Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Sebuah Prakarsa Advokasi Komunitas APCASO bekerja sama dengan Yayasan GAYa NUSANTARA
dengan dukungan Australian Federation of AIDS Organisations
Sebuah Prakarsa Pemerintah Australia, AusAID
02 Pernyataan hak cipta Panduan ini disusun dengan bantuan Australian Agency for International Development (AusAID). AusAID memiliki hak cipta atas panduan ini. Sebagai penulis dan penerbit, Asia Pacific Council of AIDS Service Organizations (APCASO) mendapatkan lisensi untuk seluruh dunia, yang tidak dapat dicabut, dan bebas royalti untuk menggunakan dan mensublisensikan panduan ini. Panduan ini boleh digandakan (difotokopi, didistribusi dan diteruskan) dan disusun ulang (diadaptasikan), dengan catatan sebagai berikut: a. Pengakuan. Anda harus mengakui karya Anda didasarkan pada hasil karya Asia Pacific Council of AIDS Service Organizations (APCASO), namun tidak dalam berbagai cara yang mengesankan bahwa APCASO menyokong Anda atau penggunaan hasil kerja Anda. b. Non-komersil. Anda tidak diperkenankan menggunakan panduan ini untuk tujuan komersil apa pun atau untuk mendapatkan keuntungan materi dalam penggunaannya. c. Berbagi yang serupa. Jika Anda merubah, mengganti bentuk, atau menyusun sesuatu berdasarkan panduan ini, Anda hanya boleh mendistribusikan hasilnya sepanjang dengan lisensi yang sama atau mirip dengan panduan ini. d. Untuk penggunaan ulang atau pendistribusian, Anda harus menjelaskan lisensi panduan ini kepada pihak lain. Diterbitkan oleh: Asia Pacific Council of AIDS Service Organizations (APCASO) No. 12, Jalan 13/48A The Boulevard Shop Office Off Jalan Sentul 51000 Kuala Lumpur Malaysia Telp : +603 4045 1033 Fax : +6063 4044 9615 Email :
[email protected] Website : www.apcaso.org
Terjemahan Bahasa Indonesia diusahakan dan diterbitkan secara elektronik oleh: Yayasan GAYa NUSANTARA Jalan Mojo Kidul I/11A Surabaya 60285 Indonesia Telp./Fax : (031) 591 4668 E-mail :
[email protected] Website : www.gayanusantara.or.id Penerjemah : Sukmawan Miftakhuddin & Adi Nugroho Editor : Soe Tjen Marching & Dédé Oetomo Tata letak : Muhammad Nadlir Panduan ini terdiri dari empat buku, masing-masing dalam warna yang berbeda agar mudah dikenali dan dibedakan isinya. Rancangan oleh Minimus www.minimus.com.my Edisi bahasa Inggris dicetak oleh Percetakan Okid Sdn Bhd, dan tersedia secara elektronik di: www.apcaso.org/CAI
03
Daftar Isi Singkatan/Akronim
04
2.1
Advokasi dan Organisasi Anda
05
2.2
Menyikapi Kekhawatiran dalam Menjalankan Advokasi
12
2.3
Advokasi sebagai Bagian dari Organisasi Anda
16
2.4
Perencanaan dan Pelaksanaan Advokasi
20
2.5
Monitoring dan Evaluasi
36
2.6
Advokasi dan Gender
46
Daftar Istilah
49
04
Singkatan/Akronim AIDS ARV ASO OBK OP HIV LSM PENASUN IEK LSMI M&M LSL ODHIV
Acquired Immunodeficiency Syndrome Anti-retroviral AIDS Service Organisation Organisasi Berbasik Komunitas Organisasi Pemerintah Human Immunodeficiency Syndrome Lembaga Swadaya Masyarakat Pengguna Narkotika Suntik Informasi, Edukasi dan Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat International Mengawasi dan Mengevaluasi Lelaki yang berhubungan Seks dengan Lelaki Orang yang Hidup Dengan HIV
05
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Advokasi dan Organisasi
07
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 1. Advokasi dan Organisasi
Advokasi dan organisasi Anda Tujuan latihan Untuk mengetahui bentuk pekerjaan advokasi yang telah dilaksanakan organisasi kita, dan untuk mengidentifikasi pekerjaan advokasi yang dapat dilakukan di masa depan. Untuk menganalisa advokasi yang kita lakukan saat ini dan manfaatnya untuk pekerjaan kita. Durasi Masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok
: :
15 menit total 3 Jam
Memadukan advokasi dalam pekerjaan sehari-hari anda Beban pekerjaan Anda setiap hari sangat besar. Anda tidak hanya harus memastikan klien Anda mendapatkan penunjang kehidupan mereka, pertolongan atas hidup mereka, kebutuhan sehari-hari, Anda harus melakukannya tanpa prasangka, adil, jujur, dan hemat biaya. Anda juga harus mendokumentasikannya sesuai dengan permintaan internal maupun eksternal yang mungkin atau tidak mungkin membantu keberhasilan pekerjaan Anda sesungguhnya. Sebagai tambahan, Anda harus menyeimbangkan pekerjaan Anda dengan semua kebutuhan dan permintaan klien Anda, supervisor Anda, organisasi Anda, pemerintah dan masyarakat. Dan sekarang kami meminta Anda untuk menambahkan kerja advokasi pada semua hal tersebut. Kabar baiknya adalah, melakukan advokasi tidak memerlukan pengalihan fokus secara keseluruhan dari pekerjaan penting Anda yang lain. Advokasi dapat digabungkan dengan pekerjaan pelayanan dan analitis lainnya — jika direncanakan secara sistematis dan strategis. Advokasi dapat mengurangi beban kerja Anda dengan memperbaiki lingkungan di mana Anda dan klien Anda tinggal. Langkah terpenting dalam meningkatkan kepekaan tentang nilai dari advokasi yang dipadukan dalam pekerjaan Anda sehari-hari adalah dengan mengajarkan kepada semua orang bahwa advokasi dapat dilakukan pada semua tahap penyediaan layanan dan juga dalam kapasitas yang dimiliki organisasi saat ini. Contohnya, dalam pertemuan staf yang membahas advokasi diketahui adanya satu situasi yang akan lebih bak dengan adanya advokasi: klinik khusus perempuan setempat yang jaraknya hanya dua blok menolak beberapa klien karena mereka tetap berhubungan dengan pengguna narkotik. Manager kasus tersebut kemudian harus meluangkan waktu yang lebih banyak untuk mencari klinik lain yang layak dan mengatur transportasi bagi klien tersebut. Organisasi tersebut dapat memulai kegiatan advokasi klinik tersebutagar menerima semua klien yang dirujuk kepada mereka. Keuntungannya jelas:
· · untuk
·
Klien mendapatkan perawatan segera yang mereka cari tanpa hinaan dan prasangka. Waktu yang dimiliki manager kasus tersebut dapat digunakan menemui klien yang mengalami tekanan lebih besar atau mengerjakan laporan yang selalu tertunda. Pendapatan klinik tersebut meningkat dengan tidak menolak
klien.
·
Organisasi tersebut telah memelajari perundangan, peraturan pemerintah dan kesepakatan internasional yang membantu mereka melindungi hak-hak klien mereka dengan lebih baik untuk mendapatkan akses terhadap perawatan dan dapat menggunakan informasi tersebut untuk situasi lain di masa depan.
08
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 1. Advokasi dan Organisasi
Banyak organisasi melakukan advokasi dalam kegiatan mereka, tetapi tidak mengetahu bahwa pekerjaan tersebut adalah advokasi. Banyak OBK yang ingin melakukan advokasi dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, tapi hanya melakukan sedikit perencanaan merencanakan dan menganggarkan dana untuk melakukan advokasi sebagai inti dari kegiatan mereka. Advokasi yang berhasil meningkatkan akses pada layanan keluar untuk klien (seperti contoh di atas), menurunkan pelecehan dari orang-orang yang berkuasa, atau merubah perundangan yang meminggirkan orang-orang hidup dengan HIV/AIDS dan komunitas lain yang terkait — dapat meningkatkan secara drastis usaha-usaha untuk menyikapi masalah atau isu yang terkait dengan HIV. Jika sebuah organisasi merasa belum siap untuk melakukan advokasi, pertimbangan yang seksama dapat membantu memperjelas cara agar advokasi mampu berperan dalam misi yang ingin dicapai. Ketika sebuah organisasi dapat mengidentifikasi pekerjaan advokasi yang telah mereka lakukan, seringkali hal ini memungkinkan perencanaan dan koordinasi kerja yang lebih efektif. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana kesesuaian advokasi dalam misi dan tujuan jangka panjang Anda secara keseluruhan dan untuk memertimbangkan bentuk kegiatan advokasi yang akan mendukung atau memperkuat pekerjaan Anda secara lebih luas.
Latihan kelompok (20 Menit) Mohon diskusikan dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Jika memungkinkan, rujuk kembali ke contoh pekerjaan advokasi di organisasi Anda. 1 Berdasarkan pengetahuan Anda tantang advokasi, apakah Anda akan merubah contoh Anda sebelumnya? a.Jika iya, mengapa? 2. Bagaimana advokasi (atau bisakah) berperan pada tujuan jangka panjang dan misi organisasi Anda? 3. Jika Anda sedang melakukan advokasi sekarang, apakah Anda melibatkan orang-orang yang terkena dampak dari masalah atau isu tersebut? a.Jika iya, bagaimana? B.Jika tidak, mengapa tidak?
Latihan: Kuis tentang Advokasi (60 menit) Peserta bekerja secara individu selama 20 menit untuk mengerjakan Handout 1, selanjutnya peserta diminta bekerjasama dengan peserta lainnya yang berasal dari organisasi yang sama. Latihan ini dibuat berdasarkan latihan kelompok sebelumnya. · Individual (20 menit): Jawab pertanyaan 1 – 8 dari Handout 1: Kuis tentang Advokasi · Dalam kelompok kecil berdasarkan kesamaan organisasi (40 menit): Gunakan 40 menit berikutnya untuk mendiskusikan jawaban dari empat pertanyaan terakhir, 9 – 14, dengan semua orang yang ada di organisasi Anda, bersiaplah untuk melaporkan hasil diskusi Anda kepada peserta lainnya.
09
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 1. Advokasi dan Organisasi
Bagian 1: Lengkapi pertanyaan No. 1 hingga 8 HANDOUT 1: Kuis tentang Advokasi Bagian 1: Lengkapi pertanyaan No. 1 hingga 8 1. Nama organisasi: 2. Misi organisasi:
3. (pilih satu) kami telah kerja advokasi.
kami belum melakukan
Jika anda telah melakukan kerja advokasi, mohon jawab pertanyaan berikut - untuk setidaknya tiga kegiatan advokasi yang Anda telah lakukan atau Anda sedang lakukan. Gunakan lembar yang berbeda untuk tiap kegiatan yang berbeda. 4. Apa kerja dan kegiatan advokasi yang Anda lakukan?
5. Mengapa Anda melakukan kerja advokasi ini (tujuan jangka panjang)? Apa yang Anda harapkan untuk dicapai?
a.Siapa yang pertama kali memberikan ide untuk melakukan kegiatan ini, jika Anda tahu?
6. Siapa yang menjadi sasaran kegiatan Anda?
7. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut (siapa yang benar-benar melakukannya)? Daftar semua yang bekerja di dalamnya (anggota staf dengan jabatannya, klien, anggota keluarga klien, relawan, konsultan yang dibayar, perwakilan organisasi masyarakat, dan seterusnya).
10
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 1. Advokasi dan Organisasi
8. Apakah Anda mencapai tujuan Anda? IYA
TIDAK
Tidak tahu.
a.Jika Tidak, menurut Anda mengapa Anda tidak dapat mencapai tujuan Anda?
b.Jika IYA, bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah mencapai tujuan Anda?
BAGIAN 2: Setelah mengisi pertanyaan no. 1 hingga 8, bergabunglah dengan peserta yang berasal dari organisasi Anda untuk menjawab pertanyaa berikut. Anda akan diminta untuk melaporkan hal ini dalam kelompok besar. 9. Apakah advokasi tentang HIV/AIDS, dalam bentuk atau tingkat apapun, merupakan bagian kegiatan rutin organisasi Anda saat ini?
10. Bagaimana advokasi berperan dalam misi atau tujuan jangka panjang organisasi Anda?
11. Apakah kerja advokasi Anda sekarang melibatkan orang-orang yang Terkena dampak oleh masalah atau isu yang sedang diadvokasikan?
12. Pada tingkat apa organisasi Anda telah melakukan advokasi tapi tidak menyebutnya sebagai Advokasi?
13. Apakah advokasi seharusnya dipadukan dengan pekerjaan seharihari organisasi Anda?
11
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 1. Advokasi dan Organisasi
14. Apa cara-cara yang dapat ditempuh agar hal tersebut menjadi lebih efektif? (Misalnya menambahkan hal tersebut pada rencana strategi organisasi atau menambahkan hal tersebut pada daftar pekerjaan Anda.)
15. Apakah organisasi Anda memiliki a. Sumber daya untuk segera memulai melakukan advokasi?
b. Komitmen? (Elaborasikan)
c.Pengalaman atau tahu pengetahuan? (Elaborasikan)
I.Jika tidak, apakah ada sumber daya lokal untuk pelatihan?
d.Sumber daya staf?
e.Kerjasama/aliansi yang bergabung dengan Anda? (Elaborasikan)
Catatan untuk fasilitator Setelah semua peserta bekerja dalam kelompok organisasi mereka selama 30 menit (Handout 1 bagian 2), minta mereka untuk menentukan dan menulis situasi saat ini yang menurut mereka dapat diuntungkan dengan adanya advokasi ketika mereka pulang.
12
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Menyikapi Kekhawatiran dalam Menjalankan Advokasi
14
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas
Menyikapi Kekhawatiran dalam Menjalankan Advokasi
Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Tujuan latihan:
i i
Untuk mengidentifikasi kekhawatiran dan resiko yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan advokasi. Untuk memetakan strategi untuk meminimalkan resiko-resiko tersebut.
Durasi
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 2. Menyikapi Kekhawatiran dalam Menjalankan Advokasi
Latihan kelompok pertama Masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok kedua Diskusi terbuka
: : : :
20 menit 15 menit 20 menit 35 menit
Latihan: Mengidentifikasi kekhawatiran peserta 1. Bagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil dan bagikan kartu dari kartu meta (kartu kosong berukuran ½ kertas A4 yang dapat menampung 1 kalimat pernyataan) dan spidol. 2. Minta anggota kelompok untuk melakukan brainstorming terhadap masalah-masalah berikut: a. Dengan memertimbangkan berbagai macam bentuk pekerjaan advokasi Anda diatas, apa yang membuat Anda khawatir dalam melaksanakan pekerjaan advokasi? b. Apa yang akan membuat Anda ingin berhenti meneruskan pekerjaan advokasi Anda? 3. Tulis satu ide di masing-masing kartu, dan tempelkan di dinding — minta anggota kelompok untuk mengelompokkan jawaban-jawaban tersebut ke dalam berbagai kategori jika memungkinkan.
Masukan dari fasilitator/narasumber: Resiko dalam memadukan kerja advokasi Advokasi, terutama yang berhubungan dengan HIV dan AIDS dan ODHIV, layanan dan sistem yang terlibat, kadang dapat menimbulkan masalah bagi organisasi. Hal-hal yang tidak diharapkan mungkin meliputi: iMeningkatnya beban kerja organisasi. Bahkan ketika pekerjaan advokasi telah berjalan lancar, hal ini menghabiskan banyak waktu. Hal ini dapat menghabiskan sumber daya manusia, materi dan keuangan dari pekerjaan organisasi yang lebih luas. iMeningkatnya perhatian masyarakat pada suatu organisasi. Melakukan advokasi tentu akan meningkatkan sorotan masyarakat pada organisasi Anda atau pengenalan komunitas atas organisasi Anda. Hal ini bisa baik dan buruk. Beberapa akibat negatif yang mungkin terjadi meliputi: - Bertambahnya jumlah orang yang datang ke organisasi Anda untuk bertanya dan meminta layanan, juga pelaku bisnis setempat yang ingin menjual sesuatu kepada Anda. Anda bahkan mungkin akan menerima telepon dari wartawan koran, radio dan TV yang perlu segera diperhatikan. - Perubahan nilai kerja Anda. Contohnya, ketika sebuah lembaga swadaya masyarakat mendapatkan publisitas lebih, lembaga tersebut akan menjadi kompetitif dan memilih untuk berkonsentrasi pada masalah atau isu yang lebh mudah untuk mendapatkan dana. Hal ini dapat mengakibatkan terabaikannya, atau setidaknya pemberian perhatian yang kurang pada masalah-masalah seperti, hal-hal yang berhubungan dengan populasi kaum yang rentan.1 1. Populasi rentan meliputi perempuan, anak-anak, orang yang hidup dalam kemiskinan, kaum minoritas, penduduk asli, kaum migrant, pengungsi, dan orang korban kekerasan, orang cacat, pekerja seks, lakilaki yang berhubungan seks dengan laki-laki, transgender, pengguna narkotik suntik, dan narapidana.
15
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda
-
2. Menyikapi Kekhawatiran
-
-
Membuat permusuhan dengan mereka yang merupakan teman atau yang berhubungan baik dengan kita di masa lalu. Contohnya, pemilik klub malam di sebelah kantor Anda yang sebelumnya selalu memberi sumbangan minuman ringan untuk relawan Anda, membaca artikel di koran bahwa Anda sekarang mendukung hak-hak pekerja imigran — dan tempat usahanya setiap bulan dirazia oleh polisi karena mempekerjakan orangorang tersebut. Dia merasa perhatian lebih pada masalah atau isu tersebut akan menyebabkan bertambahnya tindakan dari kepolisian, jadi dia menolak untuk membantu Anda di masa depan. Meningkatnya stigma dan diskriminasi yang ditujukan terhadap organisasi, staf dan kliennya, terutama dari mereka yang masih baru mengenal masalah atau isu mengenai hidup bersama dengan HIV dan AIDS dan yang tidak mengetahui keberadaan organisasi Anda sebelumnya. Karena terlihat berpihak dalam arena politik, maka Anda harus berhati-hati agar tdak melakukan tindakan advokasi apa pun yang akan mendukung satu fraksi poltik maupun fraksi lainnya. Jagalah agar selalu netral dalam politik setiap waktu.
Latihan: Meminimalkan resiko 1. Minta kelompok untuk memelajari pengelompokan jawaban yang telah mereka buat dengan seksama. 2. Lakukan brainstorming tentang cara-cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan resiko-resiko dalam pekerjaan advokasi Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan: a. Melihat cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kapasitas internal organisasi Anda. b. Bagaimana apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi ancaman dari luar. Anda mungkin tidak akan selalu dapat mengendalikan ancaman tersebut, tetapi jika Anda memiliki cara apapun yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, tulislah cara-cara tersebut. c. Menentukan dan menjalin persekutuan untuk menguatkan posisi Anda.
16
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Advokasi Sebagai Bagian dari Organisasi Anda
18
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 3. Advokasi Sebagai Bagian dari Organisasi Anda
Advokasi Sebagai Bagian dari Organisasi Anda Tujuan latihan Untuk memahami bagaimana memasukkan advokasi dalam organisasi Anda. Untuk membuat sebuah rencana advokasi untuk mengintegrasikannya ke dalam organisasi Anda. Durasi Masukan dari fasilitator/narasumber:15 menit Latihan kelompok:30 menit Diskusi terbuka:40 menit Rujuk ke latihan di Handout 1. Sekarang setelah Anda menentukan setidaknya satu kegiatan yang dapat menjadi bagian dari kegiatan advokasi Anda di masa depan dan yang sesuai dengan misi organisasi Anda yang lebih luas, mari melihat langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk menambahkan advokasi dalam pekerjaan organisasi Anda secara keseluruhan atau untuk meningkatkan usaha advokasi tersebut. Memadukan advokasi berarti memasukkan advokasi dalam rencana kerja, anggaran, pengawasan dan evaluasi organisasi Anda secara keseluruhan — semua aspek pekerjaan organisasi Anda. Setiap orang dalam organisasi seharusnya memiliki pemahaman tentang advokasi, apa itu advokasi dan apa yang dapat dan tidak dapat diberikan pada pekerjaan Anda (dan pada klien Anda). Dengan mengintegrasikan advokasi, maka artinya advokasi telah diterima sebagai satu fungsi penting dari organisasi Anda. Latihan kelompok kecil: Rencana kegiatan advokasi Dalam kelompok organisasi Anda, tinjau ulang jawaban anda atas Pertanyaan no 10 dari Handout 1. Kemudian kembangkan sebuah rencana kerja yang mengintegrasikan advokasi pada pekerjaan organisasi Anda, dengan kegiatan praktis dan yang mudah untuk dicapai. Berikan Handout 2. Rencana ini akan membantu memadukan advokasi dalam pekerjaan sehari-hari organisasi anda ketika Anda kembali nanti. Gunakan Handout 2 sebagai panduan. Kelompok Anda akan menyajikan rencana Anda dalam diskusi kelompok besar.
Diskusi kelompok besar Catatan untuk fasilitator: Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan Handout 2 dengan setidaknya empat kegiatan, minta setiap kelompok untuk menyajikan rencana mereka pada kelompok besar. Minta peserta lainnya memberi masukan kepada organisasi yang sedang presentasi.
19
Handout 2: Rencana Kerja Advokasi Rencana kerja Organisasi Advokasi untuk:
Kegiatan
Orang yang Terlibat (Nama + Jabatan)
Batas Waktu
Hasil yang Diharapkan
Bertemu dengan Dewan
Sunee, Exec. Dir. Susanne, Prog. Dir.
Juli 2007
Mendukung pemaduan advokasi dengan komitmen untuk menambahkannya pada rencana tahun 2008
20
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Perencanaan dan Pelaksanaan Advokasi: 8 Tahap 2.41 Metodologi Umum Perencanaan Advokasi 2.42 Mengembangkan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 2.43 Mengidentifikasi Sekutu dan Sasaran 2.44 Membuat Rencana Kegiatan 2.45 Melaksanakan, Mengawasi dan Mengevaluasi
22
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Mendefinisikan AdvokasiMerencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap Metodologi Umum Pelaksanaan Advokasi Tujuan latihan Untuk memastikan bahwa peserta memiliki pemahaman tentang tahaptahap yang terdapat dalam perencanaan dan pelaksanaan advokasi.
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Durasi Masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok Diskusi terbuka
: : :
10 menit 15 menit 15 menit
Catatan untuk fasilitator Alokasikan satu hari penuh untuk sesi ini. Durasi yang diberikan di bawah hanya panduan dan bisa bervariasi berdasarkan kebutuhan kelompok Anda. Benar-benar satu hari yang penuh dengan aktivitas! Rangkuman dari topik sebelumnya i Menentukan definisi advokasi yang dapat dilakukan, setidaknya selama pelatihan ini berlangsung. i Mengetahui perbedaan antara aspek-aspek dengan unsur-unsur advokasi - Tujuan umum — hal-hal yang kita harapkan dapat dicapai melalui advokasi dalam jangka panjang. - Tujuan khusus — hasil yang kita inginkan dari kegiatan-kegiatan yang lebih kecil dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan umum kita, yang dapat terjadi dalam salah satu atau gabungan dari ruang lingkup di mana kita bekerja (misalnya organisasi-organisasi, termasuk organisasi pemerintah tingkat lokal, provinsi, dan nasional, dan dalam masyarakat sipil.) - Kegiatan — tindakan-tindakan — cara — yang kita lakukan untuk mencapai tujuan khusus advokasi. i Mengetahui apakah advokasi merupakan bagian dari pekerjaan organisasi kita atau tidak? Dengan kalimat lain, kita melihat bagaimana advokasi dilakukan.
Latihan kecil (15 menit) Sekarang kita harus melihat pada metodologi advokasi — perencanaan dan pelaksanaan advokasi. 1. Bagi peserta kedalam tiga kelompok kecil dan bagikan kartu meta dan spidol kepada masing-masing kelompok. 2. Minta mereka untuk menuliskan tahap-tahap yang terdapat dalam perencanaan dan pelaksanaan advokasi — satu tahap untuk setiap kartu dan urutkan tahap-tahap tersebut berdasarkan metodologinya. Cara lain yang dapat dilakukan adalah, tergantung pada pengalaman yang dimiliki oleh peserta, Anda dapat meminta peserta untuk mengurutkan tahap-tahap yang sudah dituliskan di atas kertas berdasarkan metodologinya. 3. Dalam kelompok besar, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dan menjelaskan metodologi yang mereka ajukan.
23
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Secara umum, merencanakan dan melaksanakan advokasi terdiri dari delapan tahap berikut: Tahap 1: Pilih satu masalah atau isu yang ingin Anda atasi. Tahap 2: Lakukan analisis dan kumpulkan informasi mengenai masalah atau isu tersebut Tahap 3: Kembangkan satu tujuan umum dan tujuan khusus untuk kerja advokasi Anda. Tahap 4: Ketahui sasaran Anda. Tahap 5: Ketahui sekutu Anda. Tahap 6: Buat rencana kerja. Tahap 7: Ketahui sumber daya yang Anda miliki. Tahap 8: Terapkan, awasi dan lakukan evaluasi. Kedelapan hal tersebut adalah tindakan berkesinambungan yang kita harapkan mencapai tujuan-tujuan khusus yang telah kita ketahui untuk kerja advokasi kita. Kita akan mempraktekkan tahap-tahap ini satu demi satu secara berurutan, dengan mengambil satu contoh fiktif dari suatu kegiatan advokasi dan mengikutinya melalui tahap-tahap tersebut. Ketika kita mengikuti skenario advokasi fiktif tersebut — yang berdasar pada kenyataan, tapi akan dibahas lebih lanjut kemudian – pertimbangkan satu kegiatan advokasi yang Anda dapat terapkan di organisasi Anda. Anda kemudian dapat menggunakan urutan tahap-tahap yang sama dan mengetahui bagaimana Anda dapat membuat satu kegiatan advokasi menjadi kenyataan. Satu keuntungan lain dari latihan ini adalah untuk menunjukkan kepada Anda manfaat advokasi. Mengembangkan Tujuan Umum dan khusus Tujuan latihan i Untuk mengembangkan tujuan umum untuk usaha advokasi berdasarkan studi kasus. Berikan Handout 3. i Untuk mengembangkan tujuan khusus yang dapat mencapai tujuan umum. Latihan ini dibagi kedalam tiga bagian yang meliputi Tahap 1-3. Durasi Total waktu yang dibutuhkan untuk Tahap 1-3 termasuk masukan dari fasilitator/narasumber, latihan dan diskusi adalah 90 menit. Tahap 1: Tentukan isu atau masalah ingin Anda atasi (15 menit) Contoh berikut ini adalah masalah atau isu yang sederhana tapi seringkali ditemui: mencapai satu tujuan umum dengan mengatasi penolakan dari berbagai anggota komunitas. Seperti yang sudah diketahui, klinik HIV tersebut memiliki beberapa penentang dalam komunitas. Dari perspektif pekerjaan yang kita lakukan sebelumnya, tujuan umum dari segala tindakan advokasi adalah untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi ODHIV di propinsi tersebut. Tujuan khususnya adalah membuka sebuah klinik di mana orang-orang tersebut dapat datang untuk diagnosa dan perawatan. Tapi yang diinginkan oleh tahap 1 adalah agar kita menentukan satu masalah atau isu yang ingin diatasi. Apakah masalah atau isu itu? Catatan untuk fasilitator Pimpinlah satu diskusi sehingga kelompok mengetahui bahwa masalahnya adalah penolakan terhadap pembukaan klinik dari berbagai bagian masyarakat yang menolak klinik tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk ditanyakan dapat berupa:
24
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
i Apa yang ingin Anda capai? i Apa penghalang atau masalah yang Anda temui dalam pekerjaan i i i i
Anda? Penghalang atau masalah mana yang dapat diatasi dengan advokasi? Apa yang menjadi bagian advokasi dalam masalah atau situasi ini? Sejauh mana sebuah solusi atas masalah ini membantu orang-orang yang terkena dampak secara langsung? Dapatkah orang yang langsung terkena dampak oleh masalah ini dilibatkan dalam kerja advokasi? Apakah semua orang memiliki akses yang setara untuk hal ini?
Kriteria untuk menentukan apakah masalah atau isu tersebut sesuai untuk advokasi adalah sebagai berikut: i Apakah satu solusi atas masalah atau isu ini menghasilkan peningkatan nyata dalam kehidupan masyarakat? i Apakah menurut kita masalah atau isu ini dapat kita atasi? i Apakah masalah atau isu ini cukup mudah untuk dimengerti? i Dapatkah kita mengatasi masalah atau isu ini dengan sumber daya yang tersedia? i Apakah masalah atau isu ini tidak akan memecah belah kita? Tahap 2: Lakukan analisis dan kumpulkan informasi mengenai masalah atau isu tersebut (30 menit) Tahap 2 bukanlah hal yang dapat Anda lakukan secara keseluruhan dalam advokasi ini karena tahap ini memerlukan waktu untuk menganalisis suatu masalah, mengumpulkan dan mendokumentasikan data, mengumpulkan bukti dan menyetujui kemungkinan solusi yang muncul. Bagaimanapun, pastikan peserta memahami pentingnya analisis dan pengumpulan informasi. Peserta juga perlu mengetahui bahwa harus meluangkan waktu untuk menganalisis.
i Analisa yang Anda buat dapat dipakai untuk: i Mempengaruhi dan menginformasikan kepada sekutu atau sasaran i i i i i i
Anda. Menyiapkan bukti yang mendukung posisi Anda. Menolak pernyataan yang dilontarkan oleh penentang Anda. Merubah persepsi dari suatu masalah atau isu. Menolak mitos, rumor, dan asumsi yang salah. Menjelaskan mengapa strategi sebelumnya tidak berhasil. Menjelaskan mengapa beberapa strategi mungkin berhasil untuk beberapa orang dan tidak untuk orang lainnya (contoh: perbedaan gender dalam penghasilan atau pembagian gender dalam ketenaga kerjaan dapat memengaruhi jumlah perempuan yang mengakses pelayanan).
Penting juga untuk mengikutsertakan orang-orang yang terkena dampak secara langsung oleh masalah atau isu ini. Mereka akan memiliki pemahaman yang mendalam atas masalah atau isu dan akibatnya, dan mereka akan memiliki tentang ide bagaiman mengatasi masalah atau isu tersebut.
25
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Aspek-aspek yang harus kita ingat ketika kita melakukan analisis: Analisis tersebut harus memperhatikan hal-hal berikut ini jika ditujukan untuk mewakili banyak pihak yang terkait:
i Gender: Apakah perempuan mengalami masalah tersebut secara berbeda? Jika iya, bagaimana?
i Kelas: Apakah tingkat penghasilan atau kelas sosial memiliki dampak?
i Etnik: Apakah etnis yang berbeda mengalami masalah tersebut
secara berbeda? Bagaimana? i Agama: Apakah ada aspek tentang interpretasi agama yang memiliki dampak tehadap masalah tersebut? Apakah praktek keagamaan menjadi aspek yang menguntungkan atau merugikan? i Orientasi seksual: Apakah komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) mengalami dampak yang berbeda? i Bagaimana dengan umur, cacat, buta huruf? Ingat: Ketiadaan bukti bukan bukti ketiadaan
Latihan Minta peserta untuk melakukan brainstorm dan menulis diatas kertas flipchart: Dalam studi kasus NIMBY: “Pertanyaan apa yang anda tanyakan jika anda melakukan pengumpulan data?” (Rujuk ke Handout 3.) Catatan bagi fasilitator: Ketika peserta mulai kesulitan untuk mencari kemungkinan pertanyaan, halaman berikut ini dapat dibagikan kepada peserta sebagai contoh dari bentuk-bentuk pertanyaan yang dapat dipakai?
Contoh pertanyaan-pertanyaan yang dipakai selama pengumpulan data Dalam skenario yang kita pakai, pertanyaan yang memerlukan pengumpulan informasi dan bentuk penelitian yang akurat akan meliputi: i Apakah ada peraturan pembagian wilayah atau peraturan lain yang akan membuat pendirian klinik di tempat itu menjadi tindakan yang melanggar hukum? i Apa pendapat dari pejabat lokal atau provinsi tentang proyek tersebut? i Apa keberatan-keberatan khusus yang dimiliki oleh sekolah swasta atas ide klinik tersebut? Sebagai lembaga swasta, apakah sekolah tersebut memiliki hak untuk menentang sebuah lembaga masyarakat nirlaba? i Apa kebijakan dari kementrian Kesehatan dan Pendidikan atas masalah atau isu ini, jika ada? i Apakah pria dan wanita terpengaruh secara berbeda? Anggota komunitas lain manakah yang terpengaruh dengan keberadaan klinik yang menangani orang dengan HIV? Apa yang mereka pikirkan dan rasakan perihal masalah ini? i Apakah anggota perkumpulan sosial secara khusus adalah warga yang berpengaruh, seperti, memiliki koneksi politik yang kuat, memiliki hak istimewa, kaya? i - Bagaiman keanggotaan perkumpulan tersebut didapatkan dan bagaimana masyarakat yang lebih luas menganggap keanggotaan tersebut? i Apakah para tetangga memiliki kekuatan hukum untuk melarang pembukaan klinik tersebut?
26
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
i Apa bentuk tindadakn hukum yang spesifik yang mungkin diambil i
i i i
i i
oleh pihak mana pun untuk mencegah dibukanya klinik? Seberapa baik layanan publik yang tersedia – seperti pengamanan dari kepolisian dan layanan pengambilan sampah – yang merupakan hal yang penting bagi klinik dan mungkin mempengaruhi opini masyarakat mengenai lokasi klinik? Apakah mereka dengan variasi tingkat kemampuan fisik memiliki akses yang sama untuk pelayanan terdekat? Bagaimana dengan kebutuhan yang terkait – seperti, tempat parkir, penyediaan air dan listrik – yang akan membuat klinik tersebut menjadi tidak berbahaya dan tidak mengganggu? Selain biaya sewa, apakah organisasi tersebut memiliki semua sumber daya lain yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sebuah klinik HIV yang dapat dipertanggungjawabkan secara medis, keuangan, dan sosial? Apakah ada kerjasama dengan rumah sakit pemerintah, di mana ODHIV yang sakitnya sangat serius dapat dipindah ke rumah sakit tersebut untuk perawatan lebih lanjut? Apa statistik yang dapat dipakai untuk mendukung kegiatan advokasi (dan akan ditanyakan oleh sasaran advokasi)? - Berapa banyak orang dalam masyarakat yang akan dilayani pada klinik tersebut? Data disagregat gender klien yang dirawat? - Berapa jumlah pasti orang-orang yang membutuhkan klinik ini – dari kondisi demografis apa saja? - Apa bentuk penghematan waktu, tenaga kerja, dan uang bagi orang-orang tersebut? Bagi organisasi anda? Bagi pemerintah?
Daftar ini hanya sebagian dari hal-hal yang harus dilakukan dalam perencanaan suatu organisasi untuk kegiatan advokasi yang berhasil, oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan penelitian secara menyeluruh! Tahap 3 – Kembangkan satu tujuan jangka panjang dan tujuantujuan jangka pendek untuk kerja advokasi (30 menit) Mohon diingat, tujuan jangka pendek Anda – membuka sebuah klinik HIV pada bangunan yang menurut Anda sesuai dan tersedia – hanyalah satu bagian dari tujuan jangka panjang organisasi Anda yang lebih luas, untuk menyediakan layanan perawatan kesehatan yang memadai kepada ODHIV di daerah di mana anda bekerja. Ingatlah bahwa tujuan jangka panjang tersebut sangat luas dan berjangka panjang tapi sangat penting jika tujuan ini ditulis dengan jelas dan mudah untuk dipahami. Tujuan umum memandu semua aspek lain dari kerja advokasi – dengan cara yang sama yang dilakukan oleh misi organisasi anda dalam memandu semua aktivitas organisasi. Tujuan jangka pendek mengikuti tujuan jangka panjang dan akan efektif apabila dilakukan dengan mengingat tujuan jangka panjang. Hasil dari tujuan jangka pendek juga akan dipakai untuk memandu keputusankeputusan di masa yang akan datang termasuk merubah pendekatan terhadap kerja advokasi atau bahkan perubahan terhadap program itu sendiri. Sebagai contoh anda mungkin menghadapi penolakan yang sangat kuat atas klinik tersebut sehingga anda memutuskan untuk memindahkan klinik tersebut pada lokasi sejauh dua blok dari tempat semula, di mana lingkungan sekitarnya jauh lebih bisa menerima kerja Anda (dan satu dari sasaran-sasaran Anda menyatakan tentang adanya bangunan lain yang sama idealnya dan memiliki perlengkapan yang sama).
27
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Kembali ke skenario, Anda kemudian harus menentukan tujuan jangka pendek yang spesifik dan dapat diukur. Berikut adalah beberapa hal spesifik yang mungkin diperlukan untuk mencapai pembukaan klinik tersebut:
i Penyelesaian semua masalahatau isu hukum - selain menentukan
i i
i i
apa masalah hukumnya, pastikan bahwa proyek pendrian klinik tersebut memenuhi semua persyaratan hukum dan adanya perencanaan agar klinik tersebut mampu mengatasi semua hambatan hukum Analisa keuangan untuk memastikan bahwa klinik tersebut dapat beroperasi dalam jangka panjang Sebuah pendekatan bertingkat untuk merubah perilaku (melawan anggapan yang salah, tapi melalui cara yang dapat mereka dengar) dari orang-orang yang menentang proyek ini dan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam masyarakat (atau pengaruh tersebut diberikan kepada mereka oleh hukum) untuk menghentikan proyek tersebut Pendekatan berlapis kedua untuk menunjukkan kepada semua masyarakat bahwa sebuah klinik HIV dan kelengkapannya akan menjadi aset dan bukan sebuah resiko Selain suatu rencana yang matang, adanya komitmen dan kesepakatan untuk membuka klinik.
Pada tahapan kegiatan advokasi ini, tujuan-tujuan jangka pendek tidak lagi diucapkan tapi juga harus dites dengan “SMART”. Ingat bahwa Specific (Spesifik)
Apakah tujuan anda jelas dan spesifik?
Measurable (Dapat diukur)
Dapatkah tujuan anda diukur agar dapat dievaluasi dan diawasi seiring dengan berjalannya kegiatan?
Achievable (Dapat dicapai)
Apakah tujuan anda masuk akal dan dapat dilakukan?
Realistic (Realistis)
Apakah anda memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan semua hal tersebut?
Time-bound (Terikat dengan waktu)
Kapan anda akan mencapai tujuan tersebut?
Latihan kelompok: Bagi peserta kedalam dua atau tiga kelompok kecil. 1. Mengembangkan tujuan jangka panjang Kembangkan tujuan jangka panjang untuk pekerjaan advokasi pembukaan klinik tersebut. Ingat bahwa tujuan jangka panjang itu luas dan berjangka panjang. 2. Mengembangkan tujuan jangka pendek Buatlah kelompok-kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 peserta dan buatlah maksimal 3 tujuan jangka pendek yang akan “mencapai” tujuan jangka panjang yang telah ditentukan bersama. Ketika selesai, ambil satu dari tujuan-tujuan jangka pendek anda untuk disampaikan pada kelompok besar. Gunakan Handout 4-2 (yang dapat ditemukan pada bagian akhir seksi dalam Topik 4) dan lengkapilah bagian “tujuan Jangka Panjang” dan “Tujuan Jangka Pendek” saja.
28 Catatan fasilitator: Ketika kelompok telah menentukan sebuah tujuan jangka panjang yang telah disetujui bersama, semua anggota kelompok harus menulis tujuan tersebut pada tabel perencanaan advokasi (Handout 4-2, dapat ditemukan pada bagian akhir seksi dalam Topik 4). Lihatlah masing-masing tujuan jangka pendek dari kelompok-kelompok kecil dengan kelompok besar di dalam suatu diskusi terbuka dan pilih tiga tujuan jangka pendek terbaik mereka, minta semua anggota kelompok untuk menyalin tabel perencanaan advokasi, dengan tujuan jangka panjang yang sudah tertulis di dalamnya.
Menentukan Sekutu dan Sasaran anda Tujuan latihan: Menentukan orang-orang yang memiliki kapasitas untuk melakukan perubahan, dan mereka yang memiliki potensi untuk melakukan hal ersebut. Menentukan individu-individu atau kelompok-kelompok yang akan menjadi sekutu anda. Durasi: 40 menit Masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok Diskusi terbuka
: : :
10 menit 15 menit 15 menit
Catatan untuk fasilitator: Latihan berikut ini akan membantu menentukan sekutu dan sasaran Anda, tetapi tidak harus memberikan gambaran terhadap kekuatan dari sekutu atau sasaran Anda, dan tidak juga untuk menentukan potensi lawan. Bergantung pada isu yang anda hadapi, anda dapat mempertimbangkan untuk melaksanakan analisa terhadap pihak berwenang yang akan membantu menentukan mereka. Pastikan bahwa anda mengenal alat ini sebelum melaksanakannya (untuk rujukan, lihat gambar 5 dan 6). Gambar 5: Analisa Stakeholders Stakeholder
Sangat Mendukung
Mendukung Netral
Menentang
Sangat Menentang
Gambar 6: Melihat hubungan antara Dukungan vs. Pengaruh Tinggi
X
Dukungan
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Rendah
Pengaruh
Tinggi
29
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Gambar 5 diatas merupakan daftar pihak berwenang yang dibagi berdasarkan bagaimana dukungan, kenetralan atau tentangan yang mereka berikan terhadap advokasi/isu tertentu. Sementara pada gambar 6 menunjukkan suatu hubungan dari dukungan yang diberikan dengan pengaruh yang dimiliki oleh pihak berwenang tertentu. Hal ini akan membantu organisasi dan aktivis mengetahui secara pasti di mana mereka dapat memfokuskan energi berserta usaha-usahanya, seperti mencoba untuk mengubah kelompok yang berada di area yang ditandai X untuk menjadi sekutu dan/atau pendukung tujuan mereka. Walaupun demikian, sebagai latihan sederhana dalam menentukan sekutu dan sasaran potensial, latihan berikut ini cukup memadai untuk dilaksanakan. Jelaskan tahap 4 dan 5 sebelum meminta peserta untuk mengisi tabel berikut ini. Setelah mereka mengerjakan tabel tersebut secara individu selama kurang lebih 10 menit, minta mereka untuk menjelaskan pekerjaan mereka dalam kelompok besar. Tahap 4 – Ketahui sasaran anda Merupakan hal yang penting untuk memusatkan usaha advokasi kepada orang-orang yang memiliki kemampuan terbesar dalam merenspon dan membuat perubahan yang dinginkan. Orang-orang ini adalah mereka yang memiliki kewenangan untuk membuat keputusan kebijakan atau program. Pada kasus pendirian klinik tersebut, sasaran terpentingnya adalah mereka yang memlki kekuasaan dan/atau kewenangan hukum untuk menghentikan proyek tersebut. Sasaran-sasaran terpentingnya adalah: iPejabat lokal atau provinsi (semua pihak yang memiliki kewenangan dalam pendirian klinik tersebut) iMenteri Kesehatan atau pejabat negara lainnya yang relevan (dikarenakan oleh kewajiban mereka untuk menangani kesehatan masyarakat, dan menentukan standar yang harus dipenuhi oleh klinik tersebut) iKepala atau perwakilan organisasi masyarakat yang memiliki kekuatan untuk menghalangi proyek tersebut Memahami sistem pembuatan keputusan adalah satu bagan penting dari advokasi di semua tingkat. Ketika proses pembuatan keputusan tersebut jelas, mungkin sasaran yang paling sesuai dan utama tidak bisa dijangkau, dan hal tersebut memaksa kita untuk bekerja melalui orang lain untuk menjangkau sasaran tersebut – contohnya, orang-orang yang dapat mempengaruhi orang-orang yang berpengaruh tersebut dan orangorang yang bersimpati kepada kita. Tahap 5 – Ketahui sekutu anda
iKampanye anda akan memilki kesempatan yang lebih besar dalam
meraih keberhasilan jika anda dapat mengetahui organisasi-organisasi dan individu-individu lain yang akan bersedia untuk bekerja dengan anda dalam masalah atau isu ini – sebagai contoh: iOrganisasi ASO, OBK, LSM lain (termasuk organisasi HAM dan kesehatan) iKelompok konsumen/klien (jaringan ODHIV /kelompok pendukung keluarga) iOrganisasi-organisasi di dalam masyarakat lainnya (Persatuan profesi yang mendukung, institusi keagamaan atau pemimpinnya, atau pemimpin masyarakat) iWartawan di media yang mendukung atau bersimpati iPejabat pemerintah yang mendukung yang mungkin dapat melobi dari dalam iSekutu internasional – organisasi yang sejenis di luar negeri yang dapat memberikan tekanan dari luar negara tersebut, Organisasi berbasis PBB yang bekerja di daerah Anda, pendonor internasional atau organisasi pengembangan dan lainnya.
30
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Sekarang, dengan menggunakan tabel perencanaa advokasi, tulislah beberapa sasaran dan sekutu yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek kita. Kita akan membahas hasil kerja anda dalam kelompok jadi anda tidak perlu khawatir apabila melakukan kesalahan.
Dari Tabel Perencanaan Advokasi (tahap 4 & 5) Sasaran:
Sekutu:
Catatan fasilitators: Khususnya pada kasus klinik tersebut, salah satu tujuan jangka pendeknya mungkin untuk merubah perilaku orangorang yang menentang berdirinya klinik tersebut dengan alasan diluar hukum. Akan berguna bagi kita, apabila sumber daya kta memungkinkan, untuk menjadikan orang-orang dibawah ini sebagai sasaran untuk memperkuat opini publik terhadap poyek tersebut: iKepala administrasi dari sekolah swasta tersebut atau bawahannya yang sesuai iOrganisasi wali murid sekolah swasta tersebut. iPemimpin-peminpin masyarakat seperti wali kota, direktur perusahaan setempat, ketua perkumpulan sosial, dan pihak-phak lain yang mungkin terkena dampak oleh proyek tersebut. iSemua Media tingkat lokal dan provinsi (untuk kampanye pemberian informasi dan hubungan kepada masyarakat) Waktu dan sumber daya tidak akan memungkinkan kita untuk membuat semua anggota perkumpulan kelompok sosialita sebagai sasaran – tapi sebaiknya ada perencanaan untuk menjangkau individu yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi mereka. Pada kasus klinik ini, jangan lupa mengikutsertakan konstituen sasaran anda sebagai sekutu. ODHA dan mereka yang peduli pada mereka dapat menjadi juru bicara yang sangat kuat untuk tujuan mereka sendiri dan sedapat mungkin harus selalu diikutkan.
31
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Membuat Rencana kerja Tujuan latihan: Membuat rencana kerja berdasarkan berdasarkan studi kasus dan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek dan kegiatan yang telah ditentukan dalam tahap 1-5 diatas Catatan untuk fasilitator: Jelaskan tahap 6 dan 7, lalu alokasikan 30-40 menit untuk diskusi kelompok Duration: 1½ jam Pembuka dan masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok Presentasi dan Diskusi terbuka
: 20 menit : 30 menit : 40 menit
Tahap 6 – membuat rencana kerja Sebuah rencana kerja terdiri dari kesatuan kegiatan dan batas waktu yang spesifik. Kegiatan ini adalah apa yang telah anda tentukan sebagai hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah anda tentukan. Rencana ini juga harus menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tiap kegiatan. Sebuah rencana kerja yang lengkap seharusnya meliputi semua yang telah dibahas diatas. Karena itu, rencana tersebut akan meliputi: iPenelitian iPerhitungan sumber daya iKegiatan advokasi (bentuk-bentuk advokasi yang akan dipakai) iPengawasan (yang sudah dikerjakan selama rutinitas sehari-hari) dan evaluasi (pada jangka waktu yang tertentu dan pada saat akhir) Bagian terpenting dari rencana kerja adalah bentuk spesifik dari advokasi pada saat melobi dan membentukan hubungan dengan masyarakat advokasi yang sebenarnya akan bekerja dengan sendirinya. Rencana kerja untuk klnik tersebut pada tahap menuju ke masyarakat seharusnya memiliki bermacam cabang. Beberapa contoh kegiatan dalam rencana kerja mungkin meliputi:
iPenelitian dan analisa dari kebijakan pemerintah dan perundangan yang berlaku
iPengembangan materi advokasi
- Position paper atau lembaran fakta - Topik-topik diskusi - Tabel atau peta iLobi secara langsung dengan perwakilan dinas pemerintah lokal atau provinsi untuk meyakinkan mereka tentang keuntungan dibukanya klinik tersebut, dan juga di lokasi yang anda inginkan iMenemui secara langsung dengan perwakilan dari sekolah swasta, organisasi masyarakat lain yang terkena dampak dan perusahaan setempat. iKampanye dengan menulis surat kepada perusahaan setempat. iKampanye dengan email untuk menggalang dukungan dari warga setempat iKampanye melalui media yang melibatkan sebanyak mungkin media dengan berbagai bentukknya yang tertarik dengan proyek ini dan menggunakan sebanyak mungkin alat untuk menjangkau masyarakat melalui media, seperti: - Menulis dan membagikan pernyataan pers - Mengatur dan melakukan wawancara dengan bagian pemberitaan media. - Tulis dan bagikan iklan layanan masyarakat di radio
32
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
- Lakukan forum pertemuan masyarakat untuk diskusi terbuka tentang rencana dan misi anda untuk mendirikan klinik (forum masyarakat memerlukan biaya yang sedikit tetapi memerlukan perencanaan yang baik dan komitmen waktu yang besar dari staf dan relawan anda). Sangat penting untuk berfikir strategis pada tahap perencanaan ini. Kegiatan advokasi sering memiliki dampak yang lebih besar apabila disesuaikan waktunya dengan kegiatan atau even lain yang akan mendapatkan perhatian besar atau membantu kerja advokasi anda dengan cara lainnya. Contohnya, artikel berita tentang dampak bagi anak-anak yang tinggal dengan orang tua dengan HIV dapat diserahkan sebelum hari anak internasional beserta dengan informasi tentang pendirian klinik baru dan bagaimana klinik tersebut akan membantu orang tua agar dapat bepergian lebih dekat untuk mendapatkan perawatan medis. Juga perlu untuk diingat bahwa politikus mungkin atau mungkin tidak akan berkenan untuk membuat pernyataan yang tegas selama masa pemilihan. Pertimbangkan faktor-faktor ini ketika menjadwalkan kegiatan anda. Tahap 7 – Ketahui sumber daya yang anda miliki Kampanye advokasi yang sukses memerlukan sumber daya. Anda perlu untuk menginventaris sumber daya – manusia, uang dan kontribusi semacamnya – yang anda dapat pakai pada tiap kampanye. Sumber daya manusia meliputi staf dan relawan, sumber daya lainnya meliputi hubungan dengan media, jaringan distribusi informasi yang sudah berjalan lama seperti surat kabar dan kelompok email, ruang kantor dan akses internet. Untuk penelitian, informasi publik dan hubungan kepada masyarakat, Anda dapat menggunakan staf dan relawan yang ada – selama mereka memiliki kemampuan yang memadai dalam berorganisasi, menulis, berbicara, menyikapi media dan, tentunya, advokasi. Jika Anda merasa bahwa Anda kurang memiliki tenaga yang dapat melakukan hal-hal tersebut secara profesional, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk memberikan pemantapan keahlian kepada staf dan relawan Anda atau mencari sekutu yang memliki staf yang telah memiliki kemampuankemampuan tersebut. Anda mungkin juga harus memastikan ketersediaan dana untuk menyewa konsultan luar yang akan melakukan atau melakukan lobi.
Latihan kelompok (30–40 menit) Buatlah kelompok-kelompok kecil dengan peserta dari organisasi anda dan berdiskusilah untuk melengkapi sisa tabel yang masih kosong dalam Handout 4-2 (yang dapat ditemukan pada bagian akhir seksi dalam Topik 4). Kembangkan beberapa kegiatan (termasuk beberapa bentuk advokasi), tulislah sumber daya yang akan diperlukan, tulis siapa diorganisasi anda yang terbaik untuk melakukan setiap kegiatan (mohon tulis kelompok kerja atau jabatannya), tentukan batas waktu untuk setiap kegiatan (seperti, pada Juni 2006; pada kuarter IV; dll.) dan hasil yang anda harapkan dicapai oleh masing-masng kegiatan. Ingat bahwa hasil yang ingin dicapai juga akan mempengaruhi pengawasan proyek, jadi hasl tersebut harus jelas dan spesifik.
33
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Implementasi, pengawasan dan evaluasi Tujuan latihan: iMengetahui pentingnya pengawasan dan evaluasi terhadap implementasi pekerjaan advokasi. iMengetahui pentingnya indikator. Durasi: Masukan dari fasilitator/narasumber Latihan kelompok
: :
15menit 15menit
Implementasi Setelah rencana kerja telah ditetapkan dan dimengerti sepenuhnya oleh semua pihak yang terlibat, saatnya untuk menerapkan rencana Anda. Tahap pertama dari pelaksanaan kampanye advokasi untuk klinik tersebut ialah dapat berupa melobi dengan pejabat, baik pemerintahan maupun masyarakat, yang memiliki kewenangan untuk mengijinkan atau menutup proyek tersebut. iSebuah diskusi informal – tapi informatif – tentang proyek tersebut, dilakukan dengan taktis dan dengan perkiraan waktu yang hati-hati dengan pihak berwenang akan membantu proyek tersebut pada tahap ini, apabila hal ini dilakukan dengan hati-hati dan terencana. iTahap kedua adalah kampanye hubungan masyarakat yang telah dibahas diatas. Pengawasan dan evaluasi Pengawasan dan evaluasi akan lebih mudah dilakukan karena Anda telah mengembangkan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek di tahap 3 dan memasukkan pengawasan dan evaluasi di dalam rencana kerja, seperti pada tahap 7. Ketika mengevaluasi, kita perlu menyepakati definisi dari kata berhasil seperti, menyetujui pada tanda-tanda yang dapat kita lihat tentang apakah suatu situasi sedang mengalami perbaikan atau tidak. Informasi ini akan membantu Anda mengevaluasi jika rencana tindakan Anda sukses. Evaluasi Anda mungkin akan menunjukkan bahwa Anda perlu melakukan beberapa penyesuaian terhadap rencana kerja anda untuk mencapai tujuan jangka pendek anda. (model evaluasi semacam ini juga akan membantu Anda ketika merencanakan kampanye berikutnya, juga memberi Anda informasi yang Anda butuhkan untuk membuat laporan untuk mendapatkan dukungan dari para penyokongan dana). Ketika mengevaluasi, kita perlu menyepakati definisi dari kata berhasil, seperti, menyetujui pada tanda-tanda yang dapat kita lihat tentang apakah suatu situasi sedang mengalami perbaikan atau tidak – tanda tanda ini disebut indikator. (orang-orang yang terkena dampak oleh masalah atau isu tersebut sering kali menjadi pihak terbaik untuk mengetahui indikator keberhasilan.) Sebuah catatan untuk fasilitator: Indikator adalah suatu cara untuk bertanya kepada diri sendiri tentang – “jika usaha advokasi telah tercapai, bagaimana kita tahu bahwa kita telah mencapainya? Dan apa yang akan kita temukan jika hal tersebut telah tercapai?” Merumuskan indikator adalah aktivitas yang baik, tetapi indikator juga harus realistis, dapat dicapai dan bermakna, dan mereka harus berhubungan dengan tujuan jangka pendek. indikator tidak dibuat untuk mengetahui kegagalan. Tetapi mereka ada untuk menunjukkan bahwa suatu strategi telah mencapai tujuan jangka pendeknya atau tidak dan karena itu dapat diteruskan, atau jika tidak maka strategi tersebut perlu dirumuskan kembali.
Latihan kelompok (15 menit) Pada studi kasus diatas, apa indikator untuk aktifitas yang anda rekomendasikan? Mengapa anda memilih indicator tersebut?
34
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 4. Merencanakan dan melaksanakan advokasi: 8 tahap
Handout 3 Sebuah studi kasus: NIMBY (Catatan untuk fasilitator: pakailah kasus-kasus yang sesuai dengan konteks lokal) Suatu organisasi HIV masyarakat ingin membuka sebuah klinik HIV di kawasan usaha pusat di sebuah ibukota provinsi menengah di Thailand tengah bagian selatan. Gedung yang ingin disewa – bekas klinik keluarga berencana yang ditutup karena dihentikannya pendanaan dari pemerintah internasional – sangat sesuai dengan peruntukan klinik tersebut. Dikarenakan oleh kegunaan sebelumnya, gedung tersebut sangat sesuai untuk dijadikan sebuah klinik. Ruangan-ruangannya sudah tertata, dan beberapa peralatan medis yang tertanam di gedung tersebut masih dapat digunakan. Gedung tersebut bersebelahan dengan sebuah toko yang pemiliknya mengharapkan adanya tambahan pengunjung dari beroperasinya gedung tersebut, orang-orang yang membeli barangbarang yang dijual di toko tersebut. Bagi organisasi HIV tersebut, situasinya sudah sangat mendukung dan akan sulit untuk mencari yang lebih baik. Tetapi, ketika kabar tentang rencana organisasi tersebut tersebar, kelompok masyarakat lain yang lebih kuat tidak menyetujui ide organisasi ini dan memprotes dengan berbagai cara. Klinik yang akan didirikan tersebut juga dekat dengan sekolah negeri dan swasta. Lebih buruk lagi sebuah perkumpulan di mana anggotanya bertemu secara teratur untuk bermain mah-jong terdapat di sebuah bangunan yang hanya dipisahkan oleh dua gedung. Perkumpulan tersebut langsung mengirim surat yang menyatakan apa yang kelompok-kelompok masyarakat sering dengar: “Tidak di Belakang Rumah Saya” – Not In My Back Yard (NIMBY)!
35
Handout 4: Tabel perencanaan advokasi Sasaran: Tujuan jangka pendek #___: Tujuan jangka pendek #___: Tujuan jangka pendek #___: Aktifitas
Narasumber
Jumlah 0rang yang harus ada (untuk melakukannya)
Batas Waktu
Hasil yang Diharapkan
Indikator
36
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Monitoring dan Evaluasi 2.51 Unsur-unsur proses advokasi 2.52 Monitoring dan Evaluasi 2.53 Memasukkan M&E dalam rencana advokasi
37
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Monitoring dan Evaluasi Elemen-elemen dari proses advokasi Tujuan latihan: l Untuk membahas kembali tahap-tahap advokasi. l Untuk menekankan bahwa monitoring bukanlah suatu kegiatan tunggal
tetapi seharusnya merupakan sebuah proses yang teratur dan berkelanjutan.
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Durasi: Latihan kelompok:10 menit Diskusi dan klarifikasi:20 menit
Latihan kelompok Sebagai kegiatan pembuka, bagi kelompok besar menjadi tiga kelompok kecil (menggabungkan semua peserta tanpa melihat afiliasi organisasi mereka). Berikan kepada masing-masing kelompok satu set kartu 4x6 (10x15 cm) dengan tulisan yang diambil dari daftar berikut ini, satu konsep per kartu kartu; jumlahnya tiga set kartu. Kocok kartu tersebut dan minta satu orang dari tiap kelompok untuk membagikan kepada anggota kelompoknya masing-masing setidaknya satu orang dengan satu kartu (satu orang dapat diberi kartu tambahan jika peserta kelompoknya berjumlah sedikit) tapi kartu tersebut harus dibalik ketika dibagikan. Kemudian, ketika Anda mengucapkan “mulai”, minta kelompok tersebut untuk mengatur kartukartunya ke urutan yang benar. Perhatikan bahwa “awasi kerja advokasi tersebut’ terdapat pada tiga kartu; ketika peserta menanyakan hal tersebut, Anda tinggal meminta mereka untuk meletakkan SEMUA kartu pada urutan yang benar, sebaik yang mereka bisa lakukan. Kelompok pertama yang berhasil menyelesaikan tugas ini menang (selama kartu mereka urutannya benar atau mendekati benar). Tujuan kegiatan pembuka ini adalah untuk meminta kelompok mempelajari ulang elemen-elemen dari proses advokasi. Tanyakan jika ada konsep advokasi yang tidak dimengerti peserta atau peserta telah lupa akan konsep tersebut.
38
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Elemen-elemen dari proses advokasi CATATAN: Unsur-unsur di bawah ini urutannya sudah benar (kecuali “Awasi pekerjaan advokasi). Kelompok kartu yang telah dicetak, berukuran 4 x 6 inci (10 x 15 xm) dapat ditemukan di Handout 5. Buat komitmen untuk melakukan advokasi Tentukan suatu isu advokasi Lakukan penelitian terhadap isu advokasi tersebut Kembangkan sebuah tujuan jangka panjang untuk isu advokasi tersebut Kembangkan tujuan-tujuan jangka pendek Tentukan sasaran Tentukan/cari/rekrut sekutu Rencanakan kegiatan Tentukan sumber daya yang diperlukan Tentukan siapa yang akan melakukannya Tentukan batas waktunya Buat daftar hal-hal yang ingin dicapai Terapkan rencana advokasi tersebut Awasi pekerjaan advokasi Awasi pekerjaan advokasi Awasi pekerjaan advokasi Evaluasi pekerjaan advokasi Melaporkan hasil pada semua pihak yang perlu tahu
Setelah kegiatan pembuka, tanyakan kepada kelompok besar, mengapa ada tiga kartu ‘Awasi pekerjaan advokasi’. Jawabannya akan membawa mereka ke acara berikutnya, yang membahas secara langsung fakta bahwa monitoring bukanlah satu kegiatan tunggal, tapi merupakan suatu proses yang berkesinambungan untuk memberi masukan pada pekerjaan Anda selama dan setelah semua kegiatan.
39
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan Evaluasi Tujuan latihan: Berbagi pengalaman tentang cara yang dilakukan peserta dalam melaksanakan pengawasan dan evalusi di dalam organisasi mereka pada saat ini Mengetahui perbedaan antara pengawasan dan evalusi.
Durasi: Latihan kelompok Diskusi dan klarifikasi
: 10menit : 20menit
Latihan kelompok 1. Minta peserta untuk mendiskusikan cara penerapan pengawasan dan evaluasi pada organisasi mereka. 2. Untuk pengawasan dan evaluasi, tanyakan kepada peserta secara acak jawaban dari ‘6 W’s’: Who (siapa)? What (apa)? When (kapan)? Where (di mana)? Why (mengapa)? How (bagaimana)? 3. Selanjutnya, minta peserta untuk menjelaskan perbedaan antara pengawasan dan evaluasi. Tulis dan diskusikan beberapa ide yang diberikan dan simpulkan dengan meminta persetujuan pemirsa terhadap frase sederhana berikut ini: ‘Kita mengawasi kegiatan dan mengevaluasi hasil.”2
Pengawasan dan eveluasi adalah kegiatan mendasar yang dipraktekkan di berbagai tempat dengan berbagai cara oleh organisasi kemasyarakatan yang terlibat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan HIV. Dalam bidang layanan sosial, pengawasan dan evaluasi adalah persyaratan yang diminta oleh donor. – pemerintah, organisasi nonpemerintah internasional dan swasta yang semacamnya. Pada kasus yang terburuk, pengawasan dan evaluasi dianggap sebagai gangguan, pengalihan dari pekerjaan ‘penting’ dalam membantu masyarakat. Sering kali juga, pekerjaan pengawasan dan evaluasi diperlakukan sebagai pekerjaan tambahan atau dilaksanakan secara terpisah pada akhir suatu program. Pada kasus yang paling baik, pengawasan dan evaluasi dipadukan dalam pekerjaan organisasi, dan hasilnya dipakai sebagai dasar dari penilaian internal, tinjan kinerja pekerjaan (individu, bagian, organisasi) yang berkesinambungan dan untuk memandu dan menginformasikan perkembangan dari rencana kerja, kegiatan dan arah yang dituju oleh organisasi tersebut di masa depan. Pengawasan adalah penelusuran rutin terhadap elemen-elemen kunci dari kinerja suatu program atau proyek, biasanya berupa input dan output, melalui pencatatan, sistem penelusuran dan pelaporan berkala dan juga melalui observasi dari staf dan survei dari klien. Pengawasan membantu manager program atau proyek menentukan area yang memerlukan usaha yang lebih besar dan mengetahui area yang mungkin memberikan respon yang meningkat. Dalam suatu pengawasan dan evaluasi yang didesain dengan baik, pengawasan berperan sangat besar dalam evaluasi. Indikator yang dipilih untuk pengawasan ditentukan berdasarkan apa yang sedang diawasi dan cara pelaporannya. Sangat penting bagi anda untuk memilih jumlah indikator yang terbatas, untuk membatasi pilihan yang dapat dan akan benar-benar dipakai untuk membantu membuat keputusan yang efektif.3
2. Membangun Jaringan untuk Perubahan Kebijakan, The Policy Project, Oktober 1999, Hal III-104
40
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Sebaliknya, evaluasi adalah penilaian berkala terhadap perubahan dalam hasil yang menjadi sasaran yang dapat mendukung program atau proyek yang berjalan. Dengan kata lain, evaluasi berusaha untuk menghubungkan suatu output atau hasil secara langsung kepada suatu aksi atau intervensi setelah berlalunya suatu rentang waktu. Evaluasi membantu manager program atau proyek menentukan nilai atau kegunaan dari program atau proyek tertentu.4 Pengawasan memberi tahu kita apakah suatu pekerjaan sudah dilakukan dengan benar atau menuju kearah yang benar, setidaknya sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi memungkinkan kita mengetahui dan menilai perubahan yang telah dicapai oleh kerja advokasi, berdasarkan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Oleh karena itu, kita perlu menentukan terlebih dahulu informasi apa yang akan dipakai untuk penelusuran dan pelaporan kemajuan bersama dengan cara yang dipakai dalam mendapatkan informasi ini (pengawasan), dan kapan kita akan menilai dan bagaimana menganalisa informasi yang telah dikumpulkan melalui pengawasan tersebut dalam rangka menilai keberhasilan atau kegagalannya (evaluasi). Ingat definisi kita mengenai advokasi (dari hari 1): Advokasi adalah tindakan atau kumpulan tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi seseorang dengan kewenangan untuk merubah perundangan atau kebijakan yang akan meningkatkan kehidupan orang-orang yang paling terkena dampak dari HIV/AIDS. Dalam advokasi, kita mengambil tindakan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi seseorang untuk membuat perubahan yang menuju pada peningkatan pada peri-kehidupan klien kita. Hanya melalui evaluasi saja kita dapat menentukan bahwa tindakan-tindakan kita telah 1) mempengaruhi orang yang tepat yang kemudian membuat perubahan yang sesuai dengan perencanaan kita sebelumnya, dan 2) bahwa perubahan tersebut memberikan peningkatan-peningkatan yang telah kita tentukan sebagai tujuan jangka panjang. Dengan kata lain, kita harus mengevaluasi baik efek dari tindakan kita (apakah tindakan kita telah merubah pemikiran, perlakuan atau posisi publik dari orang yang berkuasa?) dan juga mengevaluasi dampak kerja advokasi kita (apakah perubahan memang benar-benar membuat peningkatan dalam perikehidupan klien yang mereka cari?). tabel berikut mungkin membantu anda dalam melakukan hal ini:
3. Panduan Pengawasan dan Evaluasi – Penyakit, HIV/AIDS, Tuberculosis (TB) dan Malaria, Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis & Malaria, www.who.int/hiv/pub/epidemiology/en/me_toolkit_en.pdf, Juni 2004, hal. 14, diakses pada bulan Maret 2006
41
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
P&E dan Proses advokasi Proses Advokasi
Hasil
Penggunaan sumber daya
INPUT
Menjalankan kegiatan advokasi
KEGIATAN
Merubah pengetahuan, opini dan/atau kepekaan sasaran.
OUTPUTS
Pengawasan & Evaluasi
PENGAWASAN
EFEK Merubah tindakantindakan yang diambil oleh pembuat kebijakan: perubahan dan penerapan kebijakan Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat (seperti , mengurangi kemiskinan dan diskriminasi)
EVALUASI
DAMPAK
Dari Alat-alat dan panduan Advokasi, CARE, Januari 2001; hal.60 Ingat, kita mengawasi kegiatan dan kita mengevaluasi hasil. Dalam perencanaan advokasi, kita harus menentukan hal-hal yang akan memberitahu kita tentang bagaimana perkembangan yang sedang terjadi dalam pencapaian tujuan-tujuan kita dan hal-hal lain yang menunjukkan bahwa kita telah mencapai tujuan kita. Hal-hal ini merupakan indikator dan selalu dalam bentuk kuantitatif (seperti angka dan statistik) atau kualitatif (seperti studi kasus, opini, pengungkapan perasaan dan cerita). Indicator kualitatif memberitahu anda tentang “alasan” dibalik angka-angka tang ada. Indikator-indikator ini, kemudian akan menjadi hal-hal yang kita pakai untuk menjelaskan kemajuan kerja advokasi kita dan pada akhirnya, kegagalan atau keberhasilannya. Monitoring dan evaluasi yang efektif harus menjadi bagian dari proses perencanaan advokasi sedari awal. Di sini, kami menambahkan satu kolom baru dan yang terakhir untuk indikator dari Tabel Perencanaan Advokasi. Berikan Handout 6.
42
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Meletakkan Monitoring dan Evaluasi dalam Perencanaan Advokasi Tujuan latihan: iMembuat indikator bekerja dalam rencana tindakan iMenekankan bahwa pengawasan bukanlah suatu kegiatan tunggal yang dilakukan sendiri tetapi seharusnya merupakan sebuah proses regular dan berkelanjutan. Duration: Latihan kelompok Berbagi hasil dari diskusi kelompok
: 30 menit : 30 menit
Latihan kelompok Sebagai latihan advokasi kita yang terakhir, mohon ambil tabel Perencanaan Advokasi dari Hari 3 untuk organisasi anda. Diskusikan dengan anggota lain dalam kelompok anda tentang apa menurut anda yang menjadi indikator untuk ketiga kegiatan yang telah anda kembangkan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk membantu memandu anda dalam memilih, tapi ingat bahwa mereka juga harus realistis (yang berarti indikator tersebut akan mampu mengukur ketercapaian suatu kegiatan) dan dapat dilakukan (yang berarti pengumpulan data dapat dilakukan dalam tempo waktu yang dialokasikan).
Untuk Pengawasan iBagaimana cara Anda untuk menelusuri kegiatan Anda, seperti jumlah pesan yang dikirimkan kepada sasaran Anda? Dapatkah hal tersebut dimasukkan dengan mudah dalam mekanisme pelaporan Anda, seperti laporan managemen kasus bulanan? i Akankah indikator tersebut menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil yang diharapkan? Akankah informasi pengawasan tersebut dipakai untuk menentukan, merevisi atau merubah arah kegiatan? Untuk Evaluasi iSeberapa jauh rencana advokasi Anda dalam mencapai tujuan jangka panjang, dampak atau efek yang diharapkan? Dapatkah dampak tersebut diukur pada akhir kegiatan advokasi Anda atau tidak? iApakah sasaran Anda telah mengalami perubahan dalam pengetahuan, perilaku, kepekaan atau opini terhadap isu advokasi Anda? Bagaimana dan di mana Anda dapat memperoleh informasi ini? iBagaimana cara Anda untuk menentukan, jika dapat, apa yang menyebabkan sasaran Anda merubah opini dan/atau mengambil tindakan yang diinginkan? iApa yang dapat Anda pelajari untuk diterapkan pada tujuan advokasi Anda berikutnya atau lainnya? iApakah kondisi politik telah mengalami perubahan semenjak Anda merencanakan pekerjaan Anda yang telah mempengaruhi hasil atau memerlukan perubahan arah dalam mencapai tujuan? iAkankah evaluasi tersebut dilaporkan pada semua yang memerlukannya?
43
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 5. Pengawasan dan Evaluasi
Untuk mengevaluasi dampak iSudahkah perubahan kebijakan tersebut menghasilkan peningkatan dalam kualitas hidup masyarakat? Mengapa atau mengapa tidak? Dapatkah Anda menyediakan data untuk mendukung temuan Anda? iSudahkah perubahan kebijakan tersebut memberi sumbangan terhadap perlindungan, peningkatan, atau perluasan hak-hak masyarakat? Untuk mengevaluasi efek iSudahkah perubahan kebijakan yang Anda ingin capai terjadi, atau apakah sekarang terdapat kesempatan yang lebih baik untuk perubahan dari pada sebelumnya? iApakah kebijakan yang baru telah disetujui, atau kebijakan yang tidak sesuai dengan jaman/kebijakan negatif telah dirubah? Apakah kebijakan terbaru tersebut diterapkan pada tingkat nasional, regional (provinsi atau lokal)? Mengapa atau mengapa tidak? iFaktor apa yang memungkinkan atau menghambat kesuksesan perubahan kebijakan Anda, yaitu, pembuatan, perubahan dan/atau penerapan kebijakan tersebut? iApakah ada rancangan atau proposal perundangan resmi yang dibahas dalam dewan perwakilan rakyat atau lembaga pemerintah lainnya atau apakah ada keputusan informal yang dibuat? iSiapa yang membuat keputusan akhir untuk mendukung atau menolak perubahan kebijakan Anda? Untuk mengevaluasi strategi advokasi Anda secara keseluruhan iApakah Anda memilih sasaran utama dan kedua yang sesuai? Apakah Anda harus merubah sasaran Anda seiring berjalannya program? Mengapa atau mengapa tidak? iApakah pesan advokasi Anda merubah opini atau pengetahuan sasaran Anda tentang isu kebijakan tertentu? Pesan mana yang paling berhasil, dan pesan mana yang gagal untuk menyampaikan maksud Anda? iApakah Anda memilih bentuk advokasi yang sesuai? Mungkinkah bentuk advokasi yang lain menjadi lebih efektif jika dilakukan? iApakah Anda melakukan advokasi dengan partner atau dalam suatu koalisi? Apa manfaat dan/atau kerugian dalam melakukan advokasi dengan partner atau koalisi tersebut? iApakah kegiatan aadvokasi Anda telah meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat dan/atau organisasi lokal untuk menyatakan kepentingan mereka? iApakah kerja advokasi Anda meningkatkan kepekaan dan minat masyarakat terhadap isu Anda? iApa hambatan terbesar yang dialami oleh organisasi Anda dalam melakukan pendekatan untuk kerja advokasi? Bagaimana organisasi Anda mengatasi hambatan tersebut? iApa yang dapat Anda pelajari dari penerapan startegi Anda untuk kegiatan advokasi di masa depan? Dari Advocacy Tools and Guidelines: Promoting Policy Change (Sarana dan Panduan Advokasi: Memromosikan Perubahan Kebijakan). Cooperative for Assistance and Relief Everywhere, Inc. (CARE). Digunakan dengan izin. Hak cipta 2001.
44
Elemen-elemen dari proses advokasi Buatlah tiga salinan (kertas buffalo, jika mungkin) dan potong. Tetap biarkan menjadi 3 bagian terpisah
Membuat komitmen dengan melakukan advokasi
Mengidentifikasi Siapa yang akan melakukannya
Pilih salah satu isu advokasi
Tentukan batasan waktu
Lakukan penelitian masalah advokasi
Buat daftar harapan-harapan
Kembangkan sasaran dari masalah advokasi
Terapkan Rencana Advokasi
Kembangkan Tujuan-tujuan jangka pendek
Awasi kerja advokasi
Sepsifikan/temukan/rekrut sekutu
Awasi kerja advokasi
Rencanakan aktifitas
Evaluasi kerja advokasi
Identifikasi sumber-sumber yang diperlukan
Laporkan hasil kepada semua pihak yang perlu tahu
Bagan Rencana Advokasi Sasaran
Indikator yang dapat diverifikasi
Tujuan Jangka Pendek 1: Tujuan Jangka Pendek 2: Tujuan Jangka Pendek 3: Aktifitas
Keluaran
Sumberdaya yang diperlukan
Orang2 yang Batasan waktu terlibat/ bertanggung jawab
Arti Verifikasi
46
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Gender Dan Advokasi
47
Advokasi HIV dari Akar Rumput ke Atas Panduan untuk Memperkuat Respon Lokal
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 6. Gender dan Advokasi
Advokasi Dan Gender Apakah perempuan termasuk dalam rencana advokasi anda dan apakah anda yakin bahwa usaha-usaha yang anda lakukan akan memberi manfaat kepada laki-laki dan perempuan? Di seluruh dunia, mayoritas perempuan kurang memiliki akses dan kontrol terhadap berbagai macam layanan dan sumber daya, seperti · Kebutuhan dasar – pendidikan, layanan kesehatan, air, makanan, Sumber daya alam – tanah, hasil bumi · Sumber daya ekonomi: kredit, penghasilan keluarga, properti, tanah, perlengkapan; · Tekhnologi dan informasi · Partisipasi dalam politik dan pembuatan keputusan dan waktu.
Statistik PBB Menunjukkan bahwa: iPerempuan merupakan 51% dari populasi dunia, iMereka melakukan 66% dari jam kerja dunia iTapi menghasilkan 10% penghasilan dunia iDan memiliki kurang dari 1% asset dunia!
Diskriminasi gender sering meletakkan laki-laki dalam posisi kepemimpinan yang lebih berkuasa sementara perempuan berada dalam posisi dibawahnya. Hal ini menyebabkan trejadinya banyak bentuk ketidak-adilan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perempuan dalam segala bentuk aktivitas sosial, politik, dan ekonomi. Interpretasi budaya dan agama sering dipakai sebagai pembenar terhadap posisi wanita yang tidak setara tersebut. Karena ketidak-setaraan posisi antara laki-laki dan perempuan di masyarakat, segala bentuk perubahan kebijakan mungkin memiliki dampak yang berbeda terhadap perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Kebijakan yang “Buta-Gender” bukan hanya tidak mempedulikan cara-cara untuk memberi dampak terhadap laki-laki dan perempuan secara berbeda, tetapi juga bisa memperburuk ketidakadilan yang dihadapi oleh perempuan. Dan karena perempuan tidak homogen, kebijakan-kebijakan dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap berbagai kelompok perempuan yang berbeda pula, tergantung pada faktor-faktor yang lainnya, seperti pendidikan, usia, ras, etnik, agama, status sosial, peran gender mereka, lokasi, komunitas, dsb. Ketika aktivis mempertimbangkan advokasi, kita harus mempertimbangkan pula pengaruhnya terhadap perempuan, dan bagaimana advokasi kita harus peduli gender dan sensitif gender. Perempuan sering dianggap sebagai sasaran yang harus “dilindungi” tetapi sering kali tidak dilibatkan dalam pembuatan keputusan. Kita perlu mewaspadai hal ini, dan mencitakan perubahan dalam pemikiran tentang gender dan peranan gender. Hal ini meliputi kepastian bahwa: Isu-isu menjadi mainstream dalam pekerjaan yang kita lakukan (secara kuantitatif maupun secara kualitatif). Ÿ Data yang kita kumpulkan sudah dipilah-pilah berdasarkan gender Ÿ Rekomendasi yang kita berikan sudah memperhatikan dampak yang akan muncul terhadap laki-laki dan perempuan.
48
Mengintegrasikan Advokasi dalam Pekerjaan Anda 6. Gender dan Advokasi
Dengan kata lain, kita harus memastikan bahwa kita peduli terhadap gender ketika kita menganalisa, merumuskan, dan mengawasi pekerjaan advokasi kita, sehingga keseluruhan dampak dari pekerjaan kita merubah keadaan dalam komunitas kita menuju kesetaraan yang lebih besar antara laki-laki dan perempuan. Cara-cara yang dapat kita lakukan sebagai aktivis lembaga nonpemerintah ketika kita memadukan isu gender kedalam metodologi kita adalah: Analisis Apakah kita berbicara dengan pihak laki-laki dan perempuan atau apakah kita berbicara kepada “kepala keluarga” saja? apakah perempuan dapat berbicara dengan bebas tanpa kehadiran laki-laki? Apakah kita memperhatikan kontribusi dan keprihatinan perempuan yang mungkin tidak kita ketahui (seperti pekerjaan yang mereka lakukan yang lepas dari perhatian kita dan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut? Apakah isu tersebut memiliki dampak yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan karena kondisi biologis mereka? Loka-karya dan Pelatihandan Pelatihan Beberapa pihak mengira bahwa selama 50% dari peserta loka-karya mereka adalah perempuan, mereka telah memperhatikan “gender”. Salah. Kita perlu bertanya dan menganalisa lebih lanjut. Apakah perempuan mampu mengakses tempat loka-karya dengan mudah (sejak perempuan sering memiliki akses transportasi yang lebih sedikit)? Apakah sesi-sesi loka-karya dilaksanakan pada saat yang dapat diikuti olah perempuan (beban berlipat yang dimiliki perempuan sering membatasi waktu yang mereka miliki)? Apakah materi loka-karya mencakup kebutuhan dan kenyataan dari laki-laki DAN perempuan? Apakah jasil dari pertemuan tersebut realistis baik bagi laki-laki dan perempuan? Materi KIE Apakah materi tersebut peduli-gender? Apakah materi tersebut “berbicara” baik kepada laki-laki dan perempuan? Apakah materi tersebut merekomendasikan tindakan yang mungkin tidak ingin dilakukan atau tidak dapat dilakukan dengan mudah oleh perempuan (seperti, “minta suami anda untuk memakai kondom jika anda sangsi terhadap status suami anda” mungkin adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan dikarenakan posisi sosial dan pengharapan sosial yang ditujukan kepada perempuan dan istri”). Isu organisasi dan jaringan Apakah organisasi dan jaringan rekanan kita peduli terhadap isu gender? Apakah kita perlu untuk meningkatkan kepedulian? Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara laki-laki dan perempuan di organisasi dan jaringan kita? Dimana mereka diletakkan dalam struktur organisasi? Apakah kita merasa perlu untuk meningkatkan kapasitas perempuan sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pembuatan keputusan? Jika staf kita mengalami pelecehan atau pelanggaran seksual oleh anggota dari organisasi nonpemerintah, atau rekan dalam jaringan kita sendiri, apakah kita tahu bagaimana untuk menyikapinya? Rencana Advokasi Apakah rekomendasi kita telah mempertimbangkan dampak dari rekomendasi tersebut kepada laki-laki atau perempuan? Dalam melaksanakan pekerjaan advokasi, apakah kita perlu untuk mempertimbangkan siapa yang akan mampu berpartisipasi dalam tindakan advokasi yang berbeda-beda dan siapa yang tidak? Apakah ada cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini? Intinya adalah…. Karena adanya perbedaan gender didalam masyarakat, laki-laki dan perempuan mengalami perbedaan pengalaman dalam kehidupan mereka. Jadi pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan adalah – dalam hal apa laki-laki dan perempuan mengalami perbedaan tersebut? Jika hal itu terjadi, bagaimana usaha advokasi saya mempengaruhi kehidupan perempuan dan laki-laki? Apakah pekerjaan saya memiliki kontribusi terhadap kesamaan akses yang lebih besar?
49
DAFTAR ISTILAH Advokasi
Suatu tindakan atau rangkaian tindakan yang diambil untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kuasa untuk mengubah hukum atau kebijakan-kebijakan, untuk membuat mereka mengambil tindakan untuk menciptakan, mengubah atau memodifikasi hukum atau kebijakan.
Blog
Sebuah halaman web di internet, dimana seseorang atau sekelompok orang menulis diari secara rutin, laporan personal, biasanya berdasar tanggal kapan itu di tulis di halaman web, pemikiran-pemikiran dan pendapat, biasanya terkait dengan suatu subjek atau minta yang spesifik. Biasanya pembaca memberikan komentar yang diizinkan untuk ditambahkan, menciptakan suatu komunikasi maya, walaupun bukan diskusi ‘langsung’.
Curah pendapat
Suatu teknik pelatihan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan spesifik, mengumpulkan informasi, menstimulasi ide kreatif dan atau mengembangkan ide-ide baru, dengan cara mendiskusikan topik tersebut di dalam kelompok, dalam pola yang tidak terstruktur dan tidak kaku.
Deklarasi Universal Kesepakatan yang disepakati oleh semua negara Hak Asasi Manusia anggota PBB di tahun 1948 yang memproklamirkan semua manusia yang lahir bebas dan sama dalam hal derajat dan hakhaknya “tanpa perbedaan apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya, asal negara atau kelompok, kepemilikan, ataupun status lainnya.” Hak Asasi
Hak dasar dan kebebasan yang dimiliki setiap manusia, termasuk hak untuk hidup, kesehatan, bebas dari penindasan dan diskriminasi dan perlakukan yang sama secara hukum.
Hasil Nyata
Hasil yang dapat diukur berkaitan secara langsung dengan tindakan atau intervensi, biasanya setelah beberapa waktu yang telah lewat.
Intelijen
Suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk melakukan advokasi yang sarat informasi, terkait dengan keputusan.
Jaringan Sekelompok individu dan atau organisasi yang (lihat juga: koalisi) terbentuk karena kesamaan minat, biasanya terjadi untuk mendapatkan bantuan dari suatu masalah atau penyebabnya. Jejaring, berjejaring Proses berbagi informasi dan pelayanan diantara individu-individu dan kelompok yang memiliki minat yang sama baik di dalam maupun di luar organisasi, biasanya terbentuk untuk mendapatkan dukungan atas masalah Anda atau penyebabnya.
50 Kampanye
Suatu usaha agresif dan teroganisir untuk mencapai suatu usaha.
Kebijakan
Hukum, peraturan atau rangkaian panduan, prosedur atau norma yang biasanya dibuat oleh penguasa pada tingkat tinggi atau pembuat peraturan, yang bertujuan untuk membuat suatu standar tindakan dan aksi yang harus diambil (atau dihindari) berkaitan dengan suatu masalah tertentu atau isu.
KIE – Komunikasi, Proses pengembangan materi komunikasi dan Informasi dan pesan untuk membantu individu dan komunitas Edukasi mengembangkan strategi untuk mempromosikan perilaku yang sehat yang sesuai di berbagai tempat. Koalisi Sekelompok organisasi atau individu-individu yang (lihat juga: jaringan) berkerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang sama atau rangakain tujuan. Konferensi Pers
Acara yang diorganisir untuk mengundang para perss untuk mengkomunikasikan suatu pesan yang ditujukan agar di tangkap oleh mereka dan untuk mengizinkan mereka untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan, dengan tujuan untuk mendapatkan liputan media untuk sebuah masalah, posisi atau aktivitas.
Konstituen
Sekelompok pendukung, klien atau konsumen atau mereka yang menjadi tanggung jawab organisasi; dan juga penduduk atau sekelompok penduduk dari suatu daerah geografis atau daerah yang ditentukkan oleh suatu sistem politik dan diwakilkan oleh pejabat pemerintah yang biasanya sudah terpilih.
Langkah awal
Tindakan yang diambil dan penggunaan sumber yang ditujukan untuk menghantarkan kepada kesuksesan pencapaian dari sebuah tujuan melalui hasil nyata.
Lawan
Individu atau kelompok yang menentang dan berkeinginan mengambil tindakan untuk menghentikan atau menghalangi suatu perubahan kebijakan.
Masyarakat sipil
Berbagai macam LSM dan institusi yang bekerja untuk kepentingan masyarakat dan bersifat independen.
Media (terkadang dapat dianggap sebagai pers)
Cara yang tergorganisir dan sistematis yang dapat membuat masyarakat umum memperoleh informasi (seperti berita, kejadian terkini, dan apa yang sedang terjadi di komunitas). Tipe-tipe dari media ialah: koran (harian dan mingguan), majalah (biasanya bulanan), komunitas, koran bisnis dan organisasi dagang (frekuensi berbeda); radio; TV (kabel maupun siara bebas) dan internet (website, blog, newsgroups dan fasilitas online lain dan pengembangannya).
51 Melobi/pelobi
Suatu tindakan atau tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mempengaruhi proses dan pejabat pemerintah dan pejabat legislatif yang terlibat dalam pembuatan hukum, kebijakan-kebijakan dan peraturan/ seseorang yang melakukan tindakan melobi.
Milis
Metode diskusi mengenai suatu topik tertentu atau berbagi minat di internet yang mana pesan di publikasi di suatu website tertentu, terkadang dalam bentuk suatu papan buletin dan atau lewat surat elektronik untuk kelompok yang belum terdaftar atau pelanggan.
Negosiasi
Proses dua atau lebih orang atau sekelompok orang yang berdiskusi dan mencoba untuk menyetujui suatu hasil dari ketidaksetujuan atau konflik yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Pedoman Media
Komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan dan memperingatkan media akan sebuah kejadian yang dapat diangkat menjadi berita, biasanya singkat dan hanya meliputi siapa, apa, kapan, dimana dan kenapa itu menjadi penting untuk jurnalis memutuskan apakah akan mengangkatnya menjadi suatu cerita atau tidak.
Pembuat Kebijakan Seseorang atau pembuat peraturan dengan kekuasaan dan kemampuan untuk menciptakan atau mengubah komunitas, organisasi atau kebijakan pemerintah atau program. Pemirsa
Seseorang atau sekelompok orang yang ada di acara publik dan atau orang-orang yang diinginkan untuk di gapai dengan oleh sebuah pesan.
Pers
Lihat juga media; biasanya mengarah pada perwakilan dari media cetak, seperti koran dan majalah.
Pesan
Beberapa tipe komunikasi, biasanya pendek, yang meyakinkan suatu hal atau membangun dan meyakinkan sebuah opini dari si pengirim mengenai suatu masalah.
Pohon Analisis Masalah
Metode yang sistematis untuk menggambarkan secara visual masalah dan penyebabnya dengan menggunakan diagram dari sebuah pohon (akar, batang, ranting dan daun) dalam rangka menemukan penyelesaian untuk masalah dan efek potensial dari penyelesaian- penyelesaian tersebut.
Pokok pembicaraan Pernyataan pendek yang menyimpulkan sebuah fakta yang jelas dan singkat, dan konsep yang berkaitan dengan tindakan advokasi atau aktivitas seperti pertemuan tatap muka atau wawancara media.
52 Konferensi Pers
Komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan dan mengundang para anggota media massa untuk meliput sebuah peristiwa atau aktivitas yang mungkin dapat dilihat sebagai sesuatu yang layak diliput. Untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai sebuah peristiwa dan masalah yang terkait, wawancara mungkin harus diadakan.
SMART
Suatu konsep untuk memastikan bahwa target pekerjaan telah dijelaskan secara jelas, target yang telah spesifik, dapat diukur dan mudah untuk dievaluasi ketika terselesaikan; spesific, measureable, achievable, realistic and time-bound.
Target Utama
Di dalam pekerjaan advokasi, orang atau masyarakat yakni mereka pembuat keputusan yang memiliki kuasa untuk memberikan pengaruh secara langsung atau membuat perubahanperubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Target Kedua
Individu atau kelompok yang dapat memengaruhi keputusan dari target utama.
Wartawan
Seseorang yang memiliki pekerjaan untuk melaporkan berita (mengindentifikasi, menulis dan menyampaikannya dalam berbagai cara seperti menulis koran, majalah, atau artikel di internet atau menyiarkan di TV atau radio).
Note
Note
Note
Note
Panduan lengkap tentang advokasi ini dirancang untuk membangun kemampuan LSM dan OBK yang telah mengumpulkan informasi dan data berharga yang dapat memberi tahu dan memengaruhi pembuat kebijakan tetapi yang kerap kali tidak memiliki ketrampilan, pemahaman atau pengalaman spesifik untuk melaksanakannya dengan efektif. Tujuan panduan ini ada dua: 1. Memfasilitasi proses bagi LSM dan OBK mengenali sasaran kebijakan dan/atau advokasinya. 2. Memberikan pelatihan tentang mengembangkan rencana aksi tentang advokasi untuk memperkuat peran LSM dan OBK dalam respon nasional terhadap HIV dan AIDS. Panduan ini terdiri atas empat buku, yakni: 1. Memahami Advokasi 2. Melibatkan Adviokasi ke Dalam Organisasi Anda 3. Membangun Jaringan Untuk Advokasi 4. Panduan Tindakan Advokasi
A S I A PA C I F I C C O U N C I L O F AIDS SERVICE ORGANIZATIONS
Asia Pacific Council of AIDS Service Organizations (APCASO, Dewan Organisasi Layanan AIDS Asia-Pasifik) adalah jaringan lembaga swadaya masyarakat dan organisasi berbasis komunitas kunci yang memberikan layanan HIV dan AIDS di kawasan Asia dan Pasifik. Strategi utamanya adalah meningkatkan kemampuan LSM dan OBK untuk merespon HIV dan ADS, dan mengembangkan respon regional terpadu melalui pembangunan kemampuan, advokasi dan pembangunan jaringan. Untuk informasi lebih lanjut, tengok www.apcaso.org