PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN FARMASI TBK, YANG TERDAFTAR DI BEI) Susan Mey Indarwati (11208207) Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Manajemen, Universitas Gunadarma 2012
ABSTRAKSI Setiap investor dalam memutuskan untuk dapat berinvestasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan ini pada umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang lazim digunakan untuk memprediksi harga atau return saham. Dalam mengharapkan return saham yang tinggi, para investor harus dapat menilai perusahaan mana yang memiliki laba yang tinggi sehingga return sahamnya juga tinggi. Untuk itu investor dapat melakukan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis rasio keuangan, diantaranya Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh EPS, DER, PBV, ROA, ROE terhadap return saham pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Library Electronic (ICAMEL) dan Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) dengan periode penelitian selama tiga tahun (2009-2011). Jumlah populasi penelitian ini adalah 9 perusahaan dan setelah melewati tahap purposive sampling jumlah sampel menjadi 6 perusahaan. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel EPS, DER, PBV, ROA, dan ROE secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial hanya variabel Return on Assets (ROA) yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel yang lainnya yaitu Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan dan efektif dalam memprediksi return saham yaitu hanya variabel Return on Assets (ROA). Kata Kunci: EPS, DER, PBV, ROA, ROE dan Return Saham
1
ABSTRACT Each investor in deciding to invest in the stock market requires a wide range of information. Information relating to the condition of the company is generally shown in the financial statements that are commonly used to predict the stock price or return. In a high expected stock returns, investors should be able to assess which companies have high profit return stake so high. For that investors can assess the company's performance through the analysis of financial ratios, such Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) . This study aims to examine and analyze the effect of EPS, DER, PBV, ROA, ROE on stock return on Pharmaceutical Companies listed on the Stock Exchange. Data obtained from the Indonesian Capital Market Electronic Library (ICAMEL) and the Capital Market Reference Center (CMRC) with a three-year study period (2009-2011). Total population of this study are 9 companies, and after a stage purposive sampling the sample into six companies. Analysis techniques that will be used in this research are multiple linear regression to obtain a comprehensive picture of the relationship between one variable with another variable. These results indicate that the variable EPS, DER, PBV, ROA, and ROE simultaneously not significantly affect stock returns. Partially only variable Return on Assets (ROA), which has significantly influence on stock return, while the other variables are Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), and Return on Equity (ROE) does not significantly affect stock returns. It can be concluded that the variables that affect the most dominant and effective in predicting stock returns is just a variable return on assets (ROA). Keywords: EPS, DER, PBV, ROA, ROE and Stock Returns
PENDAHULUAN Keberadaan pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Keputusan untuk dapat berinvestasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan ini pada umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang lazim digunakan untuk memprediksi harga atau return saham. Return merupakan suatu hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return) (Hardiningsih, 2002:84). Para investor dalam asset financial juga mengharapkan return yang maksimal. Dalam memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan di dapat, investor terlebih dahulu akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham di pasar modal. Dengan meningkatnya harga saham tentunya return saham yang diterima investor juga meningkat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan perusahaan farmasi yang merupakan bagian dari perusahaan manufaktur dan termasuk ke dalam industri barang konsumsi. Dimana Perusahaan Farmasi merupakan perusahaan yang memproduksi obat – obatan dan peralatan untuk keperluan analisis kimia. Skala produksinya yang luas memerlukan kinerja manajerial yang efektif dan efisien, terutama dalam mengelola aktiva yang dimiliki. Karena aktiva yang dimiliki akan mempengaruhi laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan dalam menghasilkan return terhadap saham yang ditanamkan oleh para investor. 2
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Price To Book Value (PBV), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi Tbk, yang terdaftar di BEI)”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun parsial antara EPS, DER, PBV, ROA dan ROE terhadap return saham pada PT. Farmasi, Tbk. 2. Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh variabel yang paling dominan antara EPS, DER, PBV, ROA dan ROE terhadap return saham pada PT. Farmasi, Tbk.
TELAAH PUSTAKA Pasar Modal
Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, di mana yang diperjualbelikan adalah dana – dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun (Widoatmodjo, 2009:11). Dana – dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya dalam bentuk saham (Situmorang, 2008:1). Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pada Pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Investasi
Menurut Gitusodarmo (2002:133), Investasi merupakan pengeluaran pada saat ini dimana hasil yang diharapkan dari pengeluaran itu baru akan diterima di waktu mendatang. Sedangkan menurut Simatupang (2010:7), Investasi adalah suatu kegiatan menunda konsumsi/penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang (Simamora, 2000:438).
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2010:66), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (Standart Akuntansi Keuangan, 2009:27), merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Melalui laporan keuangan dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Dengan melakukan analisis akan diketahui letak kelemahan dan kekuatan perusahaan (Kasmir, 2010:66).
Rasio Keuangan
Rasio keuangan menurut Kasmir (2011:104), yaitu merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka 3
lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Return Saham
Menurut Poernamawati (2008:107), return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham. Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Investor perlu melakukan analisis kondisi keuangan perusahaan karena selain berguna untuk pengambilan keputusan investasi saham, juga berguna untuk mengetahui hasil pengembalian saham (return saham). Salah satu variabel yang banyak digunakan sebagai patokan bagi investor dalam melakukan investasinya adalah dengan melihat dari tingkat pengembalian (return) saham yang akan dibelinya. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin baik posisi pemilik perusahaan.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh saham dari Perusahaan Farmasi yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini akan menguji hipotesis mengenai pengaruh rasio keuangan yang meliputi Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) terhadap Return saham pada Perusahaan Farmasi, baik secara parsial maupun simultan.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Farmasi yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 6 perusahaan. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini sampel diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Astutik, 2005:66). Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 9 perusahaan. Adapun perusahaan – perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini antara lain yaitu PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT. Merck Tbk, PT. Darya Varia Laboratoria Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, dan PT. Tempo Scan Pasific Tbk.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah EPS (Earning per share) merupakan rasio yang menggambarkan tingkat laba yang diperoleh para pemegang saham, dimana tingkat laba (per lembar saham) menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan pasar (Susilowati & Turyanto, 2011:18). DER (Debt to Equity Ratio) 4
merupakan salah satu rasio leverage yang mengukur seberapa besar operasi perusahaan dibiayai oleh hutang bila dibandingkan dengan operasi perusahaan yang dibiayai oleh Equitas (Tinneke, 2007:41). PBV (Price to Book Value) digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. PBV juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan (Wardjono, 2010:86). ROA (Return on Assets) menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah assets yang dimiliki (Susilowati & Turyanto, 2011:19). ROE (Return on Equity) merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia dari para pemilik (pemegang saham) perusahaan atas modal yang diinvestasikannya dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan (emiten) dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri, sehingga ROE ini sering disebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Ganto, Khadafi, Albra, Syamni, 2008:88). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Return saham (Y), yaitu suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio (Ganto, Khadafi, Albra, Syamni, 2008:3).
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Data – data dalam penelitian ini merupakan data – data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan serta harga saham per triwulan emiten/perusahaan selama tahun pengamatan 2009 – 2011.
Metode Analisis Data Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2005:110) “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan analisis grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali (2005:110) sebagai berikut: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2005:91). Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). 5
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2005:92). 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2005:105) “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali (2005:105) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2005:95) “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.
Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel EPS (Earning Per Share), DER (Debt to Equity Ratio), PBV (Price to Book Value), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity) terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS for Windows. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan model analisis regresi linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut: Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + e Dimana : Y = Return saham α = konstanta ß1, ß2, ß3, ß4, ß5 = koefisien regresi X1 = variabel EPS (Earning Per Share) X2 = variabel DER (Debt to Equity Ratio) X3 = variabel PBV (Price to Book Value) X4 = variabel ROA (Return on Assets) X5 = variabel ROE (Return on Equity) e = kesalahan acak/error term
Uji Simultan (Uji F-Statistik)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap 6
variabel dependen/terikat”. Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: 1. Jika statistik F-hitung < statistik F-tabel, maka H0 diterima, atau jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. 2. Jika statistik F-hitung > statistik F-tabel, maka H0 ditolak (Ha diterima), atau jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (Ha diterima).
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2005:169).
Uji Parsial (Uji t)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k1), dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika t-hitung > t-tabel (n-k-1), maka H0 ditolak (Ha diterima), atau jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (Ha diterima) 2. Jika t-hitung < t-tabel (n-k-1), maka H0 diterima, atau jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data Deskriptif
Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka berikut di dalam Tabel 4.1 akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel (N), rata – rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi untuk masing – masing variabel. Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Data
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 7
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Gambar 4.1 Normal Probability Plot (Data Asli) Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Gambar 4.1 menunjukkan hasil uji normalitas data. Dari grafik normal probability plot tersebut, dapat dilihat bahwa data (titik) kurang menyebar di sekitar garis diagonal dan kurang mengikuti arah garis diagonal. Untuk memperoleh hasil terbaik maka dilakukan transformasi normal agar data menjadi lebih normal dengan menggunakan natural logarithm (Ln) (Ghozali, 2006). Hasil pengujian normalitas yang kedua diperoleh tampak dalam Tabel 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2 Normal Probability Plot (Setelah Transformasi Ln) Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 8
Dengan melihat tampilan pada grafik normal probability plot terlihat titik – titik sebaran lebih mendekati garis normal jika dibandingkan dengan grafik normal plot saat sebelum dilakukan transformasi ke logaritma natural. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data mendekati normal, dan untuk uji asumsi klasik selanjutnya dengan menggunakan persamaan regresi return = f (LnEPS, LnDER, LnPBV, LnROA, LnROE).
Uji Multikolinearitas Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance berada diatas 0,10 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari asumsi klasik multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
9
Uji Autokorelasi Tabel 4.4
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar sebesar 1,843 dan terletak pada du < DW < 4 – du yaitu 1,7688 < 1,843 < 2,2312. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bebas dari masalah autokorelasi, baik korelasi positif maupun korelasi negatif.
Uji Simultan (Uji F-Statistik) Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji F
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama – sama variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Karena probabilitas jauh lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka dapat dikatakan bahwa variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap return saham.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 10
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,5%. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) tehadap return saham yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 10,5% dan sisanya sebesar 89,5% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Analisis Regresi Berganda Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Return = 0,253LnDER + 0,242LnROA 1) Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0,253 dan bertanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Debt to Equity Ratio setelah transformasi Ln dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami perubahan sebesar 0,253 dengan arah yang sama. 2) Koefisien regresi untuk (b4) sebesar 0,242 dan bertanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Return on Assets setelah transformasi Ln dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami perubahan sebesar 0,242 dengan arah yang sama.
11
Uji Parsial (Uji t) Tabel 4.8 Hasil Uji t
Sumber : Hasil olah data SPSS 17.0 Dari hasil analisis regresi diatas, tampak bahwa hanya variabel Return on Assets (ROA) yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu return saham, dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,038 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel return saham, hal ini dikarenakan nilai Sig. t variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Return on Equity (ROE) sebesar 0,605 ; 0,067 ; 0,553 ; dan 0,234 dimana lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05.
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada hipotesis pertama, ternyata tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share terhadap return saham, sehingga Ha1 ditolak. Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel Earning Per Share (EPS) terhadap return saham disebabkan adanya fluktuasi pada data Earning Per Share (EPS). Hal ini mengindikasikan bahwa informasi perubahan Earning Per Share (EPS) yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tidak mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sehingga tidak mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada saham perusahaan tersebut. Akibatnya laba perusahaan akan semakin menurun, sehingga Earning Per Share (EPS) tidak mempengaruhi return saham perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada hipotesis kedua, ternyata tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio terhadap return saham, sehingga Ha2 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi perubahan Debt to Equity Ratio (DER) yang diperoleh dari laporan keuangan tidak berpengaruh pada keputusan atas harga saham di pasar modal Indonesia. Selain itu, peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan sangat tergantung pada pihak eksternal, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada hipotesis ketiga, ternyata tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price to Book Value terhadap return saham, sehingga Ha3 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan tidak sepenuhnya diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham. Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa ada kondisi kontradiksi yang terjadi pada rasio PBV, dimana rasio PBV yang terlalu tinggi justru tidak diinginkan oleh investor. Alasan utamanya adalah karena PBV yang tinggi justru 12
mencerminkan bahwa harga saham yang dimiliki perusahaan dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak sebanding dengan nilai buku yang dimiliki perusahaan atau dalam hal ini harga saham akan mengalami overvalue. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada hipotesis keempat, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan antara Return on Assets (ROA) terhadap return saham, sehingga Ha4 diterima. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham pun akan meningkat. Bila harga saham meningkat berarti return saham juga akan meningkat. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada hipotesis kelima, ternyata tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Return on Equity (ROE) terhadap return saham, sehingga Ha5 ditolak. ROE mempunyai fungsi untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh para investor atas penanaman modal yang dilakukan dalam perusahaan emiten. Sedangkan dalam penelitian ini didapat hasil ROE tidak berpengaruh signifikan, yang berarti bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dapat menguntungkan pemegang saham.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji secara simultan atau secara bersama – sama, variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan Hasil uji secara individual atau secara parsial, variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hanya variabel Return on Assets (ROA) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE), dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan dan efektif dalam memprediksi return saham yaitu hanya variabel Return on Assets (ROA).
Implikasi Kebijakan Manajerial
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi, maka terlihat bahwa nilai coefficients dari variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan farmasi hanya variabel Return on Assets (ROA), maka variabel Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini menjadi variabel yang dapat dijadikan acuan untuk digunakan oleh para investor dalam menentukan strategi investasinya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Aryani, Yustina. 2011. “Pengaruh Ukuran (Size), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Big Capitalization yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Jakarta: FE UPEMNAS. 13
Astutik, Esti Puji. 2005. “Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Semarang: FIS UNNES. Asyikin, J. dan V. Suryanti Tanu. 2011. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Spread. Vol 1. No.1. 36-48. Ekawati, Rosa. 2007. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Rasio Harga Saham atas Nilai Buku (Price to Book Value) terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate & Properti yang Listing di BEJ Periode 2003-2005”. Skripsi. Malang: FE Universitas Negeri Malang. Farchan & Sunarto. 2002. “Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Kapitalisasi Pasar di Bursa Efek Jakarta”. Fokus Ekonomi. Vol.1. No.1. April, 2002. Febryanti, Vera. 2010. “Pengaruh Finansial Leverage terhadap Return Saham melalui Return on Assets dan Return on Equity (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI pada Tahun 2009)”. Skripsi. Malang: FE Universitas Negeri Malang. Ganto, J. et all. 2008. “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol 8. No.1. 85-96. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Universitas Diponegoro: Semarang. Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Gunawan, D, Itjang. 2003. Transaksi derivatif, Hedging, dan Pasar Modal. Jakarta: Grasindo. Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta. Salemba Empat. Hamzah, Z.M dan Astuti, R. 2007. “Analisis Pengaruh Earning, Cash Flow, Nilai Buku dan Nilai Pasar terhadap Pergerakan Stock Return pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta”. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi. 7:1-14. Hardiningsih, Pancawati. 2002. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Strategi Bisnis. Vol.8, Desember 2001, Tahun VI, 2002. Harjito, D. Agus dan R. Aryayoga. 2009. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia”. Fenomena. Vol 7. No.1. 13-21. Horngren, T, Charles. 1998. Akuntansi di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. PT Bumi Aksara. Jakarta.
14
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo. Jakarta. Khodijah, Siti. 2010. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi pada Perusahaan yang masuk Kategori Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi. Malang: FE Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Martalena dan Malinda, Maya. 2011. “Pengantar Pasar Modal”. Bandung: Andi. Meythi. 2007. “Rasio Keuangan yang Paling Baik Untuk Memprediksi Return Saham: Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 9. No.1. 47-65. Nathaniel, Nicky. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham”. Tesis. Semarang: FE UNDIP. Padan, Wahyuni Peni. 2012. “Pengaruh Informasi Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Makassar: FE Universitas Hasanuddin. Poernamawatie, F. 2008. “Pengaruh Price Book Value Ratio (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen Gajayana. Vol 5. No.2. 105-118. Prastowo, Dwi. 2002. “Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasi”. YKPN: Yogyakarta. Pribawanti, Tika Maya. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Semarang: FE UNNES. Prihantini, Ratna. 2009. “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, dan CR terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006)”. Tesis. Semarang: FE UNDIP. Resmi, Siti. 2002. “Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Return Saham”. Kompak. No.6. 275-300. Simamora, Henry. 2000. Keputusan Akuntansi Basis Pengambilan Bisnis Jilid II. Jakarta: Salemba Empat. Simanungkalit, Minar. 2009. “Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Leverage Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia”. Skripsi. Medan: FE Universitas Sumatera Utara. Slamet, Achmad. 2003. “Handout Analisa Laporan Keuangan”. UNNES Semarang. Situmorang, M Paulus. 2008. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media. 15
Suharli, M. 2005. “Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food dan Beverages di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 7. No.2. 99-116. Sulaiman dan A. Handi. 2008. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek (BEJ)”. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Vol 2. No.2. 110-125. Sunardi, H. 2010. “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Vol 2. No.1. 70-92. Susilowati, Y dan T. Turyanto. 2011. “Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan”. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol 3. No.1. 17-37. Suwandi. 2003. “Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Saham-Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Semarang: FE UNDIP. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. Tinneke, Raden. 2007. “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Lainnya terhadap Return Saham”. Tesis. Semarang: FE UNDIP. Uni, Ayuk Prasetya. 2006. “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Alat Ukur Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Semarang: FIS UNNES. Wardjono. 2010. “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price to Book Value dan Implikasinya pada Return Saham”. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol 2. No.1. 8396. Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus. Cetakan pertama, April, Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia.
16