Pelatihan Applied Approach PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Modul Pelatihan Applied Approach
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (Graduate profile at graduation for implementation of competence based system)
Rumusan Profile Kompetensi Lulusan perguruan tinggi berikut ini merupakan rumusan standar kinerja yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi. Rumusannya dituangkan dalam bentuk Sebelas Profile Kompetensi Lulusan yang merincikan Visi-Misi perguruan tinggi menjadi rumusan operasional agar pencapaiannya dapat diamati dan terukur. Standar kinerja pembelajaran seperti itu dipakai sebagai acuan untuk perancangan dan penerapan kurikulum diberbagai tingkatan – mulai dari program studi, rumpun mata-ajaran, masing-masing mata-ajaran dengan Syllabus dan Lesson Plan sampai pada kegiatan perancangan dan pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran, dan Pembimbingan Akademik (academic advising and student counseling). Rumusan Standar Kinerja Pembelajaran terbagi dalam Lima Kelompok Bidang Profile Kompetensi Lulusan, yaitu: A. B. C. D. E.
Keterbukaan untuk Pertumbuhan (Open to Growth) Keunggulan Intelektual berbasis Keunggulan Academik (Intelectual Competences with Academic Excellences) Terbuka untuk Kematangan Hidup Religius-Spiritualitas-Rohani (ReligiousSpiritual Maturity) Kasih dan Kepedulian sebagai Seorang Profesional (Loving & Caring as a Professional Person) Kematangan Sosial dan Komitmen terhadap Keadilan (Social Maturity and Commited to doing Justice)
Masing-masing kelompok bidang Profile Kompetensi Lulusan dirumuskan dengan menggunakan descriptors (kode D1 sampai D23). Deskriptor seperti itu hendak menggambarkan standar kinerja pembelajaran menurut kondisinya di lapangan. Selanjutnya, deskriptor tersebut dijabarkan lebih spesifik kedalam rumusan Competencies of Best Learning (kode CL1 sampai CL36). Dan, masing-masing deskriptor memuat satu atau lebih Competencies of Best Learning. Rumusan Competencies of Best Learning dilengkapi dengan rincian detil yang menggambarkan elaborasi kompetensi kedalam praktik kegiatan pembelajaran dan/atau kedalam tugas-tugas dan pekerjaan. Elaborasinya dapat berjenjang dari tingkatan paling rendah-sederhana ke tingkatan tinggi yang lebih kompleks. Elaborasinya juga dapat bersifat multi-dimensi yang mulai dengan dimensi sederhana sampai ke dimensi beragam yang kompleks. Untuk elaborasi yang berjenjang dinyatakan secara eksplisit pada masing-masing CL. Sedangkan elaborasi untuk kompetensi multi-dimensi dinyatakan langsung dalam masingmasing rumusan deskripsi. Penggunaan masing-masing profile kompetensi kedalam praktik pembelajaran ditentukan oleh kesepakatan didalam mekanisme Curriculum Improvement Process. Tetapi, secara spesifik elaborasi kompetensi lazim dikemas dalam rumusan Learning Outcomes di tingkat rancangan Syllabus dan Lesson Plans. Elaborasi rumusan seperti itu hendak mempertegas penjabaran Learning Objectives dari masing-masing Syllabus dan Lesson Plans agar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat diamati atau lebih terukur serta sesuai dengan kondisi dan kinerja di lapangan. Di sisi lain elaborasi kompetensi KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
257
MODUL 9
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN kedalam Learning Outcomes juga hendak mempertegas gambaran transfers of learning yang dijanjikan oleh masing-masing Syllabus dan Lesson Plans. Dalam penggunaan profile kompetensi yang dimaksud di atas, masing-masing kegiatan pembelajaran diperhitungkan kontribusinya dalam identifikasi dan pencapaian kompetensi. Mahasiswa dibantu mengidentifikasikan pencapaian kompetensinya sesuai masing-masing mata ajar atau materi belajar yang spesifik, sehingga pencapaian kompetensi tersebut menjadi bukti-bukti empirik dari best-practices of student lelarning yang terkait mata ajar atau materi belajar. Instrumen untuk itu dibuat dan diperbarui terus-menerus. Sekaligus bukti-bukti empirik penerapan instrumen itu pun didokumentasikan secara berkelanjutan.
Lima Bidang Profile Kompetensi Lulusan perguruan tinggi 1. Personal Motivation and 2. Achievement Orientation (I) 3. Planning and Initiatiative (J) 4. Self-Confidence (B) 5. Self-Control (H) 6. Flexibility (O) 7. Critical-Analytical and Conceptual Thinking (K) 8. Information Seeking (L) 9. Accountable for Action Implications (AAI) 10. Risk Taking (RT) 11. Professional Exploration (of Career Choices and Life Styles) – (PE) A.
OPEN TO GROWTH (TERBUKA UNTUK PERTUMBUHAN)
Kompetensi Terkait (Related Competencies) untuk bidang Open to Growth: Profile 1 ”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan bertanggungjawab untuk tumbuhkembang, sebagai pribadi matang dan mandiri, dengan integritas dan komitmen dalam meraih keunggulan berbagai bidang” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D1:
Perhatian terhadap pertumbuhan personal, sosial, dan fisik (Attentive to personal, social, and physical growth) dengan kompetensi sebagai berikut:
CL1. Motivasi pribadi dan orientasi berprestasi (Competency of personal motivation and achievement orientation) Terdorong bekerja dengan baik dan senantiasa ingin berprestasi sesuai standar unggul. Standar unggul terdiri dari: usaha perbaikan kinerja masa lampau, tingkatan pencapaian hasil kerja obyektif, berkompetisi terhadap kinerja orang lain, penetapan target sasaran yang unggul, dan mengerjakan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain (inovatif).
258 Modul Pelatihan Applied Approach
CL2. Perencanaan dan Inisiatif (Competency of Planning and Initiative)
Mampu merencanakan tugas/pekerjaan untuk jangka panjang dengan memperhitungkan keseimbangan antara “antisipasi peluang, kesempatan, tantangan” dan “ketersediaan sumberdaya.” Senantiasa penuh inisiatif dengan bertindak proaktif dan mampu mengidentifikasi permasalahan, rintangan, atau kesempatan. Berbasis inisiatif yang proaktif, maka mampu pula membuat perencanaan jangka panjang yang luas dan kompleks. D2:
CL3a.
Menghargai integritas, komitmen, keunggulan, dan menerima bakatbakat/talenta serta keterbatasannya (Value integrity, commitment, excellence, and accept talents-limitations) dengan kompetensi berikut: Percaya diri (Competency of Self Confidence) yang diwujudkan dalam tindakan menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah Mampu menghadapi situasi yang menantang, membuat keputusan bermutu, dan menyajikan pemikiran secara efektif. Mencurahkan segenap bakatnya dan memperbaiki keterbatasan atau kekurangan yang ada.
CL3b. Mengembangkan sikap sadar-tanggungjawab diri (Competency of SelfConfidence and Consciousness) dalam sikap sepakat-serasi (agreeableness) terkait hubungan dengan orang lain. Mampu mempraktikkan kesadaran diri dan tanggungjawab-diri (consiciusness) melalui kesediaannya (availability) untuk diandalkan oleh orang lain (dependable), teguh mengusahakan banyak hal (persistent), dan berorientasi kepada pencapaian kinerja maksimal (achievement orientation). Mampu menempatkan diri dalam kesepakatan-keserasian dengan orang lain melalui cara kooperatif yang dengan wajar menjadi: baik-hati, pemaaf (forgiving), penyabar (compassionate), penuh pengertian (understanding), dan mampu mempercayai (trusting). Profile 2 “ Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan menyadari diri beserta kesanggupan dirinya (self-awarenes and selfaccountable) dan lebih bebas/fleksibel serta orisinil dalam mengungkapkan diri ” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D3:
Mengenali perasaan, bebas-otentik dalam ungkapan perasaan, serta mampu mengelola dorongan tak teratur (Conscious of feelings, freer and authentic in expressing feelings, manage impulsive/compulsive drives) sebagaimana nampak dalam kompetensi berikut: CL4. Pengendalian Diri (Competency of Self-Control) merupakan kemampuan mengatur emosi dari reaksi negatif saat mengalami provokasi, saat KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
259
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MODUL 9
menghadapi hal-hal yang bertentangan atau permusuhan, maupun saat bekerja penuh stress, dan mampu mempertahankan fokus saat stress berkepanjangan Kompetensi Pengendalian Diri meliputi tingkatan-tingkatan:
D4:
Kemampuan menggunakan teknik khusus dalam aktivitas pengendalian emosi atau stress, dan menggunakan teknik manajemen stress secara efektif. Kemampuan merespon secara konstruktif dan menenangkan orang lain/mitra kerja. Kemampuan mengendalikan diri sendiri, menenangkan orang lain dan bertindak cepat untuk menyelesaikan penyebab stress atau emosi meskipun yang bersangkutan sedang merasakan emosi yang kuat atau stress. Kemampuan menginterupsi pekerjaan/tugas dalam rangka menyelesaikan konflik atau stress, dan berupaya tekun untuk menemukan solusi penyebab timbulnya stress. Fleksibel, terbuka terhadap pandangan orang lain, bersemangat untuk belajar dari teman dan dari hal-hal berharga yang dimiliki orang lain (Flexible, open to other point of view, eager to learn from peers and from significant others) dengan kompetensi berikut:
CL5. Flexibility merupakan kompetensi menerapkan prosedur secara luwes bila konteks situasi memungkinkan dengan cara: Mengubah prosedur normal untuk menyesuaikan situasi khusus dan memenuhi ke-butuhan layanan. Melakukan penyesuaian rencana (taktik dan strategi). Menyetujui perubahan rencana atau tujuan sebagai respon terhadap situasi kondisi baru.. Mengubah perilaku dan pendekatan dalam upaya menyesuaikan diri pada situasi. Mengenal perubahan organisasi/lembaga secara luas. Memenuhi kebutuhan situasi yang spesifik. Melakukan perubahan skala besar seperti penggabungan atau penghapusan layanan dan program yang ada Profile 3 ”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan lebih sadar akan pertumbuhan rasa-perasaan dirinya (feelings and affection), dan terbuka untuk pilihan tanggungjawab kehidupan karirnya bersama orang lain” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D5:
Mengembangkan kebiasaan refleksi pengalaman, mampu mencari pengalaman baru, dan bersedia untuk mengambil resiko (Develop reflective thinking on experiences, able to seek new experiences, willing to take risks) dengan kompetensi berikut:
CL6. Kompetensi berpikir kritis (analitis) dan konseptual (critical/analytical thinking and conceptual thinking) dalam rangka mengembangkan pemikiran reflektif atas pengalaman hidupnya.
260 Modul Pelatihan Applied Approach
Berpikir kritis (analitis) adalah kemampuan membagikan permasalahan menjadi bagian-bagian kecil dalam rangka mengidentifikasi kunci/dasar permasalahan. Kemampuan berpikir kritis-analitis tidak hanya meliputi pengorganisasian permasalahan secara sistematis dan membandingkan semua aspek permasalahan tetapi juga mengidentifikasi hubungan sebab-akibat yang dapat membantu pemecahan permasalahan tersebut. Berpikir konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubung-an antar situasi yang terbukti saling berkaitan, dan mengidentifikasi permasalahan dasar/kunci dalam situasi yang kompleks. Kemampuan berpikir konseptual meliputi penggunaan alasan secara kreatif, konseptual dan induktif. Kemampuan berpikir kritis/analitis dan konseptual lebih memacu pengembangan kemampuan refleksi (reflective thinking) atas pengalaman. Sehingga, refleksi itu dapat memberi makna terhadap banyak hal, membuat semakin mampu melibatkan diri dalam pencarian pengalaman baru serta mampu mengambil resiko yang masuk akal. Kompetensi berpikir kritis/analitis dan konseptual meliputi: Kemampuan menelusur dan mengidentifikasi hubungan dasar dan pola permasalahan. Kemampuan membuat perencanaan dan analisa kompleks dengan verifikasi data/situasi kompleks. Kemampuan membuat dan menerapkan konsep untuk pemecahan permasalahan. CL7. Sanggup (accountable) menyimpulkan dan menyikapi implikasi pengalaman atau implikasi tindakan yang berpengaruh jangka panjang sebagai perwujudan kompetensi akuntabilitas, yang meliputi: Berpikir cermat atas segala sesuatu yang dipelajari dan dikerjakan Kemampuan menjadi pendengar yang bijak (mendengar apa yang ingin dikatakan, bukan apa yang diucapkan dan ”Listen first to affirm others”) Mampu menelusur dampak tindakan dan mengusahakan perbaikan bilamana perlu CL8. Kesediaan mengambil resiko (Willingness to take risks) merupakan wujud kompetensi Pengambilan Resiko (Risk Taking). Kompetensi Pengambilan Resiko meliputi: Dorongan keingintahuan Kemampuan mengatasi ketakutan akan kegagalan atau mengatasi ketakutan terhadap kritik Sikap mandiri ditengah keadaan tak menentu Dorongan sikap petualangan dengan perasaan yang sehat D6:
Mengeksplorasi pilihan-pilihan karir dan gaya hidup menurut kerangka nilai tertentu, dan terbuka terhadap isyu-isyu kehidupan orang dewasa (Explore career choices and life styles within a value framework, and open or attentive to adult issues), dengan kompetensi berikut:
CL9. Pencarian Informasi (Competency of Information Seeking) Pencarian informasi adalah dorongan untuk mengetahui lebih banyak mengenai sesuatu, orang atau permasalahan melebihi apa yang dibutuhkan dalam tugas/pekerjaan. KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
261
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MODUL 9
Kompetensi ini meliputi pencarian informasi yang benar secara intensif, menyelesaikan permasalahan dengan menanyakan serangkaian pertanyaan atau mengumpulkan informasi yang mungkin berguna di masa mendatang. Tingkatan kompetensi Information Seeking terdiri dari: Pencarian informasi dengan investigasi yang mendasar dari sumber kompeten Mencari jawaban akar permasalahan untuk mendapatkan perspektif, latar belakang kejadian, dan pengalaman terkait Melengkapi proses pencarian informasi dengan beragam cara pendekatan, termasuk melakukan penelitian sistematis dengan kelengkapan data/informasi yang terdokumentasikan CL10.
Kompetensi Eksplorasi karir dan gaya hidup (Professional Exploration on Career and Life Style Choices) dilakukan sebagai cerminan daya pertumbuhan kepribadian yang sehat dan dinamis.
Kompetensi Eksplorasi karir dan gaya hidup (juga disebut Eksplorasi Profesional) menyatu dalam dinamika pertumbuhan kepribadian, sehingga pencarian karir dan gaya hidup mengalir secara alami, bukan sebagai kebutuhan melainkan sebagai ungkapan daya tumbuh (dorongan) yang dinamis. Kompetensi ini juga tampil dalam bentuk pertumbuhan sikap dan persepsi yang matang-seimbang terhadap gambaran karir serta gaya hidup orang dewasa. Karena, kompetensi tersebut mampu menyeimbangkan pilihan-pilihan karir dan gaya hidup menurut gambaran obyektif dan subyektif. Obyektif adalah realitas pekerjaan atau cara hidup tertentu sebagai aktivitas yang dapat diamati dan dikerjakan dari waktu ke waktu. Subyektif adalah pandangan dirinya terhadap pekerjaan dan gaya hidup, yang memuat sikap, nilai-nilai, dan ekspektasi terhadap pekerjaan dan aktivitas terkait lainnya. Kompetensi Eksplorasi Profesional meliputi tingkatan-tingkatan sikap, persepsi, dan tindakan, seperti nampak dalam tahapan-tahapan berikut: Menyadari kebutuhan pilihan karir dan/atau gaya hidup (become aware of the need for a career decision and/or life styles) Memperoleh informasi tentang pilhan-pilihan karirnya dan/atau gaya hidupnya (obtain information about self career and/or life styles options) Mengevaluasi informasi dan menemukan kecocokan pilihan karir dan/atau gaya hidup yang potensial bagi dirinya (evaluate information and find matches between the wants and needs of the individual and those of potential careers and/or life styles) Membuat pilihan karir-gaya hidup (make a career-life styles choice) Menerapkan pilihan, dan (implement choice, and) Melaksanakan pilihan (assess choice) B.
KEUNGGULAN INTELEKTUAL BERBASIS (INTELLECTUAL-ACADEMIC EXCELLENCE).
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Listening, Understanding and Responding (E) Critical-Analytical and Conceptual Thinking (K) Sharing of Expertise (F) Language Competency (LC) Planning and Initiative (J) Information Seeking (L) Concern for order and quality (M)
262 Modul Pelatihan Applied Approach
KEUNGGULAN
AKADEMIK
8. Organizational Awareness (A) 9. Mastery of Academic Competency (MAC) Kompetensi Terkait (Related Academic Excellence:
Competencies)
untuk
bidang
Intellectual-
Profile 4 ”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan pencapaian keunggulan intelektual-akademik menurut kompetensi inti akademik dan kecakapan-sikap umum” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D7:
Penguasaan kompetensi inti akademik (mastery of core academic competencies) yang dijamin dalam kemahiran bahasa, kecakapan dasardasar logika matematik-statistik, dan kemahiran subyek akademik sesuai bidang profesionalnya, dengan kompetensi spesifik berikut:
CL11. Kompetensi Bahasa Lisan dan Tulisan Trampil-cakap berbahasa menurut standar “academic reading, writing, and other expressions,” baik bahasa Indonesia atau asing, Fasih merangkum materi keilmuan setingkat karya profesional awal karir dengan penguasaan subyek-subyek akademik sesuai bidang pilihan profesionalnya; CL12. Kompetensi Logika dan Pemikiran Kritis (cf. CL6) Trampil logika yang kritis-analitis dengan ketelitian gaya personal dalam berpikir dan berekspresi, secara lesan dan tulisan; Fasih mengeksplorasi ide-ide dan kaitan permasalahan yang termuat dalam berbagai lingkup-cakupan aktivitas professional; CL13. Kompetensi Pengorganisasian Tugas/Pekerjaan Mampu mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan/kecakapan menurut situasi baru serta dapat beradaptasi dengan berbagai ragam format belajar/pengembangan; Mengembangkan pendekatan teorganisasir untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran/pekerjaan; Mampu menyajikan argumentasi dan konsep pengorganisasian tugas/pekerjaan secara meyakinkan dalam bentuk lesan maupun tulisan Memiliki percaya diri dan ownership terkait dengan prestasi belajar yang diraihnya, dan mulai menyukai petualangan intelektual dan penjelajahan dunia estetika kaum intelektual. D8:
Lebih mantap dalam kecakapan dan intelektual/akademik dengan kompetensi berikut:
sikap-sikap
umum
CL.14. Kompetensi logika dan pemikiran kritis
Logika dan pemikiran kritis (cf. CL6 & 12) nampak dalam karakteristik perilaku yang:
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
263
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MODUL 9
Konsisten memilah/membedakan (distinguish) sudut pandang pemikiran dan asumsi nilai dibalik argumentasi dan berbagai ragam pandangan; Mampu menjelaskan perbandingan kekuatan dan kelemahan dari berbagai teori, doktrin, atau posisi yang menyangkut keberagaman isyu-isyu sosial; Mengembangkan kebiasaan berpikir berdasar suatu sistem nilai dan kesadaran kritis. Logika dan pemikiran kritis mendorong eksplorasi gagasan kreatif dan isyuisyu penting CL15. Kompetensi sikap umum intelektual/akademik
Mampu menerapkan/menyesuaikan pengetahuan dan ketrampilan kedalam situasi baru; Mahir menyajikan argumentasi yang meyakinkan (tertulis dan lisan); Memiliki kebanggaan atas pencapaian intelektual-akademik dan mulai merasakan keindahan penjelajahan/penelusuran intelektual (inquiries/discovery)
Profile 5 ”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan pencapaian keunggulan intelektual-akademik menurut kompetensi pengetahuan substantif” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: Penguasaan pengetahuan substantif (mastery of substantive knowledge) beserta penerapannya diwujudkan dalam kompetensi berikut:
D9:
CL.16.
Penguasaan Pengetahuan dan Ilmu secara mendasar (mastery of the fundamental and basic knowledge) Mengembangkan pengetahuan dan mengutamakan pemahaman mendasar (kompetensi fundamental/dasar ilmu-pengetahuan) tentang gagasan-gagasan pokok atau sentral yang sesuai bidang keilmuannya dengan karakteristik perilaku kinerja, antara lain: Mampu memaknakan dan menggunakan definisi, simbol-simbol, gambar, dan model-model keilmuan yang menjadi bidangnya; Mampu mengidentifikasi/mencermati konsep-konsep pokok (key concepts) yang sesuai bidang ilmunya, termasuk mengenali (recognize) asal-usul dan perkembangan konsep-konsep keilmuan tersebut; Mampu memilah dan mencermati berbagai kontroversi penting atau teori-teori kontroversial yang menjadi bidang keilmuannya.
CL17. Kompetensi Metodologi dan Parameter Konseptual beserta Terapannya
Mahir dalam metodologi spesifik dan parameter konseptual, yang sesuai bidang keilmuannya dengan karakteristik perilaku kinerja, antara lain: Mampu menerapkan metodologi utama yang lazim dipakai dalam bidang ilmunya untuk memastikan bagaimana pengetahuan diperoleh, diverifikasi, dan dikem-bangkan; Menghargai (appraise) perbedaan atau pertentangan metodologi yang terjadi dalam disiplin ilmunya dan ilmu-ilmu lain. CL18. Kompetesnsi Interdisiplin Ilmu-Pengetahuan
264 Modul Pelatihan Applied Approach
Mampu mencermati dan mengevaluasi peta wilayah konseptual dari berbagai bidang keilmuan, terkait bidang ilmu yang dikuasainya, dengan karakteristik perilaku kinerja, antara lain: Mengenali (recognize) parameter konseptual dasar dari suatu disiplin ilmu, dan mampu menelusur cakupan suatu bidang ilmu, termasuk mencermati hubungan interdisiplin dengan bidang ilmu yang dikuasainya; Mampu menggunakan gagasan atau konsep-konsep pokok interdisiplin untuk memperkaya pemahaman terhadap suatu fenomena; Menghargai berbagai ragam paradigma utama dan pertentangan (disputes) diantara para ilmuwan
CL19. Kompetensi Intelektual terkait Implikasi Kebijakan Publik Mampu mencermati implikasi penerapan ilmu dan teknologi dalam kebijakan publik dengan karakteristik perilaku kinerja, antara lain i: Mampu menunjukkan pentingnya riset-riset diberbagai bidang yang mempenga-ruhi kepentingan masyarakat umum; Mengenali bahaya kontrol politik dan penggunaan hasil temuan ilmu pengeta-huan dan teknologi; Mampu mencermati penggunaan berbagai macam sumberdaya yang tersedia dan memantaunya, terkait riset ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka kebi-jakan publik dan akuntabilitas layanan pemerintah. C.
TERBUKA UNTUK KEMATANGAN HIDUP SPIRITUALITAS-ROHANI (OPEN TO RELIGIOUS - SPIRITUAL MATURITY)
Kompetensi Terkait (Related Competencies) untuk bidang Open to ReligiousSpiritual Maturity: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Self Confidence (B) Developing Others (C) Listening, Understanding, and Responding (E) Self-Control (H) Flexibility (O) Empathy and Social Awareness (ESA)
Profile 6 “Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan bertanggungjawab mengeksplorasi keyakinan-imannya sendiri” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D10:
CL20. KERJASAMA KERJASAMA
Memiliki pemahaman mendasar mengenai ajaran agamanya berikut pemahaman tentang pengalaman peranan Tuhan dalam hidupnya dan kehidupan manusia pada umumnya, dengan kompetensi berikut: Mampu mengelola ketidakjelasan agamanya sendiri.
pemahamannya
terhadap
ajaran
Arif-bijak dalam menghadapi perbedaan sikap dan pemikiran, yang menyangkut ajaran agamanya sendiri Mengembangkan penalaran kritis terhadap ajaran agamanya dan respek terhadap pemahaman ajaran agama orang lain Terbuka untuk belajar memahami ajaran agamanya lebih mendalam dari sumber dan nara-sumber yang kompeten UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
265
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MODUL 9
CL21. Peduli untuk mengenali keunikan peran Tuhan dalam pengalaman hidupnya dan pengalaman orang lain.
Senantiasa memiliki harapan dan optimisme dalam memaknakan kesulitan atau kegagalan, karena menyadari peran Tuhan dalam setiap peristiwa hidup, sehingga tidak mudah putus asa dan sebaliknya mampu menghibur orang lain Tampil gembira dan tulus (honest) dalam pergaulan, sebagai cerminan rasa hormatnya terhadap anugerah kesehatan dan keberhasilan tugas/pekerjaan setiap hari
D11:
Menghargai hidup keimanan dan kegiatan intelektual yang berkembang serasi-terpadu dalam hidup manusia, dengan kompetensi berikut:
CL22. Integrasi Iman dan Kegiatan Intelektual.
Mampu mengenali kemandirian antara hidup keimanan dan kegiatan intelektual masing-masing, dan menghargai keutuhan makna serta manfaat kedua-duanya bagi kehidupan setiap orang Mampu memilih sikap bijak dalam menghadapi pertentangan antara temuan ilmu pengetahuan/teknologi dan kaidah-kaidah keimanan
Profile 7 “Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan menghargai toleransi hidup beragama dan mengenali kekayaan pengalaman iman dalam kehidupan berbagai agama dan keyakinan” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D12:
Terbuka terhadap pluralitas berbagai tradisi agama dan menghargai eksposur pengalaman keberagamaan orang lain dengan kompetensi berikut:
CL23. Sikap Toleransi
Mampu mempertimbangkan dan menghargai keserasian antara penghayatan tradisi agamanya dan tradisi agama/keyakinan lain Menghargai keanekaragaman pengalaman keberagamaan melalui sikap hormatnya terhadap macam ragam ritual keagamaan
D13:
Mengenali mekanisme toleransi hidup beragama dengan kompetensi berikut:
CL24. Kesadaran Sosial Keagamaan
Mampu mencermati titik-titik rawan pergaulan sosial yang rentan bagi kelangsungan toleransi hidup beragama Bijak mengikuti dan mematuhi berbagai ragam/bentuk kesepakatan sosial yang menjamin toleransi hidup beragama Profile 8
266 Modul Pelatihan Applied Approach
“ Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan mengembangkan hidup doa dan akhlak-moral dalam kehidupan sosialnya”. Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D14:
Mengenali pengaruh hidup doa terhadap gaya hidup dan nilai-nilai akhlak-moral yang dianutnya dengan kompetensi berikut:
CL25.
D15:
Sikap Etis-Religius
Mampu berbagi hormat dan kegembiraan kepada orang lain dalam merayakan hari-hari besar/penting agamanya sendiri Menyadari titik-titik rentan kehidupan sosial yang mengancam nilai-nilai akhlak/moral universal, dan bijak menyikapi setiap konflik yang mungkin terjadi setiap saat. Menghargai keberagaman kaidah-kaidah moral yang berlaku di masyarakat, baik yang bersumber dari kebhinekaan agama maupun tradisi budaya, dengan kompetensi berikut:
CL26. Sikap Kritis-Moral Mampu mencermati berbagai kaidah moral berikut latarbelakang sumbersumber etika keagamaan yang dianutnya Menghargai perbedaan kaidah moral yang bersumber dari etika keagamaannya dan orang lain Memiliki sikap apresiatif terhadap kebhinekaan ungkapan tradisi budaya dan berbagai ragam panutan etika masyarakat.
D.
KEPEDULIAN SEBAGAI SEORANG PROFESIONAL (LOVING & CARING AS A PROFESSIONAL PERSON).
Kompetensi Terkait (Related Competencies) untuk bidang Loving and Caring as a Professional Person: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Developing Others (C) Team Leadership (D) Sharing of Expertise (F) Impact and Influence (G) Client Service Orientation (N) Capacity Building and Conflict Resolution (CB) Availability for Others (AFO)
Profile 9 “Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan mengembangkan kepedulian dan kebersamaan dalam sikap maupun tindakan, dengan saling percaya, kerjasama saling membantu, dan membangun iklim damai yang mendukung peningkatan produktivitas tugas/kerja profesional” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
267
MODUL 9
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
D16:
Mengembangkan kehidupan sosial dan mempercaya, dengan kompetensi berikut:
kebersamaan
yang
saling
CL27. Membangun pergaulan dan kemitraan berbekal kepercayaan (trust) untuk memberi penjiwaan “saling mempercaya” dalam pengelolaan tugas/pekerjaan dan hidup kebersamaan (komunitas) Mampu menjembatani kesenjangan hubungan pergaulan dan kemitraan menjadi kebersamaan yang saling mempercaya (competency of interpersonal relationship) Mengembangkan simpati dan empati terhadap sesama anggota komunitasnya melalui berbagai langkah kongkrit yang merealisasikan komitmen saling-mendukung (competency of emphaty) Senantiasa bersedia (availability) untuk membantu promosi kinerja orang lain yang meminta pertolongan tanpa berharap imbalan (competency of flexibility) Mampu memberikan inspirasi kepercayaan bagi orang lain dengan menjadikan dirinya layak dipercayai (Inspire trust by being trustworthy) berbasis competency of dependability D17:
Mengelola Kerjasama Saling Membantu, Kepemimpinan Tim, dan Mengembangkan Orang Lain (Cooperation, Team Leadership, and Developing Others) dengan kompetensi berikut:
CL28. Kerjasama saling membantu untuk pencapaian sukses kinerja tim dan kepemimpinan tim Mampu memberikan bantuan pendukung produktivitas kinerja tim dan bersedia menanggung beban untuk memperbaiki kekurangan tim Peka akan kebutuhan dan kepentingan orang lain dalam menyukses-kan kerja tim Menghargai bantuan orang lain dan mengolahnya menjadi masukan kinerja tim Bersedia menjadi pemimpin kelompok dengan upaya maksimal menjaga kapasitas, performa, dan motivasi tim. CL29.
Memelihara kerjasama saling membantu untuk memantapkan sistem dan prosedur kerja organisasi Mampu menuangkan kapasitasnya dalam mengelola manajemen organisasi berdasarkan sistem dan prosedur yang baku Menghargai kesepakatan sesama mitra kerja untuk melakukan perbaikan tugas/pekerjaan secara berkelanjutan Mengembangkan keterbukaan untuk penilaian kinerja dan evaluasi hasil kerja Menyediakan diri membantu pelatihan sesama teman (developing others) untuk memacu pertumbuhan kemampuan profesionalnya dan menyamakan kapasitas kinerja dan produktivitas organisasi Sanggup menerima pelatihan dari orang lain dan menghargai bantuan.
D18:
Mengelola Iklim Damai yang mendukung Produktivitas Tugas/Pekerjaan dengan kompetensi berikut: CL30. Mampu terlibat dalam pengelolaan konflik dalam rangka tugas/pekerjaan (competency of conflict management). Mengenali sebab-sebab konflik, tipe, faktor pengaruh konflik, dan dengan jernih menganalisa konflik untuk memulihkan iklim damai dalam tugas/pekerjaan
268 Modul Pelatihan Applied Approach
Mempraktikkan macam-macam cara dan bentuk negosiasi serta mediasi yang diperlukan dalam penciptaan damai Menguasai ketrampilan komunikasi yang diperlukan dalam proses pengelolaan konflik dan penciptaan damai Menghargai dan mengembangkan tanggapan atas kebutuhan komunitas akan usaha-usaha transformasi konflik menjadi damai berkelanjutan. CL31.
Sanggup menerima tanggungjawab untuk melayani penciptaan damai (courage and accountability to serve). Mengutamakan layanan diatas kepentingan diri sendiri (put service before self-interest) Melibatkan diri dalam meningkatkan layanan tugas/pekerjaan atau mampu mengkoreksi permasalahan layanan (client service orientation) dengan menjauhkan konflik dan mengubahnya menjadi penciptaan damai (peacebuilding transformation)
E.
KEMATANGAN SOSIAL DAN KOMITMEN KEADILAN (SOCIAL MATURITY & COMMITTED TO DOING JUSTICE).
Kompetensi Terkait (Related Competencies) untuk bidang Loving and Caring as a Professional Person: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Listening, Understanding, and Responding (E) Impact and Influence (G) Self-Control (H) Client Service Orientation (N) Empathy and Social Awareness (ESA) Capacity Building and Conflict Resolution (CB)
Profile 10 “Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan mengelola Tugas/Pekerjaan berbasis Kematangan Sosial yang Cerdas-Mandiri dan Memiliki Komitmen Keadilan”
Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut:
D19:
Mengembangkan Kematangan Sosial yang cerdas dengan kompetensi berikut:
CL32.
Sikap Disiplin yang menghargai kesepakatan (competency of selfdiscipline/awareness and self-commitment) sebagai wujud kematangan sosial yang cerdas.
Mampu menepati dan mengelola kesepakatan dalam tugas/ pekerjaan berbasis komitmen dan integritas pribadi yang konsisten Mengembangkan kesadaran bahwa kegagalan komitmen dan salah paham merupakan hal wajar, tetapi kompetensi profesionalnya mampu mendorong pengelolaan tugas/pekerjaan berjalan terus tanpa mengorbankan kerjasama dan kebersamaan. KERJASAMA KERJASAMA
D20:
Mengelola Kematangan Sosial yang Mandiri dengan kompetensi berikut: UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
269
MODUL 9
PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN CL33. Mampu mengembangkan Kemandirian yang Akrab-Realistis terhadap realitas pergaulan sosial (competency of self-confidence and social awareness) Fokus terhadap prinsip tugas/pekerjaan (focus on and peristence to the priorities of tasks and responsibilities) ditengah keberagaman sikap sosial dan sikap individualis orang-orang lain, serta memiliki persistensi untuk mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Profile 11 ”Pada saat lulus studi, yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuan berkomitmen untuk peduli Kehidupan Masyarakat dan membantu Penegakkan Keadilan” Profile tersebut dikembangkan melalui cara-cara sebagai berikut: D21:
Memiliki komitmen untuk peduli Hak Azasi Manusia dengan kompetensi berikut:
CL34. Akuntabel mewujudkan komitmen terhadap pelaksanaan Hak Azasi Manusia (competency of accountability and availability for human rights enhancement) sebagaimana nampak dalam: Kesediaannya berbagi (availability to share) dengan orang lain sebagai wujud komitmen untuk menghargai dan mendukung terkembangnya pergaulan antar sesama dalam keunikan masing-masing Keberanian (courage) mengembangkan kegiatan/usaha yang semakin memacu terkembangnya peluang dan kesempatan bagi setiap orang, agar dalam pergaulan sosial yang dijumpainya setiap orang dapat menemukan jati dirinya serta kesejahteraan yang adil.
D22:
Berkomitmen untuk peduli Transparansi Layanan Publik dan Keadilan, dengan kompetensi berikut:
CL35. Mampu menjalin kepedulian/keterlibatan dalam kegiatan peningkatan transparansi layanan publik (competency of social awareness and commitment to public accountability) Memiliki kepedulian mengembangkan kemampuan analisis sosial yang fokus terhadap efektifitas serta efisiensi layanan publik Terlibat dalam berbagai diskusi dan aksi yang mendukung penyelesaian masalah transparansi layanan publik
D23:
CL36.
Mengembangkan kesadaran sosial, yang diperlukan untuk menjamin diskresinya dalam keputusan-keputusan hidup bermasyarakat dan yang terkait kepentingan umum, dengan kompetensi berikut: Mampu mengungkapkan kesadaran sosialnya melalui apresiasinya terhadap kepekaan dan analisis sosial yang tajam, benar, dan tepat (competency of social analysis and social awareness) Peduli atau memberi perhatian terhadap masalah-masalah sosial
270 Modul Pelatihan Applied Approach
dilingkungannya dan mulai dengan cermat mengembangkan pemahaman akar-akar masalah beserta kompleksitas akibat-akibatnya Memiliki minat mengembangkan kemampuan analisa sosial dan mulai terlibat dalam memanfaatkan analisa tersebut secara tajam, benar, dan tepat demi kepentingan masyarakat yang terabaikan. KEPUSTAKAAN Bloom, Benjamin et. Al. , 1971. Handbook on Formative and Summative Evaluation of Student Learning. McGraw-Hill, New York. DeSimone, Randy L and David M. Harris, 1998. Human Resource Development. The Dryden Press, USA. Ellington, Henry, 1996. The System Approcah to Curriculum Development. Booklet for use as a course reader for the Postgraduate Certificate in Tertiary-Level Teaching, The Robert Gordon University, Http://www.nalanda.nitc.ac.in/misc/general/ciced/index_detailed.htm Hay Associates dari Hay Group, 2005. “Observing and Recognizing People Competencies.” Handouts of Workshop on Work Competences by Hay Associates, Jakarta. Johnson, S.D. 1995. Reasearh on Transfer of Learning. Journal of The Technology Teacher, 54 (7), 33-35. Landsheere, V De, 1988. “Taxonomies of Educational Objectives.” dalam John P. Keeves (editor), Educational Research, Methodology, and Measurement: An International Handbook. Pergamon Press. Oxford, England. Rothwell, William J., 1996. Beyond Training and Development: State of the Art Strategies for Enhancing Human Performance. AMACOM, New York. Sedere, Mohotigge U and Soedradjat Martaamidjaja, 1995. Performance Evaluation Guide: Assessing competency-based training in agriculture. FAORome. Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer, 1990. Competence at Work. Models for Superior Performance. John Wiley and Sons, Inc. USA. Soemarman & Devi Rachmasari, 2004. Competency, Panduan Pengembangan dalam Pekerjaan: Deskripsi dan Identifikasi Kompetensi. Manuscript, Universitas Surabaya. Weiss, Tracey B. PhD and Franklin Hartle, 1997. Reengineering Performance Management. St Lucie Press, Florida.
KERJASAMA KERJASAMA
UNJ
Modul Pelatihan Applied Approach
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
271