No. 10/10/Th.II, 3 November 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,11 PERSEN
Pada Oktober 2015 di Kudus terjadi deflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 126,79 persen lebih rendah bila dibanding bulan September yang
go .id
mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan IHK 126,93 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 0,48 persen; 0,34 persen; serta kelompok
.b ps .
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar
transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman,
ab
rokok dan tembakau 0,18 persen; kelompok sandang 0,09 persen; kelompok kesehatan
sk
0,32 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,22 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah
ku
du
cabai rawit, telur ayam ras, besi beton, melon, lele, dan cabai merah.
bandeng, kangkung, tomat, jeruk, rokok kretek filter, kacang panjang, wortel, dan bayam. Nasional pada bulan ini mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan IHK 121,57 dan
://
tp
Jawa Tengah deflasi sebesar 0,04 persen dengan IHK 120,38. Deflasi terjadi di tiga kota
ht
SBH dan tiga kota SBH lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 123,13 diikuti Kota Semarang sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 120,27 dan Kota Kudus sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 126,79. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 117,87 diikuti Kota Surakarta sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 118,28 dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 119,02
Laju inflasi tahun kalender sebesar 2,12 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) 6,01 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
1
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2015 secara umum mengalami penurunan. Penurunan harga cabai rawit, telur ayam ras, besi beton, melon, lele, dan cabai merah menjadi pemicu utama terjadinya deflasi di Kudus. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Kudus Pada Oktober 2015 di Kudus terjadi deflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 126,79 persen lebih rendah bila dibanding bulan September yang mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan IHK 126,93 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar 2,12 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 6,01 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar 0,34 persen; serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
go .id
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen; kelompok sandang 0,09 persen; kelompok kesehatan 0,32 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,22 persen.
.b ps .
Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi Kudus Oktober 2015, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke TahunMenurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
2) 3)
126.79
-0.11
2.12
6.01
138.22 135.40 119.01 116.66 116.15 116.55 125.74
-0.48 0.18 -0.34 0.09 0.32 0.22 -0.02
1.57 5.40 1.55 4.99 2.22 4.88 -2.44
7.74 6.56 3.65 5.74 2.69 4.98 7.85
(3)
124.16 136.09 128.46 117.19 111.12 113.63 111.13 128.89
sk
://
ku
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
tp
(4)
(2)
Inflasi Oktober 20151)
Inflasi Tahun ke Tahun 3) (6)
Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Desember 2014 Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Oktober 2014
ht
1)
du
U m u m (Headline) 1 2 3 4 5 6 7
ab
Kelompok Pengeluaran (1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) (5)
IHK IHK Desember Oktober 2015 2014
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Oktober 2015 adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,11 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, & bahan bakar 0,07 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok makanan jadi 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
2
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kudus (2012=100) Oktober 2015 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
-0.11
1.
Bahan Makanan
-0.11
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
0.04
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar
-0.07
4.
Sandang
0.00
5.
Kesehatan
0.02
6.
Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga
0.02
7.
Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan
go .id
UMUM
.b ps .
0.00
sk
ab
Gambar 1 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kudus (2012=100) Oktober 2015 (%)
0,02
0,02
0,00
0,00
ht
tp
://
ku
du
0,04
-0,07
-0,11
-0,11
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
3
Gambar 2 Inflasi month to month Kudus Tahun 2013 – 2015 3,20
2,47
1,67
0,78 0,42
0,45
0,88 0,60 0,58
0,21 -0,36
-0,02 Maret
April
Juni
Juli
Agust
-0,48 2013
-0,39
0,52
0,43
0,28
0,27
-0,03
-0,05 Mei
0,33
2014
Sept -0,37 Okt
-0,11
Nop
Des
2015
ab
.b ps .
-0,36
0,56 0,52
0,36
0,11 Peb
0,88 0,81
go .id
0,56
Jan
1,31
1,23
1,17
sk
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
://
ku
du
Tingkat inflasi Kudus bulan Oktober tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,43 persen. Inflasi tahun kalender (Oktober) 2013 sebesar 7,45 persen, (Oktober) 2014 sebesar 4,60 persen dan (Oktober) 2015 sebesar 2,12 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2013 terhadap Oktober 2012) 8,10 persen, (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) 6,42 persen dan (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 6,01 persen.
ht
tp
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013–2015
Inflasi (1)
2013
2014
2015
(2)
(3)
(4)
1.
Oktober
0.33
0.43
-0.11
2.
(Oktober) tahun kalender
7.45
4.60
2.12
3.
Oktober terhadap Oktober (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
8.10
6.42
6.01
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
4
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Oktober 2015 mengalami deflasi 0,48 persen atau terjadi penurunan indeks dari 138,88 pada September menjadi 136,09 pada Oktober 2015.
Tabel 4. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Oktober 2015 Komoditas
Inflasi Sumbangan (2)
(3)
-0.48
-0.11
0.14
0.01
-2.04
-0.03
-0.55
-0.01
.b ps .
go .id
(1) Dari 11 subkelompok yang ada, enam BAHAN MAKANAN diantaranya mengalami deflasi, dua Padi-padian, Ubi-ubian & hasilnya Daging dan hasilnya subkelompok mengalami inflasi, dam tiga Ikan Segar subkelompok relatif stabil atau tidak mengalami Ikan Diawetkan Telur, Susu & hasilnya perubahan sama sekali. Subkelompok yang Sayur-sayuran mengalami deflasi tertinggi adalah bahan Kacang-kacangan makanan lainnya 5,02 persen dan subkelompok Buah-buahan Bumbu-bumbuan yang mengalami deflasi terendah adalah ikan Lemak dan Minyak segar 0,55 persen. Sedangkan inflasi terjadi Bahan Makanan Lainnya pada subkelompok padi-padian 0,14 persen dan sayur-sayuran 7,40 persen.
0.00
0.00
-2.81
-0.09
7.40
0.17
0.00
0.00
-2.59
-0.05
-4.48
-0.10
0.00
0.00
-5.02
0.00
://
ku
du
sk
ab
Kelompok bahan makanan pada Oktober 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,11 persen, merupakan penyumbang deflasi terbesar bulan ini. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: daging ayam kampung, daging ayam ras, rampela hati ayam, bawal, cumi-cumi, lele, mujair, tongkol, telur ayam ras, kentang, ketimun, kembang kol, sawi hijau, anggur, apel, melon, pepaya, pisang, semangka, cabai rawit, cabai merah, dan kerupuk. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: beras, bandeng, belanak, ikan gabus, udang basah, susu untuk bayi, susu cair kemasan, kangkung, tomat sayur, wortel, bayam, terong panjang, labu siam, buncis, kol putih, tauge, jeruk, salak, bawang merah, bawang putih, dan gula merah.
ht
tp
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Tabel 5. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Oktober 2015 Bulan Oktober 2015 mengalami inflasi 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 135,15 pada September Komoditas Inflasi Sumbangan menjadi 135,40 pada Oktober 2015. Inflasi (1) (2) (3) MKN.JADI, MINUMAN, ROKOK & dialami oleh seluruh subkelompok yaitu makanan TEMBAKAU 0.18 0.04 jadi 0,03 persen; minuman tak beralkohol 0,06 Makanan Jadi 0.03 0.01 persen; dan tembakau & minuman beralkohol Minuman tak beralkohol 0.06 0.00 Tembakau & Min. alkohol 0.79 0.03 0,79 persen. Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi Oktober sebesar 0,04 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah biskuit, gula pasir, minuman kesegaran, dan rokok kretek filter. Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
5
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok perumahan pada Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,42 pada September menjadi 119,01 pada Oktober 2015.
Tabel 6. Inflasi dan Sumbangan Kel. Perumahan, Listrik,Gas& Bhn Bakar Bulan Oktober 2015
Komoditas
Inflasi
Sumbangan
(3) Dari empat sub kelompok yang ada, dua PERUMAHAN AIR,LISTRIK,GAS &BHN diantaranya mengalami deflasi yaitu biaya tempat BAKAR -0.34 -0.07 tinggal 0,71 persen dan bahan bakar, penerangan, Biaya tempat tinggal -0.71 -0.08 Bahan bakar, penerangan dan Air -0.06 0.00 dan air 0,06 persen. Sedangkan perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga Perlengkapan Rumahtangga 0.42 0.01 Penyelenggaraan Rumahtangga 0.13 0.00 masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dan 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah besi beton, semen, dan tarif listrik. Sedangkan komoditas yang mengalami inflasi adalah sewa rumah, AC, mesin cuci, dan sabun detergent bubuk/cair. Secara keseluruhan kelompok ini memberi andil deflasi Oktober sebesar 0,07 persen.
Sandang
Tabel 7. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang
.b ps .
4.
(2)
go .id
(1)
Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,56 pada September menjadi 116,66 Komoditas Inflasi Sumbangan (1) (2) (3) pada Oktober 2015. Subkelompok yang SANDANG 0.09 0.00 mengalami inflasi adalah sandang laki-laki 0,02 Sandang Laki-laki 0.02 0.00 persen dan sandang wanita 0,67 persen. Sandang Wanita 0.67 0.01 Sementara barang pribadi & sandang lainnya Sandang Anak-anak 0.00 0.00 mengalami penurunan sebesar -0,51 persen. Barang Pribadi & Sandang lainnya -0.51 -0.01 Secara total kelompok sandang menyumbang inflasi Oktober sebesar 0,00 persen dikarenakan andil inflasi pada subkelompok sandang wanita sebanding dengan andil deflasi pada subkelompok barang pribadi & sandang lainnya yaitu 0,01. Komoditas penyumbang inflasi adalah celana dalam pria, dan pembalut wanita. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi adalah emas perhiasan. 5.
ht
tp
://
ku
du
sk
ab
Bulan Oktober 2015
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,78 pada bulan September menjadi 116,15 pada bulan Oktober. Dari empat subkelompok yang ada, hanya satu mengalami inflasi yaitu perawatan jasmani dan kosmetika 0,95 persen. Secara keseluruhan kelompok kesehatan memberi andil inflasi Oktober 0,02 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi adalah bedak.
Tabel 8. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Oktober 2015 Komoditas (1)
Inflasi
Sumbangan
(2)
(3)
0.32
0.02
Jasa Kesehatan
0.00
0.00
Obat-obatan
0.00
0.00
Jasa Perawatan Jasmani
0.00
0.00
Perawatan Jasmani Dan Kosmetika
0.95
0.02
KESEHATAN
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
6
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Tabel 9. Inflasi dan Sumbangan Kel. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Bulan Oktober 2015 Sumbangan (3)
0.22
0.02
Jasa Pendidikan
0.00
0.00
Kursus - Kursus/ Pelatihan
0.00
0.00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
0.16
0.00
Rekreasi
1.48
0.02
Olahraga
0.00
0.00
PENDIDIKAN, REKREASI & OR
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Tabel 10.
Inflasi dan Sumbangan Kel. Transportasi &Komunikasi Bulan Oktober 2015
ab
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa pada Oktober 2015 mengalami deflasi 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,77 pada bulan September menjadi 125,74 pada Oktober 2015.
go .id
Inflasi (2)
.b ps .
Komoditas (1)
Kelompok pendidikan, rekreasi ,dan olahraga pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,29 pada September menjadi 116,55 pada Oktober 2015. Inflasi terjadi pada subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,16 persen dan subkelompok rekreasi 1,48 persen. Secara umum kelompok pendidikan memberi andil inflasi Oktober sebesar 0,02 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah laptop, televisi berwarna, VCD/DVD player, dan sepeda anak.
Komoditas (1)
sk
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Transpor
Inflasi
Sumbangan
(2)
(3)
-0.02
0.00
-0.02
0.00
ht
tp
://
ku
du
Dari seluruh subkelompok yang ada hanya Komunikasi & Pengiriman 0.00 0.00 satu subkelompok yang mengalami deflasi yaitu Sarana & Penunjang Transport 0.00 0.00 transpor sebesar 0,02 persen. Komoditas yang Jasa Keuangan 0.00 0.00 dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin dan solar. Sedangkan komoditas yang menyumbang inflasi adalah sepeda. Secara keseluruhan andil inflasi yang diberikan pada bulan Oktober sebesar 0,00 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
7
Perbandingan Inflasi 6 kota di Jawa Tengah (%)
Jawa Tengah
-0,04
Cilacap
-0,23
Purwokerto -0,11
0,02
Kudus Surakarta
go .id
0,26
Semarang
-0,16
Tegal
.b ps .
0,29
ht
tp
://
ku
du
sk
ab
Bulan Oktober 2015 di Jawa Tengah terjadi deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,38. Deflasi terjadi di tiga kota SBH dan tiga kota SBH lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 123,13 diikuti Kota Semarang sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 120,27 dan Kota Kudus sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 126,79. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,29 persen dengan IHK sebesar 117,87 diikuti Kota Surakarta sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 118,28 dan Kota Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 119,02.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Kudus No. 10/10/Th. II, 3 November 2015
8