http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/1339/5414/06-new-manajementian 1) MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN Untuk mencapai tujuan secara teratur (organisasi dan pribadi) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab dalam penyelesaiannya. Sebagai pedoman pikiran dan tindakan. HAKIKAT MANAJEMEN Definisi/pengertian Manajemen Kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (2 orang atau lebih .....tujuan yang sama) Mengatur sesuatu yang kurang baik menjadi baik. KONSEP-KONSEP MANAJEMEN Pasti ada pattern.... yang harus dicari ... Teori kue donat terbalik... Portofolio kehidupan... Musuh kita adalah "sistem nilai kita sendiri"... Modal pokok adalah "otak bawahan"... KONSEP-KONSEP MANAJEMEN IF WE CAN MEASURE IT, WE CAN MANAGE IT IF WE CAN MANAGE IT, WE CAN ACHIEVE IT KERJAKAN APA YANG ANDA TULIS TULIS APA YANG ANDA KERJAKAN THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI No. 3 Tahun 2005) adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi Pembinaan dan pengembangan olahraga amatir Pembinaan dan pengembangan olahraga profesional Pembinaan dan pengembangan olahraga penyandang cacat (UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk
memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kesenangan. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga. Olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga. Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang. Kesamaan Penjas dan Olahraga Perbedaan Penjas dan Olahraga Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya FUNGSI MANAJEMEN Planning Organizing STAFFING
Actuating
Controlling Motivating Decision Making Leadership PLANNING Adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan adalah masalah "memilih", artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada (Malayu, 2006). Perencanaan diproses oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan rencana. Produk dari perencanaan adalah rencana. MAKSUD PERENCANAAN (Purpose of planning) Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program. Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul, jika suatu alternatif cara bertindak ditemukan. Perencanaan, sebagian
besar merupakan usaha membuat hal-hal terjadi sebagaimana yang dikehendaki. Perencanaan adalah suatu proses pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusankeputusan menyangkut tujuan, fakta, dan ramalan. Perencanaan adalah usaha menghindari kekosongan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan efektivitas potensi yang dimiliki. (Malayu, 2006) TUJUAN PERENCANAAN (Objective of planning) Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur dan program SERTA
memberikan pedoman cara-cara
pelaksanaan yang efektif dalam mencapai tujuan. Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan. Perencanaan adalah suatu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja. Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian. Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan karyawan. Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi. Empat Tahap Dasar Perencanaan ORGANIZING adalah pembagian kerja. Pengorganisasian (organizing) dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan (Malayu, 2006). Organisasi hanya merupakan "alat" dan "wadah" tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. MENGAPA ORGANISASI Organisasi diperlukan oleh manajemen guna menjamin efektivitas kerja kelompok. Perlu diingat, pada masyarakat modern, pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang, tidak mungkin dikerjakan sendiri,
melainkan akan merupakan usaha bersama dengan orang lain. Oleh sebab itu, masyarakat modern lebih dikenal sebagai masyarakat organisasi. Artinya tanpa berorganisasi, nonsen orang dapat mencapai tujuannya. Disinilah pentingnya organisasi (Ranupandojo, 1996). Proses Pengorganisasian Proses Pengorganisasian Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai, apakah profit motive atau service motive. Penentuan kegiatan, manajer harus mengetahui, merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan, menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan. Pengelompokan kegiatan. Pendelegasian wewenang, manajer harus menetapkan besarnya wewenang kepada setiap departemen. Rentang kendali, manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian. Peranan perorangan, menetapkan tugas setiap individu, menghindari tumpang-tindih tugas. Tipe organisasi. Struktur (organization chart= bagan organisasi). Ciri Utama Individu dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas Organisasi (Siswanto, 2009) Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi (Siswanto, 2009) BENTUK BAGAN ORGANISASI Bentuk Piramid Bentuk Vertikal Bentuk Horizontal Bentuk Lingkaran (Henry G. Hodges dalam Handoko, 2000) STAFFING adalah proses penyediaan/penempatan karyawan (tenaga kerja). Staffing menjadikan organisasi hidup, karena jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam struktur telah diisi dengan orang-orang yang sesuai, melalui penarikan, pemilihan, penempatan, pelatihan, pengembangan dan dipelihara dengan cara yang tepat dan efektif (Ranupandojo, 1996). Perencanaan Sumber Daya Manusia Penentuan jabatan dalam organisasi Penentuan jumlah tenaga kerja Penentuan mutu dan jenis tenaga kerja Pengembangan kemampuan individu/kelompok Penempatan tenaga kerja Kebijakan Isi program Mekanisme kerja Pelaksanaan Rencana SDM Tahap pelaksanaan rencana penyediaan tenaga kerja adalah: Penentuan sumber tenaga kerja Seleksi atau penyaringan Orientasi dan penempatan Pengembangan tenaga kerja Pemeliharaan SDM Tindakan untuk
memelihara sumber daya manusia adalah: Akuntansi sumber daya manusia Penilaian prestasi Informasi sumber daya manusia Evaluasi program ACTUATING Secara umum diartikan sebagai suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Siswanto, 2009). Menentukan apa yang harus/ tidak boleh dikerjakan. Menentukan atau melarang jenis perilaku tertentu. TUJUAN PENGARAHAN Secara umum tujuan pengarahan: Menjamin kontinuitas perencanaan. Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin kelangsungan perencanaan. Membudayakan prosedur standar. Dengan adanya pengarahan diharapkan bahwa prosedur kerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga lambat laun menjadi suatu kebiasaan. TUJUAN PENGARAHAN Menghindari kemangkiran yang tak berarti. Karyawan yang tidak masuk kerja sesuai dengan hari biasanya, tanpa memberitahukan kepada pimpinannya dinamakan karyawan yang mangkir. Membina disiplin kerja. Pada dasarnya karyawan harus mempertanyakan tugas rutinnya dan bagaimana melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. TUJUAN PENGARAHAN Membina motivasi yang terarah. Untuk membina motivasi kerja para karyawan yang terarah. Maksudnya, karyawan melaksanakan pekerjaan sambil dibimbing dan diarahkan untuk menghindari kesalahan prosedur yang berdampak terhadap keluarannya. KOMUNIKASI Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengirim pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti. Komunikasi yang efektif Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan
tersebut. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. CONTROLLING Fungsi pengendalian (controlling) sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena: Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan. TUJUAN PENGENDALIAN Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi). Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya. Pengendalian bukan hanya mencari kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. PROSES PENGENDALIAN Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. CARA-CARA PENGENDALIAN > Pengawasan Langsung pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. > Pengawasan Tidak Langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. > Pengawasan Berdasarkan Kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer. JENIS PENGENDALIAN Pengendalian karyawan (personnel control) Pengendalian keuangan (financial control) Pengendalian produksi (PRODUCTION CONTROL ) Pengendalian waktu (time control) Pengendalian teknis (technical control) Pengendalian kebijaksanaan (policy control) Pengendalian penjualan (sales control) Pengendalian inventaris (INVENTORY CONTROL ) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control) (Malayu, 2006) MOTIVATING Pemotivasian merupakan tindakan pengembangan dari sebuah manajemen dan menjadi fungsi tersendiri yang dewasa ini semakin giat dilakukan. Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI Kebutuhan individu yang melahirkan perilaku, kebutuhan yang paling kuat akan memimpin perilaku individu. Elemen penggerak motivasi: Kinerja: prestasi sbg suatu kebutuhan mendorong mencapai sasaran. Penghargaan: pengakuan atas kinerja yang telah dicapai. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI 3. Tantangan: adanya tantangan merupakan stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya. 4. Tanggung jawab: adanya rasa ikut serta memiliki. 5. Pengembangan: pengalaman kerja /kesempatan untuk maju, menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat/bergairah. 6. Keterlibatan: rasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan (bisa dengan bentuk kotak saran). 7. Kesempatan: kesempatan untuk maju TEORI MOTIVASI Teori Kepuasan Berorientasi pada faktor dari dalam diri individu. a. Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow) b. Teori Dua Faktor (Hezberg) c. Teori Kebutuhan (McClleland) Teori Proses Analisa bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan. a. Teori Harapan: P = f (M x A) b. Teori Keadilan: membandingkan usaha dengan imbalan. c. Teori Penguatan. MOTIVASI TO BE COFFEE
adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi (Siswanto, 2009). Proses Pengambilan Keputusan (Herbert A Simon): ? Penelitian: data mentah, diolah, diuji menjadi identifikasi masalah. ? Desain: mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan. ? Pemiihan: menetapkan arah tindakan. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan. Fase dalam pengambilan keputusan: Merasakan adanya permasalahan. Penjelasan, untuk mengetahui hal-hal yang sedang kritis. Mengumpulkan data yang relevan. Menganalisis data. Mengidentifikasi beberapa alternatif yang akan dijadikan solusi. Membuat keputusan. Menerapkan keputusan Memotivasi Monitoring dan penilaian. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang mempunyai karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan ini termasuk bagaimana gaya seseorang mengambil keputusan. Bagaimana gaya anda mengambil keputusan? Survei oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat beberapa tipe atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut: Anda memutuskan sendiri. Anda dalam memutuskan tidak memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam mengambil keputusan anda hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis. Anda mencari informasi, kemudian memutuskannya sendiri. Anda berusaha mencari informasi dari bawahan anda sebagai bahan pertimbangan. Pada bawahan, anda hanya sekedar bertukar pikiran dan tidak memintanya untuk memberi masukan. Anda berkonsultasi dengan bawahan anda, tetapi keputusan tetap anda buat sendiri. Anda mengajak bawahan anda untuk membahas masalah dan meminta masukan dari mereka. Bawahan yang anda ajak bicara secara selektif anda tentukan sendiri. Masukan atau hasil diskusi dengan bawahan diolah sendiri untuk kemudian anda putuskan tanpa melibatkan mereka. Anda konsultasi dengan tim kerja dan kemudian memutuskannya sendiri. Anda berkonsultasi dengan Tim
Kerja, dan meminta mereka untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan masalah. Keputusan tetap anda tentukan sendiri, tanpa meminta kesepakatan dari mereka terlebih dahulu. Anda bersama-sama bawahan mengambil keputusan. Masalah didiskusikan secara bersama-sama, baik yang menyangkut alternatif maupun pilihan keputusan. Keputusan yang anda ambil harus mendapatkan persetujuan bersama. http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gayapengambilan-keputusan-anda/ Untuk mengambil keputusan, perlu dipikirkan agar hasil keputusan efektif. Untuk mendapatkan keputusan yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Kualitas putusan (Quality of Decision) Apakah dalam pengambilan keputusan, seorang pimpinan memiliki sejumlah informasi yang cukup dan relevan? Apakah dalam rangka mendapatkan informasi tersebut perlu melibatkan bawahan anda? Kualitas keputusan akan semakin baik apabila selaku pimpinan cukup mempunyai kesempatan mendapatkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memang diperlukan. Keterlibatan bawahan dalam menyajikan informasi sangat penting, karena bagaimanapun juga anda sebagai pimpinan, tidak mempunyai kesempatan untuk mengerjakan masalah teknis. 2. Tingkat penerimaan keputusan (Acceptance of Decision) Apakah bawahan anda secara mutlak selalu menerima keputusan yang dibuat? Apakah suatu keputusan yang anda buat memerlukan adanya komitmen dari bawahan? Suatu keputusan yang dapat diterima oleh bawahan serta mendapat dukungan berupa komitmen yang kuat dari mereka, maka keputusan itu termasuk keputusan yang berkualitas. Sebab harus diingat bahwa keputusan yang dibuat pimpinan secara operasional akan lebih banyak dikerjakan oleh bawahan anda. Apabila bawahan anda tidak melaksanakannya dengan baik, maka kualitas keputusan yang anda ambil masih diragukan. 3. Efisiensi waktu (Time of Efficiency) Apakah waktu untuk mengambil keputusan cukup
tersedia? Apakah perlu didiskusikan lebih dulu dengan bawahan anda? Dalam praktek, sering terjadi suatu persoalan dibicarakan berlarut-larut tanpa menghasilkan suatu keputusan. Ada saatnya, karena terbatasnya waktu, keputusan harus segera dibuat, agar pelayanan dan informasi berjalan lancar. http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gayapengambilan-keputusan-anda/ LEADERSHIP Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial yang mana seseorang mampu memberikan bantuan dan dukungan pada yang lainnya dalam penyelesaian tugas bersama (Martin M. Chemers, 1997). Kepemimpinan adalah suatu perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Hemhill & Coons, 1957). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984). Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, danyang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990). Kepemimpinan didefinisikan secara luas sebagai suatu proses sosial yang mana anggota dari suatu kelompok atau organisasi mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa internal dan eksternal, pilihan dari sasaran-sasaran atau hasil yang diinginkan, aktifitasaktifitas kerja dari organisasi, kemampuan dan motivasi individu, hubungan-hubungan kekuasaan, dan orientasi-orientasi bersama (Yukl, 1998). Leadership: mempengaruhi untuk mencapai tujuan (bisa organisasi atau pribadi). Management: suatu proses pencapaian tujuan organisasi melalui usaha kerja sama dengan orang-orang lain. Kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Leadership: kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perorangan maupun kelompok, dan kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturanaturan atau tatakrama birokrasi. Seorang leader (pemimpin) belum
tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader. Anggapan/Mitos Yang Salah Tentang Kepemimpinan Kepemimpinan yang baik adalah sekedar akal sehat saja. Mitos ini mengakibatkan orang hanya mengandalkan akal sehat saja, sehingga mengira kepemimpinan tidak perlu dipelajari. Berdasarkan penelitian, akal sehat tidak selalu benar, bahkan kadang bertentangan. Kepemimpinan itu dilahirkan, tidak dapat dibuat. Implikasinya, studi formal merupakan lingkungan yang membentuk sikap/perilaku kita. Pengalamanlah yang membentuk pemimpin. Pengalaman adalah orang yang mengalami sesuatu. Tapi belum tentu orang yang mengalami sesuatu adalah orang yang berpengalaman. Agar berpengalaman maka harus ada action, observation and reflektion, sehingga baru terjadi learning process. Physical Characteristic (tinggi badan, berat badan, postur tubuh). Social Background (pendidikan, status sosial, mobilitas sosial). Intelligence (IQ, pengetahuan, kecakapan, kemampuan membuat keputusan) Personality (agresifitas, memiliki kepribadian yang dominant, kreatifitas tinggi). Task Related Characteristic (kebutuhan aktualisasi diri, motivasi kerja yang tinggi, berorientasi pada tugas, berpikir secara bisnis). Social Characteristic (kemampuan memanajemen, memiliki daya tarik, kerja sama, popularitas). Universitas IOWA - Otoriter (authoritarian) - Demokratis (democratic) - Kebebasan (laissez-faire) OHIO - Struktur Tugas (initiating structure) - Perhatian (consideration) Michigan - Terpusat pada pekerjaan (the job centered) - Terpusat pada pegawai (the employee centered)
http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/01/manajemen-olahraga.html Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur Defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organiasi lainnya untuk mencapai tujuan.(Bucher&Krotee,1993:4)
Apa sih pengertian dari Manajemen Olahraga ? Manajemen olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yg berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dlm kontek suatu organisasi yg memiliki produk utama berkaitan dg olahraga.(Janet Park,1998:4) Pengkombinasian tsb perlu SDM yg terlibat dlm organisasi, bersatu dlm sebuah sistem bahu membahu bekerja utk mencapai tujuan Manajer adalah orang salah satu orang yg utama dlm organisasi olahraga karena harus mampu merencanakan, mengambil keputusan, melakukan koordinasi serta memotivasi produktivitas karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti fungsi-fungsi manajemen Apa sih Fungsi –fungsi manajemen olahraga ? 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Penentuan keputusan 4. Pembimbingan /directing 5. Pengendalian 6. Evaluasi 1. Perencanaan Merupakan tindakan teratur dengan didasari pemikiran yg cermat sebelum melakukan usaha pencapaian tujuan yg telah ditentukan Perencanaan ini terdiri dari 5W+1H 1. What(apa yang akan dikerjakan /materi apa) 2. why(mengapa pekerjaan itu dilaksanakan/dasar pertimbangan) 3. who(siapa yg mengerjakan/pelaksana), 4. where(dimana akan dikerjakan), when(kapan waktunya) 5. how(bagaimana mengerjakannya/tatakerja) 2. Pengorganisasian Merupakan proses aktivitas kerjasama antar fungsi dalam manajemen untuk mencapai tujuan. Aktivitas ini berusaha menghubungkan orang-orang dan job deskripsinya agar tidak ada ketumpang tindihan
3. Penentuan keputusan Merupakan aktivitas mengahkiri pertentangan mengenai sesuatu hal atau pemilihan terhadap macam-macam alternatif selama kerja sama berlangsung 4. Pembimbingan /directing Merupakan aktivitas memberikan petunjuk atau perintah untuk mempengaruhi dan mengerahkan anggota dalam kerjasma 5. Pengendalian Merupakan aktivitas yg berusaha agar kerjasama itu dapat berhasil sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk serta ketentuan-ketentuan lain yg telah ditetapkan dengan mengawasi, memerikasa dan mencocokan segala sesuatu, apakah sudah berjalan dengan baik dlm usaha pencapaian tujuan bersama 6. Evaluasi Merupakan aktivitas yg berusaha memperbaiki dan menyempurnakan segala segi dlm usaha kerjasama. Aktivitas itu terutama ditujukan kepada struktur organisasi dan metode kerjasama .
http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/4fungsi-utama-dalam-manajemen.html Fungsi Perencanaan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : - Menetapkan tujuan dan target bisnis - Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut - Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasian proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : - Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan - Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab - Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja - Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi : - Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan - Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan - Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : - Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan - Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan - Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Operasional dalam Manajemen Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya. Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Operasi/Produksi 4. Manajemen Keuangan 5. Manajemen Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.