawaban responden ialah sebagai berikut :
70
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
No.
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
9.
10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pertanyaan Institusi selalu menyediakan pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker, kapak kecil dll untuk menghindari kecelakaan kerja Institusi mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Institusi memiliki prosedur untuk bertindak secara aman dalam bekerja Semua peralatan, perlengkapan dan armada dalam kondisi baik dan layak pakai Semua bagian dar peralatan berbahaya telah diberi suatu tanda peringatan Semua peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Institusi memberikan pelatihan bagi setiap petugas pemadam untuk bertindak secara aman Institusi memberikan pendidikan mengenai pentingnya K3 dalam menyelesaikan pekerjaan Melalui pendidikan yang diperoleh dapat memperbaiki kualitas diri dalam bekerja Setiap petugas berada dalam kondisi lingkungan kerja yang aman dan bersih Saya mampu menjalin hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja Terciptanya komunikasi yang baik dengan semua petugas Institusi melakukan pengawasan secara lebih intensif Institusi pusat melakukan inspeksi secara berkala Institusi memberikan petunjuk kerja yang dapat mempermudah pekerjaan saya
SS (5)
Presentase (%) S (4) N TS (3) (2)
STS (1)
65
29,9
5,2
0
0
53,2
39
6,5
1,3
0
46,7
50,6
1,3
1,3
0
32,5
57,1
9,1
1,3
0
41,5
53,2
5,2
0
0
45,4
48
6,5
0
0
55,8
41,5
2,6
0
0
37,7
58,4
3,9
0
0
31,2
62,3
6,5
0
0
27,3
65
5,2
2,6
0
29,9
67,5
1,3
1,3
0
35,1
60
3,9
0
0
22,1
66,2
10,4
1,3
0
19,5
70,1
9,1
1,3
0
26
65
7,8
1,3
0
71
16.
17. 18. 19. 20
Institusi memiliki peraturan yang harus sata patuhi agar terhindar dari kecelakaan Tersedianya obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan Saya cepat tanggap terhadap keadaan darurat di lingkungan kerja Tersedianya jaminan kesehatan kepada setiap petugas pemadam kebakaran Setiap petugas yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit yang ditentukan Jumlah
31,2
65
2,6
1,3
0
35,1
54,5
10,4
0
00
37,7
58,4
3,9
0
0
40,2
50,6
6,5
2,6
0
35,1
49,3
9,1
6,5
0
748, 2
1111 ,6
117
22,1
0
Sumber : Data diolah 2015 Dari tabel 4.8 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 70,1% pada kuesioner variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Namun pada butir pertanyaan nomor 13 dan 17, terlihat masih ada petugas pemadam yang memilin netral (N). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa petugas pemadam merasa kurangnya pengawasan secara lebih intensif dari institusi dalam hal K3 dan kurang tersdianya obatobatan untuk pertolongan pada kecelakaan yang mungkin terjadi. c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai KinerjaPetugas Pemadam Kebakaran Indikator dari variabel kinerja petugas pemadam kebakaran (Y) terbagi atas 14 pertanyaan. Hasil distribuai jawaban responden ialah sebagai berikut :
72
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Y)
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14
Pertanyaan Saya memiliki kualitas yang baik dalam pengetahuan pemadaman kebakaran Kemampuan yang saya miliki sesuai dengan jenis pekerjaan saya Saya memiliki semangat kerja dalam memadamkan kebakaran Saya cekatan dalam menjalani tugas yang telah diberikan Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal Pencapaian kerja yang saya lakukan sesuai dengan harapan institusi Saya mampu bekerja secara efektif dan efisien Saya dapat mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam bekerja Saya mampu bekerja dengan standar yang telah ditetapkan Saya taat terhadap tata tertib yang telah ditetapkan Saya selalu masuk kerja tepat waktu Saya tidak pernah absen dalam bekerja tanpa keterangan jelas Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerja satu tim Saya menyadari kerja sama yang baik dalam satu tim dapat memudahkan penyelesaian pekerjaan Jumlah
SS (5)
Presentase (%) S (4) N TS (3) (2)
STS (1)
27,3
65
7,8
0
0
29,9
61
7,8
1,3
0
55,9
42,9
1,3
0
0
40,3
53,2
5,2
1,3
0
35
57,1
7,8
0
0
33,8
57,1
7,8
1,3
0
27,3
63,6
9,1
0
0
29,9
60
9,1
1,3
0
39
52
9,1
0
0
41,5
53,2
5,2
0
0
39
54,5
6,5
0
0
33,8
46,7
15,6
3,9
0
45,4
50,6
3,9
0
0
61
35
3,9
0
0
539, 1
751, 9
100, 1
9,1
0
Sumber : Data diolah 2015 Dari tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 65% pada kuesioner variabel kinerja petugas pemadam kebakaran. Namun pada
73
butir pertanyaan nomor 12 terlihat masih ada petugas pemadam yang memilih netral (N). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa petugas pemadam masih sering absen kerja tanpa keterangan kerja yang jelas dan itu diakui oleh beberapa diantara petugas pemadam.
B. Analisis dan Pembahasan 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistic
yang
digunakan
untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atay generalisasi (Sugiyono, 2011:147). Variabel-variabel dalam penelitian ini yang meliputi pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kinerjapemadam kebakaran akan diuji secara statistik deskriptif seperti dalam tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pelatihan
77
67
110
93.84
7.384
K3
77
68
100
85.86
7.887
Kinerja
77
42
70
60.21
6.558
Valid N (listwise)
77
Sumber:Data diolah SPSS, 2015 Tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa pada variabel pelatihan, jawaban minimum responden sebesar 67 dan maksimum sebesar 110 dengan rata-rata total jawaban 93,84 dan standar deviasi 7,384. Variabel
74
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), jawaban minimum responden sebesar 68 dan maksimum sebesar 100 dengan rata-rata total jawaban 85,86 dan standar deviasi 7,887. Variabel kinerja petugas pemadam kebakaran, jawaban minimum responden sebesar 42 dan maksimum sebesar 70 dengan rata-rata total jawaban sebesar 60,21 dan standar deviasi 6,558. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, yakni dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Item instrument dianggap valid jika rhitung > rtabel. Berikut adalah hasil uji validitas variabel pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja dan kinerja. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1) Pernyataan X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
Sig(2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Pearson Keterangan Correlation 0,484 Valid 0,710 Valid 0,580 Valid 0,615 Valid 0,449 Valid 0,635 Valid 0,503 Valid
75
X1.8 0,000 0,607 X1.9 0,000 0,663 X1.10 0,000 0,687 X1.11 0,000 0,516 X1.12 0,000 0,692 X1.13 0,000 0,692 X1.14 0,000 0,730 X1.15 0,000 0,486 X1.16 0,000 0,699 X1.17 0,000 0,723 X1.18 0,000 0,652 X1.19 0,000 0,748 X1.20 0,000 0,683 X1.21 0,000 0,718 X1.22 0,000 0,730 Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel pelatihan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242 yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator variabel pelatihan adalah valid. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) Pernyataan X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11
Sig(2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Pearson Correlation 0,669 0,755 0,750 0,697 0,594 0,672 0,519 0,693 0,775 0,624 0,553
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
76
X2.12 0,000 X2.13 0,000 X2.14 0,000 X2.15 0,000 X2.16 0,000 X2.17 0,000 X2.18 0,000 X2.19 0,000 X2.20 0,000 Sumber : Data diolah SPSS, 2015
0,663 0,637 0,620 0,723 0,644 0,728 0,658 0,688 0,740
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil tabel 4.12 Diatas menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242 yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah valid. Tabel 4,13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) Pernyataan
Sig(2Pearson tailed) Correlation Y1 0,000 0,648 Y2 0,000 0,759 Y3 0,000 0,709 Y4 0,000 0,827 Y5 0,000 0,803 Y6 0,000 0,798 Y7 0,000 0,818 Y8 0,000 0,845 Y9 0,000 0,823 Y10 0,000 0,792 Y11 0,000 0,779 Y12 0,000 0,792 Y13 0,000 0,663 Y14 0,000 0,599 Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
77
Bersasarkan hasil tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel kinerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242 yang berarti secara keseluruhan indikator budaya organisasi adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk megukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994). Hasil dari pengujian reliabilitas ditampilkan berikut ini : Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Nilai Cronbach Alpha 0,930 0,944
Standar Cronbach Alpha 0,70 0,70
Keterangan
0,70
Reliabel
Pelatihan (X1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) Kinerja (Y) 0,944 Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Reliabel Reliabel
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
78
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:160). Gambar 4.14 Akan menunjukkan hasil uji normalitas pelatihan, keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja pemadam kebakaran. Gambar 4.2 Uji Normalitas
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan gambar 4.2 Di atas dapat dilihat bahwa pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
79
diagonal
dan
penyebarannya
mengikuti
arah
garis
diagonal
memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi garis putus dan menjauh dari diagonal). Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain itu uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametik kolmogorovsmirnov (k-s). jika nilai signifikan dari pengujian kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2013:164). Hasil uji normalitas dengan kolmogov-smirnov dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
77 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 4.50206633
Absolute
.083
Positive
.083
Negative
-.038
Test Statistic
.083
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015
80
Dari data di atas menunjukkaan bahwa nilai signifikan dari pengujian kolmogorov-smirnov yaitu 0,200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data adalah normal.
b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamat ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap,
maka
disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2013:139). Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3 Berikut: Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015 Dari gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. jadi, dapat dikatakan dalam model regresi ini tidak terjadi 81
heterokedastisitas. Namun untuk lebih menjamin keakuratan hasil di atas diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Dalam penelitian ini menggunakan uji park, hasil dari uji park yaitu sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Park
Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Model 1
B
(Constant) LN_PELATIHAN
Error
Beta
22.514
14.476
-4.714
3.521
-.180
.143
2.996
.006
LN_KESELAMATAN
T
Sig.
1.555 1.339 .048
Tolerance
VIF
.124 .185
.725 1.380
.962
.725 1.380
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015 Dari hasil uji park di atas pada tabel 4.16, dapat dilihat melalui kolom sig bahwa LN_PELATIHAN mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,185 yang artinya signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,185>0,05) dan LN_KESELAMATAN mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,962 yang artinya signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,962>0,05). Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki signifikan dibawah nilai probabilitas, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
82
c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105). Uji multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Nilai cutoff yang biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 0,10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Model
B
1 (Constant)
Error
Beta
t
Sig. Tolerance
VIF
-1.345
7.137
-.188 .851
Pelatihan
.249
.086
.277 2.885 .005
.689 1.451
Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja
.445
.080
.535 5.566 .000
.689 1.451
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan tidak 83
ada variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda a. Uji t (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara masingmasing variabel independen (pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)) terhadap variabel dependen (kinerja petugas pemadam kebakaran). Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen, atau bisa juga dengan signifikansi di bawah 0,05. Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikansi dua arah atau two tailed test yaitu suatu uji yang mempunyai dua arah penolakan Ho yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak menunjukkan satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah (Suharyadi dan Purwanto, 2009:88-89). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini sebagai berikut:
84
Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 7.137 1.345 Pelatihan .249 .086 .277 Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 .535 a. Dependent Variable: Kinerja
Collinearity Statistics t
Sig.
-.188
.851
2.885 5.566
.005 .000
Tolerance
VIF
.689 1.451 .689 1.451
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel 4.16. di atas, maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y=- 1.345+0,249X1+0,445X2 Dimana : Y
: Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran
-1.345
: Konstanta
0,249, 0,445 : Koefisien X1
: Pelatihan
X2
: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diketahui nilai konstanta sebesar -1,345. Angka koefisien X10,249 menunjukkan bahwa setiap peningkatan pelatihan sebesar 1% akan meningkatkan kinerja sebesar 0,249. Koefisien X2 0.445 menunjukkan bahwa setiap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebesar 1% akan meningkatkan kinerja petugas pemadam kebakaran sebesar 0,445.
85
Melihat output SPSS hasil Coefficients pada uji t pada tabel 4.15 dan membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 1.66543 yang diperoleh dari tabel t dengan df=n-k (77-2) yaitu 75 dan alpha 0,05. Berikut pembahasan uji hipotesis dengan menggunakan uji parsial antara variabel independen (pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kinerja petugas pemadam kebakaran) secara individual yang dilakukan dengan uji t (tabel 4.15).
Hipotesis 1 : Pengaruh pelatihan terhadap kinerja Dari hasil pada tabel 4.15 di atas, variabel pelatihan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005 dan thitung menunjukkan nilai sebesar 2,885. Artinya nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,005<0,05) dan thitung lebih besar dari ttabel (2,885>1,66543), maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja petugas pemadam kebakaran. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Irene Ferguson Laing (bsc.hrm) (2009) dalam penelitiannya yang berjudul The Impact Of Training And Development On Worker Performance and Productivity in Public Sector Organization: A Case Study Of Ghana Ports and Harbour Authority. Dalam penelitian
86
tersebut juga mengemukakan bahwa melalui pelatihan, karyawan adalah alat yang efektif untuk mencapai kesuksesan baik pribadi maupun organisasi. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fendy Levy Kambey dan Suharnomo (2013)
yang berjudul
“Pengaruh
Pembinaan,
Pelatihan
dan
Pengembangan, Pemberdayaan dan Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang)”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Hipotesis 2 :
Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja
Dari hasil pada tabel 4.16 di atas variabel keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000<0,05), maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja petugas pemadam kebakaran. Hasil ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berjalan dengan baik di dalam instansi, yang akan menjadikan para petugasnya mampu bekerja secara aman walaupun dihadapkan pada resiko kerja yang tinggi. Dengan tersedianya berbagai peralatan
87
penunjang pekerjaan yang sesuai dan kesadaran para petugas dalam mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indria Al Kautsar, Bambang Swasto S, an Mochammad
Al
Musadieq
(2013)
yang berjudul
“Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi pada Karyawan Tetap Bagian Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa secara signifikan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. b. Uji F (Uji Simultan) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 dan memiliki nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka model regresi dalam penelitian ini layak dan berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Hasil uji koefisien signifikansi simultan (uji statistic F) dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) a
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1728.262
ANOVA Df
2
Mean Square 864.131
1540.414
74
20.816
3268.675
76
F 41.512
Sig. b .000
a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan
Sumber : Data yang diolah SPSS 2015
88
Hipotesis 3 :
Pengaruh
pelatihan
dan
keselamatan
dan
kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh nilai Fhitung sebesar 41,512. Nilai ini lebih besar daripada Ftabel sebesar 3,12 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil daro 0,05 (0,000<0,05). Diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yang dengan melihat tabel F untuk derajat df1=k-1 (3-1) dan df2=n-k (77-2) pada alpha 0,05 (F0,05(2)(75). Dengan demikian diperoleh Fhitung>Ftabel (45,512>3,12). Maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap variabel kinerja petugas pemadam kebakaran. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada taabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a 1 .727 .529 .516 4.56250 2.250 a. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data yang diolah SPSS 2015 Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,516 yang berarti 51,6% variabel dependen
89
(kinerja petugas pemadam kebakaran) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)). Sedangkan sisanya 48,4 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini, misalnya variabel kompensasi, motivasi dan lain lain.
90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pada petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pemadam Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan 2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. 3. Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersamasama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan dan Penyelamatam Kota Administrasi Jakarta Selatan.
91
B. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya Dengan
selesainya
penelitian
ini,
diharapkan
penelitian
selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi, dengan model penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda pula. Misalnya pada perusahaan, industri atau instritusi lain sehingga dapat dilihat perbedaannya. Selain itu sebaiknya penelitian berikutnya menggunakan jumlah responden yang lebih banyak dari ini agar lebih akurat atau menambahkan variabel lain untuk diteliti serta didukung dengan teori-teori terbaru. 2. Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan agar lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja seluruh petugas pemadam kebakaran. Seperti melalui pelatihan yang lebih efektif dan efisien lagi. Selain itu melakukan pembukaan penerimaan petugas pemadam baru untuk memenuhi angka ideal petugas pemadam kebakaran di ibukota dan juga membangun pos-pos baru guna mempercepat waktu tanggap untuk mencapai lokasi kebakaran dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja untuk bertindak secara aman serta terhindar dari berbagai resiko kecelakaan kerja. Kemudian dalam menjalankan tugas pemadaman kebakaran, institusi diharapkan menyediakan peralatan dan 92
perlengkapan yang lebih modern nantinya agar dapat mengendalikan kebakaran secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti kemajuan teknologi di masa mendatang.
93
DAFTAR PUSTAKA
Al Musadieq M, Indria dan Bambang. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap Bagian Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 6 No.2, 2013. Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Erlangga, Jakarta. 2012. Dahmiri dan Kharisma Sakta. “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun”, Mankeu, Vo.3 No.1, 2014. Fendy Levy Kambey, Suharnomo. “Pengaruh Pembinaan, Pelatihan dan Pengembangan, Pemberdayaan dan Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang”, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 10 No. 2. 2013. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS”, Badan Penerbit Undip, Semarang. 2013. Handoko, T. Hani. “Manajemen Pesonalia dan Sumber Daya Manusia”, BPFE, Yogyakarta. 2014. Kaswan. “Pelatihan dan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kualitas SDM”, Alfabeta, Bandung. 2011. Kesuma, Indra dan Gede Riana. “Pengaruh Kompensasi, Pendidikan, dan Pelatihan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Hotel Kuta Paradiso Kuta, Badung”, Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. 2012. L. Mathis, Robert dan Jhon H. Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10”, Salemba Empat, Jakarta. 2009. Mangkunegara, Anwar Prabu AA. “ Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Manusia”, Refika Aditama, Bandung. 2006. Martcahyo, Vendy aries, Wahyu Hidayat dan Sri Suryoko. “Pengaruh Pelatihan Kerja, Jaminan Sosial dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Fumira Semarang”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2012. Moeheriono. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2012. Mondy, R. Wayne. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Erlangga, Jakarta. 2008. 94
Panggabean, Mutiara Sibarani. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Ghalia Indonesia, Bogor. 2004. Rivai dan Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2010. Sedarmayanti. “Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil”, Refika Aditama, Bandung. 2011. Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung. 2011. Suharyadi dan Purwanto. “Statistika”, Salemba Empat, Jakarta. 2008. Wibowo. “Manajemen Kinerja”, Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2012.
SUMBER DARI INTERNET www.jakartafire.net di akses pada tanggal 10/102015, jam 15.26 WIB http://pemilu.tempo.co diambil dari http://pemilu.tempo.co/read/news/2015/09/28/083704406/KasusKebakaran-di-Jakarta-Meningkat dan di akses pada tanggal 28/09/2015, jam 12:56 WIB poskotanews.com di ambil dari http://poskotanews.com/2014/09/29/hl-jakartakekurangan-petugas-pemadam-kebakaran/ di akses pada tanggal 29/09/2015, jam 22.25 WIB
95
96
97
98
99
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Kasus pada SUDIN Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan) Bersama kuesioner ini, saya mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, maka saya sangat membutuhkan bantuan pendapatnya berupa jawaban kuesioner dari para petugas pemadam kebakaran sebagai responden untuk melengkapi penelitian ini. Besar harapan saya, kiranya responden bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih dan selamat mengisi kuesioner ini. Identitas Responden: Nama : Usia
: ( ) 26-30 tahun ( ) 31-35 tahun
( ) 36-40 tahun( ) Di atas 45 tahun ( ) 41-45 tahun
Tingkat Pendidikan:
( ) Di bawah SMA/Sederajat ( ) S1 ( ) SMA/Sederajat ( ) S2 ( ) Diploma I/II/III/IV ( ) S3
Masa Kerja
: ( ) 0-3 tahun ( ) 4-7 tahun
( ) 8-11 tahun ( ) 12-15 tahun
( ) > 15 Tahun
Petunjuk: Isilah jawaban sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan satu tanda centang (√) Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
100
Tabel 1. Variabel Pelatihan No. Instruktur 1 Instruktur memiliki kecakapan yang baik dalam pelatihan 2 Instruktur mejelaskan tujuan pelatihan kepada peserta 3 Instruktur menjelaskan tugas pemadaman kebakaran dengan jelas 4 Instruktur melatih sesuai dengan prosedur kerja yang benar Peserta 5 Peserta menyukai jenis pelatihan yang diberikan 6 Peserta memahami pelatihan yang dijalani 7 Peserta mendapat pelatihan yang cocok untuk pekerjaannya 8 Pelatihan dapat diterapkan oleh peserta pada kondisi operasional Materi (bahan) 9 Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan institusi 10 Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan peserta 11 Materi pelatihan meningkatkan keterampilan dalam bekerja 12 Materi pelatihan dapat memotivasi peserta 13 Materi pelatihan memberikan dorongan untuk bekerja secara optimal 14 Materi pelatihan membuat peserta ingin berkontribusi lebih Metode 15 Metode pelatihan sesuai dengan jenis materi 16 Metode pelatihan memudahkan kemampuan pehaman peserta 17 Metode pelatihan sesuai dengan jenis pekerjaan 18 Metode pelatihan berguna dalam menyelesaikan pekerjaan Tujuan 19 Tujuan pelatihan berguna dalam menyelesaikan pekerjaan 20 Tujuan dapat dicapai sesuai kondisi-kondisi yang ingin dicapai 21 Pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan 22 Pelatihan dapat membentuk tingkah laku petugas
SS
S
N
TS
STS
101
Tabel 2. Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja No Membuat Kondisi Kerja yang Aman SS 23 Institusi selalu menyediakan pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker, kapak kecil dll untuk menghindari kecelakaan kerja 24 Armada pemadam kebakaran dalam kondisi baik dan layak pakai 25 Melakukan pemeliharaan fasilitas bersama-sama 26 Terdapat prosedur untuk bertindak secara aman dalam bekerja 27 Semua bagian dari peralatan berbahaya telah diberi suatu tanda peringatan 28 Petugas mampu menggunakan peralatan sesuai petunjuk yang aman Pendidikan dan Pelatihan SS 29 Institusi memberikan pelatihan bagi setiap petugas pemadam untuk bertindak secara aman 30 Institusi memberikan pendidikan mengenai pentingnya K3 dalam pencegahan kecelakaan 31 Melalui pendidikan yang saya diperoleh dapat mengendalikan praktek yang tidak aman Penciptaan Lingkungan Kerja yang Sehat 32 Setiap petugas melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja 33 Petugas mampu menjaga kesehatan dirinya dari kelelahan 34 Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan produktivitas Pelayanan Kebutuhan Karyawan 35 Adanya kegiatan apel pagi untuk penyampaian informasi bagi petugas 36 Terdapat kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaran petugas 37 Terdapat kegiatan kebutuhan rohani bagi petugas 38 Tersedianya kamar mandi, ruang ganti pakaian dan tempat istirahat bagi petugas Pelayanan Kesehatan 39 Tersedianya obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan 40 Tersedianya obat-obatan bagi petugas yang sakit ketika bekerja 41 Tersedianya jaminan kesehatan kepada setiap petugas
S
S
N
N
TS
STS
TS
STS
102
42
pemadam kebakaran Petugas yang mengalami kecelakaan kerja akan dirujuk ke rumah sakit yang ditentukan
Table 3. Variabel Kinerja No Kualitas Pekerjaan SS 43 Saya memiliki kualitas yang baik dalam pengetahuan pemadaman kebakaran 44 Kemampuan yang saya miliki sesuai dengan standar kualitas pekerjaan 45 Petugas dapat memenuhi waktu tanggap 15 menit sesuai standar 46 Petugas bertanggung jawab terhadap kelengkapan alat pemadam kebakaran Jumlah Pekerjaan 47 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan 48 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan keterampilan yang diberikan Ketepatan Waktu 49 Saya mampu menyelesaikan tugas tepat waktu 50 Saya dapat mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam bekerja 51 Saya mampu bekerja dengan standar yang telah ditetapkan Kehadiran 52 Saya mengetahui aturan kehadiran dalam bekerja 53 Saya hadir kerja tepat waktu 54 Saya akan memberikan keterangan apabila tidak hadir dalam bekerja Kemampuan Kerja Sama 55 Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerja satu tim 56 Saya menyadari kerja sama yang baik dalam satu tim dapat memudahkan penyelesaian pekerjaan
S
N
TS
STS
TERIMA KASIH
103
Data Hasil Kuesioner Penelitian Variabel Pelatihan (X1)
No.
X1. 1
X1. 2
X1. 3
X1. 4
X1. 5
X1. 6
X1. 7
X1. 8
X1. 9
X1. 10
X1. 11
X1. 12
X1. 13
X1. 14
X1. 15
X1. 16
X1. 17
X1. 18
X1. 19
X1. 20
X1. 21
X1. 22
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4
4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 4 3 4 5 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4
92 96 93 90 90 92 88 90 91 102 81 85 89 98 95 85 94 106 89 89
104
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4
4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 3 4 5 4 5 4 4
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4
5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4
4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4
5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5
4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4
4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4
4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4
3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 4
90 103 94 92 88 99 98 95 98 92 86 92 88 98 87 103 97 102 67 88 85 92 91 95 93 91
105
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3
5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4
4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 5 3
4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3
5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4
5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3
5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3
2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 3
3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4
4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 3 3 5 5 4 4 3
5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
95 99 101 91 90 96 104 98 109 101 110 106 101 84 95 85 110 93 102 90 91 105 100 92 98 78
106
73 74 75 76 77
4 5 3 4 4
4 4 4 5 4
4 4 4 5 4
4 5 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 4 4
4 5 4 5 4
4 4 5 5 4
4 5 5 5 4
4 4 4 5 4
4 4 4 5 4
4 4 4 5 4
4 5 5 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 5 4 4
4 5 5 5 4
4 5 5 5 4
88 95 92 100 88
107
Data Hasil Kuesioner Penelitian Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
No.
X2. 1
X2. 2
X2. 3
X2. 4
X2. 5
X2. 6
X2. 7
X2. 8
X2. 9
X2. 10
X2. 11
X2. 12
X2. 13
X2. 14
X2. 15
X2. 16
X2. 17
X2. 18
X2. 19
X2. 20
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4
4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4
4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4
4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4
4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4
5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4
4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 5 5 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 2 4 4 2 5 4 5 3
86 92 89 83 86 86 80 86 86 87 69 82 77 79 79 72 95 99 97 83
108
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5
4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5
4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5
4 5 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5
4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4
4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4
4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4
4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4
4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5
4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5
74 90 68 81 83 97 86 81 94 88 72 92 86 93 79 96 90 83 81 96 80 82 88 85 93
109
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
4 2 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5
4 2 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5
5 2 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5
4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4
4 2 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4
4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5
4 2 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4
4 2 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4
4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 5 4
4 2 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4
4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4
4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 5 5
4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 2 4 4 4 5
83 68 87 92 86 84 94 89 92 100 85 100 99 91 83 82 92 100 83 93 68 76 89 85 89
110
71 72 73 74 75 76 77
4 4 4 5 5 5 4
4 4 4 5 5 5 4
4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 5 5 4
4 5 4 4 5 5 4
4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 3 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 3 4 5 2
80 81 80 85 87 99 78
111
Data Hasil Kuesioner Penelitian Variabel Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Y) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Y1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5
Y2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5
Y3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
Y4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5
Y5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
Y6 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4
Y7 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5
Y8 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4
Y9 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5
Y10 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5
Y11 Y12 4 4 5 3 5 5 3 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4
Y13 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5
Y14 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5
TOTAL 57 60 66 51 62 56 56 68 61 65 50 61 56 56 54 47 64 70 70 57 57 67
112
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4
2 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5
3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4
3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5
3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4
3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5
4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5
3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5
4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 4 5 5
48 56 62 66 68 57 57 59 54 61 70 67 54 65 58 63 42 70 60 57 59 59 68 56 62 66
113
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3
4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3
5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4
5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3
5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3
5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4
5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 4 4 4 3
5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 5
65 53 57 70 65 59 70 56 70 67 68 46 61 69 70 58 61 48 63 58 69 59 56 56 56 52
114
75 76 77
4 5 4
4 5 4
4 5 4
4 5 4
4 5 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
5 4 4
4 4 4
4 5 5
4 4 3
4 5 5
4 5 5
57 64 58
Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pelatihan
77
67
110
93.84
7.384
K3
77
68
100
85.86
7.887
Kinerja
77
42
70
60.21
6.558
Valid N (listwise)
77
Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1) Correlations
VA R0 00 01 VA Pearson R0 Correlati 000 on
1
VA R0 00 02
VA R0 00 03
VA R0 00 04
VA R0 00 05
VA R0 00 06
VA R0 00 07
VA R0 00 08
VA R0 00 09
VA R0 00 10
VA R0 00 11
VA R0 00 12
VA R0 00 13
VA R0 00 14
VA R0 00 15
VA R0 00 16
VA R0 00 17
VA R0 00 18
VA R0 00 19
VA R0 00 20
VA R0 00 21
VA R0 00 22
.56 .40 .41 .29 .33 .14 .36 .29 .06 .08 .18 .18 .12 .27 .30 .39 .26 .36 .27 .17 .19 ** ** ** ** ** ** ** * ** ** * ** * 1 7 7 4 4 6 9 9 5 7 5 5 2 6 7 3 0 5 8 9 3
TOTAL .484
**
115
1
VA R0 000 2
VA R0 000 3
VA R0 000 4
VA R0 000 5
VA R0 000 6
VA R0 000 7
Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed)
.00 .00 .00 .01 .00 .20 .00 .00 .57 .45 .10 .10 .28 .01 .00 .00 .02 .00 .01 .12 .09 0 0 0 0 3 7 1 8 3 1 6 6 9 5 7 0 2 1 5 0 2 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 .56 ** 1 .00 0 77
1
.60 .49 .21 .44 .20 .52 .45 .45 .19 .28 .28 .46 .34 .52 .48 .32 .62 .52 .41 .40 ** ** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** 5 2 0 9 9 0 3 5 3 4 4 8 0 7 1 6 3 6 7 8
.00 .00 .06 .00 .06 .00 .00 .00 .09 .01 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 6 0 8 0 0 0 3 2 2 0 3 0 0 4 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.40 .60 ** ** 7 5 .00 .00 0 0 77 77
1
.45 .16 .34 .14 .51 .44 .36 .26 .27 .27 .30 .26 .42 .23 .24 .36 .41 .25 .31 ** ** ** ** ** * * * ** * ** * * ** ** * ** 5 5 0 0 2 7 5 1 9 9 6 0 8 0 9 5 4 8 6
.00 .15 .00 .22 .00 .00 .00 .02 .01 .01 .00 .02 .00 .04 .02 .00 .00 .02 .00 0 1 3 4 0 0 1 2 4 4 7 2 0 4 9 1 0 4 5 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.41 .49 .45 ** ** ** 7 2 5 .00 .00 .00 0 0 0 77 77 77
1
.48 .55 .41 .37 .30 .38 .13 .36 .36 .40 .23 .22 .28 .19 .33 .26 .41 .39 ** ** ** ** ** ** ** ** ** * * * ** * ** ** 5 0 7 8 1 0 4 6 6 3 7 6 7 7 2 7 1 8
.00 .00 .00 .00 .00 .00 .24 .00 .00 .00 .03 .04 .01 .08 .00 .01 .00 .00 0 0 0 1 8 1 6 1 1 0 8 8 1 5 3 9 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.29 .21 .16 .48 ** ** 4 0 5 5 .01 .06 .15 .00 0 6 1 0 77 77 77 77
1
.57 .60 .44 .18 .15 .17 .32 .32 .15 .14 .15 .17 .11 .14 .18 .20 .14 ** ** ** ** ** 4 1 0 0 2 8 0 0 1 5 3 8 3 5 2 9 7
.00 .00 .00 .11 .18 .12 .00 .00 .19 .20 .18 .12 .32 .20 .11 .06 .20 0 0 0 7 7 2 5 5 1 9 4 2 9 8 2 9 2 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.33 .44 .34 .55 .57 ** ** ** ** ** 4 9 0 0 4 .00 .00 .00 .00 .00 3 0 3 0 0 77 77 77 77 77
1
.46 .57 .17 .38 .28 .36 .36 .42 .26 .47 .31 .23 .21 .38 .30 .37 ** ** ** * ** ** ** * ** ** * ** ** ** 4 0 7 4 0 7 7 3 5 9 5 8 7 6 3 1
.00 .00 .12 .00 .01 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .03 .05 .00 .00 .00 0 0 3 1 4 1 1 0 0 0 5 7 8 1 7 1 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.14 .20 .14 .41 .60 .46 ** ** ** 6 9 0 7 1 4 .20 .06 .22 .00 .00 .00 7 8 4 0 0 0
1
.38 .23 .25 .13 .46 .46 .23 .23 .26 .34 .34 .26 .07 .25 .21 ** * * ** ** * * * ** ** * * 0 2 5 8 4 4 7 7 0 7 4 9 8 0 1 .00 .04 .02 .23 .00 .00 .03 .03 .02 .00 .00 .01 .49 .02 .06 1 3 5 1 0 0 8 8 2 2 2 8 8 8 5
.000 77 .710
**
.000 77 .580
**
.000 77 .615
**
.000 77 .449
**
.000 77 .635
**
.000 77 .503
**
.000
116
VA R0 000 8
VA R0 000 9
VA R0 001 0
VA R0 001 1
VA R0 001 2
VA R0 001 3
N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
77
77
77
77
77
77
77
77
.36 .52 .51 .37 .44 .57 .38 ** ** ** ** ** ** ** 9 0 2 8 0 0 0
1
.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 1 0 0 1 0 0 1 77 77 77 77 77 77 77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.21 .37 .09 .30 .30 .39 .17 .39 .33 .24 .36 .32 .36 .39 ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** 9 6 6 3 3 3 6 3 6 7 7 6 0 7
.05 .00 .40 .00 .00 .00 .12 .00 .00 .03 .00 .00 .00 .00 6 1 8 7 7 0 6 0 3 1 1 4 1 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.29 .45 .44 .30 .18 .17 .23 .21 ** ** ** ** * 9 3 7 1 0 7 2 9 .00 .00 .00 .00 .11 .12 .04 .05 8 0 0 8 7 3 3 6 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.54 .40 .47 .47 .43 .24 .43 .48 .45 .51 .49 .51 .52 ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** 0 4 9 9 2 4 5 6 0 1 4 2 2
.00 .00 .00 .00 .00 .03 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.06 .45 .36 .38 .15 .38 .25 .37 .54 ** ** ** ** * ** ** 5 5 5 0 2 4 5 6 0 .57 .00 .00 .00 .18 .00 .02 .00 .00 3 0 1 1 7 1 5 1 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.40 .39 .39 .57 .25 .41 .47 .41 .43 .54 .64 .66 ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** 0 3 3 4 4 0 8 0 2 6 9 2
.00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.08 .19 .26 .13 .17 .28 .13 .09 .40 .40 * * ** ** 7 3 1 4 8 0 8 6 4 0 .45 .09 .02 .24 .12 .01 .23 .40 .00 .00 1 3 2 6 2 4 1 8 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.42 .42 .36 .40 .49 .31 .36 .27 .40 .36 .34 ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** 8 8 1 4 8 3 8 5 6 4 9
.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .01 .00 .00 .00 0 0 1 0 0 6 1 5 0 1 2 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.18 .28 .27 .36 .32 .36 .46 .30 .47 .39 .42 * * ** ** ** ** ** ** ** ** 5 4 9 6 0 7 4 3 9 3 8 .10 .01 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 6 2 4 1 5 1 0 7 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
1.0 .64 .20 .40 .42 .45 .48 .35 .46 .45 ** ** ** ** ** ** ** ** ** 00 8 5 5 5 6 2 3 7 2
.00 .00 .07 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.18 .28 .27 .36 .32 .36 .46 .30 .47 .39 .42 1.0 * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** 5 4 9 6 0 7 4 3 9 3 8 00 .10 .01 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 6 2 4 1 5 1 0 7 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.64 .20 .40 .42 .45 .48 .35 .46 .45 ** ** ** ** ** ** ** ** 8 5 5 5 6 2 3 7 2
.00 .07 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 3 0 0 0 0 2 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
77 .607
**
.000 77 .663
**
.000 77 .687
**
.000 77 .516
**
.000 77 .692
**
.000 77 .692
**
.000 77
117
VA R0 001 4
VA R0 001 5
VA R0 001 6
VA R0 001 7
VA R0 001 8
VA R0 001 9
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
.12 .46 .30 .40 .15 .42 .23 .39 .43 .57 .36 .64 .64 ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** 2 8 6 3 1 3 7 3 2 4 1 8 8 .28 .00 .00 .00 .19 .00 .03 .00 .00 .00 .00 .00 .00 9 0 7 0 1 0 8 0 0 0 1 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.16 .54 .55 .59 .63 .46 .50 .55 ** ** ** ** ** ** ** 2 4 3 2 3 7 1 5
.15 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 8 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77
.27 .34 .26 .23 .14 .26 .23 .17 .24 .25 .40 .20 .20 .16 * ** * * * * * * ** 6 0 0 7 5 5 7 6 4 4 4 5 5 2 .01 .00 .02 .03 .20 .02 .03 .12 .03 .02 .00 .07 .07 .15 5 3 2 8 9 0 8 6 2 6 0 3 3 8 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.43 .43 .31 .36 .23 .33 .39 ** ** ** ** * ** ** 5 4 9 5 2 7 5
.00 .00 .00 .00 .04 .00 .00 0 0 5 1 2 3 0 77 77 77 77 77 77 77 77
.30 .52 .42 .22 .15 .47 .26 .39 .43 .41 .49 .40 .40 .54 .43 ** ** ** * ** * ** ** ** ** ** ** ** ** 7 7 8 6 3 9 0 3 5 0 8 5 5 4 5 .00 .00 .00 .04 .18 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 7 0 0 8 4 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.55 .49 .48 .53 .46 .43 ** ** ** ** ** ** 3 0 4 9 5 7
.00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77
.39 .48 .23 .28 .17 .31 .34 .33 .48 .47 .31 .42 .42 .55 .43 .55 ** ** * * ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 3 1 0 7 8 5 7 6 6 8 3 5 5 3 4 3 .00 .00 .04 .01 .12 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 4 1 2 5 2 3 0 0 6 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.62 .67 .51 .52 .56 ** ** ** ** ** 8 7 8 8 5
.00 .00 .00 .00 .00 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77
.26 .32 .24 .19 .11 .23 .34 .24 .45 .41 .36 .45 .45 .59 .31 .49 .62 * ** * * ** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** 0 6 9 7 3 8 4 7 0 0 8 6 6 2 9 0 8 .02 .00 .02 .08 .32 .03 .00 .03 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 2 4 9 5 9 7 2 1 0 0 1 0 0 0 5 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.65 .41 .49 .51 ** ** ** ** 7 8 2 2
.00 .00 .00 .00 0 0 0 0 77 77 77 77 77
.36 .62 .36 .33 .14 .21 .26 .36 .51 .43 .27 .48 .48 .63 .36 .48 .67 .65 ** ** ** ** * ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** 5 3 5 2 5 7 9 7 1 2 5 2 2 3 5 4 7 7 .00 .00 .00 .00 .20 .05 .01 .00 .00 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 1 0 1 3 8 8 8 1 0 0 5 0 0 0 1 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.63 .58 .55 ** ** ** 1 6 8
.00 .00 .00 0 0 0 77 77 77 77
.730
**
.000 77 .486
**
.000 77 .699
**
.000 77 .723
**
.000 77 .652
**
.000 77 .748
**
.000 77
118
VA R0 002 0
Pearson .27 .52 .41 .26 .18 .38 .07 .32 Correlati * ** ** * ** ** 8 6 4 7 2 6 8 6 on Sig. (2.01 .00 .00 .01 .11 .00 .49 .00 tailed) 5 0 0 9 2 1 8 4 N 77 77 77 77 77 77 77 77 VA Pearson .17 .41 .25 .41 .20 .30 .25 .36 R0 Correlati ** * ** ** * ** 9 7 8 1 9 3 0 0 002 on 1 Sig. (2.12 .00 .02 .00 .06 .00 .02 .00 tailed) 0 0 4 0 9 7 8 1 N 77 77 77 77 77 77 77 77 VA Pearson .19 .40 .31 .39 .14 .37 .21 .39 R0 Correlati ** ** ** ** ** 3 8 6 8 7 1 1 7 002 on 2 Sig. (2.09 .00 .00 .00 .20 .00 .06 .00 tailed) 2 0 5 0 2 1 5 0 N 77 77 77 77 77 77 77 77 TO Pearson .48 .71 .58 .61 .44 .63 .50 .60 TA Correlati ** ** ** ** ** ** ** ** 4 0 0 5 9 5 3 7 L on Sig. (2.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 N 77 77 77 77 77 77 77 77 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.49 .54 .40 .35 .35 .46 .23 .53 .51 .41 .63 ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** 4 6 6 3 3 7 2 9 8 8 1 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .04 .00 .00 .00 .00 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.54 .52 ** ** 0 8
.00 .00 0 0 77 77 77
.51 .64 .36 .46 .46 .50 .33 .46 .52 .49 .58 .54 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 2 9 4 7 7 1 7 5 8 2 6 0 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.77 ** 2
.00 0 77 77
.52 .66 .34 .45 .45 .55 .39 .43 .56 .51 .55 .52 .77 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 2 2 9 2 2 5 5 7 5 2 8 8 2 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.683
**
.000 77 .718
**
.000 77 .730
**
.000 77
77
.66 .68 .51 .69 .69 .73 .48 .69 .72 .65 .74 .68 .71 .73 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 3 7 6 2 2 0 6 9 3 2 8 3 8 0
1
.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
77
119
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2) Correlations VA R0 VA VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR 00 R00 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 TOT 01 002 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 AL VA R0 00 01
VA R0 00 02
VA R0 00 03
VA R0 00 04
VA R0 00 05
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
1
.698 .568 .583 .364 .546 .491 .535 .526 .263 **
.000
.69 ** 8
1
.00 0 77
77
77
**
77
**
77
**
77
*
77
77
**
77
*
77
*
77
**
77
*
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.808 .665 .453 .498 .436 .576 .530 .374 .229 .343 .377 .334 .368 .509 .581 .406 .394 .487 .755 **
*
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .045 .002 .001 .003 .001 .000 .000 .000 .000 .000
.000
77
.56 .808 ** ** 8
1
**
77
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
*
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.664 .561 .509 .438 .589 .534 .429 .231 .400 .327 .380 .352 .550 .499 .397 .366 .452 .750 **
*
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .043 .000 .004 .001 .002 .000 .000 .000 .001 .000
.000
77
.58 .665 .664 ** ** ** 3
1
**
77
77
**
77
**
77
**
77
**
77
.449 .573 .286 .389 .427 .443 **
.36 .453 .561 .449 ** ** ** ** 4
1
77
77
**
77
.654 .240 .430 .516 **
.184
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.328 .373 .446 .409 .444 .450 .245 .408 .480 .697
.195
77
.400 .387
77
77
**
77
.172 .210
**
77 .388
77
77
77
**
**
77 .198
**
77
*
77
**
*
77
77
77
.376 .391 .323 .319 .594
77
77
**
77
**
77
**
*
.000
77
**
77
**
.000 .036 .000 .000 .090 .000 .001 .135 .067 .000 .084 .001 .000 .004 .005 77
**
77
**
*
77
**
77
**
**
77
*
**
77
**
.000
77
**
77
**
.000 .000 .012 .000 .000 .000 .109 .004 .001 .000 .000 .000 .000 .032 .000 .000 77
*
77
**
*
77
**
*
**
77
.00 .000 .000 .000 1 77 77 77 77
**
*
**
77
.00 .000 .000 0 77 77 77
**
*
**
77
.00 .000 0 77 77
77
**
*
.000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .021 .107 .008 .010 .013 .001 .011 .000 .000 .002 .000 77
**
.300 .292 .282 .387 .287 .403 .426 .349 .469 .669
*
77
**
.185
**
77
**
77
77
77
120
VA R0 00 06
VA R0 00 07
VA R0 00 08
VA R0 00 09
VA R0 00 10
VA R0 00 11
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
.54 .498 .509 .573 .654 ** ** ** ** ** 6 .00 .000 .000 .000 .000 0 77 77 77 77 77
1
.338 .538 .660 .241 .253 .313 .260 .233 .463 **
.000
.49 .436 .438 .286 .240 .338 ** ** ** * * ** 1
1
.00 .000 .000 .012 .036 .003 0 77 77 77 77 77 77
.695 .540 **
77
.103 .136
77 .230
77 .182
*
77
**
77
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.273 .335 .364 .263 .293 .234 .244 .519
.000
.53 .576 .589 .389 .430 .538 .695 ** ** ** ** ** ** ** 5
1
77
77
77
77
**
77
**
77
*
77
**
77
*
77
77
77
.698 .291 .235 .351 .305 .272 .389 .469 .381 .481 .361 .435 .693 **
*
.000 .010 .040 .002 .007 .017 .000 .000 .001 .000 .001 .000
.000
77
.52 .530 .534 .427 .516 .660 .540 .698 ** ** ** ** ** ** ** ** 6
1
*
77
77
**
77
**
77
*
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.395 .424 .463 .318 .280 .575 .408 .537 .644 .480 .529 .775 **
*
.000 .000 .000 .005 .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
77
.26 .374 .429 .443 .241 .291 .395 * ** ** ** .195 * .103 * ** 3
1
**
77
77
**
77
*
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
77
77
.323 .437 .554 .499 .437 .414 .453 .287 .584 .526 .624 **
*
.004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000
.000
77
.18 .229 .231 .400 .253 .235 .424 .323 * * .184 ** * .136 * ** ** 5
1
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
**
77
*
77
**
*
**
77
.10 .045 .043 .109 .000 .026 .237 .040 .000 .004 7 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
**
*
**
77
.02 .001 .000 .000 .090 .035 .375 .010 .000 1 77 77 77 77 77 77 77 77 77
*
*
**
77
.00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 77 77 77 77 77 77 77 77
77
*
*
.000 .000 .375 .237 .044 .114 .016 .003 .001 .021 .010 .041 .032 77
*
*
*
77
**
77
**
*
77
.00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 0 77 77 77 77 77 77 77
77
*
*
.003 .000 .000 .035 .026 .006 .023 .041 .000 .070 .000 .000 .000 .000 77
*
.509 .423 .410 .400 .672
*
77
**
.208
**
77
**
77
77
77
.743 .430 .360 .499 .250 .356 .522 .382 .390 .553 **
*
.000 .000 .001 .000 .029 .001 .000 .001 .000
.000
77
**
77
**
77
*
77
**
77
**
77
**
*
**
77
**
77
77
77
121
VA R0 00 12
VA R0 00 13
VA R0 00 14
VA R0 00 15
VA R0 00 16
VA R0 00 17
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
.30 .343 .400 .328 .387 .313 .230 .351 .463 .437 .743 ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** 0 .00 .002 .000 .004 .001 .006 .044 .002 .000 .000 .000 8 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
1
.518 .499 .467 .406 .428 .429 .472 .452 .663 **
*
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
77
.29 .377 .327 .373 .260 .305 .318 .554 .430 .518 * ** ** ** .172 * .182 ** ** ** ** ** 2
1
.01 .001 .004 .001 .135 .023 .114 .007 .005 .000 .000 .000 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
77
77
**
77
**
77
.786 .592 .485 .483 **
.223
77
77
.422 .439 .637
.28 .334 .380 .446 .233 .273 .272 .280 .499 .360 .499 .786 * ** ** ** .210 * * * * ** ** ** ** 2
1
77
77
77
77
.645 .576 .392 .225 .374 .313 .620 **
*
.000 .000 .000 .049 .001 .006
.000
77
.38 .368 .352 .409 .388 .463 .335 .389 .575 .437 .499 .467 .592 .645 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 7
1
**
77
77
*
77
**
77
77
77
.516 .484 .495 .443 .511 .723 **
*
.000 .000 .000 .000 .000
.000
77
.28 .509 .550 .444 .364 .469 .408 .414 .250 .406 .485 .576 .516 * ** ** ** .198 .208 ** ** ** ** * ** ** ** ** 7
1
**
77
77
**
77
77
77
.412 .345 .368 .455 .644 **
*
.000 .002 .001 .000
.000
77
.40 .581 .499 .450 .376 .509 .263 .381 .537 .453 .356 .428 .483 .392 .484 .412 ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** 3
1
77
**
77
**
*
**
77
.00 .000 .000 .000 .001 .000 .021 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 0 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
**
*
**
77
.01 .000 .000 .000 .084 .070 .001 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000 .000 1 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
**
*
**
77
.00 .001 .002 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 1 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
77
**
*
.000
77
**
77
.000 .000 .000 .000 .051 .000 .000 77
**
77
**
*
77
**
**
**
77
.01 .003 .001 .000 .067 .041 .016 .017 .014 .000 .001 .000 .000 3 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
**
*
**
77
**
77
77
77
.555 .553 .570 .728 **
*
**
*
.000 .000 .000
.000
77
**
77
77
77
122
VA R0 00 18
Pearson .42 .406 .397 .245 .391 .423 .293 Correlati ** ** ** * ** ** ** 6 on Sig. (2.00 .000 .000 .032 .000 .000 .010 tailed) 0 N 77 77 77 77 77 77 77 VA Pearson .34 .394 .366 .408 .323 .410 .234 R0 Correlati ** ** ** ** ** ** * 9 00 on 19 Sig. (2.00 .000 .001 .000 .004 .000 .041 tailed) 2 N 77 77 77 77 77 77 77 VA Pearson .46 .487 .452 .480 .319 .400 .244 R0 Correlati ** ** ** ** ** ** * 9 00 on 20 Sig. (2.00 .000 .000 .000 .005 .000 .032 tailed) 0 N 77 77 77 77 77 77 77 TO Pearson .66 .755 .750 .697 .594 .672 .519 TA Correlati ** ** ** ** ** ** ** 9 L on Sig. (2.00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 tailed) 0 N 77 77 77 77 77 77 77 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.481 .644 .287 .522 .429 **
**
*
**
**
.223
.225 .495 .345 .555 *
**
**
**
1
.000 .000 .012 .000 .000 .051 .049 .000 .002 .000 77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.361 .480 .584 .382 .472 .422 .374 .443 .368 .553 .486 **
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
.486 .588 .658 **
*
.000 .000
.000
77 1
.001 .000 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.435 .529 .526 .390 .452 .439 .313 .511 .455 .570 .588 .653 **
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.653 .688
*
.000
.000
77
77
1
.740
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
.000 77
77
.693 .775 .624 .553 .663 .637 .620 .723 .644 .728 .658 .688 .740 **
*
**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 77
*
**
1
**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
123
Variabel Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Y) Correlations
VAR00 Pearson 001 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 002 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 003 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 004 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 005 Correlati on Sig. (2tailed) N
VAR 0000 1
VAR0 0002
1
.746
**
VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 TOT 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 AL .524
**
.481
**
.504
**
.452
**
.577
**
.446
**
.539
**
.343
**
.398
**
.362
**
.441
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.001
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
**
1
.746
.000 77 .524
**
.625
**
.598
**
.624
**
.562
**
.615
**
.486
**
.427
**
.506
**
.432
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
**
1
.549
77 .628
**
.606
**
.470
**
.534
**
.441
**
.534
**
.503
**
.477
**
.517
**
.637
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
**
1
.602
.000
77
77
77
**
**
.000
.000
.625
.602
.000
.000
**
**
.000
77
.504
.628
.000
.000
**
**
.000
.000
.481
.549
.606
**
.626
**
.675
**
.516
**
.720
**
.542
**
.599
**
.586
**
.678
**
.565
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
**
1
.626
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
.648
**
.728
**
.655
**
.618
**
.504
**
.561
**
.569
**
.511
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
.181
.648 **
.115 .000 77
77
**
.759
.308
**
.006 .000 77
77
*
.709
.262
**
.021 .000 77
77
**
.827
.567
**
.000 .000 77
77
**
.803
.422
**
.000 .000 77
77
124
VAR00 Pearson 006 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 007 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 008 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 009 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 010 Correlati on Sig. (2tailed) N VAR00 Pearson 011 Correlati on Sig. (2tailed) N
.452
**
.598
**
.470
**
.675
**
.648
**
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
.577
**
.624
**
.534
**
.516
**
.728
**
1
77
77
**
1
.658
.750
**
77
**
1
.794
77 .788
**
77
**
1
.741
77
77
77
77
77
77
**
.664
**
77
**
1
.740
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.561
**
.518
**
.591
**
.600
**
**
77
.000
**
.419
77
.000
.586
**
77
.000
**
.639
77
.000
.477
**
.000
.000
**
.651
.000
.000
.427
**
.000
.000
**
.740
.000
.002
.398
**
77
77
.660
.329
77
77
**
**
77
.000
.609
.751
77
.000
**
**
77
.000
.504
.600
.003
.000
**
**
.000
.000
.599
.664
.000
.000
**
**
.000
.000
.503
.741
.000
.000
**
**
77
77
.486
.366
77
77
**
**
77
77
.343
.581
77
77
**
**
77
77
.569
.591
77
77
**
**
.001
.000
.618
.660
.000
.000
**
**
.000
.000
.542
.788
.000
.000
**
**
.000
.000
.534
.794
.000
.000
**
**
77
.000
.615
.411
77
77
**
**
77
77
.539
.610
77
77
**
**
77
77
.655
.518
77
77
**
**
.000
77
.720
.609
.000
.000
**
**
.000
.000
.441
.569
.000
.000
**
**
.000
.000
.562
.750
.000
.000
**
**
.000
.000
.446
.658
.651
**
.756
**
.648
**
.450
**
.000
.000
.000
77
77
77
77
**
1
.756
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
.589
**
.645
**
.000
.000
77
77
.488
**
.798 **
.000 .000 77
77
**
.818
.318
**
.005 .000 77
77
**
.845
.465
**
.000 .000 77
77
**
.823
.360
**
.001 .000 77
77
**
.792
.474
**
.000 .000 77
77
**
.779
.531
**
.000 .000 77
77
125
VAR00 Pearson ** ** ** ** 012 Correlati .362 .506 .517 .678 on Sig. (2.001 .000 .000 .000 tailed) N 77 77 77 77 VAR00 Pearson ** ** ** ** 013 Correlati .441 .432 .637 .565 on Sig. (2.000 .000 .000 .000 tailed) N 77 77 77 77 VAR00 Pearson ** * ** 014 Correlati .181 .308 .262 .567 on Sig. (2.115 .006 .021 .000 tailed) N 77 77 77 77 TOTAL Pearson ** ** ** ** Correlati .648 .759 .709 .827 on Sig. (2.000 .000 .000 .000 tailed) N 77 77 77 77 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.569
**
.610
**
.581
**
.751
**
.639
**
.648
**
.589
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
.511
**
.411
**
.366
**
.329
**
.419
**
.450
**
.645
**
1
77
77
**
1
.392
.000
.001
.003
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
**
.488
**
.318
**
.465
**
.360
**
.474
**
.531
**
**
.000
.000
.422
.392
.441
**
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
**
.845
**
.823
**
.792
**
.779
**
.792
**
**
.663
.594
1
.001
.818
77
**
.594
.000
**
**
77
77
.005
.798
.792
.000 .000
77
.000
**
**
**
.000 .000
.000
.803
.441
.663
**
77 .599 **
.000 77
77
**
1
.599
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
126
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .930 22
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .944 20
Variabel Kinerja Pemadam Kebakaran (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .944 14
Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas
116
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
77 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 4.50206633
Absolute
.083
Positive
.083
Negative
-.038
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
.083 .200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Hasil Uji Hetrokedastisitas
117
Hasil Uji Park Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Model 1
(Constant)
B
Error
Beta
T
22.514
14.476
-4.714
3.521
-.180
.143
2.996
.006
LN_PELATIHAN
LN_KESELAMATAN
Sig.
1.555
Tolerance
VIF
.124
1.339 .048
.185
.725
1.380
.962
.725
1.380
a. Dependent Variable: RES_2
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
Model 1 (Constant)
Pelatihan Keselamatan_dan_Kesehatan_ kerja a. Dependent Variable: Kinerja
a
Standardiz Unstandardiz ed ed Coefficient Coefficients s Std. B Error Beta 1.34 7.137 5 .249
.086
.445
.080
t
Sig .
- .85 .188 1
2.88 .00 5 5 5.56 .00 .535 6 0 .277
Collinearity Statistics Toleran ce VIF
1.45 1 1.45 .689 1 .689
118
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Hasil Uji Statistik t a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) -1.345 7.137 Pelatihan .249 .086 Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 a. Dependent Variable: Kinerja
Standardized Coefficients Beta
t -.188 .277 2.885 .535 5.566
Sig. .851 .005 .000
Hasil Uji Statistik F a
ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. b 1 Regression 1728.262 2 864.131 41.512 .000 Residual 1540.414 74 20.816 Total 3268.675 76 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
b
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a
.727
.529
.516
4.56250
2.250
a. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan b. Dependent Variable: Kinerja
119