Edisi 005
terbit setiap 2 bulan
apr - mei`09
Rp 20.000,- (Dana Parami)
GEDE PRAMA
Mengenal lebih jauh tentang ZEN
HARRY SUTANTO Hiduplah saat ini, jangan melihat ke belakang
JUDE CHEN SING
It`s like a dream come true WISAT TA WISA
THE GRAND BUDDHA
Buddha Raksasa di Dinding Cadas
Chanmyay sayadaw
Ashin Janakabhivamsa
jurnal
Cahaya Sebuah Vihara ebuah komplek vihara bisa dikatakan bernilai atau tidak, bukan diukur dari kemegahan bangunannya, tetapi vihara akan menjadi hidup, jika kita mampu menyalakan cahaya dhamma di setiap ruang yang tersedia.
S
Apakah cahaya sebuah vihara? Cahaya sebuah vihara tidak lain dan tidak bukan adalah praktek dhamma (Dana-Sila-Bhavana), oleh karena hal tersebut maka, vihara, wajib menjadi motor penggerak dan berada pada barisan terdepan dalam upaya mengajak, memotivasi, dan menginspirasi umat mempraktekan Dhamma baik di vihara maupun di kehidupan sehari-hari
Dengan kenyataan tersebut, pengurus vihara mempunyai tugas berat untuk dapat menfasilitasi seluruh umat melakukan praktek dhamma dan kebajikan. Dalam upaya menfasilitasi, pengurus vihara diharapkan berlaku tulus dan bijaksana, hal ini akan menghilangkan penyesalan jika yang diharapkan tidak terjadi. Semoga cahaya dhamma yang ada pada setiap vihara menjadi semakin terang dan menyala terus-menerus menerangi setiap batin manusia hingga akhirnya tercapai kebahagiaan tertinggi, nibbana. Sadhu
flickr.com
6
26 Vihara & Klenteng 28 Dhamma & Ekonomi Tjo Soe Kong
Dhamma Teaching
MAGHA PUJA
Ekonomi Buddhis
30 Jendela
10
Keserakahan yang merusak
32 Liputan 36 Koan Zen
Profil Bhikkhu
Chanmyay Sayadaw Ashin Janakabhivamsa
Achan Bram
Yang Paling Berharga
12
Pengalaman Dhamma Gede Prama
38 Manis Pahit Karma 40
14
Refleksi Kehidupan di Balik Tumpukan Sampah
All About LOVE
Harry Sutanto
HIDUPLAH SAAT INI, JANGAN MELIHAT KE BELAKANG
19
Sosok Buddhis JUDE
42 Wisata
20
The Grand Buddha Buddha Raksasa di Dinding Cadas
44 Serba-serbi Buddhis 46 Sisi Lain
Bingkai Refleksi Toni Yoyo
Sutta
Thangka
22
Ciong
49 Proposal
KARANIYAMETTA SUTTA
Anattapindika Donatur
24
Sejarah Budaya
Tradisi Perkawinan Cina Benteng
50 Tirai
Berbahagia
52 Sudut Pandang 57 Buku & VCD 58 Meditasi
Buddha Bar & Kapitalisme Barbar
Panduan Meditasi Vipassana
64 Lensa 65 Dhammapada 66 Tengok Dunia
15 Tahun Sabda Kamma Samanera Samkicca AFTA
Pelindung
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimas Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Banten Bidang Agama Buddha Perkumpulan Boen Tek Bio Penanggung Jawab
Vihara Padumuttara Penasihat
Bhikkhu Aggadipo Thera Pemimpin Umum
Sinato
Pemimpin Redaksi
Riri
Redaktur
Kristianto, Richard Reporter
Yugi, Nuryanti, Reny, Dedy Dharmawan Photographer
Sriloka
Kreatif & Desain
Riri, Sriloka
Sekretaris & Keuangan
Yanti Iklan
Surya, Krisna, Promosi & Sirkulasi
Hero Leo, Hakim, Metta, Sulvie, Sheren Kelly, Novie, Herlia, Andry, Bilie Penerbit
Vihara Padumuttara Alamat
Jl. Bhakti No. 14 Tangerang 15118 E-mail
50
[email protected] [email protected]
Meditasi
Telp./Fax.
021 55792445 No. Rekening
BCA KCP Plaza Merdeka Mas Tangerang A/C. 882 031 3900 a.n. Vihara Padumuttara Ganti angka terakhir disetiap dana yang Anda kirim. dengan angka 8 sebagai kode kas Majalah SP Contoh: Rp. 100.000,- menjadi Rp. 100.008,-
70 Komunitas 72 Cerita Jataka 74 Psikologi 76 Selebritis Yayasan Penerbit Karaniya Musafir dan Penyamun
Richard Gere
REDAKSI Namo Buddhaya, Janganlah berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran, itulah ajaran semua Buddha --Dhammapada 183:5--Magha Puja mengingatkan kembali akan intisari agama Buddha yang dibabarkan di Veluvanarama pada saat purnamasidi di bulan Magha. Para umat Buddha tentu saja terus mencoba merenungkan dan melaksanakan intisari agama Buddha dalam setiap aspek kehidupannya. SP hadir sebagai wadah umat Buddha untuk terus memotivasi dan menambah wawasan guna meningkatkan kekayaan dalam Buddhadhamma. Apresiasi dalam berbuat kebajikan dapat dilakukan dengan banyak cara, tetapi kadang kesempatan untuk melakukan kebajikan sungguh sulit didapat. Janganlah patah semangat dalam memaksimalkan perbuatan baik sekecil apapun. Dari perbuatan baik yang terus dipupuk dapat diperoleh manfaat yang besar yang dapat melindungi diri Anda. Ingat Anda adalah pelindung bagi diri Anda sendiri! Kesepatan kali ini SP hadir dengan rubik-rubik yang dapat memotivasi Anda, membuka wawasan Anda, dan menginspirasi Anda untuk terus berbuat baik dan menjalankan praktek dhamma. Bagi penggemar setia SP, Anda tidak akan kecewa dalam edisi kali ini. Sinar Padumuttara juga hadir dengan terobosan-terobosan baru hasil evaluasi dari edisi-edisi sebelumnya. Kami menyadari, kami masih banyak kekurangan dalam hal-hal teknis, sumber daya dan kemampuan. Tetapi kami tetap hadir dan terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi Anda. Anda adalah semangat eksistensi kami untuk terus melangkah di dalam penyebaran Buddhadhamma. Tetap dukung kami melalu saran dan kritik di atau sms ke 085921081080. Kami ucapkan selamat membaca dan jangan lupa nantikan edisi kami selanjutnya! --Redaksi-Ralat Pada rubik Profil Bhikkhu edisi 4 tertulis No. Rek. Dhamma TV :0915584021, seharusnya: 091558421 No. telp. tertulis 0817326188, seharusnya: 0811326188
dhammateaching
MAGHA PUJA
eristiwa akbar ini mempunyai
P empat ciri, yang disebut
Caturanggasannipata, yaitu : 1. Terjadi pada hari purnama di bulan Magha (sekitar bulan Februari). 2. Seribu dua ratus lima puluh orang bhikkhu berkumpul tanpa diundang sebelumnya. 3. Mereka semua adalah Arahat yang memiliki pengetahuan Abhinna enam. 4. Mereka semua ditahbiskan dengan cara Ehibhikkhu upasampada. Pada pertemuan besar itu Yang Maha Sempurna Buddha menobatkan Yang Mulia Sariputta dan Yang Mulia Moggallana menjadi sepasang Siswa Utama. Setelah itu Yang Maha Sempurna Buddha membabarkan Ovadapatimokkha di tengah-tengah persamuan Bhikkhu yang dihadiri oleh seribu bhikkhu pengikut Jatila dan dua ratus lima puluh bhikkhu pengikut Yang Mulia Sariputta dan Yang Mulia Moggallana.
Magha Puja merupakan salah satu hari besar agama Buddha yang setiap tahun diperingati oleh seluruh umat Buddha. Di hari purnama bulan 3 terjadi pertemuan besar para bhikkhu Arahat di Vihara Veluvana, sembilan bulan setelah Buddha mencapai Penerangan Sempurna.
06
edisi 05 Apr2009
Berikut ini sekilas mengenai peristiwa Magha Puja: Penahbisan kelima petapa Pada hari purnama di bulan Asalha (bulan 8) di Isipatanamigadaya kota Baranasi, Buddha membabarkan Dhammacakkappavatana Sutta (Khotbah Mengenai Pemutaran Roda Dhamma) sebagai ceramah Dhamma yang pertama kepada kelima petapa yaitu Annakondanna, Vappa, Bhaddiya, Mahanama, dan Assaji dimana pada akhir pembabaran itu petapa
dhammateaching
Annakondanna mencapai tingkat kesucian Sotapattiphala, lalu ia memohon upasampada (penahbisan) kepada Buddha. Buddha menahbiskan mereka dengan cara: Ehibhikkhu upasampada. Maka terbentuklah Sangha yang pertama di dunia. Kemudian kelima petapa mencapai tingkat kesucian Arahattaphala pada saat Anattalakkhana Sutta (Khotbah Mengenai Tiadanya Inti Diri) selesai dibabarkan oleh Buddha, saat itu maka ada enam orang suci Arahat. Yasakulaputta dan Keluarganya Di kota Baranasi tinggallah putra seorang saudagar kaya bernama Yasakulaputta (Yasa).Pada dirinya muncul rasa bosan menjalani hidup berumah tangga. Ia bertemu Buddha di taman Isipatanamigadaya. Buddha membabarkan Dhamma secara bertahap, yaitu dhamma tentang dana, sila, alam bahagia seperti alam-alam surgawi, bahaya, kesia-siaan, dan kotoran batin dalam kenikmatan indrawi serta berkah dalam pelepasan keduniawian sampai Cattari Ariyasaccani (Empat Kebenaran Mulia) yaitu tentang derita, penyebab derita, berhentinya derita, dan jalan menghentikan derita. Pada akhir pembabaran Dhamma, Yasa mencapai tingkat kesucian Sotapattiphala. Kemudian ayah Yasa pergi menemui Buddha dan bertanya tentang anaknya. Buddha membabarkan Dhamma yang sama kepada ayah Yasa, di akhir pembabaran ayah Yasa memahami Dhamma dan
memohon sebagai upasaka yang berlindung pada Tiratana. Pada waktu pembabaran Dhamma tersebut Yasa mampu melihat Dhamma secara jelas, pikirannya terbebas dari kotoran batin dan mencapai tingkat kesucian Arahattaphala. Saat ayah Yasa sudah pergi, tak lama kemudian Yasa memohon kepada Buddha untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Buddha menahbiskannya dengan cara Ehibhikkhu upasampada. Maka saat itu sudah ada tujuh orang suci Arahat. Pada hari berikutnya Buddha memberikan ajaran yang sama kepada Ibu dan mantan istri Yasa. Di akhir pembabaran, keduanya memahami Dhamma dan memohon kepada Buddha sebagai upasika yang berlindung pada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Setelah itu Bhikkhu Yasa juga mengenalkan sahabatnya berjumlah 54 orang kepada Buddha. Kemudian Buddha membabarkan Dhamma secara bertahap. Seluruh temannya memahami Dhamma dan menjadi Arahat, lalu memohon kepada Buddha untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Maka saat itu sudah ada 61 orang suci Arahat.
bhikkhu Arahat, Anda sekalian janganlah pergi berdua dalam satu jalan, babarkanlah Dhamma yang indah awalnya, indah pada pertengahannya, indah pada akhirnya. Kabarkanlah hidup suci bersama semua penjelasannya yang suci dan lengkap. Saya sendiri akan pergi ke Uruvela Senanigama untuk membabarkan Dhamma.
Buddha mengutus 60 bhikkhu Arahat Setelah Vassa berakhir Buddha bermaksud menyebarkan Dhamma kepada semua mahkluk untuk menolong orang banyak di dunia dan untuk kebahagiaan para dewa dan manusia. Kemudian Buddha berkata kepada keenam puluh
Raja Bimbisara bersama kelompok pengiringnya datang menemui Buddha di taman Latthivana bersama 1000 orang Bhikkhu Jatila. Buddha membabarkan Mahanarada Jataka dan Cattari Ariyasaccani. Di akhir pembabaran, Raja Bimbisara dengan pengiring yang berjumlah banyak menjadi Sotapanna,
Pertemuan dengan Raja Bimbisara Di Uruvela Senanigama, petapa Jatila tiga bersaudara yaitu Uruvelakassapa, Nadikassapa, dan Gayakassapa membuang kepercayaan yang telah dianutnya dan memohon ditahbis menjadi bhikkhu bersama 1000 orang pengikutnya. Buddha menahbiskan petapa Jatila beserta 1000 pengikutnya (dikenal dengan Bhikkhu Jatila) dengan Ehibhikkhu upasampada, kemudian pergi menuju desa Gayasisa membabarkan Dhamma Adittapariyaya Sutta, semua Bhikkhu Jatila mencapai tingkat kesucian Arahattaphala. Setelah itu Buddha pergi menuju kota Rajagaha sesuai janji yang pernah dikatakan-Nya sewaktu masih menjadi seorang petapa kepada Raja Bimbisara.
edisi 05 Apr2009
07
dhammateaching
selebihnya berlindung pada Tiratana dan menyatakan dirinya sebagai Upasaka.
Namun kami akan mengatakan intisari dengan singkat kepada Anda, Yang Ariya Guru Besar Sammasambuddha berkata,
Upatissa dan Kolita Di waktu itu Upatissa dan Kolita menjalani kehidupan bertapa di tempat Sanjaya Paribajaka di kota Rajagaha. Keduanya membuat perjanjian bahwa siapa yang mencapai Dhamma abadi terlebih dahulu, orang itu akan memberitahu kepada orang satunya lagi.
Segalanya timbul karena sebab. Buddha telah menyatakan penyebab dari segala sesuatu Dan juga apa yang dapat menghentikan segala sesuatu Demikianlah yang diajarkan oleh Sang Petapa Agung.
Di suatu pagi, Upatissa terpana melihat Yang Ariya Bhikkhu Assaji dengan warna kulit yang cerah, bercahaya dan gerak langkahnya yang meyakinkan sedang berpindapata. Setelah Yang Ariya Bhikkhu Assaji kembali dari pindapata, Upatissa menemuinya dan dengan rasa ingin tahu bertanya, Anda ditahbiskan oleh siapa. Siapakah guru Anda dan ajaran apakah yang Anda anut? Lalu Yang Ariya Bhikkhu Assaji menjawab, Kami ditahbiskan oleh Yang Ariya Mahasamana Sakyaputta, kami hanya ditahbis oleh Buddha. Buddha itulah guru kami dan kami berlatih dibawah bimbingan Dhamma dari-Nya. Upatissa bertanya, Bagaimana ajaran Yang Ariya Guru Anda, bagaimana nasehatnya? Yang Ariya Bhikkhu Assaji berkata,Kami sebagai siswa baru ditahbis, datang kepada Dhamma dan Vinaya belum lama tidak mungkin bisa memberi petunjuk Dhamma secara panjang lebar. 08
edisi 05 Apr2009
Setelah Upatissa mendengarkan sebait Dhamma ini mata batinnya melihat Dhamma, terbebas dari kekotoran batin. Saat itu sebuah pemahaman muncul dalam diri Upatissa, Sesuatu bisa terjadi adalah biasa, sesuatu tersebut semuanya bisa berhenti padam adalah biasa. Upatissa menceritakan semua peristiwa tersebut kepada Kolita dan ajaran yang dikatakan oleh Yang Ariya Bhikkhu Assaji. Setelah mendengarkan ajaran itu, mata batinnya melihat Dhamma. Maka kedua sahabat itu bersama 250 orang pengikut gurunya berpamitan lalu pergi ke Vihara Veluvana menemui Yang Maha Sempurna Buddha. Dari jauh Buddha melihat kedua sahabat itu sedang berjalan menuju tempat-Nya berdiam dan berpesan pada para bhikkhu : Wahai para bhikkhu kedua sahabat itu, Upatissa( dikenal sebagai Sariputta) dan Kolita (dikenal sebagai Maha Moggallana) sedang menuju kemari, kedua orang inilah yang
akan menjadi Siswa Utama. Setelah tiba, rombongan tersebut bersujud kepada Yang Maha Sempurna Buddha kemudian berkata, Mohon kami semua bisa ditahbis dan bisa diupasampada oleh Yang Maha Sempurna Buddha. Lalu Buddha menahbiskan Upatissa dan Kolita beserta pengikutnya dengan cara Ehibhikkhu upasampada dan berkata, Kemari Para Bhikkhu! Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna. Jalanilah hidup suci untuk mengakhiri penderitaan secara benar. Kemudian Buddha membabarkan Dhamma kepada mereka. Kedua ratus lima puluh bhikkhu mencapai tingkat kesucian Arahat, kecuali Bhikkhu Upatissa dan bhikkhu Kolita. Setelah penahbisan, bhikkhu Moggallana pergi ke daerah yang bernama Kallavalamuttagama untuk menyempurnakan praktek meditasinya. Buddha mengetahui dengan pengetahuan-Nya bahwa Yang Mulia Moggallana yang sedang praktek meditasi jalan bolak-balik (cangkamana) saat itu duduk dan mengantuk. Buddha menampakkan diri dan memberikan bimbingan meditasi dengan mengamati badan dengan enam unsur, yaitu unsur tanah, air, api, angin, angkasa, dan kesadaran bahwa semua unsur bukan kami, bukan milik kami, tidak ada jati diri. Dengan mengikuti bimbingan itu Yang Mulia Moggallana berhasil
dhammateaching
mencapai tingkat kesucian Arahattaphala, akhirnya terus menembus Pengetahuan Savakaparamita. Bhikkhu Sariputta pada hari ke-15 setelah penahbisannya,tinggal bersama Yang Maha Sempurna Buddha di Gua Sukarakhata di atas gunung Gijjhakuta. Ia mendengarkan khotbah Dighanakha Sutta yang dibabarkan oleh Buddha kepada Dighanakha paribajaka. Ketika sedang mengipasi Buddha, ia merenungi khotbah itu dan pikirannya terbebas dari kotoran batin. Ia mencapai tingkat kesucian Arahattaphala, dan akhirnya menembus Pengetahuan Savakaparamita. Pada hari Yang Mulia Sariputta mencapai kesucian Arahattaphala, terjadi pertemuan Sangha di Vihara Veluvana yang dikenal dengan Magha Puja
Sumber: Po.O.Payutto Phra Thammapidok, Phocananukrom Phutthasat, Chabab Pramuansap, Mahaculalongkon Rajawithayalai, Tahun Buddha 2538(1995) halaman 229. Phra Puthakic 45 Phansa Penyusun Suri Miphonkic dan Wichian Miphonkic Cetakan ke-3, Maret 2545 BE Percetakan di: Borisat Khomform Camkat-Bangkok,Thailand
Alih Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia oleh Phra Maha Jutaliko Thera. edisi 05 Apr2009
09
profilbhikkhu
Chanmyay Sayadaw Ashin Janakabhivamsa Chanmyay Sayadaw adalah seorang Master meditasi Vipassana dan Metta. Saat ini disetiap retretnya, etnya, beliau mengajarkan tehnik meditasi Metta dan Vipassana. Dengan tehnik ini membantu para meditator mencapai kejernihan serta ketenangan jasmani dan pikiran yang membawa pada kemajuan kemajuan dalam konsentrasi dan memiliki pandangan terang. Sayadaw lahir pada hari Selasa, 24 Juli C hanmyay 1928. Orang tua Sayadaw bernama U Phyu Minn
dan Daw Shwe Yee. Beliau adalah anak ketiga dari 9 bersaudara. Beliau berasal dari desa Pyinma, di wilayah Taungdwingyi. Beliau memperoleh pendidikan awal di sekolah dasar negeri di desa Pyinma dan lulus tingkat empat. Kakek dan Nenek U San Dun dan Daw kauk, menginginkannya untuk belajar dasar-dasar agama Buddha di Vihara Tawya Beikman di dekat Taungdwingyi. Beliau ditahbiskan menjadi samanera pada usia 15 tahun dengan persetujuan kedua orang tua beliau. Nama Shin Janaka diberikan oleh Sayadaw U Malavamsa, Kepala Vihara Tawya Beikman.
10
edisi 05 Apr2009
profilbhikkhu
Sayadaw U Vasavinda, mengajarkan Shin Janaka dasardasar agama Buddha dan naskahnaskah seperti Mahavagga Dighanikaya untuk memberikan inspirasi kepada pemula untuk memiliki Saddha yang kuat pada ajaran Buddha. Selama menjadi samanera Shin Janaka belajar Vinaya Pitaka beserta dengan komentar-komentarnya. Beliau belajar Anguttra Nikaya dan Samyutta Nikaya dan atas perintah gurunya, Beliau juga mulai membimbing beberapa bhikkhu baru dan samanera. Keingintahuan yang tinggi dalam mempelajari naskah-naskah agama Buddha membuat Shin Janaka asyik menghabiskan waktunya untuk membaca buku-buku yang berisi naskah-naskah Buddha. Ditambah beliau belajar dan berlatih menulis Gatha-gatha, prosa, puisi dalam bahasa Pali. 18 Oktober 1947 , Beliau ditahbiskan menjadi Bhikkhu secara penuh oleh Sayadaw Bhaddanta Paduma Thera disponsori oleh beberapa saudagar U Sein Nyo dan
Daw Hla Hnit, Shwe Oh Quarter, di-Taungdwingyi. Juni 1948, Beliau tinggal di Vihara Mahavisuddharama, Mandalay untuk melanjutkan belajar naskahnaskah yang dibimbing oleh Sishin Sayadawphayagyi dan beberapa bhikkhu senior yang mengajar di sana. Dalam beberapa tahun, berkat semangat yang tinggi dan keinginan belajar yang kuat Beliau mampu menyelesaikan ujian-ujian dari tingkat dasar sampai dengan tingkat dosen yang disponsori oleh pemerintah. Beliau mendapat gelar Sasanadhaja-siripavaradhammacariya. Beliau berhasil lulus ujian Sakyasiha-lectureship yang disponsori oleh Pariyattisasanahita Association di Mandalay dan memperoleh gelar Ashin Janakabhivamsa Pariyattisasanahita-dhammacariya. Akhirnya Beliau diangkat menjadi dosen di Mahavisuddharama Pali University, Mandalay. Tahun 1952, Beliau mulai mengenal meditasi Vipassana metode Mahasi Sayadaw, yaitu tehnik meditasi dengan menyadari kembang-kempisnya perut dari buku yang diberikan oleh dua orang donatur. Walaupun tehnik ini tidak disebutkan secara langsung di dalam naskah ajaran Buddha, Beliau memahami bahwa gerakan kembang-kempis perut adalah salah satu jenis dari Vayodhatu, elemen angin yang harus direalisasikan oleh seorang meditator, jadi tehnik ini tidak bertentangan dengan naskahnaskah ajaran Buddha. Juni 1953, beliau berlatih langsung tehnik ini di bawah bimbingan Mahasi Sayadaw selama 4 bulan di Mahasi Sasana Yeiktha, Yangon.
Juni 1957, tinggal di Vihara Mahavissudharama di Colombo, Sri Lanka selama 6 bulan. Beliau mempelajari perkembangan agama Buddha di Colombo dan sejarah India, bahasa Inggris, Sankrit, Singhalese dan Hindi. Juni 1963, kembali ke Myanmar. Beliau tinggal di Kaba Aye dan bergabung dengan tim Editorial Board of Pali Text. Mahasi Sayadaw menugasi Beliau untuk menulis kata pengantar untuk buku yang berjudul Visuddhimagga Mahatika Nissaya yang ditulis oleh Mahasi Sayadawgyi. Maka Ashin Janaka menulis sebanyak 40 halaman dan mempresentasikannya kepada Ven Sayadawgyi. Tahun 1966, kembali ke Taungdwingyi untuk menyelesaikan tugasnya di Vihara Tawya Beikman. Tahun 1967, Mahasi Sayadaw menugaskan beliau untuk menjadi pemimpin para Bhikhhu di Mahasi Sasana Yeiktha. Maka Beliau harus membantu Sayadawgyi dalam Pariyatti (teori Dhamma) dan Patipatti (berlatih Dhamma). Tahun 1977, pindah ke Chanmyay Yeiktha Meditation Centre, Kaba Aye Pagoda Road, Yangon, yang didanai oleh para pengikutnya. Beliau menjalankan dua tanggung jawab yaitu Pariyatti dan Patipatti. Sebagai Kepala Vihara, Beliau juga bertanggung jawab mengurusi halhal seperti administrasi, pembabaran Dhamma, memimpin retret meditasi, mengajar para yogi dari luar negeri dan membimbing para meditator. Sejak saat itu beliau dikenal dengan sebutan Chanmyay Sayadaw. (sp: Reny) edisi 05 Apr2009
11
sriloka
pengalamandhamma
GEDE PRAMA Di semua tempat baik Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Buddha, ada batin yang sudah dewasa. Dan bila orang yang beragama Buddha dan batinnya sudah dewasa, cocok belajar Zen.
K sebagai seorang penutur dan
ita mengenal nama Gede Prama penulis tentang hidup dan kehidupan. Karya-karyanya penuh dengan inspirasi yang bisa mengubah hidup banyak orang. Sebagai pembicara publik, ketika berumur 38 tahun Beliau pernah menjabat sebagai CEO di sebuah perusahaan swasta terkemuka. Pria yang kini menetap di Bali bersama istri dan putra bungsunya ini sering diundang sebagai nara sumber oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Citi bank, BCA, IBM, dll. Sebagai seorang penganut Zen yang cukup lama, laki-laki yang lahir di Bali Utara dan besar di desa kecil 12
edisi 05 Apr2009
bernama Tajun ini menjelaskan, belajar Zen tidaklah mudah dan tidak semua orang mampu dan siap menerima ajaran ini. Pria yang pernah mendapat beasiswa dan bersekolah di Leicester Inggris dan INSEAD Perancis ini menggambarkan alasannya tertarik belajar Zen sebagai berikut : Mereka yang meninggal terakhir SD, di kelahiran sekarang mereka harus bertemu guru SMP, mereka yang meninggal terakhir S2, kelahiran sekarang harus belajar S3. Bagi mereka yang sudah lulus, maka kelahiran sekarang menjadi guru. Nah
mereka yang tertarik belajar ajaran-ajaran pembebasan, biasanya tingkat kemampuan
belajarnya relatif lumayan makanya bisa cepat. Belajar Zen ibarat belajar untuk memperoleh gelar S3. Sebelumnya Anda harus belajar mulai dari TK sampai dengan S2. Zen sesuai untuk mereka yang perjalanan batinnya relatif sudah dewasa karena Zen sangat menekankan kedewasaan dan kebebasan dari segala macam kemelekatan, termasuk tidak melekat pada ajaran Buddha itu sendiri. Zen memang berasal dari ajaran Buddha, namun diajarkan tidak melekat pada ajaran Buddha itu sendiri. Jadi inti yang mau diceritakan lewat Zen adalah kebebasan sempurna. Bila batin belum dewasa atau bila bertemu Buddhis yang sangat fanatik bisa tersinggung atau marah, karena di dalam Zen diceritakan bahwa patung Buddha dibakar, patung Buddha disirami air seni, dan itu hanya ada di Zen.
pengalamandhamma Mengapa ada perang, terorisme, kekerasan, perceraian dan hal-hal yang mengerikan lainnya? Di balik peristiwa tersebut ada sebuah pikiran dualistik, itu belum bebas, seperti saya benar, Anda salah, karena saya benar, maka saya anggap Anda salah.
Belajar Zen ibarat belajar untuk memperoleh gelar S3. Sebelumnya Anda harus belajar mulai dari TK sampai dengan S2
pencerahan dalam 1 kali kehidupan, itu hanya mungkin bila kita mengalokasikan seluruh hidup kita untuk berlatih meditasi. Sebelum mengakhiri wawancara Beliau menyampaikan dua harapan dalam belajar Zen : Pertama, harapan yang sederhana adalah dengan mengenal dan mendalami Zen, seseorang diarahkan kepada
esensi diri yang sesungguhnya bahwa kita adalah satu, karena kita diajarkan satu maka kita tidak akan berbuat kejahatan karena setiap rasa sakit yang kita timbulkan ke orang lain akan kembali kepada kita. Kedua, harapan yang lebih tinggi adalah dengan belajar Zen kita membebaskan diri sendiri, dengan demikian kita bisa membantu pembebasan mahkluk lain. (sp:Reny)
Suami-istri bercerai juga begitu suami benar, istri salah atau sebaliknya. Pikiran yang seperti itu yang mau diledakkan oleh Zen. Dengan Zen, semua kemelekatan dibebaskan ujung-ujungnya diharapkan semua mengalami kedamaian sempurna. Kalau belajar Buddhadhamma, khususnya belajar Zen, sebelum di tingkat Zen, kita harus bisa melihat bahwa kita ini interconnected (saling berhubungan), hanya ilusi batin yang masih kotor saja yang menyebut kita terpisah satu sama lain. Ada wanita, ada pria, ada orang Tiong Hoa, ada orang Bali. Tapi batin yang sudah mulai bersih dan siap belajar Zen, dia sudah melihat tidak ada diri yang terpisah. Lamanya seseorang mencapai kesempurnaan tergantung dari tingkat keseriusan orang tersebut. makanya di Tantrayana diajarkan, edisi 05 Apr2009
13
motivasi&inspirasi
HIDUPLAH SAAT INI, JANGAN MELIHAT KE BELAKANG
Oleh: Harry Sutanto
Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir. Dhammapada II,5
S
etiap manusia tentu pernah mengalami kesulitan dan penderitaan dalam hidup bahkan mungkin kepahitan yang sangat dalam. Sebagian orang mampu mengatasi persoalan atau kesulitan tersebut tapi sebagian dari kita terjebak dalam kepahitan tersebut. Bagi mereka yang terjebak, akan mengalami kejenuhan atau
kebosanan dengan hidup. Mereka tidak tahu harus berbuat apa untuk melepaskan beban tersebut. Perlakuan negatif yang Anda dapatkan dan alami akan membekas dan terbawa sampai saat ini. Setiap kali Anda mengingatnya maka kesedihan, putus asa dan kekecewaan akan timbul. Ketahuilah, bahwa jika Anda ingin tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap hampir semua kesulitan Anda, maka bercerminlah. Guru Buddha telah
14
edisi 05 Apr2009
memberitahukan bahwa kehidupan penuh dengan penderitaan. Ini bukan berarti hidup kita selalu menderita. Buddha telah memberikan petunjuk agar kita menyadari bahwa kehidupan tidak berjalan dengan sempurna. Sesaat kita bahagia, sesaat kemudian kita menderita. Sesaat kita berkumpul, sesaat kemudian kita berpisah, sesaat kita bergembira, sesaat kemudian kita bersedih, itulah siklus kehidupan. Tidak ada kebahagiaan abadi yang bisa kita dapatkan sebelum kita melepaskan kelahiran yang berulang ini. Oleh karena itu sadarilah bahwa setiap hasil yang Anda terima hari ini adalah akibat dari perbuatan Anda di masa lalu. Jika Anda tidak mau mengalami hal serupa di kemudian hari, mulailah Anda mengubah kehidupan Anda dengan yang Anda inginkan. Terkadang Anda masih
motivasi&inspirasi terpaku dan meratapi nasib jelek yang telah terjadi. Contohnya, Anda masih membawa penderitaan tersebut dalam kehidupan Anda bahkan sampai berpuluh-puluh tahun lamanya meskipun kejadian itu sudah berlalu. Hidup Anda terkungkung oleh masa lalu yang kelam itu, yang mungkin sangat menyakitkan bagi Anda. Saudara-saudaraku sedhamma, kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita bermaksud kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Masa lalu Anda sudah lewat! Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Ambillah nilai-nilai kebijaksanaan dari masa lalu tapi tidak hidup untuk masa lalu. Anda harus membawa hidup Anda saat ini dan masa depan, bukan masa lalu. Jika Anda selalu membawa masa lalu Anda dalam hidup ini, maka Anda tidak pernah betul-betul hidup. Sebetulnya Anda hanya seperti mayat hidup yang hanya menjalani hari-hari, tapi bukan kehidupan. Untuk apa Anda terus menerus memikirkan penderitaan, kekecewaan , kesedihan dan kegagalan-kegagalan Anda di masa lalu? Pikirkanlah, apakah itu akan merubah keadaan Anda menjadi lebih baik dengan meratapinya? Sebetulnya Anda hanyalah orang lemah dan ingin dikasihani, tapi sayangnya tidak ada orang yang peduli dengan nasib orang lain. Mereka sibuk dengan urusan
mereka masing-masing. Oleh karena itu, saya ingin menyarankan kepada Anda untuk menguatkan diri Anda. Jangan biarkan orang lain merenggut kebahagiaan hidup yang Anda inginkan. Anda terlahir adalah bukti yang menunjukan bahwa Anda luar biasa. Jangan hanya karena sesuatu penderitaan, kesulitan dan kegagalan membuat jatuh dan menghancurkan hidup Anda dan hidup orang-orang yang mencintai dan menyayangi Anda. Bangun! Jangan Lengah! Tempuhlah kehidupan benar. Barangsiapa menempuh kehidupan benar, maka ia akan hidup bahagia di dunia ini maupun di dunia selanjutnya. Demikian Guru Buddha mengatakan kepada kita. Tanamkan dalam diri Anda untuk tidak menyia-yiakan kehidupan yang Anda dapatkan saat ini. Hiduplah saat demi saat dengan penuh kesadaran dan kualitas hidup yang Anda inginkan. Jika pikiran Anda sibuk dengan penderitaan yang Anda alami maka pikiran Anda tidak pernah akan jernih dari kekotoran itu. Simaklah orang yang hebat ini bernama Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan
memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan, kemudian senar biola yang lain pun putus satu persatu dan hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, "Hebat, hebat".
Ambillah nilai-nilai kebijaksanaan dari masa lalu tapi tidak hidup untuk masa lalu. Anda harus membawa hidup Anda saat ini dan masa depan, bukan masa lalu.
Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar" Dia menaruh biola di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagu tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.
edisi 05 Apr2009
15
motivasi&inspirasi ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang
Hiduplah saat demi saat dengan penuh kesadaran dan kualitas hidup yang Anda inginkan
Apa yang kita dapat pelajari dari kisah ini? Hidup memang dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan beberapa hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah. Apakah Anda demikian? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah biola dengan indah. Ada yang mengatakan bahwa kita hidup hanya 3 hari saja, yaitu : Yang pertama: Hari kemarin. (PAST) Anda tak bisa mengubah apa pun
yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang Anda rasakan kemarin.Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja... Yang kedua: Hari esok. (FUTURE) Hingga mentari esok hari terbit, Anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja... Yang tersisa kini hanyalah : Hari ini. (PRESENT) Pintu masa lalu telah tertutup; Pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri Anda untuk hari
rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini. Perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Anda. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa Anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Anda sendiri. Jadi saudaraku, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan SEKARANG juga!!!!!! Semoga Buddha selalu menuntun niat baik yang ingin kita lakukan. Sadhu-sadhu-sadhu.
(Penulis adalah seorang pengusaha dan motivator. Email :
[email protected]) 16
edisi 05 Apr2009
sosokbuddhis
JUDE sriloka
Saya lebih berjodoh dengan Dewi Kwan Im
Anda pasti masih ingat finalis yang berhasil memperoleh juara II dalam kontes menyanyi Chen Sing yang pernah disiarkan oleh sebuah stasiun TV swasta tahun lalu. Jude, nama panggilannya. inisiatif saudaranya A tas (sekarang manajer) Jude
didaftarkan dan mengikuti audisi Chen Sing. Saat itu ia sedang menikmati liburan kuliah dan berada di Medan. Waktu hasil kontes Chen Sing diumumkan Jude sudah kembali ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya. Impian masa kecilnya terwujud ketika ia berhasil menjadi pemenang. Its like a dream comes true ! Sekarang
ini ia fokus untuk membuat rekaman dan terus berlatih menyanyi. Jude terlahir di keluarga Buddhis. Anak bungsu dari 4 bersaudara ini mengagumi sosok Dewi Kwan Im. Sebelum saya lahir, papa dan mama mempunyai 3 anak perempuan. Selisih umur saya dengan cici yang paling muda, 6 tahun. Sebelum mama mengandung saya. Papa dan mama pernah berdoa kepada Dewi Kwan Im dan kemudian keinginan mereka terkabul. Dari peristiwa tersebut saya merasa lebih berjodoh dengan Dewi Kwan Im. Saya sangat yakin dengan Dewi Kwan Im. Mengenai kegiatan di vihara
Jude berterus terang : Dulu saya jarang sekali ke vihara tetapi sekarang saya mulai pergi ke vihara seperti Vihara Ekayana atau vihara di Lodan. Kalau ditanya apakah tertarik dengan ajaran Buddha, Jude menjawab dengan pasti: Tentu saya sangat tertarik! (sp: Reny) edisi 05 Apr2009
19
bingkairefleksi Refleksi Keseharian dalam Bingkai Dharma
KENYATA KENYATAAN AN ari sebuah buku yang pernah saya baca, ada sebuah cerita kebijaksanaan Cina klasik yang menarik sebagai berikut:
D
Suatu ketika hiduplah seorang pemborong bangunan yang sukses. Salah satu faktor kesuksesannya adalah karena memiliki seorang tukang serba bisa. Setelah sekian lama bekerja dan mengabdi, si tukang merasa sudah tiba waktunya bagi dia untuk pensiun dan menikmati hidup dengan keluarganya. Dengan perasaan sedih dan kehilangan, sang pemborong kemudian meminta tukangnya untuk mengerjakan rumah terakhirnya. Akan tetapi karena mengerjakannya dengan setengah hati dan enggan, potensi yang dikeluarkan si tukang untuk mewujudkan rumah itu menjadi tidak sepenuhnya. Ketepatan pemilihan bahan, kerapian, dan kekuatan, yang selama ini menandai setiap hasil 20
edisi 05 Apr2009
kesempatan hanya satu kali dan sudah terjadi.
oleh: Toni Yoyo
kerja si tukang, tidak terlihat dalam karya bangunan terakhirnya ini. Akhirnya selesailah rumah tersebut. Dengan perasaan lega, seakan terbebas dari beban berat, si tukang menyerahkan kunci rumah tersebut kepada pemborong, yang lalu berkeliling melihat rumah tersebut luar dan dalam. Setelah mengunci pintu, sang pemborong menjumpai si tukang, lalu berkata, "Rumah tersebut kuberikan kepadamu. Inilah kuncinya. Mulai sekarang engkau berhak sepenuhnya atas rumah tersebut." Terhenyak dan terdiam, si tukang menyesali diri sendiri karena tidak mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menghasilkan karya bangunan miliknya sendiri. Kalau saja dari awal dia tahu bahwa yang akan dibangunnya adalah rumahnya sendiri, tentu akan berbeda pengerjaan dan hasilnya. Andaikan dia diperbolehkan mengulangnya. Tapi apa mau dikata
Makna yang tersirat dari cerita ini sangat relevan dengan kehidupan kita masing-masing. Kehidupan yang kita jalani dan bentuk dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun adalah milik kita. Pada akhirnya kitalah yang akan mempertanggungjawabkan hasil karya kehidupan kita ini. Jangan sampai kita terhenyak di penghujung kehidupan kita seperti halnya si tukang yang demikian kaget karena rumah karyanya menjadi miliknya sendiri. Di dunia musik kita mengenal grup vokal AB3. Dalam membangun kehidupan kita, praktekkanlah LB3. Marilah kita (L)ebih (B)anyak menghindari perbuatan tidak baik melalui pikiran, ucapan, dan tindakan. (L)ebih (B)anyak mengisi kehidupan kita dengan perbuatan baik lewat pikiran, ucapan, dan tindakan. Yang tidak kalah pentingnya adalah (L)ebih (B)anyak berlatih meditasi. Dalam Anguttara Nikaya (III, 35), Sutta Pitaka, diceritakan bahwa Yama - Raja Kematian, bertanya kepada seorang penghuni neraka apakah sepanjang kehidupan sebelumnya dia pernah melihat tiga utusan agung yang muncul di antara umat manusia. Awalnya penghuni neraka menjawab tidak pernah melihatnya. Tetapi begitu dijelaskan bahwa tiga utusan agung itu adalah orang tua, orang sakit, dan orang mati, teringatlah penghuni neraka
bingkairefleksi bahwa tentu saja dia sering melihat ketiganya. Akan tetapi ketiga utusan agung itu tidak pernah membuat penghuni neraka termotivasi untuk mengisi kehidupannya dengan LB3. Dia tidak pernah sungguh-sungguh teringat bahwa diapun dapat mengalami ketiga hal tersebut. Selagi dia masih muda, masih sehat, dan masih hidup, dia tidak membangun dan mengisi kehidupannya dengan LB3. Demikian pula dengan kebanyakan kita tentu tidak asing dengan tua, sakit, dan mati. Sebenarnya dalam ketiga hal tersebut, ada kenyataan yang seharusnya membuka lebar mata kita, bahwa kitapun dapat mengalaminya. Namun kenyataan yang menjulang tinggi di depan mata tersebut, seakan terlupakan. Setelah kita menyadari kenyataan ini, bagaimana sikap bijaksana dalam menyikapi ketiganya? Orang-orang tua dan lanjut usia yang kita jumpai seharusnya menjadi cambuk bagi kita untuk melakukan LB3, selagi usia kita masih memungkinkan. Sebelum kita memasuki usia senja, mulailah dari sekarang membuat persiapan sedikit demi sedikit baik dari sisi finansial (keuangan), maupun non finansial. Sewaktu kita sakit atau menyaksikan orang lain sakit, ingatlah bahwa sepanjang kehidupan kita akan banyak sakit yang kita derita. Ingatan ini dapat menjadi pendorong kita untuk menjaga kesehatan diri sebaik-baiknya sehingga sakit akan menjadi kata yang jarang mampir. Ingatan akan
sakit ini harus mampu memacu kita untuk mempraktekkan LB3. Sedangkan sewaktu kita mendengar atau melayat sanak keluarga kita, tetangga, teman, kenalan dan orang-orang lainnya yang meninggal, seharusnya bukan hanya duka cita dan sedih hati yang kita tampilkan, seyogyanya juga memperkuat tekad kita untuk menjalankan LB3, karena kita tidak tahu berapa lama sisa hidup kita. Cobalah sejenak merenung sewaktu kita dihadapkan pada kenyataan akan kematian tersebut, ingin sebagai apa dan seperti apa kita dilepas sewaktu kita meninggal nanti. Tentu kita ingin dikenang sebagai orang dengan hal baik yang lebih banyak dibandingan yang kurang baik. Kita ingin meninggalkan jejak positif lebih banyak pada orang-orang yang kita kenal. Dalam Anguttara Nikaya (III, 35), Sutta Pitaka, Buddha menceritakan: "Dahulu kala, hiduplah seorang guru agama bernama Araka, yang bebas dari nafsu indera. Dia mempunyai beratus-ratus murid, dan inilah doktrin yang diajarkannya kepada mereka, "Sungguh pendek kehidupan manusia, sungguh terbatas dan singkat. Kehidupan ini penuh dengan penderitaan, penuh dengan pusaran. Hal ini harus dipahami dengan bijaksana. Orang harus melakukan hal yang baik dan menjalani kehidupan yang murni, karena tak seorang pun yang pernah terlahir dapat lolos dari kematian."
Buddha kemudian melanjutkan kata-kata Araka: "Tetapi pada saat itu , masa hidup manusia adalah 60.000 tahun, dan pada usia 500 tahun gadis-gadis dapat dinikahkan. Pada zaman itu jenis penyakit yang dimiliki orang hanya ada enam, yaitu kedinginan, kepanasan, kelaparan, kehausan, tahi, dan kencing. Walaupun orangorang hidup amat lama dan memiliki amat sedikit penderitaan, guru Araka memberikan ajaran seperti itu kepada para muridnya, "SUNGGUH PENDEK KEHIDUPAN MANUSIA
."" Berapakah rata-rata usia manusia sekarang ini? 60, 65, 70, 75, atau 80 tahun? Berapa banyak jenis penyakit yang sudah dikenal? Puluhan, ratusan, atau mungkin beberapa ratus jenis penyakit. Tetapi apa yang kebanyakan dilakukan oleh manusia? Menghabiskan waktu dan potensi diri seakan-akan masih banyak hari esok, seakan-akan hanya sedikit penyakit yang mengancam. Alhasil di ujung usianya barulah menyadari bahwa nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa diputar kembali, kehidupan sudah terlanjur terbentuk seperti halnya si tukang yang hanya bisa menyesali hasil karyanya sendiri. Marilah kita semua, sebelum sakit mendera, sebelum usia tua menjelang, dan sebelum kematian menjemput kita, menggunakan diri dan segenap kemampuan kita untuk membawa lebih banyak kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita dengan praktek LB3. Penulis : Toni Yoyo (
[email protected]) edisi 05 Apr2009
21
sutta
KARANIYAMETTA SUTTA
Pengembagan Metta Bhavana yang ditunjukan melalui sutta ini mampu menanggalkan kebencian secara sementara maupun permanen. Mengetahui hasil yang sangat besar ini, seharusnya kita mau berlatih dengan tekun dan sungguh-sungguh. Tetapi sebelumnya kita harus mampu memahami penjelasannya dengan sebaik mungkin. Latar belakang sutta Karaniyametta Sutta disampaikan oleh Buddha, bukan oleh siswasiswa Beliau dan disampaikan sehubungan dengan para bhikkhu yang diganggu para dewa di lereng pegunungan Himalaya. Sutta ini diucapkan oleh Buddha di Savatthi sebagai suatu subjek meditasi dengan tujuan memberikan perlindungan yang aman bagi para bhikkhu tersebut. Kalimat pembuka Karaniyametta Sutta Ia yang cerdas dalam apa yang
22
edisi 05 Apr2009
mulia dan bermanfaat dan yang ingin merenungkan Nibbana melalui kebijaksanaannya-Nibbana yang merupakan kedamaian dan kebahagiaan-harus berusaha untuk memiliki kualitas berikut: Lima belas kualitas (1) Cakap melakukan apa yang baik. (2) Bertingkah laku lurus. (3) Jujur. (4) Menerima nasehat dari para bijaksana. (5) Lemah lembut. (6) Tidak angkuh. (7) Mudah merasa puas dengan apa
sutta yang dimiliki. (8) Mudah dilayani. (9) Tidak terbebani oleh tugastugas dan kewajiban yang tidak perlu. (10) Hidup sederhana. (11) Memiliki indria yang tenang dan damai. (12) Memiliki kebijaksanaan yang matang sehubungan dengan hal-hal yang tidak ternoda. (13) Rendah hati dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran. (14) Tidak melekat pada penyokong laki-laki dan perempuan. (15) Tidak melakukan kesalahan sekecil apapun yang dapat dicela oleh para bijaksana. Berbagai cara pengembangan metta Sutta ini menjelaskan bagaimana mengembangkan metta setelah memiliki lima belas kualitas ini dengan mengatakan, Sukhino va khemino hontu, sabbe satta bhavantu sukhitatta dan seterusnya. Bagaimana mengembangkan metta seperti yang diajarkan dalam Karaniyametta Sutta dapat dipahami secara singkat sebagai berikut: (a) Sabbasangahika Metta, metta yang dikembangkan dalam segala cara mencakup semua makhluk. Contoh: Sukhino va khemino hontu, sabbe satta bhavantu sukhitatta, jika seseorang ingin mengembangkan metta menurut penjelasan ini, ia harus terus menerus membacakan dan merenungkan sebagai berikut: (1) sabbe satta sukhino hontu, semoga semua makhluk berbahagia secara
jasmani. (2) sabbe satta khemino hontu, semoga semua makhluk bebas dari bahaya. (3) sabbe satta sukhitatta hontu, semoga semua makhluk berbahagia secara batin. (b) Dukabhavana Metta, metta yang dikembangkan dengan membagi makhluk-makhluk menjadi dua kelompok. Contoh: Tasa va thavara va anavasesa sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk duniawi, para pelajar mulia (Sotapana, Sakadagami, Anagami) yang masih takut dan para Arahanta yang tidak takut, tanpa kecuali, berbahagia jasmani dan batin. (c) Tikabhavana Metta, metta yang dikembangkan dengan membagi makhluk-makhluk menjadi tiga kelompok. Contoh: memancarkan metta kepada makhluk-makhluk yang tinggi, pendek, dan sedang atau kepada yang besar, kecil, dan sedang, atau kepada yang gemuk, kurus, dan sedang. Tiga cara ini adalah pikiran penuh cinta-kasih, yang dikembangkan dengan keinginan untuk melihat makhluk-makhluk lain mencapai kemakmuran dan kebahagiaan, maka disebut hitasukhagamapatthana metta. Demikian pula, pikiran cinta-kasih yang dikembangkan dengan keinginan makhluk lain bebas dari kemalangan dan tidak menderita disebut ahitadukkhanagamapatthana metta. Contoh dari jenis metta ini adalah: semoga seseorang tidak menipu orang lain; semoga seseorang tidak menghina orang
lain; semoga seseorang tidak mengharapkan penderitaan orang lain dengan menyerang secara fisik, ucapan, dan pikiran. Pertanyaan Akan muncul pertanyaan, mengapa pengembangan metta dijelaskan tidak hanya dalam satu cara tetapi dalam banyak cara yang berbedabada? Jawabannya adalah: pikiran orang-orang biasa terus-menerus mengembara dari satu objek indria ke objek indria yang lain. Pikiran dalam kondisi demikian tidak dapat dijaga agar tetap terpusat pada objek metta dengan memakai satu cara saja. Pikiran yang terkonsentrasi hanya dapat dicapai dengan terus-menerus mengubah cara perenungan. Oleh karena itu Buddha mengajarkan berbagai cara pengembangan metta. Para bijaksana zaman dulu, juga menjelaskan hal ini dalam berbagai cara. Mereka yang mengembangkan metta memiliki kecenderungan yang berbeda-beda untuk itu mereka memerlukan penggunaan cara yang berbeda-beda pula sesuai dengan masing-masing individu. Sutta ini diakhiri dengan pernyataan bahwa ia yang mengembangkan Metta dan tidak mempunyai pandangan salah terhadap nama-rupa (ini berarti pengembangan metta yang dilanjutkan dengan pengembangan vipassana akan mampu melenyapkan sakkayaditthi) serta teguh dalam pelaksanaan sila akan mampu mencapai tingkat kesucian sakadagami ataupun anagami. (sp: dd)
edisi 05 Apr2009
23
sejarah&budaya
TRADISI PERKAWINAN CINA BENTENG Tradisi perkawinan Cina Benteng berasal Tiongkok menggunakan pakaian dari zaman dinasti Manchuria tetapi tetap memakai tradisi Tiongkok yang sudah ribuan tahun. Kali ini SP akan mengulasnya untuk Anda
1.Chiou-thau Secara harfiah acara pernikahan chiou-thau berarti "mendandani rambut". Sebuah ritual yang harus
24
edisi 05 Apr2009
dilaksanakan sebagai pemurnian dan inisiasi memasuki masa dewasa. Upacara ini sangat sakral dan hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup sesaat menjelang pernikahan. Seorang duda atau janda yang menikah lagi tidak diperkenankan rnelakukan ritual ini. Dalam tafsir lain, mereka yang belum menjalani chiou-thau dianggap masih anakanak, di masa lalu pasangan yang tidak menjalani chiou-thau dianggap akan melahirkan anak-anak haram.
2. Makan 12 mangkuk Bersantap dengan 12 jenis lauk yang masing-masing diletakkan dalam mangkuk porselin. Pengantin wanita didampingi dua
orang saudara laki-laki yang belum menikah dan sebaiknya dari shio naga dan macan. Makanan dalam 12 mangkuk itu melambangkan
sejarah&budaya
kesinambungan rezeki dalam tiaptiap bulan selama setahun. Rasa masakan juga berbeda-beda: asin, manis, pahit, tawar, pedas, gurih, berlemak. Hal ini untuk menyiapkan pengantin bahwa tidak selamanya mereka menghadapi kondisi menyenangkan sepanjang usia pernikahan mereka.
3. Taburan Beras Kuning Pengantin laki-laki kemudian pergi menjemput pengantin perempuan di rumahnya. Upacara ini diiringi acara tabur beras kuning dan uang logam untuk meolak bala dan
mendatangkan rezeki. Para tamu yang masih muda berebut memperoleh uang logam yang ditaburkan ini. 4.Teh Pai acara teh pai yaitu, Orang tua dan sanak saudara memberi sekadar uang pelita sebagai hadiah kepada pengantin. Uang pelita ini dimasukkan dalam amplop putih bergaris merah. Sebelum memberi amplop, pengantin perempuan terlebih dulu menyuguhkan teh kepada si pemberi uang pelita. Sesudah menerima amplop, pasangan pengantin melakukan pai atau kowtow (menghormat dengan kedua tangan saling digenggam dan digoyanggoyangkan di depan leher) sebagai ucapan terima kasih. 5. Ke Klenteng Selanjutnya, kedua mempelai akan bersembahyang di kelenteng
terdekat. Hal ini bermakna agar pernikahan mereka diketahui oleh Thien dan mendapat restu dari tuan rumah kelenteng tersebut(Sinbeng). Pemberkatan pernikahan dilakukan di vihara atau di tempat ibadah lain untuk meresmikan hubungan kedua mempelai. Tak lupa untuk mendaftarkannya ke cacatan sipil untuk memperkuat hubungan resmi ini secara hukum. 6. Menuju Rumah pesta Setelah semua upacara tersebut, kedua mempelai segera mengganti bajunya dengan baju pesta pernikahan modern, lalu dengan mobil menuju tempat dilangsungkannya resepsi pernikahan tersebut. Beberapa penduduk Cina benteng masih melestarikan budaya ini baik keseluruhan upacara secara lengkap atau sebagian upacara saja. Apakah Anda tertarik ?? (sp_hakim)
edisi 05 Apr2009
25
vihara&klenteng
richard
KLENTENG TJO SOE KONG
D
i daerah Tangerang bagian Utara (Tanjung Kait) di pesisir pantai terdapat sebuah tempat ibadah warga Tionghoa yaitu Klenteng Tjo Soe Kong yang dibangun pada abad ke18 oleh komunitas Tionghoa Tanjung kait. Komunitas ini merupakan imigran asal dari kabupaten Anxi propinsi Hok Kian. Andries Teisseire menyebutkan pada tahun 1792 klenteng ini sudah ada dan dirayakan tiap tahun akhir November dan permulaan desember, oleh masyarakat setempat dan sekitarnya (Tangerang, Batavia, dan lainlain) serta dihadiri lebih dari 100 orang. 26
edisi 05 Apr2009
Pada 27 agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dan gelombang tsunami melanda seluruh pantai propinsi Banten dan Lampung. Konon Desa Kramat tenggelam total, Desa Ketapang dan Desa Tanjung Kait tempat klenteng Tjo Soe Kong berada juga terkena banjir oleh gelombang tsunami yang tingginya melebihi pohon kelapa, serta menelan korban sebanyak 40.000 jiwa dan banyak pula hewan yang mati. Peristiwa ini dituangkan dalam lagu gambang kromong dengan judul KERAMAT KARAM. Suatu kemukjizatan dimana klenteng Tjo Soe Kong yang terletak di
dekat pantai terbebas dari tsunami tersebut. Penduduk yang berlindung di klenteng tersebut selamat dari tsunami tersebut, karena air tidak dapat masuk ke dalam klenteng Tjo Soe Kong. Di antara orang-orang yang berlindung di klenteng dan selamat adalah Lim Tjeng Houw dan anak laki-laki yang bernama Lim Tju Ban yang waktu itu berumur 6 tahun, Lim Thiang Pa (Liman Kasapa) adalah salah satu putra Lim Tju Ban. Mereka adalah petani yang tinggal di kebun baru dekat klenteng Tjo Soe Kong, hampir tiap minggu mereka pasang hio dan lilin untuk mengucapkan rasa syukur
vihara&klenteng dan terima kasih atas bekah yang diberikan Kongco Tjo Soe Kong kepada dirinya, ayah dan kakek almarhum. Setelah revolusi 1945, kondisi klenteng Tjo Soe Kong rusak berat. Pada pertengahan tahun 1958, saat tidur Lim Tiang Pa mendapat wangsit agar memperbaiki, membersihkan, memelihara dan mengurus klenteng Tjo Soe Kong. Untuk merealisasi wangsit yang diperolehnya, beliau bersama Lim Tiang Lim dan Lim Tiang To (kakak kandung Lim Tiang Pa) mensponsori pembentukan panitia pemugaran klenteng Tjo Soe Kong. Realisasi pembangunan kembali klenteng Tjo Soe kong selesai pada tahun 1959. Denah bangunan klenteng Tjo Soe Kong Pada bagian depan Klenteng terdapat bangunan-bangunan utama yang bersejarah seperti : · Sepasang singa batu, berdasarkan tulisan di patung singa batu, tertulis tahun 1832-1833 disumbang oleh Zhang De Hai · Tempat Hio untuk Tuhan (Yu Huang Shang Di = The Jade Emperor) tertanggal 1971, disumbangkan oleh Li Hui Chun, Chen Chun Zhan, Li Chen Hwa, Li Xing Ye, Li Bao Ye dan Li Zhan Ye. · Tempat pembakaran kertas yang berada di sebelah kanan bangunan utama, dibangun pada tahun 1873. disumbangkan oleh Huang Qiongsong dari Tingzijiao (pasar gelap, Batavia).
· Pada Lian yang terdapat pada tempat pembakaran kertas di sebelah kiri bangunan utama, berbunyi Pavallion of Precious Protection dibuat tahun 1868 dan disumbangkan oleh Zheng Cheng An.
Tian Da Shen (Ce Thian Tay Seng), Xuan Tan Yuan Shuai (Dewa kekayaan), Tri Ratna Buddha (Amithaba Buddha, Ru Lai Fo, Yao Shi Fo/ Baisajya Guru Buddha), Nabi Lao-Tzu, dan Nabi Kong Hu Cu (Kong Fu Zi).
Selain dari bangunan utama, klenteng Tjo Soe Kong mempunyai tempat-tempat istimewa yang menjadi ciri khas. Pada bangunan utama terdapat kim-sin dari dewadewa yang dipuja di klenteng Tjo Soe Kong. Pada bagian ritual sembahyang terdapat dewa-dewa yang dipuja dan diatur sembahyangnya dan ini perlu diperhatikan oleh umat. (Berikut urutannya : Thian Kong (Tie-Kong), Kongco Tjo Soe Kong, Pek-How dan Pe-Co Cian Kun, Hok Tek Ceng Sin, Empe Dato, Embah Rachman, Dewi Neng)
Pada sebelah kiri bangunan utama, terdapat sumur tua yang sudah berumur puluhan tahun, sumur ini tidak pernah kering meskipun di musim kemarau. Air sumur ini tawar, tidak seperti air sumur yang ada di sekitar tanjung Anom yang airnya asin. Penduduk sekitar memanfaatkan air sumur ini untuk air minum bilamana air sumurnya kering. Sejak dahulu air dari sumur ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki berlimpah dan bila airnya digunakan untuk cuci muka, maka akan tampak lebih cantik.
Sedangkan pada bagian tengah terdapat ruangan Jin Ji Le Thie Sin, dimana pada ruangan ini terdapat relief ukiran dinding berupa huruf (ada gambarnya). Pada bagian belakang terdapat ruangan Dhammasala yang merupakan kebanggaan dari klenteng Tjo Soe Kong ini. Ruang dhammasala ini cukup mewah dan bergaya klasik bangunan klenteng. Dalam ruangan terdapat rupang Tathagata Buddha (Sakyamuni Buddha) dan terdapat pula relief dari Matreya Buddha dan di dinding kiri kanannya terdapat relief dari Guan Di (Koan Te), Zhong Tan Yuan Shuai, empat raja langit (Si Da Tian Wang), malaikat pelindung kota sungai (Er Lang Shen), Wei Tuo Pu Sa, Qi
Di klenteng Tjo Soe Kong juga terdapat pula tempat Kui-Chiam, tempat ini dipergunakan untuk memohon jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi (jodoh, rumah tangga, hoki/ nasib, dan sebagainya) dan juga tempat untuk memohon dan mengambil resep obat/ surat obat atau disebut altar obat Tjo Soe Kong (Chiam obat). Begitu banyak keunikan yang dapat ditemui di klenteng Tjo Soe Kong Tanjung Kait sehingga menimbulkan keingintahuan dari umat-umat baik yang dari daerah Tangerang sendiri maupun luar kota. (sp: Icaad, sumber: Buku acara sejit Kongco Tjo Soe Kong 2008)
edisi 05 Apr2009
27
dhamma&ekonomi
Ekonomi erbicara tentang ekonomi, pastilah berhubungan dengan penghidupan atau mata pencaharian dan kebutuhan hidup. Sejak evolusi budaya manusia dari kehidupan yang nomaden menjadi menetap, bentuk penghidupan yang baru pun terbentuk. Pada awalnya kegiatan ekonomi manusia hanya dilakukan dengan barter atau tukar barang. Ini yang berkembang selama beribu-ribu tahun. Keserakahan membuat manusia mulai merasa tidak adil terhadap pertukaran antara sebutir telur dan sepotong daging. Akhirnya, sepakatlah orangorang pada dahulu kala yaitu bahwa diperlukan pemberian nilai terhadap suatu barang. Lahirlah uang sebagai ketetapan bersama yang digunakan sebagai sarana yang mempunyai nilai.
Buddhis banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan dan ditemukan obatnya.
B
Tidak berhenti sampai di situ, manusia semakin berkembang pengetahuannya dan lahirlah teoriteori ekonomi. Teori ekonomi tersebut akhirnya mulai diyakini dan dijalankan. Apalagi sejak revolusi industri, perkembangan peradaban manusia semakin cepat dan diperlukan kebutuhan yang sangat banyak yang dikuras dari alam. Kebutuhan manusia telah tercukupi, namun karena sifat manusia yang selalu tidak puas 28
edisi 05 Apr2009
Di dalam ajaran Buddha, kebutuhan hidup manusia dijelaskan oleh Buddha dalam Anguttara Nikaya II,65. Buddha menyatakan bahwa memang terdapat empat kebutuhan yang wajar, yaitu : 1. Kekayaan 2. Kedudukan Sosial 3. Kesehatan 4. Kebahagiaan setelah kematian
dengan apa telah ada, lahirlah berbagai hal untuk memuaskan kebutuhan manusia. Lambat laun, kebutuhan manusia berkembang bukan hanya sebagai penunjang hidupseperti awal mula adanya kehidupan, namun kebutuhan tersebut telah berubah menjadi barang-barang atau sesuatu untuk memuaskan. Sisi dari perkembangan teknologi dan peradaban ada pula yang positif, seperti lahirnya berbagai alat komunikasi dan transportasi yang mempermudah penyampaian informasi. Sisi positif lainnya adalah dalam bidang kesehatan, dimana
Sehingga kebutuhan materi menurut Buddha hanyalah salah satu faktor untuk membawa pada kebahagiaan. Aspek ekonomi hanya menunjang kekayaan dan kesehatan. Dengan begitu kebutuhan hidup yang lain, yaitu kedudukan sosial dan kebahagiaan setelah kematian tidak dapat ditunjang oleh materi. Ekonomi Buddhis adalah ekonomi yang berlandaskan ajaran Buddha. Dengan kata lain adalah bagaimana cara pemenuhan kebutuhan hidup atau pencaharian yang sejalan dengan konsep ajaran Buddha. Salah satu inti ajaran Buddha adalah Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan, dan salah satu bagian
dhamma&ekonomi dari Jalan Mulia Berunsur Delapan tersebut adalah penghidupan benar (sammâ âjîva). Ajaran Buddha selalu berada di Jalan Tengah, yang berdasarkan welas asih dan kebijaksanaan. Sehingga ekonomi Buddhis haruslah berdasarkan kedua hal tersebut. Jadi cara-cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidaklah boleh merugikan orang lain dan diri sendiri. Tidak pula merugikan makhluk lain dan lingkungan hidup. Inilah prinsip dasar ekonomi Buddhis. Prinsip dasar ekonomi Buddhis juga berdasarkan kesalingterkaitan. Ini pun merupakan salah satu konsep dasar ajaran Buddha. Jadi dalam setiap tindakan ekonomi yang dilakukan, harus diperhatikan akibat-akibat selanjutnya. Mencari kebutuhan hidup dengan cara tertentu perlu dipikirkan dahulu dengan mempertimbangkan keterkaitannya dengan tindakan ekonomi orang lain. Bahkan ketika membeli suatu barang pun perlu dipikirkan akibatnya. Ciri ekonomi Buddhis adalah keseimbangan; keseimbangan
Oleh: Willy Yandi Wijaya
antara kebahagiaan yang bersifat materi dengan kebahagiaan yang didapat melalui spiritual, yaitu kekayaan yang diperoleh secara benar, membuat rasa aman secara ekonomi dan penghargaan diri yang besar (atti-sukha); penggunaan kekayaan yang sesuai keinginannya, untuk dirinya sendiri, keluarga, para sahabat dan sanak saudaranya serta para pegawainya, dan untuk berbagai perbuatan berjasa (bhogasukha); kebahagiaan karena bebas dari hutang (anana-sukha); dan menjalani kehidupan yang menyucikan pikiran, ucapan, juga perbuatan (anavajja-sukha). Ekonomi Buddhis hanyalah sebuah sarana untuk membawa kebahagiaan dengan keseimbangan materi dan spiritual. Kemudian, Buddha menjelaskan bahwa untuk menunjang keberhasilan usaha, minimal tergantung pada empat faktor utama (Anguttara Nikaya IV, 285) yaitu: 1. Asahlah berbagai ketrampilan, jadilah efisien, bersungguhsungguh, dan sepenuhnya fokus pada profesi (utthanasampada) 2. Lindungilah dengan hati-hati
apa yang telah diperoleh (arakkhasampada) 3. Hanya bergaul dengan sahabatsahabat yang arif, bajik, dan berbudi pekerti luhur (kalyamittata) 4. Jalanilah kehidupan ekonomi yang seimbang, pilihlah gaya hidup yang benar, tidak boros dan juga tidak kikir (samajivikata) Mengenai cara pengelolaan kekayaan, Buddha mengajarkan penggunaan materi yang seimbang dilakukan dengan membagi kekayaan dan keuntungan (Digha Nikaya III, 188), yaitu setengah kekayaan dan keuntungan dipakai untuk modal usaha (50%), seperempat bagian untuk biaya hidup sehari-hari (25%), dan seperempat bagian sisanya disimpan sebagai cadangan di saat darurat, untuk berdana dan kegiatan sosial lainnya (25%). Disebutkan pula empat hal yang menghancurkan kekayaan, yaitu: menghabiskan kekayaan dengan mencari kesenangan seksual (ittiduta), berjudi (akkhadutta), pesta-pesta dan menghamburkan kekayaan dengan bersenangsenang berlebihan (suradutta), serta karena teman atau sahabat yang buruk (papamitta).
Sumber: Pendekatan Buddhis Terhadap Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Sebuah Pengalaman Dari Sri Lanka oleh A.T. Ariyaratne, diterjemahkan oleh Jimmy Lominto (http://www.sarvodaya.org/). Continuity and Change in the Economic Ethics of Buddhism: Evidence From the History of Buddhism in India, China and Japan by Gregory K. Ornatowski, (http://www.appropriate-economics.org/materials/ethicsofbuddhism.html), diakses 30 Januari 2009. Buddhist Economics by Phrabhavanaviriyakhun (Phadet Dattajeevo), (http://www.urbandharma.org/udharma5/buddhisteco.html), diakses 30 Januari 2009
edisi 05 Apr2009
29
jendela
KESERAKAHAN YANG MERUSAK
uatu ketika ada seorang manusia menanyakan tentang apa itu keserakahan, akibat dari keserakahan serta bagaimana cara melenyapkan keserakahan tersebut. Seorang dewa yang mendengar pertanyaan tersebut lalu turun ke dunia untuk menjawab pertanyaan tadi. Dewa tersebut menyatakan bahwa ia bisa menjawab pertanyaan yang tadi dilontarkan. Dewa berkata, Jadi kamu ingin mengetahui apa itu keserakahan, akibat keserakahan serta cara melenyapkan keserakahan?. Dengan penuh tekad si manusia menjawab, Benar sekali wahai dewa yang penuh kemuliaan, berikanlah pencerahan
S
30
edisi 05 Apr2009
kepadaku tentang apa itu keserakahan, akibat keserakahan serta cara melenyapkan keserakahan. Setelah berdiam sejenak dewa pun menjawab, Baiklah. Mendengar jawaban dewa tersebut si manusia menjadi gembira dan akan melakukan apa saja untuk mengetahui jawabannya. Dengan kekuatannya, dewa menciptakan dua buah ruangan dengan sebuah pintu di masing-masing ruangan. Dewa lalu membuka pintu ruangan yang pertama dan mengajak si manusia masuk. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah meja bundar yang sangat
besar tepat di tengahnya. Meja tadi dikelilingi oleh orang-orang yang sangat kurus dan terlihat kelaparan. Di tengah meja tersaji sebuah mangkuk besar berisi sup yang sangat lezat dan bergizi. alaupun mangkuknya mangk besar, isi Walaupun di dalamnya hanya sedikit dan sebagian berceceran di meja. Masing-masing orang tersebut memegang sebuah sendok yang terikat di tangannya. Sendok tersebut memiliki panjang satu meter dan cukup panjang untuk menjangkau mangkuk sup yang berada di tengah meja. Tetapi, karena gagang sendok terlalu panjang mereka tidak bisa memakannya karena tidak terjangkau oleh mulut mereka. Melihat hal tersebut si manusia melihat penderitaan orang-orang orangdi ruangan yang pertama. Si manusia terdiam sejenak untuk merenungi apa yang telah terjadi di ruangan tersebut. Lalu dewa dan si manusia tadi pergi meninggalkan ruangan pertama menuju ke ruangan yang kedua. Di dalam ruangan yang ondisi yang sama kedua terdapat kondisi dengan ruangan yang pertama, bedanya di ruangan ini orangorang tadi berbadan sehat dan gemuk serta memiliki wajah yang berseri dan gembira. Mangkuknya terisi penuh oleh sup dan tak ada yang tercecer di meja.
jendela
Melihat dua hal yang bertolakbelakang tersebut si manusia heran dan bertanya. Kenapa bisa begini, apa yang terjadi. Sudikah dewa menjelaskannya?. Dewa pun menjelaskan sebabnya dan berkata Sangat sederhana, yang membedakannya adalah cinta kasih. Perhatikan orang-orang di ruangan ini dengan penuh cinta kasih menyuapi orang lain yang dapat dijangkau dengan sendok yang mereka pegang. Sedangkan di ruangan sebelumnya orangorang tadi hanya memikirkan keinginan dan kebutuhannya sendiri sehingga timbulah keserakahan untuk menikmati sup tersebut seorang diri. Akhirnya mereka memperebutkan sup tadi dan tertumpah di meja. Akibatnya mereka tidak bisa menikmati sup walaupun hanya sedikit sehingga mereka menjadi kurus dan kelaparan.
kita sendiri. Keserakahan telah membutakan kita akan hakekat hidup bermasyarakan dan lebih parahnya lagi, kita telah melupakan apa itu nilai dari kebenaran Dhamma. Sebagai manusia yang berakal dan berprinsip kepada ajaran mulia, tentunya kita tidak bisa membiarkan keserakahan timbul di dalam hati. Kita semua pastinya telah menyadari bahwa keserakahan hanya membuat orang lain dan diri sendiri menderita. Menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan, menghiraukan kebahagiaan orang lain serta menghilangkan kepedulian dan toleransi kepada semua makhluk merupakan awal dari penderitaan kita. Setelah keinginan terpenuhi dengan mengumbar
keserakahan maka timbulah keinginan yang baru lagi serta timbul pula keserakahan yang baru. Siklus penderitaan ini akan terus menerus memutar kita dalam lautan samsara yang tak berujung. Lalu bagaimana cara menghentikannya? Kembangkanlah cinta kasih kepada semua makhluk lalu hiduplah sederhana sesuai dengan Dhamma. Melatih sila serta menyadari tentang hakekat keinginan dan keserakahan merupakan jalan keluar dari penderitaan. Jika kita mengembangkan cinta kasih dan menjaga diri kita secara maksimal dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan maka kebahagiaan merupakan hasil pasti. Kebahagian untuk diri sendiri juga kebahagian untuk orang lain. (sp: yugi)
Setelah membaca ilustrasi ini harusnya kita bisa menyadari dan mulai mengerti apa itu keserakahan. Keserakahan yang timbul dari kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan dan nafsu indera pada dasarnya hanya akan merusak diri
edisi 05 Apr2009
31
liputan
DHAMMATALK BERSAMA AJAHN BRAHM
S
etelah menunggu selama hampir 2 tahun, akhirnya pada tanggal 20 Februari 2009 tepatnya hari sabtu di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Yayasan Ehipassiko yang saat itu bekerja sama dengan BFI (Buddhis Fellowship Indonesia) berhasil menyelenggarakan Dhammatalk dengan pembicara bhikkhu berkebangsaan Australia, Ajahn Brahm. Dhammatalk ini sebenarnya tidak hanya diselenggarakan di Jakarta saja, dengan bekerja sama oleh berbagai lembaga lokal di setiap kota, Yayasan Ehipassiko berhasil menyelenggarakan Dhammatalk tersebut di berbagai kota seperti, Palembang, Sukabumi, Jakarta, Medan, Surabaya dan Denpasar. Sebagai yayasan penerbit yang telah menerbitkan buku terjemahan 'Membuka Pintu Hati'-buku aslinya berjudul 'Opening the Door of Your Heart', sepertinya Yayasan Ehipassiko sudah berhasil mewujudkan harapan bagi para pembacanya untuk bertemu secara langsung dengan penulis buku tersebut. 32
edisi 05 Apr2009
Walaupun acaranya sempat terlambat untuk beberapa menit, namun Dhammatalk yang dihadiri oleh kurang lebih 2000 orang ini tidak membuat para pengunjungnya kecewa. Karena Tidak hanya membabarkan Dhamma saja, sesampainya di lokasi Ajahn Brahm pun dengan murah hati menyempatkan waktunya untuk melayani umat yang meminta tanda tangannya. Selain buku pertama dan keduanya yaitu 'Mindfulness Bliss and Beyond' yang juga diterbitkan oleh Yayasan Ehipassiko dengan judul 'Superpower Mindfulness', buku ketiga yang berjudul 'Hidup Senang Mati Tenang' pun laris terjual. Buku ketiga yang berisi kumpulankumpulan ceramah Ajahn Brahm ini sengaja diterbitkan Yayasan Ehipassiko secara khusus, oleh karenanya kita tidak akan menemukan judul asli dari buku tersebut. Sebenarnya apa yang membuat buku dan Dhammatalk dari Ajahn Brahm ini banyak diminati oleh para pembaca dan umat Buddha? Rupanya bhikkhu kelahiran tahun 1951 ini memang memiliki karisma yang luar biasa. Selain senyumnya yang tak pernah berhenti, caranya menjawab pertanyaan pun sungguh di luar perkiraan. Di awal pembukaan Dhammatalk, MoM Handaka selaku pendiri Ehipassiko Foundation sempat sedikit bercerita mengenai pengalamannya selama berkeliling kota di Indonesia bersama Ajahn Brahm. Beliau pernah mengajukan pertanyaan
kepada Ajahn Brahm dan Ajahn Brahm menjawabnya dengan sangat luar biasa. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini "Ajahn, apakah Anda masih bisa marah?" Pertanyaan singkat yang sedikit nakal tersebut tak lain didasari oleh rasa penasarannya terhadap Ajahn Brahm yang sudah menjelaskan begitu terperinci mengenai JhanaJhana dan tingkat-tingkat kesucian di dalam buku keduanya. Pertanyaan yang sederhana namun sangat mengena, karena banyak pula para pembaca dan umat Buddha yang pastinya bertanyatanya apakah benar Ajahn Brahm sudah mencapai tingkat kesucian tertentu. Lalu sambil menggeram, mata melotot dan mulut menyeringai lebar, Ajahn Brahm menjawab pertanyaan MoM Handaka dengan begitu sederhana, "You must try very hard to make me angry", yang artinya "Kamu harus berusaha dengan sangat keras untuk membuat saya marah". Seketika para umat pun terpukau dengan jawaban yang sangat brilliant tersebut. Dhammatalk yang berlangsung kurang lebih selama 3 jam itu sungguh memberikan pencerahan tersendiri bagi umat yang mendengarnya. Selain ringan dan mudah dicerna kisahkisahnya juga dikemas dan diceritakan oleh Ajahn Brahm dengan sangat apik dan penuh humor. Tak heran jika semua pengunjung tertawa dan merasa terhibur. Jadi bukan hanya batin saja yang tercerahkan, fisik pun tersehatkan oleh senam tertawanya. (Selfy Parkit)
Mari kita bantu langkah kaki mereka menuju masa depan yang lebih baik Salurkan Bantuan Anda untuk pembangunan jalan dan jembatan yang mempermudah akses masuk menuju SEKOLAH BODHISATTA Contact Person:
Bhikkhu Aggadipo 0811 179 388 Bank BCA Cabang Kisamaun Tangerang a/n. Yayasan Paññadhika Bodhisatta No. Rek. 108 300 9989
Ernih 9615 1164 Bank Lippo Cabang Kisamaun Tangerang a/n. Yayasan Paññadhika Bodhisatta No. Rek. 561 30 02289 8
Yayasan Paññadhika Bodhisatta Jl. Raya Kampung Melayu No. 8, RT. 04/RW 07, Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang 15510 Telp/Fax. (021) 559 33663
koanzen
36
edisi 05 Apr2009
koanzen
edisi 05 Apr2009
37
manispahitkarma
REFLEKSI KEHIDUPAN DI BALIK TUMPUKAN SAMPAH
yugi
Apa yang terlintas di dalam pikiran Anda ketika mendengar kata "sampah"? Sebagian besar pemikiran yang terlintas adalah bau, kotor, menjijikan, penuh dengan bibit penyakit, dan masih banyak lagi.
B
iasanya pikiran kita akan mendefinisikan kata tersebut dengan sesuatu yang buruk. Mengapa demikian? Karena sampah pada dasarnya adalah sisa dari sebuah proses yang hampir tidak bisa digunakan lagi. Hampir setiap proses dan aktifitas kehidupan menghasilkan sampah. Kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, bahkan aktifitas metabolisme tubuh kita pun menghasilkan sampah contohnya berupa keringat. Sumbangan sampah yang terbesar adalah sampah dari proses kegiatan rumah 38
edisi 05 Apr2009
tangga. Sampah rumah tangga biasanya dihasilkan dari proses dan kegiatan rumah tangga seperti memasak, mencuci, serta kegiatan lainnya. Sering kali kita tidak sadar bahwa kegiatan rumah tangga menghasilkan sampah yang banyak. Sampah plastik pembungkus produk rumah tangga, kaleng makanan dan botol minuman serta air limbah cucian hampir setiap hari dihasilkan. Sampah-sampah ini dikumpulkan lalu berakhir di tempat pembuangan sampah yang lebih dikenal dengan nama TPA. Di
tempat inilah sampah-sampah yang melimpah jumlahnya diolah kembali menjadi pupuk. Bisa kita bayangkan jumlah dari banyaknya sampah dari sebuah kota yang dikumpulkan di satu tempat. Terkadang kita berpikir bahwa tidak mungkin adan sumber penghidupan di tempat seperti itu. Tetapi itu salah besar, karena di tempat ini ada sebuah kehidupan. Sebuah bingkai kehidupan dunia yang keras. Bingkai Hidup Kaum Pemulung Sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana hidup di tempat pembuangan sampah. Tempat yang kumuh dengan potensi penularan bibit penyakit yang besar serta bau yang menyengat hidung
manispahitkarma dan menjijikan. Pasti tidak nyaman hidup di lingkungan seperti itu. Tetapi justru di tempat tersebut ada beberapa orang menggantungkan hidupnya. Menggantungkan masa depan mereka dari sampah sisa-sisa kehidupan. Mungkin kita menganggap sampah-sampah tersebut tidak lagi berguna, tetapi bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di tempat pembuangan justru menganggap sampah ini adalah hal yang sangat berharga. Bagi mereka sampah adalah sumber kehidupan dan sumber mata pencaharian. Kehidupan di tempat pembuangan sampah memang sangat keras. Lingkungan seperti ini tidak pernah pilih kasih terhadap penghuninya. Tidak memandang usia, jenis kelamin dan status-status lainnya. Di tempat ini
semua sama, harus bekerja keras jika ingin bertahan hidup dan menggapai masa depan. Mereka yang menggantungkan hidupnya di sini disebut dengan pemulung. Orang tua sampai anak-anak, baik pria maupun wanita harus turun memulung sampah. Mereka harus mencari barang-barang yang masih bisa digunakan di antara tumpukan sampah yang tidak bermanfaat. Barang-barang yang didapatkan kemudian dijual lagi untuk mendapatkan uang. Semakin banyak barang berguna yang dikumpulkan maka semakin banyak pula uang yang akan didapat. Barang-barang yang diambil biasanya adalah barang-barang yang dapat didaur ulang. Barang berbahan plastik menjadi barang yang sangat istimewa. Barang yang seperti inilah yang mereka cari. Barang berbahan plastik dicari oleh hampir semua pemulung di tempat pembuangan sampah. Para pemulung membutuhkan banyak tangan untuk mencari barang tersebut. Karena hal inilah kadang kala sebuah keluarga pemulung mengajak anak mereka untuk ikut memulung sampah. Anak-anak yang seharusnya menyerap ilmu pengetahuan di sekolah malah menghabiskan waktunya untuk mencari sampah. Hal ini biasanya dilakukan sehari
penuh, dari pagi sampai sore hari. Akibatnya mereka tidak mempunyai waktu untuk bersekolah. Selain itu biaya sekolah yang semakin mahal terlalu sulit untuk mereka jangkau. Sekolah adalah sesuatu yang mahal bagi mereka. Anak-anak pemulung ini ingin sekali bersekolah seraya bermain seperti anak-anak yang lain seusia mereka. Dapat mengecam pendidikan serta mempelajari ilmu pengetahuan, bermain permainan yang menyenangkan adalah harapan terbesar mereka. Kini karena kerasnya hidup yang mereka jalani, angan dan harapan itu harus mereka kubur dalam-dalam. Yang mereka yakini adalah menatap masa depan dengan penuh semangat. Kerasnya hidup akan mereka hadapi dengan tangan kecil mereka. Walaupun hidup mereka keras, tidak serta merta hal ini merenggut kebahagiaan dari mereka. Mereka masih bisa tersenyum kecil di atas penderitaan-penderitaan yang mereka alami. Kerasnya hidup telah menempa mereka untuk menjadi lebih kuat dan lebih tegar. Semangat dan motivasi mereka seakan tidak pernah surut dan padam. Kiranya kita semua bisa mengambil hal baik yang tersirat dari hal di atas untuk bisa membuat hidup kita lebih maju. Semangat mereka harus kita tiru dalam menjalankan kisah hidup kita masing-masing. Tidak pernah menyerah dan mengeluh serta selalu bekerja keras yang disertai dengan kebijaksanaan. Seperti sabda Buddha Gotama "Appamadena Sampadetha", "Berjuanglah dengan penuh kesadaran."(sp: yugi) edisi 05 Apr2009
39
katabijak
All About LOVE
Cinta kasih sejati tidak pilih kasih, tak bersyarat dan tak melekat
Karena cinta kasih adalah ingin selalu berbagi pada sesama
Kembangkanlah terus Metta, Karuna, Mudita & Upekkha
Jangan berbuat jahat, tambahkanlah kebajikan, sucikan hati dan pikiran, itulah ajaran para Buddha
Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah
Orang yang menghargai kehidupan melihat dengan cinta kasih
Orang yang welas asih melihat dengan kasih sayang
Orang yang toleran melihat dengan simpati
Dan Orang pandai melihat dengan kebijaksanaan
Milikilah sebuah hati yang tak pernah membenci, sebuah senyuman yang tak pernah pudar, sebuah sentuhan yang tak kan pernah menyakiti dan sebuah cinta yang tak kan pernah berakhir
40
edisi 05 Apr2009
Kekuatan bisa berkurang, tetapi cinta bisa bertambah, dan orang yang memaafkan lebih dulu adalah yang menang ( William Penn)
Jika kamu jadi coklat, jadilah yang termanis. Jika kamu jadi bintang, jadilah yang paling terang. Jika kamu jadi mimpi, jadilah yang terindah. Jika kamu menyayangi seseorang, jadilah yang terbaik untuknya.
Baik sepatutnya dibalas baik, jahat jangan dibalas jahat bukan tiada pembalasan, hanya belum saatnya. Hukum KARMA berlaku abadi
Jika cinta membuatmu menangis maka yakinlah cinta pun bisa membuatmu tersenyum. Jika cinta pernah membuatmu terluka maka yakinlah suatu saat cinta bisa membuatmu bahagia
Bekerjalah bagaikan tak butuh uang, Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti, Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton (Mark Twain)
Hendaknya kita berlomba-lomba / bersaing untuk menjadi orang yang lebih dicintai, bukan menjadi orang yang lebih ditakuti
edisi 05 Apr2009
41
wisata
The Grand Buddha Buddha Raksasa di Dinding Cadas
flickr.com
Pernahkah anda ke China..? Jawaban dari pertanyaan ini pastinya sangat relatif. Sebagian dari Anda pasti sudah ada yang pernah berkunjung kesana, begitupun juga sebaliknya.
42
edisi 05 Apr2009
C
hina memang dikenal memiliki pemandangan alam yang menakjubkan. Kontur dataran yang berbukit membuat China memiliki pegunungan yang indah dan hijau. Bukit tinggi dengan tebing batu cadas merupakan pemandangan yang biasa di China. Tapi dibalik itu semua ada sesuatu yang berbeda dari sebuah tebing cadas di daerah Lushan. Di tebing ini terdapat ukiran patung
wisata Buddha yang sangat besar. Patung ini dikenal dengan nama The Grand Buddha, sebuah patung Buddha raksasa di dinding tebing cadas. The Grand Buddha The Grand Buddha merupakan salah satu objek wisata di daerah Lushan. Situs ini telah terdaftar sebagai sejak 1996. Patung Buddha raksasa ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Tang yang memerintah dari abad ke 6 sampai 9 masehi. Patung Buddha raksasa ini tepatnya terdapat di Gunung Emei, pertemuan daerah Minjiang, Dadu, dan Qingyi. Jaraknya kirakira 48 kilometer dari Zigong. Konstruksi awal pemahatan patung ini dimulai pada tahun 713 masehi yang dipimpin oleh seorang biksu bernama Haitong. Biksu Haitong berharap melalui pemahatan patung ini aliran air sungai yang terdapat di bawah tebing dapat menjadi lebih tenang sehingga perjalanan kapal-kapal menjadi lebih aman. Aliran sungai yang awalnya sangat deras menjadi lebih aman dan tenang karena sisa-sisa bebatuan hasil pahatan yang jatuh ke sungai dapat menghalau arus sungai yang deras. Patung Buddha raksasa ini merupakan patung Buddha terbesar di dunia yang terbuat dari batu. Pembuatan patung Buddha raksasa ini memerlukan waktu kira-kira 1 abad. Pembangunan ini secara turun temurun diteruskan oleh murid-
murid Biksu Haitong. Konstruksi patung ini sangat luar biasa dengan dimensi bangun yang sangat besar. Patung ini memiliki tinggi kira-kira 70 meter dan lebarnya lebih dari 28 meter. Posisi Buddha yang diukir pada tebing ini adalah posisi duduk dengan tangan yang bertumpu di atas kedua kakinya. Kepala dari Buddha sendiri memiliki panjang 8.76 meter dengan rambut yang berbentuk spiral dengan jumlah spiral sebanyak 1.021 buah. Lebar antara bahu patung in adalah 12.67 meter. Untuk mencapai dasar dari patung ini anda harus turun melalui tangga yang berada di sisi kanan patung Buddha. Tangga turun ini berbentuk zig-zag dengan belokan sebanyak 9 buah. Anak tangga yang harus dilewati juga sangat banyak yaitu berjumlah 250 buah anak tangga. Selain patung Buddha itu sendiri, di tebing ini juga terdapat pahatan patung-patung Buddha lainnya. Patung-patung yang lainnya memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari patung Buddha raksasa. Di bagian dasar patung ini juga sangat luas sehingga dapat menampung banyak orang ratusan orang. Pembuatan patung ini awalnya mengalami kekurangan pendanaaan dan hampir terbengkalai, tetapi karena kegigihan Biksu Haitong maka pembangunan patung ini dapat terus berlangsung. Kini kondisi patung ini sudah sedikit rusak karena termakan usia dan
keadaan sekitar yang kurang bersahabat serta akibat bencana alam. Lumut-lumut mulai tumbuh di sekitar patung. Karena beberapa faktor tadi, maka pemerintah setempat menutup semua pabrik serta pusat pembangkit listrik di sekitar patung ini. Pemerintah juga berjanji untuk terus melestarikan situs sejarah religi ini. Yang lebih istimewa lagi, patung Buddha ini selamat dari gempa dahsyat yang mengguncang China tahun 2008 yang lalu. Jika Anda berminat untuk melihat patung Buddha raksasa ini secara langsung, anda bisa langsung datang ke China. Patung megah yang bernuansa alami ini pasti dapat membuat anda terpesona, bukan hanya karena sosoknya tetapi juga karena faktor sejarah patung ini. Buktikanlah pepatah setempat yang mengatakan Buddha adalah gunung, gunung adalah Buddha. (sp: yugie) edisi 05 Apr2009
43
serba-serbibuddhis
Thangka
Bukan lukisan biasa
Thangka adalah karya seni bangsa Nepal yang dibawa oleh bangsa Tibet. Setelah Ratu Bhrikuti, puteri Raja Lichchavi (Nepal) menikah dengan Sron Tsan Gempo, seorang pimpinan bangsa Tibet.
T
hangka dapat dikelompokkan menurut tehnik dan bahan yang digunakan. Umumnya, thangka dibagi menjadi dua
44
edisi 05 Apr2009
kelompok besar yaitu yang dilukis dan yang disulam dengan benang sutera. Thangka dilukis pada pada sehelai kanvas dari bahan katun atau sutera dengan cat warna yang
larut air baik yang mengandung mineral atau bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan. Proses pembuatan Thangka menuntut keahlian yang tinggi dalam tehnik dan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat prinsip dalam pemahaman simbol-simbol. Oleh karena itu, senimannya haruslah orang yang sungguh-sungguh memiliki keterampilan, pengetahuan, dan latar belakang
serba-serbibuddhis
untuk menciptakan Thangka yang akurat dan layak/pantas.
yang dalam akan makna dari simbol yang dilukis.
Komposisi Thangka sangat geometris. Seorang seniman Thangka yang profesional biasanya menyeleksi terlebih dahulu bagianbagian yang akan dimasukkan ke dalam komposisi benda atau seseorang yang akan dilukis. Prosesnya kelihatan sangat ilmiah, tetapi memerlukan pemahaman
Thangka biasanya penuh dengan simbol dan cerita tentang sesuatu atau seseorang, biasanya dewadewa. Seluruh simbol atau cerita yang dilukis harus mematuhi aturan yang tercantum dalam naskah ajaran Buddha, seperti memperhatikan proporsi, bentuk, warna, posisi tangan dan atribut
lainnya untuk menggambarkan figur Buddha atau dewa dengan baik dan benar. Lukisan thangka ini mempunyai peranan sebagai alat ajar yang penting untuk menjelaskan kehidupan Buddha, para lama yang berpengaruh dan juga berbagai dewata dan Bodhisatta. Salah satu tema yang populer adalah tentang roda kehidupan. (sp: Reny)
edisi 05 Apr2009
45
sisilain
ciong
B
anyak ritual keagamaan yang dilakukan bukan atas dasar keyakinan dan kepercayaan, melainkan oleh rasa takut yang tidak jelas. Setiap pergantian tahun baru imlek, banyak masyarakat Tiong Hoa, diresahkan oleh satu hal yaitu masalah Ciong. Pada umumnya mereka ketakutan nasib buruk menimpanya jika ter kena ciong. Menurut kepercayaan, ciong itu adalah orang yang bershio tertentu bersinggungan atau bertentangan dengan makhluk atau dewa tertentu, sehingga dalam 1 tahun ke depan hidupnya akan dipenuhi kesulitan. Karena ada pertentangan dengan dewa atau mahkluk, maka berdamai dengan memberikan sesajian ritual ini disebut sembayang ciong. 46
edisi 05 Apr2009
Oleh karena ini sisi lain akan membahas mengenai ciong dengan saudari Metta. Kita akan mencoba mencari tahu apakah benar ciong itu ada hubungannya dengan makhluk-makhluk di alam lain.
3. Benarkah ciong itu bisa menyebabkan sakit, atau kematian? Metta belum pernah dengar kalau ada orang mati karena orang tersebut ciong. Semua orang bisa sakit dan bisa juga mati tapi bukan karena ciong. Kalau memang kamma buruknya berbuah atau memang sudah waktunya habis di alam manusia ini semua pasti bisa sakit, celaka dan meninggal. 4. Bagaimana dengan orang yang tidak percaya dengan ciong, apakah tetap akan berlaku kepadanya? Percaya atau tidak percaya dengan ciong tetapi kamma baik selalu mendukung orang tersebut maka tidak akan terjadi apa apa, namun bila kamma buruk yang mendukung maka akan banyak penderitaan yang dialami. Satu pesan metta; bila dikatakan ciong jaga pikiran kita karena pikiran kita juga bisa mengkondisikan kamma buruk cepat berbuah. Sekalipun kamma baik kita yang sedang berbuah terus.
1. Apakah yang dimaksud dengan ciong itu, bagaimana hubungan dengan kamma ajaran Buddha? Metta ga tau apa maksud arti dari ciong. Hubungan ciong dengan kamma jelas berbeda.
5. Apakah benar hanya dengan sembayang, bisa menyelesaikan masalah? Hanya dengan sembahyang tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Sembahyang hanya bisa membuat hati kita tenang dan bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin.
2. Apakah ciong itu ada hubungannya dewa, asura, dan makhluk lain? Ciong itu ga ada hubungannya dengan dewa, asura ataupun makhluk lain. Semua kejadian itu pengaruh dari kamma kita sendiri bukan dari makhluk lain..
Ajaran Buddha Gotama dapat diuji kebenarannya, bahkan beliau mengundang untuk membuktikan kebenarannya.. tidak hanya sebatas kepercayaan semata. Semoga dapat menambah pengertian dan pengetahuan kita semua akan ajaran Buddhadhamma.
liputan
bilie
SATIPATTHANA MEDITATION CENTRE OPENING CEREMONY
Mari bermeditasi. Itulah sepenggal kata-kata yang diucapkan oleh salah satu panitia acara pembukaan pusat meditasi Satipatthana. Acara yang diadakan pada hari Minggu, 18 Januari 2009 yang bertempat di Desa Bacom, Puncak, Jawa Barat ini mengundang banyak umat Buddha untuk ikut berpartisipasi dalam acara pembukaan tersebut. ara tamu undangan umumnya datang pada malam sebelum hari peresmian yaitu tanggal 17 Januari 2009. Tamu yang datang sangat variatif, dari anak-anak berusia belia hingga orang tua lanjut usia. Mereka datang dari berbagai daerah di pulau Jawa, khususnya Jawa Barat dan Jakarta. Suasana kebersamaan yang terasa kental menyatukan para tamu undangan
P
47
edisi 05 Apr2009
dalam keceriaan. Suasana ini sangat terasa kala tim sP datang pada Sabtu malam. Keesokan pagi harinya persiapan pun dilakukan untuk menyambut tamu yang datang pada hari peresmian. Setelah makan pagi bersama, acara pun dibuka tepat jam 9 di depan gedung Dhammasala. Kata sambutan secara berurutan disampaikan oleh
Ibu Mimi Tjhiu, Bhikkhu Gunasiri, Y.M. Khantidharo Mahathera, dan DirJen Bimas Departemen Agama RI Bpk Budi Setiawan. Dalam kata sambutannya Ibu Mimi Tjhiu selaku ketua panitia menyampaikan tentang pentingnya bermeditasi. Karena dasar inilah maka pusat meditasi Satipatthana dibangun sebagai salah satu sarana untuk memenuhi banyaknya keinginan masyarakat yang mau bermeditasi.
liputan
Dalam sambutannya juga, Ibu Mimi Tjhiu menjelaskan tentang proses pembangunan tempat ini mulai dari perencanaan, perancangan, pencarian dana, proses pembangunan sampai akhirnya tempat meditasi ini selesai didirikan. Tempat meditasi ini bukan hanya milik umat Buddha tetapi juga milik semua lapisan masyarakat yang ingin bermeditasi. Siapapun boleh datang untuk belajar meditasi di sini ungkap Ibu Mimi. Setelah itu Bhante Gunasiri memberikan kata sambutan yang disusul oleh Y.M. Khantidharo Mahathera. Dalam kata sambutannya masing-masing, bhante mengajak masyarakat untuk mulai berlatih meditasi mengingat pentingnya meditasi dan jarangnya kesempatan untuk bermeditasi. Sedangkan dalam kata sambutannya, DirJen Bimas Departemen Agama RI Bpk Budi Setiawan mengaku senang dengan dibukanya pusat meditasi ini dan semoga banyak hal baik yang dapat
bilie
Budi Setiawan, DirJen Bimas Departemen Agama RI menandatanganani prasasti peresmian.
diambil dari tempat ini.
oleh panitia acara.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh DirJen Bimas Departemen Agama RI Bpk Budi Setiawan dan pengguntingan pita bersama oleh Chanmyay Sayadaw, Y.M. Khantidharo Mahathera, Bhikkhu Gunasiri, Bp. Budi Setiawan, dan Ibu Mimi Tjhiu sebagai tanda bahwa pusat meditasi ini telah resmi dibuka. Tepuk tangan yang sangat meriah pun menyambut moment berbahagia itu. Selanjutnya para Bhikkhu dan tamu undangan memasuki ruang Dhammasala dan duduk di tempat yang telah disediakan untuk memulai kegiatan Puja Bhakti dengan membacakan paritta Namakara Gatha dan Aradhana Tisarana Pancasila. Setelah selesai melakukan Puja Bhakti dan membacakan paritta pemberkahan, para Bhikkhu dan tamu undangan dijamu dengan makan siang yang telah disiapkan
Setelah makan siang acara dilanjutkan dengan permohonan menjadi sayalay, penasbihan serta Sangha Dana. Dalam kesempatan ini Ibu Mimi Tjhiu memohon untuk ditasbihkan menjadi sayalay beserta dengan dua orang lainnya. Acara ditutup dengan pemberian dana kepada Sangha oleh seluruh tamu undangan. Acaran peresmian ini selesai tepat pada jam 4 sore. Demikianlah rangkaian acara yang telah terlaksana dengan penuh sukacita. Ini terlihat jelas dari raut wajah para tamu undangan yang menyambut baik pembukaan tempat meditasi ini. Dengan didirikannya pusat meditasi ini diharapkan keinginan umat Buddha yang besar untuk bermeditasi dapat terpenuhi. Semoga dengan dibukanya tempat ini dapat menjadi titik awal menuju kebahagiaan yang dicari. Sadhu. (sp: yugi)
edisi 05 Apr2009
48
proposal
Anattapindika Donatur Anattapindika Donatur adalah program Vihara Padumuttara yang terbaru. Progam ini bertujuan memfasilitasi umat untuk berdana setiap hari, dengan cara memasukan dananya ke dalam dompet Anattapindika yang kami berikan. Dompet ini berfungsi sebagai sebuah sarana dan lonceng pengingat untuk berdana. Melalui pemberian Dana setiap hari diharapkan umat Buddha dapat menumbuhkan kebiasaan untuk melepas.
Hal ini penting karena berdana adalah salah satu praktek Dhamma yang mulia, yang akan membawa pada akibat-akibat membahagiakan. Kenapa Anattapindika Donatur? Hal ini bertujuan untuk menginspirasi umat pada sosok hartawan perumah tangga Yang Ariya Anattapindika. Beliau adalah seorang figur yang selama hidupnya sejak mengenal Ajaran Buddha selalu memberi.
Bagi bapak, ibu dan saudara- saudari sedhamma yang bersedia mengikuti jejak agung Sang Hartawan Anattapindika dapat menghubugi nama-nama berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Koi Indrianto Siu Tju Yoyo Yopie Tineke Wie Guan MBM Harijanto R
98005133 99288131 08164855609 08179951111 9519915 94255487 08161640088 99316299
No. Rekening BCA KCP Plaza Merdeka Mas Tangerang A/C. 882 031 3900 a.n. Vihara Padumuttara Ganti angka terakhir disetiap dana yang Anda kirim dengan angka 9 sebagai kode kas Anattapindika Donatur Contoh: Rp. 100.000,- menjadi Rp. 100.009,-
49
edisi 05 Apr2009
tirai
Oleh Selfy Parkit
pa yang membuat Anda bahagia? Setiap orang memilih jawaban tersendiri dalam meraih kebahagiaanya. Suatu hari pada saat rapat mingguan di sekolah tempat saya bekerja, kepala sekolah saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada para guru dalam bahasa Inggris. Kurang lebih pertanyaan seperti ini, Hal apa yang membuat Anda bahagia? Orang pertama yang menjawab pertanyaan ini dengan mantap menyebutkan bahwa pacarlah yang membuatnya bahagia. Maklum orang yang bersangkutan memang belum mempunyai pacar, sudah tentu jika saat ini dia sangat berharap agar dapat menemukan wanita yang mau
A
50
edisi 05 Apr2009
jadi pacarnya, dan hal itulah yang akan membuatnya bahagia. Lalu sebagian besar dari para guru menjawab bahwa hal yang membuat mereka bahagia adalah bisa berkumpul dengan keluarga atau orang-orang yang dicintainya, seperti orang tua, anak, suami, dll. Tentunya jawaban ini memang umum diutarakan oleh setiap manusia, karena pada dasarnya manusia akan merasa nyaman jika dapat hidup dan berkumpul dengan orang yang mereka sukai dan cintai. Namun, jawaban tersebut tidaklah mutlak diutarakan oleh semua orang. Tidak selamanya keluarga sendiri menjadi prioritas dan membuat mereka bahagia. Ada kalanya berkumpul
dengan orang lain membuat diri mereka merasa nyaman dan bahagia. Begitu juga dengan sebagian guru yang menjawab kalau temanlah yang membuatnya bahagia. Lalu hal apa yang membuat saya bahagia? Dari sekian banyak guru-guru yang ditanyakan, akhirnya tibalah giliran saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Awalnya saya tidak tahu hal apa yang benar-benar membuat saya bahagia, karena saya pikir semua jawaban dari guru-guru sebelumnya memanglah hal yang membuat saya juga bahagia. Akan tetapi, semua itu tidaklah selamanya benar, karena terkadang saya merasa tidak bahagia, walaupun saya sedang berkumpul dengan teman-teman atau keluarga saya. (Lagi pula kalau jawabannya sama nanti dikira ikutikutan ). Perlu beberapa detik bagi saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sampai kemudian saya teringat akan sesuatu, dan serentak saya menjawab dalam bahasa Inggris, Ill be happy if I can sleep well yang artinya Saya akan bahagia, jika saya dapat tidur dengan nyenyak. Memang jawabannya agak sembarang, sampai-sampai sebagian guru yang lain ada yang tertawa setelah mendengar hal tersebut. Si kepala sekolah pun mungkin sedikit bingung, dan menanyakan apakah saya pernah punya masalah susah tidur. Walaupun saya memang pernah punya masalah tidak bisa tidur nyenyak selama 3 bulan dan itu adalah saat-saat dimana saya tidak bahagia, namun semata-mata bukan itu alasan atas jawaban saya. Karena
tirai menurut saya orang yang pasti bahagia adalah orang yang bisa tidur dengan nyenyak. Entah dia punya atau belum punya pacar, miskin atau kaya, berjabatan tinggi atau rendah, berkeluarga atau tidak, jika dapat tidur nyenyak (tidak ada kegelisahan, ketakutan, dan kekhawatiran) saat itu pasti dia orang yang berbahagia. Karena orang yang tidak bahagia pasti tidak dapat tidur dengan nyenyak. Materi, keluarga, teman ataupun pacar tidak bisa menjamin seseorang untuk bahagia dan bisa tidur dengan nyenyak. Namun, perlu ditekankan bahwa bukan karena tidurlah kita akan bahagia (walaupun tidur memang salah satu kondisi dalam meraih kebahagiaan duniawi). Tetapi sebaliknya karena merasa bahagialah kita bisa tidur dengan nyenyak. Dengan kata lain, tidak nyenyak adalah efek dari kebahagiaan. Lalu sebenarnya apa yang dapat membuat kita bahagia dan dapat tidur dengan nyenyak? Ada satu cerita yang saya pernah dengar dari seorang penceramah. Cerita ini tentang orang kaya yang memiliki segalanya. Ia memiliki harta yang berlimpah. Bisnis dan perusahaannya pun tersebar dimanamana. Ia juga memiliki keluarga, istri yang cantik dan setia beserta anakanaknya yang lucu-lucu. Temannya dimana-mana, begitu juga dengan pembantu rumahnya yang siap melayaninya kapan pun. Namun, karena pekerjaannya yang luar biasa sibuk, membuat ia harus bekerja keras siang dan malam. Tak pelik pikirannya hampir setiap hari gelisah memikirkan untung dan rugi. Terlebih lagi rasa takutnya, baik itu takut tertipu dalam bisnisnya ataupun takut akan kehilangan harta, istri, anak dan semua yang dimilikinya.
Ketakutan dan kegelisahan inilah yang membuatnya tidak pernah bisa tidur nyenyak, dan sudah pasti saat itu dia tidak bahagia. Kemudian suatu malam, karena tak bisa tidur ia berjalan-jalan dengan mobil terbarunya. Saat itu ketika mobilnya melintasi sekumpulan pangkalan becak di pinggir jalan, ia melihat seorang tukang becak yang sedang tidur dengan lelap di atas becaknya. Melihat wajah si tukang becak itu, si orang kaya tadi berkata di dalam hatinya, Dia yang mungkin tidak punya segalanya dapat tidur dengan nyenyak di atas becaknya, sedangkan Aku yang punya segalanya, bahkan ranjang mewah dan empukku tidak dapat membuatku tertidur dengan nyenyak. Betapa bahagianya tukang becak tersebut. pikir si orang kaya. Apakah harta kekayaan, kedudukan, teman, keluarga, atau pacarkah yang dapat membuat kita bahagia? Ratarata setiap orang menjawab bahwa mereka akan bahagia jika mereka seperti ini, mendapatkan ini, melakukan ini, menyelesaikan ini, mempunyai ini dan lain sebagainya. Tidak heran memang, terkadang kita senang mencari kebahagiaan di luar dari lingkungan dan diri kita sendiri. Kita lupa akan satu hal kalau kebahagiaan itu datangnya dari diri sendiri. Mau punya pacar atau tidak, mau berkumpul dengan keluarga, teman, atau orang yang dicintai, bahkan melakukan kegiatan yang biasanya kita senangi seperti berbelanja misalnya. Hal itu semua tidak menjamin kebahagiaan kita selama diri kita resah, gelisah, takut dan memang merasa tidak bahagia seperti si orang kaya tadi. Lalu apakah kebahagiaan itu hanya dapat kita raih jika keinginan kita sudah terlaksana atau terpenuhi? Apakah
kita harus menunggu datangnya sesuatu atau mendapakan sesuatu, baru kita akan bahagia? Contohnya saja seorang guru yang menganggap hal yang membuatnya bahagia adalah mendapatkan seorang pacar. Mengapa harus menunggu mendapatkan pacar baru bisa bahagia? Lalu apakah ada jaminan jika ia mendapatkan pacar saat itu ia akan merasa bahagia? Bagaimana jika seandainya ia mendapatkan pacar, tetapi secara terpaksa karena dijodohkan oleh orang tuanya misalnya, dan ia tidak suka dengan pacarnya itu? Jika saat ini kita bisa bahagia, mengapa saat ini juga kita tidak menikmati kebahagiaan itu!? Sesungguhnya, berkumpul dengan orang yang kita cintai dan senangi pun bukan jaminan untuk bahagia, sama halnya dengan memiliki harta kekayaan dan lain sebagainya. Karena sekali lagi kebahagiaan ada di dalam diri kita sendiri saat ini, bukan yang lalu ataupun dari yang akan datang. Kebahagiaan hadir tidur pun menjadi nyenyak. Pavivekarasaÿ pitva rasaÿ upasamassa ca niddaro hoti nippapo Dhammapitirasaÿ pivaÿ Dhammapada BAB XV:205 (15:10) Ia yang menikmati hidup dalam kesendirian dan merasakan ketenangan karena tiada noda, terbebas dari kesedihan, terbebas dari kejahatan. Ia mereguk kebahagiaan hidup dalam Dhamma
Thanks to My MoM&Friends edisi 05 Apr2009
51
sudutpandang
BUDDHA BAR & KAPITALISME BARBAR Oleh: Ponijan Liaw Pelatih & Penulis Buku-buku Komunikasi Email:
[email protected]
sebuah bar dengan nama Apple Mecca, yang bagi keyakinan muslim, nama ini tentu tidak asing berarti Kabah Macca/Mecca. Apalagi dengan desain eksterior depan yang menyerupai kabah.
Buddha Bar, yang terletak di kawasan Menteng Jakarta
Kecewa, tersinggung dan marah. Itu barangkali yang paling pas menggambarkan situasi yang menguras energi kognisi dan afeksi satu elemen warga bangsa ini: umat Buddha karena eksistensi Buddha Bar di kawasan elit Jakarta.
K
ehadiran bar ini berhasil menggelorakan dan merekatkan semangat persatuan seluruh komponen Buddhis dari berbagai tradisi dan lokasi. Suatu pertanda bahwa ada sebuah peristiwa yang luar biasa tengah berlangsung di panggung kehidupan ini. Terminologi Buddha yang mengandung multimakna sakral: tokoh panutan, yang tercerahkan, dan tujuan akhir kemana umat 52
edisi 05 Apr2009
menuju, telah diabrasi dan dinistakan oleh kapitalisme global di kancah nasional. Kapitalisme machiavelistis semacam ini tentu tidak dapat dijadikan tradisi apalagi transaksi. Di sana ada simbol-simbol suci yang dihormati dan diagungkan. Dunia telah mencatat betapa praktik semacam ini telah mengalami badai protes yang tiada pernah akan surut. Lihat saja, bagaimana ketika di pusat bisnis Mid Town Man Heaton di New York, akan dibangun
Berbagai kecaman datang menghujani sang kapitalis, Apple Computer. Perusahaan yang terkenal dengan produk iPod-nya itu dituduh telah menghina Islam dengan pendirian bar dimaksud. Apa pasalnya? Sebagaimana lazimnya bar, bar ini dapat dipastikan menyajikan minuman beralkohol, anggur (wine) maupun minuman yang memabukkan lainya. Masyarakat Muslim New York melakukan penekanan kepada pemerintah setempat untuk tidak memberi lisensi bar ini. Dan, akhirnya proyek itu tidak berjalan sebagaimana direncanakan. Di Inggris ada sebuah contoh lain soal ini. Ada sebuah ajuan proposal untuk membuka sebuah korporasi dengan nama Yesus. Perdebatan panjang pun terjadi antara sang pemohon dan badan pencatatan hak merek dagang. Padahal tempat itu bukanlah bar yang dilarang oleh hampir semua agama dan produk yang akan dijual di toko itu bukan pula alkohol dan sejenisnya. Yang akan didagangkan di sana adalah sabun, parfum, alat-alat optik, logam men, dan lainmulia, kulit, tekstil, garmen, lain. Sang pemohon lisensi berdalih bahwa nama Yesus adalah
sudutpandang nama depan banyak orang di Inggris. Buktinya, ada terdapat sedikitnya 27 nama Yesus dalam London Telephone Directory. Namun, pejabat perijinan tetap bersikukuh bahwa nama itu lebih identik dengan nabi pembawa agama ketimbang nama pribadi masyarakat awam. Apalagi komunitas Inggris, mayoritas Kristen. Alasan penolakan lainnya adalah Konvensi Paris 1883 tentang Perlindungan Kekayaan Industri yang ditandatangani juga oleh negara kerajaan itu. Dalam pasal 6 konvensi itu jelas dinyatakan bahwa sebuah proposal harus ditolak jika dianggap bertentangan dengan moralitas dan tatanan kehidupan masyarakat. Akhirnya nama Yesus sebagai korporasi komersial tidak dicatatkan di negara liberal tersebut. Kembali ke persoalan domestik: Buddha Bar. Ada sebuah ironi fundamental yang fatal disini. Bagaimana merek dagang restoran waralaba ini bisa terdaftar di Perancis pada 26 Juli 1999, sementara negara ini menjadi tuan rumah Konvensi Paris 1883 yang memuat substansi penghormatan terhadap moral dan norma-norma kehidupan? Disini, ada cacat sejarah dan prosedur pencatatan merek global ini di negara asalnya. Melalui negara-negara anggotanya, baik yang menandatanganinya di konvensi awal mau pun yang meratifikasinya kemudian (termasuk Indonesia), perlu kiranya melakukan peninjauan kembali atas semua itu. Dalam lingkup Indonesia, eksistensi Buddha Bar, paling sedikit
bersinggungan dengan beberapa aspek: legal, moral dan spiritual. Pertama, secara legal, jelas sekali ia bertentangan dengan UU No. 15/2001 tentang Merek. Di pasal 5 (a) jelas dinyatakan bahwa merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini: bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum. Artinya, apa yang boleh dibangun di luar, dengan berlindung di bawah payung waralaba, tidak serta-merta bisa didirikan di sini. Apabila merek dimaksud bertentangan dengan nilai-nilai sosial-religius masyarakat lokal. Ambil contoh, judi. Di Malaysia ada Genting Highlands, tempat resmi untuk berjudi. Apakah Indonesia bisa mengikutinya? mengik Tentu ena ada undang-undang tidak! Karena yang memberikan koridor atas apa yang boleh dijadikan usaha dan tidak. Ada limitasi konstitusi disini. Jika mengacu pada logika sederhana tersebut, jelas kehadiran Buddha Bar dapat dipahami
sebagai sebuah irisan tajam ke ulu hati para penganut agama ini. Thailand, Singapura dan Malaysia saja dengan tegas telah menolak kehadiran bar macam ini. Bagaimana negeri ini bisa mengamini pendiriannya? Produk hukum berikut yang dilanggar oleh pendirian bar ini adalah kesepakatan Konvensi Paris 1883 yang telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden RI No. 15 tahun 1997. Disana dengan jelas diuraikan bahwa hal-hal yang bertentangan dengan moral dan tatanan kehidupan masyarakat tidak boleh mendapatkan ijin. Lebih jauh lagi, UU No 1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, khususnya pasal 156 (a) juga mengatur hal senada. Dan, yang paling anyar dipublikasikan ke masyarakat adalah soal tempat Buddha Bar itu sendiri, yakni gedung kuno eks kantor imigrasi Belanda. Ada UU No 5 tahun 1992 tentang cagar budaya yang mengaturnya di sana. Menurut pasal 19 ayat 2 (b) dijelaskan bahwa pemanfaatan benda cagar edisi 05 Apr2009
53
sudutpandang
budaya tidak dapat dilakukan semata-mata untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan. Kemudian juga dalam konteks kepariwisataan, pemanfaatan peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya menurut menur pasal 6 UU No 9 tahun 1990, harus memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Mengapa kedua UU ini tidak menjadi acuan legal-formal ketika perijinan pendirian bar itu akan dieksekusi? Ada kesenjangan pemahaman publik dan masyarakat soal ini. Namun, untuk poin terakhir ini (UU No 5 tahun 1992), khalayak perlu bersyukur karena KPK akan segera menelusurinya. Kedua, kontradiksi pendirian Buddha Bar bersinggungan dengan moralitas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bar adalah tempat minum-minum (biasanya minuman keras, seperti anggur, bir, wiski). Jelas dan terang. Mau kemana nasib anak bangsa (terutama generasi mudanya yang mencapai 80 juta jiwa) ini akan dibawa jika lisensi bar semacam itu terus diberi? Ini menjadi tugas KPK berikutnya untuk meneliti proses transaksi lisensi negeri ini yang katanya paling tidak transparan sedunia. Ketiga, secara spiritual, jelas penggunaan simbol-simbol suci keagamaan mana pun oleh para 54
edisi 05 Apr2009
kapitalis pasti akan terus mendapatkan kecaman dan tentangan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Tengok saja bagaimana fluktuasi emosi massa mengemuka ketika simbolsimbol agama dipakai secara tidak semestinya di Denmark (kasus kartun Nabi Muhammad) dan cover Tempo T beberapa waktu lalu tentang The Last Supper itu muncul. Deretan kasus lainnya: cover album Iwan Fals Manusia 1/2 Dewa harus berurusan dengan umat Hindu, termasuk juga cover buku Supernova, Dewi Lestari yang memuat simbol/huruf AUM yang merupakan simbol suci umat Bali itu. Termasuk juga suatu kali
Thailand, Singapura dan Malaysia saja dengan tegas telah menolak kehadiran bar macam ini. Bagaimana negeri ini bisa mengamini pendiriannya?
desain poster film Amerika Hollywood Buddha dengan seorang pria duduk di atas pundak patung Buddha dengan alat vitalnya menyentuh tengkuk Buddha. Reaksi keras dari dunia pun bertubi-tubi menghampiri. Sejarah telah mengajarkan kepada kita, berhatihatilah dengan penggunaan simbol keagamaan. Simbol tidak tepat menimbulkan kontroversi yang hanya menguras energi kognisi dan afeksi sehingga menumpulkan simpul-simpul humanitas alami.
Kondisi ini, jika tidak segera diatasi akan menjadi bom waktu dalam jangka panjang. Untuk itu, alangkah bijaksana jika sederet peraturan (pusat & daerah) dan undangundang selalu dijadikan acuan sebelum sebuah lisensi dieksekusi. Sistem komputerisasi peraturan harus mampu mengakses aturan yang menjadi syarat sebuah lisensi bisa dieksekusi. Hal ini bukan hanya untuk menjaga wibawa lembaga melainkan juga memberikan ketentraman lahir dan batin bagi komunitas yang akan terikat olehnya. Sebagai penutup, kiranya hasil konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi di Madrid Spanyol, Juli 2008 lalu perlu didukung. Konferensi itu menghasilkan sebuah komunike bersama yang isinya antara lain menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-banga (PBB) agar segera membuat kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa menghina atau melecehkan agama lain upakan tindakan kriminal, serta merupakan kesepakatan tentang upaya melawan terorisme. Lebih lanjut, konferensi yang dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai latar belakang agama itu memutuskan perlu adanya kesepahaman tentang pentingnya saling menghormati setiap agama dan simbol-simbol keagamaan, dan bagi siapa pun yang melanggarnya dianggap telah melakukan tindakan kriminal. Sebuah keputusan bajik dan bijak. Semoga dengan mengedepankan hati nurani, para penggiat di PBB akan segera mengadopsi nilai-nilai intrinsik mulia itu sehingga tidak akan ada lagi praktik kapitalisme barbar di muka bumi ini. Semoga !
Padumuttara Buddhist Shop
Jl. Bhakti No. 14, Psasar Lama - Tangerang 15118
Menyediakan:
Buku
CD
Kaset
Jubah
Telp. 944 00668 (Leo Hero)
Rupang
Hio
Asesoris buddhis
dll
bukuvcd
Judul Album : Menuju Bahagia Produser : Joky Production Pennyanyi : Obbie Messakh, Hemi Pesulima, Harry Dhapuka, Alu, Alexie Wawalangi Format : VCD
Menuju Bahagia adalah sebuah kumpulan lagu yang sungguh menawan. Berisikan tentang pengharapan, rasa syukur serta pujuan yang ditujukan kepada kebenaran mulia Dhamma serta Guru Agung Buddha. Sebuah nilai seni yang prestisius dan memiliki unsur religi yang menyentuh jiwa. Mendengarkan lagu-lagu didalam VCD ini seolah mengajak kita untuk lebih merenungi lagi Buddha Dhamma dan mengajak arus moralitas serta kesadaran untuk berada di dalam koridor batin yang bersih. VCD ini berisikan 10 buah lagu yaitu Menuju Dhamma, Anatta, Menuju Harapan, Pandangan Keliru, Tri Ratana, Terimalah Karmamu, Buddha Dhamma Pembawa Bahagia, Kidung Kehidupan, Siapa Menabur, The Life of Buddha. Kesepuluh lagu diatas dinyanyikan dengan sangat elok oleh beberapa artis ternama di era 80 dan 90 an, antara lain Obbie Messakh dan Hemi Pesulima. VCD ini dikemas apik dalam nuansa Pop yang lembut serta dapat menjadikan suasana rumah anda sangat sejuk saat memutar VCD ini. Sangat layak bagi anda yang mendambakan ketenangan batin untuk memilikinya. (sp_yugie) Judul buku Pengarang Harga Penerbit
: Di Bawah Pohon Jambu : Thich Nhat Hanh : Rp 17.000 : Karaniya
Cover Bahasa Terbitan
: Soft Cover : Indonesia : Januari 2009
Di bawah pohon Jambu adalah judul sebuah buku yang dikarang oleh Thich Nhat Hanh. Buku ini mengungkapkan tentang permasalahan-permasalahan dalam keseharian yang dihadapi oleh berbagai golongan, khususnya orang muda dan masyarakat kini. Dengan mengaplikasikan ketajaman nalurinya, ia mencoba untuk mengeksplorasi aktifitas moral yang unik terhadap kemarahan, konflik keluarga, penggunaan obat-obatan terlarang, dan pertanggungjawaban resiko. Thich Nhat Hanh mentransformasikan ajaran Buddha yang sudah berusia ribuan tahun menjadi sebuah metoda dan praktik yang sesuai bagi orang-orang muda dengan menawarkan latihan hidup berkesadaran sebagai cara untuk membantu memandang penderitaan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga berisikan cerita-cerita dan ajaran hidup yang bisa dinikmati oleh semua kalangan umur. Membaca buku ini seolah mengajak kita untuk mengembangkan ke-Buddha-an yang tersimpan dalam diri kita. Seolah termotifasi untuk berbuat baik serta duduk bermeditasi. Buku ini ditulis dengan bahasa keseharian yang lugas dan tegas sehingga seolah tanpa perbendaharaan kosakata yang menyulitkan pembaca. Dengan menjalankan kehidupanmu secara indah, kamu dapat menghidupi saudara kandung perempuan maupun pria, begitu juga generasi akan datang. Hal tersebut bukanlah dengan mengorbankan kehidupanmu untuk membantu generasi akan datang, namun dengan cara menjalankan kehidupanmu sepenuhnya dan berbahagia. Thich Nhat Hanh, dalam di Bawah Pohon Jambu. edisi 05 Apr2009
57
meditasi
PANDUAN MEDITASI VIPASSANA Oleh: Chanmyay Sayadaw Ashin Janakabhivamsa
Vipassana atau insight meditation pada dasarnya adalah sebuah latihan dengan cara mengalami sendiri yang berdasarkan perkembangan yang sistematis dan seimbang dari kesadaran (awareness) yang cermat dan terfokus. Dengan mengamati proses batinjasmani yang terus berlangsung saat demi saat dalam batin seseorang dengan kekuatan kesadaran / perhatian penuh maka pandangan terang/pengetahuan sejati (insight) muncul dalam memahami sifat alami yang sesungguhnya dari kehidupan dan semua pengalaman ini.
M
58
edisi 05 Apr2009
elalui kebijaksanaan yang diperoleh dengan menggunakan meditasi pandangan terang, seseorang dapat hidup lebih bebas dan dapat berhubungan dengan dunia di sekitarnya dengan lebih sedikit kemelekatan, ketakutan, dan kebingungan. Kemudian kehidupan seseorang
menjadi lebih terkendali berdasarkan akal sehat, kasih sayang, dan kejernihan batin. Pencatatan Batin Ini adalah sebuah teknik dengan tujuan mengerahkan perhatian kepada proses batin dan jasmani untuk memahami sifat alamiah sebagaimana adanya secara benar. Prinsip dasar latihan vipassana adalah mengamati proses apapun yang muncul pada saat terjadinya dengan
meditasi mencatat saat ini. Catatlah dengan penuh perhatian dan seksama. Pencatatan yang tidak serius akan membuat pikiran terganggu. Ketika konsentrasi lemah akan timbul kecenderungan untuk lalai mengamati proses, hal ini dapat diatasi dengan cara memberikan pencatatan. Bentuk kata-kata yang lengkap dari suatu pencatatan tidaklah begitu penting, tetapi pada permulaan latihan, ini sangat membantu. Tetaplah pada pencatatan sampai pada penamaan menjadi lancar dan terbiasa, dan tinggalkan pencatatan hanya jika terlalu mengganggu. Itu berarti masa kegunaannya telah selesai. Meditator akan menghargai tujuan meditasi vipassana bila dapat melakukan latihan pengamatan bersamaan dengan latihan pencatatan. Pengamatan dan pencatatan ini dapat membimbing meditator menuju pemahaman sifat sesungguhnya dari proses batin dan jasmani. Meditasi Duduk Untuk mempersiapkan meditasi duduk, biarkan badan dan pikiran sesantai mungkin. Pertahankan badan dan postur tubuh seimbang. Jangan merubah postur dengan tiba-tiba atau tanpa perhatian penuh selama duduk. Jika Anda akan bergerak catatlah dahulu kehendak untuk bergerak sebelum melakukan gerakan. Untuk memberi keseimbangan latihan, setiap meditasi duduk seharusnya didahului dengan satu jam meditasi jalan.
Dalam perubahan dari meditasi jalan ke meditasi duduk atau sebaliknya, hati-hati untuk menjaga agar perhatian dan konsentrasi tetap terus berkesinambungan. Untuk memulai latihan meditasi duduk arahkan perhatian pada sensasi-sensasi di daerah perut yang disebabkan oleh gerakan kembang dan kempis. Pencatatan batin dari gerakan-gerakan itu harus berdasarkan pada pengalaman dari sensasi-sensasi yang sedang berlangsung. Ketika gerakan dari perut menjadi semakin teratur dan jelas tambahkan jumlah dari setiap pencatatan. Jika gerakan-gerakan perut sangat rumit, catatlah secara garis besar saja. Jika ada jarak antara gerakan naik dan turunnya perut, tambahkan pencatan lain dari proses yang sedang berlangsung, seperti duduk dan sentuh (pencatatan duduk adalah menyadari salah satu karakteristik dari elemen udara yaitu menopang). Jangan mengganggu pernapasan yang alami dengan mengambil napas secara mendadak atau napas dalam. Ini akan membuat Anda lelah. Pernapasan seharusnya normal saja. Ketika objek kedua mendominasi, seperti suara-suara, bentuk-bentuk pikiran, sensasi-sensasi, dll., catatlah mendengar-mendengar, berpikirberpikir, merasakan-merasakan,
dst. Pada awalnya tidak mudah untuk mencatat bermacam-macam objek, tetapi seiring dengan meningkatnya kesadaran penuh seseorang akan dapat melakukannya. Jadi ketika obyekobyek kedua telah berlalu, seseorang kembali untuk mencatat objek utamanya, yaitu gerakangerakan naik dan turunnya perut. Meskipun seseorang diajarkan untuk mulai dengan mengamati gerakan naik dan turunnya perut, seseorang harus tidak melekat kepadanya. Ini bukanlah objek satu-satunya tetapi hanyalah satu di antara berbagai objek dalam meditasi vipasssana. Perhatian penuh atas gerakan perut mengarahkan seseorang kepada pengalaman langsung akan elemen udara/menopang, yaitu elemen yang mempunyai sifat tertentu seperti gerak (motion), getaran (vibration) , dan menopang (support). Hanya setelah mengalaminya sendiri seseorang dapat mengetahui secara benar sifat sesungguhnya dari elemen udara sebagaimana adanya. Ini akan menghancurkan pandangan salah akan adanya aku. Meditasi Jalan Lakukan meditasi jalan dengan serius. Dengan hanya melakukan meditasi jalan saja, seseorang sangat mungkin untuk mencapai pencerahan tertinggi (Arahat). Mulailah latihan ini dengan mengarahkan perhatian Anda pada kaki. Kemudian catat setiap langkah
edisi 05 Apr2009
59
meditasi potongan per-potongan selagi Anda mengikuti gerakan itu dengan perhatian yang tajam. Catat dalam batin kanan, kiri sewaktu Anda membuat langkah-langkah selagi berjalan. Mata sebaiknya setengah tertutup dan pandangan ditujukan pada lantai kira-kira sejauh 4 5 kaki (1.25 1.50 m). Jangan melihat pada kaki selama jalan, nanti Anda akan menjadi terganggu karenanya. Jangan biarkan kepala tertunduk terlalu rendah karena ini akan sangat cepat menyebabkan ketegangan dan tekanan pada postur Anda. Objek-objek untuk diamati akan ditingkatkan secara berangsurangsur. Misalnya potonganpotongan dari langkah yang diamati secara berangsur-angsur meningkat. Pada permulaan periode meditasi jalan, catat satu bagian saja kirakira 10 menit, kiri, kanan, dst. Kemudian catat jalan Anda menjadi 3 bagian, angkat, dorong, turun, dst. Akhirnya, tingkatkan pencatatan pada ingin angkat, dorong, sentuh, tekan. Tolong pertimbangkan ini. Pikiran sudah pasti akan sering berkelana selama periode meditasi jalan satu jam. Jadi jangan melihat ke sanake sini selama meditasi jalan. Anda telah sering melihat ke sana-ke sini, dan akan punya sekian banyak waktu untuk melihat ke sana-sini. Jika Anda masih juga melakukan selama retreat, maka jangan harap Anda bisa berkonsentrasi. Mata 60
edisi 05 Apr2009
yang suka berkelana adalah masalah yang sulit bagi meditator. Jadi catatlah dengan penuh kesadaran bila ada keinginan untuk melihat-lihat. Agar latihan efektif, direkomendasikan paling sedikit 6 jam latihan meditasi jalan dan 6 jam meditasi duduk setiap hari. Perhatian Penuh Dalam Kegiatan Sehari-hari Kewaspadaan dalam kegiatan sehari-hari adalah kehidupan meditator. Ketika seseorang gagal untuk mengamati berlangsungnya suatu kegiatan, maka ia kehilangan kehidupannya. Dengan demikian, ia bukan lagi meditator karena telah kehilangan perhatian, konsentrasi, dan kebijaksanaan. Kemampuan dari perhatian penuh akan menjadi sangat kuat karena pengamatan yang konstan dan tak terganggu dalam setiap kegiatan sepanjang hari dalam latihan. Untuk pengamatan dengan penuh perhatian terus-menerus menyebabkan peningkatan terhadap konsentrasi yang dalam, dan hanya melalui konsentrasi yang dalam seseorang dapat menyadari hakekat alami dari proses mental dan jasmani. Inilah yang akan membawa seseorang menuju berhentinya penderitaan (dukkha). Kelalaian mencatat aktivitas sehari-hari menciptakan jeda pada perhatian penuh. Perhatian yang berkesinambungan sangat diperlukan untuk membawa pengamatan dari satu saat ke saat
berikutnya. Dengan latihan seperti ini, ada banyak hal-hal baru yang akan ditemukan setiap hari. Dalam latihan ini yang perlu Anda lakukan adalah menjaga perhatian penuh (mindfullness). Tidak ada yang perlu untuk terburu-buru. Yang Mulia Mahasi Sayadaw membandingkan meditator vipassana dengan seseorang penderita cacat yang lemah, yang sesuai keadaannya saja, bergerak dengan sangat perlahan. Melakukan segala sesuatu dengan sangat perlahan membantu pikiran berkonsentrasi. Jika Anda ingin meditasi Anda berkembang, Anda harus terbiasa dengan gerakan yang diperlambat selama latihan. Ketika sebuah kipas angin sedang berputar dengan cepat, Anda tidak dapat melihat dengan jelas keadaan yang sebenarnya, tetapi ketika sedang berputar lambat, Anda dapat melihat dengan jelas. Oleh karena itu Anda perlu untuk memperlambat gerakan sampai betul-betul perlahan supaya Anda bisa melihat proses mental dan jasmani sebagaimana adanya. Ketika Anda dikelilingi oleh orangorang yang melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa, abaikanlah keadaan sekeliling Anda. Sebagai gantinya, perhatikan dengan bersemangat proses batin dan jasmani Anda sendiri. Berbicara sangatlah berbahaya bagi perkembangan pandangan terang. 5 menit saja bicara dapat
meditasi membuyarkan konsentrasi meditator untuk keseluruhan hari. Rasa Sakit Dan Kesabaran Rasa sakit adalah teman bagi seorang meditator. Jangan menolak / menghindar, itu akan menuntun Anda menuju ke Nibbana.
Ketika konsentrasi sedang kuat, rasa sakit bukanlah masalah. Itu adalah proses alami. Jika Anda mengamatinya dengan penuh perhatian, pikiran akan terserap ke dalamnya. dan menemukan sifat sakit yang sesungguhnya / alamiah. Ketika sakit muncul, langsung
Bersabarlah dengan apa saja dan segala sesuatu yang merangsang pikiran Anda. Kesabaran membimbing menuju ke Nibbana, ketidaksabaran menjerat seseorang ke alam yang menderita. Mencatat Keadaan Batin Ketika mencatat keadaan batin atau keadaan emosi, lakukanlah
flickr.com
Rasa sakit tidak harus memberitahu Anda bila ia mau
menuju Nibbana.
meditasi jalan
datang. Rasa sakit mungkin tidak akan hilang tetapi bila ia pergi, Anda boleh menangisinya seperti menangisi seorang teman yang telah pergi. Rasa sakit untuk diamati bukan untuk ditolak atau membuatnya pergi, tetapi untuk menyadari sifat alamiahnya. Rasa sakit adalah kunci pintu
diperhatikan. Abaikan hanya jika rasa sakit itu menjadi tak tertahankan. Rasa sakit dapat ditanggulangi dengan konsentrasi yang dalam yang timbul karena adanya perhatian penuh yang terus menerus. Jika rasa sakit yang hebat muncul pada waktu meditasi jalan, berhentilah sementara waktu dan catat dalam batin.
dengan cepat, bersemangat, dan cermat agar pencatatan bisa berkesinambungan dan penuh kekuatan. Kemudian proses pikiran akan berhenti dengan sendirinya. Kecuali Anda dapat mengamati pikiran- pikiran yang berkelana, Anda sudah terkalahkan ketika berusaha untuk mengkonsentrasikan pikiran. Jika pikiran Anda cenderung berkelana, itu menunjukkan bahwa
edisi 05 Apr2009
61
meditasi adalah melampaui ruang dan waktu. Jadi jangan terbelenggu dengan pemikiran dan teori. Insight (pandangan terang) akan timbul dari perhatian penuh dan konsentrasi yang dalam, tetapi pemikiran intelektual dan filsafat timbul pada konsentrasi yang dangkal. Mengantuk dapat diatasi dengan memberikan usaha yang lebih kuat. Pencatatan dengan lebih semangat akan membantu. Catatlah rasa mengantuk itu dengan semangat, jika Anda membiarkan kemalasan, maka selanjutnya Anda akan menjadi setengah tertidur.
bilie
Sebenarnya, energi untuk mengamati selalu ada. Masalahnya adalah Anda enggan melakukannya. Sikap mental adalah sangat penting, jadi jangan pesimis, jika bersikap optimis, Anda memberi kesempatan pada diri Anda sendiri, kemudian akan ada kepuasan di segala situasi dan gangguan akan berkurang.
Chanmyay Sayadaw Ashin Janakabhivamsa
Anda tidak sungguh-sungguh mencatat pikiran-pikiran dengan cukup semangat dan usaha. Kemampuan untuk melakukan ini sangat diperlukan.
itu akan cenderung untuk berlanjut. Jika Anda menyadari akan keberadaan pikiran itu sendiri, proses berpikir akan berhenti.
Jika Anda memerhatikan isi pikiran atau buah pikiran, maka
Jangan terikat terhadap pemikiran dan teori. Meditasi
62
edisi 05 Apr2009
Seorang manusia memiliki berbagai tingkat kemampuan dan kekuatan untuk melakukan banyak hal. Jika Anda ingin mengembangkan meditasi ini untuk tujuan yang paling tinggi dan Kesadaran Tertinggi, Anda harus mencurahkan segenap tekad dan usaha yang kokoh dalam latihan. Jika Anda mengerahkan secara habis-habisan, Anda akan mencapai Kebebasan Akhir dari kebiasaan kemelekatan, ketakutan, dan kebingungan. (sp: dd)
lensa
TERUS SEMANGAT DI ULANG TAHUN KE-15
Yel-yel terus diteriakan, semangat terus dikobarkan. Semangat yang memberikan motivasi bagi para pengurus SADBA KAMMA, Vihara Padumuttara untuk terus melayani umat dengan lebih baik lagi.
Dihiasi dengan rangkaian balon-balon berwarna warni, pengurus Sabda Kamma mengadakan pesta sederhana untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 15. Acara yang diadakan tanggal 19 Maret 2009 ini, turut dihadiri pula oleh para mantan ketua. (sp_sriloka)
Ramani Lida Melani dengan semangat memimpin yel-yel kepada umat Sabda Kamma, Vihara Padumuttara
Tiup lilin dilakukan oleh seluruh pengurus
64
edisi 05 Apr2009
Foto bersama para pengurus dengan mantan-mantan ketua Sabda Kamma
dhammapada KISAH
Samanera Samkicca Pada suatu ketika, setelah tiga puluh bhikkhu menerima pelajaran objek meditasi yang diberikan Sang Buddha, mereka pergi menuju sebuah desa besar yang jauhnya 120 yojana dari Savatthi dan menetap
di sana. Samanera Samkicca yang berumur 7 tahun disuruh menyertai perjalanan mereka oleh Sariputta Thera. Ketika para bhikkhu itu menetap di vihara desa, lima ratus orang perampok tinggal di tengah-tengah hutan dan mereka berkeinginan untuk membuat persembahan dari daging dan darah manusia untuk makhluk halus penjaga hutan. Kemudian mereka datang ke desa dan meminta para penduduk ikut untuk dijadikan persembahan. Para penduduk merasa panik dan meratap. Tak satu pun dari mereka yang rela untuk dijadikan korban persembahan. Kemudian para perampok tersebut mendatangi vihara desa dan meminta seorang bhikkhu untuk dikorbankan. Bhikkhu yang berdiam di vihara desa dari yang tua sampai yang termuda tidak rela untuk dikorbankan. Sebaliknya, Samanera Samkicca, berumur tujuh tahun, yang telah mencapai tingkat kesucian arahat rela untuk dikorbankan. Tetapi para bhikkhu tidak menyetujuinya. Samnera Samkicca berkata bahwa
Sariputta Thera gurunya, mengetahui bahaya yang akan datang menghadang mereka, dengan sengaja menyuruhnya untuk menyertai perjalanan para bhikkhu, dan ia telah siap menjadi orang yang
ingin dikorbankan. Kemudian Samkicca pergi bersama perampok. Para bhikkhu merasa sangat sedih telah membiarkan samanera muda pergi. Para perampok membuat persiapan untuk upacara pengorbanan. Ketika semuanya sudah siap, pimpinan mereka mendekati samanera yang sedang duduk dengan pikiran terpusat pada konsentrasi terserap (Jhana). Sang pimpinan perampok mengangkat pedangnya dan menebaskannya kepada samanera muda, tetapi mata pedang tersebut bengkok tanpa memotong daging samanera. Ia meluruskan mata pedangnya dan menebaskannya lagi. Kali ini, pedang tersebut bengkok sampai ke pangkalnya tanpa melukai samanera. Pemimpin perampok mencobanya sampai beberapa kali namun masih terjadi hal yang sama. Melihat hal aneh ini, pemimpin perampok menjatuhkan pedangnya, berlutut di kaki samanera dan memohon ampun. Semua perampok itu terheran-heran dan merasa sangat aneh dengan kejadian itu, mereka menyesali perbuatannya, dan bertekad untuk menjadi bhikkhu. Samanera muda disertai lima ratus pengikutnya yang berasal dari para
perampok yang telah bertobat itu berangkat kembali ke vihara desa dan ketigapuluh bhikkhu yang tinggal di vihara merasa lega dan gembira melihatnya. Kemudian Samkicca dan lima ratus pengikutnya meneruskan perjalanan mereka untuk memberikan penghormatan kepada Sariputta Thera. Setelah bertemu Sariputta Thera, mereka pergi untuk memberi penghormatan kepada Buddha. Ketika menceritakan apa yang telah terjadi, Buddha berkata, "Para Bhikkhu, jika kamu merampok atau mencuri dan melakukan berbagai bentuk perbuatan jahat, hidupmu akan menjadi tidak berguna, meskipun kamu hidup seratus tahun. Menjalani hidup dengan hidup suci meskipun satu hari lebih baik daripada seratus tahun hidup dengan kejahatan." Kemudian Buddha membabarkan Dhammapada syair 110 berikut: "Vo ca vassasatam jive dussilo asamahito ekaham jivitam seyyo silavantassa jhayino." Artinya: Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi memiliki kelakuan buruk dan tak terkendali, sesungguhnya lebih baik adalah kehidupan sehari dari orang yang memiliki Sila dan tekun bersamadhi. Banyak bhikkhu yang mendengarkan Dhamma ini mencapai tingkat kesucian setelah Khotbah Dhamma berakhir. (sp_Hakim, sumber: Dhammapada Atthakata) edisi 05 Apr2009
65
tengokdunia
AFTA
(ASEAN Free Trade Area) Era Baru Perekonomian ASEAN Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia sudah memasuki era yang baru. Berbagai macam program dicanangkan untuk perkembangan perekonomian masyarakat dunia. Beberapa daerah di berbagai belahan dunia telah mengalami kemajuan perekonomian melalui program-program serta kebijakan finansial. Benua Eropa dan Amerika adalah contohnya. Mereka menjadi sangat superior serta menjadi pusat pengaruh perkembangan ekonomi dunia.
K
66
edisi 05 Apr2009
arena perkembangan signifikan inilah kawasan Asia khususnya Asia Tenggara mencoba untuk mengadopsi program-program tadi. Dengan sedikit modifikasi yang sesuai dengan literature perekonomian negaranegara Asia Tenggara dan sekitarnya. Melalui program yang bernama AFTA (ASEAN Free Trade Area), negaranegar Asia Tenggara mencoba untuk mengikuti beberapa kebijakankebijakan perekonomian dunia. Dengan diterapkannya program ini diharapkan perekonomian di kawasan Asia Tenggara dapat lebih maju dan
dapat mengikuti arus ekonomi global. AFTA AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah sebuah program hasil kesepakatan bersama negara-negara anggota ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan untuk meningkatkan dan merangsang daya saing ekonomi guna menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis perdagangan dunia serta menciptakan pasar regional bagi penduduk Asia Tenggara. AFTA diharapkan dapat menjadi stimulant agar perekonomian
tengokdunia CEPT-AFTA adalah sebuah skema dasar untuk menciptakan keberhasilan tujuan pokok AFTA. Salah satu kebijakan yang diambil adalah penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-hambatan non-tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah terbentuknya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk import barang bagi Brunei Darussalam pada tahun 2010 yang dilanjuti oleh Indonesia, Malaysia, Philippina, Singapura dan Thailand, serta bagi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015. CEPTAFTA sendiri dapat diklasifikasikan menjadi empat pokok yaitu Inclusion List (IL), General Exception List (GEL), Temporary Exclusions List (TEL) dan Sensitive List (SL). Semua program CEPT-AFTA tersebut mengatur tentang produk-produk yang nantinya akan meredar di ASEAN mulai dari jenis, mutu, kelegalisasian serta kegunaan dan fungsi produk tersebut.
Asia Tenggara menjadi lebih berkembang. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi para investor asing agar dapat menanamkan modal usahanya di kawasan Asia Tenggara. AFTA pertama kali dibentuk pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura pada tahun 1992. Awal pembentukan AFTA, ASEAN memberikan target untuk menciptakan suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing serta nilai produksi Asia Tenggara
agar dapat bersaing dengan kawasan Amerika dan Eropa. Target ini dicanangkan memakan waktu kirakira 15 tahun yaitu dari tahun 1993 sampai tahun 2008. Tetapi melihat dari faktor-faktor yang ada maka program ini dipercepat pelaksanaannya menjadi berakhir di tahun 2003. Untuk membantu meningkatkan efektifitas AFTA, maka langkah kebijakan diambil dengan cara membentuk program Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA).
Melalui program AFTA ini kita mengharapkan akan terciptanya kondisi perekonomian yang solid sehingga kemakmuran bisa tercipta di masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia. Tetapi dibalik dari itu semua bagi kita umat Buddhis tentunya mengharapkan juga agar program AFTA ini dapat sejalan serta selaras dengan norma dan prinsip dasar Buddhisme. Bagaimana yang telah Guru Agung kita Buddha Gotama ajarkan kepada kita. Semoga dengan kebijakankebijakan yang diambil dapat membawa kebahagiaan bagi semua makhluk. Sadhu. (sp yugie) edisi 05 Apr2009
67
komunitas
YAYASAN PENERBIT KARANIYA Siapa yang tidak mengenal karaniya, sebuah kata yang tidak asing kita dengar yang terdapat terdapat di dalam buku buku paritta yaitu karaniya metta sutta.
K
araniya yang satu ini merupakan sebuah kata yang dipergunakan oleh salah satu yayasan penerbit buku-buku buddhis yang ada di Indonesia yang sudah lama keberadaannya sejak tahun 1989. buku buku buddhis yang telah diterbitkan sudah sangat banyak sekali dan tersebar di seluruh Indonesia. Penerbit Karaniya didirikan di Bandung pada hari waisak 2533 tanggal 21 mei 1989, bermula dari usulan bapak Adhamas Astian yang pada saat itu bertekad untuk menghadirkan buku-buku Agama Buddha di toko-toko buku dan juga didukung oleh aktivis dan mantan aktivis pemuda Vihara Vimala Dharma (PVVD) Bandung saat itu yaitu Drs. Ananda Salim (sekarang Bhikkhu Dharmavimala), Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy. Setelah melalui masa persiapan yang cukup maka diluncurkanlah dua buku pertama pada bulan Oktober 1989, yaitu Dhammapada Sabda-sabda Buddha Gotama dan Mengikuti Jejak Buddha. Setelah itu, mengikuti prinsip Buddhayana yang non-sektarian, buku-buku dari tiga aliran besar agama
70
edisi 05 Apr2009
Buddha (Theravada, Mahayana, Vajrayana) diterbitkan untuk membuka wawasan Dharma mereka yang ingin mengenal agama Buddha. Di samping melalui toko buku, pustaka Karaniya juga disalurkan melalui vihara-vihara di seluruh Indonesia.
Penerbit Karaniya didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung tertanggal 26 Oktober 1992 di bawah nomor 223. Sebagai pendirinya adalah Bapak Adhamas Astian, Bhikkhu Dharmavimala, Drs. Herry Ronny Suteja, Ir. Edij, dan William Kamajaya, S.H. Mereka yang pernah menjadi Ketua Yayasan Penerbit Karaniya adalah Bhikkhu Dharmavimala (19921998), William Kamajaya,
Beberapa buku terbitan Karaniya, masih banyak buku lainnya.
Pada masa awal, ketika belum banyak buku diterbitkan, dengan memanfaatkan peralatan pra-cetak yang dimiliki, untuk mendapatkan pemasukan uang yang segera, Penerbit Karaniya membuka Karaniya Setting yang merupakan unit usaha di bidang pra-cetak. Setelah penerbitan buku cukup mantap dan keuangan terhitung sehat, dengan akta tertanggal 22 Oktober 1992 nomor 12 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti Anggraini Gunawan, S.H., Yayasan
S.H. (1998 2001), dan Ir. Budi Hartono Susilo (2001 2004) dan saat ini Dr. Taruna Widjaja, MBA (2004-sekarang). Pada tahun 1998, Yayasan Penerbit Karaniya membentuk Dewan Pengawas yang beranggotakan 5 (lima) orang bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia, yaitu Bhikkhu Aryamaitri, Bhikkhu Nyanamaitri, Bhikkhu Nyanajayabhumi, Bhikkhu Dharmavimala, dan Bhikkhu Nyanaprabhasa. Selain itu kantor
komunitas operasional Yayasan Penerbit Karaniya juga dipindahkan dari Bandung ke Jakarta. Yayasan Penerbit Karaniya yang di tahun 2005 menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasi PENERBIT BUDDHIS YANG PALING PRODUKTIF DI INDONESIA terus berkarya dalam memperbanyak koleksi buku Dharma di Indonesia dengan berkerja-sama dengan berbagai yayasan dan penerbit seperti Ehipassiko Foundation, Young Buddhist Association of Malaysia (YBAM),
Amarin Publication, William Morris, Wisdom Publication, dan penulis-penulis dari manca negara. Dengan motto Dharma Universal Bagi Semua, Karaniya telah menerbitkan lebih dari 130 pustaka serta majalah Buddhis Eastern Horizon edisi Indonesia. Untuk layanan pembaca, Karaniya dapat dihubungi di 081-315-315699 atau situs www.karaniya.com. (sp_icaad ; www.karaniya.com)
Logo Karaniya adalah karya dari Ir. Shidarta Soenarko, seorang arsitek lulusan Universitas Katolik Parahyangan, yang pernah menjadi Bendahara I Yayasan Penerbit Karaniya pada periode kepengurusan yang pertama. Selain menciptakan logo, banyak cover buku Karaniya merupakan karya Shidarta.
Arti logo : merupakan singkatan dari Karaniya yang artinya Yang harus dikerjakan. Daun Bodhi terarah ke bawah melambangkan Pencerahan bagi semua. Empat Segi Delapan melambangkan Ajaran Buddha, yaitu Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan.
edisi 05 Apr2009
71
ceritajataka
Musafir dan Penyamun Dalam kelahirannya Beliau (Buddha) pernah juga terlahir sebagai seorang musafir yang sangat baik hatinya, juga rela berkorban demi orang lain. Sungguh suatu tekad Boddhicitta yang sangat dalam.
T
ersebutlah seorang Musafir muda yang sangat baik hatinya, dia selalu mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya. Setiap kali beliau berjumpa dengan pengemis atau orang yang membutuhkan ia selalu memberikan bantuan baik berupa uang ataupun makanan. Nan jauh di tempat lain, terdapat pula segerombolan penyamun yang terkenal sangat ditakuti oleh semua penduduk. Para penyamun ini tak segan untuk membunuh korban-korbannya. Namun tak hanya itu saja, para penyamun yang berjumlah ratusan orang itu juga suka
memperjualbelikan manusia untuk dijadikan budak. Kali ini sebuah desa yang menjadi keganasan para penyamun itu. Mereka membakar rumah, merampok harta benda para penduduk, bahkan tak segan-segannya membunuh para pemuda desa yang melawan. "Ambil hartanya, juga kumpulkan sandera, yang melawan bunuh di tempat !" Teriak kepala penyamun tersebut yang memiliki muka yang sangat bengis. Anak buahnya yang berjumlah ratusan itu segera melaksanakan perintah dari ketuanya, dengan serentak melakukan segala macam tindak kejahatan. Sementara itu ketua penyamun itu hanya berdiri diatas kuda sambil tertawa terbahak-bahak, melihat kepatuhan anak buahnya itu. Dari aksi para penyamun itu berhasil dikumpulkan harta yang berlimpah berkarung-karung, juga puluhan pria, wanita, dan anak-anak yang disandera untuk dijadikan tawanan. Mereka diikat dengan tali pada tangannya, disuruh berbaris dan berjalan mengiringi para penyamun itu. Mereka harus melintasi gurun pasir yang tandus dan panas dengan teriknya matahari yang bisa membakar kulit. Di tengah perjalanan tersebut, musafir muda melihat dari kejauhan iring-iringan orang yang tampak terikat dan dikawal oleh ratusan orang yang memegang senjata. Dengan segera dia mendekati rombongan-rombongan itu. Menghadang dan menanyakan ada apakah gerangan. "Siapa kamu berani menghadang jalan kami ?" tanya ketua penyamun dengan galaknya. "Ada apakah ini? Kenapa orangorang ini terikat tangannya?" tanya musafir itu. "Kau memiliki nyali yang besar! Orang-orang ini adalah tawananku dan segera akan kujual sebagai budak, kau juga akan kutangkap dan ku jual!" Segera para anak buah penyamun itu mengikat si musafir. Akhirnya iring-iringan itu sampai di sebuah goa yang merupakan sarang dari penyamun tersebut.
72
edisi 05 Apr2009
ceritajataka Dalamnya sangat gelap, tetapi begitu dinyalakan dengan obor yang ada di dinding batu, gua itu menjadi terang benderang, bukan hanya oleh cahaya api melainkan dengan cahaya harta dan emas yang tertumpuk di sana. Si musafir ketika berada di dalam goa itu segera memutar otaknya demi menyelamatkan para penduduk desa yang ditawan. "Wahai Penyamun,
Aku adalah orang yang paling kuat dalam segala hal jika dibandingkan dengan kalian !" teriak si musafir dengan nada sedikit mengejek. "Oh ya,
buktikanlah ucapanmu,.. lepaskan dia !" Perintah ketua penyamun. Dengan segera dilepaskan ikatan tangan si musafir itu. Lalu si musafir segera berkata lagi, "Kita adu kekuatan bernafas dalam air, aku yakin aku akan memenangkannya!" "Lalu apa hukumanmu jika kau kalah?" Kata ketua penyamun penasaran. "Anda boleh membunuh saya, tetapi jika saya memenangkannya, saya akan meminta hadiah!" "Apa hadiah yang kau inginkan?" "Saya akan bertanding dengan kalian semua, jika saya menang melawan satu orang, bebaskanlah satu orang tawanan anda!" Pinta si musafir. Mendengar hal itu, semua penyamun tertawa terbahak-bahak mentertawakan orang itu. Mana mungkin bisa menang menahan nafas di air melawan seratus anak buahnya. "Siapkan dua gentong berisi air, kita akan lihat seberapa tahan dia !" kata raja penyamun tersebut. Lalu gentong air pun disiapkan. Si musafir memasuki gentong pertama, satu anak buah penyamun itu memasuki
gentong yang lain. "Anda harus bersikap adil dalam pertandingan ini, apakah Anda pegang kata-kata Anda ?" tanya lagi si musafir sebelum masuk ke dalam air. "Saya akan bebaskan satu tawanan jika kau bisa mengalahkannya, jika saya mengingkarinya, biarlah petir menyambar saya !" Mendengar hal itu si musafir merasa sedikit tenang."Baiklah, mari kita mulai!" Lalu kedua orang itu bersamaan turun ke dalam gentong yang berisi dengan air penuh. Sementara di luar, semua orang bergemuruh. Ada yang mengeluelukan ada juga yang menjadikan hal itu sebagai taruhan. Tak berapa lama anak buah si penyamun yang pertama kali keluar dari gentong itu dengan muka pucat pasi, tidak kuat menahan nafas dalam air. Lalu segera disusul oleh si musafir yang memenangkan lomba itu. Segera 1 tawanan dibebaskan, namun si raja penyamun penasaran dengan orang itu, maka dirinya sendiri maju melawan si musafir tersebut. "Aku akan melawan kalian semua, tapi ingat jika kalian menyerah, 1 persatu tawanan harap dilepaskan, kalian boleh wajah kalian saja yang dicelupkan ke air, tapi aku akan berendam terus dalam air!" Lekas mulai, aku takkan mengingkari janjiku. Anak-anak, lepaskan satu orang jika aku kalah, juga jika kalian kalah!" Lomba pun dimulai, agak lama juga tampaknya ketua penyamun itu sudah tidak kuat dan muncul ke permukaan, sementara si musafir hanya tangannya saja yang yang keluar dengan jempol terangkat.
Satu persatu tawanan dibebaskan, para penyamun itu tak habis pikir bagaimana bisa si musafir telah mengalahkan hampir 60 orang, mereka pun merasa kagum dengan kekuatan si musafir. Para tawanan mengucapkan terima kasih dan segera meninggalkan tempat itu. Tanpa terasa semua penyamun itu kalah, sementara si musafir masih terbenam dalam air. Merasa ada kejanggalan, raja penyamun segera memecahkan gentong tersebut, namun ternyata si musafir telah kaku menjadi mayat. Raja penyamun terharu dengan pengorbanannya, demi orang yang tidak dikenalnya ia rela mengorbankan nyawanya, kehidupannya, dan dengan segera mereka bersujud dan beranjali di hadapan si musafir yang sangat mulia itu. Sebelum menjadi seorang Buddha, sedemikian besar pengorbananpengorbanan beliau demi orang lain, demi semua mahkluk tanpa terkecuali, namun hal itu dilakukan dengan kebijaksanaan bukan dengan kesengajaan semata. Kembangkan Boddhicitta kelak kita akan bahagia di dunia ini maupun di dunia selanjutnya, Buddha mengajarkan kasih yang disertai kebijaksanaan. (sp_Hakim)
edisi 05 Apr2009
73
psikologi
POLIGAMI ATAU MONOGAMI Oleh Bhikkhu K. Sri Dhammananda
gettyimages.com
A
pakah seorang umat Buddha dapat memiliki lebih dari satu istri? Jawaban yang langsung tidak terdapat dalam ajaran Buddha, karena Buddha tidak menetapkan hukum religius apapun berkaitan dengan kehidupan rumah tangga, Tetapi Beliau telah memberikan nasehat bagaimana menjalankan kehidupan rumah tangga yang terpuji. Tradisi, budaya dan persepsi kehidupan yang diakui oleh sebagian besar masyarakat dalam satu negara juga harus diperhatikan ketika kita melaksanakan satu hal yang berkaitan dengan kehidupan kita. Beberapa ajaran agama 74
edisi 05 Apr2009
menyatakan bahwa seorang pria hanya dapat memiliki seorang istri sedangkan yang lain menyatakan bahwa seorang pria dapat memiliki lebih dari satu istri. Walaupun Buddha tidak menyebutkan apapun berkaitan dengan jumlah istri yang dapat dimiliki oleh seorang pria, Beliau secara jelas menyatakan dalam ajaran-ajarannya bahwa saat seorang pria yang telah menikah pergi ke wanita lainnya yang tidak berada dalam ikatan pernikahan, hal tersebut dapat menjadi sebab bagi keruntuhannya sendiri dan ia akan menghadapi berbagai permasalahan dan rintangan.
Ajaran Buddha hanyalah untuk menjelaskan suatu kondisi dan akibat-akibatnya. Orang-orang dapat berpikir sendiri mana yang baik dan yang buruk. Buddha tidak menetapkan aturan-aturan tentang jumlah istri yang sepatutnya dimiliki atau tidak dimiliki oleh seorang pria dimana orang terpaksa untuk mengikutinya. Bagaimanapun juga, jika hukum dalam suatu negara menetapkan bahwa pernikahan haruslah monogami, maka hukum tersebut haruslah dipatuhi, karena Buddha telah menjelaskan bagi pengikut ajarannya untuk menghormati hukum dalam suatu negara, jika hukum tersebut bermanfaat bagi semua orang.
psikologi Konsep pernikahan dalam agama Buddha Dari sudut pandang ajaran agama Buddha, pernikahan bukanlah suatu yang suci ataupun tidak suci. Ajaran Buddha tidak menganggap pernikahan sebagai suatu kewajiban religius maupun sebagai suatu hal yang sakral yang telah ditakdirkan surga. Seorang kritikus berkata, ketika beberapa orang percaya bahwa pernikahan telah direncanakan surga, beberapa lainnya berkata bahwa pernikahan direkam di neraka pula. Pernikahan pada dasarnya merupakan hak pribadi dan sosial, bukan suatu kewajiban. Seorang lelaki maupun perempuan berhak memilih untuk menikah atau tetap hidup sendiri (single). Hal ini tidak berarti kalau ajaran Buddha menentang pernikahan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang akan berkata bahwa pernikahan adalah hal yang buruk dan tidak ada ajaran agama apapun yang menentang pernikahan. Beberapa orang telah mengritik ajaran Buddha dengan mengatakan ajaran Buddha menentang hidup berumah tangga. Mereka salah. Buddha tidak pernah menentang untuk hidup berumah tangga. Namun demikian, Beliau menunjukkan segala permasalahan, kesulitan dan kekhawatiran yang akan dihadapi oleh setiap orang ketika mereka mengambil tanggung jawab pernikahan. Hanya karena Beliau memperingatkan seseorang akan permasalahan dalam pernikahan tidaklah berarti bahwa Buddha tidak menyetujui pernikahan.
Salah satu faktor penting dalam ajaran Buddha adalah bahwa Buddha tidak memberikan hukum atau perintah religius apapun. Buddha adalah seorang guru yang unik yang memberikan sejumlah daftar disiplin standar etika untuk bisa kita pakai sendiri dalam menjalani hidup kita masing-masing Mereka yang mengikuti standar etika tersebut melaksanakannya dengan sukarela, bukan sebagai hukum agama yang wajib. Semuanya tergantung pada diri kita sendiri untuk mengikuti nasehat yang diberikan sesuai dengan pemahaman dan pengalaman kita berkait dengan apa yang baik bagi diri kita dan bagi orang lain. Melalui latihan dan praktek, kita akan belajar untuk mengikuti nasehat-nasehat tersebut yang akan memberikan kita kedamaian dan kebahagiaan semata. Penyelidikan mendalam terhadap hakekat sifat diri sendiri sangatlah penting untuk membantu kita dalam memahami asal mula permasalahan, kekhawtiran, kesengsaraan kita dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Di sini, bimbingan spiritual sangat penting untuk mempertahankan hidup yang damai. Namun demikian, seorang manusia tidak seharusnya menjadi budak ajaran agama apapun. Manusia bukanlah untuk agama, agama-lah yang untuk manusia. Hal itu berarti manusia harus tahu bagaimana cara untuk memanfaatkan agama bagi kehidupan yang lebih baik dan kebahagiaannya dengan cara yang benar. Kalau hanya mengikuti sumpah, aturan atau perintah agama tertentu dengan keyakinan
membuta atau malah dengan paksaan, menyangka bahwa sudah merupakan kewajiban kita untuk melaksanakannya - ini semua tidak akan mengembangkan pemahaman yang benar. Orang memang harus berusaha memahami hakekat sifat kehidupan duniawi ini. Dengan mengetahui bahwa Anda akan menghadapi berbagai macam permasalahan, Anda akan mampu memperkuat batin Anda dan lebih siap dalam menghadapi permasalahan yang akan mungkin terjadi jika Anda menikah. Ajaran agama sangatlah penting dalam membantu Anda untuk memecahkan masalahmasalah Anda. Apapun yang Anda pelajari mengenai dasar-dasar ajaran agama ketika Anda masih muda dapat diterapkan untuk mencegah kesalahpahaman, kekecewaan dan tekanan. Pada saat yang bersamaan, kualitas-kualitas baik tertentu seperti kesabaran dan pengertian yang kita pelajari melalui ajaran agama merupakan modal penting guna membantu kita dalam menjalani kehidupan pernikahan yang bahgia. Umumnya, karena kurangnya pengertian bersama-lah banyak pasangan suami istri menjalani kehidupan yang tidak membahagiakan. Akibatnya anakanak mereka yang tidak bersalah juga akan mengalami penderitaan. Lebih baik mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah Anda guna menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia. Ajaran agama dapat membantu Anda dalam hal ini. (sp: dd, Sumber: Buku Rumah Tangga Bahagia, Dalam Sudut Pandang Agama Buddha) edisi 05 Apr2009
75
selebritis
Richard Gere
Agama Buddha memberikan pengaruh besar terhadap diri saya
Aktor hollywood yang bernama lengkap Richard Tiffany Gere lahir pada tanggal 31 Agustus 1949 di Philadelphia, Pennsylvania, USA. Gere awalnya berminat pada musik. Saat masih di SMA, Gere aktif mempelajari berbagai alat musik dan menulis lagu yang ditampilkan dalam acara-acara di sekolahnya.
A
Tahun 1973, Gere meninggalkan bangku kuliah untuk mengejar karirnya di dunia film. Awalnya Gere terlibat dalam produksi drama musikal Grease. Gere mulai 76
edisi 05 Apr2009
tampil dalam film layar lebar saat ia membintangi film American Gigolo dan An Officer and A Gentleman di awal tahun 80-an Gere yang sangat dikenal lewat film Pretty Woman bersama Julia
Roberts adalah salah satu dari sedikit artis yang sangat tertarik dengan ajaran Buddha. Bersama dengan banyak selebritis hollywood kondang lainnya seperti Harrison Ford, Goldie Hawn, dan Keannu Reeves, Gere berada dibarisan depan dalam mempromosikan Buddhisme dan kultur Tibetan kepada orang-orang barat. Gere merupakan salah satu murid yang cukup dekat dengan Yang Mulia Dalai Lama. Gere pernah mengatakan bahwa Beliau adalah orang yang paling sederhana yang belum pernah ia jumpai.
Laporan Keuangan Majalah Sinar Padumuttara Edisi 5 - April/Mei 2009 Saldo Awal Pemasukan
Pengeluaran
Rp(3,356,332) Pendapatan Iklan Piutang Iklan Pendapatan Lain-lain Dana Donatur
Rp 8,450,000 Rp 2,500,000 Rp 88,138 Rp 21,877,408
Rp32,915,546
Biaya Operasional & Perlengkapan Percetakan
Rp 1,843,628 Rp 30,000,000
Rp31,843,628
Saldo Sinar Padumuttara s/d 24 Desember 2008
Rp(2,284,414)
Mengetahui,
Mengetahui,
Membuat, a/n
Dedy Dharmawan Ketua Vihara Padumuttara
Sinato Pemimpin Umum
Nuryanti Cipta M Keuangan
Nama-Nama Donatur Majalah Sinar Padumuttara Edisi 5, sampai dengan Maret 2009 Tanggal
Nama Donatur
Dana (Rp)
Tanggal
Nama Donatur
Dana (Rp)
30/12/08 31/12/08 3/1/2009 8/1/2009 9/1/2009
Nn Nn Nn Umat Vihara Padumuttara Alm.Nio Tjay Tek Santata Lokhing Liong
Rp. 200,000 Rp. 10,000 Rp. 50,000 Rp. 232,000 Rp. 10,000 Rp. 100,000 Rp. 1,000,000 Rp. 30,000 Rp. 20,000 Rp. 15,000 Rp. 200,000 Rp. 1,420,000 Rp. 50,000 Rp. 11,000 Rp. 200,000 Rp. 100,000 Rp. 3,287,000 Rp. 240,000 Rp. 10,000 Rp. 50,000 Rp. 568,000
18/01/09
Umat Padmadika Margono Latif Umat Sigalovada Joice
19/01/09 20/01/09
Umat Magha Puja - V.Padumuttara Hermanto SMA Dharma Putra Bapak Tjin Yan - Tangerang RM Urantia's Vegetarian Denie Irwan G - Tangerang Umat Sabda Kamma Nn Umat Dhammadarasa Mie Balap Medan Umat Vihara Padumuttara Nn Umat Sabda Kamma Tan Kiem Liang - Malang Rosita - Jakarta Iwan - Tangerang Mudita Center
Rp. 215,000 Rp. 100,000 Rp. 980,000 Rp. 570,000 Rp. 160,000 Rp. 5,000 Rp. 105,000 Rp. 250,000 Rp. 100,000 Rp. 200,000 Rp. 240,000 Rp. 50,000 Rp. 106,000 Rp. 20,000 Rp. 1,020,000 Rp. 10,008 Rp. 135,000 Rp. 30,000 Rp. 200,000 Rp. 30,000 Rp. 1,000,000
Bhante Aggadipo & Semua Makhluk 10/1/2009 Budianto - BSD Atta - Pasar Lama 12/1/2009 NN 14/01/09 Juliya 15/01/09 Umat Sabda Kamma 15/01/09 Ang Rama Kurniawan - Jakarta 15/01/09 Nn 16/01/09 Apin 17/01/09 Kris Vihara Siripada Umat Dhammadarasa Heri 17/01/09 Nn 17/01/09 Kel.Angelo (Ciu)
21/01/09 22/01/09 23/01/09 24/01/09 25/01/09 28/01/09 29/01/09 29/01/09 29/01/09 30/01/09 30/01/09
Tanggal
Nama Donatur
Khouw Tjoen Soei - BSD Yuliyanti - Jakarta Nico Merbuono - Jakarta Kris, Marto, NN Yayasan Fu De Zheng Shen NN 5/2/2009 Nn 9/2/2009 Akai - Jakarta 10/2/2009 Nn 11/2/2009 Metta - Jakarta 13/02/09 Ang Rama Kurniawan - Jakarta 14/02/09 Umat Dhammadarasa 16/02/09 Nn 16/02/09 Liska - Tangerang 17/02/09 John Heri & Wani - Tangerang 20/02/09 Silvi - Tangerang 20/02/09 Yuki - Jakarta 21/02/09 Chris - Tangerang 22/02/09 Vihara Buddha Metta Arama Vihara Dhamma Sukha Vihara Siripada 23/02/09 Andrianto Milano NN 23/02/09 Rizky / Handi - Tangerang 24/02/09 Almh.Loa Hiang Lie 25/02/09 Nn 25/02/09 Kel.Alm.Siek - Tangerang 25/02/09 Arie Araddhasilo - Bandung 26/02/09 Soen Wie Nie - Serpong 1/2/2009 2/2/2009 3/2/2009 4/2/2009
Dana (Rp)
Tanggal
Nama Donatur
Dana (Rp)
Rp. 50,000 Rp. 25,000 Rp. 20,000 Rp. 230,000 Rp. 200,000 Rp. 50,000 Rp. 100,000 Rp. 50,000 Rp. 1,234,567 Rp. 50,000 Rp. 100,000 Rp. 89,000 Rp. 100,000 Rp. 50,000 Rp. 20,000 Rp. 50,000 Rp. 50,000 Rp. 100,000 Rp. 1,124,500 Rp. 611,000 Rp. 723,500 Rp. 20,000 Rp. 38,500 Rp. 100,000 Rp. 200,000 Rp. 300,000 Rp. 50,000 Rp. 10,000 Rp. 30,000
27/02/09 27/02/09 28/02/09 1/3/2009 2/3/2009 2/3/2009 3/3/2009 4/3/2009 5/3/2009 5/3/2009 6/3/2009 7/3/2009 7/3/2009 8/3/2009 10/3/2009 10/3/2009 11/3/2009 13/03/09 15/03/09
Lim Siuk Jin - Serpong Yanti Muliana - Jakarta Meiling Kusnadi - Jakarta Umat Sigalovada Ang Rama Kurniawan - Jakarta Iyan - Bekasi Bpk.Budi Sentoso Kel.Budianto Kuniawan - Bandung Umat Sabda Kamma SMA PG Budhi Haryono - Tangerang Umat Dhammadarasa Manday - Tangerang Umat Sigalovada Samin - Jakarta Sally - Jakarta Christina - Tangerang Slamet Soebagio Y London School Vihara Indra Loka Friska Felicia - Jakarta Bun Sen - Tangerang Vihara Padumuttara Vihara Punna Karya Nn Nn Dede Sulaeman - Tangerang
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
17/03/09 17/03/09 19/03/09 20/03/09 22/03/09 22/03/09 23/03/09
Jumlah
100,000 50,000 33,333 158,000 100,000 30,000 50,000 50,000 51,000 85,000 20,000 22,000 23,000 114,000 20,000 100,000 50,000 250,000 58,000 205,000 500,000 50,000 100,000 123,000 200,000 100,000 30,000 100,000
Rp. 21,877,408
Terima kasih kami ucapkan atas dukungan rekan-rekan se-Dhamma atas dukungan yang telah dan akan kami terima, baik yang berupa moril serta materiil. Berkat dukungan-dukungan itulah kami dapat terus berjuang dalam perkembangan dan kemajuan SP. Harapan kami tentu saja, majalah SP ini dapat memberikan manfaat dan kehangatan Dhamma di tengah-tengah Anda. Kami mohon maaf bilamana terdapat ketidaksesuaian pengetikan nama atau alamat para donatur. Oleh karena itu, kami mengharapkan peran serta Anda untuk mengirimkan data selengkap-lengkapnya untuk berlangganan kepada Sdr. Leo Hero di no. telp. : 0859 2108 1080
Mari Berlangganan Majalah
!!!
1
Kirimkan dana Anda ke: BCA KCP Plaza Merdeka Mas Tangerang No. Rekening
A/C. 882 031 3900 a.n. Vihara Padumuttara
2
Kirim SMS ke nomor: 0859 2108 1080
1080 8 0 21 9 5 8 0
dengan mengetik (NAMA)_(ALAMAT)_ (TANGGAL TRANSFER)_(JUMLAH DANA) 3 6 o n m z 9 y x w
def
1 4 ghi
2 abc 5 jkl 8 tuv
Ganti angka terakhir di setiap dana yang Anda kirim. dengan angka 8 sebagai kode kas Majalah SP Contoh: Rp. 100.000,menjadi Rp. 100.008,-
contoh: JOHN_JL.CIRARAB NO37 TANGERANG 15118_17JULI08_20,008
#
3
Berapa pun dana Anda, Majalah Sinar Padumuttara akan langsung dikirimkan ke alamat Anda
1.
Jumlah dana yang Anda kirim bersifat suka rela
2.
Nama yang dikirim melalui SMS akan tertera pada list donatur pada edisi selanjutnya
3.
Alamat pada SMS akan digunakan sebagai alamat pengiriman Majalah
4.
Sinar Padumuttara akan mengingatkan Anda via SMS bila saat memberi dana tiba