Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) KAJIAN PENGEMBANGAN BOYOLALI
PUSAT
PERTUMBUHAN
WILAYAHDI
KABUPATEN
STUDY THE DEVELOPMENTOFREGIONALGROWTHPOLEINTHEDISTRICT OFBOYOLALI oleh: Drama HestiJati, Program StudiPendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Menentukan Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dengan melihat ketersediaan fasilitas pelayanan, potensi penduduk, konektivitas, 2) Mengetahui karakteristik sektor basis di setiap kecamatan, 3) Memberikan arahan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di Kabupaten Boyolali, 4) Membandingkan arahan pengembangan penelitian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi data sekunder. Teknik analisis data dengan menggunakan scalogram, potensi penduduk, indeks konektivitas sektor basis dan analisis kebijakan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa: 1) Kecamatan Boyolali menjadi pusat pertumbuhan utama dengan nilai total 91,5 diarahkan untuk pengemb.angan sektor jasa perdagangan, 2) Pusat pertumbuhan alternatif terdapat di Kecamatan Ngemplak dan Simo yang unggul di sektor pertanian akan dikembangkan menjadi wilayah agropolitan dan sebagai lahan pertanian berkelanjutan, 3) Pusat pertumbuhan alternatif yang terdapat di Kecamatan Mojosongo, Teras, Banyudono, Ngemplak, Simo dan Nogosari yang memiliki keungulan di sektor industri dikembangkan sebagai kawasan industri yang berpusat di kecamatan Ngemplak dan Nogosari karena memiliki keunggulan jumlah tenaga kerja, lokasi yang strategis dekat dengan bandara Adisoemarmo dan rencana jalur tol intersection di kecamatan tersebut. 4) Nilai investasi industri yang tinggi mencapai US$ 4,8 juta, mempengaruhi jaringan transportasi dan prasarana ekonomi dan sosial dan pengembangan sektor basis lainnya. Kata kunci: pusat pertumbuhan, sektor basis, investasi. Abstract The purpose of this study was to determine 1) Determine the District as a pole of growth by looking at the availability of service facilities, potential residents, connectivity, 2) Knowing the characteristics of the sector in each sub-district basis, 3) Provide direction the development of growth centers in Boyolali, 4) Comparing direction of the development of research with the Spatial Plan (RTRW). This research is descriptive research with quantitative analysis, the population in this study are all districts in Boyolali. Data collection techniques is done by observation and documentation of secondary data. Data analysis techniques using scalogram, potential residents, connectivity index bases sector and policy analysis. The results showed that: 1) the District Boyolali become a major growth pole with a total value of 91.5 is directed to the development of the services sector, trade, 2) alternative growth pole in the district are Ngemplak and Simo who excel in the agricultural sector will be developed into the region and as a land Agropolitan sustainable agriculture, 3) alternative growth pole located in District Mojosongo, patio, Banyudono, Ngemplak, Simo and Nogosari who has the advantage in the industrial sector was developed as an industrial area in the district centered Ngemplak and Nogosari because it has the advantage of labor, strategic location Adisoemarmo close to the airport and toll lanes planned intersection in these districts. 4) The value of high industrial investment reached US $ 4.8 million, affecting the transport network and the economic and social infrastructure and the development of other sectors of the base. Keywords: growth pole, a sector basis, investment
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) terkonsentrasi
PENDAHULUAN
di
sebagai
daerah
perkotaan.
Kota
pusat
pemerintahan
dan
infrastruktur
dan
Pembangunan wilayah dengan tujuan
dijadikan
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat harus
ekonomi,
dilakukan secara merata keseluruh wilayah di
kelembagaan, sebaliknya pembangunan di daerah
Indonesia. Wilayah yang sangat luas berdampak
kurang mendapatkan perhatian karena dipandang
pada perbedaan potensi dan masalah yang
tidak memiliki potensi untuk berkembang. Upaya
dihadapi. Pembangunan wilayah disesuaikan
untuk percepatan pembangunan di daerah yang
dengan kemampuan atau potensi dari masing-
tertinggal
masing daerah untuk menghindari ketimpangan
pertumbuhan tidak terlalu timpang namun upaya
perkembangan wilayah di Indonesia. Terjadinya
tersebut belum berjalan maksimal.
pembangunan
mulai
diupayakan
agar
laju
ketimpangan pembangunan wilayah pada sektor
Berdasarkan rancangan Rencana Tata
ekonomi disebabkan karena wilayah indonesia
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Boyolali
bersifat heterogen dari segi kondisi geografisnya.
2011-2031 terdapat kesenjangan pertumbuhan
Peran kebijakan pengembangan wilayah adalah
wilayah yang signifikan terjadi antara Boyolali
untuk menghubungkan kegiatan yang terpisah-
Selatan dan Boyolali Utara terkait dengan
pisah sehingga diharapkan akan tercapai tujuan
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia
pembangunan
setempat. Potensi ekonomi yang dimiliki setiap
nasional
secara
keseluruhan
(Friedmann dalam Luthfi Muta’ali 1999: 1). Pemerintah
sehingga
strategi
pengembangan wilayahnya harus memperhatikan
dan
sektor-sektor yang menjadi basis dan non-basis
diperbarui dengan UU 32/2004 berimplikasi luas
ekonomi di setiap kecamatan. Besar kecilnya
dalam sistem perencanaan pembangunan di
sektor
basis
sebagai
penggerak
wilayah-wilayah. Penetapan UU otonomi daerah
perokonomian
disetiap
kecamatan
mengisyaratkan penyelenggaraan pembangunan
berpengaruh terhadap banyak sedikitnya serapan
telah bergeser ke arah desentralisasi, lebih
tenaga kerja dan kesejahteraan.
mengenai
menetapkan
berbeda-beda,
UU
22/1999
pusat
kecamatan
otonomi
daerah
berperannya masyarakat dan pemerintah di daerah
dalam
pembangunan.
utama akan
Strategi Pembangunan kawasan yang
Pembangunan
berbeda-beda di setiap kecamatandapat dilihat
berbasis pengembangan wilayah dan lokal
dari berbagai program pemerintah yang sudah
memandang
antara
terlaksana maupun dalam perencanaan. Salah
sektoral, spasial dan antar pelaku di dalam dan
satu progam yang sudah terlaksana yaitu
antar daerah sehingga dalam pembangunan
Pemindahan
sektoral
Boyolali ke Kecamatan Mojosongo. Perencanaan
pentingnya
dilaksanakan
keterpaduan
dalam
pembangunan
wilayah. Pengembangan
kantor
pemerintah
Kabupaten
pembangunan lainnya seperti pengembangan wilayah
yang
belum
kawasan minapolitan dan agropolitan.Program-
merata merupakan konsekuensi dari investasi
program tersebutakan dilaksanakan di Boyolali
ekonomi oleh pemerintah dan swasta cenderung
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) Selatan,
namun
belum
ada
program
pengembangan kawasan di Boyolali Utara. Berdasarkan
latar
belakang
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah fasilitas publik, potensi
tersebut,
penduduk, konektivitas dan sektor basis.Metode
maka kecamatan di Kabupaten Boyolali dinilai
pengumpulan data menggunakan: 1) Observasi
perlu diidentifikasi untuk dikembangkan sebagai
(Pengamatan). 2) Dokumentasi. Teknik analisa
pusat pertumbuhan. Pusat-pusat pertumbuhan
data menggunakan analisis keruangan, scoring
yang dikembangkan, mempunyai efek menyebar
(pengharkatan), dan analisis deskriptif.
dan terjadi pemeratan pembangunan di seluruh wilayah. Informasi ini dapat dimanfaatkan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
pembangunan wilayah. Peneliti tertarik untuk
Kabupaten Boyolali merupakan salah
mengadakan penelitian pengembangan wilayah
satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
di Kabupaten Boyolali dengan judul “Kajian
Tengah. Secara astronomis Kabupaten Boyolali
Pengembangan Pusat Pertumbuhan Wilayah di
terletak antara 110022’ sampai dengan 110050’
Kabupaten Boyolali”.
Bujur Timur dan 707’ sampai dengan 7036’
METODE PENELITIAN
Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75-
Penelitian
deskriptif
analisis
1500 meter di atas permukaan laut.Luas wilayah
kuantitatif menggambarkan dan menganalisis
Kabupaten Boyolali adalah 101.510,1955 ha
fasilitas
dan
yang secara administratif terbagi kedalam 19
konektifitas yang dimiliki di setiap kecamatan.
kecamatan.Ibukota Kabupaten Boyolali terletak
Pusat Pertumbuhan, sektor basis dan kebijakan
di Kecamatan Mojosongo.
umum,
potensi
dengan
penduduk
daerah yang timbul antar Pusat Pertumbuhan sebagai gambaran pengembangan wilayah yang
B. PembahasanHasilPenelitian 1. Pusat Pertumbuhan
ada di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilakukan
dengan
dan
ini ditentukan dengan memberikan hirarki
menganalisis data sekunder dari instansi yang
pada nilai total analisis fasilitas, potensi
relevan
penduduk di setiap kecamatan. Pembagian
serta
cara
didukung
pengumpulan
Pusat pertumbuhan pada penelitian
oleh
pengamatan
langsung di lapangan.
wilayah ke dalam tiga hirarki sesuai nilai
Hasil pengolahan secara kuantitatif akan
total yang didapat untuk memudahkan
dikaji dengan berbagai kebijakan daerah yang
dalam
menyangkut kebijakan pengembangan wilayah
arahan
apakah berbenturan atau saling mendukung.
kecamatan. Kecamatan di hirarki menjadi
Hasil analisis yang di dapat akan menjadi arahan
tiga kelas yaitu hirarki I,II, dan III.
pengebangan
a) Hirarki I
Pusat
Pertumbuhan
agar
pemerataan pembangunan tidak semakin timpang antar wilayah.
menganalisis
dan
pengembangan
Hirarki pertumbuhan
I utama
memberikan pada
setiap
adalah
pusat
yang
dapat
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) merangsang pusat pertumbuhan lain
menunjukan bahwa tingginya minat
pada
dibawahnya.
masyarakat untuk tinggal dan menetap
Wilayah sudah berkembang dan mampu
karena kemudahan dalam mendapat
memberikan daya tarik untuk memenuhi
fasilitas
pelayanan.
kebutuhan masyarakat di luar wilayah.
tersedia
juga
Fasilitas yang tersedia akan dapat
masyarakat dari wilayah lain untuk
dimanfaatkan masyarakat di dalam dan
datang untuk memanfaatkan fasilitas
di luar wilayah. Kecamatan dengan
yang tersedia.
wilayah
yang
kondisi tersebut sudah mejadi sebagai pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan utama di Kabupaten
Boyolali
yang
daya
pendidikan
tarik
dengan
fasilitas yang paling
menonjol di bandingkan dengan wilayah
di
lain. Jumlah fasilitas pendidikan mulai
Pusat
dari TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan
pertumbuhan utama didukung dengan
Tinggi yaitu sebanyak 109 unit. Bidang
nilai fasilitas dan konektivitas paling
kesehatan
tinggi sebesar 60,00 dan 25,00 di
Pandanaran
Kabupaten
kesehatan
Kecamatan
terdapat
menjadi
Bidang ketersediaan
Fasilitas
Boyolali.
Boyolali.
Nilai
potensi
keberadaan sebagai di
RSUD
pusat
seluruh
pelayan
Kabupaten
penduduk mendapat peringkat ke-3
Boyolali.Kecamatan Boyolali sebagai
semakin menjelaskan bahwa kecamatan
pusat pertumbuhan utama akan mampu
ini
memberikan dampak dengan interaksi
merupakan
pusat
pertumbuhan
utama.
wilayah yang tinggi. Dampak yang akan Ketersediaan fasilitas yang tinggi
mengakibatkan
daya
tarik
wilayah
dirasakan oleh wilayah di sekitarnya akan
di
dukung
oleh
semakin tinggi, ditunjukkan pada Tabel
wilayah.
14 dengan kepadatan penduduk sebesar
memiliki konektivitas yang tinggi akan
2311/km2 paling tinggi di Kabupaten
mudah di jangkau dari wilayah lain
Boyolali.
Kepadatan
penduduk
Kecamatan
konektivitas
Boyolali
yang
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) untuk mendapatkan pelayanan seperti
Hirarki
III
adalah
hinterland,wilayah
kesehatan dan pendidikan. Fasilitas ekonomi yang menojol adalam pasar daerah seperti
yang
perkembangannya lambat dan menjadi
Pasar
pemasok bahan makan pokok untuk
Boyolali dan Pasar Hewan Sunggingan.
wilayah pusat pertumbuhan. Daerah
Pasar
tidak mampu menyediakan pelayanan
Boyolali
sebagai
pusat
perdagangan seperti hasil pertanian,
umum,
penduduk
tekstil,
wilayah
lain
garmen
Kabupaten
dan
kerajinan
Boyolali.
Pasar
Sunggingan
di
Hewan
kebutuhan
harus
pergi
untuk
ke
memenuhi
masyarakat.
Interaksi
berdasarkan
wilayah yang masih rendah pada satu
BDAmerupakan pasar ternak terbesar di
wilayah kabupaten yang mempengaruhi
Kabupaten Boyolali, kapasitas mencapai
perkembangan wilayah.
2000 ekor dengan jenis hewan sapi dan kambing.
terdapat
Hirarki pertumbuhan
II
adalah
alternatif
pusat
yang
dapat
dikembangkan jadi pusat pertumbuhan. Potensi wilayah yang dimiliki dapat dikembangkan
lebih
cepat
untuk
menjadi pusat pertumbuhan baru dalam
wilayah.
pemerataan Pusat
pengembangan
pertumbuhan
yang
semakin banyak dan menyebar akan mampu
pertumbuhan
alternatif
yang terdapat di Kabupaten Boyolali
b) Hirarki II
upaya
Pusat
memberikan
efek
menetes
kebawah atau memberikan dampak pada wilayah sekitarnya.
di
Kecamatan
Ngemplak,
Ampel, Mojosongo, Teras, Mojosongo, Banyudono dan Simo. Kecamatan yang potensial untuk dikembangkan menjadi pusat
pertumbuhan
baru.
Pusat
pertumbuhan baru perlu dikembangkan karena tidak semua dampak dari pusat pertumbuhan
utama
di
rasakan
di
suluruh kecamatan. Kecamatan Ngemplak dan Simo merupakan Kecamatan yang menjadi prioritas
pembangungan
pusat
pertumbuhan alternatif. Potensi wilayah
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) harus terus dikembangkan karena lokasi
Kecamatan
Juwangi,
yang jauh dari pusat pertumbuhan
Wonosegoro, Klego, Kemusu, Andong
utama. Dampak dari pusat pertumbuhan
secara berurutan merupakan kecamatan
agar dapat dirasakan pada seluruh
paling jauh dari pusat pertumbuhan
wilayah
Boyolali.
utama dan berada di utara Kecamatan
III yang
Simo. Potensi wilayah harus terus
di
Kabupaten
Kecamatan yang masuk di
lokasinya semakin jauh dari pusat
dikembangkan
pertumbuhan utama yang berdekatan
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan
dengan Kecamatan Simo dan Nogosari.
masyarakat.
Kedua kecamatan ini akan menjadi
harus mampu memenuhi kebutuhan
Pusat pertumbuhan untuk memberikan
penduduk
dampak membangun yang tidak bisa
semakin jauh dari pusat pertumbuhan
dirasakan dari pusat pertumbuhan utama
utama. Fasilitas kesehatan yanag masih
yang lokasinya lebih jauh.
minim dengan jaminan kesehatan yang
Kecamatan merupakan
wilayah
Ngemplak dengan
jumlah
penduduk tertinggi dan fasilitas bandara
terutama
Fasilitas
di
yang
kecamatan
bidang
tersedia
yang
berada
harus disediakan pada jumlah penduduk yang tinggi perlu ditambah. c) Hirarki III
satu-satunya di Kabupaten Boyolali.
Hirarki
III
adalah
Jumlah penduduk dan fasilitas yang
hinterland,wilayah
menonjol perlu dikembangkan untuk
perkembangannya lambat dan menjadi
meningkatkan perekonomian wilayah
pemasok bahan makan pokok untuk
semakin
yang
wilayah pusat pertumbuhan. Daerah
dimiliki akan lebih mudah untuk di
tidak mampu menyediakan pelayanan
kembangkan dan memberikan dampak
umum,
penduduk
tidak hanya pada wilayahnya sendiri
wilayah
lain
dibandingkan kecamatan yang termasuk
kebutuhan
pada II lainnya.
wilayah yang masih rendah pada satu
meningkat.
Modal
yang
harus untuk
masyarakat.
pergi
ke
memenuhi Interaksi
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) wilayah kabupaten yang mempengaruhi perkembangan kecamatan
wilayah.Pembagian
sesuai
dijelaskan
hirarkinya
faktor
akan
penyebab
perkembangan wilayah yang berbeda beda sesuai fasilitas pelayanan, potensi penduduk dan konektivitas pada wilayah
Kecamatan yang tidak termasuk kedalam hirarki I dan II masuk kedalam hirarki III atau hinterland. Kecamatan yang termasuk ke dalam hinterland memiliki nilai total yang rendah. Nilai total variabel yang rendah di dominasi oleh kecamatan yang mengelompok berada di wilayah Boyolali Utara seperti Kecamatan
Juwangi,
Karanggede,
Klego,
Wonosegoro, Kemusu
dan
Kecamatan
yang
mengelompok tersebut berada paling jauh dengan pusat pertumbuhan utama di Kecamatan Boyolali. Kecamatan lain yang
termasuk
hinterland
adalah
Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Sawit dan Sambi yang tersebar di wilayah Kabupaten Boyolali bagian selatan. 2. Sektor Basis
pertimbangan dalam penentuan arahan pengembangan di Kabupaten Boyolali. Beberapa yang langkah dapat mendorong kemajuan sektor basis yaitu perkembangan jaringan
transportasi
perkembangan
dan
dan
penerimaan
komunikasi,
pendapatan
daerah,
dan
perkembangan
tehnologi dan pengembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sektor basis di
tersebut.
Andong.
Sektor basis merupakan salah satu
Kabupaten Boyolali terbagi kedalam lima sektor
basis
yaitu
pertanian,
industri
pengolahan, perdagangan, angkutan dan jasa. Perubahan yang terjadi akan dilihat secara Timeseries dari tahun 2004-20092014. Arahan
pengembangan
mempertimbangkan
banyaknya
yang tenaga
kerja yang terserap pada setiap sektor. Semakin tinggi nilai sektor basis maka sektor tersebut semakin meningkatkan pertumbuhan suatu wilayahnya. Sektor basis pada suatu wilayah akan memberikan dampak
pada
sektor
lain
untuk
berkembang. Sektor yang berkembang akan mempengaruhi sektor lain seperti industri
yang
mempengaruhi
berkembang infrastruktur
akan yang
berpengaruh terhadap sektor perdagangan angkutan dan jasa. Sektor yang tidak bisa saling mendukung membuat salah satu sektor berkembang dan sektor lain semakin tidak berkembang. Penelitian sektor basis dengan memperhatikan tenaga kerja yang diserap akan menunjukkan banyaknya penduduk yang beralih profesi ke sektor
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) yang
berkembang
dan
sektor
yang
dtinggalkan akan semakin menjadi sektor
menunjukan sektor tersebut banyak menyerap tenaga kerja.
non basis. Sektor basis pada penelitian ini
Kecamatan Ampel merupakan
akan dijelaskan persektor yang ada di
kecamatan yang termasuk ke dalam
Kabupaten Boyolali.
pusat
pertumbuhan
alternatif
KabupatenBoyolali.
a) Sektor Pertanian
Kecamatan
di
Berdasarkan
Ampel
Dalam
Angka
Sektor pertanian di Kabupaten
terdapat 33% keluarga yang berusaha di
Boyolali mendominasi dengan seluruh
sektor pertanian sedangkan sebanyak
kecamatan memiliki usaha pertanian.
67% tersebar di berbagai sektor non
Sektor pertanian dibandingkan dengan
pertanian. Budaya masyarakat pertanian
sektor lain lebih dominan, didukung
yang
ketersediaan lahan pertanian mencapai
dipertahankan
77,6%. Lahan pertanian selain tanah
penduduk
sawah terdapat lahan kebun/tegalan
tersebut.
sudah
sebesar 38,7% dari luas lahan kering 78.800,03
ha.
Faktor
pertanian
lainnya
pendukung
adalah
kondisi
sejak
lama
dengan
yang
bekerja
Kecamatan
masih
banyaknya di
sektor
Ngemplak
mendapatkan nilai sektor basis terendah selama
10
tahun
terkhir.
Sektor
hidrologi dan jenis tanah. Curah hujan
pertanian merupakan sektor yang terus
yang terdapat di Kabupaten Boyolali
mengalami penurunan dari tahun 2004 –
mencapai 1500-2000 mm/Th di tujuh
2014 sebanyak 4501 pekerja. Kondisi
kecamatan dan intensitas hujan lebih
yang menggambarkan bahwa penduduk
dari
banyak
2000
mm/Th
di
dua
belas
yang
meninggalkan
sektor
kecamatan. Jenis tanah yang cocok
pertanian. Faktor utama bergesernya
untuk lahan pertanian yang terdapat di
pekerjaan masyarakat di kecamatan ini
Kabupaten Boyolali seperti regosol,
adalah nilai investasi di bidang industri
grumosol, andosol, mediteran untuk
dan
pertanian sawah dan tegalan. Khusus
penyerapan tenaga kerja di bidang itu
untuk tanah litosol dimanfaatkan untuk
juga semakin besar.
tanaman kayu keras.
pengolahan
yang
besar
dan
Kecamatan Sawit berdasarkan
Kecamatan Simo mendapat nilai
peta sektor basis di atas memiliki nilai
sektor basis tinggi di sektor pertanian
sektor basis yang mengalami perubahan
dari
dari
tahun
2004/2009/2014.
Sektor
basis
menjadi
non
basis.
pertanian di dukung dengan ketersedian
Masyarakat lebih memilih pekerjaan di
lahan pertaniansebesar 3.253 ha. Nilai
sektor
sektor
tenaga kerja yang terserap 4615 pekerja.
basis
pada
tahun
2014
perdagangan
dengan
jumlah
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) Masyarakat
lebih
memilih
sektor
Pengembangan Kawasan Industri. Korea
industri sebagai pegawai pabrik dan
Selatan melalui The Korea International
perdagangan.
industri
yang
Cooperation Agency (Konica) telah
dengan
nilai
memberikan hibah senilai US$ 4,8 juta
investasi industri yang tinggi membuat
untuk pembuatan master plan serta
sektor pertanian semakin ditinggalkan.
detail engineering design (DED). Hibah
semakin
Sektor
berkembang
yang
b) Sektor Industri Pengolahan
diberikan
untuk
pembuatan
Kabupaten Boyolali memiliki
kawasan industri baru di Boyolali, lahan
sektor industri pengolahan yang terus
yang sudah di bebaskan sekitar 100
berkembang didukung dengan kebijakan
hektar
pemerintah daerah dan potensi wilayah
dikembangkan.
yang sangat mendukung. Visi Bupati
dan
500
hektar
akan
Lokasi Boyolali yang strategis
boyolali pada ayat satu “Menata Iklim
untuk
Pro Investasi” menunjukkan bahwa
garmen yang mayoritas diekspor melalui
pemerintah daerah sangat mendukung
jalur
adanya
menanamkan
Suemarmo dan Jalur laut di Pelabuhan
Boyolali
Tanjung Mas Semarang. Rencana Jalur
memiliki potensi di bidang industri
Tol Solo-Semarang dengan intersection
pengolahan, banyakanya investasi yang
di
akan dilakukan di bidang industri.
memudahkan mobilitas barang dari
investor
modalnya.
yang
Kabupaten
memasarkan Udara
hasil
dengan
Kecamatan
produksi
Bandara
Ngemplak
Adi
akan
Kabupaten Boyolali berdasarkan
Boyolali ke Tanjung Mas Semarang
data dari Badan Koordinasi Penanaman
yang menjadi dua jam. Kawasan industri
Modal bahwa sebagian besar (70%)
juga akan di integrasikan dengan sistem
merupakan lahan kering. Jenis industri
logistik kereta api terutama penghubung
tekstil/garmen
ke pelabuhan Semarang.
cocok
untuk
dikembangkan karena proses produksi
Sektor basis industri pengolahan
tidak membutuhkan banyak sumber air.
dengan nilai sektor basis tertinggi
Karakteristik sumber daya manusia yang
berada di Kecamatan Teras. Kecamatan
diperlukan bagi industri tekstil/garmen
Teras
tidak menuntut penguasaan teknologi
pekerjaan di sektor industri pengolahan
yang
tertinggi di Kabupaten Boyolali sebesar
tinggi
namun
lebih
pada
keterampilan pekerjanya. Koran
Tempo
memiliki
penduduk
dengan
11.315 (21,25%) dari seluruh pekerja di Rabu,
16
sektor
industri
pengolahan.
Pabrik
November 2011 Pukul 04:02 WIB,
tekstil yang terdapat di kecamatan ini
Kabupaten Boyolali yang telah menjalin
adalah PT. Hanil Indonesia, PT. Sari
kerjasama dengan Korea Selatan dalam
Warna Asli Textile. Pabrik tekstil
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) didukung
dengan
pabrik
yang
memproduksi benang pintal di Desa
Indrakila”
berkembang
dan
mulai
banyak menyerap tenaga kerja.
Randusari tepatnya di pabrik PT.
Kecamatan Banyudono memiliki
Adetex. Pabrik tekstil dan garmen
karakteristik industri pengolahan di
menjadi mayoritas industri pengolahan
bidang tekstil dan hasil perikanan.
di Kacamatan Teras dengan menyerap
Bidang tekstil dengan berdirinya pabrik
tenaga kerja yang sangat besar. Nilai
PT.
investasi
memproduksi
yang
membutuhkan terutama
begitu
banyak
dimana
tinggi
tenaga
pabrik
sektor
tekstil
grey.
kain
Industri pengolahan hasil perikanan
tersebut
yang berkembang adalah pengolahan
Kecamatan Boyolali merupakan dengan
Textindo yang
kerja
didirikan seperti di Kecamatan Teras. kecamatan
Safari Junie
industri
ikan air tawar yang berupa olahan kripik karena melimpahnya hasil perikanan terutama di Desa Bendan.
pengolahan sejak tahun 2004-2009-2014
Kecamatan
Ngemplak
dan
menjadi basis ekonomi pada wilayah
Nogosari memiliki sektor basis industri
tersebut.
yang
pengolahan masih di dominasi oleh
paling dominan adalah industri abon dan
pengolahan tekstil dan industri kerupuk.
susu. Industri abon dan susu di wilayah
Salah satu pabrik yang berdiri di
ini didukung dengan adanya pabrik abon
wilayah
ini
adalah
di Desa Karanggeneng seperti Abon
Indogarment
yang
Untung Suhadi dan Abon Winoto “99”.
pakaiaan jadi. Kecamatan Nogosari
Pabrik pengolahan susu dari petani
industri
terdapat di Desa Winong berdiri Pabrik
berkembang
Gabungan Koperasi Susu Indonesia
pengolahan krupuk.
Industri
pengolahan
(GKSI).
Kallista
menghasilkan
pengolahan adalah
yang industri
c) Sektor Perdagangan
Kecamatan Mojosongo memiliki karakteristik
CV.
sektor
basis
industri
Perdagangan merupakan sektor dengan nilai PDRB peringkat kedua
pengolahan pada bidang pengolahan
setelah
susu. PT Frisian Flag Indonesia yang
menyumbang
mendirikan pabrik pengolahan susu.
perdagangan merupakan sektor yang
Kabupaten
terkenal
sudah berkembang sejak dulu dan
dengan semboyan “Kota Susu” banyak
menjadi budaya masyarakat. Sektor
produksi susu di wilayah ini. Industri
perdagangan selain dipengaruhi oleh
pengolahan yang berkembang di bidang
sektor budaya juga dipengaruhi oleh
susu lainnya adalah pengolahan keju.
sektor industri pengolahan. Sektor di
Industri Keju di yang berlebel “Keju
pengaruhi
Boyolali
yang
sektor
pertanian 25,46%.
oleh
sektor
atau Sektor
industri
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) pengolahan karena banyak menyerap
Sektor angkutan memiliki peran
tenaga kerja dari daerah lain dan
strategis dalam menggerakkan roda
menimbulkan keramainan pada lokasi
perokonomian
tertentu. Tingginya mobilitas manusia
Sektor
pada
industri
dengan penyerapan tenaga di bidang
pengolahan dimanfaatkan warga sekitar
transpotasi barang atau manusia yang
untuk berdagang.
berpindah dari dari satu lokasi ke lokasi
wilayah
berdirinya
Kecamatan
Mojosongo
pada
angkutan
suatu
wilayah.
merupakan
sektor
lain.
mendapat nilai sektor basis tertinggi
Kabupaten
Boyolali
yang
sejak tahun 2004/2009/2014. Kecamatan
memiliki sektor basis angkutan tertinggi
Mojosongo sektor perdagangan sangat
adalah
di pengaruhi oleh sektor industri yang
tenaga kerja yang terserap di sektor
berkembang. Sektor industri pengolahan
angkutan mencapai 690 pekerja. Nilai
yang banyak membutuhkan pekerja dari
sektor basis Kecamatan Cepogo lebih
dalam dan luar wilayah. Banyaknya
besar dari kecamatan lain karena nilai
mobilitas pekerja pada wilayah dekat
sektor
industri
pekerja yang terserap pada sektor lain
pengolahan
memunculkan
Kecamatan Cepogo.
basis
juga
membandingkan
simpul keramai baru. Mobilitas pekerja
pada
pada
yang
sektor basis angkutan juga merupakan
untuk
dampak dari sektor basis perdagangan.
dibidang
Sektor angkutan yang terus berkembang
barang dan kuliner untuk memenuhi
berbanding lurus dengan perdagangan
tingginya konsumsi di wilayah tersebut.
karena untuk distibusi perdagangan
satu
wilayah
dimanfaatkan membuka
tertentu
masyarakat
berbagai
usaha
Kecamatan Cepogo merupakan wilayah
dengan
perubahan
sektor
satu
Jumlah
kecamatan.
membutuhkan
sektor
Kepemilikan
colt
angkutan. berdasarkan
perdagangan dari non basis ke sektor
Kecamatan
basis. Perubahan dari lima tahun terahir
mencapai 625 mobil, menunjukkan
ini
bertambahnya
banyaknya masyarakat yang berkerja di
pedagang sayur sayur sampai mencapai
bidang angkutan. Kolt yang umumnya
350 pedagang. Pasar sayur cepogo
di wilayah tersebut dijadikan angkutan
sudah berkembang menjadi pasar sayur
sayuran.
terbesar di Provinsi Jawa Tengah.
e) Sektor Jasa
disebabkan
oleh
Perdagangan yang terus berkembang merupakan
dampak
perkembangan wilayah. d) Sektor Angkutan
baik
terhadap
Cepogo
Peningkatan
dalam
Angka
Kabupaten Boyolali pada sektor jasa menyumbang 6,49% pada PDRB harga konstan pada tahun 2012. Nilai yang terus bertambah dari. Sektor jasa
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) antara lain meliputi, jasa bisnis jasa
effect,
distribusi,
pertumbuhan yang mendorong daerah yang
jasa
komunikasi,
jasa
pendidikan, jasa lingkungan hidup, jasa
yaitu
gaya-gaya
dari
pusat
kurang berkembang.
keuangan, jasa konstruksi dan teknik
Kondisi
sosial
ekonomi
terkait, jasa kesehatan sosial, jasa
Kabupaten
rekreasi, kebudayaan dan olahraga, jasa
penyerapan
pariwisata.
tenaga kerja pada suatu kecamatan di
Terdapat kesamaan perubahan
Boyolali tenaga
pengaruhi
terlihat
di
kerja.
budaya
dari
Penyerapan
masyarakat
sosial masyarakat perdesaan berubah ke
pengahasilan
pola kehidupan masyarakat kota. Ciri
Semakin banyak sektor yang menyerap
dari perubahan tersebut dapat dilihat
tenaga kerja maka sektor tersebut potensial
dari minat masyarakat terhadap sektor
untuk
pertanian yang menurun. Kecamatan
ekonomi di Kabupaten Boyolali sangat
Ngemplak dan Banyudono memiliki
dipengaruhi oleh Visi Bupati Boyolali
keunggulan lokasi, secara administratif
“Menata
berbatasan langsung dengan Kota Solo.
berpengaruh pada kebijakan kebijakan
Kecamatan Boyolali merupakan satu
yang diambil.
satunya kota yang terdapat di Kabupaten
a) Pusat Pertumbuhan Utama
Boyolali.
Kecamatan
yang
akan
dikembangkan.
Ngemplak
Iklim
Pro
Kecamatan
di
dan
peroleh.
Kondisi
Investasi”
Boyolali
sosial
yang
sebagai
memiliki nilai sektor basis jasa tertinggi
pusat pemerintahan sampai tahun 2014
di
memberikan
Kabupaten
Boyolali
yaitu
lokasi
Kecamatan
terhadap fasilitas yang paling menonjol
Ngemplak yang berbatasan dengan Kota
dibandingkan wilayah lainnya. Arahan
Solo
pengembangan pada pusat pertumbuhan
Keuntungan
memberikan
dampak
3,1.
semakin
tingginya sektor jasa.
yang
besar
utama adalah untuk dapat memberikan dampak pengembangan pada wilayah
3. Arahan Pengembangan Arahan
dampak
yang
lain harus memiliki konektivitas yang
memperhatikan karakteristik wilayah dan
baik dari dan menuju wilayah pusat
kondisi
Karakteristik
pertumbuhan utama. Berbagai fasilitas
wilayah yang terlihat dari penentuan pusat
yang dominan terutama pendidikan dan
pertumbuhan
kesehatan
sosial
pengembangan ekonomi. dengan
analisi
fasilitas,
agar
dapat
dimafaatkan
potensi penduduk dan konektivitas. Arahan
dengan mudah oleh seluruh wilayah.
pengembangan
Selain
wilayah
dengan
pusat
sektor
pertanian karena
kurang
pertumbuhan harus mampu memberikan
berkembangkan
kepadatan
dampaka positif dengan mekanisme yang
penduduk, ketersediaan fasilitas dan
disebut spread effecct atau trickling dwon
konektivitas lebih mendukung untuk
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) dikembangkan pada sektor jasa dan
dampak
perdagangan.
perencanaan pengawasan agar dampak mengurangi
b) Pusat pertumbuhan Alternatif Kecamatan yang potensial untuk dikembangkan
agar
begitu
memberikan
perubahan daerah
belum
Boyolali
dampak
pusat
dampak yang
dan
perlu
negatif
besar.
dari
Kecamatan
Banyudono yang direncanakan menjadi
dampak pada daerah di sekitarnya yang terkena
besar
minapolitan akan
di
Kabupaten
mendukung
pertumbuhan utama. Pusat pertumbuhan
pengolahan
alternatif dilihat dari sektor basis yang
menjadi keungulan di wilayah tersebut.
dimiliki dan kebijakan untuk arahan pengmbangan. sektor
pertanian.
Sektor
perikanan
yang
perdagangan
di
Kecamatan pusat pertumbuhan alternatif
Kecamatan Ampel dan Simo memiliki
hasil
industri
basis
Sektor
di
bidang
pertanian
menjadi
sektor
basis.
Sektor
perdagangan yang berkembang tidak dari
sektor
industri
yang
potensial harus dikembangkan dengan
berkembang.
Sektor
industri
yang
menggunakan
hasil
berkembang menimbulkan perbaikan
produksi meningkat. Peraturan Daerah
infrastruktur dan mobilitas yang tinggi.
Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun
Sektor perdagangan yang berkembang
2011 tentang RTRW 2013-2031 yang
harus
mendudukung
perdagangan yang baik. Pembangunan
teknologi
dengan
yang
juga
agar
pencanangan
lepas
didukung
dengan
Kecamatan Ampel sebagai agropolitan.
sarana
Adanya
Lahan
pertokoan yang terintegrasi ke wilayah
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang
lain agar proses jual beli barang dapat
sudah
berjalan lancar.
Rencana
Program
diakomodasi
dalam
RTRW
menunjukan pengembangan di bidang
perdagangan
sarana
Kecamatan
pertanian menjadi sektor yang harus
Ngemplakunggul
dikembangkan.
angkutan.
Investasi Kecamatan
meningkatpesat Mojosongo,
seperti
pasar
Mojosongo di
Sektor
dan
bidang
sektor
angkutan
dapat
di
dikembangkan di Kabupaten Boyolali
Teras,
pada sektor angkutan darat dan udara.
Banyudono, Ngemplak dan Nogosari.
Sektor
Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan
dengan perbaikan jalan sebagai sarana
alternatif yang memiliki sektor basis
penunjang mobilitas barang dan jasa
paling
yang
dominan
adalah
industri
angkutan
akan
akan
berkembang
memanfaatkan
pengolahan. Industri pengolahan yang
angkutan
sudah
Angkutan udara yang tertuang dalam
mendapatkan
dukungan
dari
berbagai stakeholder akan memberikan
RTRW
darat.
sektor
2013-2031
Pengembangan tentang
rencana
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) induk
Bandara
Internasional
Adi
Suemarmo tahun 2009-2018.
banyak tenaga kerja yng terserap. Sektor basis yang memperhatikan keterserapan
Sektor basis jasa yang terdapat di
tenaga kerja perkembangan sektor basis
Kecamatan Ampel, Mojosongo, Teras,
terutama akan mempengaruhi pendapatan
Banyodono, Ngemplak dan Nogosari
perkapita dan PDRB. Pendapatan yang
memiliki
dalam
semakin tinggi berdampak pada tingkat
perkembangan wilayah pengaruh dari
kesejahteraan yang semakin meningkat.
konektivitas wilayah. Wilayah yang di
Nilai PDRB yang terus maningkat di setiap
pengaruhi konektivtas mobilitas barang
sektornya menunjukan wilayah tersebut
dan
berkembang.
kesamaan
jasa
memudahkan
dalam
pengembangan sektor jasa. Sektor jasa
Arahan
pengembang
penelitian
membutuhkan sumber daya manusia
dibandingkan dengan RTRW 2013-2031
dengan kualitas pendidikan yang baik.
Kabupaten Boyolali yang tertuang di
Tingkat pendidikan masyarakat masih
Peraturan
banyak
Nomor
lulusan
dibawah
menunjukkan
bahwa
peningkatan
kualitas
SMA, perlunya
sumber
daya
manusia melalui jalur pendidikan. 4. Kesesuaian
Arahan
Pengembangan
pertumbuhan Pengembangan
di
setiap
Kabupaten
pusat
digunakan
Kesesuain untuk
pengembangan
Boyolali
dengan
RTRW
mengetahui
arahan
penelitian
bertentangan
Kecamatan
Boyolali
memiliki
kesesuaian antara arahan pengembangan
Hasil penelitian yang berupa arahan di
9.
Kabupaten
atau sesuai.
Penelitian dengan RTRW pengembangan
Daerah
penelitian dengan RTRW.Pengembangan
pusat
sektor Jasa dan industr menengah akan di
Boyolali.
dukung dengan arahan pengembanga di
di
RTRW dengan pengembangan terminal
setiap kecamatan di sesuaikan dengan
golongan A dan penetapan kecamatan
sektor basis yang dmiliki. Sektor basis di
sebagai kawasan industri kecil menengah.
setiap
mempengaruhi
Sektor jasa dan perdagangan akan mudah
perkembangan suatu pusaat pertumbuhan
dikembangkan dengan jalur Konektivitas
karena sektor basis merupakan penggerak
wilayah
perekonomian.
pengembangan terminal golongan A karena
kecamatan
pertumbuhan
akan
Perekonomian
yang
digerakkan
sektor basis pada pusat pertumbuhan akan
yang
semakin
baik
dengan
mobilitas barang dagang dan manusia semakin mudah.
dikembangkan untuk mempengaruhi sektor
Kecamatan Ampel dikembangan
lain untuk berkembang. Sektor basis yang
pada sektor pertanian didukung dengan
berkembang juga akan mempengaru daerah
penetapan kecamatan ini sebagai kawasan
hinterland untuk ikut berkembang karena
agropolitan dan pengambang embung di
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) Desa Gladaksari. Pengembangan embung sangat
bermanfaat
dalam
Kecamatan
ketersedian
arahan
Banyudono
pengembanganpada
dengan penelitian
sumber air irigasi pertanian. Penetapan
dikembangkan di sektor industri. Sektor
kawasan industri besar di RTRW tidak
industri
didukung dengan sektor basis industri
didukung dengan penetapan di RTRW
pengolahan yang masuk ke dalam sektor
dengan arahan pengmbangan kawasan
non basis.
industri kecil dan jalan bebas habatan.
Kecamatan Mojosongo diarahkan
yang
dikembangkan
akan
Penetapan kawasan minapolitan di RTRW
untuk pengembang pada sektor industri dan
didukung
perdagangan sesuai dengan RTRW yang
perikanan yang berkembang tepatnya di
menetapkan
Desa Bendan.
pengambangan
terminal
golongan C, Pengembangan jalan bebas
dengan
industri
pengolahan
Kecamatan Ngemplak diarahkan
hambatan dan penetapan kawasan industri
dikembangkan
besar. Sektor industri yang berkembang
industri. Pengembangan kawasan industri
sesuai
kecamatan
sangat di dukung dengan penetapan di
menunjukan
RTRW dengan arahan pengembangan jalur
dengan
sebagai sektor
penetapan
kawasan ini
industri
sudah
dikembangkan
oleh
pada
sektor
kawasan
bebas hambatan, pengambangan terminal
pemerintah. Konektivitas wilayah akan
intermodan
berkembang dengan pengembangan jalan
industri.Kecamatan
bebas hambatan dan terminal golongan c
arahan pengembangan penelitian pada
sebagai
sektor industri didukung dengan penetapan
jalur
mobilitas
barang
dan
dan Nogosari
di
barang dagang,
dan
pengembangan sebagai kawasan industri
distribusi hasil industri menuju dan dari
dan pengembangan terminal golongan C.
kecamatan Mojosongo.
Kecamatan
Arahan
pengembangan
di
sektor
dengan
dengan
manusia. Mobilitas barang dapat berupa barang produksi
RTRW
kawasan
Simo
penetapan
arahan
dikembangkan
pertanian
dengan
pada arahan
Kecamatan Teras pada sektor industri
pengembangan di RTRW sebagai kawasan
pengolahan. RTRW Kabupaten Boyolali
tanaman
menetakan
pengembangan embung di Desa Keyongan
arahan
kawasan ini adalah
pengmbangan
pada
pengembangan
jaringan energi bahan bakar minyak dan gas dan pengembangan kawsan industri besar. Arahan pengembangan dan RTRW yang sesuai menunjukan sektor sudah dikembangkan
dan
Kecamatan Teras.
berdampak
pada
pangan
berkelanjutan
dan
untuk menyediakan air untuk irigasi. SIMPULAN Berdasarkan
analisis
deskriptif
dan
penelitian yang dilakukan di lapangan maka dapat disimpulkan: 1.
Penentuan
Pusat
pertumbuhan
menurut
analisis spasial dilakukan dengan mencari
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) nilai fasilitas pelayanan, potensi penduduk
pembangunan kawasan industri dengan nilai
dan konektivitas. Nilai fasilitas tertinggi
investasi yang besar.
secara berurutan berada di Kecamatan Boyolali, Ampel dan Ngemplak. Nilai potensi
penduduk
mendapatakan
kecamatan
yanga
tertingggi
secara
nilai
berurutan paling tinggi berada di Kecamatan Mojosongo,
Teras,
Boyolali.
Nilai
konektivitas wilayah di Kabupaten Boyolali berurutan paling tinggi berada di Kecamatan Boyolali, Banyudono dan Sawit. Nilai total dari ketiga variabel tersebut di bagi ke dalam tiga hirarki kecamatan. Kecamatan Boyolali sebagai
pusat
Kecamatan
pertumbuhan
Ampel,
utama,
Mojosongo,
Teras,
Banyudono, Ngemplak, Simo dan Nogosari sebagai pusat pertumbuhan alternatif dan kecamatan sisanya sebagai hinterland. 2.
pusat pertumbuhan mengunakan sektor basis dan kebijakan yang didukung dengan ilai investasi yang besar terutama di bidang industri. Kecamatan yang menjadi prioritas dikembangkan
sebagai
wilayah
industri adalah Kecamatan Mojsongo, Teras, Banyudono, Prioritas
Ngemplak
dan
pembangunan
Nogosari.
untuk
sektor
pertanian adalah kecamatan Ampel dan Simo. Sektor industri yang berkembang akan mempengaruhi
terhadap
pembangunan
wilayah terutama infrastruktur dan budaya masyarakat. Pergeseran budaya masyarakat dari
pedesaan
ke
perkotaan
akan
meningkatkan sektor perdagangan, angkutan dan
jasa.
bekembang
Sektor
tersebut
dengan
akan
BAPPEDA. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali tahun 20112031. diunduh darihttps://www.pu.go.id pada tanggal 21 Februari 2015 pukul 10.26 WIB Bintarto dan Surastopo Hadikusumo. (1979). Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. (1991). Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES Damandiri. (2009). Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan. Diunduh dari http://damandiri.or.idpada tanggal 21 Februari 2015 pukul 10.23 WIB Hadi
Identifikasi arahan pengembangan pada
untuk
DAFTAR PUSTAKA
ikut
berlangsungnya
Sabari Yunus. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Johara Jayadinata. (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah. Bandung: Penerbit ITB Luthfi Muta’ali. (1999). Penerapan Konsep Pertumbuhan dalam Kebijakan Pengembanga Wilayah. Yogyakarta: BPFG UGM Lutfi Muta’ali. (2013). Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif-Teknis). Yogyakarta: BPFG UGM Lutfi Muta’ali. (2015). Tehnik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Yogyakarta: BPFG UGM Marsudi Djojodipuro. (1992). Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas UI Marsudi Djojodipuro. (2005). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara
Kajian Pengembangan Pusat… (Drama Hesti Jati) Nursid
Sumaatmaja. (1988). Geografi Pembangunan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi
Nursid Sumaatmaja. (2001). Metode Pengajaran Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara Robinson Tarigan. (2007). Ekonomi Regional. Jakarta: Bumi Aksara Rondinelli, Denis A. and Kenneth Ruddle. 1985. Applied Method of Regional Analisis. Colorado: West View Press Inc. Sugiyanto dan Suksesi. (2010). Penelitian Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamandau. Surabaya : Unitomo Suharyono dan Moch. Amien. (2013). Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suwardjono Warpani. (1984). Analisis Kota dan Daerah. Bandung: ITB Syafi’i, HM. (2009). Menejemen Pembangunan Daerah( Teori dan Aplikasi). Malang: averroes Press