BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Masalah Limbah kertas koran dapat dijadikan suatu bahan material untuk
pelengkap busana atau aksesoris yang unik, kreatif, dan inovatif dan dapat juga sebagai bahan material untuk desain interior seperti lampion, room divider dan sebagainya. Limbah kertas koran yang semulanya sampah, kini dapat dimanfaatkan sebagai insfirasi untuk rancangan suatu karya. Pada saat ini tuntutan masyarakat akan perkembangan fashion dan aksesoris busana semakin beasar begitu pula dengan desain interior, banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya aksesoris busana pada setiap suatu busana. Maka dari itu dengan upaya pengembangan dan untuk memasyarakatkan aksesoris busana dan desain interior dengan bahan material dari limbah kertas koran kepada masyarakat dan juga sebagai suatu trobosan baru dalam suatu karya. Aksesoris
busana
dapat
memberikannilaitambahbaikdariseginilaiekonomimaupunnilaiestetikapadalimbah kertaskoranyangsebelumnyahanyadibuangbegitusajaataujikadiolahlebihlanjutpun tidakmenjadiproduk yangbernilaiekonomitinggi begitu pula dengan perancangan desain interior.
www.stisitelkom.ac.id
Pengembangan aksesoris busana dengan bahan material dari
limbah
kertas koran dengan aplikasi permukaan ( surface design ) pada permukaan kertas, belum banyak yang menggarap akan tetapi beda dengan rancangan desain interior yang sudah banyak menggarap dari bahan kertas. Desain rancangan interior yang akan dirancang yaitu room divider, kap lampu, dan head bed yang terbuat dari bahan material dari limbah kertas koran yang didaur ulang dengan aplikasi teknik permukaan pada bahan tersebut atau (surface design). Aplikasi tersebut antara lain melalui percobaan-percobaan yang dibuat dengan berbagai eksperimen dan eksplorasi yang berbeda-beda dengan berbagai teknik, seperti ; sulam, printing, jahit, anyam, bordir, dan teknik lipat. I.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas ,
maka
identifikasi masalahnya
yaitu : 1) Melimpahnyajumlah limbahkertaskoranyangdihasilkanolehmasyarakat. 2) Pengolahanyangdilakukanterhadaplimbahkertasdaur ulang saat ini banyak dijadikan sebagai hiasan atau kerajinan tangan, belum banyak yang mengolah untuk dijadikan produk fashion aksesoris atau desain interior. 3) Belum adanya metode atau proses pengolahan yang optimal terhadap limbah kertas koran ini untuk menjadi produk fashionaksesoris dan interior.
www.stisitelkom.ac.id
I.3
Rumusan Masalah 1) Bagaimanateknikpengolahanlimbahkertaskoranyang tepatuntukmembuatmaterialdasaraksesorisfashiondan
desain
interior? 2) Bagaimanateknikpengolahanpermukaan yangtepatuntukditerapkanpadakertasdaurulang? 3) Bagaimana konsep perancangan desain aksesoris dan interior dengan eksplorasi dan eksperimen terhadap kertas? I.4
Pembatasan Masalah Berdasarkan
akan lebih
identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah
diarahkan pada rancangan desain aksesoris dan interior dengan
eksplorasi dan aplikasi pada limbah kertas koran, sehingga dapat memiliki nilai lebih dan mencukupi kebutuhan akan produk tekstil . Desain tekstil permukaan meliputi : 1) Bahan dasar yang digunakan adalah dari pemanfaatan limbah kertas koran. 2) Pewarnaan
pada kertas, dengan menggunakanpewarnaan alami dan
pewarnaan sintetis. 3) Teknik pengolahan motif secara manual dan mengguanakan bahan dari alam.
www.stisitelkom.ac.id
Segmentasi pasar aksesoris ditujukan untuk kalangan menengah ke atas di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Dalam desain interior ini dapat dijadikan sebagi room divider yang berfungsi sebagai pembatas ruangan ditiap setiap ruangan yang tertentu. Dapat dijadikan pula sebagai kap lampu yang berfungsi sebagai penerangan untuk ruangan. Dan dapat dijadikan sebuah produk berupa head bed untuk aplikasi pada ranjang (tempat tidur). I.5
Asumsi Dasar Limbah kertas dapat didaur ulang dengan cara dibubur kertas dan dapat
dijadikan suatu karya desain yang bernilai ekonomi tinggi. Kertas yang didaur ulang dapat dijadikan sebagai paper tekstile, dapat dijadikan sebagai desain fashion seperti aksesoris dan dapat dijadikan pula sebagai desain interior seperti kap lampu, lampion, room divider, head bed, walpapper, frame fhoto, dan masih banyak yang lainnya.Limbah kertas bukan hanya sekedar sampah yang hanya dibuang begitu saja, akan tetapi suatu limbah dapat dijadikan sebuah karya yang benilai ekonomi tinggi. I.6
Metodologi Penelitian Penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan metode kualitatif dan metode
kuantitatif. 1. Metode kuantitatif yaitu dengan cara : a) Studi literatur : Buku kreasi kertas koran, Origami dekoratif 3D, Majalah aksesoris, kepustakaan BBT.
www.stisitelkom.ac.id
b) Wawancara : observasi langsung dengan mewawancarai kepada Bp. Nanang di SELULOSA dayehkolot selaku pemegang tempat pengujian kertas daur ulang. c) Ekspermen dengan berbagai cara yang telah didapatkan, seperti eksperimen pada pengolahan kertas, pewarnaan pada kertas, eksperimen untuk ketahanan pada kertas, dan sebagainya. 2. Metode kuantitatif yaitu dengan cara : Melakukan penyebaran angket pada masyarakat tentang kertas daur ulang.
I.7
Teknik Penulisan BAB
I
berisitentangpenjelasanmengenai
identifikasimasalah,
latar
belakang,
rumusanmasalah,
metodologipenelitiandansegmentasipenelitian. BAB II berisitentang penjelasan teoritis mengenai pengertian limbah kertas koran, teknik pembuatan kertas daur ulang dan pejelasan berbagai teknik surface design yang digunakan dalam eksplorasi ini.
www.stisitelkom.ac.id
BAB III berisitentang data lapangan dan analisapasar. BAB IV berisitentangproses desain mulai dari eksperimen sampai produk akhir. BAB V berisi kesimpulan dan saran dari proses eksplorasi ini.
www.stisitelkom.ac.id