ht tp :// w
.id
s. go
.b p
w
w
ht tp :// w
.id
s. go
.b p
w
w
RINGKASAN EKSEKUTIF
: 2089.5291 : 04330.1601 : 4401002
Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 17.6 x 25 cm : xii + 161
go
ISSN Nomor Publikasi Katalog BPS
.id
STATISTIK KRIMINAL 2016
w
.b ps .
Naskah: Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan
:// w
w
Penyunting : Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan
ht
tp
Gambar Kulit: Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan
Diterbitkan Oleh : © Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
ii
Statistik Kriminal 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF Publikasi Statistik Kriminal 2016 ini menyajikan gambaran umum mengenai tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia selama periode Tahun 2013– 2015. Informasi yang disajikan mencakup tiga pendekatan utama statistik kriminal, yakni pendekatan pelaku, pendekatan korban, dan pendekatan kewilayahan. Data yang disajikan diperoleh dari dua sumber utama statistik kriminal, yaitu (1) Data berbasis registrasi (administrative based data) yakni data kriminal yang dihimpun oleh Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan (2) Data berbasis
.id
survei (survey based data) yakni data kriminal yang bersumber dari Survei Sosial
go
Ekonomi Nasional (Susenas) dan Statistik Potensi Desa (Podes) yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
.b ps .
Data registrasi Polri mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia selama periode tahun 2013–2015 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian kejahatan atau crime total dari sekitar 341 ribu kasus pada tahun 2013 menurun
w
menjadi sekitar 325 ribu kasus pada tahun 2014. Namun, pada tahun 2015
w
meningkat menjadi sekitar 353 ribu kasus.
:// w
Hal ini sejalan dengan resiko penduduk terkena kejahatan (crime rate) selama periode tahun 2013-2015. Jumlah orang yang berisiko terkena tindak
tp
kejahatan (crime rate) setiap 100 ribu penduduk diperkirakan sebanyak 140 orang
ht
pada tahun 2013, 131 orang pada tahun 2014, dan 140 orang pada tahun 2015. Data Susenas menggambarkan jumlah dan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan di Indonesia selama periode tahun 2013–2015. Jumlah penduduk korban kejahatan dari sekitar 2,43 juta orang pada tahun 2013 meningkat menjadi sekitar 2,66 juta orang di tahun 2014 dan menjadi sekitar 2,64 juta orang di tahun 2015. Data Podes mengungkapkan bahwa selama periode tahun 2008-2014 jumlah desa/kelurahan yang menjadi ajang konflik massal cenderung meningkat, dari sekitar 2.300 desa pada tahun 2008 menjadi sekitar 2.500 desa/kelurahan pada tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi sekitar 2.800 desa/kelurahan pada tahun 2014.
Statistik Kriminal 2016
iii
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Kriminal 2016 ini merupakan publikasi yang diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum pengguna data. Publikasi ini juga menyajikan data statistik di bidang kriminal secara seri. Sejalan dengan itu, penerbitan publikasi ini akan sangat bermanfaat untuk memonitor pelaksanaan, perkembangan dan pencapaian program-program pembangunan, khususnya dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setiap tahunnya. Data yang disajikan pada publikasi ini merupakan data seri yang berasal dari tiga sumber, yaitu laporan registrasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri),
go
Potensi Desa (Podes) yang juga dihasilkan BPS.
.id
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan BPS, dan Sensus Data registrasi Polri menggambarkan situasi keamanan berdasarkan
.b ps .
pencatatan kejadian kejahatan yang dilaporkan masyarakat atau kejadian yang pelakunya tertangkap tangan oleh polisi. Data Susenas menggambarkan pengalaman menjadi korban kejahatan berdasarkan informasi dari rumah
w
tangga/individu korban kejahatan. Data Podes menggambarkan situasi keamanan di wilayah desa/kelurahan yang bersumber dari keterangan kepala desa/lurah.
w
Karena cara pendekatan pengumpulan data yang berbeda, ketiga jenis data (komplementer).
:// w
tersebut tidak dapat secara langsung dibandingkan tetapi bisa saling melengkapi
tp
Akhir kata, kami berharap agar publikasi ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pengambil keputusan sebagai acuan atau rujukan dalam rangka
ht
penyusunan arah dan kebijakan pembangunan nasional terutama pembangunan di bidang keamanan. Kami menyadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu berbagai masukan, kritik, dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan publikasi di masa mendatang. Jakarta, Desember 2016 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Dr. Suhariyanto
iv
Statistik Kriminal 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iv DAFTAR ISI ................................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... xii
.id
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
go
1.1. Latar Belakang................................................................................................................ 3
.b ps .
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 4 1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................................... 4
1.4. Sistematika Penyajian ................................................................................................. 5
w
BAB II METODOLOGI .............................................................................................................. 7
w
2.1. Jenis dan Sumber Data ............................................................................................... 9
:// w
2.2. Konsep dan Definisi ................................................................................................. 12 2.3. Penjelasan Teknis ..................................................................................................... 15
tp
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN ........................................................................................ 17
ht
3.1. Angka Kejahatan Secara Umum (Nasional) ................................................. 19 3.2. Angka Kejahatan Secara Umum ( Provinsi/Polda) ................................... 20 3.3. Angka Kejahatan Berdasarkan Klasifikasi ( Nasional) ............................ 21 3.4. Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan. ............................... 63 BAB IV KORBAN KEJAHATAN ........................................................................................... 90 BAB V KONFLIK MASSAL ..................................................................................................136 BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN ........................................................................ 144 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 159
Statistik Kriminal 2016
v
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL III. KEJADIAN KEJAHATAN Tabel 3.1. Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis Indikator Tahun 2013-2015......................................................................................... 33 Tabel 3.2. Peringkat Polda Menurut Jumlah Kejahatan (Crime Total) Dan Resiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) .......................................................... 34 Tabel 3.3. Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015 ............................................................................................. 35 Tabel 3.4. Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015 ...................................................................... 36
.id
Tabel 3.5. Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) Menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2013-2015 ..................................................................... 37
.b ps .
go
Tabel 3.6. Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015 ....................................................................... 38 Tabel 3.7. Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk Menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2013-2015 .......................... 39
w
Tabel 3.8. Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun 2013-2015 ............................................................................................................................. 40
w
Tabel 3.9. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di Tahun 2015 ........................................................................................................................... 41
:// w
Tabel 3.10. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2013 ........................................................................................................................... 45
tp
Tabel 3.11. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2014 ........................................................................................................................... 51
ht
Tabel 3.12. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2015 ........................................................................................................................... 57 Tabel 3.13 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 ......................................................................................................................................... 67 Tabel 3.14 Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kejahatan, Tahun 2008, 2011, dan 2014 ......................................................................................................................................... 68 Tabel 3.15. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014................................................................................................................ 69 Tabel 3.16. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014................................................................................................................ 70
vi
Statistik Kriminal 2016
DAFTAR ISI
Tabel 3.17. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................................................................ 71 Tabel 3.18. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian dengan Kekerasan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................. 72 Tabel 3.19. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................................................................ 73 Tabel 3.20. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penipuan/Penggelapan dengan Kekerasan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 .......................................................... 74
.id
Tabel 3.21. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran dengan Sengaja Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................. 75
.b ps .
go
Tabel 3.22. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perdagangan Orang Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ................................................................................................. 76 Tabel 3.23. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 .......................................................... 77
:// w
w
w
Tabel 3.24. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Perjudian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ......................................................................................................................................... 78
tp
Tabel 3.25. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014................................................................................................................ 79
ht
Tabel 3.26. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014................................................................................................................ 80 Tabel 3.27. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................................................................ 81 Tabel 3.28. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian dengan Kekerasan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................. 82 Tabel 3.29. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................................................................ 83 Tabel 3.30. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penipuan/Penggelapan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ................................................................................................. 84
Statistik Kriminal 2016
vii
DAFTAR ISI
Tabel 3.31. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran dengan Sengaja Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ............................................................................. 85 Tabel 3.32. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perdagangan Orang Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ................................................................................................. 86 Tabel 3.33. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 .......................................................... 87
.id
Tabel 3.34. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Perjudian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, 2014 ......................................................................................................................................... 88 IV. KORBAN KEJAHATAN
go
Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013-2014 ................................................................................. 98
.b ps .
Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015.............................................................................................. 99
w
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2013-2015 .......................................................................................................................... 100
:// w
w
Tabel 4.4. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2013–2015 ............ 101 Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2013–2015 ..................................................................................10101
tp
Tabel 4.6. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2013–2015 ....................................................................................... 103
ht
Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun 2013–2015 ...................................................................... 104 Tabel 4.8. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur, Tahun 2013–2015 ..................................................................... 105 Tabel 4.9. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ............................. 106 Tabel 4.10.Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ............................. 107 Tabel 4.11.Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 ............................. 108 Tabel 4.12.Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 ............................. 109
viii
Statistik Kriminal 2016
DAFTAR ISI
Tabel 4.13.Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 ............................. 110 Tabel 4.14.Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 ............................. 111 Tabel 4.15.Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ................................................ 112 Tabel 4.16.Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ............................. 113 Tabel 4.17.Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 ................................................ 114 Tabel 4.18.Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 ............................. 115
.id
Tabel 4.19.Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 ................................................ 116
go
Tabel 4.20. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 ............................. 117
.b ps .
Tabel 4.21.Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2013–2015 ...................... 118
w
Tabel 4.22.Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ...................................................................................................... 119
:// w
w
Tabel 4.23.Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013......................................................................................11190
tp
Tabel 4.24.Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 .................................................................................................11201
ht
Tabel 4.25.Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014......................................................................................12121 Tabel 4.26.Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Mendapat Penanganan Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2015...............11223
V. KONFLIK MASSAL Tabel 5.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia Menurut Beberapa Karakteristik Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 ..................................................................................... 128 Tabel 5.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Konflik Massal Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014................................................................................................................. 129 Statistik Kriminal 2016
ix
DAFTAR ISI
Tabel 5.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Selama Setahun Terakhir, 2008 ..................... 130 Tabel 5.4. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2011 ...................................................................................................................................... 132 Tabel 5.5. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2014 ...................................................................................................................................... 134 Tabel 5.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Selama Setahun Terakhir, 2008 ..................... 136
.id
Tabel 5.7. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2011 ...................................................................................................................................... 138
go
Tabel 5.8. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2014 ...................................................................................................................................... 140
w
VI. UPAYA MENJAGA KEAMANAN
.b ps .
Tabel 5.9. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal dan Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 .................................................................. 142
:// w
w
Tabel 6.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang Dilakukan Warganya untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2008, 2011, dan 2014.............................................................................................................................. 147
tp
Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 ............................................................................. 148
ht
Tabel 6.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 ............................................................................. 149 Tabel 6.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2014 ............................................................................. 150 Tabel 6.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 ............................................................................. 151 Tabel 6.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 ............................................................................. 152 Tabel 6.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2014................................................................................................ 153 Tabel 6.8. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 ................................................................ 154
x
Statistik Kriminal 2016
DAFTAR ISI
Tabel 6.9. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membentuk Regu Keamanan Lingkungan Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 .................................................................................................... 155 Tabel 6.10.Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Menambah Anggota Hansip/Linmas Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014................................................................................................................. 156 Tabel 6.11.Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Memeriksa Setiap Warga Luar Desa yang Masuk (Pelaporan Tamu yang Menginap Lebih dari 24 Jam ke Aparat Lingkungan*) Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 .................................................................. 157 Tabel 6.12.Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pos Polisi dan Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat, Tahun 2014 ................................ 158
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
Tabel 6.12.Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pos Polisi dan Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat, Tahun 2014 ................................ 159
Statistik Kriminal 2016
xi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Jumlah Kejahatan (Crime Total) dan Tingkat Resiko Terkena Kejahatan (Crime Rate), Tahun 2012 - 2015 .................................................... 19 Gambar 3.2. Jumlah Kejahatan (Crime Total) yang dilaporkan dan Tingkat Resiko Terkena Kejahatan (Crime Rate), Menurut Polda, Tahun 2015..................................................................................................................................... 20 Gambar 3.3. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa dan Kejahatan Terhadap Fisik/Badan, Tahun 2011 - 2015 ...................................................... 24 Gambar 3.4. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang, Tahun 2011 - 2015 ..................................... 25
.id
Gambar 3.5. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan Kekerasan dan Tanpa Penggunaan Kekerasan, Tahun 2011 - 2015 ....................................................................................................... 25
.b ps .
go
Gambar 3.6. Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika dan Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan & Korupsi, Tahun 2011 - 2015 ...................................................................................................................... 26 Gambar 3.7. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa dan Kejahatan Terhadap Fisik/Badan Menurut Polda, Tahun 2015 .................................... 27
w
Gambar 3.8. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Menurut Polda, Tahun 2015 ................... 28
:// w
w
Gambar 3.9. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan Kekerasan dan Tanpa Penggunaan Kekerasan Menurut Polda, Tahun 2015 .................................................................................... 29
tp
Gambar 3.10. Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika dan Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan & Korupsi Menurut Polda, Tahun 2014 ........................................................................................................ 30
ht
Gambar 4.1. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2013–2015 ......................................................................................................... 91 Gambar 4.2. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2013–2015 ....................................................................................................................... 92 Gambar 4.3. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan berdasarkan Jenis Kelamin. Tahun 2013–2015............................................... 92 Gambar 4.4. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan berdasarkan Kelompok Umur. Tahun 2013–2015 ......................................... 93
xii
Statistik Kriminal 2016
BAB I PENDAHULUAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB I PENDAHULUAN
Statistik Kriminal 2016
1
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB I PENDAHULUAN
2
Statistik Kriminal 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kebutuhan fundamental setiap manusia terdiri dari kebutuhan biologis seperti makan, minum serta tidur, dan kebutuhan sosial, seperti status sosial, peranan sosial, aktualisasi diri dan rasa aman. Saat ini dapat dikatakan bahwa rasa aman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan manusia (Maslow, 1943), rasa aman berada pada tingkatan yang kedua dibawah kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Hal ini
.id
menunjukkan bahwa rasa aman merupakan kebutuhan manusia yang penting. Rasa aman (security) merupakan salah satu hak asasi yang harus diperoleh
go
atau dinikmati setiap orang. Hal ini tertuang dalam UUD Republik Indonesia 1945
.b ps .
Pasal 28G ayat 1 yang menyebutkan: “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
w
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.
w
Seiring dengan itu, salah satu kewajiban pemerintah dan negara Indonesia
:// w
adalah memberikan rasa aman pada seluruh rakyatnya, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “………. Pemerintah dan
tp
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ………”. Kewajiban ini secara eksplisit juga tertuang dalam Pasal 30
ht
ayat (4), Amandemen Kedua UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta bertugas melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Rasa aman merupakan variabel yang sangat luas karena mencakup berbagai aspek dan dimensi, mulai dari dimensi politik, hukum, pertahanan, keamanan, sosial, dan ekonomi. Sejalan dengan itu, statistik dan indikator yang biasa digunakan untuk mengukur rasa aman masyarakat merupakan indikator negatif, misalnya jumlah angka kejahatan (crime total), jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk. Semakin tinggi
Statistik Kriminal 2016
3
BAB I PENDAHULUAN
angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman. Upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat merupakan
langkah
strategis
yang
turut
mempengaruhi
keberhasilan
pembangunan nasional. Terciptanya dan terpenuhinya rasa aman pada masyarakat akan membangun suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas termasuk aktifitas ekonomi. Kondisi ini pada skala makro akan menciptakan stabilitas nasional yang merupakan salah satu prasyarat bagi
.id
tercapainya pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan
go
makmur.
.b ps .
1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan publikasi Statistik Kriminal 2016 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan data statistik kriminal secara berkala dan berkesinambungan. Ketersediaan data ini sangat bermanfaat sebagai dasar dalam
w
penyusunan perencanaan pembangunan sektoral di bidang keamanan dan
w
ketertiban masyarakat serta perencanaan pembangunan nasional dalam rangka
:// w
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Secara umum, tujuan penyusunan publikasi ini adalah dalam rangka
tp
memperoleh gambaran secara makro mengenai situasi dan kondisi keamanan masyarakat terkini serta perkembangannya selama beberapa tahun terakhir.
ht
Secara khusus, penyusunan publikasi ini juga ditujukan untuk memperoleh gambaran secara lengkap mengenai karakteristik kejadian kejahatan dan fenomena perkelahian massal yang terjadi di wilayah Indonesia. 1.3. Ruang Lingkup Publikasi ini menyajikan gambaran kejadian kejahatan, pelaku kejahatan, dan korban kejahatan yang terjadi di Indonesia, baik pada level provinsi maupun level nasional. Khusus untuk data yang bersumber dari Mabes Polri disajikan menurut wilayah/daerah Kepolisian (Polda) dan nasional.
4
Statistik Kriminal 2016
BAB I PENDAHULUAN
Sesuai dengan ketersediaan data, untuk keseluruhan statistik dan indikator mengenai kejadian tindak kejahatan, pelaku kejahatan, dan korban kejahatan disajikan selama tiga tahun terakhir berturut-turut, yaitu Tahun 2013, 2014, dan 2015. Sedangkan, untuk keseluruhan statistik dan indikator mengenai kejadian perkelahian massal disajikan selama tiga periode terakhir, yaitu tahun 2008, 2011, dan 2014. 1.4. Sistematika Penyajian Publikasi ini secara keseluruhan disajikan dalam tujuh bagian (Bab) yang
.id
disusun secara sistematis. Bab I menjelaskan latar belakang dan tujuan penyusunan publikasi, sedangkan Bab II menjelaskan metodologi yang digunakan
go
dalam penyusunan publikasi ini, meliputi jenis dan sumber data, konsep/definisi, dan penjelasan mengenai statistik/indikator yang disajikan. Empat bab berikutnya
.b ps .
secara berturut-turut menyajikan gambaran umum dan perkembangan kejadian kejahatan (Bab III), korban kejahatan (Bab IV), kejadian dan karakteristik konflik
ht
tp
:// w
w
w
massal (Bab V), dan upaya masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah (Bab VI).
Statistik Kriminal 2016
5
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB I PENDAHULUAN
6
Statistik Kriminal 2016
BAB II METODOLOGI
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB II METODOLOGI
Statistik Kriminal 2016
7
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB II METODOLOGI
8
Statistik Kriminal 2016
BAB II METODOLOGI
2.1. Jenis dan Sumber Data Data seri yang digunakan dalam publikasi ini secara keseluruhan terdiri dari tiga jenis data yang masing-masing diperoleh dari sumber yang berbeda, yaitu: 1. Data karakteristik kejadian dan pelaku kejahatan yang bersumber dari publikasi
Laporan dan Evaluasi Situasi Kamtibmas yang diterbitkan oleh
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Tahun 2013, 2014, dan 2015. 2. Data korban kejahatan yang bersumber dari Susenas Tahun 2013, 2014, dan
.id
2015.
go
3. Data jumlah desa menurut kejadian kejahatan, kejadian konflik massal dan karakteristiknya, serta upaya dalam menjaga keamanan, bersumber dari sensus
.b ps .
desa yakni Podes (Potensi Desa)2008, Podes 2011, dan Podes 2014. 2.1.1. Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri
w
Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri merupakan laporan tahunan
w
Mabes Polri yang menyajikan gambaran mengenai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pada level nasional dan provinsi. Laporan yang disajikan
:// w
meliputi aspek kejahatan/kriminalitas dan bukan kejahatan. Data kriminalitas kerugian.
tp
yang disajikan meliputi karakteristik kejadian kejahatan, pelaku, dan jumlah
ht
Data kriminalitas ini hanya mencakup seluruh peristiwa atau kejadian kriminalitas yang dilaporkan oleh masyarakat, atau aksi kriminalitas yang pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian. Mengingat masih tingginya keengganan masyarakat untuk melapor, diduga data yang dihasilkan cenderung ”under-estimate”. Artinya, kejadian kriminalitas yang sesungguhnya diduga lebih besar dari yang dilaporkan. Dengan kata lain, angka gelap (dark number) kejahatan masih relatif besar. 2.1.2. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2013, 2014, dan 2015 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan survei yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala setiap tahun. Data Statistik Kriminal 2016
9
BAB II METODOLOGI
Susenas mencakup dua kelompok data, yaitu Kor dan Modul. Data Kor mencakup data pokok dari beberapa aspek kesejahteraan rakyat, termasuk kriminalitas. Data kriminalitas yang dikumpulkan adalah data jumlah dan karakteristik rumah tangga/individu yang menjadi korban kejahatan. Jumlah sampel Kor Susenas adalah sebanyak 250.000 rumah tangga, sehingga bisa dilakukan estimasi hingga level kabupaten/kota. Data yang dikumpulkan dalam Modul Susenas hanya terfokus pada salah satu aspek kesejahteraan rakyat. Namun demikian, cakupannya lebih lengkap dan lebih rinci dibandingkan dengan data serupa yang dicakup dalam Kor. Modul
.id
Susenas umumnya diberi nama sesuai dengan aspek yang menjadi fokusnya, misalnya Modul Kesehatan, Modul Pendidikan, dan sebagainya. Data Modul
go
Susenas dikumpulkan setiap tahun dan untuk modul yang sama akan berulang
.b ps .
setiap tiga tahun sekali. Jumlah sampel Modul Susenas adalah sebanyak 65.000 rumah tangga, sehingga hanya dimungkinkan untuk menghasilkan estimasi hingga wilayah provinsi.
w
Sejak pertama kali kegiatan Susenas diselenggarakan, yaitu pada tahun secara
lengkap
dan
rinci
dengan
pendekatan
korban
rumah
:// w
kriminal
w
1963, Susenas telah memiliki modul kriminalitas. Modul ini mencakup data-data tangga/individu. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi data jenis dan
tp
frekuensi kejahatan, pelaku kejahatan, akibat yang ditimbulkan secara fisik maupun psikis, kerugian yang diderita. Namun, karena beberapa hal, modul
ht
kriminalitas sejak tahun 1995 tidak dilakukan lagi. Pada 2015, demi penyempurnaan alat ukur dan agar survei korban bisa semakin akurat dalam menangkap pengalaman individu, dilakukan perubahan instrumen dalam instrumen koor Susenas. Sebelumnya hanya terdapat empat jenis kejahatan yang terdapat di Susenas koor yakni pencurian, pencurian dengan kekerasan, penipuan, dan lainnya. Sementara pada 2015, BPS melakukan perluasan cakupan instrumen menjadi lima jenis kejahatan yakni pencurian, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, pelecehan seksual, dan lainnya. Perubahan ini menjadikan data Susenas bisa menangkap lebih banyak pengalaman korban kejahatan. Namun, implikasinya pengguna data tidak bisa serta merta melakukan perbandingan antara data hasil Susenas 2015 dengan data tahun-tahun sebelumnya, khususnya pada jumlah kejahatan berdasarkan jenisnya.
10
Statistik Kriminal 2016
BAB II METODOLOGI
2.1.3. Statistik Podes (Potensi Desa) 2008, Podes 2011, dan Podes 2014. Data Statistik Potensi Desa (Podes) merupakan satu-satunya data kewilayahan yang dikumpulkan BPS. Pendataan Podes dilakukan di seluruh desa/kelurahan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk desa persiapan, desa definitif, Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT), Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan Satuan Pemukiman Masyarakat Terasing (SPMT). Responden untuk pendataan Podes adalah Kepala Desa/Lurah atau aparat desa/kelurahan lainnya dan narasumber lainnya, seperti petugas kesehatan yang bertugas di desa/kelurahan (dokter puskesmas/bidan desa), guru/kepala sekolah,
.id
petugas penyuluh pertanian (PPL), dan petugas lapangan Keluarga Berencana
go
(PLKB).
Salah satu fungsi pendataan Podes adalah menyajikan data atau informasi
.b ps .
tentang desa/kelurahan untuk memenuhi keperluan perencanaan kegiatan sensus. Data atau informasi tersebut antara lain adalah tentang luas wilayah, jumlah RW, jumlah RT, dan satuan lingkungan setempat (SLS) yang merupakan bagian wilayah
w
desa/kelurahan beserta batas-batas wilayahnya, keadaan geografis, keadaan
w
topografis, jumlah dan struktur penduduk, dan struktur perekonomian. Sejalan
:// w
dengan fungsinya tersebut, pelaksanaan pendataan Podes biasanya dilakukan menjelang penyelenggaraan suatu sensus.
tp
Data yang dikumpulkan dalam Podes juga mencakup data tentang jenis
ht
dan jumlah fasilitas umum yang ada di desa/kelurahan, baik fasilitas sosial seperti posyandu, puskesmas, sekolah, mesjid, gereja, dan tempat ibadat lainnya, maupun fasilitas ekonomi seperti pasar, pertokoan, super market, KUD, sarana transportasi, Bank, dan lembaga keuangan/perkreditan lainnya. Pendataan Podes juga mencakup pengumpulan data tentang jenis dan jumlah kejadian-kejadian penting yang sedang atau pernah terjadi di desa, seperti jenis dan jumlah bencana alam, wabah penyakit, kejadian kejahatan, dan konflik massal, baik antar warga desa maupun antar desa.
Statistik Kriminal 2016
11
BAB II METODOLOGI
2.2. Konsep dan Definisi Sesuai dengan jenis data yang digunakan dalam penyusunan publikasi ini serta jenis sumber data yang menghasilkan data tersebut, konsep dan definisi serta terminologi dari berbagai variabel atau karakteristik yang digunakan dalam publikasi ini juga merujuk pada konsep dan definisi serta terminologi yang digunakan oleh sumber data yang bersangkutan. Sejalan dengan itu, penjelasan mengenai konsep dan definisi pada bagian ini akan diuraikan sesuai dengan urutan sumber data. Konsep-Konsep
Kriminalitas
dalam
Laporan
Kriminalitas Polri 1.
Data
go
A. Peristiwa Kejahatan (Kriminalitas)/Pelanggaran
Evaluasi
.id
2.2.1.
Tindak kejahatan/kriminalitas atau pelanggaran merupakan perbuatan
.b ps .
seseorang yang dapat diancam hukuman berdasarkan KUHP atau UndangUndang serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia. 2.
Peristiwa yang dilaporkan ialah setiap peristiwa yang dilaporkan masyarakat
w
pada Polri, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap tangan oleh
w
kepolisian. Laporan masyarakat ini akan dicatat dan ditindak-lanjuti oleh Polri Peristiwa yang diselesaikan oleh kepolisian, adalah :
Peristiwa yang berkas perkaranya sudah siap atau telah diserahkan
tp
3.
:// w
jika dikategorikan memiliki cukup bukti.
kepada jaksa.
Dalam hal delik aduan, pengaduannya dicabut dalam tenggang waktu yang
ht
telah ditentukan Menurut undang-undang.
Peristiwa yang telah diselesaikan oleh kepolisian berdasarkan azas Plichmatigheid.
Peristiwa yang tidak termasuk kompetensi Kepolisian.
Peristiwa yang tersangkanya meninggal dunia.
Peristiwa yang telah kadaluwarsa.
B. Pelaku Kejahatan Pelaku kejahatan adalah: 12
Orang yang melakukan kejahatan. Statistik Kriminal 2016
BAB II METODOLOGI
Orang yang turut melakukan kejahatan.
Orang yang menyuruh melakukan kejahatan.
Orang yang membujuk orang lain untuk melakukan kejahatan.
Orang yang membantu untuk melakukan kejahatan.
C. Tahanan Tahanan adalah tersangka pelaku tindak kejahatan/pelanggaran yang ditahan oleh pihak kepolisian sebelum diteruskan kepada Kejaksaan atau masih dalam proses pengusutan lebih lanjut. Lamanya ditahan kurang dari 20 hari.
.id
D. Kerugian
Kerugian adalah hilang, rusak, atau musnahnya harta benda yang ditimbulkan
go
akibat dari suatu peristiwa kejahatan/pelanggaran dan tidak termasuk korban
.b ps .
jiwa atau badan. E. Korban
w
Korban kejahatan adalah seseorang atau harta bendanya yang mengalami atau
:// w
w
terkena tindak kejahatan atau usaha /percobaan tindak kejahatan
A. Kejahatan
tp
2.2.2. Konsep-Konsep Kejahatan dalam Susenas dan Podes
ht
Konsep dan definisi kejahatan yang digunakan dalam Susenas dan Podes pada dasarnya merujuk pada konsep kejahatan yang digunakan oleh Polri maupun KUHP. Namun, karena konsep ini ditanyakan pada responden yang umumnya awam tentang hukum, pengertian tentang konsep kejahatan ini lebih didasarkan pada pengakuan, pemahaman, dan persepsi responden tanpa melihat lagi aspek hukumnya. Sejalan dengan itu, jenis-jenis tindak kejahatan yang dicakup Susenas atau Podes lebih terfokus pada jenis kejahatan yang dikenal masyarakat, misalnya perampokan untuk menggantikan konsep pencurian dengan kekerasan yang biasa digunakan Polri. B. Korban Kejahatan
Statistik Kriminal 2016
13
BAB II METODOLOGI
Konsep korban kejahatan dalam Susenas adalah korban/sasaran dari tindak kejahatan yang terjadi dalam rentang waktu selama setahun yang lalu. Korban kejahatan dalam Susenas dikelompokkan menjadi dua klasifikasi, yaitu rumah tangga dan individu. Penentuan kriteria korban kejahatan ini hanya berdasarkan pada pengakuan responden tanpa melihat lagi aspek hukumnya. Rumah tangga korban kejahatan adalah rumah tangga yang selama setahun lalu pernah mengalami kejadian atau usaha/percobaan tindak kejahatan yang sasarannya adalah harta atau kekayaan milik rumah tangga, misalnya pencurian
televisi
milik
rumah
tangga,
pencurian
ternak,
termasuk
go
Klasifikasi korban kejahatan Menurut umur :
.id
pembunuhan terhadap salah satu anggota rumah tangga.
Anak-anak adalah orang yang berumur kurang dari 18 tahun.
Dewasa adalah orang yang berumur 18 tahun dan lebih.
.b ps .
C. Konflik Massal
w
Konsep konflik massal yang digunakan dalam Podes merujuk pada konflik fisik
w
berupa perkelahian massal yang terjadi dalam satu wilayah desa/kelurahan
:// w
yang meliputi:
Perkelahian antar kelompok warga adalah perkelahian antara kelompok
tp
warga dengan kelompok warga yang lain dalam satu desa/kelurahan/nagari.
ht
Perkelahian warga antar desa/kelurahan adalah perkelahian antara warga desa /kelurahan/ nagari dengan warga desa/kelurahan/nagari lainnya. Perkelahian warga dengan aparat keamanan adalah perkelahian antara warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat keamanan. Perkelahian warga dengan aparat pemerintah adalah perkelahian antara warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat pemerintah. Perkelahian antar pelajar/mahasiswa adalah perkelahian antar pelajar suatu sekolah dengan pelajar sekolah lain. Perkelahian antar suku/etnis adalah perkelahian antar suku/etnis yang terjadi di desa/ kelurahan/nagari. 14
Statistik Kriminal 2016
BAB II METODOLOGI
Lainnya: perkelahian antar warga dengan pelajar/mahasiswa, perkelahian antar agama, perkelahian antar aparat keamanan, dan sebagainya. 2.3. Penjelasan Teknis 1. Angka Indeks Kejahatan ( It ) Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun to dimana : It =
x 100
to = tahun dasar t = tahun t 2. Angka Kejahatan per 100.000 Penduduk (crime rate) x 100.000
.id
Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t Jumlah penduduk
go
=
3. Skala Waktu Kejahatan Tahun t (crime clock)
.b ps .
365 x 24 x 60 x 60 Jumlah peristiwa kejahatan tahun t
=
x ( detik )
w
Jumlah peristiwa kejahatan yang diselesaikan Jumlah peristiwa kejahatan yang dilaporkan
x 100 ( % )
ht
tp
:// w
=
w
4. Persentase Penyelesaian Peristiwa Kejahatan (crime clearence)
Statistik Kriminal 2016
15
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB II METODOLOGI
16
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Statistik Kriminal 2016
17
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
18
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Angka Kejahatan Secara Umum (Nasional) Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kejahatan adalah angka jumlah kejahatan (crime total), jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate), dan selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock). Meski demikian perlu kehatian-hatian dalam memaknai angka kejahatan secara umum karena merupakan aritmetika sederhana yang menggabung semua jenis
kejahatan
dalam
perhitungan
tanpa
mempertimbangkan
tingkat
jumlah
kejadian
kejahatan
atau
tindak
kriminalitas di Indonesia berfluktuasi. Seperti
.b ps .
yang disajikan pada Gambar 3.1, data di Biro
Pada 2015 dari setiap 100.000 orang, 140 diantaranya berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate)
go
Selama periode Tahun 2013–2015,
.id
keseriusannya (Savitz, 1978).
Pembinaan dan Operasional, Mabes Polri
memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan
w
(crime total) pada tahun 2013 sebanyak 342.084 kasus, menurun menjadi
w
sebanyak 325.317 kasus pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015
:// w
menjadi 352.936 kasus. Sementara itu, jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 140 orang
tp
pada tahun 2013, 131 orang pada tahun 2014, dan 140 orang pada tahun 2015.
ht
Gambar 3.1. Jumlah Kejahatan (Crime Total) dan Tingkat Resiko Terkena Kejahatan (Crime Rate), Tahun 2013 - 2015
Crime Total (Indonesia)
342.084 325.317
2013
2014
Statistik Kriminal 2016
352.936
2015
Crime Rate (Indonesia) 140
2013
131
2014
140
2015
19
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Indikator-indikator kriminalitas lainnya selama periode 2013-2015 juga menunjukkan pola perkembangan yang serupa. Selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock) sebesar 00.01'32'' (1 menit 32 detik) pada tahun 2013 dan tetap 00.01'36'' (1 menit 36 detik) pada tahun 2014. Kemudian intervalnya membesar menjadi sebesar 00.01'29'' (1 menit 29 detik) pada tahun 2015. Interval waktu yang semakin panjang menunjukkan intensitas kejadian tindak kejahatan yang semakin menurun, dan sebaliknya.
Angka Kejahatan Secara Umum ( Provinsi/Polda)
Metro Jaya Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Selatan Sumatera Barat Sulawesi Selatan Jawa Tengah Jambi DI Yogyakarta Riau Lampung Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Aceh Sulawesi Utara Papua Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Bali Banten Kepulauan Riau Bengkulu Sulawesi Tenggara Gorontalo Kalimantan Tengah Kep. Bangka Belitung Maluku Papua Barat Maluku Utara
Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sumatera Barat Jambi Gorontalo DI Yogyakarta Sumatera Selatan Sumatera Utara Kepulauan Riau Bengkulu Papua Kalimantan Timur Metro Jaya Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan Aceh Papua Barat Riau Sulawesi Tenggara Kalimantan Barat Kep. Bangka Belitung Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Bali Lampung Maluku Kalimantan Tengah Banten Jawa Timur Jawa Barat Maluku Utara Jawa Tengah
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
44.461 35.437 35.248 27.805 20.575 16.277 16.088 15.958 10.564 9.692 9.595 9.218 8.988 8.764 8.048 7.837 7.194 6.809 6.709 6.669 6.015 5.032 5.002 4.892 4.463 3.655 3.372 2.681 1.875 1.843 Crime Total 1.356 814
go
.id
Gambar 3.2. Jumlah Kejahatan (Crime Total) yang dilaporkan dan Tingkat Resiko Terkena Kejahatan (Crime Rate), Menurut Polda, Tahun 2015
0
20.000 40.000
0
328 317 317 316 302 266 259 256 255 242 233 221 181 174 166 164 160 155 149 141 140 133 126 123 115 111 110 101 92 73 Crime Rate 71 48
100 200 300 400
Dari segi jumlah kejahatan untuk level provinsi/polda, selama tahun 2015 Polda Metro Jaya mencatat jumlah kejahatan terbanyak (44.461 kasus), disusul 20
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
oleh Polda Jawa Timur (35.437 kasus), dan Sumatera Utara (35.248 kasus). Sedangkan Polda Maluku, Papua Barat, dan Maluku Utara jumlah kejadian kejahatan berturut-turut sebanyak 1.843; 1.356; dan 814, merupakan tiga Polda dengan jumlah kejahatan paling sedikit (lihat Gambar 3.2). Perlu menjadi catatan bahwa jumlah kejahatan bisa sangat dipengaruhi dengan banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah. Hal ini terlihat dari Gambar 3.2 kejadian
(crime
total)
termasuk
kategori lima terbesar, tetapi dari sisi tingkat resiko terkena kejahatan (crime rate) termasuk kelompok lima terendah. Hal ini tentu karena
.b ps .
pengaruh jumlah penduduk. Terkait crime rate,
.id
jumlah
Pada 2015, Metro Jaya, Jawa Timur, dan Sumatera Utara merupakan Polda dengan jumlah kejadian kejahatan (crime total) terbanyak.
go
meskipun Jawa Barat dan Jawa Timur dari sisi
Polda Sulawesi Utara mencatat tingkat resiko terkena kejahatan tertinggi yakni 328 (setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 328 orang yang berisiko
w
terkena tindak kejahatan), disusul oleh Polda Sulawesi Tengah (317) dan Sumatera
w
Barat (317).
:// w
Jika dibandingkan antara jumlah kejahatan (crime total) yang dilaporkan dan tingkat resiko terkena kejahatan (crime rate), maka Polda Sumatera Utara dan
tp
Sumatera Selatan yang termasuk konsisten tinggi. Artinya dari sisi frekuensi dan
ht
intensitas kejahatan pada wilayah tersebut sama-sama tinggi. Angka Kejahatan Berdasarkan Klasifikasi ( Nasional)
Jumlah kejahatan (crime total) dan tingkat resiko terkena kejahatan (crime rate) hanya menggambarkan peristiwa kejahatan secara umum. Angka kejahatan tersebut dapat lebih bermanfaat khususnya dalam menggambarkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan tingkat kerawanan suatu wilayah apabila dilihat secara lebih detail. Dalam publikasi ini, penyusun melakukan pengelompokan jenis kejahatan berdasarkan beberapa kriteria, yakni: 1.
Target dari kejadian kejahatan (orang, harta benda, ketertiban umum, Negara, dan sebagainya) (Muhammad Mustafa, 2010).
Statistik Kriminal 2016
21
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
2.
Tingkat keseriusan kejahatan (kejahatan terhadap nyawa, kejahatan terhadap fisik, kejahatan terhadap hak milik/barang, dan sebagainya).
3.
Bagaimana kejahatan tersebut dilakukan (kejahatan terhadap hak/milik dengan penggunaan kekerasan, kejahatan terhadap hak milik/barang tanpa kekerasan, dan sebagainya) Hal ini secara umum sejalan dengan
pengelompokan
yang
tertuang
dalam
Kitab Jenis Kejahatan dapat dikelompokan berdasarkan tingkat keseriusan maupun targetnya (objek).
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Republik
.id
Indonesia dan The International Classification of Crime for Statistical Purposes (ICCS) yang digagas Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB),
go
Lembaga
.b ps .
yakni UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) (ICCS UNODC, 2015).
Klasifikasi Kejahatan
w
No
w
Berikut klasifikasi kejahatan yang terdapat di dalam publikasi ini : Jenis Kejahatan
Kejahatan terhadap Nyawa
Pembunuhan
2
Kejahatan terhadap Fisik/Badan
Penganiayaan Berat
4
tp
Kejahatan terhadap Kesusilaan
ht
3
:// w
1
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang
Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga Perkosaan Pencabulan Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
5
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
Pencurian dengan Kekerasan
dengan Penggunaan Kekerasan
Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
6
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
Pencurian Pencurian dengan pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor
22
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
7
Kejahatan Terkait Narkotika
Narkotika dan Psikotropika
8
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan
Penipuan/Perbuatan Curang
dan Korupsi
Penggelapan Korupsi
9
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban Umum
Selama periode lima tahun terakhir,
Tahun 2015, jumlah kejadian kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan/homicide) di Indonesia tertinggi dalam lima tahun terakhir
.id
jumlah kejadian kejahatan terhadap nyawa di
Indonesia
go
(pembunuhan/homicide)
cenderung meningkat. Seperti yang disajikan
.b ps .
pada Gambar 3.3, memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan terhadap nyawa pada
tahun 2010 hingga 2014 mengalami penurunan. Namun, pada tahun 2015
w
melonjak menjadi 1.491 kasus (tertinggi pada
w
kurun waktu lima tahun terakhir). (Catatan:
:// w
kejadian tidak mencerminkan jumlah korban karena pada satu kejadian bisa saja terjadi
ht
tp
lebih dari satu korban).
Pada 2011 – 2015, jumlah kejadian kejahatan terhadap kemerdekaan (misal penculikan) di Indonesia cenderung meningkat
Pada 2011 – 2015, jumlah kejadian kejahatan terhadap fisik (violence) di Indonesia cenderungan meningkat
Sementara
itu,
untuk
kejadian
kejahatan terhadap fisik/badan (kekerasan/ violence) berfluktuasi
selama
periode
dengan
2011–2015 kecenderungan
meningkat. Berdasarkan Gambar 3.3 pada 2013 terjadi 44.990 kasus, pada tahun 2014
meningkat menjadi 46.366 kasus, dan meningkat kembali menjadi 47.128 kasus pada 2015.
Statistik Kriminal 2016
23
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Gambar 3.3. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa dan Kejahatan Terhadap Fisik/Badan, Tahun 2011 - 2015 Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa (Indonesia)
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Fisik/Badan (Indonesia)
Crime Rate (Indonesia) 1.467 1.456
1.491
1.386
45.567
1.277
.id
2011 2012 2013 2014 2015
40.343 44.990 46.366
2015
.b ps .
go
2011 2012 2013 2014
47.128
Jumlah kejadian kejahatan terhadap kesusilaan (perkosaan dan pencabulan) di
w
Indonesia selama 2011-2015 berfluktuasi.
w
Seperti yang disajikan pada Gambar 3.4,
:// w
memperlihatkan pada tahun 2013 tercatat
Jumlah kejadian kejahatan terhadap kesusilaan di Indonesia selama lima tahun terakhir tertinggi pada 2014
sebanyak 4.850 kasus, meningkat menjadi
ht
kasus.
tp
5.499 kasus pada tahun 2014, kemudian menurun pada tahun 2015 menjadi 5.051
Kemudian, untuk kejadian kejahatan terhadap kemerdekaan orang (termasuk didalamnya penculikan) selama periode 2011–2015 cenderung meningkat. Berdasarkan Gambar 3.4 pada 2013 terjadi 1.775 kasus, meningkat menjadi 1.954 kasus pada 2014, dan meningkat kembali menjadi 2.212 kasus pada 2015.
24
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Gambar 3.4. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang, Tahun 2011 - 2015 Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan (Indonesia)
5.242
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang (Indonesia)
5.499
5.102 5.051
4.850
1.316 1.693 1.775 1.954 2.212
2011 2012 2013 2014 2015
2015
go
.id
2011 2012 2013 2014
Selama periode tahun 2011–2015, jumlah kejadian kejahatan terhadap
.b ps .
hak/milik dengan penggunaan kekerasan (pencurian dengan kekerasan, termasuk dengan senjata tajam/senjata api - property crime with violence) di Indonesia berfluktuasi. Seperti yang disajikan pada Gambar 3.5, memperlihatkan jumlah
w
kejadian kejahatan terhadap nyawa pada tahun
w
2013 sebanyak 12.045 kasus, menurun menjadi
:// w
sebanyak 11.758 kasus pada tahun 2014, dan meningkat pada 2015 menjadi 11.856 kasus.
Terjadi 11.856 kasus pencurian kekerasan selama 2015 (Mabes Polri)
ht
tp
Gambar 3.5. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan Kekerasan dan Tanpa Penggunaan Kekerasan, Tahun 2011 - 2015 Jumlah Kejadian Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Kekerasan (Indonesia)
11.207
12.355 12.045
125.646
11.758 11.856
2011 2012 2013 2014
Statistik Kriminal 2016
Jumlah Kejadian Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang tanpa Kekerasan (Indonesia)
2015
122.777123.113 117.751 114.013
2011 2012 2013 2014
2015
25
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Sementara kejahatan penggunaan
itu,
terhadap
jumlah
kejadian
hak/milik
kekerasan
Pada 2015, Polri mencatat sekitar 114.013 kejadian Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang tanpa Kekerasan
tanpa
(property
crime
without violence) selama periode 2011–2015 cenderung menurun. Berdasarkan Gambar 3.5
pada
2011
terjadi
125.646
kasus,
menurun menjadi 123.113 kasus pada 2013, dan menurun kembali menjadi 114.013 kasus pada 2015. Berdasarkan Gambar 3.6, jumlah kejadian kejahatan terkait narkotika meningkat. jumlah kejadian kejahatan terkait narkotika (drugs) di Indonesia pada 2011 – 2015 berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat
.id
(drugs) di Indonesia pada 2010–2014 berfluktuasi dengan kecenderungan Gambar
tersebut
go
memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan
.b ps .
terkait narkotika tertinggi terjadi pada tahun 2105 sebesar 36.874 kasus dan terendah terjadi pada 2012 dengan jumlah
w
kasus sebanyak 16.589 kasus.
:// w
w
Gambar 3.6. Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika dan Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi, Tahun 2011 - 2015
ht
tp
Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika (Indonesia)
36.874
18.074 16.589 19.953 19.280
2011 2012 2013 2014 2015
26
Jumlah Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan & Korupsi (Indonesia)
49.806 48.044 49.626 48.608 54.115
2011 2012 2013 2014
2015
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Gambar 3.6 menunjukkan kejadian kejahatan terkait penipuan, penggelapan, dan korupsi yang tercatat
di
Polri
selama
periode
Terjadi 54.115 kasus terkait penipuan, penggelapan dan korupsi selama 2015 (Mabes Polri)
2011–2015
cenderung meningkat. Pada 2015 terjadi 54.115 kasus merupakan tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir meningkat hampir 5.000 kasus sejak 2011.
Gambar 3.7. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa dan Kejahatan Terhadap Fisik/Badan Menurut Polda, Tahun 2015
go
161
Sumatera Utara Sulawesi Selatan 2) Sumatera Barat Metro Jaya 1) Sumatera Selatan Nusa Tenggara Timur Jawa Barat Aceh Sulawesi Tengah Papua Jawa Timur Jawa Tengah Gorontalo Riau Sulawesi Utara Kalimantan Timur Jambi Kepulauan Riau Sulawesi Tenggara Maluku Kalimantan Selatan Bali Banten Nusa Tenggara Barat DI Yogyakarta Bengkulu Lampung Papua Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Maluku Utara Bangka Belitung
3.346 2.968 2.734 2.680 2.325 2.075 2.062 2.017 1.667 1.529 1.390 1.386 1.369 1.168 1.167 889 760 684 622 580 523 423 412 380 366 306 276 262 209 164
ht
tp
:// w
w
w
118 104 102 95 80 75 74 62 59 58 49 49 48 44 43 40 29 29 27 23 19 18 17 15 14 12 11 9 4 2 1
.b ps .
Sumatera Selatan Sumatera Utara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan 2) Papua Nusa Tenggara Timur Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Timur Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Riau Jawa Tengah Nusa Tenggara Barat Kalimantan Timur Aceh Kalimantan Tengah Lampung Gorontalo Jambi Bengkulu Sumatera Barat Kepulauan Riau Bali Kalimantan Barat Maluku Bangka Belitung DI Yogyakarta Maluku Utara Banten Papua Barat
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Fisik/Badan, 2015
.id
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Nyawa, 2015
0
50
100 150 200
0
5.582 4.807
2.000 4.000 6.000
Dari Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa tiga provinsi terbesar dalam jumlah kejadian kejahatan terhadap nyawa adalah Sumatera Selatan (161 kejadian), Sumatera Utara (118 kejadian), dan Sulawesi Utara sebanyak 104 kejadian. Sedangkan provinsi dengan jumlah kejadian paling sedikit terdapat di Maluku Utara, Banten, dan Papua Barat dengan jumlah kejadian masing-masing sebanyak empat, dua dan satu kejadian. Statistik Kriminal 2016
27
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Dari Gambar 3.7 juga dapat dilihat bahwa jumlah kejadian kejahatan terhadap fisik/badan paling banyak terjadi di Sumatera Utara dengan 5.582 kejadian. Provinsi dengan jumlah kejadian terbanyak kedua adalah Sulawesi Selatan, yaitu sebanyak 4.807 kejadian. Sedangkan dua provinsi yang terdapat kejadian kejahatan terhadap fisik paling sedikit adalah provinsi Maluku Utara dan Kepulauan Bangka Belitung masing-masing sebanyak 209 dan 164 kejadian. Gambar 3.8. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Menurut Polda, Tahun 2015
Jawa Tengah 369 Papua 306 Sumatera Selatan 290 Jawa Timur 284 Jawa Barat 280 Banten 275 Sumatera Barat 264 Sumatera Utara 258 Kalimantan Barat 241 Maluku 235 Aceh 227 Nusa Tenggara Timur 215 Metro Jaya 1) 214 Papua Barat 167 Bangka Belitung 154 Nusa Tenggara Barat 148 DI Yogyakarta 133 Kalimantan Selatan 111 Jambi 108 Sulawesi Tengah 102 Sulawesi Tenggara 95 Kalimantan Tengah 72 Gorontalo 67 Maluku Utara 63 Sulawesi Utara 62 Sulawesi Selatan 2) 57 Bali 56 Kepulauan Riau 50 Lampung 47 Kalimantan Timur 46 Riau 43 Bengkulu 12
go
Sumatera Barat Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Utara Riau Jawa Barat Jawa Tengah Sumatera Selatan Jawa Timur Metro Jaya 1) Aceh Nusa Tenggara Timur Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Kepulauan Riau Sumatera Utara Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Papua Sulawesi Tenggara Gorontalo Jambi Lampung Banten Maluku Kalimantan Selatan Bengkulu Maluku Utara Bali Bangka Belitung Nusa Tenggara Barat DI Yogyakarta Papua Barat
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang, 2015
.id
Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Kesusilaan, 2015
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
193 164 136 131 127 105 75 64 64 57 56 51 48 46 45 23 23 21 20 20 18 17 16 13 11 8 6 4 4 0
0
100 200 300 400
0
281
365
100 200 300 400
Gambar 3.8 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 Provinsi Sumatera Barat merupakan provinsi dengan jumlah kejadian kejahatan terhadap kesusilaan terbanyak di Indonesia, yaitu sebanyak 369 kejadian. Di posisi kedua adalah Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu sebanyak 306 kejadian. Sedangkan provinsi dengan jumlah kejadian paling sedikit adalah Provinsi DI Yogyakarta dan Papua
28
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Barat. Jumlah kejadian di dua provinsi tersebut sama masing-masing 43 kejadian dan 12 kejadian. Gambar 3.8 juga menunjukkan jumlah kejadian kejahatan terhadap kemerdekaan orang di tahun 2015. Di gambar tersebut dapat dilihat bahwa di Jawa Tengah terdapat kejadian kejahatan sebanyak 365. Jumlah tersebut membuat Jawa Tengah menduduki peringkat pertama. Di posisi kedua terdapat Polda Papua, yaitu sebanyak 281 kejadian. Sedangkan Bengkulu merupakan provinsi di posisi terakhir karena di provinsi tersebut tidak tercatat kejadian kejahatan ini di tahun 2015.
go
.id
Gambar 3.9. Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan Kekerasan dan Tanpa Penggunaan Kekerasan Menurut Polda, Tahun 2015
ht
tp
:// w
w
926 885 841 765 549 520 503 448 387 299 254 239 215 196 194 168 154 148 133 121 110 80 63 49 45 27 26 5 2 0
1.913 1.591
0
1.000
Sumatera Utara Jawa Barat Metro Jaya 1) Sumatera Barat Sumatera Selatan Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Selatan 2) Jambi Riau Aceh Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Papua Lampung Kalimantan Barat Banten DI Yogyakarta Kepulauan Riau Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Bengkulu Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Bali Nusa Tenggara Barat Gorontalo Kalimantan Tengah Bangka Belitung Maluku Papua Barat Maluku Utara
13.780 9.984 8.870 8.353 6.674 6.300 6.124 6.075 4.572 3.747 3.728 3.537 3.407 2.999 2.829 2.631 2.272 2.220 2.097 1.696 1.608 1.592 1.383 1.248 1.243 1.169 1.089 909 706 537 509 125
w
Sumatera Selatan Sumatera Utara Jawa Barat Metro Jaya 1) Lampung Jawa Timur Sulawesi Selatan 2) Sumatera Barat Riau Jawa Tengah Jambi Bengkulu Kalimantan Timur Sulawesi Tengah DI Yogyakarta Papua Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Kalimantan Selatan Banten Sulawesi Tenggara Papua Barat Bali Aceh Nusa Tenggara Timur Bangka Belitung Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara Maluku
Jumlah Kejadian Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang tanpa Kekerasan, 2015
.b ps .
Jumlah Kejadian Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Kekerasan, 2015
2.000
0
5.000 10.000 15.000
Gambar 3.9 menunjukkan jumlah kejadian kejahatan terhadap hak milik/barang dengan kekerasan di tahun 2015. Provinsi dengan jumlah kejadian terbanyak adalah Provinsi Sumatera Selatan, yaitu sebanyak 1.193 kejadian. Di Statistik Kriminal 2016
29
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
posisi kedua terbanyak adalah Sumatera Utara dengan 1591 kejadian. Sedangkan dua provinsi dengan jumlah kejadian kejahatan paling sedikit adalah provinsi Maluku dan Maluku Utara. Di Maluku terdapat 2 kejadian kejahatan sedangkan di Maluku Utara tidak terdapat kejadian kejahatan ini. Gambar 3.9 juga menunjukkan jumlah kejadian kejahatan terhadap hak milik/barang tanpa kekerasan. Sumatera Utara menduduki peringkat pertama dengan 13.780 kejadian kejahatan. Di posisi kedua terdapat provinsi Jawa Barat dengan 9.984 kejadian. Sedangkan provinsi dengan jumlah kejadian dua paling sedikit adalah Provinsi Papua Barat dan Maluku Utara masing-masing sebanyak
.id
509 dan 125 kejadian.
Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika, 2015
0
Jumlah Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan & Korupsi, 2015
Metro Jaya 1) Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Selatan Jawa Tengah Sumatera Barat Jambi Sulawesi Selatan 2) DI Yogyakarta Sulawesi Tengah Lampung Riau Sulawesi Utara Kalimantan Timur Kalimantan Barat Aceh Banten Bengkulu Nusa Tenggara Timur Kepulauan Riau Sulawesi Tenggara Gorontalo Bali Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Papua Kalimantan Tengah Bangka Belitung Papua Barat Maluku Utara Maluku
6.099 5.023 4.933 2.939 2.798 2.742 2.083 2.066 1.977 1.456 1.414 1.267 1.227 1.022 963 911 790 744 710 667 666 659 546 452 420 372 254 170 154 58 46
w
ht
tp
:// w
1.899 1.729 1.443 1.350 1.294 1.257 1.059 981 977 974 948 872 466 420 379 371 291 263 249 234 214 203 158 140 46 24 21 11 9
8.021 5.860 4.711
w
Jawa Timur Metro Jaya 1) Sumatera Utara Kalimantan Selatan Jawa Barat Sumatera Selatan Jawa Tengah Riau Lampung Kalimantan Timur Bali Sulawesi Selatan 2) Sumatera Barat Aceh Sulawesi Utara DI Yogyakarta Kepulauan Riau Kalimantan Barat Jambi Kalimantan Tengah Bengkulu Sulawesi Tengah Banten Nusa Tenggara Barat Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Papua Maluku Utara Nusa Tenggara Timur Maluku Gorontalo Papua Barat
.b ps .
go
Gambar 3.10. Jumlah Kejadian Kejahatan Terkait Narkotika dan Kejadian Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Menurut Polda, Tahun 2015
4.000
8.000
0
4.000
8.487
8.000
Gambar 3.10 menunjukkan bahwa jumlah kejadian kejahatan terkait narkotika tahun 2015 paling banyak terdapat di Jawa Timur dengan jumlah 8.021
30
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
kejadian, kedua ada di Polda Metro Jaya. Sedangkan provinsi dengan jumlah kejadian terendah ada Provinsi Papua Barat dengan 9 kejadian. Selain jumlah kejadian kejahatan terkait narkotika, di Metro Jaya juga terdapat jumlah kejadian kejahatan terkait penipuan, penggelapan, dan korupsi terbanyak, yaitu sebanyak 8.487 kejadian. Di posisi kedua terbanyak terdapat Provinsi Jawa Timur sebanyak 6.099 kejadian. Sedangkan provinsi Maluku dan Maluku Utara adalah provinsi dengan jumlah kejadian kejahatan ini yang paling
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
sedikit, yaitu masing-masing sebanyak 58 dan 46 kejadian.
Statistik Kriminal 2016
31
go
.id
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
DATA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
32
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.1. Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis Indikator Tahun 2013-2015
Tahun
Jenis Indikator
(1)
2014
2015
(2)
(3)
(4)
325.317
352.936
341.159
go
.id
Jumlah Kejahatan (Crime Total)
2013
Jumlah Kejahatan yang
183.122
205.170
53,68
54,26
58,13
00.01'32''
00.01'36''
00.01’29”
140
131
140
w w
Persentase Penyelesaian
176.530
.b ps .
Diselesaikan (Crime Cleared)
tp
:// w
Kejahatan (Clearance Rate)
ht
Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock)
Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2016
33
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.2. Peringkat Polda Menurut Jumlah Kejahatan (Crime Total) dan Resiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate)
(2)
(3)
w
w
44.461 35.437 35.248 27.805 20.575 16.277 16.088 15.958 10.564 9.692 9.595 9.218 8.988 8.764 8.048 7.837 7.194 6.809 6.709 6.669 6.015 5.032 5.002 4.892 4.463 3.655 3.372 2.681 1.875 1.843 1.356 814 352.936
tp
:// w
Metro Jaya Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Selatan Sumatera Barat Sulawesi Selatan Jawa Tengah Jambi DI Yogyakarta Riau Lampung Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Aceh Sulawesi Utara Papua Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Bali Banten Kepulauan Riau Bengkulu Sulawesi Tenggara Gorontalo Kalimantan Tengah Kep. Bangka Belitung Maluku Papua Barat Maluku Utara INDONESIA
ht
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Polda
(1)
(2)
(3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Sulawesi Utara Sumatera Barat Sulawesi Tengah Jambi Gorontalo DI Yogyakarta Sumatera Selatan Sumatera Utara Kepulauan Riau Bengkulu Papua Kalimantan Timur Metro Jaya Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan Aceh Papua Barat Riau Sulawesi Tenggara Kalimantan Barat Kep. Bangka Belitung Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Bali Lampung Maluku Kalimantan Tengah Banten Jawa Timur Jawa Barat Maluku Utara Jawa Tengah INDONESIA
.id
(1)
No
go
Polda
Resiko Penduduk Terkena Kejahatan
.b ps .
No
Jumlah Kejahatan
328 317 317 316 302 266 259 256 255 242 233 221 181 174 166 164 160 155 149 141 140 133 126 123 115 111 110 101 92 73 71 48 140
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
34
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.3. Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015
(3)
7.569 35.728 14.955 9.644 7.643 22.708 3.847 7.755 1.796 4.633 44.298 27.058 15.993 7.135 14.102 5.741 5.072 7.242 6.496 8.019 2.865 5.982 9.095 6.163 7.804 14.925 5.284 3.377 2.394 1.124 8.870 2) 325.317
w
.b ps .
9.150 40.709 14.324 9.399 6.510 22.882 4.550 4.812 2.515 4.278 49.498 24.843 14.859 6.727 16.913 4.259 5.980 8.928 6.844 9.430 2.983 7.080 9.251 7.609 7.815 17.124 7.059 3.735 2.186 1.177 8.655 2) 342.084
w :// w
ht
tp
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
(2)
.id
2013
(1)
Tahun 2014
go
Kepolisian Daerah
2015 (4)
8.048 35.248 16.277 9.595 10.564 20.575 4.463 9.218 1.875 4.892 44.461 27.805 15.958 9.692 35.437 5.002 5.032 6.015 6.709 6.669 2.681 6.809 8.764 7.837 8.988 16.088 3.655 3.372 1.843 814 1.356 7.194 352.936
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua sebelum 2015 masih meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
35
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.4. Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015
w
2015
(3)
2.492 18.465 6.898 4.057 3.093 8.415 2.125 4.568 287 2.260 31.142 13.873 13.194 2.851 4.842 1.953 3.850 3.903 3.951 4.393 2.075 4.190 4.884 4.409 3.385 11.183 2.814 1.518 544 455 4.461 2) 176.530
.b ps .
3.126 18.708 6.593 4.282 2.707 7.805 2.385 564 433 2.231 35.605 10.633 12.938 1.902 8.051 2.367 4.015 4.896 3.749 4.906 1.797 4.708 5.253 5.119 3.631 11.019 4.610 1.628 744 391 4.231 2) 181.027
w :// w
ht
tp
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
(2)
(4)
.id
2013
(1)
Tahun 2014
go
Kepolisian Daerah
2.539 20.774 7.451 5.388 4.388 9.261 1.997 6.413 825 2.511 30.823 11.968 12.580 4.413 23.940 1.917 3.867 3.230 4.204 4.548 1.714 5.305 4.862 5.178 4.444 12.264 2.125 1.419 423 323 372 3.704 205.170
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua sebelum 2015 masih meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
36
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.5. Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) Menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2013-2015
(2)
(3)
(4)
32,14 45,96 46,03 45,56 41,58 34,11 52,42 11,72 17,22 52,15 71,93 42,80 87,07 28,27 47,60 55,58 67,14 54,84 54,78 52,03 60,24 66,50 56,78 67,28 46,46 64,35 65,31 43,59 34,03 33,22 48,89 2) 52,92
32,92 51,68 46,13 42,07 40,47 37,06 55,24 58,90 15,98 48,78 70,30 51,27 82,50 39,96 34,34 34,02 75,91 53,89 60,82 54,78 70,04 72,43 53,70 71,54 43,38 74,93 53,26 44,95 22,72 40,48 50,29 2) 54,26
31,55 58,94 45,78 56,15 41,54 45,01 44,75 69,57 44,00 51,33 69,33 43,04 78,83 45,53 67,56 38,32 76,85 53,70 62,66 68,20 63,93 77,91 55,48 66,07 49,44 76,23 58,14 42,08 22,95 39,68 27,43 51,49 58,13
ht
tp
w w
:// w
go
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.b ps .
(1)
.id
2013
Tahun 2014
Kepolisian Daerah
2015
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua sebelum 2015 masih meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
37
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.6. Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) Menurut Kepolisian Daerah Tahun 2013-2015
2013
Tahun 2014
(2)
(3)
(4)
00.57'26'' 00.12'54'' 00.36'41'' 00.55'55'' 01.20'44'' 00.22'58'' 01.55'30'' 01.49'13'' 03.28'59'' 02.02'51'' 00.10'37'' 00.21'09'' 00.35'22'' 01.18'07'' 00.31'04'' 02.03'24'' 01.27'53'' 00.58'52'' 01.16'47'' 00.55'44'' 02.56'11'' 01.14'14'' 00.56'48'' 01.09'04'' 01.07'15'' 00.30'41'' 01.14'27'' 02.20'43'' 04.00'26'' 07.26'33'' 01.00'43'' 2) 00.01'32''
01.09'26'' 00.14'42'' 00.35'08'' 00.54'30'' 01.08'46'' 00.23'08'' 02.16'37'' 01.07'46'' 04.52'39'' 01.53'26'' 00.11'51'' 00.19'25'' 00.32'51'' 01.13'39'' 00.37'16'' 01.31'33'' 01.43'37'' 01.12'34'' 01.20'54'' 01.05'32'' 03.03'27'' 01.27'51'' 00.57'47'' 01.25'16'' 01.07'21'' 00.35'12'' 01.39'28'' 02.35'38'' 03.39'32'' 07.47'36'' 00.59'15'' 2) 00.01'36''
01.05’18” 00.14’54” 00.32’17” 00.54’46” 00.49’45” 00.25’32” 01.57’46” 00.57’01” 04.40’19” 01.47’26” 00.11’49” 00.18’54” 00.32’56” 00.54'13'' 00.14'49'' 01.45'04'' 01.44'27'' 01.27'22'' 01.18'20'' 01.18'48'' 03.16'02'' 01.17'11'' 00.59'58'' 01.07'03'' 00.58'28'' 00.32'40'' 02.23'48'' 02.35'52'' 04.45'11'' 10.45'42'' 06.27'36'' 01.13'03'' 00.01'29''
ht
tp
w w
:// w
2015
.id
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.b ps .
(1)
go
Kepolisian Daerah
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua sebelum 2015 masih meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
38
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.7. Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk Menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2013-2015
ht
tp
(3)
(4)
181 308 289 159 201 297 258 62 194 232 213 66 46 191 45 87 148 195 141 212 131 188 285 224 286 182 304 344 135 108 219 2) 140
158 268 298 157 230 290 215 99 134 240 186 71 49 201 37 115 123 156 131 179 124 156 230 263 281 157 224 305 144 101 214 2) 131
.id
2015
(2)
w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
2013
.b ps .
(1)
Tahun 2014
go
Kepolisian Daerah
164 256 317 155 316 259 242 115 140 255 181 73 48 266 92 101 123 126 133 141 110 174 221 328 317 166 149 302 111 71 160 233 140
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua sebelum 2015 masih meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
39
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.8. Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun 2013-2015
Kelompok/Jenis Kejahatan
Tahun 2014
2013 (2)
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan Kejahatan terhadap Fisik/Badan Penganiayaan Berat Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga
(3)
2015 (4)
1.386
1.277
1.491
15.958 19.195 9.837
13.996 22.984 9.386
14.664 22.981 9.483
1.690 3.160
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
1.739 3.312
361 1.414
336 1.618
380 1.832
10.683
10.414
10.759
482
332
312
880
1.012
785
Kejahatan terhadap Hak Milik /Barang Pencurian Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
25.593 46.064 42.508 7.904 572 472
24.538 42.699 42.165 7.207 788 354
26.298 41.100 38.389 6.968 721 537
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
19.953
19.280
36.874
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang Penggelapan Korupsi
27.744 21.345 537
26.390 21.404 814
30.689 21.646 1.780
4.072
4.519
4.227
.b ps .
ht
tp
:// w
w
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
go
1.715 3.784
w
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
.id
(1)
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
40
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.9. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di Tahun 2015
Kelompok/Jenis Kejahatan
Januari (2)
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan Kejahatan terhadap Fisik/Badan Penganiayaan Berat Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga
(3)
Maret (4)
122
85
114
1.161 1.854 831
1.232 1.689 736
1.015 1.770 738
165 290
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
129 287
23 138
31 125
26 150
922
802
829
34
26
24
106
77
49
Kejahatan terhadap Hak Milik /Barang Pencurian Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
2.303 3.892 3.651 667 35 37
2.123 3.736 3.355 592 36 97
2.215 3.721 2.988 576 43 33
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
3.128
3.727
3.643
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang Penggelapan Korupsi
2.868 1.926 70
2.551 1.851 43
2.615 1.900 62
391
345
316
.b ps .
ht
tp
:// w
w
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
go
137 304
w
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
.id
(1)
Bulan (2015) Februari
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2016
41
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kelompok/Jenis Kejahatan
April
(1)
Bulan (2015) Mei
(2)
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan
(3)
Juni (4)
129
101
1.111 1.837 642
1.223 1.887 868
1.181 1.952 825
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
129 250
161 293
152 238
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
24 144
39 191
15 164
1.328
783
800
15
16
40
71
72
65
Kejahatan terhadap Hak Milik /Barang Pencurian Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
2.070 3.172 3.044 611 38 31
2.248 3.263 3.071 556 29 61
2.443 3.470 2.953 535 22 27
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
3.154
3.103
3.354
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang Penggelapan Korupsi
2.569 1.901 68
2.532 1.801 88
2.681 1.896 65
276
319
287
ht
tp
:// w
go
w
w
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
.b ps .
Kejahatan terhadap Fisik/Badan Penganiayaan Berat Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga
.id
90
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
42
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kelompok/Jenis Kejahatan
Juli
(1)
Bulan (2015) Agustus September
(2)
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan
(3)
(4)
123
123
1.150 2.113 810
1.281 2.247 849
1.331 2.132 798
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
119 245
140 311
151 280
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
24 133
32 142
26 174
854
975
961
22
31
35
77
46
65
Kejahatan terhadap Hak Milik /Barang Pencurian Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
2.130 3.250 3.168 626 68 28
2.195 3.336 3.121 574 72 34
2.022 3.545 3.378 638 146 24
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
2.275
2.691
3.353
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang Penggelapan Korupsi
2.282 1.581 64
2.763 1.889 70
2.846 1.980 53
375
412
360
ht
tp
:// w
go
w
w
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
.b ps .
Kejahatan terhadap Fisik/Badan Penganiayaan Berat Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga
.id
110
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2016
43
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kelompok/Jenis Kejahatan
Oktober
(1)
Bulan (2015) November Desember
(2)
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan
(3)
(4)
150
184
1.336 1.741 806
1.317 2.049 839
1.326 1.710 741
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
152 291
155 300
149 223
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
64 165
39 133
37 173
1.012 21
892 13
601 35
74
36
47
Kejahatan terhadap Hak Milik /Barang Pencurian Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Pengrusakan/Penghancuran Barang Pembakaran dengan Sengaja Penadahan
2.007 3.581 3.262 639 108 54
2.352 3.765 3.352 659 83 83
2.190 2.369 3.046 295 41 28
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
3.437
2.870
2.139
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang Penggelapan Korupsi
2.646 1.962 39
2.913 1.909 1.138
1.423 1.050 20
371
386
389
ht
tp
:// w
go
w
w
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam
.b ps .
Kejahatan terhadap Fisik/Badan Penganiayaan Berat Penganiayaan Ringan Kekerasan dalam Rumah Tangga
.id
160
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
44
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.10. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2013
Pembunuhan
:// w
tp
ht
(3)
375 3.786 766 379 249 1.418 313 152 167 20 2.278 750 480 62 429 243 26 87 815 89 57 316 410 449 96 451 24 311 141 259 560 15.958
(4)
.b ps .
w
50 120 26 23 15 145 24 22 14 13 80 82 49 10 27 11 16 20 73 26 30 70 34 39 12 99 32 6 12 2 204 1.386
Penganiayaan Penganiayaan Berat Ringan 1.088 3.491 1.761 661 410 425 20 23 479 480 907 92 175 309 67 308 606 2 220 213 516 152 1.663 2.037 931 428 381 16 1.334 19.195
go
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Kejahatan terhadap Fisik
.id
Kepolisian Daerah
Kejahatan terhadap Nyawa
KDRT (5)
421 330 405 280 154 645 131 68 188 1.121 558 458 97 294 109 284 475 436 298 48 102 213 421 354 511 453 202 120 57 604 9.837
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
45
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
(3)
78 284 59 73 29 109 29 70 8 19 50 97 54 16 58 7 12 38 79 52 29 32 27 61 52 84 50 22 29 20 63 1.690
188 259 99 86 35 87 144 196 35 38 161 72 14 206 111 92 8 181 337 175 236 149 127 37 23 64 3.160
w
:// w
tp
ht
(4)
38 58 14 19 2 41 13 1 6 36 30 5 4 9 2 5 8 9 2 2 1 22 4 5 2 3 18 2 361
.b ps .
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Pencabulan
(5)
.id
Perkosaan
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Kejahatan Mempekerjakan Anak Penculikan di Bawah Umur
go
Kepolisian Daerah
Kejahatan terhadap Kesusilaan
13 249 43 70 6 113 1 2 2 112 26 84 63 33 27 10 109 5 116 9 22 16 4 279 1.414
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
46
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
(3)
(4)
3 25 2 29 10 67 4 86 3 73 89 23 3 23 1 11 6 6 2 7 2 1 5 1
6 2 32 156 2 6 225 29 38 39 4 1 13 3 47 117 66 5 37 48 4 -
ht
tp
:// w
10.683
.b ps .
go
.id
(2)
157 1.183 386 455 268 1.675 190 628 52 146 1.024 1.133 495 159 392 79 60 318 68 301 51 190 235 36 118 381 125 19 2 357
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
w
Kepolisian Daerah
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian Pencurian dengan Pencurian dengan dengan Kekerasan (Senpi) Kekerasan (Sajam) Kekerasan
482
880
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
47
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10. Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
(3)
629 7.289 2.894 1.593 1.288 4.306 741 1.529 547 361 5.136 4.222 2.578 800 1.468 596 678 982 380 1.319 449 909 1.535 160 814 1.070 413 86 17 6 1.269
tp
ht
.b ps .
w
25.593
Pencurian Kendaraan Bermotor
Penadahan
(4)
(5)
1.719 7.089 2.741 1.051 887 2.998 511 36 192 656 5.232 5.129 1.816 627 1.564 719 617 200 1.111 402 893 1.486 441 594 2.464 494 120 120 2 597
47 18 12 35 2 13 11 3 2 122 31 3 16 21 32 5 30 1 13 9 10 5 4 13 7 4 3
42.508
472
go
(2)
1.242 2.448 1.079 760 368 1.028 250 255 729 1.769 1.124 1.101 606 702 146 581 542 782 1.549 217 581 643 901 1.305 2.140 771 730 326 94 824
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Pencurian dengan Pemberatan
w
(1)
Pencurian
.id
Kepolisian Daerah
46.064
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
48
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10. Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
Kejahatan terkait Narkotika
Kepolisian Daerah
Pengrusakan/ Penghancuran Barang
Pembakaran dengan Sengaja
Narkotika dan Psikotropika
(1)
(2)
(3)
(4)
ht
tp
7.904
934 2.668 299 843 216 1.209 179 1.663 94 244 5.400 887 683 143 548 93 320 151 6 199 234 1.159 824 214 608 71 1 18 8 37
572
19.953
go
.id
34 156 15 41 8 20 16 3 4 3 4 8 20 6 6 53 5 31 4 9 21 37 20 10 10 28
.b ps .
w
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
231 1.323 668 202 112 305 79 39 103 301 223 126 121 89 25 117 248 404 213 32 28 151 403 391 777 417 203 90 20 463
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
49
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
27.744
21.345
tp
ht
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum
(4)
(5)
6 325 251 368 34 1 359 384 75 109 30 10 5 849 2 8 14 26 7 14 27 303 865
537
4.072
.id
9 19 20 22 7 14 17 9 1 2 16 30 18 6 21 5 20 10 20 24 29 28 25 28 11 43 22 7 2 52
go
609 3.012 1.032 778 672 1.528 255 7 136 321 2.784 1.425 1.304 394 599 211 418 339 294 877 217 427 697 605 564 847 315 353 57 21 247
.b ps .
(3)
690 1.918 1.106 538 523 1.342 352 145 458 6.176 2.993 1.961 821 1.184 359 338 353 364 521 102 245 688 794 696 1.429 599 432 96 26 495
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
(2)
w
(1)
w
Kepolisian Daerah
Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/ Perbuatan Penggelapan Korupsi Curang
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
50
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.11. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2014
(3)
21 94 12 30 22 224 30 34 11 17 72 113 49 8 24 9 13 22 54 26 30 51 27 46 18 81 27 9 6 7 90
372 3.083 650 357 233 1.455 279 120 160 27 1.961 809 461 71 417 165 64 110 507 150 40 250 444 403 40 248 53 150 133 191 593
ht
tp
.b ps .
w
:// w
1.277
(4)
13.996
KDRT (5)
1.129 3.254 1.813 829 448 573 26 12 472 363 992 651 352 247 342 344 1.551 187 226 475 174 1.489 3.118 1.156 1.085 424 44 1.208
352 371 316 243 601 161 85 70 196 1.199 570 486 157 251 60 216 309 498 242 25 87 214 367 381 645 355 205 149 37 538
22.984
9.386
.id
(2)
Penganiayaan Ringan
go
Penganiayaan Berat
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Kejahatan terhadap Fisik
Pembunuhan
w
Kepolisian Daerah
Kejahatan terhadap Nyawa
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
51
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
133 306 7 87 58 356 31 109 127 238 363 50 126 86 26 178 136 83 196 287 211 220 104 124 43 37 62 3.784
:// w
tp
ht
(4)
53 37 4 10 2 32 1 11 6 34 37 16 3 13 3 2 3 6 1 3 11 7 20 1 1 9 1 9 336
(5)
.id
(3)
55 240 44 277 73 114 21 60 4 15 70 79 31 9 35 10 9 41 69 29 17 44 24 47 35 124 41 23 24 7 44 1.715
.b ps .
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Kejahatan Penculikan Mempekerjakan Anak di Bawah Umur
go
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
w
Kepolisian Daerah
9 135 65 5 11 91 1 7 12 141 328 58 86 102 25 15 17 97 6 1 7 13 24 60 23 279 1.618
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
52
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kepolisian Daerah
:// w
tp
ht
(3)
(4)
2 9 31 1 93 2 46 1 1 50 40 11 7 8 2 1 6 1 5 4 6 2 2 1 332
5 7 32 175 1 2 12 261 21 52 3 11 6 19 2 88 151 94 2 7 56 4 1 1.012
go .b ps .
w
154 1.198 430 390 233 1.944 171 443 45 250 944 1.136 285 206 223 191 62 278 87 227 69 132 212 32 207 442 71 10 9 333 10.414
.id
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
w
(1)
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian Pencurian dengan Pencurian dengan dengan Kekerasan (Senpi) Kekerasan (Sajam) Kekerasan
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
53
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11. Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
Kepolisian Daerah
Pencurian Kendaraan Bermotor
Penadahan
(2)
(3)
(4)
(5)
tp
ht
.id
1.425 6.078 3.115 1.378 1.165 2.670 361 25 123 853 4.190 5.563 2.057 585 1.264 1.375 500 236 1.115 343 768 1.432 316 929 2.293 553 129 139 76 1.109 42.165
go
498 6.613 3.061 1.632 1.540 4.599 614 1.249 366 271 3.712 4.666 2.360 719 979 1.326 521 873 284 1.048 426 673 1.402 103 714 928 231 29 16 31 1.215 42.699
.b ps .
w
1.159 2.277 1.340 800 537 801 213 110 160 760 1.575 1.051 1.041 576 597 206 459 484 969 1.254 171 348 747 619 1.470 2.078 847 635 368 126 760 24.538
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Pencurian dengan Pemberatan
w
(1)
Pencurian
18 40 2 19 1 11 8 2 2 4 77 36 32 1 26 10 4 4 1 7 4 17 7 2 4 5 2 1 7 354
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
54
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Pembakaran dengan Sengaja
(2)
(3)
(4)
tp
ht
go
.id
60 142 30 38 18 41 13 1 1 1 10 9 6 3 9 2 1 14 72 23 121 18 11 17 28 8 38 18 2 33 788
.b ps .
163 969 705 195 139 437 48 26 27 107 318 295 175 99 98 36 93 217 412 161 28 32 146 357 287 604 271 199 98 22 443 7.207
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
Pengrusakan/ Penghancuran Barang
Kejahatan terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
w
(1)
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
w
Kepolisian Daerah
688 2.732 305 934 270 1.207 136 1.669 80 282 4.712 830 567 106 499 135 369 171 5 231 274 1.091 908 4 206 713 55 5 24 39 33 19.280
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2016
55
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11. Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/ Penggelapan Korupsi Perbuatan Curang
ht
tp
(4)
(5)
56 28 10 23 8 14 19 5 20 99 78 67 11 19 28 13 9 11 56 22 21 26 31 15 47 20 4 3 2 49 814
6 2 312 1 252 281 19 42 3 312 473 170 92 142 26 7 3 944 15 15 1 5 60 357 979 4.519
.b ps .
489 2.823 1.075 907 750 1.555 274 375 110 368 2.610 1.524 1.494 392 542 256 335 274 281 751 233 365 706 450 513 901 284 373 79 48 267 21.404
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) INDONESIA
(3)
562 1.680 1.122 539 671 1.517 319 105 125 404 5.656 3.251 1.649 755 995 639 236 334 336 460 83 256 534 570 629 1.436 471 415 117 43 481 26.390
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum
.id
(2)
w
(1)
go
Kepolisian Daerah
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
56
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.12. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2015 Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan
(3)
(4)
217 2.953 498 242 479 1.558 221 124 93 192 1.848 837 444 76 703 91 4 103 807 42 46 323 499 866 73 201 9 133 90 176 105 611
1.418 2.629 2.523 826 438 526 30 94 9 497 93 897 677 200 524 367 353 1.461 178 196 421 249 1.594 3.555 613 1.064 459 146 944
.b ps . w
:// w
tp
ht
Penganiayaan Penganiayaan Berat Ringan
go
(2)
40 118 18 49 23 161 19 29 11 17 75 74 48 9 62 2 15 44 80 14 29 59 43 104 49 102 58 27 12 4 1 95
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
Kejahatan terhadap Fisik
.id
Kepolisian Daerah
KDRT (5)
440 325 318 250 650 129 148 62 200 1.027 591 408 136 440 65 223 320 412 220 52 103 248 254 395 1.051 138 193 135 33 55 462
1.491 14.664 22.981 9.483 INDONESIA Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Statistik Kriminal 2016
57
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.12.
174 302 14 153 44 40 41 131 180 178 234 24 167 60 39 177 130 112 13 189 253 181 211 52 82 43 43 4 41 3.312
:// w
tp
ht
(4)
38 24 3 3 4 48 6 2 7 56 33 6 7 37 2 3 12 9 8 4 16 21 13 2 3 10 1 2 380
(5)
.id
(3)
61 154 67 284 81 111 13 32 6 36 61 102 41 19 91 7 11 46 50 18 21 49 26 37 33 95 56 20 20 13 8 70 1.739
.b ps .
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Kejahatan terhadap Kemerdekaan Orang Kejahatan Penculikan Mempekerjakan Anak di Bawah Umur
go
Kejahatan terhadap Kesusilaan Perkosaan Pencabulan
w
Kepolisian Daerah
26 81 124 1 19 145 46 1 103 359 38 127 129 8 34 48 75 20 15 18 15 54 17 50 279 1.832
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
58
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.12.
Kepolisian Daerah
:// w
tp
ht
(3)
(4)
3 4 47 5 55 5 73 3 1 44 39 5 6 2 1 5 3 1 1 4 1 1 2 1 312
8 14 2 82 3 9 4 14 149 34 78 12 2 19 1 1 115 109 1 1 125 2 80
go .b ps .
w
38 1.587 506 454 382 1.776 291 759 20 133 692 853 365 215 747 117 43 163 44 190 38 132 141 24 237 422 110 3 2 79 196 10.759
.id
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
w
(1)
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian Pencurian dengan Pencurian dengan dengan Kekerasan (Senpi) Kekerasan (Sajam) Kekerasan
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Statistik Kriminal 2016
59
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.12. Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
Kepolisian Daerah
Pencurian dengan Pemberatan
Pencurian Kendaraan Bermotor
Penadahan
(2)
(3)
(4)
(5)
:// w
tp
ht
.id
1.661 4.934 2.977 1.046 1.406 1.723 417 276 144 915 3.169 5.063 2.053 569 1.273 988 400 247 821 345 569 1.481 202 1.091 2.489 289 154 93 22 35 1.537 38.389
go
188 5.709 3.118 1.641 2.188 3.895 781 2.142 327 245 3.547 3.125 2.860 704 3.707 1.006 406 472 216 702 304 597 969 72 698 686 202 30 8 10 230 315 41.100
.b ps .
w
1.732 2.004 1.531 765 752 668 314 280 208 815 1.823 1.444 1.041 821 901 219 378 525 808 974 148 375 832 625 1.279 2.306 474 678 399 83 193 903 26.298
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Pencurian
32 43 7 24 5 1 2 10 63 38 39 16 45 12 5 14 79 8 16 21 13 8 4 11 4 1 1 2 4 9 537
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
60
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.12.
Pengrusakan/ Penghancuran Barang
Pembakaran dengan Sengaja
Kejahatan terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
(2)
(3)
(4)
:// w
tp
ht
go
.id
54 78 19 30 21 63 3 3 9 2 12 8 20 3 30 2 17 44 32 77 20 26 11 25 43 5 26 22 16 721
.b ps .
61 1.012 701 241 205 320 76 126 18 110 256 306 111 107 344 47 52 141 302 94 19 26 86 465 440 540 274 200 14 8 47 219 6.968
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Kejahatan terhadap Hak Milik/Barang
w
Kepolisian Daerah
948 4.711 974 1.294 371 1.443 263 1.257 203 420 5.860 1.729 1.350 466 8.021 234 981 214 24 379 291 1.899 1.059 872 249 977 158 11 21 46 9 140 36.874
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Statistik Kriminal 2016
61
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.12. Kejahatan terkait Penipuan, Penggelapan, dan Korupsi Penipuan/ Penggelapan Korupsi Perbuatan Curang (3)
:// w
tp
ht
(4)
(5)
50 83 84 59 48 68 33 34 24 22 69 78 94 25 171 31 49 45 60 68 48 52 94 40 24 113 49 29 15 22 5 94 1.780
4 300 9 371 286 14 11 331 462 172 97 94 19 7 4 877 8 5 8 14 2 1 8 294 175 654 4.227
.b ps .
444 2059 1379 389 988 1381 355 722 78 351 5823 3608 1353 1404 4197 587 229 194 403 319 64 153 398 735 785 1229 399 350 21 16 91 185 30.689
w
417 2881 1279 819 1047 1490 356 658 68 294 2595 1247 1351 548 1731 172 268 181 247 576 142 247 530 452 647 724 218 280 10 20 58 93 21.646
Kejahatan terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum
.id
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
go
Kepolisian Daerah
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
62
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan Selain data kejadian kejahatan berdasarkan data Polri yang menggunakan pendekatan pelaku, kejadian kejahatan juga dapat dilihat berdasarkan ruang lingkup kewilayahan/regional (desa/kelurahan). Bagian ini akan melihat gambaran situasi dan perkembangan kejadian kejahatan yang dialami oleh masyarakat berdasarkan cakupan jumlah desa/kelurahan yang pernah mengalami kejadian kejahatan. Data ini diperoleh dari sensus desa (Statistik Potensi Desa) yang dilakukan oleh BPS tiap tiga tahun. Selama periode 2008 – 2014, seperti yang
go
pencurian merupakan kejahatan yang paling
Kejadian kejahatan pencurian merupakan kejahatan yang paling banyak terjadi pada desa/kelurahan di Indonesia
.id
disajikan pada Tabel 3.14, jenis kejadian kejahatan banyak terjadi pada desa/kelurahan di Indonesia,
.b ps .
jumlahnya mencapai lebih dari 36 - 45 persen dari seluruh desa. Terjadi peningkatan dari 2011 yang
sekitar 28.912 desa/kelurahan (36,78 persen) menjadi 33.729 desa/kelurahan
w
(41,05 persen) pada 2014. Selama tahun 2014 dari beberapa jenis kejahatan yang
w
diukur menunjukkan enam jenis kejahatan mengalami peningkatan yakni jenis
:// w
kejahatan pembunuhan, pencurian dengan kekerasan (perampokan), pencurian, penipuan/penggelapan,
pembakaran
dengan
sengaja,
tp
penyalahgunaan/pengedaran narkoba, dan perjudian.
ht
Kejadian kejahatan yang paling menonjol pada rata-rata provinsi selama periode 2008-2011 adalah kejahatan pembunuhan, pencurian, penganiayaan dan pencurian dengan kekerasan, dan penyalahgunaan/peredaran narkoba. Peristiwa kejahatan yang terjadi selama periode tahun 2008–2014 pada setiap provinsi secara umum mempunyai pola yang hampir serupa dengan pola secara nasional. Berdasarkan tabel 3.15 nampak bahwa dari sisi jumlah, lima provinsi
yang
jumlah
desa/kelurahannya
mengalami
kejadian
kejahatan
pembunuhan terbanyak berturut-turut Jawa Timur (163), Jawa Barat (142), Sumatera Selatan (140), Sumatera Utara (130), dan Papua (112). Namun, apabila dilihat dari persentasenya (perbandingan jumlah desa/kelurahan yang mengalami kejadian dibagi total jumlah desa/kelurahan di satu provinsi) maka Jakarta dan Statistik Kriminal 2016
63
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Sumatera Selatan merupakan provinsi yang persentasenya paling besar. Artinya wilayah
tersebut
mempunyai
peluang
desa/kelurahan
terjadi
kejahatan
pembunuhan paling tinggi. Untuk kejadian pencurian seperti yang disajikan pada Tabel 3.29, rentang persentase keseluruhan provinsi selama tahun 2008 berada pada kisaran 9,3–75,9 persen dari total desa/kelurahan di masing-masing provinsi. Rentang persentase kejadian tersebut pada tahun 2011 menurun menjadi sebesar 7,8–74,5 persen dan pada tahun 2014 meningkat menjadi sebesar 9,51–85,8 persen. Pada 2008, 2011, 2014
provinsi
yang
persentase
desa/kelurahan dengan kejadian pencurian paling tinggi berturut-turut adalah Jawa Barat (75,9
Pada 2014 lebih dari 80 persen desa/kelurahan di DKI Jakarta pernah mengalami kejadian pencurian.
go
persen), DKI Jakarta (74,5 persen), dan DKI
.id
dan
.b ps .
Jakarta (85,8 persen). Dengan kata lain, pada 2014
lebih dari 80 persen desa/kelurahan di DKI Jakarta pernah mengalami kejadian pencurian.
w
Perkembangan yang hampir serupa selama periode tahun 2008–2014 juga
w
terjadi untuk kejahatan penganiayaan. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.26,
:// w
rentang persentase kejadian kejahatan penganiayaan pada 34 provinsi berkisar 1,6–16,7 persen pada tahun 2008, menurun menjadi sebesar 1,5–14,9 persen pada
tp
tahun 2011 dan meningkat menjadi sebesar 1,3–24,7 persen pada tahun 2014.
ht
Pada 2008, 2011, dan 2014 provinsi yang persentase desa/kelurahan dengan kejadian penganiayaan paling tinggi berturut-turut adalah NTB (16,7 persen), Kepulauan Bangka Belitung (14,9 persen), dan DKI Jakarta (24,7 persen). Demikian pula halnya dengan kejadian kejahatan pencurian dengan kekerasan pada setiap provinsi selama periode tahun 2008–2014. Berdasarkan Tabel 3.26, rentang persentase kejadian kejahatan pencurian dengan kekerasan pada 34 provinsi berkisar 0–10,51 persen pada tahun 2008, menjadi sebesar 0,9– 13,1 persen pada tahun 2011, dan menjadi sebesar 0,4–27,3 persen pada tahun 2014. Pada 2011 dan 2014 provinsi yang persentase desa/kelurahan dengan kejadian penganiayaan paling tinggi adalah DKI Jakarta masing-masing sebesar 13,11 persen dan 24,7 persen.
64
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Dari keseluruhan jenis kejahatan yang terjadi selama periode tahun 2008– 2011 di berbagai wilayah di Indonesia, salah satu jenis peristiwa yang mendapat perhatian khusus adalah kejadian penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.33, kejadiannya telah merebak di sejumlah desa/kelurahan pada semua provinsi di Indonesia, seperti halnya kejadian kejahatan pencurian dan penganiayaan. Cakupan kejadian kejahatan narkoba pada hampir keseluruhan provinsi selama periode tahun 2011–2014 nampak meningkat di lebih dari 75 persen provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Pada 2008, 2011, dan
2014
provinsi
yang
persentase
desa/kelurahan
dengan
kejadian
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
masing sebesar 33,7; 22,7 persen, dan 47,2 persen.
.id
penyalahgunaan/ peredaran narkoba paling tinggi adalah DKI Jakarta masing-
Statistik Kriminal 2016
65
go
.id
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
DATA PODES (SENSUS POTENSI DESA)
66
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.13 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
2011
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
tp
INDONESIA
6.483 5.797 1.033 1.655 1.372 3.186 1.509 2.464 361 353 267 5.905 8.577 438 8.502 1.535 716 1.084 2.966 1.967 1.528 2.000 1.465
.id
6.424 5.767 924 1.604 1.303 3.079 1.351 2.339 344 326 267 5.871 8.574 438 8.505 1.504 712 913 2.803 1.791 1.448 1.974 1.417
go
:// w
w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
ht
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2008
.b ps .
(1)
Provinsi
w
No
1.494 1.686 2.946 2.028 584 536 906 1.036 1.205 3.311 75.410
1.693 1.815 2.982 2.121 731 638 1.024 1.079 1.439 3.924 78.609
6.512 6.104 1.145 1.835 1.551 3.237 1.532 2.632 381 415 267 5.962 8.578 438 8.502 1.551 716 1.141 3.270 2.109 1.569 2.008 1.026 479 1.836 1.986 3.030 2.272 736 648 1.088 1.196 1.567 4.871 82.190
Catatan: ¹ Desa pada tabel ini termasuk nagari, Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), dan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) yang masih dibina oleh kementerian terkait. Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014
Statistik Kriminal 2016
67
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.14 Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kejahatan, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Jumlah
Jenis Kejahatan
Persentase
2011
2014
2008
2011
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pembunuhan
1.847
1.585
1.739
2,45
2,02
2,12
Penganiayaan
5.081
4.171
4.047
6,74
5,31
4,92
Perkosaan
2.200
2.122
2.050
2,92
2,70
2,49
Pencurian dengan Kekerasan Pencurian
2.617
2.330
2.963
3,47
2,96
3,61
33.687
28.912
44,69
36,78
41,05
7.244
-
7,13
8,81
518
874
0,89
0,66
1,06
119
122
0,16
0,15
0,15
4.103
5.931
8,82
5,22
7,22
-
7.984
11.079
-
10,16
13,48
Perdagangan Orang
121
w
672
4.546
tp
:// w
Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba
go
5.603
Pembakaran
Perjudian*
.b ps .
-
33.739
w
Penipuan/Penggelapan*
.id
2008 (1)
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014
ht
* : Pada tahun 2008 tidak ditanyakan jenis kejahatan Penipuan/Penggelapan dan Perjudian.
68
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.15. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun Provinsi
2008
(4)
30 118 29 57 26 98 24 59 19 14 17 124 103 7 138 31 11 32 93 39 27 57 32 47 34 87 31 16 13 25 11 18 118 1.585
26 130 39 56 30 140 27 50 14 14 29 142 86 16 163 32 17 37 80 41 51 64 31 8 61 41 99 26 17 8 17 13 22 112 1.739
go
.id
(3)
30 148 42 65 36 122 30 75 15 17 16 161 98 14 182 38 14 35 80 21 44 72 44 43 30 113 36 8 17 21 10 21 149 1.847
w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
2014
(2)
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
2011
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
69
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.16. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011,dan 2014 Tahun 2008
2011
2014
(2)
(3)
(4)
97 267 79 58 49 169 59 116 54 16 22 452 321 57 439 100 47 131 239 56 59 95 52 201 100 261 118 73 22 64 26 41 231 4.171
.b ps .
w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
101 344 92 98 51 153 55 133 52 25 18 545 452 46 516 129 60 152 276 68 99 104 79 211 142 334 150 79 24 71 35 59 328 5.081
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
go
Provinsi
99 264 107 74 50 168 46 110 50 20 66 425 274 54 429 84 54 107 166 85 68 110 52 11 161 102 261 158 64 17 50 48 21 192 4.047
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
70
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.17. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2014
(2)
(3)
(4)
57 131 60 44 27 66 47 63 25 15 4 208 187 22 257 30 12 39 113 48 29 25 40 73 47 42 26 29 9 37 38 19 253 2.122
w
.b ps .
43 135 49 65 27 48 32 65 14 15 6 177 136 8 209 41 10 63 105 45 34 28 42 45 52 52 24 22 6 26 20 19 537 2.200
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
2011
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
2008
go
Provinsi
91 115 66 59 35 78 57 57 16 19 25 175 148 11 215 39 9 39 104 63 32 25 23 9 54 56 47 40 36 5 27 26 23 226 2.050
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
71
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.18. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian dengan Kekerasan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
2014
(2)
(3)
ht
tp
(4)
140 186 57 149 66 279 38 200 24 21 28 297 132 7 269 78 8 96 61 39 54 117 55 22 21 69 6 3 23 5 3 64 2.617
63 93 55 79 57 221 33 186 16 13 35 287 146 28 290 54 13 107 54 33 41 85 25 27 24 54 23 4 7 9 2 13 153 2.330
.b ps .
w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008
(1)
go
Provinsi
47 141 71 101 76 430 40 255 15 17 73 344 176 20 419 49 23 146 67 37 27 73 37 9 21 23 47 16 3 7 20 7 13 113 2.963
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
72
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.19. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun Provinsi
2008 (2)
ht
tp
INDONESIA
(3)
.id
1.101 1.713 420 726 534 1.473 599 1.402 174 115 199 4.157 3.628 275 3.767 978 200 641 612 517 374 820 348 554 407 1.110 361 114 150 148 176 113 1.006 28.912
w
.b ps .
1.886 2.022 472 845 588 1.755 540 1.405 179 135 185 4.453 4.382 261 4.297 1.107 275 620 767 645 491 939 458 659 512 1.160 478 178 142 209 216 112 1.314 33.687
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
go
(1)
2011
2014 (4)
1.744 2.116 574 942 661 1.939 635 1.621 203 133 229 4.390 4.064 283 4.122 1.079 202 782 724 648 409 889 354 62 676 578 1.206 489 179 171 225 297 149 964 33.739
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
73
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.20. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penipuan/Penggelapan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
2014
(2)
(3)
(4)
147 227 84 123 72 150 74 216 77 25 30 925 817 112 766 228 37 134 86 84 41 126 58
229 378 138 204 109 334 77 284 62 39 100 1.111 952 96 1.001 227 42 136 163 141 95 150 84 10 89 107 305 87 35 27 52 49 37 294 7.244
ht
tp
INDONESIA
-
w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.b ps .
(1)
.id
2008*
go
Provinsi
92 95 219 43 31 27 41 22 26 368 5.603
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 *: Pada 2008 tidak ditanyakan jenis kejadian kejahatan penipuan
74
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.21. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran dengan Sengaja Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2011
2014
(2)
(3)
(4)
31 22 7 38 15 32 10 15 3 6 5 48 21 57 3 5 6 139 9 16 10 10
16 53 24 17 9 22 12 9 8 4 6 26 20 27 5 2 12 56 14 3 13 8
48 53 18 78 26 30 15 11 6 10 10 54 39 5 68 13 7 14 98 23 34 18 11 10 17 21 32 9 5 6 9 7 8 61 874
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008
go
Provinsi
12 5 23 9 2 4 24 9 7 69 672
11 15 20 2 3 2 7 5 5 82 518
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
75
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.22. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perdagangan Orang Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
2014
(2)
(3)
ht
tp
(4)
1 7 0 6 0 1 1 2 2 4 0 33 12 1 16 1 0 2 7 3 0 1 3 8 0 1 0 0 0 1 0 0 6 119
2 11 0 2 0 5 2 1 2 2 2 25 11 0 11 2 1 2 14 7 3 0 0 1 6 1 4 1 1 0 1 0 0 2 122
INDONESIA
w
.b ps .
2 9 3 5 1 3 0 3 0 3 0 21 13 1 17 1 0 1 2 11 0 0 4 11 0 6 0 0 0 0 0 2 2 121
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.id
2008*
(1)
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012 76
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.23. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2008
2011
2014
(2)
(3)
(4)
.b ps . w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
593 623 149 206 110 272 24 126 27 29 90 655 187 38 509 211 27 52 9 55 37 189 110
465 543 172 170 67 220 39 124 40 24 74 507 246 59 545 126 19 50 13 60 38 191 88
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
go
Provinsi
5 44 97 8 12 2 13 17 2 18 4.546
9 54 84 8 11 8 16 12 2 19 4.103
508 1.033 168 315 167 409 74 186 58 27 126 558 263 37 639 155 34 93 18 61 81 312 148 32 25 144 128 25 21 20 15 21 8 22 5.931
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
77
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.24. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Perjudian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2011
2014
(2)
(3)
ht
tp
(4)
-
242 1.423 239 236 122 325 52 229 57 21 34 498 644 70 1.227 169 154 135 176 210 114 209 112 171 240 260 109 60 36 105 70 32 203 7.984
401 1.665 267 329 157 683 67 393 71 31 83 692 770 59 1.502 180 81 198 293 303 250 283 129 39 377 337 377 126 116 95 165 147 57 356 11.079
.b ps . w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008*
(1)
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Pada 2008 tidak ditanyakan jenis kejahatan perjudian * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
78
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.25. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
2014
(2)
(3)
(4)
ht
tp
0,47 2,57 4,55 4,05 2,76 3,96 2,22 3,21 4,36 5,21 5,99 2,74 1,14 3,20 2,14 2,53 1,97 3,83 2,85 1,17 3,04 3,65 3,11 2,88 1,78 3,84 1,78 1,37 3,17 2,32 0,97 1,74 4,54 2,45
0,46 2,04 2,81 3,44 1,90 3,08 1,59 2,39 5,26 3,97 6,37 2,10 1,20 1,60 1,62 2,02 1,54 2,95 3,14 1,98 1,77 2,85 2,18 2,78 1,87 2,92 1,46 2,19 2,04 2,44 1,02 1,25 3,01 2,02
0,40 2,13 3,41 3,05 1,93 4,32 1,76 1,90 3,67 3,37 10,86 2,38 1,00 3,65 1,92 2,06 2,37 3,24 2,45 1,94 3,25 3,19 3,02 1,67 3,32 2,06 3,27 1,14 2,31 1,23 1,56 1,09 1,40 2,30 2,12
.b ps . w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008
(1)
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
79
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.26. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2008
(3)
(4)
1,50 4,61 7,65 3,50 3,57 5,30 3,91 4,71 14,96 4,53 8,24 7,65 3,74 13,01 5,16 6,51 6,56 12,08 8,06 2,85 3,86 4,75 3,55 11,87 5,51 8,75 5,56 9,99 3,45 6,25 2,41 2,85 5,89 5,31
1,52 4,33 9,34 4,03 3,22 5,19 3,00 4,18 13,12 4,82 24,72 7,13 3,19 12,33 5,05 5,42 7,54 9,38 5,08 4,03 4,33 5,48 5,07 2,30 8,77 5,14 8,61 6,95 8,70 2,62 4,60 4,01 1,34 3,94 4,92
.id
(2)
w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
2014
1,57 5,96 9,96 6,11 3,91 4,97 4,07 5,69 15,12 7,67 6,74 9,28 5,27 10,50 6,07 8,58 8,43 16,65 9,85 3,80 6,84 5,27 5,58 14,12 8,42 11,34 7,40 13,53 4,48 7,84 3,38 4,90 10,00 6,74
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
2011
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
80
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.27. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2011
(2)
(3)
(4)
0,67 2,34 5,30 4,05 2,07 1,56 2,37 2,78 4,07 4,60 2,25 3,01 1,59 1,83 2,46 2,73 1,40 6,90 3,75 2,51 2,35 1,42 2,96 3,01 3,08 1,77 1,18 3,77 1,12 2,87 1,93 1,58 16,38 2,92
0,88 2,26 5,81 2,66 1,97 2,07 3,11 2,56 6,93 4,25 1,50 3,52 2,18 5,02 3,02 1,95 1,68 3,60 3,81 2,44 1,90 1,25 2,73 4,31 2,59 1,41 1,23 3,97 1,41 3,61 3,52 1,32 6,45 2,70
1,40 1,88 5,76 3,22 2,26 2,41 3,72 2,17 4,20 4,58 9,36 2,94 1,73 2,51 2,53 2,51 1,26 3,42 3,18 2,99 2,04 1,25 2,24 1,88 2,94 2,82 1,55 1,76 4,89 0,77 2,48 2,17 1,47 4,64 2,49
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008
go
Provinsi
2014
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
81
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.28. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian dengan Kekerasan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2011
2014
(2)
(3)
(4)
2,18 3,23 6,17 9,29 5,07 9,06 2,81 8,55 6,98 6,44 10,49 5,06 1,54 1,60 3,16 5,19 1,12 10,51 2,18 2,18 3,73 5,93 3,88 1,47 1,25 2,34 0,30 0,51 4,29 0 0,48 0,25 1,95 3,47
0,97 1,60 5,32 4,77 4,15 6,94 2,19 7,55 4,43 3,68 13,11 4,86 1,70 6,39 3,41 3,52 1,82 9,87 1,82 1,68 2,68 4,25 1,71 1,59 1,32 1,81 1,08 0,55 1,10 0,88 0,19 0,90 3,90 2,96
0,72 2,31 6,20 5,50 4,90 13,28 2,61 9,69 3,94 4,10 27,34 5,77 2,05 4,57 4,93 3,16 3,21 12,80 2,05 1,75 1,72 3,64 3,61 1,88 1,14 1,16 1,55 0,70 0,41 1,08 1,84 0,59 0,83 2,32 3,61
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
.id
2008
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
82
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.29. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun Provinsi
2008 (2)
ht
tp
INDONESIA
(3)
.id
16,98 29,55 40,66 43,87 38,92 46,23 39,70 56,90 48,20 32,58 74,53 70,40 42,30 62,79 44,31 63,71 27,93 59,13 20,63 26,28 24,48 41,00 23,75 32,72 22,42 37,22 17,02 15,60 23,51 14,45 16,31 7,85 25,64 36,78
w
.b ps .
29,36 35,06 51,08 52,68 45,13 57,00 39,97 60,07 52,03 41,41 69,29 75,85 51,11 59,59 50,52 73,60 38,62 67,91 27,36 36,01 33,91 47,57 32,32 44,11 30,37 39,38 23,57 30,48 26,49 23,07 20,85 9,29 40,07 44,69
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
go
(1)
2011
2014 (4)
26,78 34,67 50,13 51,34 42,62 59,90 41,45 61,59 53,28 32,05 85,77 73,63 47,38 64,61 48,48 69,57 28,21 68,54 22,14 30,73 26,07 44,27 34,50 12,94 36,82 29,10 39,80 21,52 24,32 26,39 20,68 24,83 9,51 19,79 41,05
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
83
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.30. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penipuan/Penggelapan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
2008*
Tahun 2011
(2)
(3)
(4)
-
2,27 3,92 8,13 7,43 5,25 4,71 4,90 8,77 21,33 7,08 11,24 15,66 9,53 25,57 9,01 14,85 5,17 12,36 2,90 4,27 2,68 6,30 3,96 5,43 5,23 7,34 2,03 4,24 4,23 4,00 2,04 1,81 9,38 7,13
3,52 6,19 12,05 11,12 7,03 10,32 5,03 10,79 16,27 9,40 37,45 18,63 11,10 21,92 11,77 14,64 5,87 11,92 4,98 6,69 6,05 7,47 8,19 2,09 4,85 5,39 10,07 3,83 4,76 4,17 4,78 4,10 2,36 6,04 8,81
ht
tp
w w
:// w
INDONESIA
2014
.id
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.b ps .
(1)
go
Provinsi
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 *: Pada 2008 tidak ditanyakan jenis kejadian kejahatan penipuan
84
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.31. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran dengan Sengaja Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun 2011
(2)
(3)
(4)
0,25 0,91 2,32 1,03 0,66 0,69 0,80 0,37 2,22 1,13 2,25 0,44 0,23 0,32 0,33 0,28 1,11 1,89 0,71 0,20 0,65 0,55
0,74 0,87 1,57 4,25 1,68 0,93 0,98 0,42 1,57 2,41 3,75 0,91 0,45 1,14 0,80 0,84 0,98 1,23 3,00 1,09 2,17 0,90 1,07 2,09 0,93 1,06 1,06 0,40 0,68 0,93 0,83 0,59 0,51 1,25 1,06
(1)
ht
tp
INDONESIA
w
.b ps .
0,48 0,38 0,76 2,37 1,15 1,04 0,74 0,64 0,87 1,84 1,87 0,82 0,24 0,67 0,20 0,70 0,66 4,96 0,50 1,10 0,51 0,71 0,80 0,30 0,78 0,44 0,34 0,75 2,65 0,87 0,58 2,10 0,89
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.id
2008
go
Provinsi
0,65 0,83 0,67 0,09 0,41 0,31 0,68 0,46 0,35 2,09 0,66
2014
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
85
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.32. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Perdagangan Orang Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
(2)
(3)
ht
tp
(4)
0,03 0,16 0,32 0,31 0,08 0,10 0 0,13 0 0,92 0 0,36 0,15 0,23 0,20 0,07 0 0,11 0,07 0,61 0 0 0,28
0,02 0,12 0 0,36 0 0,03 0,07 0,08 0,55 1,13 0 0,56 0,14 0,23 0,19 0,07 0 0,18 0,24 0,15 0 0,05 0,20 0,47 0 0,03 0 0 0 0,10 0 0 0,15 0,15
0,03 0,18 0,00 0,11 0,00 0,15 0,13 0,04 0,52 0,48 0,75 0,42 0,13 0,00 0,13 0,13 0,14 0,18 0,43 0,33 0,19 0,00 0,00 0,21 0,33 0,05 0,13 0,04 0,14 0,00 0,09 0,00 0,00 0,04 0,15
.b ps . w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
2014
.id
2008
(1)
go
Provinsi
0,74 0 0,20 0 0 0 0 0 0,17 0,06 0,16
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012 86
Statistik Kriminal 2016
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.33. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
Tahun 2011
2014
(2)
(3)
(4)
9,23 10,80 16,13 12,84 8,44 8,83 1,78 5,39 7,85 8,90 33,71 11,16 2,18 8,68 5,98 14,03 3,79 5,70 0,32 3,07 2,56 9,57 7,76 0,33 2,61 3,29 0,39 2,05 0,37 1,43 1,64 0,17 0,55 6,03
7,17 9,37 16,65 10,27 4,88 6,91 2,58 5,03 11,08 6,80 27,72 8,59 2,87 13,47 6,41 8,21 2,65 4,61 0,44 3,05 2,49 9,55 6,01 0,53 2,98 2,82 0,38 1,50 1,25 1,56 1,11 0,14 0,48 5,22
ht
tp
w w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.b ps .
(1)
INDONESIA
.id
2008
go
Provinsi
7.80 16.92 14.67 17.17 10.77 12.64 4.83 7.07 15.22 6.51 47.19 9.36 3.07 8.45 7.52 9.99 4.75 8.15 0.55 2.89 5.16 15.54 14.42 6.68 1.36 7.25 4.22 1.10 2.85 3.09 1.38 1.76 0.51 0.45 7.22
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012
Statistik Kriminal 2016
87
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.34. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Perjudian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Tahun (2)
(3)
(4)
-
3,73 24,55 23,14 14,26 8,89 10,20 3,45 9,29 15,79 5,95 12,73 8,43 7,51 15,98 14,43 11,01 21,51 12,45 5,93 10,68 7,46 10,45 7,65 10,10
w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
2014
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
2011
.id
2008*
go
Provinsi
13,22 8,72 5,14 8,21 5,64 10,25 6,49 2,22 5,17 10,16
6,16 27,28 23,32 17,93 10,12 21,10 4,37 14,93 18,64 7,47 31,09 11,61 8,98 13,47 17,67 11,61 11,31 17,35 8,96 14,37 15,93 14,09 12,57 8,14 20,53 16,97 12,44 5,55 15,76 14,66 15,17 12,29 3,64 7,31 13,48
Sumber : Statistik Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 * : Pada 2008 tidak ditanyakan jenis kejahatan perjudian * : Kalimantan Utara baru terbentuk pada tahun 2012 88
Statistik Kriminal 2016
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Statistik Kriminal 2016
89
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
90
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Bagian karakteristik
ini
menyajikan
korban
gambaran
kejahatan,
kejadian
umum
mengenai
kejahatan
yang
jumlah dialami
dan serta
perkembangannya selama periode tiga tahun terakhir. Data yang diperoleh berasal dari survei korban yang dikumpulkan melalui proses wawancara. Survei korban dirancang khusus untuk mencatat perkiraan viktimisasi yang ditunjukkan oleh sampel representatif populasi (Frank Hagan, 1989). Korban kejahatan yang dibahas mencakup dua kategori, yaitu rumah tangga dan individu/penduduk. Sesuai dengan konsep yang digunakan dalam Susenas, seseorang yang mengalami kejadian kejahatan di luar rumah tangganya,
.id
korbannya adalah individu yang bersangkutan. Sedangkan seseorang yang
go
mengalami kejadian kejahatan di rumah tangganya, korbannya adalah individu
.b ps .
yang bersangkutan dan rumah tangganya.
Seperti yang disajikan pada Gambar
4.1,
persentase
rumah
tangga
korban
w
kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 2013–2015 cenderung meningkat. Persentase rumah tangga yang menjadi korban kejahatan
:// w
w
Selama periode 2013–2015, Persentase rumah tangga yang pernah menjadi korban kejahatan cenderung meningkat
pada tahun 2013 sebesar 2.22 persen dari
populasi rumah tangga Indonesia dan meningkat kembali menjadi 2,48 persen
tp
pada tahun 2014. Pada tahun 2015, persentase rumah tangga yang pernah menjadi
ht
korban kejahatan tetap pada angka 2,48 persen. Gambar 4.1. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2013–2015
2,22
2013
Statistik Kriminal 2016
2,48
2014
2,48
2015
91
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Sementara itu, persentase penduduk korban kejahatan pada periode yang sama mempunyai pola yang mirip dengan kategori rumah tangga dengan kecenderungan fluktuatif. Gambar 4.2 menunjukkan pada tahun 2013, persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan sebesar 0.98 persen dari populasi penduduk Indonesia. Jumlah tersebut meningkat menjadi 1.06 persen pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 1,04 persen.
1,06
1,04
.b ps .
0,98
go
.id
Gambar 4.2. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2013–2015
2014
2015
w
2013
w
Komposisi penduduk korban kejahatan menurut jenis kelamin seperti
:// w
yang disajikan pada Gambar 4.3, menunjukkan pada 2013-2015 mayoritas penduduk yang menjadi korban kejahatan adalah kalangan laki-laki. Persentasenya
tp
mencapai lebih dari 60 persen.
ht
Gambar 4.3. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Berdasarkan Jenis Kelamin. Tahun 2013–2015
Laki-laki
36,94
92
65,32
64,62
63,06
2013
Perempuan
35,38
2014
34,68
2015
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Selama periode 2013-2015, sebagian besar penduduk yang menjadi korban kejahatan adalah kalangan dewasa. Pada Gambar 4.4 juga menunjukkan bahwa perkembangan persentase penduduk korban kejahatan dari kelompok umur dewasa
Selama periode 2013-2015, sebagian besar penduduk yang menjadi korban kejahatan adalah kalangan dewasa dan laki-laki.
cenderung terjadi peningkatan, yakni sebesar 88,98 persen pada 2013, meningkat menjadi 90,69 persen pada tahun 2014. Kemudian pada tahun
2015
kembali
terjadi
peningkatan
menjadi 93,75 persen.
Anak-anak
.b ps .
Dewasa
go
.id
Gambar 4.4. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013–2015
93,75
90,69
:// w
11,02
w
w
88,98
tp
2013
9,31
2014
6,25 2015
ht
Seperti yang disajikan pada Tabel 4.2, kejadian kejahatan yang paling banyak dialami oleh rumah tangga Tahun 2015 berturut-turut adalah kejahatan pencurian, kemudian kejahatan lainnya, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, dan pelecehan seksual masing-masing dengan persentase 84,29 persen, 11,56 persen, 2,15 persen, 1,54 persen, dan 0,46 persen. Gambaran kejadian kejahatan yang serupa juga dialami oleh penduduk. Persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan pencurian, kejahatan lainnya, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, dan pelecehan seksual berturut-turut adalah sebesar 80,85 persen, 12,91 persen, 3,02 persen, 2,45 persen, dan 0,77.
Statistik Kriminal 2016
93
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Jika dibandingkan periode sebelumnya, kejadian kejahatan pencurian memiliki pola dengan kecenderungan meningkat, baik yang dialami rumah tangga maupun penduduk. Persentase kejadian pencurian yang dialami rumah tangga tahun 2013 sebesar 74,17 persen dan meningkat menjadi 77,19 persen di tahun 2014. Persentase ini kembali meningkat menjadi 84,29 persen di tahun 2015. Di sisi lain, persentase kejadian pencurian yang dialami penduduk selama periode 2013-2015 berturut-turut sebesar 67,33 persen, 70,21 persen, dan 80,85 persen. Perkembangan jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan pada masing-masing provinsi selama periode Tahun 2013–2015 nampak fluktuatif
.id
dengan kecenderungan meningkat. Pada 2014 ke 2015 dari keseluruhan provinsi terdapat 21 provinsi yang mengalami kenaikan jumlah rumah tangga yang menjadi
go
korban kejahatan, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan,
.b ps .
Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat,
w
dan Papua. Kenaikan tertinggi terjadi pada provinsi Nusa Tenggara Barat yang
w
meningkat 1.73 persen (lihat Tabel 4.3).
:// w
Pola perkembangan yang sama yakni cenderung meningkat juga terjadi untuk kategori penduduk yang menjadi korban kejahatan. Pada periode tahun
tp
2014 - 2015 Penduduk yang menjadi korban kejahatan jumlahnya nampak semakin meningkat pada 16 provinsi, yakni Riau, Jambi, Lampung, Kepulauan
ht
Bangka Belitung, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua (lihat Tabel 4.4). Komposisi penduduk korban kejahatan selama periode Tahun 2013–2015 pada setiap provinsi secara umum serupa dengan komposisi secara nasional. Berdasarkan jenis kelamin jumlah dan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan di hampir semua provinsi lebih besar laki-laki daripada perempuan, kecuali provinsi Kepulauan Riau dengan persentase penduduk korban kejahatan lebih besar pada perempuan yakni 52,41 persen (lihat Tabel 4.5 dan Tabel 4.6). Pada tahun 2015, persentase penduduk korban kejahatan yang berjenis kelamin
94
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
perempuan terbesar berturut-turut adalah provinsi Kepulauan Riau (52,41 persen) , Maluku (42,84 persen), dan Sumatera Barat (42,63 persen). Sementara itu, komposisi penduduk korban kejahatan menurut kelompok umur secara keseluruhan untuk semua provinsi menunjukkan bahwa jumlah dan persentase anak-anak yang menjadi korban kejahatan lebih kecil dari penduduk dewasa (lihat Tabel 4.7 dan Tabel 4.8). Pada tahun 2015, persentase penduduk korban kejahatan yang termasuk kelompok anak-anak terbesar berturut-turut adalah provinsi Sulawesi Tenggara (12,94 persen), Papua Barat (12,56 persen), dan Kepulauan Riau (11,29 persen).
.id
Serupa dengan gambaran secara nasional, selama tiga tahun terakhir kejadian kejahatan pencurian juga merupakan kejadian kejahatan yang paling
go
banyak dialami oleh rumah tangga maupun penduduk secara umum pada masing-
.b ps .
masing provinsi (lihat Tabel 4.9 – Tabel 4.21). Dari data tersebut dapat disimpulkan pada periode 2013 – 2015 persentase korban kejahatan pencurian (rumah tangga dan penduduk) cenderung meningkat.
w
Data survei korban BPS menunjukkan tingkat persentase melapor ke
w
Polisi (police report rate) meski setiap tahun mengalami peningkatan namun masih
:// w
relatif rendah. Pada periode 2013 – 2015, persentase rumah tangga yang pernah mengalami kejadian kejahatan kemudian melaporkan ke Polisi kejadian yang
ht
tp
dialaminya tidak pernah lebih dari 20 persen. Angkanya pada tahun 2013 sekitar
Kurang dari 20 persen rumah tangga melaporkan ke Polisi kejadian kejahatan yang dialaminya
18,84 persen rumah tangga, pada tahun 2014 meningkat menjadi 19,43 persen, dan pada tahun 2015 menjadi sekitar 19,72 persen. Di sisi lain, persentase rumah tangga yang pernah mengalami
kejadian
kejahatan
kemudian
memperoleh penanganan polisi juga masih rendah. Pada tahun 2015, angkanya hanya sekitar 15,43 persen. Secara umum, data ini menunjukkan angka gelap kejahatan (dark number) masih relatif tinggi.
Statistik Kriminal 2016
95
.b ps .
go
.id
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
ht
tp
:// w
w
w
DATA SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL)
96
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013-2014 2013
2014
Kategori Jenis Kejahatan
Jumlah
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
74,17
1.258.973
77,19
2. Pencurian dengan kekerasan
110.481
7,74
5,56
3. Penipuan
190.130
13,33
216.534
13,28
67.869
4,76
64.733
3,97
100,00
1.628.634
100,00
w
4. Lainnya
w
1.426.769
:// w
INDONESIA
90.718
.b ps .
1. Pencurian
.id
1.058.289
go
A. Jenis Kejahatan yang Dialami Rumah Tangga
1.640.239
67,33
1.868.196
70,21
ht
tp
B. Jenis Kejahatan yang Dialami Penduduk 1. Pencurian
2. Pencurian dengan kekerasan
366.438
15,04
322.686
12,13
3. Penipuan
296.890
12,19
349.343
13,13
4. Lainnya
132.520
5,44
120.601
4,53
2.436.087
100,00
2.660.826
100,00
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2013 dan 2014
Statistik Kriminal 2016
97
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 2015
Kategori Jenis Kejahatan (1)
Jumlah
%
(2)
(3)
A. Jenis Kejahatan yang Dialami Rumah Tangga 1.405.562
84.29
.id
1. Pencurian
35.780
3. Pencurian dengan kekerasan
25.712
4. Pelecehan seksual
7.592
0.46
192.792
11.56
.b ps .
go
2. Penganiayaan
5. Lainnya
1.667.437
1.54
100,00
w
INDONESIA
2.15
2.141.527
80,85
2. Penganiayaan
80.008
3,02
3. Pencurian dengan Kekerasan
64.952
2,45
4. Pelecehan seksual
20.389
0,77
341.903
12,91
2.648.780
100,00
ht
tp
:// w
1. Pencurian
w
B. Jenis Kejahatan yang Dialami Penduduk
5. Lainnya
INDONESIA Sumber: Diolah dari Susenas 2015
98
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2013-2015 2013
Provinsi
2014
2015
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
17.623 55.609 27.446 39.069 15.522 56.216 15.819 51.528 9.035 12.395 66.173 283.419 191.273 26.343 178.321 69.977 21.812 46.028 49.180 14.380 9.307 18.760 15.482 11.396 25.447 32.743 16.747 10.579 6.212 9.994 2.344 4.772 15.818 1.426.769
22.382 77.284 25.344 45.531 24.404 73.624 15.340 73.515 10.616 9.746 77.031 283.666 189.241 33.803 239.936 79.780 20.418 71.071 41.073 18.055 13.013 28.251 12.700 3.916 19.799 25.793 46.689 20.791 8.089 6.030 9.465 5.606 7.570 27.868 1.667.437
.id
1,84 2,06 2,26 2,53 1,82 3,55 3,74 3,03 2,03 2,40 2,68 2,40 2,41 2,53 2,29 2,94 1,51 3,80 4,13 1,80 1,81 2,00 1,97 2,55 3,64 2,20 3,30 3,99 2,83 1,87 1,41 2,97 2,55 2,48
go
22.064 67.336 27.511 38.219 15.468 69.373 17.799 62.743 7.225 12.475 70.474 298.578 219.050 28.138 244.627 82.190 16.867 50.577 44.957 20.292 11.727 21.855 19.867 15.670 25.307 43.976 18.972 10.891 8.153 6.544 3.436 5.357 20.916 1.628.634
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
1,51 1,76 2,31 2,63 1,86 2,95 3,48 2,58 2,56 2,36 2,52 2,33 2,18 2,46 1,69 2,55 1,95 3,59 4,62 1,36 1,51 1,77 1,54 1,89 3,86 1,69 3,06 4,04 2,20 2,82 0,97 2,75 1,82 2,22
1.85 2.30 2.02 2.92 2.80 3.65 3.20 3.46 2.94 1.82 2.85 2.20 2.05 3.02 2.21 2.74 1.87 5.17 3.60 1.56 1.95 2.56 1.45 2.65 3.14 3.67 2.32 3.55 2.86 1.99 2.61 2.18 3.72 3.48 2.48
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
99
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.4. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2013–2015 2013
Provinsi
2014
2015
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
30.526 118.488 56.893 66.402 23.398 89.417 23.472 82.452 13.217 23.304 145.554 472.299 315.276 41.484 301.295 135.701 29.633 73.449 65.258 26.508 13.263 33.191 26.242 22.704 37.815 59.977 26.427 20.550 9.954 16.320 3.408 7.111 25.099 2.436.087
33.065 122.643 47.879 79.846 33.854 101.414 23.914 111.599 15.471 15.518 135.379 487.344 315.714 51.350 396.001 111.826 31.944 90.852 49.446 28.770 18.367 39.701 20.690 6.239 28.239 37.780 77.083 34.453 12.439 8.591 16.674 8.521 12.355 43.816 2.648.780
0.66 0.88 0.92 1.26 1.00 1.26 1.28 1.38 1.13 0.79 1.33 1.05 0.94 1.39 1.02 0.94 0.77 1.88 0.96 0.60 0.74 1.00 0.61 0.98 1.17 1.31 0.91 1.38 1.10 0.66 0.99 0.73 1.41 1.43 1.04
.id
0,76 0,88 1,02 1,04 0,70 1,48 1,28 1,16 0,83 0,96 1,32 1,12 1,04 1,21 1,02 1,19 0,58 1,56 1,18 0,71 0,70 0,88 0,82 1,03 1,45 0,80 1,16 1,73 1,04 0,74 0,53 1,18 0,99 1,06
go
37.505 121.237 52.232 64.319 23.412 117.856 23.602 93.054 11.202 18.408 133.116 513.698 348.086 44.404 393.193 138.608 24.018 74.493 59.424 33.332 17.182 34.618 32.458 24.664 41.016 67.044 28.320 19.366 13.062 12.237 6.040 8.962 30.658 2.660.826
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
0,63 0,88 1,12 1,07 0,70 1,13 1,30 1,04 0,98 1,18 1,45 1,04 0,97 1,16 0,79 1,17 0,71 1,58 1,30 0,59 0,57 0,86 0,65 0,96 1,35 0,72 1,10 1,84 0,79 0,97 0,30 0,93 0,74 0,98
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
100
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2013–2015 2013 2014 2015
Provinsi
P
L
P
L
P
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara
20.391 64.156
10.135 54.332
24.031 76.049
13.474 45.188
20.725 83.125
12.340 39.518
Sumatera Barat Riau Jambi
31.291 42.928 16.089
25.602 23.475 7.309
26.873 42.738 16.407
25.359 21.581 7.005
27.466 54.191 24.521
20.413 25.655 9.333
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
60.460 16.391 55.663
28.957 7.081 26.789
79.375 18.108 67.411
38.481 5.494 25.643
77.945 16.129 83.588
23.469 7.785 28.012
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
9.300 12.395
3.917 10.909
7.710 13.055
3.492 5.353
10.856 7.386
4.615 8.132
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
88.338 311.266 193.175
57.216 161.033 122.101
85.718 332.114 210.321
47.398 181.584 137.765
78.720 331.092 195.121
55.659 156.252 120.594
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
26.366 184.129 81.836
15.118 117.167 53.864
27.066 246.050 95.792
17.338 147.143 42.816
33.788 231.147 78.730
17.561 164.855 33.096
7.020 25.749 19.600
16.541 47.554 43.833
7.477 26.939 15.591
21.145 64.228 34.871
10.798 26.624 14.576
16.758 10.099 19.008
9.749 3.164 14.183
22.738 12.366 21.072
10.594 4.816 13.546
16.267 13.662 27.150
12.503 4.705 12.551
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
16.185 13.387 27.036
10.058 9.318 10.779
21.120 17.412 28.462
11.338 7.252 12.554
13.130 3.634 20.457 24.488
7.560 2.605 7.782 13.292
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
34.178 17.351
25.799 9.076
40.883 18.961
26.161 9.359
48.487 20.963
28.596 13.490
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
12.359 6.908 10.258
8.191 3.046 6.061
11.399 8.876 6.969
7.967 4.186 5.268
7.459 5.926 9.532
4.980 2.665 7.142
Maluku Utara Papua Barat Papua
2.583 4.458 15.524
824 2.653 9.575
4.101 6.195 22.252
1.939 2.767 8.406
6.228 7.953 29.989
2.294 4.403 13.827
899.850 1.719.552
941.274
INDONESIA
1.536.237
go
.b ps .
w
w
ht
tp
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
22.613 47.700 45.658
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
.id
L (2)
(1)
1.730.096 918.684
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
101
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.6. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2013–2015 2013 2014 2015
Provinsi
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
66,80 54,15 55,00 64,65 68,76 67,62 69,83 67,51 70,36 53,19 60,69 65,90 61,27 63,56 61,11 60,31 76,31 64,94 69,97 63,22 76,14 57,27 61,68 58,96 71,50 56,99 65,66 60,14 69,40 62,86 75,79 62,69 61,85 63,06
33,20 45,85 45,00 35,35 31,24 32,38 30,17 32,49 29,64 46,81 39,31 34,10 38,73 36,44 38,89 39,69 23,69 35,06 30,03 36,78 23,86 42,73 38,32 41,04 28,50 43,01 34,34 39,86 30,60 37,14 24,21 37,31 38,15 36,94
64,07 62,73 51,45 66,45 70,08 67,35 76,72 72,44 68,83 70,92 64,39 64,65 60,42 60,95 62,58 69,11 68,87 63,84 73,76 68,22 71,97 60,87 65,07 70,60 69,39 60,98 66,95 58,86 67,95 56,95 67,90 69,13 72,58 64,62
35,93 37,27 48,55 33,55 29,92 32,65 23,28 27,56 31,17 29,08 35,61 35,35 39,58 39,05 37,42 30,89 31,13 36,16 26,24 31,78 28,03 39,13 34,93 29,40 30,61 39,02 33,05 41,14 32,05 43,05 32,10 30,87 27,42 35,38
62,68 67,78 57,37 67,87 72,43 76,86 67,44 74,90 70,17 47,59 58,15 67,94 61,80 65,80 58,37 70,40 66,20 70,70 70,52 56,54 74,38 68,39 63,46 58,25 72,44 64,82 62,90 60,84 59,96 68,98 57,16 73,08 64,37 68,44 65,32
37,72 32,22 42,63 32,13 25,57 23,14 32,56 25,10 29,83 52,41 41,85 32,06 38,20 34,20 41,63 29,60 33,80 29,30 29,48 43,46 25,62 31,61 36,54 41,75 27,56 35,18 37,10 39,16 40,04 31,02 42,84 26,92 35,63 31,56 34,68
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
.id
L
(1)
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
102
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun 2013–2015 2013
Provinsi
Anak
(1)
2014
Dewasa
Anak
(3)
(4)
(2)
2015
Dewasa (5)
Anak (6)
Dewasa (7)
4.275 15.920
26.251 102.568
5.942 14.611
31.563 106.626
1.397 7.408
31.669 115.235
Sumatera Barat Riau Jambi
9.752 8.534 2.838
47.141 57.868 20.560
5.593 5.956 3.054
46.639 58.363 20.358
3.311 4.183 445
44.568 75.663 33.409
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
8.701 2.507 9.679
80.716 20.966 72.774
17.773 1.279 6.663
100.083 22.323 86.391
4.929 1.330 6.606
96.485 22.584 104.993
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
1.300 2.409
11.917 20.895
1.365 716
9.837 17.692
521 1.752
14.949 13.766
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
16.125 60.781 29.312
129.429 411.518 285.964
13.831 51.718 31.027
119.285 461.980 317.059
7.659 44.048 22.849
127.720 443.296 292.865
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
1.680 24.266 20.476
39.804 277.029 115.225
3.862 23.795 15.969
40.542 369.398 122.639
3.161 18.108 2.951
48.189 377.893 108.875
28.311 66.427 60.092
376 6.277 5.278
23.642 68.216 54.146
3.155 5.496 1.210
28.789 85.356 48.236
w
.b ps .
go
.id
Aceh Sumatera Utara
1.322 7.023 5.166
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
2.431 1.464 2.802
24.077 11.799 30.389
2.560 1.764 2.731
30.772 15.418 31.887
1.072 1.991 1.799
27.699 16.375 37.902
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
1.002 3.709 3.795
25.241 18.995 34.020
2.955 2.085 3.998
29.503 22.579 37.018
695 570 1.176 1.340
19.995 5.669 27.063 36.441
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
8.624 2.054
51.353 24.373
6.097 1.573
60.947 26.747
4.630 4.457
72.452 29.996
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
2.804 1.405 1.547
17.747 8.549 14.773
2.112 1.919 1.163
17.254 11.143 11.074
982 445 1.318
11.457 8.147 15.356
Maluku Utara Papua Barat Papua
81 667 3.920
3.327 6.444 21.179
538 860 2.170
5.502 8.102 28.488
418 1.551 2.537
8.103 10.804 41.279
ht
tp
:// w
w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
268.371 2.167.721 247.610 2.413.216 165.503 2.483.277
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
103
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.8. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur, Tahun 2013–2015 2013
Provinsi
2014
2015
Dewasa
Anak
Dewasa
Anak
Dewasa
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara
14,00 13,44
86,00 86,56
15,84 12,05
84,16 87,95
4,23 6,04
95,77 93,96
Sumatera Barat Riau Jambi
17,14 12,85 12,13
82,86 87,15 87,87
10,71 9,26 13,04
89,29 90,74 86,96
6,92 5,24 1,32
93,08 94,76 98,68
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
9,73 10,68 11,74
90,27 89,32 88,26
15,08 5,42 7,16
84,92 94,58 92,84
4,86 5,56 5,92
95,14 94,44 94,08
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
9,84 10,34
90,16 89,66
12,19 3,89
87,81 96,11
3,37 11,29
96,63 88,71
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
11,08 12,87 9,30
88,92 87,13 90,70
10,39 10,07 8,91
89,61 89,93 91,09
5,66 9,04 7,24
94,34 90,96 92,76
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
4,05 8,05 15,09
95,95 91,95 84,91
8,70 6,05 11,52
91,30 93,95 88,48
6,16 4,57 2,64
93,84 95,43 97,36
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
4,46 9,56 7,92
95,54 90,44 92,08
1,57 8,43 8,88
98,43 91,57 91,12
9,88 6,05 2,45
90,12 93,95 97,55
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
9,17 11,04 8,44
90,83 88,96 91,56
7,68 10,27 7,89
92,32 89,73 92,11
3,72 10,84 4,53
96,28 89,16 95,47
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
3,82 16,34 10,04
96,18 83,66 89,96
9,10 8,45 9,75
90,90 91,55 90,25
3,36 9,14 4,17 3,55
96,64 90,86 95,83 96,45
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
14,38 7,77
85,62 92,23
9,09 5,55
90,91 94,45
6,01 12,94
93,99 87,06
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
13,64 14,11 9,48
86,36 85,89 90,52
10,91 14,69 9,50
89,09 85,31 90,50
7,90 5,17 7,90
92,10 94,83 92,10
Maluku Utara Papua Barat Papua
2,38 9,38 15,62
97,62 90,62 84,38
8,91 9,60 7,08
91,09 90,40 92,92
4,91 12,56 5,79
95,09 87,44 94,21
INDONESIA
11,02
88,98
9,31
90,69
6,25
93,75
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
.id
Anak
(1)
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
104
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.9. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Provinsi
Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13.434 41.399
567 9.408
2.875 3.841
747 961
17.623 55.609
Sumatera Barat Riau Jambi
19.802 30.620 12.890
3.233 2.079 760
2.770 5.190 1.196
1.641 1.180 676
27.446 39.069 15.522
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
44.026 14.317 41.209
5.149 448 2.695
5.616 543 6.382
1.425 511 1.242
56.216 15.819 51.528
6.890 8.252
1.012 1.118
1.063 2.982
70 43
9.035 12.395
5.356 33.395 11.446
6.930 31.062 42.742
1.980 12.220 9.592
66.173 283.419 191.273
249 14.092 6.124
3.530 34.907 5.570
2.240 8.801 4.585
26.343 178.321 69.977
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
20.324 120.521 53.698
go
.b ps .
51.907 206.742 127.493
w
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
w
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
.id
Aceh Sumatera Utara
14.967 35.306 41.796
1.358 1.827 1.366
3.701 7.902 2.300
1.786 993 3.718
21.812 46.028 49.180
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
10.499 6.514 13.438
1.662 589 1.506
1.481 1.930 2.083
738 274 1.733
14.380 9.307 18.760
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
11.926 9.130 18.917
689 291 1.575
2.515 1.351 3.079
352 624 1.876
15.482 11.396 25.447
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
27.921 14.365
866 291
2.027 1.462
1.929 629
32.743 16.747
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
9.086 5.298 8.220
419 106 -
653 620 780
421 188 994
10.579 6.212 9.994
Maluku Utara Papua Barat Papua
1.789 4.219 11.374
111 37 659
334 427 287
110 89 3.498
2.344 4.772 15.818
1.058.289
110.481
190.130
67.866
1.426.769
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2016
105
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.10. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
76,23 74,45
3,22 16,92
16,31 6,91
4,24 1,73
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
72,15 78,37 83,04
11,78 5,32 4,90
10,09 13,28 7,71
5,98 3,02 4,36
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
78,32 90,51 79,97
9,16 2,83 5,23
9,99 3,43 12,39
2,53 3,23 2,41
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
76,26 66,58
11,20 9,02
11,77 24,06
0,77 0,35
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
78,44 72,95 66,65
8,09 11,78 5,98
10,47 10,96 22,35
2,99 4,31 5,01
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
77,15 67,59 76,74
0,95 7,90 8,75
13,40 19,58 7,96
8,50 4,94 6,55
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
68,62 76,71 84,99
6,23 3,97 2,78
16,97 17,17 4,68
8,19 2,16 7,56
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
73,01 69,99 71,63
11,56 6,33 8,03
10,30 20,74 11,10
5,13 2,94 9,24
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
77,03 80,12 74,34
4,45 2,55 6,19
16,24 11,86 12,10
2,27 5,48 7,37
100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
85,27 85,78
2,64 1,74
6,19 8,73
5,89 3,76
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
85,89 85,29 82,25
3,96 1,71 -
6,17 9,98 7,80
3,98 3,03 9,95
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
76,32 88,41 71,91
4,74 0,78 4,17
14,25 8,95 1,81
4,69 1,87 22,11
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
74,17
7,74
13,33
4,76
100,00
.b ps . w
w
:// w
tp
ht
go
Aceh Sumatera Utara
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
106
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.11. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Provinsi
Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
17.531 52.179
1.248 8.316
2.523 5.789
917 1.051
22.219 67.335
Sumatera Barat Riau Jambi
20.156 29.153 13.110
3.075 1.847 650
3.096 6.832 1.412
1.490 386 488
27.817 38.218 15.660
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
56.069 15.179 51.790
6.645 706 2.277
3.619 1.564 6.765
3.040 682 1.911
69.373 18.131 62.743
5.793 8.951
687 314
470 3.015
275 195
7.225 12.475
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
55.561 240.706 158.421
3.210 20.306 10.650
9.751 27.507 42.215
1.953 10.058 8.083
70.475 298.577 219.369
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
22.487 179.312 63.997
254 9.463 7.480
2.374 47.881 9.145
3.023 7.972 1.568
28.138 244.628 82.190
go
.b ps . w
w
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
.id
Aceh Sumatera Utara
11.860 35.293 36.045
466 2.382 1.093
3.484 9.664 3.532
1.057 3.238 4.644
16.867 50.577 45.314
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
16.049 10.066 17.033
1.905 373 1.515
1.823 1.050 2.151
514 421 1.155
20.291 11.910 21.854
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
14.645 11.190 19.322
1.435 153 1.550
2.368 854 3.695
1.420 3.473 740
19.868 15.670 25.307
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
37.862 15.614
1.325 170
3.462 2.346
1.583 843
44.232 18.973
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
9.851 5.806 5.356
141 63 52
636 1.772 378
263 512 758
10.891 8.153 6.544
Maluku Utara Papua Barat Papua
3.349 4.529 14.708
22 420 525
65 294 5.002
0 115 905
3.436 5.358 21.140
1.258.973
90.718
216.534
64.733
1.630.958
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
Statistik Kriminal 2016
107
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.12. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara
78,90 77,49
5,62 12,35
11,36 8,60
4,13 1,56
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
72,46 76,28 83,72
11,05 4,83 4,15
11,13 17,88 9,02
5,36 1,01 3,12
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
80,82 83,72 82,54
9,58 3,89 3,63
5,22 8,63 10,78
4,38 3,76 3,05
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
80,18 71,75
9,51 2,52
6,51 24,17
3,81 1,56
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
78,84 80,62 72,22
4,55 6,80 4,85
13,84 9,21 19,24
2,77 3,37 3,68
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
79,92 73,30 77,86
0,90 3,87 9,10
8,44 19,57 11,13
10,74 3,26 1,91
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
70,31 69,78 79,54
2,76 4,71 2,41
20,66 19,11 7,79
6,27 6,40 10,25
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
79,09 84,52 77,94
9,39 3,13 6,93
8,98 8,82 9,84
2,53 3,53 5,29
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
73,71 71,41 76,35
7,22 0,98 6,12
11,92 5,45 14,60
7,15 22,16 2,92
100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
85,60 82,30
3,00 0,90
7,83 12,36
3,58 4,44
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
90,45 71,21 81,85
1,29 0,77 0,79
5,84 21,73 5,78
2,41 6,28 11,58
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
97,47 84,53 69,57
0,64 7,84 2,48
1,89 5,49 23,66
0,00 2,15 4,28
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
77,19
5,56
13,28
3,97
100,00
go
.b ps . w
w
:// w
tp
ht
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
108
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.13. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 Pencurian Pelecehan Pencurian Penganiayan dengan Seksual Kekerasan
Provinsi
(4)
132 2.017
399 736
0 559
2.362 6.324
22.382 77.284
Sumatera Barat Riau Jambi
19.5173 38.669 21.830
1.390 1.215 0
689 433 385
689 433 0
3.059 4.780 2.189
25.344 45.531 24.404
69.161 14.423 60.818
790 159 1.122
1.293 404 2.008
0 0 0
2.380 354 9.566
73.624 15.340 73.515
8.388 8.522
387 756
400 0
285 0
1.157 468
10.616 9.746
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
60.896 240.341 148.942
2.456 6.200 4.377
2.196 3.082 2.062
412 866 292
11.071 33.178 33.567
77.031 283.666 189.241
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
27.240 199.625 65.910
955 2.588 292
0 2.813 2.003
0 1.326 292
5.608 33.584 11.283
33.803 239.936 79.780
0 1.364 2.192
421 2.688 508
0 691 483
1.533 6.296 1.433
20.418 71.071 41.073
16.747 11.241 24.821
0 85 0
0 67 245
0 67 324
1.308 1.554 2.861
18.055 13.013 28.251
10.604 3.636 17.690 23.156
457 91 835 217
80 0 340 0
0 0 106 0
1.559 189 828 2.420
12.700 3.916 19.799 25.793
38.389 17.564
1.700 1.246
1.076 0
570 0
4.953 1.981
46.689 20.791
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
6.830 5.639 7.276
464 0 848
0 0 0
0 0 0
796 390 1.341
8.089 6.030 9.565
Maluku Utara Papua Barat Papua
5.212 6.484 23.898
49 218 1.182
67 140 1.176
0 198 0
278 529 1.612
5.606 7.570 27.868
1.405.562
35.780
25.712
7.592
192.792
1.667.437
ht
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
:// w
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
18.465 60.032 36.457
tp
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
INDONESIA
(6)
go
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
w
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
(5)
.id
(3)
19.489 67.648
.b ps .
(2)
Total
Aceh Sumatera Utara
w
(1)
Lainnya
(7)
Sumber: Diolah dari Susenas 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
109
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.14. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 Pencurian Pelecehan Pencurian Penganiayan dengan Seksual Kekerasan
Provinsi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Total (7)
87,08 87,53
0,59 2,61
1,78 0,95
0 0,72
10,55 8,18
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
77,01 84,93 89,45
5,48 2,67 0
2,72 0,95 1,58
2,72 0,95 0
12,07 10,50 8,97
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
93,94 94,02 82,73
1,07 1,03 1,53
1,76 2,63 2,73
0 0 0
3,23 2,31 13,01
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
79,01 87,44
3,65 7,76
3,76 0
2,68 0
10,90 4,81
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
79,05 84,73 78,71
3,19 2,19 2,31
2,85 1,09 1,09
0,53 0,31 0,15
14,37 11,70 17,74
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
80,58 83,20 82,62
2,82 1,08 0,37
0 1,17 2,51
0 0,55 0,37
16,59 14,00 14,14
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
90,43 84,47 88,76
0 1,92 5,34
2,06 3,78 1,24
0 0,97 1,18
7,51 8,86 3,49
100,00 100,00 100,00
92,76 86,38 87,86
0 0,65 0
0 0,51 0,87
0 0,51 1,15
7,24 1,94 10,13
100,00 100,00 100,00
83,49 92,85 89,35 89,78
3,60 2,32 4,22 0,84
0,63 0 1,72 0
0 0 0,53 0
12,27 4,83 4,18 9,38
100,00 100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
82,22 84,48
3,64 5,99
2,31 0
1,22 0
10,61 9,53
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
84,43 93,53 76,87
5,73 0 8,95
0 0 0
0 0 0
9,84 6,47 14,17
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
92,98 85,66 85,75
0,87 2,87 4,24
1,19 1,85 4,22
0 2,62 0
4,96 6,99 5,78
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
84,29
2,15
1,54
0,46
11,56
100,00
go
.b ps .
w
:// w
ht
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
tp
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
.id
Aceh Sumatera Utara
w
(1)
Lainnya
Sumber: Diolah dari Susenas 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
110
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.15. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara
21.282 71.454
4.092 36.471
3.808 8.988
1.344 1.575
30.526 118.488
Sumatera Barat Riau Jambi
35.200 52.046 18.160
14.591 4.647 1.944
4.858 7.746 1.948
2.244 1.963 1.346
56.893 66.402 23.398
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
66.624 20.911 59.889
10.240 1.068 8.276
7.506 694 12.321
5.047 799 1.966
89.417 23.472 82.452
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
8.493 13.209
2.879 3.665
1.672 6.292
173 138
13.217 23.304
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
105.816 310.888 200.569
13.816 95.998 38.105
16.081 46.264 57.913
9.841 19.149 18.689
145.554 472.299 315.276
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
27.784 173.522 87.014
2.252 57.183 25.531
6.407 53.388 14.180
5.041 17.202 8.976
41.484 301.295 135.701
19.733 52.739 52.813
2.578 6.140 4.545
4.517 11.147 2.562
2.805 3.423 5.338
29.633 73.449 65.258
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
17.742 8.679 22.098
5.606 1.474 4.551
2.259 2.140 3.471
901 970 3.071
26.508 13.263 33.191
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
17.879 17.161 25.402
1.664 1.098 5.089
4.008 3.019 4.267
2.691 1.426 3.057
26.242 22.704 37.815
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
46.011 21.252
5.979 553
3.145 2.331
4.842 2.291
59.977 26.427
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
16.781 7.623 13.472
1.787 1.351 -
886 792 1.024
1.096 188 1.824
20.550 9.954 16.320
Maluku Utara Papua Barat Papua
2.616 6.180 19.197
194 37 3.034
396 573 287
202 321 2.581
3.408 7.111 25.099
1.640.239
366.438
296.890
132.520
2.436.087
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
w
w
.b ps .
go
.id
Provinsi
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2016
111
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.16. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara
69,72 60,30
13,40 30,78
12,47 7,59
4,4 1,33
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
61,87 78,38 77,61
25,65 7,00 8,31
8,54 11,67 8,33
3,94 2,96 5,75
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
74,51 89,09 72,63
11,45 4,55 10,04
8,39 2,96 14,94
5,65 3,4 2,38
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
64,26 56,68
21,78 15,73
12,65 27,00
1,31 0,59
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
72,70 65,82 63,62
9,49 20,33 12,09
11,05 9,80 18,37
6,76 4,05 5,93
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
66,98 57,59 64,12
5,43 18,98 18,81
15,44 17,72 10,45
12,15 5,71 6,61
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
66,59 71,80 80,93
8,70 8,36 6,96
15,24 15,18 3,93
9,47 4,66 8,18
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
66,93 65,44 66,58
21,15 11,11 13,71
8,52 16,14 10,46
3,4 7,31 9,25
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
68,13 75,59 67,17
6,34 4,84 13,46
15,27 13,30 11,28
10,25 6,29 8,09
100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
76,71 80,42
9,97 2,09
5,24 8,82
8,07 8,67
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
81,66 76,58 82,55
8,70 13,57 -
4,31 7,96 6,27
5,33 1,89 11,18
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
76,76 86,91 76,49
5,69 0,52 12,09
11,62 8,06 1,14
5,93 4,51 10,29
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
67,33
15,04
12,19
5,44
100,00
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
112
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.17. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara
27.202 79.017
5.166 31.549
3.543 8.365
1.594 2.306
37.505 121.237
Sumatera Barat Riau Jambi
34.785 48.674 18.671
9.772 4.907 2.447
5.852 8.773 1.638
1.823 1.965 656
52.232 64.319 23.412
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
81.499 19.908 69.482
20.795 1.516 9.261
5.115 1.736 11.256
10.447 442 3.055
117.856 23.602 93.054
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
7.921 13.141
2.132 384
756 4.688
393 195
11.202 18.408
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
97.835 362.551 237.120
9.716 80.280 31.225
18.849 48.798 67.315
6.716 22.069 12.426
133.116 513.698 348.086
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
29.761 263.140 98.754
3.926 42.282 20.064
6.157 75.067 17.702
4.560 12.704 2.088
44.404 393.193 138.608
w
w
.b ps .
go
.id
Provinsi
16.349 48.651 44.892
788 5.638 4.442
4.375 13.979 4.045
2.506 6.225 6.045
24.018 74.493 59.424
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
21.812 14.219 24.394
7.697 967 4.877
2.899 1.510 3.314
924 486 2.033
33.332 17.182 34.618
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
22.847 16.622 27.099
3.382 942 6.921
4.552 2.518 5.743
1.677 4.582 1.253
32.458 24.664 41.016
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
52.694 23.082
6.378 493
5.462 3.178
2.510 1.567
67.044 28.320
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
17.377 8.482 9.166
339 486 268
935 2.089 566
715 2.005 2.237
19.366 13.062 12.237
Maluku Utara Papua Barat Papua
4.529 7.111 19.409
1.289 804 1.553
85 584 7.899
137 463 1.797
6.040 8.962 30.658
1.868.196
322.686
349.343
120.601
2.660.826
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
Statistik Kriminal 2016
113
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.18. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara
72,53 65,18
13,77 26,02
9,45 6,90
4,25 1,9
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
66,60 75,68 79,75
18,71 7,63 10,45
11,20 13,64 7,00
3,49 3,06 2,8
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
69,15 84,35 74,67
17,64 6,42 9,95
4,34 7,36 12,10
8,86 1,87 3,28
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
70,71 71,39
19,03 2,09
6,75 25,47
3,5 1,06
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
73,50 70,58 68,12
7,30 15,63 8,97
14,16 9,50 19,34
5,05 4,3 3,57
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
67,02 66,92 71,25
8,84 10,75 14,48
13,87 19,09 12,77
10,27 3,23 1,51
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
68,07 65,31 75,55
3,28 7,57 7,48
18,22 18,77 6,81
10,43 8,36 10,17
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
65,44 82,76 70,47
23,09 5,63 14,09
8,70 8,79 9,57
2,77 2,83 5,87
100,00 100,00 100,00
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
70,39 67,39 66,07
10,42 3,82 16,87
14,02 10,21 14,00
5,17 18,57 3,05
100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
78,60 81,50
9,51 1,74
8,15 11,22
3,74 5,53
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
89,73 64,94 74,90
1,75 3,72 2,19
4,83 15,99 4,63
3,69 15,35 18,28
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
74,98 79,35 63,31
21,34 8,97 5,07
1,41 6,52 25,76
2,27 5,16 5,86
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
70,21
12,13
13,13
4,54
100,00
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
114
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.19. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 Pencurian Pelecehan Pencurian Penganiayan dengan Seksual Kekerasan
Provinsi
(5)
(6)
(7)
510 3.174
399 2.447
0 1.746
3.261 11.738
33.065 122.643
Sumatera Barat Riau Jambi
35.392 63.364 28.776
3.290 3.462 404
2.392 2.969 1.055
1.594 1.771 0
6.212 8.280 3.619
47.879 79.846 33.854
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
88.590 21.300 89.244
1.769 1.086 3.588
5.195 598 3.920
178 0 0
5.682 930 14.846
101.414 23.914 111.599
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
12.005 13.515
543 756
606 0
285 0
2.032 1.247
15.471 15.518
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
106.026 392.187 235.392
2.456 14.831 11.226
3.423 9.401 7.927
1.552 2.530 1.411
21.923 68.395 59.759
135.379 487.344 315.714
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
39.629 314.394 93.228
1.888 7.225 842
1.182 8.897 2.740
0 5.057 292
8.651 60.428 14.724
51.350 396.001 111.826
228 1.819 3.058
1.120 4.189 968
228 691 902
4.265 8.603 3.021
31.944 90.852 49.446
26.480 14.569 33.636
0 387 533
0 327 813
0 239 393
2.291 2.844 4.327
28.770 18.367 39.701
17.585 5.421 24.690 33.829
457 229 1.955 591
493 0 340 0
0 0 106 154
2.155 589 1.148 3.206
20.690 6.239 28.239 37.780
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
62.355 29.534
4.042 2.486
2.229 120
824 0
7.632 2.312
77.083 34.453
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
10.617 7.824 12.994
940 141 1.639
0 0 0
48 0 50
834 627 1.991
12.439 8.591 16.674
Maluku Utara Papua Barat Papua
7.774 9.751 35.841
263 1.161 3.027
67 140 1.995
34 301 4
384 1.002 2.949
8.521 12.355 43.816
2.141.527
80.008
64.952
20.389
341.903
2.648.780
ht
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
INDONESIA
w
:// w
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
26.101 75.551 41.497
tp
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
go
(3)
.id
(4)
28.895 103.539
.b ps .
(2)
Total
Aceh Sumatera Utara
w
(1)
Lainnya
Sumber: Diolah dari Susenas 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
115
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.20. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2015 Pencurian Pelecehan Pencurian Penganiayan dengan Seksual Kekerasan
Provinsi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Total (7)
87,39 84,42
1,54 2,59
1,21 2,00
0 1,42
9,86 9,57
100,00 100,00
Sumatera Barat Riau Jambi
73,92 79,36 85,00
6,87 4,34 1,19
2,91 3,72 3,12
3,33 2,22 0
12,97 10,37 10,69
100,00 100,00 100,00
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
87,35 89,07 79,97
1,74 4,54 3,22
5,12 2,50 3,51
0,18 0 0
5,60 3,89 13,30
100,00 100,00 100,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
77,60 87,09
3,51 4,87
3,92 0
1,84 0
13,14 8,04
100,00 100,00
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
78,32 80,47 74,56
1,81 3,04 3,56
2,53 1,93 2,51
1,15 0,52 0,45
16,19 14,03 18,93
100,00 100,00 100,00
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
77,18 79,39 83,37
3,68 1,82 0,75
2,30 2,25 2,45
0 1,28 0,26
16,85 15,26 13,17
100,00 100,00 100,00
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
81,71 83,16 83,92
0,72 2,00 6,18
3,51 4,61 1,96
0,72 0,76 1,82
13,35 9,47 6,11
100,00 100,00 100,00
92,04 79,32 84,72
0 2,11 1,34
0 1,78 2,05
0 1,30 0,99
7,96 15,48 10,90
100,00 100,00 100,00
84,99 86,89 87,43 89,54
2,21 3,68 6,92 1,57
2,38 0 1,21 0
0 0 0,37 0,41
10,41 9,44 4,06 8,49
100,00 100,00 100,00 100,00
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
80,89 85,72
5,24 7,22
2,89 0,35
1,07 0
9,90 6,71
100,00 100,00
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
85,35 91,06 77,93
7,56 1,64 9,83
0 0 0
0,38 0 0,30
6,71 7,29 11,94
100,00 100,00 100,00
Maluku Utara Papua Barat Papua
91,23 78,92 81,80
3,08 9,40 6,91
0,78 1,14 4,55
0,40 2,44 0,01
4,50 8,11 6,73
100,00 100,00 100,00
INDONESIA
80,85
3,02
2,45
0,77
12,91
100,00
go
.b ps .
w
:// w
ht
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
tp
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
.id
Aceh Sumatera Utara
w
(1)
Lainnya
Sumber: Diolah dari Susenas 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
116
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.21. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2013–2015 2013 Jumlah
Provinsi
(5)
14,34 19,30
4,573 11,438
20,43 14,80
Sumatera Barat Riau Jambi
8.007 8.284 2.308
29,17 21,20 14,87
4.953 5.106 3.654
17,81 13,36 23,33
5,493 9,798 4,157
21,68 21,52 17,03
12.064 3.558 9.706
21,46 22,49 18,84
11.959 3.142 12.550
17,24 17,33 20,00
13,574 1,520 13,086
18,44 9,91 17,80
977 3.391
10,81 27,36
1.268 3.369
17,55 27,01
1,340 2,845
12,62 29,19
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
29.999 52.861 28.810
45,33 18,65 15,06
22.358 69.634 38.365
31,72 23,32 17,49
26,319 57,555 37,603
34,17 20,29 19,87
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
6.302 29.079 10.865
23,92 16,31 15,53
6.575 42.443 14.200
23,37 17,35 17,28
5,200 50,258 17,085
15,38 20,95 21,42
10,10 13,61 11,96
2.056 8.719 4.942
12,19 17,24 10,91
3,905 10,638 4,071
19,13 14,97 9,91
go
.id
(4)
3.186 12.997
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
(6)
%
14,41 21,38
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
(3)
2015 Jumlah
2.540 11.887
.b ps .
(2)
2014 Jumlah %
Aceh Sumatera Utara
w
(1)
%
(7)
2.202 6.265 5.881
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
2.861 1.774 3.741
19,90 19,06 19,94
4.866 2.486 6.070
23,98 20,87 27,78
5,289 2,171 4,210
29,29 16,68 14,90
Kalimantan Timur Kalimantan Utara* Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
5.081 2.264 3.059
32,82 19,87 12,02
5.242 3.097 5.102
26,38 19,76 20,16
3,078 1,022 3,735 2,309
24,23 26,09 18,87 8,95
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
5.555 2.755
16,97 16,45
8.887 2.186
20,09 11,52
9,417 4,697
20,17 22,59
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
1.255 874 1.000
11,86 14,07 10,01
2.065 1.048 698
18,96 12,85 10,67
877 681 1,740
10,84 11,29 18,38
Maluku Utara Papua Barat Papua
554 605 2.390
23,63 12,68 15,11
465 794 2.366
13,53 14,82 11,19
1,135 1,781 6,188
20,25 23,53 22,20
268.754
18,84
316.848
19,43
328,788
19,72
ht
tp
:// w
w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2013, 2014, dan 2015 *) Pengumpulan data provinsi Kalimantan Utara baru dimulai pada Susenas 2015
Statistik Kriminal 2016
117
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.22. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Provinsi
Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
(4)
(5)
(3)
1.783 6.820
152 4.830
543 157
62 80
2.540 11.887
Sumatera Barat Riau Jambi
6.455 6.089 2.013
131 1.392 58
706 479 197
715 324 40
8.007 8.284 2.308
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
8.138 2.736 6.819
2.633 209 1.556
402 259 683
891 354 648
12.064 3.558 9.706
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
783 2.490
194 248
0 0
977 3.391
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
4.291 21.502 7.774
go 0 653
.b ps .
25.012 34.841 20.316
w
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
(6)
.id
(2)
Aceh Sumatera Utara
1.607 6.535 1.931
1.702 8.422 5.307
1.678 3.063 1.256
29.999 52.861 28.810
0 3.550 1.721
925 1.360 781
1.086 2.667 589
6.302 29.079 10.865
w
(1)
Total
1.120 5.124 4.229
126 547 227
581 244 220
375 350 1.205
2.202 6.265 5.881
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
2.278 1.307 3.196
258 75 0
325 365 149
0 27 396
2.861 1.774 3.741
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
3.259 1.581 1.665
154 146 265
1.316 111 855
352 426 274
5.081 2.264 3.059
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
4.581 2.123
213 134
626 299
135 199
5.555 2.755
944 697 591
0 0 0
88 37 0
223 140 409
1.255 874 1.000
227 450 1.516
111 37 412
106 118 36
110 0 426
554 605 2.390
192.750
29.451
28.052
18.503
268.754
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
118
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.23. Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,27 16,47
26,81 51,34
18,89 4,09
8,30 8,32
14,41 21,38
Sumatera Barat Riau Jambi
32,60 19,89 15,62
4,05 66,96 7,63
25,49 9,23 16,47
43,57 27,46 5,92
29,17 21,20 14,87
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
18,48 19,11 16,55
51,14 46,65 57,74
7,16 47,70 10,70
62,53 69,28 52,17
21,46 22,49 18,84
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
11,36 30,17
19,17 22,18
0,00 21,90
0,00 0,00
10,81 27,36
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
48,19 16,85 15,93
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
21,11 17,84 14,48
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
go
.id
Aceh Sumatera Utara
.b ps .
Provinsi
24,56 27,11 12,42
84,75 25,07 13,09
45,33 18,65 15,06
0,00 25,19 28,10
26,20 3,90 14,02
48,48 30,30 12,85
23,92 16,31 15,53
7,48 14,51 10,12
9,28 29,94 16,62
15,70 3,09 9,57
21,00 35,25 32,41
10,10 13,61 11,96
21,70 20,06 23,78
15,52 12,73 0,00
21,94 18,91 7,15
0,00 9,85 22,85
19,90 19,06 19,94
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
27,33 17,32 8,80
22,35 50,17 16,83
52,33 8,22 27,77
100,00 68,27 14,61
32,82 19,87 12,02
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
16,41 14,78
24,60 46,05
30,88 20,45
7,00 31,64
16,97 16,45
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
10,39 13,16 7,19
0,00 0,00 -
13,48 5,97 0,00
52,97 74,47 41,15
11,86 14,07 10,01
Maluku Utara Papua Barat Papua
12,69 10,67 13,33
100,00 100,00 62,52
31,74 27,63 12,54
100,00 0,00 12,18
23,63 12,68 15,11
INDONESIA
18,21
26,66
14,75
27,26
18,84
ht
tp
:// w
w
w
30,00 19,57 16,87
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2016
119
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.24. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(4)
(5)
(6)
(3)
2.713 10.686
197 1.781
216 530
60 0
3.186 12.997
Sumatera Barat Riau Jambi
3.762 3.682 2.909
175 887 324
548 537 258
468 0 163
4.953 5.106 3.654
9.855 2.357 10.295
1.305 259 553
0 76 1.366
799 450 336
11.959 3.142 12.550
1.009 3.147
259 27
0 0
0 195
1.268 3.369
18.712 54.969 26.598
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
6.486 33.452 8.557
w
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
go
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
0 7.704 1.624
1.929 5.449 7.221
1.717 1.512 2.922
22.358 69.634 38.365
0 3.029 3.753
89 4.790 1.890
0 1.172 0
6.575 42.443 14.200
w
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
.id
(2)
Aceh Sumatera Utara
.b ps .
Provinsi
1.996 5.306 2.507
0 1.176 312
60 691 0
0 1.546 2.123
2.056 8.719 4.942
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
3.682 2.084 5.048
325 158 281
859 61 591
0 183 150
4.866 2.486 6.070
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
3.619 1.924 3.351
0 0 1.233
848 246 518
775 927 0
5.242 3.097 5.102
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
7.671 1.770
103 0
479 181
634 235
8.887 2.186
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
1.669 856 430
141 0 0
63 192 0
192 0 268
2.065 1.048 698
Maluku Utara Papua Barat Papua
443 629 1.643
22 0 173
0 87 41
0 78 509
465 794 2.366
243.817
25.801
29.816
17.414
316.848
ht
tp
:// w
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
120
Statistik Kriminal 2016
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.25. Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2014 Pencurian
Penipuan
Lainnya
Total
(3)
(4)
(5)
15,48 20,48
15,79 21,42
8,56 9,16
6,54 0,00
14,34 19,30
Sumatera Barat Riau Jambi
18,66 12,63 22,19
5,69 48,02 49,85
17,70 7,86 18,27
31,41 0,00 33,40
17,81 13,36 23,33
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
17,58 15,53 19,88
19,64 36,69 24,29
0,00 4,86 20,19
26,28 65,98 17,58
17,24 17,33 20,00
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
17,42 35,16
37,70 8,60
0,00 100,00
17,55 27,01
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
33,68 22,84 16,79
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
28,84 18,66 13,37
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
.id
(2)
Aceh Sumatera Utara
0,00 0,00
.b ps .
(1)
Pencurian dengan Kekerasan
go
Provinsi
(6)
19,78 19,81 17,11
87,92 15,03 36,15
31,72 23,32 17,49
0,00 32,01 50,17
3,75 10,00 20,67
0,00 14,70 0,00
23,37 17,35 17,28
16,83 15,03 6,96
0,00 49,37 28,55
1,72 7,15 0,00
0,00 47,75 45,71
12,19 17,24 10,91
22,94 20,70 29,64
17,06 42,36 18,55
47,12 5,81 27,48
0,00 43,47 12,99
23,98 20,87 27,78
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
24,71 17,19 17,34
0,00 0,00 79,55
35,81 28,81 14,02
54,58 26,69 0,00
26,38 19,76 20,16
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
20,26 11,34
7,77 0,00
13,84 7,72
40,05 27,88
20,09 11,52
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
16,94 14,74 8,03
100,00 0,00 0,00
9,91 10,84 0,00
73,00 0,00 35,36
18,96 12,85 10,67
Maluku Utara Papua Barat Papua
13,23 13,89 11,17
100,00 0,00 32,95
0,00 29,59 0,82
67,83 56,24
13,53 14,82 11,19
INDONESIA
19,37
28,44
13,77
26,90
19,43
ht
tp
:// w
w
w
0,00 37,94 15,25
Sumber: Diolah dari Susenas 2014
Statistik Kriminal 2016
121
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.26. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Mendapat Penanganan Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2015 Provinsi
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
3.994 8.087
17,85 10,46
Sumatera Barat Riau Jambi
5.095 7.802 3.851
20,11 17,14 15,78
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
9.894 1.337 9.549
13,44 8,72 12,99
Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau
659 2.827
DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah
18.870 48.118 30.935
go
6,21 29,01
.b ps .
24,50 16,96 16,35 12.69 14,86 18,68
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
3.436 6.809 3.068
16,83 9,58 7,47
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
3.480 2.065 3.661
19,28 15,87 12,96
Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
2.770 662 3.338 1.800
21,81 16,91 16,86 6,98
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
7.670 3.858
16,43 18,55
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku
669 681 1.167
8,27 11,29 12,33
Maluku Utara Papua Barat Papua
1.053 1.219 3.947
18,78 16,11 14,16
257.224
15.43
w
4.291 35.656 14.905
ht
tp
:// w
w
DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten
.id
Aceh Sumatera Utara
INDONESIA
Sumber: Diolah dari Susenas 2015
122
Statistik Kriminal 2016
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Statistik Kriminal 2016
123
BAB VI KONFLIK MASSAL
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB VI KONFLIK MASSAL
124
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai fenomena konflik berupa perkelahian massal yang terjadi di Indonesia serta perkembangannya selama satu dekade terakhir. Aspek yang dilihat meliputi jenis dan cakupan kejadian perkelahian massal serta upaya penyelesaiannya. Selain dapat dikategorikan sebagai kejahatan, perkelahian massal dianggap sebagai suatu kondisi yang dapat menganggu keamanan. Secara etimologi konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul (Hafidhuddin, 2001). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan. Secara
.id
terminologi, Soekanto (2005) mendefinisikan pertentangan atau pertikaian
go
(konflik) adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai
.b ps .
dengan ancaman dan/atau kekerasan. Konflik yang ekstrim akan berujung pada kekerasan dan menimbulkan perkelahian massal.
Data yang menjadi sumber utama merupakan data kewilayahan dalam
pengumpulan
w
observasi
w
(spatial data) yang diperoleh dari data Statistik Potensi Desa (Podes). Unit data
statistik
Podes
adalah
seluruh
:// w
desa/kelurahan di wilayah Indonesia. Sejalan dengan itu, kajian mengenai perkelahian massal pada bagian ini secara umum akan dilihat dari cakupan
tp
jumlah atau persentase desa/kelurahan yang menjadi ajang atau lokasi
ht
kejadian tersebut.
Seperti yang disajikan pada Tabel 5.1, hasil
Podes
2008,
2011,
dan
2014
memperlihatkan kecenderungan peningkatan jumlah dan persentase desa/kelurahan yang mengalami
perkelahian
massal.
Jumlah
desa/kelurahan yang mengalami kejadian
Hasil Podes 2008, 2011, dan 2014 memperlihatkan kecenderungan peningkatan jumlah dan persentase desa/kelurahan yang mengalami perkelahian massal
perkelahian massal selama setahun terakhir periode sensus terus meningkat dari 2.283 desa/kelurahan pada tahun 2008 menjadi 2.562 desa/kelurahan pada tahun 2014. Secara persentase dibanding
Statistik Kriminal 2016
125
BAB VI KONFLIK MASSAL
jumlah total desa/kelurahan terus meningkat dari 3,03 persen menjadi 3,38 persen pada tahun 2014. Jenis kejadian perkelahian massal yang dicakup dalam Podes 2008, 2011, dan 2014 meliputi perkelahian antar kelompok warga, perkelahian warga antar desa/kelurahan, perkelahian warga dengan aparat, perkelahian antar pelajar dan perkelahian antar suku. Dari Tabel 5.1 nampak bahwa dari hasil Podes 2008, 2011, dan 2014 perkelahian antar kelompok warga merupakan perkelahian massal yang paling sering terjadi, disusul oleh perkelahian warga antar desa/kelurahan.
terus meningkat dari 1.235 desa/kelurahan persen)
di
2008
menjadi
1.404
desa/kelurahan (1,71 persen). Kondisi yang
w
w
sama juga terjadi pada jenis perkelahian warga antar desa/kelurahan.
antar kelompok warga merupakan perkelahian massal yang paling sering terjadi, disusul oleh perkelahian warga
.b ps .
(1,64
.id
mengalami perkelahian antar kelompok warga
Hasil Podes 2008, 2011, dan 2014 perkelahian
go
Jumlah dan persentase desa/kelurahan yang
:// w
Pemerintah menyadari kerawanan konflik di Indonesia dapat menciptakan perpecahan. Oleh karena itu sebagai upaya menanggulangi isu
tp
konflik pemerintah telah mengesahkan Undang-undang No. 7 Tahun 2012
ht
tentang penanganan konflik sosial. Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa pemerintah berperan aktif dalam setiap penyelesaian segala bentuk konflik atau benturan fisik dan kekerasan lainnya yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial yang menganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. Strategi yang dipandang lebih efektif dalam pengelolaan konflik meliputi (Gurr, dalam Soetopo, 2001): (1) konsistensi damai, yaitu mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan saling merugikan, dengan menetapkan peraturan yang mengacu pada perdamaian serta diterapkan secara ketat dan konsekuen; (2) dengan mediasi (perantara).
126
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Jika konflik menemui jalan buntu, masing-masing bisa menunjuk pada pihak ketiga untuk menjadi perantara yang berperan secara jujur dan adil serta tidak memihak. Data Podes 2008, 2011, dan 2014 menunjukkan bahwa sebagian besar (lebih dari 90 persen) dari insiden perkelahian massal yang sering terjadi sudah dapat diselesaikan (Tabel 5.1). Namun, masih terdapat kejadian dimana diperlukan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk segera menuntaskan konflik massal yang terjadi di wilayah desa/kelurahan tempat tinggalnya.
.id
Apabila kita melihat lebih rinci ke provinsi, kita dapat melihat variasi dalam perkembangan kejadian perkelahian massal. Selama periode 2008-
go
2011, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua merupakan provinsi-
.b ps .
provinsi dengan jumlah terbanyak desa/kelurahan yang pernah mengalami perkelahian massal setahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan total desa/kelurahan pada setiap provinsi, Provinsi DKI Jakarta, Maluku, dan
w
Maluku Utara merupakan yang terbesar persentasenya.
w
Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah kejadian perkelahian
:// w
massal secara total selama periode tahun 2008–2014, tidak sepenuhnya terlihat pada setiap provinsi. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.2, dari tahun
tp
2008 ke 2011 terdapat 25 provinsi yang mengalami peningkatan jumlah dan
ht
persentase desa/kelurahan tempat terjadinya perkelahian massal. Sementara dari 2011 ke 2014 provinsi yang mengalami peningkatan dan penurunan jumlah dan persentase desa/kelurahan yang pernah menjadi ajang perkelahian massal, jumlahnya hampir sama. Peningkatan jumlah dan persentase desa/kelurahan ajang perkelahian massal secara terus menerus dari 2008, 2011, ke 2014 terjadi pada 11 provinsi, yaitu: Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.
Statistik Kriminal 2016
127
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia Menurut Beberapa Karakteristik Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2008, 2011, dan 2014
2008
Beberapa Karakteristik Perkelahian Massal (1)
2011
2014
N
%
N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.283
3,03
2.562
3,26
2.779
3,38
73.127
96,97
76.047
96,74
79.411
96,47
75.410 100,00
78.609
2. Tidak ada kejadian Total desa/kelurahan B. Jenis Perkelahian Massal
1.404
1,71
1,25
1.054
1,34
1.128
1,37
89
0,12
120
0,15
108
0,13
60
0,08
102
0,13
99
0,12
5. Antar Pelajar/Mahasiswa
108
0,14
210
0,27
327
0,40
6. Antar Suku
118
0,16
102
0,13
70
0,09
138
0,18
149
0,19
160
0,19
2.120
92,86
2.314
90,32
2.564
92,26
163
7,14
248
9,68
215
7,74
2.283 100,00
2.562
100,00
2.779
100,00
2. Warga Antar Desa/Kelurahan
w w
:// w
tp
ht
7. Lainnya
939
100,00
1,71
4. Warga dengan Aparat Pemerintah
1,64
82.190
1.348
3. Warga dengan Aparat Keamanan
1.235
.b ps .
1. Antar Kelompok Warga
100,00
go
1. Ada kejadian
.id
A. Keberadaan Kejadian Perkelahian Massal
C. Penyelesaian Perkelahian Massal 1. Diselesaikan secara damai 2. Tidak dapat diselesaikan Total desa/kelurahan yang ada kejadian perkelahian massal
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014
128
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Konflik Massal Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 2008
2011
2014
Jenis Perkelahian Massal N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
64 140 30 56 53 27 17 37 22 6 8 270 262 9 176 69 8 56 165 19 12 32 23 … 47 56 77 55 16 8 112 98 23 230
1,00 2,43 3,25 3,49 4,07 0,88 1,26 1,58 6,40 1,84 3,00 4,60 3,06 2,05 2,07 4,59 1,12 6,13 5,89 1,06 0,83 1,62 1,62 … 3,15 3,32 2,61 2,71 2,74 1,49 12,36 9,46 1,91 6,95
2.283
3,03
w w
:// w
tp
ht
INDONESIA
%
1,06 2,05 4,84 2,84 3,43 1,60 1,59 1,62 7,76 1,98 22,85 3,30 2,26 2,97 1,91 5,21 1,68 6,27 6,17 1,37 1,64 0,65 2,94 … 5,97 3,58 3,79 2,55 2,87 1,41 14,26 10,19 5,49 7,80
61 118 45 38 40 67 27 34 24 3 72 259 252 12 132 40 6 76 174 39 36 26 20 6 165 149 145 73 24 14 160 186 59 197
0,94 1,93 3,93 2,07 2,58 2,07 1,76 1,29 6,30 0,72 26,97 4,34 2,94 2,74 1,55 2,58 0,84 6,66 5,32 1,85 2,29 1,29 1,95 1,25 8,99 7,50 4,79 3,21 3,26 2,16 14,71 15,55 3,77 4,04
2.562
3,26
2.779
3,38
go
.id
69 119 50 47 47 51 24 40 28 7 61 195 194 13 162 80 12 68 183 27 25 13 43 … 101 65 113 54 21 9 146 110 79 306
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara *) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
N
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 Catatan : *) Provinsi Kalimantan Utara pada Podes 2008 dan 2011 masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur
Statistik Kriminal 2016
129
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Selama Setahun Terakhir, 2008 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi
Antar Kelompok Warga
Warga Antar Desa
(2)
(3)
ht
tp
:// w
w
w
36 51 10 22 29 9 4 16 14 2 114 153 65 29 5 23 67 3 4 10 1 23 30 23 20 5 1 53 41 4 72 939
(4)
(5)
5 3 1 1 2 3 2 8 1 1 5 2 1 10 1 1 2 2 4 2 10 9 2 11 89
.id
32 89 18 28 15 12 10 13 8 4 159 113 4 90 40 3 30 92 15 7 17 11 29 21 49 31 11 6 64 45 13 156 1.235
go
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.b ps .
Provinsi
3 1 1 1 2 1 2 4 2 7 2 1 6 2 2 11 4 2 6 60
Sumber: Diolah dari Podes 2008
130
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.3 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
(7)
(8)
5 4 4 1 3 2 2 2 5 19 5 3 7 8 3 8 1 1 2 2 2 3 4 2 3 1 6 108
2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 9 1 5 1 1 2 2 79 118
4 9 1 5 6 1 2 3 10 8 24 1 3 7 1 1 3 4 1 2 4 1 7 17 2 11 138
go .b ps .
w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
(6)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2016
131
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.4. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2011 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Warga Antar Desa
(2)
(3)
34 69 21 23 14 25 9 12 11 2 27 102 97 4 88 42 9 40 79 13 18 1 22 47 22 53 25 7 6 94 52 56 224 1.348
29 39 24 15 29 25 11 19 14 3 16 56 99 66 21 3 31 93 6 4 8 11 65 40 58 25 5 55 64 27 93 1.054
ht
tp
:// w
w
w
(4)
(5)
4 10 5 3 5 4 5 2 1 2 5 2 4 2 2 7 3 1 3 6 4 1 4 1 5 5 3 21 120
2 3 1 4 1 7 1 1 2 1 6 3 4 4 3 1 1 4 2 1 3 2 3 1 10 7 5 19 102
go
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.id
Antar Kelompok Warga
.b ps .
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2011
132
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.4 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
(7)
(8)
4 4 9 1 6 5 4 2 1 23 44 4 8 8 12 2 10 1 2 2 3 16 1 2 1 11 4 2 18 210
1 2 3 2 2 1 1 3 1 1 1 3 6 3 1 3 2 3 1 1 2 1 1 57 102
3 13 2 3 2 3 1 1 1 1 5 22 8 10 13 4 11 6 3 2 4 2 3 2 6 3 4 2 9 149
go .b ps .
w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
(6)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2011
Statistik Kriminal 2016
133
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.5. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2014 Jenis Perkelahian Massal Yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
Warga Antar Desa
(2)
(3)
26 58 29 14 8 34 7 11 12 2 34 103 120 5 62 14 3 33 90 29 27 9 12 3 83 54 71 34 14 6 99 125 36 137 1.404
24 43 10 13 22 23 8 20 11 7 91 120 4 51 12 42 64 8 1 11 1 3 99 102 68 44 7 8 68 76 23 44 1.128
ht
tp
:// w
w
w
(4)
(5)
.id
1 10 5 3 9 1 4 4 3 1 4 1 3 1 1 8 2 5 5 2 5 5 6 19 108
go
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.b ps .
Provinsi
2 7 1 1 4 1 1 4 5 2 2 12 1 2 4 1 3 4 7 5 2 28 99
Sumber: Diolah dari Podes 2014
134
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.5 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
(7)
(8)
7 8 7 1 10 7 11 1 2 1 47 89 11 2 12 12 9 10 4 6 2 6 10 3 18 3 3 8 7 1 9 327
2 2 1 2 1 1 2 1 1 3 1 3 6 1 2 1 2 2 4 32 70
4 11 2 8 2 4 2 3 1 2 19 10 5 9 2 3 3 8 2 4 4 2 1 4 8 5 1 1 1 13 3 13 160
go .b ps .
w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
(6)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2014
Statistik Kriminal 2016
135
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Selama Setahun Terakhir, 2008 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Warga Antar Desa
(2)
(3)
(4)
(5)
0,50 1,54 1,95 1,75 1,15 0,39 0,74 0,56 2,33 1,50 2,71 1,32 0,91 1,06 2,66 0,42 3,29 3,28 0,84 0,48 0,86 0,78 1,94 1,25 1,66 1,53 1,88 1,12 7,06 4,34 1,08 4,71 1,64
0,56 0,88 1,08 1,37 2,23 0,29 0,30 0,68 4,07 0,61 1,94 1,78 0,76 1,93 0,70 2,52 2,39 0,17 0,28 0,51 0,07 1,54 1,78 0,78 0,99 0,86 0,19 5,85 3,96 0,33 2,17 1,25
0,08 0,05 0,11 0,06 0,15 0,10 0,09 0,14 0,01 0,23 0,06 0,13 0,11 0,36 0,06 0,07 0,10 0,12 0,14 0,10 1,10 0,87 0,17 0,33 0,12
0,05 0,02 0,06 0,07 0,09 0,02 0,02 0,05 0,13 0,25 0,14 0,05 0,36 0,10 0,34 1,21 0,39 0,17 0,18 0,08
ht
tp
:// w
w
w
go
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.id
Antar Kelompok Warga
.b ps .
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2008
136
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.6 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Provinsi
Antar Kelompok Warga
(7)
0,03 0,02 0,11 0,06 0,06 0,29 0,31 0,37 0,03 0,01 0,46 0,02 0,07 0,32 0,07 0,35 0,06 0,03 0,22 0,17 2,39 0,16
(8)
go .b ps .
w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
.id
(6)
0,08 0,07 0,43 0,06 0,23 0,06 0,15 0,09 1,87 0,32 0,06 0,68 0,08 0,53 0,33 0,29 0,07 0,05 0,14 0,13 0,12 0,10 0,20 0,22 0,29 0,08 0,18 0,14
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
0,06 0,16 0,11 0,31 0,46 0,03 0,09 0,92 0,17 0,09 0,28 0,07 0,33 0,25 0,06 0,07 0,15 0,28 0,06 0,07 0,20 0,19 0,77 1,64 0,17 0,33 0,18
Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2016
137
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.7. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2011 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
Warga Antar Desa
(2)
(3)
w
:// w
tp
ht
(4)
(5)
0,06 0,17 0,30 0,22 0,16 0,27 0,20 0,55 0,28 0,75 0,08 0,02 0,05 0,13 0,18 0,24 0,15 0,07 0,18 0,33 0,13 0,05 0,55 0,16 0,49 0,46 0,21 0,54 0,15
.id
0,45 0,67 2,32 0,91 2,11 0,78 0,73 0,77 3,88 0,85 5,99 0,95 1,15 0,78 1,37 0,42 2,86 3,14 0,31 0,26 0,40 0,75 3,84 2,20 1,95 1,18 0,68 5,37 5,93 1,88 2,37 1,34
go
0,52 1,19 2,03 1,39 1,02 0,78 0,60 0,49 3,05 0,57 10,11 1,73 1,13 0,91 1,04 2,74 1,26 3,69 2,66 0,66 1,18 0,05 1,50 2,78 1,21 1,78 1,18 0,96 0,94 9,18 4,82 3,89 5,71 1,71
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.b ps .
Provinsi
0,03 0,05 0,10 0,24 0,07 0,22 0,07 0,04 0,57 0,37 0,10 0,03 0,05 0,37 0,10 0,05 0,05 0,27 0,12 0,06 0,10 0,09 0,41 0,16 0,98 0,65 0,35 0,48 0,13
Sumber: Diolah dari Podes 2011
138
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.7 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Antar Kelompok Warga
(7)
(8)
0,02 0,03 0,18 0,15 0,06 0,07 0,04 0,05 0,01 0,23 0,07 0,28 0,20 0,15 0,05 0,20 0,11 0,10 0,05 0,14 0,20 0,09 0,07 1,45 0,13
0,05 0,22 0,19 0,18 0,15 0,09 0,07 0,04 0,28 0,28 1,87 0,37 0,09 0,12 0,85 0,37 0,37 0,31 0,20 0,10 0,27 0,11 0,10 0,09 0,82 0,47 0,37 0,14 0,23 0,19
.id
(6)
w w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
0,06 0,07 0,87 0,06 0,44 0,16 0,27 0,08 0,28 8,61 0,75 0,05 1,83 0,09 0,78 0,18 0,34 0,05 0,14 0,12 0,17 0,54 0,05 0,27 0,16 1,07 0,37 0,14 0,46 0,27
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
go
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2011
Statistik Kriminal 2016
139
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.8. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Terjadi, Tahun 2014 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Warga Antar Desa
(2)
(3)
(4)
(5)
0,37 0,70 0,87 0,71 1,42 0,71 0,52 0,76 2,89 2,62 1,53 1,40 0,91 0,60 0,77 3,68 1,96 0,38 0,06 0,55 0,10 0,63 5,39 5,14 2,24 1,94 0,95 1,23 6,25 6,35 1,47 0,90 1,37
0,02 0,16 0,44 0,16 0,28 0,04 0,07 0,05 0,04 0,06 0,35 0,03 0,14 0,06 0,10 0,44 0,10 0,17 0,22 0,27 0,46 0,42 0,38 0,39 0,13
0,03 0,11 0,05 0,06 0,12 0,04 0,26 0,07 0,06 0,02 0,18 0,37 0,05 0,19 0,22 0,05 0,13 0,54 0,64 0,42 0,13 0,57 0,12
ht
tp
:// w
w
w
0,40 0,95 2,53 0,76 0,52 1,05 0,46 0,42 3,15 0,48 12,73 1,73 1,40 1,14 0,73 0,90 0,42 2,89 2,75 1,38 1,72 0,45 1,17 0,63 4,52 2,72 2,34 1,50 1,90 0,93 9,10 10,45 2,30 2,81 1,71
go
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga dengan Warga dengan Aparat Aparat Keamanan Pemerintah
.id
Antar Kelompok Warga
.b ps .
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2014
140
Statistik Kriminal 2016
BAB VI KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.8 Jenis Perkelahian Massal yang Pernah Terjadi Provinsi
Antar Kelompok Warga
(7)
0,03 0,03 0,09 0,11 0,06 0,07 0,08 0,26 0,24 0,05 0,23 0,26 0,18 0,05 0,10 0,03 0,18 0,17 0,26 0,66 0,09
(8)
go .b ps .
w
:// w
tp
ht
Warga dengan Aparat Keamanan
.id
(6)
0,11 0,13 0,61 0,05 0,64 0,22 0,72 0,04 0,52 0,24 17,60 1,49 0,13 0,46 0,14 0,77 0,79 0,31 0,19 0,38 0,10 0,58 0,54 0,15 0,59 0,13 0,41 0,74 0,59 0,06 0,18 0,40
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Warga Antar Desa
0,06 0,18 0,17 0,44 0,13 0,12 0,13 0,11 0,26 0,75 0,32 0,12 1,14 0,11 0,13 0,42 0,26 0,24 0,09 0,25 0,20 0,19 0,21 0,22 0,40 0,17 0,04 0,14 0,09 1,09 0,19 0,27 0,19
Sumber: Diolah dari Podes 2014
Statistik Kriminal 2016
141
BAB VI KONFLIK MASSAL
Tabel 5.9. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal dan Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 2008
2011
2014
Jenis Perkelahian Massal (3)
(4)
95,31 87,14 86,67 89,29 94,34 92,59 94,12 86,49 95,45 100,00 87,50 94,44 94,27 88,89 93,75 98,55 75,00 98,21 84,85 84,21 83,33 90,63 91,30 ... 91,49 94,64 94,81 96,36 87,50 100,00 90,18 95,92 91,30 97,39
2.120
92,86
66 101 31 40 42 47 18 27 27 5 57 180 183 11 150 73 10 64 152 21 23 11 38 ... 94 64 107 49 19 7 126 103 73 295
w
%
N
%
(5)
(6)
(7)
95,65 84,87 62,00 85,11 89,36 92,16 75,00 67,50 96,43 71,43 93,44 92,31 94,33 84,62 92,59 91,25 83,33 94,12 83,06 77,78 92,00 84,62 88,37 ... 93,07 98,46 94,69 90,74 90,48 77,78 86,30 93,64 92,41 96,41
54 103 44 32 39 62 24 30 24 2 69 246 237 12 121 36 5 73 143 38 33 24 15 6 151 142 140 68 19 10 147 178 56 181
88,52 87,29 97,78 84,21 97,50 92,54 88,89 88,24 100,00 66,67 95,83 94,98 94,05 100,00 91,67 90,00 83,33 96,05 82,18 97,44 91,67 92,31 75,00 100,00 91,52 95,30 96,55 93,15 79,17 71,43 91,88 95,70 94,92 91,88
90,32
2.564
92,26
.b ps .
61 122 26 50 50 25 16 32 21 6 7 255 247 8 165 68 6 55 140 16 10 29 21 ... 43 53 73 53 14 8 101 94 21 224
:// w
tp
ht
INDONESIA
N
.id
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara *) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
%
go
N
2.314
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 Catatan :
142
*)
Provinsi Kalimantan Utara pada Podes 2008 dan 2011 masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur
Statistik Kriminal 2016
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB VI KONFLIK MASSAL
Statistik Kriminal 2016
143
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
144
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai upaya dan partisipasi masyarakat
yang
dilakukan
untuk
menjaga
keamanan
di
lingkungan
desa/kelurahan tempat tinggalnya dan perkembangannya selama satu dekade terakhir. Data yang digunakan merupakan data kewilayahan (spatial data) dengan unit observasi seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah Indonesia (pendataan Potensi Desa). Sejalan dengan itu, tingkat dan perkembangan upaya dan partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan pada bagian ini akan dilihat dari cakupan dan perkembangan jumlah desa/kelurahan yang melakukan upaya tersebut. Pendataan Potensi Desa (Podes) menanyakan apakah dalam setahun
.id
terakhir warga desa melakukan upaya untuk menjaga keamanan lingkungan dengan cara membangun poskamling, membentuk regu keamanan lingkungan
.b ps .
menginap lebih dari 24 jam ke aparat lingkungan.
go
(kamling), menambah jumlah anggota hansip/linmas, dan pelaporan tamu yang
Apabila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2008 dan 2011, terjadi peningkatan jumlah dan persentase Desa/Kelurahan yang melakukan upaya
w
menjaga keamanan lingkungan pada 2014. Dari Tabel 6.1. terlihat bahwa upaya
w
yang paling banyak dilakukan oleh warga desa untuk menjaga keamanan selama
:// w
tahun 2014 secara berturut-turut adalah melakukan pelaporan tamu yang menginap lebih dari 24 jam ke aparat lingkungan, membangun pos keamanan anggota
hansip/linmas
ht
jumlah
tp
lingkungan (poskamling), membentuk regu keamanan lingkungan, dan menambah
Pada 2014 lebih dari separuh Desa/Kelurahan di Indonesia melakukan kegiatan menjaga keamanan dengan menggiatkan pelaporan tamu (1x24 jam) dan membangun pos keamanan lingkungan (poskamling)
masing-masing
dengan
cakupan
jumlah
desa/kelurahan sebesar 58,84 persen; 50,63 persen; 43,35 persen; dan 23,48 persen. Dengan kata lain, pada 2014 lebih dari separuh Desa/Kelurahan di Indonesia melakukan kegiatan menjaga keamanan
dengan
menggiatkan
pelaporan tamu dan membangun pos keamanan lingkungan (poskamling).
Sementara itu, pada 2011 upaya yang dilakukan warga dengan cakupan desa/kelurahan terbanyak berturut-turut adalah memeriksa warga luar desa yang
Statistik Kriminal 2016
145
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
masuk (44,50 persen), membangun poskamling (39,62 persen), dan membentuk regu keamanan lingkungan (39,80 persen). Gambaran upaya dan partisipasi masyarakat desa dalam menjaga keamanan dirinci menurut provinsi selama periode 2008-2011 disajikan pada Tabel 6.2 sampai dengan Tabel 6.11 terlihat upaya warganya untuk menjaga keamanan dengan membangun pos keamanan lingkungan (poskamling) meningkat hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Selain dari aspek warga, upaya menjaga keamanan dan ketertiban juga merupakan fungsi dari aparat berwenang dalam hal ini adalah Polisi. Data Podes
.id
juga menyajikan Desa/Kelurahan yang pada wilayahnya terdapat keberadaan pos
go
Polisi. Seperti yang disajikan pada Tabel 6.13 menunjukkan hanya sekitar 10,6 persen dari keseluruhan Desa/Kelurahan di Indonesia yang di wilayahnya terdapat
.b ps .
keberadaan pos Polisi (termasuk Polsek, Polres, dan Polda). Namun, dari sekitar 89,4 persen Desa/Kelurahan yang tidak
w
ada pos polisi sekitar 71,32 persen
w
diantaranya menyatakan akses ke Pos
ht
tp
mudah sekali.
:// w
Polisi terdekat cenderung mudah dan
Pada 2014 hanya sekitar 10,6 persen dari keseluruhan Desa/Kelurahan yang di wilayahnya terdapat keberadaan pos Polisi (termasuk Polsek, Polres, dan Polda)
146
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang Dilakukan Warganya untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2008, 2011, dan 2014
2008
2011
2014
Jenis Upaya yang Dilakukan untuk Menjaga Keamanan
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
46,55
31.145
2. Membentuk Regu Keamanan Lingkungan
35.324
48,46
31.288
3. Menambah Jumlah Anggota Hansip
19.233
4. Memeriksa Setiap Orang Asing
34.921
41.611
39,80
50,63
35.629
43,35
.b ps . 12.620
16,05
19.299
23,48
46,33
34.982
44,50
-
-
-
-
-
48.357
58,84
w
w
25,63
-
tp
:// w
Pelaporan Tamu yang Menginap Lebih dari 24 Jam ke Aparat Lingkungan*
39,62
.id
35.089
go
1. Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling)
ht
Sumber : Diolah dari Podes 2008, Podes 2011, dan Podes 2014 *: Pada 2014 pertanyaan diubah menjadi Pelaporan Tamu yang Menginap Lebih dari 24 Jam ke Aparat Lingkungan
Statistik Kriminal 2016
147
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Provinsi
Membangun Poskamling
Membentuk Regu Kamling
Menambah Anggota Hansip
Memeriksa Setiap Orang Asing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
tp
ht
INDONESIA
35.089
3.322 1.708 398 867 512 1.295 565 1.332 125 150 182 4.076 4.211 173 4.527 757 523 438 1.154 596 570 695 472 1.176 942 1.439 878 345 237 305 438 212 301
19.323
34.921
.id
702 691 191 570 248 928 324 845 57 98 194 2.632 1.986 127 2.135 543 134 369 1.059 364 591 381 412 694 483 898 572 150 126 253 229 104 233
go
2.244 1.482 482 856 478 1.647 605 1.767 144 117 232 4.459 4.333 295 3.984 1.079 278 584 1.390 515 728 830 651 870 951 1.580 1.015 295 249 342 349 166 327
.b ps .
w
w
2.633 1.397 598 864 638 1.720 610 1.578 153 137 190 4.357 3.408 267 3.557 1.136 322 642 1.520 487 913 1.003 719 831 915 1.900 1.162 185 331 319 237 137 223
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
35.324
Sumber: Diolah dari Podes 2008 148
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Membangun Poskamling
Membentuk Regu Kamling
Menambah Anggota Hansip
Memeriksa Setiap Orang Asing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2.797 1.561 624 842 625 1.536 667 1.359 142 141 186 3.833 2.574 272 3.119 977 189 605 955 470 775 664 738 803 780 1.685 978 181 358 185 175 99 250 31.145
2.154 1.785 491 784 469 1.478 663 1.591 170 181 232 3.829 3.395 257 3.602 971 164 587 916 503 545 419 620 857 816 1.353 923 288 271 259 217 146 352 31.288
657 363 128 365 130 533 231 572 57 102 171 1.889 1.297 114 1.450 380 84 129 545 195 231 151 300 490 394 440 283 168 86 110 161 104 310 12.620
3.587 1.907 527 814 486 1.426 623 1.263 154 182 181 4.041 4.467 167 4.611 880 484 415 858 623 564 537 525 1.290 806 1.303 790 328 193 268 250 121 311 34.982
ht
tp
INDONESIA
go
.b ps .
w
w
:// w
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.id
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2011 Statistik Kriminal 2016
149
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2014 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Pelaporan Membentuk Menambah Membangun Tamu Regu Anggota Poskamling Menginap Kamling Hansip (1x24 jam) (3)
w
:// w
tp
ht
1.927 1.056 563 915 750 1.636 1.019 1.933 157 176 223 4.610 4.595 310 4.469 906 445 677 858 488 734 640 664 134 1.166 1.129 1.256 802 401 227 200 197 145 221 35.629
(4)
(5)
656 324 236 357 328 738 402 1.118 113 165 138 2.445 2.269 195 2.890 497 97 324 622 433 467 368 351 73 611 612 792 403 254 173 188 183 143 334 19.299
.id
2.819 1.368 813 1.083 1.010 1.902 1.118 2.032 210 193 227 4.976 5.098 365 5.171 1.181 374 826 772 548 991 1.167 758 177 1.090 1.105 1.941 1.040 253 342 183 159 132 187 41.611
.b ps .
(2)
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
go
Provinsi
5.375 2.248 770 1.118 1.002 2.044 1.003 1.982 272 294 245 5.029 6.218 329 6.268 1.044 499 597 746 952 1.035 1.124 796 250 1.517 1.296 1.322 885 483 258 470 450 213 223 48.357
Sumber: Diolah dari Podes 2014
150
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Membentuk Regu Kamling
Menambah Anggota Hansip
Memeriksa Setiap Orang Asing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
40,99 24,22 64,72 53,87 48,96 55,86 45,15 67,46 44,48 42,02 71,16 74,21 39,75 60,96 41,82 75,53 45,22 70,32 54,23 27,19 63,05 50,81 50,74 55,62 54,27 64,49 57,30 31,68 61,75 35,21 22,88 11,37 6,80
34,93 25,70 52,16 53,37 36,68 53,49 44,78 75,55 41,86 35,89 86,89 75,95 50,54 67,35 46,84 71,74 39,04 63,96 49,59 28,75 50,28 42,05 45,94 58,23 56,41 53,63 50,05 50,51 46,46 37,75 33,69 13,78 9,97
10,93 11,98 20,67 35,54 19,03 30,14 23,98 36,13 16,57 30,06 72,66 44,83 23,16 29,00 25,10 36,10 18,82 40,42 37,78 20,32 40,81 19,30 29,08 46,45 28,65 30,48 28,21 25,68 23,51 27,92 22,10 8,63 7,11
51,71 29,62 43,07 54,05 39,29 42,06 41,82 56,95 36,34 46,01 68,16 69,43 49,11 39,50 53,23 50,33 73,46 47,97 41,17 33,28 39,36 35,21 33,31 78,71 55,87 48,85 43,29 59,08 44,22 33,66 42,28 17,59 9,18
INDONESIA
46,55
25,63
46,33
go
.b ps . w
w
:// w
tp
ht
.id
Membangun Poskamling
Provinsi
46,86
Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2016
151
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Membentuk Regu Kamling
Menambah Anggota Hansip
Memeriksa Setiap Orang Asing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
43,14 26,93 60,41 50,88 45,55 48,21 44,20 55,15 39,34 39,94 69,66 64,91 30,01 62,10 36,69 63,65 26,40 55,81 32,20 23,89 50,72 33,20 50,38 47,43 42,98 56,51 46,11 24,76 56,11 18,07 16,22 6,88 6,37
33,23 30,79 47,53 47,37 34,18 46,39 43,94 64,57 47,09 51,27 86,89 64,84 39,58 58,68 42,37 63,26 22,91 54,15 30,88 25,57 35,67 20,95 42,32 50,62 44,96 45,37 43,52 39,40 42,48 25,29 20,11 10,15 8,97
10,13 6,26 12,39 22,05 9,48 16,73 15,31 23,21 15,79 28,90 64,04 31,99 15,12 26,03 17,05 24,76 11,73 11,90 18,37 9,91 15,12 7,55 20,48 28,94 21,71 14,76 13,34 22,98 13,48 10,74 14,92 7,23 7,90
55,33 32,90 51,02 49,18 35,42 44,76 41,29 51,26 42,66 51,56 67,79 68,43 52,08 38,13 54,23 57,33 67,60 38,28 28,93 31,67 36,91 26,85 35,84 76,20 44,41 43,70 37,25 44,87 30,25 26,17 23,17 8,41 7,93
INDONESIA
39,62
16,05
44,50
go
.b ps . w
w
:// w
tp
ht
.id
Membangun Poskamling
Provinsi
39,80
Sumber: Diolah dari Podes 2011 152
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Tahun 2014 Jenis Upaya untuk Menjaga Keamanan Membentuk Menambah Pelaporan Tamu Membangun Regu Anggota Menginap (1x24 Poskamling Kamling Hansip jam)
43,35
:// w
tp
ht
(5)
82,54 36,83 67,25 60,93 64,60 63,14 65,47 75,30 71,39 70,84 91,76 84,35 72,49 75,11 73,72 67,31 69,69 52,32 22,81 45,14 65,97 55,98 77,58 52,19 82,63 65,26 43,63 38,95 65,63 39,81 43,20 37,63 13,59 4,58
23,48
58,84
.id
50,63
(4)
10,07 5,31 20,61 19,46 21,15 22,80 26,24 42,48 29,66 39,76 51,69 41,01 26,45 44,52 33,99 32,04 13,55 28,40 19,02 20,53 29,76 18,33 34,21 15,24 33,28 30,82 26,14 17,74 34,51 26,70 17,28 15,30 9,13 6,86
go
INDONESIA
(3)
29,59 17,30 49,17 49,86 48,36 50,54 66,51 73,44 41,21 42,41 83,52 77,32 53,57 70,78 52,56 58,41 62,15 59,33 26,24 23,14 46,78 31,87 64,72 27,97 63,51 56,85 41,45 35,30 54,48 35,03 18,38 16,47 9,25 4,54
.b ps .
(2)
43,29 22,41 71,00 59,02 65,12 58,76 72,98 77,20 55,12 46,51 85,02 83,46 59,43 83,33 60,82 76,14 52,23 72,39 23,61 25,98 63,16 58,12 73,88 36,95 59,37 55,64 64,06 45,77 34,38 52,78 16,82 13,29 8,42 3,84
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
w
Provinsi
Sumber: BPS, Statistik Potensi Desa 2014
Statistik Kriminal 2016
153
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.8. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Jumlah Provinsi
2008
2011
Persentase 2014
2008
2014
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
2.633 1.397 598 864 638 1.720 610 1.578 153 137 190 4.357 3.408 267 3.557 1.136 322 642
2.797 1.561 624 842 625 1.536 667 1.359 142 141 186 3.833 2.574 272 3.119 977 189 605
2.819 1.368 813 1.083 1.010 1.902 1.118 2.032 210 193 227 4.976 5.098 365 5.171 1.181 374 826
40,99 24,22 64,72 53,87 48,96 55,86 45,15 67,46 44,48 42,02 71,16 74,21 39,75 60,96 41,82 75,53 45,22 70,32
10,13 6,26 12,39 22,05 9,48 16,73 15,31 23,21 15,79 28,90 64,04 31,99 15,12 26,03 17,05 24,76 11,73 11,90
43,29 22,41 71,00 59,02 65,12 58,76 72,98 77,20 55,12 46,51 85,02 83,46 59,43 83,33 60,82 76,14 52,23 72,39
1.520
955
772
54,23
18,37
23,61
487 913 1.003 719 831 915 1.900 1.162 185 331 319 237 137 223
470 775 664 738 803 780 1.685 978 181 358 185 175 99 250
548 991 1.167 758 177 1.090 1.105 1.941 1.040 253 342 183 159 132 187
27,19 63,05 50,81 50,74 55,62 54,27 64,49 57,30 31,68 61,75 35,21 22,88 11,37 6,80
9,91 15,12 7,55 20,48 47,43 42,98 56,51 46,11 24,76 56,11 18,07 16,22 6,88 6,37
25,98 63,16 58,12 73,88 36,95 59,37 55,64 64,06 45,77 34,38 52,78 16,82 13,29 8,42 3,84
35.089
31.145
41.611
46,55
39,62
50,63
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
(4)
2011
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011 dan Podes 2014
154
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.9. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membentuk Regu Keamanan Lingkungan Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Jumlah 2008
2011
2014
(5)
(6)
(7)
2.819 1.368 813 1.083 1.010 1.902 1.118 2.032 210 193 227 4.976 5.098 365 5.171 1.181 374 826 772 548 991 1.167 758 177 1.090 1.105 1.941 1.040 253 342 183 159 132 187
34,93 25,70 52,16 53,37 36,68 53,49 44,78 75,55 41,86 35,89 86,89 75,95 50,54 67,35 46,84 71,74 39,04 63,96 49,59 28,75 50,28 42,05 45,94 58,23 56,41 53,63 50,05 50,51 46,46 37,75 33,69 13,78 9,97
33,23 30,79 47,53 47,37 34,18 46,39 43,94 64,57 47,09 51,27 86,89 64,84 39,58 58,68 42,37 63,26 22,91 54,15 30,88 25,57 35,67 20,95 42,32 50,62 44,96 45,37 43,52 39,40 42,48 25,29 20,11 10,15 8,97
29,59 17,30 49,17 49,86 48,36 50,54 66,51 73,44 41,21 42,41 83,52 77,32 53,57 70,78 52,56 58,41 62,15 59,33 26,24 23,14 46,78 31,87 64,72 27,97 63,51 56,85 41,45 35,30 54,48 35,03 18,38 16,47 9,25 4,54
31.288
41.611
46,86
39,80
43,35
.id
(3)
2.154 1.785 491 784 469 1.478 663 1.591 170 181 232 3.829 3.395 257 3.602 971 164 587 916 503 545 419 620 857 816 1.353 923 288 271 259 217 146 352
.b ps .
w
:// w 35.324
(4)
2008
(2)
tp
ht
INDONESIA
2014
2.244 1.482 482 856 478 1.647 605 1.767 144 117 232 4.459 4.333 295 3.984 1.079 278 584 1.390 515 728 830 651 870 951 1.580 1.015 295 249 342 349 166 327
w
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
2011
Persentase
go
Provinsi
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011 dan Podes 2014 Statistik Kriminal 2016
155
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.10. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Menambah Anggota Hansip/Linmas Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Jumlah Provinsi
Persentase
2011
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
702 691 191 570 248 928 324 845 57 98 194 2.632 1.986 127 2.135 543 134 369 1.059 364 591 381 412 694 483 898 572 150 126 253 229 104 233
657 363 128 365 130 533 231 572 57 102 171 1.889 1.297 114 1.450 380 84 129 545 195 231 151 300 490 394 440 283 168 86 110 161 104 310
656 324 236 357 328 738 402 1.118 113 165 138 2.445 2.269 195 2.890 497 97 324 622 433 467 368 351 73 611 612 792 403 254 173 188 183 143 334
10,93 11,98 20,67 35,54 19,03 30,14 23,98 36,13 16,57 30,06 72,66 44,83 23,16 29,00 25,10 36,10 18,82 40,42 37,78 20,32 40,81 19,30 29,08 46,45 28,65 30,48 28,21 25,68 23,51 27,92 22,10 8,63 7,11
10,13 6,26 12,39 22,05 9,48 16,73 15,31 23,21 15,79 28,90 64,04 31,99 15,12 26,03 17,05 24,76 11,73 11,90 18,37 9,91 15,12 7,55 20,48 28,94 21,71 14,76 13,34 22,98 13,48 10,74 14,92 7,23 7,90
10,07 5,31 20,61 19,46 21,15 22,80 26,24 42,48 29,66 39,76 51,69 41,01 26,45 44,52 33,99 32,04 13,55 28,40 19,02 20,53 29,76 18,33 34,21 15,24 33,28 30,82 26,14 17,74 34,51 26,70 17,28 15,30 9,13 6,86
12.620
19.299
25,63
16,05
23,48
19.323
2011
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
2008
.id
2008
-
2014
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011 dan Podes 2014 156
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.11. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Memeriksa Setiap Warga Luar Desa yang Masuk (Pelaporan Tamu yang Menginap Lebih dari 24 Jam ke Aparat Lingkungan*) Menurut Provinsi, Tahun 2008, 2011, dan 2014 Jumlah Provinsi
2008
2011
Persentase 2014
2008
2014
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
3.322 1.708 398 867 512 1.295 565 1.332 125 150 182 4.076 4.211 173 4.527 757 523 438 1.154 596 570 695 472 1.176 942 1.439 878 345 237 305 438 212 301
3.587 1.907 527 814 486 1.426 623 1.263 154 182 181 4.041 4.467 167 4.611 880 484 415 858 623 564 537 525 1.290 806 1.303 790 328 193 268 250 121 311
5.375 2.248 770 1.118 1.002 2.044 1.003 1.982 272 294 245 5.029 6.218 329 6.268 1.044 499 597 746 952 1.035 1.124 796 250 1.517 1.296 1.322 885 483 258 470 450 213 223
51,71 29,62 43,07 54,05 39,29 42,06 41,82 56,95 36,34 46,01 68,16 69,43 49,11 39,50 53,23 50,33 73,46 47,97 41,17 33,28 39,36 35,21 33,31 78,71 55,87 48,85 43,29 59,08 44,22 33,66 42,28 17,59 9,18
55,33 32,90 51,02 49,18 35,42 44,76 41,29 51,26 42,66 51,56 67,79 68,43 52,08 38,13 54,23 57,33 67,60 38,28 28,93 31,67 36,91 26,85 35,84 76,20 44,41 43,70 37,25 44,87 30,25 26,17 23,17 8,41 7,93
82,54 36,83 67,25 60,93 64,60 63,14 65,47 75,30 71,39 70,84 91,76 84,35 72,49 75,11 73,72 67,31 69,69 52,32 22,81 45,14 65,97 55,98 77,58 52,19 82,63 65,26 43,63 38,95 65,63 39,81 43,20 37,63 13,59 4,58
34.982
48.357
46,33
44,50
58,84
go
.b ps .
w
w
:// w
ht
tp
34.921
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
(4)
2011
Sumber: Diolah dari Podes 2008, Podes 2011 dan Podes 2014
Statistik Kriminal 2016
157
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.12. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pos Polisi dan Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat, Tahun 2014
Ada
Tidak
(2)
(3)
355 432 210 380 202 313 105 269 69 101 182 813 755 117 949 201 144 156 310 294 187 217 180 61 168 277 360 167 59 59 125 107 108 280
6.157 5.672 935 1.455 1.349 2.924 1.427 2.363 312 314 85 5.149 7.823 321 7.553 1.350 572 985 2.960 1.815 1.382 1.791 846 418 1.668 1.709 2.670 2.105 677 589 963 1.089 1.459 4.591
1.118 786 201 295 287 393 290 386 103 77 42 1.163 1.949 125 2.472 295 230 294 350 176 115 350 153 44 463 350 632 404 226 94 118 212 127 247
73.478
14.567
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
8.712
(4)
(5)
(6)
(7)
4.353 3.485 650 891 894 2.162 940 1.649 198 168 43 3.583 5.641 196 4.835 887 342 596 1.487 884 692 1.193 387 164 1.007 975 1.566 1.298 365 266 392 481 416 966
582 1.114 66 243 145 329 175 282 10 55
104 287 18 26 23 40 22 46 1 14
365 213
38 20
220 150
26 18
72 900 577 457 210 239 139 165 275 361 324 68 163 328 292 648 1.602
23 223 178 118 38 67 71 33 109 111 79 18 66 125 104 268 1.776
44.052
10.769
4.090
.b ps .
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
.id
Provinsi
Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat (Bagi Desa/Kel yang Tidak ada Pos Polisi) Sangat Sangat Mudah Sulit Mudah Sulit
go
Keberadaan Pos Polisi
Sumber: Diolah dari Podes 2014
158
Statistik Kriminal 2016
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.13. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pos Polisi dan Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat, Tahun 2014 Keberadaan Pos Polisi
Provinsi
Ada
Tidak
Kemudahan Akses ke Pos Polisi Terdekat (Bagi Desa/Kel yang Tidak ada Pos Polisi) Sangat Sangat Mudah Sulit Mudah Sulit
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
5,45 7,08 18,34 20,71 13,02 9,67 6,85 10,22 18,11 24,34 68,16 13,64 8,80 26,71 11,16 12,96 20,11 13,67 9,48 13,94 11,92 10,81 17,54 12,73 9,15 13,95 11,88 7,35 8,02 9,10 11,49 8,95 6,89 5,75
94,55 92,92 81,66 79,29 86,98 90,33 93,15 89,78 81,89 75,66 31,84 86,36 91,20 73,29 88,84 87,04 79,89 86,33 90,52 86,06 88,08 89,19 82,46 87,27 90,85 86,05 88,12 92,65 91,98 90,90 88,51 91,05 93,11 94,25
17,17 12,88 17,55 16,08 18,50 12,14 18,93 14,67 27,03 18,55 15,73 19,51 22,72 28,54 29,08 19,02 32,12 25,77 10,70 8,35 7,33 17,43 14,91 9,19 25,22 17,62 20,86 17,78 30,71 14,51 10,85 17,73 8,10 5,07
66,85 57,09 56,77 48,56 57,64 66,79 61,36 62,65 51,97 40,48 16,10 60,10 65,76 44,75 56,87 57,19 47,77 52,23 45,47 41,92 44,10 59,41 37,72 34,24 54,85 49,09 51,68 57,13 49,59 41,05 36,03 40,22 26,55 19,83
8,94 18,25 5,76 13,24 9,35 10,16 11,42 10,71 2,62 13,25 6,12 2,48 2,59 9,67 6,31 27,52 27,36 29,13 10,46 23,29 29,02 8,99 13,85 11,91 14,26 9,24 25,15 30,15 24,41 41,35 32,89
1,60 4,70 1,57 1,42 1,48 1,24 1,44 1,75 0,26 3,37 0,64 0,23 0,31 1,16 2,02 6,82 8,44 7,52 1,89 6,53 14,82 1,80 5,49 3,66 3,48 2,45 10,19 11,49 8,70 17,10 36,46
89,40
17,72
53,60
13,10
4,98
10,60
go
.b ps .
w
w
:// w
tp
ht
INDONESIA
.id
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
Sumber: Diolah dari Podes 2014
Statistik Kriminal 2016
159
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan dkk. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan III. Jakarta: Balai Pustaka. Badan Pusat Statistik. (2008). Statistik Potensi Desa Indonesia 2008. Jakarta: BPS. Badan Pusat Statistik. (2011). Statistik Potensi Desa Indonesia 2011. Jakarta: BPS.
.id
Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Potensi Desa Indonesia 2014. Jakarta : BPS.
.b ps .
go
Hafidhuddin, Didin. et.al. (2001). Berbangsa dan Bernegara Menurut Islam. Jakarta: Pustaka Zaman. Hagan, Frank E. (1989). Introduction to Criminology: Theories, Methods, and Criminal Behavior. Chicago: Nelson-Hall.
w
w
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. (2013). Bandung: Citra Umbara.
tp
:// w
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes POLRI). (2012). Analisa dan Evaluasi Situasi Kamtibmas Tahun 2011. Jakarta: Mabes POLRI.
ht
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes POLRI). (2013). Analisa dan Evaluasi Situasi Kamtibmas Tahun 2012. Jakarta: Mabes POLRI. Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes POLRI). (2014). Analisa dan Evaluasi Situasi Kamtibmas Tahun 2013. Jakarta: Mabes POLRI. Maslow, A.H. (1943). A Theory of Human Motivation. New York: Psychological Review. Mustofa, Muhammad. (2011). Kriminologi Edisi 2 (Kajian Sosiologis Terhadap Kriminalitas, Perilaku Menyimpang dan Pelanggaran Hukum). Bekasi: Sari Ilmu Pratama.
160
Statistik Kriminal 2016
DAFTAR PUSTAKA
Sianturi, L.M. (1985). Indikator Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dalam Kumpulan Bahan-Bahan Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS. Soetopo, H. (2001). Manajemen Konflik. Malang : Universitas Negeri Malang. UUD Republik Indonesia 1945 Pasal 28 Tentang Hak Asasi Manusia.
ht
tp
:// w
w
w
.b ps .
go
.id
United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC). (2015). International Classification Of Crimes For Statistical Purposes. Version 1.0.
Statistik Kriminal 2016
161
ht tp :// w
.id
s. go
.b p
w
w