Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
RAPAT KOORDINASI NASIONAL PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK TAHUN 2013
BALI- Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan bekerjasama
dan
Perlindungan dengan
Anak
RI
Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak pada tanggal 20 s.d 22 Juni 2013 yang bertempat di Hotel Aston Denpasar, kegiatan ini dihadiri oleh Peserta seluruh Indonesia, yang berjumlah
± 400 orang
peserta yang meliputi perwakilan SKPD terkait dari seluruh provinsi serta perwakilan kabupaten/kota yang ditunjuk, serta para narasumber. Adapun wakil dari Bappeda Provinsi Bengkulu, adalah Kepala Bappeda Bapak Ir. Eddy Waluyo, SH, MM
dan Ibu
Fatimah, S. Sos, staf dari Bidang Perencanaan Pembangunan Wilayah Strategis.
Rakornas ini
dibuka secara resmi oleh
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, sedangkan tema yang diangkat dalam Rakornas Tahun ini “Penanganan
adalah
Perlindungan
Perempuan dan Anak Secara Komprehensif Melalui
Peningkatan
Koordinasi
dan
Kerjasama Jejaring Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GTPPTPPO). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengkoordinasi dan mensinergikan berbagai langkah
kongkrit
yang
pemerintah,
agar
pemangku
kepentingan
harus
pemerintah
dilakukan dan
lainnya
para dapat
memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan dan 1
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
eksploitasi khususnya praktek perdagangan
tingginya profit yang di peroleh bagi pebisnis
orang.
buruh migrant. Selain itu, human traffiking juga berasal dari pernikahan usia muda,
Dalam sambutannya Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Linda Amalia Sari Agung Gumelar menyatakan perlu adanya kerjasama lintas sector dari hilir ke hulu untuk mencegah dan mengatasi Trafficking.
Beberapa
faktor
penyebab
terjadinya trafficking sebagian besar karena faktor kemiskinan, adanya tuntutan yang mengikat dari Negara/ wilayah penerima dan
perkawinan kontrak dan sulit terjangkau atau tersentuh kuntrol dan hukum. Sampai saat ini, tercatat ada 25 pemerintah provinsi dan 83 kabupaten/
kota
yang
mengalokasikan
anggaran daerah untuk penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, selain itu sudah terbentuk Pusat Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak korban kekerasan di 27 provinsi
dan
197
kabupaten
/
kota.
Sedangkan Gubenur Bali I Made Mangku
dan perlakuan diskriminatif lainnya, salah
Pastika, dalam sambutannya menyatakan data
satunya adalah tindak pidana perdagangan
empiris
menunjukkan
orang (trafficking). Dan jaringan perdagangan
bahwa perempuan dan anak juga menjadi
orang saat ini sudah meluas dan berkembang
kelompok masyarakat yang paling rentan dari
dalam bentuk kejahatan yang terorganisir baik
berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi
didalam maupun luar negeri. Sebenarnya kita
dilapangan
masih
2
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
sudah memiliki perangkat hukum berupa UU
6. Peran IOM dalam Mendukung Program
No.21 tahun 2007 Tentang Pemberantasan
Pencegahan dan Penanganan TPPO, oleh
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
IOM;
serta diterbitkannya Peraturan Presiden No.69
7. Evaluasi
Penanganan
tahun 2008 tentang Perlunya dibentuk satu
Kekerasan
gugus tugas Pencegahan dan Penanganan
Komnas Perempuan;
Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dan diprovinsi Bali sudah diterbitkan Perda No. 10 tahun
2009
tentang
Pencegahan
dan
Penanganan Korban Perdagangan Orang.
terhadap
8. Evaluasi
Kasus-kasus
Perempuan,
Penanganan
oleh
Kasus-kasus
Kekerasan terhadap Anak, oleh KPAI; 9. Peran P2TP2A dalam Penanganan Korban Kekerasan,
oleh
P2TP2A
Provinsi
Kalimantan Timur; Selanjutnya dalam Rakornas ini dihadirkan materi-materi
yang
disampaikan
oleh
cukup
menarik
orang-orang
dan yang
berkompeten dibidangnya. Adapun materi pada acara tersebut yaitu: 1. Kebijakan Penanganan
Nasional TPPO,
10. Peran Rumah Sakit Rujukan Sanglah dalam Penanganan Korban Kekerasan, oleh RS Sanglah Provinsi, Bali; dan 11. Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, oleh UPPA Provinsi Bali.
Pencegahan oleh
dan
Sekretaris
Kementerian PPPA;
Sebagai bukti dan tindak lanjut dihasilkan beberapa Rekomendasi, yaitu:
2. Perspektif Kejaksaan dalam Penegakan Hukum TPPO, oleh Jampidsus, Kejaksaaan
Perundang-undangan
terkait
Perlindungan Perempuan dan Anak, oleh Dirjen HAM, Kementerian Hukum dan HAM;
dan
Perlindungan
Korban
TPPO di Luar Negeri, oleh Kemlu; 5. Peran Bareskrim dalam Pencegahan dan Penanganan TPPO, oleh Bareskrim Mabes Polri;
penanganan
harus dilakukan secara komprehensif di seluruh
tingkatan
wilayah
(nasional,
provinsi dan kabupaten/kota), melalui: a. Penyusunan,
4. Peran Kementerian Luar Negeri dalam Pencegahan
dan
Perlindungan Perempuan dan Anak
Agung RI; 3. Peraturan
1. Pencegahan
penerapan
harmonisasi berbagai
dan
peraturan
perundang-undangan dan kebijakan terkait Perlindungan Perempuan dan Anak. Upaya ini terutama ditujukan bagi provinsi dan kabupaten/kota yang belum memiliki peraturan dan/atau kebijakan daerah sebagai landasan
3
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
hukum
untuk
pelaksanaan
Peraturan Daerah, diharapkan untuk
Perlindungan Perempuan dan Anak,
menetapkan kebijakan daerah dalam
khususnya untuk pelaksanaan Standar
bentuk Peraturan Gubernur (untuk
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
tingkat
Layanan Terpadu bagi Perempuan dan
Bupati/Walikota
Anak Korban Kekerasan dan SPM
Kabupaten/Kota).
Provinsi)
atau
Peraturan
(untuk
tingkat
Layanan bagi Saksi dan Korban TPPO. d. b. Penyusunan peraturan pelaksanaan
Advokasi
dan
sosialisasi
bagi
pimpinan daerah (Gubernur, Bupati,
Nasional
Walikota, pimpinan lembaga legislatif
Perlindungan Perempuan dan Anak
dan yudikatif – terutama Bappeda,
dalam bentuk Peraturan Menteri
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).
Rencana
Aksi
dalam
rangka
implementasi
optimalisasi
peraturan
perundang-
e. Kampanye dan KIE anti-kekerasan dan anti perdagangan orang, bagi
undangan terkait penyediaan layanan
seluruh
bagi korban kekerasan dan TPPO sesuai
tugas
dan
fungsinya;
dan
TPPO
program/kegiatan
ke
masyarakat agama,
dalam
ada
di
luas,
tokoh
termasuk adat
tokoh
dan
tokoh
masyarakat melalui berbagai media
“pencegahan,
cetak
pelayanan dan pemberdayaan” yang sudah
kepentingan,
lembaga masyarakat, dunia usaha dan
dan
pengintegrasian target/sasaran korban kekerasan
pemangku
dan
elektronik,
di
seluruh
tingkatan wilayah mulai dari tingkat
masing-masing
nasional,
kementerian/ lembaga.
provinsi,
kabupaten/kota
hingga desa/ kelurahan, dan keluarga. c. Penyusunan peraturan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak dalam bentuk Peraturan Daerah, agar memperoleh dukungan
pembiayaan
pelaksanaan
kebijakan/
untuk program
/kegiatan pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan korban kekerasan dan TPPO.
Bagi
daerah
yang
belum
memiliki kemampuan untuk menyusun
f.
Penegakan
hukum
dengan
cara
memberikan sanksi dan hukuman yang berat bagi pelaku kekerasan dan TPPO terhadap perempuan dan anak agar menimbulkan efek jera. Gugus Tugas Pusat dan Daerah dapat menjadi wadah penyamaan
persepsi
antar
Aparat
Penegak Hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim).
4
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
2. Penguatan
kelembagaan,
melakukan
revitalisasi
dengan
kementerian/lembaga, antar provinsi
Gugus
dan antar kabupaten/kota, serta antara
fungsi
Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO,
pusat dan provisi/ kabupaten/kota.
serta lembaga/unit layanan (PPT, P2TP2A, RPTC, RPSA, dll) yang ada di daerah,
d.
Penyiapan alternatif solusi pendanaan untuk kegiatan-kegiatan pencegahan,
melalui:
penanganan dan pemberdayaan melalui a. Peningkatan substansi
pemahaman dari
atas
semua
isi
mekanisme
peraturan
perundang-undangan
kinerja. e.
Penguatan koordinasi dengan seluruh pemangku
termasuk TPPO, sehingga terefleksi
kepentingan
dalam
pencegahan dan penanganan TPPO
peraturan/kebijakan/program
melalui MOU, Rakornas, Rakorwil,
dan kegiatan daerah yang berorientasi
dan bentuk-bentuk koordinasi lainnya.
pada korban. b. Perluasan cakupan kerja P2TP2A yaitu
f. Peningkatan jejaring dan kerjasama tingkat regional dan internasional.
P2TP2A juga sebagai pusat informasi dan
berbasis
terkait
perlindungan perempuan dan anak,
dalam
penganggaran
rujukan
dalam
upaya-upaya
pencegahan, sekaligus juga sebagai penyedia layanan, dan melakukan
g.
Pengembangan kebijakan (peraturan pelaksanaan) terkait pemenuhan hakhak korban TPPO.
upaya-upaya pemberdayaan (terutama pemberdayaan perempuan,
ekonomi termasuk
bagi
perempuan
korban kekerasan dan korban TPPO).
h. Peningkatan
Peningkatan kapasitas SDM Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO,
baik
Advokasi (Capacity jejaring,
melalui
dan
Sosialisasi,
Pelatihan-Pelatihan
Building); pengadaan
penguatan sarana
dan
upaya
penegakan dan bantuan hukum bagi saksi dan/atau korban TPPO, terutama peningkatan
c.
efektifitas
dan
penguatan
kelembagaan hukum dalam mengatasi kendala penegakan hukum, melalui upaya-upaya konkrit terkait struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum,
khususnya
di
tingkat
kabupaten/kota.
prasarana serta sinergitas koordinasi antar
Gugus
Tugas,
baik
antar
5
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
i. Pemenuhan hak bagi saksi dan/atau korban
TPPO
penyidikan,
mulai
dari
tahap
penuntutan
pelaksanaan
putusan
pengadilan,
termasuk
Perlindungan
Saksi
Lembaga dan
secara
berjenjang
dan
berkala.
dan
melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait,
dilakukan
Korban
2) Pelaksanaan pendataan secara akurat dan
mendorong
daerah
untuk
meningkatkan pemanfaatan data dalam pengambilan kebijakan yang terkait pencegahan dan penanganan TPPO.
(LPSK). j. Kerjasama antar negara utamanya dalam penyelesaian kasus TPPO yang
3) Penyusunan
pelaksanaan
Gugus Tugas, melalui mekanisme pelaporan,
ditangani Polri.
laporan
dimulai
dari
tingkat
kabupaten/kota hingga ke pusat: (a) k. Pengawasan di wilayah perbatasan
Ketua GT-PPTPPO Kabupaten/Kota
dan daerah-daerah kantong TKI
kepada Bupati/Walikota; (b) Ketua
agar lebih diintensifkan.
GT-PPTPPO
Provinsi
rangkuman l.
Penataan
sistem
kependudukan
untuk
administrasi menghindari
pemalsuan dokumen kependudukan. 3.
Optimalisasi
mekanisme
kerja,
pelaporan, monitoring dan evaluasi Gugus Tugas Pusat, Gugus Tugas Provinsi dan Gugus Tugas Kabupaten/Kota, melalui:
laporan
Gubernur; (c) Gubernur melaporkan kepada Presiden RI melalui Mendagri dan Menko Bidang Kesra (Ketua GTPPTPPO Pusat); (d) Menteri PP-PA (Ketua Harian GT-PPTPPO Pusat) melaporkan
kepada
laporan 1)
Peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, tentang implementasi kebijakan nasional di daerah, untuk mendapatkan pemetaan dan kekuatan masing-masing
daerah/GT.
Ketua
(berisi
GT-
rangkuman
laporan pusat); dan (e) Ketua GTPPTPPO
pelaporan, dan monitoring:
seluruh
kabupaten/kota di wilayahnya) kepada
PPTPPO Pusat a. Peningkatan sistem mekanisme kerja,
(berisi
Pusat pusat
selanjutnya
mengolah dan
seluruh
daerah
melaporkan
dan
kepada
Presiden RI. Laporan yang dibuat harus
akurat
tepat
waktu,
dan
akuntabel.
Monev
6
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
b.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
4)
Peningkatan mekanisme kerja antar
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan
Gugus Tugas Daerah dalam mengatasi
TPPO, untuk ke depan perlu dilakukan
permasalahan korban.
langkah-langkah: 5) Peningkatan 1) Pengembangan dan pembentukan Gugus Tugas
Pencegahan
dan
cakupan
dan
kualitas
pelayanan rehabilitasi kesehatan bagi
Penanganan
saksi dan/atau korban TPPO antara lain
TPPO baik tingkat Provinsi maupun
melalui integrasi target korban TPPO
Kabupaten/Kota (bagi daerah yang belum
sebagai bagian dari target program
membentuk
jaminan
Gugus
Tugas),
meliputi
kesehatan,
terutama
semua unsur pemangku kepentingan,
pembiayaan layanan kesehatan cuma-
termasuk masyarakat dan organisasi non
cuma, visum et repertum dan visum et
pemerintah
psikiatrikum.
pencegahan
yang dan
terlibat penanganan
dalam TPPO,
dengan berlandaskan pada dasar hukum
6)
yang kuat dalam bentuk Peraturan Daerah sehingga memperoleh dukungan alokasi
Peningkatan pola kemitraan dengan pihak-pihak
yang
penyediaan
layanan
terkait
dengan
kesehatan
bagi
korban TPPO, terutama Kementerian
anggaran daerah, serta dilanjutkan dengan
Kesehatan, Rumah Sakit Polri, dan Badan
penyusunan Rencana Aksi Daerah.
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2)
Penguatan kelembagaan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan berdayaguna dalam melakukan koordinasi dengan semua anggota Gugus Tugas sesuai perannya
7)
Peningkatan
kuantitas
dan
kualitas
program dan kegiatan dengan melakukan berbagai langkah inovatif dalam upaya pemberdayaan bagi melalui
korban TPPO,
program-program
yang
dilaksanakan secara terpadu dengan instansi terkait dengan mengintegrasikan
masing-masing.
korban TPPO sebagai bagian dari target/ 3)
Peningkatan kerjasama antar daerah dan
sasaran program-program pemberdayaan
penguatan jejaring antar Gugus Tugas
yang telah ada; atau melalui program-
dalam
program pemerintah seperti Program
TPPO.
pencegahan
dan
penanganan
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
(PNPM) Mandiri, Program Keluarga
7
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Harapan (PKH), Kredit Usaha Rakyat
Manusia di Luar Negeri, sebagai bagian
(KUR), dll.
dari Gugus Tugas TPPO yang telah terbentuk.
8)
Kampanye masyarakat
peningkatan
kesadaran
ke kantong-kantong TKI
10)
Peningkatan sinergitas seluruh upaya
misalnya dalam bentuk kampanye migrasi
pencegahan
aman.
melalui
9) Pengembangan
mekanisme
operasional
penanganan WNI di luar negeri yang menjadi
korban
pembentukan
TPPO, Tim
melalui
dan
penanganan
pendekatan
terintegratif
dan
pemerintah,
non
masyarakat
yang
TPPO holistik,
berkelanjutan pemerintah,
khususnya
baik
maupun partisipasi
keluarga.
Operasional
Penanganan WNI Korban Perdagangan
8
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
FP3B BENGKULU UTARA
ARGAMAKMUR-BENGKULU UTARA –
Keterlambatan Penyusunan Penganggaran
Pada tanggal 31 Mei s.d. 1 Juni 2013 Bappeda
Pendapatan dan Belanja Daerah”
Provinsi Bengkulu, yang difasilitasi Bidang
Adapun pembicara dalam acara ini adalah
Perencanaan Pembangunan Wilayah Strategis
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu dan
mengikuti
kegiatan
Forum
Percepatan
Perewakilan dari Dijten Keuangan Daerah.
Perencanaan Pembangunan Provinsi Bengkulu
Dalam Paparannya Kepala Bappeda Provinsi
(FP3B) di Kabupaten Bengkulu Utara.
Bengkulu. Bapak Ir. Eddy Waluyo, SH, MM
Acara tersebut dihadiiri oleh unsur Bappeda
menyatakan bahwa sesuai dengan Peraturan
dari seluruh Kabupaten/Kota se- Provinsi
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Bengkulu, Bappeda Provinsi Bengkulu. Dan
nomor 27 tahun
dari Perwakilan Kementerian Dalam Negeri.
penyusunan anggaran dan belanja daerah
Adaapun Tema dalam acara tersebut adalah
tahun anggaran 2014 bahwa prinsip-prinsip
“Konsistensi
Perencanaan
penyusunan APBD tahun anggaran 2014
Penganggaran
untuk
dan
mendukung
Pencapaian Target Kinerja Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Langkah-Langkah Strategis
Dalam
2013 tentang pedoman
didasarkan pada prinsip sebagai berikut : 1. sesuai
dengan
kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan daerah
Mengantisipasi
9
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
berdasarkan
urusan
dan
kewenangannya.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
jadwal yang telah ditetapkan dalam
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010
3. transparan, masyarakat
untuk
memudahkan
mengetahui
dan
tentang dan
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Wewenang
serta
Kedudukan
mendapatkan akses informasi seluas-
Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai
luasnya tentang APBD.
Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
4. partisipatif,
dengan
melibatkan Selain opini Wajar Tanpa Pengecualian
masyarakat 5. memperhatikan azaz keadilan dan
(WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Penetapan Perda
kepatutan. 6. tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
tentang APBD tepat waktu dan tersedianya dokumen secara lengkap Hal yang paling utama, Penetapan Perda APBD tepat waktu akan membantu Rencana
Selain itu Berdasarkan Surat Menteri dalam Negeri Nomor : 050/1932/SJ Tanggal 17 April 2013 perihal
Usulan Penetapan Rencana
Pembangunan Daerah dan Rencana SKPD, menjadi Salah Satu Unsur Kriteria Utama, Penghitungan Alokasi Dana Insentif Daerah. Selanjutnya Pemberian Dana Insentif kepada Daerah yang
alokasinya
ditentukan oleh
kriteria opini atas LKPD dan ketepatan waktu penetapan APBD yang sangat dipengaruhi kelengkapan dokumen rencana SKPD yang
Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 untuk Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat
yang
Berkeadilan, dengan sasaran utama yang harus dicapai pada akhir tahun 2014 antara lain yaitu: 1. Pencapaian
target
pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,8 sampai dengan 7,2
persen;
Penurunan
angka
pengangguran menjadi 5,0 sampai dengan 6,0 persen;
memuat indikator kinerja sebagai tolok ukur
2. Penurunan angka kemiskinan menjadi
penilaian yang sesuai dengan jadwal dan
8,0 sampai dengan 10,0 persen; dan
keketentuan :
3. Laju Inflasi 4,5 persen dan bertambah atau berkurang 1,0 persen.
10
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Kemudian
dalam rangka mengantasipasi
3. Pengendalian tahapan perencanaan dan
keterlambatan penyusnan penganggaran, maka
penganggaran harus diintegrasikan dalam
yang harus dilakukan oleh Pemerintah daerah
tugas pokok dan fungsi perencana sebagai
adalah dengan Penetapan Renja dan RKPD
bagian dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah
yang tepat waktu, Sinergiritas Kepentingan
(TAPD); yang salah satu tugasnya adalah
Eksekutif
menjaga konsistensi implementasi RKPD
dan
Legislatif,
Memperkuat
koordinasi antar SKPD dan Meningkatkan
dengan APBD;
Sumber Daya Perencana.
4.
Adapun dalam FP3B dihasilkan kesepakatan-
mengimplementasikan Pasal 229 Peraturan
kesepakatan yang akan mendorong percepatan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
pembanguan
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
di
Provinsi
Bengkulu,
kesepakatan tersebut adalah:
Menyepakati
untuk
segera
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata pembangunan
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam
Pelaksanaan Rencana Pembanguna Daerah,
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
dengan Peraturan Gubernur;
Pelaksanaan Peraturan Pemerimtahan Nomor
5. Menindaklanjuti butir 4 sebagaimana
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
tersebut di atas, Kepala Bappeda Provinsi
Penyusunan,
Bengkulu
1.Tahapan
perencanaan
Pengendalian,
dan
Evaluasi
melakukan
konsultasi
kepada
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Menteri Dalam Negeri Cq. Direktur Jendral
untuk menghindari terjadinya inkonsistensi
Bina Pembangunan Daerah;
tahapan perencanaan pembangunan sampai
6. Bappeda Provinsi Bengkulu memfasilitasi
dengan tersusunnya RKPD;
akselerasi percepatan pembangunan antar
2. Tahapan penganggaran APBD berpedoman
wilayah
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
infrastruktur antara wilayah kabupaten/kota
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
untuk
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
konektivitas terhadap potensi ekonomi yang
beberapa
ada di masing-masing wilayah;
kali
terakhir
diubah
dengan
regional,
melalui
mewujudkan
pengembangan
aksesibilitas
dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
7. Pelaksanaan Forum Percepatan Perencanaan
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Pembangunan Bengkulu (FP3B) Tahap II
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
direncanakan
Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan
Kabupaten Bengkulu Selatan pada bulan
Keuangan Daerah;
September 2013 dan Tahap III di Kabupaten
akan
diselenggarakan
di
11
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Seluma pada bulan November 2013 dengan
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu.. Maju
tema yang akan ditentukan kemudian.
terus Bengkulu.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Kepala Bappeda seluruh Kabupaten/ Kota dan
Foto-Foto Rangkaian Acara FP3B Bengkulu Utara
12
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
RAPAT KOORDINASI REGIONAL MANAGEMENT (RM) JANGHIANGBONG
BENGKULU- KOTA BENGKULU pada
menghasilkan kesepakatan yang mendukung
tanggal 7 Juni 2013 yang lalu Bidang
kemajuan RM Janghiangbong.
Perencanaan Pembanguan Wilayah Strategis
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh
Bappeda Provinsi Bengkulu melalui Kegiatan
unsur Bappeda Provinsi Bengkulu, Bappeda
dana Dekonsentrasi Pengembangan Wilayah
yang
Strategis
Janghiangbong
melalaui
Regional
Management
termasuk
dalam
unsur
(Bappeda
RM
Kabupaten
(RM) Tahun Anggaran 2013 mengadakan
Kepahiang, Rejang Lebong dan Bappeda
Rapat
Lebong), General Manager dan Sekretaris RM
Koordinasi
Regional
Management
Janghiangbong. Setelah beberapa tahun tak
Janghiangbong,
terdengar sepak terjang Regional Management
Kebudayaan Provinsi Bengkulu, dan Dinas
Janghiangbong,
Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu.,
akhirnya melalui Kegiatan
yang difasilitasi Kementerian Pembangunan Daerah
Tertinggal
(KPDT),
dalam
satu
Pariwisata
dan
serta Narasumber dari KP DT.
Regional
Managemeng Janghiangbong dapat kembali dipertemukan
Dinas
forum
untuk
Adara teresebut dibuka oleh Kepala Bappeda
Provinsi
sambutannya
Bengkulu. Kepala
Dalam Bappeda, 13
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Ir. Eddy Waluyo, SH, MM mengatkan bahwa dalam
RPJM
Nasional
2010-2014
Sedangkan Drs. Supriadi, MSi Asisten Deputi Urusan Wilayah
Strategis Deputi
diamanatkan bahwa percepatan pembangunan
Bidang Pengembangan Daerah Khusus KPDT
dan pertumbuhan wilayah strategis dan cepat
dalam paparannya mengatakan bahwa Menteri
tumbuh
PDT
perlu
didorong
sehingga
dapat
melimpahkan
sebagian
urusan
mengembangkan ekonomi yang sinergis antar
pemerintahan bidang pembangunan kepada
wilayah.
Gubernur
Adapun upaya tersebut dapat
sebagai
perwakilan
pemerintah
dilakukan melalui pengembangan produk
pusat dalam mengembangkan RM Daerah
unggulan
Tertinggal.
daerah
serta
mendorong
Adapun
maksud
dan
tujuan
terwujudnya koordinasi dalam sinkronisasi
fasilitasi KPDT dalam pengembangan daerah
keterpaduan dan kerjasama antar sektor, antar
tertinggal adalah untuk meningkatkan sinergi
pemerintah,
dalam
koordinasi, fasilitasi dan pengembangan RM
mendukung peluang berusaha dan investasi di
Bersinergi dengan Revitalisasi Kapet di DT.
daerah. Oleh karena itulah kerjasama antar
serta meningkatkan efektivitas peran dan
daerah
posisi Gubernur selaku wakil pemerintah
serta
dalam
dunia
usaha
mengakselerasi
pembangunan
daerah
percepatan
tertinggal
adalah
dalam melaksanakan urusan pemerintahan
merupakan kebutuhan yang sangat penting
bidang
dalam mendorong pembangunan ekonomi
melalui pengembangan RM. Adapun Kegiatan
wilayah
Utama dalam pengembanagn RM adalah:
melalui
pendekatan
Regional
Management (RM).
ada di Indonesia banyak yang mati suri, termasuk RM Janghiangbong,
tertinggal,
RM (bagi yang belum terbentuk); 2. Penguatan
oleh karena
itulah untuk mendorong terselenggaranya
tertinggal,
termasuk
RM
Kelembagaan
Pengelola
RM (bagi yg sudah terbentuk); 3. Penyusunan Rencana Pengembangan
proses pembentukan dan pengembangan RM daerah
daerah
1. Pembentukan Kelembagaan Pengelola
Namun pada kenyataannya RM yang
di
pembangunan
RM (Revisi / Review / Updating); 4. Implementasi
Rencana:
Janghiangbong, pada Tahun 2013 ini KPTD
Komunikasi/Sosialisasi,
Koordinasi,
mengalokasikan
Kontribusi/Komitmen;
Pemantauan,
pemerintah koordinasi
dana
provinsi secara
dekonsentrasi guna
bagi
melakukan dengan
Selain itu perlu ditetapkan target-target
pemerintah kabupaten/kota yang terkait, dan
secara kuantitatif dalam jangka 5-10 tahun di
memfasilitasi
dalam
pengembangan RM.
bersama-sama
Pengendalian dan Evaluasi
pembentukan
dan
renstra,
sehingga
memudahkan
pelaksanaan reaksi RM yang sudah ada
14
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
tersebut, untuk itu perlu disempurnakan target
tingkat
tersebut
sehingga daerah tidak menghadapi kendala
dan
ditindaklanjuti
dengan
penyusunan rencana aksi dan rencana bisnis.
pusat
jauh
hari
sebelumnya
berkoordinasi dengan K/L.
dan
2. Koordinasi penyusunan rencana aksi
Reaksi RM Janghiangbong direview kembali,
sudah pernah dilakukan pada tahun
maka selanjutnya perlu dilakukan sosialisasi
2009
dan koordinasi untuk pembahasannya dan
Provinsi bersama Tim KPDT. Tahun 2011
dukungan
dengan
sudah diadakan rapat-rapat koordinasi oleh
Forum
Bappeda
Selanjutnya
Setelah
pelaksanaannya,
mengkomunikasikan Musrenbang
Renstra
di
RM,
dalam
Forum
yang
dilakukan
Provinsi
oleh
Bappeda
Bengkulu
ke
3
Musrengkab,
kabupaten, dan Bappeda Provinsi Bengkulu
K/L,
sudah melakukan pengusulan rencana aksi
jejaring
RM tersebut di setiap acara musrenbang
RM/stakeholders swasta, atau forum-forum
kab/prov, dan nasional, namun belum
temu usaha. Peran KPDT adalah membantu
banyak terealisasi karena banyak kendala
mendorong, memfasilitasi koordinasi bagi
baik di pusat, provinsi maupun di tingkat
daerah-daerah dalam mendapatkan dukungan
kabupaten
untuk implementasi Reaksi RM ini.
pengembangan
Musrenbangprov, Musrenbangnas,
alot
Konreg dan
semua
RM
implementasi
belum
Selanjutnya dalam diskusi yang cukup
Permasalahan/Kendala
dan
diantaranya adalah:
penuh
kekeluargaan
didapati
permasalahan yang selama ini dihadapi oleh RM
sehingga
Janghiangbong,
sebagaimana
yang
a) Usulan
rencana
disampaikan
tersebut
aksi
dalam
terlaksana.
RM
yang
musrenbangnas
dikemukakan oleh GM RM janghiangbong
belum
RM di antaranya adalah:
Kementerian/lembaga di pusat. Yang
1. Kinerja
Manajer RM
banyak
ditanggapi
oleh
dirasa belum
masuk ke daerah baru ke dinas koperasi
optimal di dalam implementasi reaksi,
UKM untuk pembiayaan koperasi yang
karena
share
terkait dengan produk unggulan di RM.
pembiayaan
Tahun 2011 pada saat Asdep pak Rudi
lemahnya
Akil, Manajer RM Janghiangbong sudah
koordinasi pemerintah provinsi maupun
membahas soal rencana aksi ini dengan
pusat khususnya dari KPDT, sehingga
K/L
banyak Kementerian/Lembaga yang tidak
Kementerian PU sudah membuat jalan
mengenal apa itu RM, padahal seharusnya
di danau wilayah Kab. Lebong dan dari
KPDT sudah mensosialisasikan RM ini di
PU Provinsi juga sudah mengucurkan
kurangnya
kabupaten/kota manajerial/Sekber
dukungan
terhadap RM,
dan
yang
ada.
Hasilnya
adalah
15
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
dana untuk jalan pariwisata di Lebong. Sementara K/L yang lainnya belum ada.
Selanjutnya dalam rapat ini dihasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya adalah
b) Komitmen pendanaan untuk gaji dan operasional manajer RM (sekber RM) belum
optimal,
hanya
berupa
1) Dekonsentrasi adalah upaya KPDT untuk mendorong,
memperkuat
dan
sumbangan 25 juta dari Rejang Lebong,
mengoptimalkan program/kegiatan yang
dan 10 juta dari Kepahiang dan Lebong.
sudah ada di daerah untuk dikerjasamakan
Dana ini belum ada peraturan menteri
secara
juknis tentang penganggaran RM ini
kabupaten, karena yang lebih memahami
agar dapat dukungan dari anggaran
kondisi
pemerintah daerah.
wilayah adalah pemerintah daerah bersama
c) Manajer RM sulit melakukan koordinasi dengan
Bupati-Bupati,
mufakat
antar
dan kebutuhan pengembangan
stakeholders lainnya.
dan
2) Dalam Renstra dan Reaksi RM sudah
dengan perusahaan daerah yang sudah
terdapat fokus komoditi yang dipilih dalam
ada di kabupaten sepertinya RM ini
RM
dianggap
perikanan darat/air tawar, dan pariwisata.
sebagai
SKPD,
musyawarah
kompetitor
oleh
perusahaan daerah.
Janghiangbing
adalah
budidaya
3) Agar pengembangan RM ini dapat berjalan
d) Koordinasi antar SKPD dan antar Bupati
dan berkelanjutan, sangat perlu kontinuitas
untuk pengembangan RM ini sangat
koordinasi, pemantauan dan dukungan
kurang.
fasilitasi dari KPDT terhadap pengelola
e) Sekber RM berada di Bappeda Rejang Lebong, bukan dipimpin oleh Bupati
RM di provinsi dan kabupaten. 4) Perlu
revitalisasi
RM
melalui
suatu
secara bergantian berdasarkan mufakat
keputusan menteri PDT disertai dengan
antar Bupati di dalam MoU.
juklak/juknis
f) Sebagaimana arahan dari Tim Asdep Wilayah
Strategis
KPDT,
kami
melaporkan sejak tahun 2007 sampai
tentang
revitalisasi
RM,
sebagai dasar hukum bagi daerah untuk menganggarkan kegiatan. 5) Perlu
dukungan
dari
memfasilitasi
Musrenbang
lemahnya
tentang revisi MoU, dan hasil MoU yang
dengan
baru ini perlu di SK - kan dengan SK
koordinasi
antara
pemkab dan KPDT.
karena pemprov
surat
prov
saat ini kami belum pernah mengadakan RM,
dengan
Bappeda
Gubernur
Gubernur, dan kendali imppementasinya seharusnya
dilakukan
oleh
Bupati
langsung, dan DPRD agar dilibatkan untuk
16
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
mendukung
penganggaran
pelaksanaan
rencana aksi. 6) Perlu
pengembangan sekretariat dan operasional manajerial
sosialisasi
dari
kabupaten
dan
ke
provinsi, dan hal ini perlu difasilitasi oleh
kementerian/lembaga, agar usulan RM
Gubernur untuk mengadakan pertemuan
yang
antar
disampaikan
RM
RM
oleh
daerah
dapat
disambut baik oleh kementerian/lembaga. 7) Perlu
penguatan
penguatan
kelembagaan
fasilitasi
untuk
Bupati,
kesepakatan
sehingga
didapatkan
dukungan
pendanaan
RM,
pengembangan RM ini bisa didukung
operasional
dengan dana dari provinsi untuk badan
manajer RM sehingga mampu melakukan
pengembangan
tugas-tugas
dilakukan oleh BPKRS Sulawesi, dan di
koordinasi
dengan
Bupati,
SKPD, Kementerian/Lembaga, dan pelaku
tingkat
usaha/swasta terkait.
dukungan
8) Perlu
pertemuan
Bupati-Bupati
Bupati
regional
juga
pendanaan
seperti
yang
bisa
diberikan
dari
kabupaten
yang
melalui surat Gubernur. Selain itu untuk
difasilitasi oleh Gubernur, bisa dilakukan
implementasi reaksi akan diupakan melalui
melalui moment atau kegiatan rapat-rapat
dukungan Kementerian/lembaga, lembaga
pada tingkat Gubernur, sehingga bisa
donor, swasta, APBD provinsi dan APBD
dititipkan upaya sosialisasi pengembangan
Kabupaten.
RM ini terhadap Bupati dan SKPD.
12) Setelah renstra dan reaksi tersusun, segera
9) Perlu evaluasi kelembagaan, agar lebih mengefektifkan
kinerja
kelembagaan,
diantaranya harus dipimpin langsung oleh Bupati
langsung
secara
bergiliran
berdasarkan mufakat. 10) Perlu
ditetapkan
dilakukan sosialisasi dan koordinasi untuk pelaksanaan, dengan mengkomunikasikan ke dalam jejaring RM/stakeholders. 13) Di tingkat pusat sedang diupayakan oleh KPDT ada forum komunikasi lintas sektor
target-target
secara
antar K/L untuk pengembangan RM,
kuantitatif dalam jangka 5-10 tahun di
supaya
dalam
implementasi
renstra,
sehingga
memudahkan
reaksi
RM oleh
ini K/L,
dipercepat dan
akan
pelaksanaan renaksi RM yang sudah ada
diupayakan ada provinsi pilot project RM
tersebut, untuk itu perlu disempurnakan
yang
target tersebut dan ditindaklanjuti dengan
ditawarkan ke seluruh stakeholders di
penyusunan rencana aksi dan rencana
pusat, prov dan kabupaten termasuk swasta.
bisnis. 11) Untuk mengatasi masalah pembiayaan
paling
baik
reaksinya
untuk
14) Contoh arah pengembangan RM bisa kita lihat model pengembangan RM di Naroso.
manajerial RM, Perlu kontribusi untuk
17
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Sebagai bukti dan upaya tindak lanjut,
Bidang
rumusan diskusi ini menjadi landasan laporan
Kepahiang
kepada
dan
Daerah Kab. Lebong (Ir. Eddy Ramlan, Msi);
Gubernur, dan rumusan diskusi ini telah
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
ditandatangani
Perencana
Prov. Bengkulu (Drs. Buyung Asril, MM.Par);
Pembangunan Wilayah Strategis Bappeda
Kasubag Perencanaan Dinas Kelautan dan
Prov. Bengkulu (Ir. Abriyani, MT); Kepala
Perikanan Prov. Bengkulu (Syahritawati SH);
Bidang Bappeda Fisik Prasarana Bappeda
Manajer RM Janghiangbong (Ir. Ahmed
Kab. Rejang Lebong (Sutrisni, SP); Kepala
Reza).
Kepala
daerah
oleh:
kabupaten
Kabid
Ekonomi
Bappeda
(Yandalos,
S.Sos);
Kabupaten Sekretaris
Foto-Foto Rangkaian Acara Rapat Koordinasi Regional Management (RM) Janghiangbong
18
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
RAPAT TINDAK LANJUT FORUM KOORDINASI ANTAR PROVINSI SE-WILAYAH SUMATRA TAHUN 2013
MEDAN-SUMTARA
UTARA,
sebagai
sarana mengembangkan pola komunikasi antar
Sumatera Tahun 2013 Garden International Hotel Medan Sumatera Utara.
pemerintah daerah se-wilayah Sumatera serta wadah evaluasi hasil kerjasama yang telah terjalin
dalam
upaya
meningkatkan
pembangunan di daerah masing-masinga pada tanggal 22 s.d.24 Juni 2013 Bappeda Provinsi Bengkulu yang diwakili Sekretaris Bappeda, Pirman Romzi, S.Sos. M.Si dan Kasubbid Kerjsama Pembangunan Elly Setiawati, S.IP menghadiri acara Rapat Tindak Lanjut Forum Koordinasi
Antar
Provinsi
se-wilayah
Rapat tindak lanjut forum koordinasi antar provinsi se-wilayah Sumatera Tahun 2013 membahas hasil evaluasi atas kesepakatan Gubernur se-wilayah Sumatera tahun 2011 di kota Palembang dan hasil evaluasi atas kesepakatan Gubernur se-wilayah Sumatera tahun 2012 di kota Medan. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Sumatera Utara dan dihadiri oleh unsur bappeda, SKPD terkait dan unsur perguruan Tinggi seWilayah sumatra. 19
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
moderator yakni perwakilan dari Bappeda Adapun bentuk kegiatan dalam Rakornas
Provinsi Aceh
tersebut adalah:
Selanjutnya
1.
Rapat evaluasi dan rencana aksi tindak
beberapa kesepakatan, yaitu:
lanjut kesepakatan Gubernur se-wilayah
I.
Sumatera 2.
3.
tentang
percepatan
dalam
rapat
ini
dihasilkan
Bidang Infrastruktur 1. Percepatan pembangunan infrastruktur
pembangunan se-wilayah Sumatera.
se-wilayah
Rapat evaluasi hasil rapat koordinasi
Sumatera Railway, Sumatera Highway
teknis
(termasuk
Kepala
Bappeda
dan
SKPD
Sumatera
jalan
tol),
meliputi
;
peningkatan
provinsi terkait serta Rektor PTN se-
struktur dan kelas jalan Feeder Road
wilayah Sumatera tahun 2012
Sumatera, Jembatan Selat Sunda (JSS)
Rapat evaluasi usulan isu-isu strategis se-
dan Jembatan Selat Malaka.
wilayah Sumatera. Selanjutnya Rapat dilaksanakan dalam 4 (empat) sesi yang dibagi berdasarkan Pokja. -
Rapat pokja infrastruktur dipimpin oleh perwakilan Bappeda
Provinsi Medan
Sumatera Utara dan sebagai moderator yakni perwakilan Bappeda Provinsi Riau. -
Rapat pokja ekonomi dan ketahanan pangan
-
-
dipimpin
oleh
perwakilan
2. Segera merealisasikan pembangunan Sumatera
Power
dan
mendorong
Pemerintah Pusat untuk mengevaluasi kebijakan pemanfaatan sumber daya alam gas, batubara, panas bumi, air dan lain-lain
untuk
pemenuhan
energi
listrik di daerah; 3. Pelestarian sumber daya air dan hutan
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dan
se-wilayah Sumatera;
sebagai
4. Isu Strategis; mendorong percepatan
moderator
yakni
perwakilan
Bappeda Provinsi Lampung.
pengembangan jalan nasional menuju
Rapat pokja Sosial Budaya dan SDM
highgrade
dipimpin
Sumatera
oleh
perwakilan
Bappeda
–
highway
melalui
se-wilayah
pembinaan
dan
Provinsi Kepulauan Riau dan sebagai
koordinasi
moderator yakni perwakilan Bappeda
Umum dan Kementerian Perhubungan,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kementerian
Rapat pokja Tata Ruang dan Kawasan
Kementerian
Perbatasan dipimpin oleh perwakilan
Pembangunan Nasional/Bappenas;
Bappeda Provinsi Bengkulu dan sebagai
Kementerian
Pekerjaan
Keuangan
dan
Perencanaan
II. Bidang Pembangunan dan Pengembangan Ekonomi 20
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Pada sesi II, rapat membahas rencana aksi
6. Mendukung kebijakan nasional terhadap
tindak lanjut Bidang Pembangunan dan
ketahanan
Pengembangan Ekonomi yang dipimpin
secara
oleh
infrastruktur
Sekretaris
Bappeda
Provinsi
Sumatera Selatan.
pangan luas)
(sektor
pertanian
melalui irigasi
perbaikan
dan
waduk,
pencetakan sawah dan serta memberikan pelaksanaan
insentif bagi investor yang tertarik masuk
Masterplan Percepatan dan Perluasan
ke sektor pangan melalui pembinan dan
Pembangunan
koordinasi
1. Mendorong
percepatan
Ekonomi
Indonesia
Kementerian
Koordinator
Perekonomian, Kementerian Pekerjaan
(MP3EI) koridor Sumatera;
Umum, 2. Mengusulkan kepada Pemerintah Pusat
Kementerian
Pertanian
dan
Kementerian Negara BUMN;
untuk memberlakukan kebijakan Visa on Arrival menjadi Multiple Entry bagi para
7. Peningkatan patroli dan pengamanan
melalui
pantai dan laut se-wilayah Sumatera
pelabuhan laut dan udara internasional di
melalui peningkatan koordinasi dengan
seluruh provinsi se-wilayah Sumatera;
Kementerian Perikanan dan Kelautan,
wisatawan
manca
negara
Kementerian 3. Mengintegrasikan
Forum
Kerjasama
Ekonomi Regional IMT-GT dan Forum
Kementerian
Pertahanan Dalam
Negeri
dan serta
Kementerian Perhubungan.
Kerjasama Regional lainnya ke Forum Rapat Koordinasi Gubernur se-wilayah Sumatera;
III. Bidang Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia
4. Kesepakatan dukungan untuk divestasi saham PT. Sumatera Shipping Line, PT. Sumatera Promotion Center dan PT. Riau Air Line;
Pada sesi III, Rapat membahas Rencana aksi tindak lanjut Bidang Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia yang dipimpin oleh Sekretaris Bappeda Provinsi Kepulauan Riau
5. Isu strategis, percepatan realisasi dana
dengan moderator Kabid Perencanaan SDM/
bagi hasil sektor perkebunan melalui
Sosial Budaya Bappeda Provinsi Sumatera
pembinaan dan koordinasi Kementerian
Utara.
Keuangan, Kementerian
Kementerian Dalam
Pertanian,
Negeri
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
Materi yang dibahas adalah :
dan 1. Menetapkan program studi unggulan dari masing-masing provinsi se-wilayah Sumatera untuk membentuk Center of Excellence; 21
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
2. Isu strategis, mendukung kebijakan nasional
Tata ruang dan Kawasan Perbatasan yang
terkait dengan penciptaan 1 juta pengusaha
dipimpin oleh Sekretaris Bappeda Provinsi
pemula (job creation) dengan menyusun
Bengkulu
rencana aksi untuk mewujudkannya melalui
Bappeda Provinsi Aceh.
pembinaan
Materi yang dibahas adalah :
dan
Koordinator
koordinasi
Kementerian
Perekonomian,
Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian,
Kementerian
Perdagangan,
Kementerian Negara BUMN, Kementerian
Menyepakati
perdagangan
percepatan
orang
Mendorong
moderator
percepatan
Sekretaris
penyelesaian
rencana tata ruang baik wilayah Pulau Sumatera
maupun
provinsi
se-wilayah
Sumatera;
Koperasi dan UKM; 3.
1.
dengan
penghapusan
se-wilayah
Sumatera
melalui MoU penanganan perempuan dan anak korban kekerasan khususnya kekerasan dalam bentuk tindak pidana perdagangan orang (trafficking), melalui pembinaan dan koordinasi
Kementerian
Perempuan
dan
Pemberdayaan
Perlindungan
Anak,
2. Agar Pemerintah Pusat segera menetapkan Permendagri tentang Penegasan Batas Daerah yang telah disepakati antar Pemerintah Daerah se-wilayah
Sumatera
dan
memfasilitasi
penyelesaian sengketa batas daerah dan atau cakupan wilayah (pulau-pulau kecil) yang masih bermasalah se-wilayah Sumatera; 3. Isu strategis, meningkatkan penanganan dan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
pencegahan
serta Kepolisian RI.
Sumatera melalui peningkatan koordinasi
IV. Bidang Pengembangan Wilayah, Tata ruang dan Kawasan Perbatasan
dengan
kebakaran
Kementerian
Penanggulangan
hutan
se-wilayah
Kehutanan,
Bencana
Nasional
Badan dan
Kementerian terkait lainnya. Pada sesi IV, Rapat membahas Rencana aksi tindak lanjut Bidang Pengembangan Wilayah,
22
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Foto-Foto Rangkaian Acara Rapat Tindak Lanjut Forum Koordinasi Antar Provinsi Se-Wilayah Sumatra Tahun 2013
23
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
SOSIALISASI PERDA RTRW NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI BENGKULU
LEBONG,
alasan, hal ini dikarenakan Kabupaten Lebong
Sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 2012
merupakan salah satu Pusat Kegiatan Lokal
tentang
(PKL) yang ada di Provinsi Bengkulu, artinya
TUBEI-KABUAPTEN
RTRW
dilaksanakan
dalam
Provinsi rangka
Bengkulu menyamakan
Kabupaten
Lebong
merupakan
kawasan
persepsi terhadap esensi penyelenggaraan
perkotaan yang berfungsi dan berpotensi
ketataruangan di Provinsi Bengkulu
dan
sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang
untuk penyelarasan perencanaan tata ruang
melayani skala kabupaten/kota atau beberapa
dengan Pemda Bengkulu. Tahap Pertama,
kecamatan dan Kabupaten Lebong merupakan
Sosialisasi dilaksanakan di Kabupaten Lebong
kawasan
pada tanggal 26 Juni 2013 yang lalu, acara
berpotensi sebagai simpul transportasi yang
tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah
melayani skala kabupaten/kota atau beberapa
Kabupaten
BKPRD
kecamatan. Selain itu, secara Administratif
Kabupaten Lebong, Para Asisten, Kepala
Kabupaten Lebong yang berbatasan langung
Badan,
dengan Provinsi lain, dalam hal ini Sumatera
Lebong,
Dinas,
Anggota
Kantor,
dan
Bagian
di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong.
Adapun
dipilihnya
perkotaan
yang
berfungsi
dan
Selatan.
Kabupaten
Lebong sebagai tempat sosialisasi bukan tanpa 24
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah
Ir. Eddy Ramlan juga mengucapakn terima
Kabupaten Lebong, Ir, Eddy Ramlan. Dalam
kasih kepada Bappeda Provinsi Bengkulu
sambutannya Sekretaris Daerah mengatakan
karena telah memilih Kabupaten Lebong
bahwah
sebagai tempat diadakaannya sosialisasi, hal
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
mempunyai nilai dan posisi yang sangat
ini
strategis dalam pembangunan. Dalam Undang-
Kabupaten
undang nomor 26 tahun 2007 pasal 26 ayat (2)
memberikan pemahaman yang lebih baik lagi
menyebutkan bahwa Rencana Tata Ruang
bagi seluruh Stakeholder yang terkait dengan
Wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk
Penataan ruang di Kabupaten Lebong
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Sedangkan
Panjang
Rencana
adalah Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu.
Daerah
Dalam paparannnya Kepala Bappeda, Ir. Eddy
Daerah
Pembangunan
(RPJPD)
Jangka
dan
Menengah
(RPJMD).
suatu
Lebong
pembicara
kebanggan
bagi
tentunya
bisa
dan
dalam
Sosialisasi
Waluyo, SH, MM menyatakan bahwa Tujuan
Masa berlaku Rencana Tata Ruang Wilayah selama 20 tahun dan dapat di tinjau kembali satu kali dalam lima tahun atau dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam sekala besar dengan tetap menghormati dan mempertimbangkan hak-hak
merupakan
masyarakat.
Penataan
ruang
penataan ruang wilayah adalah: terwujudnya pertumbuhan
daya alam dan peningkatan produktivitas pertanian sebagai sektor unggulan berbasis kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana.
pemenfaatan
RTRWP
lingkungan
sehingga
berwawasan
tercipta
pemafaatan
Bengkulu
aman melalui pengembangan potensi sumber
Selanjutnya
yang
Provinsi
yang merata dan terpadu dengan ruang yang
ditujukan untuk menciptakan penyelenggaraan ruang
wilayah
subtansi
adalah:
yang
Tujuan,
diatur kebijakan
dalam dan
Strategi Penataan ruang, Rencaa Struktur
ruang yang berkualitas.
Penataan ruang
ruang,
merupakan
instrumen
yang
kawasan Strategis, dan Arahan pemanfaatan
dianggap strategis untuk mewadahi proses
ruang dan arahan pengendalian pemanfaatan
pembangunan,
ruang, sedangkan Kebijakan penataan ruang
upaya-upaya
salah
satu
karena dalam
didalannya aspek
tersirat
penanganan
lingkungan, pembangunan ekonomi, upaya pemerataan,
keadilan
kesejahtraan masyarakat.
dan
peninggatan
rencana
Pola
Ruang,
Penetapan
wilayah Provinsi Bengkulu adalah: a.
Meningkatkan
aksesibilitas
dan
pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya keseluruh wilayah Provinsi;
25
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
b. Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan
hidup,
serta
mengurangi
resiko bencana alam; c.
Mengoptimalkan
pemanfaatan
kawasan budidaya sesuai dengan
d.
e.
f.
ruang daya
Sedangakan Rencana pola ruang, meliputi: a.
pola ruang kawasan lindung; dan
b.
pola kawasan budidaya.
Kemudian Rencana struktur ruang yang memperhatikan
daya
dukung
dan
dukung dan daya tampung lingkungan;
tampung lingkungan hidup, meliputi:
Meningkatkan produktifitas sektor-sektor
(1) sistem perkotaan;
unggulan sesuai dengan daya dukung
(2) sistem jaringan trasportasi;
lahan;
(3) sistem jaringan energi;
Membuka peluang investasi dalam rangka
(4) sistem jaringan telekomunikasi;
meningkatkan perekonomian wilayah;
(5) sistem jaringan sumberdaya air;
Mengentaskan kemiskinan di kawasan
(6) sistem prasarana lingkungan.
daya
tertinggal; g.
Mendukung
fungsi
kawasan
untuk
Selanjutnya Rencana struktur ruang yang daya
dukung
terselenggaranya
sosialisasi
ini,
diharapkan mampu mewujudkan pemahaman
pertahanan dan keamanan
memperhatikan
Dengan
dan
tampung lingkungan hidup, meliputi: a.
sistem perkotaan;
b.
sistem jaringan trasportasi;
c.
sistem jaringan energi;
d.
sistem jaringan telekomunikasi;
e.
sistem jaringan sumberdaya air;
f.
sistem prasarana lingkungan.
daya
yang sama bagi masyarakat, aparat Pemerintah kabupaten
Lebong,
Anggota
BKPRD
Kabupaten Lebong, SKPD yang terkait, dan Pemda
Provinsi
Bengkulu
dalam
mengimplementasikan peraturan daerah ini. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, memberkahi usaha dan amal ibadah bagi kita semua Amin.
26
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Foto Dalam Rangka Pelaksanaan Acara Sosialisasi Perda No. 02 Tahun 2013 tentang RTRWP Bengkulu. Lebong, 26 Juni 2013
27
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
RAPAT KOORDINASI NASIONAL BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) TAHUN 2013
Selama ini Direktorat Jenderal (Ditjen)
Nasional
Penataan Ruang sedang memprioritaskan
Ruang Daerah (Rakornas BKPRD) di
percepatan penyelesaian rencana tata ruang
Padang (11/4).
dan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
Rakornas BKPRD ini diselenggarakan oleh
rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Ditjen Bina Bangda Kemendagri bekerja
Maka kini tiba saatnya Ditjen Penataan
sama dengan Pemprov Sumatera Barat.
Ruang
aspek
Pemahaman tersebut perlu ditingkatkan
penyelenggaraan penataan ruang yang
karena salah satu fungsi penataan ruang
ketiga yaitu pengendalian pemanfaatan
sebagai alat sinkronisasi program selama
ruang.
ini belum dilaksanakan secara optimal.
“Untuk itu penekanan yang pertama adalah
“Hal ini terjadi karena energi kita selama
meningkatkan pemahaman terhadap fungsi
ini
penataan ruang,” ujar Direktur Jenderal
RTRW,” tambah Basuki. Penekanan yang
Penataan Ruang M. Basuki Hadimuljono
kedua adalah bahwa Ditjen Penataan
dalam diskusi panel di Rapat Koordinasi
Ruang
mulai
fokus
kepada
Badan
cukup
Koordinasi
terkuras
memiliki
untuk
Penataan
menyusun
keinginan
untuk
28
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
menegakkan wibawa UU Penataan Ruang.
pemerintahan. Untuk itulah diperlukan
“Dasar hukumnya adalah niat baik,” ujar
optimalisasi peran dan fungsi BKPRD
Basuki.
dalam
Ia
juga
mengatakan
akan
rangka
mewujudkan
mendorong penataan ruang untuk menjadi
penyelenggaraan penataan ruang daerah
dasar sinkronisasi program pembangunan,
yang berkualitas, yang juga diangkat
yang saat ini sudah mulai dilakukan di
menjadi tema Rakornas BKPRD kali ini.
lingkungan
PU,
Rakornas BKPRD ini dihadiri oleh Sekda
sehingga penataan ruang itu tidak hanya
Provinsi se-Indonesia, Kepala Bappeda
menjadi
arahan
saja.
dengan
Provinsi se-Indonesia, Kepala Biro Hukum
Basuki,
dalam
sambutan
pembukaan
se-Indonesia, serta Sekda Kabupaten/Kota
Gubernur Sumatera Barat yang dibacakan
se-Provinsi Sumatera Barat. Sementara
oleh Sekda Provinsi Sumbar disampaikan
sebagai narasumber adalah Dirjen Penataan
pula
Ruang,
internal
bahwa
khususnya
Senada
Pemda telah
menempatkan
Kementerian
Prov.
Sumbar
berusaha
untuk
penataan
ruang
sebagai
Sekda
Prov.
Jatim,
Direktur
Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
Kemendagri,
pengamat
unsur dasar penyusunan peraturan di
perkotaan
daerah, walaupun sampai saat ini hal itu
Supriyatna.
belum menjadi perhatian utama. Hal ini
merupakan awal dari pelaksanaan Rakernas
terlihat antara lain dari masih adanya alih
BKPRN yang akan diselenggarakan bulan
fungsi lahan yang tidak sesuai dengan
September mendatang juga menghadirkan
rencana
jajaran eselon II anggota BKPRN sebagai
tata
kewenangan
ruang, antar
serta berbagai
masalah tingkat
dari
serta
Univ.
Trisakti
Yayat
Rakornas
BKPRD
yang
narasumber pada sidang komisi.
29
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Foto Rangkaian Acara Rapat Koordinasi Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Tahun 2013
30
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Rapat Koordinasi Perubahan Iklim di sektor Transportasi
Pada tanggal 12 – 15 Juni 2013
Bengkulu Drs. Eko Agusrianto dan Staff
yang lalu telah di selenggarakan Rapat
Bappeda Provinsi Bengkulu Nilawati, SP.
Koordinasi Perubahan Iklim di sektor
Dari hasil Rapat Koordinasi tersebut Ada 6
Transportasi
bertempat
(enam)
Ambarukmo
Yogyakarta.
mengambil
tema
di
Hotel
Rapat
“Sinkronisasi
ini dan
harmonisasi RAN dan RAD disektor
Kebijakan
Kementerian
yang
perkuatan
dokumen
Perhubungan
disektor
Perumusan kerangka kebijakan dan strategi,
menyelesaikan
Strategi
transportasi, yaitu :
Transportasi” sebagai salah satu Provinsi telah
dan
hukum
dan
regulasi,
organisasi
dan
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi
tatalaksana yang inklusif dengan
Gas Rumah Kaca (RAD – GRK) maka
tupoksi
provinsi
peningkatan kapasitas SDM
Bengkulu
telah
berkomitmen
untuk berperan serta dalam kegiatan ini. Pada acara ini, Provinsi Bengkulu diwakili oleh Kepala Bappeda Provinsi
Penurunan
enviromental,
Emisi
Karbon
serta
pada
operator penerbangan Penurunan
emisi
karbon
pada
Bengkulu Ir. Edy Waluyo, SH, MM,
pelayanan navigasi dan manajemen
Kepala
lalulintas udara
Dinas
Perhubungan
Provinsi
31
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Penurunan
emisi
karbon
pada
penerapan
emisi
karbon
penggunaan
b)
Pemanasan
Global
(Global
Warning) c) Prubahan Iklim (Global
pengoperasian bandar udara Penurunan
Gas)
pada
Warning) d) Pembangunan berkelanjutan
sumber
(Sustainable Transport) dan e) Transportasi yang
energi baru dan terbarukan Penerapan kebijakan pembatasan
berkelanjutan
(Sustainable
Transportasi). Kata kunci ini memegang peranan dalan arah kebijakan serta program
emisi berbasis bahan karbon
yang akan dilaksanakan nantinya. Dalam
paparannya
perhubungan
kementerian
telah menatapkan
umum dari RAN-GRK bidang Transportasi Udara dan Indonesia Green Aviation Initiatives
yang
antara
lain
Untuk
sasaran
berisi
transportasi
penurunan di
emisi
RAD-GRK
Provinsi
Bengkulu sudah sinkron dengan penurunan emisi RAN untuk sektor transportasi, dimana sektor transportasi penyumbang
mengenai: kontribusi dalam target penurunan emisi GRK nasional sebesar 26% pada tahun 2020. Kontribusi dalam ICAO Global Goal,
penurunan
emisi/pertumbuhan
netral
pada
2020
terbesar
nomor
dua
setelah
sektor
kehutanan dan lahan gambut dengan kontribusi sebesar 798,798 ton CO2-eq atau 14,97 % dengan usulan aksi mitigasi antara
lain
;
a)
Perbaikan
sistem
transportasi angkutan umum b) Metode berkendaraan yang smart/eco driving c) Penertiban emisi gas buang kendaraan
Kontribusi dalam target konservasi
bermotor d) penerapan pajak progresif bagi
energi nasional dan target bauran
kendaraan bermotor
energi terbarukan
fasilitas keselamatan jalan.
Mendorong kerjasama lokal dan internasional
sektor
dalam
penurunan
emisi Bidang Transportasi Udara
dan e) Pengadaan
Sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi ini antara lain ditargetkan untuk tahun 2014 – 2020 kita akan memasukkan Program baru di matrik mitigasi sektor
Terdapat 5 (lima) kata kunci dalam
transportasi yaitu : Penerapan Pengendalian
penurunan emisi untuk sektor transportasi
Dampak
yaitu : a) Gas Rumah Kaca (Green House
Parking Manajemen, Peremajaan Angkutan
Lalu
lintas
(ANDALALIN),
32
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Umum dan Car Free Day. Sedangkan untuk
Format
untuk
penurunan
emisi
akan
RAD-GRK Provinsi atau daerah dilaporkan
disosialisasikan lagi oleh Kementerian
ke pusat per semester. Untuk semester I
Lingkungan Hidup bersama Sekretariat
disampaikan pada bulan Oktober 2013 dan
RAN-GRK,
Sumatera
Semester ke II disampaikan pada bulan
dijadwalkan tanggal 25 – 28 Juni 2013
Januari 2014 ke Sekretariat RAN-GRK
karena format yang ada dalam Juklak dan
Pusat. (Andre/PP3)
untuk
pelaporan
Pelaporan
daerah
Juknis belum final dan masih bersifat uji coba (jadwal bersifat tentatif). Foto Rangkaian Acara Rapat Koordinasi Perubahan Iklim Di Sektor Transportasi
Para Narasumber dari Kementerian Perhubungan dan Bappenas berfoto bersama selesai acara pembukaan Rakor
Para peserta Rakoor berfoto bersama setelah acara pembukaan
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu dan Staf mengikuti acara Rakor untuk sesi panel 1
33
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Narasumber dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Bappenas sedang mempresentasikan bahan dari Kementerian dengan moderator Kepala PKKPJT Bapak : Imam Hambali
Narasumber dari Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Ditjen Perhubungan Darat. Oleh Bapak Joko Suseno
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu sedang berdiskusi interaktif dengan Narasumber tentang rencana pengembangan Kereta Api di Provinsi Bengkulu
Bappeda Provinsi Bengkulu dan Dinas Perhubungan dan Kominfo, sedang mempresentasikan tentang Sinkronisasi dan Harmonisasi RAN dengan Dokumen RAD-GRK Provinsi Bengkulu tahun 2012-2020 di sektor Transportasi.
34
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Rapat Diseminasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu
Pada hari Kamis 27 Juni 2013 yang lalu telah di laksanakan Rapat Diseminasi
lainnya adalah dari Bappeda Provinsi, Kabupaten dan kota se Provinsi Bengkulu.
Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan
Rapat ini menghadirkan narasumber
Kabupaten / Kota se Provinsi Bengkulu
dari Direktorat Jenderal Bina Bangda
yang diadakan oleh Badan Perencanaan
Kementerian
Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu
Indonesia Ibu Tya Setiawaty dan Sari
sebagai
dekonsentrasi
Kurniaty. Acara ini dibuka oleh Kepala
Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Negeri Republik Indoneisia. Bertempat di
Provinsi Bengkulu Ir. Edy Waluyo, SH,
Hotel Nala Sea Side Jalan Pariwisata Pantai
MM. dalam sambutannya Kepala Bappeda
Panjang Bengkulu. Acara ini dihadiri oleh
Provinsi Bengkulu menekankan pentingnya
Anggota
Provinsi
pelaporan dan korrdinasi dalam pelaksana
Bengkulu yang telah di SK kan oleh
kegiatan yang bersumber dari dana DAK
Gubernur Bengkulu. Selain itu perwakilan
kepada Pemerintah Provinsi sebagai bahan
satker
tim
kegiatan
Pokja
DAK
Dalam
Negeri
Republik
35
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
evaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh
Bappeda Provinsi Bengkulu Firman Surya
masing-masing kabupaten dan kota se
SE. dalam paparannya beliau menekankan
Provinsi Bengkulu. Selain itu pentingnya
pada pentingnya koordinasi antara Pokja
kegiatan ini sebagai penilaian kepatuhan
DAK yang sudah di bentuk oleh Gubernur
kepada sekber DAK di tingkat pusat.
Bengkulu
dengan
masing-masing
Dalam paparannya Narasumber dari
kabupaten dan kota yang menerima dana
Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam
DAK tahun 2013. Disini peran monev dari
Negeri Republik Indonseia Tya Setiawaty
Bappeda
dan Sari Kurniaty menekankan pentingnya
pengumpulan
peran Bappeda baik di Tingkat Provinsi
kendala yang dihadapi oleh masing-masing
maupun di Kabupaten dan Kota dalam
SKPD dalam mengelola dana DAK yang
mengkordinasikan
ada di masing-masing daerahnya.
dan
memonitoring
kegiatan yang bersumber dana DAK di
menjadi
Pada
data
rapat
penting
dalam
mengenai
berbagai
ini
masing-masing daerahnya. Permasalahan
Bappeda
mengenai pelaporan yang dihadapi oleh
memaparkan mengenai kondisi realisasi
daerah menjadi catatan tersendiri dalam hal
fisik dan keuangan terakhir dari setiap
kepatuhan satker sebagai pertimbangan
bidang DAK yang ada di daerahnya.
untuk
tahun
Paparan ini memperlihatkan kondisi riil di
seperti
masing-masing kabupaten dan kota dengan
rendahnya penyerapan dana DAK di daerah
berbagai kendala yang dihadapi dalam
juga harus menjadi perhatian seluruh pihak
pelaksanaan penyerapan dana DAK tahun
di daerah agar kegiatan pembangunan yang
anggaran 2012. Terhadap berbagai kendala
bersumber dari dana DAK ini bisa terserap
yang
secara maksimal. Permasalahan lainnya
kabupaten
yang sering dihadapi adalah juknis yang
tersendiri untuk pokja yang ada di Provinsi
sering terlambat keluar dari masing-masing
Bengkulu.
alokasi
berikutnya.
dana
DAK
Permasalahan
di
lain
kementerian teknis, untuk masalah teknis
Kabupaten
masing-masing
dihadapi dan
dan
oleh kota
kota
juga
masing-masing menjadi
catatan
Kegiatan ini ditutup oleh kepala
ini memang sudah menjadi kewenangan
Bidang
pendataan
dan
masing-masing kementerian / lembaga.
Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi
Dari Bappeda Provinsi Bengkulu
Bengkulu
Firman
diwakili oleh kepala Bidang pendataan dan
penutupan
acara
pengelolaan
masing-masing anggota Pokja DAK untuk
Pembangunan
Daerah
Surya
pengelolaan
ini
SE.
diminta
dalam kepada
36
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
dapat lebih aktif dalam pengumpulan data
kabupaten dan kota berdasarkan masing-
penyerapan
masing bidangnya.(Andre/PP3)
realisasi
DAK
di
setiap
Foto rangkaian kegiatan rapat diseminasi dana alokasi khusus (dak) dengan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu
37
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
SOSIALISASI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT (PPKE-BM) DENGAN KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI BENGKULU
Pada tanggal 16 Mei 2013 yang lalu
Bengkulu Ir. Sorjum Ahyan, MT. dalam
telah diselenggarakan rapat Sosialisasi
paparan ini disinggung mengenai sektor
Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan
pariwisata
Ekowisata berbasis masyarakat (PPKE-
Bengkulu, strategi pengembangan daya
BM) dengan kabupaten/kota se Provinsi
tarik
Bengkulu. Bertempat di hotel Nala Sea
pemasaran dan obyek wisata yang ada di
Side, acara ini dibuka dengan Laporan
Bengkulu.
Ketua Pantia Penyelenggara dilanjutkan
mengenai
dengan
ekowisata
Sambutan
Kepala
Bappeda
dalam
wisata
di
RPJMD
Provinsi
Bengkulu,
Paparan
kedua
rencana Provinsi
strategi
dilanjutkan
pengembangan Bengkulu
yang
Provinsi Bengkulu sekaligus membuka
menginggung mengenai tujuan, sasaran
acara secara resmi.
dan waktu pelaksanaan. Selain itu ruang
Sesi
kedua
dilanjutkan
dengan
paparan kebijakan dan potensi Pariwisata Provinsi Bengkulu oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Provinsi
lingkup kegiatan dan pelaksanaan kegiatan PPKE-BM di Bengkulu. Pada sesi ke dua di isi dengan paparan
dari
ditjen
Bina
Bangda 38
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Kementerian Dalam Negeri oleh bapak
daerah ekowisata di kabupaten. Menurut
Bambang
Bambang
Kristiyantoro,
ST
mengenai
Kristiyantoro,
ST
Secara
pengelolaan dan pengembangan kawasan
nasional lokasi ekowisata memang berada
ekowisata berbasis masyarakat. Dalam
di hutan lindung. Untuk program PPKE-
paparannya disebutkan mengenai gambaran
BM dari Kemendagri berkoordinasi dengan
potensi ekowisata di Indonesia, negara
Kementerian
kedua terbesar di dunia yang memiliki
kreatif. Arahan dari Dirjen Kemendagri
keanekaragaman ekowisata, Permasalahan
agar jangan ada tumpang tindih dengan
dan
kewenangan Kementerian kehutanan dan
tantangan
pengertian
pokok
ekowisata
pembangunan, dan
jenis-jenis
Kementerian
pariwisata
pariwisata
dan
ekonomi
dan
ekonomi
ekowisata. Kriteria lokasi pemilihan daerah
kreatif. Untuk pemilihan lokasi yang
ekowisata, Tujuan program PPKE-BM dan
tanahnya milik Pemda, untuk menghindari
Pengembangan
konflik dengan masyarakat (terkait dengan
ekowisata
Danau
Tes
Kabupaten Lebong.
mekanisme pendanaan dekon dan TP)
Paparan terakhir diberikan oleh Ir.
sedangkan Solusi untuk mengembangkan
Gunawan Wibisana, M, SP, MM mengenai
ekowisata di Hutan Lindung adalah di ring
bantuan
2 (buffer zone)
teknis
pengelolaan
dan
pengembangan kawasan ekowisata (PPKEBM).
Dalam
paparannya
dijelaskan
Untuk tahun 2013 ini pemerintah Kabupaten Lebong telah mendapatkan
mengenai tujuan bantuan teknis PPKE-
bantuan
BM, output dari bantuan teknis PPKE-BM
Kementerian Dalam Negeri. Sebagai pilot
yang diberikan serta timeline rencana kerja
project Lokasi di Kabupaten Lebong
PPKE-BM
merupakan lahan milik Pemda seluas 3
yang
nantinya
akan
dilaksanakan.
dari
Ditjen
bina
bangda
hektar. Sebelumnya memang cagar alam
Para peserta dari kabupaten dan
namun sudah beralih fungsi menjadi wisata
kota se-Provinsi Bengkulu cukup antusias
alam.
mengikuti acara ini, banyak informasi yang
memang
diberikan
daerah-daerah
terealisasi sekitar 3 hektar, diharapkan
dikembangkan
kedepannya lokasi pengembangan bisa di
potensial
mengenai yang
dapat
Usulan
dari
seluas
Tes.
50
Dan
Dinas
pariwisata
hektar,
untuk
namun
menjadi daerah ekowisata. Daerah yang
Danau
Fasilitasi
masih alami merupakan daerah yang sangat
penyusunan master plan kawasan wisata
potensial untuk dikembangkan menjadi
alam. 39
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Dari hasil rapat ini diharapkan kabupaten/kota mengidentifikasi
sudah potensi
bisa
ekowisata
di
Untuk tahun depan, kabupaten/kota dapat mengirimkan
proposal/usulan
pengembangan ekowisata di daerahnya
daerah masing-masing. Setiap potensi yang
masing-masing
ada di masing-masing daerah bisa menjadi
Bengkulu
ke
Bappeda
Provinsi
data base yang disusul dan Foto rangkaian Acara
40
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 dan Tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Dalam rangka Sosialisasi Peraturan
Bengkulu Nindya Anggreyni, S.STP, MM.
Pemerintah No 37 Tahun 2012 tentang
selain itu BKSDA Provinsi Bengkulu juga
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
ikut
dan menindaklanjuti surat edaran Menteri
Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 2012
Dalam Negeri No.188.32/1703/SJ perihal
tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Inventarisasi
(DAS) dan menindaklanjuti surat edaran
Data
dan
Pembentukan
Peraturan Daerah. Maka telah dilaksanakan Sosialisasi
yang
dalam
acara
Sosialisasi
Menteri Dalam Negeri.
oleh
Acara dibuka pada hari senin
Bina
tanggal 24 juni 2013 pukul 20.00 WITA
Pengelolaan DAS dan Perhutanan Nasional
dengan dihadiri antara lain oleh BPDAS
Republik Indonesia, bertempat di hotel
seluruh
Aston Kuta
Hotel and Residences Kuta
seluruh Indonesia, Dinas Kehutanan dan
Bali pada tanggal 24 – 26 Juni 2013 yang
Unit terkait di Kementerian Kehutanan dan
lalu.
Kementerian
Dalam
Sosialisasi
ini
Kementerian
diselenggarakan
hadir
Kehutanan
Dirjen
Provinsi Bengkulu pada acara ini di
Indonesia,
Bappeda
Negeri. mengambil
Provinsi
Kegiatan tema
wakili oleh Kepala Bappeda Provinsi
“Mewujudkan persamaan persepsi dan
Bengkulu Ir. Edy Waluyo, SH, MM dan
pemahaman mengenai perlunya
Kasubbid
pengelolaan DAS tingkat daerah”
Lingkungan
Sumber Hidup
Daya
Alam
Bappeda
dan
regulasi
Provinsi
41
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Peraturan Pemerintah Nomor 37
Nomor
:
188.32/1703/SJ
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah
inventarisasi
Aliran
peraturan daerah mengenai pengelolaan
Sungai
mengatur
mengenai
data
Daerah
dari hulu ke hilir dan bertujuan untuk
diperlukan regulasi mengenai pengelolaan
mengkoordinasikan,
mengintegrasikan,
DAS tingkat daerah untuk mengembalikan
mensinkronisasikan, dan mensinergikan
fungsi DAS yang selama ini banyak
pengelolaan Daerah Aliran sungai (DAS)
masalah. Dengan demikan diharapkan
dalam rangka meningkatkan daya dukung
permasalahan
Daerah Aliran Sungai.
pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang
Aliran
sungai
(DAS)
sesuai Peraturan Pemerintah nomor 37
Sungai
pembentukan
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah
Aliran
dan
perihal
yang
(DAS),
muncul
maka
akibat
sering terjadi bisa diatasi dengan sebaik mungkin.
tahun 2012 adalah suatu wilayah daratan
Provinsi di Indonesia yang telah
yang merupakan satu kesatuan dengan
memiliki
sungai dan anak-anak sungainya, yang
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
berfungsi menampung, menyimpan dan
antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT)
mengalirkan sungai yang berasal dari curah
dan Jambi, sedangkan untuk Propinsi
hujan ke danau atau ke laut secra alami,
Bengkulu,
yang batas di darat merupakan pemisah
Pengelolaan DAS masih dalam tahap
topografis dan batas laut sampai dengan
pembahasan dengaan Dewan Perwakilan
daerah perairan yang masih terpengaruh
Rakyat
aktifitas daratan.
Bengkulu.
Menindaklanjuti
Surat
Peraturan
Peraturan
Daerah
Daerah
Daerah
(DPRD)
mengenai
tentang
Propinsi
Edaran
Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Foto Rangkaian Acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 dan Tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
42
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
KINERJA TKPKD DITUNTUT LEBIH AKTIF
Bengkulu,
Sekretaris
Tim
Rejang Lebong, Senin (3/6) di Aula Pemda
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Rejang Lebong.
Daerah (TKPKD) Provinsi Bengkulu, Ir.
Hasil sensus BPS 2012 jumlah penduduk
Edy Waluyo, SH. MM meminta kinerja
miskin dan tingkat kemiskinan Provinsi
anggota atau tim pokja TKPKD lebih aktif
Bengkulu sendiri berada pada peringkat
dalam
dua di Pulau Sumatera 17,51 persen atau
percepatan
pengentasan
penanggulangan kemiskinan.
sebanyak 310,470 penduduk miskin.
"TKPKD provinsi sendiri tidak bisa ikut
Masih
campur tangan lebih jauh terkait kinerja
kemiskinan nasional yaitu 11,66 persen.
TKPK daerah. Karena yang lebih tahu
Bahkan dalam Rancangan Pembangunan
permasalahan di daerah adalah TKPK
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-
daerah itu sendiri," kata Edy disela-sela
2015 pada misi pertama sasarannya antara
Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan
lain
Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten
menjadi sebesar 14,14 sampai 13,26 persen
terpaut
menurunnya
jauh
dengan
angka
garis
kemiskinan
pada 2015.
43
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Target tersebut sungguh sangat berat, karena untuk menurunkan satu tingkat persentase kemiskinan saja memerlukan biaya
miliaran. Sedangan kemampuan
keuangan
daerah
sangat
terbatas.
Diakuinya memang untuk ketua masingmasing pokja mobilitasnya sangat tinggi, belum lagi mutasi pegawai yang sering dilakukan. Sehingga pejabat yang baru
TKPKD sendiri mempunyai tugas dan
kurang memahami kondisi pekerjaanya dan
fungsi untuk pengoordinasian penyusunan
harus beradaptasi terlebih dahulu.
Strategi
Edy yang juga menjabat Kepala Bappeda
Daerah (SPKD) sebagai dasar penyusunan
Provinsi Bengkulu menambahkan, dimasa
RPJMD
yang akan datang akan ada kebijakan yang
Kemiskinan,
dikeluarkan pemerintah pusat bahwa tidak
SKPD atau Forum Gabungan SKPD di
bisa lagi sembarangan memutasi pejabat
Bidang
yang juga anggota Pokja/PPTK harus ada
dalam hal penyusunan Renstra SKPD,
izin khusus, kecuali kalau promosi jabatan.
penyusunan
Rancangan
Banyak anggapan keliru bahwa persoalan
penyusunan
Renja
di TKPKD adalah sepenuhnya tanggung
pengevaluasian
jawab
Penanggulangan
di
bidang
Kemiskinan
Penanggulangan
Pengoordinasian
Penanggulangan
Forum
Kemiskinan
RKPD,
SKPD
dan
selain
itu,
terhadap
pelaksanaan
perumusan
dokumen
Rencana
dianggap keliru karena Bappeda sendiri
Pembangunan
Daerah
mempunyai keterbatasan kewenangan dan
Penanggulangan Kemiskinan.
berbeda
terkait
Dijelaskanya lebih jauh, bahwa tugas
permasalahan
TKPKD telah diatur sehingga jangan ada
Bappeda.
lainnya.
dengan
Pandangan
dinas/instansi
Selama
ini
tersebut
di
bidang
serius
lagi keraguan. Dasar hukum TKPKD
se-Indonesia.
adalah Peraturan Presiden No. 15 Tahun
Padahal jika koordinasi sudah berjalan
2010 tentang Percepatan Penanggulangan
dengan baik maka, semua program dapat
Kemiskinan
lancar terlaksana.
Negeri No. 42 Tahun 2010 tentang Tim
koordinasi
menjadi
masing-masing
persoalan
daerah
Peraturan
Menteri
Dalam
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota. 44
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
"TKPK juga dituntut dalam bertugas dapat
Karena seperti di daerah lain sudah ada
memberikan ide baru dalam percepatan
kegiatan
penanggulangan kemiskinan, seperti di
memberikan penambahan pendapatan bagi
daerah lain dengan memberikan tanda
keluarganya.
khusus bagi rumah keluarga miskin dan
sendiri memiliki sungai yang aliranya
tidak miskin. Sehingga tidak ada lagi
cukup jernih dan belum tercemar.
masyarakat yang mengaku miskin agar
Seperti di Kali Code Yogyakarta, yang
mendapat bantuan pemerintah," tambah
dahulunya
Edy.
Kepala
tetapi saat ini sudah berkembang dengan
Bappeda Rejang Lebong, Elwan Effendi
baik. Bahkan tadinya merupakan bagian
mengatakan, bahwa saat ini pihaknya
belakang rumah, saat ini rumah-rumah
tengah memikirkan untuk memanfaatkan
warga sudah menghadap ke kali. (dedi/pp2)
Sementara
itu
menurut
serupa,
Daerah
merupakan
sehingga
Rejang
daerah
dapat
Lebong
kumuh,
aliran sungai di daerahnya guna peternakan keramba ikan.
Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bengkulu Tahun 2007-2012
Jumlah Penduduk Miskin
450.000
22,13
25,00 20,64 18,59 18,30
400.000
17,50 17.51
20,00
350.000
300.000
15,00
250.000 352.000
200.000 150.000 370.600
310,470
324.930 324.130
10,00
303.600
100.000
5,00
Tingkat Kemiskinan (%)
500.000
50.000 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat Kemiskinan
Sumber : BPS 2012 diolah
45
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
CAMAT DAN LURAH UJUNG TOMBAK PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Penanggulangan Bengkulu, Para camat dan lurah serta kepala desa dituntut untuk berperan aktif dalam
percepatan
penanggulangan
kemiskinan. Sebab pemangku kebijakan ditingkat daerah tersebut dianggap lebih mengetahui kondisi wilayahnya masingmasing.
yang
juga
sekretaris
Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Bengkulu Ir. Edy Waluyo, SH. MM, saat memberikan arahan
Kabupaten
pada
Rakor
Tim
Rejang
Daerah Lebong,
Senin (3/6) di Aula Pemda Rejang Lebong. "Keputusan ini merupakan salah satu kesimpulan atas rekomendasi dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Musyawarah
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bappeda,
(TKPKD)
Kemiskinan
serta
disampaikan
Rencana
saat
Pembangunan
Nasional (Musrenmbangnas) 2013 lalu," kata Edy. Nantinya camat dan lurah serta kepala desa tersebut,
dalam
penanggulangan
kemiskinan berperan sebagai pengawas
Koordinasi 46
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
kegiatan hingga penanggung jawab seluruh
dilakukan.
kegiatan
nasional hingga kebijakan penganggaran
percepatan
penanggulangan
kemiskinan.
Serta
menetapkan
target
guna membiayai kegiatan.
Dicontohkanya,
bahwa
kebijakan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
tidak
sepenuhnya
(BPS) 2012, jumlah penduduk miskin dan
diterima oleh masyarakat karena seperti di
tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu
wilayah Indoensia bagian timur (Papua)
sebesar
makanan sehari-hari masyarakat bukan
penduduk miskin. Pada 2011 posisi relatif
beras tetapi sagu, jagung hingga singkong.
kondisi kemiskinan masing-masing daerah
Makanan
memiliki
adalah di Kabupaten Bengkulu Selatan
kandungan yang sama dengan nasi, tetapi
(22,55), Kota Bengkulu (22,23), Kaur
karena faktor kebiasaan ketika makan nasi
(22,26), Seluma (22,90), Rejang Lebong
beras, dianggap belum dirasa makan.
(16,79, Kepahiang (15,02), Bengkulu Utara
Kondisi ini berbeda dengan masyarakat di
(14,40),
wilayah barat pada umumnya.
(12,43) dan Bengkulu Tengah (6,49).
Sedangkan bupati/walikota hanya berperan
Sementara itu, pernyataan yang sama juga
mengkoordinir
diungkapkan
pembagian
raskin
tersebut
memang
dan
memfasilitasi
17,51
persen
Mukomuko
oleh
atau
370,470
(13,28),
Kepala
Lebong
Bappeda
pelaksanaan kegiatan. Untuk gubernur
Kabupaten Rejang Lebong, Elwan Effendi.
diharapkan
mengkoordinir
Bahwa pada saat ini camat dan kepala
pelaksanaan,
desa/lurah dituntut untuk berperan aktif
berperan
perencanaan
dan
mendistribusikan kabupaten/kota,
target merumuskan
kepada kegiatan
dalam pelaksanaan pembangunan. "Selaku ujung tombak pemerintah, mereka
serta mengalokasikan anggaran.
harus lebih dekat dengan masyarakat
"Untuk memastikan tingkat kemiskinan
sehingga
dan
peran
kepentingan warganya masing-masing,"
kewenangan gubernur harus diperkuat lagi
tutur Elwan. Bappeda Rejang Lebong
dalam
sendiri akan mengakomodir seluruh usulan
pengangguran
menentukan
berkurang,
kebijakan
dalam
mengetahui
desa/kelurahan,
kebutuhan
perceptan penanggulangan kemiskinan,"
dari
tambah Edy. Dijelaskanya lagi, pada
pendanaan untuk kegiatan yang diajukan
tingkat pusat, kementerian dan lembaga
walaupun secara bertahap karena harus
diharapkan hanya berperan pada tataran
juga
kebijakan umum terkait program yang akan
(dedi/pp2)
mengakomodir
beserta
dan
kegiatan
usulan
lain.
47
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
DUA TAHUN PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU PERTAHANKAN WTP
Dua
tahun
Pemerintah
berturut-turut Daerah
Provinsi
(2011-2012) Bengkulu
opini WTP sebagai tanda bangga dan motivasi
atau
tuntutan
untuk
tetap
berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa
mempertahankan pada 2013 dan tahun-tahun
Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
mendatang Selain itu, pemasangan PIN
Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksa
dimaksudkan sebagai sebuah simbol lahiriah
Keuangan(BPK-RI).
atas
dari sebuah komitmen kita untuk terus
kerja keras seluruh Satuan Perangkat Dinas
memujudkan sistem tata kelola keuangan
Daerah
yang transparan dan akuntabel sesuai dengan
(SKPD)
"Alhamdulillah
kita
berhasil
mempertahankan prestasi tersebut," kata Gubernur
Bengkulu,
Junaidi
peraturan yang berlaku.
Hamsyah,
dalam sambutannya saat penyerahan LHP (12/5). Keberhasilan tersebut juga patut disyukuri, dengan ditandai pemasangan PIN tanda
Lebih jauh, Gubernur Bengkulu menjelaskan bahwa untuk mempertahankan WTP di 2013 diperlukan langkah-langkah strategis lewat optimalisasi tugas pokok dan fungsi SKPD.
48
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Bahkan opini WTP merupakan langkah awal
kepada jajaran terkait, Inspektorat, Bappeda,
dalam
Biro
mewujudkan
menuju
wilayah
tertib
bebas
administrasi korupsi
bagi
Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.
Keuangan,
Ortala,
Pemerintahan
Umum, dan Biro Umum untuk mengawal dan mengambil langkah-langkah strategis serta menyusun rencana aksi untuk itu,"
Gubernur juga menargetkan, perlu naiknya
tambah Gubernur.
nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mendapat
(Lakip) nilai
pada
2013
naik
menjadi
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi
B.
Bengkulu, Ir. Edy Waluyo, SH. MM
Target tersebut, dapat dicapai bila seluruh
mengatakan, bahwa keberhasilan diraihnya
stakeholder bersinergi dan merealisasikan
opini WTP adalah berkat kerja keras semua
rencana ini secara nyata. Tahap awal
pihak
langkahnya dapat diambil dari hasil evaluasi
mengucapkan terima kasih kepada semua
Lakip
Inspektorat.
pihak, yang telah selama ini bekerja keras
Pada tahun ini juga perlu menargetkan
siang-malam. Mulai dari proses penyusunan
perbaikan peringkat nilai Evaluasi Kinerja
Renstra, Renja hingga penyususuna DPA
Penyelenggaraan
Daerah
dan mengawalnya hingga dalam sidang
(EKPPD), yang pada tahun sebelumnya
paripurna bersama dewan," pungkas Edy.
berada pada posisi 28 dan harus naik pada
(dedi/pp2)
yang
CC
yang
telah
disusun
Pemerintah
termasuk
jajarannya.
"Saya
peringkat 10 besar. "Saya perintahkan Penyematan Pin Wtp Oleh Gubernur Bengkulu
49
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
PEMBUKAAN PEDA KTNA KE XIV PROVINSI BENGKULU DI KABUPATEN MUKOMUKO
Pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak
SIP,Msi, Bupati Bengkulu Selatan H.
Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XIV
Reskan Effendi ,SE, Bupati Bengkulu
Provinsi Bengkulu tahun 2013 dipusatkan
Utara Dr.H. Imron Rosyadi MM, M,Si,
di
Mukomuko.Pelaksanaan
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak
PEDA KTNA ke XIV dengan Tema
Ir.Edy Waluyo,SH,MM beserta para Kabid
"KITA TINGKATKAN IPTEK BAGI
di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu.
PEMBUDIDAYA
dibuka
Sedangkan Pejabat dari Pusat Staf Ahli
langsung oleh Gubernur Bengkulu Bapak
Bidang Kelautan Kementerian kelautan dan
H.Junaidi Hamsyah , S,Ag, M.Pd pada
Perikanan, Bapak Dedi H Sutrisna, Plh
Hari Sabtu (22/6/2013)
Kaban BPPSDMP Kementerian Pertanian,
Kabupaten
IKAN"
ini
Bapak Edy Abdul rahman, M,Si, Kapus Acara pembukaan PEDA KTNA ke XIV ini dihadiri sejumlah Pejabat Pusat dan Provinsi
serta
Pimpinan
Daerah
Forum
Penyuluh
Kehutanan
Kementerian
Kehutanan Bapak Paramono.
Komunikasi
Provinsi
(FKPD),
Kegiatan
PEDA
diantaranya Sekda Provinsi, Drs. H Asnawi
berlangsung
A Lamat, Bupati Lebong, H Rosjonsyah,
(27/6/2013).Untuk
KTNA
hingga Lebih
ke
hari
XIV kamis
Memeriahkan 50
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
acara pembukaan PEDA KTNA ke XIV ini
menghadirkan produk-produk dan hasil
Pemerintah
Kabupaten
unggulan
menghadirkan
Tarian
khas
Mukomuko Kabupaten
Mukomuko yaitu tarian Massal serta beberapa
stand
pameran
dalam
bidang
Pertanian,Peternakan Maupun Perikanan. (Rozi/pp4)
yang
Foto-Foto Rangkaian Acara PEDA KTNA ke XIV Provinsi Bengkulu di Kabupaten Mukomuko
DOL:Pemukulan Dol secara simbolis yang dilakukan bersama-sama Gubernur,Bupati dan Pejabat lainnya menandai dibukanya PEDA KTNA ke XIV Provinsi Bengkulu
SANTAI: Sekda Provinsi Bengkulu Bapak Drs.H.Asnawi A Lamat,M.Si dan Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak Ir.Edy Waluyo,SH,MM berdiskusi santai di sela-sela acara Pembukaan.
UNDANGAN:Sejumlah pejabat di Lingkungan Pemda Provinsi,Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi dan Mukomuko serta Bupati dari sejumlah Kabupaten provinsi Bengkulu, tampak menghadiri Pembukaan KTNA ke XIV
TARIAN MASSAL: Disela-sela upacara pembukaan PEDA, peserta disuguhkan dengan tarian Massal
51
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
SEMINAR AWAL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
Acara
Seminar
Awal
Evaluasi
dengan rata-rata regional, serta melakukan
Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD)
identifikasi isu startegis regional dan isu
Tahun 2013 diadakan pada hari Kamis
strategis provinsi.
tanggal 30 Mei 2013 bertempat di Hotel
Evaluasi
Kinerja
Pembangunan
Swiss-Bel Hotel International, jalan Kartini
adalah salah satu fungsi penting yang tidak
Raya No. 57 Jakarta yang diselenggarakan
terpisahkan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan
manajemen
Nasional. Peserta Sosialisasi berasal dari
Cakupan pelaksanaan EKPD 2013 : (1)
seluruh Provinsi sesuai dengan undangan.
Analisis pencapaian kinerja pada tahun
Konsep pelaksanaan EKPD 33 Provinsi
2010,
menggunakan perbandingan dengan target
pelaksanaan 2013; (2) Isu strategis prioritas
dalam
daerah,
nasional; (3) Isu startegis provinsi; (4)
perbandingan antar waktu, perbandingan
Proyeksi target capaian kinerja daerah.
dengan capaian nasional dan perbandingan
EKPD Tahun 2013 merupakan tahun ke
dokumen
perencanaan
2011,
dari
keseluruhan
pembangunan
2012
dan
siklus nasional.
kemajuan
52
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
empat dari pelaksanaan RPJMN 2010-2014,
pembangunan daerah dalam 5 tahun ke
walaupun
terdapat
depan sebagai bahan masukan penyusunan
perbedaan periode RPJMD. Hasil-hasil
RPJMN 2015-2019. Selain kerangka umum,
EKPD pada tahun-tahun sebelumnya sudah
perlu dilakukan evaluasi yang lebih spesifik
semakin baik, namun tetap perlu terus
untuk
ditingkatkan
kerjasama yang lebih erat antara Tim
di
tingkat
daerah
kualitasnya.
Selain
masing-masing
EKPD
masing-masing provinsi pada tahun 2013,
universitas dengan pemerintah daerah.
gambaran
tentang
(2) Laporan Akhir dan Ringkasan
kinerja 2010, 2011, 2012 dan kemajuan
Eksekutif
pelaksanaan 2013, maka dapat diidentifikasi
Substansi Materi :
semua masalah dari hasil evaluasi tersebut. dalam
identifikasi
1.
ini,
dikategorisasikan dalam 4 hal, yaitu:
Indikator
yang
belum
tercapai
Tema dan Prioritas Pembangunan
Tantangan Pembangunan 2013
Sasaran RPJMN 2010 – 2014
Tema dan Prioritas Pembangunan 2013
targetnya
Indikator
yang
tidak
mengalami
2.
Highlight Kegiatan dan Sinergi
perbaikan dari tahun sebelumnya
masing-masing
prospek
Berdasarkan hasil evaluasi capaian
Masalah
dari
Perlu
mengevaluasi kinerja pembangunan daerah diperlukan
Provinsi
daerah.
Indikator
yang
targetnya
tetapi
telah masih
tercapai perlu
Pusat Daerah
Pendidikan,
Kesehatan,
Penanggulangan
Kemiskinan,
penanganan lebih lanjut
Ketahanan Pangan, Infrastruktur,
Masalah yang tidak ada dalam
Iklim Investasi dan Usaha.
kerangka indikator evaluasi, tetapi
Evaluasi Kinerja Pembangunan melakukan:
diidentifikasi
oleh
tim
evaluasi
1. Langkah awal yang dilaksanakan oleh
provinsi, bahwa hal tersebut adalah
tim
evaluasi
provinsi
adalah
masalah di provinsi.
mengidentifikasi dan mengisi tabel
Pelaksanaan EKPD 2013 mewajibkan Tim
“status pencapaian target” yang ada
EKPD Provinsi untuk menyusun dan
pada
menyampaikan 3 (tiga) jenis laporan, yaitu:
EKPD.
Laporan Awal (1) Draft Laporan Akhir
Buku
Panduan
Pelaporan
2. Indikator output dan outcome yang ada pada tabel di bawah ini digunakan sebagai alat analisis. 53
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
3. Selain identifikasi output dan outcome
“mengapa” meningkat atau menurun
yang terkait dengan indikator yang
dibandingkan
akan dianalisis, untuk memperkaya
sebelumnya.
alat
analisis
maka
tim
evaluasi
provinsi dapat mengidentifikasi faktor
perbandingan sebelumnya
dengan maupun
tahun
dari
aspek
perbandingan dengan target kinerja. 4. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah
dilakukan,
selanjutnya
tim
evaluasi provinsi melakukan analisis. 5. Pendekatan analisis yang digunakan adalah:
yang maka
memiliki
Indikator
sebagai
output
referensi
analisis 8. Berdasarkan hasil analisis terhadap capaian kinerja, selanjutnya disusun rekomendasi. 9. Rekomendasi
disarankan
merekomendasikan
untuk
hingga
level
operasional, misalnya kegiatan yang
target
capaian kinerja. Keberhasilan dari pelaksanaan EKPD 2013
menggunakan pendekatan pencapaian
tidak terlepas dari dukungan semua pihak
target dan peningkatan kinerja dari
baik dari Pemerintah, Perguruan Tinggi
tahun sebelumnya.
Negeri, Bappeda Provinsi, BPS Provinsi dan
Indikator yang tidak memiliki target
Stakeholders terkait. Hasil dari kegiatan ini
maka
dianalisis
analisis
menggunakan
hanya
pendekatan
diharapkan
dapat
dijadikan
sebagai
masukan bagi perencanaan pembangunan
pembandingan dengan kinerja tahun
nasional
sebelumnya.
Apabila terdapat perbaikan, Tim Sekretariat
6. Metode
utama
dengan
kinerja:
Indikator outcome sebagai alat analisis
perlu dilaksanakan guna mempercepat
Indikator kinerja:
tahun
7. Alat analisis yang digunakan adalah:
pendukung atau penghambat dalam pencapaian kinerja baik dari aspek
dengan
analisis
yang
digunakan
maupun
daerah
berikutnya.
Nasional akan menyampaikan revisi. Hal-
adalah:
hal yang belum diatur dalam panduan ini
Untuk indikator yang memiliki target
akan disampaikan kemudian.
kinerja, maka jelaskan “mengapa”
Pemerintah Daerah berperan sangat
target tersebut tercapai atau tidak
sentral dalam upaya mencapai sasaran
tercapai.
pembangunan
Untuk indikator yang tidak memiliki
peningkatan
target
belanjanya sangat strategis bagi kinerja
kinerja,
maka
jelaskan
nasional kapasitasnya
sehingga dan
kualitas
54
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
pembangunan nasional. Evaluasi kinerja
yang
pada
akhirnya
menjadi
penentu
pembangunan daerah sangat sentral untuk
pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
memastikan pencapaian sasaran RPJMD
nasional.(Rozi/PP4)
dan penanganan isu-isu strategis di daerah,
Sambutan Deputi Bidang Evaluasi Kinerja
Peserta dari Bappeda Provinsi Bengkulu dan
Pembangunan
Universitas Bengkulu
55
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
RAPAT PENYUSUNAN LAPORAN TRIWULAN II RENCANA AKSI INPRES NOMOR 3 TAHUN 2010 PROVINSI BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2013
Rapat Penyusunan Laporan Triwulan II
Daerah Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak
Rencana Aksi Daerah Pelaksanaan Inpres
Firman Surya,SE.
Nomor 3 Tahun 2010 Provinsi Bengkulu
Peserta Rapat sebanyak 24 (dua puluh
Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan pada
enam) orang peserta yang terdiri dari 15
hari Senin, 24 Juni 2013 bertempat di
(lima belas) PPTK di SKPD Lingkup
Ruang Pola Bappeda Provinsi Bengkulu
Pemerintah
dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan
(sembilan) orang dari Bappeda Provinsi
selesai. Rapat ini dibagi dalam dua sesi
Bengkulu.
dengan menghadirkan 2 narasumber yang
Adapun maksud dilaksanakan kegiatan ini
berbeda dari Bappeda Provinsi Bengkulu
adalah :
yaitu Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu
1. Untuk mengumpulkan data pendukung
Bapak Ir. Edy Waluyo, SH,MM ,Kabid
pelaksanaan kegiatan selama Triwulan
Pendataan dan Pengendalian Pembangunan
II yakni periode Bulan April sampai
Provinsi
Bengkulu
dan
9
Juni Tahun 2013.
56
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
2. Untuk menyusun Laporan Triwulan II
3. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi
Rencana Aksi Inpres Nomor 3 Tahun 2010
Provinsi
Bengkulu
Bengkulu
Tahun
4. Dinas
Anggaran 2013.
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi Proviinsi Bengkulu
Materi kegiatan yang akan dikaji dan
5. Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu
dibahas antara lain :
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat
Penyusunan
Laporan
Triwulan
dan Pemerintahan Daerah Provinsi
II
Bengkulu
Rencana Aksi Daerah Inpres Nomor 3 Tahun 2010 Provinsi Bengkulu Tahun
Target dan Realisasi pelaksanaan Inpres
Anggaran 2013.
Nomor 3 Tahun 2010 untuk Provinsi
Rapat
diawali
oleh
laporan
Panitia
Bengkulu di Triwulan II (Target B.06), yaitu
Pelaksana kegiatan M. Nashrullah, SE, MT,
:
MSc dilanjutkan dengan sambutan dan
1. Kegiatan Pro Rakyat, ada 5 (lima)
pembukaan oleh Bapak Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Ir. Edy Waluyo, SH,
kegiatan yang terdiri dari : a. Progran Keluarga Harapan
MM.
Target
Rapat dilanjutkan dengan sesi Pemberian
gelombang untuk 100 orang peserta
Materi Evaluasi Laporan Triwulan I dan
di 3 (tiga) Kabupaten.
Pembahasan Target Laporan Triwulan II oleh
Kepala
Bidang
Pendataan
dan
Pengendalian Pembangunan Daerah, Bapak Firman
Surya,
SE.
Kemudian
rapat
dilanjutkan dengan mengumpulkan data
:
Sosialisasi sebanyak 3
Realisas : 0 % dikarenakan belum ada pencairan pendanaan akibat mutasi Pengguna Anggaran. b. Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak
pendukung pelaksanaan kegiatan selama
Layak Huni
Triwulan II yakni periode Bulan April
Target : Penjajakan, Verifikasi dan
sampai Juni Tahun 2013.
Bimbingan.
Dalam Rapat
Triwulan I terdahulu telah ditetapkan bahwasannya ada 6 (enam) SKPD memiliki kegiatan yang mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2010, yaitu : 1. Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu 2. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Realisasi
:
Penjajakan selesai,
Verifikasi
masih
dalam
proses
sedangkan bimbingan belum dapat dilaksanakan karena verifikasi belum selesai.
57
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
c. Pembinaan
Pelaksanaan
Program/Kegiatan
Program
Realisasi baru
: Pendataan dan seleksi
dilaksanakan
di
1
(satu)
Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten yaitu Kabupaten Muko-
Mandiri Pedesaan (PNPM-MP)
Muko, sedangkan 2 (dua) Kabupaten
Target :
lainnya dan
Sekolah Lapangan ke
Penyiapan Dokumen
Makassar untuk 15 (lima belas)
Pengadaan
belum
dapat
orang.
dilaksanakan
karena
masalah
pendanaan
Realisasi : 100 %
Bidang
Usaha
Ekonomi
Produktif Target : Pelatihan bagi 40 (empat puluh) orang
dari
10 (sepuluh)
Kabupaten/Kota.
Persiapan Adminnistrasi
dan Pelaksanaan Rekruitmen di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota, Rapat Magang
dan
Rapat
Sosialisasi Magang. Realisasi 2. Kegiatan
Sekolah Target :
Pelatihan Angkatan
Pertama sebanyak 60 (enam puluh) Kerja
Realisas
Peserta
: 100 %
c. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Target : Proses Pengadaan. : Pendataan dan seleksi
Penyandang Untuk
untuk
Pelatihan Angakatan Pertama.
Realisasi
: Keadilan
Belajar Kerja Bagi Anak Putus
Modal
e. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai
Seleksi
b. Pelatihan Keterampilan dan Praktek
orang serta Pembagian Peralatan dan
Realisasi : 100 %
Target :
pergantian
Pengguna Anggaran.
d. Pelatihan Perempuan di Pedesaan dalam
akibat
Cacat
di
3
(tiga)
Semua
Kabupaten, Proses Pengadaan belum
(Justice For All), ada 5 (lima) kegiatan
dapat terealisasi akibat pergantian
yang terdiri dari :
Pengguna Anggaran
a. Sarana Penunjang Pendidikan Bagi Anak Terlantar Target : serta
Pendataan dan Seleksi Penyiapan
Pengadaan.
Dokumen
d. Pelayanan dan Pembinaan Lansia dalam Panti Jompo Target :
Pengadaan Obat-obatan,
Wisata Manula Pertama dan
58
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Bimbingan Rohani 2 Minggu Sekali. Realisasi : Pengadaan Obat-obatan
Pemeriksaan sampel Sero Survey (4 & 5 titik).
dan Bimbingan Rohani 2 Minggu
Realisasi
sekali
namun
VCT, Sosialisasi HIV/AIDS pada
dapat
remaja, dan Sosialisasi TB Bagi
sudah
Wisata
terealisasi
Manula
terealisasi
belum
akibat
terkendala
pendanaan.
Pelatihan Balai Pengembangan Anak dan Remaja
Frambusia, karena
Pemeriksaan
terkendala
Tujuan Developments
Sampel
waktu
dengan
survey
Direncanakan
c. Pengembangan
terdiri dari :
Target :
a. Monitoringdan Evaluasi Perbaikan
yang dan akan
Target : Monev dan Penilaian Gizi Teladan.
Pendidikan
Pendataan PKBM yang
memiliki warga belajar, Monev
Gizi Masyarakat
serta
Pendistribusian
ATK di 4 (empat) Kabupaten. Realisasi : -
Realisasi : 100% Pencegahan
dan
Penanggulangan Penyakit Menular Target : Pelatihan VCT sebanyak 5 (lima) orang, Pertemuan LP/LS Zoonis sebanyak 40 (empat puluh) Pelatihan
Kusta
2013.
Keaksaraan
orang,
Pelatihan
Sero Survey belum dapat terealisasi
Goals-Mdg’s), ada 5 (lima) kegiatan yang
b. Pelayanan
Pertemuan
dilaksanakan di awal bulan Juli
Pencapaian (Millenium
Zoonis,
keanggotaan.
Realisasi : 100 %
Millenium
50% yaitu Pelatihan
Sedangkan
berbenturan
Target : Proses Pengadaan.
3. Kegiatan
Pekerja. LP/LS
e. Pengadaan Sarana dan Prasarana
:
Kusta
dan
Frambusia untuk 81 (delapan puluh satu) orang, Sosialisasi TB bagi
d. Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu Target : Pengadaan. Realisasi : Masih dalam Proses +/33%,
Pengadaan
belum
dapat
terealisasi karena adanya Mutasi Pejabat. e. Penyidikan dan Perlindungan Hutan
pekerja d1 4 (empat) Kabupaten serta
59
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Target :
Pameran
Kehutan,
Belum
adanya
pencairan
Perpanjangan SIM Senjata Api Polisi
pendanaan
Hutan,
Pengguna Anggaran.
Pengadaan
sebanyak
2
(dua)
Pos
Jaga
Unit,
serta
akibat
Terkendala
Mutasi
waktu
yang
Publikasi ke Media Elektronik dan
berbenturan dengan survey dan
Media Cetak.
keanggotaan.
Realisasi : 25% yaitu Publikasi ke
dilaksanakan pada Bulan Juli dan
Media Elektronik dan Media Cetak sedangkan Pameran Kehutanan baru dapat
dilaksanakan
Pada
bulan
September dalam acara Bengkulu Expo, Perpanjangan SIM Senjata Api Polisi Hutan Pada Bulan Juli, Pengadaan
Pos
Jaga
Belum
terlaksana karena terkendala pada Lokasi.
Ada beberapa target baru dapat Bulan Agustus.
Target terkendala pada Lokasi Pengadaan.
2. Untuk data dukung realisasi di Triwulan II (Target B.06)
pada
pelaksanaan Inpres Nomor 10 Tahun 2010 paling lambat diterima tanggal 28 Juni 2013. 3. Dukungan
yang
penuh
dan
Kesimpulan dari Rapat Penyusunan
kerjasama dari para PPTK Pelaksana
Laporan Triwulan II Rencana Aksi Daerah
Kegiatan Inpres Nomor 3 Tahun
Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2010
2010 sangat diperlukan agar dapat
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2013
memaksimalkan
yaitu :
kegiatannya dan memberikan data
1. Masih banyaknya target yang belum
pendukung
secara
realisasi lengkap
agar
teralisasi di Triwulan II (Target B.06)
pelaporan setiap triwulannya dapat
pada pelaksanaan Inpres Nomor 10
berjalan
Tahun
lancar.(Rozi/PP4)
2010
disebabkan
oleh
dengan
baik
dan
beberapa kendala, di antaranya yaitu :
60
Buletin
BAPPEDA PROVINSI BENGKULU
Triwulan II / 2013
Media Komuniskasi dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Sambutan dan Pembukaan Acara secara
Peserta Rapat Penyusunan Laporan
resmi oleh Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Ir.
Triwulan I Rencana Aksi Inpres Nomor 3 Tahun
Edy Waluyo, SH, MM
2010 Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2013 Sedang Berdiskusi
Paparan oleh Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Bapak Ir. Edy Waluyo, SH, MM
Ketua Panitia Rapat Bapak M. Nasrullah,SE,MT,MSc dan Operator Komputer Bapak Fachrurrozi Repado,ST Terlihat Fokus Mengikuti Rapat.
61