40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Geografis Wilayah Kecamatan Turi Kecamatan Turi termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Lamongan dengan luas wilayah 1.869,78 km2. Dalam menjalankan pelayanan pada masyarakat, wilayah kerja Kecamatan Turi terdiri dari 16 Desa, 26 Dusun dan 103 RW serta 245 RT. Adapun jarak lokasi pusat pemerintahan Kecamatan Turi
dengan wilayah desa terjauh adalah 30 km (waktu tempuh 45 menit),
sedangkan untuk jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Lamongan adalah 25 km (dengan waktu tempuh 1 jam) dan jarak dengan Ibu Kota Propinsi Jawa Timur yaitu + 94 km (waktu tempuh 2,5 jam). Daerah ini berada 137 m diatas permukaan laut dan beriklim tropis dengan suhu terendah berkisar 26oC sampai dengan suhu tertinggi berkisar 31oC denga kisaran rata-rata 27oC. Curah hujan berkisar 1500 mm/tahun dengan mempunyai dua musim, yaitu musin penghujan dan musin kemarau. Musim penghujan biasanya berkisar antara bulan Agustus sampai dengan bulan juni, sedangkan musim kemarau berlangsung antara bulan juni sampai dengan bulan Desember. Namun kadangkala dijumpai dimana seminggu hujan kemudian seminggu kemarau.
40
41
Kondisi wilayah menurut keadaan tata guna tanah, Kecamatan Turi terdiri dari tanah pertanian, pertambakan, perkampungan dan perumahan serta beberapa lokasi yang dipergunakan untuk pabrik dan pergudangan baik
sekala
kecilmaupun besar. Adapun tata guna tanah di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, adalah : Tabel 4.1 Data Penggunaan Lahan Tanah di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Penggunaan Tanah Lahan pertanian Pertambakan Pekarangan Perkampungan Kawasan Industri Perumahan Fasilitas Umum Lain-lain Jumlah
Luas Wilayah (Ha) 250,5 239,7 179,2 626,8 161,3 269,1 118,1 25,8 1.869,78
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Wilayah Kecamatan Turi yang memiliki luas 1.869,78 Ha memiliki jumlah penduduk pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 64.230 jiwa yang mana sebanyak 62.790 atau sebesar 97,76% adalah penduduk tetap dan sebanyak 1.440 jiwa atau sebesar 2,24% adalah penduduk musiman. Adapun kelompok penduduk berdasar jenis kelamin adalah seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Berdasar Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
1
Laki-laki
32.268
50,24%
2
Perempuan
31.962
49,76%
Jumlah
64.230
100%
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
42
Berdasar data dalam tabel di atas, bahwa penduduk di wilayah Kecamatan Turi adalah sebanyak 64.230 yang mana sebanyak 32.268 (50,24%) jiwa adalah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 31.962 (49,76%) jiwa adalah penduduk perempuan. Adapun klasifikasi penduduk berdasar agama, yang lebih jelasnya peneliti sajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Berdasar Agama No 1 2 3 4 5
Jenis Kelamin Islam Protestan Khatolik Hindu Budha Jumlah
Jumlah 62,091 1.453 344 152 190 64.230
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Prosentase 96,67% 2,26% 0,54% 0,24% 0,30% 100%
Sesuai dengan data dalam tabel di atas, dimana penduduk di wilayah Kecamatan Turi dari 64.230 jiwa yang beragama islam adalah sebesar 96,67%, penduduk yang beragama Protestan adalah sebesar 2,26%, dan yang beragama Khatolik adalah sebesar 0,54%. Sedangkan penduduk yang beragama Hindu sebesar 0,24% dan yang beragama Budha sebesar 0,30%. Dengan demikian sangat jelas bahwa penduduk di wilayah Kecamatan Turi, mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat di wilayah Kecamatan Turi bekerja di berbagai sektor baik pertanian, perikanan (tambak), pegawai negeri sipil, ABRI dan Polri serta di sektor swasta. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi masyarakat berdasar aktivitas keseharian adalah sebagai berikut :
43
Tabel 4.4 Komposisi Penduduk berdasar Aktivitas Keseharian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jenis Pekerjaan Belum Bekerja Petani Nelayan (perikanan tambak) Pedagang Pegawai Negeri Sipil Anggota TNI Anggota Polri Purnawirawan TNI & Polri Pensiunan PNS Pegawai Swasta Wirausaha Buruh Pelajar Mahasiswa Dokter Guru/Dosen Tenaga Medis Lain Pejabat Negara Lain-lain
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Jumlah 3088 659 51 407 937 219 237 112 788 5344 1419 639 4146 361 14 319 18 58
Berdasar aktivitas keseharian penduduk di Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, maka jenis aktivitas penduduk mayoritas adalah pegawai swasta. Adapun komposisi penduduk berdasar jenjang pendidikan seperti tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 4.5 Komposisi Penduduk berdasar Jenjang Pendidikan No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenjang Pendidikan SD SLTP SMU Akademik Diploma Sarjana (S1) Pascasarjana (S2) Program doktor (S3)
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Jumlah 7279 6312 10228 210 98 1616 75 4
44
Berdasar jenjang pendidikan, seperti halnya tersaji dalam tabel di atas maka jenjang pendidikan terbanyak yang dimiliki oleh masyarakat di Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan adalah untuk jenjang pendidikan SMU.
4.1.2. Sumber Daya Manusia Kecamatan Turi Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi suatu organisasi atau lembaga baik itu swasta maupun lembaga kepemerintahan baik itu didalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara kebutuhan keterkaitan untuk tercapainya tujuan organisasi terkait. Dalam mendukung kelancaran kegiatan operasional pelayanan di Kantor Kecamatan Turi didukung oleh 25 orang pegawai yang terdistribusi di beberapa seksi yang ada. Untuk lebih jelasnya, dalam tabel-tabel berikut akan disajikan komposisi pegawai berdasar criteria yang ada. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Data Pegawai Kecamatan Turi Berdasar Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
1
Laki-laki
2
Perempuan Jumlah
Jumlah (Orang) 17
Prosentase (%) 68%
8
32%
25
100%
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Berdasar data di atas, dapat diketahui bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dimana dari 25 orang pegawai dimana sebanyak 17 (68%) orang adalah pegawai laki-laki dan sebanyak 8 (32%) orang
45
adalah pegawai dengan jenis kelamin perempuan. Data pegawai berdasar jenjang pendidikan dapat peneliti sajikan dalam tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Data Pegawai Kecamatan Turi Berdasar Tingkat Pendidikan No. 1 2 3
Jenis Kelamin SMA (Sederajat)/D1 Sarjana Muda (D3) Sarjana (S1) Jumlah
Jumlah (Orang) 8 2 15 25
Prosentase (%) 32% 8% 60% 100%
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Sesuai data yang terdapat dalam tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa pegawai dengan jenjang pendidikan yang telah diselesaikan, untuk tingkat SMA Sederajat/D1 sebesar 32%, tingkat pendidikan sarjana muda (D3) adalah sebesar 8%, sedangkan untuk jenjang pendidikan Sarjana (S1) sebesar 60%. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pegawai terbanyak adalah laki-laki dengan tingkat pendidikan yang telah diselesaikan yaitu Sarjana (S.1). Untuk selanjutnya adalah data komposisi pegawai berdasar usia pada saat dilakukan penelitian, untuk lebih jelasnya seperti yang tersaji dalam tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Data Pegawai Kecamatan Turi Berdasar Usia Pegawai No. 1 2 3 4 5
Usia Pegawai (Tahun) < 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun 46 – 50 tahun > 51 tahun Jumlah
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Jumlah (Orang) 2 3 5 9 6 25
Prosentase (%) 8% 12% 20% 36% 4% 100%
46
Seseuai dengan data yang terdapat dalam tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa dari 25 orang pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Turi terbanyak adalah pegawai dengan usia antara 41 – 45 tahun yaitu sebesar 36%.
4.1.3. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Turi Organisasi adalah suatu sistem kerjasama dari kelompok orang untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi harus disusun berdasarkan pola yang jelas dalam pembagian tugas dan wewenang agar tidak terjadi keseimbangan tugas masing-masing. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 25 Tahun 2000 tentang organisasi Kecamatan di Kabupaten Lamongan yang kemudian dijabarkan dengan Keputusan Bupati Lamongan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi di Kantor Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan selain Camat dan Sekretaris Camat ada beberapa seksi, yaitu : 1.
Kasi Pemerintahan
2.
Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Seksi Ketertiban)
3.
Kasi Fisik dan Prasarana (Seksi Pembangunan)
4.
Kasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Seksi Kesejahteraan) Secara lebih jelas bahwa model struktur organisasi di Kantor Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan adalah :
47
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Turi CAMAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PEMERINTAHAN
SEKSI KETERTIBAN
SEKCAM
SEKSI PEMBANGUNAN
SEKSI KESEJAHTERAAN
Sumber : Buku Profil Kecamatan Turi 2013
Berdasar pada bagan struktur organisasi di atas, maka tugas, dan fungsi masing-masing struktur organisasi sesuai dengan peraturan di atas, adalah sebagai berikut : 1.
Camat a. Tugas Camat Camat mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh kepala daerah untuk menangani sebagian urutan otonomi daerah. b. Fungsi Camat Untuk menyelenggarakan tugas, camat mempunyai fungsi : 1) Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat 2) Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban undangan; 3) Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
48
4) Pengkoordinasian pemeliharaan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan; 5) Pembinaan penyelenggaraan pemerintah Kelurahan 6) Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya; 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Kewenangan Camat Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan Kepala Daerah Camat dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan tata cara yang berlaku dan disertai pembiayaan sebanding dengan besarnya kewenangan yang dilimpahkan. 2.
Sekretaris Kecamatan Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas membantu camat dalam melakukan tugas penyelenggaraan pemerintah dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat kecamatan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud sekretaris kecamatan mempunyai fungsi : a.
Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program anggaran dan laporan kecamatan;
b.
Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
c.
Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d.
Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga, perlengkapan atau perlengkapan kantor, kearsipan dan perpustakaan;
49
e.
Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
f.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang ketatausahaan;
g.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan dan fungsinya.
3.
Seksi Pemerintahan Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintah. Seksi pemerintah mempunyai fungsi : a.
Penyusunan rencana program dan petunjuk teknik di bidang urusan pemerintahan;
b.
Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknik di bidang urusan pemerintahan;
c.
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang urusan pemerintah;
d.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang urusan pemerintah;
e.
Pelaksanan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Seksi Ketertiban) Seksi ketentraman dan ketertiban umum mempunyai tugas membantu camat dalam menyiakan bahan perumusan kebijakan, pelaksanan evaluasi dan
50
pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban umum, Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum mempunyai fungsi : a.
Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan ketentraman dan ketertiban umum;
b.
Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan ketentraman dan ketertiban umum;
c.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
d.
Melaksanakan tugas lain yan diberikan oleh cmat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5.
Seksi Fisik dan Prasarana (Seksi Pembangunan) Seksi fisik dan prasarana mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan fisik dan prasarana. Seksi fisik dan prasarana mempunyai fungsi : a.
Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan fisik dan prasarana;
b.
Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan fisik dan prasarana;
c.
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang urusan fisik dan prasarana;
d.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang urusan fisik dan prasarana;
e.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanan tugas;
51
f.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6.
Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Seksi Kesejahteraan Rakyat) Seksi sosial dan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas membantu
camat
dalam
menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan sosial dan pemberdayaan masyarakat;
b.
Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan sosial dan pembayaran masyarakat;
c.
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instnasi lain di bidang urusan sosial dan pemberdayaan masyarakat;
d.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang urusan sosial dan pemberdayaan masyarakat;
e.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7.
Kelompok Jabatan Fungsional Tugas dan fungsinya hanya sebagai koordinator atau tidak mempunyai eselow, maksudnya hanya mengikuti jika ada kegiatan yang ada di Kantor
52
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Misalnya : penyuluhan KB, penyuluhan-penyuluhan yang lain.
4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya. atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya instrumen tersebut. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product moment antara skor butir dengan skor skalanya. Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi 0.30. (Azwar : 2008 : 153). Hasil pengukuran validitas instrument penelitian diperoleh hasil r hitung (Pearson Corelation) seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 4.9 Nilai Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel 1. 2. Kepuasan kerja (X) 3. 4. 5. 1. 2. 3. Komitmen pegawai 4. (Y) 5. 6. 7.
Indikator Variabel Kepuasan pada pekerjaan Kepuasan pada pembayaran Kepuasan Pada Promosi Kepuasan Pada Supervisi Kepuasan Pada Rekan Kerja Bersedia Mematuhi Peraturan Kesediaan Untuk Bekerja Keras Bersedia Untuk Ikut Terlibat Bangga Terhadap Instansi Kehadiran di tempat kerja Bersedia Untuk Tetap Bekerja Bersedia Untuk Bersungguh-Sungguh
Sumber : Lampiran 3 (Diolah Mei 2014)
Pearson Corelation 0.567 0.633 0.636 0.577 0.608 0.524 0.604 0.570 0.581 0.583 0.576 0.579
53
Berdasar tabel 4.9 di atas. menunjukkan bahwa nilai r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari 0.30, dengan demikian bahwa instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dapat dikatakan valid.
4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan bilamana suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih. maka untuk mengukur gejala yang sama akan menghasilkan pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pada penelitian ini digunakan uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach. Jika koefisien Cranbach alpha sebesar 0,6 atau lebih, maka instrument penelitian tersebut dapat dikatakan reliable (Hadi. 2009). Pengukuran uji reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Nilai Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian No.
Variabel Penelitian
Nilai Alpha Cronbach
1
Kepuasan kerja (X)
0,8644
2
Komitmen pegawai (Y)
0,8064
Sumber : Lampiran 4 (Diolah Mei 2014)
Berdasar tabel di atas nilai Alpha Cronbach dari masing-masing variabel lebih dari 0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item-item dalam kuesioner penelitian tersebut adalah reliable (andal).
54
4.2.3. Diskripsi Frekuensi Skor Indikator Variabel Penelitian Diksiripsi frekuensi skor indkator variabel penelitian merupakan analisis diskripsi tentang jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel penelitian. Untuk mengetahui baik tidaknya kondisi varibel penelitian, dengan didasarkan pada nilai rata-rata mean yang kemudian di lakukan standarisasi pengkategorian dengan mengacu pada indikator rentang pengukuran nilai yang dikemukakan oleh Nadsir (2009), apabilai nilai rata-rata berada pada rentang nilai : < 2.50 2.51 – 3.00 3.01 – 3.50 > 3.51
Termasuk dalam kategori Kurang Termasuk dalam kategori Cukup Termasuk dalam kategori Baik Termauk dalam kategori Sangat Baik
Adapun hasil distribusi frekuensi skor indicator variabel penelitian seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini : 1.
Distribusi Frekuensi Skor Indikator Kepuasan kerja (X1) Untuk mengukur indikator kepuasan kerja disampaikan 5 (lima) pernyataan dan setelah didistribusikan berdasar alternatif jawaban responden diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Deskripsi Indikator Variabel Kepuasan kerja (X1) Indikator Variabel
a 5 1 1 2 1,6
1. Kepuasan pada pekerjaan 2. Kepuasan pada pembayaran 3. Kepuasan Pada Promosi 4. Kepuasan Pada Supervisi 5. Kepuasan Pada Rekan Kerja Jumlah Proentase Rata-rata Mean Sumber : Lampiran 5 (Diolah Mei 2014)
Skor Indikator b c d 4 3 2 7 14 4 7 13 3 11 9 4 10 13 2 10 10 4 45 59 17 36,0 47,2 13,6
e 1 1 1 2 1,6
∑ Mean Skor 25 3.1200 25 3.1600 25 3.2000 25 3.3200 25 3.3200 125 16,1200 100 3,224
55
Hasil distribusi dalam tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 25 orang responden yang memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan sebagai indicator pengukuran variabel kepuasan kerja (X1) didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) terdapat sebesar 1,6%. responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 36,0%, kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 47,2% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) terdapat sebesar 13,6% sedang yang memilih alternatif jawaban (e) terdapat sebesar 1,6%. Berdasar pada hasil tersebut bahwa responden sebagian besar memilih alternatif jawaban (c). Sedangkan berdasar rata-rata nilai mean yang didapat yaitu sebesar 3,22, besarnya nilai rata-rata tersebut termasuk dalam rentang nila antara 3.01 – 3.50 yang berarti termasuk dalam kategori baik. Berdasar hasil tersebut maka Kepuasan kerja pegawai di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dalam kategori baik.. 2.
Distribusi Frekuensi Skor Indikator Komitmen pegawai (Y) Untuk mengetahui tanggapan responden tentang komitmen pegawai yang diberikan oleh organisasi. kepada 100 orang responden terdapat 5 (lima) pernyataan dan diperoleh distribusi frekuensi skor indikator variabel seperti dalam tabel berikut ini :
56
Tabel 4.12 Deskripsi Indikator Variabel Komitmen Pegawai (Y) Indikator Variabel
a 5 4
1. Bersedia Mematuhi Peraturan 2. Kesediaan Untuk Bekerja 3 Keras 3. Bersedia Untuk Ikut Terlibat 1 4. Bangga Terhadap Instansi 2 2 5. Kehadiran di tempat kerja 6. Bersedia Untuk Tetap Bekerja 1 7. Bersedia Untuk BersungguhSungguh 2 Jumlah 15 Proentase 8,57 Rata-rata Mean Sumber : Lampiran 5 (Diolah Mei 2014)
Skor Indikator b c d 4 3 2 5 13 3
e 1 -
9 9 6 9 10
12 13 16 9 12
1 2 1 5 2
7 10 6 55 85 20 31,43 48,57 11,43
∑ Mean Skor 25
3.4000
-
25 25 25 25 25
3.5600 3.3600 3.3600 3.3200 3.4000
-
25 175 100
3.2000 23,600 3,371
Hasil distribusi dalam tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan indikator pengukuran variabel komitmen pegawai (Y). didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) ada sebesar 8,57%, responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 31,43%, kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 48,57% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) sebesar 11,43%. Berdasar hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memilih alternatif jawaban (c), sedangkan untu mengetahui bahwa tingkat komitmen pegawai yaitu dengan berdasar pada nilai rata-rata mean yang didapat, hasil analisis diperoleh nilai rata-rata nilai mean yang didapat untuk variabel komitmen pegawai adalah sebesar 3,37 dan nilai rata-rata tersebut berada pda tolok ukur nilai antara 3.01 – 3.50 hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan
57
komitmen pegawai di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan termasuk dalam kategori cukup baik.
4.2.3. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu penelitian. Proses penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan shofwere statistik SPSS (Statistical Program for Social Sciences) 11.01 for Windows Version. Berdasar analisis data, maka diperoleh suatu hasil seperti tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 4.13 Koefisien Regresi Linier Sederhana
α (konstanta)
6,193
Standardized Coefficien Beta -
a1 = Kepatuhan Membajar PBB (X1)
0,573
0,634
Model
Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi (R Square) Adjusted R square
Unstandardized Coefficien B
: 0,810 : 0,656 : 0,643
Sig. t hitung 0,003
F hitung : 9,002 Sig. : 0,000
Sumber : Lampiran 6 (Diolah Mei 2014) Sesuai dengan model analisis yang digunakan, yaitu regresi linier berganda, maka dapat dilakukan analisis dengan rumus umum : Y = α + β1X1 + e Sehingga diperoleh persamaan nilai koefisien regresi sebagai berikut : Y = 6,193 + 0,573 X1 + e
58
Nilai-nilai koefisien regresi linier sederhana dari persamaan di atas dapat mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. Diperoleh nilai α (konstanta) yaitu 6,193, mempunyai pengertian bahwa jika nilai faktor kepuasan kerja (X) sama dengan nol, maka komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan adalah sebesar 6,193. 2. Nilai yang didapat yaitu β1 sebesar 0,573, mempunyai pengertian bahwa setiap peningkatan nilai faktor kepuasan kerja (X) sebesar satu satuan, maka akan mengakibatkan perubahan dengan arah yang sama terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan sebesar 0,573.
4.2.4. Analisis Koefisien Korelasi (R) Berdasar tabel 4.8 di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,810. Dengan nilai koefisien sebesar 0,810 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh mempunyai derajat keeratannya sangat kuat karena mendekati nilai 1. Sedangkan tanda koefisien regresi linier yang positif menandakan hubungan yang terjadi searah, artinya semakin meningkat nilai faktor kepuasan kerja (X), maka komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan juga akan mengalami peningkatan.
59
4.2.5. Nilai Koefisien Determinasi (R square) Variabel Penelitian Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja (X) terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dapat diketahui pada nilai R-squared yakni sebesar 0,656. Ini mengandung arti bahwa variabel kepuasan kerja (X) terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan sebesar 0,656 atau 65,6%, sedangkan sisanya sebesar 34,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja (X) mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan .
4.2.6. Pengujian Hipotesis Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS dapat diketahui koefisien-koefisien yang digunakan untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji t, dasar pengujian hipotesis penelitian adalah : 1.
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan kerja (X) terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
2.
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan kerja (X) terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.
60
Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan untuk t hitung sebesar 0,000, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,003 < 0,05). Berdasar hasil tersebut, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas faktor kepuasan kerja (X) terhadap variabel terikat komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian adalah suatu penegasan dan sekaligus sebagai pembenar atas hasil suatu penelitian. Berdasar hasil distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel kepuasan kerja dengan pencapaian prosentase untuk alternatif jawaban cukup setuju dengan pernyataan yang disampaikan yaitu sebesar 47,2%, sedangkan untuk mengukur dan mengtahui tentang kepuasan kerja ditunjukkan oleh rata-rata nilai mean variabel yang didapat yaitu sebesar 3,22, besarnya nilai rata-rata tersebut termasuk dalam rentang nila antara 3.01 – 3.50 yang berarti termasuk dalam kategori baik. Berdasar hasil tersebut maka Kepuasan kerja pegawai di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dalam kategori baik. Berdasar hasil tersebut maka kepuasan kerja di
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dapat dikatakan cukup baik.
Sedangkan hasil koefisien regresi untuk variabel kepuasan kerja terhadap komitmen pegawai pegawai pada Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan sebesar 0,573 Besarnya nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa pengaruh variabel kepuasan kerja pegawai terhadap komitmen pegawai pegawai pada Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ada pengaruh positif, yang artinya
61
setiap terjadi kenaikan satu unit skor kepuasan kerja, maka akan diikuti dengan meningkatnya komitmen pegawai pegawai pada Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan rabaya sebesar 0,573 pada konstanta 6,193. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan komitmen pegawai di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh tingkat kepuasan kerja. Berdasar hasil analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,810. Hal tersebut menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh mempunyai derajat keeratannya sangat kuat karena mendekati nilai 1. Sedangkan hasil analisi koefisien determininasi R-squared
yakni sebesar 0,656. Ini mengandung arti
bahwa variabel kepuasan kerja (X) terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan sebesar 0,656 atau 65,6%, sedangkan sisanya sebesar 34,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Sementara itu hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk t hitung sebesar 0,003, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,000 < 0,05). Dengan demikian bahwa
kepuasan kerja (X) berpengaruh
signifikan terhadap komitmen pegawai (Y) di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Semakin baik tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak PBB, maka pelaksanan pembangunan juga akan terlaksana dengan baik.