BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat
masyarakat
indonesia
enggan
untuk
memanfaatkanya,
dengan
tingkat
kesejahteraan dan daya beli masyarakat indonesia yang semakin meningkat, saat ini masyarakat indonesia lebih memilih kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi utama yang lebih efisien. Kendaraan roda empat atau mobil adalah salah satu pilihanya, tingkat kenyamanan dan keamanan yang relatif lebih tinggi menjadi alasan dipilihnya mobil sebagai kendaraan pribadi yang dirasa lebih tepat. Kenyataan tersebut membuat pasar mobil di indonesia menjadi sangat tinggi, hal ini tentunya menjadi sasaran empuk bagi para produsen mobil. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini menjadi arena persaingan yang sangat menarik bagi produsen-produsen mobil ternama diseluruh dunia. Mereka berlomba-lomba menjual produknya melalui berbagai strategi seperti penawaran teknologi mutakhir, harga yang murah, dan fitur-fitur canggih untuk menarik minat pelanggan.
Gambar 1.1. Data Penjualan Mobil Nasional Kuartal 1 Th.2013. (Sumber : www.tajuk.co)
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
17
BAB I Pendahuluan
Toyota sebagai produsen mobil kenamaan di Indonesia tentunya tidak mau kalah dalam persaingan tersebut, melalui berbagai inovasi dan peningkatan kualitas, toyota terus berkreasi dalam menciptakan produk-produk unggulan untuk menarik hati pelanggan. Melalui Kaizen dan sistem produksi Just In Time dalam Toyota Production System, Toyota mampu menghasilkan produk dengan tampilan yang menarik dan kualitas yang lebih baik untuk meraih kepuasan pelanggan. Dan ternyata dua aspek inilah yang selalu menjadi tuntutan para pelanggan, maka tidak heran jika Toyota selalu menguasai pasar mobil di indonesia. Perusahaan manufaktur Toyota adalah perusahaan yang pertama kali menerapkan sistem produksi Just in time dan memegang teguh sistem tersebut demi terciptanya produk-produk unggulan dan kepuasan pelanggan. Sistem produksi Just In Time adalah sistem produksi yang memproduksi dan mengirim barang yang diperlukan, pada saat diperlukan, dan sejumlah yang diperlukan, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan menghilangkan berbagai macam muda di tempat kerja. Just in time salah satu pilar dari Toyota Production System yang sangat penting untuk melakukan produksi dengan sistem yang efisien tanpa muda dan hanya membuat barang sesuai dengan pesanan pelanggan. Selain itu dengan sistem produksi Just In Time perusahaan dapat menghemat lahan pabrik seefisien mungkin, karena sistem ini hampir tidak membutuhkan area penyimpanan bahan baku. Dengan diterapkanya sistem produksi Just In time, maka perusahaan dituntut untuk selalu menjaga aliran barang atau bahan baku agar tetap lancar, mulai dari supplier sampai ke line side produksi untuk mencegah terjadinya line stop. Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran aliran barang tersebut adalah Logistic Operation Department, yang bertugas membawahi semua kegiatan logistik bahan baku produksi. Aliran barang didalam pabrik khususnya di Assembly Shop di awali dengan proses bongkar muatan atau unloading di terminal atau biasa disebut dengan istilah dock, yang dilakukan oleh pihak supplier dari truk pengangkut. Selanjutnya barang dimasukan ke Progress Lane yang berfungsi sebagai area pemisah
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
18
BAB I Pendahuluan
barang berdasarkan urutan atau sequence masing-masing. Setelah itu, barang akan di bongkar dari skidnya di area Unpacking dan di sortir sesuai kategori barang tersebut. Untuk menjaga aliran barang atau parts agar tetap lancar, saat ini di perusahaan manufaktur Toyota khususnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia pada lini Assembly Shop ada dua macam kategori parts, yang petama parts Direct yang langsung didistribusikan ke button pass setelah disortir di area Unpacking dan parts Indirect yang masuk ke PC Store terlebih dahulu sebelum dialirkan ke button pass untuk kemudian di distribusikan ke masing-masing line side produksi. Supplier
Dock
PC Store
Unpacki
P Lane
Direct
Button Pass
Indirect
Line Produksi
Gambar 1.2. Diagram Aliran Small Parts Dock 43 Assembly Shop (Sumber : Dokumentasi Penulis)
Area Unpacking sebagai awal dimulainya kegiatan logistik secara langsung oleh operator didalam pabrik memiliki peranan penting dalam terciptanya kelancaran aliran barang. Jika di area ini sudah terjadi kondisi abnormal, maka dapat dipastikan kondisi abnormal tersebut akan terjadi pula diarea-area berikutnya yang nantinya akan mengganggu kelangsungan produksi di Line Side. Saat ini proses kerja yang ada di area Unpacking masih sangat labil, kondisi abnormal seperti keterlambatan supply ke Button Pass, muda di berbagai proses, interference antar operator, dan kondisi abnormal lain masih sering terjadi.
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
19
BAB I Pendahuluan
1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan Dari penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang sistem produksi beserta elemen-elemen penunjangnya, terutama sistem produksi Just In Time sebagai sistem produksi yang di gagas oleh Perusahaan Toyota dan banyak dianut oleh perusahaanperusahaan diseluruh dunia. Penulisan ini juga mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Mempelajari dan memahami sistem produksi Just In Time melalui implementasi nyata dalam operasi logistik.
2.
Mempelajari dan melakukan Kaizen (perbaikan) pada area kerja Unpacking (pembongkaran) melalui aktifitas Jishuken.
3.
Menganalisa dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja melalui Cyclic Operation.
1.3. Batasan Masalah Pada Tugas Akhir ini batasan masalahnya adalah : 1. Membahas perbaikan (Kaizen) yang dilakukan pada area Unpacking melalui aktifitas Jishuken. 2. Membahas eliminasi fluktuasi (Baratsuki Elimination) pada area Unpacking sebagai langkah awal Kaizen. 3. Pemecahan masalah campur tangan (interference) yang terjadi di area Unpacking. 4. Membahas pemerataan (balancing) operator untuk menciptakan efisiensi kerja yang baik. 5. Pembaharuan
satandarisasi
kerja
(Standardized
Work)
untuk
mendukung kegiatan logistik di area Unpacking. 6. Menciptakan kondisi oprasi siklik (Cyclic Operation) pada area Unpacking sebagai salah satu upaya pencapain Jiritsuka departemen logistik ditahun 2013.
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
20
BAB I Pendahuluan
1.4. Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun tugas akhir ini metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah : 1.4.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber-sumber yang terkait, dalam hal ini adalah sistem operasi logistik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Data primer dapat diperoleh dengan metode : 1.4.1.1. Metode Pengamatan ( Observation ) Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan Unpacking part di area Unpacking Assembly Shop, sehingga dapat diketahui proses kerja, kendala-kendala, dan masalah yang ada di area Unpacking. 1.4.1.2. Metode Wawancara ( Interview ) Pengambilan
data
dengan
melakukan
wawancara
secara
langsung kepada operator sangat membantu untuk menangkap masalah dan kendala yang dihadapi operator dalam bekerja. Sehingga diharapkan penanganan yang dilakukan nanti akan lebih tepat mengenai sasaran. 1.4.1.3. Metode Literatur Pencarian data dengan cara mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan sistem produksi, dan proses kerja operasi logistik di toyota. Metode ini digunakan untuk memperoleh teori-teori yang menunjang laporan tugas akhir ini. 1.4.1.4. Metode Sampling Penulis menggunakan metode Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki.
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
21
BAB I Pendahuluan
1.4.2. Data Sekunder Dalam data sekunder ini, data-data diperoleh tidak secara langsung pada responden melainkan dengan berdasar pada literature yang mendukung penyusunan laporan. Literatur ini didapat dari brosur, buku petunjuk, studi kepustakaan atau membaca buku-buku yang berkaitan langsung dengan masalah serta keterangan yang didapat dari instansi perusahaan yang bersangkutan. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini, maka laporan disusun atas lima bab dengan sistematika seperti berikut : 1. BAB I. PENDAHULUAN Bab pertama, merupakan pendahuluan dari laporan ini yang akan menjelaskan latar
belakang
penulisan, tujuan penulisan,
metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan. 2. BAB II. DASAR TEORI Bab kedua ini berisi tinjauan teori dasar yang mendeskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip dasar tentang sistem produksi dan Toyota Production System beserta elemen-elemen pendukungnya. 3. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ketiga, menjelaskan tentang langkah-langkah dan tahapantahapan yang dilakukan dalam proses pengerjaan tugas akhir, serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses Kaizen pada area Unpacking dilakukan. 4. BAB IV. PEMBAHASAN Pada bab keempat ini memuat proses pengambilan data-data sebagai element pendukung yang akan dijadikan sebagai dasar kegiatan Kaizen. Menjelaskan langkah-langkah yang di tempuh dalam melakukan Kaizen beserta detail dari setiap poin perbaikan yang dilakukan. Dan uraian mengenai hasil yang didapat dari kegiatan perbaikan tersebut.
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
22
BAB I Pendahuluan
5. BAB V. PENUTUP Bab kelima ini berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran
yang
perlu
disampaikan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan dengan hasil penulisan.
Tugas Akhir / Muhammad Shalahudin / 14126
23