BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data kuantitatif sebagai data penunjang. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti ingin memahami arti dari pengalaman individu berdasarkan perilaku yang dimunculkannya serta aktivitas mental yang mendasarinya dengan batasan central phenomenon berupa konstruk psikologi yang dipahami berdasarkan sudut pandang subyek penelitian (Herdiansyah, 2015). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif sebagai data penunjang. Data tersebut digunakan sebagai data acuan untuk mengidentifikasi subjek penelitian atau dengan kata lain untuk melakukan purposive sampling. Sementara itu, alasan peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif adalah karena peneliti membutuhkan data yang lengkap dan mendalam dari subyek untuk dapat memahami isi perenungan pada pasien kanker yang mengalami posttraumatic growth. Melalui pendekatan penelitian kualitatif, peneliti mengharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai tema-tema perenungan survivor kanker payudara yang mengalami posttraumatic growth. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Fenomenologi adalah sebuah studi yang berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga tataran “keyakinan” Individu yang bersangkutan (Herdiansyah, 2015).
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3 Subyek Penelitian Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposeful sampling. Purposeful sampling merupakan teknik dalam nonprobability sampling yang berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subyek yang dipilih, karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan (Herdiansyah, 2015). Alasan peneliti menggunakan teknik purposeful sampling adalah untuk menemukan subyek penelitian yang memiliki karakteristik yang khas atau unik, yaitu sebagai berikut: a) Wanita b) Berusia minimal 18 tahun c) Telah terdiagnosis kanker payudara selama lebih dari 1 bulan d) Mengalami posttraumatic growth (diidentifikasi berdasarkan skor pada alat ukur short form of the posttraumatic growth inventory milik Can, dkk, 2010) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitati digunakan sebagai teknik penunjang. A. Teknik pengumpulan data kuantitatif Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data kuantitatif yang digunakan adalah short form of the posttraumatic growth inventory atau PTG-SF (Cann, et al., 2010). Alasan dipilihnya instrument ini adalah keadaan pasien kanker yang tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas fisik yang terlalu banyak.
PTG-SF dapat
digunakan pada beberapa kondisi, seperti (1) subyek yang tidak dapat terlalu banyak melakukan aktivitas fisik (seperti pasien kanker), (2) keadaan dimana waktu untuk pengambilan data terbatas, dan (3) ketika dibutuhkan pengukuran lain, namun energy pasien terbatas (Cann, et al., 2010).
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Teknik pengumpulan data kualitatif Teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, khususnya wawancara semi tersetruktur. Kelebihan wawancara terstruktur yaitu, memiliki karakteristik fleksibel, menekankan pada kedalaman bahasan, dan dapat dianalisis dengan berbagai metode (Herdiansyah, 2015). 3.5 Instrumen Penelitian A. Data kuantitatif Instrumen kuantitatif dalam penelitian ini adalah terjemahan dari short form posttraumatic growth inventory atau PTG-SF. Reliabilitas ke-10 item dari PTG-SF hanya sedikit lebih rendah dari format lengkap posttraumatic growth inventory (PTGI), dimana total nilai reliabilitas PTG-SF adalah .90 pada berbagai sampel (Cann, et al., 2010). Proses menerjemahkan PTG-SF dilakukan secara back to back translation. Dalam penelitian ini, penulis melibatkan dua orang tenaga ahli untuk membantu penulis dalam menyelesaikan proses tersebut yaitu Prof.Dr. Sri Hastanto, S.kar dan Janet Lesly. Teknik back to back translation dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan. Pada tahap ke-1, Penulis menerjemahkan PTG-SF dari bahasa asalnya ke dalam bahasa Indonesia. Pada tahap ke-2, Penulis meminta bantuan seorang tenaga ahli (Prof.Dr. Sri Hastanto, S.kar) untuk memperbaiki hasil terjemahan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ke-3, seorang tenaga ahli
berkebangsaan
Inggris
(Janet
Lesly)
diminta
untuk
menerjemahkan kembali hasil terjemahaan yang telah diperbaiki tersebut ke dalam bahasa asalnya yakni, bahasa inggris. B. Data Kualitatif Instrumen yang akan digunakan untuk mengali data kualitatif dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan alat bantu. Isi dari pedoman wawancara adalah beberapa pertanyaan kunci yang dapat membantu mengidentifikasi area yang ingin diteliti, tetapi juga tetap
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
memberikan ruang bagi interviwer atau interviewee untuk memberikan ide atau respon yang lebih detail. Alat bantu yang digunakan peneliti adalah perekam suara dalam telepon genggam, karena
kapasitas
rekamannya
besar,
mudah
dibawa
dan
mempermudah peneliti untuk mendengar ulang hasil wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan alat tulis dan buku tulis untuk mencatat hal-hal yang tidak ditangkap alat merekam audio, seperti tingkahlaku subjek selama wawancara, suasana dan kondisi tempat saat wawancara. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1
Tahap Persiapan 1. Penyusunan alat Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala PTG-SF dan pedoman wawancara sebagai alat untuk mengumpulkan data. Skala PTG-SF didapatkan dari hasil back to back translation dengan skala PTG-SF miliki Can, dkk (2006). Sedangkan, pedoman wawancara yang disusun merupakan bentuk oprasionalisasi dari teori mengenai isi perenungan yang dijabrkan dalam pertanyaan terbuka. 2. Cara mendapatkan subjek Untuk mendapatkan subjek yang sesuai dengan kriteria yang ditentiukan, maka peneliti mendatangi support group CISC dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Di CISC, Setelah mengurus berbagai kelengkapan perijinan untuk pengambilan data, peneliti langsung dibantu oleh anggota pengurus CISC untuk mencari subjek penelitian yang sesuai. Sementara itu, di RSPAD Gatot Soebroto, setelah mengurus perijinan dan membayar biaya penelitian sebesar Rp.750.000, peneliti diberikan bimbingan terlebih dahulu satu orang psikolog dan satu orang psikiater dari RSPAD. Kemudian, Dalam
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mendapatkan subjek yang sesuai dengan penelitian ini, peneliti dibantu oleh staf-staf medis pada poliklinik bedah. Peneliti melakukan wawancara singkat kepada 10 orang pasien kanker payudara dan meminta mereka untuk mengisi skala PTG-SF untuk mengidentifikasi subjek penelitian yang sesuai. Dari kesepuluh orang tersebut, tiga orang diantaranya merupakan anggota CISC, dan tujuh orang lainnya merupakan pasien rawat jalan di RSPAD Gatot Soebroto. Berdasarkan hasil pengukuran, peneliti mendapatkan data kuantitatif sebagai berikut: Tabel 3.6.1 Hasil pengukuran skala PTG-SF No. Responden
Skor item no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total skor
1
Rini
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
20
2
Susi
0 2 3 2 2 2 5 5 4
4
29
3
Saur
2 3 4 2 4 2 5 5 4
4
35
4
Daronah
1 1 4 4 5 4 3 5 4
5
36
5
Rachma
0 0 4 4 5 4 4 5 4
2
32
6
Atun
5 5 4 5 4 4 4 4 4
4
43
7
Candra
2 3 4 2 5 3 4 2 3
3
31
8
Widya
4 5 4 5 4 3 5 5 5
4
44
9
Yati
4 4 5 5 4 5 4 4 5
5
45
10
Sri
5 5 4 5 5 5 5 5 5
5
49
Berdasarkan hasil pengukuran posttraumatic growth pada penelitian ini, diketahui bahwa total skor dari ke-10 survivor kanker payudara dapat diurutkan dari skor tertinggi hingga terendah, yaitu sebagai berikut, Sri, Yati, Widya, Atun, Daronah, Saur, Rachma, Candra, Susi, dan Rini. Para Survivor kanker payudara yang memegang tiga peringkat teratas adalah Sri, Yati, dan Widya. Oleh karena itu, peneliti 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
memintak tiga pasien dengan skor tertinggi untuk menjadi subjek penelitian. 3.6.2
Tahap Pelaksanaan Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali pada masingmasing subjek penelitian dan berlangsung dalam rentang waktu 3 bulan yaitu, sejak bulan Januari 2016 hingga Maret 2016. Tabel 3.6.2 Tabel pengambilan data kualitatif Subjek I
Subjek II
Subjek III
Widya
Yati
Sri
Nama Waktu
W1: Selasa, 12 W1 : Selasa, 19 W1 : Kamis, 2
dan
Januari 2016, ± Januari 2016, ± Januari 2016, ±
durasi
45 menit.
69 menit
45 menit
W2 : Jumat, 15 W2 : Kamis, 21 W2 : Senin, 1 Januari 2016, ± Januari 2016, ± Februari 2016, 30 menit
132 menit
± 30 menit
W3: Selaasa, 1 W3 : Rabu, 9 W3 : Selasa, 15 Maret
2016, Maret 2016, ± Maret 2016, ±
±10 menit Lokasi
W1
:
30 Menit
rumah Rumah Yati
CISC
W1 : rumah Sri W2: rumah Sri
W2:
rumah
CISC W3
30 menit
W3
:
Via
telepon :
Via
telepon
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.3
Tahap Analisa Data Terdapat beberapa tahap analisis data dalam model penelitian
fenomenologi
yaitu,
tahap
awal,
tahap
horizonalitation, dan tahap cluster of meaning (Cressweell, 2007). Analisa data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan ketiga tahap tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap awal Pada tahap awal, peneliti mentranskripsikan seluruh rekaman hasil wawancara ke dalam verbatim wawancara. Hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan sepenuhnya isi perenungan yang dimiliki oleh subjek penelitian. 2. Tahap horizonalization Pada tahap ini peneliti menandai pernyataan-pernyataan penting serta relevan dengan topic yang terdapat pada verbatim wawancara. 3. Tahap clustering Peneliti mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan penting yang telah ditemukan sebelumnya kedalam tema-tema. Pernyataan yang telah dimasukan ke dalam tema-tema tersebut kemudian diberikan kode. Format penulisan kode yang digunakan adalah sebagai berikut : (Nama subjek, urutan wawancara, baris pernyataan dalam verbatim wawancara). Setelah itu, analisis dilakukan terhadap tematema. Analisis dilakukan secara intra subjek dan inter subjek. Analisis Intra subjek pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tema-tema perenungan masingmasing subjek pada setiap fase yang dilalui oleh subjek. Sedangkan, analisis inter subjek pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran seluruh tema yang terdapat pada ketiga subjek penelitian dan menganalisisnya berdasarkan kajian pustaka yang digunakan.
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.4
Tahap Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua cara yaitu, validasi responden dan trianggulasi perspektif. 1) Validasi responden. Validasi Responden adalah mengecek ulang data dengan cara menunjukan hasil salinan verbatim wawancara beserta analisis dari peneliti kepada responden atau subjek penelitian (Herdiansyah, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti meminta responden utuk membaca dan menilai analisis yang telah dituliskan berdasarkan wawancara dengan subjek yang bersangkutan di waktu lalu, apakah benar- sesuai dengan apa yang dibicarakan saat itu, atau ada bagian-bagian yang dihapus atau dimanipulasi oleh peneliti. Selain itu, peneliti meminta responden untuk menilai apakah analisis peneliti terhadap data verbatim sudah sesuai dan sejalan dengan apa yang dipahami dan dimaksudkan oleh subjek penelitian. 2) Trianggulasi perspektif Trianggulasi perspektif adalah mengecek ulang data dengan menggunakan perspektif informan atau orang lain yang paham benar dengan subjek penelitian (Herdiansyah, 2015). Informan dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari masing-masing subjek. Peneliti melakukan wawancara singkat dengan ketiga informan tersebut untuk mengecek kebenaran data yang diungkapkan oleh subjek penelitian.
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.6.4 Identitas Informan
Informan 1 Nama
Reni
Hubungan
Anak
Informan 2 Soetopo
ke-1
Informan 3 Laras
dari Suami
dari Anak
ke-2
dengan subjek
subjek ke-1
subjek ke-2
subjek ke-3
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
15 tahun
79 tahun
35 tahun
Usia Waktu
Sabtu, 4 Juni 2016 Selasa, 7 Juni Senin, 6 Juni 2016 2016
wawancara Durasi
dari
22 Menit
35 Menit
43 Menit
wawancara Tempat wawancara
Rumah subjek ke- Rumah 1
subjek Rumah subjek ke-
ke-2
3
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/