PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Tema Theme
MELANGKAH TERUS KE DEPAN SIGAP MENANGKAP PELUANG KEEP MOVING FORWARD AND SEIZE THE OPPORTUNITY Dalam mempertahankan eksistensi, perseroan terus bergerak fokus melangkah kedepan dan sigap menangkap peluang bisnis. Sebagai penyedia dan pelaku jasa pariwisata yang unggul dibidang Inbound Tour Operator, PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk terus fokus menempa diri untuk tetap menjadi pemain utama didalam negeri dan regional. Kinerja , komitment dan kontribusi terhadap dunia pariwisata Indonesia menjadi bukti keberadaan perusahaan sebagai mitra yang terpercaya dan berdedikasi tinggi, ini semua menjadi acuan perseroan untuk berkiprah dan berkarya terus menghasilkan kinerja yang terbaik, dan terus melangkah menuju puncak prestasi. In response to the current market situation, Company continuous to focus forward in capturing any opportunities, As well as maintaining it’s existence being market leader in Inbound Travel Industry Performance, commitment, dedication to the Indonesia Tourism industry, is the evident of our company to continues it’s activities to the success of Indonesia Tourism Industry
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2013
6
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
Kinerja Kami
Our Perfomance
Ditahun 2014 Panorama Destination telah menunjukkan kinerja yang baik dalam aspek operasional, pelayanan pelanggan dan finansial. Hal ini merupakan pencapaian yang baik bagi perseroan dimana ada peningkatan pendapatan dari tahun 2013.
In 2014 Panorama Destination has shown good performance in the operational aspects, customer service and finance. This is a good achievement for the company where there is an increase in revenue from 2013.
Peran Panorama Destination dalam Pariwisata Di Indonesia
Company Involment for Indonesia Tourism Sector
Perseroan telah memberikan kontribusi untuk industri pariwisata Indonesia dengan mendatangkan turis dari berbagai Negara seperti Eropa Amerika Kanada dan Asia dengan tujuan wisata di berbagai daerah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian jaya. Panorama sudah menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Pemain Inbound/Destination Management Company (DMC) yang di dukung oleh lebih dari 516 karyawan yang handal dan lebih dari 200 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarasteristik yang bergerak di bidang Inbound. Yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan membuat program perjalanan, seperti untuk Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours. Perseroan Beroperasi di beberapa tujuan utama daerah pariwisata seperti : Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo dan masih merencanakan untuk membuka kantor perwakilannya di daerah tujuan wisata yang lainnya.
Tourism industry by bringing in tourists from various countries such as Canada and Asia Europe America with destinations in various regions of Indonesia such as Sumatra, Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara Kalimantan, Sulawesi and Irian Jaya.Panorama has become a leading company as a player Inbound / Destination Management Company (DMC) that is supported by more than 516 skilled employees and more than 200 tour guides trained. The company develops its business competence, unique and has on character engaged in Inbound. Namely to serve and provide guidance to foreign tour operators, to provide services and create travel programs, such as for the Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours. The Company operates in some of the region’s major tourist destinations such as Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo and still plans to open a representative offices in other tourist destination.
Perseroan aktif dalam memporomosikan pariwisata Indonesia setiap tahun dengan mengikuti pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London,TOP RESA France, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania,Vakantie Beurs Holland,VTB Reishappening Brussel, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, MATTA fair Malaysia dan ITCMA Bangkok.
The Company is active in the tourism to promote Indonesia every year by following international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, TOP Reiza France, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, Matka Finland, Serbian Travel Mart Beograd , Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Romania, Vakantie Beurs Holland, VTB Reishappening Brussels, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart, MATTA Malaysia and Bangkok fair ITCMA
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
7
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar/ in million Rupiahs except for basic earnings per share
10
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN IKHTISAR OPERASIONAL OPERASIONAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar/ in million Rupiahs except for basic earnings per share
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
11
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
12
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
13
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
14
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN KINERJA DALAM GRAFIS PERFOMANCE IN GRAPHIC
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Dalam jutaan rupiah kecuali laba bersih persaham dasar) For the years ended on December 31, 2014 (In Million rupiah except for basic earnings per share)
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
15
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
16
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
17
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Nama PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. Nama Panggilan Panorama Tour Bidang usaha Tour and Travel
Jumlah Karyawan 516 Karyawan Kantor Pusat Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440
Status keuangan Private Non Keuangan Listed
Website www.panorama-destination.com
Kepimilikan - PT Panorama sentrawisata.Tbk (62,94%) - PT Catur Putra Nusantara (6,99%) - Publik (30,07%)
Layanan Informasi Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586
Tanggal Pendirian 30 Oktober 1999 Dasar Hukum Pendirian Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.TH.2000
18
Modal Dasar Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Email
[email protected]
Company Profile
Name PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. Nickname Panorama Tour Field Tour and Travel Company Status Private Non Keuangan Listed
PROFIL PERUSAHAAN
Authorized Capital Rp. 200.000.000.000,00 (Two hundred billion rupiah) Number of Employees 516 Karyawan Headquarters Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Website www.panorama-destination.com
Ownership - PT Panorama sentrawisata.Tbk (62,94%) - PT Catur Putra Nusantara (6,99%) - Publik (30,07%)
Information Services Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586
Date of Establishment 30 Oktober 1999
Email
[email protected]
Basic Law of Establishment Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.TH.2000
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
19
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Visi dan Misi Vision and Mision
Visi “Menduniakan Panorama“ dengan :
t.FOKBEJQFNJNQJOJOEVTUSJTFKBUJEJTFNVBCJEBOHVTBIB yang kami lakukan. t.FNJMJLJLFIBEJSBOEBOEBZBTBJOHZBOHLVBUEJUJOHLBU lokal dan global. t.FOTJOFSHJLBOTFHFOBQTVNCFSEBZBZBOHEJNJMJLJVOUVL memaksimalkan manfaat kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) Ikut serta dalam menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat secara berkelanjutan bagi kehidupan manusia. t#FSLPOUSJCVTJEBMBNNFODJQUBLBOLFIJEVQBO yang bermakna.
Misi t,BNJBEBMBITFCVBILFMPNQPLQFSVTBIBBOUFSJOUFHSBTJ yang bergerak di bidang pariwisata, transportasi, ‘hospitality’, dan bidang usaha terkait lainnya. t%FOHBOIBOEBMEBOTFQFOVIIBUJLBNJNFNCFSJLBO pengalaman- pengalaman unik yang menyenangkan melalui layanan inovatif dan prima. t,BNJNFNCFSJLBOLFQVBTBOLFQBEBQBSBQFNBOHLV kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) dengan pertumbuhan dan manfaat yang berkelanjutan. t,BNJBLBOi.&/+"%*,"/1"/03".".*-*,%6/*"
20
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Vision Our VISION “To make the world belongs to PANORAMA” by: t#FDPNJOHUIFSFBMJOEVTUSZMFBEFSJOBMMUIFNBSLFUT and businesses we enter t)BWJOHBTUSPOHMPDBMBOEHMPCBMQSFTFODFBOE competitiveness t4ZOFSHJ[JOHBMMSFTPVSDFTUPNBYJNJ[FWBMVFTUPUIF stakeholders t$POUSJCVUJOHTVTUBJOBCMFNFBOJOHGVMWBMVFTUP human life.
Mission Our MISSION: t8FBSFBOJOUFHSBUFEHSPVQPGDPNQBOJFTGPDVTJOH on tourism, transportation, hospitality, and related businesses t8FTNBSUMZBOEQBTTJPOBUFMZEFMJWFSVOJRVFBOE pleasant experiences through innovative and excellent services t8FEFMJHIUPVSTUBLFIPMEFSTXJUITVTUBJOBCMFHSPXUI and great values t8FNBLFi1"/03"."CFMPOHTUPUIFXPSMEw
Nilai Budaya dan Jiwa Layanan
Value and Service Soul Our VALUES:
NILAI BUDAYA perseroan yaitu S.P.I.R.I.T:
“Strongly believe in the S.P.I.R.I.T of Panoramanian
t4:/&3(: Saling melengkapi dan memanfaatkan kelebihan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik. Komunikasi yang efektif adalah syarat utama. t16346*50'&9$&--&/$& Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukan. t*/5&(3*5: Adil dan menjunjung tinggi etika bisnis. t3&-*"#*-*5: Bersungguh-sungguh dalam memenuhi setiap komitmen. t*//07"5*7&130"$5*7& Selalu berusaha mencari cara-cara baru dalam menciptakan jasa dan manfaat yang unik, serta handal dalam mengantisipasi setiap tantangan. t536-:$"3& Sepenuh hati dalam melayani dan membantu.
JIWA LAYANAN perseroan: t3&-*"#*-*5: )BOEBM Melayani sesuai komitmen dengan konsisten t$0/7&/*&/$& .VEBI Memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan t$0.'035 /ZBNBO Memberikan banyak kenyamanan bagi pelanggan t'"*37"-6& "EJM Menghasilkan manfaat yang terbaik untuk semua t6/*26&&91&3*&/$& 1FOHBMBNBO6OJL Menciptakan pengalaman yang khas dan berkesan t'-&9*#-&40-65*0/ 4PMVTJZBOHøFLTJCFM Handal dalam menangani kebutuhan dan harapan pelanggan t3&$0(/*5*0/ .FOHIBSHBJ Menghargai dan menghormati setiap pelanggan
t4:/&3(: Complementing and taking advantage of our various strengths to achieve greater results. Effective communication is essential t16346*50'&9$&--&/$& Striving continuously to be the best in everything we do t*/5&(3*5: Fairness in business dealings and consistently respects the highest standard of business ethics t3&-*"#*-*5: Going the extra-mile to consistently deliver as promised t*//07"5*7&BOE130"$5*7& Continuously seek for new ways to deliver unique services and values. Smartly anticipating all challenges t536-:$"3& Being compassionate and bringing smiles to millions
Our SERVICE SOULS: t3&-*"#*-*5: Delivering as promised, consistently t$0/7&/*&/$& Making things easy for customers t$0.'035 Making customers feel good t'"*37"-6& Providing best-possible benefits t6/*26&&91&3*&/$& Creating ‘one-of-a-kind’ moments t'-&9*#-&40-65*0/ Smartly addressing customers’ need and expectations t3&$0(/*5*0/ Valuing customers by meaningful appreciation and respect
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
21
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Sejarah singkat Perseroan Filosofi Perseroan Menciptakan hubungan industrial jangka panjang yang harmonis antara Perusahaan dengan para pelaku bisnis, kreditur dan seluruh jajaran staff & karyawan guna mencapai tujuan perusahaan. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan akta No 36 tanggal 30 ktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali SH, notaris di Jakarta.Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang undangan Republik Indonesia dalam surat Keputusan No C36 79.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Agustus 2000, tambahan No 4955 Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan , terkahir dengan Akta 137 tanggal 27 juni 2013 keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng SH,SE,MH, notaris di Jakarta Menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Pemain Inbound/ Destination Management company yang di dukung oleh lebih dari 516 karyawan yang handal dan lebih dari 200 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarasteristik yang bergerak di bidang Inbound. Yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan membuat program perjalanan, seperti untuk Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours dan banyak lagi jasa lainnya yang kita berikan meliputi area: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, (NTB and NTT), Irian Jaya/Papua dan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Beroperasi di beberapa tujuan utama daerah pariwisata yang paling penting seperti : Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo dan masih merencanakan untuk membuka kantor perwakilannya di daerah tujuan wisata yang lainnya. Produk dan Layanan Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Program dan E-commerce. Produk unggulan perseroan adalah: Sumatera dan Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, Kalimantan. Dan juga permintaan yang tinggi untuk Incentive Group ke Bali, yang semuanya di kemas secara khusus, unik berdasarkan permintaan dari pelanggan Jenis Kendaraan Perseroan memiliki armada yang modern, dari jenis mobil kecil dan bus, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi besi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara dan Interior yang mewah. Ada 60 Unit Deluxe Bus, 40 unit Microbus, 9 unit commuter, 18 unit Elf, 85 unit Mini Bus APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan, operator pelayanan, dan incentive house/ planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pasifik, India, Iran dan lainnya. Perseroan mampu menyediakan produk dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis negeri. Perseroan masih aktif dalam keikutsertaan setiap tahun di beberapa pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania,Vakantieu Beurs Holland,VTB Reishappening Brussel, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malayasia dan ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping itu, perjalanan keliling dan promosi,
22
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
kemitraan jaringan pemasaran strategis, dan penyelenggaraan edukasi (FAM TRIP) memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01. TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dan Akta No. 158 tanggal 25 Juli 2013, keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.J.1. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-51073. AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013. Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusatdengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia). Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/ BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012. Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. tercatat sebagai Perusahaan Publik.
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
23
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
24
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile Company philosophy Create long-term industrial relations harmony between the Company and the business commuinity/stakeholder, creditors and all levels of staff and employees to achieve the company’s goals.
A Brief History of the company The company of PT Destinansi Tirta Nusantara Tbk was established by deed No. 36 dated 30 ktober 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali SH, notary in Jakarta.Akta this establishment approved by the Minister of Law and regulations of the Republic of Indonesia in Decree No. C36 79.HT. 01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the Official state in August 2000, an additional No 4955 the Company was established based on deed No. 36 dated 30 ktober 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali SH, notary in Jakarta.Akta this establishment approved by the Minister of Law and regulations of the Republic of Indonesia in Decree No. C36 79.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the Official Gazette in August 2000, an additional No 4955 Articles of Association of the Company has undergone several changes, the last with the Deed 137 dated 27 June 2013 both of Buntario Tigris Darmawa Ng SH, SE, MH, a notary in Jakarta Being a leading company, as a player Inbound / DestinatioManagement company that is supported by more than 464 skilled employees and more than 200 tour guides trained. The company develops its business competence, unique and has own character engaged in Inbound. Namely to serve and provide guidance to foreign tour operators, to provide services and create travel programs, such as for the Group, Individual, Incentive, Special Interest Tours, Overland Tours and many other services that we provide include areas: Sumatra, Java, Sulawesi, Bali, Lombok, (NTB and NTT), Irian Jaya / Papua and other tourist destinations in Indonesia. Operating in some of the main Tourism Destination, the most important tourist areas such as Bali, Yogyakarta, Lombok, Medan, Makassar, Labuan Bajo and still plans to open a representative office in other tourist destination Products and Services Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Programs and E-commerce. The company flagship product is: Sumatra and Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, and Borneo. And also a high demand for Incentive Group to Bali, all of which are in containers specifically, uniquely based on requests from customers Vehicle Type The Company has a fleet of modern, from small cars and bus types, such as speed limitation, Power steering, Seat belts and steel body construction quality is excellent. For the convenience of customers, the vehicle is equipped with reclining seats, air conditioning and a luxurious interior. There are 60 units Deluxe Bus, 40 units Microbus, 9 commuter units, 18 units of Elf, 85 units Mini Bus APV. The company is a wholesaler customer / operator tours, tours & travel, airline, operator services, and incentive house / planner that the majority come from countries of Central Europe and Eastern Europe, USA & Canada, Middle East and some Asia-Pacific region, India, Iran and other. The Company is able to provide products and competitive prices for the benefit of domestic business partners.
PROFIL PERUSAHAAN
Expo Romania, Vakantieu Beurs Holland, VTB Reishappening Brussels, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malayasia and ITCMA Bangkok indirectly raised the trademark Panorama. In addition, traveling around and promotions, strategic partnership marketing network, and implementation of education (FAM TRIP) provides the foundation for ensuring the continued growth of the market. The Company was established based on the Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Legislation Republic of Indonesia in Decree No. C3679.HT.01.01. TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in News of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955. Articles of Association of the Company been amended several times, most recently by Deed No. 137 dated June 27, 2013 and Act No. 158 dated July 25, 2013, both of Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, a notary in Jakarta, concerning changes in the Articles of Association in accordance with the provisions of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the Financial Services Authority (FSA) No. IX.J.1. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights in Decree No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 4, 2013. The Company and its subsidiaries (hereinafter the Group) are members of the business group Panorama Leisure. The Company start a commercial venture in January 2000. Head office is located in the complex Roxi Mas Blok E 2 / 5-7, Jalan KH Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusatdengan marketing office is located at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s offices located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, West Nusa Tenggara; Road SISINGAMANGARAJA XII No. 127 Ex. Sudirejo II district. Medan City; Road Bulukunyi No. 8, Makasar and RT.012 RW.004 Ex. Gorontalo district. Komodo district. West Manggarai, East Nusa Tenggara Group shareholders are PT Panorama Tirta Anugerah (located in Indonesia). The Company obtained a license as a travel agency of the Ministry of Tourism, Arts and Culture based on Decree No. Kep.394 / BPW / 12/1999 dated December 16, 1999; approval of a branch office in Bali travel agency of the Ministry of Tourism, Arts and Culture Bali Province No. 1767 / Kwl.Bali / Bd.1 / VII / 2000 dated July 21, 2000; approval of the travel agency branch offices in West Nusa Tenggara of Culture and Tourism Department of West Nusa Tenggara No. 556/26 / BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval of a branch office in Medan travel agency of the Department of Culture and Tourism of Medan No. 503 / 489.SK.HO.BR / BPW / MK / 2010 dated December 30, 2010; approval June 25, 2008, the Company obtained an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the FSA by letter No. S-4091 / BL / 2008 to conduct public offering on 215,000,000 shares of the Company at the price of Rp 200 per share. On July 8, 2008, all shares were listed on the Indonesia Stock Exchange. On December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares or the number of 715 million shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange. In 2008, PT Tirta Nusantara Tbk Destinations. listed as a public company.
The Company is still active in participation every year in several international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Checzh Republic, Matka Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
25
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
26
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Organisasi Perusahaan Corporate Organization Sructure
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
27
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Struktur dan Komposisi Kepemilikan Saham Perusahaan
Structure and Composition Shareholding Company
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat luas atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham dan pada tanggal 8 Juli 2008 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
June 25, 2008, the Company obtained an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) or now the FSA to conduct a public offering to the general public on 215,000,000 shares of the Company for Rp 200 per share and on 8 July 2008, all the shares were listed on the Indonesia Stock Exchange
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares or the number of 715 million shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek adalah sbb :
Nama dan Alamat Anak Perusahaan
Pt.Graha Destinasi
28
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
The share ownership in the Company based on notes made by Blue Chip Mulia, administrative bureau effect is as follows:
Company Profile Entitas Asosiasi
PROFIL PERUSAHAAN
Associated Companies
Entitas anak perusahaan yang di konsodilasikan termasuk persentase kepemilikan perusahaan adalah sebagai berikut :
A subsidiary company consolidate including the percentage ownership of the company is as follows:
15%FTUJOBTJ(BSVEB8JTBUB %(8 Berkedudukan di Jogjakarta, bergerak dalam bidang Biro perjalanan wisata merupakan perusahaan ventura bersama dimana Emiten melakukan penyertaan sebesar 51% kepemilikan. Beroperasi sebagai kantor cabang daerah Jogjakarta sejak tahun 2002 dengan alamat Jl.Laksda Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Tlp 0274488663 email : prmjog@indosat,net.id
PT.Destinasi Garuda Wisata (DGW) Based in Jogjakarta, is engaged in the Bureau of travel is a joint venture company in which the issuer made an investment amounting to 51% or 153 shares. Operating as a branch office since 2002 Jogjakarta area with Jl.Laksda address Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Phone 0274-488663 email: prmjog @ indosat.net.id
15(SBIB%FTUJOBTJ (% Berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan akta tanggal 19 Juli 2013 bergerak di bidang Perdagangan Umum (gedung kantor) merupakan perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan saham sebesar 90%, status masih belum beroperasi.
PT.Graha Destinasi (GD) Domiciled in Jakarta, established by deed dated July 19, 2013 is engaged in general trading (office building) is an association of companies with a stake of 90%, the status is still not in operation.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
29
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Struktur Grup Anak Perusahaan Structure of the Group Subsidiaries
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Corporate Organization Sructure
30
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
31
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Pemegang saham yang terhormat, Tahun 2014 Perseroan Mengejar momentum bisnis pariwisata sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan dunia pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Dari Eropa Amerika Kanada dan Pasar Asia. Walaupun kenyataannya di beberapa Negara Eropa masih terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan,namun Perseroan dengan segala usaha berhasil mempertahankan jumlah turis dari pasar tersebut bahkan dapat meningkatkan jumlah turis dari asia.
Dear Shareholders, Pursuing the Company’s 2014 tourism business momentum in line with government policy to promote the growth of world tourism and increase the number of tourist arrivals. From America, Canada , Europe and Asian markets. Despite the fact that in some European countries the economic crisis is still ongoing, but the Company with all the effort managed to maintain the number of tourists from these markets may even increase the number of tourists from Asia.
Walaupun Krisis ekonomi di beberapa negara Eropa masih berlangsung kini dan belum menunjukkan perbaikan, namun masih ada harapan besar untuk lebih baik kedepannya, Perseroan akan memusatkan lebih lanjut pada penciptaan hasil terbaik bagi para pemegang saham, memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi bagi pelanggan, penyeimbangan penghargaan atas hak dan kewajiban secara inovatif, serta memelihara integritas dan produktifitas Karyawan. Dengan manajemen yang berpengalaman berhasil mempertahankan pasar yang sudah ada dan membuka beberapa pasar baru, berkat dukungan sumber daya manusia yang terlatih sehingga siap untuk menghadapi segala tantangan dalam persaingan usaha. Perseroan telah membuat inovasi baru dalam mengemas beberapa product ungulan sesuai trend atau keinginan pasar. Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung program yang telah disusun oleh Direksi beserta jajarannya dalam rangka mempertahankan pasar yang ada serta dukungan untuk pengembangan usaha. Sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang telah digarikan oleh Kemenparekraf yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Terlepas dari segala tantangan yang di hadapi, perseroan telah berhasil menangani jumlah wisatawan mancanegara dengan kenaikan sebesar 2,7% dibandingkan dengan tahun 2013.
Although the economic crisis in some European countries is still going on now and has not shown any improvement, but there is still great hope for a better future, the Company will focus more on creating the best result for shareholders, provide high quality service for customers, balancing top award rights and obligations are innovative, and to maintain the integrity and productivity of employees.
Terima kasih, saya sampaikan kepada seluruh pemegang saham,mitra bisnis, jajaran direksi, managemen, dan seluruh karyawan atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan untuk Perseroan.
With experienced management managed to maintain existing markets and open up some new markets, thanks to the support of trained human resources so it is ready to face all the challenges of competition. The Company has made a new innovation in some of the best packaging product, to market appropriate product market trends . BOC fully supports the program which has been prepared by the Board of Directors and their staffs in order to maintain existing markets as well as support for business development. In line with the National Tourism Development Master Plan which has been plan by Kemenparekraf that make Indonesia a world-class tourism destination countries, competitive, and sustainable. Despite all the challenges faced, the company has managed to handle the number of foreign tourists with an increase of 2.7% compared to the year 2013. Thank you, I convey to all shareholders, business partners, board of directors, management and all employees for their contributions and dedication that has been given to the Company.
“Perseroan telah berhasil menangani jumlah wisatawan mancanegara dengan kenaikan sebesar 2,7%” The Company has managed to handle the number of foreign tourists with an increase of 2.7%
Jakarta, 22 April 2015 Atas Nama Dewan Komisaris PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Adhi Tirtawisata, S.H. Komisaris Utama | President Commissioner PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, Indonesia
32
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN Profil Dewan Komisaris Board of Commissione
Adhi Tirtawisata , SH KOMISARIS UTAMA President Commissioner Dilahirkan di Bogor pada tahun 1932, dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia di tahun 1955. Selain ia menjadi pendiri dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1995, ia juga menjadi Komisaris Utama di beberapa anak perusahaan Perseroan. Melakukan perjalanan wisata merupakan kegemarannya sejak usia muda, dan karena kegemarannya inilah ia telah melakukan suatu putusan yang penting dalam hidupnya yaitu mengganti namanya dengan menyandang kata ‘wisata’ sehingga ia dikenal dengan nama Tirtawisata. Ia meninggalkan profesinya sebagai pengacara dan memulai karirnya dengan memimpin sebuah biro perjalanan miliknya sendiri. Inilah yang menjadi cikal-bakal Perseroan dimana ia menjadi bapak kandung Panorama Leisure Group. Dengan “jam terbang” dan kiprah serta hasil karyanya di dalam kepariwisataan Indonesia, ia telah menjadi icon Pariwisata Indonesia. Di PANORAMA, ia dikenal sebagai sosok yang selalu memberikan pencerahan tentang industri pariwisata kepada seluruh jajaran di perusahaan. Ia menjadi seorang pemimpin dan motivator yang baik serta terhormat, dan selalu menjadi cermin serta idola bagi para penerusnya.
Adhi Tirtawisata was born in 1932 and graduated in 1955.with a Master of Law degree from University of Indonesia. He has been the company’s President Commissioner since 1995, and concurrently holds positions as Board of Commissary in several subsidiary companies. Traveling always has been his passion ever since young age. This great passion for Tourism has brought him to changing his family name to carry “wisata” (Tourism), becoming Tirtawisata. He left his first carrier as a lawyer to start managing a small travel company. After having a solid foundation through learning by doing from various key positions, he established his own company in 1972, so becoming the founding father of Panorama Leisure. By having quite a considerable “flying the Companys’ in the Indonesia travel and Tourism industry, he received industry-wide acknowledgements as one among Indonesian Tourism icons. In PANORAMA, not only he provides ‘Tourism business perspectives’, but dedicates himself as a coach, motivator and thus emerges as the respected person to all of his successors.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
33
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Budi Tirtawisata Komisaris Perseroan Board Commisioner
Lahir: di Jakarta pada April 1964. Memperoleh gelar sarjana di bidang Economics and Marketing, California State university, Sacramento pada tahun 1986. Menjabat sebagai komisaris Perseroan sejak tahun 2009. Perjalanan Karir: toTFLBSBOH%JSFLUVS6UBNB1FSTFSPBO toTFLBSBOH,PNJTBSJT15%FTUJOBTJ5JSUB Nusantara Tbk toTFLBSBOH,PNJTBSJT6UBNB15 Panorama PrimakencanaTransindo toTFLBSBOH,PNJTBSJT6UBNB15 Panorama Transportasi Tbk toTFLBSBOH,PNJTBSJT6UBNB15 Panorama Convex Indah to8BLJM%JSFLUVS6UBNB#BOL Artha Graha to8BLJM%JSFLUVS6UBNB#BOL Artha Prima to%JSFLUVS#BOL"SUIB(SBIB Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013
34
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Born: Jakarta in April 1964. He holds a degree in Economics and Marketing, California State University, Sacramento in 1986. He has served as commissioner of the Company since 2009. Career: tOPX%JSFDUPSPGUIF$PNQBOZ tQSFTFOU$PNNJTTJPOFSPG15 Destinations Tirta Nusantara Tbk tQSFTFOU1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPG15 Panorama Primakencana Transindo tOPX1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPG15 Panorama Transport Tbk tOPX1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPG15 Panorama Convex Indah t7JDF1SFTJEFOU%JSFDUPSPG#BOL Artha Graha t7JDF1SFTJEFOU%JSFDUPSPG#BOL Artha Prima t%JSFDUPSPG#BOL"SUIB(SBIB Basic Appointment Based on the Deed No. 227 dated June 30, 2011,
Company Profile Lahir: jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Selanjutnya berpartisipasi pada pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan luar negeri yaitu bidang Korespondensi Perdagangan tahun 1959, Pelatihan Perdagangan dan Jasa di New York School tahun 1967, Bidang Cargo Tariff 2281 tahun 1969, Passenger Tariff 683 di Honolulu School UBIVO o *OUFSQFSTPOBM .BOBHJOH Skills PANAM’S Training Cthe Companyse, New York pada tahun 1980. KLM Dynamic Skill for success cthe Companyse pada tahun 2000 Perjalanan Karir: Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/ Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/Shell Plaju. Pada tahun 19621980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan. Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013
PROFIL PERUSAHAAN
"VHVTUJOF$POTUBOUJOF3PCPU Komisaris Independen Indefendent commissioner
Born: Jakarta on August 3, 1937. Graduated in HBS (Dutch High School) in 1956. Subsequently participated in the training organized both inside and outside the country that is the field of trade Contact 1959, Training Trade and Services in the New York School 1967 , Sector 2281 1969 Cargo Tariff, Passenger Tariff 683 in Honolulu School in 1970, 531 - Managing Interpersonal Skills Training PANAM’S Cthe Companyse, New York in 1980. KLM Dynamic Skill for success Cthe Companyse in 2000 Training that followed: His career began in 1956 at the BPM / Shell Jakarta, later became Secretary of the Board of Directors of BPM / Shell Plaju. In 1962-1980 commence footsteps in the world of tourism as Manager Control & Management Services of Panamerican World Airways. From 1989-2000 served as Director of Canadian Airlines, and since 1980 is now the Director Iwata Nusantara, a travel company hers. As Independent Commissioner, Meity Robot together BOC can review the performance of the board, member or holder responsible role, including a charge of evaluating the performance of the Board of Directors, as individuals or teams, on a monthly joint meeting. The Board also conduct an assessment to measure the effectiveness of the supervision carried out and directly act also as Chairman of the Audit Committee. Basic Appointment Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013 ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
35
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
KINERJA PERSEROAN KAMI telah melakukan kerja keras di tahun 2014 dengan serangkaian keberhasilan, kegagalan, suka cita dan kebahagiaan. Ini telah menjadi perjalanan yang dalam dan bermakna dan memperdaya kehidupan kami dari adanya harapan dan kekuatan. Kami bergembira dengan kinerja kami kerena telah mempertahankan pertumbuhan pendapatan, juga arus kas yang cukup stabil. Ditengah persaingan yang begitu ketat perseroan telah memperlihatkan kinerja usaha yang cukup baik untuk tahun buku 2014, pertumbuhan usaha meningkat 10,7% menjadi Rp 330,5 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298,5 miliar. Sementara perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp. 70,6 miliar naik sebesar 6% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp. 66,6 miliar, sedangkan laba bersih mengalami penurunan 28,7% dari Rp 17,8 miliar menjadi Rp 12,7 miliar pada tahun 2013 yang disebabkan dengan meningkatnya beban bunga atas pembelian gedung di Cengkareng, dan menurunnya keuntungan selisih kurs, pencapaian hasil penjualan tersebut sudah sesuai dengan yang di targetkan Rp 310 miliar.
PERFORMANCE OF THE COMPANY We have done the hard work in 2014 with a series of successes, failures joy and happiness. It has been a deep and meaningful journey and deceives our lives from hope and strength. We were delighted with our performance because they keep maintaining revenue growth, cash flow is also fairly stable. Amid the competition is so tight that the company has demonstrated a fairly good business performance for the fiscal year 2014, business growth increased 10.7% to Rp 330.5 billion compared to the year 2013 by. Rp 298.5 billion. While the company recorded a gross profit of Rp. 70.6 billion, an increase of 6% compared to the year 2013, which amounted to Rp. 66.6 billion, while net income decreased 28.7% from Rp 17.8 billion to Rp 12.7 billion in 2013 due to increased interest expenses for the purchase of the building in Cengkareng, and a decrease in foreign exchange gains, the achievement of sales results it is consistent with that in the target of Rp 310 billion.
Data kunjungan wisatawan mancanegara Eropa, Amerika dan pasar Asia ke berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia lainya sudah semakin meningkat, seperti ke Bali, Jogjakarta, Bandung, Medan, Ujung pandang, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia Bagian Timur, dikarenakan semakin gencarnya promosi dan membaiknya infrastuktur dengan bertambahnya frequensi penerbangan dari berbagai maskapai baik lokal dan regional. Pariwisata Menjadi Pilar Ekonomi dunia, Negara besar seperti China dan Amerika serikat mulia menjadikan pariwisata sebagai salah satu perekonomianya. Alasanya di kawasan Asia Pasifik, Pariwisata secara langsung telah menyumbang produck domestic bruto 3.4 persen dan secara tidak langsung 8-9 persen. Di kawasan APEC , satu dari 11 pekerjaan di ciptakan oleh parawisata. Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia. Data World Travel and Tourism Council menunjukkan bahwa Indonesia menjadi Tujuan pariwisata yang populer di kawasan Asia Pasifik, yang mempunyai pertumbuhan dan potensi kedepannya. Secara signifikan industri Inbound telah terjadi kenaikan berdasarkan informasi dari kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, dimana jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada tahun 2014 mencapai 9.4 Juta, di bandingkan tahun sebelumnya 2013 sebanyak 8.8 juta. Terjadi kenaikan sebesar 7.2%. KENDALA PERSEROAN Di tengah persaingan bisnis pariwisata yang begitu ketat dan juga krisis di beberapa Eropa yang berkelanjutan ini menjadi kendala dan tantangan untuk perseroan, isu politik di timur tengah seperti ISIS juga memberikan dampak yang negative tujuan pariwisata di Indonesia event besar world cup 2014 di brazil juga menjadi tantangan, karena banyak dari wisatawan manca Negara mengalihkan liburannya ke Negara Brazil dan sekitarnya (Amerika latin). Dengan segala kendala dan tantangan tersebut perseroan telah membuat trobosan dengan mengembangkan/membuka pasar baru seperti pasar Scandinavian, Eropa utara, Amerika utara, Pasar Asia lainnya seperti India, China, Srilanka dan beberapa Negara di Timur Tengah sehingga perseroan berhasil menambah jumlah turis dari pasar tersebut. TATA KELOLA PERSEROAAN Mengingat pentingnya tata kelola yang baik dalam menjalankan roda organisasi serta manfaatnya dalam
36
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
The data of foreign tourists visiting Europe, America and Asian markets to the various tourist destinations in Indonesia other is increasing, such as Bali, Yogyakarta, Bandung, Medan, Ujung Pandang, West Nusa Tenggara and East Indonesia, due to the vigorous promotion and improvement of infrastructure with increasing flight frequencies from various local and regional airline. Being Pilar’s tourism economy, a large country such as China and the United States, declare that tourism as one of the sector to support their economy. The reason in the Asia Pacific region, tourism has directly contributed 3.4 per cent of gross domestic produck and indirectly 8-9 percent. In the APEC region, one of the 11 jobs created by tourism. Similar conditions also occur in Indonesia. Data from the World Travel and Tourism Council show that Indonesia has become a popular tourism destinations in the Asia Pacific region, which has a growth and future potential. Significantly inbound industry has been an increase based on information from the Ministry of Tourism and Creative Economy, where the number of tourist arrivals in 2014 reached 9.4 million, compared to the previous year 2013 as many as 8.8 million. An increase of 7.2%. OBSTACLES COMPANY In the middle of the tourism business competition is so tight and well and the crisis in some European sustainable is an obstacle and challenge for the company in the middle east political issues such as ISIS also provides a negative impact on Indonesia tourism destination great event in brazil world cup 2014 is also a challenge, because a lot of foreign tourists Country divert his vacation to Brazil and surrounding countries (Latin America). With all the obstacles and the challenges the company has made a breakthrough by developing / opening new markets such as the Scandinavian market, northern Europe, north America, Pasarasia such as India, China, Sri Lanka and several countries in the Middle East so that the company managed to increase the number of tourists from these markets. GOOD CORPORATE GOVERNANCE given the importance of good governance in running the organization as well as its benefits in promoting and developing the business, the current implementation of good corporate goverment or GCG ERUs are aligned with the business dynamics that occur. To that end, the company applying GCG integrated with compliance management, risk menegemen and internal pengedalian. This step we have
Company Profile memajukan dan mengembangkan usaha, saat ini penerapan good corporate goverment atau GCG terus diselaraskan dengan dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya, perseroan menerapkan GCG yang terintergrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen resiko dan pengedalian internal. Langkah ini kami tempuh sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis dan mampu mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup perseroan sehingga penerapan GCG merupakan salah satu langkah bagi perseroan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang professional , transparan dan efesien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan akuntanbilitas, dapat dipercaya, bertangung jawab, dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada pemegang saham, dewan komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan. Mengingat pentingnya GCG, maka dewan komisaris dan direksi menyadari sepenuh bahwa GCG yang baik merupakan ranah penting dan instrument strategis bagi perseroan dalam mencapai tujuan dan target perusahaan, serta untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. SUMBER DAYA MANUSIA Pereseroan berserta anak perusahaan memperkerjan 516 karyawan yang tersebar di beberapa kota yaitu Jakarta, Jogjakarta, Medan, Makassar, Labuan Bajo, Lombok dan Bali menyadari pentingnya peran dan kedudukan karyawan dalam seluruh kegiatan perseroan untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang, perseroan menyusun program pengembangan sumber daya manusia secara lengkap dan utuh dan terencana, serta terukur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan solidaritas karyawan. Proses rekruitmen dilakukan secara ketat untuk menjaring tenaga kerja berbakat, kompeten dan berkarakter yang akan di didik menjadi karyawan yang terampil, professional, berdedikasi, disiplin berintergritas, bertangung jawab semangat untuk maju, bekerjasama dalam teamwork dan berkontribusi sepenuh hati untuk mencapai target perusahaan. Kami merangkumnya dalam moto perseroan yaitu perusahaan menjadi pilihan karyawan, pilihan pelanggan dan pilihan investor dan berlandaskan semangat untuk maju. PENUTUP Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seleuruh karyawan sehingga perseroan dapat mencapai kinerja yang baik selama tahun 2014. Semoga pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi karyawan perseroan yang telah memberikan kontribusi yang positif kepada perseroan. Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham atas segala dukungan yang diberikan sehingga pada tahun 2014 peseroan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada para mitra usaha, mitra kerja, pelanggan dan pemangku kepentingan lain atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada perseroan. Demikian laporan kinerja usaha selam tahun 2014 ini disampaikan kepada para pemegang saham dan publik. Perseroan terus melakukan penetrasi pasar secara agresif dan berkesinambungan untuk terus memantapkan posisi perseroan sebagai market leader.
PROFIL PERUSAHAAN
taken is in line with business performance management and is able to deliver the organization achieve viability of the company so that the implementation of GCG mereupakan one step for the company to enhance and maximize enterprise value (corporate value), encourages professional company pengelolaaon transparent and efecient by increasing the transparency principle Accountability, trustworthy, responsible, and fair so that it can better fulfill its obligations to shareholders, board of directors, business partners and stakeholders. Given the importance of good corporate governance, the board of commissioners and directors realize full well that GCG shutter mereupakan important and strategic instrument for the company in achieving our goals and objectives, as well as to provide more value to shareholders and other stakeholders.
HUMAN RESOURCES The Company along with subsidiary employed 516 Staff spread out in several cities, namely Jakarta, Yogyakarta, Medan, Makassar, Labuan Bajo, Lombok and Bali realized the importance of the role and position of the company’s employees in all activities to achieve short-term and long-term, the company The companya has the program resource development Human resource, wellplanned, and measured aimed at improving the quality of employees’ competence and solidate The process of recruitment is done strictly for capturing talented workforce, competent and character in students that will become skilled employees, professional, dedicated, disciplined berintergritas, untukmaju responsible spirit, teamwork and collaboration in contributing wholeheartedly to achieve its targets. We summarize the company’s motto that the company be Ilihan employee, customer choice and the choice of investors and berladaskan spirit to move forward, CLOSING Finally, we express our thanks and appreciation to all, that the company can achieve good performance during the year 2014. Hopefully this achievement is the result of hard work and dedication of the company and employees who have contributed positively to the company. We also thanked and acknowledged highest to shareholders for all the support given so that in 2014 the company may be able to continue to carry out various development. Our appreciation also goes to our business partners, customers and other stakeholders for the cooperation and support given to the company. herewith the reports for 2014 presented to the shareholders and the public. The Company continues to aggressively market penetration and sustainable to continue to solidify the company’s position as market leader.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
37
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Profil Direksi Profil Director
DHARMAJANTO TIRTAWISATA Direktur Utama President Director Lahir: di Jakarta pada pada tanggal 25 Desember 1967. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2000. Sejak tahun 1995 telah menjabat sebagai Direktur Perseroan. Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari California State University, Sacramento, Amerika Serikat pada tahun 1990. Perjalanan Karir: toTekarang Direktur Utama PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk tosekarang Komisaris PT. Panorama Primakencana Transindo toTFLBSBOH,PNJTBSJT15%FTUJOBTJ(BSVEB8JTBUB toTFLBSBOH,PNJTBSJT6UBNB15%VUB$IBOESB,FODBOB toTFLBSBOH,PNJTBSJT6UBNB15,FODBOB5SBOTQPSU toTFLBSBOH,PNJTBSJT151BOPSBNB$POWFY*OEBI toTFLBSBOH8BLJM%JSFLUVS6UBNB1U1BOPSBNB4FOUSB wisata
Born: in Jakarta on December 25, 1967. He has served as Director of the Company since 2000.1995 has served as a Director of the Company. Earned his Bachelor of Business Administration from California State University, Sacramento, USA in 1990. Career: tQSFTFOU$PNNJTTJPOFSPG151BOPSBNB1SJNBLFODBOB Transindo tQSFTFOU$PNNJTTJPOFSPG15(BSVEB5SBWFM Destinations tQSFTFOU1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPG15"NCBTTBEPS Chandra Kencana tQSFTFOU1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPG15,FODBOB Transport tOPX$PNNJTTJPOFSPG151BOPSBNB$POWFY*OEBI tOPX%JSFDUPSPG15%FTUJOBUJPOT5JSUB/VTBOUBSB5CL tQSFTFOU%FQVUZ%JSFDUPSPGUIF$PNQBOZ
Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013. Basic Appointment Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013
38
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
30$,:8*46%"13"1653"/50 Direktur Operasional Operational Director Lahir: Dilahirkan di Purworejo pada tahun 1964 dan berbekal hasil pendidikannya di berbagai institusi pendidikan dan pelatihan, antara lain di Cornell University School of Hotel Administration dan The American Hotel & Motel Association
Born : Purworejo in 1964 and armed with the results of studies in various educational and training institutions, among others, in the Cornell University School of Hotel Administration and The American Hotel & Motel Association
Perjalanan Karir: Pada tahun 1996, ia bergabung di Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Direktur hingga sekarang. Dalam peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai Direktur, ia memimpin kegiatan operasional anakanak perusahaan yang berbasis wisata INBOUND di dalam Perseroan dengan lebih banyak bertugas secara langsung di Bali sebagai pusat kegiatan wisata INBOUND atau juga dikenal sebagai ‘ikon’ pariwisata Indonesia.
Career:In 1996, he joined the Company with his last position as Director until now. In the role, duties, and responsibilities as a director, he led operational activities children INBOUND tour company based in the Company with more served directly in the center of Bali as a tourist activity INBOUND also known as the ‘icon’ of Indonesian tourism.
Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013.
Basic Appointment Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013,
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
39
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Lahir: Lahir di Jakarta tahun 1963. Bergabung dengan PANORAMA sejak 1996 sebagai Finance Manager sehingga menjadi salah satu pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dan administrasi perseroan. Perjalanan Karir: t1FMBOHJ.PCJMJOEP1MB[BUBIVO t#FSMJBO.PCJM t"ENJOJTUSBUJPO)FBE"VUP3BNB1FSLBTB pada tahun 1991-1995. Dasar Pengangkatan Berdasarkan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013.
HIE LUANG KIAUW Direktur Keuangan Finance Director Born in Jakarta in 1963. Joined PANORAMA since 1996 as Finance Manager so that it becomes one of the leaders responsible for the financial and administrative activities of the company.
Career: t.PCJMJOEP1MB[B1FMBOHJZFBST t%JBNPOE$BST t"ENJOJTUSBUJPO)FBE"VUP3BNB1FSLBTBJO 1991-1995.
Basic Appointment Based on the Deed No. 137 dated June 27, 2013,
40
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Analisa Pembahasan Manajemen
44
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Industri Kondisi Perekonomian
Industry Overview Economic Conditions
PANORAMA Destination merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Perencanaan, Pengelolaan, Penanganan dan Penjualan Destinasi di Indonesia. Hingga saat ini Perseroan merupakan perusahaan Destination Management terdepan di Indonesia dengan memiliki kantor operasional di Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Lombok, Labuan Bajo, dan Makassar. Perseroan berhasil mempertahankan/mendatangkan wisatawan mancanegara dengan tetap mengutamakan pangsa pasar Eropa dan mengembangkan pasar baru di Eropa Utara (Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia), dan Eropa Timur (Rumania, Serbia, Bulgaria, Hungaria, Latvia). Pasar Amerika dan Kanada masih tetap menjadi andalan dan terus dikembangkan. Pasar Asia (South East Asia) Perseroan sudah mendatangkan turis dari pasar ini seperti; Malaysia,Singapore,Vietnam dll. Sementara Perseroan sudah berhasil pula masuk ke pasar Asia lainnya seperti ; India, Srilanka, Timur tengah dan Cina.
PANORAMA Destination is a company engaged in the planning, management, and sales Handling Destinations in Indonesia. Until now the Company is a leading Destination Management Companies in Indonesia with an operational office in Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Lombok, Labuan Bajo, and Makassar. The company managed to maintain / bring tourists while maintaining the share of the European market and develop new markets in Northern Europe (Finland, Denmark, Sweden, Norway), and Eastern Europe (Romania, Serbia, Bulgaria, Hungary, Latvia). American and Canadian markets are still the mainstay and continues to be developed. Asian markets (South East Asia) Company has been bringing tourists from this market such as; Malaysia, Singapore, Vietnam etc. While the Company has managed to also get into other Asian markets such as; India, Sri Lanka, the Middle East and China
Perseroan memandang bahwa trend kenaikan setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui gateways di Indonesia merupakan peluang bisnis yang sangat besar. Dengan strategi dan deversifikasi produk serta melakukan sales dan marketing yang berkelanjutan , akan memperkuat usaha dan kinerja perseroan. Stabilitas politik dan perekonomian nasional berpengaruh terhadap dunia industri khususnya sektor pariwisata. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa minat untuk berwisata sejalan dengan situasi dan kondisi perekonomian nasional, keamanan yang kondusif serta stabilitas politik.
The Company believes that the upward trend every year the number of foreign tourists who entered through gateways in Indonesia is a huge business opportunity. With the strategy and diversification of products and conduct ongoing sales and marketing, will strengthen the company’s operations and performance. Political stability and national economy, especially industry’s influence on the tourism sector. It can not be denied that the interest for sightseeing in line with the situation and condition of the national economy, stable security and political stability.
Kementrian Pariwisata pada tahun 2015 menargetkan target kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara dan tahun lalu telah tercapai jumlah 9,4 juta wisatawan ke Indonesia. Panorama Destination turut serta berperan aktif dalam pencapaian tersebut dengan terlibat langsung pada event promosi dan pameran baik didalam negeri maupun diluar negeri Hal tersebut akan mendorong para pelaku wisata dan maskapai penerbangan bekerja sama untuk mengisi load factor pesawat dengan menyediakan banyak alternatif wisata bagi masyarakat, mulai dari rekreasi ke objek wisata, hingga kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).
The Ministry of Tourism in 2015 to target the target of 12 million foreign tourists visit and last year had reached 9.4 million the number of tourists to Indonesia. Panorama Destination participated actively participate in the achievement by directly engaging in promotional events and exhibitions both in the country and abroad It will encourage tourism stakeholders and airlines to work together to fill the aircraft load factor by providing many travel alternatives for the community, ranging from recreation to attractions, to the activities of the MICE (meetings, incentive, conference, and exhibition).
Sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan daya tarik, promosi terpadu dan berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia.
In line with the National Tourism Development Master Plan is to make Indonesia as world class tourism destination countries, competitive, and sustainable. Efforts need to be made in line with that vision is improving the competitiveness of the tourism product, development of the attraction, promotion of integrated and sustainable, as well as institutional development and human resources. Priorities in the development of tourism in Indonesia in the future, namely the existing destinations will be developed, developing new destinations, maritime travel and special interest tours. For maritime travel and special interest that will be developed are: cultural and historical attractions, nature tourism and ecotourism, sport and leisure travel, cruise tours, culinary tours and shopping, health and fitness, travel conventions, incentives, exhibitions and events. Nationally, tourism destination development will be focused on the 16 National Tourism Strategic Area (KSPN) associated with the tourist village, community recreation centers, tourist market, creative zone, a tourist attraction as well as cooperation and partnership.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan
Finance Overview
Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan Keuangan telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny.
Financial review will be detailed in this section refer to the Financial Statements for the year ended December 31, 2014 and 2013. The Financial Statements have been audited by KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Consolidated statement of income
Dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs
Pendapatan Usaha Pada tahun 2014, jumlah pendapatan meningkat 10,72% menjadi Rp 330.5 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298.5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari jenis produk paket perjalanan wisata inbound dan optional.
Revenue In 2014, total revenue increased by 10.72% to Rp 330,5 billion, compared to 2013 with Rp 298,5 billion. Such increase was primarily caused by increase the revenue from the increase of the Package Tours and optional tours
Beban Pokok Pendapatan Pada tahun 2014, jumlah beban pokok pendapatan meningkat 12,07% menjadi sebesar Rp 259,9 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 231,9 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan berdasarkan jenis produk untuk jenis produk paket perjalanan wisata ,opsional dan penyusutan. Tidak terdapat transaksi pembelian dengan pihak pemasok yang melebihi 10% dari beban pokok pendapatan.
Direct Cost In 2014, total cost of revenue increased by 12.07% to Rp 259,9 billion compared to 2013 at Rp231,9 billion. The increase was triggered by the increase of income from package tours and optional. There were no purchasing transactions with suppliers which exceed 10% of the cost of revenue
Gross Profit Laba Kotor Pada tahun 2014, jumlah laba kotor meningkat 6,0 % menjadi Rp 70,6 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 66,6 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya optimalisasi beban langsung.
In 2014, total gross profit increased by 6.0% to Rp 70,6 billion, compared to 2013 which was amounted to Rp 66,6 billion. The improvement was mainly caused by the increase in operating revenue and the increasing number of high-margin products which provided significant contributions to Company’s profit
Tax expense Beban Pajak Pada tahun 2014 jumlah beban pajak menjadi Rp 4,5 miliar, menurun 25,0% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 6 miliar. Menurunnya beban pajak disebabkan turunnya pajak tangguhan karena adanya perbedaan perhitungan fiskal beda waktu penyusutan.
In 2014 the amount of the tax expense to Rp 4.5 billion, down 25.0% compared to the year 2013 amounting to Rp 6 billion. The reduced tax expense due to lower deferred taxes due to differences in the calculation of the time difference fiscal depreciation.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
45
Analisa Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2014 Aset meningkat 13,37%. Total Liabilitas meningkat 19,69% dan Ekuitas meningkat 8,04%.
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION In 2014, Assets increased by 13,37%, total liabilities increased by 19,69%, while Equity increased by 8.04%.
ASET
ASSETS
Aset Perseroan terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, sedangkan aset tidak lancar terdiri dari piutang pihak berelasi non-usaha, biaya dibayar dimuka jangka panjang, aset pajak tangguhan, investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, properti investasi dan aset lain-lain.
Company Assets are comprised of current and non-current assets. Current assets include cash and cash equivalents, term deposits with limited disbursement, and accounts receivable. Non-current assets cover receivables from non-business related parties, long-term prepaid expenses, deferred tax assets, investment in associates, fixed assets investment properties, and other assets.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(Dalam Miliar Rupiah)
Pada tahun 2014, jumlah aset lancar sebesar Rp 71 miliar menurun -27,03% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 97,3 miliar. Menurunnya aset lancar disebabkan karena tingginya pengadaan barang modal.
In 2014, total current assets amounting to Rp71 billion decrease by -27,03% Compared to 2013 at Rp97,3 billion. The decrease is was largely purchase of vehicles and other equipments which was budgeted on CAPEX
Sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2014 sebesar Rp 263,9 miliar meningkat 33,28% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 198 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh tingginya pengadaan barang modal.
Meanwhile, total non-current assets in 2014 amounting to Rp263,9 billion increased by 33,28% compared to 2013 at Rp198 billion. The increase was largely triggered by purchase of vehicles and other equipments which was budgeted on CAPEX
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES DAN EQUITIES Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, beban akrual, pendapatan diterima dimuka dan bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (utang bank dan utang pembelian aset tetap).
Current liabilities Liabilities comprise short-term and long-term liabilities. Shortterm liabilities include short-term bank payables, accounts payable, other payables, tax payables, accrual expenses, unearned revenue, and part of long-term liabilities maturing within the period of one year (bank payables and fixed assets purchasing payables). (Dalam Miliar Rupiah)/ in billion Rupiah
Tahun
Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 34,16% menjadi sebesar Rp 86 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 64,1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena penggunaan modal kerja untuk pengadaan barang modal.
46
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Current liabilities Increased by 34,16% to Rp86 billion, Compared to 2013 at Rp64,1 billion.The increase was largely triggered by the procurement of cash advance for fixed assets, i.e., vehicles, and software
Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang terdiri dari Utang pihak berelasi non-usaha, liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitias pajak tangguhan, liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
Non Current Liabilities Non current liabilities include payables from non-business related parties, long-term liabilities after deduced by part maturing within the period of one year, deferred tax liability, long-term employee benefits liability and other liabilities.
Jumlah liabilitas jangka panjang naik 6,81% menjadi Rp 76,8 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 71,9 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya utang pihak berelasi non-usaha dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
Total Non Current liabilities decreases by 6,81% to Rp76,8 billion, compared to 2013 at Rp 71,9 billion. The increase was mainly caused by relate parties and long-term employe benefit realiabilities.
Ekuitas
Equity
Ekuitas (modal) terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba dan kepentingan non pengendali. Jumlah ekuitas yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 172 miliar meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 159,2 miliar.
Equity (capital) consisting of capital stock, additional paid-in capital, retained earnings and non-controlling interests. Total equity ended December 31, 2014 was Rp 172 billion increase compared to the year 2013 amounting to Rp 159.2 billion
Tahun
Dalam jutaan rupiah/ in million Rupiahs
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
47
Analisa Pembahasan Manajemen ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus kas dari aktifitas operasi terjadi sebagai akibat dari biaya dan pendapatan operasional Perseroan. Kas keluar dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp 67,02 miliar, sedangkan pada tahun 2013 aktivitas operasi mengakibatkan adanya pengeluaran sebesar Rp 36,79 miliar. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh adanya penaikan penerimaan kas hasil opersional.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash flows from operating activities occurred as a result of the Company’s costs and operating income. Cash outflow from operating activities amounted to Rp 67.02 billion, whereas in 2013 operating activities resulted in the expenditure of Rp 36.79 billion. The increase was caused by the raising of cash receipts operational results.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perseroan mencatat arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp 52,9 miliar, sedangkan tahun 2013 tercatat sebesar Rp 81 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun lalu perseroan melakukan pelepasan aset tetap, serta adanya kenaikan uang muka aset tetap
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES The Company recorded cash flow from investing activities amounted to Rp 52.9 billion, while in 2013 was recorded at Rp 81 billion. This decrease was primarily due to last year the company did release fixed assets, as well as an increase in fixed asset advances
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2014 tercatat sebesar Rp -23,8 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 senilai Rp 43,6 miliar. Hal ini disebabkan adanya pembayaran hutang bank yang lebih besar dibanding tahun lalu.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash flow from financing activities in 2014 amounted to Rp -23.8 billion, lower than in 2013 amounting to Rp 43.6 billion. This is due to the repayment of bank loans larger than last year
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG Rasio Likuiditas Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja berkelangsungan dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas. Tingkat likuiditas Perseroan dapat dilihat dari current ratio. Hal ini juga menunjukkan peningkatan kesanggupan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2014 ditunjukan dengan nilai current ratio. Pada tahun 2014 current ratio adalah sebesar 82.55 % lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar 151.79%. Meskipun demikian, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk terus mempertahankan tingkat likuiditas tertentu guna menjamin ketersediaan dana untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas dapat dilihat dari rasio utang terhadap aset atau Debt to Assets Ratio (DAR) dan rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). DAR digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang, sedangkan DER digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. Pada tahun 2014 nilai DAR sebesar 48.63% lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 46,09%, sedangkan nilai DER 2014 sebesar 94.18% dibandingkan tahun 2013 sebesar 85.53% Rasio solvabilitas ini masih dalam tingkat yang memadai.
48
Management Discussion and Analysis
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
LIQUIDITY AND SOLVENCY Liquidity Ratio The Company maintains sufficient funds to finance working capital needs sustainable by maintaining sufficient amount of cash and cash equivalents are easily converted into cash when it suffered an unexpected interruption of cash collection. The Company’s liquidity level can be seen from the current ratio It also shows an increase in the Company’s ability to meet its short-term liabilities in 2014 indicated by the value of the current ratio. In 2014 the current ratio amounted to 82.55% lower than in 2013 amounted to 151.79%. Nonetheless, the Company has sufficient liquidity to meet its short-term liabilities This is in line with the objectives of the Company to continue to maintain a certain level of liquidity in order to ensure the availability of funds to support the operations and development of the company. Solvency ratio The solvency ratio can be seen from the ratio of debt to assets or Debt to Assets Ratio (DAR) and the ratio of debt to equity or Debt to Equity Ratio (DER). DAR is used to measure the part of the assets used to secure the overall liabilities or debts, while the DER was used to measure part of their own capital as collateral for liabilities or debt overall. In 2014 the DAR value amounted to 48.63% higher than in 2013 amounted to 46.09%, while the value of DER in 2014 amounted to 94.18% compared to the year 2013 amounted to 85.53%. solvency ratio is still within an acceptable level
Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Pada tahun 2014 komposisi struktur modal Perseroan terdiri dari 48,63% liabilitas, 51,37% ekuitas yang digunakan untuk membiayai aktiva. Perseroan telah mengelola permodalan dengan mempertimbangkan perkembangan dan keberlanjutan bisnis perseroan ke depannya.
In 2014 the composition of the Company’s capital structure consists of 48.63% liabilities, 51.37% equity used to finance assets. The Company has been managing capital by considering the development and sustainability of the company’s business in the future.
CAPITAL STRUCTURE
Tinjauan Operasi Per kelompok wisata Aktivitas operasi Perseroan terdiri dari empat kelompok wisata yaitu overland, beach holiday, incentive, dan lain lain. Masing-masing segmen berkontribusi penting bagi pencapaian laba konsolidasi Perseroan.
Overview of Operations Per group tour Operating activities of the Company consists of four groups, namely overland travel, beach holiday, incentive, and others. Each segment contributes importantly to the achievement of the Company’s consolidated earnings.
Pada tahun 2014 jumlah pendapatan usaha segmen konsolidasi mencapai Rp 330,559 Juta, meningkat 10,7%, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 298,510 Juta. Segmen terbesar yang mendukung pendapatan usaha adalah dari usaha perjalanan wisata Overland.
In 2014 the number of consolidated segment operating revenues reached Rp 330.559 million, an increase of 10.7%, compared to the year 2013 amounted to Rp 298.510 million. The largest segment that supports revenue is from business trips Overland.
Pendapatan usaha dari segmen perjalanan Overland berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 59.95%, segmen Beach Holiday sebesar 17,52%, incentive sebesar 17,12%, serta lainnya berkontribusi sebesar 5,40%.
Pendapatan usaha dari segmen perjalanan Overland berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 59.95%, segmen Beach Holiday sebesar 17,52%, incentive sebesar 17,12%, serta lainnya berkontribusi sebesar 5,40%.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
49
Analisa Pembahasan Manajemen
50
Management Discussion and Analysis
Prospek Usaha 2015
Business Prospects in 2015
Pariwisata Indonesia secara khusus akan mendapatkan momentum karena Asia Pacific merupakan kontributor terbesar pariwisata dunia UFSCFTBSEJBOUBSBEBFSBIMBJOEJEVOJB%FOHBOEJCFSMBLVLBOOZBo beberapa peraturan baru diantaranya penambahan negara-negara bebas visa sebanyak 45 negara jelas akan mendorong kedatangan wisman ke Indonesia. Walaupun ekonomi global mengalami perlambatan namun untuk beberapa daerah yang menjadi pasar perseroan sedang mengalami perbaikan semisal Amerika Serikat dan Kanada. Oleh karenanya perseroan menjajaki diversifikasi produk antara lain dengan membuka destinasi baru dan produk inbound cruise, sebuah produk layanan yang menangani kapalkapal pesiar yang berlabuh didaerah-daerah wisata. Faktor keamanan dan politik tentu menjadi kunci bagi pertumbuhan usaha, dimana terbukti Indonesia tetap aman walaupun pada tahun 2014 terjadi tahun politik dengan pemilihan presiden dan parlemen. Situasi kondusif akan terus mampu menjadi faktor perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan adanya strategi bisnis dan diversifikasi produk, Perseroan optimis mampu menembus tantangan di masa depan.
Indonesian tourism in particular will gain momentum as the Asia Pacific is the largest contributor among the largest world tourism other regions of the world. With the enactment of the new regulations include the addition -Some countries visa-free clear as many as 45 countries will encourage the arrival of foreign touriststoIndonesia. Although the global economic slowdown, but for some areas of the market that the company is experiencing improvements such as the United States and Canada. Therefore, the company exploring diversification of products, among others, by opening new destinations and inbound cruise product, a service product that handles cruise ships that dock area tourist areas.Security and political factors would be key to the growth of the business, which proved to Indonesia remains secure even though in 2014 occurred in politics with presidential and parliamentary elections. Conducive situation will continue to be able to become a factor for the company continue to grow and develop. With the business strategy and product diversification, the Company is optimistic able to penetrate the challenges of the future.
Perseroan aktif dalam keikutsertaan setiap tahun di beberapa pameran wisata internasional, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, Top Resa Paris, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Czech Republic, MATKA Finland, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Rumania, Vakantiebeurs Holland, VTB Reishappening Antwerp, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, MATTA fair Malaysia dan ITCMA Bangkok secara tidak langsung mengangkat merek dagang Panorama. Disamping itu, perjalanan keliling dan promosi, kemitraan jaringan pemasaran strategis, dan penyelenggaraan edukasi (FAM TRIP) memberikan landasan untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.
The Company is active in participation every year in several international travel fairs, among others, the International Tourisme Bourse / ITB Berlin, World Travel Market London, Top Resa Paris, ASEAN Travel Forum / ATF, Arabian Travel Mart / ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association / PATA Mart , UTAZA Travel Fair Hungarian, MADI Travel Mart Czech Republic, Finland Matka, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Bucharest Holiday Expo Romania, Vakantiebeurs Holland, VTB Reishappening Antwerp, Rimini Italy Travel Mart, ITB Asia Singapore, Malaysia and MATTA fair ITCMA Bangkok indirectly raised the trademark Panorama. In addition, traveling around and promotions, strategic partnership marketing network, and implementation of education (FAM TRIP) provides the foundation for ensuring the continued growth of the market.
Tahun 2015, perseroan berupaya mempertahankan jumlah wistawan Eropa ditengah melemahnya nilai tukar Euro terhadap US Dollar dengan dukungan penerbangan langsung oleh maskapai QFOFSCBOHBOCBJLOBTJPOBMTFQFSUJ(BSVEB*OEPOFTJBEBSJ+BLBSUBo London (Inggris) dan Amsterdam, Emirates yang membuka route baru langsung ke Denpasar Bali dan Turkish Airlines yang memulai penerbangan langsung dari Istanbul ke Jakarta. Sejalan dengan rencana pemerintah menggiatkan tingkat kedatangan wisatawan Tiongkok sebesar 10 juta wistawan dengan memberikan fasilitas bebas visa membuka route baru di 7 daerah di Tiongkok dimana perseroan terlibat aktif untuk turut serta dengan mengadakan sales trip di kota besar Tiongkok. Kota - kota yang mempunyai penerbangan langsung ke Indonesia sebagai berikut ; Shanghai , Beijing , Guang Zhou , Xiamen , Shenzhen , Su Zhou dan Huang Zhou . Usaha yang dilakukan perseroan dalam mengembangkan pasar Asia secara positif terlihat secara signifikan terutama pasar India, Srilangka, Vietnam dan negara ASEAN lainnya.
In 2015, the company seeks to maintain the number of European tourists in the weakening of the exchange rate of the Euro against the US Dollar with the support of direct flights by airlines such as Garuda Indonesian national from Jakarta - London (UK) and Amsterdam, Emirates is opening a new direct route to Denpasar Bali and Turkish Airlines started direct flights from Istanbul to Jakarta. In line with the government’s plan to intensify the level of Chinese tourist arrivals amounted to 10 million tourists by providing visa-free facility opens a new route in 7 regions in China where the company is involved actively to participate by holding a sales trip in the big cities of China. City - a city that has direct flights to Indonesia as follows; Shanghai, Beijing, Guang Zhou, Xiamen, Shenzhen, Su Zhou and Huang Zhou. The company’s efforts in developing the Asian market looks significantly positively market mainly India, Sri Lanka, Vietnam and other ASEAN countries.
Begitu pula Wisata Maritim, perseroan terlibat aktif di tahun 2015 mengatur kedatangan wisatawan Cruise dengan bendera Panorama Prestige melalui pelabuhan Belawan Medan, Semarang, Makassar dan Pulau Komodo sebagai destinasi utama. Beberapa kegiatan pariwisata di daerah mempengaruhi minat kunjungan wisatawan mancanegara seperti Festival Danau Toba, Pesta Kesenian Bali, Tour d’Singkarak, Festival Tambora, Sail Komodo dan kegiatan pariwisata yang bersifat lokal. Hal tersebut mendorong para pelaku wisata dan maskapai penerbangan bekerja sama untuk mengisi load factor pesawat dengan menyediakan banyak alternatif wisata bagi masyarakat, mulai dari rekreasi ke objek wisata, hingga kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).
The company has actively involved maritime Tourism in the 2015 set with a flag Panorama Prestige Cruise where handel tourist through the port of Belawan Medan, Semarang, Makassar and Komodo Island as the main destination Some tourism activities in the region affect the interest of tourist arrivals as Lake Toba Festival, Bali Arts Festival, the Tour d’Singkarak, Tambora Festival, Sail Komodo and tourism activities locally.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
It encourages tourism stakeholders and airlines to work together to fill the aircraft load factor by providing many travel alternatives for the community, ranging from recreation to attractions, to the activities of the MICE (meetings, incentive, conference, and exhibition).
Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen Jenis Kendaraan Kami memiliki armada yg modern, dari jenis mobil kecil dan bus, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi besi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara dan Interior yg mewah. Total komposisi 60 Unit Deluxe Bus, 40 unit Microbus, 16 unit commuter, 18 unit Elf, 85 unit Mini Bus APV. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/ tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan,operator pelayanan, dan incentive house/planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pasifik, India, Iran dan lainnya. Perseroan mampu menyediakan produk dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis negeri.
Vehicles Type We have a modern fleet which, of types of small cars and buses, such as speed limitation, Power steering, Seat belts and steel body construction quality is excellent. For the convenience of customers, the vehicle is equipped with reclining seats, air conditioning and luxurious interior is distinguished. Total composition 60 Unit Deluxe Bus, Microbus 40 units, 16 units commuter, 18 units of Elf, 85 units Mini Bus APV. The company is a wholesaler customer / operator tours, tours & travel, airline, operator services, and incentive house / planner that the majority come from countries of Central Europe and Eastern Europe, USA & Canada, Middle East and some Asia-Pacific region, India, Iran and other. The Company is able to provide products and competitive prices for the benefit of domestic business partners.
OUTLOOK THE FUTURE BUSINESS TINJAUAN MASA DEPAN t1BTBSSFHJPOBMCFSLFNCBOHTFJSJOHEFOHBONPNFOUVN dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. t3FODBOB,FCJKBLBO'SFF7JTB1PMJDZ VOUVLOFHBSBEJ sambut antusias oleh pasar khususnya Pasar Eropa. t1FSTFSPBOTFDBSBTUSBUFHJTNFMBLVLBOMBOHLBI pengembangan produk demi meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan secara aktif melakukan atau menghadiri road show, trade show di beberapa Negara-negara di Benua Eropa, Amerika, Afrika dan Arab dan tentunya potensi pasar inbound di wilayah regional. t1FOBNCBIBO'BTJMJUBTCBOEBSBJOUFSOBUJPOBMEJ*OEPOFTJB berpotensi menarik penerbangan langsung dari luar negeri, sehingga dapat menambah pintu masuk wisatawan Kebeberapa tujuan wisata di Indonesia t%JCVLBOZBQFOFSCBOHBOMBOHTVOHPMFICFCFSBQBNBTLBQBJ QFOFSCBOHBOTFQFSUJ(BSVEB*OEPOFTJBEBSJ+BLBSUBo-POEPO o+BLBSUB &NJSBUFTEFOHBOSVUF%VCBJo%FOQBTBSNVMBJ+VOJ 2015. t1FSCBJLBOEBOQFSMVBTBBOCFCFSBQBCBOEBSBCFSCBHBJEBFSBI di Indonesia seperti ,Bengkulu utara, Gresik, Morowali,Seram (Maluku), Balikpapan, Banyuwangi. t8JTBUBNBSJUJNNFOKBEJQSPHSBNQFNFSJOUBIEFOHBOEJ bangunnya 24 pelabuhan baru t.FNCBJLOZBTVIVQPMJUJLEJ*OEPOFTJBZBOHLPOEVTJGBLBO memberikan tingkat kepercayaan yang positif terhadap dunia pariwisata. RESIKO USAHA Industri pariwisata merupakan industri yang memiliki daya tahan yang sangat rentan. Perseroan dengan system manajemen dan pengalaman yang ada telah memetakan Resiko Usaha dalam upaya memperkecil kerugian yang berdampak pada investor maupun industry pariwisata secara umum. Beberapa hal yang telah dipetakan oleh Perseroan antara lain:
Regional markets are growing along with the momentum of the commencement of the Asean Economic Community (AEC) in 2015. t'SFF7JTB1PMJDZ1MBO GPSUIFDPVOUSJFTXFMDPNFEFOUIVTJBTUJDBMMZ by the market. t5IF$PNQBOZJTQPTJUJPOFEUPTUFQQSPEVDUEFWFMPQNFOUJOPSEFS to increase tourist arrivals to Indonesia by actively conducting or attending road shows, trade show in some countries in Continental Europe, America, Africa and the Arab and certainly inbound market potential in the region. t"EEJUJPOPGJOUFSOBUJPOBMBJSQPSUTJO*OEPOFTJB'BDJMJUZIBTUIF potential to attract direct flights from overseas, so that tourists can add to the entrance to several tourist destinations in Indonesia t5IFPQFOJOHPGEJSFDUøJHIUTCZTFWFSBMBJSMJOFTTVDIBT(BSVEB Indonesia from Jakarta - London - Jakarta, Emirates route Dubai Denpasar began in June 2015. t*NQSPWFNFOUBOEFYQBOTJPOPGTPNFBJSQPSUTWBSJPVTSFHJPOT in Indonesia such, northern Bengkulu, Gresik, Morowali, Seram (Moluccas), Balikpapan, Banyuwangi. t.BSJUJNF5PVSJTNCVTTJOFTXJMMCF SJTFBOEUIFHPWFSONFOUTIBT program to develop 24 new port t5IFJNQSPWFEQPMJUJDBMDPOEJUJPOJO*OEPOFTJBXIJDIXJMMQSPWJEFB level of trust conducive positively to the world of tourism. BUSINESS RISKS The tourism industry is an industry that has a durability that is very vulnerable. The Company’s management system and experience there have mapped Business Risks in an effort to minimize losses impact on investors and the tourism industry in general. Some things that have been mapped by the Company include: Fluctuations in foreign currency Anticipation of transactions in the country in the form of dollars. Natural pollution in tourism Anticipation: Creating Places - landfills, Clean signs - signs etc.
Fluktuasi mata uang asing Antisipasi : transaksi dalam negeri dalam bentuk rupiah.
Unbalanced media coverage Anticipation: Provide counter news with the media campaign of government
Pencemaran alam di obyek wisata "OUJTJQBTJ.FNCVBU5FNQBUoUFNQBUQFNCVBOHBOTBNQBI SBNCVoSBNCVLFCFSTJIBBOEMM
Natural disasters Anticipation: Provide continuous contingency training with apparatus and direct community
Pemberitaan media yang tidak seimbang Antisipasi : Memberikan counter news dengan media campaign dari pemerintah
Competition with a regional tourist destination Anticipation: create a new product variation
Bencana alam Antisipasi : Memberikan pelatihan penangulangan yang berkesinambungan dengan aparat dan masyarakat langsung Kompetisi dengan daerah tujuan wisata regional Antisipasi : membuat Variasi produk yang baru
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
51
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang menjadi fokus Perseroan seiring dengan perkembangan zaman. Perseroan senantiasa memberikan perhatian khusus dalam perkembangan kompetensi sumber daya manusia. Perseroan meyakini bahwa sumber daya manusia adalah kunci penggerak kinerja Perusahaan dari internal.
Human resources is an important factor that the focus of the Company along with the times. The Company continues to provide special attention to the development of human resource competencies. The Company believes that human resources are the key driver of the Company’s internal performance.
Perseroan memperlakukan SDM sebagai aset berharga secara adil dan menghargai setiap kontribusi yang diberikan tanpa memandang unsur gender maupun ras. Peseroan menjamin hak dan kewajiban setiap Karyawan dengan mematuhi ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
The Company treats human resources as a valuable asset in a fair and appreciates any contribution that is given regardless of gender or race element. The company may guarantee the rights and obligations of each employee to comply with the provisions of Law No. 13 of 2003 on man
Perencanaan Sumber Daya Manusia 2014 Perencanaan SDM bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia yang lebih tanggap terhadap tuntutan pasar. Pendekatan dilakukan secara holistik menyeluruh dan terpadu, agar mendorong terciptanya lingkungan kerja layak dan termotivasi meningkatkan kinerja individu, kelompok dan perseroan. Struktur Organisasi Pengelola Sumber Daya Manusia Perseroan menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan perseroan tidak terlepas dari kualitas SDM, oleh karenanya perseroan berkomitmen untuk mengelola SDM secara profesional sebagai modal dasar eksistensi dan pertumbuhan perseroan. Pengelola Sumber Daya Manusia di Perseroan dilaksanakan oleh Divisi Human Resources (HR). Divisi HR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : t3FDSVJUNFOU t-FBSOJOH%FWFMPQNFOU t1FSTPOOBMJB t*OEVTUSJBM3FMBUJPO t$PNQFOTBUJPO#FOFöU Kunci sukses yang berkesinambungan terletak pada terciptanya hubungan positif, baik antara karyawan dan perusahaan atau antar sesama karyawan diharapkan peran divisi HR dapat mendorong SDM kepada keberhasilan bisnis yang dijalankan perseroan. Komposisi SDM Karyawan Perseroan pada tahun 2014 berjumlah sebanyak 516 orang. Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:
54
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Human resources Plan for 2014 HR planning aims to improve the development of human resources more responsive to market demands. The approach is done holistically comprehensive and integrated, in order to encourage the creation of decent work environment and motivated improve the performance of individuals, groups and company. Structure organization Chart of Human resources The Company realizes that the company’s growth and development is inseparable from the quality of human resources, therefore the company is committed to manage HR professionals as the capital of the existence and growth of the company. Human Resources managers in the Company held by the Division of Human Resources (HR). HR division has duties and responsibilities as follows: t3FDSVJUNFOU t-FBSOJOH%FWFMPQNFOU t1FSTPOOBMJB t*OEVTUSJBM3FMBUJPO t$PNQFOTBUJPO#FOFöU t3FDSVJUNFOU t-FBSOJOH%FWFMPQNFOU t1FSTPOOBMJB t*OEVTUSJBM3FMBUJPO t$PNQFOTBUJPO#FOFöU The key to continued success lies in the creation of positive relationships; both between employees and the company or between fellow employees are expected role HR can encourage the human resources division to run the company’s business success. HR Composition Employees of the Company in 2014 amounted to as many as 516 people The composition of employee by Education for the last two (2) years is as follows:
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Komposisi Karyawan berdasarkan Usia selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:
Rekrutmen Rekruitment dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia serta menyesuaikan dengan dinamika organisasi perseroan. Proses rekruitmen dilakukan secara fair, dengan memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk dapat berkarir di Perseroan. Proses rekruitmen melalui prosedur seleksi yang telah ditentukan, dilakukan independen, transparan dan objektif. Pengembangan Kompetensi SDM Perseroan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan Karyawan untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dengan metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, maupun program mutasi dan promosi. Pembinaan dan pengembangan SDM didasarkan pada kompetensi dasar dan kompetensi teknis untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan karir.
Employee based on age The composition of employee by Education for the last two (2) years is as follows:
Recruitment Recruitment is carried out to meet human resources demand as well as to adjust with Company organizational dynamics. The recruitment process is conducted fairly, by providing equal opportunity to the community to have career with the Company. The recruitment process, under predetermined selection procedures, is conducted independently, transparently, and objectively. HR Competency Development The Company continuously provides Employee coaching and development to meet the necessary competency and expertise with various methods such as education, training, special assignment, transfer, and promotion. HR coaching and development is based on basic and technical competencies to support the human resources to bring the best to their work and career.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
55
Pengembangan Sumber Daya Manusia Remunerasi Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi, hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan.
Remunerasi Regularly, the Company reviews the remuneration package provided to the employees in order to maintain its competitive power compared to existing industrial standards. Such review to employee remuneration is based on macroeconomic indicator, individual performance, and predetermined budget by taking into account Company’s capability. Adjustment to remuneration is conducted gradually to be able to involve in market competition for fixed pay, variable pay, and other benefits while at the same time considering the Company’s financial capability.
Penerapan Reward And Punishment
Implementation of Reward and Punishment
Reward Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi.
Reward
Reward kepada Karyawan meliputi: t#POVT5BIVOBO t1SPHSBN,FQFNJMJLBO.PCJM t1FSGPSNBODF*ODFOUJWF*OTFOUJGLJOFSKB t4BMFT*ODFOUJWF*OTFOUJGQFOKVBMBO t0VUJOH t"XBSE/JHIUGPS&NQMPZFFT.BMBN1FOHIBSHBBO,BSZBXBO Punishment Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatandemi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.
56
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
As appreciation to its employees, the Company provides various types of appreciation in the form of self-development and reward or bonus. The provision of appreciation aims at improving the spirits of the employee to keep developing, competing, and creating various innovations.
Reward to the Employees include: t"OOVBM#POVT t$BS0XOFSTIJQ1SPHSBN t1FSGPSNBODF*ODFOUJWF t4BMFT*ODFOUJWF t0VUJOH t"XBSE/JHIUGPS&NQMPZFFT Punishment The imposition of sanctions to the employees refers to Company’s policy. The Company is committed to upholding the sanctions for committed violations as a part of Good Corporate Governance Implementation. The determination of the type of sanction is based on the violation committed, arising impacts, and the kind of action. These are conducted for an integrated organization which may encourage the achievement of Company vision and mission
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Pengembangan Sumber Daya Manusia
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
57
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
Perseroan melaksanakan GCG demi memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip: Keterbukaan, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Adil, dan Independen agar perseroan mampu memiliki daya saing yang kuat, dan kompetitif.
Implemention of good corporate governance in all ranks and levels of the organization is our commitment to maximize the Company’s value for shareholders by increasing the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness and independence so that the Company has strong competitiveness, either nationally or internationally
Penerapan GCG Perseroan didasarkan pada UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pentingnya penerapan dari prinsip-prinsip GCG diharapkan dapat membawa kemajuan Perseroan yang signifikan dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip GCG yang dimaksud meliputi:
GCG implementation in Panorama is pursuant to the Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The importance of the implementation of GCG principles is expected to bring Panorama to significant and sustainable progress. Those GCG principles are:
1.Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan yang tercerminkan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil yang relevan mengenai Perusahaan. Akuntabilitas, yaitu prinsip kejelasan tanggung-gugat sebagaimana yang dijabarkan dalam tugas pokok, fungsi, peran dan kewenangan dari setiap organ atau unit kerja yang terdapat di dalam Perusahaan dalam rangka mewujudkan secara efektif pengelolaan perusahaan sebagai suatu organisasi. Tanggung Jawab, yaitu prinsip pertanggungjawaban dalam pengelolaan Perusahaan terutama menyangkut kesesuaiannya terhadap etika usaha maupun hukum yang berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Kemandirian, yaitu prinsip pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara mandiri dan profesional dengan menghindari benturan kepentingan serta pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan etika usaha, hukum yang berlaku atau prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Kewajaran, yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun stakeholders berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5VKVBO($(BEBMBI Optimalisasi nilai perusahaan agar mampu bersaing secara nasional, regional, maupun ditingkat dunia, sehingga mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan perseroan; Sebagai contributor dalam perekonomian nasional; Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perseroan; Mendorong agar Organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan; Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional. Sruktur Tatakelola Perusahaan Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Mekanisme pelaksanaan GCG di Panorama meliputi: Pemegang Saham; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris; Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; Direksi.
60
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
1. Transparency is openness principle which is reflected in the decision-making process and openness in expressing relevant material information concerning the Company 2. Accountability, namely the principle of clarity of accountability as outlined in the main tasks, functions, roles and powers of each organ or work unit existing in the Company in order to realize the effective management of the company as an organization. 3. Responsibility is the principle of accountability in the management of the Company, especially concerning compliance with business ethics and the applicable law and the sound corporate management principles. 4. Independence, namely the principle of corporate management which is carried out independently and professionally to avoid conflict of interest and influence or pressure from any party that does not comply with business ethics, laws or principles of sound corporate management. 5. Fairness is the principle of fair and proportionate treatment in fulfilling the rights of shareholders and stakeholders under the laws and regulations in force.
Application of GCG implementation in Panorama aims at: Optimizing the value of the company in order to have strong competitiveness, both nationally and internationally, so as to maintain its presence and continuing to achieve the aims and objectives of the company; - Encouraging the management of the company professionally, efficiently, and effectively, as well as empowering function and increasing the independence of Company Organ - Encourage Organ Company in making decisions and performs actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, as well as the awareness of social responsibility towards stakeholders and preserve the environment in the Company - Enhancing conducive environment for the development of national investment; -
Structure of Good Corporate Governance Pursuant to the Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, Company Organ consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. GCG implementation mechanism at Panorama includes: Shareholders; General Meeting of Shareholders (GMS); the Board of Commissioners; Committees under the Board of Commissioners; The Board of Directors.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
3BQBU6NVN1FNFHBOH4BIBN 3614
General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selaku pemegang kekuasan tertinggi dalam struktur kepengurusan memiliki wewenang yang tidak dimiliki Dewan Komisaris atau Direksi. Wewenang meliputi pengambilan keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar Perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran Perusahaan. Pada dasarnya wewenang tersebut diatur dan dibatasi oleh Undang-Undang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan.
General Meeting of Shareholders (GMS) as the holder of the highest power in the management structure has the authority that is not owned by the Board of Commissioners or the Board of Directors. The authority includes decision making like to change the Articles of Association of the Company, merger, consolidation, acquisition, bankruptcy, and the dissolution of the Company. Basically the authority is regulated and limited by the Law on Limited Liability Company and the Articles of Association of the Company.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 2014 PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA
JAKARTA, 24 JUNI 2014
Di tahun 2014 Perseroan NFOZFMFOHHBSBLBO TBUV LBMJ3614 Tahunan. In 2014 Panorama conducted 1 (once) Annual GMS and 1 (once) Extraordinary GMS
RUPS Tahunan Pada tanggal 24 Juni 2014 di ruang truly care, Gd Panoama lt 6 menyelenggarakan RUPS Tahunan Adapun agenda dan keputusan adalah sebagai berikut :
GMS Year on June 24, 2014 in Truly Care room, Panorama Building 6th Floor, it was conducted Annual GMS with the agenda and decisions as follows:
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
61
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 137, tanggal 27 Juni 2013, Komposisi Dewan Komisaris terdiri dari :
62
Board of Commissioners According to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Commissioners is the company organ in charge of supervising the Board of Directors generally and/or specially in accordance with the article of association and providing advice to the Board of Directors. The Board of Commissioners is appointed by the GMS for a certain period of time and may be reappointed. Composition of the Board of Commissioners Based on Notarial Deed Buntario Tigis No. 139 on June 27, 2013, the Composition of the Board of Commissioners consists of:
Independensi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris yang terdiri atas 3 (tiga) orang, dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen dimaksudkan agar pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif, tepat dan cepat. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bersifat independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.
The Board of Commissioners Independence The Composition of the Board of Commissioners which consists of 3 (three) persons, in which one of them is an independent commissioner, is aimed that decision making can run effectively, precisely and quickly. In performing their duties, members of the Board of Commissioners are independent as they do not affect or are affected by any party.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris - Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat ` bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. - Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. - Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan - Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku. - Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya. - Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota - Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. - RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners - At any time in the office hours of the Company, BOC has the right to enter the place or other places used or controlled by the Company and is entitled to inspect all books, letters and other documents, to check and to match the cash and others as well as the right to know any actions taken by the Board of Directors. The Board of Directors and each member of the Board of - Directors are obliged to provide an explanation concerning all things asked by the Board of Commissioners. The Board of Commissioners reserves the right at any time to temporarily dismiss one or more members of the Board of - Directors, if the members of the Board of Directors act on the contrary to the Constitution and/or legislation in force. - Temporal dismissal, as mentioned above shall be notified to the relevant member of the Board of Directors, along with the reasons. - Within 30 days after the suspension, the Board of - Commissioners are required to hold the GMS to decide whether the member of the Board of Directors will be dismissed permanently or returned to his previous position. - The member of the Board of Directors who has been temporally dismissed is given the opportunity to present to defend him self . - The GMS/RUPS must be chaired by the President - Commissioner, and if he is not present, it can be chaired by other member of the Board of Commissioners, and if there is no commissioner present, the GMS must be led by a person who is elected by and among those present.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2014 sebagai berikut :
Tata Kelola Perusahaan
If the GMS/RUPS is not held within 30 days after the suspension or if the GMS can not take a decision, then the temporal dismissal becomes null and void, and the member who has the suspension serves his previous position again. If all members of the Board of Directors are temporally dismissed and the Company does not have any member of the Board of Directors, then for a while BOC is required to manage the Company. In such a case, the Board of Commissioners is entitled to provide temporary power to one or more of the members of the Board of Commissioners at the expense of the BOC. In case there is only one member of the Board of Commissioners, all the duties and authority given to the President Commissioner or a member of the Board of Commissioners in this article of association shall also apply to him
Family Relationship and Management in Other Company Family relationship and management in other company of members of the Board of Commissioners with fellow members of the Board of Commissioners and / or members of the Board of Directors and Shareholders for the period of 2014 are as follows
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat yang dihadiri seluruh Dewan Komisaris.
During 2014, the Board of Commissioners has conducted 2 (twice) meetings attended by the Board of Commissioners
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama tahun 2014 antara lain: - Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. -Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. - Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku. -Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya. - Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah
Implementation of the Board of Commissioners for 2014, among others : - the board of commissioners all the time in working hours the office of the company have the right to enter the place in question or other place in which work is done or which is owned by the company and shall be entitled to review all bookkeeping , letters and other evidence , examine and mencocokan the state of cash and others as well is entitled to understand all the action that has been run by the board of directors . -direksi and every member of the board of directors shall to give an explanation about everything that asked by the board of commissioners . - the board of commissioners all the time have the right to dismiss for a while of one or more of the board of directors , if the member of board of directors act contrary to the articles of association and / or and regulations . -pemberhentian while as mentioned above shall be notified to the members of the relevant board of directors , specifying the reasons thereof . - in the period of 30 days after the temporary suspension that , the board of commissioners are obliged to convene gms to decide.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
63
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE
64
anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. - RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir. - Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula. - Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. - Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris. - -Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.
A member of the board of directors is to be discharged onward or returned to benefice initially. A member of board of directors who dismissed meanwhile given the opportunity to present to defend himself - RUPS has to be led by the president of commissioners , and if he is not present , by members of the board of commissioners other , and if there is no commissioner who is present , gms must then led by the people elected by and among those who attended - The gms is not held within a period of 30 days after the temporary suspension of it or if the gms could not take the decision , hence dismissal it became void for the sake of law , and concerned entitled served his position initially. All the members of the board of directors dismissed while - and the company did not have one member to the board of directors then while the board of commissioners are obliged to take care of the company The event the board of commissioners to be entitled to - provide power for a while among the members of the board of commissioners or the board of commissioners over dependents. In terms of there is only a member of board of commissioners - , all the tasks and the authority given to the president of commissioners or a member of board of commissioners in articles of association is also true for him .
Pelatihan Dewan Komisaris Tahun 2014 Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2014, Anggota Dewan Komisaris telah mengikuti seminar, training dan workshop maupun sebagai pembicara dalam dalam seminar tersebut adalah sebagai berikut:
Trainings of the Board of Commissioners in 2014 To improve the competence and knowledge of the Board of Commissioners in performing their duties and functions, during 2014, Members of the Board of Commissioners have followed seminars, training and workshops as participants as well as speakers in the events as follows:
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
65
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Direksi Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Anggota Direksi diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 137, tanggal 27 Juni 2013, Susunan Direksi Perseroan sebagai berikut
Independensi Direksi Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Direksi bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak mana pun. Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh kepada Pemegang Saham. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Struktur Tata Kelola Perusahaan maka tugas pokok, wewenang, dan kewajiban Direksi antara lain: t Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan menjaga integritas Anggota Direksi t Direksi melaksanakan fungsi kepengurusan t Direksi melaksanakan fungsi pengawasan internal dan pengendalian risiko t Direksi melaksanakan fungsi evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan internal, pelaksanaan GCG, dan perundang-undangan. t Direksi melaksanakan dan memastikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
66
The Board of Directors Pursuant to the Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Directors is a company organ which is authorized and fully responsible for the management of the Company for the benefit of the company, in accordance with the aims and objectives of the company, as well as representing the Company, both in and out of court in accordance with the provisions of the Article of Association. Members of the Board of Directors are appointed by the GMS for a certain period of time and may be reappointed. Composition and Job Description of the Board of Directors Based on Notarial Deed Buntario Tigis no 139 dated June 27, 2013, the Composition of the Board of Directors of Panorama Sentra Wisata is as follows:
The Board of Directors Independence In carrying out its functions and duties, the members of the Board of Directors act independently, are not influenced or influencing any party. The Board of Directors Responsibilities In carrying out their duties to achieve the aims and objectives of the Company, the Board of Directors shall be fully responsible to the shareholders. In accordance with the provisions contained in the Corporate Governance Structure, the main duties, powers, and responsibilities of the Board of Directors include: t The Board of Directors carries out their duties in accordance with their competence and maintains the integrity of the members of the Board of Directors t The Board of Directors carries out management functions t The Board of Directors carries out the functions of internal control and risk control t The Board of Directors carries out company’s evaluation function on the internal regulations, GCG implementation, and legislation t The Board of Directors implements and ensures the Corporate Social Responsibility (CSR) activities
Rapat Direksi Selama tahun 2014 Direksi mengadakan rapat internal 1 kali dalam sebulan serta rapat berkala gabungan bersama Dewan Komisaris sebanyak 1 kali dalam satu semester.
Board of Director meeting During 2014 the Board of Directors held an internal meeting 2 time in a month and regular meetings combined together BOC 1 times in one semester
Pengembangan Kompetensi Direksi Tahun 2014 Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2014, Anggota Direksi telah mengikuti seminar, training dan workshop dan sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut:
Competence Development of the Board of Directors in 2014 To improve the competence and knowledge of the Board of Directors in carrying out their duties and functions, during 2014, Members of the Board of Directors have attended seminars, trainings and workshops and as speakers in the trainings as follows:
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
- Standard Chartered Bank
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi, hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan. Penerapan Reward And Punishment Reward Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi. Reward kepada Karyawan meliputi: t#POVT5BIVOBO t1SPHSBN,FQFNJMJLBO.PCJM t1FSGPSNBODF*ODFOUJWF*OTFOUJGLJOFSKB t4BMFT*ODFOUJWF*OTFOUJGQFOKVBMBO t0VUJOH t"XBSE /JHIU GPS &NQMPZFFT.BMBN 1FOHIBSHBBO Karyawan Hukuman Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatandemi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.
Remuneration Policy of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Company continues to review the remuneration package granted to employees in order to maintain its competitiveness in comparison with existing industry standards. Assessment of employee remuneration based on macroeconomic indicators, the results of individual performance, the budget set by taking into account the ability of the Company. Remuneration adjustments done gradually in order to remain competitive in the market both for fixed pay, variable pay and other benefits by considering the Company’s financial capabilities. Application of Reward And Punishment the Company provides various types of appreciation to employees in the form of self-development and also in the form of reward or bonus. Giving appreciation executed in order to spur the spirit of every employee to continue to grow, compete and create innovation. reward to employees include t#POVT5BIVOBOZFBSMZCPOVT t$BS0XOFSTIJQ1SPHSBN1SPHSBN,FQFNJMJLBO.PCJM t1FSGPSNBODF*ODFOUJWF*OTFOUJGLJOFSKB t4BMFT*ODFOUJWF*OTFOUJGEBSJQFOKVBMBO t0VUJOH Punishment The Company has policies relating to sanctions to the employees. The Company is committed to uphold the sanctions for offenses committed as part of the implementation of Good Corporate Governance. Determination of the type of sanctions is based on the offense committed, the impact and the elements of action for the implementation of an integrated organization in order to encourage the achievement of the vision and mission of the Company.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
67
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Komite Dewan Komisaris
Committees of the Board of Commissioners
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.
The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in oversighting on matters related to financial information, internal control systems and the effectiveness of the inspection by external and internal auditors.
Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 15 Juni 2011, dengan susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua : Augustine Constantine Robot Anggota : Andrew Porsiana Anggota : I Dewa GN Indrajaya "VHVTUJOF$POTUBOUJOF3PCPU-BIJS jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/ Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/ Shell Plaju. Pada tahun 1962-1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan.
68
The Audit Committee was established in accordance with the Decree of the Board of Commissioners on June 15, 2011, with the structure of the Audit Committee as follows Chairman Member Member
: Augustine Constantine Robot : Andrew Porsiana : I Dewa GN Indrajaya
Augustine Constantine Robot :Born inJakarta on August 3, 1937. Graduated in HBS (Dutch High School) in 1956. His career began in 1956 at the BPM / Shell Jakarta, later became Secretary of the Board of Directors of BPM / Shell Plaju. In 19621980 commence footsteps in the world of tourism as Manager Control & Management Services of Panamerican World Airways. From 1989-2000 served as Director of Canadian Airlines, and since 1980 is now the Director Iwata Nusantara, a travel company hers. As Independent Commissioner, Meity Robot together BOC can review the performance of the board, member or holder responsible role, including a charge of evaluating the performance of the Board of Directors, as individuals or teams, on a monthly joint meeting. The Board also conduct an assessment to measure the effectiveness of the supervision carried out and directly act also as Chairman of the Audit Committee.
Andrew Porsiana : Alumni Universitas Kristen Petra surabaya EJ'BL5FLOJL&MFLUSP UIOoTFCBHBJ*5.BOBHFS#BOL %BOBNPO,BOXJM*9#BMJ oTFLBSBOHTFCBHBJJOEFQFOEFO wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun.
Andrew Porsiana : Alumni Petra Christian University in Surabaya Electrical Engineering Faculty, year of 1992 - 1998 as IT Manager of the Bank’s Regional Office IX Bali, 1998 - now as an independent / self-employed, the period of office for five years
I Dewa GN Indrajaya UI o TFCBHBJ "DDPVOUJOH NBOBHFS EJ 5IF 0BTJT ,VUB #BMJ o TFLBSBOH TFCBHBJ Indepence/Wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun.
I Dewa GN Indrajaya : years 2000 - 2007 as Accounting Manager at The Oasis Kuta Bali 2007 - now as Indepence / Self Employed, the period of office for five years.
Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tata kelola dan tanggung jawab pengawasan seluruh aktifitas perusahaan mengevaluasi kewajaran Laporan Manajemen yang disusun oleh Direksi serta memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Duty and responsibilities of Audit Committee The Audit Committee assists the Board of Commissioners in fulfilling governance and oversight responsibilities throughout the company’s activities to evaluate the fairness of the Management Report prepared by the Board of Directors as well as providing opinions to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors, as well as identifying issues that require the attention of the Board of Commissioners.
Piagam Komite Audit Piagam Komite Audit Perseroan meliputi : t-BOEBTBO1FNCFOUVLBO t1FSTZBSBUBO,FBHHPUBBOEBONBTB5VHBT,PNJUF"VEJU t'VOHTJ,PNJUF"VEJU t5VHBT6UBNB,PNJUF"VEJU t8FXFOBOH,PNJUF"VEJU t3BQBU,PNJUF"VEJU t5BOHHVOH+BXBC1FMBQPSBO
Audit Committee Charter Audit Committee Charter of Panorama includes: t#BTJDPG&TUBCMJTINFOU t.FNCFSTIJQ3FRVJSFNFOUTBOE1FSJPEPG"VEJU$PNNJUUFF t"VEJU$PNNJUUFF'VODUJPO t.BJO%VUJFTPG"VEJU$PNNJUUFF t"VEJU$PNNJUUFF"VUIPSJUJFT t"VEJU$PNNJUUFF.FFUJOHT t3FQPSU3FTQPOTJCJMJUJFT
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan. Selama tahun 2014, Komite Audit melakukan berbagai jenis rapat dengan total berjumlah 2(dua) kali rapat. Mayoritas Anggota Komite Audit menghadiri pertemuan tersebut. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Tata Kelola Perusahaan
Audit Committee Meetings The Audit Committee cunducts regular meetings referring to the Audit Committee Charter. Meeting with the external auditor is at least once a month when there is a schedule of audit. In the implementation the Audit Committee meeting may invite the Company Management through the Internal Audit Unit to provide the necessary information During 2014, the Audit Committee performed various meetings with the total amounting to 2 times meeting was held. The majority of Audit Committee members attended the meeting. Decisions taken in the meeting of the Audit Committee have been noted and well documented in the minutes of meetings of the Audit Committee. Minutes of meetings were signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Audit Committee who attended the meeting or not. Dissenting opinion occurred in the meeting would be included in the minutes of the meeting along with the reasons of the dissent.
Program Kerja Komite Audit Tahun 2014
Audit Committee Work Program in 2014
,PNJUF.BOBKFNFO3JTJLPEBO($( Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Manajemen Risiko dan GCG. Pelaksanaan fungsi dari Komite Manajemen Risiko dan GCG dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
Risk Management and GCG Committee The Company has not recently got Risk Management and GCG Committee. The function of Risk Management and GCG Committee is conducted by the Board of Commissioners.
Komite Nominasi Dan Remunerasi Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan fungsi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
Nomination and Remuneration Committee The Company has not recently got Nomination and Remuneration Committee. The function of Nomination and Remuneration Committee is conducted by the Board of Commissioners
Komite Dewan Komisaris Lainnya Selain Komite Audit, Perseroan tidak memiliki komitekomite lainnya.
Other Committee of the Board of Commissioners Selain Komite Audit, Perseroan tidak memiliki komite-komite lainnya.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
69
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Panorama dengan stakeholders, dan masyarakat umum serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai Perseroan kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang saham. Sekretaris Perusahaan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Corporate Secretary serves as a liaison between Panorama with stakeholders, and the general public and is responsible for providing and delivering important information about Panorama to the general public as well as to the interests of shareholders. Panorama Corporate Secretary has a mission to support the creation of a good corporate image consistently and continuously through the effective management of the communication program to all stakeholders.
"$)."%46':"/* Sekretaris Perusahaan Corporate secretary lahir : Bandung tahun 1962. Alumni NHTI (National Hotel & Tourism Institute Bandung) tahun 1982 dan AHMA (American Hotel Motel Association) tahun 1993 jurusan Front Office dan House Keeping Dept. Jam terbangnya membuktikan konsistensi dan pengabdian pada dunia pariwisata; (2002- Sekarang) Corporate Secretary Perseroan,(2000-2002) General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) Director of Sales & Marketing/EAM Aston Bali Resort & Spa, (1996-1998) Room Division Manager/EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM Holiday Inn Lombok, (1992- 1995) Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (1991- 1992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta.
Dasar Pengangkatan : SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : II/STDMC/01112007/586 tanggal 1 Nopember 2007.
70
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Born in Bandung in 1962. Alumni NHTI (National Hotel & Tourism Bandung Institute) in 1982 and AHMA (American Hotel Motel Association) in 1993 majoring in Front Office and House KeepingDepartment. His experience to prove the consistency and dedication to the world of tourism; (2002- Present) : Chief Operating Officer and Corporate Secretary of the Company/ Panorama Destination(2000-2002) : General Manager PT. Asian Trail Indonesia, (1998- 2000) : Director of Sales & Marketing / EAM Aston Bali Resort & Spa,(1996-1998) : Room Division Manager / EAM Holiday Inn Bandung, (1995-1996) EAM(Execuitve Assiatant Mgr at Holiday Inn Lombok, (1992- 1995 ) : Sr. Sales Manager & FO Manager Holiday Inn Bali Hai, (19911992) Sales & FO Manager Saba Bay Resort Bali, (1990-1991) :EAM Pacung Cottage Bali, (1982-1989) Assist. FO Manager Garden Hotel Jakarta. Appointment basis: SK Directors PT Tirta Nusantara Tbk Destinations No: II / ST-DMC / 01112007/586 dated 1 November 2007.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Manual. Dokumen tersebut senantiasa ditinjau ulang secara berkala Pedoman Sekretaris Perusahaan antara lain mengatur : t Memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait. t Menjamin tersediannya informasi yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait dengan kebutuhan setiap pihakpihak terkait. t Sebagai Investor Relation Memastikan kepatuhan terhadap GCG dan perundangundangan yang berlaku. t Melaksanakan kegiatan CSR. Bertanggung jawab kepada Direksi dan melaporkan kegiatan secara berkala kepada Direksi t Mengagendakan, mengatur, rapat rapat Direksi, Direksi dengan Komisaris dan membuat risalah rapat-rapat.
Job Manual of Corporate Secretary In performing his duties, the Corporate Secretary has been equipped with Job Manual. It is constantly reviewed regularly.
Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2014 Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan program kerja sebagai berikut:
$PSQPSBUF4FDSFUBSZ"DUJWJUJFTJO During 2014, the Corporate Secretary has conducted work programs as follows
Akhir bulan Maret, menyampaikan Laporan Keuangan Auditan per 31 Desember tahun 2013 kepada OJK dan BEI, sekaligus mengunggahnya di IDXNET Akhir bulan April, mempublikasikan Laporan Tahunan 2013 Bulan April, menyampaikan LapKeu interim Q-1 tahun 2014 Bulan April, menyampaikan jadwal RUPST kepada public melalui media cetak dan media elektronik Bulan Juni, menyelenggarakan RUPST dan Paparan publik atas kinerja Perseroan di tahun 2013 Bulan Juli, menyampaikanpenyampaian Laporan Keuangan interim tengah tahun 2014 Bulan Oktober, menyampaikan LapKeu interim Q-3, tahun 2014 Menerima kunjungan beberapa investor baik dari dalam maupun luar negeri Bekerjasama dengan Yayasan Panorama Anugerah, melaksanakan kegiatan CSR 2014 Bekerjasama dengan VP-Brand & Communication, menerbitkan dan mempublikasikan Press Release; melakukan perbaikan website PANR, dan kegiatankegiatan publikasi lainnya
In the End of March, submitting the Audited Financial Statements as of December 31 of 2013 to the FSA and the Indonesia Stock Exchange, as well as uploading them in IDXNET n the end of April, publishing Annual Report 2013 In April, submitting First Quarter interim Financial Statements 2014 In April, conveying the Annual GMS schedule to the public through printed and electronic media In June, conducting Annual GMS and public exposure on the Company’s performance in 2 In July, submitting half year interim Financial Statements 2014 In October, conveying Third Quarter interim Financial Statements 2014 Getting a visit of several Business partner and investors both from domestic and foreign countries Working with Yayasan Panorama Anugrah, carrying out CSR activities in 2014 Working together with the VP-Brand & Communication, publishing and establishing Press Release; making improvements of PANR website, and other publication activities
Job Manual of Corporate Secretary includes the rule as follows: t Ensuring a smooth communication between the company and related parties t Ensuring the availability of information that can be accessed by the related parties to their needs. t As investor Relation Ensuring compliance with corporate governance and the pertinents laws and regulation t Implementing CSR activities Being responsible to the Board of Directors and reporting activities regularly to the Board of Directors, t Scheduling, setting meetings of the Board of Directors, the Board of Directors with the Board of Commissioners and making the minutes of meetings
Data Access and Company Information Akses Data dan Informasi Perusahaan Untuk memperkuat upaya penerapan GCG, Panorama berupaya memberikan kemudahan dalam akses informasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholders) melalui pengembangan sistem teknologi informasi yang kuat dan handal.
Stakeholder Perusahaan juga dapat memperoleh informasi mengenai produk dan manfaatnya, tentang Panorama ke alamat sebagai berikut: Sekretaris Perusahaan PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Tlp (62) 21 -56958585 Fax (62) 21-56958586 Email :
[email protected] Web : www.panorama-destination.com
To strengthen efforts of GCG implementation, Panorama seeks to provide ease of access to information for stakeholders through the development of a strong and reliable information technology system. Company’s Stakeholders are able to get the access of information concerning the products of Panorama to the following address: Corporate Secreatary PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Tlp (62) 21 -56958585 Fax (62) 21-56958586 Email :
[email protected] Web : www.panorama-destination.com
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
71
Analisa Pembahasan Manajemen Sistem Pengendalian Internal
Internal Audit System
Seiring dengan perkembangan usaha perusahaan yang terus tumbuh, Panorama memandang perlu dilakukannya pengendalian internal secara menyeluruh dan terintegrasi serta berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif dan mencegah terjadinya fraud.
Along with the development of the company’s business which continues to grow, Panorama deems it is necessary to do a thorough and integrated internal control as well as to improve the implementation of internal control through the development of systems and procedures that are applicable to prevent fraud
Fungsi pelaksanaan pengendalian internal dilakukan oleh Direksi melalui Internal Auditor. Sedangkan fungsi pengawasan dan penasehatan telah dilakukan oleh Dewan Komisaris terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit .
The function of internal control implementation is performed by the Board of Directors through the Internal Auditor. While the function of supervision and counseling is done by the Board of Commissioners in relation to the adequacy and fairness of the financial statements, the risk management with regard to the principles of prudence which is assisted by the Audit Committee.
Laporan Audit Internal
Internal Audit Report
4USVLUVS4VNCFS%BZB6OJU"VEJU*OUFSOBM
72
Management Discussion and Analysis
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Management Discussion and Analysis Analisa Pembahasan Manajemen Sumber daya Unit Audit Internal pada tahun 2014 berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Audit Internal, 1 (satu) orang Manajer.
Human Resource of Internal Audit Unit in 2014 is 1 (one) person
4ZBSBU,PNQFUFOTJ4VNCFS%BZB6OJU"VEJU*OUFSOBM
Requirements & Competence of Internal Audit Unit Human Resource
Untuk menjadi Auditor Internal, harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:
To be the Internal Auditor, he must meet the requirements and qualifications as follow :
- Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; - Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; - Memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan; - Secara kolektif memiliki pengetahuan tentang risiko dan pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi; - Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan perundangundangan terkait lainnya; - Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; - Wajib mematuhi standar profesi dan kode etik yang dikeluarkan oleh International Standard for the - Professional Practice of Internal Auditing; - Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data - Perusahaan terkait dengan perlaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal Audit kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/ putusan pengadilan; - Memahami prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan manajemen risiko; - Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus;
- Has integrity and professional, independent, honest, and objective behavior in the execution of his duties; - Has knowledge and experience regarding audit technique and other disciplines relevant to his expertise - Has sufficient knowledge to be able to identify, examine and test the indications of fraud. - Collectively has knowledge on the risk and important control in the field of information technology and auditing techniques based on information technology; - Has knowledge of regulation and laws in the field of capital markets and other related legislation; - Has the ability to interact and communicate both verbally and in writing effectively - Obligate to comply the professional standards and code of conduct issued by the International Standards for the - Professional Practice of Internal Auditing - Obligate to maintain the confidentiality of the information and/or Company data relating to the implementation of duties and responsibilities of Internal Audit unless required by legislation or determination/decision of the court; Understand the principles of good corporate governance and risk management; Is willing to increase the knowledge, expertise and - professional capabilities on an ongoing basis;
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
73
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Syarief Gunawan Kepala Audit Internal Head of Internal Audit Lahir : Cianjur pada tanggal 23 Juni 1959 Menjabat sebagai Kepala Audit Internal sejak Desember 2009
Born : Indonesian citizen, born in Cianjur on June 23, 1959 Appointed as Head of Internal Audit since December 2009
Perjalanan Karir: o151BSBEJTF1VMBV1VUSJ o155SBWFMDPOUBDUPWFSTFBT o4FLBSBOH15%FTJOBTJ5JSUB/VTBOUBSB5CL Training yang di ikuti : 2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi 2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan 2014 Training PSAK
$BSSJFSQBUI o151BSBEJTF1VMBV1VUSJ o155SBWFMDPOUBDUPWFSTFBT o4FLBSBOH15%FTJOBTJ5JSUB/VTBOUBSB5CL
Dasar Pengangkatan SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTN-HRD/ XII-9/157 tanggal 2 Desember 2009. Internal Audit Charter Panorama telah memiliki Internal Audit Charter yang menjadi dasar dan panduan pelaksanaan kegiatan Audit Internal. Tujuan pembentukan Internal Audit Charter adalah: 1.Menetapkan posisi kegiatan Unit Audit Internal dalam Organisasi; 2.Memberikan otorisasi kewenangan kepada Unit Audit Internal dalam memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua catatan dan atau informasi tentang seluruh aktivitas dan sumber daya Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; 3. Menetapkan lingkup tugas dan aktivitas Audit Internal. Piagam Audit Internal Panorama meluputi : t1FOEBIVMVBO t1SJOTJQEBTBSBVEJUJOUFSOBM t"VEJU*OUFSOBM t'VOHTJ t5VHBTEBO5BOHHVOH+BXBC t8FXFOBOH"VEJU*OUFSOBM t-JOHLVQ,FSKB"VEJU*OUFSOBM t4UBOEBS"VEJU/PSNB1FNFSJLTBBO t1FSTZBSBUBO*OUFSOBM"VEJUPS t1FSTZBSBUBO-JOHLVQ,FSKB"VEJU*OUFSOBM t1FSTZBSBUBO1FMBLTBOBBOEBO1FMBQPSBO"VEJU t/PSNB1FMBLTBOBBO1FNFSJLBTBBO t/PSNB1FMBQPSBO1FNFSJLTBBO t/PSNB5JOEBL-BOKVU t1FSTZBSBUBO1FOHFMPMBBO"VEJU*OUFSOBM t,PEF&UJL t1FOVUVQ Tugas dan Kewenangan Unit Audit Internal
74
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
5SBJOJOH$PVSTF 2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi 2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan 2014 Training PSAK Basic appointment SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTNHRD/XII-9/157 tanggal 2 Desember 2009.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan Internal Audit Charter, tugas dan kewenangan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:
Based on Internal Audit Charter, duties and responsibilities of Internal Audit Unit are as follows :
1. Membuat pelaksanaan audit tahunan 2. Melaporkan hasil pelaksanaan audit kepada Komite 3. Audit, serta membuat rekomendasi perbaikan 4 Berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam pelaksanaan audit, apabila ada atau diperlukan, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan audit. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan ,amajemen 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan 6. tersebut kepada direktur Utama dan Dewan Komisaris Melakukan pemerikasaan khusus apabila diperlukan
1. Make the implementation of the annual audit 2. Report the implementation of the audit to the Audit Committee, 3. as well as make recommendations for improvements 4. Work with external auditors in the audit, if any, or necessary, to ensure the effectiveness of the audit Provide recommendations for improvements and objective information on the activities examined at all management levels 5. Make the report of the audit result and submit the report to the 6. President Director and the Board of Commissioners
Program Kerja Unit Audit Internal 2014 Setiap awal tahun, Audit Internal menyusun Program Kerja Audit Tahunan (Audit Plan). Selama tahun 2014, rencana kerja audit sebagai berikut:
At the beginning of the year, Internal Audit Unit establlishes Annual Audit Plan. During 2014, the audit plan includes as follows:
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
75
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Akuntan Perseroan Laporan keuangan Panorama tahun buku 2014 telah diaudit oleh Auditor Eksternal yang ditetapkan melalui RUPS Tahunan pada tanggal 24 Juni 2014. Akuntan Perusahaan yang ditunjuk oleh pemegang saham adalah KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan audit fee sebesar Rp. 245.000.000.-
$PNQBOZ"DDPVOUBOU Panorama financial statements for fiscal year 2014 has been audited by the External Auditor which was stipulated by the Annual GMS. Company Accountant is appointed by Shareholders is Public Accountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny with the audit fee Rp 245.000.000
Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk, tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Proses pemilihan Auditor Eksternal berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris atas usulan Komite Audit.
To ensure the independence and quality of the audit results, the appointed external auditor, must not have conflicts of interest with the Company. The process of selecting the External Auditor is based on the recommendation of the Board of Commissioners on the proposal of the Audit Committee.
Berikut daftar KAP Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir: Tahun Buku
2014 2013 2012
Manajemen Risiko Panorama dalam perjalananya mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas bisnis usaha yang semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan Pengelolaan risiko Panorama bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usaha agar dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dievaluasi, sehingga pada akhirnya dapat memberi manfaat berupa peningkatan kepercayaan para pengambil keputusan, pelaksana operasional maupun pemangku kepentingan Perusahaan. Kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko telah melekat pada fungsi dan tanggung jawab Direksi. Fokus Manajemen Risiko Tahun 2014 Fokus manajemen risiko dilakukan dengan meniningkatan efektifitas penerapan manajemen risiko di semua Unit Kerja, meningkatan risk awareness dan penyusunan pedoman manajemen risiko. Perkara Penting yang Dihadapi Pada tahun 2014, tidak ada perkara hukum berkaitan dengan Perseroan.
76
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Risk Management In running its bussiness, Panorama has evolved along with the increasing complexity of its business activities that emphasize on the importance of good corporate governance (GCG) and reliable risk management. Panorama risk management aims at ensuring that risks arising in the course of business can be identified, measured, managed and evaluated, which in turn can provide benefits in improved confidence of Company’s decision makers, operations implementers and stakeholders. Policies and guidelines for risk management have been attached to the functions and responsibilities of the Board of Directors.
Risk management focus in 2014 Risk management focus in 2014 The focus of risk management is carried out by improving effectiveness of risk management in all Units, increasing risk awareness and the development of risk management guidelines. Important Cases In 2014, there is no important case or lawsuit to Panorama.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
&UJLB1FSVTBIBBO $PEFPG$POEVDU
Sebagai bentuk komitemen penerapan GCG di Perusahaan, Panorama bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang. Kami telah merumuskan berbagai kebijakan menyangkut etika Perusahaan dengan mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Kerja.
Code of Conduct As a form of commitment of GCG implementation, Panorama is determined to carry out business activities in accordance with the highest ethics in honesty and fairness. This commitment is designed not only to comply with laws and regulations, but also to gain and maintain the trust of customers, shareholders, employees, and business partners. This is very substantial for long-term business success We have formulated various policies concerning the ethics of the Company by pursuing the implementation of best ethical standards in conducting all business activities in accordance with the vision, mission, and culture through the implementation of the Code of Conduct.
Adapun isi dari Etika Kerja Panorama meliputi Etika Kerja: 1. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan 2. Hubungan Karyawan dengan Wewenang dan Jabatannya di Perusahaan 3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan 4. Hubungan Antar Karyawan
The code of Conduct in Panorama includes Work Etchics such as 1. Employee Relations with the Company 2. Employee Relations with the Authority and position in the Company 3. Relationship between Superiors and Subordinates 4. Relationship among Employees
Penyebaran Etika Kerja Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Standar Etika Perusahaan. Panorama senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan Etika Kerja kepada seluruh pegawai Panorama, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan Panorama senantiasa patuh terhadap Etika Kerja.
Code of Conduct Socialization Socialization is an important stage of the implementation of the Company’s Ethical Standards. Panorama continues to disseminate the application of the Code of Conduct to all employees of Panorama, starting from the operational level to the top management. It is expected that all Panorama people always comply to the Code of Conduct.
Penegakan Etika Kerja Panorama melakukan penegakan terhadap Etika Kerja yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan Etika Kerja. Upaya penegakan Etika Kerja dilakukan oleh Panorama melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan reward and punishment serta pernyataan komitmen.
Code of Conduct Enforcement Panorama conducts enforcement against the Code of Conduct by conducting periodic monitoring of the enforcement of the Code of Conduct. The Code of Conduct enforcement is conducted by Panorama through the provision of media complaints of violations, implementation of reward and punishment as well as a statement of commitment.
Whistleblowing System Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran bagi stakeholders yang tertuang dalam suatu Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran. Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perusahaan.
Whistleblowing System Violation complaint policy is required to manage the accomplishment of Abuse Complaint for stakeholders as stated in a Whistleblowing system. Whistleblowing system is a system that can be used as media for reporting witness to submit information on action indicated violations occur within a company.
Jenis Pengaduan Jenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme Whistleblowing System adalah sebagai berikut: - Pelanggaran atas aturan atau persyaratan internal. - Pelanggaran atas hukum atau peraturan yang berlaku tidak termasuk fraud atau pencurian (termasuk insider trading). - Fraud atau pencurian. - Membahayakan kesehatan atau keselamatan. - Masalah-masalah sumber daya manusia yang telah gagal untuk diselesaikan melalui prosedur pengaduan SDM. - Memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan. - Memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen non-finansial. - Perilaku tidak etis. - Perlakuan terhadap pelanggan yang tidak pada tempatnya - Kerusakan lingkungan
Types of Complaints Types of complaints which can be delivered through Whistleblowing System mechanism are as follows: - Violation of the rules or internal requirements - Violations of the applicable laws or regulations excluding fraud or theft (including insider trading) - Fraud or theft - Harmful to health or safety - The issues of human resources that have failed to be resolved through the HR grievance procedure - Falsifying or hide financial records - Forging or hide non-financial management information - Unethical behavior - Inappropriate treatment to the customers - Damage to the environment
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
77
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Mekanisme Sistem Pengaduan Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian perusahaan secara finansial maupun reputasi perusahaan yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Perusahaan harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang. Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pengaduan Pelanggaran Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing/HRD/Industrial Relation.
78
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Whistleblowing System Mechanism Whistleblowing System is intended to manage and minimize the risks that may occur including losses related to the company financially and negative reputation of the company. Complaints of violations may be submitted orally or in writing, via email or official letter. Complaints from third parties and/or employees of the Company should be placed within the framework of an increase in GCG implementation. Complaints must be submitted by the complainant with a sense of responsibility and not defamatory to defame the reputation of a person. Complaints must meet the requirements that the complaint should be delivered in writing, containing the reporter’s identity (confidentiality of the reporter’s identity is maintained), giving information that provide clues about the problems as described in the section above, the information must be supported by sufficient evidence and reliable as the initial data for further investigations.
Violation Complaint Violation Complaint may be delivered through their respective superiors/HRD/Industrial Relation.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan
Pulau Komodo Komdo Island Indonesia
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
79
Tanggung Jawab Sosial CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
Pendahuluan Kami memahami bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari pencapaian keuntungan, melainkan juga ditinjau dari kemampuan Perusahaan mengusahakan kepentingan Stakeholders nya. Kami memandang kelangsungan atau keberlanjutan usaha merupakan prioritas utama bisnis. Hal ini dapat dicapai jika Perusahaan mampu membangun keseimbangan yang harmonis antara kepentingan komersial/ profit , sosial dan lingkungan hidup. Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian kami selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat. Bagi Kami, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan untuk bertindak etis dalam memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, pegawai, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional Perusahaan dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas.
Introduction We understand that business success is measured not only from the achievement of profit, but is also reviewed from Company’s capability in striving for its Stakeholders’ interests. We views business sustainability as the main priority of business. This can be reached if the Company is capable of building harmonious balance between commercial/profit, social, and environmental interests. As a Company with the awareness, we constantly strive to provide the best to the surrounding environment and have implemented social corporate responsibility significantly for the development of harmonious relationship with the community. For us, Corporate Social Responsibility (CSR) is a sustainable commitment to conduct ethically and have a responsibility to customers, employees, shareholders, community, and environment in all operational aspects of the Company and provide contributions to economic development of the local community and the public as a whole.
%BTBS1FMBLTBOBBO$43 %BTBS1FMBLTBOBBO$431BOPSBNBNFOHBDVQBEB t6OEBOH6OEBOH OP UBIVO UFOUBOH 1FSTFSPBO Terbatas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya. t6OEBOH6OEBOH OP UBIVO UFOUBOH 1FOBOBNBO Modal Setiap penanam modal berkewajiban: -Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; -Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasikegiatan usaha penanaman modal; -Penjelasan pasal 15 Huruf b Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. 5VKVBO*NQMFNFOUBTJ$43 Kami memandang CSR sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, membantu meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat serta memberi perhatian terhadap lingkungan sekitar sesuai etika bisnis yang dijalankan. Kami menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan
82
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
CSR Implementation Basis The basis of Panorama CSR Implementation refers to: t-BX/PPGPO-JNJUFE-JBCJMJUZ$PNQBOJFT Corporate Social and Environmental Responsibilities are Company’s commitment to actively engage in sustainable economic development to improve life and environmental quality with benefits, either for the Company, local community, and the public in general. t-BX/PPGPO$BQJUBM*OWFTUNFOUT Every capital investor has the obligation to: - Implement corporate social responsibility; - Respect the culture and tradition of the local community in the capital investment business location; - Explanation to article 15 letter b, “Company’s social responsibility” shall mean the responsibility adhered to any investment companies in creating harmonious, balance relationship in accordance with the environment, value, norms, and culture of local community. CSR Implementation Purposes We consider CSR as a contribution in sustainable economic development, assisting to improve and protect community health and providing attention to surrounding environment in accordance with the business ethics run. We believe that CSR implementation will provide a large number of benefits for the Company. The success in CSR implementation in the long run is believed having impacts particularly on the building of trust, creation of harmony, and improvement of reputation which in turn results in the creation of added value that may encourage the smoothness of Company’s business stability and development.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 4USVLUVS1FOHFMPMB$43 Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, Perseroan berkordinasi dengan Yayasan Panorama Anugrah sebagai Yayasan yang ditunjuk untuk, melakukan kegiatan tangung jawab social perusahaan. Kegiatan ini melekat pada Sekretaris Perusahaan. Adapun struktur organisasi CSR Perseroan yang berkordinasi dengan yayasan Panorama Anugrah adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial
CSR Management Structure o csr activities can be managed well and produce maximum results , the company to coordinate with the foundation a panorama the gift as a foundation appointed to , performs activities social responsibility company .The event is attached to corporate secretary . The csr the organizational structure of the company which to coordinate with the foundation is a panorama the gift as follows:
3FBMJTBTJ1FOZBMVSBO130(3".$43
Realization of CSR PROGRAM Distribution
Anggaran Selama tahun 2014 kami telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 67.735.000 meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 52.475.000 disalurkan ke berbagai kegiatan di bidang pengembangan komunitas melalui program pelayanan masyarakat, pembinaan hubungan dengan pemberdayaan masyarakat.
Budgeting Throughout 2014 we have distributed CSR fund amounting to Rp 67.735.000 which is an increase compared to 2013 amounting to Rp 52.475.000 The fund was distributed to various community development activities through community service program and relationship building and community empowerment
1SPHSBN$43 Program CSR dibagi menjadi 3 bidang utama yaitu tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait pengembangan Sosial Kemitraan dan Lingkungan, Ketenagakerjaan dan K3, serta CSR terkait tanggung jawab terhadap pelanggan.
CSR Program CSR Program is divided into three main sections, i.e. Corporate Social Responsibility related to Social Partnership Development and Environmental, Employment, and Occupational Health and Safety.
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
83
Tanggung Jawab Sosial CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait Pengembangan Sosial Kemitraan dan Lingkungan
$PSQPSBUF 4PDJBM 3FTQPOTJCJMJUZ SFMBUFE UP 1BSUOFSTIJQ Social Development and Environmental
Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang pengembangan sosial dan kemitraan dilaksanakan dalam program antara lain:
Corporate social responsibility in social development and partnership is implemented in the following programs
Desa Wisata Mengembangan desa wisata bekerjasama dengan SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme) sebuah program dari lembaga sosial Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. Desa Wisata yang dikembangkan adalah Banyumulek dan Sekarbela di Lombok. Sekarbela adalah penghasil gerabah (pottery) dan Sekarbela adalah pengrajin perhiasan mutiara dengan kegiatan pelatihan dan training untuk penduduk lokal mengenai hospitality, tour guiding dan juga pengetahuan dasar mengenai tourism; study tour dan study banding ke desa lain untuk study kasus UKM Membuka jalur distribusi baru bagi 2 UKM di Jogjakarta dan Pekalongan yang produknya dipakai oleh beberapa unit usaha dibawah PT Destinasi Tirta Nusantara.Tbk Bantuan Sosial Menyumbang buku untuk buku pelajaran, buku umum dan buku pariwisata. Buku-buku akan ditaruh dalam lemari yang juga kita sumbangkan dan menggunakan sistem perpustakaan yang kita ajarkan untuk penggunaan kartu perpustakaannya. Pembagian buku ini seprti di lakukan di SMK Pariwisata di Gili Trawangan. Program Green Office Kami melaksanakan program Green Office melalui kebijakan perusahaan untuk menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat kertas dengan memaksimalkan penggunaan e-mail (softcopy), pengunaan kertas bekas ataupun print bolakbalik, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra perusahaan
84
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk | ANNUAL REPORT 2014
Tourism Villages Developing tourism villages together with SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme), a program from Germany’s social institution, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. The Tourism Villages developed are Banyumulek and Sekarbela in Lombok. Sekarbela is a pottery-producing village, while Sekarbela is a pearl-producing village with the training and workshops for local community on hospitality, tour guiding, and basic knowledge on tourism, study tour and comparative study to other villages for case study. Small and Medium Businesses Opening distribution line for two Small and Medium Businesses in Yogyakarta and Pekalongan whose products are utilized by several business units under PT Panorama Sentrawisata Tbk.
Social Assistance Donating textbooks, general books, and tourism books. These books will be stored in a cupboard which will also be donated and using library system we taught for the use of the library card. Such distribution of books is implemented in SMK Pariwisata (Tourism Vocational High School) in Gili Trawangan.
Green Office Program We implement the Green office program through company policy to apply various savings, such as paper saving by optimizing the use of e-mail (softcopy), utilizing used paper and two-sided printing, electricity and water saving through socializations and recommendations. The program is capable of providing tangible benefits such as reduced operating costs, increased efficiency, and improvement in Company image.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY $43 UFSLBJU ,FUFOBHBLFSKBBO ,FTFIBUBO %BO ,FTFMBNBUBO,FSKB ,
Karyawan merupakan aset yang mendukung keberlangsungan bisnis Perusahaan, sehingga hubungan dengan karyawan serta aspek keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menjadi prioritas Perusahaan. Adapun kebijakan mengenai ketenagakerjaan dan K3 tertuang dalam Surat Keputusan PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA, TBK Nomor : L/060/DTN/HRD/V/2014 tanggal 8 Mei 2014. Adapun isi dari Surat Keputusan Direksi tersebut adalah: t8BLUV,FSKBQFSVTBIBBO t1BLBJBOLFSKB t$FMBOB1VUJI1BNFSBO t5VOKBOHBO.BLBO t1FOHHBOUJ1BLFU.BLBO.BMBN t5VOKBOHBO)BSJ3BZB t5VOKBOHBO1FOHPCBUBO t1BKBL1FOHIBTJMBO t#JBZB1FSKBMBOBO%JOBT t*TUJSBIBU $VUJ 0ò t#FOUVL1FSIBUJBO%VLB$JUB t#FOUVL1FSIBUJBO1FSOJLBIBO t,FUFOUVBOEBO4BOLTJ,FUFSMBNCBUBO t1FOHVOEVSBO%JSJ t3FLFOJOH1FSVTBIBBO CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan/ Konsumen Kami senantiasa berupaya mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan : - Questioner dari pelanggan - Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh pelanggan dan ditindak lanjut oleh bagian terkait ada kemungkinan harus bekerjasama dengan Mitra - Identifikasi alternatif solusi - Penentuan solusi - Implementasi solusi - Penyampaian penyelesaian keluhan kepada pelanggan - Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan pelanggan.
Keluhan pelanggan umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada pelanggan melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Hasil tindak lanjut ini akan selalu dilakukan monitoring yang kemudian dievaluasi dan dibahas pada setiap pertemuan bulanan seperti rapat koordinasi sebagai usaha untuk memperoleh umpan balik tentang produk dan dukungan kepada pelanggan, perencanaan produk, optimalisasi performance peralatan, pengaturan produksi dan pasokan, perbaikan sistem kerja dan pengembangan bisnis baru Proses pengelolaan keluhan ini terintegrasi dengan hasilhasil yang fokus pada pelanggan sehingga tidak tejadi pengulangan keluhan dari jenis keluhan yang sudah pernah diselesaikan. Hasil analisa dan evaluasi tersebut menjadi dasar untuk perbaikan proses kerja dan sistem kerja di Perseroan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Perseroan dan pelanggan
Tanggung Jawab Sosial
CSR related to Employment and Occupational Health and Safety (OHS) Employees are the capital supporting Company’s business sustainability. Therefore, relationship with employees and occupational and health safety aspects of the employee are Company’s priority. Company’s policy on employment and OHS is written in Employee Handbook. In the EHB is designed the standard operating procedures, rights and responsibility, and occupational health, safety, security, and environment by taking into account applicable law in Indonesia. As for the policy on employment and K3 contained in Decree PT DESTINATIONS TIRTA NUSANTARA, TBK No. L / 060 / DTN / HRD / V / 2014 dated May 8, 2014 Adapun isi dari Surat Keputusan Direksi tersebut adalah: t8BLUV,FSKBQFSVTBIBBO t1BLBJBOLFSKB t$FMBOB1VUJI1BNFSBO t5VOKBOHBO.BLBO t1FOHHBOUJ1BLFU.BLBO.BMBN t5VOKBOHBO)BSJ3BZB t5VOKBOHBO1FOHPCBUBO t1BKBL1FOHIBTJMBO t#JBZB1FSKBMBOBO%JOBT t*TUJSBIBU $VUJ 0ò t#FOUVL1FSIBUJBO%VLB$JUB t#FOUVL1FSIBUJBO1FSOJLBIBO t,FUFOUVBOEBO4BOLTJ,FUFSMBNCBUBO t1FOHVOEVSBO%JSJ t3FLFOJOH1FSVTBIBBO Related CSR Responsibilities to Customers / Consumers We constantly strive to prioritize customer satisfaction by providing the best service. In resolving customer complaints effectively and quickly, to coordinate with the stage - Analysis of the problems the standard complaint by the - customer and followed up by the relevant section is likely to be in cooperation with Partners - Identification of alternative solutions - Determination of the solution - Implementation of solution submission to the customer complaint resolut - Documentation and evaluation of all complaints that go to and then followed up with the improvement and innovation of work processes so as to produce products and services that meet the demands of business and customer expectations. Customer complaints in general directly addressed effectively and rapidly through the stages mentioned above. However, if the complaint can not be addressed, it will convey information to customers via email, which explains the status and meeting it take for the settlement of the complaint. Results of follow-up will always be monitored and then evaluated and discussed at each monthly meeting such a coordination meeting in an effort to obtain feedback on the products and support to customers, product planning, optimization of equipment performance, production and supply arrangements, improvement of work system and development new business The complaint management process is integrated with the results focus on the customer so that no repetition occurs complaints of the type of complaints that have been resolved. Results of analysis and evaluation are the basis for the improvement of work processes and systems work in the Company. Communications media used to support the ease and smoothness of communication between the Company and the customer
ANNUAL REPORT 2014 | PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk
85
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Regulation of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C3679.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of mIndonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dan Akta No. 158 tanggal 25 Juli 2013, keduanya dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.J.1. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 137 dated June 27, 2013 and Notarial Deed No. 158 dated July 25, 2013 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, concerning the revisions in the Company’s Articles of Association to comply with the Regulation No. IX.J.1 of the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam and LK) or now be Otoritas Jasa Keuangan (OJK). These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-51073.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 4, 2013.
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang biro perjalanan wisata, mencakup perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata, penyelenggaraan dan penjualan paket wisata, penyediaan layanan pramuwisata, dan angkutan wisata.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in businesses related to bureau tourism, including providing tour and travel packages and other related services, such as providing tour guides and tour transportation.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat dengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
The Company and its subsidiaries (collectively referred herein as the Group) operate under Panorama Leisure group of businesses. The Company started commercial operations in January 2000. Its head office is located at Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta, and with marketing office at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s branch offices are located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar and RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
-6-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia).
The ultimate parent of the Group is PT Panorama Tirta Anugerah (incorporated in Indonesia).
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012.
The Company obtained the following licenses: business license to engage in bureau tourism from the Department of Tourism, Art and Culture based on Decision Letter No. Kep.394/BPW/12/1999; dated December 16, 1999; approval for branch office of tourism bureau in Bali from the Department of Tourism, Art and Culture of Bali Province No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 dated July 21, 2000; approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Barat from the Culture and Tourism Agency of Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval for branch office of tourism bureau in Medan from the Culture and Tourism Agency of Medan City No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 dated December 30, 2010; approval for branch office of tourism bureau in Makasar from Permit Administration Service Office No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP dated June 14, 2011 and approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Timur from Permit Administration Service Office No. KKPT.503/41/V/2012 dated May 1, 2012.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 25, 2008, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) or currently OJK in his letter No. S-4091/BL/2008 for its offering to the public of 215,000,000 shares at Rp 200 per share. On July 8, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s shares totaling to 715,000,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
-7-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jenis Usaha/ Nature of Business
Consolidated Subsidiaries As of December 31, 2014 and 2013, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
Persentase Tahun Operasi Kepemilikan/ Komersial/ Percentage of Start of Commercial Ownership Interest Operations 2014 dan/and 2013
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2014 2013
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW)
Yogyakarta
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2002
51,00
12.729.888.163
13.076.106.426
Jakarta
Perdagangan umum/ General trading
Belum beroperasi/ Pre operating
90,00
44.015.558.366
6.800.770.000
PT Graha Destinasi (GD)
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW)
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW)
Pada tahun 2002, berdasarkan Akta No. 184 tanggal 27 Juni 2002 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan penyertaan sebesar 51,00% kepemilikan atau sebanyak 153 lembar saham DGW.
In 2002, based on Deed No. 184 dated June 27, 2002 of Rachmat Santoso, S.H., a public notary in Jakarta, the Company invested in 153 shares of DGW representing 51.00% ownership interest.
PT Graha Destinasi (GD)
PT Graha Destinasi (GD)
Berdasarkan Akta Pendirian PT Graha Destinasi (GD) No. 90 tanggal 19 Juli 2013 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Panorama Properti, pihak berelasi, menempatkan modal disetor masing-masing sebesar Rp 2.700.000.000 dan Rp 300.000.000 atau sebesar 2.700 saham dan 300 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
Based on the Deed of Establishment of PT Graha Destinasi (GD) No. 90 dated July 19, 2013 of Edison Jingga, S.H, a public notary in Jakarta, the Company and PT Panorama Properti, a related party, placed paid-up capital amounting to Rp 2,700,000,000 and Rp 300,000,000 or representing 2,700 shares and 300 shares, respectively, with nominal value of Rp 1,000,000 per share.
Pelepasan atas PT Duta Chandra Kencana (DCK)
Disposal of PT Duta Chandra Kencana (DCK)
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 24 Mei 2013, Perusahaan menjual 14.594 saham atau 24,33% kepemilikan pada DCK kepada PT Panorama Tours Indonesia (PTI), pihak berelasi, dan enam (6) saham atau 0,01% kepemilikan kepada Ramajanto Tirtawisata, pihak berelasi, dengan harga jual Rp 20.732.000.000. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat investasi pada DCK sebesar Rp 10.304.692.538 diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada bagian ekuitas.
Based on sales and purchase agreement dated May 24, 2013, the Company sold its 14,594 shares or 24.33% ownership interest in DCK to PT Panorama Tours Indonesia (PTI), a related party and six (6) shares or 0.01% ownership interest to Ramajanto Tirtawisata, a related party, at a total selling price of Rp 20,732,000,000. The difference between the selling price and the carrying value of the investment in DCK amounting to Rp 10,304,692,538 is presented as part of additional paid-in capital in the equity section.
-8-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Arus kas terkait pelepasan investasi pada DCK sebagai berikut:
The cash flows relating to disposal of investment in DCK follows: Jumlah/Total
Nilai tercatat investasi pada DCK Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Harga penjualan Dikurangi kas dan setara kas dari DCK saat pelepasan
10.427.307.462
Arus kas bersih dari pelepasan DCK
20.690.567.647
10.304.692.538 20.732.000.000 (41.432.353)
Ekuitas pada laba bersih DCK sebelum pelepasan sebesar Rp 296.594.412 disajikan sebagai "Ekuitas pada laba bersih entitas anak yang dilepaskan" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. d.
Carrying value of investment in DCK Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common cuntrol Selling price Less cash and cash equivalents of DCK at the date of disposal Net cash flows from the disposal of DCK
Share in net income of DCK prior to disposal amounting to Rp 296,594,412 is presented as “Share in net income of a disposed subsidiary” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris
d.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan Berita Acara Terakhir Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 174 tanggal 24 Juni 2014 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dan sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 137 tanggal 27 Juni 2013 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
Employees, Directors, Commissioners
and
Board
of
As of December 31, 2014 and 2013, based on Minutes of the Extraordinary Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 174 dated June 24, 2014 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, and as documented in Notarial Deed No. 137 dated June 27, 2013 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Adhi Tirtawisata Augustine Constantine Robot Budijanto Tirtawisata
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Dharmayanto Tirtawisata Rocky Wisuda Praputranto Hie Luang Kiauw
: :
Directors President Director Directors
Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua (2) anggota, dimana Augustine Constantine Robot yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by Bapepam-LK (currently Financial Services Authority). The Company’s Audit Committee consists of two (2) members, wherein Augustine Constantine Robot who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, Manajer Umum dan Kepala Cabang.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners, Directors, General Managers and Branch Heads.
-9-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 442 karyawan tahun 2014 dan 440 karyawan tahun 2013. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 516 karyawan tahun 2014 dan 464 karyawan tahun 2013.
The Company had a total number of employees (unaudited) of 442 in 2014 and 440 in 2013. Total average number of employees of the Group (unaudited) is 516 in 2014 and 464 in 2013.
Laporan keuangan konsolidasian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Maret 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issuance on March 25, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK atau sekarang OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK or now OJK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
- 10 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting and disclousure currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar Perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
- 11 -
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
power to appoint or remove the majority of the members of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
menghentikan pengakuan tercatat setiap KNP;
jumlah
derecognizes the carrying amount of any NCI;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
recognizes the fair value consideration received;
of
the
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
recognizes the fair investment retained;
of
any
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
mereklasifikasi bagian induk Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
- 12 -
value
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
c.
Accounting for Business Combination Among Entities Under Common Control
Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.
Entities under common control are parties which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control, or are controlled by or are under the same control.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
Business combination of entities under common control is a business combination of all entities or combined businesses, which are ultimately controlled by the same party (prior or subsequent to the business combination), in which the control is not temporary.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Business combination transaction of entities under common control in form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual Company within the group. Therefore, the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Any difference between amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.
- 13 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
d.
An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
2014 Euro (EUR) Dolar Amerika Serikat (US$) Dolar Australia (AU$) Dolar Singapura (SG$) Dolar Hongkong (HK$) Ringgit Malaysia (MYR) Yuan China (CNY)
e.
Foreign Currency Translation
2013
15.133,27 12.440,00 10.218,23 9.422,11 1.603,68 3.561,93 2.033,01
Transaksi Pihak Berelasi
16.821,44 12.189,00 10.875,66 9.627,99 1.571,92 3.707,69 1.999,22
e.
Euro (EUR) United States Dollar (US$) Australian Dollar (AU$) Singapore Dollar (SG$) Hongkong Dollar (HK$) Malaysian Ringgit (MYR) China Yuan (CNY)
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a.
a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut: (i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;
(i)
- 14 -
has control or joint control over the Group;
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
(ii) has significant influence over the Group; or
(iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
(i)
Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
(i)
The entity and the Group members of the same group.
are
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.
(v) The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.
- 15 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
f.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
g.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 16 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest rate, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classifications at every reporting date.
- 17 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has classified financial assets as loans and receivables and financial liabilities as other financial liabilities. Accordingly, accounting policies related to financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL are not disclosed.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
- 18 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statements of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments, or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
- 19 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi nonusaha yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, guarantee deposit and due from related parties are classified in this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL, are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang usaha, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, utang pembelian aset tetap, dan utang lainlain kepada pihak ketiga yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s bank loans (short and long-term), trade accounts payable, accrued expenses, due to related parties, liabilities for purchases of property and equipment, and other payables to third parties are classified in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 20 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment, and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statements of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 21 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
Aset
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
The rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
- 22 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (2)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. h.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Financial Liabilities
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Properti Investasi
i.
Investment Properties
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada. Properti investasi tanah diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi.
Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. Investment properties in land is measured at cost, including transaction costs, less any impairment loss and is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property.
Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya selama dua puluh (20) tahun.
Investment properties, except for land, are depreciated over its estimated useful life of twenty (20) years using the straight-line method.
- 23 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
j.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owneroccupation, or commencement of an operating lease to another party. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Aset Tetap
j.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.
- 24 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
20 2-8 4-8
Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized.
- 25 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
k.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives, and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Tetap Dalam Rangka Perjanjian Bangun, Kelola dan Alih (Build, Operate and Transfer atau BOT).
Properties Under Build, Operate and Transfer (BOT) Agreement
Aset tetap dalam rangka perjanjian bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu dua puluh (20) tahun.
Properties under build, operate, and transfer (BOT) agreement are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over the period of the BOT agreements of twenty (20) years.
Transaksi Sewa
k.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
- 26 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Grup sebagai Lessor
Group as Lessor
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of the ownership of the asset are classified as operating leases. Initial directs costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term in the same basis as rental income.
Grup sebagai Lessee
Group as Lessee
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
Biaya Emisi Saham
l.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. m.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
m.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
- 27 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
n.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Advances received from customers are classified as advances received and will be recognized as income when the services are rendered.
- 28 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
o.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of services in the ordinary course of the Group’s activities.
Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan.
Rental revenue is recognized on a straightline basis over the period the assets are leased or used by other parties.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs that are directly attributable to acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Imbalan Kerja
o.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and others allowance. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.
- 29 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
p.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Long-term employee benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit obligations, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan
p.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes or taxes payable, accordingly.
- 30 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
q.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses, to the extent that it is most likely that it will be utilized to reduce future taxable income.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba Per Saham
q.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. r.
Earnings Per Share Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Informasi Segmen
r.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
- 31 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode terdahulu.
3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan,
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut didasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements:
- 32 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
b.
Mata Uang Fungsional Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. c.
Functional Currency
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
The Group assesses at each consolidated statement of financial position date, whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 33 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. An allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
d.
2013
Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi non-usaha Uang jaminan
9.901.976.945 33.841.315.757 1.889.807.887 12.067.687.348 4.500.000.000
19.683.167.890 61.203.049.395 1.236.090.913 21.383.572.516 3.283.122.750
Jumlah
62.200.787.937
106.789.003.464
Komitmen Sewa
d.
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other accounts receivable Due from related parties Guarantee deposits Total
Lease Commitments
Grup sebagai Lessor
Group as Lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Grup sebagai Lessee
Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
- 34 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Penghasilan
e.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
a.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 19.
- 35 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi
b.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Investment Properties
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap dan properti investasi Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset.
The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of such assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of these assets during the year.
Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of property and equipment and investment properties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Aset tetap (Catatan 11) Properti investasi (Catatan 12)
119.244.828.946 4.125.939.582
127.325.626.044 3.725.736.194
Property and equipment (Note 11) Investment properties (Note 12)
Jumlah
123.370.768.528
131.051.362.238
Total
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
c.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment of Non-Financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
- 36 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
d.
The carrying value of non-financial assets as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Aset tetap (Catatan 11) Properti investasi (Catatan 12)
119.244.828.946 4.125.939.582
127.325.626.044 3.725.736.194
Property and equipment (Note 11) Investment properties (Note 12)
Jumlah
123.370.768.528
131.051.362.238
Total
Imbalan Pasca-Kerja
d.
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 5.113.449.061 dan Rp 3.715.041.301 (Catatan 28). e.
Long-term Employee Benefits The determination of the obligation and longterm employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 28 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. As of December 31, 2014 and 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 5,113,449,061 and Rp 3,715,041,301 (Note 28).
Aset Pajak Tangguhan
e.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo aset pajak tangguhan dikemukakan di Catatan 29.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, the carrying amounts of deferred tax assets are set out in Note 29.
- 37 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
4. 2014
Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Mata uang asing lainnya Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk
Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Euro PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Dolar Singapura PT Bank Central Asia Tbk Yuan China PT Bank Central Asia Tbk Dolar Australia PT ANZ Panin Bank
Jumlah Bank
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
2013
586.042.239
1.886.985.644
4.787.688.038 73.573.488 55.026.330 32.629
4.452.151.374 107.798.794 166.209.492 2.101.892
5.502.362.724
6.615.247.196
778.507.400 723.738.839 413.777.384 237.446.802 44.576.641 16.383.102
907.971.165 759.558.477 197.350.131 192.007.692 14.123.896 -
2.214.430.168
2.071.011.361
1.158.000.870 31.662.039 6.534.137
763.829.663 8.699.653 16.246.718
517.198.551 440.228.943
16.708.169 167.487.317
11.496.193
17.365.323
13.861.062
-
Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 32) United States Dollar Singapore Dollar Euro Other foreign currencies Total Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk
Foreign currencies (Note 32) United States Dollar PT ANZ Panin Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Euro PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Singapore Dollar PT Bank Central Asia Tbk China Yuan PT Bank Central Asia Tbk Australian Dollar PT ANZ Panin Bank
6.202.258
6.572.490
2.185.184.053
996.909.333
4.399.614.221
3.067.920.694
-
10.000.000.000
Time deposits Rupiah
9.901.976.945
19.683.167.890
Total
Deposito berjangka Rupiah Jumlah
Cash and Cash Equivalents
-
7,25%
- 38 -
Total Cash in banks
Interest rates per annum on time deposits Rupiah
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
5. 2014
Trade Accounts Receivable 2013
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak berelasi (Catatan 31) PT Asia World Indonesia PT Panorama Tours Indonesia PT Kencana Transport PT Asian Trails Indonesia Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. PT Smartravelindo Perkasa Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
a. By Customer 6.019.980.100 2.380.485.174 425.824.885 409.057.010 240.567.624 -
9.077.890.239 1.578.535.933 545.717.070 569.492.000 353.915.558 351.106.980
149.590.859
101.045.291
9.625.505.652
12.577.703.071
Total Third parties Foreign customers Local customers Total Allowance for impairment Net
Pihak ketiga Pelanggan luar negeri Pelanggan dalam negeri Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Neto
22.715.625.200 1.921.232.638 24.636.857.838 (421.047.733) 24.215.810.105
46.095.867.605 2.950.526.452 49.046.394.057 (421.047.733) 48.625.346.324
Jumlah - Neto
33.841.315.757
61.203.049.395
b. Berdasarkan Umur
111.372.519
335.377.665
1.514.114.221 1.775.568.261 1.801.830.175 2.088.295.091 2.334.325.385
2.575.101.862 2.976.855.773 2.697.986.401 3.339.878.352 652.503.018
Jumlah - Neto
9.625.505.652
12.577.703.071
Jumlah - Neto
Net b. By Age
Pihak berelasi Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
Pihak ketiga Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Related parties (Note 31) PT Asia World Indonesia PT Panorama Tours Indonesia PT Kencana Transport PT Asian Trails Indonesia Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. PT Smartravelindo Perkasa Others (less than Rp 50,000,000 each)
Related parties Not past due and unimpaired Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days Net Third parties Not past due and unimpaired 2.986.311.551
3.996.023.047
3.658.816.318 6.656.045.342 7.609.530.623 2.341.510.111 963.596.160
8.981.910.862 12.442.441.428 12.395.003.647 10.018.357.870 791.609.470
421.047.733 24.636.857.838 (421.047.733)
421.047.733 49.046.394.057 (421.047.733)
Past due and impaired Total Allowance for impairment
24.215.810.105
48.625.346.324
Net
c. Berdasarkan Mata Uang
Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days
c. By Currency
Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat Euro Ringgit Malaysia Yuan China Dolar Singapura
5.281.871.497
4.664.750.453
19.966.730.605 6.179.626.300 2.500.689.167 174.000.349 159.445.572
40.289.171.046 12.332.966.128 4.118.217.227 218.992.274
Rupiah Foreign currencies (Note 32) U.S. Dollar Euro Malaysian Ringgit China Yuan Singapore Dollar
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
34.262.363.490 (421.047.733)
61.624.097.128 (421.047.733)
Total Allowance for impairment
Jumlah - Neto
33.841.315.757
61.203.049.395
Net
- 39 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak berelasi tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at December 31, 2014 and 2013, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables and that no allowance for impairment on receivables from related parties is necessary as management believes that there is no impairment in value of those receivables.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 14).
Trade accounts receivable are used as collateral on short-term bank loans (Note 14). 6.
Piutang Lain-lain 2014
7.
Other Accounts Receivable 2013
Pihak ketiga Piutang dari karyawan Lain-lain
1.595.754.744 294.053.143
962.424.559 273.666.354
Jumlah
1.889.807.887
1.236.090.913
Third parties Receivables from employees Others Total
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan.
Receivables from employees are non-interest bearing and are being paid through monthly salary deduction.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
No allowance for impairment was provided on other accounts receivable as management believes that there is no impairment in values of such receivables.
Uang Muka
7.
Akun ini terutama merupakan uang muka kepada hotel dan biro perjalanan wisata sebagai pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah untuk kamar hotel, tiket pesawat, dan beberapa tujuan wisata dengan perincian sebagai berikut:
Advances This account mainly represents advances for hotels and tours and travel agency which were given to ascertain orders and ensure availment of lower prices for hotel rooms, airplane tickets, and several tours, with details as follows:
- 40 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 2014
Pihak berelasi (Catatan 31) Hotel Perjalanan wisata Investasi Lain-lain Jumlah Pihak ketiga Hotel Lain-lain Jumlah Jumlah
8.
2013
15.974.379.960 488.245.829 288.000.000 16.750.625.789
8.517.313.145 506.623.233 288.000.000 233.928.131 9.545.864.509
Related parties (Note 31) Hotel Tours and travel Investment Others Subtotal
4.465.466 118.230.861 122.696.327
1.736.209.331 1.736.209.331
Third parties Hotel Others Subtotal
16.873.322.116
11.282.073.840
Uang Jaminan
8.
Akun ini merupakan uang jaminan hotel yang ditempatkan kepada PT Oasis Rhadana Hotel, pihak berelasi, sebagai jaminan atas reservasi kamar hotel (Catatan 31).
9.
9. 2014
10.
Guarantee Deposits These represent guarantee deposits placed with PT Oasis Rhadana Hotel, a related party, as collateral on hotel room reservation (Note 31).
Biaya Dibayar Dimuka
Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah
Total
Prepaid Expenses 2013
1.300.831.564 396.632.405 158.865.118 1.856.329.087
1.055.533.332 388.251.592 171.998.319 1.615.783.243
Dikurangi bagian jangka pendek
870.022.515
688.723.910
Less current portion
Bagian jangka panjang
986.306.572
927.059.333
Long-term portion
Piutang dan Utang Pihak Berelasi Non-usaha
10.
2014
Piutang pihak berelasi non-usaha PT Panorama Dotcom Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Panorama Synergy Indonesia PT Panorama Properti PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Land Development PT Asian Trails Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
Rental Insurance Others Total
Due from and to Related Parties 2013
7.292.158.102 1.628.765.738 1.001.170.084 603.874.655 586.832.264 300.000.000 216.909.825 189.808.481 -
1.010.272.137 2.867.143.960 15.203.858.389 423.874.655 970.828.746 300.000.000 206.514.843 93.500.000 127.400.333
248.168.199
180.179.453
12.067.687.348
21.383.572.516
- 41 -
Due from related parties PT Panorama Dotcom Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Panorama Synergy Indonesia PT Panorama Properti PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Land Development PT Asian Trails Indonesia Others (less than Rp 50,000,000 each) Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 2014
Utang pihak berelasi non-usaha PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Duta Chandra Kencana PT Asian Trails Indonesia PT Graha Tirta Lestasi PT Kencana Transport PT Kamar Hotel Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
11.
2013
3.025.000.000 2.004.177.733 1.290.344.013 646.831.384 588.411.000 -
3.450.000.000 2.004.177.733 76.842.025 125.000.000
8.596.205
48.890.340
7.563.360.335
5.704.910.098
Due to related parties PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Duta Chandra Kencana PT Asian Trails Indonesia PT Graha Tirta Lestasi PT Kencana Transport PT Kamar Hotel Indonesia Others (less than Rp 50,000,000 each) Total
Piutang dari PT Panorama Tours Indonesia, PT Panorama Langit Teknologi, PT Panorama Dotcom Indonesia dan PT Panorama Synergy Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan pinjaman untuk modal kerja.
Due from PT Panorama Tours Indonesia, PT Panorama Langit Teknologi, PT Panorama Dotcom Indonesia and PT Panorama Synergy Indonesia as of December 31, 2014 and 2013, respectively represents loans granted for their working capital.
Piutang dari PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terutama merupakan uang muka yang tidak dikenakan bunga yang digunakan sebagai tambahan modal kerja oleh PSW.
Due from PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW) as of December 31, 2014 and 2013 mainly represents non-interest bearing advances granted by the Company to be used as additional working capital of PSW.
Piutang dan utang pihak berelasi non-usaha lainnya di atas, terutama timbul dari beban-beban pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup dan/atau sebaliknya.
Due from and to related parties above mainly represent advanced payments of related parties’ expenses which were paid by the Group and/or vice versa.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
No allowance for impairment was provided as management believes that there is no impairment in value of such receivables.
Aset Tetap
11.
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 1 Januari/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Kepemilikan langsung: Tanah 881.450.000 Bangunan dan prasarana 1.783.131.660 Peralatan dan perlengkapan 12.691.556.520 Kendaraan bermotor 163.085.843.114 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana 25.613.411.569 Jumlah
204.055.392.863
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ December 31, 2014
1.369.451.541 12.652.563.000
-
133.939.000
-
25.747.350.569
14.155.953.541
-
218.211.346.404
- 42 -
881.450.000 1.783.131.660 14.061.008.061 175.738.406.114
At cost: Direct acquisitions: Land Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 1 Januari/ January 1, 2014 Akumulasi penyusutan: Kepemilikan langsung: Bangunan dan prasarana 928.379.005 Peralatan dan perlengkapan 8.719.888.350 Kendaraan bermotor 50.013.623.837 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana 17.067.875.627 Jumlah Nilai Buku Bersih
76.729.766.819
Biaya perolehan: Kepemilikan langsung: Tanah 881.450.000 Bangunan dan prasarana 1.843.659.310 Peralatan dan perlengkapan 14.245.721.650 Kendaraan bermotor 100.914.236.114 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana 25.573.276.569 143.458.343.643
Akumulasi penyusutan: Kepemilikan langsung: Bangunan dan prasarana 911.299.061 9.819.967.716 Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor 34.203.874.951 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana 15.733.383.130 Jumlah
60.668.524.858
Nilai Buku Bersih
82.789.818.785
31 Desember/ December 31, 2014
Pengurangan/ Deductions
86.759.508 1.503.734.187 19.306.397.423
-
1.015.138.513 10.223.622.537 69.320.021.260
1.339.859.521
-
18.407.735.148
Accumulated depreciation: Direct acquisitions: Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures
22.236.750.639
-
98.966.517.458
Total
127.325.626.044
1 Januari/ January 1, 2013
Jumlah
Penambahan/ Additions
119.244.828.946
Net Book Value
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Pelepasan Entitas Anak **)/ Disposed Pengurangan/ Penambahan *)/ Additions *) Subsidiary **) Deductions
31 Desember/ December 31, 2013
234.763.100 562.185.120 62.171.607.000
(295.290.750) (2.116.350.250) -
40.135.000
-
881.450.000 1.783.131.660 12.691.556.520 163.085.843.114
-
-
25.613.411.569
63.008.690.220
(2.411.641.000)
-
204.055.392.863
92.133.008 1.016.270.884 15.809.748.886
(75.053.064) (2.116.350.250) -
-
928.379.005 8.719.888.350 50.013.623.837
Total
-
-
17.067.875.627
Accumulated depreciation: Direct acquisitions: Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures
(2.191.403.314)
-
76.729.766.819
Total
1.334.492.497 18.252.645.275
At cost: Direct acquisitions: Land Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures
127.325.626.044
*) Penambahan akumulasi penyusutan termasuk milik entitas anak yang dilepas (Catatan 1) sebesar Rp 30.002.319. **) Aset tetap dari entitas anak yang dilepaskan (Catatan 1 )
Net Book Value
*) Additions in accumulated depreciation include that of the disposed subsidiary (Note 1) amounting to Rp 30,002,319. **) Property and equipment of the disposed subsidiary (Note 1)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense is allocated as follows:
2014
2013
Beban pokok pendapatan (Catatan 24) Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
13.295.423.499 8.941.327.140
12.928.130.706 5.294.512.250
Direct costs (Note 24) General and administrative expenses (Note 26)
Jumlah
22.236.750.639
18.222.642.956
Total
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Bali dan Lombok seluas 2.135 m2 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan.
The Company owns several parcels of land and buildings located in Bali and Lombok measuring 2,135 square meters with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB).
- 43 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar aset tetap kendaraan bermotor masing-masing sebesar Rp 115.203.000.000 dan Rp 124.658.000.000 dan estimasi nilai wajar aset tanah dan bangunan masing-masing sebesar Rp 4.000.000.000 dan Rp 3.600.000.000.
As of December 31, 2014 and 2013, the estimated fair value of property and equipment – vehicles that are used in operations amounted to Rp 115,203,000,000 and Rp 124,658,000,000, respectively and the estimated fair value of land and building amounted to Rp 4,000,000,000 and Rp 3,600,000,000, respectively.
Aset tetap kepemilikan langsung milik Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 109.436.207.500 dan Rp 117.983.310.825, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14 dan 17) dan utang pembelian aset tetap (Catatan 18).
The Group’s directly acquired property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 with cost amounting to Rp 109,436,207,500 and Rp 117,983,310,825, respectively, are used as collateral on its bank loans (Notes 14 and 17) and liabilities for purchase of property and equipment (Note 18).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, dan PT Asuransi Central Asia seluruhnya adalah pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 72.380.000.000 dan Rp 99.118.950.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, all property and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, and PT Asuransi Central Asia, all third parties, for a total coverage of Rp 72,380,000,000 and Rp 99,118,950,000, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana kantor cabang Perusahaan yang didirikan di atas tanah yang disewa di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 (Catatan 33). Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
Property under BOT agreement consists of an Company branch for office building and infrastructure on rented land in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict, Bali, with rental period of 20 years starting from 2000 until 2020 (Note 33). The building and infrastructure will be returned to the owners of the land at the end of the lease term. The rental agreements can be extended and renewed upon agreement of both parties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih telah diasuransikan kepada PT Asuransi Umum Mega dan PT Asuransi Sinarmas pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 10.060.000.000 dan Rp 8.950.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, properties under BOT, are insured with PT Asuransi Umum Mega and PT Asuransi Sinarmas, third party, for Rp 10.060.000.000 and Rp 8,950,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar agregat dari aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih masingmasing sebesar Rp 8.000.000.000 Rp 12.000.000.000.
As of December 31, 2014 and 2013, the estimated aggregate fair value of the property under BOT amounted to Rp 8,000,000,000 and Rp 12,000,000,000, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property and equipment.
- 44 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 12.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Properti Investasi
12.
Nilai tercatat properti investasi sebagai berikut:
Investment Properties The carrying value of investment properties follows:
Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 1 Januari/ January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ December 31, 2014
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
1.700.000.000 5.102.404.405
710.130.491
‐ ‐
1.700.000.000 5.812.534.896
At cost: Land Buildings and infrastructures
Jumlah
6.802.404.405
710.130.491
-
7.512.534.896
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
3.076.668.211
309.927.103
‐
3.386.595.314
Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat
3.725.736.194
4.125.939.582
Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2013
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Pelepasan Entitas Anak **)/ Disposed Penambahan *)/ Pengurangan/ Additions *) Subsidiary **) Deductions
31 Desember/ December 31, 2013
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
11.628.292.606 51.432.601.573
83.086.000
(9.928.292.606) (46.413.283.168)
‐ ‐
1.700.000.000 5.102.404.405
At cost: Land Buildings and infrastructures
Jumlah
63.060.894.179
83.086.000
(56.341.575.774)
-
6.802.404.405
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
14.825.034.846
1.030.551.524
(12.778.918.159)
‐
3.076.668.211
Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat
48.235.859.333
3.725.736.194
Carrying Value
*) Penambahan akumulasi penyusutan termasuk milik entitas anak yang dilepaskan (Catatan 1) sebesar Rp 784.952.010. **) Properti investasi dari entitas anak yang dilepaskan (Catatan 1)
*) Additions in accumulated depreciation include that of the disposed subsidiary (Note 1) amounting to Rp 784,952,010. **) Investment properties of the disposed subsidiary (Note 1)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, 2 properti investasi terdiri dari tanah seluas 256 m dan bangunan (termasuk perbaikan bangunan) milik Perusahaan yang berlokasi di kompleks Roxi Mas - jalan KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.
As of December 31, 2014 and 2013, investment properties includes land measuring 256 square meters and building (including building improvements) owned by the Company which are located at Roxi Mas complex at jl. KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.
2
Properti investasi tanah seluas 1.648 m dan bangunan milik DCK, yang berlokasi di jalan Tomang Raya 63, Jakarta dan disewakan kepada pihak berelasi, dikeluarkan dari properti investasi sehubungan dengan pelepasan entitas anak tersebut pada tahun 2013. Properti investasi milik DCK digunakan untuk jaminan atas utang bank Perusahaan (Catatan 14).
Investment property includes land measuring 1,648 square meters and building owned by DCK, which are located at jl. Tomang Raya 63, Jakarta and are being rented to related parties, had take out from list of property investment in connection with disposal of that susbidiary in 2013. Investment property own by DCK are uses as collatelar on bank loans obtained by the Company (Note 14).
- 45 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanah dengan biaya perolehan tercatat sebesar Rp 11.097.042.606, serta bangunan dan prasarana dengan biaya perolehan tercatat sebesar Rp 45.244.533.168, digunakan sebagai jaminan atas utang bank Perusahaan, DCK, dan PTI, pihak-pihak berelasi (Catatan 14, 17, dan 31).
As of December 31, 2014 and 2013, land with carrying cost of Rp 11,097,042,606, and building and infrastructure with carrying cost amounting to Rp 45,244,533,168, are used as collateral on bank loans obtained by the Company, DCK, and PTI, related parties (Notes 14, 17, and 31).
Beban langsung yang terkait dengan pendapatan sewa properti investasi merupakan beban penyusutan dan dialokasikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” sebesar Rp 309.927.103 tahun 2014 dan Rp 1.030.551.524 (termasuk beban langsung milik entitas anak yang dilepaskan sebesar Rp 784.952.010) tahun 2013 (Catatan 26).
Direct costs related to rental income from investment properties represent depreciation expense and recorded as part of “General and administrative expenses” amounting to Rp 309,927,103 in 2014 and Rp 1,030,551,524 (including direct cost of the disposed subsidiary of Rp 784,952,010) in 2013 (Note 26).
Seluruh properti investasi telah diasuransikan kepada PT Mitra Iswara Rorimpandey tahun 2014 dan PT Asuransi Sinarmas tahun 2013, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.625.000.000 pada tahun 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
All investment properties are insured with PT Mitra Iswara Rorimpandey in 2014 and PT Asuransi Sinarmas in 2013, third parties, for a total coverage of Rp 3,625,000,000 in 2014 and 2013. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar dari properti investasi masingmasing sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 12.693.000.000.
As of December 31, 2014 and 2013, the estimated aggregate fair value of the investment properties amounted to Rp 20,000,000,000 and Rp 12,693,000,000, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned investment properties.
Aset Lain-lain
13. 2014
Uang muka pembelian aset tetap: Tanah dan bangunan Tanah Uang muka pembelian perangkat lunak Uang muka perbaikan dan pemeliharaan: Interior bangunan Bus Pool bus Lain-lain Jumlah
Other Assets
2013
58.525.933.267 11.825.446.000 15.951.033.850
6.526.875.000 9.400.000.000 14.788.170.500
19.530.301.757 17.148.115.406 1.759.800.000 1.359.430.108
3.500.000.000 8.035.957.406 1.500.000.000 56.766.387
126.100.060.388
43.807.769.293
Uang muka pembelian tanah dan bangunan merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pengembang tanah dan bangunan untuk pembelian tanah dan bangunan perkantoran di Kawasan Cengkareng Business Centre (CBC), Jakarta Barat. Tanah dan bangunan dimiliki oleh PT Graha Destinasi, entitas anak.
Advanced payment for purchase of property and equipment: Land and building Land Advanced payment for purchase of software Advanced payment for repairs and maintanance of: Interior of Building Bus Bus pool Others Total
Advanced payments for purchase of land and building represent advances payments to land and building developer for purchase of office building located at area of Cengkareng Business Centre (CBC), West Jakarta. The building is owned by PT Graha Destinasi, a subsidiary.
- 46 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
14.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka sehubungan penambahan bagian dari tanah yang akan digunakan untuk pool bus.
Advanced payments for purchase of land represent advances in relation to acquisition of a parcel of land which to be used for bus pool.
Uang muka pembelian perangkat lunak merupakan uang muka sehubungan dengan pembelian software yang akan digunakan untuk reservasi dan pemesanan paket perjalanan wisata secara online.
Advanced payments for purchase of software represent advances in relation to purchase of a software which will be used for reservation and booking and booking of travel package by online.
Uang muka interior bangunan perkantoran merupakan uang muka untuk interior bangunan perkantoran di CBC, Jakarta Barat.
Advanced payments - interior of building represent advances for repair and maintenance of interior of office building at CBC, West Jakarta.
Uang muka perbaikan dan pemeliharaan bus merupakan uang muka untuk perbaikan dan pemeliharaan 125 unit bus besar dan medium yang lama.
Advanced payments for repairs and maintenance represent advances for repairs and maintenance of 125 units of big and medium old buses.
Uang muka perbaikan dan pemeliharaan pool bus merupakan uang muka yang untuk perbaikan pool bus di Rawa Bokor, Jakarta.
Advanced payments for repairs and maintenance of bus pool represent advances for repair of bus pool located at Rawa Bokor, Jakarta.
Utang Bank Jangka Pendek
14. 2014
Short-term Bank Loans 2013
Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32)
14.797.267.687 5.796.249.207
18.380.320.319 5.818.083.465
Third parties PT Bank Central Asia Tbk Rupiah United Stated Dollar (Notes 32)
Jumlah
20.593.516.894
24.198.403.784
Total
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
12,00% 7,00%
11,00% 7.5%
Interest rates per annum Rupiah United Stated Dollar
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari BCA sebesar Rp 10.000.000 dan dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan diperpanjang setiap tahunnya. Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman menjadi sebesar Rp 10.000.000 dan USD 500 ribu, dan akan jatuh tempo pada 5 Juni 2015. Suku bunga pinjaman pada tahun 2014 adalah sebesar 12% untuk fasilitas Rupiah dan 7% untuk fasilitas US$. Sedangkan suku bunga pinjaman pada tahun 2013 adalah sebesar 11,00 % untuk fasilitas Rupiah dan 7,50% untuk fasilitas US$. Pinjaman ini dijamin dengan agunan saling mengikat berupa tanah dan bangunan (jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta) milik DCK (entitas anak yang dijual pada tahun 2013) (Catatan 12 dan 17) dan piutang usaha sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5).
As of March 5, 2008, the Company obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting Rp 10,000,000 from BCA for additional working capital. This loan has a term of 1 year and has been extended several times. In 2011, the Company has been granted an additional loan facility amounting to Rp 10,000,000 and US$ 500 thousand, and will mature on June 5, 2015. Interest rate in 2014 is 12% for loan facilities in Rupiah and 7% for loan facilities in US$, respectively. Interest rate in 2013 is 11.00% for loan facilities in Rupiah and 7,50% for loan facilities in US$. This loan is guaranteed by bundling guarantee of land and building owned by DCK (a subsidiary disposed in 2013) (Notes 12 and 17) and accounts receivable of Rp 20,000,000,000 (Note 5).
- 47 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Central Asia Tbk:
The loan contains Company obtaining Asia Tbk:
Obtaining new credit facility from other party and/or committing as guarantor in any form or name and/or use the Company’s assets as collateral to other party;
Lending money, including, but not restricted, to affiliated companies, except those in terms of daily operational activities;
Conducting transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated companies, in a different way from the usual practice;
Appealing for bankruptcy and requesting postponement of repayment from authorized body (court);
Making investment, or opening new business aside from the existing one;
Selling or disposing properties or main assets in running the business, except those in terms of daily operational activities;
Conducting spin-off, merger, consolidation, acquisition, or liquidation;
Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders; and Distributing dividend. The Company is required to meet several financial convenants.
Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan Perusahaan afiliasinya, dengan cara berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada; Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan); Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan, atau pembubaran; Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, serta susunan direksi dan para pemegang saham; dan Membagikan dividen. Perusahaan juga diharuskan memenuhi beberapa persyaratan dan financial convenant tertentu.
Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.720.637.848 dan Rp 991.972.569.
agreement covering the above facility certain covenants which restrict the to conduct the following matters prior to written approval from PT Bank Central
Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,720,637,848 and Rp 991,972,569, respectively.
- 48 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Usaha
15. 2014
Trade Accounts Payable 2013
a. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 31) PT Panorama Primakencana Transindo PT Panorama Transportasi Tbk The Haven Bali Seminyak PT Panorama Media PT Legian Paradise PT Oasis Rhadana Hotel Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
a. By Supplier Related parties (Note 31) PT Panorama Primakencana Transindo PT Panorama Transportasi Tbk The Haven Bali Seminyak PT Panorama Media PT Legian Paradise PT Oasis Rhadana Hotel Others (less than Rp 50,000,000 each) Subtotal
173.611.004 158.986.843 123.560.430 112.743.300 89.052.040 64.938.720
138.883.429 342.688.666 38.297.835
5.535.395 728.427.732
31.693.910 551.563.840
Pihak ketiga
21.341.301.775
11.619.447.016
Third parties
Jumlah
22.069.729.507
12.171.010.856
Total
b.Berdasarkan Mata Uang Rupiah
b.By Currency 7.508.825.998
6.505.308.690
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat Euro Ringgit Malaysia Dolar Singapura Jumlah
14.539.447.918 7.281.704 14.173.887 14.560.903.509
5.631.948.155 15.652.355 12.328.069 5.773.587 5.665.702.166
Foreign currencies (Note 32) United Stated Dollar Euro Malaysian Ringgit Singapore Dollar Total
Jumlah
22.069.729.507
12.171.010.856
Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
2014 Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
Total
2013
9.073.349.797 7.088.753.844 4.424.301.074 965.590.084 517.734.708
5.582.442.847 3.427.539.219 2.151.870.691 787.458.045 221.700.054
22.069.729.507
12.171.010.856
Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai 60 hari.
Less than or equal to 1 month More than 1 month but less than 3 months More than 3 months but less than 6 months More than 6 months but less than 12 months More than 12 months Total
The credit terms are 30 until 60 days.
- 49 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 16.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Pajak
16. 2014
2013
Pajak penghasilan badan (Catatan 29) PPh Pasal 29 tahun 2013 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai - Neto
3.309.075.179 1.897.092.145
2.535.678.453 -
83.063.145 1.134.125 -
268.370.500 1.016.625 38.955.400
Jumlah
5.290.364.594
2.844.020.978
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
17.
Taxes Payable
Corporate income tax (Note 29) PPh article 29 year 2013 Income taxes Article 21 Article 23 Article 4 (2) Value Added Tax - Net Total
The tax returns filed are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). The tax authorities may conduct a tax audit within a certain time limit based on The Law of General Provisions and Administration of Taxation.
Utang Bank Jangka Panjang
17. 2014
Long-term Bank Loans 2013
Pihak ketiga PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk Jumlah
32.832.592.591 9.466.666.666 4.155.500.000 24.764.608.000 71.219.367.257
41.742.222.222 13.288.888.889 10.348.700.001 65.379.811.112
Third parties PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk Total
Dikurangi bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
31.014.552.446
18.925.051.853
Less current portion of liabilities
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
40.204.814.811
46.454.759.259
Long-term portion of liabilities
10,00% - 11,75%
10,00% - 11,75%
Suku bunga per tahun
- 50 -
Interest rates per annum
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (PB) dari PT BII sebesar Rp 42.240.000.000 dan suku bunga sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sejak pencairan termasuk grace period 6 bulan. Fasilitas pinjaman diberikan untuk pembelian empat puluh (42) unit bus pariwisata. Pinjaman ini dijamin dengan tiga puluh dua (32) unit Mercedes Benz jenis OH 1526 (bus besar) dan sepuluh (10) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan masing-masing sebesar Rp 44.800.000.000 dan 8.000.000.000 (Catatan 11).
The Company obtained term loan (PB) facility from PT BII amounted to Rp 42,240,000,000 and bears interest at 10% per annum. The loan has a term of five (5) years since drawdown including a grace period of six (6) months. This loan facility was obtained to purchase forty two (42) units of tourists’ bus. This loan is guaranteed by thirty two (32) units of Mercedes Benz type OH 1526 (big bus) and ten (10) units of microbus Mitsubishi tipe 84 BC at a total cost of Rp 44,800,000,000 and 8,000,000,000, respectively (Note 11).
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk:
The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to conduct the following prior to obtaining written approval from PT Bank Internasional Indonesia Tbk:
Mengubah status Perusahaan, anggaran dasar, susunan pengurus dan kepemilikan saham; Mengagunkan aset Perusahaan kepada kreditur lainnya atau menjadi penjamin (guarantor) bagi pihak lain; Pelunasan atau pembayaran utang pemegang saham (baik yang telah ada maupun yang akan datang) yang menyebabkan leverage ratio menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio kurang dari 1; Menggunakan keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan (dibiayai oleh bank); Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang menyebabkan ratio leverage menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio < 1 (utang afiliasi/pihak berelasi disubordinasikan dan tidak dikategorikan sebagai utang tetapi sebagai self financing); Memberikan pinjaman baru kepada pemegang saham, pengurus, entitas anak atau perusahaan afiliasi; Menyatakan atau minta dinyatakan pailit /bangkrut atau membubarkan diri; Syarat dan kondisi lain tetap sesuai dengan kondisi yang berjalan dan sesuai dengan kondisi yang berlaku di Bank BII;
Using the financial of the Company which not related with core business (financing by bank); Request new credit facility from other party or other financial institutions resulting to violation of the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1 (due to related parties becomes subordinated and not classified as payable but as self financing);
Lending to stockholders, subsidiaries or affiliates;
Declare or request to declare bankruptcy or liquidation; and Tems and other conditions fix with the running condition and in accordance with the conditions prevailing in Bank BII.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 8.909.629.631 dan Rp 497.777.778. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 4.789.227.947 dan Rp 2.807.880.896.
Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders; Put each debtor’s assets as collateral to other parties or committing as guarantor in any form; Payment to stockholders loan (both existing and future) violate the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1;
directors,
Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 8,909,629,631 and Rp 497,777,778, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 4,789,227,947 and Rp 2,807,880,896.
- 51 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Pada tanggal 30 Mei 2011, DTN memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA sebesar Rp 8.100.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tujuh belas (17) unit microbus Mitsubishi dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 10.200.000.000 (Catatan 11).
As of May 30, 2011, DTN obtained loan investment facilities from BCA amounting Rp 8,100,000,000. This facility has a repayment term of five (5) years until June 3, 2016 with interest rate is 10,50% per annum. These loans are guaranteed by seventeen (17) units Mitsubishi microbus at a total cost amounting to Rp 10,200,000,000 (Note 11).
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 149 tanggal 29 Agustus 2013 dari Satria Amiputra A. S.E.Ak., S.E., M.Ak, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 6.400.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2018 dan dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan sepuluh (10) unit bus medium dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 11).
Based on Credit Agreement Deed No. 149 dated August 29, 2013 of Satria Amiputra A. S.E.Ak., S.E., M.Ak, M.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company, obtained investment credit facility of Rp 6,400,000,000. The loan has a term of five (5) years until September 3, 2018 and with an interest rate of 10.75% per annum. This loan is guaranteed by ten (10) units of medium bus at a total cost amounting to Rp 8,000,000,000 (Note 11).
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.866.666.666 dan Rp 1.800.000.000. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.212.975.075 dan Rp 753.810.417.
Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,866,666,666 and Rp 1,800,000,000, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,212,975,075 and Rp 753,810,417, respectively.
Pinjaman diterima oleh DGW
Loans obtained by DGW
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 141 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DGW, entitas anak memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4.300.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu sampai 5 tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tiga (3) unit bus tipe 1526 dan tiga (3) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 (Catatan 11) serta corporate guarantee dari Perusahaan sebesar Rp 4.500.000.000.
Based on Credit Agreement Deed No. 141 dated May 30, 2011 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DGW, a subsidiary, obtained investment credit facility of Rp 4,300,000,000. The loan has a term of until June 3, 2016 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by three (3) units of bus type 1526 and three (3) units of microbus Mitsubishi type 84 BC (Note 11) and Corporate Guarantee from Company amounting to Rp 4,500,000,000.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 955.555.556. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 226.813.383 dan Rp 293.884.416.
Payment of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 955,555,556. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 226,813,383 and Rp 293,884,416, respectively.
- 52 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11) sebagai berikut:
The Company obtained loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with interest rate at 11% per annum and guaranteed by the Company’s vehicles (Note 11) as follows:
Tahap pertama berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 61 tanggal 18 Januari 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 10.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 18 Januari 2015 dan dijamin dengan dua belas (12) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125.
The first phase based on Credit Agreement Deed No. 61 dated January 18, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 10,600,000,000 with a term of five (5) years until January 18, 2015 and guaranteed by twelve (12) units of Mercedez Benz OH 125 buses.
Tahap kedua berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 7.000.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 30 April 2015 dan dijamin dengan delapan (8) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125.
The second phase based on Credit Agreement Deed No. 10 dated April 30, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 7,000,000,000 with a term of five (5) years until April 30, 2015 and guaranteed by eight (8) units of Mercedez Benz type OH 125 buses.
Tahap ketiga berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 3 September 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 5.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2015 dan dijamin dengan dua puluh (20) unit minibus Elf.
The third phase based on Credit Agreement Deed No. 3 dated September 3, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 5,600,000,000 with a term of five (5) years until September 3, 2015 and guaranteed by twenty (20) units of Mini bus Elf.
Tahap keempat berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 14 Juni 2012 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 4.800.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 14 Juni 2017 dan dijamin dengan lima (5) unit bus Mercedes Benz tipe OH 1526.
The fourth phase based on Credit Agreement Deed No. 25 dated June 14, 2012 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 4,800,000,000 with term of five (5) years until June 14, 2017 and guaranteed by five (5) units of Mercedez Benz type OH 1526 buses.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 6.193.200.000 dan Rp 6.193.200.000. Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 825.797.790 dan Rp 1.393.276.577.
Payments of loan principal in 2014 and 2013 amounted to Rp 6,193,200,000 and Rp 6,193,200,000, respectively. Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 825,797,790 and Rp 1,393,276,577, respectively.
- 53 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Panin Tbk
Pinjaman diterima oleh GD
Loans obtained by GD
Pada tahun 2014, GD, entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang sebesar Rp 55.000.000.000 yang digunakan untuk membangun gedung kantor di Tangerang. Pencairan atas pinjaman ini dilakukan secara bertahap berdasarkan laporan kemajuan dari Quantity Surveyor Independent yaitu PT Korra Antarbuana sampai dengan jumlah sebesar Rp 51.040.000.000 dan sisa pencairan sebesar Rp 3.960.000.000 akan dicairkan setelah bangunan selesai 100% dan siap ditempati. Pinjaman ini berjangka waktu 8 tahun sampai dengan 14 Mei 2022 dan dengan suku bunga sebesar 12,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan bagian dari sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, di daerah Tangerang, Banten dan bangunan perkantoran yang didirikan di atas tanah tersebut.
In 2014, GD, a subsidiary obtained long term loan credit facility of Rp 55,000,000,000 used for building an office in Tangerang. The drawdown from this facility of Rp 51.040.000.000 will be done in stages based on the progress report from Independent Quantity Surveyor PT Korra Antarbuana, and the balance of Rp 3,960,000,000 will be made after the building is 100% completed and ready to be occupied. The loan has a term of 8 years up to May 14, 2022 and with an interest rate of 12.00% per annum. The loan is secured by a portion of a parcel of land with a certificate Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, in Tangerang, Banten and office buildings build on the land.
GD memiliki tenggang waktu untuk pembayaran biaya pokok dan bunga selama 24 bulan pertama. Pokok pinjaman akan dibayarkan setiap 3 bulan dan bunga setiap bulan.
GD has grace period of 24 months on principal and interest payment. Principal loan amount will be paid in quarterly basis while interest in monthly basis.
Skedul pembayaran kembali utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
The schedule of repayment of long-term bank loans is as follows:
2014
18.
2013
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 2016 2017 2018
31.014.552.446 23.266.666.669 11.198.888.890 5.739.259.252
18.925.051.853 16.249.944.448 13.266.666.669 11.198.888.890 5.739.259.252
Payments due in: 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah
71.219.367.257
65.379.811.112
Total
Utang Pembelian Aset Tetap
18.
2014 PT BCA Finance
Liabilities for Equipment
3.573.332.058
Dikurangi bagian jangka pendek
3.744.382.124
2.912.347.123
Bagian jangka panjang
6.735.997.255
660.984.935
10,23% - 11,50%
10,20% - 11,60%
Utang pembelian aset tetap berjangka waktu tiga (3) tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut (Catatan 11).
of
Property and
2013
10.480.379.379
Suku bunga per tahun
Purchases
PT BCA Finance Less current portion Long-term portion Interest rates per annum
Liabilities for purchases of property and equipment have a term of three (3) years and are collateralized with the related property and equipment purchased (Note 11).
- 54 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 300.519.741 dan Rp 902.822.958.
Interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 300,519,741 and Rp 902,822,958, respectively.
Skedul pembayaran kembali utang pembelian aset tetap adalah sebagai beriikut:
The schedule of repayment of liabilities for purchases of property and equipment is as follows:
2014
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 2016 2017 Jumlah
19.
2013
3.744.382.124 3.338.091.025 3.397.906.230
2.912.347.123 660.984.935 -
Payments due in: 2014 2015 2016 2017
10.480.379.379
3.573.332.058
Total
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
19.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Group‘s financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
2014 Nilai Tercatat/As Carrying Amounts
2013 Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values
Nilai Tercatat/As Carrying Amounts
Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Uang jaminan
9.901.976.945 33.841.315.757 1.889.807.887 4.500.000.000
9.901.976.945 33.841.315.757 1.889.807.887 4.500.000.000
19.683.167.890 61.203.049.395 1.236.090.913 3.283.122.750
19.683.167.890 61.203.049.395 1.236.090.913 3.283.122.750
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other accounts receivable Guarantee deposit
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang pihak berelasi non-usaha
12.067.687.348
12.067.687.348
21.383.572.516
21.383.572.516
Noncurrent Financial Assets Due from related parties
Jumlah Aset Keuangan
62.200.787.937
62.200.787.937
106.789.003.464
106.789.003.464
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual
20.593.516.894 22.069.729.507 801.621.201 2.001.081.279
20.593.516.894 22.069.729.507 801.621.201 2.001.081.279
24.198.403.784 12.171.010.856 648.249.932 740.702.313
24.198.403.784 12.171.010.856 648.249.932 740.702.313
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payables to third parties Accrued expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
45.465.948.881
45.465.948.881
37.758.366.885
37.758.366.885
Total Current Financial Liabilities
7.563.360.335
7.563.360.335
5.704.910.098
5.704.910.098
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang pihak berelasi non-usaha Liabilitas jangka panjang (termasuk bagian jangka pendek dan jangka panjang) Utang bank Utang pembelian aset tetap
71.219.367.257
71.219.367.257
65.379.811.112
65.379.811.112
10.480.379.379
10.480.379.379
3.573.332.058
3.573.332.058
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
89.263.106.971
89.263.106.971
74.658.053.268
74.658.053.268
Jumlah Liabilitas Keuangan
134.729.055.852
134.729.055.852
112.416.420.153
112.416.420.153
- 55 -
Total Financial Assets
Noncurrent Financial Liabilities Due to related parties Long-term liabilities (including current and noncurrent portion): Bank loans Liabilities for purchases of property and equipment Total Noncurrent Financial Liabilities Total Financial Liabilities
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair values.
Aset keuangan tidak lancar keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
(1)
dan
liabilitas
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
(1)
Terdiri dari utang bank jangka panjang dan utang pembelian aset tetap. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama. (2)
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(2)
20.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham/ Number of Shares
and
variable
rate
Other long-term financial assets and liabilities
Consist of due from and due to related parties. Fair value can not be determined reliably, because it is not practical to perform the calculation of the estimated fair value of the receivables and debt that does not have a definite repayment period.
Modal Saham
Pemegang Saham
rate
Consist of long-term bank loans and liabilities for purchase of property and equipment. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk, and remaining maturities.
Terdiri dari piutang dan utang pihak berelasi non-usaha. Nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, karena tidak praktis untuk melakukan perhitungan estimasi nilai wajar atas piutang dan utang yang tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti. 20.
Long-term fixed financial liabilities
Capital Stock The share ownership in the Company based on the record of PT Blue Chip Mulia, share’s registrar, follows:
2014 dan/and 2013 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
450.000.000 50.000.000 24.905.000
62,94 6,99 3,48
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock
PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)
190.095.000
26,59
19.009.500.000
Public (less than 5% of ownership each)
Jumlah
715.000.000
100,00
71.500.000.000
Total
- 56 -
45.000.000.000 5.000.000.000 2.490.500.000
Name of Stockholder
PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang neto terhadap jumlah modal. Utang neto adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings” as shown in the consolidated statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is the total equity as shown in the consolidated statements of financial position.
Rasio utang neto terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas Utang neto Jumlah ekuitas
109.856.623.865 9.901.976.945 99.954.646.920 172.045.710.651
Rasio utang neto terhadap ekuitas
21.
2013 98.856.457.052 19.683.167.890 79.173.289.162 159.256.402.555
58,10%
Tambahan Modal Disetor - Neto
49,71%
21.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor – neto sehubungan dengan:
Total borrowings Less: cash and cash equivalents Net debt Total equity Net debt to equity ratio
Additional Paid-in Capital – Net This account represents net additional paid-in capital in connection with the following:
Jumlah/Total Penawaran saham Perusahaan melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 2008 (Catatan 1b) Hasil yang diterima atas penerbitan 215.000.000 saham pada harga Rp 200 per saham Biaya emisi efek ekuitas Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (215.000.000 saham pada nilai nominal Rp 100 per saham) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1) Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Sale of the Company's shares through Initial Public Offering in 2008 (Note 1b)
43.000.000.000 (2.640.905.952)
Proceeds from issuance of 215,000,000 at Rp 200 per share Stock issuance costs
10.304.692.537
Amount recorded as paid-up capital (215,000,000 shares at Rp 100 par value per share) Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control (Note 1)
29.163.786.585
Balance as of December 31, 2014 and 2013
(21.500.000.000)
- 57 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 22.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kepemilikan Non-Pengendali
22.
These represent the share of non-controlling stockholders in net assets of the subsidiaries, with details as follows:
Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014 Rugi komprehensif/ Comprehensive Defisit/Deficit Loss
Modal saham/ Capital stock
Jumlah/Total
DGW GD
147.000.000 300.000.000
(876.966.219) (23.000)
(796.123.805) (1.596.810)
(1.526.090.024) 298.380.190
Jumlah/Total
447.000.000
(876.989.219)
(797.720.615)
(1.227.709.834)
31 Desember/December 31, 2013 Rugi komprehensif/ Saldo laba/ Comprehensive Retained earnings Loss
Modal saham/ Capital stock
23.
Non-Controlling Interests
Jumlah/Total
DGW GD
147.000.000 300.000.000
919.796.637 -
(1.796.762.856) (23.000)
(729.966.219) 299.977.000
Jumlah/Total
447.000.000
919.796.637
(1.796.785.856)
(429.989.219)
Pendapatan
23. 2014
Revenues 2013
a. Berdasarkan jenis produk
a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata Perjalanan wisata pilihan
254.571.691.434 75.987.451.959
228.168.781.607 70.342.132.693
Series package tour Optional tour
Jumlah
330.559.143.393
298.510.914.300
Total
b. Berdasarkan sumber pendapatan
b. Based on sources of revenues
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga
29.788.600.767 300.770.542.626
23.009.357.456 275.501.556.844
Related parties (Note 31) Third parties
Jumlah
330.559.143.393
298.510.914.300
Total
Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah pendapatan yang diperoleh dari Fox Vakanties, pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 57.026.890.502 dan Rp 62.436.676.380.
Revenues which represent more than 10% of the total revenues for the years ended December 31, 2014 and 2013 were generated from Fox Vakanties, a third party, amounting to Rp 57,026,890,502 and Rp 62,436,676,380, respectively.
- 58 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 24.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 24.
Beban Pokok Pendapatan 2014
Direct Costs 2013
a. Berdasarkan jenis produk
a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata Perjalanan wisata pilihan Sub-jumlah Penyusutan (Catatan 11)
204.775.047.300 41.886.811.414 246.661.858.714 13.295.423.499
185.221.917.485 33.759.145.662 218.981.063.147 12.928.130.706
Series package tour Optional tour Sub-total Depreciation (Note 11)
Jumlah
259.957.282.213
231.909.193.853
Total
b. Berdasarkan sumber beban
b. Based on on sources of cost
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga Sub-jumlah Penyusutan (Catatan 11)
26.794.936.117 219.866.922.597 246.661.858.714 13.295.423.499
34.418.019.114 184.563.044.033 218.981.063.147 12.928.130.706
Related parties (Note 31) Third parties Sub-total Depreciation (Note 11)
Jumlah
259.957.282.213
231.909.193.853
Total
Tidak terdapat beban pokok penjualan kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan. 25.
No direct costs from a single supplier which represent more than 10% of the total revenues.
Beban Penjualan
25. 2014
26.
Selling Expenses 2013
Perjalanan dinas Gaji dan tunjangan karyawan Pemasaran dan promosi Jamuan
3.647.964.003 3.124.539.939 2.340.351.517 92.980.715
2.729.992.585 1.934.291.726 6.522.413.814 28.899.775
Jumlah
9.205.836.174
11.215.597.900
Beban Umum dan Administrasi
26. 2014
Total
General and Administrative Expenses 2013
Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 11 dan 12) Jasa profesional Keperluan kantor Biaya pajak Sewa Imbalan kerja jangka panjang - bersih (Catatan 28) Pos dan telekomunikasi Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Keamanan, kebersihan, dan sumbangan Lain-lain
13.335.604.760 9.251.254.243 3.506.264.544 2.576.876.604 1.719.011.438 1.701.592.419
12.453.524.116 5.540.111.764 3.183.119.497 2.947.871.673 1.617.454.888 1.062.424.453
1.398.407.760 1.170.601.545 962.899.199 885.118.669 186.435.300 1.230.530.029
785.057.589 1.077.515.063 864.328.673 640.658.472 200.750.257 640.268.602
Jumlah
37.924.596.510
31.013.085.047
- 59 -
Travel Salaries and employee benefits Marketing and promotion Entertainment
Salaries and employee benefits Depreciation (Notes 11 and 12) Professional fees Office supplies Tax expenses Rental Long-term employee benefits expense - net (Note 28) Postage and telecommunication Insurance Repairs and maintenance Security, cleaning, and donation Others Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 27.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Bunga
27.
Interest Expense
2014 Utang bank jangka pendek (Catatan 14) Liabilitas jangka panjang: Utang bank (Catatan 17) Utang pembelian aset tetap (Catatan 18) Jumlah
2013
1.720.637.848
1.038.048.770
7.054.814.195
5.248.852.306
300.519.741
902.822.958
9.075.971.784
7.189.724.034
Beban bunga utang bank jangka pendek pada tahun 2013 termasuk beban bunga sebesar Rp 46.076.201 atas utang Perusahaan kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, yang telah dilunasi pada tahun 2013. 28.
Short-term bank loans (Note 14) Long-term liabilities: Bank loans (Note 17) Liabilities for purchases of property and equipment (Note 18) Total
Interest expense for short-term bank loan in 2013 including interest expenses amounted to Rp 40,076,201 of the Company loan to PT Bank International Indonesia Tbk, has been full paid in 2013.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
28.
Long-term Employee Benefits Liabilities
Besarnya imbalan kerja jangka panjang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang dibentuk atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut.
The amount of long-term employee benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 17 Maret 2015.
The latest actuarial valuation upon the long-term employee benefits liability was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary, dated March 17, 2015.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 347 karyawan tahun 2014 dan 109 karyawan tahun 2013.
Number of eligible employees is 347 in 2014 and 109 in 2013.
Rekonsiliasi nilai kini dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of long-term employee benefits liability to the consolidated statements of financial position is as follows:
2014
2013
2012
2011
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) neto aktuarial yang diakui - bersih
7.056.034.943
5.398.120.228
3.024.422.302
2.234.787.579
(1.942.585.882)
(1.683.078.927)
(54.514.424)
141.477.102
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
5.113.449.061
3.715.041.301
2.969.907.878
2.376.264.681
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang:
Jumlah
2.189.702.768 (320.774.872) 1.868.927.896
Present value of long-term employee benefits liability Net - unrecognized actuarial (gains) loss Long-term employee benefits liability
Following are details of long-term employee benefits expense:
2014 Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuarial yang diakui - bersih
2010 Rp
813.702.893 431.849.619 152.855.248 1.398.407.760
- 60 -
2013 651.946.973 147.987.729 (14.877.113)
Current service costs Interest costs Net - Recognized actuarial net loss (gains)
785.057.589
Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 26).
Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 26).
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang kerja adalah sebagai berikut:
Movements of long-term employee benefits liability are as follows:
2014 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - awal tahun Saldo pelepasan entitas anak Beban imbalan kerja jangka panjang - tahun berjalan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - akhir tahun
2013
3.715.041.301 -
2.969.907.878 (39.924.166)
1.398.407.760
785.057.589
5.113.449.061
3.715.041.301
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat perputaran karyawan
29.
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:
2014
2013
8% 8% 5%
6% 8% 8%
29.
Pajak Penghasilan 2014 Pajak kini Tidak final Perusahaan Beban (penghasilan) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak PT Destinasi Garuda Wisata Subjumlah Jumlah
Long-term employee benefits liability at the beginning of the year Balance of disposed subsidiary Long-term employee benefits expense during the year Long-term employee benefits liability at the end of the year
Discount rate Future salary increases Level of employee turnover
Income Tax 2013
3.309.075.179
2.535.678.453
1.748.263.689
4.716.128.970
(533.864.247) 1.214.399.442
(1.210.582.377) 3.505.546.593
4.523.474.621
6.041.225.046
Current tax Nonfinal The Company Deferred tax expense (benefit) The Company Subsidiary PT Destinasi Garuda Wisata Subtotal Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak - Perusahaan
17.312.782.717 2.174.574.799 19.487.357.516
- 61 -
2013
23.887.049.055 4.877.675.348 28.764.724.403
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss before tax of the subsidiaries Income before tax - the Company
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 2014
Perbedaan temporer: Imbalan kerja jangka panjang Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Jumlah - Neto
2013
1.290.145.024 (8.283.199.779) (6.993.054.755)
Perbedaan tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Ekuitas pada laba bersih entitas anak yang dilepaskan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah - Neto
764.553.734 (19.629.069.615) (18.864.515.881)
672.473.833 92.980.715
564.166.130 25.399.772
-
13.236.300.715
10.142.713.813
and
payable
are
2013
3.309.075.179
2.535.678.453
-
Jumlah utang pajak kini Pajak penghasilan badan Perusahaan (Catatan 16)
Taxable income of the Company
The current tax expense computed as follows:
2014
Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Pajak penghasilan pasal 25 Perusahaan
Share in net income of disposed subsidiary Interest income already subjected to final tax Net
(50.466.200) 242.505.291
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Pajak Penghasilan Tidak Final Perusahaan
Permanent differences: Tax expense Entertainment and donation
(296.594.411)
(23.456.594) 741.997.954
Laba kena pajak Perusahaan
Temporary differences: Long-term employee benefits expense Difference between commercial and fiscal depreciation Net
Less prepaid income taxes: Income tax Article 25 The Company
-
3.309.075.179
Current tax expense Nonfinal Income Tax The Company
2.535.678.453
Total current tax payable Corporate income tax The Company (Note 16)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember/ December 31, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember/ December 31, 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Aset tetap - neto Rugi fiskal
737.482.985 (11.912.923.528) -
196.264.397 (4.997.398.990) 1.295.588.000
933.747.382 (16.910.322.518) 1.295.588.000
349.601.940 (2.022.761.382) 458.760.000
1.283.349.322 (18.933.083.900) 1.754.348.000
Allowance for impairment Long-term employee benefits liability Property and equipment - net Fiscal loss
Liabilitas pajak tangguhan - neto
(11.070.178.610)
(3.505.546.593)
(14.575.725.203)
(1.214.399.442)
(15.790.124.645)
Deferred tax liabiliities - net
105.261.933
-
105.261.933
- 62 -
-
105.261.933
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing entitas adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities for each entity are as follows:
2014
2013
Aset pajak tangguhan PT Destinasi Garuda Wisata Perusahaan
1.832.309.133 1.310.650.122
1.346.483.449 988.113.866
Deferred tax assets PT Destinasi Garuda Wisata The Company
Liabilitas pajak tangguhan PT Destinasi Garuda Wisata Perusahaan
(420.573.247) (18.512.510.653)
(468.611.810) (16.441.710.708)
Deferred tax liabilities PT Destinasi Garuda Wisata The Company
Jumlah - neto
(15.790.124.645)
(14.575.725.203)
Total - net
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak
17.312.782.717 2.174.574.799
23.887.049.055 4.877.675.348
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss (income) before tax of the subsidiaries
Laba sebelum pajak - Perusahaan
19.487.357.516
28.764.724.403
Income before tax - the Company
4.871.839.379
7.191.181.100
Tax expense at effective tax rates
168.118.459 23.245.179
141.041.533 6.349.943
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
30.
2013
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Ekuitas pada laba bersih entitas anak yang dilepaskan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah - Neto Beban pajak - Perusahaan Penghasilan pajak - entitas anak
(5.864.149) 185.499.489 5.057.338.868 (533.864.247)
(74.148.603) (12.616.550) 60.626.323 7.251.807.423 (1.210.582.377)
Jumlah Beban Pajak - bersih
4.523.474.621
6.041.225.046
30.
Laba Neto per Saham Dasar 2014 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba neto per saham dasar
Share in net income of disposed a subsidiary Income already subjected to final income tax Net Tax expense - the Company Tax income of the subsidiaries Total Tax Expense - net
Basic Earnings per Share 2013
13.587.028.711
19.642.609.865
715.000.000
715.000.000
19,00
27,47
Laba neto per saham dasar
Tax effects of permanent differences: Tax expense Entertainment and donation
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
Net income attributable to owners of the Company for computation of basic earnings per share Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Basic earnings per share
As of December 31, 2014 and 2013, the Company does not have any potentially dilutive ordinary shares.
- 63 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
31.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Panorama Sentrawisata Tbk adalah pemegang saham pengendali Perusahaan.
a.
PT Panorama Sentrawisata Tbk is controlling stockholder of the Company.
b.
PT Catur Putra Nusantara adalah salah satu pemegang saham nonpengendali Perusahaan.
b.
PT Catur Putra Nusantara is one of the noncontrolling stockholders of the Company.
c.
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung:
c.
Related parties which have the same stockholder as the Company, either directly or indirectly:
d.
PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Dwi Ratna Pertiwi PT Kencana Transport PT Panorama Evenindo PT Panorama Primakencana Transindo PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Media PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Tours Indonesia PT Smartravelindo Perkasa PT Panorama Properti PT Duta Chandra Kencana
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan manajemen Grup: -
the
d.
Related parties which have partly the same management as the Group:
PT Asian Trails Indonesia PT Asia World Indonesia PT Bali Dance Festival PT Graha Tirta Lestari PT Oasis Rhadana Hotel PT Raja Kamar Indonesia PT Panorama Land Development Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. Panorama Tours Pte Ltd PT Panorama Synergy Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Dotcom Indonesia MG Holiday PT Panorama Hotel Development PT Kamar Hotel Indonesia The Haven Bali Seminyak PT Legian Paradise
e.
Adhi Tirtawisata Perusahaan.
merupakan
komisaris
e.
Adhi Tirtawisata is a commissioner of the Company.
f.
Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, dan Hie Luang Kiauw merupakan direktur Perusahaan.
f.
Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, and Hie Luang Kiauw are directors of the Company.
- 64 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
Pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing sebesar 9,01% dan 7,71% dari jumlah pendapatan merupakan pendapatan dari pihak berelasi (Catatan 23). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 2,87% dan 4,27% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 5).
a.
For the years ended 2014 and 2013, 9.01 % and 7.71%, respectively, of the total revenues, represent revenues from related parties (Note 23). As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding receivables from these transactions were presented as “Trade accounts receivable”, which constituted 2.87% and 4.27%, respectively, of the total assets as of December 31, 2014 and 2013 (Note 5).
b.
Pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing sebesar 10,31% dan 14,84% dari jumlah beban pokok pendapatan berasal dari transaksi dengan pihak berelasi (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, utang atas transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0,45% dan 0,41% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 15).
b.
In 2014 and 2013, 10.31% and 14.84% respectively, of the total direct costs, were incurred from transactions with related parties (Note 24). As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding liabilities for these transactions are presented as “Trade accounts payable”, which constituted 0.45% and 0.41% of the total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 15).
Rincian beban pokok pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of direct costs from related parties are as follows:
2014
2013
PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Primakencana Transindo PT Oasis Rhadana Hotel The Haven Bali Seminyak PT Graha Tirta Lestari PT Legian Paradise PT Daytrans PT Kencana Transport PT Panorama Mitra Sarana PT Canary Transport
15.856.256.050 7.232.919.175 1.692.702.000 1.153.607.350 637.922.642 188.250.000 33.278.900 -
20.258.226.200 6.673.326.393 932.666.646 1.255.825.912 265.250.000 3.535.520.000 1.470.962.600 16.911.363 9.330.000
PT Panorama Transportasi Tbk PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Primakencana Transindo PT Oasis Rhadana Hotel The Haven Bali Seminyak PT Graha Tirta Lestari PT Legian Paradise PT Daytrans PT Kencana Transport PT Panorama Mitra Sarana PT Canary Transport
Jumlah
26.794.936.117
34.418.019.114
Total
c.
Perusahaan melakukan pembayaran uang muka kepada DCK seperti dijelaskan pada Catatan 7.
c.
The Company made downpayments DCK as described in Note 7.
d.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 2.367.000.000 dan Rp 2.167.500.000 tahun 2014 dan 2013.
d.
The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for its commissioners and directors amounted to Rp 2,367,000,000 and Rp 2,167,500,000 in 2014 and 2013, respectively.
e.
Grup mengadakan beberapa perjanjian dengan pihak-pihak berelasi untuk sewa menyewa ruang kantor.
e.
The Group enters into several rental agreements with related parties for lease of office spaces.
- 65 -
to
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
32.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Grup melakukan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 7, 8, 10, 12 dan 33.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
f.
32.
Risiko
The Group also entered into other nontrade transactions with related parties as described in Notes 7, 8, 10, 12 and 33.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi pembiayaan melalui perbankan dan institusi keuangan yang kredibel. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through financing with credible banks and financial institutions. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
- 66 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk: 31 Desember 2014/December 31, 2014
Liabilitas/Liabilities Bunga mengambang/Floating rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year
7.00 - 12.00 10.00 - 11.75
20.593.516.894 31.014.552.446
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ nd In the 2 Year
23.266.666.669
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ rd In the 3 Year
11.198.888.890
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ th In the 4 Year
5.739.259.252
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ th In the 5 Year
-
Jumlah/ Total
20.593.516.894 71.219.367.257
31 Desember 2013/December 31, 2013
Liabilitas/Liabilities Bunga mengambang/Floating rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year
10.00 - 11.00 11.00 - 11.75
24.198.403.784 18.925.051.854
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ In the 2 nd Year
16.249.944.447
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ In the 3 rd Year
13.266.666.669
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ In the 4 th Year
11.198.888.890
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ In the 5 th Year
5.739.259.252
Jumlah/ Total
24.198.403.784 65.379.811.112
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika suku bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi masing-masing sebesar Rp 918.128.841 dan Rp 895.782.149 terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been Rp 918,128,841 and Rp 895,782,149 respectively, lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material.
The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency risk exposure of the Group is only minimal.
Grup menerima pendapatan dalam mata uang asing (US$ atau EUR). Pembelian dari atau pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (US$ atau EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata uang asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran di atas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Grup.
The Group obtains their revenues in foreign currencies (US$ or EUR). Purchases from or payment to suppliers (hotels) can be done in foreign currencies (US$ or EUR) or Rupiah, considering when the Rupiah appreciates against the foreign currencies. The decision on the above currency alternatives represents the policy on management of foreign currencies risk of the Group.
- 67 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter konsolidasian dalam mata uang asing:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:
2014 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas US$ EUR AU$ SG$ CNY Lainnya Piutang usaha Pihak berelasi US$ MYR SG$ Pihak ketiga US$ EUR MYR SG$ CNY
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
481.019,70 66.902,54 606,98 9.028,73 6.817,99 -
5.983.885.084 1.012.453.824 6.202.258 85.069.681 13.861.062 32.629
365.259,77 9.880,81 3,00 11.196,40 -
5.240.927.408 350.404.978 6.605.082 125.164.117 2.069.300
456.983,90 10.267,00 -
5.684.879.759 36.570.284 -
750.771,36 80.884,30 4.713,54
9.151.152.133 299.893.910 45.381.892
1.148.058,75 408.347,19 691.794,15 16.922,50 85.587,55
14.281.850.846 6.179.626.300 2.464.118.883 159.445.572 174.000.349
2.554.599,96 733.169,46 1.029.838,88 18.031,85 -
31.138.018.913 12.332.966.128 3.818.323.317 173.610.382 -
Assets Cash and cash equivalents US$ EUR AU$ SG$ CNY Others Trade accounts receivable Related parties US$ MYR SG$ Third parties US$ EUR MYR SG$ CNY
62.684.517.560
Total Assets
Jumlah Aset Liabilitas Utang jangka pendek PT Bank Central Asia Tbk US$ Utang usaha Pihak berelasi US$ Pihak ketiga US$ EUR MYR SG$
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
36.081.996.531
465.936,43
5.796.249.207
477.322,46
5.818.083.465
24.962,02
310.527.500
15,00
182.835
1.143.803,89 481,17 1.504,32
14.228.920.418 7.281.704 14.173.887
462.036,70 930,50 3.325,00 599,67
5.631.765.320 15.652.355 12.328.069 5.773.587
Liabilities Short-term bank loans PT Bank Central Asia Tbk US$ Trade accounts payable Related parties US$ Third parties US$ EUR MYR SG$
Jumlah Liabilitas
20.357.152.716
11.483.785.631
Total Liabilities
Nilai Aset Neto
15.724.843.815
51.200.731.929
Net Assets
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika nilai tukar atas Dollar lebih tinggi/rendah 5% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 280.745.928 dan Rp 1.704.003.342 terutama berasal dari aset moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
As of December 31, 2014 and 2013, if change in U.S Dollar had been 5% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been Rp 280,745,928 and Rp 1,704,003,342 respectively, higher/lower, mainly from monetary assets in U.S. Dollar.
Dampak dari perubahan nilai tukar Rupiah untuk
The impact of the above change in exchange rate
- 68 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
mata uang lainnya terutama perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Risiko Kredit
of Rupiah to other currencies is mainly the result of change in the fair value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below shows the consolidated statements of financial position maximum exposures related to credit risk as of December 31, 2014 and 2013:
2014 Jumlah Bruto/ Gross Amounts
2013 Jumlah Neto/ Net Amounts
Jumlah Bruto/ Gross Amounts
Jumlah Neto/ Net Amounts
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi non-usaha Uang jaminan
4.399.614.221 34.262.363.490 1.889.807.887 12.067.687.348 4.500.000.000
4.399.614.221 33.841.315.757 1.889.807.887 12.067.687.348 4.500.000.000
13.067.920.694 61.624.097.128 1.236.090.913 21.383.572.516 3.283.122.750
13.067.920.694 61.203.049.395 1.236.090.913 21.383.572.516 3.283.122.750
Jumlah
57.119.472.946
56.698.425.213
100.594.804.001
100.173.756.268
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivables - net Other accounts receivables Due from related parties Guarantee deposits Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
- 69 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013: 2014
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Utang pihak berelasi non-usaha Jumlah
<= 1 tahun/ <= 1 year
1-2 tahun/ 1-2 years
3-5 tahun/ 3-5 years
Jumlah/ Total
Biaya transaksi/ Transaction costs
Nilai Tercatat/ As Reported
20.593.516.894 22.069.729.507 801.621.201 2.001.081.279 31.014.552.446
23.266.666.669
16.938.148.142
20.593.516.894 22.069.729.507 801.621.201 2.001.081.279 71.219.367.257
-
20.593.516.894 22.069.729.507 801.621.201 2.001.081.279 71.219.367.257
3.744.382.124 -
3.338.091.025 7.563.360.335
3.397.906.230 -
10.480.379.379 7.563.360.335
-
10.480.379.379 7.563.360.335
80.224.883.451
34.168.118.029
20.336.054.372
134.729.055.852
-
134.729.055.852
<= 1 tahun/ <= 1 year
1-2 tahun/ 1-2 years
3-5 tahun/ 3-5 years
Biaya transaksi/ Transaction costs
Nilai Tercatat/ As Reported
24.198.403.784 11.949.310.802 648.249.932 740.702.313 18.925.051.853
221.700.054 16.249.944.447
30.204.814.812
24.198.403.784 12.171.010.856 648.249.932 740.702.313 65.379.811.112
-
24.198.403.784 12.171.010.856 648.249.932 740.702.313 65.379.811.112
2.912.347.123 -
660.984.935 5.704.910.098
-
3.573.332.058 5.704.910.098
-
3.573.332.058 5.704.910.098
59.374.065.807
22.837.539.534
30.204.814.812
112.416.420.153
-
112.416.420.153
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payables Other payables to third parties Accrued expenses Long-term bank loans Liabilities for purchase of property and equipment Due to related parties Total
2013
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Utang pihak berelasi non-usaha Jumlah
33.
Ikatan dan Perjanjian a.
Jumlah/ Total
33.
Berdasarkan perjanjian “Agreement for International Membership” tanggal 19 Maret 1998 antara Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a. Gray Line Worldwide (Gray Line) dengan PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), pihak berelasi, RAPT telah mendapatkan izin atas pemakaian merek dan keanggotaan untuk melakukan usaha dengan nama Gray Line Indonesia. Pada tahun 2001, izin ini telah dialihkan kepada Perusahaan.
Total
Commitments and Agreements a.
- 70 -
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payables Other payables to third parties Accrued expenses Long-term bank loans Liabilities for purchase of property and equipment Due to related parties
Based on the “Agreement for International Membership” dated March 19, 1998 between Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a Gray Line Worldwide (“Gray Line”) and PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), a related party, RAPT obtained membership and trademark license to operate as Gray Line Indonesia. In 2001, this license was transferred to the Company.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak Sewa No. 68 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Sugianto dimana berdasarkan kesepakatan tersebut, Sugianto memindahkan dan menyerahkan hak sewa atas sebidang tanah hak milik 2 seluas 3.130 m (SHM No. 3951) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, kepada Perusahaan. Pemindahan dan penyerahan hak sewa diatas telah diberitahukan kepada I Made Sabra, pemilik tanah bersangkutan. Sugianto menyewa tanah tersebut dari I Made Sabra berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 22 tanggal 13 Januari 1999 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar. Jangka waktu sewa akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2020 dan dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali dengan syaratsyarat serta harga yang disetujui kedua belah pihak.
b.
Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian. c.
Based on the Transfer and Assignment of Rental Right Deed No. 68 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar, the Company entered into an agreement with Sugianto, wherein Sugianto transferred and assigned the rental right for a parcel of land with Right to Own, measuring 3,130 square meters (SHM No. 3951) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, to the Company. The transfer and assignment of the rental right has been communicated to I Made Sabra, the landowner. Sugianto rented the land from I Made Sabra based on Land Rental Agreement Deed No. 22 dated January 13, 1999 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar. The rental period will end on February 16, 2020 and can be extended and renewed based on the terms, conditions and rental price agreed by both parties.
On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements. c.
Berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 70 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah menyewa sebidang tanah 2 hak milik seluas 1.225 m (SHM No. 4384) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, milik I Wayan Murdi. Jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 18 Februari 2020. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut menjadi milik yang menyewakan.
Based on Land Rental Agreement Deed No. 70 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., pubic notary in Denpasar, the Company rented a parcel of land with Right to Own, measuring 1,225 square meters (SHM No. 4384) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, owned by I Wayan Murdi. Rental period will end on February 18, 2020. This rental agreement can be extended and renewed upon approval of both parties.
On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements and at the end of rental period, the building will be the property of the landowner.
- 71 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34.
35.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
34.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Pada tahun 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki satu (1) segmen yang dilaporkan yakni “Perjalanan wisata” sehingga Grup tidak menyajikan informasi segmen pada tahun 2014 dan 2013.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. In 2014 and 2013, the Group has only one (1) reportable segment which is the “Tours and travel” thus, the Group did not present segment information in 2014 and 2013.
Transaksi antar segmen dilaksanakan pada nilai penggantian, yaitu total tagihan hotel/pemasok ditambah dengan biaya administrasi.
Intersegment transactions were made at reimbursement value, i.e., total invoices of hotel/ suppliers plus administration charges.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
35.
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Reklasifikasi uang muka pada perolehan aset tetap Kewajiban yang muncul dari reklassifikasi aset tetap
Supplemental Disclosures for Statements of Cash Flows
Consolidated
The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2014
36.
Segment Information
2013
2.399.919.000
23.627.749.330
10.055.360.000
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
-
36.
Application of advances on acquisition cost of property and equipment Liabilities arising from acquisition of property and equipment
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) and Statement of Withdrawal of Financial Accounting Standards (PPSAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 1 (Revisi Laporan Keuangan
2.
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri
Penyajian
1.
PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements
Laporan
2.
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements
3.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama
3.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
4.
PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits
5.
PSAK No. Penghasilan
5.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes
46
2013),
(Revisi
2013),
2014),
Pajak
- 72 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
6.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
6.
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
7.
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
8.
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
9.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
9.
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
10.
PSAK No. Konsolidasian
10.
PSAK No. Statements
11.
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
11.
PSAK No. 66, Joint Arrangements
12.
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
12.
PSAK No. 67, Disclosures of Interests in Other Entities
13.
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
13.
PSAK No. 68, Fair Value Measurements
65,
Laporan
Keuangan
65,
Consolidated
Financial
ISAK
ISAK
ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on Embeded Derivatives
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these new and revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
********
- 73 -