http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN ZONA PERBELANJAAN DI BALIKPAPAN Maslina1*) Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan Email:
[email protected]
ABSTRACT Shopping zone is one of the main types of land use that have a big enough attraction for the community because it is closely related to the fulfillment of daily needs. Trading activities are conducted through the shopping places are located in the middle like the downtown mall, and other shopping places such as the traditional market, restaurant, mini market and electronic stores causing the problems in the field of transportation systems particularly movement such as pull and generation. The existence of traffic attraction resulting traffic flow on major roads and road capacity to be decreased, because a lot of planning of shopping centers and shopping venues are yet to meet the parking needs. The purpose of this study is to identify the factors that influence and analyze factors that influence to get the pull model the movement of vehicles and visitors at perbelanja zone, and get a parking space needs unit (PAU) in the shopping zone. The data used in this study are secondary data obtained from the relevant authorities and primary data obtained directly from the field survey on the number of vehicles and the number of visitors. The analytical method used is multiple regression analysis. In analyzing it assisted with the program The variables measured were the number of attraction vehicles, total visitor attraction, effective building area, spacious parking lot, number of commodities , the number of facilities, the amount of cash register, and the number of employees. The data obtained by testing the validity/ reliability and correlation test, and then performed regression analysis to obtain the model equations. From the regression analysis we found a good model to pull the movement is a multiple regression model consisting of: Attraction vehicles multiple regression model: Y1 = 72.713 + 0.261 X2 + 0.388 X5 with coefficient of determination (R2) = 0.982 and Visitor Attraction Y2 = 150.376 + 0.772 X2 + 0.642 X5. Keywords: attraction movement zone, shopping, models multiple regression ABSTRAK Zona belanja adalah salah satu jenis penggunaan tanah utama yang memiliki daya tarik cukup besar bagi masyarakat karena berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Aktivitas perdagangan yang dilakukan melalui tempat belanja yang terletak di tengah-tengah seperti mall kota dan tempat-tempat belanja lainnya seperti pasar tradisional, restoran, mini market, dan toko elektronik menyebabkan masalah di bidang sistem transportasi, khususnya gerakan seperti tarik dan generasi. Adanya tarik lalu lintas yang mengakibatkan arus lalu lintas di jalan-jalan utama dan kapasitas jalan menurun karena banyak perencanaan pusat perbelanjaan dan tempat-tempat belanja yang belum memenuhi kebutuhan parkir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mendapatkan model tarikan pergerakan kendaraan dan pengunjung di zona perbelanjaan dan mendapatkan unit kebutuhan ruang parkir (PAU) di zona belanja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dan data primer yang diperoleh langsung dari survei lapangan pada jumlah kendaraan dan jumlah pengunjung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Dalam menganalisis, dibantu dengan program variabel, yang
-48-
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
diukur adalah jumlah kendaraan wisata, jumlah pengunjung objek wisata, luas bangunan efektif, luas parkir, sejumlah komoditas, jumlah fasilitas, jumlah kasir, dan jumlah karyawan. Data yang diperoleh dengan menguji validitas/reliabilitas dan uji korelasi, dan kemudian dilakukan analisis regresi untuk mendapatkan model equations. Dari analisis regresi, ditemukan model yang baik untuk menarik gerakan adalah model regresi berganda yang terdiri dari: objek kendaraan model regresi berganda: Y1 = 72,713 + 0,261 X2 + 0,388 X5 dengan koefisien determinasi (R2) = 0,982 dan pengunjung Y2 objek = 150,376 + 0,772 X2 + 0,642 X5. Kata kunci: zona gerakan tarik, belanja, model regresi berganda
1. PENDAHULUAN Zona perbelanjaan merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang mempunyai daya tarik cukup besar bagi masyarakat karena erat kaitannya dengan proses pemenuhan kebutuhan harian, seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Perilaku dari karakteristik masyarakat perkotaan adalah selalu ingin tersedia cepat dan mudah (instan), senang akan teknologi baru dan modern. Pembangunan dan perkembangan pusat perbelanjaan dan tempattempat perbelanjaan lainnya tidak terlepas dari pemenuhan karakteristik masyarakat tersebut sehingga dalam pembangunannya, sarana dan prasarana, seperti luasnya gedung, luasnya halaman parkir, kelengkapan komoditas/barang yang ditawarkan, serta fasilitas yang tersedia selalu menjadi perhatian. Perubahan kebiasaan belanja, seperti mall, rumah makan, mini market, dan lainnya semakin meningkat, selanjutnya akan mengakibatkan perubahan pada kebutuhan pergerakan, yang pada akhirnya mengakibatkan pula pergerakan lalu lintas. Perubahan ini juga terjadi pada masyarakat di Balikpapan. Pusat perbelanjaan, terutama yang terletak di tengah kota dapat menyebabkan munculnya permasalahan di bidang trasnportasi khususnya sistem pergerakan, seperti tarikan dan bangkitan. Selain itu, banyak perencanaan dari pusat perbelanjaan dan tempat-tempat perbelanjaan lainnya belum memenuhi kebutuhan parkir sehingga sering terdapat kendaraan, terutama roda empat yang parkir di pinggir jalan
menggunakan badan jalan (on streets parking) dan menjadi hambatan samping di bahu jalan sehingga peningkatan arus lalu lintas pada jalan menjadi besar dan kapasitas jalan tersebut menurun. Kondisi yang terjadi saat ini, salah satunya adalah pembangunan pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota dan daerah yang padat penduduknya, yaitu di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, di mana terdapat dua pasar swalayan Hero dan Hypermart (The Plaza Balikpapan), yang tergabung di lahan yang sama dan terletak pada ruas jalan yang sama sehingga di jalan tersebut sering terjadi antrean yang panjang dan menimbulkan kemacetan. Pengaruh adanya pembangunan zona perbelanjaan terhadap pergerakan yang paling awal dapat diidentifikasi adalah besarnya tarikan pergerakan kendaraan (jumlah yang datang). Akibatnya, terjadi perubahan tata guna tanah di zona tersebut. Untuk mengatasinya, diperlukan suatu metode pemodelan yang tepat, metode kalibrasi, serta parameter-parameter yang perlu diperhitungkan. Belum adanya suatu model yang memperlihatkan tarikan pergerakan yang menuju zona perbelanjaan sehingga diperlukan adanya penelitian tentang model tarikan pergerakan yang sesuai dengan karakteristik zona perbelanjaan. Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut. Pertama, berapa banyak jumlah tarikan pergerakan kendaraan ke zona perbelanjaan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya? Kedua, belum adanya suatu model tarikan pergerakan yang memperlihatkan besarnya tarikan, terutama pada zona
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
-49-
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
perbelanjaan. Ketiga, banyaknya pengguna parkir a. Bentuk fisik, yang dapat berupa sarana tujuan berbelanja yang menggunakan badan dan prasarana yang dimiliki oleh pusat jalan sehingga menjadi hambatan samping dan perbelanjaan itu sendiri, misalnya berupa mengganggu arus lalu lintas. bentuk bangunan, jumlah lods/stand, fasilitas parkir, musala, dan sebagainya. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, mengidentifikasi faktor- b. Bentuk nonfisik, dapat memberikan kepuasaan sosial dan pribadi bagi pengunjung, misalnya faktor yang berpengaruh terhadap tarikan dalam sistem pelayanan, kualitas barang, pergerakan kendaraan pada zona perbelanjaan kenyamanan, keamanan, dan sebagainya. tersebut. Kedua, mendapatkan model yang menggambarkan tarikan pergerakan kendaraan dan tarikan pengunjung pada zona perbelanjaan berdasarkan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tarikan kendaraan dan pengunjung pada zona perbelanjaan. Ketiga, mendapatkan kebutuhan Satuan Ruang Parkir (SRP) pada zona perbelanjaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Pengunjung Salah satu indikator keberhasilan pusat belanja secara komersial ialah besarnya jumlah pengunjungnya dengan kemampuan membelanjakan uangnya di tempat perbelanjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan dapat dilihat dari citra pengunjung terhadap pusat 2. TINJAUAN PUSTAKA belanja yang terbentuk dari penilaian pengunjung 2.1. Pusat Perbelanjaan terhadap beberapa aspek dari pusat perbelanjaan Pusat perbelanjaan adalah sekelompok tersebut. penjual eceran dan usahawan komersil lainnya yang merencanakan, mengembangkan, 2.4. Analisis Kebutuhan Parkir mendirikan, memiliki, dan mengelola sebuah Parkir merupakan salah satu unsur properti tunggal. Pada lokasi seperti ini disediakan sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem juga tempat parkir. Tujuan dan ukuran besar dari transportasi jalan raya secara keseluruhan. pusat perbelanjaan ini umumnya ditentukan Dengan meningkatnya jumlah penduduk berdasarkan karakteristik pasar yang dilayani. suatu kota, akan menyebabkan meningkatnya Dari hasil penelitian Tim Departemen Pendidikan kebutuhan melakukan berbagai macam kegiatan. Nasional (1990), konsep dasar dari suatu pusat Kebanyakan penduduk di kota-kota besar perbelanjaan adalah suatu lingkungan yang dapat melakukan kegiatan atau bepergian dengan memberikan pengaruh-pengaruh perubahan menggunakan kendaraan pribadi sehingga secara sosial ekonomi, kebudayaan, dan lainnya tidak langsung diperlukan jumlah lahan parkir terhadap diri seseorang atau sekelompok orang yang memadai. (LP-ITB, 1998a, dalam Tamin, yang diakibatkan oleh adanya interaksi-interaksi 2008). di antara individu atau sekelompok orang dalam Perparkiran merupakan masalah yang sering lingkungan tersebut. Dalam usaha mereka untuk di jumpai dalam sistem transportasi perkotaan, memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, baik di kota-kota besar maupun kota yang sedang baik berupa produk ataupun jasa dengan saling berkembang. Masalah perparkiran tersebut akhirmempertukarkan sumber daya yang dimilikinya. akhir ini terasa sangat mempengaruhi pergerakan kendaraan, di mana kendaraan yang melewati 2.2. Karakteristik Pusat Perbelanjaan Pada dasarnya karakteristik yang melekat tempat-tempat yang mempunyai aktivitas tinggi, pada pusat perbelanjaan terdiri atas dua bentuk laju pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang parkir di badan jalan. Pada umumnya (Pasra, dkk., 2007), yaitu:
-50-
2.3.
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
kendaraan yang parkir di pinggir jalan berada di sekitar tempat atau pusat kegiatan, seperti perkantoran, sekolah, pusat kegiatan ekonomi (pasar swalayan, bioskop, rumah makan), dan sebagainya. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pengadaan lahan parkir yang cukup. Kebutuhan lahan parkir (demand) dan prasarana yang akan dibutuhkan (supply) harus seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik perparkiran. Masalah parkir ini sangat berhubungan dengan pola pergerakan arus lalu lintas kota dan apabila pengoperasian parkir tidak efektif, akan mengakibatkan kemacetan lalu-lintas. Oleh karena itu, fasilitas parkir harus cukup memadai sehingga semua pengoperasian arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar. Secara umum, parkir dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu:
makan, mini market dan toko elektronik, di mana setiap jenis perbelanjaan terdiri dari tiga unit dengan lokasi yang berbeda. Unit yang terpilih ditetapkan yang mempunyai halaman parkir tersendiri sehingga pengambilan 14 tempat perbelanjaan sudah mencukupi. 3.3. Alat Analisis Data Uji korelasi dan proses kalibrasi dilakukan dengan metode Backward dengan bantuan program SPSS versi 12.0 for Windows. SPSS (Statistical Product and Service Solution) adalah suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara cepat dan tepat serta menyajikannya dalam berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Data yang dikumpulkan, meliputi data a. Parkir di badan jalan (on-street parking) b. Parkir di luar badan jalan (off-street parking) pengambilan di lapangan berupa jumlah kendaraan Masalah parkir di badan jalan merupakan dan pengunjung, serta luas lahan parkir di setiap masalah utama yang menyebabkan masalah zona perbelanjaan yang dipilih. Pada penelitian kemacetan di daerah perkotaan. Permasalahan ini zona perbelanjaan dikelompokkan dalam lima transportasi di daerah perkotaan seringkali jenis zona perbelanjaan, meliputi: disebabkan oleh tingginya kebutuhan pergerakan 1. Zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan mall yang tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan 2. Zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan jaringan jalan yang ada. pasar tradisional 3. Zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan 3. METODE PENELITIAN rumah makan seafood 3.1. Rancangan Penelitian 4. Zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan mini market model tarikan pergerakan kendaraan pada 5. Zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan zona perbelanjaan di Balikpapan. Pelaksanaan toko elektronik penelitian dibagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu Jumlah masing-masing zona diambil tiga metode studi, survei pendahuluan, survei utama, tempat perbelanjaan sehingga keseluruhannya analisis data, dan hasil penelitian berjumlah 14 tempat perbelanjaan. Banyaknya hari yang diambil untuk memenuhi kecukupan 3.2. Sampel Penelitian Penentuan sampel adalah dengan data adalah selama 2 hari dan 6 hari, di mana menghitung berdasarkan jumlah tarikan sudah mewakili hari biasa dan hari libur. Selain pergerakan kendaraan ke zona perbelanjaan itu, diambil juga data secara langsung melalui yang terdiri dari lima jenis perbelanjaan, yaitu kuisioner untuk 100 responden yang tujuannya jenis perbelanjaan mall, pasar tradisional, rumah untuk mendapatkan apa yamg menjadi ketertarikan JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
-51-
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
orang berkunjung ke tempat perbelanjaan 4.3. Penentuan Model Tarikan Kendaraan Untuk mendapatkan model yang paling tersebut, yang kemudian dapat dijadikan dasar untuk memilih variabel bebas yang sesuai dengan sesuai menggambarkan pengaruh satu atau kenyataan yang ada beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya dapat digunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Setelah 4.2. Penentuan Variabel untuk Analisis Dari data yang didapat, baik data dilakukan pengujian regresi dengan menggunakan karakteristik dari masing-masing zona perangkat lunak SPSS versi 12 for windows perbelanjaan maupun data survei langsung yang dengan metode backward, terdapat dua variabel berupa jumlah kendaraan, jumlah pengunjung, bebas, yaitu luas halaman parkir (X2) dan jumlah dan data hasil kuisioner, selanjutnya data tersebut komoditas yang ditawarkan (X5). Maka pada dikelompokkan dalam dua variabel análisis, yaitu tahap berikutnya, variabel bebas diuji dalam satu model persamaan, identifikasi hasilnya sebagai variabel tidak bebas dan variabel bebas. berikut. a. Variabel tidak bebas (dependent variable) Untuk variabel tidak bebas ditentukan, Y1 = 72,713 + 0,261X2 + 0,388X5 yaitu: Y1 = tarikan kendaraan Y2 = tarikan pengunjung b. Variabel bebas (independent variable) Untuk variabel bebas ditentukan yaitu: X1 = luas bangunan efektif X2 = luas halaman parkir X3 = luas tempat makan X4 = luas unit usaha elektronik X5 = jumlah komoditas yang ditawarkan X6 = jumlah rumah makan X7 = jumlah kursi pada tempat makan X8 = jumlah unit usaha elektronik X9 = jumlah fasilitas X10= jumlah cash register X11= waktu operasional kegiatan X12= banyaknya menu yang ditawarkan X13= banyaknya jenis barang elektronik X14= jumlah karyawan Berdasarkan 14 variabel yang didapat dari pengukuran pada saat survei, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan pemodelan, yaitu model regresi berganda (multy regresion):
Ket: Y1 = jumlah tarikan kendaraan X2 = luas halaman parkir X3 = jumlah komoditas yang ditawarkan Yang selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model persamaan sebagai berikut. Ftabel = 3,88 ; Fhitung = 303,434 ttabel = 2,179 ; thitung = 0,541; 0,000; 0,021.
Berdasarkan pengujian dengan Uji F, didapat hasil sebagai berikut. Fhitung > Ftabel.. Artinya, seluruh variabel bebas dan variabel tidak bebasnya signifikan. Oleh karena itu, hubungan keduanya erat. Hal ini berarti pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya nyata. Selanjutnya, pengujian dengan Uji t didapat hasil sebagai berikut. thitung > ttabel.. Pada persamaan regresi berganda model menunjukkan bahwa variabel bebas luas halaman parkir (X2) dan jumlah komoditas yang ditawarkan (X5) memiliki koefisien regresi yang bernilai positif di mana nilai thitung untuk kedua variabel tersebut lebih besar dari ttabel = 2,179, yaitu thitung variabel Yn = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ……+b14X14 luas halaman parkir (X ) sebesar 23,003 dan t 2 hitung variabel jumlah komoditas (X ) sebesar 2,679, 5 Setelah itu, dilakukan analisis regresi yang artinya kedua variabel tersebut secara dengan program SPSS 12 untuk berbagai individual sangat berpengaruh terhadap jumlah kemungkinan model regresi. pergerakan kendaraan yang berarti signifikan dan -52-
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
yang paling memenuhi persyaratan dibandingkan persamaan lainnya sehingga persamaan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pendekatan keadaan sesungguhnya. 4.4. Penentuan Model Tarikan Pengunjung Untuk mendapatkan model yang paling sesuai menggambarkan pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya dapat digunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Setelah dilakukan pengujian regresi dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 12 for windows dengan metode backward, terdapat dua variabel bebas, yaitu luas halaman parkir (X2) dan jumlah komoditas yang ditawarkan (X5). Maka pada tahap berikutnya, variabel bebas diuji dalam satu model persamaan, identifikasi hasilnya sebagai berikut. Y2 = 150,376 + 0,772X2 + 0,642X5 Yang selanjutnya dilakukan pengujian terhadap model persamaan sebagai berikut. Ftabel = 3,88 ; Fhitung = 509,496
di mana nilai thitung untuk salah satu variabel tersebut lebih besar dari ttabel = 2,179, yaitu thitung variabel luas halaman parkir (X2) sebesar 30,311 dan thitung variabel jumlah komoditas (X5) sebesar 1,977, yang artinya variabel luas halaman parkir secara individual sangat berpengaruh terhadap jumlah pergerakan pengunjung yang berarti signifikan. Sedangkan variabel jumlah komoditas secara individual tidak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung, akan tetapi secara keseluruhan atau bersama-sama, kedua variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap tarikan pengunjung. Ini dapat dibuktikan dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 509,496 > Ftabel = 3,88 yang berarti signifikan dan nilai koefisien determinasinya yang tinggi, yaitu sebesar 0,989. Artinya, tarikan pergerakan pengunjung yang terjadi 98,9% ditentukan oleh variabel luas halaman parkir dan jumlah komoditas, sedangkan sisanya 2,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Maka, model persamaan ini dapat dipertimbangkan sebagai madel tarikan pengunjung untuk zona perbelanjaan yang ada di Balikpapan.
ttabel = 2,179 ; thitung = 0,572; 0,000; 0,074
4.5. Uji Normalitas Hasil Model persamaan Regresi Berganda Berdasarkan pengujian dengan Uji F, didapat hasil sebagai berikut. Fhitung > Ftabel. yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian Artinya, seluruh variabel bebas dan variabel tidak normalitas terhadap model regresi, variabel bebasnya signifikan. Oleh karena itu, hubungan dependen, variabel independent atau keduanya keduanya erat. Hal ini berarti pengaruh kedua mempunyai distribusi normal atau tidak. variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya Model regresi yang baik mempunyai data yang nyata. Selanjutnya, pengujian dengan Uji t berdistribusi normal atau paling tidak mendekati didapat hasil sebagai berikut. thitung > ttabel.. Pada normal. persamaan regresi berganda model menunjukkan a. Mendeteksi Histogram Plot Mendeteksi histogram plot, yaitu dengan bahwa variabel bebas luas halaman parkir (X2) dan jumlah komoditas yang ditawarkan (X5) membandingkan plot residual data dengan plot memiliki koefisien regresi yang bernilai positif, normal, yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
-53-
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
Normal P-P Plot of Tarikan Kendaraan 1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 1. Histogram Plot Tarikan Kendaraan (Sumber: Hasil Output SPSS, 2014)
Transforms: natural log, difference(1)
Gambar 3. Grafik Normal Probability Plot Tarikan Kendaraan (Sumber: Hasil Output SPSS, 2014)
Normal P-P Plot of Tarikan Pengunjung 1.0
0.8
0.6
0.4
Gambar 2. Histogram Plot Tarikan Pengunjung (Sumber: Hasil Output SPSS, 2014) b. Mendeteksi Normal Probability Plot Mendeteksi normal probability plot, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal, yang dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob Transforms: natural log, difference(1)
Gambar 4. Grafik Normal Probability Plot pada Tarikan Pengunjung (Sumber: Hasil Output SPSS, 2014)
-54-
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
Berdasarkan hasil pengujian uji F, uji t, Tabel 2. Durasi Parkir Mobil dan uji normalitas, hasil persamaan yang paling Durasi Durasi Zona Waktu memenuhi kriteria melalui berbagai uji dan Maksimum Rerata perbelanjaan Operasional deteksi tersebut adalah (Menit) (Menit) 10.00 – 2852 124 Y1 = 72,713 + 0,261X2 + 0,388X5 Mall 22.00 Y2 = 150,376 + 0,772X2 + 0,642X5 Pasar 07.00 – 624 52 Tradisional 18.00 4.6. Kebutuhan Satuan Ruang Parkir Rumah 10.00 – 576 64 Dari data hasil penelitian terhadap 5 (lima) Makan 22.00 zona perbelanjaan dengan jenis perbelanjaan mall, 10.00 – 336 42 pasar tradisional, rumah makan, mini market, dan Mini market 22.00 toko elektronik yang ada di Balikpapan dicari Toko 10.00 – 144 36 kebutuhan luas parkirnya terhadap 14 tempat Elektronik 21.00 perbelanjaan yang disurvei secara langsung, (Sumber: Hasil Olahan, 2014) maupun tidak langsung. Data yang dibutuhkan, Selanjutnya, data yang didapat dihitung antara lain: dengan menggunakan rumus perhitungan jumlah a. Durasi parkir ruang parkir (SRP), yaitu: Hasil durasi parkir berdasarkan hasil survei, Y x D pada Tabel 1 dan Tabel 2 ditampilkan durasi Z = -------------- : rencana parkir sepeda motor dan durasi parkir mobil. T Zaktual = Zrencana x 0,85
Tabel 1. Durasi Parkir Sepeda Motor
Zona Waktu Durasi Durasi perbelanjaan Operasional Maksimum Rerata Menit Menit 10.00 – Mall 19.950 126 22.00 Pasar 07.00 – 1.160 58 Tradisional 18.00 Rumah 10.00 – 132 66 Makan 22.00 Mini market 10.00 – 225 45 22.00 Toko Elektronik
10.00 – 21.00
(Sumber: Hasil Olahan, 2014)
246
41
di mana : Zaktual = ruang parkir yang dibutuhkan (kendaraan) Y = jumlah kendaraan yang parkir dalam waktu pengamatan (jam) D = rata-rata durasi (jam) T = lama pengamatan (jam) Tabel 3. Kebutuhan Ruang Parkir Berdasarkan Pendekatan Rumus Nama The Plaza Balikpapan Rapak Plaza Pasar Klandasan Pasar Baru Pasar Pandansari R.M Torani
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
YR4
DR2 SRP SRP R4 R2 3.916 5.076 12 2,07 2,10 575 756 322
YR2
T
DR4
2.197 12 2,07 2,10
48
328
211
177
11
0,87 0,97
15
14
196 135
1623 11 122 11
0,87 0,97 0,87 0,97
14 10
123 10
12 1,07 1,10
8
3
96
29
-55-
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
R.M Tip Top R.M Kenari M.M Susana M.M Maxi I M.M Maxi II Jakarta Elektronik Nuansa Elektronik Smart Elektronik
115
17
12 1,07 1,10
10
2
106
13
12 1,07 1,10
9
2
159
189
12 0,70 0,75
9
11
-
230
12 0,70 0,75
-
13
-
157
12 0,70 0,75
-
10
27
61
11
0,60 0,68
2
4
33
80
11
0,60 0,68
2
5
12
87
11
0,60 0,68
1
5
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tarikan pergerakan kendaraan pada zona perbelanjaan yang selanjutnya dijadikan variabel bebas (variable indenpendent), yaitu luas bangunan efektif (X1), luas halaman parkir (X2), jumlah komoditas yang ditawarkan (X5), jumlah fasilitas (X9), jumlah cash register (X10), dan jumlah karyawan (X14). Untuk variabel tidak bebas (dependent variable), didapatkan dari data yang diambil secara langsung terhadap zona perbelanjaan tersebut, yang berupa jumlah kendaraan dan jumlah pengunjung, yaitu tarikan kendaraan (Y1) dan tarikan pengunjung (Y2). Kedua, model regresi berganda untuk tarikan pergerakan kendaraan dan pengunjung untuk lima zona perbelanjaan di Balikpapan adalah sebagai berikut. Y1 = 72,713 + 0,261X2 + 0,388X5 Di mana Y1 (variabel tidak bebas), yaitu jumlah tarikan kendaraan, X2 (variabel bebas) untuk luas halaman parkir dan X5 (variabel bebas) untuk jumlah komoditas yang ditawarkan; nilai
-56-
Fhitung = 303,434 > Ftabel = 3,88 dan nilai koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,982, yang berarti persamaan tersebut signifikan. Y2 = 150,376 + 0,772X2 + 0,642X5 Di mana Y2 (variabel tidak bebas), yaitu jumlah tarikan pengunjung, X2 (variabel bebas) untuk luas halaman parkir dan X5 (variabel bebas) untuk jumlah komoditas yang ditawarkan; nilai Fhitung = 509,496 > Ftabel = 3,88 dan nilai koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,989, yang berarti persamaan tersebut signifikan. Ketiga, kebutuhan Satuan Ruang Parkir (SRP) pada zona perbelanjaan ditentukan dari lamanya (durasi) parkir kendaraan, baik untuk kendaraan roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) yang masuk ke area parkir dan lamanya pengamatan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus, didapat SRP pada lima zona perbelanjaan dengan 14 jenis tempat perbelanjaan yang paling besar untuk mobil dan motor adalah The Plaza Balikpapan sebesar 575 SRP dan 756 SRP, sedangkan yang paling kecil untuk mobil adalah Toko Smart Elektronik sebesar 1 SRP dan untuk motor adalah Toko Jakarta Elektronik sebesar 4 SRP. 5.2. Saran Hal-hal yang perlu disarankan pada penelitian ini, antara lain: 1) Jumlah sampel dan variabel untuk prediksi model tarikan pergerakan kendaraan perlu ditambah agar variasi model yang terjadi dapat lebih mencerminkan jumlah tarikan pergerakan kendaraan dan pengunjung pada zona perbelanjaan di Balikpapan; 2) Perubahan ekonomi dan politik perlu menjadi perhatian karena akan mengakibatkan perubahan perilaku pola ekonomi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan dalam pemenuhan kebutuhan hariannya sehingga mengakibatkan perubahan pergerakan lalu lintas, yang selanjutnya berpengaruh pula pada model yang telah dibuat karena perubahan variabel-variabel yang dipilih; 3) kebijakan pemerintah kota dalam hal manajemen lalu lintas
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/index
bila terjadi perubahan arus lalu lintas hendaknya ini akan berpengaruh besar terhadap kelancaran memperhatikan pola pergerakan kendaraan, hal arus lalu lintas. DAFTAR PUSTAKA Akmadali. 1999. “Tarikan Lalu Lintas Pasar Swalayan di Pontianak”. Jurnal Penelitian, disampaikan dalam Simposium ke-III FSTPT. Departemen Perhubungan Darat. 1996. , Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Jakarta: Departemen Perhubungan Darat. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Foley, S. P.. 1981. “Traffic Generated by Shopping Center in Adelaide”. Australia Road Research, 11(2), June 1981. Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga. Khisty & Lall, Kent. 2003. Teknik Transportasi. Jakarta: tp. Morlok, Edward K.. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga, Pasra, dkk.. 2007. ”Model Tarikan Pergerakan Pengunjung Pusat Perbelanjaan Global Trade Center Makasar”. Jurnal Penelitian, disampaikan dalam Simposium ke-X FSTPT, Jakarta. Prasetyo, Hendro. 2000. ”Analisis Kebutuhan Parkir di Lingkungan Kampus UGM”. Jurnal Penelitian, disampaikan dalam Simposium ke-III FSTPT, Yogyakarta. Setiawan. 2008. ”Dampak Perubahan Dimensi Ruang Parkir terhadap Waktu Manuver Parkir”. Jurnal Transportasi Edisi Khusus, Universitas Kristen Petra Surabaya. Swastono, Sigit. 2000. ”Tarikan Perjalanan ke Kampus Perguruan Tinggi”. Jurnal Penelitian, disampaikan dalam Simposium ke-III FSTPT, Yogyakarta. Tamin, O. Z.. 1999. ”Kajian Model Bangkitan dan Tarikan Lalu Lintas dengan Metode Analisis Regresi: Studi Kasus Wilayah Bandung Raya”. Bandung. Tamin, O. Z.. 2000. “Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”. ITB, Bandung. Tamin, O. Z.. 2008. “Perencanaan Pemodelan dan Rekayasa Transportasi”. ITB, Bandung.
JURNAL TRANSUKMA Volume I No. 1 Desember 2015
-57-