No. 02/12/81/Th.VII,1 Desember2015
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU NOVEMBER 2015 SEBESAR 102,34, NAIK 1,22 PERSEN
go
.id
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada November 2015 adalah sebesar 102,34, atau naik sebesar 1,22 persen dibanding Oktober 2015 yang tercatat sebesar 101,10. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,61 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya mencapai 0,38 persen.
bp
s.
Capaian NTP tertinggi pada November 2015 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 114,41 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 94,41.
al
uk
u.
Peningkatan NTP pada November 2015 disumbangkan oleh naiknya NTP pada semua sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,46 persen, diikuti sub sektor hortikultura sebesar 1,10 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 1,05 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,20 persen, dan terendah sub sektor peternakan sebesar 0,04 persen.
://
m
NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan pada November 2015 sebesar 101,90 atau naik sebesar 1,35 persen dibanding Oktober 2015 yang tercatat sebesar 100,55.
ht
tp
Pada November 2015, terjadi inflasi perdesaan diProvinsi Maluku sebesar 0,44 persen, disebabkan oleh terjadinya inflasi perdesaan pada semua kelompok pengeluaran, diantaranya yang tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen, diikuti kelompok perumahan dan kelompok kesehatan masing masing sebesar 0,24 persen, selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok transportasi & komunikasi sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,05 persen, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,03 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada November 2015 tercatat sebesar 115,98 atau naik sebesar 1,47 persen dibanding Oktober 2015 yang tercatat sebesar 114,31
1. Nilai Tukar Petani (It) Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
1
dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor November2015 (2012 = 100) Bulan Oktober2015 (2)
(1) 1. Indeks yang Diterima (It) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
November2015 (3)
1.47 1.53 2.77 0.53 0.53 0.76 -0.67 1.61 1.74
121.86 121.72 121.30 119.90 120.62 121.38 116.84 121.26 121.34
122.38 122.24 121.66 120.48 121.01 121.78 117.18 121.73 121.81
0.42 0.43 0.30 0.49 0.32 0.33 0.29 0.38 0.39
98.20 113.17 92.14 104.74 105.71 105.29 107.89 101.10 100.55
99.23 114.41 94.41 104.78 105.93 105.75 106.85 102.34 101.90
1.05 1.10 2.46 0.04 0.20 0.43 -0.96 1.22 1.35
102.46
102.95
0.48
102.42
102.94
0.51
uk
u.
bp
s.
ht
tp
://
m
al
2. Indeks yang Dibayar (Ib) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan NASIONAL NASIONAL tanpa Ikan
Perubahan (4)
121.43 139.85 114.86 126.24 128.18 128.78 125.21 124.57 124.13
go
119.67 137.75 111.76 125.58 127.51 127.81 126.05 122.60 122.00
Persentase
.id
Sub Sektor
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga – harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada November 2015, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen dibanding Oktober 2015, atau naik dari 101,10 pada Oktober 2015 menjadi 102,34 pada November 2015. Peningkatan NTP pada November 2015 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian sebesar 1,61 persen,lebih tinggi dari kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang hanya mencapai 0,38 persen. Peningkatan NTP dipengaruhi oleh naiknya NTP pada semua sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,46 persen, diikuti sub sektor hortikultura sebesar 1,10 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 1,05 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,20 persen, dan terendah sub sektor peternakan sebesar 0,04 persen. NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada November 2015 seperti yang ditunjukan
.id
dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar 101,90, atau naik sebesar 1,35 persen dibanding Oktober
go
2015 yang tercatat sebesar 100,55.
Jika dibandingkan dengan NTP Nasional November 2015, NTP Provinsi Maluku November 2015
u.
bp
s.
berada di bawah level NTP Nasional yang tercatat sebesar 102,95.
uk
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
al
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga
m
komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga
://
yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada November 2015 sebesar 124,57 atau naik sebesar 1,61
tp
persen dibanding Oktober 2015 yang tercatat sebesar 122,60. Peningkatan It disebabkan naiknya It
ht
pada semua sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,77 persen, diikuti sub sektor tanaman hortikultura sebesar 1,53 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 1,47 persen, sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan masing-masing sebesar 0,53 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya. Pada November 2015, Ib Provinsi Maluku juga mengalami peningkatan pada semua sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor peternakan sebesar 0,49 persen, diikuti sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,43 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,42 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,32 persen, dan terendah adalah sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,30 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
3
4. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada November 2015, NTP-P mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen karena terjadi peningkatan It mencapai 1,47 persen,lebih tinggi dibanding peningkatan Ib yang hanya mencapai 0,42 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh peningkatan pada kelompok padi dan palawija masingmasing sebesar 0,15 persen dan sebesar 1,90 persen. Peningkatan Ib dipengaruhi oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,46 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,17 persen. b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H) Pada November 2015, NTP-H mengalami kenaikan sebesar 1,10 persen dibanding Oktober
.id
2015, terjadi karena kenaikan It yang sebesar 1,53 persen lebih tinggi dari kenaikan Ib yang hanya
go
sebesar 0,43 persen.
s.
Peningkatan It dipengaruhi oleh naiknya indeks pada semua kelompok yakni kelompok sayur-
bp
sayuran sebesar 2,92 persen, kelompok buah-buahan sebesar 0,43 persen, dan kelompok
u.
tanaman obat sebesar 1,82 persen. Peningkatan Ib disebabkan naiknya IKRT dan indeks BPPBM
uk
masing-masing sebesar 0,48 persen dan sebesar 0,10 persen.
m
al
c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)
://
Pada November 2015, NTP-R juga mengalami peningkatan sebesar 2,46 persen dibanding
tp
Oktober 2015, karena terjadi peningkatan It hingga mencapai 2,77 persen lebih tinggi dari
ht
peningkatan Ib yang hanya mencapai 0,30 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,77 persen. Peningkatan pada Ib disebabkan naiknya IKRT sebesar 0,33 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,14 persen. d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T) Pada November 2015, NTP-T mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen dibanding Oktober 2015, karena terjadi peningkatan It sebesar 0,53 persen lebih tinggi dari peningkatan Ib yang sebesar 0,49 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya It pada kelompok unggas sebesar 0,94 persen, kelompok ternak besar sebesar 0,75 persen, dan kelompok ternak kecil sebesar 0,27 persen. Peningkatan Ib disebabkan naiknya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,63 persen dan sebesar 0,16 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
4
e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP) Pada November 2015, NTP-NP mengalami peningkatan sebesar 0,20 persen dibanding Oktober 2015, karena terjadi peningkatan It sebesar 0,53 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib yang sebesar 0,32 persen. Peningkatan It disebabkan naiknya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 0,76 persen sedangkan kelompok budidaya mengalami penurunan sebesar 0,67 persen dibanding Oktober 2015. Peningkatan Ib disumbangkan oleh naiknya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,43 persen dan sebesar 0,12 persen. e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Pada November 2015, NTN naik sebesar 0,43 persen karena terjadi peningkatan It sebesar 0,76 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib yang hanya sebesar 0,33 persen.
.id
e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi)
go
Pada November 2015, NTPi turun sebesar 0,96 persen, terjadi karena It mengalami
bp
s.
penurunan sebesar 0,67 persen sedangkan Ib justru naik sebesar 0,29 persen.
://
m
Kelompokdan Sub Kelompok
al
uk
u.
Tabel 2.Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya November2015 (2012=100)
tp
(1)
1. Tanaman Pangan (NTPP)
Bulan
Persentase
Oktober2015
November2015
Perubahan
(2)
(3)
(4)
99.23
1.05
a. Indeks Diterima Petani - Padi
119.67 103.02
121.43 103.17
1.47 0.15
- Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura (NTPH) a. IndeksDiterimaPetani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. IndeksDibayarPetani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) a. IndeksDiterimaPetani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR)
126.28 121.86 124.40 106.98 113.17 137.75 140.54 135.95 124.30 121.72 124.67 105.82 92.14 111.76 111.76
128.68 122.38 124.97 107.16 114.41 139.85 144.64 136.54 126.56 122.24 125.26 105.93 94.41 114.86 114.86
1.90 0.42 0.46 0.17 1.10 1.53 2.92 0.43 1.82 0.43 0.48 0.10 2.46 2.77 2.77
ht
98.20
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
5
.id
s.
go
121.30 124.54 105.85 104.74 125.58 123.50 127.66 125.19 123.10 119.90 126.55 106.72 105.71 127.51 127.81 126.05 120.62 123.64 115.17 105.29 127.81 127.81 121.38 123.67 117.42 107.89 126.05 100.00 126.22 116.84 123.50 104.01
bp u. uk al
ht
tp
://
m
b. IndeksDibayarPetani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan (NTPT) a. IndeksDiterimaPetani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan (NTNP) a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani -Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
121.66 124.95 106.00 104.78 126.24 124.42 128.00 126.37 123.10 120.48 127.34 106.89 105.93 128.18 128.78 125.21 121.01 124.17 115.32 105.75 128.78 128.78 121.78 124.20 117.59 106.85 125.21 100.00 125.37 117.18 124.02 104.01
0.30 0.33 0.14 0.04 0.53 0.75 0.27 0.94 0.00 0.49 0.63 0.16 0.20 0.53 0.76 -0.67 0.32 0.43 0.12 0.43 0.76 0.76 0.33 0.43 0.15 -0.96 -0.67 0.00 -0.67 0.29 0.42 0.00
BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
5. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada November 2015 terjadi peningkatan IKRT atau terjadi inflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,44 persen. Peningkatan IKRT terjadi karena terjadi inflasi perdesaan pada semua kelompok pengeluaran, diantaranya yang tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen, diikuti kelompok perumahan dan kelompok kesehatan masing masing sebesar 0,24 persen, selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok transportasi & komunikasi
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
6
sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,05 persen,dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,03 persen. Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa inflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih tinggi dari angka nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku November2015 (2012=100) Perubahan (%) (2)
K e l o m p ok (1) Bahan Makanan
0.74
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0.23
Perumahan
.id
0.24
go
Sandang
s.
Kesehatan
bp
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
u.
Transportasi & Komunikasi
uk
T o t a l / Gabungan
0.24 0.03 0.10 0.44 0,43
tp
://
m
al
Nasional
0.05
ht
6. Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Dan Laju Inflasi/Deflasi pada November2015 Menurut Sub Sektor ( 2012 = 100 ) Oktober 2015 (2)
November 2015 (3)
Inflasi/Def lasi (4)
Bahan Makanan
134.88
135.87
0.74
Transportasi dan Komunikasi
125.86
125.98
0.10
Perumahan
117.31
117.59
0.24
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
117.27
117.54
0.23
Sandang
116.21
116.27
0.05
Kesehatan
111.38
111.64
0.24
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
107.18
107.20
0.03
Uraian (1)
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
7
Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari tahun dasar 2012 sampai dengan November 2015 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 135,87, selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 125,98, diikuti kelompok perumahan sebesar 117,59, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan nilai indeks sebesar 117,54, kelompok sandang sebesar 116,27, kelompok kesehatan sebesar 111,64, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 107,20.
7. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan,
.id
Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan
go
biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami peningkatan pada
u.
bp
s.
November 2015 sebesar 0,14 persen.
uk
Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku
al
Pada November2015 ( 2012 = 100 ) November 2015 (3)
107.25
107.40
0.14
Bibit
103.26
103.53
0.26
Obat-Obatan dan Pupuk
101.66
101.67
0.01
Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya
103.90
103.94
0.03
Transportasi
125.17
125.56
0.31
Penambahan Barang Modal
106.10
106.49
0.37
Upah Buruh Tani
101.61
101.61
0.00
BPPBM
://
ht
tp
(1)
m
Oktober 2015 (2)
Kelompok
Inflasi/Deflasi (4)
Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada November 2015 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 125,56 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,61. Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
8
Peningkatan indeks BPPBM pada November 2015 dipengaruhi oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni tertinggi pada kelompok penambahan barang modal sebesar 0,37 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,31 persen, kelompok bibit sebesar 0,26 persen, kelompok sewa lahan, pajak, dan lainnya sebesar 0,03 persen, dan terendah adalah kelompok obatobatan dan pupuk sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok upah buruh tani tidak mengalami perubahan dibanding Oktober 2015. 8. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan
go
.id
kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
u.
bp
s.
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada November2015 ( 2012 = 100 ) Bulan
Sub Sektor
uk
Oktober2015 (2)
m
113.32
1.30
130.17
132.03
1.43
c. Tanaman Perkebunan Rakyat
105.58
108.36
2.63
d. Peternakan e. Perikanan
117.67 110.71
118.10 111.16
0.37 0.40
e.1. Perikanan Tangkap
108.85
109.52
0.62
e.2. Perikanan Budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
121.19 114.31 114.78
120.38 115.98 116.62
-0.67 1.47 1.60
NASIONAL
108.69
109.38
0.63
NASIONAL Tanpa Ikan
108.70
109.42
0.66
ht
b. Hortikultura
://
111.86
tp
a. Tanaman Pangan
al
(1)
November2015 (3)
Perubahan (%)
Data dalam Tabel 2 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada November 2015 naik sebesar 1,47 persen, yaitu dari 114,31 pada Oktober 2015 menjadi 115,98 pada November 2015. Hal Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
9
ini terjadi karena peningkatan It yang sebesar 1,61 persen lebih tinggi dari peningkatan indeks BPPBM yang hanya mencapai 0,14 persen. Peningkatan NTUP pada November 2015 terjadi karena meningkatnya NTUP pada semua sub sektor, tertinggi disumbangkan oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,63 persen, diikuti sub sektor tanaman hortikultura sebesar 1,43 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 1,30
ht
tp
://
m
al
uk
u.
bp
s.
go
.id
persen, sub sektor perikanan sebesar 0,40 persen, dan sub sektor peternakan sebesar 0,37 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
10
.id go s. bp
m
al
uk
u.
BPS PROVINSI MALUKU
ht
tp
://
Informasilebihlanjuthubungi:
Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi e-mail :
[email protected] Telepon: 0911-361319,361320
Berita Resmi Statistik No. 02/12/81 Th. VII, 1 Desember 2015
11