BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
4.1. Penyajian data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT.CREATIV VINIER yang berlokasi di jalan tanjungsari 40-E Surabaya ini didirikan sejak tanggal 7 juni tahun 2000. PT.CREATIV VINIER mulai beroperasi mulai secara komersial sejak 1 februari 2001 dan berkantor pusat di surabaya. PT.CREATIV VINIER memiliki kantor cabang di malang dan beberapa kantor cabang pembantu.
4.1.2. Struktur Organisasi Sebagai kelengkapan dalam menjalankan administrasi didalam suatu perusahaan diperlukan adanya suatu struktur organisasi yang baik,hal ini dimaksudkan agar setiap bagian didalam menjalankan
tugasnya tidak
mengganggu bagian dari tugas yang lain. Adapun struktur organisasi PT.CREATIV VINIER di surabaya ini adalah:
33
34
Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. PT.CREATIV VINIER DI SURABAYA
35
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing masing bagian dijelaskan sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Mengawasi pekerjaan direktur utama. b. Memberikan nasihat dan kritik kepada direktur utama dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Direktur Utama a. Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja keseluruhan. b. Mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kepada Dewan Komesaris
seluruh aktifitas perusahaan sesuai dengan rencana
kerja dan tujuan serta kebijakan yang telah digariskan oleh dewan komesaris. c. Menjaga kelancaran operasional dalam jangka panjang. d. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masing masing bagian. e. Bertanggung jawab atas segala akibat dari prngambilan keputusan dan kebijakan. 3. Direktur keuangan
36
a. Menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan secara periodik. b. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama. c. Mengadakan hubungan koordinasi dengan bagian bagian lainya. 4. Menejer keuangan a. Mengatur dan mengawasi pembukuan perusahaan. b. Membuat rancangan pengendalian interen. c. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direktur utama. d. Mengadakan hubungan koordinasi dengan bagian-bagian lainya. 5. Menejer Pemasaran a. Menentkan kebijakan pokok dalam bidang peasaran dan memimpin pelaksanaannya. b. Menyusun dan menetapkan rencana stategi pemasaran yang realistis. c. Mengawasi
dan
mengendalikan
pemasaran,menganalisis
penyimpangan yang terjadi dan melakukan penyesuaian. d. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direktur utama. e. Mengadakan hubungan koordinasi dengan bagian bagian lainnya. 6. Staff keuangan
37
a. Mengarsipkan semua bukti-bukti transaksi. b. Mengerjakan tugas yang berhubungan dengan perpajakan. c. Membuat laporan keuangan secara periodik. 7. Staff pemasaran a. Mensosialisasikan perusahaan. b. Mencari pelanggan dan menjaga relasi dengan pelanggan yang telah ada. c. Menangani protes dan keluhan pelanggan.
4.1.3. Tujuan Perusahaan Di dalam melaksanakan aktifitasnya PT.CREATIV VINIER tentunya mempunyai tujuan tertentu. Sebab dengan adanya tujuan perusahaan akan lebih mudah menentukan ke arah mana semua aktifitas akan dijalankan. Dalam usahanya untuk mencapai tujuan PT.CREATIV VINIER membagi tujuan tersebut menjadi 2 yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang akan dicapai dalam waktu yang relatif singkat biasanya dalam kurun waktu satu tahun.tercapai atau tidaknya tuuan jangka panjang trgantung dari tujuan jangka pendek perusahaan. Adapun tujuan jangka pendek PT.CREATIV VINIER adalah:
38
1. Untuk mendapatkan dan meningkatkan kuangan bersih dari aktifitas usaha dalam satu periode. 2. Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang PT.CREATIV VINIER adalah: 1. Meningkatkan kesejahteraan para karyawan PT.CREATIV VINIER. 2. Meningatan investasi Perusahaan. 3. Menguasai pasar perdagangan baik dalam negri maupun luar negri.
39
4.1.1 Laporan Keuangan Perusahaan TABEL 4.1 PT.CREATIV VINIER NERACA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 AKTIVA
Rp
AKTIVA LANCAR Kas
541.867.014 Utang usaha
Piutang Usaha
96.000.364
Peelengkapan
7.500.000
Sewa dibayar dimuka
97.679.000
JUMLAH AKTIFA LANCAR
743.046.378
Harga perolehan aktiva tetap
1.110.700.000
Akumulasi Penyusutan
(236.158.300)
1.617.588.078
Rp
40.830.400
Utang pajak
68.773.400
Utang lainlain Pendapatanditerimadimu ka JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR UTANG PANJANG
AKTIVA TETAP
JUMLAH AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
8.330.928 300.000.000 417.934.728
JANGKA
Utang bank
363.950.000
EKUITAS Modal awal
350.000.000
Laba ditahan
197.000.702
Laba tahun berjalan
288.702.648
TOTAL EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
835.703.350
Sumber PT. CREATIV VINIER yang diolah oleh penulis
1.617.588.078
40
Pendapatan
Tabel 4.2 PT.CREATIV VINIER Laporan Laba-Rugi Periode 1 Januari Sampai 31 Desember 2013 Dalam Rupiah 15.747.898.250
Biaya Operasional : Biaya Perjalanan Biaya Pemasaran Biaya administrasi dan umum Biaya lain-lain
(13.473.324.155) (207.830.000) (1.769.163.950) (12.137.146)
Jumlah Biaya Operasional Laba Usaha Pendapatan Lain – Lain Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Penghasilan
(15.462.455.251) 285.442.999 3.259.649 288.702.648 (61.175.000)
Laba Bersih Setelah Pajak
227.527.648
Sumber PT. CREATIV VINIER yang diolah oleh penulis Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas (4.800.000.000 : 15.747.898.250) x 288.702.000 = 87.997.312 Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas 288.702.000 - 87.997.312 = 200.704.000 Pajak Penghasilan Terutang : (50% x 25%) x 87.997.312
=
10.999.664
25% x 200.704.000
=
50.176.000
Jumlah Pajak Penghasil terutang
=
61.175.664
41
Tabel 4.3 PT.CREATIV VINIER Laporan Perubahan Ekuitas PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 Dalam rupiah Modal awal
350.000.000
LabaDitahan
197.077.702
Laba Tahun Berjalan
288.702.648
TOTAL EKUITAS
835.780.350
Sumber: PT.CREATIV VINIER
Tabel 4. PT.CREATIV VINIER PERHITUNGAN BIAYA LAIN-LAIN PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 Dalam rupiah Biaya administrasi dan matrei Sumbangan JUMLAH BIAYA LAIN-LAIN
SUMBER : PT.CREATIV VINIER Setelah diolah oleh penulis
2.137.146
10.000.000 12.137.146
42
TABEL 4.5 PT.CREATIV VINIER PERHITUNGAN BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 KETERANGAN Gaji Gaji Karyawan dan direksi Bonus THR Tunjangan Kesehatan Premi Auransi Administrasi Kantor Legalisir Fax Pembelian alat alat kantor Listrik.air dan telp Voucher HP Perawatan Kendaraan Pembelian ban luar Oli Servis Spare part Bahan Bakar Bensin dan solar Sewa Bangunan Sewa kantor Penyusutan Bangunan Kendaraan Inventaris Pakaian dinas Air minum Fee jasa audit Jumlah biaya administrasi dan umum
RP 1.185.000.000 123.000.000 112.250.000 40.020.000 52.200.000 1.510.000 2.930.000 7.287.700 16.783.730 6.000.000 2.350.000 2.530.000 5.374.000 3.277.000 5.648.170 97.303.000 10.500.000 55.500.000 9.740.000 11.600.000 3.360.000 15.000.000 1.769.163.950
43
Dari analisa data diatas terdapat beberapa data yang menunjukan perbedaan perlakuan undang undang perpajakan dengan prinsip akuntansi umum, dimana perbedaan tersebut terdapat pada perlakuan
biaya dan pendapatan yang
dikeluarkan dan diperoleh oleh perusahaan, diantaranya Dalam perhitungan biaya penjualan terdapat beberapa yang harus disesuaikan yaitu: 1. Administrasi kantor Dalam perincian biaya administrasi kantor terdapat biaya voucher hand phone karyawan yang mempunyai kedudukan tertentu sebesar Rp.6.000.000 dan hanya dikurangkan 50% saja yaitu Rp. 3.000.000 (berdasar kep-22/PJ/2002). 2.
Penyusutan Dalam biaya penyusutan, terdapat perbedaan tarif, secara komersial kendaraan dikenakan tarif 10% dengan masa manfaat 10 tahun dan inventaris dikenakan tarif 20% dengan masa manfaat 5 tahun ,sedangkan secara perpajakan dikenakan tarif 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun dan untuk inventaris dikenakan tarif 25 % dengan masa manfaat 4 tahun. Sehingga penyusutan secara komersial lebih rendah dibandingkan secara perpajakan untuk kendaraan adalah sebesar Rp.2.435.000 dan hal ini menyebabkan penyusutan atas kendaraan dan inventaris dikoreksi secara negativ (pasal 6 huruf b).
44
e. Dalam perhitungan beban lain lain terdapat hal yang harus disesuaikan yaitu: 1. Biaya sumbangan Biaya sumbangan yang diperlukan bagi kegiatan sosial tidak dapat diakui sebagai biaya (pasal 9 ayat 1 UU PPh). Sehinga biaya sumbangan tersebut harus dikoreksi positif. f. Dalam perhitngan pendapatan lain-lain terdapat hal yang disesuaikan yaitu: 1.
Pendapatan bunga Pendapatan bunga menurut undang undang perpajakan tidak dapat diakui sebagai pengurang karena merupakan PPh bersifat final dan tidak dapat dikreditkan.
Berdasarkan perbedaan diatas maka perlu diadakan rekonsiliasi fiskal
45
TABEL 4.6 REKONSILIASI LABA-RUGI KETERANGAN Pendapatan jasa Biaya perjalanan Tiket pesawat Hotel Jumlah biaya perjalanan Biaya pemasaran Gaji
Gaji Karyawan dan direksi Bonus THR
Tunjangan Kesehatan Premi Auransi Administrasi Kantor Legalisir Fax Pembelian alat alat kantor Listrik.air dan telp Voucher HP Perawatan Kendaraan Pembelian ban luar Oli Servis Spare part Bahan Bakar Bensin dan solar Sewa Bangunan Sewa kantor Penyusutan Bangunan Kendaraan Inventaris Pakaian dinas Air minum Fee jasa audit Jumlah biayaadministrasi&umu Biaya lain lain Rugi selisih kurs Biaya administrasi dan materai Sumbangan JUMLAH BIAYA LAIN LAIN JUMLAH BIAYA OPERASIONAL LABA USAHA PENDAPATAN LAIN-LAIN LABA BERSIH SEBELU PAJAK PPH LABA BERSIH SETELAH PAJAK
KOMERSIAL 15.747.898.250
KOREKSI FISKAL POSITIF NEGATIF
FISKAL 15.747.898.250
-4.620.350.000 -8.852.974.155 -13.473.324.155 -207.830.000
-4.620.350.000 -8.852.974.155 -13.473.324.155 -207.830.000
-1.185.000.000 -123.000.000 -112.250.000
-1.185.000.000 -123.000.000 -112.250.000
-40.020.000 -52.200.000
-40.020.000 -52.200.000
-1.510.000 -2.930.000 -7.287.700 -16.783.730 -6.000.000
-1.510.000 -2.930.000 -7.287.700 -16.783.730 -3.000.000
3.000.000
-2.350.000 -2.530.000 -5.374.000
-2.350.000 -2.530.000 -5.374.000
-3.277.000
-3.277.000
-5.648.170
-5.648.170
-97.303.000
-97.303.000
-10.500.000 -55.500.000 -9.740.000 -11.600.000 -3.360.000 -15.000.000 -1.769.163.950 -1.753.146 -384.000 -10.000.000 -12.137.146 15.462.455.251 285.442.999 3.259.649 288.702.648 61.175.000 227.527.648
-13.875.000 -2.435.000
3.000.000
10.000.000 10.000.000 13.000.000
16.310.000
-10.500.000 -69.375.000 -12.175.000 -11.600.000 -3.360.000 -15.000.000 -1.769.163.950 -1.753.146 -384.000
-16.310.000 -3.259.649
0 -15.465.765.251 282.132.999
282.132.999
46
Undang –undang
Pajak
menyatakan bahwa harta
Penghasilan
pasal
9
ayat
1
huruf
g,
yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
warisan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat(3)huruf a dan huruf b, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam atau Wajib Pajak Badan yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, tidak boleh dikurangkan untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap. Sumbangan yang termasuk dalam akun ini adalah sumbangan Agustusan, dan juga sumbangan lain yang berupa uang. Oleh sebab itu, beban sumbangan sebesar Rp 10.000.000,- termasuk beban yang harus dikoreksi. Jumlah ini merupakan beda tetap yang menjadikan Penghasilan Kena pajak menjadi lebih besar/ koreksi positif. Dalam perincian biaya administrasi kantor terdapat biaya voucher hand phone karyawan yang mempunyai kedudukan tertentu sebesar Rp.6000.000,- dan hanya boleh dikurangkan 50% saja 22/PJ/2002) Direktur
Jenderal
Pajak
yaitu Rp. 3.000.000,- (berdasar kepNomor
KEP-220/PJ./2002
tentang
perlakuan Pajak Penghasilan atas biaya pemakaian telepon selular dan biaya kendaraan perusahaan, antara lain diatur bahwa atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau sejenisnya yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh
persen) melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II dan atas biaya
47
pemeliharaan atau perbaikan rutin tersebut dapat dibebankan sebagai biaya rutin perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen). Dalam biaya penyusutan, terdapat perbedaan tarif, secara komersial kendaraan dikenakan tarif 10% dengan masa manfaat 10 tahun dan inventaris dikenakan taris 20% dengan masa manfaat 5 tahun, sedangkan secara perpajakan dikenakan tarif 12,5% dengan masa manfaat 8 tahun dan untuk inventaris dikenakan tarif 25 % dengan masa manfaat 4tahun. Sehingga penyusutan secara komersial lebih rendah dibandingkan secara perpajakan untuk kendaraan adalah sebesar Rp.2.435.000,- dan hal ini menyebabkan penyusutan atas kendaraan dan inventaris dikoreksi secara negative(pasal 6 huruf b).
48
TABEL 4.7 LAPORAN LABA-RUGI SETELAH FISKAL PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 Pendapatan
15.747.898.250
Biaya Operasional : Biaya Perjalanan
(13.473.324.155)
Biaya Pemasaran
(207.830.000)
Biaya administrasi dan umum
(1.769.163.950)
Biaya lain-lain
(12.137.146)
Jumlah Biaya Operasional
(15.465.765.251)
Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Penghasilan
282.132.999 (60.611.142)
Laba Bersih Setelah Pajak
221.648.181
Sumber data : PT.CREATIV VINIER yang telah diolah oleh penulis Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas (4.800.000.000 : 15.747.898.250) x 282.132.000 = 85.994.866 Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas 282.132.000– 85.994.866 = 199.447.134 Pajak Penghasilan terutang : (50% x 25%) x 85.994.866 25% x 199.447.134 Jumlah Pajak Penghasil terutang
= 10.749.358 = 49.861.784 = 60.611.142
49
4.3.INTERPRETASI 4.3.1. ANALISIS KOREKSI FISKAL Laporan keuangan
fiskal
dapat
disusun
setelah
analisis
dilakukan atas transaksi transaksi usaha. Hasil analisis tersebut akan menghasilkan beda tetap dan beda temporer yang menjadi dasar koreksi fiskal yaitu koreksi fiskal positif yang menyebabkan Penghasilan Kena Pajak membesar, dan koreksi fiskal negatif yang membuat Penghasilan Kena Pajak berkurang Laporan Keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban perusahaan dalam bidang keuangan kepada pihak-pihak ke3, antara lain pemegang saham dan fiskus, bentuk laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan PSAK, atau biasa disebut laporan keuangan komersial. Untuk kepentingan pihak fiskus, laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian atau rekonsilisasi sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara fiskal atau telah dikoreksi menurut ketentuan atau peraturan perpajakan. Pajak merupakan salah satu beban perusahaan yang selalu melekat, yang timbul
karena adanya penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh
perusahaan. Dalam setiap proses perhitungan pajak, wajib pajak umumnya berusaha meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar, dengan memanfaatkan celah-celah yang ada dalam undang-undang perpajakan tersebut (tax avoidance). Rekonsiliasi Fiskal adalah suatu mekanisme penyesuaian pelaporan penghasilan WP secara komersial menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang ahkirnya akan dihasilkan/dicerminkan Laba-Rugi Fiskal.
50
Dan dari penelitian diatas diperoleh laba bersih setelah pajak, yaitu Rp. 221.648.181,-.