Analisis Keputusan dalam Kebijakan Publik Hendri Koeswara
prolog • At fundamental level, public policy is the study of decision making. Public policy after all, represent choices backed by the coercive powers of the state (smith&larimel 2009) • Teori pengambilan keputusan berdasarkan argumentasi logis kaum positivis yang seharusnya menjadi perbedaan utama antara kenyataan-kenyataan, yang bisa diuji dan diverfikasi, dan di antara preferensi inividu dan kelompok dengan nilai-nilai, yang hal tersebut tidak bisa diverfikasi secara ilmiah.. • Bukan hal yang mudah untuk dilakukan dan banyak kesulitan yang dihadapi.
Simon’s seminal work administrative behavior • Rationality requires a complete knowledge and anticipation of the consequence that will follow on each choice. In fact, knowledge of consequences is always temporary. • Since these consequences lie in the future, imagination must supply the lack of experienced feeling in attaching value to them. But values can be only imperfectly anticipated. • Rationality requires a choice among all possible alternative behaviors. In actual behavior, only a very few of all these possible alternative ever come to mind (Simon, 1997:93-94)
Lanjutan…. • Kesulitan tersebut tergantung dari beberapa hal: 1. Sederhana atau kompleksnya persoalan yang tengah terjadi, akan berdampak pada resiko pengambilan keputusan. 2. Ketersediaan informasi (Stiglitz:2002&2003) mengatakan pembusukan ekonomi yang dapat berimbas pada kemandekan politik dapat disebabkan oleh informasi yang asimetris, yaitu informasi yang timpang antara warga masyarakat sehingga terjadi ketidaksempurnaan dalam pengambilan keputusan. 3. Kedewasaan pengambil keputusan, dapat berlaku netral untuk melihat suatu kejadian politik yang mungkin juga menyangkut kepentingan golongan, partai atau agama.
Teori pengambilan keputusan 1. • • • • • •
Teori rasional komprehensif (the rational comprehensive theory), langkah dan unsurnya sbb: Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah yg tidak dapat dipisahkan dg masalah lain atau ada masalah yg diprioritaskan sbg pertimbangan Tujuan, nilai, atau sasaran yg menjadi pedoman pengambil keputusan dijelaskan dan diranking menurut kepentingannya Bermacam-macam alternatif yg berhubungan dg masalah yg diteliti secara seksama Konsekuensi (biaya&manfaat) yg akan ditimbulkan oleh setiap alternatif yg diteliti. Masing-masing alternatif dan akibat yg menyertai dibandingkan dg alternatif yg lain. Pembuat keputusan akan memilih alternatif, konsekuensi yg mendorong pencapaian tujuan, nilai atau objeknya.
Lanjutan….. • Mendapat kritikan seperti Lindbloom (1977), pengambilan keputusan seringkali tidak dihadapkan pada masalah yg kongkrit yg mampu didefinisikan secara jelas • Tidak realistis (stiglitz mengatakan kekomplitan data susah untuk didapatkan) • Aspek nilai juga menerima kritikan, karena susah untuk melakukan perbandingan dan pembobotan dalam konflik yang terjadi susah membedakan nilai bersifat pribadi atau umum.
Teori pengambilan keputusan 2. Teori inkremental, perevisian (tambal sulam), merunut sbb: • Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis empiris dari tindakan yg diperlukan utk mencapainya lebih bersifatt saling menjalin daripada terpisah-pisah satu sama lain. • Pembuat keputusan hanya mempertimbangkan bbrp alternatif yg bhubungan dg permasalahannya, dan hal ini dibedakan hanya yg bersifat menambah kebijakan yg ada • Utk masing-masing alternatif hanya akibat (konsekuensi) yg penting yg akan dilakukan evaluasi • Permasalahan yg dihadapi pembuat keputusan secara kontinyu didefinisikan kembali • Tidak akan terdapat kputusan tunggal atau pemecehan yg benar utk suatu masalah • Pembuatan keputusan yg bsifat menambahkan sesungguhnya merupakan perbaikan dan lebih sesuai utk kemajuan saat ini, lebih menunjukkan ketidaksempurnaan sosial yg kongkrit daripada utk peningkatan tujuan sosial di masa yg akan datang
Lanjutan… • Charles lindblom (1977), teori inkremental menunjukkan bahwa keputusan merupakan hasil dari proses memberi dan menerima, diantara persetujuan bersama beberapa pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. • Keuntungan dalam pendekatan ini adalah dalam kondisi yang tidak disertai dengan konsekuensi di masa yang akan datang, maka keputusan yang bersifat menambah dapat mengurangi resiko dan biaya dari ketidakpastian. • Realistis, pembuat keputusan seringkali kekurangan waktu untuk membuat kebijakan yang komprehensif, dan kekurangan sumberdaya-sumberdaya yang lain yang diperlukan untuk memasuki analisis menyeluruh dari semua alternatif pemecahan masalah yang ada. • Menampilkan keputusan yang dapat diterima dapat dipraktekan dan dalam segala keterbatasan.
Teori pengambilan keputusan 3. Mixed scanning theory • Merupakan kritik thd dua teori sebelumnya, sependapat dg kritik thd teori rasional komprehensif dan kritik thd inkrementalis keputusan yg diambil cenderung membela kepentingan mayoritas (kuat&terorganisir) dan menafikan masyarakat marjinal. • Dimungkinkan penggunaan teori rasional atau inkremental dalam keadaan yg berbeda, memperhitungkan kemampuan si pengambil keputusan, merupakan kompromi yg menggunakan kombinasi dari rasional dan inkremental (et zioni)
Faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan Anderson (1984:13-15), 5 kategori yg mempengaruhi 1. Political values 2. Organization values 3. Personal values 4. Policy values 5. Dan, ideological values
Mengapa belajar kebijakan publik dalam studi ilmu politik Dye (1995) dan Anderson (1984) 1. Pertimbangan ilmiah, menambah pengetahuan yang lebih mendalam 2. Pertimbangan profesional, menerapkan ilmu pengetahun untuk memecahkan masalah sosial secara praktis. 3. Pertimbang politis, agar setiap perundangan dan regulasi yang dihasilkan dapat tepat guna mencapai tujuan yang sesuai dengan target yg dituju.