ANALISIS MESO DALAM KP
[email protected]
Meso Analysis • Analisis meso: bagaimana mendefinisikan isu dan masalah, dan cara bagaimana menentukan agenda kebijakan. • “meso” atau level analisis yang memotong atau melintasi pelbagai fase proses kebijakan dengan proses pembuatan kebijakan/keputusan dan output dengan memfokuskan pada relasi antara dimensi pra-keputusan (pre-decisional) dari pembuat kebijakan dengan konteks keputusan dan pasca keputusan (post decisional). • Terfokus pada kaitan antara antara definisi problem, penentuan agenda, dan proses pengambilan keputusan serta implementasinya • Pendekatan kebijakan adalah penelitian yang berfokus pada masalah, bagaimana masalah disusun dan dipikirkan, bagaimana masalah menjadi atau tidak menjadi item atau isu dalam agenda kebijakan
Cakupan Meso Analisis • Mack (1971), analisis keputusan untuk memutuskan, pengenalan masalah, dan perumusan alternatif. • Rose (1973), pengakuan publik, penempatan isu pada agenda, pengajuan tuntutan • Jenkins (1978) inisiasi dan informasi • Hogwood dan Gunn (1984), pencarian isu, penyaringan dan definisi isu • Analisis ini juga mengakui perumusan masalah dan agenda berlangsung di wilayah yang dikelilingi oleh kebijakan terdahulu, serta implementasi, evaluasi dan analisis kebijakan terdahulu.
Analisis atas Definisi persoalan dan Penentuan Agenda
isu
•Orang tidur di jalanan •Pedagang tidak punya kios •Pengemis di jalanan
Problem
•tunawisma •Tidak tersedia tempat berdagang •Tidak terdapat peluang pekerjaan yang layak
kebijakan
•Perumahan lebih banyak •Penyediaan kios •Membuka lapangan pekerjaan
Pendekatan problem sosial • Kumpulan teori-teori yang memandang problem sosial sebagai semacam konstruksi yang dikembangkan sebagai kritik terhadap ide-ide awal, pemikiran fungsionalisme juga memberikan kontribusi terhadap pendekatan ini • Ada beberapa pendekatan problem sosial: 1. Pendekatan positivis 2. Pendekatan sosiologis 3. Media dan konstruksi problem
Pendekatan positivis • Keyakinan positivis bahwa fakta seringkali mengikuti kebijakan, bukan mendahuluinya. • Problem adalah fakta dan bisa diukur dan ditangani secara ilmiah • Kebijakan seringkali tidak banyak hubunganya dengan data aktual yang tersedia. • Kebijakan sosial dibentuk oleh fakta sosial, tesis yang sulit dipertahankan sehingga muncul tradisi riset sosial yang fokus pada problem dan upaya peringana dan solusi problem (bulmer). • Inggris merupakan tempat dimana dampak studi empiris atas problem sosial paling berpengaruh (mitchell, 1968:129), walaupun juga terdapat di AS dan Jerman (legislasi kesejahteraan sosial Bismarck yang juga diambil dari temuan fakta) • Tradisi survei sosial oleh charles booth (1840-1916) dengan analisis kemiskinan yang terjadi di Inggris, dll
Pendekatan sosiologis • Durkheim dan Parsons, problem atau penyimpangan (deviance) sebagai sesuatu yang fungsional di dalam sistem sosial. • Pendekatan fungsionalis, problem pada dasarnya adalah disfungsi pelaksanaan fungsi masyarakat sebagai sebuah sistem. • Problem dapat dianalisis dari segi asal usulnya dalam kondisi sosial, setelah identifikasi terhadap disfungsi, pembuat kebijakan dapat menangani problem yang tampak maupun yang laten. • Salah satunya Pendekatan sejarah alam untuk problem sosial Fuller&Myers, Bossard, dan Vass
Bossard
• Pendekatan fungsionalitas/positivis memandang problem sebagai fakta-fakta yang dapat diukur, fakta mengandung suatu fungsionalitas utk mempertahankan masyarakat. Ilmu sosial dalam konteks ini berperan mengidentifikasi kondisi disfungsional bagi masyarakat, mengembangkan pengetahuan tentang problem, menganalisis sebab-sebab, serta menawarkan cara pemulihannya.Ilmuwan sosial adalah kesadaran sekaligus pelindung masyarakat. • Pendekatan fenomenologis yang berasal dari aliran interaksionisme simbolik memandang problem pada dasarnya adalah konstruksi sosial subyektif. Peran ilmu sosial dalam konteks ini mengklarifikasi definisi dan asumsi, menunjukkan definisi mana yang berlaku, sudut pandang alternatif yang ada, mengidentifikasi poin-poin yang ada.
Media dan konstruksi problem • Peran media dalam proses pembuatan agenda merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam konstruksi problem. • Penelitian peranan media dalam mendefinisikan problem dan memperbesar isu oleh Cohen
Media dan Kepanikan Publik
Riset Profesional adaptasi Parsons Riset profesional terhadap kekerasan TKI Diangkat oleh media massa Timbul perhatian publik Media mempertahankan perhatian ini Formasi problem sosial
Opini Publik dan Kebijakan Publik • Lippman (1920an) dan Lasswell, bagaimana opini publik dan media massa berinteraksi dengan pembuat kebijakan untuk mendefinisikan agenda dan problem • Pengaruh positivisme yang kuat dalam ilmu sosial yang menggunakan statistik (habermars) • Model downs
Model Downs 1 2 3 4 5
• Pra-problem, para pakar dan pembuat kebijakan mungkin menyadari problem, namun belum ada perhatian publik
• Muncul kewaspadaan dam euforia antusiaisme,isu ini dikenali sebagai problem akibat munculnya bencana atau kejadian yang menimbulkan perhatian terhadap isu dan kemudian menimbulkan tuntutan agar pemerintah melakukan tindakan
• Menghitung biaya dan keuntungan, pembuat kebijakan dan publik menyadari biayabiaya perbaikan.
• Penurunan perhatian publik terhadap isu
• Hilangnya perhatian, fase pasca problem dimana isu tidak lagi menjadi agenda publik. Isu baru menggantikan isu lingkungan dalam agenda publik dan agenda kebijakan
Siklus perhatian thd Isu Downs 1. Tahap pra problem
5. Tahap pascaproblem
4. Penuruan gradual perhatian publik
2. Munculnya kewaspadaan, euforia dan antusiaisme
3. Menyadari biaya perbaikan yang signifikan
Teori Kontrol Agenda • Bagaimana persoalan dan agenda dibentuk dalam setting institusional: bagaimana partai, kelompok kepentingan, dan pembuat kebijakan saling berinteraksi untuk menentukan apa-apa yang dianggap sebagai isu politik dan apa-apa yang bukan termasuk dalam wilayah politik
Tipologi Isu Kebijakan • Bagaimana problem dipolitisasi akan tergantung pada apa jenis isunya, dan tergantung pada cara proses politik menangani isu tersebut. Tipe persoalan yang berbeda mungkin akan menimbulkan jenis politik yang berbeda (Lowi) • Cob dan Elder, proses politik mungkin tidak terlalu terbuka untuk memasukan semua problem ke dalam perhatian politik, proses penentuan agenda sangat bias dan dimuati oleh kepentingan tertentu.
Pluralisme, Non-Decision Making dan Dimensi Ketiga dari Kekuasaan • Merupakan kontribusi dalam analisis agenda oleh para scholars
Pendekatan Neo-Marxis dan Kritis • Relasi kekuasaan, cara nilai dan keyakinan orang-orang dibentuk oleh kekuatan yang dibentuk oleh kekuatan-kekuatan yang tidak bisa diamati secara empiris atau behavioral untuk melihat bagaimana problem didefinisikan dan agenda ditetapkan.
Pengetahuan dan Agenda Kebijakan • Pengetahuan dan bahasa dalam penentuan problem, term debat politik dan perumusan agenda kebijakan
Kebijakan dan Problem sebagai Simbol • Pengetahuan dan bahasa dalam penentuan problem, term debat politik dan perumusan agenda kebijakan
Jaringan, Streams, Koalisi Advokasi, dan Punctuated Equilibrium • Model sintetis dengan memfokuskan pada pendekatan-pendekatan yang mengajukan penjelasan makro untuk menerankan proses kebijakan. • Sejumlah kerangka pemikiran yang berusaha menyediakan model pembuatan kebijakan dalam masyarakat dengan menggunakan metafora baru.
Menganalisis Batas-batas • Pendekatan yang meletakkan proses definisi problem dan penentuan agenda dalam konteks sosial, ekonomi, institusional dan parameter lain seperti ekonomi nasional dan kondisi sosial
Globalisasi dan Pembuatan Kebijakan • Pembuatan kebijakan tidak dapat dipisahkan dari tekanan dan pengaruh global dan internasional