E
PL
M
SA PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
SA
earning STYLES
M
MENJANGKAU SETIAP ORANG YANG DIBERIKAN ALLAH UNTUK ANDA DIDIK
PL
Marlene D. LeFever
E Penerbit Gandum Mas Kotak Pos 46 - Malang 65101, Jawa Timur
www.GandumMas.com PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
M
SA
Buku ini dipersembahkan bagi tenaga sukarelawan terbesar di dunia, guru-guru sekolah Minggu −semuanya berjumlah sekitar 4,1 juta orang!
PL
Originally published in English under the title: Learning Styles: Reaching Everyone God Gave You to Teach by Marlene D. LeFever Copyright©1995, 2004 David C. Cook Publishing, Co Cook Communications Ministries, 4050 Lee Vance View, Colorado Springs, Colorado 80918 U.S.A Hak cipta terjemahan Indonesia Penerbit Gandum Mas Cetakan Pertama 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang Penerjemah: Aurelia Ratnasari Korektor: Yuliati & Suhadi Yeremia
E
Tiada ungkapan yang lebih manis selain mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena Anda telah menghargai dan tidak memperbanyak karya tulis saudara seiman ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi tanpa izin tertulis dari Penerbit Gandum Mas
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Daftar Isi
SA
Prakata .................................................................................................................
5
Apa yang diberikan buku ini untuk Anda? ........................................................6 Sambutan .............................................................................................................
7
Pendahuluan Seputar Gaya Belajar ....................................................................11 Bagian I
Memahami Gaya Belajar ......................................................................................17 Apakah Gaya Belajar Itu...............................................................................19
2.
Mengajar Berdasarkan Keempat Gaya Belajar ..........................................27
M
1.
Bagian II
Cerita-Cerita tentang Keempat Gaya .................................................................43 Pemelajar Imajinatif.......................................................................................47
4.
Pemelajar Analitis ..........................................................................................61
5.
Pemelajar Praktis ...........................................................................................73
6.
Pemelajar Dinamis.........................................................................................87
Bagian III
PL
3.
Gaya Belajar dan Kurikulum .............................................................................103
Contoh Pembelajaran dengan Keempat Gaya Belajar untuk
E
7.
Anak-anak.................................................................................................... 107 8.
Contoh Pembelajaran dengan Keempat Gaya Belajar untuk Pemuda
dan Dewasa ..................................................................................................121 Bagian IV Metode Melihat, Mendengar, Bergerak ..........................................................129 9.
Apakah Anda Belajar Paling Baik dengan Mendengar, Melihat, atau
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bergerak?...................................................................................................... 135 10. Metode-metode: Pemelajar Imajinatif.......................................................145 11. Metode-metode: Pemelajar Analitis..........................................................157 12. Metode-metode: Pemelajar Praktis ...........................................................173 13. Metode-metode: Pemelajar Dinamis.........................................................189 14. Rencana Pengajaran Lakukan-sendiri ......................................................209
SA Bagian V
Gaya Belajar: Tidak Hanya Bagi Guru .............................................................215 15. Gaya Belajar dan Perekrutan Sukarelawan..............................................217 16. Gaya Belajar dan Ibadah: Jiwa Koinonia ..................................................229 17. Gaya Pembelajaran: Mencintai Pasangan dan Anak-anak Anda Sebagaimana Tuhan Menjadikan Mereka—bukan Seperti Yang Anda
M
Harapkan Tuhan Menjadikan Mereka......................................................247
Bagian VI
Selangkah Lebih Jauh .........................................................................................267 18. Bernice McCarthy dan Sistem 4mat ..........................................................269
PL
19. Rita dan Kenneth Dunn dan Kedua Puluh Satu Elemen Belajar ..........281
Kesimpulan ......................................................................................................... 309
E PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
PENDAHULUAN SEPUTAR GAYA BELAJAR
SA
M
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: . . . − Roma 12:4-6a
S
E
PL
eorang laki-laki paruh baya yang tidak terlihat seperti seorang peserta hadir pada sebuah seminar sekolah Minggu. Seharian penuh, ketika saya berinteraksi dengan grup terakhir yang ada untuk mempelajari gaya belajar, dia hanya duduk. Saya tidak melihat dia membuat sebuah tulisan atau bergabung dalam diskusi kelompok. Dia hanya duduk, bahkan setelah pertemuan berakhir, dia tetap duduk sampai semua orang selesai berbicara dengan saya. Tiba-tiba ia berdiri, dan ketika ia berjalan menghampiri saya, ia menuding saya tepat di wajah saya. Suaranya sangat marah, dan ia menangis. “Guru!” ia berkata. “Jika saja seseorang mengatakan kepadaku, waktu aku masih kecil, bahwa Tuhan membuat pikiranku dengan benar, aku pasti telah melakukan sesuatu untuk Yesusku.” Dia berbalik dan keluar, meninggalkan saya dengan air mata di wajah saya. Di suatu tempat, beberapa tahun sebelumnya, mungkin berdasarkan pada apa yang gurunya katakan tentang dia atau nilai yang ia raih, pria itu menyimpulkan bahwa ia memiliki kemampuan yang terbatas. Dan keterbatasan-keterbatasan tersebut telah memenuhi dirinya. Sekarang, sudah terlambat, ia berharap ia salah tentang semua itu. Sebuah kehidupan telah disia-siakan.
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
E
PL
M
SA
Mengajar Secara Individu Saat para guru memahami gaya belajar para siswa dan kemudian mengatur gaya mengajar mereka menurut gaya tersebut, siswa akan belajar. Mengajar berdasarkan gaya belajar siswa memampukan para guru untuk mulai menjangkau setiap orang yang Tuhan berikan untuk mereka didik. Dalam pandangan sekuler, para siswa akan menemukan bahwa pelajaran-pelajaran yang tertutup bagi mereka di masa lalu dibukakan. Mereka mungkin tidak secara tiba-tiba menjadi siswa teladan, tetapi prestasi mereka akan meningkat. Keberhasilan dalam bidang pendidikan menjadi mungkin. Dari pandangan kristiani, orang yang berpikir mereka tidak mempunyai apa pun untuk ditawarkan akan memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkan talenta dan karunia mereka. Saat Waktu itu saya berada di sebuah universitas di suatu kota, memimpin sebuah sesi pelatihan guru termasuk para guru informasi tentang gaya belajar. Setelah sesi tersebut, mengatur seorang wanita memberikan reaksi terhadap apa yang sudah saya ajarkan. “Saya tahu Anda di sini untuk gaya membuat kami menjadi guru yang lebih baik, tetapi saya mengajar pikir Tuhan mungkin mengirim Anda untuk menyelamatkan citra diri saya. Saya tidak pandai di mereka, sekolah, tetapi saya adalah pribadi yang ramah dan saya pikir sepertinya orang lain menyukai saya. Saya bisa siswa akan membuat mahasiswa di sini merasa nyaman untuk belajar. berbicara satu dengan yang lain – untuk menciptakan atmosfir di mana mereka dapat belajar satu sama lain. Tetapi semua orang di sekitar kita memiliki satu gelar doktoral, beberapa bahkan dua gelar doktoral. Saya selalu merasa minder bila berada di dekat mereka. Sampai hari ini, saya tidak pernah menyadari bahwa kemampuan saya berteman dengan orang lain adalah sebuah bentuk kecerdasan. Sekarang saya berjalan lebih tinggi. Saya telah mengikuti penelitian tentang gaya belajar selama lebih dari satu dekade. Pengamatan awal saya berasal dari Association of Curriculum dan Supervision Development (ACSD), dan saat saya mendengarkan pengajar Bernice McCarthy, Rita Dunn, Kenneth Dunn, dan Anthony Gregorc, saya menemukan diri saya berkata “Masuk akal. Ya, saya dapat melihat nilai dari apa yang mereka ajarkan.” Dan saya akan mengajarkan yang mereka lakukan! Para pengajar sekuler ini melihat perbedaan yang dibuat oleh pengajaran yang didasarkan pada gaya belajar dalam nilai dan tingkah laku murid-murid mereka. Mereka ingin setiap guru kelas mengambil pelajaran dari apa yang mereka pelajari . “Saat kamu menemukan sesuatu dan itu berhasil,” kata Rita Dunn dari Universitas St. John, Jamaica, New York, “Kamu mempunyai tanggung jawab untuk membagikan hal itu pada orang lain. Saya sangat menganjurkan akan hal ini.” Saya juga! Saya memiliki hasrat untuk mendidik para guru, juga termasuk
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
anggota sukarelawan terbesar dunia – guru sekolah Minggu, dan semua orang yang menjadi sukarelawan di dalam pelayanan pendidikan Kristen.
E
PL
M
SA
Aksi Gaya belajar Buku ini membagikan beberapa informasi dasar tentang bentuk tindakan gaya belajar. Tidaklah cukup untuk mengetahui bahwa setiap kita memiliki gaya tertentu, dan saat kita diajar dengan gaya tersebut, kita akan lebih berhasil. Pengetahuan bukanlah tujuan utama saya. Tetapi tindakanlah yang utama. Saya ingin agar guru sekolah Minggu dan para pemimpin dan sukarelawan sekolah Alkitab liburan – siapa pun yang mengajar untuk kepentingan Yesus – mengenali gaya mereka sendiri dan kemudian mengambil langkah, tidak hanya untuk mengajar “Pikiran para siswa yang memiliki kekuatan yang serupa tetapi juga adalah semua siswa. Untuk melengkapi aksi gaya belajar, saya mendorong sesuatu Anda untuk mempelajari contoh materi pada Bagian III. Perhatikan bagaimana gaya belajar terlihat dalam yang tidak konteks pengajaran. Lalu di bagian IV, penelitian dengan boleh disiametode yang dianjurkan (Bab 9-12) dalam menyusun “Rencana Pengajaran Anda Sendiri” (Bab 14). Lihat siakan.” apakah dengan memperhatikan gaya belajar siswa dapat mengubah cara Anda menyampaikan khotbah Anda. Kita − United orang Kristen mempunyai kebenaran yang menyelamatkan Negro kehidupan. Kita ditantang untuk tidak membiarkan suatu cara penyampaian yang tidak efektif tentang kebenaran untuk College menyembunyikan apa yang harus kita sampaikan. Ketika kita tidak menaruh perhatian bagaimana Tuhan Fund. membentuk pikiran para siswa, maka dengan cepat kita dapat mengatakan, “Saya tidak peduli dengan anak ini. Saya tidak harus mendidik anak ini.” United Negro College mempunyai sebuah motto yang harus dipasang oleh para guru di tempat yang sering mereka lihat: “Pikiran adalah sesuatu yang tidak boleh disia-siakan.” Motto itu benar, baik secara pendidikan maupun kerohanian. Saudara saya Jim tidak suka sekolah. Dia lulus lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, dan dia masih bergidik setiap kali melihat bus sekolah. Ketika dia di kelas sepuluh, guru bimbingan konselingnya menyarankan pada Ibu agar ia keluar dari sekolah. Ibu tahu bahwa anaknya lebih pandai dari hasil rapornya atau dari antusiasme yang ditunjukkannya untuk bersekolah. Ibu menyilangkan tangan dan berkata, “Anak saya akan tetap sekolah sampai dia lulus, walaupun ia harus berusia 57 tahun.” Konselor itu memercayai Ibu, dan Jim terus bersekolah, walaupun nilai-nilainya tidak menunjukkan peningkatan. Saya akan menceritakan tentang saudara saya yang “bodoh”. Dia tidak suka kelas Sejarah, Masalah-masalah Demokrasi. Dia adalah jenis orang yang lebih suka “bertindak”, dan sejarah membuatnya bosan. Sangat jelas ia tidak peduli bahwa akar dari masa kini adalah masa lalu. Yang penting adalah apa
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
E
PL
M
SA
yang terjadi saat ini. Dia tidak pernah mau belajar untuk ujian. Ia gagal sementara ia membantu kegiatan Pramuka untuk melatih anak-anak dalam bidang olahraga dan juga nilai mereka. Menurutnya Bahasa Inggris juga merupakan mata pelajaran yang tidak berguna. Dia tidak pernah menemukan sebuah adverb (kata keterangan) atau pronoun (kata ganti) yang dapat ia hubungkan, jadi ia gagal. Di waktu yang sama ia menulis untuk sebuah majalah mekanik tentang bagaimana mengubah mobil Volkswagen menjadi buggy yang bisa dikendarai di atas pasir di tepi pantai. Surat-suratnya, yang ditulis dengan kalimat yang sempurna, akhirnya diterbitkan dan sang editor tidak tahu bahwa ia hanya seorang anak kecil. Kimia sepertinya hal yang bodoh baginya, dengan semua hal untuk diingat. Mengapa di dalam kelas tidak pernah sibuk dengan membuat sesuatu yang berguna? Jadi pikirannya menerawang dan nilai-nilainya hancur. Di waktu senggangnya, ia membantu seorang wanita memasang kembali kabel-kabel listrik di rumahnya, karena ibu tersebut tidak dapat membayar tukang listrik yang “asli”. Dan rumahnya tetap menyala. Dia mendapat nilai tinggi untuk kelas industri, yaitu nilai D-. Ia mengerjakan tugas membuat rak buku dari kayu dengan asal-asalan karena ia tidak suka dengan buku, dan pastinya ia tidak menginginkan ada lebih banyak tempat untuk menyimpan buku-buku. Di akhir tahun 1950-an, kelas industri logam sedang mempelajari pembuatan asbak. Keluarga kami adalah keluarga “tanpa rokok”, jadi proyek tersebut terlihat bodoh bagi Jim. Tetapi membantu temannya yang mengendarai truk besar sepertinya masuk akal. Untuk membuat mobil itu lebih nyaman, karena truk tidak memiliki AC atau pemanas yang memadai, ia mengembangkan sebuah pemanas untuk membuat mesin lebih cepat panas di musim dingin dan tetap lebih dingin di musim panas. Saya menceritakan cerita tentang Jim kepada banyak guru Kristen, dan sering saya menemukan mereka mengangguk setuju seakan berkata, “Sistem sekolah menghancurkannya. Tidakkah hal ini seperti pengajar profesional – kehilangan seorang anak yang tidak bodoh, hanya saja ini berbeda?” Tetapi cerita ini tidak hanya terjadi di sekolah dari hari Senin sampai Jumat tetapi juga di sekolah Minggu. Orang-tua saya memaksa Jim untuk pergi ke sekolah Minggu. Di sana guru sekolah Minggu berbicara di depan kelas lalu meminta anak-anak untuk mengerjakan buku tugas mereka. Waktu terasa lama sekali. Jim selalu duduk diam dan sedekat mungkin dengan pintu. Dan ketika bel berbunyi, dia bisa segera berlari melewati pintu itu dua detik lebih cepat dari yang lain dan penderitaan itu berlanjut di Minggu selanjutnya. Dan saat ia cukup besar untuk tidak lagi datang ke sekolah Minggu, ia melakukannya. Dia dan istrinya sekarang terlibat aktif di gereja mereka. Tidak hanya pada saat ibadah tetapi juga di sekolah Minggu. Apa yang terjadi? Seorang pendeta secara tidak sengaja menangkap minat Jim dengan menarik dari gaya belajarnya. “Saya akan membangun gereja di padang rumput di seberang
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
E
PL
M
SA
jalan ini,” katanya pada Jim. “Apakah kamu mau mendukung dan hadir saat pembangunannya?” Jim mendengar kata membangun, dan saat itulah sepertinya Tuhan dan Jim sama-sama tersenyum untuk pertama kalinya. Ia paham apa itu membangun. Dan membangun itu masuk akal. Ia belajar dengan mempergunakan tangannya bersamaan dengan kepalanya. Pasti, ia akan menyumbangkan uang, tetapi ia juga bisa membantu pembangunannya. Setiap malam setelah bekerja dan pada akhir minggu, Jim membantu membangun gerejanya. Saya mendapat tur keliling saat gereja itu akhirnya selesai dibangun – sebuah tur yang sangat panjang, walaupun gereja itu adalah model gereja kecil di lembah. Saya melihat tipe penyekatnya, kabel listrik, kelas sekolah Minggu. Saya sekarang bertanya-tanya tentang semangatnya yang terus berlanjut akan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, ketika gereja ini telah berdiri. Apakah ia mau duduk ketika bagian “tangannya” telah selesai. “Selesai?” kata Jim, saat saya bertanya padanya. “Ini belum selesai. Kami punya susteran di Hershey yang sedang membangun kamar anak-anak, dan aku harus sudah ada di sana jam 6 pagi untuk memastikan mereka meletakkan jumlah penyekat ruang yang benar. Kami tidak ingin anak-anak kedinginan.” Dalam hal ini saudara saya dan Tuhan akan tetap saling “Pikiran tersenyum. adalah Menemukan tempat di mana cara belajarnya yang unik – tangan dan kepala bersamaan – dihargai telah sesuatu membuat segalanya berbeda. Jim tahu ia dihormati di gerejanya atas apa yang dapat ia kerjakan, dan di mana yang tidak pengetahuan telah membebaskannya dari tempat di mana boleh disiaia tidak bisa mempergunakan karunianya. Dia mau duduk sepanjang khotbah dan pendalaman Alkitab bagi orang siakan.” dewasa, walaupun duduk bukanlah hal yang ada di kamus − United gaya belajarnya. Sebagai seorang anak kecil, Jim mungkin saja “hilang” Negro secara pendidikan jika saja orang-tua saya tidak berdiri dan menentang sistem yang ada. Sebagai orang dewasa, dia bisa saja College “hilang” dari gereja jika saja Tuhan tidak menyediakan jalan Fund. baginya untuk membagikan karunia atas tangan dan kepalanya. Bagaimana kita belajar menghargai apa saja yang ada di hidup kita, perasaan kita terhadap diri kita sendiri, kemauan kita untuk mencoba sesuatu yang baru, dan sumbangsih kita untuk masyarakat dan Juruselamat kita. Gaya belajar akan membuat tugas kita sebagai pengajar Kristen lebih sulit. Kita tidak bisa lagi mengajar sesuka hati kita dan mengira orang lain akan belajar. Kita tidak bisa lagi dengan mudah menilai siapa yang pandai dan siapa yang tidak. Gaya belajar memaksa kita untuk memikirkan kembali bagaimana cara mengajar kita dan mengubahnya seperti cara Tuhan
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
menciptakan manusia – bukan seperti pikiran kita tentang bagaimana Ia menciptakan mereka atau bahkan cara yang kita harapkan Ia pakai untuk menciptakan mereka.
E
PL
M
SA PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian I
SA
MEMAHAMI GAYA BELAJAR
M
Beberapa orang belajar dengan mendengarkan dan berbagi ide-ide, Ada yang belajar dengan memikirkan ide-ide, Ada yang belajar dengan menguji teori, Dan ada yang belajar dengan memadukan isi dan konteks. ― Susan Morris, Excel, Inc.
PL
P
E
embelajaran yang efektif mengikuti proses yang alami: (1) Siswa mulai dengan apa yang telah mereka ketahui atau rasakan atau perlukan. Apa yang terjadi sebelumnya pasti memberikan dasar bagi apa yang akan terjadi saat ini. Belajar yang sesungguhnya tidak dapat terjadi di tempat yang kosong. (2) Adanya koneksi dengan kehidupan nyata ini mempersiapkan mereka untuk langkah selanjutnya − mempelajari hal yang baru. (3) Pada tahap ketiga, siswa menggunakan pemahaman barunya, mempraktikkan bagaimana hal itu akan berguna di kehidupan nyata. (4) Tahap terakhir menuntut siswa untuk secara kreatif mengambil apa yang telah mereka pelajari di luar kelas. Tahap akhir ini menggerakkan siswa keluar dari gereja ke kehidupan Senin sampai Jumat mereka. Siklus Gaya Belajar Tiap-tiap siswa mempunyai tempat di dalam siklus tersebut di mana ia merasa paling nyaman dan dapat mempersembahkan hasil kerja yang terbaik. Tetapi walaupun setiap siswa memilih tempat yang berbeda dalam siklus tersebut, penting untuk memastikan bahwa semua siswa menjalani keempat tahap di dalamnya.
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
1
SA
APAKAH GAYA BELAJAR ITU?
M
Tiap-tiap pribadi diberi sesuatu yang harus dilakukan untuk menunjukkan siapakah Tuhan itu : Semua orang turut ambil bagian dalam hal itu, semua orang memperoleh manfaat darinya. Segala sesuatu disampaikan oleh Roh Kudus, kepada semua orang! Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib (I Kor. 12:6). ~ diterjemahkan dari Eugene Peterson dalam The Message
T
E
PL
uhan menjadikan pikiran saya benar!” Saya mengakhiri banyak sesi pelatihan gaya belajar dengan meminta semua peserta untuk mengatakan kalimat ini dengan suara keras sebanyak tiga kali, “Tuhan menjadikan pikiran saya benar!” Yang pertama mereka mengatakan hal ini untuk diri mereka sendiri sebagai pengakuan akan gaya khusus mereka dalam belajar. Yang kedua, mereka menoleh kepada orang di sampingnya dan tanpa ragu-ragu mengatakan, “Tuhan menjadikan pikiran saya benar!” Dan terakhir, mereka mengatakan hal ini sebagai doa ucapan syukur kepada Sang Pencipta pikiran mereka. Terkadang orang berhenti dan spontan bertepuk tangan setelah tiga kalimat itu. “Sebelum itu saya tidak pernah bersyukur pada Tuhan untuk pikiran saya,” kata seorang guru sekolah Minggu. “Anda tahu, saya benarbenar telah mendapatkan pikiran yang sangat istimewa!” Kadang orang akan menangis. “Saya pikir ada yang tidak beres dengan saya. Sekarang saya tahu Tuhan bisa memakai 'kepandaian' saya yang unik!” Mengetahui tentang gaya belajar Anda dapat merubah cara berpikir Anda akan diri Anda sendiri dan apa yang akan Anda coba lakukan untuk Yesus. Mengetahui tentang gaya belajar akan membantu Anda mengajar semua anak, remaja, dan orang dewasa yang Tuhan taruh dalam kelas Anda. Gaya belajar adalah cara seseorang melihat dan memahami sesuatu dan
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian II
SA
CERITA-CERITA TENTANG KEEMPAT GAYA
E
PL
M
Hanya Engkau, O Tuhan, yang sanggup menggerakkan orang; sejak aku berpikir tentang Engkau, hidupku adalah untuk melayani-Mu; talenta-talentaku yang lemah mungkin terlihat besar di mata manusia, tetapi bagi-Mu tidak ada artinya dan yang terpenting, itu adalah anugerah yang telah Kau berikan kepadaku. Saat aku merenungkan penderitaan-Mu, Allahku dan Juruselamatku, Aku tak ingin hari-hariku merajuk di belakang mimbar, tetapi aku ingin cercaan-cercaan mengelilingiku, dan melepas semua yang duniawi – jika ini yang Engkau kehendaki. − Ditulis ulang dari The Prayer of Kierkegaard oleh Perry D. LeFevre.
E
mpat bab selanjutnya berisi cerita-cerita tentang empat jenis siswa dan empat jenis guru (cerita-cerita mereka mewakili gabungan dari sejumlah orang). Setiap orang mewakili pandangan sangat berbeda tentang iman dan pengajaran dan pembelajaran. Pandangan ini mencerminkan satu pilihan gaya belajar yang kuat. Perhatikan pengalaman-pengalaman yang mereka anggap sangat penting dalam pengalaman belajar-mengajar mereka. Apa yang membuat mereka sukacita? Apa yang menyakiti mereka? Apa yang membentuk dan yang mematikan semangat belajar mereka? Gunakan lebih banyak waktu bersama orang-orang yang memiliki gaya belajar berbeda dengan gaya belajar Anda. Anda perlu memahami orang-orang seperti mereka ini. Cerita-cerita para siswa ini mungkin yang membuat kita berkata, “Oh, jadi itu sebabnya mengapa ia bertingkah seperti itu.” Atau, “Sekarang saya mengerti murid itu.”
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
3
SA
PEMELAJAR IMAJINATIF
M
Membuang sisi imajinatif dari kehidupan karena menganggapnya tidak masuk akal, tidak penting, atau tidak berarti sama dengan menerima batasan yang lemah mengenai apa yang dianggap penting. − Harvey Cox
P
PL
erlombaan besar!”sang guru mengumumkan. “Bagi kalian semua yang bisa menghafalkan 50 ayat Alkitab selama triwulan ini akan memenangkan perjalanan gratis ke per-
E
kemahan.” Para pemelajar Imajinatif akan berpikir bahwa mereka akan tetap tinggal di rumah musim panas ini − tidak ada perjalanan gratis bagi mereka. Mengucapkan apa yang telah mereka hafalkan bukanlah cara mereka untuk menunjukkan mereka sudah belajar. Menghafal adalah hal yang teramat sulit bagi mereka. Mereka dapat menceritakan kepada guru mereka apa arti ayat tersebut dan bagaimana orang Kristen bisa mempraktikkannya, tetapi sebagian besar pendidik Kristen tidak memberikan pengalaman berkemah gratis karena anak-anak telah melakukan Firman Tuhan! Sering kali, kemampuan otak para pemelajar Imajinatif kurang dimanfaatkan dan kurang dihargai. Tetapi pemelajar Imajinatif mampu menggunakan pengalaman nyata mereka sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan baru. Mereka cenderung melukis kehidupan dan pembelajaran dengan coretan-coretan besar, lebih menekankan gambar yang utuh daripada bagian-bagiannya secara terpisah. Mereka berpikir melalui paragraf-paragraf daripada jawaban-jawaban PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian III
SA
GAYA BELAJAR DAN KURIKULUM
M
Gaya belajar seorang murid adalah tempat favoritnya dalam siklus gaya belajar. Di tempat itu sang murid dapat berkata, “Aku paling pandai di sini. Aku bisa memberikan sumbangsih terbaik di sini.” ~ Bernice McCarthy
S
E
PL
aat kita melihat Bab 1, keempat gaya belajar masuk ke dalam siklus pembelajaran: “Jikalau sang guru mengikuti keempat tahap dalam siklus tersebut, setiap siswa akan mempunyai kesempatan untuk belajar dan membagikan sumbangsihnya kepada seluruh kelas” (hlm. 24). Pepatah Denmark menyatakan bahwa contoh yang baik adalah seperti sebuah lonceng yang memanggil orang banyak datang ke gereja. Dua bab selanjutnya berisi contoh pelajaran yang disusun berdasarkan keempat gaya belajar. Semoga saja, contoh-contoh tersebut akan memanggil setiap kita untuk menjadi guru yang lebih efektif − mengajar yang menguatkan setiap pribadi di dalam kelas. Bab 7 dan 8 menunjukkan bagaimana keempat gaya belajar bekerja di sekolah dasar, pemuda, dan orang dewasa, sekolah Minggu dan kemah Alkitab. Semua murid ikut serta dalam setiap bagian pada setiap pelajaran. Tetapi mereka akan menemukan bahwa paling mudah untuk unggul di satu atau dua kwadran. Keberhasilan dalam area kekuatan mereka akan mendorong mereka untuk mencoba tugas yang lebih sulit, baik di dalam maupun di luar kwadran “rumah” mereka. Kurikulum yang dijadikan bahan ilustrasi akan mengikuti pola seperti di bawah ini: Langkah 1: Pelajar Imajinatif. Langkah ini akan menjawab pertanyaan: “Mengapa saya harus tahu hal ini? Mengapa ini penting untuk saya?” Langkah 2: Pelajar Analitis. Langkah ini akan menjawab pertanyaan: “Apa yang harus saya ketahui − fakta, cerita, konsep?
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
7
SA
CONTOH PEMELAJARAN DENGAN KEEMPAT GAYA BELAJAR UNTUK ANAK-ANAK
B
PL
M
Guru: Apa yang kamu gambar? Anak: Saya menggambar Tuhan. Guru: Tetapi tidak seorang pun tahu Ia seperti apa. Anak: Mereka akan mengetahuinya saat saya selesai.
E
ab 7 dan 8 menggambarkan bagaimana sebuah rencana pengajaran bergerak melalui keempat kwadran gaya belajar untuk menyempurnakan Siklus Gaya Belajar. Pada halamanhalaman selanjutnya, kolom sebelah kiri menyajikan isi dari pelajaran pada umumnya. Sementara kolom sebelah kanan adalah komentar pada fungsi gaya belajar yang sedang bekerja. Dengan membandingkan isi dan fungsi, Anda akan melihat bagaimana setiap murid, tidak peduli apa pilihan gaya belajarnya, dibutuhkan dan penting bagi keseluruhan kelompok. Setiap pelajaran juga menggunakan beragam metode. Beragam metode tersebut mempergunakan daya pendengaran (audio), penglihatan (visual), dan gerak (taktil/kinestesis) murid. Bab 9-13 akan menjelajah pentingnya penggunaan metode yang menarik ketiga daya (modalitas) itu. Kurikulum Sekolah Minggu untuk Anak Usia Delapan dan Sembilan Tahun-tahun awal sekolah melihat anak-anak sebagai kesatuan yang terpisah, mirip dengan yang lain namun unik. Mereka mulai sadar akan sifat dan kemampuan khusus mereka. Mereka berusaha menangani perasaanperasaan rendah diri mereka. Mereka belajar apa yang benar dan yang salah dan mungkin termotivasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang benar
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian IV
SA
METODE MELIHAT, MENDENGAR, BERGERAK
Satu-satunya metode yang jelek adalah yang Anda gunakan setiap minggu. − Anonymous
S
1. 2. 3. 4.
E
PL
M
etiap pelajaran memiliki sasaran atau tujuan, tempat yang dikehendaki guru untuk bisa dicapai oleh muridnya ketika pelajaran berakhir. Setiap sasaran pendidikan Kristen yang baik dirancang untuk mendorong murid-murid untuk keluar dari ruang kelas dan masuk dalam kehidupan nyata. Sang guru mencapai sasaran tersebut dengan berputar di sekeliling Siklus Gaya Belajar menggunakan berbagai metode. Saya telah menyelesaikan banyak sekali sesi pelatihan yang menunjukkan berbagai metode. Seringkali, seorang guru berkata, “Itu menyenangkan! Saya akan memakai metode itu di kelas sekolah Minggu saya minggu ini.” Salah – kecuali hal itu bisa memajukan tujuan pelajaran. Tujuan pelajaran menentukan metode-metode apa yang harus digunakan, bukan sebaliknya. Terlalu mudah untuk mengejar sebuah tujuan dengan metode yang pintar daripada bertanya, “Apakah metode ini mencapai maksud dari isi pelajaran? Apakah ini memajukan tujuannya? Di dalam bagian-bagian dari pelajaran, apakah ini membantu murid saya untuk menjawab satu dari pertanyaan utama mengenai gaya belajar?” Mengapa mempelajari topik ini? (Imajinatif) Apa yang perlu aku ketahui tentang topik ini? (Analitis) Sejauh mana yang saya pelajari berguna bagi diri saya saat ini? (Praktis) Yang aku pelajari ini bisa menjadi apa? (Dinamis)
Tidak ada metode yang bisa cocok dengan satu pilihan gaya belajar saja, meskipun dalam bab 10-13, setiap metode ditulis untuk menunjukkan bagaimana metode tersebut akan bekerja di dalam satu dari keempat tempat dari Siklus Gaya Belajar. Metode itu fleksibel. Bergantung bagaimana metode
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
9
SA
APAKAH ANDA BELAJAR PALING BAIK DENGAN MENDENGAR, MELIHAT, ATAU BERGERAK?
S
PL
M
Sekolah Minggu adalah sebuah bangunan yang memiliki empat tembok dengan hari esok di dalamnya. − seorang guru
E
aya sedang berlibur di pantai di Mexico saat sekelompok anakanak Indian tiba untuk berpiknik bersama orang-tua mereka. Kami saling bertukar senyum, dan dalam hitungan menit, saya dan anak-anak itu mulai “berbicara” tanpa mengetahui satu kata pun dari bahasa masing-masing. Dengan gerakan tubuh, mereka memberi tahu saya bahwa tempat ini adalah tempat di mana para nelayan biasa membawa pulang sejumlah besar lobster. Anak-anak itu tinggal tidak jauh dari pantai, hanya tiga puluh menit jauhnya. Hari ini sekolah libur. Mereka senang berenang, tetapi tidak di area ini karena karang-karang bisa menyayat kaki mereka. Mereka membawa roti yang dipanggang oleh ibu mereka, dan ia ingin saya mengambil beberapa. Ya, mereka menyukai beberapa permen yang saya bawa. Percakapan yang luar biasa di suatu pantai telah terjadi hanya melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Semua anak sangat pandai dalam berbahasa tubuh. Mereka belajar melalui gerakan. Mereka adalah pemelajar Taktil/Kinestesis. Jika kita ingin mengajar anak kecil dengan efektif, kita harus bergerak di sepanjang Siklus Gaya Belajar menggunakan metode yang membutuhkan banyak gerakan tubuh. Di tahun-tahun awal sekolah, mereka berubah dari pilihan metode yang
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian V
SA
GAYA BELAJAR: TIDAK HANYA BAGI GURU
M
Jangan bersikap sopan. Gigitlah. Ambillah dengan jari-jarimu dan jilatlah sari buah yang meleleh di dagumu. Ini sekarang sudah siap dan masak, kapan pun kamu . . . − Penyair Eve Merriam
PL
E
E
ve Merriam menggambarkan bagaimana pendekatan 1 terhadap puisi juga dapat dipakai untuk gaya pembelajaran. Kita dapat menggigit ide-ide yang telah masak pada beberapa aplikasi. Dalam bagian ini, kita akan melihat tiga darinya Bab 15 membicarakan perekrutan sukarelawan. Pengawas atau direktur pendidikan Kristen mana yang tidak akan menempatkan tugas ini di urutan teratas dalam skala prioritas? Saat seseorang didekati untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan gaya pembelajaran mereka, mereka akan lebih mungkin untuk menjadi sukarelawan dan menikmati tugas tersebut. Dalam Bab 16, para pendeta dan pemimpin pujian akan tahu bagaimana mempertimbangkan empat gaya belajar bisa memperbesar apa yang didapatkan dan diberikan oleh umat dalam ibadah atau kebaktian pagi. Pernikahan dan gaya pembelajaran: Sebagian besar orang menikahi pasangannya yang memiliki gaya pembelajaran berlawanan, kemudian menghabiskan sisa hidup mereka untuk berusaha membuat orang lain berpikir dengan benar − seperti cara pikir mereka! Tuhan dapat memakai itu untuk memperkaya pernikahan Anda! Selain itu, Ia dapat memakainya untuk membangun kembali hubungan dengan anak-anak Anda, yang karena sangat PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
15
SA
GAYA BELAJAR DAN PEREKRUTAN SUKARELAWAN
M
Pekerjaan seseorang merupakan suatu tempat di mana ia dengan penuh kegembiraan dapat memuaskan kebutuhan mendasar dunia. − Frederick Buechner
K
E
PL
etika saya bertanya kepada para pengawas dan direktur pendidikan Kristen, “Bagian mana yang paling sulit dari pekerjaan Anda?” tidak seorang pun yang perlu berpikir untuk menjawab pertanyaan tersebut. Secara cepat: “Perekrutan! Dan yang tersulit nomor dua adalah . . . perekrutan!” Merekrut sukarelawan dengan menggunakan gaya pembelajaran tidaklah menyelesaikan semua masalah, namun mungkin Tuhan memakai itu sebagai alat penolong. Pendekatan gaya pembelajaran sama dengan meminta orang-orang melakukan pekerjaan dalam berbagai program − sekolah Minggu, klub, sekolah Alkitab liburan − yang sesuai dengan gaya belajar pilihan mereka Bagaimana Seorang Pemimpin Membedakan Gaya Para Sukarelawan Pertama, tanyakan kepada mereka! Orang-orang akan memberi tahu Anda gaya pembelajaran yang mereka sukai, dan melalui kesimpulan, jenis pelayanan yang paling mereka minati. Tetapi, bukannya menempatkan orang untuk bekerja pada bidang di mana mereka memiliki kelebihan, para pemimpin justru sering memasukkan orang yang dapat mereka temukan ke dalam lubang kosong. Terkadang hal itu berhasil. (Jangan pernah meremehkan campur tangan Roh Kudus yang jenius dalam usaha kita yang ceroboh.) Namun, pendekatan seperti itu sering kali menyia-nyiakan keahlian orang-orang.
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
Bagian VI
SA
SELANGKAH LEBIH JAUH
M
Kita semua bisa beroperasi dalam keempat kwadran gaya belajar, namun diberi kesempatan, seperti ET, kita menelepon ke rumah. − Bernice McCarthy
S
PL
Kita menciptakan dengan sangat baik dalam pandangan kita sendiri. Itu baik bagi anak-anak yang seperti kita dan buruk bagi mereka yang berbeda. − Rita Dunn
ebuah surat datang disertai berita berkala tentang penelitian terbaru gaya pembelajaran. Bulan demi bulan, dasar pengetahuan dan pengertian-pengertian mengenai dasar tersebut berkembang, memberikan kepada guru alat yang lebih banyak dan lebih baik lagi untuk mengerjakan tugas mereka.
E
Bernice McCarthy Dalam bab 18, Bernice McCarthy, seorang pendidik yang istilahistilahnya telah kita gunakan dalam buku ini untuk menggambarkan keempat gaya pembelajaran, membagikan sumbangsihnya yang unik kepada penelitian gaya pembelajaran. Ia membagi setiap kwadran menjadi dua bagian − fungsi otak kanan dan fungsi otak kiri − membentuk siklus belajar menjadi delapan langkah, bukan empat langkah. Para pendidik Kristen, siswa pendidikan Kristen, guru sekolah Kristen, dan orang-tua yang menerapkan home school (sekolah di rumah) akan berharap untuk melihat pekerjaannya lebih dekat.
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
18
SA
BERNICE McCARTHY DAN SISTEM 4MAT
M
Sasaran pendidikan seharusnya membantu siswa-siswa kita mengembangkan penggunaan yang fleksibel dari keseluruhan otak mereka. − Bernice McCarthy
O
- Kontrol terhadap tangan kanan - Kemampuan berbicara - Bahasa tertulis - Kemampuan angka - Kemampuan berargumentasi - Kemampuan ilmiah
E
Fungsi Otak Kiri
PL
tak dibagi menjadi dua belahan − otak kanan dan otak kiri. Kedua belahan otak tersebut, yang disatukan oleh corpus callosum, bekerja bersama-sama. Manusia menggunakan kedua sisi otak mereka, tentu saja, tetapi banyak orang memiliki pilihan − yang lebih dominan.1 Beberapa orang bekerja dengan lebih baik dalam kegiatan-kegiatan yang menggunakan otak kanan, sementara yang lainnya justru lebih baik ketika mereka melakukan kegiatan-kegiatan dengan otak kiri. Meskipun bekerja bersama-sama, dua bagian tersebut memproses informasi secara berbeda. Sebagai contoh, kemampuan berbicara adalah
Fungsi Otak Kanan
- Kontrol terhadap tangan kiri - Persepsi ruang - Wawasan - Kesadaran terhadap seni - Kesadaran terhadap musik - Imajinasi
PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])
E
PL
M
SA PESAN SEKARANG JUGA! Hubungi: YONATAN (HP: 0823.3155.1813 / Email:
[email protected])